BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Objek Penelitian Objek yang di teliti dalam penelitian ini adalah MUC Registered Tax Consultan yang bernaung dibawah MUC Consulting Group, merupakan perusahaan jasa konsultan yang berkembang cepat dan memberikan jasa layanan konsultan di bidang perpajakan. Seiring dengan perkembangannya sejak tahun 1999, MUC Consulting Group kemudian mulai mengembangkan bidang usahanya, dengan menambah jasa layanan konsultan di beberapa bidang diantaranya: beacukai (custom), akuntansi (accounting), dan payroll services .1 Menurut data survei yang dilakukan oleh sebuah lembaga internasional independen, International Tax Review, pada tahun 2008 MUC mendapat posisi di tier (urutan) ke empat sebagai World Class Tax Consultan di Indonesia setelah PricewaterhouseCoopers dan Ernst&Young di tier pertama, KPMG dan Deloitte, tier kedua, PB&Co. di tier ketiga.2 Penilaian ini dilakukan berdasarkan dari pengalaman perusahaan dalam menangani kasus-kasus yang memiliki keunikan dan survey yang dilakukan dengan memperhatikan penyebutan nama perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa MUC merupakan perusahaan jasa konsultan yang dapat bersaing dengan perusahaan konsultan besar lainnya. 1
http://www.mucglobal.com/main.php?open=p&pid=63. Data diakses pada tanggal 9 Agustus 2009. http://www.internationaltaxreview.com/default.asp?page=1100&subtype=notloggedon&Status=8. Data diakses pada tanggal 22 Agustus 2009.
2
41
42
4.2 Hasil Penelitian Dalam sub-bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian mengenai strategi komunikasi pemasaran MUC Consulting Group khususnya pada MUC Registered Tax Consultan yang nantinya akan disebut sebagai MUC. Pemaparan ini disusun berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 10 Agustus 2009, dengan beberapa narasumber yaitu Bapak Muhammad Trisna Indra sebagai Manajer Marketing. Bersamaan dengan itu pula, penulis juga melakukan wawancara dengan Bapak Sugianto untuk melengkapi data mengenai strategi komunikasi pemasaran, saat ini beliau menjabat sebagai Managing Partner pada MUC. Datadata yang telah didapat dari hasil wawancara tersebut akan dijabarkan sesuai dengan fokus penelitian yang telah uraikan pada bab sebelumnya. Adapun batasan penelitian yang akan diuraikan adalah strategi komunikasi yang dilakukan selama tahun 2008.
4.2.1 Sekilas Proses Perencanaan Strategi Komunikasi
Pemasaran MUC
Consulting Group Tahap pertama, MUC melakukan analisis pasar dengan melakukan segmentasi, targeting, dan positioning. Adapun segmentasi pasar MUC yaitu perusahaan-perusahaan yang mempunyai omzet lebih dari 10 milyar rupiah, walaupun tidak menutup kemungkinan jika ada perorangan, sepanjang mereka mampu memenuhi syarat-syarat dan fee yang telah di tetapkan. Perusahaan yang memakai jasa MUC adalah perusahaan asing seperti Jepang dan Korea, sehingga
43
dapat dikatakan segmentasi pasar MUC adalah perusahaan menengah keatas dengan omzet lebih dari 10 milyar rupiah. Setelah melakukan segmentasi maka MUC menetapkan targeting yaitu dengan membidik langsung perusahaanperusahaan asing, lebih khusus lagi perusahaan-perusahaan Jepang yang berdomisili di Indonesia. Mengapa MUC lebih fokus terhadap perusahaanperusahaan Jepang: 1. Rata-rata perusahaan Jepang memiliki size/volume dalam hal ini omzet perusahaan yang cukup besar. Ini terkait dengan segmentasi yang MUC tetapkan, yaitu perusahaan-perusahaan yang memiliki omzet diatas 10 milyar rupiah. 2. Perusahaan jepang lebih taat pada peraturan sehingga memudahkan MUC untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan Jepang. 3. Perusahaan Jepang selain taat regulasi atau peraturan perpajakan yang ada, perusahaan Jepang akan sangat loyal apabila mereka sudah memberikan trust kepada MUC. 4. Sangat jarang keberatan atau complaint dengan jasa fee (biaya) yang telah MUC tetapkan, selama jasa itu sebanding dengan servis yang mereka dapatkan. Berkaitan dengan hal ini targeting didasarkan atas pasar potensial dan produk portofolio. Adapun pasar potensial adalah perusahaan menengah atas dengan omzet lebih dari 10 milyar pertahun, dan produk portofolio dari MUC dalam hal ini MUC Registered Tax Consultan adalah Tax Audit Assistance, Tax
44
Advisory, Tax Return Preparation, Tax Dispute Resolusion, Tax Administration, dan Standard Operational Procedure Designing. Setelah
menetapkan
target
pasar,
proses
selanjutnya
melakukan
positioning, dan positioning MUC adalah perusahaan jasa konsultan yang menyediakan layanan ‘Connecting Business with Ethics’ di bidang perpajakan dengan kualitas standar internasional. Hal ini memberikan pengertian bahwa layanan konsultan pajak pada MUC adalah layanan yang tetap mengacu pada kode etik dan hukum yang berlaku di bidang perpajakan. Tahap kedua, berdasarkan dari segmentasi, targeting, dan positioning segmentasi, targeting, dan positioning maka MUC berupaya agar klien mengetahui bahwa MUC memiliki konsultan-konsultan yang mempunyai kapabilitas yang baik dan terpercaya, karena jasa konsultan sangat bergantung pada kepercayaan dari klien itu sendiri. Lebih dari pada itu tujuan utama dari seluruh kegiatan komunikasi pemasaran yang MUC lakukan adalah meningkatkan awareness klien MUC melalui seluruh kegiatan promosi yang dilakukan. Pada awal pendirian perusahaan hingga sekarang ini, dimana MUC telah berdiri sejak 10 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 28 Juli 1999. Saat itu MUC berusaha bagaimana klien dapat mengetahui MUC, khususnya personil-personil MUC, karena bagaimana orang akan aware dan kemudian menggunakan jasa MUC manakala mereka sendiri tidak pernah mengetahui apa itu MUC, siapasiapa saja yang ada dibalik MUC itu. Tahap ketiga, untuk mengimplementasikan tujuan-tujuan tersebut MUC menyelenggarakan seminar-seminar misalnya seputa regulasi perpajakan terkini,
45
workshop, training seputar permasalahan perpajakan, yang bertujuan bagaimana caranya untuk mendapatkan uang, karena MUC juga ‘berjualan’ pada saat itu. MUC juga memperkenalkan kepada klien bahwa inilah personil-personil di MUC sebagai pionir-pionir. Dengan cara seperti itu diharapkan klien akan mengetahui kualifikasi personil-personil MUC. MUC juga membuat penjenjangan atau jabatan dari para konsultan, mulai dari yang paling tinggi posisinya yaitu: 1. managing partner, 2. partner, 3. senior manager, 4. manager, 5. asisten manager, 6. senior consultant, dan 7. junior consultant.
4.2.2 Sekilas tentang Strategi Komunikasi Pemasaran MUC Consulting Group Pada saat awal pendirian perusahaan, jabatan paling tinggi ketika MUC memperkenalkan kepada klien adalah senior consultant. Hal ini bertujuan agar memberikan pemahaman kepada klien bahwa senior consultant saja sudah memiliki kapasitas atau kompetensi seperti ini, bagaimana dengan level yang diatasnya. Padahal saat itu level yang diatas senior consultant saja di MUC belum ada. Hal ini berbeda dengan kompetitor yang lain, ketika di awal-awal membuat sebuah konsultan, mereka sudah menempatkan dirinya ada yang sebagai partner
46
atau managing partner, sementara mereka sendiri belum memiliki staff. Ini adalah suatu kelemahan, karena ketika klien melihat partner kualitasnya tidak menunjukan bahwa dia memang memiliki kualifikasi partner, lalu bagaimana dengan staffnya. Ini berbalik dengan yang MUC lakukan. Dalam perkembangannya beberapa tahun terahhir, baru kemudian struktur jabatan itu dibuat mulai dari asisten manager, manager, partner, kemudian baru pada tahun 2007 MUC telah mempunyai managing partner. Inilah cara pertama bagaimana MUC memperkenalkan lebih dekat siapa personil-personil MUC kepada klien-klien MUC. Sehubungan dengan strategi komunikasi pemasaran ini, MUC juga memanfaatkan kedekatan personal dengan klien, melalui apa yang MUC sebut sebagai client reference, yaitu dengan memanfaatkan kedekatan klien agar klien tersebut mereferensikan perusahaan MUC kepada kolega atau mitra dari klien MUC itu sendiri. Strategi ini cukup efektif karena client reference merupakan testimony dari klien secara langsung kepada calon klien lainnya, dimana MUC juga memberikan semacam fee kepada klien MUC yang memberi referensi kepada klien atau kolega lainnya, sebagai tanda terima kasih. Namun, hal ini hanya bisa terjadi manakala perusahaan memang memberikan pelayanan yang maksimal kepada klien, sehingga tercapailah kepuasan pelanggan terhadap jasa layanan yang diberikan.
47
4.2.3 Sekilas tentang Implementasi Strategi Komunikasi Pemasaran MUC Consulting Group Terkait dengan implementasi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh MUC selain memiliki tenaga marketing lokal yang bertanggung jawab terhadap aktivitas promosi, MUC juga menggunakan tenaga marketing ekspatriat dalam hal ini orang Jepang asli sebagai marketing advisor. Hal ini memiliki dampak yang baik sekali sehingga MUC memiliki klien-klien besar dari perusahaanperusahaan Jepang seperti Suzuki Finance Indonesia, Kintetsu World Express Indonesia, Asiatec Fujisawa MFG Indonesia, dan lain-lain. Melalui cara seperti ini, MUC diperkenalkan dan berkesempatan bertemu dengan orang-orang di level direksi dan pemilik perusahaan di perusahaan-perusahaan Jepang. Di level direksi inilah bagaimana keputusan itu diputuskan, dan di level ini memang adalah orang-orang yang memiliki wewenang dalam hal pengambilan keputusan. Sebelumnya MUC hanya mengenal orang-orang yang mempunyai jabatan tertinggi di perusahaan-perusahaan Jepang, namun orang-orang tersebut bukan sebagai pengambil keputusan. Berkaitan dengan implementasi komunikasi pemasaran, MUC melakukan pendekatan kepada klien melalui seminar. Ada dua macam seminar yang MUC selenggarakan, yang pertama, seminar tematik, diadakan 1-2 kali dalam sebulan. Seminar ini biasanya mengangkat tema-tema seputar update peraturan-peraturan seputar perpajakan. Kedua, seminar khusus, sifatnya lebih tersegmentasi berdasarkan lokasi, seperti kawasan industri berikat, atau berdasarkan assosiasiassosiasi, seperti assosiasi pengacara, assosiasi perusahaan jepang, dan
48
berdasarkan
profesi,
seperti,
lawyer,
dokter,
akuntan,
dan
lain-lain.
Penyelenggaraan seluruh kegiatan ini dilakukan oleh divisi yang terpisah dari MUC Consulting Group yaitu MUC Development Center. Dalam perjalanannya MUC melakukan inovasi, berkaitan dengan bagaimana memperkenalkan atau mempromosikan kepada calon klien yang lebih luas lagi. Dalam hal ini MUC menggunakan marketing tools seperti company profile, didalamnya terdapat profil singkat perusahaan, jasa layanan apa saja yang MUC sediakan, personil konsultan dan lain-lain. MUC juga memanfaatkan media internet yaitu melalui website MUC di www.mucglobal.com, dimana klien dapat mengakses perusahaan MUC dimanapun mereka berada.
Terkait dengan
pemanfaatan media inernet adalah kerjasama perusahaan MUC dengan detik.com juga MUC lakukan dalam rangka mempromosikan perusahaan tanpa melanggar kode etik yang ada. Dalam website detik.com ini MUC melayani tanya jawab dan konsultan secara gratis seputar perpajakan dan hal-hal yang berkaitan dengannya, pada tampilan website tersebut MUC juga menampilkan logo MUC Consulting Group sebagai narasumber. Newsletter juga MUC manfaatkan sebagai media promosi yang memuat isu-isu perpajakan terkini, MUC terbitkan sebulan sekali secara berkala dan dikirim kepada baik klien maupun calon klien. Selain itu juga MUC menerbitkan buku seperti ‘Panduan Praktis Perpajakan’ yang dijual secara bebas, dan hal ini mendapat respon yang cukup baik. dengan demikian diharapkan hal ini dapat menjadi sarana promosi bagi
49
perusahaan, sehingga klien tahu bahwa buku ini yahg menyusun adalah MUC, selain itu juga mempermudah calon klien untuk memahami perpajakan. Upaya ini MUC support lagi dengan dibukanya cabang di Balikpapan dan Surabaya pada tahun 2009, sehingga diharapkan semakin mempermudah klien dalam mengakses jasa layanan MUC di tempat di mana mereka melakukan aktifitas perusahaan. Lebih dari itu, tujuan dari pembukaan kantor cabang adalah dalam rangka untuk meraih pasar yang lebih luas lagi.”
4.3 Pembahasan 4.3.1 Analisis Situasi (Context Analysis) 4.3.1.1 Situasi Konsumen/Klien (The Customer Context) 1. Segmentasi Berkaitan dengan beragamnya tipe konsumen sebagai pasar sasaran, maka diperlukan segmentasi, targeting dan positioning. Segmentasi yang dilakukan MUC consulting Group adalah perusahaanperusahaan asing khususnya perusahaan-perusahaan Jepang yang memiliki omzet lebih dari 10 milyar rupiah. Adapun segmentasinya jika dirincikan lebih khusus lagi adalah sebagai berikut: 1. Demografi (demographics) -
industri : perbankan dan pabrik/manufacture
-
besarnya perusahaan : omzet > 10 milyar
-
lokasi/wilayah : Indonesia
50
2. Variable operasi (operating variables) -
status pemakai : pemakai berat
-
kemampuan klien/pelanggan : kemampuan membayar fee
3. Pendekatan pembelian (purchasing approaches) -
sifat hubungan pembeli dan penjual : klien yang memiliki hubungan baik dengan perusahaan
-
kebijakan pembelian : pembelian sistem
-
kriteria pembelian : perusahaan yang mencari mutu layanan
4. Karakteristik pribadi pembeli (buyers’ personal charateristics) -
kesamaan karakter/sifat pembeli dan penjual : di fokuskan pada klien yang memiliki kesamaan dengan karakter perusahaan
-
resiko terhadap sikap : klien yang menghidari resiko
-
loyalitas : klien yang memiliki loyalitas tinggi
2. Targeting Target pasar MUC Consulting Group adalah membidik langsung perusahaan-perusahaan asing, lebih khusus lagi perusahaan-perusahaan Jepang yang berdomisili di Indonesia. Alasan mengapa MUC consulting Group lebih fokus terhadap perusahaan-perusahaan Jepang yaitu: 1) Pada umumnya perusahaan Jepang memiliki omzet perusahaan yang cukup besar. Ini terkait dengan segmentasi yang telah dtetapkan, yaitu perusahaan-perusahaan yang memiliki omzet diatas 10 milyar rupiah. 2) Perusahaan Jepang ebih taat pada peraturan sehingga memudahkan untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan Jepang.
51
3) Sangat loyal apabila mereka sudah memberikan kepercayaannya. 4) Mereka sangat jarang keberatan atau complaint dengan jasa fee (biaya) yang telah ditetapkan, selama jasa itu sebanding dengan servis yang mereka peroleh. Berkaitan dengan hal ini targeting didasarkan atas pasar potensial dan produk portofolio. Adapun pasar potensial adalah perusahaan menengah atas dengan omzet lebih dari 10 milyar pertahun, dan produk portofolio dari MUC adalah Tax Audit Assistance, Tax Advisory, Tax Return Preparation, Tax Dispute Resolusion, Tax Administration, dan Standard Operational Procedure Designing. 3. Positioning Positioning MUC adalah perusahaan jasa konsultan yang menyediakan layanan ‘Connecting Business with Ethics’ di bidang perpajakan dengan kualitas standar internasional. Hal ini memberikan pengertian bahwa layanan konsultan pajak pada MUC adalah layanan yang tetap mengacu pada kode etik dan hukum yang berlaku di bidang perpajakan. 4.3.1.2 Situasi Usaha/Bisnis (The Business Context) Berkaitan dengan kondisi usaha/bisnis secara umum kondisi usaha dari tahun ke tahun dapat dikatakan stabil, bahkan cenderung meningkat di beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2009 ini MUC Consulting Group menargetkan omzet perusahaan sebesar 18 milyar. Kecenderungan
52
peningkatan usaha ini berkaitan pula dengan keinginan kondisi perusahaan-perusahaan saat ini dalam melakukan efisiensi, termasuk efisiensi dalam memakai jasa konsultan, sehingga banyak perusahaanperusahaan yang menggunakan jasa konsultan dari konsultan kompetitor asing, kemudian mereka tersebut beralih menggunakan jasa konsultan lokal termasuk dalam hal ini MUC Consulting Group. Dari segi biaya menggunakan jasa konsultan lokal relatif lebih murah dibandingkan dengan konsultan asing. 4.3.1.3 Situasi Internal (The Internal Context) Kondisi internal MUC Consulting Group secara umum sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya omzet penjualan pertahunnya, mulai dari 10 milyar di tahun 2007, kemudian meningkat menjadi 12 milyar di tahun 2008. Terkait dengan situasi internal MUC Consulting Group melakukan pembenahan dalam hal identitas perusahaan. Komitmen terhadap image perusahaan cukup tinggi, mulai dari ruang kantornya, kemampuan berkomunikasi setiap personil, biaya konsultan, dari segi company profile, tampilan website yang mencitrakan bahwa perusahaan ini adalah perusahaan yang mempunyai segmentasi menengah keatas. 4.3.1.4 Situasi Eksternal (The External Context) Kondisi krisis ekonomi global yang melanda perusahaanperusahaan asing di pertengahan tahun 2009 sedikit banyak membawa
53
pengaruh positif dalam upaya perusahaan untuk memperluas pasar. Bagi Indonesia, dampak krisis keuangan global tersebut juga mempengaruhi secara langsung angka pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global.3 Di sisi lain hal ini memberi peluang pula pada perusahaan, karena dengan adanya krisis ekonomi global banyak perusahaan yang kemudian melakukan efisiensi anggaran diberbagai sektor, termasuk dalam penggunaan jasa konsultan. Oleh karena itu tidak sedikit perusahaanperusahaan yang kemudian mencari jasa konsultan dengan biaya relatif lebih murah. Dengan kondisi seperti ini MUC Consulting Group melihat hal ini menjadi sebuah peluang yang kemudian diimplementasikan lewat promosi-promosi terhadap klien-klien baru. 4.3.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran Tujuan promosi secara umum adalah meningkatkan awareness para klien atau calon klien, secara lebih terperinci dapat diuraikan sebagai berikut: a) Pengetahuan klien secara lebih mendalam tentang kompetensi dan kualifikasi personil-personil konsutan pada MUC Consulting Group. b) Mempertahankan loyalitas dan kepercayaan klien terhadap jasa layanan yang diberikan. c) Membangun kemitraan yang berkesinambungan antara perusahaan dengan klien. d) Memperluas pasar sasaran baik korporat maupun perorangan.
3
Edy, Lukman. “Keluar dari Belenggu Kesenjangan”. Media Indonesia. 20 Agustus 2009. hal. 21
54
4.3.3 Strategi Komunikasi Pemasaran Strategi merupakan inti dari seluruh perencanaan komunikasi pemasaran dan bidang lainnya yang berkaitan. Strategi adalah keseluruhan rencana organisasi, meliputi apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Melalui strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh MUC Consulting Group diharapkan dapat memperluas pasar saaran yang dituju. Berkaitan dengan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh MUC Consulting Group, berdasarkan hasil wawancara secara mendalam dengan Bapak M. Trisna Indra adalah dengan profile strategies, yakni strategi komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk mempengaruhi stakeholder yaitu kelompok atau individu yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tujuan-tujuan perusahaan dalam hal ini MUC Consulting Group. Stakeholder terdiri dari: 1. internal stakeholder, seperti para konsultan, manajer dan para staff, dan 2. eksternal stakeholder, seperti klien, investor, kompetitor, pembuat regulasi dan pemerintah. 4.3.4 Implementasi Komunikasi Pemasaran Implementasi komunikasi pemasaran merupakan faktor kunci dalam upaya perusahaan mencapai tujuan komunikasi pemasaran. Berdasarkan hasil wawancara secara mendalam dengan Bapak M. Trisna Indra menjelaskan bahwa, “ ...pelaksanaan komunikasi pemasaran merupakan tools yang sangat penting dalam komunikasi pemasaran melalui pendekatan seminarseminar serta workshop yang MUC adakan, tenaga-tenaga marketing baik lokal maupun ekspatriat, dan marketing tools yang merupakan alat bantu bagi tercapainya tujuan-tujuan promosi.”
55
Adapun implementasi komunikasi pemasaran pada MUC Consulting Group adalah sebagai berikut: 1. Divisi marketing dan promosi. Bertanggung jawab dalam hal promosi, implementasinya dilapangan lebih terfokus kepada personal selling. Strategi yang dilakukan dengan
menggunakan
sebagian
tenaga
marketing
ekspatriat yag disesuaikan dengan target market perusahaan. Melalui strategi seperti ini, perusahaan diperkenalkan dan berkesempatan bertemu dengan orang-orang di level direksi di perusahaanperusahaan asing, yang berwenang dalam hal pengambilan keputusan.
2. Pendekatan kepada klien melalui seminar dan training. - Seminar Ada dua macam seminar yang di selenggarakan, yang pertama, seminar tematik, diadakan 1-2 kali dalam sebulan. Seminar ini biasanya mengangkat tema-tema seputar update peraturanperaturan seputar perpajakan. Kedua, seminar khusus, seminar ini tidak terikat oleh waktu, sifatnya lebih tersegmentasi berdasarkan lokasi, seperti kawasan industri berikat, atau berdasarkan assosiasiassosiasi, seperti assosiasi pengacara, assosiasi perusahaan jepang, dan berdasarkan profesi, seperti, lawyer, dokter, akuntan, dan lainlain. Penyelenggaraan seluruh kegiatan seminar dan training
56
dilakukan oleh divisi yang terpisah dari MUC Consulting Group yaitu MUC Development Center dan merupakan divisi pelatihan manajemen dari PT. MUC Global (MUC Global Network). - In House Training Seluruh topik training yang dijadwalkan pada jadwal training tahun 2009 dapat juga diselenggarakan dalam bentuk inhouse training pada perusahaan atau institusi. Training dapat di disain dan di kembangkan sesuai dengan kebutuhan intern perusahaan
atau
instansi,
tentunya
dengan
harapan
dapat
meningkatkan kompetensi dan kemampuan sesuai dengan bidang masing-masing. Peserta pelatihan di sesuaikan dengan topik pelatihan yang di butuhkan dengan jumlah maksimal 20 orang atau disesuaikan
dengan
kondisi
SDM
dari
perusahaan.
Biaya
pelaksanaan kegiatan pelatihan ini ditentukan kemudian, dan tergantung dari lokasi pelaksanaan training tersebut serta lamanya pelaksanaan pelatihan. Secara umum biaya pelatihan akan meliputi komponen biaya instruktur, materi pelatihan, training kit, dan lainlain.4
4
http://edcmucglobal.com/index.php?do=page&id=2. Data diakses tanggal 19 Agustus 2009.
57
3. Penggunaan marketing tools sebagai alat bantu promosi. Adapun marketing tools yang digunakan seperti: -
Company profile, didalamnya terdiri dari profil singkat perusahaan, jenis jasa layanan, personil-personil konsultan, daftar klien yang pernah ditangani, dan contact person.
-
Compact disk (CD), dengan content profil perusahaan.
-
Newsletter, terbit secara berkala sekali dalam sebulan, yang memuat isu-isu perpajakan terkini. Newsletter ini kemudian dibagikan secara gratis kepada klien maupun calon klien.
4. Pemanfaatan media internet. Saat ini ada seMUCr 17% populasi yang dunia memiliki akses ke internet.5 Oleh sebab itu menjadi sebuah tuntutan bagi MUC Consulting Group untuk dapat memaksimalkan fungsi media internet, yaitu dapat menjangkau pasar sasaran tanpa dibatasi oleh batasan wilayah. Melalui website di www.mucglobal.com, klien dapat mengakses profil perusahaan hingga isu-isu seputar perpajakan terkini, dimanapun mereka berada. Terkait dengan pemanfaatan media internet adalah kerjasama perusahaan dengan detik.com, hal ini dilakukan dalam rangka mempromosikan perusahaan tanpa melanggar kode etik yang ada. Dalam detik.com ini MUC membuka
5
Suwingnjo, Suryo. Artikel “Inovasi Akan Mengubah Hidup Anda”. Majalah Business Week, 2009. hal. 8
58
forum tanya jawab dan konsultan secara gratis seputar perpajakan dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Pada tampilan website tersebut ditampilkan logo MUC Consulting Group sebagai narasumber.
5. Penerbitan buku. Buku yang pernah di terbitkan, seperti ‘Panduan Praktis Perpajakan’ yang dijual secara bebas, dan penerbitan buku ini mendapat respon yang cukup baik di masyarakat. Penerbitan buku ini juga menjadi sarana promosi bagi perusahaan, dengan dicantumkannya logo perusahaan pada sampul buku diharapkan klien tahu bahwa buku ini disusun oleh MUC Consulting Group.
6. Pembukaan kantor cabang. Pada tahun 2009 MUC Consulting Group membuka kantor cabang baru di Balikpapan dan Surabaya, sehingga diharapkan semakin mempermudah klien dalam mengakses jasa layanan di tempat mereka melakukan aktifitas perusahaan. Lebih dari itu, tujuan dari pembukaan kantor cabang adalah dalam rangka untuk menjangkau pasar yang lebih luas lagi.