BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1
Gambaran Umum Obyek Penelitian Sejarah50 dan Kabupaten Pulau Morotai Selama abad ke-15 dan 16, Morotai berada di bawah pengaruh Kesultanan
Ternate yang berkuasa. Merupakan inti sebuah kawasan besar bernama Moro yang termasuk pulau dan pesisir Halmahera yang dekat dengan Morotai ke selatan. pertengahan abad ke-16, pulau ini menjadi tempat misi Yesuit Portugis. Kesultanan Muslim Ternate dan Halmahera merasa tersinggung akan pelopor aktivitas penyebaran agama itu dan berusaha mencegah misi itu dari pulau ini pada 1571, sebagai akibatnya Portugis hengkang dari kawasan itu. Pada abad ke-17, Ternate menggunakan kekuasaannya atas Morotai dengan memerintahkan berulang-ulang pada penduduknya agar pindah dari pulau itu. Pada awal abad itu para penduduknya pindah ke Dodinga, sebuah kota kecil di titik strategis pesisir barat Halmahera. Tahun 1627 dan 1628, Sultan Hamzah dari
50
Sejarah Pulau Morotai. Diakses pada 15 Juli 2017 dari http://www.pulaumorotaikab.go.id/profile/read/1/sejarah-pulau-
morotai.html
55
Ternate memerintahkan pindahnya penduduk Kristen ke Malayu, Ternate, agar lebih mudah dikendalikan. Pulau Morotai lebih terkenal sebagai bagian dari sejarah Perang Dunia II karena dimanfaatkan Jepang kemudian direbut Amerika Serikat pada September 1944. Amerika menggunakan pulau ini sebagai landasan serangan pesawat sebelum menuju Filipina dan Borneo bagian timur, Merupakan basis untuk serangan ke Jawa pada Oktober 1945 yang ditunda setelah penyerahan diri Jepang pada bulan Agustus. Penduduk lokal di Pulau Morotai yang masih mengingat Perang Dunai II akan bercerita kepada Anda bahwa tahun 1944-1945 tempat ini merupakan lokasi pertempuran sengit dari puluhan pesawat tempur yang menderu ketika lepas landas dan mendarat di sepanjang Teluk Daruba. Puluhan ribu tentara bertebaran di setiap sudut pulau dan kapal angkatan laut berlabuh membawa pasokan kebutuhan harian tentara. Morotai saat itu merupakan salah satu markas tentara Amerika Serikat saat berperang menghadapi Jepang dalam Perang Pasifik selama Perang Dunia II. Pada 15 September 1944, tentara sekutu dari Amerika Serikat dan Australia di bawah pimpinan Panglima Pasifik Barat, Jenderal Douglas MacArthur 56
mendarat di Morotai tapatnya di bagian barat daya pulau ini. Sebelum kedatangan sekutu ke Morotai, tentara Jepang sudah terlebih dahulu menduduki tempat tersebut dan membangun sebuah landasan pesawat. Jepang kemudian meninggalkan Morotai untuk mendukung pertempuran di Pulau Halmahera. Ketika itu hanya tersisa sebanyak 500 tentara Jepang di Morotai yang bertugas untuk menjaga pulau tersebut. Oleh karena itu, dengan jumlah tersebut mereka dapat langsung ditaklukkan pasukan Amerika Serikat. Ketika Jepang meninggalkan Morotai, Jenderal MacArthur melihat hal tersebut sebagai kesempatan emas untuk mengambil alih karena lokasinya strategis untuk merebut kembali Filipina dari Jepang. Sekitar lebih dari 50 ribu tentara sekutu ditempatkan di Morotai dan MacArthur membangun beberapa landasan pesawat dan rumah sakit besar dengan 1.900 tempat tidur di dalamnya. Selama Perang Dunia II berlangsung, pasukan Sekutu terus menempati Morotai hingga akhirnya Jepang menyerah tahun 1945 dan Pasukan Sekutu meninggalkan pulau tersebut. Sebelum meninggalkan pulau trsebut, pasukan sekutu membakar semua bangunan yang mereka dirikan di morotai. Kini, Morotai menjadi saksi sejarah Perang Dunia II di mana kegiatan militer yang kuat pernah
57
beroperasi di pulau tersebut dan peranannya dalam membebaskan Filipina dari pendudukan Jepang hampir terlupakan. Pulau Morotai sebagian besar berupa hutan dan memproduksi kayu serta damar dan sangat strategis sebagai jalur perdagangan di timur Indonesia. Selain itu, Pulau Morotai memiliki kekayaan alam seperti Emas, Biji besi, dan lain-lain, juga potensi wisata bahari yang mempesona. Menurut penduduk setempat, Morotai berasal dari kata Morotia yang artinya tempat tinggal orang-orang moro. Orang moro adalah manusia misterius atau orang hilang (Jawa - Moksa) yang sulit dilihat dengan mata biasa, namun memiliki kebudayaan sebagai kelompok manusia biasa. Masyarakat Kabupaten Pulau Morotai memiliki hidup cenderung berkelompok, meski satu sama lainnya berbeda keyakinan. Kegotogroyongan, saling menghargai perbedaan keyakinan menjadi salah satu ciri masyarakat Kabupaten Pulau Morotai. Sebagai pulau yang terlepas dari pulau besar Halmahera, Pulau Morotai tidak memiliki penduduk asli yang menetap secara turun temurun. Penduduk sekarang yang menetap dan beranak-pinak di Pulau Morotai berasal dari Suku Tobelo dan Suku Galela di Pulau Halmahera, tepatnya di Kabupaten Halmahera Utara. Kedua suku (sub-etnis) tersebut mendominasi mayoritas penduduk Morotai 58
hingga kini. Migrasi penduduk dari kedua suku ini disebabkan oleh bencana alam yaitu meletusnya gunung berapi di pulau tersebut. Selain terdapat kedua etnis diatas (Suku Tobelo dan Suku Galela), kelompok-kelompok etnik lain yang mendiami Pulau Morotai diantaranya adalah berasal dari Sulawesu Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesu Utara, Jawa, Sumatera, Cina Maluku, dan lain-lain. Diantara mereka ada yang melakukan hubungan pernikahan dengan penduduk asli setempat dan ada yang tinggal sementara waktu untuk mencari nafkah. Mayoritas penduduk Pulau Morotai beragama Islam dan Kristen, sebagian kecil lainnya pemeluk agama Konghucu, Hindu, dan Budha. Secara Geografis, Kabupaten Pulau Morotai memiliki posisi strategis baik dari aspek geopolitik maupun geostrategis, karena posisi Morotai sebagai daerah perbatasan
langsung
dengan
Samudera
Pacifik,
yang
memiliki
gejala
pertumbuhan negara-negara di kawasan pasifik yang relatif tinggi dan merupakan jalur perdagangan antar negara dan antar benua, sehingga Pulau Morotai menjadi kawasan yang memiliki peluang sekaligus ancaman bagi pengembangan kawasan. Kabupaten Pulau Morotai mempumyai luas wilayah 4.301,53 Km2, dengan luas daratan seluas 2.330,60 Km2 dan luas wilayah laut sejauh 4 mil seluas 59
1.970,93 Km2. Panjang garis pantai 311.217 Km. Batas-batas administrasi yang dimiliki oleh kabupaten ini adalah Sebelah Utara: Samudera Pasifik, Sebelah Barat: Laut Sulawesi, Sebelah Timur: Laut Halmahera, Sebelah Selatan: Selat Morotai. Jumlah pulau-pulau kecil yang terdapat di Kabupaten Pulau Morotai
berjumlah 33 pulau dengan rincian pulau yang berpenghuni berjumlah 7 pulau dan yang tidak berpenghuni berjumlah 26 pulau. Adapun peta wilayah Kabupaten Pulau Morotai dapat dilihat dibawah ini. Gambar 4.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Pulau Morotai
Sumber : Dinas Pariwista Kab. Pulau Morotai
Kabupaten Pulau Morotai sebagai kabupaten kepulauan yang mencirikan gugusan pulau-pulau, dengan luas laut yang lebih besar dari luas daratan memberikan implikasi bagi pola pemukiman penduduk yang berada di bawah 500 dpl sebanyak 89% desa, sebagai desa pesisir, yang memiliki potensi Sumber daya 60
alam yang cukup melimpah, baik di sektor Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan, Pertambangan maupun potensi Pariwisata sejarah terutama tempattempat sejarah peninggalan Perang Dunia Kedua. Potensi ini dapat dijadikan sektor andalan dalam mendorong pertumbuhan dan percepatan pembangunan daerah. Kabupaten Pulau Morotai merupakan daerah pemekaran baru yang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 53 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Pulau Morotai di Provinsi Maluku Utara. Kabupaten Pulau Morotai terdiri dari 5 (lima) kecamatan dan 88 Desa, yang tersebar pada 7 pulau yang dihuni, dengan luas wilayah dan ibukota kecamatan sebagai berikut: Tabel 4.1 Luas Wilayah Kecamatan Se-Kabupaten Pulau Morotai Luas Wilayah
Luas
per Kecamatan (KM2)
Wilayah (%)
Morotai Selatan
363,1
Morotai Selatan Barat
Kecamatan
Ibukota
Desa
15,69
Daruba
25
731,8
31,61
Wayabula
20
Morotai Timur
362,8
15,67
Sangowo
15
Morotai Utara
448,7
19,38
Bere-Bere
14
Morotai Jaya
408,5
17,65
Sopi
14
Pulau Morotai
2.314,90
Morotai Selatan
88
Sumber : Profil Daerah Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2015
61
4.1.2
Visi dan Misi Suatu Visi merupakan gambaran yang menantang atau nalar kita tentang
keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh suatu instansi/ organisasi/ kelompok. Visi juga diartikan sebagai suatu pandangan yang jauh kedepan yang merupakan artikulasi dari citra, nilai, arah dan tujuan yang akan menjadi pemandu dalam mencapai masa depan organisasi. Visi Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai 2012 – 2016: “Morotai Menjadi Destinasi Pariwisata Dunia Berbasis Budaya,Alam dan Sejarah” Selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut guna memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai guna memberikan fokus terhadap program yang akan dilaksanakan maupun untuk menumbuhkan partisipasi semua pihak. Misi yang dirumuskan menggambarkan tindakan atau upaya sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Selanjutnya Misi diharapkan dapat menjadi pedoman untuk mencapai tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan maka ditetapkan Misi sebagai berikut:
62
1
Mendorong peningkatan citra Kabupaten Pulau Morotai sebagai daerah tujuan wisata berkelas dunia, berdaya saing dan berkelanjutan.
2
Mengembangkan Jaringan Kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pengembangan pariwisata untuk mendorong pembangunan daerah.
3
Mengmbangkan sumber daya pariwisata dan kebudayaan secara berkualitas.
4
Menjaga, melestarikan dan mengembangkan nilai, keragaman dan kekayaan budaya sesuai dengan tata nilai dan kelembagaan yang secara turun temurun dipraktekkan dan dipelihara.
4.1.3
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi dan
tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pulau Morotai, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah unsur pelaksana otonomi daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
63
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam menyelenggarakan tugas, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pariwisata dan kebudayaan; b. Pelaksanaan pendaftaran, pencatatan, dan pendataan pendaftaran usaha pariwisata dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang pariwisata dan kebudayaan; c. Pembinaan teknis di bidang Pariwisata dan Kebudayaan; d. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas di bidang Pariwisata dan kebudayaan; e. Pengelolaan ketatausahaan Dinas; f. Pelaksanaan tugas lain di bidang Pariwisata dan kebudayaan yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Susunan Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terdiri dari: 1
Kepala Dinas
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, mempunyai tugas Membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan 64
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pariwisata dan kebudayaan. Dalam
menyelenggarakan
tugas, Kepala Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan mempunyai fungsi: a. Perumusan, penetapan, pengaturan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan sejarah, pengembangan pariwisata, serta bidang pemasaran; b. Penyelenggaraan fasilitasi dan pengendalian pelaksanaan tugas-tugas di bidang kebudayaan dan sejarah, pengembangan pariwisata, serta bidang pemasaran; c. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas pokok dan fungsi dinas; d. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD. Uraian Tugas: a. Menyusun kebijakan teknis dalam Bidang Kebudayaan Dan Sejarah, Bidang Pengembangan Pariwisata, Serta Bidang Pemasaran sebagai pedoman kerja;
65
b. Merumuskan rencana strategik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan berdasarkan visi misi Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai sebagai acuan kerja; c. Mengkoordinasikan perumusan dan penyusunan program kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sesuai bidang tugasnya agar terjalin kerjasama dalam pelaksanaan tugas; d. Mengorganisasikan pelaksanaan tugas di lingkup Pariwisata dan Kebudayaan; e. Membimbing dan mengarahkan Sekretaris dan Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku guna kelancaran pelaksanaan tugas; f. Membina pelaksanaan pengawasan melekat di bidang kebudayaan dan sejarah, bidang pengembangan pariwisata, serta bidang pemasaran; g. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program kerja di lingkungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan; h. Menilai
prestasi
kerja
bawahan
dalam
rangka
pengembangan karier; i. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan; 66
pembinaan
dan
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tulisan. 2
Sekretariat
Sekretariat terdiri dari Sub Bagian Umum dan Penyusunan Program dan Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merencanakan, mengkoordinasikan, membagi, memonitoring, mengevaluasi, melaporkan, dan menilai
penyelenggaraan
tugas
di
lingkup
Kesekretariatan.
Dalam
Menyelenggarakan tugas, Sekretaris mempunya fungsi: a. Penyusunan operasionalisasi rencana kerja urusan umum dan penyusunan program serta urusan keuangan dan kepegawaian; b. Penyelenggaraan kebijakan urusan umum dan penyusunan program serta urusan keuangan dan kepegawaian; c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan sub bagian; d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan sub bagian; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 67
Uraian Tugas: a. Merencanakan kebijakan dalam urusan umum dan penyusunan program serta urusan keuangan dan kepegawaian sebagai pedoman kerja; b. Merencanakan operasionalisasi rencana kerja di lingkup sekretariat sebagai pedoman pelaksanaan tugas; c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan bidang lain di lingkup Dinas Pariwisata dan Kebudayaan; d. Membagi pelaksanaan tugas yang meliputi urusan umum dan penyusunan program serta urusan keuangan dan kepegawaian kepada Kepala Sub Bagian guna kelancaran tugas; e. Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada Kepala Sub Bagian di lingkup urusan umum dan penyusunan program serta urusan keuangan dan kepegawaian guna kelancaran tugas; f. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan tugas di lingkup Sekretariat; g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas di lingkup Sekretariat kepada pimpinan; h. Menilai
prestasi
kerja
bawahan
pengembangan karier; 68
dalam
rangka
pembinaan
dan
i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tulisan. 3
Bidang Kebudayaan dan Sejarah
Bidang kebudayaan dan sejarah terdiri dari Seksi Kebudayaan dan Seksi Sejarah dan kepurbakalaan. Bidang Kebudayaan dan Sejarah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merencanakan, mengkoordinasikan, membagi, memonitoring, mengevaluasi, melaporkan, dan menilai penyelenggaraan tugas di lingkup Bidang Kebudayaan dan Sejarah. Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang mempunyai fungsi : a. Perumusan operasionalisasi rencana kerja Bidang Kebudayaan dan Sejarah; b. Penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Kebudayaan dan Sejarah; c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat fungsional umum dalam lingkup Bidang Kebudayaan dan Sejarah; d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat fungsional umum dalam lingkup Bidang Kebudayaan dan Sejarah;
69
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Uraian Tugas: a. Merencanakan kebijakan di Bidang Kebudayaan dan Sejarah yang meliputi urusan kebudayaan serta urusan sejarah dan kepurbakalaan sebagai pedoman kerja; b. Merencanakan operasionalisasi rencana kerja di lingkup Bidang Kebudayaan dan Sejarah meliputi urusan kebudayaan serta urusan sejarah dan kepurbakalaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan Sekretaris dan Kepala Bidang lain di lingkup Dinas Pariwisata dan Kebudayaan guna kelancaran pelaksanaan tugas; d. Membagi pelaksanaan tugas meliputi urusan kebudayaan serta urusan sejarah dan kepurbakalaan kepada Kepala Seksi guna kelancaran tugas; e. Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada Kepala Seksi guna kelancaran tugas; f. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Bidang Kebudayaan dan Sejarah; 70
g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas di lingkup Bidang Kebudayaan dan Sejarah kepada pimpinan; h. Menilai
prestasi
kerja
bawahan
dalam
rangka
pembinaan
dan
pengembangan karier; i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tulisan. 4
Bidang Pengembangan Pariwisata
Bidang Pengembangan Pariwisata terdiri dari Seksi Pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata dan Seksi Usaha Jasa, Sarana dan Standar Mutu Produksi Pariwisata.
Bidang Pengembangan Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merencanakan, mengkoordinasikan, membagi, memonitoring, mengevaluasi, melaporkan, dan menilai penyelenggaraan tugas di lingkup Bidang Pengembangan Pariwisata. Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang mempunyai fungsi : a. Perumusan
operasionalisasi
rencana
kerja
Bidang Pengembangan
Pariwisata; b. Penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Pengembangan Pariwisata;
71
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat fungsional umum dalam lingkup Bidang Pengembangan Pariwisata; d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat fungsional umum dalam lingkup Bidang Pengembangan Pariwisata; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Uraian Tugas: a. Merencanakan kebijakan di Bidang Pengembangan Pariwisata yang meliputi urusan pengembangan obyek daya tarik wisata dan urusan usaha jasa, sarana dan standar mutu produksi pariwisata sebagai pedoman kerja; b. Merencanakan operasionalisasi rencana kerja di lingkup Bidang Pengembangan Pariwisata meliputi urusan pengembangan obyek daya tarik wisata dan urusan usaha jasa, sarana dan standar mutu produksi pariwisata sebagai pedoman pelaksanaan tugas; c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan Sekretaris dan Kepala Bidang lain di lingkup Dinas Pariwisata dan Kebudayaan guna kelancaran pelaksanaan tugas; 72
d. Membagi pelaksanaan tugas yang meliputi urusan pengembangan obyek daya tarik wisata dan urusan usaha jasa, sarana dan standar mutu produksi pariwisata kepada Kepala Seksi guna kelancaran tugas; e. Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada Kepala Seksi guna kelancaran tugas; f. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan tugas di lingkup Bidang Pengembangan Pariwisata; g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas bawahan di lingkup Bidang Pengembangan Pariwisata kepada pimpinan; h. Menilai
prestasi
kerja
bawahan
dalam
rangka
pembinaan
dan
pengembangan karier; i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tulisan. 5
Bidang Pemasaran Bidang Pemasaran terdiri dari Seksi Promosi dan kerjasama, serta Seksi Informasi Pasar dan Pengembangan Jaringan. Bidang Pemasaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merencanakan, mengkoordinasikan, membagi, memonitoring, 73
mengevaluasi, melaporkan, dan menilai penyelenggaraan tugas di lingkup Bidang Pemasaran. Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang mempunyai fungsi : a. Perumusan operasionalisasi rencana kerja Bidang Pemasaran; b. Penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Pemasaran; c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat fungsional umum dalam lingkup Bidang Pemasaran; d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat fungsional umum dalam lingkup Bidang Pemasaran; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Uraian Tugas: a. Merencanakan kebijakan di Bidang Pemasaran yang meliputi urusan promosi dan kerja sama serta urusan informasi pasar dan pengembangan jaringan sebagai pedoman kerja; b. Merencanakan operasionalisasi rencana kerja di lingkup Bidang Pemasaran yang meliputi urusan promosi dan kerja sama serta urusan 74
informasi
pasar
dan
pengembangan
jaringan
sebagai
pedoman
pelaksanaan tugas; c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan Sekretaris dan Kepala Bidang lain di lingkup Dinas Pariwisata dan Kebudayaan guna kelancaran pelaksanaan tugas; d. Membagi pelaksanaan tugas meliputi urusan promosi dan kerja sama serta urusan informasi pasar dan pengembangan jaringan kepada Kepala Seksi guna kelancaran tugas; e. Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada Kepala Seksi guna kelancaran tugas; f. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan tugas di lingkup Bidang Pemasaran; g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas di lingkup Bidang Pemasaran kepada pimpinan; h. Menilai
prestasi
kerja
bawahan
dalam
rangka
pembinaan
dan
pengembangan karier; i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tulisan. 75
Struktur organisasi tersebut diatas menunjukan pula dudukan jabatan. Kepala Dinas dijabat oleh seorang Kepala Dinas, sekretariat dijabat oleh seorang sekretaris, bidang dijabat oleh kepala bidang, serta Sub Bagian dan Seksi dijabat oleh kepala bagian dan kepala seksi. Untuk mengetahui lebih jelas tentang struktur organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pulau Morotai dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
76
77
4.1.4
Potensi Obyek Wisata Kabupaten Pulau Morotai terdapat Kekayaan alam dengan keanekaragaman
jenis atraksi wisata alam kelas dunia masih di miliki Daerah ini. Potensi pariwisata utama yang dimiliki daerah ini terutama wisata sejarah peninggalan perang Dunia kedua. Kabupaten Pulau Morotai memiliki nilai historis yang cukup tinggi yang lebih dikenal dengan wilayah peninggalan tentara Amerika pada perang dunia II diantaranya Lapangan terbang Peninggalan Tentara Sekutu dengan 7 Landasan pacunya (Pitoe Street), Taman Makam Pahlawan, Menara Radio Sekutu, Army Dock, Waterpom Sekutu dan Navy Base, Markas Komando Tentara Sekutu di Pulau sum-Sum, Wama Airfel, tempat Persembunyian Nakamura, Kuburan Masal Tentara Jepang, Gua Tentara Jepang, Gua Tentara Sekutu, Hill 40 (kode sandi tentara sekutu) dan sisa-sisa kendaraan tempur termasuk kapal perang, pesawat tempur, Amfibi dan berbagai jenis persenjataan serta amunisinya. Potensi wisata lain yang tak kalah menarik adalah wisata alam, dengan sejumlah obyek yang sangat menarik dari daerah-daerah lain di Indonesia. Kepulauan
Morotai
menyimpan
kekayaan
dan
keelokan
alam
untuk
dikembangkan. Kekayaan budaya yang tinggi dan beranekaragam juga menjadi 78
potensi
yang
sangat
tinggi
untuk
dilestarikan
melalui
pembangunan
kepariwisataan. Pada dasarnya minat utama wisatawan datang ke suatu destinasi Pariwisata lebih disebabkan karena daya tarik wisata budaya dan kehidupan alam yang menjajikan dengan kekayaan seperti adat istiadat, peninggalan sejarah dan Purbakala, Kesenian, Monumen, Upacaraupacara dan peristiwa budaya lainnya. Atraksi budaya dan Pariwisata yang beragam menjadi potensi yang sangat besar dalam peningkatan kepariwisataan. Kabupaten Pulau Morotai Hampir tidak ada atau Daerah di dunia yang memiliki penduduk yang heterogen dalam kepercayaan mereka. Sementara Kabupaten Pulau Morotai sangat berbeda dan dari satu Daerah ke Daerah lainnya pengembangan Pariwisata sejarah dan alam merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di masa datang.Daya tarik wisata yang dapat dikembangkan dari Kabupaten Pulau Morotai adalah antara lain sebagai berikut: a. Daerahnya yang masih alami b. Banyaknya pantai-pantai yang dapat dikembangkan c. Pantai-pantainya dapat dikembangkan oleh investor 79
d. Adanya situs-situs dan nilai-nilai sejarah peninggalan masa lalu e. Adanya seni dan budaya asli daerah f. Daerah pesisir dan pulau-pulau kecil serta taman-taman laut sebagai wisata bahari
4.1.5
Keadaan Sarana dan Prasarana Wisata Arus kunjungan wisata ke kabupaten Pulau Morotai perlu didukung oleh
pembangunan dan pengembangan yang diperlukan oleh kepariwisataan untuk memperlancar perjalanan wisatawan yang datang mengunjungi obyek wisata yang ada. Pemerintah daerah Kabupaten Pulau Morotai dalam hal ini Dinas Pariwisata terus berusaha menyediakan sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan seperti akomodasi, transportasi, wahana atraksi, telekomunikasi dan lain-lain untuk kenyamanan dan kemudahan bagi para wisatawan yang datang ke Kabupaten Pulau Morotai. Pembangunan pariwisata khususnya dibidang akomodasi, rumah makan dan restoran mempunyai peranan penting didalam memenuhi tuntutan wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun nusantara. Hal tersebut telah berhasil 80
memberikan dampak positif bagi daerah maupun bagi kesejahteraan masyarakat disekitarnya. Namun disisi lain dpat pula menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sebagai akibat dari kegiatan usaha akomodasi, rumah makan dan restoran. Dampak negative inilah yang perlu mendapat perhatian yang sungguhsungguh sehingga kegiatan usaha akomodasi, rumah makan dan restoran harus mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku. Pengembangan potensi wisata Pulau Dodola menjadi tanggung jawab Pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Pulau Morotai, terutama pihak swasta yang memiliki peran penting disektor pariwisata ini terutama dibidang tertentu yang sangat diperlukan oleh para wisatawan yang berkunjung di Pulau Dodola seperti pengembangan jasa hiburan, sehingga menimbulkan daya tarik bagi wisatawan untuk tinggal lebih lama yang akan berpengaruh terhadap pengeluaran wisatawan sehingga menambah penghasilan bagi pemerintah, pengelola usaha dan masyarakat yang berada disektor pariwisata. Masih rendahnya sumber daya manusia di sektor pariwisata juga ikut mempengaruhi penurunan kunjungan wisatwan, hal ini dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan kepada wisatawan masih dinilai kurang seperti cara 81
penerimaan tamu, penguasaan bahasa asing yang masih belum cukup, sikap dan perilaku yang masih kurang. Hal ini disebabkan karena tingkat pendidikan tenaga kerja yang bekerja pada sektor pariwisata masih belum memadai dan masih kurangnya keterampilan serta pengetahuan mengenai kepariwisataan.
4.2
Hasil Penelitian Setelah Peneliti terjun ke lapangan untuk mencari data dan informasi yang
dibutuhkan dengan melakukan wawancara mendalam dengan narasumber yang peneliti pilih berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan. Maka peneliti akan menganalisis hasil –hasil wawancara tersebut melalui metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan dan mengintepretasikan data yang diperoleh dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh narasumber dan narasumber lainnya Informan tersebut adalah sumber informasi atau orang dalam suatu latar penelitian yang dapat memberikan informasi. Berdasarkan pengertian tersebut, maka informan adalah orang –orang yang mempunyai informasi dan mengetahui tentang Kantor Dinas Pariwisata yang terkait dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian Strategi Promosi Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai. 82
Dalam hal ini, key informan tersebut adalah: Drs. Anthonius E. Hangewa, M.Sc. sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai, Bpk. Arafik M. Rahman, S.Pd, sebagai Kepala Bidang Pemasaran. Selain itu data sekunder dari penelitian ini juga berasal dari studi literature dan dokumen-dokumen yang memiliki keterkaitan untuk mendukung penelitian ini. Data sekunder diperoleh dari pihak yang bersangkutan maupun dari sumber yang dipercaya.
4.2.1
Perencanaan Straregi Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai Promosi merupakan salah satu variable dalam bauran pemasaran (marketing
mix) yang sangat penting peranannya dalam memasarkan produk jas. Melalui promosi perusahaan ataupun instansi berusaha memperkenal produknya, sehingga bisa dikenal oleh konsumen secara luas dan sukses dipasar sasaran. Tentunya promosi juga berusaha untuk menarik perhatian konsumen melalui informasi yang diberikan. Promosi perlu dilakukan karena dengan adanya strategi yang jelas akan berpengaruh jelas pada tujuan promosi seperti apa yang cocok dan dibuat yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga yang ingin melakukan promosi 83
tersebut. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk memengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Hal ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat promosi. Menurut Drs. Abthonius E. Hangewa, M.Sc. selaku Kadis Pariwisata: “Strategi promosi yang kami gunakan adalah bauran promosi (Promotionla mix), dalam hal ini kami melakukan melalui program BAS atau Branding, Advertising dan juga selling. Disamping itu kami juga menggunakan media komunikasi untuk strategi promosi seperti website, media social, media cetak dan elektronik, serta informasi dari mulut ke mulut.”
Strategi Promosi lebih dititik beratkan terhadap stretegi promosi dalam halhal berkaitan dengan masalah perencanaan, pelaksaan, pembangunan produk, inovasi pada produk terus menerus, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan pelanggan. Bagaimana Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai mencakup didalamnya dengan adanya beberapa strategi pokok yaitu didalamnya terdapat strategi promosi, bauran promosi, strategi pemilihan media dan strategi penjualan. Menurut Drs. Abthonius E. Hangewa, M.Sc. selaku Kadis Pariwisata tentang Proses kegiatan promosi: “Proses kegiatan promosi ini berlangsung seperti halnya dengan yang sudah dijalankan pada kegiatan promosi umumnya. Tak lepas dari 84
pengunaan media promosi seperti advertising, event, public relations, direct marketing dan disamping itu juga adanya kerjasama antara pemerintah provinsi dan juga pemerintah pusat, selain itu dengan adanya promosi yang digunakan lebih menstruktur perencanaan promosi yang dijalankan supaya lebih terarah sehingga mendapatkan hasil yang efektif dan maksimal”. Istilah yang digunaka oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai sebagai strategi promosi adalah istilah BAS yang berarti Branding, Adversting, Dan Selling. Dimana Branding bertujuan untuk mengenalkan wonderful Morotai sebagai sebuah merek yang merepresentasikan Morotai, hal ini merupakan bagian dari branding Wonderful Indonesia. Advertising juga sangat penting, tanpa beriklan maka wisawatan baik nusantara maupun mancanegara tidak akan pernah tahu tentang potensi dan keindahan yang ada. Selling merupakan penetrasi dari semua aktivitas pemasaran, seperti kegiatan pameran dan event yang dilaksanakan adalah bentuk dari aktivitas selling. Dalam mempromosikan suatu daerah wisata tentunya harus memiliki keefektifan promosi guna mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang bagi daerah. Hal ini tentunnya perusahaan ataupun lembaga mempunyai segmentasi promosi yang baik guna menciptakan pengelolaan kepariwisataan yang menunjang potensi daerah.
85
Oleh sebab itu sangat diperlukan sekali perencanaan yang matang agar sebuah promosi dapat berhasil seperti yang diinginkan, untuk tercapainya keinginan tersebut diperlukan keputusan - keputusan yang mendukung dan jelas sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Menurut Drs. Abthonius E. Hangewa, M.Sc. selaku Kadis Pariwisata tentang perencanaan promosi: “Dalam perencanaan promosi, tentunya ada perencanaan pembangunan baik dari segi infrastruktur maupun sarana dan prasana untuk mendukung wisata di Kabupaten Pulau Morotai agar menjadi lebih baik. Pengembangan Sistem Informasi Wisata b e r s a m a lintas kabupaten/kota dan provinsi. Kerjasama promosi dan paket wisata dengan daerah tujuan wisata di sekitamya. Disamping itu, kami, juga memiliki insiasi dengan mengadakan pembentukan kelompok kerja lokal pariwisata atau yang dikenal juga dengan KKLP.” Agar mencapai tujuan yang maksimal dan berhasil tentunya Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai mempunyai strategi promosi yang matang sehingga bagaimana cara agar pulau morotai banyak di kenal oleh masyakarat luas sehingga dijalankannya suatu pengelompokan harus benar-benar efektik agar tidak menimbulkan kesan negatif serta menjaga kelestarian daerah wisata. Sehingga Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai mempunyai kebijakan – kebijakan yang diambil untuk mencapai tujuan perencanaan promosinya. 86
“Kelompok kerja lokal pariwisata yang berasal dari msyarakat lokal sendiri. KKLP ini dibentuk pemerintah daerah untuk turut membantu menjaga dan melestarikan daerah wisata yang ada di tempat-tempat wisata tersebut” (wawancara dengan Drs. Abthonius E. Hangewa, M.Sc. selaku Kadis Pariwisata) Dalam hal ini pelaku masyarakat yang ikut serta dalam membantu dan turut memperhatikan daerah wisata pulau morotai bukan hanya pemerintah daerah saja, akan tetapi pemerintah ingin masyarakat lokal juga turut membantu, menjaga, dan melesatarikan destinasi wisata yang ada dipulau morotai sehingga dibentuknya KKLP atau kelompok kerja lokal priwisata, dengan adanya kebijakan - kebijakan tersebut sehingga langkah perencanaan bisa berjalan dengan terstruktur. Menurut Bpk Arafik M. Rahman, S.Pd selaku kepala bidang Dinas Pariwisata Kab Pulau Morotai, bahwa “proses kinerja KKLP sendiri dengan memantau keadaan lokasi tempat wisata setelah itu evaluasi kinerja sendiri dilakukan setiap sebulan sekali dengan melaporkan hasil kerja kepada pihak yang terkait.” Menurut kotler, untuk mengembangkan komunikasi yang efektif maka diperlukan suatu program, berikut langkah-langkah komunikasi efektif, diantaranya 87
1. Mengindentifikasi Target Audience Langkah pertama dalam upaya promosi adalah dengan melakukan mengidentifikasi audiens sasaran yang dituju. Target sasaran promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai yaitu untuk umum baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Dari hasil wawancara dengan Drs. Abthonius E. Hangewa, M.Sc. selaku Kadis Pariwisata: “sasaran target audience mencakup dari seluruh kalangan. Disamping itu, kami juga menganalisis kembali dengan melihat kembali tujuan yang ingin dicapai bawa untuk memperkenalkan pulau morotai dalam hal ini kami tidak ada cara khusus untuk mengidentifikasi target sasaran yang kami lakukan dengan cara umum yaitu mencakup semua kalangan…” “Kami juga berkeja sama dengan perhotelan dan homestay agar kami bisa mengetahui berapa banyak kunjungan wisatawan yang berkunjung ke pulau morotai, dari situ kami mengambil kesimpulan bahwa tidak ada secara spesifik untuk wisatawan, semuanya kami cakup baik domestik maupun mancanegara.” Hal ini dapat diartikan bahwa sasaran audience yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai tidak ada batasanya, promosi
yang
berlangsung
itu
88
dilakukan
dengan
baik
agar
kepariwisataan Pulau Morotai dapat dinikmati oleh berbagai macam kalangan. Menurut Arafik M. Rhman, S.Pd, kepala bidang Pemasaran: “untuk target sasaran mencakup dari semua kalangan mulai dari wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara entah kelas menengah keatas maupun menengah kebawah. Sebagai daerah yang masih baru, kami ingin semua kalangan bisa lebih mengetahui mengenai Pulau Morotai.” 2. Menentukan Tujuan Komunikasi Tujuan Komunikasi sangatlah penting dalam kegiatan strategi promosi, dimana untuk menciptakan kesadaran, pengetahuan, kesukaan, pilihan, keyakinan atau pembelian. Suatu kegiatan promosi akan berhasil apabila tujuan komunikasi yang diingin disampaikan dapat di terima dengan baik oleh audience, dan penerimaan pesan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Menentukan
tujuan
komunikasi
sangatlah
penting
dalam
melakukan kegiatan promosi. Apsaja yang menjadi suatu perencanaan besar bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai untuk menentukan tujuan komunikasi yang efektif dan inovatif sehingga
89
mendatangkan banyak wisatawan agar menjadi suatu pendapatan besar bagi daerah. “Menentukan tujuan komunikasi dalam strategi promosi sangatlah penting. Adanya tujuan komunikasi yang kami bangun supaya calon - calon wisatawan menyadari akan adanya pulau morotai sehingga mereka tertarik untuk mengunjungi pulau morotai.” (Arafik M. Rhman, S.Pd, kepala bidang Pemasaran) Menurut Drs. Abthonius E. Hangewa, M.Sc. Kadis Pariwisata: “Dengan adanya tujuan komunikasi ini artinya kita bisa mengetahui ketertarikan wisatawan yang berkunjung dipulau morotai dengan angka kunjungan wisatawan yang berkunjung.” Strategi promosi yang dijalan oleh Dinas Kabupaten Pulau Morotai untuk
menciptakan
ketertarikan
calon
wisatawan
guna
menarik
masyararakat atau khalayak mendatangi atau mengunjungi pulau morotai. Tujuan komunikasi merupakan landasan awal dalam promosi pulau Morotai. 3. Merancang Pesan Proses
komunikasi
dari
komunikator
kepada
komunikan
tersampaikan dengan baik, maka dibutuhkan pesan utama yang menjadi fokus sebuah komunikasi. Pesan yang disampaikan dalam strategi
90
promosi Pulau Morotai adalah dengan melakukan event-event besar salah satunya seperti event Wonderful Morotai. Dalam event Wonderful Morotai sendiri mempunyai tagline yaitu “Menuju Destinasi Wisata Kelas Dunia”. Dengan menciptakan bahasa yang kuat, pesan inti yang ingin disampaikan Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai tersebut untuk mengingatkan dan mengajak masyarakat agar datang mengikuti dan mengunjungi Pulau Morotai. “Kami melakukan strategi promosi dengan mengadakan promosi Event Wonderful Morotai dengan tagline “ Menuju Destinasi Wisata Kelas Dunia” dimana dalam kalimat tersebut menggambarkan pesan yang disampaikan kepada wisatawan ataupun audiens secara umum agar berkunjung di Pulau Morotai dan tidak hanya dalam hal menikmati pemandangan pantainya saja akan tetapi wisatawan yang berkunjung dapat mengikuti dan turut serta dalam event tersebut bisa mempunyai pengetahuan sejarah dan budaya yang terdapat di Pulau Morotai.” (Arafik M. Rahman, S.Pd, kepala bidang Pemasaran) Beliau juga menambahkan: “Wonderful Morotai pertama kali di luncurkan pada 1 Juni 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata oleh Menteri Pariwisata, Bapak Arief Yahya bersama Bupati Kabupaten Pulau Morotai, Bapak Weni R. Paraisu, S.Ag.” Pesan Tagline ini untuk membuka pikiran khalayak bahwa pulau Morotai memiliki wisata yang tidak kalah menarik dengan tempat91
tempat wisata lainnya. Dinas Pariwisata Kabupaten pulau Morotai mempunyai tugas untuk menciptakan pesan yang membuat wisatawan tertarik. Dalam hal ini disampaikan oleh Drs. Anthonius E. Hangewa, M.Sc. Kadis Pariwisata dalam wawancara: “Tagline haruslah di buat semenarik mungkin, singkat dan memiliki makna pesan secara keseluruhan yang ingin di sampaikan kepada khalayak. Tagline yang di sampaian juga berguna untuk mempengaruhi,memberitahu serta mengajak khalayak. Seperti pada kegiatan event Wonderful Morotai yang memiliki tagline “Menuju Destinasi Wisata Kelas Dunia” dimana dalam tagline tersebut mencerminkan bahwasannya masyarakat indonesia memiliki tempat wisata yang bertaraf dunia sehingga bisa bersaing diranah internasional.” Pesan Inti yang ingin disampaikan dalam isi dan gaya pesa promosi
adalah
untuk
menciptakan
bahasa
yang
kuat
serta
meningkatkan antusiasme audiens untuk dating dan berkunjung ke Pulau Morotai sebagai salah satu tempat wisata bahari dengan memiliki sejarah dunia serta potensi wisata yang bertaraf internasional. Pesan tersebut dirancang untuk menghasilkan pesan yang efektif sehingga memperoleh perhatian (Attention), menimbulka minat (Interrest), memicu keinginan (Desire), serta menghasilkan tindakan (Action). “Sebagai daya Tarik dan juga menjadi satu kutipan yang membuat pembaca penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam apa 92
maksud dari pesan tersebut, sehingga ada keinginan untuk berkunjung ke Morotai.” (Arafik M. Rhman, S.Pd, kepala bidang Pemasaran) 4. Memilih Saluran Komunikasi Saluran komunikasi merupakan saluran strategi promosi yang di anggap efektif dalam memperkenalka jasa layanan atau produk kepada masyarakat. Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai menggunakan saluran komunikasi personal dan non personal. Saluran komunikasi personal yang dipakai Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai berupa word of mounth,
seperti yang disampaikan oleh Arafik M.
Rahman, S.Pd, kepala bidang Pemasaran: “kami melakukan berbagai macam kegiatan promosi salah satunya kegiatan promosi dari mulut ke mulut. Hal ini kami lakukan agar masyarakat lokal lebih mudah mengetahui kegiatan yang diselenggarakan daripada masyarakat di luar daerah.” Drs. Anthonius E. Hangewa, M.Sc. juga memaparkan bahwa: “langkah ini kami lakukan agar promosi yang dilakukan tidak hanya berupa media internet dan media elektronik saja, promosi dari mulut ke mulut cukup efektif karena hal ini mudah dilakukan. Penyebaran informasi dari mulut ke mulut sangat mudah. Kami juga bisa merekomendasikan ke teman, ataupun kerabat tentang wisata di Morotai, dari yang tidak tau menjadi tahu.”
Saluran komunikasi non personal dilakukan dengan menggunaka media promosi seperti Event, Advertising, dan Public Relation, seperti 93
media cetak diantaranya brosur, leaflet, Koran, disamping itu juga ada media internet seperti social media (Facebook) dan juga website. Event berupa kegiatan-kegiatan pertunjukan pentas seni dan kebudayaan, festival maupun pameran. Seperti contoh peluncuran Wonderful Morotai Tahun 2016 dengan memiliki agenda acara yang digelar pada Maret hingga Desember 2016, diantaranya Festival Budaya, Festival Desa Pesisir, Festival Pulau Dodola, dan Festival Jejak Perang Dunia II. Event ini mengkombinasikan daya tarik alam wisata, bahari, budaya dan buatan di Pulau Morotai.51 Public relation dilakukan dengan mempromosikan pulau morotai didaerah - daerah kawasan wisata seperti Bali yang berhubungan langsung dengan audiens seperti melakukan workshop. Berikut penuturan dari Drs. Anthonius E. Hangewa, M.Sc.: “kegiatan promosi yang kami lakukan juga dengan menggunakan promosi periklanan, media cetak dan media internet, kami juga bekerja sama dengan beberapa televisi lokal seperti TVRI Ternate dan Gamalama TV sedangkan televisi nasional kami pakai Metro TV, Global TV, TV One, Net TV.” 5. Menetapkan Jumlah Anggaran 51
Siaran Pers Menpar Me-launching Wonderful Morotai Island 2016. Diakses pada 15 Juli 2017 pada
http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=3165
94
Pentingnya besar anggaran yang dialokasikan oleh perusahaan atau instansi untuk kegiatan promosi sangat mempengaruhi keefektifan promosi sehingga masyarakat akan mudah mengakses dan mengetahui informasi tentang perusahaan atau instansi terkait. Menentukan suatu anggaran yang akan dipakai dalam kegiatan promosi merupakan suatu hal yang penting dalam perencanaan promosin dikarenakan kegiatan promosi ini akan sangat memperngaruhi media promosi dan strategi promosi seperti apa yang digunakan dan ditampilkan. Didalam suatu perencanaan promosi biasanya suatu perusahaan atau instansi melakukan kerja sama dengan investor terkait masalah budgetting (anggaran) atau dengan pemerintah provinsi maupun pusat sehingga dana yang dicantumkan bisa sesuai dengan berapa yang di minta untuk melakukan kegiatan promosi agar lebih maksimal. Dalam era teknologi ini, kegiatan promosi sangatlah mudah dengan
penggunaan
media
social
dimana
sangat
membantu
mempromosikan suatu perusahaan. Menurut Arafik M. Rahman, S.Pd.:
95
“berbicara mengenai anggaran kami melakuka kerja sama antara provinsi dan pusat agar kami mendapatkan anggaran yang cukup untuk mempromosikan pulau morotai. Biasanya kami menekankan anggaran seminimal mungkin dengan mendapatkan profit yang lebih bangus. “Anggaran yang dikeluarkan dalam setiap pengeluaran, setiap pengeluaran anggaran disesuai dengan promosi yang dilakukan. Untuk nominalnya kami tidak ada transparansi. Sekiranya anggaran yang dikeluarkan untuk promosi tergantung harga pasar.” (Drs. Anthonius E. Hangewa, M.Sc) 6. Menentukan Bauran Promosi Untuk menentukan bauran promosi, Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai mempertimbangkan anggaran yang dimilikinya. Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai memilih bauran promosi yang menurut mereka efektif dan efisien. Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai menjalankan aktifitas promsi sesuai dengan anggaran yang didapat. Bauran Promosi yang digunakan adalah Adversiting, Public Relations, dan Event. “Mensukseskan suatu tujuan Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai memanfaatkan strategi promosi dari bauran promosi. Bauran promosi yang dilakukan disesuikan dengan tujuan pesan yang disampaikan dan anggaran.” (Drs. Anthonius E. Hangewa, M.Sc) “yang dilakukan Dinas Priwisata Kabupaten Pulau Morotai dalam menentukan bauran promosi sesuai dengan anggaran yang 96
ada sehingga kami bisa melakukan aktifitas promosi yang berjalan sesuai dengan tujuan yang ditargetkan. Disamping itu Anggaran yang didapatkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kab. Pulau Morotai belum sesuai dengan Kebutuhan, sehingga dalam melaksanakan Promosi, kita masih dibantu oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi.” (Arafik M. Rahman, S.Pd.)
7. Mengukur hasil-hasil Promosi Mengukur hasil promosi bertujuan untuk melihat sejauh mana respon masyarakat terhadap promosi yang dilakukan. Dari hasil wawancara dengan Drs. Anthonius E. Hangewa, M.Sc: “Dalam mengukur hasil promosi yang dilakukan, kami melihat pada jumlah kunjungan wisatawan yang datang di pulau Morotai. Dari jumlah pengunjung kami bisa mengetahui seberapa besar kepedulian, ketertarikan, dan minat wisatawan terhadap objekobjek wisata yang ada di pulau morotai.” Hal ini bisa dikatakan penting, dengan mengukur hasil kegiatan maka sangatlah efisien bagi kita untuk mengetahui minat masyarakat untuk berkunjung di pulau morotai. (Arafik M. Rahman, S.Pd.) Tahap ini bertujuan untuk melihat antusias masyarakat terhadap pesan yang disampaikan melalui bauran promosi yang dilakukan. Respon tersebut dilihat dari banyaknya jumlah kunjngan wisatawan yang berkunjung di pulau morotai. Hal ini sangat penting diketahui untuk
97
mengukur seberapa besar kepedulian, ketertarikan dan minat wisatawam baik domestik maupun mancanegara terhadap pulau morotai. 4.2.2
Pelaksanaan Kegiatan Bauran Promosi Dalam mempromosikan sebuah daerah wisata, Dinas Pariwisata Kabupaten
Pulau Morotai membutuhkan strategi promosi yang baik guna mencapai puncak tujuan yang maksimal. Dengan adanya strategi promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai untuk memperkenalkan daerah wisata yang terdapat di Pulau Morotai kepada masyarakat luas agar mesyarakat tahu dan mengenal keberadaan Pulau Morotai serta dengan adanya program-program promosi yang dijalankan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai guna mendapatkan respon yang baik oleh masyarakat luas. b. Periklanan (Advertising) Melakukan kegiatan periklanan merupakan suatau hal yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan atau instansi yang menjalan strategi promosi. Iklan dapat membangun citra ataupun ingatan jangka panjang terhadap masyarakat atau konsumen. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada insformasi tentang keunggulan dan keuntungan suatu produk. 98
Bentuk periklanan yang digunakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai di antaranya Brosur, Baliho, Media Cetak (Koran), Majalah, Publisitas dalam bentuk media elektronik seperti Media Televisi, dan Media Internet. Dari hasil wawancara dengan Drs. Anthonius E. Hangewa, M.Sc: “Media promosi yang kami pakai salah satunya juga baliho. Kami menggunakan baliho sebagai sarana promosi untuk lebih banyak diketahui oleh masyarakat luas baik didalam daerah maupun diluar daerah, sehingga masyarakat mengetahui adanya suatu kegiatan yang dilakukan di pulau morotai atau adanya tempat wisata yang menarik yang terdapat dipulau morotai sehingga masyarakat lebih mengetahui, tertarik, dan lebih inisiatif untuk mencari informasi tentang pulau morotai.” “Kami juga melakukan promsi melalu majalah, kami memakai Magazine untuk lebih memperluas promosi pulau morotai yang kami lakukan. Kami juga menggunakan media elektronik seperti televisi karana media electronik ini sangat efektif dalam mempromosikan morotai.” Selain itu, hasil wawancara dengan Arafik M. Rahman, S.Pd.: “proses percetakan brosur dilakukan oleh staf-staf dibagian promosi. Kami mendapat informasi bahwa biasanya brosur dicetak kurang lebih 1000 sampai 2000 eksemplar. Kegiatan penyebaran brosur ini dilakukan ketika kami mengadakan event atau festival.” “salah satu media promosi yang dipakai untuk mempromosikan pulau morotai yaitu koran. Adapun yang koran yang dipakai Malut Post, Ternate Post, Radar Halmahera, Kompas. 99
“kami juga menggunakan internet sebagai media promosi yang kami lakukan. Sangat efektif sekali apabila mempromosikan melalui internet karena kita bisa menampilkan tempat-tempat wisata yang ada di pulau morotai sehingga bukan hanya masyarakat domestik saja yang bisa mengakses tentang keberadaan pulau morotai bahkan sampai ke mancanegara.”
c. Public Relations (Hubungan Masyarakat) Public relation merupakan salah satu media promosi yang berhubungan langsung dengan audiens atau Publik. Public relation mempunyai
peran
promosi
yang
sangat
penting
dalam
penyaimpaikan pesan yang berhubungan dengan barang maupun jasa. Public Relation sendiri salah satu sarana promosi yang efektif untuk mempromosikan barang maupun jasa terhadap masyarakat. Dalam kegiatan promosi
yang dilakukan Dinas Pariwisata
Kabupaten Pulau Morotai menggunakan strategi promosi public relation ini mempunyai daya ketertarikan yang besar sehingga membuat banyaknya konsumen tertarik. Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai mempromosikan pulau morotai dengan membuat kegiatan workshop dalam rangka 100
mempromosikan pulau morotai sehingga peran public relation ini sangat kuat untuk mempromosikan pulau tersebut, dijelaskan secara rinci dan semenarik mungkin potensi yang terdapat di pulau morotai kepada audiens sehingga menimbulkan rasa kepercayaan yang tinggi. “kegiatan promosi yang kami pakai juga public relation, dengan menggunakan promosi ini kekuatan untuk menambah kepercayaan wisatawan akan menjadi semakin kuat, bentuk promosinya sendiri kami melakukan workshop maupun pameran diluar daerah untuk mempromosikan pulau morotai.” Pernyataan dari Arafik M. Rahman, S.Pd d. Event Promotion Event merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan dalam mempromosikan daerah wisata. Dinas pariwisata kabupaten Pulau Morotai melakukan sebuah event guna mempromosikan pulau morotai. Didalam melakukan promosi event terdapat beberapa faktor yaitu leisure (pertandingan) dan cultural (budaya). Dua faktor tersebut menjadi faktor utama kegiatan yang akan di tampilkan atau di programkan dalam event, sehingga dengan adanya dua faktor ini dalam sebuah event bisa mendapatkan banyak peminat wisatawan dan calon wisatawan. 101
Hal ini merupakan suatu hal yang efektif dalam pencapaian wisatawan yang ditargetkan. Dinas Kabupaten Pulau Morotai membuat event atau festival supaya lebih mempermudah wisatawan untuk
mengetahu
kegiatan
tersebut
sehingga
menumbulkan
banyknya wisatawan yang datang mengunjungi pulau morotai. “Salah satu promosi yang kami lakukan dalam promosi pariwisata pulau morotai dengan mengadakan event, sehingga dengan adanya event potensi kunjungan wisatawan di pulau morotai lebih cenderung banyak. Hal ini lebih mempermudah wisatawan untuk mengetahui pulau morotai. Kami megadakan beberapa festival di pulau morotai seperti contoh sail morotai, festival memancing morotai, dan wonderful morotai.” (Drs. Anthonius E. Hangewa, M.Sc) Kegiatan yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotatai diharapkan dapat memperkenalkan sekaligus promosi tentang wisata bahari dan wisata sejarah pulau morotai sehingga menghasilkan pengetahuan yang luas oleh wisatawan serta mendapatkan keuntungan besar bagi daerah. Sehingga masyarakat yang melihat potensi yang ada di pulau morotai menjadi tertarik agar menjadi suatu tempat yang dipilih bukan hanya untuk menikmati pemandangannya saja akan tetapi adanya unsur pendidikan yang dikandung ketika berwisata di pulau morotai. 102
“event-event yang sudah diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai sendiri yaitu sail morotai, festival morotai, wonderful morotai, festival dodola, dan festival mancing morotai.” (Arafik M. Rahman, S.Pd)
4.2.3
Evaluasi Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai Dalam melakukan kegiatan strategi promosi yang telah dilakukan oleh di
Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai dilakukan rapat kerja akhir tahun dimana dirapat tersebut membahas mengenai kinerja yang dilakukan selama satu tahun terakhir apakah sudah maksimal atau belum sehingga bisa mengetahui kurang lebihnya dimana. Dalam hal ini evaluasi yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai bisa mengetahui pendapatan yang didapatkannya, Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai berharap pendapatan dan pengeluaran memilihi pendapatan yang tinggi sehingga bisa menguntungkan daerah tersebut. Dari hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa promosi yang telah dilakukan berhasil atau tidak. Apakah promosi yang dilakukan dapat meningkatkan pengunjung dari tahun-tahun sebelumnya atau malah berbading terbalik yakni menurun. Selain evaluasi yang dilihat dari data pengunjung, hasil promosi juga dilihat dari antusial masyarakat terhadap Pulau Morotai sebelum 103
dilakukan promosi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai dan setelah melakukan promosi. Selain itu evaluasi hendaknya juga melihat faktor pendukung dan faktor penghambat baik internal maupun external dalam melakukan promosi. Seperti halnya faktor penghambat internal biasanya kurangnya kekompakan dalam kerja team serta kurangnya sumber daya manusia yang memadai dan juga minimnya jaringan internet yang menjadi kendala dalam kegiatan promosi pariwisata kabupaten pulau Morotai. Pengambat dari faktor external yaitu dengan banyaknya kompetitor dari luar sehingga membuat Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai untuk semakin lebih kreatif, inovatif, dan kompetitif dalam membuat strategi pemasaran. Selain itu faktor aksebilitas juga menjadi salah satu penghambat mengingat dalam segi geografis Pulau Morotai terletak dibagian timur indonesia sehingga hal ini menjadi suatu kendala dalam kunjungan wisatawan.
4.3
Pembahasan Pada bab berikut ini peneliti masuk dalam tahap pembahasan. Pada
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai Strategi Promosi Pariwisata 104
kabupaten pulau Morotai yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai. Staregi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata adalah untuk menjadikan dan meningkatkan daya Tarik pulau Morotai sebagai tujuan wisata. Berdasarkan dari hasil yang diperoleh selama penelitian mengenai Startegi Promosi Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai, dalam hal ini strategi promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai dalam menjadikan Pulau Morotai sebagai tujuan wisata, telah melakukan strategi melalui perencanaan strategi alur pikir rencana strategi dengan menentukan langkahlangkah atau tahapan bauran promosi sesuia dengan teori yang dicetuskan oleh Philip Kotler yaitu indentifikasi audience, menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan, menyeleksi saluran komunikasi, menetapkan jumlah anggaran, menentukan bauran promosi, mengukur hasil-hasil promosi. Dalam perencanaan strategi promosi ini yang menjadi masalah adalah masih kurangnya tahapan-tahapan komunikasi dalam mengembangkan perencanaan yang efektif sehingga membuat strategi promosi perencanaan berjalan tidak sesuai dengan tujuan yang ditargetkan. Dalam mengidentifikasi audience atau sasaran, diketahui bahwa target sasaran audiens yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai 105
adalah semua khalayak tidak adanya faktor usia yang ditentukan artinya bagi siapa saja yang ingin berkunjung atau berwisata ke pulau morotai baik muda maupun tua semuanya berhak untuk melakukan perjalanan wisata kepulau morotai tidak ada yang dibatasi. Selain itu target sasaran juga tidak dibatasi dengan tingkat sosial dan daerah tertentu. Target sasaran yang dilakukan secara umum ini, tidak sesuai dengan tujuan dari tahapan komunikasi efektif. Pentingnya identifikasi sasaran target atau audience ini untuk menentukan langkah selajutnya dalam strategi promosi yang ingin dilakukan. Peneliti dapat merumuskan bahwa tujuan komunikasi yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai adalah dengan menciptakan kesadaran (awareness) wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan adanya kegiatan promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai dapat lebih memaksimalkan kegiatan promosi yang lebih kreatif dan inovatif untuk lebih meningkatkan kekreatifitas tersebut. Pemilihan pesan salah satu aspek penting dalam menjalankan kegiatan promosi. Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai dalam melakukan kegiatan pariwisata menyampaikan pesan kepada calon wisatawan dengan bahasa persuasif
106
yang berisikan ajakan untun berkunjung di Pulau Morotai. Merancangan pesan ini merupakan kunci dari pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak. Memilih saluran komunikasi tentunya sangat diperhatikan oleh Dinas Pariwisata kabupaten Pulau Morotai agar mampu mengkomunikasikan kepada masyarakat luas. Dalam memilih media harus disesuaikan dengan budget dan sasaran pasar yang dituju. Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai perlu memilih terlebih dahulu, apakah promosi yang dilakuan sudah efektif atau tidak. Serta perlu memprtimbangkan apakah saluran komunikasi tersebut sampai pada target audiens atau tidak, apakah saluran komunikasi tersebut dapat menunjang tujuan komunikasi yang telah dilakukan atau tidak. Saluran komunikasi secara personal yang digunakan Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai yaitu meliputi dua orng atau lebih yang berkomunikasi langsung secara tatap muka, menggunakan word of mounth. Sedangkan saluran komunikasi secara non personal adalah melalui berbagai event dan media, media internet (website, facebook, instagram). Namun, dalam pelaksanaan masih terdapat kekurangan dimana saluran non personal masih kurang efektif dalam penggunaannya, tidak adanya pembaharuan secara berkala.
107
Dalam mengalokasikan anggaran ditentukan oleh faktor-faktor tindakan pesaing dan jenis produk. Seperti yang dikatakan Bpk. Arafik M. Rahman selaku Kassi Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai dalam menetapkankan anggaran tidak ada budget khusus yang disediakan, keputusan anggaran yang didapatkan bahwa biaya diskusikan dengan provinsi sehingga biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan. Menurut peneliti perencanaan anggaran promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai kurang efektif hal ini dikarenakan dana yang di kelola sangat mempengaruhi jalannya promosi yang bisa dibilang kurang maksimal sehingga menurut peneliti menanggulangi anggaran yang di kelola oleh pihak terkait diharapkan dapat memiliki strategi promosi yang lebih kreatif dan inovatif guna lebih meningkat promosi agar bisa bersaing dimata dunia. Dalam menentukan bauran promosi, Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai menggunakan Advertising, Public Relations, dan juga event. Dengan adanya kerjasama dengan Kementerian Pariwisata, maka diluncurkan wonderful Morotai, dengan kegiatan agenda tahunan yang didukung oleh pemerintah pusat. Kegiatan Agenda tahuan bisa dikatakan cukup berhasil, dengan dukungan dari pemerintah pusat. Namun, beberapa diantaranya kegiatan agenda yang sudah 108
diluncurkan tidak dapat dilaksanakan, karena keterbatasan anggaran. Disamping itu advertising yang dilakukan melalui brosur, Baliho, Koran, Majalah Morotai. Sebagai kabupaten definitive baru, Kabupaten Pulau Morotai bisa dikatakan masih dalam tahap pengembangan. Strategi promosi yang dilakukan dikatakan cukup berhasil, namun masih adanya kekurangan dan juga kendala yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi promosi Pariwisata kabupaten Pulau Morotai yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai harus lebih di tingkatkan karena hambatan, kelemahan dan miss komunikasi bisa terjadi kapan saja.
109