BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji Validitas instrumen digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor. Perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 13.0 dan dikonsultasikan dengan nilai r kritis (r tabel) atau melalui nilai Sig (probabilitas). Kriteria pengujian validitas (Ghozali, 2001:133): Valid
= Sig (Probabilitas) < 0.05
Tidak Valid
= Sig (Probabilitas) > 0.05
Di bawah ini rekapitulasi hasil uji validitas dari seluruh instrumen penelitian.
48
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X
Q1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Q2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Q3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Q4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Q5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Q6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Q7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Q8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Q9
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Q10
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TOTAL_X .440(**) .001
KEPUTUSAN VALID
50 .513(**) .000 50
VALID
.352(*) .012
VALID
50 .583(**) .000 50 .515(**) .000
VALID
VALID
50 .390(**) .005
VALID
50 .273 .055
TIDAK VALID
50 .465(**) .001
VALID
50 .332(*) .018
VALID
50 .328(*) .020 50
VALID
Sumber: Data diolah, 2008
Dari uji validitas seluruh pertanyaan kuesioner variabel X (Kompensasi) di atas, terlihat bahwa terdapat satu pertanyaan kuesioner yang tidak valid, yaitu pertanyaan nomor 7, karena memiliki nilai Sig (Probabilitas) di atas 0.05. Adapun yang lainnya memiliki nilai Sig
49
(probabilitas) di bawah angka 0.05. Pertanyaan yang tidak valid tidak akan dimasukkan
ke dalam perhitungan
selanjutnya.
Dengan
demikian,
pertanyaan variabel X yang layak dijadikan analisis adalah 9 pertanyaan (Output SPSS Uji Validitas lengkap terlampir). Tabel 4.2: Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y
Y1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Y2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Y3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Y4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Y5
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TOTAL_Y
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TOTAL_Y .536(**) .000
KEPUTUSAN VALID
50 .600(**) .000
VALID
50 .459(**) .001
VALID
50 .503(**) .000
VALID
50 .588(**) .000
VALID
50 1 50
Sumber: Data diolah, 2008
Dari uji validitas seluruh pertanyaan kuesioner variabel Y (Prestasi Kerja) di atas, seluruh indikator penilaian prestasi kerja memiliki nilai Sig (probabilitas) di bawah angka 0.05 sehingga telah valid. Dengan demikian, indikator penilaian variabel Y yang layak dijadikan analisis adalah 5 pertanyaan (Output SPSS Uji Validitas lengkap terlampir).
50
2. Uji Reliabilitas Instrumen Uji Relibilitas instrumen digunakan untuk mengukur keterandalan instrumen.
Keterandalan
instrumen
adalah
konsistensi,
stabilitas,
kepercayaan dan daya prediksi terhadap hasil pengukuran dengan menggunakan instrumen tersebut. Dengan demikian instrumen-instrumen tersebut dapat menjaring data untuk mengungkapkan tujuan penelitian. Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha lebih besar dari 0.70. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan koefisien reliability Alpha Cronbach yang perhitungannya menggunakan prosedur reliabilitas pada paket program SPSS for Windows Ver.13.0. Di bawah ini adalah hasil dari uji reliabilitas.
Case Processing Summary N Cases
% 100.0
Valid Excludeda
50 0
.0
Total
50
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .649
N of Items 15
Dari perhitungan uji reliabilitas untuk 15 (lima belas) pertanyaan ternyata diperoleh nilai alpha sebesar 0.649. Dengan demikian 0.649 > 0.60. Maka, pertanyaan pada penelitian ini adalah reliabel (jawaban
51
responden adalah konsisten sehingga dapat dijadikan sebagai alat ukur dalam mengukur variabel penelitian).
B. Identitas Responden Dalam sub bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan terhadap 50 responden yang bekerja pada PT Bakrie Telecom Divisi CRM. Gambaran umum responden dapat dilihat dari kuesioner yang terkumpul dikemukakan,
dari karyawan PT Bakrie Telecom Divisi CRM. Perlu bahwa
dari 50 kuesioner
yang
disebarkan
semuanya
mengembalikan. Dengan demikian, hasil jawaban kuesioner dari responden yang dianggap lengkap untuk dijadikan bahan analisis adalah sebanyak 50 (100%). Tabel 4.2: Distribusi kuesioner dan Pengumpulan data
Jumlah responden terpilih
:
50
Jumlah kuesioner disebar
:
50
Jumlah kuesioner dikembalikan
:
50
Total kuesioner diterima kembali dari seluruh responden
:
100%
Akurasi pengisian kuesioner oleh responden
:
100%
Sumber : Data Primer (Kuesioner).
Kemudian, di bawah ini adalah data identitas responden sebagai subyek dalam penelitian ini.
52
Tabel 4.2: Identitas Responden ( n = 50) Dari Segi Jenis Kelamin Frequency Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan Total
35
Percent
Cumulative Percent
70.0
70.0
15
30.0
100.0
50
100.0
Sumber: Kuesioner, 2008.
Gambar 4.2: Grafik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari tabel dan grafik mengenai identitas responden di atas, dari segi jenis kelamin mayoritas responden adalah laki-laki sebanyak 70% dan perempuan sebanyak 30%.
53
Tabel 4.4 Identitas Responden ( n = 50) Berdasarkan Usia
Usia
Frequency 23
Percent 46.0
Cumulative Percent 46.0
30 - 35 thn
23 3
46.0 6.0
92.0 98.0
35 - 40 thn Total
1 50
2.0 100.0
100.0
< 25 tahun 25 - 30 thn
Sumber: Data diolah, 2008.
Gambar 4.2 Grafik Responden Berdasarkan Usia
Dari tabel dan Grafik mengenai identitas responden di atas, dari segi usia mayoritas adalah 25-30 dan di bawah 25 tahun masing-masing sebanyak 46%, 30-35 tahun sebanyak 6%, dan minoritas adalah usia 35-40 tahun sebanyak 2%.
54
Tabel 4.3: Identitas Responden ( n = 50) Dari Segi Tingkat Pendidikan
Pendidikan
Frequency 10
Percent 20.0
Cumulative Percent 20.0
14
28.0
48.0
26.0
74.0
S1
13 14
26.0
100.0
Total
50
100.0
SLTP SLTA Diploma
Sumber: Kuesioner, 2008.
Gambar 4.3: Grafik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Dari tabel dan grafik mengenai identitas responden di atas, dari segi pendidikan mayoritas adalah dari golongan yang berpendidikan S1 dan SLTA sebanyak 28%, Diploma sebanyak 26%, dan SLTP sebanyak 20%.
55
Tabel 4.4 Identitas Responden ( n = 50) Dari Segi Lama Bekerja Frequency Lama Bekerja
< 2 thn 2 - 5 thn 6 - 8 thn 8 - 10 thn Total
Percent
Cumulative Percent
11
22.0
22.0
18
36.0
58.0
17
34.0
92.0
4
8.0
100.0
50
100.0
Sumber: Kuesioner, 2008.
Gambar 4.4: Grafik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Dari tabel dan grafik mengenai identitas responden di atas, dari segi lama bekerja di perusahaan mayoritas dari adalah 2-5 tahun sebanyak 36%, 68 tahun 34%, di bawah 2 tahun 22%, dan minoritas bekerja selama 8-10 tahun sebanyak 8%. 1. Tabulasi Jawaban Kuesioner a. Kompensasi Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian
56
kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia yang berhubungan dengan semua jenis pemberian
penghargaan
individual
sebagai
pertukaran
dalam
melakukan tugas keorganisasian. Skala untuk setiap kriteria kompensasi adalah: 1,00 - 1,80 = sangat rendah 1,81-2,60 = rendah 2,61 - 3,40 = sedang 3,41-4,20 = tinggi 4,21 - 5,00 = sangat tinggi Adapun penyajian hasil penilaian responden atas Kompensasi yang diberikan oleh perusahaan (Variabel X) dari hasil jawaban kuesioner adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 HASIL PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP KOMPENSASI (X) No.
Kriteria
Jumlah
(%)
1.
Sangat rendah (1,00 - 1,80)
0
0
2.
Rendah
(1,81-2,60)
0
0
3.
Sedang
(2,61 - 3,40)
4
8.0
4.
Tinggi
(3,41-4,20)
29
58.0
5.
Sangat Tinggi (4,21 - 5,00)
17
34.0
Jumlah
50
100
Sumber: Data Primer (Hasil Kuesioner Variabel Kompensasi)
57
Berdasarkan data mengenai jawaban responden di atas mayoritas jawaban berada pada kriteria “Tinggi” atau “Baik” yaitu sebanyak 29 orang (58%). Hal ini menunjukkan kompensasi menurut pendapat responden dinilai telah tinggi atau baik menurut 29 orang (58%), dinilai telah sangat tinggi oleh 17 orang (34%) dan dinilai sedang oleh 4 orang (8%) (Rincian penilaian responden dalam bentuk jumlah rata-rata jawaban terlampir).
b. Prestasi Kerja Prestasi kerja adalah hasil suatu pekerjaan dalam jangka waktu tertentu dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Untuk tingkat prestasi menggunakan kriteria sebagai berikut: 00 - 20 = sama sekali tidak memenuhi kriteria 21 - 40 = perlu perbaikan
58
41 - 60 = sesuai standar 61 - 80 = baik 81 – 100 = sangat baik Adapun penyajian hasil penilaian prestasi kerja karyawan (Variabel Y) dari hasil jawaban kuesioner adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 HASIL PENILAIAN PRESTASI (Y) No.
Kriteria
Jumlah
(%)
1.
Tidak memenuhi kriteria
0
0
2.
Perlu Perbaikan
0
0.0
3.
Sesuai standar
5
10.0
4.
Baik
29
58.0
5.
Sangat Baik
16
32.0
Jumlah
50
100
Sumber: Data Primer (Hasil Kuesioner Variabel Prestasi)
59
Berdasarkan data mengenai penilaian prestasi kerja karyawan dari jawaban responden di atas mayoritas berada pada kriteria “Baik” yaitu sebanyak 29 orang (58%). Hal ini menunjukkan prestasi kerja karyawan saat ini telah menunjukkan prestasi kerja tinggi. (Rincian penilaian responden dalam bentuk jumlah rata-rata jawaban terlampir).
2. Hasil Analisis Data a. Uji Korelasi Pearson (Product Moment) Uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil perhitungan uji korelasi akan dibandingkan ke Tabel Interpretasi Koefesien Korelasi untuk melihat sifat hubungan yang ada, apakah kuat atau tidak. Atau dalam SPSS, untuk melihat hubungan yang ada signifikan atau tidak dapat melihat nilai Sig. (probabilitas) yang diperoleh. Jika nilai Sig. > 0.05 maka hubungan tidak signifikan, sedangkan jika nilai Sig. < 0.05 maka hubungan yang ada adalah signifikan (Ghozali, 2001:46). Di bawah ini adalah output perhitungan korelasi menggunakan SPSS versi 13.0 dari hasil jawaban kuesioner.
60
Correlations
Kompensasi
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Prestasi Kerja
Kompensasi 1
Prestasi Kerja .582** .000
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
50 .582** .000
50 1
50
50
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Model Summary
Model 1
R .582a
R Square .339
Adjusted R Square .325
Std. Error of the Estimate 2.32712
a. Predictors: (Constant), Kompensasi
Dari hasil uji korelasi di atas, interpretasinya adalah sebagai berikut. a. Dari hasil tabel di atas diperoleh nilai r = 0.582. Hal ini berarti terdapat korelasi (hubungan) yang kuat antara Kompensasi dengan Prestasi Kerja Karyawan. Hal itu diketahui dari Tabel Interprestasi nilai
koefesien
korelasi
sebagaimana
tercantum
pada
bab
sebelumnya, di mana koefesien korelasi sebesar 0.582 berada di antara interval 0.40 – 0.59 dengan tanda positif, yang menunjukkan hubungan positif dan cukup kuat. Dengan alpha 0.05, yang berarti tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5%. b. Hubungan positif dan kuat artinya jika variabel X (Kompensasi) mengalami kenaikan maka akan diikuti dengan peningkatan pada variabel Y (Prestasi kerja). Begitu sebaliknya, jika terdapat penurunan pada variabel X (Kompensasi) maka akan diikuti dengan penurunan pada variabel Y (Prestasi Kerja).
61
c.
Kemudian pada Tabel selanjutnya, pada kolom ‟R Square‟ adalah untuk mengetahui nilai Koefesien Determinasi (KD), yaitu besarnya persentase hubungan antara variabel X dan Y. Diperoleh nilai R Square (KD) sebesar 0.339. Hal itu berarti persentase hubungan antara X dan Y adalah sebesar 33.9%, sedangkan sisanya adalah dari faktor lain, antara lain disiplin kerja, lingkungan organisasi, dan faktor-faktor lain.
3. Kriteria Pengujian Daerah penolakan Ho dapat digambarkan dalam kurva berikut ini.
Gambar 4.7 Daerah Penolakan Ho
4. Menarik Kesimpulan Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak. Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima. Dari perhitungan uji t di atas diperoleh nilai t hitung sebesar 4.956. Dengan demikian t hitung > t tabel (4.956 > 2.011). Menunjukkan H0 ditolak, yaitu terdapat hubungan yang signifikan
antara variabel
Kompensasi dengan Prestasi Kerja Karyawan.
62
C. Pembahasan Dari berbagai perhitungan di atas, ternyata baik dari perhitungan korelasi product moment dan Uji t menghasilkan kesimpulan terdapat hubungan yang searah dan positif antara Kompensasi dengan Prestasi Kerja Karyawan. Hubungan yang searah (positif) artinya, jika Kompensasi memiliki penilaian tinggi maka Prestasi Kerja pun tinggi, begitu juga sebaliknya, jika Kompensasi rendah maka akan diikuti dengan penurunan pada prestasi kerja. Dengan kompensasi yang tinggi maka karyawan akan semangat dalam bekerja dan tingkat motivasinya pun meningkat. Kompensasi merupakan alat ukur dari kepuasan kerja karyawan, dan hal itu bagi sebagian orang merupakan tolok ukur keberhasilan dalam bekerja. Upah tidak saja berbicara tentang bagaimana mencukupi hidup tetapi juga terkait dengan status sosial dan penghargaan terhadap hasil kerjanya. Untuk itu, faktor kompensasi memegang peranan penting dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan. Dengan demikian, hal itu memberikan implikasi, jika PT Bakrie Telecom Divisi CRM bermaksud meningkatkan prestasi kerja karyawan, maka harus
memperhatikan
faktor
kompensasi
sebagai
faktor
yang
mempengaruhinya.
63