BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.
Deskripsi Data Data dalam penelitian ini adalah data nilai pretes kelas kontrol, nilai pretes
kelas eksperimen, nilai postes kelas kontrol, dan nilai postes kelas eksperimen. Data nilai diperoleh dari hasil dokumentasi nilai tes pretes dan nilai tes postes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pelaksanaan pengambilan nilai pretes dan postes kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Pretes dan Postes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen. Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pretes
Postes
Selasa, 20 maret 2012
Senin, 19 maret 2012
Pukul 07.00 – 8.10
11.00 – 12.10
Sabtu, 24 maret 2012
Kamis, 22 maret 2012
Pukul 07.00 – 08.10
Pukul 09.15 – 10.30
Berikut adalah deskripsi data hasil belajar pretes dan postes kelas kontrol dan kelas eksperimen. 4.2 Data PreTes 4.2.1 Data Pretes Kelas Kontrol Data pretes kelas kontrol diperoleh dari hasil tes pokok bahasan perkembangan teknologi mata pelajaran IPS kelas IV (siswa belum mendapat pembelajaran untuk materi tersebut). Berikut adalah tabel distribusi frekuensi dan tabel grafik deskriptif nilai pretes kelas kontrol.
38
39
Tebel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Kontrol Nilai 55 58 61 63 66 68 74 76 79 82 84 87 89 Total
Frekuensi 2 1 2 3 6 4 6 5 4 5 4 3 3 48
Persentase 4.2 2.1 4.2 6.2 12.5 8.3 12.5 10.4 8.3 10.4 8.3 6.2 6.2 100
Berdasarkan tabel 4.2 deskriptif nilai pretes kelas kontrol tersebut dapat dilihat bahwa nilai terendah adalah 55, nilai tertinggi adalah 89, dan nilai rata-rata adalah 74.19. Output hasil analisis deskriptif selengkapnya terdapat pada lampiran.
Grafik 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Konterol
40
4.2.2
Data Pretes Kelas Eksperimen Data pretes kelas eksperimen diperoleh dari hasil tes pokok bahasan
perkembangan teknologi mata pelajaran IPS kelas IV (siswa belum mendapat pembelajaran untuk materi tersebut). Berikut adalah tabel distribusi frekuensi dan tabel grafik deskriptif nilai pretes eksperimen. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Eksperimen Nilai
Frekuensi
Persentase
53
1
2
55
1
2
58
2
4
61
2
4
63
1
2
66
5
10
68
3
6
74
4
8
76
6
12
79
6
12
82
4
8
84
5
10
87
5
10
89
3
6
92
2
4
Total
50
100
41
Berdasarkan tabel 4.3 deskriptif nilai pretes kelas eksperimen tersebut dapat dilihat bahwa nilai terendah adalah 53, nilai tertinggi adalah 92, dan nilai rata - rata adalah 76.06. Output hasil analisis deskriptif selengkapnya terdapat pada lampiran.
Grafik 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Eksperimen 4.3 Data Postes 4.3.1 Data Postes Kelas Kontrol Data postes kelas kontrol diperoleh dari hasil tes pokok bahasan perkembangan teknologi mata pelajaran IPS kelas IV (siswa mendapat pembelajaran untuk materi perkembangan teknologi dengan model pembelajaran konvensional). Berikut adalah tabel distribusi frekuensi dan tabel grafik deskriptif nilai postes kontrol.
42
Tebel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelas Kontrol Nilai 61 63 74 76 79 82 84 87 89 92 95 97 100 Total
Frekuensi 1 1 3 2 4 7 7 6 4 4 3 4 2 48
Persentase 2.1 2.1 6.2 4.2 8.3 14.6 14.6 12.5 8.3 8.3 6.2 8.3 4.2 100
Berdasarkan tabel 4.4 deskriptif nilai postes kelas kontrol tersebut dapat dilihat bahwa nilai terendah adalah 61, nilai tertinggi adalah 100, dan nilai rata- rata adalah 85.31. Output hasil analisis deskriptif selengkapnya terdapat pada lampiran.
Grafik 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelas Kontrol
43
4.3.2 Data Postes Kelas Eksperimen Data postes kelas eksperimen diperoleh dari hasil tes pokok bahasan perkembangan teknologi mata pelajaran IPS kelas IV (siswa mendapat pembelajaran untuk materi perkembangan teknologi dengan model snowball throwing). Berikut adalah tabel distribusi frekuensi dan tabel grafik deskriptif nilai postes eksperimen. Tebel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelas Eksperimen Nilai 79 82 84 87 89 92 95 97 100 Total
Frekuensi 2 4 3 7 8 8 7 6 5 50
Persentase 4 8 6 14 16 16 14 12 10 100
Berdasarkan tabel 4.5 deskriptif nilai postes kelas eksperimen tersebut dapat dilihat bahwa nilai terendah adalah 79, nilai tertinggi adalah 100, dan nilai rata-rata adalah 90.84. Output hasil analisis deskriptif selengkapnya terdapat pada lampiran.
44
4.4
Grafik 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelas Eksperimen Rangkuman Hasi Analisis Deskriptif Rangkuman hasil analisis deskriptif dengan bantuan program komputer SPSS
16.0 for windows adalah sebagai berikut.
45
Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Analisis Deskriptif Statistics Preteseksperi posteskont Posteseksperi preteskontrol N
men
rol
men
Valid
48
50
48
50
Missing
51
49
51
49
74.1875
76.0600
85.3125
90.8400
1.36887
1.44092
1.22842
.81884
75.0000
77.5000
84.0000
92.0000
66.00a
76.00a
82.00a
89.00a
9.48382
10.18885
8.51071
5.79007
89.943
103.813
72.432
33.525
Range
34.00
39.00
39.00
21.00
Minimum
55.00
53.00
61.00
79.00
Maximum
89.00
92.00
100.00
100.00
3561.00
3803.00
4095.00
4542.00
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance
Sum
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Berdasarkan output rangkuman hasil analisis deskriptif data nilai pretes dan postes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat bahwa rata-rata nilai pretes kelas kontrol (74.19) dan rata-rata nilai pretes kelas eksperimen (76.06) adalah tidak berbeda jauh. Hal ini menunjukkan bahwa hasil tes kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan adalah memiliki rata-rata hasil belajar yang tidak berbeda secara signifikan. Untuk hasil belajar postes pada kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat bahwa rata-rata nilai postes kelas kontrol (85.31) dan ratarata nilai postes kelas eksperimen (90.84) adalah berbeda jauh. Hal ini menunjukkan
46
bahwa hasil tes kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan adalah memiliki rata-rata hasil belajar yang berbeda secara signifikan. Peningkatan rata-rata nilai untuk kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan (74.19) dan setelah diberikan perlakuan (85.31) adalah sebesar 11.13. Sedangkan peningkatan rata-rata nilai untuk kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan (76.06) dan setelah diberikan perlakuan (90.84) adalah sebesar 14.78. Dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen (yang menggunakan model snowball throwing) dapat meningkatkan ratarata hasil belajar siswa secara signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol (yang menggunakan model pembelajaran konvensional). 4.5
Uji Prasyarat Sebelum melakukan analisis uji hipotesis menggunakan uji independent
sample T tes dilakukan uji prasyarat terhadap data nilai pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. 4.5.1 Uji Normalitas Data Kelas Kontrol Uji normalitas data kelas kontrol dilakukan untuk mengukur data pretes dan postes kelas kontrol. Hipotesis yang diajukan untuk mengukur normalitas distribusi populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Ho = Data populasi berdistribusi normal . Ha = Data populasi tidak berdistribusi normal. Berdasarkan analisis pengambilan keputusan uji normalitas menggunakan acuan sebagai berikut: apabila nilai signifikan uji normalitas (sig.>0,05) maka Ho diterima yaitu data berdistribusi normal. Tabel 4.7 berikut menyajikan rangkuman hasil uji normalitas distribusi populasi nilai tes dengan metode Kolmogorov-Smirnov menggunakan program SPSS 16.0 for windows.
47
Tebel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol Sig.
Ket
Pretes
Signifikasi Kolmogorov-Smirnov 0,092
Sig.> 0,05
Normal
Postes
0,084
Sig.> 0,05
Normal
Kel.Data
Berdasarkan tabel 4.7, kelas kontrol (baik pretes maupun postes) mempunyai nilai signifikansi lebih dari 0,05, sehingga Ha ditolak dan Ho diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada taraf signifikansi 5% data populasi kelas kontrol berdistribusi normal. Hasil uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 4.5.2 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen Uji normalitas data kelas eksperimen dilakukan untuk mengukur data pretes dan postes kelas eksperimen. Hipotesis yang diajukan untuk mengukur normalitas distribusi populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Ho = Data populasi berdistribusi normal . Ha = Data populasi tidak berdistribusi normal. Pengambilan keputusan uji normalitas menggunakan acuan sebagai berikut apabila nilai signifikan uji normalitas (sig.>0,05) maka Ho diterima yaitu data berdistribusi normal. Tabel 4.8 berikut menyajikan rangkuman hasil uji normalitas distribusi populasi nilai tes dengan metode Kolmogorov-Smirnov menggunakan program SPSS 16.0 for windows.
48
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen Kel.Data
Sig.
Ket
Pretes
Signifikasi Kolmogorov-Smirnov 0,070
Sig.> 0,05
Normal
Postes
0,054
Sig.> 0,05
Normal
Berdasarkan tabel 4.8, kelas eksperimen (baik pretes maupun postes) mempunyai nilai signifikansi lebih dari 0,05, sehingga Ha ditolak dan Ho diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada taraf signifikansi 5% data populasi kelas eksperimen berdistribusi normal. Hasil uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 4.5.3 Uji Homogenitas Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Uji homogenitas digunakan untuk menentukan kehomogenan kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang dilakukan dengan menggunakan homogenitas Levene dengan program SPSS versi 16.0 for mindows. Adapun kriteria pengujian yang digunakan untuk menentukan homogenitas populasi dalam penelitian ini adalah Ho diterima apabila nilai Sig lebih dari tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 5% (0,05). Tebel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Data Kelas Eksperimen dan Kontrol (Pretes dan Postes) Kelompok
df1
df2
Sig.
Pretes
Levene Statistik 0.107
1
96
0,744
Postes
3.671
1
96
0,058
Berdasarkan output pada Test of Homogeneity of Variance, kehomogenan data dilihat dari kolom Sig. Karena signifikan nilai pretes (0.744) dan signifikan nilai postes (0,058) lebih besar dari alpha yang ditetapkan yaitu 0,05 maka Ho diterima. Dengan demikian, disimpulkan data nilai pretes dan postes dari kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen
49
4.6
Uji Kesamaan Rata-Rata Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji kesamaan rata-rata nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol bertujuan
untk melihat apakah kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan adalah sama atau tidak. Uji kesamaan rata-rata menggunakan uji independent sample t-test dengan menggunakan program SPSS.1 for windows. Kedua kelas dikatakan memiliki rata-rata hasil belajar yang tidak berbeda secara signifikan, apabila nilai signifikansi uji kesamaan rata-rata diatas 0,05. Berikut adalah tabel uji kesamaan rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen.
50
Tabel 4.10 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Independent Samples Test Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Std. Sig. (2-
F
Sig.
T
Df tailed)
Mean
Error
96
Difference
Differenc Differe e
nce
Pretes Equal variances .107 .744 -.941
Interval of the
.349 -1.87250 1.99041
assumed
Lower Upper - 2.078 5.82344
44
Equal variances
not
-.942
95.9 11
.348 -1.87250 1.98748
- 2.072 5.81766
66
assumed
Berdasarkan hasil analisis data tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikan uji independent sample t tes untuk nilai pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah 0,349 (sig.> 0,05). Dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan hasil belajar yang sama.
51
4.7
Uji Hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh dari penggunaan model pembelajaran
snawball throwing dan model pembelajaran konvensional pada pembelajaran mata pelajaran IPS terhadap hasil belajar dengan menggunakan tekhnik Independen Sampel T Test. Berikut hipotesis yang diuji dalam Independen Sampel T Test. Ho = Tidak Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan model snow ball throwing pada mata pelajaran IPS. Ha = Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model snowball throwing dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan model snowball throwing pada mata pelajaran IPS. Pengambilan keputusan didasarkan pada hasil uji t yang diperoleh, yaitu: a.
jika sig. < 0,05 maka Ho ditolak, dan jika sig. >0,05 maka Ho diterima atau;
b.
jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak, dan jika t hitung < t tabel maka Ho diterima atau;
c.
jika –t hitung < -t tabel maka Ho ditolak, dan jika –t hitung > -t tabel maka Ho diterima. Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji hipotesis
dilakukan pada taraf signifikansi 5 %. Secara lengkap hasil uji hipotesis menggunakan teknik Independen Sampel T Test disajikan pada lampiran. Rangkuman hasil analisis tersebut disajikan dalam Tabel 4.11 berikut.
52
Tebel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Penelitian Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F
Sig.
T
Df
Postes Equal varian ces 3.671 .058 -3.773 assum ed Equal varian ces not assum ed
-3.744
t-test for Equality of Means Sig. Std. 95% Confidence Interval of the (2- Mean Error Difference taile Differe Differe d) nce nce Lower Upper
96 .000
1.46518 -2.61915 5.52750 8.43585
82.43 .000 1.47631 -2.59087 5 5.52750 8.46413
Berdasarkan Tabel 4.11, dari hasil perhitungan analisis Leneve’s Test dapat dilihat nilai signifikansinya sebesar 0,058 dan jika dibandingkan dengan pedoman pengambilan keputusan, maka terlihat bahwa angka 0,058 lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa Ho diterima (data adalah homogen) dan Ha ditolak. Oleh sebab itu yang dijadikan pedoman untuk analisis lebih lanjut adalah angka-angka yang terdapat pada barisan Equal variances assumed. Berdasarkan tabel terlihat hasil tes t sebesar -3,773 dengan df = 96, perbedaan mean = 5.52 perbedaan standar error = 1.465. Perbedaan hasil belajar terendah -8.43 dan tertinggi -2,61. Pengambilan keputusan dapat dilihat dari nilai signifikan (0.000 < 0.05) atau dengan melihat nilai t hitung (-3.773) < t tabel (-1.98) artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada hasil
53
belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV pokok bahasan perkembangan teknologi yang diajar dengan model snowball throwing dengan siswa yang diajar dengan model konvensional. 4.8
Kajian Hasil Penelitian Berdasarkan analisis data hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang
signifikan pada hasil belajar pokok bahasan perkembangan teknologi pelajaran IPS yang menggunakan model snowball throwing dengan hasil belajar IPS yang menggunakan model konvensional. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa pengaruh penggunaan model pembelajaran yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda terhadap hasil belajar siswa. Hal tersebut terbukti dengan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar siswa. Siswa yang diberi pengajaran dengan model snowball throwing semula rata-ratanya adalah 76.06 menjadi 90.84 atau meningkat sebesar 14.78. Sedangkan siswa yang tidak diberi pengajaran menggunakan model konvensional semula rata-ratanya adalah 74.19 menjadi 85.31 atau meningkat sebesar 11.13. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan model snowball throwing ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan rata-rata hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Dwi Wulandari (2010) yang menyatakan penerapan model snowball throwing dapat meningkatan hasil belajar siswa. Hasil penelitian tersebut didukung data proses pembelajaran terjadi. Hasil pengamatan selama proses kegiatan pembelajaran di kelas IV SD N 01 Salatiga sebagai kelas eksperimen, siswa terlihat aktif, kreatif dan lebih komunikatif. Penerapan model snowball throwing di dalam pembelajaran IPS membuat kelompok menjadi dinamis, karena kegiatan siswa dituntut untuk berpikir, menulis, bartanya, atau
berbicara,
melakukan
aktivitas
fisik
yaitu
menggulung
kertas
dan
melemparkannya pada siswa lain, mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan dari temannya yang terdapat dalam bola kertas. Sehingga di dalam kelas benar-benar
54
terjadi interaksi secara nyata antar siswa, terlatih untuk bekerjasama dengan teman dan terjadi komunikasi dua arah dimana guru tidak lagi sebagai sumber belajar siswa. Hal ini didukung dengan kelebihan dari penggunaan model snowball throwing dalam Diyan Tunggal Safitri (2011) yaitu kesiapan siswa dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan, siswa lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi pelajaran yang dipelajari, siswa lebih berani dalam bertanya, melatih siswa menjawab pertanyaan, mengurangi rasa takut siswa, siswa lebih memahami kerja sama, siswa lebih bisa menerima keragaman suku, sosial, budaya, dan siswa terus termotivasi dalam meningkatkan kemampuannya. Kegiatan pembelajaran di kelas IV SD N Sidorejo Lor 07 sebagai kelas kontrol yang diajar dengan model konvensional, siswa hanya sebagai objek penerima materi dari yang dijelaskan oleh guru. Dalam pembelajaran guru sebagai pusat pembelajaran, sedangkan siswa sebagai audiens. Tidak terjadi interaksi yang benarbenar nyata baik antar siswa ataupun guru dengan siswa. Hanya terlihat beberapa siswa yang aktif bertanya kepada guru, sedangkan siswa yang lain kurang memperhatikan pembelajaran. Kurangnya perhatian siswa terhadap pembelajaran dikarenakan kegiatan pembelajaran cenderung monoton dan model pembelajaran hanya didominasi ceramah oleh guru yang membuat anak bosan. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran snowball throwing dalam pembelajaran materi perkembangan teknologi mata pelajaran IPS kelas IV dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan model ceramah. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang pada dasarnya berupa pengetahuan yang mengajarkan kepada siswa untuk lebih aktif, kreatif, dapat berkomunikasi lebih baik dengan lingkungan dan dapat bekerja sama dengan lingkungan sosial disekitar.
55