BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Penelitian Pada dasarnya tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi di Kelas X dan XI IPA MAN Batudaa. Apakah dengan pemberian tes tentang persamaan reaksi dapat memberikan hasil positif tentang kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi. Hal ini dapat diketahui dari hasil tes yang diberikan kepada siswa yang tidak dapat menjawab benar untuk setiap item soal yang diberikan pada siswa.
4.1.1. Kesulitan siswa kelas X dan XI IPA MAN Batudaa dalam menyetarakan persamaan reaksi Kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi dapat diamati indikator yang terdistribusi pada item soal Nomor 1 yaitu a,b,c,d,e,f,g dan h. Item soal ini untuk menggali pengetahuan siswa tentang konsep-konsep darasar pada materi persamaan reaksi. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dideskripsikan kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi berdasarkan tabel 4.1.1 dibawah ini.
Tabel 4.1.1: Kesulitan siswa MAN Batudaa Kelas X dan XI IPA dalam menyelesaikan soal-soal Menyetarakan Persamaan reaksi No 1.a
1.b
Soal Na(s) + O2(g) → Na2O(s)
C5H10(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(l)
Jawaban Siswa 4Na(s) + O2(g) → 2Na2O(s) 2 Na(s) + 2 O2(g) → 1 Na2O(s) 2Na(s) +2O2(g) →2 Na2O(s) 2 NaO(s) → 2 Na2O(s)
2C5H10(g) + 15O2(g) → 10CO2(g) + 10H2O(l) C5H10(g) + O2(g) → C10(g) + H20O(l). 5CH5(g) + O2(g) → C5O2(g) + H5O2(l) 16CHO(g) → 4CHO2(g) C5H10(g) + 3O2(g) → 5CO2(g) + 5H2O(l) -
Skor
Jumlah
2
37
1
27
0
20
2
2
1
57
0
25
19
Lanjutan tabel pada halaman 18: 1.c
1.d
1.e
1.f
1.g
NH3(g) + O2(g)→NO(g)+ H2O(l)
CaCO3(s)+HCl(aq)→CaCl2(aq)+ CO2(g) +H2O(l)
PI3(s)+H2O(l)→H3PO3(aq)+HI(l)
NaOH(aq)+H3PO4(aq)→Na3PO4(aq) + H2O(l)
Al2O3(s)+H2SO4(aq)→Al2(SO4)3(a) + H2O(l)
4NH3(g) + 5O2(g) → 4NO(g) 6H2O(l) 2NH3(g) + O2(g) → 2NO(g)+3 H2O(l) 5NHO(g) → 3NHO2(g) NH3(g) + O2(g) → 1NO(g)+ H2O(l) NH3(g) +2 O2(g) → NO(g)+ 3H2O(l) -
2
4
1
53
0 2
27 4
1
39
0 2
41 2
1
38
0 2
44 -
1
39
0 2
45 -
9AlHO2(s) → 5Al2(4SO4)2(aq) + H2O(l)
1
37
0 2
47 -
4Fe2(CO3)3(s)→ 5FeCO(OH(s)
1
37
0
47
2CaCO3(s) + 4HCl(aq) → 2CaCl2(aq) + 3CO2(g) + 2H2O(l)
CaCO3(s)+2HCl(aq)→CaCl2 (aq) + CO2(g) + H2O(l)
3CaCO3(s) + HCl(aq) → 9CaClCOH2O
2CaCO3(s) + 2HCl(aq) → 2CaCl2(aq) + 3CO2(g) + 2H2O(l)
PI3(s) + 3H2O(l) → H3PO3(aq) + 3HI(l) 2PI3(s) + 3H2O(l) → 3H3PO3(aq) + 3HI(l) PI3(s) + 6H2O(l) → 18H3PO3(aq) + 3HI(l) PIH3(s) → CH2POI(aq) -
6NaOH(aq) + 2H3PO4(aq) → 2Na3PO4(aq) + 6H2O(l) 2NaOH(aq) + 6H3PO4(aq) → 2Na3PO4(aq) + H2O(l) 3NaOH(aq) + H3PO4(aq) → Na3PO4(aq) + 3H2O(l) 3NaOH(aq) + H3PO4(aq) → Na3PO4(aq) + 2H2O(l)
-
Al2O3(s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 3H2O(l) Al2O3(s) + H2 3SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + H2O(l)
2Al2O3(s) + 5H2SO4(aq) → 2Al2(SO4)3(aq) + 5H2O(l)
-
1.h Fe2(CO3)3(s) +H2O(l)→Fe(OH)3(s) + CO2(g)
2Fe2(CO3)3(s) + 6H2O(l) → 4Fe(OH)3(s) + 6CO2(g) 2Fe2(CO3)3(s) + 3H2O(l) → 4Fe(OH)3(s) + 3CO2(g) 1Fe2(CO3)3(s) + 2H2O(l) → 2Fe(OH)3(s) + 3CO2(g)
-
Berdasarkan tabel 4.1.1. dapat dilihat bahwa siswa kelas X dan XI IPA paling banyak menjawab tidak relevan dengan pertanyaan diberi skor 0 yaitu pada item soal e,f,g dan h. Hal ini mengindikasikan bahwa siswa tidak mampu menguraikian apapun yang berhubungan dengan pertanyaan. Sedangkan pada gambaran pengetahuan siswa mampu menulis jawaban tidak spesifik dan tidak berhubungan dengan pertanyaan di beri skor 1 paling banyak siswa yang menjawab pada item soal bagian b,c dan d. Sedangkan siswa yang mampu menjawab dengan jelas dan terkait dengan pertanyaan diberi skor 2 paling banyak siswa menjawab pada soal bagian a ada 37 orang. Berdasarkan tabel 2, Kenyataan ini menunjukkan kesulitan siswa tidak mampu menghubungkan informasi atau konsep yang suda ada dengan pertanyaan. Hal ini yang menyebabkan siswa tidak mampu menggunakan strategi tertentu untuk memecahkan masalah yang ada.
20
4.1.2. Kesulitan siswa kelas X dan XI IPA MAN Batudaa dalam menuliskan dan menyetarakan persamaan reaksi Kesulitan siswa tentang konsep persamaan reaksi dalam menuliskan dan menyetarakan persamaan reaksi diamati dengan menggunakan item soal nomor 2 yaitu bagian a,b,c,d,e dan f. Item soal pada level ini ditujukan untuk melihat kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah secara bertahap dari materi persamaan reaksi. Berdasarkan temuan penelitian, maka dapat dideskripsikan kesulitan siswa dalam tabel .4.1.2 Tabel 4.1.2. Kesulitan siswa MAN Batudaa Kelas X dan XI IPA dalam menyelesaikan soal-soal Menuliskan dan menyetarakan persamaan reaksi No 2.a
2.b
2.c
Soal Gas hidrogen bereaksi dengan gas oksigen membentuk air
Kalsium oksida padat bereaksi dengan air membentuk larutan kalsium hidroksida
Difosforus pentaoksida padat dengan larutan kalium hidroksida membentuk larutan kalium fosfat dan air
Jawaban Siswa 4 H2(g) + O2(g) →2H2O(l) Menuliskan CH4(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(l) Menyetarakan 1CH4(g) +2 O2(g) 1CO2(g) +2H2O(l) Menuliskan H2 + O2 H2O CaO(s) + H2O(l) →Ca(OH)2(aq) Menuliskan CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2 + H2O(l) Menyetarakan 2CaO(s) + 1H2O(l) 2Ca(OH)2+H2O(l) Menuliskan CaO(s)+ H2O(l) → Ca(OH)2(aq) Menyetarakan 2CaO(s) + 1H2O(l) → 2Ca(OH)2(aq) Menuliskan CaO + H2O → CaOH P2O5(s) + 6KOH(aq) → 2K3PO4(aq) + 3H2O(l) Menuliskan P2O5(s) + KOH(aq) → KPO4(aq) + H2O(l) Menyetaraka P2O5(s) + K(OH)3(aq) → K(PO4)2(aq) + 2H2O(l) Menuliskan P2O5(s)+KOH(aq) → KPO4(aq) + H2O(l) Menuliskan P2O5(s) + KOH(aq) → KPO4(aq) + H2O(l) Menyetarakan 1P2O5(s) +2KOH(aq) → 2KPO4(aq) + H2O2(l) -
Skor 2
Jumlah 1
1
38
0 2
45 4
1
40
0 2
40 -
1
29
0
55
21
Lanjutan tabel pada halaman 21: 3.d
3.e
4.f
H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + CO2(g) + H2O(l)
Larutan natrium karbonat dengan larutan asam sulfat membentuk larutan natrium sulfat, gas karbon dioksida, dan air Besi(III) oksida padat dengan larutan asam sulfat membentuk larutan besi (III) sulfat dan air
Na2CO3(aq)
Larutan tembaga (II) sulfat dengan larutan natrium hidroksida membentuk endapan tembaga (II) hidroksida dan larutan natrium sulfat
CuSO4(aq) + 2NaOH(aq) → Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq)
+
Menuliskan Na2CO3(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + H2O(l), Menuliskan NaCO3(aq)+ H2SO4(aq) → NaSO4(aq)+CO2(l) Fe2O3(s) + 3H2SO4(aq) → Fe2(SO4)3 + 3H2O(l) Menuliskan Fe2O3 + H2SO4 FeSO4 Menuliskan Fe2O3(s) + H2SO4(aq) → Fe2(SO4)3 + H2O(l) Menuliskan Fe2O3(s) + H2SO4(aq) → Fe2SO4 + H2O2(l). -
Menuliskan CuS + NaOH CuOH + NaS Menuliskan C2SO4(aq)+ NaOH(aq) CuOH(aq) + NaSO4(aq) -
2
2
1
38
0
49
2
17
1
27
0 2
40 1
1
39
0
49
Berdasarkan tabel .4.1.2 menunjukkan bahwa untuk siswa yang tidak menguraikan strategi tertentu yang digunakan dalam memecahkan masalah pada item soal bagian a ada 45 orang, item soal bagian b ada 40 orang, bagian c ada 55 orang, bagian d ada 44 orang, bagian e ada 40 orang dan bagian f ada 49 orang. Selanjutnya siswa yang memahami tujuan tugas, tetapi dalam menjawab tidak spesifik yang tidak saling berhubungan antara informasi dan pertanyaan, ternyata paling banyak siswa yang menjawab pada soal bagian b ada 40 orang dan bagian f ada 39 orang, sedangkan bagian a ada 38 orang, bagian c ada 29 orang, bagian d ada 38 orang dan bagian e ada 27 orang. Kenyataan ini menunjukkan pengetahuan siswa tidak mampu menghubungkan informasi atau konsep yang sudah ada dengan pertanyaan. Hal ini yang menyebabkan siswa tidak mampu menggunakan strategi tertentu untuk memecahkan masalah yang ada. Selain itu siswa yang mampu mengerjakan soal dengan jelas strategi yang digunakan dalam menyelesaikan masalah pada konsep persamaan reaksi dalam menuliskan dan menyetarakan persamaan reaksi ada 17 orang pada bagian e dan yang lainnya
22
hanya ada 1 orang pada bagian a, ada 4 orang pada bagian b, 2 orang bagian d, dan 1 orang bagian f, kemudian siswa tidak ada yang dapat menjawab pada bagian c. Hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor kebiasaan siswa dalam menyelesaikan soal persamaan reaksi hanya berdasarkan hafalan dan tidak menggunakan pengetahuan prosedural mereka, yang seharusnya diperoleh dari kegemaran siswa dalam menyelesaikan soal yang menggunakan strategi dengan cara memecahkan masalah secara bertahap.
4.1.3. Kesulitan siswa kelas X dan XI IPA MAN Batudaa dalam menuliskan kemungkinan hasil reaksi dan menyetarakan persamaan reaksi. Kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi dalam menuliskan kemungkinan hasil reaksi dan menyetarakannya dapat diamati dengan menggunakan item soal nomor 3 pada bagian a,b,c,d dan e. Item soal pada level ini ditujukan untuk melihat tingkat kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah pada kondisi dan situasi tertentu dari materi persamaan reaksi. maka dapat dideskripsikan kesulitan siswa berdasarkan tabel .4.1.3
Tabel 4.1.3: Kesulitan siswa MAN Batudaa Kelas X dan XI IPA dalam menyelesaikan soal-soal Menuliskan kemungkinan hasil reaksi dan menyetarakan persamaan reaksi. No 3.a
3.b
Soal Na(s) + Cl(g) → . . . .
Na2O(s) + SO3(g) → . . . .
Jawaban Siswa
Na(s) + Cl(g) → NaCl(s) Na(s) + Cl(g) → NaCl2(s) 2Na(s) + Cl(g) → Na2Cl2(s) Na(s) + 2Cl(g) → 2NaCl(s) Na2O(s) + SO3(g) Na2O(s) + SO3(g)
→ Na2SO4(s) → Na2SO(s)
Na2O(s) + SO3(g) → Na3SO2(s)
Hasil reaksi Na2O(s) + SO3(g) → Na3S(O2)3(s) Menyetarakan 3Na2O(s) + SO3(g) → 2Na3S(O2)3(s) -
Skor 2
Jumlah 36
1
15
0 2
33 4
1
40
0
40
23
Lanjutan tabel .4.1.3 pada halaman 23: 3.c
3.d
3.e
Al(s) + HCl(aq) → . . . .+ . . . .
HCl(aq) + KOH(aq)→.. .+...
Mg(OH)2(aq)+HCl(aq)→..+
2Al(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + 3H2(g) Hasil Reaksi Al(s) + HCl(aq) → AlCl3(aq) + H2(g) Menyetarakan Al(s) +6 HCl(aq) → AlCl3(aq) + 3H2(g) Hasil reaksi Al (s) + HCl(aq) → AlCl3(aq) + H(g) Hasil reaksi Al(s) + HCl(aq) → AlCl3(aq) + H2(g) Menyetarakan 2Al(s) + 6HCl(aq) → AlCl3(aq)+3H2(g). HCl(aq) + KOH(aq) → KCl(aq) + H2O(l) Hasil reaksi HCl(aq) + KOH(aq) HCl + KO Menyetarakan HCl(aq) + KOH(aq) 2HCl + KO Hasil reaksi HCl(aq) + KOH(aq) ClO + KH2O Mg(OH)2(aq) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l) Hasil reaksi Mg(OH)2(aq) + HCl(aq) MO2Cl + H2O Hasil reaksi Mg(OH)2(aq) + HCl(aq) Mg2HCl + H2O Hasil reaksi Mg(OH)2(aq) + HCl(aq) Mg2HC + H2O Hasil reaksi Mg(OH)2(aq) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l) Menyetarakan Mg(OH)2(aq) + HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l). -
2
-
1
29
0 2
55 2
1
38
0 2
49 17
1
27
0
40
Berdasarkan tabel 4.1.3, menunjukkan bahwa siswa yang tidak mampu menguraikan dan menjawab dengan benar dalam memecahkan masalah terdapat pada item soal bagian e sebanyak 37 orang dan bagian d sebanyak 36 orang, kemudian bagian a ada 33 orang, bagian b ada 33 orang dan bagian c ada 22 orang. Sedangkan pada gambaran pengetahuan siswa menggunakan strategi umum untuk memecahkan masalah, tetapi tidak sesuai sesuai dengan pertanyaan yang diberikan tidak spesifik ternyata paling banyak siswa yang menjawab pada soal bagian e ada 44 orang, bagian d ada 24 orang, bagian c ada 30 orang, bagian b 30 orang dan bagian a ada 15 orang. Selain itu siswa yang mampu menguraikan dan menjawab dengan tepat untuk menyelesaikan masalah pada konsep menuliskan kemungkinan hasil reaksi dan menyetarakan persamaan reaksi ada 36
24
orang pada bagian a, ada 21 orang bagian b, ada 32 orang bagian c, ada 24 orang bagian d dan 3 orang bagian e. Hal ini mengindikasikan bahwa siswa tidak mampu menggunakan strategi tertentu untuk menyelesaikan masalah, oleh karena itu siswa tidak mampu menyelesaikan masalah pada konsep persamaan reaksi dalam menuliskan hasil reaksi dan menyetarakan persamaan reaksi pada situasi dan kondisi tertentu sehingga siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi.
4.2.
Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan data kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal persamaan
reaksi, bahwa pengetahuan siswa tidak menunjukkan kerelevenan jawaban dengan pertanyaan yang diberikan dari 19 butir soal yang diujikan untuk 84 orang siswa. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan siswa tentang konsep dasar persamaan reaksi belum memadai, siswa hanya terbiasa dengan pola belajar yang sifatnya menunggu apa yang di transfer oleh guru tanpa mau mengembangkan pengetahuannya melalui belajar mandiri, padahal siswa yang memiliki pengetahuan deklaratif adalah siswa yang mampu menjelaskan atau menuliskan konsep dasar dari persamaan reaksi. Sedangkan Persamaan reaksi merupakan materi yang menurut kurikulum di MAN Batudaa di ajarkan di kelas X semester I. Materi persamaan reaksi sarat akan konsep dan untuk memahami konsep ini dibutuhkan pemahaman konsepkonsep yang lebih sederhana sebagai dasarnya. Misalnya pengertian persamaan reaksi, menyetarakan persamaan reaksi, menuliskan dan menyetarakan persamaan reaksi. Pada pokok bahasan persamaan reaksi di indikasikan dari beberapa aspek yaitu, 1) menyetarakan persamaan reaksi, 2) menuliskan dan menyetarakan persamaan reaksi, 3) menuliskan hasil reaksi dan menyetarakan persamaan reaksi. Berdasarkan temuan hasil penelitian diperoleh jawaban siswa yang tidak spesifik dengan pertanyan pada soal no 1 bagain a ada 27 orang atau 32%, bagian b ada 57 orang atau 67%, bagian c ada 53 orang atau 63%, bagian d ada 39 orang atau 46%, bagian e ada 38 orang atau 45%, bagian f ada 39 orang atau 46%, bagian g ada 37 orang atau 44% dan bagian h ada 37 orang atau 44%. Selanjutnya
25
pada soal no 2 bagian a ada 38 orang atau 45%, bagian b ada 40 orang atau 47%, bagian c ada 29 orang atau 34%, bagian d ada 38 orang atau 45%, bagian e ada 27 orang atau 32% dan bagian f ada 39 orang atau 46%. Kemudian pada soal no 3 bagian a ada 15 orang atau 17%, bagian b ada 30 orang atau 35%, bagian c ada 30 orang atau 35%, bagian d ada 24 orang atau 28% dan bagian e ada 44 orang atau 52%. Sedangkan siswa yang tidak mampu menjawab soal pada soal no 1 bagian a ada 20 orang atau 23%, bagian b ada 25 orang atau 29%, bagian c ada 27 orang atau 32%, bagian d ada 41 orang atau 48%, bagian e ada 44 orang atau 52%, bagian f ada 45 orang atau 53%, bagian g ada 47 orang atau 55% dan bagian h ada 47 orang atau 55%. Kemudian pada soal no 2 bagian a ada 45 orang atau 53%, bagian b ada 40 orang atau 47%, bagian c ada 55 orang atau 65%, bagian d ada 44 orang atau 52%, bagian e ada 40 orang atau 47% dan bagian f ada 44 orang atau 52%. Selanjutnya pada soal no 3 bagian a ada 33 orang atau 39%, bagian b ada 33 orang atau 39%, bagian c ada 22 orang atau 26%, bagian d ada 36 orang atau 42% dan bagian e ada 37 orang atau 44%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep persamaan reaksi. Sedangkan siswa yang dapat menjawab pertanyan pada soal no 1 bagain a ada 37 orang atau 44%%, bagian b ada 2 orang atau 2%, bagian c ada 4 orang atau 4%, bagian d ada 4 orang atau 4%, bagian e ada 2 orang atau 2%, bagian f, g, dan h tidak ada siswa yang dapat menjawab dengan benar. Selanjutnya pada soal no 2 bagian a ada 1 orang atau 1%, bagian b ada 4 orang atau 4%, bagian c tidak ada siswa yang dapat menjawab soal dengan benar, bagian d ada 2 orang atau 2%, bagian e ada 17 orang atau 20% dan bagian f ada 1 orang atau 1%. Kemudian pada soal no 3 bagian a ada 36 orang atau 42%, bagian b ada 21 orang atau 25%, bagian c ada 32 orang atau 38%, bagian d ada 24 orang atau 28% dan bagian e ada 3 orang atau 3%. Kesulitan siswa untuk setiap aspek dalam memahami konsep persamaan reaksi adalah sebagai berikut:
26
Kesulitan Siswa dalam Menyetarakan Persamaan Reaksi Berdasarkan hasil penelitian pada item soal no 1 bagian a hanya ada 37 orang siswa dari 84 orang siswa
yang mampu mengembangkan konsep
persamaan reaksi dengan jelas yang terkait dengan pertanyaan, sedangkan 27 orang siswa yang menjawab tidak spesifik dan tidak berhubungan dengan pertanyaan, dan ada 20 orang siswa yang tidak menjawab pertanyaan. Adapun jawaban siswa diberi skor 1 menunjukkan adanya tidak relevan jawaban dengan pertanyaan . Selain itu, siswa tidak paham dengan konsep persamaan reaksi sehingga siswa tidak dapat menyetarakan persamaan reaksi dengan benar. Sebenarnya ketika siswa paham tentang konsep persamaan reaksi, otomatis dapat menjawab soal sesuai pertanyaan. Demikian juga untuk soal no 1 bagian b ada 25 orang siswa dari 84 siswa yang tidak menjawab pertanyaan (skor 0 ). Kemudian siswa yang menjawab soal tidak relevan dengan pertanyaan ada 57 orang siswa (skor 1). Soal pada no 1 bagian b yaitu C5H10(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(l).
Untuk jawaban ini berdasarkan hasil temuan penelitian bahwa masih ada 25 orang siswa yang memberikan jawaban yang tidak relevan dengan pertanyaan. Adapun contoh jawaban beberapa siswa sebagai berikut: a. C5H10(g) + O2(g) → C10(g) + H20O(l).
b. 5CH5(g) + O2(g) → C5O2(g) + H5O2(l) c. 16CHO(g) → 4CHO2(g)
d. C5H10(g) + 3O2(g) → 5CO2(g) + 5H2O(l)
Beberapa contoh jawaban siswa diatas menunjukkan tidak relevannya jawaban dengan pertanyaan. Sisawa tidak dapat membedakan antara indeks dan koefisien sehingga siswa tidak dapat menyetarakan persamaan reaksi dengan benar. Untuk soal no 1 bagian c di jaring dengan pertanyaan yaitu sebagai berikut NH3(g) + O2(g) → NO(g)+ H2O(l).
Temuan penelitian menunjukkan ada 53 orang siswa yang menjawab tidak relevan dengan pertanyaan, hal ini dapat dilihat dari beberapa contoh jawaban siswa persamaan sebagai berikut: a. 2NH3(g) + O2(g) → 2NO(g)+3 H2O(l) 27
b. 5NHO(g) → 3NHO2(g)
c. NH3(g) + O2(g) → 1NO(g)+ H2O(l)
d. NH3(g) +2O2(g) → NO(g)+ 3H2O(l)
Dari beberapa contoh jawaban siswa yang tidak relevan dengan pertanyaan disebabkan karena siswa tidak paham dengan konsep reaksi sehingga siswa sulit untuk menjawab soal yang diberikan. Selanjutnya soal no 1 bagian d, siswa diberikan pertanyaan sebagai berikut CaCO3(s) + HCl(aq) → CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)
Dari pertanyaan tersebut, siswa yang memberikan jawaban tidak relevan dengan pertanyaan ada 39 orang siswa, adapun beberapa jawaban siswa adalah sebagai berikut: a. CaCO3(s) +2 HCl(aq) → CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l) b. 3CaCO3(s) + HCl(aq) → 9CaClCOH2O
c. 2CaCO3(s) + 2HCl(aq) → 2CaCl2(aq) + 3CO2(g) + 2H2O(l).
Jawaban-jawaban siswa disebabkan oleh daya ingat siswa yang lemah. Selain faktor daya ingat yang lemah, para siswa juga sulit dalam memahami contohcontoh soal menyetarakan persamaan reaksi. . Kesulitan ini disebabkan dari siswa itu sendiri. Kesulitan yang berasal dari siswa adalah kesulitan dalam memahami konsep kimia itu sendiri karena kebanyakan konsep-konsep dalam ilmu kimia maupun materi kimia secara keseluruhan merupakan konsep atau materi bersifat abstrak. Selain itu, kesulitan siswa disebabkan oleh guru kimia yang menerapan strategi pembelajaran yang kurang tepat. Selanjutnya ada 41 orang siswa yang tidak dapat menjawab soal. Untuk soal no 1 bagian e yaitu PI3(s) + H2O(l) → H3PO3(aq) + HI(l) adapun
jawaban siswa bervariasi contohnya dapat dilihat sebagai berikut: a. 2PI3(s) + 3H2O(l) → 3H3PO3(aq) + 3HI(l) b. PI3(s) + 6H2O(l) → 18H3PO3(aq) + 3HI(l) c. PIH3(s) → CH2POI(aq)
Berdasarkan beberapa contoh jawaban siswa tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar para siswa memiliki pemahaman yang kurang baik tentang persamaan reaksi. Jumlah siswa yang menjawab tidak relevan dengan pertanyaan 28
ada 38 orang siswa (skor 1). Namun ada 45 orang siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan. Hal ini disebabkan karena para siswa tersebut kurang memahami konsep persamaan reaksi dengan baik, sehingga siswa mengalami kesulitan menjawab soal-soal persamaan reaksi. Pada soal no 1 bagian f yaitu NaOH(aq) + H3PO4(aq) → Na3PO4(aq) + H2O(l)
adapun contoh jawaban siswa yang tidak relevan sesuai pertanyaan sebagai berikut: a. 2NaOH(aq) + 6H3PO4(aq) → 2Na3PO4(aq) + H2O(l) b. 3NaOH(aq) + H3PO4(aq) → Na3PO4(aq) + 3H2O(l) c. NaOH (aq) + H3PO4(aq) → Na3PO4(aq) + 2H2O(l)
Berdasarkan temuan penelitian, ada 39 orang siswa yang menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan, kemudian ada 45 orang siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan. Hal ini disebabkan para siswa tersebut tidak ingat lagi dan lupa tentang pengertian persamaan reaksi sehingga tingkat kesulitan siswa dalam mengerjakan soal persamaan reaksi sangat tinggi. Untuk item soal no 1yaitu Al2O3(s) + H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + H2O(l),
Jawaban siswa yang tidak relevan sangat bervariasi yaitu: a. Al2O3(s) + H2 3SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + H2O(l) b. 9AlHO2(s) → 5Al2(4SO4)2(aq) + H2O(l) c.
2Al2O3(s) + 5H2SO4(aq) → 2Al2(SO4)3(aq) + 5H2O(l)
Dari jawaban siswa tersebut disebabkan karena terjadi penyesatan informasi didalam struktur pengetahuan siswa sehingga siswa merasa kebingungan utama dalam menyetarakan persamaan reaksi. Dari hasil penelitian siswa yang tidak relevan menjawab soal (skor 1) ada 37 orang siswa, kemudian siswa yang tidak dapat menjawab soal ada 47 orang siswa. Sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan,hal ini disebabkan para siswa tersebut tidak ingat lagi dan lupa tentang pengertian persamaan reaksi. Untuk soal no 1 baian h yaitu Fe2(CO3)3(s) + H2O(l) → Fe(OH)3(s) + CO2(g).
Dari item soal tersebut jawaban siswa yang tidak relevan (skor 1) ada 37 orang siswa, kemudian 47 orang siswa yang tidak dapat menjawab soal. Adapun beberapa contoh jawaban siswa sebagai berikut:
29
a. 2Fe2(CO3)3(s) + 3H2O(l) → 4Fe(OH)3(s) + 3CO2(g) b. 4Fe2(CO3)3(s→ 5FeCO(OH)(s)
c. 1Fe2(CO3)3(s) + 2H2O(l) → 2Fe(OH)3(s) + 3CO2(g)
Dilihat dari hasil jawaban siswa dapat dilihat bahwa siswa belum paham dengan konsep persamaan reaksi sehingga mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan.
4.2.2. Kesulitan
siswa
dalam
menuliskan
persamaan
reaksi
kemudian
menyetarakannya Berdasarkan hasil penelitian kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal dalam menuliskan persamaan reaksi kemudian menyetarakannya dapat dijaring melalui soal no 2 terdiri 6 item soal yang diujikan pada 84 orang siswa. Adapun item soal no 2 bagian a, yaitu gas hidrogen bereaksi dengan gas oksigen membentuk air, pada item soal ini siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan ada 45 orang siswa, Kemudian siswa yang menjawab tidak relevan dengan pertanyaan ada 38 orang siswa (skor 1), dari pertanyaan di atas, beberapa siswa memberikan variasi jawaban yang tidak relevan yaitu: a. persamaan reaksinya CH4(g)+O2(g) CO2(g)+H2O(l) menyetarakannya 1CH4(g) +2 O2(g) 1CO2(g) + 2H2O(l) b. 1CH4(g) +2 O2(g) 1CO2(g) + 2H2O(l) c. H2 + O2 H2O Beberapa variasi jawaban siswa yang diberikan tidak menguraikan strategi tertentu yang digunakan untuk menyelesaikan pertanyaan yang diberikan. Hal ini disebabkan siswa kurang paham sebelumnya dengan tata nama senyawa, sehingga siswa sulit dalam menuliskan senyawa-senyawa tersebut. Selanjutnya kesulitan siswa pada persamaan reaksi dapat dilihat melalui soal no 2 bagian b, soal tersebut yaitu kalsium oksida padat bereaksi dengan air membentuk larutan kalsium hidroksida. Pada soal ini siswa yang tidak dapat menjawab ada 40 orang siswa, selanjutnya siswa yang menjawab tidak relevan dengan pertanyaan ada 40 orang siswa dari 84 orang siswa. Adapun beberapa jawaban siswa yang tidak relevan adalah sebagai berikut : 30
a. persamaan reaksi CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2 + H2O(l) menyetarakannya 2CaO(s) + 1H2O(l) 2Ca(OH)2 + H2O(l) b. Persamaan reaksi CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
menyetarakannya 2CaO(s) + 1H2O(l) → 2Ca(OH)2(aq)
c. CaO + H2O → CaOH
Dari beberapa jawaban siswa dapat dilihat kesulitan siswa dalam menganalisis soal yang diberikan karena kurang pahamnya konsep dari persamaan reaksi dan tatanama senyaw, siswa juga sulit membedakan antara indeks dan koefisien . Untuk item soal no 2 bagian c yaitu difosforus pentaoksida padat dengan larutan kalium hidroksida membentuk larutan kalium fosfat dan air. Pada item soal ini siswa yang tidak dapat menjawab soal ada 55 orang siswa, sedangkan yang menjawab tidak relevan ada 29 orang siswa dari 84 orang siswa (skor 1), pada item soal ini siswa tidak ada yang dapat menjawab dengan benar sesuai pertanyaan (skor 2). Adapun beberapa contoh jawaban siswa yang tidak relevan yaitu: a. persamaan reaksinya P2O5(s) + KOH(aq) → KPO4(aq) + H2O(l) menyetarakan P2O5(s) + K(OH)3(aq) → K(PO4)2(aq) + 2H2O(l)
b. P2O5(s) + KOH(aq) → KPO4(aq) + H2O(l)
c. persamaan reaksi P2O5(s) + KOH(aq) → KPO4(aq) + H2O(l)
menyetarakannya 1P2O5(s) + 2KOH(aq) → 2KPO4(aq) + H2O2(l)
Jawaban siswa tersebut mengindikasikan pengetahuan siswa masih kurang baik dalam menuliskan persamaan reaksi kemudian menyetarakannya. Sehinnga Jawaban-jawaban siswa di atas disebabkan oleh daya ingat siswa yang lemah. Selain faktor daya ingat yang lemah, para siswa juga sulit dalam memahami contoh-contoh
soal
yang
menuliskan
persamaan
reaksi
kemudian
menyetarakannya. Untuk soal no 2 bagian d, yaitu Larutan natrium karbonat dengan larutan asam sulfat membentuk larutan natrium sulfat, gas karbon dioksida, dan air. Pada item soal ini siswa yang tidak dapat menjawab ada 44 orang siswa, kemudian yang menjawab tidak relevan ada 38 orang siswa. Berikut ini adalah beberapa jawaban siswa yaitu: 31
a. Na2CO3(aq) b. NaCO3(aq)
+ +
H2SO4(aq) → Na2SO4(aq)
H2SO4(aq) → NaSO4(aq)
+ H2O(l)
+ CO2(l)
Beberapa variasi jawaban siswa dapat di asumsikan bahwa pengetahuan tentang tatanama senyawa dan persamaan reaksi belum sesuai dengan pertanyaan yang diberikan. Dari jawaban-jawaban siswa kurang benar dan lengkap ini disebabkan karena daya ingat siswa yang lemah sehingga mereka lupa dan tidak mengingat lagi konsep persamaan reaksi. Sedangkan untuk soal no 2 bagian e yaitu Besi(III) oksida padat dengan larutan asam sulfat membentuk larutan besi (III) sulfat dan air, pada item ini jawaban yang diberikan siswa bervariasi yang tidak relevan dengan pertanyaan Berdasarkan temuan penelitian pada item soal ini siswa yang menjawab tidak relevan dengan pertanyaan ada 27 orang siswa (skor 1) dan siswa yang tidak menjawab soal ada 40 orang siswa. Adapun beberapa jawaban siswa sebagai berikut: a. Fe2O3 + H2SO4 FeSO4 b. Fe2O3(s) + H2SO4(aq) → Fe2(SO4)3 + H2O(l) c. Fe2O3(s) + H2SO4(aq) → Fe2SO4 + H2O2(l)
Dari beberapa jawaban siswa menunjukkan bahwa siswa hanya menuliskan persamaan reaksi tapi tidak menyetarakannya, tampak kesulitan yang ditemui pada persamaan reaksi siswa sudah enggan dengan matematika karena siswa dihadapkan pada aturan tentang kesetaraan, siswa juga masih sulit dalam menuliskan persamaan reaksi yang sesuai dengan pertanyaan, kurang pahamnya pada materi persamaan reaksi mengakibatkan siswa sulit untuk menganalisis soalsoal yang diberikan. Untuk melihat kesulitan siswa dalam persamaan reaksi dapat dilihat pada item soal no 2 bagian f yaitu Larutan tembaga (II) sulfat dengan larutan natrium hidroksida membentuk endapan tembaga (II) hidroksida dan larutan natrium sulfat, pada item soal ini siswa yang menjawab benar sesuai dengan pertanyaan hanya 1 orang (skor 2), sedangkan yang menjawab soal tidak relevan dengan pertanyaan ada 39 orang siswa dan siswa yang tidak dapat menjawab soal ada 44
32
orang siswa. Adapun beberapa jawaban siswa yang tidak relevan dengan pertanyaan yaitu: a. CuS + NaOH CuOH + NaS b. C2SO4(aq) + NaOH(aq) CuOH(aq) + NaSO4(aq) Dilihat dari jawaban siswa menunjukkan siswa belum paham pada tatanama senyawa dan siswa juga kurang paham dalam menyetarakan persamaan reaksi. Hal ini disebabkan para siswa tersebut tidak ingat lagi dan lupa tentang materi yang telah diajarkan oleh guru.
4.2.3. Kesulitan siswa dalam menuliskan kemungkinan hasil reaksi dan menyetarakan persamaan reaksi Berdasarkan hasil data penelitian siswa dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi, bahwa pengetahuan siswa pada item soal no 3 tidak menunjukkan kerelevanan jawaban dengan pertanyaan yang diberikan, ada 5 butir soal yang diujikan pada 84 orang siswa. Siswa juga belum paham dalam menentukan hasil reaksi kemudian menyetarakannya. Hal ini disebabkan pengetahuan konsep dasar tentang persamaan reaksi belum memadai. Pada item soal no 3 bagian a yaitu Na(s) + Cl(g) → . . . .
Dari hasil penelitian pada item soal ini bahwa siswa belum paham dalam menuliskan kemungkinan hasil reaksi dan menyetarakannya , dapat dilihat dari siswa yang dapat menjawab benar sesuai dengan pertanyaan skor(2) ada 36 orang siswa dari 84 orang siswa dan yang tidak dapat menjawab pertanyaan ada 33 orang siswa dan siswa yang menjawab tidak relevan ada 15 orang adapun jawaban siswa yaitu: a. Na(s) + Cl(g) → NaCl2(s)
b. 2Na(s) + Cl(g) → Na2Cl2(s)
c. Na(s) + 2Cl(g) → 2NaCl(s).
Untuk item soal no 3 bagian b yaitu Na2O(s) + SO3(g) → . . . .
33
Dari soal tersebut siswa yang menjawab tidak relevan ada 30 orang siswa (skor 1) dan yang tidak dapat menjawab soal ada 33 orang siswa. Adapun beberapa jawaban siswa bervariasi yang tidak relevan dengan jawaban yaitu: a. Na2O(s) + SO3(g) → Na2SO(s)
b. Na2O(s) + SO3(g) → Na3SO2(s) c.
Hasil reaksi Na2O(s) + SO3(g) → Na3S(O2)3(s)
menyetarakannya 3Na2O(s) + SO3(g) → 2Na3S(O2)3(s)
Dari contoh jawaban siswa yang tidak relevan dengan pertanyaan disebabkan karena siswa tidak paham tentang pembentukan senyawa sehingga kesulitan dalam menyetarakan persamaan reaksinya. Selanjutnya untuk soal no 3 bagian c yaitu Al(s) + HCl(aq) → . . . .+ . . .
.Pada item soal ini siswa yang menjawab tidak relevan ada 30 orang siswa dari 84
orang siswa (skor 1) dan yang tidak menjawab soal ada 22 orang siswa, sedangkan yang siswa yang dapat menjawab soal sesuai pertanyaan ada 32 orang siswa. Berikut ini adalah beberapa contoh jawaban siswa yang tidak relevan dengan jawaban yaitu: a. Hasil reaksi Al(s) + HCl(aq) → AlCl3(aq) + H2(g)
Menyetarakannya Al(s) +6 HCl(aq) → AlCl3(aq) + 3H2(g)
b. Al (s) + HCl(aq) → AlCl3(aq) + H(g)
c. Menuliskan hasil reaksi Al(s) + HCl(aq) → AlCl3(aq) + H2(g) Menyetarakannya 2Al(s) + 6HCl(aq) → AlCl3(aq) + 3H2(g)
Dari beberapa contoh jawaban siswa yang tidak sesuai dengan pertanyaan disebabkan oleh faktor lupa dan kurang teliti dalam mengerjakan soal. Selanjutnya untuk soal no 3 bagian d yaitu HCl(aq) + KOH(aq) → . . . . + . . .
pada item soal ini siswa yang dapat menjawab sesuai pertanyaan ada 24 orang siswa, sedangkan siswa yang menjawab tidak relevan dengan pertanyaan ada 24
orang siswa dan siswa yang tidak menjawab soal ada 36 orang siswa. Adapun beberapa contoh jawaban siswa yang tidak relevan dengan pertanyaan yaitu: a. Hasil reaksi HCl(aq) + KOH(aq) HCl + KO Menyetarakannya HCl(aq) + KOH(aq) 2HCl + KO b. HCl(aq) + KOH(aq) ClO + KH2O 34
Dari beberapa contoh jawaban siswa diatas menunjukkan bahwa siswa sulit menentukan hasil reaksi. Hai itu disebabkan kurang pahamnya siswa dalam menentukan pembentukan senyawa. Sedangkan untuk soal no 3 bagian e yaitu Mg(OH)2(aq)+HCl(aq) → . . .+ . . .
dari soal tersebut siswa yang dapat menjawab soal sesuai pertanyaan ada 3 orang
siswa dari 84 orang siswa, sedangkan yang menjawab tidak relevan ada 44 orang siswa dan yang tidak menjawab soal ada 37 orang siswa. Berikut ini contoh beberapa Jawaban siswa yang tidak relevan dengan pertanyaan yaitu: a. Mg(OH)2(aq) + HCl(aq) MO2Cl + H2O b. Mg(OH)2(aq) + HCl(aq) Mg2HCl + H2O c.
Mg(OH)2(aq) + HCl(aq) Mg2HC + H2O
d. Hasil reaksi Mg(OH)2(aq) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l)
e. Menyetarakan Mg(OH)2(aq) + HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l).
Dari beberapa contoh jawaban siswa yang menjawab tidak relevan dengan pertanyaan disebabkan kurang telitinya menganalisis soal dan lemahnya pemahaman siswa tentang pembentukan senyawa yang telah di ajarkan oleh guru, Selain itu, para siswa juga kurang berminat mempelajari kembali dirumah apa yang telah mereka pelajari. Umumnya para siswa mau belajar hanya di dalam kelas saja, sehingga siswa sulit mengerjakan soal-soal yang diberikan dalam menentukan hasil reaksi kemudian menyetarakan persamaan reaksi. Siswa ini menunjukkan bahwa belum memahami konsep persamaan reaksi dengan baik. Siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan disebabkan oleh daya ingat siswa yang lemah. Selain faktor daya ingat yang lemah, para siswa juga sulit dalam memahami contoh-contoh soal menyetarakan persamaan reaksi. Kesulitan siswa yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu siswa sulit menuliskan unsur dan wujud zat, siswa juga sulit dalam menyetarakan persamaan reaksi yang rumit, siswa sulit menuliskan rumus molekul dan siswa juga sulit menuliskan pembentukan senyawa. Kesulitan ini disebabkan dari siswa itu sendiri. Kesulitan yang berasal dari siswa adalah kesulitan dalam memahami konsep kimia itu sendiri karena kebanyakan konsep-konsep dalam materi kimia secara keseluruhan merupakan konsep atau materi bersifat abstrak. 35
Menurut Johnston & Kellett dalam Sirham 2007, Kesulitan dalam pemahaman konseptual berhubungan dengan ruang kerja memory dan ide yang terputus-putus. Sehingga siswa tidak dapat atau lupa dengan materi yang telah di ajarkan sebelumnya. Maka siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. Dalam Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian sebelumnya menurut (Ali 2011), dilihat dari hasil penelitian dalam menyetarakan persamaan reaksi menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyetarakan persamaan reaksi kimia termaksud dalam kategori sedang dan rendah. Jesen dalam Sidauruk 2006 menyatakan bahwa logika struktur kimia didasarkan pada komposisi dan struktur, energi, serta waktu. Maka berpendapat bahwa salah satu konsep yang diperlukan sepanjang mempelajari kimia adalah konsep stoikiometri termasuk didalamnya konsep persamaan reaksi. Artinya, konsep ini merupakan jembatan untuk mempelajari seluruh konsep kimia.
36