BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Awal ( pra siklus ) Kegiatan belajar mengajar sebelum diadakan penelitian tindakan kelas, guru dalam mengajar anak kurang antusias dan bosan, Kurang perhatian terhadap proses pembelajaran.Akibatnya hasil yang diperoleh sangat rendah terutama pada mata pelajaran IPS.Sebab mata pelajaran ini dituntut penjelasan dan banyak mengerjakan soal latihan : kondisi awal sebelum diadakan siklus. Dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL I NILAI KONDISI AWAL No
Nilai
Jumlah siswa
Tuntas
Tidak tuntas
Prosesntase
1
20 – 34
0
2
35 – 49
5
20
3
50 – 64
13
52
4
65 – 79
3
12
5
80 – 94
4
16
6
95 - 100
0
Jumlah
25
0
0 7
18
100
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan : a. Secara Individu Banyak siswa 25. Siswa tuntas belajar da 7 siswa prosentase siswa yang telah tuntas adalah 28 % siswa yang belum tuntas 72%.
b. Secara Klasikal Siswa sebelum tuntas belajar karena menurut standar ketuntasan belajar secara klasikal harus mencapai 80%. Sedangkan pencapaian hasil belajar 28%.
Nilai kondisi awal dapat pada diagram batang sebagai berikut 60 50 40 30 20 10 0 20 - 34
35 - 49
50 - 64
65 - 79
80 - 94
95 - 100
Grafik I kondisi awal Dengan grafik diagram batang lebih jelas bahwa hasil belajar siswa belu, mencapai tingkat ketuntasan yang telah ditetapkan, oleh karena itu menjadi alasan perlu diadakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya. Dari data tersebut di peroleh informasi hasil belajar siswa belum mencapai tingkat ketuntasan sebagaimana yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran di kaji ulang untuk menentukan sebab – sebab ketidak tuntasan. Oleh karena itulah yang menjadi alasan perlu diadakan perbaikan pembelajaran.
4.2 Siklus I dilaksanakan II kali pertemuan 4.2.1 Pertemuan I A. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dengan dimulai dari kegiatan awal sampai dengan evaluasi berupa tes formatif.dari hasil penilaian dari siswa 25 yang memperoleh nilai yang melebihi KKM hanya 8 siswa atau mencapai 32% masih terdapat 17 siswa atau 68 % yang belum tuntas.
B. Observasi Selama siswa diberi tindakan, pengamatan dilakukan oleh guru terhadap aktifitas siswa dan teman sebaya. Pengamatan dilakukan secara intensif dan berkelanjutan data yang di kumpulkan meliputi : - Penilaian hasil pelaksaan pembelajaran -Aktivitas siswa selama pembelajaran -Aktivitas guru selama pembelajaran C. Refleksi Pada kegiatan pembelajaran pertemuan I terdapat kurang antara lain : - Guru kurang optimal dalam menjelaskan tugas tutor sehingga siswa yang berperan tutor kurang optimal dalam menjalankan tugasnya. Kekurangan pada pertemuan I menjadi perhatian pada pertemuan II 4.2.2. Pertemuan ke II siklus I A. Pelaksanaan Pada pertemuan ke II sesuai dengan rancana yang kelak disiapkan. Dimulai dari kegiatan awal sampai evaluasi. Dari evaluasi tes formatif, anak yang memperoleh nilai sama dengan atau melebihi KKM ada 15 siswa atau mencapai 60% masih terdapat 10 siswa 40% yang belum tuntas B. Observasi Selama diskusi kelompok dilakukan, guru sangat memperhatikan keaktifan anak sehingga banyak anak yang penuh konsentrasi dan aktif dalam diskusi. C. Reflesi Pada pertemuan ke II masih ada 10 anak yang belum tuntas, tidak banyak ditemukan masalah yang berarti sehingga belajar siswa siswa meningkat dan mencapai ketuntasan seperti yang diharapkan.
Setelah siklus I penelitian mengadakan tes formatif untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Hasil ulangan tes formatif dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel II hasil Tes formatif I No
Nilai
Jumlah siswa
Tuntas Tidak tuntas Prosentase
1
20 – 34
0
0
2
35 – 49
3
12
3
50 – 64
7
28
4
65 – 79
8
32
5
80 – 94
5
20
6
95 - 100
2
8
Jumlah
25
15
10
100
Dengan grafik batang lebih jelas bahwa prosentase hasil belajar siswa meningkat hal ini dapat dilihat pada diagram batang sebagai berikut : 35 30 25 20 Tuntas 15
Tidak Tuntas
10 5 0 20-34
35-49
50-64
65-79
80-94
Grafik batang II tes formatif I
95-100
4.3 Siklus II diadakan II pertemuan. 4.3.1 Peretemuan I A. Pelaksanaan Pelaksanaan sesuai rencana pembelajaran dimulai dari kegiatan awal samapai evaluasi. Dari hasil tes siswa yang memperoleh nilai sama atau melebihi KKM adalah 18 siswa atau tingkat ketutasan 72% masih terdapat 7 siswa atau 28% yang belum tuntas. B. Observasi Sealam diberi tindakan, pengamatan dilakukan guru terhadap aktivitas giswa dan teaman sebaya untuk mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran. Dengan penerapan metode tutor sebaya. Selama pembelajaran siswa terlihat aktif.
C. Refleksi Dalam pelaksanaan tindakan terjadi hubungan timbal balik antara tutor dan teman sebaya sehingga hasil evaluasi baik ada 7 siswa yang belum tuntas karena ketika diskusi kelombok berlangsung, mereka rame sendiri walau sudah diingatkan. 4.3.2. Pertemuan II Siklus II A. Pelaksanaan sesuai dengan pembelajaran dimulai dari kegiatan awal sampai evaluasi.Dari hasil tes formatif anak yang memperoleh nilai sama atau melebihi KKM 22 siswa atau 88% yang belum tuntas 3 siswa atau 12%. B. Observasi Selama diberi tindakan pengamatan dilakukan oleh guru terhadap keaktifan siswa dalam berdiskusi
dan mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran dan
mengadakan tes formatif untu mengetahui hasil belajar. Hasil dapat dilihat tabel berikut :
C. Refleksi Pada pembelajaran perbaikan siklus II hampir dikatakan berhasil dengan baik, sehingga hasil belajar dengan mata pelajaran IPS mencapai ketuntasan. Tabel III Hasil Tes Formatif No
Nilai
Jumlah siswa
1
20-34
0
0
2
35-49
0
0
3
50-64
3
4
65-79
12
48
5
80-94
6
24
6
95-100
4
16
25
22
Jumlah
Tuntas
Tidak tuntas
Prosentase
3
12
100
Dengan grafik batang lebih jelas bahwa prosentase hasil belajar siswa meningkat hal ini dapat dilihat pada diagram batang sebagai berikut : 60 50 40 Tuntas
30
Tidak tuntas 20 10 0 20-34
35-49
50-64
65-79
80-94
95-100
Grafik III Hasil siklus II Pertemuan II
4.4 Pembahasan
Melihat hasil setelah penelitian perolehan pembelajaran dari siklus I peretemuan I sampai pertemuan II ternyata tindakan tidak mudah mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan keinginan kita. Banyak sekali faktor yang menjadi penyebab kegagalan proes pembelajaran. Baik itu datang dari siswa maupun pelaksanaan pembelajaran oelh guru itu sendiri. Kemampuan guru dalam menentukan strategi, metode maupun media yang tepat akan sangat mempengaruhi tujuan pembelajaran. 4.4.1 Siklus I Siklus I terdiri dari II pertemuan Pertemuan I siklus I Pada proses perbaikan pertemuan I terlihat bahwa tujuan pembelajaran belum memenuhi target yang diharapkan faktor penyebabnya guru belum menggunakan alat peraga dan kurang optimal menjelaskan kepada tugas tutor, menyebabkan siswa kurang antusias dan umpan balik siswa terhadap penjelasan guru kurang dari 25 siswa yang mencapai KKM 8 siswa atau 32% yang sudah tuntas dan yang belum tuntas 17 siswa atau 68%.dapat diartikan bahwa pembelajaran kurang berhasil tidak sesuai harapan. Pertemuan II siklus I Pada pertemuan II memperbaiki kekurangan – kekurangan pada pertemuan I dengan tujuan agar anak lebih menguasai materi pelajaran. Hasil dari tes firmatif anak yang memperoleh nilai sama dengan KKM mencapai 10 siswa atau 40% yang sudah tuntas dan yang belum tuntas 15 siswa atau 60%, berarti hasil belajar siswa meningkat dari 32% menjadi 40% naik 8%. Siswa yang belum tuntas ada 10 siswa.Peneliti mencari sebab dan berdiskusi dengan guru kelas kegagalan 10 siswa tersebut.Ternyata setelah ditelurusi siswa tersebut berkemampuan tidak seperti teman lainya terbukti dari nilai rapotnya memiliki nilai yang tidak cukup bagus.Untuk jelasnya pada tabel berikut :
Tabel IV Hasil Penelitian Pra siklus , Siklus I pertemuan I dan II
No
Kategori
Pra
Sikus I
( KKM 65 )
Siklus
Pertemuan I
Prosentase
Pertemuan II
Prosentase
1
Tuntas
7
8
28 %
15
60 %
2
Tidak Tuntas 60
18
17
72 %
10
40 %
3
Jumlah
25
25
100 %
25
100 %
4
Rata – rata kelas
63,28
65,78
68,56
Dari Tabel hasil penelitian siklus I diperoleh informasi bahwa telah terjadi peningkatan pencapaian hasil belajar oleh siswa dan mencapai tingkat ketuntasan sesuai yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran perlu dikaji ulang untuk menentukan sebab – sebab ketidak tuntasan padahal terjadi peningkatan hasil belajar siswa dan menambah pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Oleh karena itulah yang menjadi alasan perlu diadakan kegiatan perbaikan siklus II lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik diagram sebagai berikut :
80 70 60 50 40
Tuntas
30
Tidak tuntas
20 10 0 Pra siklus
Sikus I pertemuan I Siklus I pertemuan II
Grafik IV Hasil prasiklus dan siklus I pertemuan I dan II
4.2.2 Siklus II Pertemuan I siklus II Dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar pada pertemuan ini dari 25 siswa ada 18 siswa atau 72% yang tuntas dan yang belum tuntas 7 siswa atau 28%.dari hasil diskusi dengan teman sejawat diperoleh dugaan bahwa kegagalan dari 7 siswa disebabkan karena kurang konsentrasi dalam menerima penjelasan tutor. Sehingga mereka mendapatkan hasil yang kurang memuaskan.
Pertemuan II siklus II Pada pertemuan II siklus II telah menunjukan hasil yang meningkat dari siklus I, tetapi untuk lebih meningkatnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dilanjutkan pada pertemuan II dan ternyata hasilnya sesuai dengan harapan ada 3 siswa yang tidak tuntas, setelah dicari penyebabnya ternyata siswa tersebut berkemampuan tidak sama seperti teman lainnya. Hasil tes siklus II dapat dilihat pada tabel. Pada akhir pertemuan penilaian juga mengadakan tes Formatif untuk mengetahui keberhasilan penelitian.
Tabel V Hasil penelitian Pra siklus, Siklus I dan Siklus II NO
Kategori KKM =
Pra
65
siklus
Prosentase
Siklus
Prosentase
I
Siklus
Prosentase
II
1
Tuntas
7
28 %
15
60 %
22
88 %
2
Tidak Tuntas
18
72%
10
40 %
3
12%
3
Jumlah
25
100 %
25
100 %
25
100 %
4
Rata – Rata kelas
63,28
68,56
76,04
Dari Tabel diatas diperoleh informasi bahwa peningkatan hasil belajar dari prasiklus, siklus I dan siklus II lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel grafik sebagai berikut :
100 90 80 70 60 50
Tuntas
40
Tindak Tuntas
30 20 10 0 Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Grafik V Prasiklus , Siklus I dan Siklus II