BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1. Subyek Penelitian 1.
Sejarah Syafana Islamic School Pendidikan merupakan sarana pembentukan peradaban manusia.
Apabila dikelola dengan benar, akan menghasilkan ummat (manusia) yang mampu memikul tanggung jawabnya sebagai khalifah atau pemakmur di muka bumi. Dengan demikian, tujuan pendidikan tidak lain adalah dalam rangka membentuk pribadi-pribadi yang berkompeten memikul amanah tersebut dan menyelamatkan dunia dari kehancuran. Semangat inilah yang meng-ilhami para pendiri Yayasan Syafana Media Insani untuk mendirikan Sekolah Islam Syafana. Syafana Islamic School adalah sekolah unggulan nasional plus, yang menyelenggarakan pendidikan Islami berstandar nasional dan berwawasan internasional, didirikan pada tahun 2005, di Perumahan Gading Serpong, Tangerang. Lulusan sekolah ini diharapkan menjadi mukmin sejati, seorang pemimpin di masa depan yang berkecakapan akademis tinggi, sehingga mampu memasuki perguruan- perguruan tinggi unggulan nasional dan internasional.
50
51
Sasaran lulusan yang demikian ideal, hanya mungkin dicapai apabila unsur-unsur pembelajaran (input, proses dan output) dipadukan secara cerdas, terencana dan berkesinambungan. Para Pendiri Syafana Islamic School yakin, dengan menempatkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai inti kehidupan dan sumber semua ilmu pengetahuan dan keterampilan, dipadu dengan sistem pembelajaran yang Islami (Tarbiyah Islamiyah) serta metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, Insya Allah, “insan kamil yang rahmatan lil ‘alamin” dapat diwujudkan. Syafana Islamic School sendiri didirikan oleh Yayasan Syafana Media Insani pada tahun 2005. Sekolah ini pertama kali berdiri di Jl. Kelapa Gading Barat AJ 11/10 Gading Serpong, Tangerang. Sekolah tersebut bersandar pada pembiayaan dari yayasan dan uang sekolah siswa. Di tahun 2005, sekolah ini mulai mendidik siswa dari Playgroup dan Kindergarten. Latar belakang berdirinya Yayasan Syafana Media Insani adalah adanya permintaan dan kebutuhan yang tinggi dari para orangtua untuk memberikan lingkungan pendidikan yang Islami bagi anak-anaknya. Selanjutnya, Syafana Islamic School secara bertahap melebarkan sayapnya dengan mengadakan pendidikan dari tingkat kanakkanak, Sekolah Dasar (2008) dan kini (2012) sudah mulai berkembang lagi dengan adanya pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Rasulullah SAW bersabda “Siapa yang ingin kebahagiaan di dunia harus dengan ilmu (umum), siapa yang ingin kebahagiaan di akhirat juga
52
harus dengan ilmu (agama), dan siapa yang ingin kedua-duanya maka ia harus menguasai kedua ilmu tersebut”. Kurikulum dan pelaksanaannya diajarkan kepada setiap siswa secara individual dan disesuaikan dengan keahlian dan kebutuhan masingmasing siswa.
2.
Kurikulum Syafana Islamic School menggunakan SIS kurikulum.
SIS
kurikulum adalah kurikulum yang terintegrasi, tetap menggunakan kurikulum Diknas tetapi diperkaya dengan kurikulum internasional untuk mencapai standar belajar yang lebih tinggi.
KURIKULUM TK * TAHFIDZ Para Tahfidz diajarkan di tingkat TK adalah: menghafal dan membaca setiap hari doa-doa pilihan yang bersumber dari 30 juz dalam Al Quran * PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Pendidikan Agama Islam terfokus untuk memperkenalkan siswa kepada pencipta dan nabi serta nilai-nilai akhlakul karimah. * MATEMATIKA Matematika adalah terbatas pada pengenalan angka dan perhitungan sederhana.
53
* ILMU ALAM Pendidikan Ilmu Alam terintegrasi ke dalam kurikulum dengan penekanan ditempatkan pada hubungan antara lingkungan dan atmosfer. * BAHASA INDONESIA Bahasa Indonesia diajarkan dengan penekanan ditempatkan pada pengenalan abjad, membaca dan menulis. * BAHASA ASING Bahasa asing yang diajarkan di TK adalah bahasa Arab dan Inggris. * PENDIDIKAN SENI Dalam pendidikan seni mencakup gerakan fisik, lagu dan melukis
KURIKULUM SEKOLAH DASAR Tingkat Dasar menggunakan Kurikulum Nasional Plus yang menerapkan kurikulum Diknas untuk Bahasa Indonesia, Kewarganegaraan, dan Studi Sosial dan Buku pelajaran kurikulum Internasional untuk bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan dan kurikulum Al-Azhar-Kairo untuk Arab, Pendidikan agama Islam, dan Tahfidz. Selain mendukung tujuan kurikulum intra setiap siswa didorong untuk mengambil bagian dalam latihan fisik serta mengembangkan / nya dirinya keterampilan kreatif dalam program kurikulum tambahan. * TAHFIDZ Setiap siswa sekolah dasar ditargetkan untuk menghafal 6 juz Al-Qur'an setelah menyelesaikan sekolah tingkat dasar mereka.
54
* BAHASA ARAB Siswa mempelajari bahasa Arab dengan Metode Belajar Bahasa Arab terbaru menargetkan semua bidang kompetensi, mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Bahasa ini menjadi percakapan sehari-hari, selain bahasa Inggris, ketika siswa mulai duduk di kelas empat. * PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Seiring dengan studi Arab Islam subjek merupakan sektor penting dari proses belajar siswa. Siswa mempelajari Tauhid, lima rukun Islam dan aplikasi mereka, hadis Nabi Muhammad (saw), dan belajar untuk membaca dengan benar ayat-ayat Al-Qur'an. * BAHASA INGGRIS Siswa menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari mereka di semua kegiatan dan terus menerus didorong untuk menggunakan empat keterampilan.
Kurikulum
mencakup
semua
bidang
kompetensi
komunikatif, mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Subjek ini diajarkan secara teratur oleh guru yang kompeten dibidangnya. * MATEMATIKA Siswa
belajar
dasar
dasar
matematika
termasuk
nomor-nomor,
pengurangan, penambahan, perkalian dan pembagian. Ada berbagai teknik dalam mengajar matematika di sekolah termasuk beberapa kegiatan sekolah terpadu seperti hari kewirausahaan. Dan selain konsep, juga penting untuk memahami komponen spiritualitas matematika.
55
* ILMU ALAM Ilmu Alam ini diajarkan baik sebagai unit yang berdiri sendiri atau bagian dari subjek yang terintegrasi. Siswa didorong untuk mengembangkan keterampilan mereka melalui kerja individual atau kelompok dalam pengamatan dan eksperimen dengan bahasa ilmiah dan metode yang tepat. * ILMU SOSIAL Mata kuliah ini diajarkan melalui pendekatan terpadu dari pemahaman masyarakat, budaya dan lingkungan. menyediakan kerangka kerja untuk pengembangan pengetahuan siswa dan pemahaman masyarakat Indonesia dan masyarakat dari negara-negara lainnya baik lingkungan lokal dan global. * INFORMASI TEKNOLOGI Keterampilan siswa dan kepercayaan dalam menggunakan komputer dikembangkan melalui penggunaan perangkat lunak yang mendukung berbagai bidang studi utama. Teknologi komputer digunakan sebagai alat untuk meningkatkan pengalaman belajar di semua bidang kurikulum. * PENDIDIKAN SENI Kreatif seni memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi imajinasi mereka melalui penggunaan desain, warna dan tekstur. Semua siswa dihargai sebagai individu dan karya seni mereka dihargai sebagai hak mereka sendiri.
56
* PENDIDIKAN JASMANI Semua siswa didorong untuk berpartisipasi dalam program pendidikan jasmani yang meningkatkan kesehatan mereka, kepercayaan diri, kebugaran dan tangan / koordinasi mata.
3.
Visi Dan Misi
Visi Syafana Islamic School : Untuk menjadi sekolah rujukan di Indonesia sebagai landasan membangun generasi yang beradab. Misi Syafana Islamic School : Misi yang diemban oleh sekolah ini adalah membentuk siswa yang berakidah tangguh, berakhlak mulia, berwawasan luas, cerdas, sehat mandiri, kreatif dan berjiwa pemimpin.
57
STRUKTUR ORGANISASI ACADEMIC YEAR 2010/2011 CHAIR PERSON Umulatipah MANAGING DIRECTOR Board of Foundation
H. Nanang Firdaus Masduki,
School Board
Campus 1 PRINCIPAL
Campus 2 PRINCIPAL
Campus 3 PRINCIPAL
Hamidah Liliarni, S.Pd
Drs. Mustafa Yamin,
Windy Novianty, S.Ag
School Board HEAD OF PTA
PRINCIPAL
SCHOOL’S ADMINISTRATION
RESEARCH & DEVELOPMENT
GENERAL AFFAIRS
QUALITY MANAGEMENT REPRESENTATIVE
DRIVER
TEACHERS Notes : 1. Oreder Line 2. Coordinaion
STUDENTS
SECURITY
S&M
58
4. PTA (Parents Teachers Asosiate) PTA adalah organisai yang keseluruhan anggotanya adalah para orangtua murid yang bertujuan untuk membantu kesuksesan program kegiatan komunikasi sekolah. PTA bekerja bersama-sama dengan para guru dalam setiap kegiatannya. Visi dan Misi PTA Syafana Islamic School bertujuan untuk mendukung seluruh program sekolah agar bisa berjalan dengan lancar hingga bermanfaat bagi seluruh siswa, guru dan orang tua baik yang bersifat akademik maupun non akademik. Fungsi 1. Menjadi perwakilan seluruh orang tua. 2. Menjembatani hubungan antara orang tua dan sekolah. 3. Mendukung kegiatan sekolah. Tugas 1. Menyampaikan segala info yang berhubungan dengan kegiatan PTA kepada seluruh orang tua murid. 2. Mengkoordinir semua kegiatan PTA dengan baik dengan melibatkan seluruh orang tua murid dan guru. 3. Menyampaikan segala bentuk masukan maupun pertanyaan orang tua kepada pihak sekolah.
59
IV.2. Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan strategi komunikasi Syafana Islamic School Gading Serpong Tangerang dalam membangun dan meningkatkan citra positif Sekolah. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan berdasarkan data-data yang diperoleh dari key informan dan informan. Strategi komunikasi dalam membangun citra Syafana Islamic School adalah dengan membuat perencanaan dalam kegiatan komunikasi dalam setiap tahun pelajaran. Menurut Pak Nanang selaku key informan dalam penelitian ini biasanya setiap awal tahun pelajaran baru kami menyusun semua programprogram kegiatan komunikasi untuk masa satu tahun pelajaran. Dan programprogram komunikasi yang dilakukan banyak melibatkan karyawan yang ada di Syafana Islamic School dan juga Komite Sekolah. Menurut Pak Nanang SDM sangat berperan baik dalam fungsi sebagai sumber informasi, pengelola informasi maupun pengguna informasi. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis akan menjelaskan dan menguraikan hasil penelitian mencakup :
Penentuan Tujuan Strategi komunika Syafana Islamic School
Berangkat dari keinginan Pak Nanang selaku Managing Direktur (GM) Yayasan Syafana Media Insani untuk merubah citra/ image sekolah islam yang tidak modern (tidak mengikuti jaman), kurang dalam kebersihan, kurang disiplin, dan kurang berkualitas, maka berdasarkan hal tersebut Syafana Islamic School didirikan memiliki tujuan untuk merubah image tersebut. Pak Nanang bertujuan untuk membuat citra Syafana Islamic School sebagai sekolah islam yang modern
60
(baik dari segi cara pendidikan dan bahasa yang digunakan), lingkungan yang bersih, sarana dan prasarana yang mendukung, disiplin (baik para guru dan murid) dan berkualitas namun tetap memegang teguh syariat-syariat islam. Pak Nanang mengatakan bahwa “Kami melakukan Strategi komunikasi yaitu dengan tujuan untuk mencapai citra positif Syafana, serta Syafana Islamic School lebih dikenal secara luas bukan saja nasional bahkan regional kepada seluruh masyarakat luas khusunya steakholder lembaga. Dan citra positif yang ingin dicapai oleh Syafana Islamic School sebagai lembaga pendidikan adalah lembaga pendidikan Islam yang modern dalam hal pendidikan,bahasa yang digunakan, sarana dan prasarana yang mendukung dan SDM yang berkompenten namun tetap memegang teguh syariat-syariat islam.” Sedangan menurut Ibu Lily selaku Kepala Sekolah Syafana Kindergarten mengatakan bahwa “citra yang ideal untuk Syafana Islamic School adalah sebuah lembaga pendidikan islam yang modern, pendidikan yang mengedepankan pendidikan agama, selalu berprestasi dalam bidang akademik dan non akademik, memiliki para pengajar yang berkompeten, menggunakan bahasa inggris dalam percakapan sehari-hari,memiliki fasilitas yang memadai.” Dan berdasarkan hal tersebut Yayasan Syafana Islamic School melakukan Strategi Komunikasi dengan tujuan image/citra yang dicapai. Adanya Fasilitas gedung yang nyaman dengan memperhatikan kebersihan lingkungan sekolah serta sarana dan prasarana yng mendukung, guru-guru yang berkualitas (semua guru di syafana adalah lulusan minimal Si (lulusan dalam dan luar negeri) dan fasih berbahasa inggris serta beberapa guru menguasai bahasa arab), memperbaiki dan
61
meningkatkan sistem manajemen mutu (SMM) di lingkungan Syafana Islamic School, yang meliputi kesesuaian input – process – output pada setiap kegiatan, sehingga terbentuk budaya kerja yang sistematik yang mengacu kepada SMM ISO 9001:2008 sehingga diperoleh pengakuan internasional. Ibu Liliarni, selaku Kepala Sekolah Toddler/PG/TK Syafana Gading yang juga turut mengkoordinasi kegiatan-kegiatan komunikasi menjelaskan bahwa penerapan ISO di Syafana Islamic School adalah untuk : “1) Memperbaiki dan meningkatkan sistem manajemen mutu (SMM) di lingkungan Syafana Islamic School, yang meliputi kesesuaian input – process – output pada setiap kegiatan, sehingga terbentuk budaya kerja yang sistematik yang mengacu kepada SMM ISO 9001:2008 sehingga diperoleh pengakuan internasional. 2) Mengembangkan kompetensi SDM Syafana Islamic School untuk dapat bekerja secara profesional dan mampu berkompetisi pada tingkat regional, nasional dan internasional. 3) Memberikan arah bagi peningkatan kinerja profesional secara bertahap dan berkelanjutan melalui evaluasi, sasaran mutu, program kerja, dan perencanaan mutu ulang Syafana Islamic School. 4) Membentuk dan mengembangkan budaya akademik yang kondusif sehingga mampu mencapai kriteria kinerja excellence melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008”
Lebih lanjut Ibu Liliarni menjelaskan bahwa Sistem Manajemen Mutu ISO ISO mengatur kegiatan komunikasi apa yang akan dilakukan termasuk ditentukan hal-hal yang terkait, misalanya event oven day (kapan dilaksanakan, siapa yang mengkoordinasi dll). Dan untuk diketahui masyarakat luas sebagai sekolah dengan keunggulankeunggulan tersebut tersebut Syafana Islamic School melakukan berbagai strategi komunikasi agar citra/image positif tersebut dapat diketahui oleh masyarakat luas. Hal ini sesuai dengan pernyataan Pak Nanang bahwa “Sangat penting mengkomunikasikan Syafana Islamic School mengingat begitu banyaknya
62
lembaga pendidikan Islam di Indonesia pada umumnya dan Tangerang pada khususnya dan Syafana ingin untuk dapat bersaing secara sehat dalam dunia pendidikan.”
Sasaran komunikasi dalam strategi komunikasi Syafana Islamic School Sebesar apapun organisasi atau perusahaan tidak dapat menarik semua
orang. Setiap organisasi atau perusahaan harus dapat menentukan khalayak yang akan menjadi sasaran dalam memperkenalkan produknya. Begitu juga dengan Syafana Islamic School, memiliki target yang ingin dicapai. Di awal berdirinya Yayasan Syafana Media Insani, institusi pendidikan ini punyai visi misi menjadi sekolah rujukan di Indonesia sebagai landasan membangun generasi yang beradab, membentuk siswa yang berakidah tangguh, berakhlak mulia, berwawasan luas, cerdas, sehat mandiri, kreatif dan berjiwa pemimpin. Berbagai fasilitas pun dibangun untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar termasuk tenaga pengajar profesional dan kompeten di bidangnya. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki Yayasan Syafana Media Insani dipandang sebagai sekolah yang terbilang mahal dan mewah. Melihat kondisi tersebut, target yang menjadi khalayak sasaran Syafana Islamic School merupakan masyarakat menengah atas. Lokasi Syafana Islamic School yang berada dekat dengan kawasan perumahan Gading Serpong dan sekitarnya dimana masyarakatnya memiliki taraf ekonomi menengah keatas. Maka dari itu, pihak Syafana Islamic School berusaha agar target yang dituju
63
berminat menyekolahkan anak mereka di Syafana seperti yang diungkapkan Bp Nanang selaku MG (Managing Directur) adalah
“Untuk
khalayak
yang
menjadi target tentunya kami ingin semua kalangan bisa menjadi target kami tapi rasanya tidak mungkin. Maka dari itu kami memilih target kalangan menengah atas. Hal ini sesuai dengan kualitas pendidikan yang kami tawarkan kepada masyarakat” Sebagai
suatu
lembaga
pendidikan,
program
komunikasi
yang
disampaikan pihak Syafana Islamic School memiliki sasaran dan target yang ingin diraih. Sasaran capaian yang ingin dituju ini diungkapkan oleh Ibu Lili yaitu “Sasaran khalayak kegiatan komunikasi kami adalah khalayak kalangan menengah ke atas dan target dalam artian populasi terjangkau seluruh siswa dan orangtua siswa, dan calon siswa/orangtua siswa sesuai daya tampung setiap tahunnya. Alhamdulillah angka realisasi hampir setiap tahun terlampaui.” Dan hal ini dipertegas pula oleh ibu Aci, selaku anggota PTA yang ikut mengkoordinasi kegiatan/program komunikasi mengatakan “Khalayak dalam kegiatan yang kami lakukan adalah para orang tua wali murid pada khususnya dan masyarakat umum pada umumnya dan tentu saja khalayak umum yang kami tawarkan adalah mereka yang sesuai dengan kegiatan yang kami lakukan, dan Alhamdulilah, dalam setiap event yang kami buat selalu dapat memenuhi target.” Pernyataan tersebut menegaskan bahwa tujuan dari kegiatan komunikasi yang telah dilaksanakan sudah dapat dikategorikan berhasil, karena target dalam hal ini masyarakat semakin banyak yang memilih Syafana Islamic School sebagai lembaga pendidikan tujuan utama.
64
Pemilihan media komunikasi dalam strategi komunikasi Syafana Islamic School Berdasarkan pengamatan kegiatan program komunikasi yang dijalankan
oleh Syafana Islamic School adalah pihak pengelola dan pengurus telah menyiapkan beberapa media pendukung. Pelaksana kegiatan komunikasi Syafana Islamic School melakukan proses komunikasi terpadu untuk mendukung agar proses komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Program terpadu tersebut diantaranya dengan menggunakan media melalui pembuatan dan penyebaran brosur, spanduk, membuat website Syafana, dan membuat events. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ibu Lili bahwa “Kami melakukan program komunikasi tersebut melalui beberapa media, antara lain adalah media langsung seperti tatap muka, telefon, surat dan media tidak langsung seperti spanduk, website,brosur, leflet, radio, event-event.” Hal ini juga sesuai dengan pernyataan pak Nanang selaku MG (Managing Director) “Strategi komunikasi yang dilakukan Syafana Islamic School tidak hanya dilakukan melalui media yang berupa kegiatan-kegiatan komunikasi saja tetapi juga melalui media lainnya seperti surat, media cetak, website, dan televisi. below the line kurang efektif tanpa diikuti oleh above the line.” Menurut Pak nanang pembuatan spanduk sendiri adalah salah satu cara kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh Syafana Islamic School. Ini biasanya dilakukan pada saat kita ingin menginformasikan sesuatu kepada masyarakat misalnya saat tahun ajaran baru penerimaan murid baru atau kalau ada acara-acara kegiatan komunikasi (event). Pemasangan spanduk ini tentu saja menjadi
65
perhatian bagi kita, harus dipasang ditempat-tempat yang banyak dilalui orang terus mudah dilihatnya. Pembuatan website yayasan dilakukan oleh Syafana Islamic School bertujuan untuk memberikan informasi yang selengkapnya kepada masyarakat dalam media online. Website ini berisi profile lengkap mengenai profile Syafana Islamic School secara lengkap. Selain itu juga ada profile mengenai tenaga-tenaga pengajar, pembahasan tentang kurikulum pendidikan, dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Syafana Islamic School. Bp Nanang selaku MG (Managing Director) mengatakan “Untuk Website Yayasan yang membuatnya. Website ini berisi profile mengenai Yayasan Safana Media Insani baik kurikulum pendidikannya, profile tenaga pengajarnya dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Yayasan Syafana Islamic School.” Setidaknya keberhasilan tersebut dapat dilihat dari pernyataan Ibu Litha sebagai salah seorang wali murid, menyatakan bahwa beliau pertama kali mengetahui Syafana Islamic School melalui internet dan spanduk-spanduk. Menurut pengamatan penulis Strategi komunikasi Syafana Islamic School juga pernah melalui iklan Radio Star FM, Pak Nanang mengatakan “Strategi komunikasi Syafana Islamic School juga melalui media online yaitu di radio (Star FM). Hasil yang dicapai adalah cukup baik, dimana masyarakat merespons dengan baik dan komunikasi dengan media seperti ini sangat baik karena secara langsung banyak khalayak yg melihat atau mendengar langsung, apa dan bagaimana Syafana itu.
66
Dan hal ini dipertegas pula oleh pernyataan Bu Lili “Syafana pernah melakukan iklan secara langsung di media on line Radio Star FM dimana pada kesempatan itu diadakan tanya jawab langsung antara syafana dengan para pendengar radio dan ikaln ini bertujuan agar Syafana Islamic School lebih dikenal oleh masyarakat luas.” Tehnik penyampaian pesan sudah dilakukan juga adalah melalui media mading (majalah dinding), mading dibuat oleh komite sekolah (Parents Teacher Assosiate), dan berdasarkan apa yang penulis lihat mading di buat setiap satu bulan sekali dan berisi tentang kegiatan-kegiatan komunikasi yang telah dilakukan.
Menurut Ibu Aci “Dalam setiap kegiatan komunikasi yang kami
lakukan kami menggunakan media surat, spanduk, brosur, website, internet, dan segala bentuk kegiatan itu nantinya akan kami abadikan dan nantinya akan kami komunikasikan melalui madding (majalah dinding)dalam setiap bulannya.” Melalui kegiatan-kegiatan komunikasi tersebut, menurut hasil pengamatan penulis bahwa di dalam strategi komunikasi yang dilakukan dalam membangun citra positif di Syafana Islamic School sudah melakukam beberapa cara misalnya dengan menggunakan bahasa inggris dalam beberapa kegiatan (dan penggunaan bahasa arab untuk beberapa kegiatan), termasuk bahasa di dalam surat, dan media pendukung lainnya, memperhatikan sarana dan prasarananya dan hampir keseluruhan SDMnya sudah berkompeten dalam bidangnya masing-masing. Hal ini dipertegas oleh pernyataan Ibu Litha “Sejauh ini saya menilai Syafana Islamic School adalah sekolah Islam yang agak berbeda dari sekolah lainnya, terutama
67
dari segi bahasa yang digunakan dan guru-gurunya bisa dikatakan sudah sesuai dengan bidangnya.” Untuk menjalin hubungan dengan masyarakat, lembaga sekolah, dan lembaga terkait agar program yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik, pihak Syafana Islamic School melakukan pendekatan secara langsung kepada konsumen melalui media event seperti yang diungkapkan Pak Nanang “Untuk menjalin hubungan dengan masyarakat, lembaga sekolah, dan lembaga terkait, kami memgadakan event-event seperti kegiatan bakti sosial,donor darah, mengikuti lomba akademik & non akademik dan mengadakan pameran pendidikan.”
Program kegiatan langsung ini juga melibatkan wali murid, seperti yang dirasakan Ibu Litha. Beliau pernah menghadiri program kegiatan yang diadakan oleh Syafana Islamic School dan merasakan bahwa program tersebut sangat bermanfaat sekali. Beliau mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh pihak sekolah tersebut memang khusus diadakan untuk para wali murid dan sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Kegiatan yang pernah Ibu Litha ikuti adalah Parents Teachers Sharing day, dimana dalam acara tersebut orang tua dan guru sama-sama berbagi info tentang perkembangan anak baik dalam hal akademik dan non akademik, kegiatan keagamaan, yaitu siraman rohani bagi ibu-ibu wali murid yang sangat bermanfaat sekali. Seminar tentang pengasuhan anak di era digital, Oven day, saat itu ada sharing langsung antara pihak Yayasan Syafana dengan para orang tua.
68
Selain
untuk
memperkenalkan
Syafana
Islamic
School
program
komunikasi yang dilakukan adalah bertujuan untuk menciptakan citra positif, seperti di ungkapkan Ibu Lili “Selain untuk memperkenalkan Syafana Islamic School program-program komunikasi yang dilakukan oleh Syafana adalah program-program komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan image postif Syafana kepada khalayak, terutama adalah kegiatan komunikasi berupa suatu event.” Program-program langsung seperti itu memang sangat diperlukan untuk menjalin hubungan wali murid khususnya, masyarakat, lembaga sekolah, dan lembaga terkait agar program yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik. Selain itu beliau juga menambahkan bahwa untuk mengkomunikasikan Syafana Islamic School telah berusaha memaksimalkan semua media yang ada, dan hasil yang diperoleh adalah adanya umpan balik yang disalurkan melalui komite sekolah dalam hal ini PTA atau surat tertulis yang ditujukan langsung kepada pihak Syafana Islamic School. Umpan balik ini sangat penting bagi pihak yayasan, yaitu sebagai media ukur untuk keberhasilan program komunikasi yang dilaksanakan. Sebagai salah satu komponen stakeholder, Ibu Litha juga memberi masukan bahwa untuk mempertahankan citra positif yang telah terbentuk dimata masyarakat,
pihak Syafana Islamic School harus mempertahankan dan terus
meningkatkan prestasi yang telah ada. Selain itu beliau juga memberikan beberapa masukan mengenai kegiatan komunikasi yang dilakukan Syafana Islamic School kepada masyarakat luas agar dapat tercapai dengan baik
yaitu dengan cara
69
mengikuti kegiatan-kegiatan yang menampilkan bakat siswa. Dengan demikian prestasi yang dicapai oleh siswa-siswi Syafana Islamic School akan berdampak positif terhadap citra Syafana Islamic School dimata masyarakat luas. Pada akhirnya Ibu Litha menilai bahwa metode pendidikan yang diterapkan di Syafana Islamic School sudah sangat bagus dan telah sesuai dengan standar pendidikan nasional dan mulai berkembang kearah standar pendidikan internasional.”
Tujuan Pesan Komunikasi dalam Strategi Komunikasi Syafana Islamic School Para orang tua murid dan khalayak sasaran Syafana Islamic School dengan
tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, tingkat pemahaman, tingkat usia, tingkat budaya yang berbeda atau heterogen, hal ini tentu
Syafana Islamic School
memilki cara-cara khusus untuk berkomunikasi terhadap masyarakat dan khususnya para orang tua murid agar tujuan dari kegiatan komunikasi yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik, maka diperlukan strategi komunikasi untuk dapat memberikan pemahaman, pengertian mengenai hal tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara strategi komunikasi yang dilakukan Syafana Islamic School yaitu dengan melakukan komunikasi persuasif adalah pendekatan yang dilakukan dengan cara menekankan pada kedekatan emosional antara Syafana Islamic Schol dengan para orang tua wali murid atau para khalayak sasaran tersebut. Hal ini dilakukan dengan cara tatap muka. Tatap muka dilakukan melalui program-program komunikasi yang disusun bersamasama dengan PTA (Parents Teachers Asosiate).
70
Kegiatan-kegiatan komunikasi yang dilakukan bersama dengan PTA (Parents Teachers Asosiate) bertujuan untuk lebih mudah berkomunikasi dengan para wali murid. Hal ini seperti ungkapan Ibu Lili selaku kepala sekolah PG/Tk yang ikut mengkoordinasi kegiatan/program komunikasi “Kami melakukannya bersama-sama dengan PTA (Parents Teacher Asosiate), sebuah organisasi sekolah yg para anggotanya adalah ibu-ibu wali murid Syafana Islamic School.” Lebih lanjut Ibu Lili mengatakan bahwa seluruh kegiatan komunikasi yang Syafana Islamic school lakukan ditujukan kepada seluruh masyarakat, namun menjalin kedekatan dengan para orang tua adalah hal yang paling utama. Dan diharapkan pihak orang tua wali murid lebih mengenal lagi Sekolah dimana anak mereka dititipkan dalam pendidikannya, kesan atau persepsi yang baik dari pihak orang tua wali murid adalah tujuan yang ingin dicapai, Syafana Islamic School berharap kesan atau persepsi yang baik ini dapat melekat dalam diri para orang tua murid dan menjadikan loyalitas terhadap Syafana, harapan terbesar Syafana adalah para orang tua murid ini dapat menceritakan kesan yang baik Syafana kepada teman, sahabat, atau keluarga mereka. Menjalin kedekatan dengan wali murid juga dipertegas dengan pernyataan Bp Nanang bahwa “Kegiatan komunikasi yang dilakukan berorientasi pada membangun kedekatan dengan pihak wali murid pada khususnya dan khalayak masyarakat pada umumnya dan
bekerja sama dan memaksimalkan komite
sekolah atau Parents Teachers Assosiate (PTA).” Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan Ibu Aci bahwa PTA (Pareants Teachers Assosiate) merupakan komite sekolah dan beranggotakan para
71
wali murid Syafana dan disini bersama-sama membantu Pihak Syafana Islamic School dalam melakukan Setiap kegiatan komunikasi.
Ibu Acie sendiri
mengatakan bahwa keikutsertaan beliou dalam komite sekolah adalah disamping beliou suka dalam berorganisasi, ketertarikannya dibidang seminar, beliou juga sangat peduli dengan kemajuan sekolah-sekolah muslim di Indonesia dan kebetulan Syafana Islamic School adalah lingkungan yang terdekat dengan aktifitas kegiatannya sehari-hari. Dan menurut pengamatan penulis para wali murid yang ikut dalam kegiatan komite sekolah adalah atas dasar keiklasan mereka sendiri hal ini berdasarkan antusias para wali murid ini dalam melaksanakan kegiatan komunikasi yang dilakukan. Pendekatan-pendekatan yang di lakukan secara menyeluruh terhadap masyarakat selaku objek penyampain tujuan tersebut. Bp. Nanang merincikan beberapa alternative pendekatan yang dapat dilakukan oleh pelaksana kegiatan komunikasi di Syafana Islamic School untuk mengkomunikasikan Syafana Islamic School kepada masyarakat luas, pendekatan yang akan dilakukan tersebut melalui kegiatan komunikasi tatap muka dan pesan haruslah jelas, lugas, menyeluruh dan mudah diperoleh. Melalui kegiatan komunikasi tatap muka tersebut, pendekatan yang dilakukan diharapkan tujuan dari kegiatan komunikasi tersebut dapat tercapai. Hal ini seperti yang diungkapan oleh Bp. Nanang “cara pendekatan yang kami lakukan ke khalayak bertujuan agar /materi pesan yang kami sampaikan dapat diterima dan dipahami oleh khalayak”
72
Komunikator dalam strategi komunikasi Syafana Islamic School Keberhasilan dari suatu strategi komunikasi tidak terlepas dari peran
komunikator di dalamnya.
Pendekatan komunikasi dengan khalayak yang
berbeda budaya, usia, tingkat pendidikan atau sumberdaya manusia sehingga peran komunikator nantinya dalam penyampaian pesan dengan komunikan dapat menjadi macth dan apa yang dikehendaki oleh komunikator dapat sepaham dengan komunikan. Hal ini sangat di pahami betul oleh Syafana Islamic School. Untuk itulah Syafana Islamic School selalu memperhatikan siapa komunikator yang dipilih. Syafana Islamic School dari awal berdirinya tidak pernah memposisikan nama seseorang sebagai simbol lembaga pendidikannya.
Karena yang ingin di
publikasikan oleh Syafana Islamic School adalah “Syafana” itu sendiri berdasarkan sistem. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bp Nanang selaku MG (Managing Directur) sebagai berikut : “Syafana dari awal berdirinya tidak mau membangun ketokohan tapi yang dibangun adalah sistem.” Dan “Sistem yang kami bangun dari awal berdirinya Syafana adalah Yaitu sekolah yang dibangun tidak berdasarkan kekeluargaan tapi berdasarkan profesional, artinya baik para pengajar maupun pemangku jabatan di Syafana Islamic School adalah memang orang-orang yang berkualitas dan berkompeten dibidangnya.” Syafana Islamic School memilih komunikator yang sesuai dengan kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan narasumber yang sesuai dalam kegiatan komunikasi yang dilakukan sebagai bagian dari strategi komunikasi
73
menyeluruh. Dalam komunikasi-interaktif, proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada khalayak/komunikan melalui cara/media tertentu untuk mencapai tujuan. merupakan
Untuk itu diperlukan prinsip komunikasi dua arah, hal ini
penyampaian
suatu
pesan
dari
seseorang/kelompok
untuk
memberitahu kepada orang yang menerima pesan untuk dapat mengubah sikap, pendapat, prilaku, baik berhadapan langsung maupun tidak langsung melalui media sebagai alat mencapai target dalam komunikasi dua arah. Tercapainya tujuan dari kegiatan komunikasi tersebut merupakan prioritas semua pihak dalam wadah Syafana Islamic School, oleh karena itu perlu dilakukan pemikiran yang matang siapa komunikator yang dipilih dalam setiap kegiatan komunikasi yang dilakukan. Menurut Pak Nanang “Dalam setiap kegiatan di Syafana Islamic School, komunikator yg kami pilih tergantung pada kegiatan apa yang dilakukan, dan kompentensinya terhadap kegiatan yang dilakukan serta memperhatikan pula daya tarik dan kredibilitasnya” Sedangkan menurut Ibu Lily “Untuk di Syafana Islamic School, komunikator yang kami pilih berdasarkan kompetensinya dan kredibilitasnya.” Hal ini dipertegas pula oleh Ibu Aci, selaku komite sekolah (PTA) bahwa “Dalam setiap kegiatan komunikasi di Syafana Islamic School pemilihan komunikator selalu disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan, baik itu penandatanganan surat, pengajuan proposal, pembicara dan lain sebagainya.” Seorang komunikator selain harus mampu berbicara dengan baik dan bahasa yang komunikatif, juga harus mampu menciptakan efektifitas dalam
74
penyampaian pesan, mempunyai kepercayaan (kredibilitas).
Kemampuan dan
ketrampilan menyajikan pesan dalam arti memilih tema, metode dan media sesuai dengan situasi, memiliki kepribadian dan budi pekerti yang baik dan disegani oleh masyarakat, memiliki keakraban atau hubungan baik dengan khalayak. Supaya proses komunikasi dapat berjalan dengan baik dan lancar dan pesan yang disampaikan dapat diterima oleh khalayak/masyarakat maka Syafana Islamic School memilih komunikator yang sesuai dengan kebutuhan khalayak, termasuk dalam keseluruhan strategi komunikasi, misalnya pada surat, telefon, media online (Radio), dan event-event. Berdasarkan hal itu pula Syafana Islamic School terus memperbaiki dan meningkatkan sistem manajemen mutu (SMM) di lingkungan Syafana Islamic School, yang meliputi kesesuaian input – process – output pada setiap kegiatan, sehingga terbentuk budaya kerja yang sistematik yang mengacu kepada SMM ISO 9001:2008 sehingga diperoleh pengakuan internasional.
IV.3. Analisa dan Pembahasan Sub bab ini akan membahas hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara mendalam, observasi, dan data-data pendukung lain sehingga dapat memberikan gambaran mengenai Strategi Komunikasi Syafana Islamic School Dalam Membangun Citra Positif. Strategi komunikasi Syafana Islamic School merencanakan kegiatan komunikasi menggunakan model lima langkah komponen strategi komunikasi yaitu sebagai berikut:
75
Pertama adalah Penetuan Tujuan. Setiap komunikasi yang dilakukan, senantiasa ingin mendapatkan efek yang positif atau efektifitas. Komunikasi yang tidak menginginkan efek, sesungguhnya adalah komunikasi yang tidak bertujuan. Jadi
efek
komunikasi
adalah
adanya
perubahan
yang
terjadi
pada
komunikan/khalayak sebagai akibat pesan yang diterimanya baik langsung maupun tidak langsung. Untuk mendapatkan efek perubahan pendapat, sikap dan prilaku dari komunikasi yang disampaikan diperlukan perencanaan/strategi komunikasi yang mampu mengakomudasikan semua kepentinagn baik dari komunikator sampai dengan komunikan sehingga komunikasi dapat berjalan secara efektif dan efesien. Dengan strategi komunikasi kita dapat mengetahui atau menciptakan perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat. Dan efek yang ingin dicapai Syafana Islamic School adalah terciptanya citra positif dari organisasi yaitu perubahan sikap dan prilaku khalayak untuk lebih respek terhadap keberadaan Syafana Islamic School. Kehadiran Syafana Islamic School sebagai sebuah lembaga sebagai Lembaga Pendidikan Dasar (LPD) yang akan menghasilkan lulusan dengan landasan moral keislaman kuat; berwawasan keilmuan dan teknologi yang luas dan dalam serta memiliki karakter budaya ke-Indonesiaan.
Syafana Islamic
School muncul dengan ciri khas yang berbeda dengan insititusi pendidikan lainnya, dimana Yayasan Syafana Media Insani sebagai sebuah lembaga pendidikan bukan hanya memberikan pengajaran pendidikan umum saja tetapi juga memberikan pendidikan agama islam secara mendalam, menggunakan
76
bahasa inggris dalam proses belajar mengajarnya. Selain itu Syafana Islamic School
juga
mengedepankan
tenaga-tenaga
pengajar
yang
professional
berkualitas. Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang berkualitias Syafana Islamic School memiliki visi dan misi yang jelas dan terencana sehingga diperlukan suatu program yang terencana agar tujuan yang diinginkan tercapai. Untuk saat ini sebagai lembaga pendidikan yang terbilang belum cukup lama berdiri kegiatankegiatan komunikasi di dalam menjembatani komunikasi antara Syafana Islamic School dengan masyarakat sekitar masih dilakukan oleh mereka yang ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan dan di bantu oleh komite sekolah (PTA). Kedua adalah tahap menentukan sasaran koomunikasi. Tahap menentukan sasaran komunikasi merupakan khalayak sasaran dari kegiatan komunikasi. Artinya, di dalam setiap kegiatan komunikasi lembaga akan selalu berhubungan dengan khalayaknya. Tentu saja, tidak setiap khalayak harus dilayani, yaitu hanya kelompok atau orang-orang yang berhubungan atau berkomunikasi dengan perusahaan. . Sebesar apa pun suatu organisasi ia tidak mungkin menjangkau semua orang. Ia harus menentukan sebagian di antaranya yang sekiranya paling sesuai atau yang paling dibutuhkannya. Dengan jenis dan jumlah khalayak yang lebih terbatas, suatu organisasi akan lebih efisien dalam menggarapnya, apalagi jika ini dikaitkan dengan kelangkaan sumber daya. Setiap perusahaan pasti telah menetapkan khalayak yang akan menjadi target. Setiap perusahaan tidak akan mungkin dapat menjangkau semua kalangan untuk menjadi terget. Begitu juga
77
dengan, Syafana Islamic School citra yang terlanjur melekat pada lembaga pendidikan ini dimana terlalu eksklusif dan mahal membuat pelaksana kegiatan komunikasi fokus pada masyarakat kelas menengah ke atas sebagai targetnya. Dalam hal ini berdasarkan apa yang penulis amati bahwa khalayak yang menjadi sasaran dalam kegiatan komunikasi Syafana Islamic School adalah para orang tua murid sebagai perioritas utama, namun banyak juga yang berasal bukan dari wali murid Syafana Islamic School, contohnya dalam acara Baksos (pembagian sembako dan pengobatan gratis) dan Donor Darah, Oven Day, serta seminar. Dalam kegiatan tersebut khalayak yang hadir tidak terbatas dari para orang tua siswa misalnya, para donatur (baksos), peserta seminar, dan tamu-tamu Oven day. Dengan kegiatan komunikasi yang terencana yang dilakukan Syafana Islamic School target yang dicapai tiap tahun akhirnya tercapai. Berdasarkan apa yang penulis lihat, hampir keseluruhan para murid di Syafana adalah berasal dari keluarga dengan kemampuan ekonomi yang tinggi, ini dilihat diantaranya yaitu dari kendaraan antar jemput para siswa, gaya hidup para ortang tua muridnya. Hal ini sudah sesuai dengan target khalayak yang ingin dicapai yaitu khalayak dengan kemampuan ekonomi tinggi. Domisili para siswa Syafana Isamic School bukan hanya berasal dari Gading Serpong saja, misalnya dari BSD (terdapat Sekolah Yayasan Al Azhar), Cimone dan Cikokol (terdapat sekolah Assukriyah), Perumnas Tangerang dan Palem Semi (terdapat Yayasan Islam Al isticomah, Sekolah Granada dan Islamic Villgae) dan banyak lagi. Berdasarkan hal ini pula terlihat bahwa Syafana Islamic
78
School sudah mulai dikenal sangat baik tidak hanya di wilayah Gading Serpong, namun juga banyak wilayah lainnya di Tangerang. ketiga adalah pemilihan media komunikasi. Hal ini diperlukan untuk mempublikasikan segala macam kegiatan komunikasi yang dilakukan Syafana Islamic School. Berbagai macam media dimanfaatkan oleh Syafana Islamic School diantaranya menggunakan media cetak contohnya spanduk.
Penulis
sendiri melihat bahwa media spanduk lebih sering digunakan dalam kegiatan komunikasi di Syafana Islamic School, terutama jika ada event-event tertentu, misalanya oven day, baksos, seminar, dll. Pemasangan spanduk di didaerahdaerah perumahan elit merupakan strategi Syafana Islamic School dalam menentukan khalayak sasarannya yaitu masyarakat kelas menengah ke atas. Serta penulisan huruf pada spanduk dengan menggunakan bahasa asing (inggris) yang singkat, padat, dan jelas, sehingga memudahkan masyarakat melihatnya. Media cetak lainnya yaitu penyebaran brosur dan leaflet hanya dilakukan pada events seperti pameran (promosi langsung Syafana Islamic School) dan oven day, dan pada saat penerimaan murid baru. Pada brosur selain menggambarkan sarana dan prasarana yang modern, penulisan kata-kata dengan bahasa asing (inggris), dan menampilkan siswa yang aktif mengikuti kegiatan belajar dan eskul sudah terlihat bahwa tujuan pesan dalam brosur bahwa Syafana Islamic School adalah Sekolah Islam Modern.
Namun untuk leaflet penulis mengamati
kurangnya ketelitian dalam gambar (tata letak siswa, pemilihan model iklan siswa).
79
Syafana Islamic School memilih media online. Syafana Islamic School memiliki website resmi Syafana, semua profile dan kegiatan Syafana Islamic School tersedia di website tersebut. Dalam media online Syafana Islamic School pernah melakukan program penerimaan murid baru melalui Radio (Star FM). Hasil yang dicapai adalah cukup baik, dimana masyarakat merespons dengan baik karena dapat menghemat waktu oleh karena tidak perlu datang secara langsung. Dengan media Radio diharapkan ada komunikasi timbal balik antara komunikator dan khalayak sasaran.
Penyampaian pesan melalui Radio tersebut dilakukan
dengan cara dialoge interaktif melalui telefon dengan khalayak. Berdasarkan pengamatan penulis tema dari iklan di radio tersebut berisi tentang promosi Syafana Islamic School dan launching SMP Syafana Islamic School namun tetap mempromosikan tingkat PG/TK dan SD. Dalam memaksimalkan kegiatan komunikasi yang sudah ditetapkan, Syafana Islamic School memanfaatkan segala macam media yang ada baik media cetak, media online, internet, mading, ataupun event-event yang mengundang massa dan kerja sama dengan komite sekolah (Parents Teachers Assosiate) keempat adalah tujuan pesan komunikasi. Syafana Islamic School memilih pesan komunikasi dengan komunikasi persuasif adalah pendekatan yang dilakukan dengan cara menekankan pada kedekatan emosional antara Yayasan Syafana Media Insani dengan para orang tua wali murid atau para khalayak sasaran. Hal ini dilakukan dengan cara tatap muka. Tatap muka dilakukan melalui program-program komunikasi yang susun bersama-sama dengan komite sekolah (Parents Teachers Asosiate).
80
Syafana Islamic School melakukan pendekatan yang akan dilakukan dengan jelas, lugas, menyeluruh dan mudah diperoleh. Artinya dalam setiap kegiatan komunikasi yang akan dilakukan Syafana Islamic School memperhatikan siapa saja khalayak yang akan diikut sertakan dalam kegiatan komunikasi. Untuk menjalin hubungan dengan masyarakat, lembaga sekolah, dan lembaga terkait, Syafana Islamic School juga melakukan pendekatan secara langsung ke khalayaknya melalui event-event yang dibuat diantanya dengan menggelar kegiatan bakti sosial, pameran pendidikan, Donor darah, serta mengikutsertakan dalam perlombaan akademik dan non akademik. Syafana Islamic School juga mengadakan kegiatan untuk memperat hubungan antara wali murid dengan pihak sekolah. Seminar, kegiatan keagamaan, pentas kreasi siswa (intrepreners days), PTSD (Parenst Teachers Sharing Day), Asembly (kids performance) semuanya sangat bermanfaat, selain tentunya menambah wawasan dan pengetahuan, silaturahmi antara orang tua dan pihak sekolah tetap terjalin.
Pendekatan yang dilakukan Yayasan Syafana Islamic
School lebih bersifat edukatif dan membujuk, yang melibatkan komite sekolah, para guru, dan seluruh staf Yayasan Syafana Islamic School. Berdasarkan pengamatan penulis dan dari dokumen yang penulis lihat hampir seluruh para siswa di K2 PG/TK Gading serpong melanjutkan kembali pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Sekolah Dasar di Syafana Paradiso Gading serpong. Hal ini menunjukan bahwa para orang tua wali murid sudah memiliki persepsi positif tentang Syafana. Berdasarkan hal tersebut strategi komunikasi dalam penyampaian pesan ke Khalayak sudah cukup berhasil.
81
kelima adalah tahap peranan komunikator dalam komunikasi. Syafana Islamic School dari awal berdirinya tidak pernah memposisikan nama seseorang sebagai simbol lembaga pendidikannya. Karena yang ingin di publikasikan oleh Syafana Islamic School adalah “Syafana” itu sendiri berdasarkan sistem. Yaitu sekolah yang dibangun tidak berdasarkan kekeluargaan tapi berdasarkan profesional, artinya baik para pengajar maupun pemangku jabatan di Syafana Islamic School haruslah orang-orang yang berkualitas dan berkompeten dibidangnya. Dalam setiap kegiatan komunikasi yang dilakukan Syafana Islamic School, pemilihan komunikator berdasarkan kegiatan apa yang dibuat dan kompentensinya terhadap kegiatan tersebut.
Jadi, disesuaikan pada kegiatan
komunikasi yang dilakukan. Penulis mengamati dalam beberapa kegiatan yaitu antara lain dalam penerimaan siswa baru, dalam kesempatan itu pihak Syafana menunjuk kepala sekolah dalam tingkat pendidikan masing-masing untuk berbicara atas nama sekolah, namun untuk kegiatan komunikasi lainnya lebih sering tampil adalah Pak Nanang sendiri selaku GM (General manager) atau Ibu Lily selaku Kepala Sekolah Syafana Gading Serpong PG/TK. Dan untuk kegiatan tertentu yaitu seperti peresmian gedung baru turut mengundang Wakil Gubernur Tangerang yaitu Bp. H. Masduki dan perlombaan bertema “Syafana Festival” menampilkan tokoh masyarakat untuk berbicara atas Syafana yaitu Rano Karno (artis dan wakil bupati Tangerang) sebagai pembukaan lomba. Berdasarkan hal tersebut Syafana Islamic School memilih komunikator yang sesuai dengan kegiatan komunikasi yang dilakukan yaitu seseorang yang
82
memiliki kemampuan leadership, kemampuan menyampaikan pesan dengan baik, berkompeten di bidangnya dan disegani oleh khalayak.