73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah disebutkan sebelumnya dalam penelitian ini bermaksud melihat tanda-tanda (verbal termasuk pemilihan warna, gambar (ilustrasi), penggunaan bentuk huruf atau font yang digunakan serta keterkaitan dengan pesan sosial dalam poster iklan layanan masyarakat gempa Haiti tersebut). Data dari penelitian ini adalah satu buah poster iklan gempa Haiti yang kemudian akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis Segitiga Makna Peirce. Sebelum dianalisis berdasarkan konsep segitiga makna Pierce, maka terlebih dahulu tanda-tanda yang terdapat dari poster akan di klasifikasikan satu persatu ke dalam sistem tanda berdasarkan: 1.
Hubungan tanda dengan ground (sign),
2. Hubungan tanda dengan objeknya, dan 3. Hubungan tanda dengan interpretant Kemudian setelah keseluruhan tanda-tanda tersebut di klasifikasikan ke dalam sistem tanda dari Charles S. Peirce, maka tanda-tanda tersebut di interpretasikan untuk menemukan pemaknaan sosial melalui tanda-tanda yang terkandung di dalam poster iklan layanan masyarakat tersebut.
74
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Riwayat Wedha Abdul Rasyid Wedha Abdul Rasyid terlahir dari pasangan R. Abdul Syukur dengan Sarini Winih di Cirebon pada tanggal 10 Maret 1951. Nama ”Wedha” dipakai olehnya sejak SMP untuk inisial gambar-gambarnya. Pendidikan mulai TK dan SD dihabiskan di Cirebon, meningkat masa remaja yaitu SMP dan SMA ia habiskan di Pekalongan. Tahun 1970-an setelah tamat SMA ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Arsitektur Univeristas Indonesia, Jakarta tetapi tidak tamat. Sampai sekarang pun ia masih tercatat sebagai freelancer ilustrator di majalah Hai. Pada tahun 1972-an setelah tidak tamat dari Universitas Indonesia ia kemudian mulai mencoba melamar sebagai ilustrator di berbagai media cetak di Jakarta. Mingguan Jaya adalah mingguan pertama yang mau menerimanya sebagai ilustrator. Dalam kurun waktu yang sama pun karyanya mulai tampil di majalah Varia. Lalu kemudian mulai meningkat ia diterima di majalah Selekta Grup. Disanalah juga kemudian ia berkenalan dengan ilustrator-ilustrator senior seperti Dwi Koendoro, Sriyanto, As Utama, Roy Ario, Abdul Khamid, dan Pakne Wiwit. Mereka adalah ilustrator senior dan ternama yang memiliki gaya atau style khas masing-masing. Dari merekalah kemudian Wedha Abdul Rasyid banyak belajar dan menimba ilmu untuk menambah wawasan dan pengetahuan sebagai ilustrator. Pada tahun 1977 kemudian Wedha bergabung dengan Kelompok Kompas Gramedia tepatnya bergabung di majalah Hai. Suasana kerja di Hai semakin
75
menantang ia untuk berkarya. Ia diberi kebebasan dalam menentukan gaya ilustrasi untuk majalah yang Hai tersebut. Berbagai gaya dan teknis pun ia lakukan. Tidak hanya membuat ilustrasi usulan untuk membuka rubrik sendiri pun ia didukung penuh oleh Hai. Karakter-karakter yang muncul kemudian terkenal semenjak ia di Hai yaitu seperti, Imung Detektif Kecil, Keluarga Cemara, Ninol dan Lupus. Karakter Lupus inilah yang kemudian makin menancapkan bendera Wedha Abdul Rasyid sebagai ilustrator besar kenamaan Indonesia. Pada masamasa di majalah Hai itulah kemudian ia mulai menemukan cara dan style baru dalam menerapkan gaya ilustrasinya khususnya dalam menggambar wajah. Ia menamakan tekniknya sebagai Foto Marak Berkotak (FMB). Nama itu dipakai untuk membedakan dengan gaya atau style dari para ilustrator lainnya. Teknik gaya ini mendapat sambutan hangat dari pembaca dan bertahan sekitar sembilan tahun.
4.1.2 Foto Marak Berkotak (FMB) atau Wedha’s Pop Art Portrait Tahun 1990 dan 1991 setelah kurang lebih 20 tahun berkarya sebagai ilustrator rasa bosan lambat laun
mulai menyerang. Ia mengatakan ”Bosan
menggambar sosok manusia dengan anatomi pakem. Apalagi wajah-wajah manusia dengan warna kulit yang manusiawi juga”. Kemudian
muncul
keinginan untuk menampilkan wajah manusia (biasanya artis-artis) dengan ’menu rasa’ yang lain dari ’rasa’ aslinya mendorong ia mulai mencari-cari kembali gaya apa yang cocok selanjutnya untuk diterapkan. Gambar pertama yang kemudian ia garap adalah wajah Freddy Mercury
76
(Gambar. 1) dan salah satu musisi (Gambar. 2) yang kemudian ia lupa namanya siapa. Ia menerapkan sistem menanggalkan warna kulit manusia dan kemudian bereksplorasi dengan berbagai bebas pilihan warna (tidak terbatas). Ia merasakan sangat bebas bernain warna dan deformasi bentuk. Pada tahap berikutnya, ia mendapatkan ide untuk menampilkan garis sebagai kelengkapan suatu komposisi. Ia kemudian mencoba dengan menggambar wajah David Foster sebagai uji coba (Gambar. 3).
77
Penarikan garis-garis lurus menggunakan kuas kemudian ia tarik dengan teknik bebas baru kemudian bidang bentukannya tersebut baru kemudian diberi warna. Dengan dasar niat dan pikiran yang sama kemudian ia juga membuat wajah Bob Geldof (Gambar. 4). Merasa belum puas atas apa yang telah dilakukan, Wedha kemudian melakukan berbagai evaluasi. Dari gambar-gambar wajah yang telah dibuatnya, ketepatan atau kemiripan wajah hanya berdasar kepada ekspresi yang ia tangkap saja ditambah dengan deformasi yang ia maknai sebagai penguatan bentuk. Perkembangan selanjutnya, ia mulai menguatkan garis-garis imajiner tersebut. Dapat terlihat pada ilustrasi wajah Whoopi Goldberg (Gambar. 5) Jack Nicholson (Gambar. 6), Al Pacino. (Gambar. 7) dan seorang pelari dari Kenya (Gambar. 8) Tapi selanjutnya tanggapan dari pembaca dingin-dingin saja. Inilah yang dirasakan tidak enak oleh Wedha.
78
Sampai kemudian suatu hari ia mendapati dua foto dari satu wajah. Foto pertama full colour, yang lainnya hitam putih. ”Ternyata warna tidak mempengaruhi kemiripan” menurutnya. ”Yang menentukan kemiripan adalah
posisi dan
proporsi masing-masing anggota wajahnya” lanjutnya lagi. Selanjutnya ia mencermati untuk perlu melakukan beberapa langkah perubahan yaitu menggambar dengan tetap proporsional dan lebih bermain dalam bidang (faceting) dan pewarnaan. Diharapkan dengan langkah-langkah ini dapat mempertahankan
kekuatan
tampilan
bidang-bidang
geometrik
dengan
menampilkan bidang-bidang (faceting) tersebut. Karya-karya yang dibuat berdasarkan foto biasa dari wajah yang sudah umum dikenal oleh orang banyak. Atau dengan kata lain, berdasarkan objek yang lumrah atau populer kemudian diubah oleh Wedha kandungan impresinya sehingga berekspresi beda dengan yang terbiasa orang lihat pada umumnya. Foto Marak Berkotak (FMB) sendiri pun terakhir dibuatnya adalah pada tahun 1998.Dari teknik-teknik yang ia buat sebelumnya sebenarnya merupakan inovasi
79
dari Foto Marak Berkotak (FMB) yang lambat laun dan
makin mengalami
penyempurnaan dari segi teknik, kreasi dan inovasi maka kemudian ia namakan karya-karyanya dengan gaya Wedha’s Pop Art Portrait (WPAP).
Beberapa contoh Wedha’s Pop Art Portrait (WPAP)
Gambar 3 WPAP “The Beatles”
Gambar 4 WPAP “Jon Bon Jovi” dan “Queen”
80
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Ikut serta dalam Event Sosial mendesain poster Iklan Layanan Masyarakat Gempa Haiti Salah satu desainer yang bergabung dalam event periklanan tersebut adalah seorang desainer asal Indonesia yaitu Wedha Abdul Rasyid, seorang desainer dan illustrator ternama yang telah menghasilkan karya-karya grafis yang unik dan khas yang mencerminkan teknik gaya atau style yang khas sehingga karya-karyanya dikenal di kalangan desainer grafis baik dalam negeri maupun luar negeri. Awal mula ikut serta dalam event ini adalah karena Wedha diminta langsung oleh panitia penyelenggaranya yaitu Aaron Perry Zucker seorang designer kebangsaan Amerika karena memang pada awalnya Wedha sudah mengenal sosok Aaron tersebut karena sudah pernah bekerja sama dalam event sebelumnya yang pernah di selenggarakan, seperti dalam wawancara tanggal 17 Juli 2010, menyatakan: “Awal mulanya memang saya sudah mengenal duluan dengan Aaron Perry Zucker ini, kemudian sering berhubungan melalui email-emailan, ngobrol maka saya diajak untuk ikut serta dalam event mendesain poster Haiti ini. Mungkin karena nama saya sudah tercantum waktu dulu saya ikut juga mendesain poster Obama kampanye dalam buku terbitan Aaron itu.” (wawancara 17 Juli 2010). Wedha Abdul Rasyid merupakan satu-satunya designer asal Indonesia yang ikut serta dalam event ini. Keikutsertaannya bersama para designer lain dari
81
seluruh dunia ini, bukan merupakan sebuah kompetisi (lomba) poster. Melainkan berpartisipasi dalam sebuah event sosial yang digagas oleh Aaron Perry Zucker seorang designer kebangsaan Amerika untuk turut serta dalam event ini serta tidak mendapat imbalan maupun kompensasi apa pun, seperti dalam wawancara tanggal 17 Juli 2010, menyatakan: “Tidak ada kompensasi apa-apa. Ini dilakukan for free atau charity. Seperti yang Aaron jelaskan ketika saya email-emailan dengannya, event ini dilakukan oleh para perupa seluruh dunia hanya untuk sosial bisa dikatakan sebagai for free atau charity.” (Wawancara 17 Juli 2010). Dari total 91 poster (91 designer) yang ada yang berasal dari para designer seluruh dunia, poster hasil karyanya mencerminkan teknik dan gaya yang khas yang dituangkan ke dalam media poster tersebut. Jadi masing-masing designer hanya dapat mengumpulkan satu buah poster untuk berpartisipasi dalam event ini yang kemudian poster-poster tersebut ditampilkan dalam suatu wadah media online
yang
dapat
diakses
oleh
berbagai
lapisan
masyarakat
di
www.designforhaiti.com Tujuan utama dari pelaksanaan event sosial ini adalah untuk menggalang kebersamaan khalayak untuk berani bertindak dan membantu, khususnya para warga masyarakat Haiti yang sedang mengalami kesusahan akibat terkena bencana gempa bumi, seperti dalam websitenya Aaron menyatakan: “Information graphics that increase understanding of the plight of Haitians affected by the earthquake. Both are necessary; this is what artists and designers do best. Let us come together and lead the way to relief.” (22 Januari 2010).
82
4.2.2 Analisis poster Iklan Layanan Masyarakat gempa Haiti versi ”Our Love Will Help Them to Help Themselves”
83
Tanda Verbal: 1. Headline: Haiti 2. Subheadline: Our Love Will Help Them to Help Themselves 3. Teks body copy: Tidak ada Tanda Visual: Ikon seorang ibu dengan posisi setengah duduk yang sedang menggendong seorang anak di pangkuannya dan seorang bapak dengan setengah berlari juga menggendong atau membopong seorang anak.
A. Qualisgn Tanda qualisgn yang pertama dalam poster ini adalah berupa latar yang berwarna putih polos sebagai latar belakang atau background yanag terdapat pada bagian bawah dari poster gempa Haiti tersebut dimana mencerminkan sebuah kemurnian dan kesucian. Tanda qualisgn yang kedua dalam poster ini adalah berupa latar yang berwarna hitam pekat sebagai latar belakang atau background yang terdapat pada bagian atas dari poster gempa Haiti tersebut dimana mencerminkan sebuah kesedihan atau kepedihan.
B. Ikon Tanda ikon yang pertama dalam poster ini adalah seorang ibu dengan posisi setengah duduk yang sedang menggendong seorang anak di pangkuannya.
84
Jika dilihat dengan seksama ibu dan anak itu memakai baju yang sangat terlihat kusut. Tanda ikon yang kedua dalam poster ini adalah seorang bapak dengan setengah berlari juga sedang menggendong atau membopong seorang anak dalam balutan selimut. Jika dilihat dengan seksama sama seperti dengan ikon yang pertama bahwa si bapak hanya dengan mengenakan celana pendek seadanya dengan baju yang kusut pula.
C. Indeks Tanda indeks dalam poster ini adalah sebuah kata “HAITI” yang ditulis dengan huruf besar semua atau kapital berwarna abu-abu yang berada di depan latar belakang atau background berwarna hitam. Tipe huruf yang digunakan adalah tipe san serif dengan tipe font Arial.
D. Simbol Tanda simbolis dalam poster ini adalah sebuah kata “HAITI “yang ditulis dengan huruf besar semua atau kapital dengan posisi terbalik dengan rotasi 180 derajat berwarna hitam yang berada di depan latar belakang atau background berwarna putih. Teks tersebut ditulis dengan kreasi pecah-pecah atau retak.
E. Discent Sign Tanda discent sign dalam poster ini adalah teks “Our Love Will Help Them to Help Themselves” berwarna putih yang berada pada bagian atas poster.
85
Kalimat itu berarti “dengan cinta yang kita berikan, dapat membantu mereka menolong diri mereka sendiri”. Kalimat tersebut merupakan sebuah slogan dari poster tersebut dimana slogan tersebut mempunyai makna tertentu yang menjadi daya tarik dari sebuah iklan layanan masyarakat.
4.2.3 Pemaknaan sosial poster Iklan Layanan Masyarakat gempa Haiti versi ”Our Love Will Help Them to Help Themselves” Konsep dan ideologi dalam mendesain poster ini dapat dikatakan tidak terlalu sulit dan terlalu mudah juga. Secara konsep si pembuat poster yaitu Wedha Abdul Rasyid ingin menggambarkan bagaimana keadaan baik orang-orang maupun lingkungan yang terjadi akibat terjadinya gempa bumi tersebut. Di dalam visualisasi poster di atas menggunakan tanda-tanda iklan yang memiliki makna tertentu. Menurut peneliti ada pun masing-masing makna dari tanda-tanda iklan tersebut adalah: 1.
Hubungan Tanda dengan Ground (sign) Pertama, tanda dalam poster berupa sebuah latar belakang atau
background berwarna putih dan hitam sebagai warna dasar dari poster iklan layanan masyarakat gempa Haiti tersebut. Warna putih sebagai sebuah background dari poster menandakan kesucian dan kemurnian. Sedangkan warna hitam pekat menandakan sebuah kesedihan atau kepedihan.
86
2.
Hubungan Tanda dengan Objeknya Kedua, tanda visual iklan berupa ikon gambar seorang ibu dengan posisi
setengah duduk yang sedang menggendong seorang anak di pangkuannya. Jika dilihat dengan seksama ibu dan anak itu memakai baju yang sangat terlihat kusut. Ketiga, tanda visual iklan berupa ikon gambar seorang bapak dengan setengah berlari juga sedang menggendong atau membopong seorang anak dalam balutan selimut. Jika dilihat dengan seksama sama seperti dengan ikon yang pertama bahwa si bapak hanya dengan mengenakan celana pendek seadanya dengan baju yang kusut pula. Jika dilihat dengan seksama bahwa pada tanda kedua dan ketiga di dalam poster tersebut, sang pembuat poster yaitu Wedha Abdul Rasyid menerapkan teknik gaya Wedha’s Pop Art Portrait (WPAP) yaitu teknik yang telah menjadi ciri dan gaya yang khas dari pembuatnya. Keempat, tanda iklan berupa sebuah kata “HAITI” yang ditulis dengan huruf besar semua atau kapital berwarna abu-abu yang berada di depan latar belakang atau background berwarna hitam. Tipe huruf yang digunakan adalah tipe San serif dengan tipe font Arial. Tipe huruf san serif ini digunakan bertujuan untuk menonjolkan suatu kata-kata dengan maksud ‘tegas’. Kelima, tanda iklan berupa kata “HAITI “yang ditulis dengan huruf besar semua atau kapital dengan posisi terbalik dengan rotasi 180 derajat berwarna hitam yang berada di depan latar belakang atau background berwarna putih. Teks tersebut ditulis dengan kreasi pecah-pecah atau retak. Makna yang timbul dari kesan tulisan ini adalah ingin menampilkan keadaan runtuh atau ambruknya kota Haiti akibat gempa bumi tersebut.
87
2.
Hubungan Tanda dengan Interpretant Keenam, tanda iklan berupa teks “Our Love Will Help Them to Help
Themselves” berwarna putih yang berada pada bagian atas poster juga menggunakan tipe huruf San serif jenis Arial. Kalimat tersebut mempunyai sebuah makna “dengan cinta yang kita berikan, dapat membantu mereka menolong diri mereka sendiri”. Maksudnya dengan rasa cinta, rasa kasih sayang yang kita berikan tentu dapat memberikan semangat dan harapan bagi yang membutuhkan.
Relasi dengan
Relasi dengan
Relasi dengan
Representamen
Objek
Interpretan
(Tanda)/Sign -
Tanda
dalam
poster -
berupa
sebuah
background
berwarna
Ikon: ikon gambar seorang ibu -
Dicent
dengan posisi setengah duduk
teks “Our Love
yang
Will
sedang
menggendong
sign:
Help
putih dan hitam sebagai
seorang anak di pangkuan. Ikon
Them to Help
warna dasar dari poster
gambar seorang bapak dengan
Themselves”
iklan
setengah
berwarna putih
layanan
masyarakat Haiti.
gempa
dan
membopong
seorang
sedang anak
yang
berada
putih
dalam balutan selimut. Kedua
pada
bagian
kesucian
ikon menerapkan teknik WPAP.
atas
Warna
menandakan
berlari
kemurnian.
Kalimat
Sedangkan warna hitam -
Indeks:
kata
pekat
ditulis
dengan
menandakan
poster .
“HAITI” huruf
yang
tersebut
besar
mempunyai
sebuah kesedihan atau
semua atau kapital berwarna
sebuah makna
kepedihan.
abu-abu yang berada di depan
“dengan cinta
latar belakang atau background
yang
berwarna hitam.
berikan, dapat membantu
kita
88
mereka -
Simbol: kata “HAITI“ ditulis
menolong diri
dengan kapital dengan posisi
mereka
terbalik
sendiri”.
dengan
rotasi
180
derajat berwarna hitam yang berada di depan latar belakang atau background berwarna putih. Teks tersebut ditulis dengan kreasi pecah-pecah atau retak .
Secara keseluruhan poster iklan layanan masyarakat gempa Haiti versi “Our Love Will Help Them to Help Themselves ini sarat akan makna-makna yang tersembunyi. Jika kita lihat secara seksama ilustrasi dari poster tersebut cukup unik dan menarik. Dalam ilustrasi poster tersebut terdapat gambar-gambar suatu keluarga seorang ibu dengan posisi setengah duduk yang sedang menggendong seorang anak di pangkuannya serta gambar seorang bapak yang setengah berlari sedang menggendong seorang anak dalam balutan selimut. Gambar tersebut menandakan makna sifat saling tolong menolong, kehangatan cinta, dan kasih sayang. Kemudian pada poster terdapat gambar kata “HAITI“ yang ditulis walaupun sama dengan huruf kapital atau besar semua tetapi pada satu kata ditulis dengan teknik pecah-pecah atau retak. Gambar tersebut menandakan makna suasana kota Haiti yang terjadi sebelum dan setelah gempa. Hal ini dapat dilihat pada kata HAITI yang masih utuh kemudian pada kata HAITI yang terbalik 180 derajat dan pecah-pecah atau retak yang menandakan makna runtuh.
89
Lanjut lagi pada poster terdapat gambar kata “Our Love Will Help Them to Help Themselves” sebagai slogan yang terdapat dalam poster pemakaian katakata memberikan makna maksud dan tujuan dari poster iklan layanan masyarakat Gempa Haiti ini yaitu menggalang kebersamaan dan menimbulkan rasa senasib dan sepenanggungan. Selain itu, dapat mempunyai arti mengajak audiens atau khalayak untuk peduli dengan mengulurkan bantuan kepada mereka (warga masyarakat Haiti) tidak hanya secara finansial saja tetapi juga bantuan secara moral. Kaitannya dengan pemaknaan sosial iklan layanan masyarakat pada poster gempa Haiti ini bahwa tujuan pembuatan poster ini adalah untuk menggugah masyarakat dunia untuk membantu sesama khususnya warga masyarakat Haiti. Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa efek dari terlaksananya event sosial ini bahwa kemudian warga masyarakat Haiti menjadi sangat tertolong dan terbantu oleh masyarakat dunia pada umumnya. Seperti banyak pemerintah daerah atau pemda yang warganya (para designer atau perupa) ikut serta dalam event tersebut, kemudian mereproduksi, memperbanyak dan menyebar poster-poster tersebut. Kegiatan itulah yang akhirnya memberikan efek langsung kepada warga masyarakat Haiti. Selain itu, Aaron Perry Zucker sebagai penyelenggara kegiatan ini sekaligus pendiri website www.designforhaiti.com sebagai wadah dalam menampung dan memamerkan poster-poster karya dari seluruh dunia sebagai upaya untuk menggalang kebersamaan dan memberikan kontribusi dan membantu bagi warga masyarakat Haiti.
90
Contoh kongkrit bantuan yang disalurkan walaupun tidak dilakukan secara langsung yaitu Shepard Fairey dari Number One studio mendesain kaos yang dijual seharga $15 yang hasilnya kemudian disumbangkan melalui badan PBB UNICEF. 42 Kehidupan pasca kejadian gempa bumi merupakan kehidupan yang keras untuk dijalani. Selain itu, untuk bertahan hidup tidak ‘semulus’ dan ‘seindah’ yang dibayangkan, karena kehidupan mereka (warga masyarakat Haiti) harus menata kembali kehidupannya mulai dari awal hingga dapat bertahan pada kehidupan selanjutnya. Hal inilah yang sangat perlu diperhatikan oleh semua pihak untuk berupaya mengulurkan tangan memberikan bantuan, bukan saja secara financial tetapi juga secara moral yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi mereka (warga masyrakat Haiti) korban bencana gempa bumi. Sebuah visualisasi dapat mempunyai makna yang beragam, tergantung dari frame of reference dari khalayak. Oleh karena itu sebuah iklan diharapkan dapat mewakili heterogenitas frame of reference khalayak sehingga iklan yang ditampilkan dapat diterima dan dimaknai dengan benar oleh khalayak.
42
http://risdhaiti.wordpress.com