BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 1.1.1 Sejarah Sekolah SDN 2 Leboto terletak di Jalan Martin Liputo tepatnya di Desa Alata Karya Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. SDN 2 Leboto pertama didirikan pada tahun 1951 dimana pada saat itu fasilitas sekolah belum cukup memadai karena keterbatasan bahan bangunan. Saat itu SDN 2 Leboto belum memiliki ruang guru, ruang kepala sekolah, perpustakaan, mushollah dan perumahan guru. Hanyalah ruang kelas siswa untuk belajar yang paling utama diabangun. Jumlah siswa pada saat itu sekitar 70 orang. Pada tahun 2012 SDN 2 Leboto baru mengalami perubahan bangunan, semua gedung sekolah direhab terutama ruang kelas siswa belajar serta ruangan gedung juga ditambah seperti ruang guru, ruang kepala sekolah, perpustakaan, mushollah, serta perumahan untuk guru sehingga SDN 2 Leboto kini menjadi sekolah yang mempunyai fasilitas gedung atau ruang belajar yang cukup lengkap. Begitu juga dengan fasilitas belajar, alat-alat peraga dan buku-buku penunjang untuk belajar cukup lengkap. SDN 2 Leboto yang telah direhab diresmikan oleh Kepala Cabang Dinas Dikpora Kecamatan Kwandang Ibu Warty Nusa, S.Pd. Kepala SDN 2 Leboto sekarang dipimpin oleh Bapak Idris Karim, S.Pd serta mempercayakan tenaga pendidik kepada 10 orang guru untuk mengajar siswa yang ada di SDN 2 Leboto.
1.1.2 Keadaan Guru SDN 2 Leboto memiliki 11 orang28 guru yang terdiri dari 5 guru PNS dan 6 orang guru honorer. Berikut adalah tabel keadaan guru SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. (Tabel 4.1. Keadaan Guru SDN 2 Leboto Kec.Kwandang Kab.Gorontalo Utara) No 1
Nama Guru Idris Karim, S.Pd
Jabatan Kepala Sekolah
2
Yulin J. Uno, S.Pd
Guru Kelas
3
Fauziah Bumulo, S.Pd
Guru Kelas
4
Hasna Van Gobel, S.Pd
Guru Kelas
5
Firman, A.Ma
Guru Kelas
6
Nirmala Maigo
Guru Kelas
7
Patria Alimun
Guru Kelas
8
Asra Bangulu
Guru Kelas
9
Misnawati Bula
Guru Kelas
10
Sri Wilin Muhammad
Guru Kelas
11
Melisa Dunggio
Guru Kelas
1.1.3 Keadaan Siswa Siswa SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang berjumlah 130 orang siswa yang terdiri 6 kelas seperti terlihat pada tabel berikut : (Tabel 4.2. Keadaan Siswa SDN 2 Leboto Kec.Kwandang Kab.Gorontalo Utara)
1.1.4
Jumlah Siswa Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Jumlah Kelas
I
11
8
19
1
2
II
13
10
23
1
3
III
10
12
22
1
4
IV
11
9
20
1
5
V
9
12
21
1
6
VI
12
13
15
1
Jumlah
66
64
130
6
No
Kelas
1
Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah SDN 2 Leboto mempunyai 5 gedung yang masing-masing berikut adalah daftar
gedung SDN 2 Leboto : (Tabel 4.3. Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 2 Leboto Kec.Kwandang Kab.Gorontalo Utara)
No
Nama Ruang
Jumlah
Keterangan
1
Ruang Kelas
6
1 Gedung
2
Ruang kepala sekolah dan ruang guru
1
1 Gedung
3
Ruang Perpustakaan
1
1 Gedung
4
Ruang Mushollah
1
1 Gedung
5
Perumahan Guru
3
1 Gedung
1.2 Siklus I Pada kegiatan pembelajaran siklus I ini diperoleh gambaran tentang peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi kelas IV SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. 1.2.1 Tahap Perencanaan Tindakan silkus I dilaksanakan dengan perincian yaitu dua kali pertemuan untuk proses pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk hasil evaluasi belajar. Pada pembelajaran siklus I ini diterapkan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatan motivasi belajar IPS materi perkembangan teknologi produksi pada siswa kelas IV SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Pembelajaran ini diikuti oleh semua siswa kelas IV yang berjumlah 20 orang. Ada beberapa hal yang dilakukan dalam kegiatan perencanaan ini yaitu: 1. Menelaah materi pelajaran IPS yaitu perkembangan teknologi produksi semester genap sesuai dengan kurikulum pendidikan sekolah siswa kelas IV SDN 2 Leboto 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Menyiapkan daftar hadir dan daftar anggota kelompok. Menyiapkan rencana pembelajaran (RPP) dan tugas kelompok atau LKS. Menyiapkan buku sumber belajar dan alat peraga Menyiapkan lembar observasi untuk kegiatan guru dan siswa. Menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan. Menyiapkan lembar pengamatan motivasi belajar
1.2.2 Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran siklus I untuk meningkatan motivasi belajar siswa pada
pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi melalui model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) yaitu : 1. Menyampaikan materi pelajaran yang akan dilaksanakan 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakn 3. Menyampaikan langkah-langkah pelaksanaan tindakan yakni: a.
Langkah persiapan b. c. d. e. f.
Langkah pembentukan kelompok Langkah tiap kelompok harus memiliki buku panduan/paket. Langkah diskusi masalah / diskusi kelompok. Langkah memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban. Langkah memberi kesimpulan. Aspek penilaian yang harus dicapai berupa peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) dalam pelaksanaan pembelajaran telah diperoleh proses hasil kegiatan sebagai berikut : (Tabel 4.4. Rekapan peningkatan motivasi kegiatan siswa Siklus I menggunakan model NHT) Aspek Yang Dinilai NO.
Nama
Kel.
Kepuasan
Relevansi
Perhatia n
Kepercayaa n Diri
Jmlh
1
Moh. Syukurain
I
67
67
67
68
269
2
Oyan Ingo
I
67
67
67
68
269
3
Rika Ingo
I
67
67
67
68
269
4
Riska Kaluku
I
67
67
67
68
269
5
Warham Rahman
II
63
63
64
64
254
6
Risman Ingo
II
63
63
64
64
254
7
Sintia Gani J
II
63
63
64
64
254
8
Fely Oktav S
II
63
63
64
64
254
9
Rivaldi Katili
III
68
68
69
69
274
10
Alfiansyah
III
68
68
69
69
274
11
Ramla Walangadi
III
68
68
69
69
274
Nilai
67.2 5 67.2 5 67.2 5 67.2 5 63.5 0 63.5 0 63.5 0 63.5 0 68.5 0 68.5 0 68.5 0
12
Melisa R.Hako
III
68
68
69
69
274
13
Juanda Rahim
IV
67
67
68
68
270
14
Mikson Dunggio
IV
67
67
68
68
270
15
Nurjana Polumulo
IV
67
67
68
68
270
16
Rehan Fransiska D
IV
67
67
68
68
270
17
Zeinal Lakuzu
V
65
65
66
66
262
18
Rahmat Ano
65
65
66
66
262
19
Fadhil Yunus
65
65
66
66
262
20
Sindi Pomalango
65
65
66
66
262
V V V
68.5 0 67.5 0 67.5 0 67.5 0 67.5 0 65.5 0 65.5 0 65.5 0 65.5 0
Jumlah
1329
Rata-rata
66.45
Data tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa dari empat aspek penilaian kegiatan belajar nilai kelompok I memperoleh jumlah 269 rata-rata 67,25. Kelompok II memperoleh jumlah 254 rata-rata 63,50. Kelompok III memperoleh jumlah 274 rata-rata 68,50. Kelompok IV memperoleh jumlah 270 rata-rata 67,50. Dan Kelompok V memperoleh jumlah 262 rata-rata 65,50. Jumlah nilai kegiatan belajar kelompok keseluruhan yaitu 1329 dengan rata-rata 66,45. 1.2.3 Pengamatan dan Evaluasi Hasil pengamatan yang terangkum dalam lembar observasi menggambarkan bagaimana kegiatan guru selama proses pembelajaran dan aktivitas kegiatan siswa dalam proses pembelajaran setelah diterapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat dilihat pada tabel berikut : 1. Rekapan hasil pengamatan observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran di kelas siklus I : (Tabel 4.5. Rekapan kegiatan guru siklus I) No I II
Aspek Yang Diamati Pra Pembelajaran Membuka Pelajaran
B 2 2
Kriteria Nilai C K 0 0 0 0
III IV
Kegiatan Inti Pembelajaran Penutup Jumlah Persentase Keterangan : B = Baik C = Cukup K = Kurang
11 7 2 0 17 7 70.83% 29.17%
0 0 0 0%
Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan mengajar siklus I pada tabel di atas, tampaklah dalam pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti belum memenuhi target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 24 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 17 (70,83%). Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 7 (29,17%). Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak 0 (0 %). 2. Rekapan hasil pengamatan observasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran di kelas siklus I: (Tabel 4.6. Rekapan kegiatan siswa siklus I) No I II III IV
Aspek Yang Diamati
Pra Pembelajaran Membuka Pelajaran Kegiatan Inti Pembelajaran Penutup Jumlah Persentase Keterangan : B = Baik C = Cukup K = Kurang
Kriteria Nilai B C K 2 0 0 0 2 0 2 12 3 1 1 0 5 15 3 21.74% 65.22% 13.04%
Berdasarkan tabel observasi pengamatan kegiatan siswa di atas saat menerima pembelajaran siklus I pada tabel di atas, tampaklah belum tercapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari 23 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 5 (21,74%). Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 15 (65,22%). Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak 3 (13,04%)
1.2.4 Analisis dan Refleksi Dari kegiatan refleksi ini diperoleh beberapa hal pada pembelajaran siklus I dalam meningkatkan motivais belajar siswa menggunakan model NHT.
Siswa belum dapat
menyesuaikan diri belajar dengan model pembelajaran NHT. Umumnya siswa masih belum memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran dengan menggunakan model NHT. Siswa belum dapat menunjukan ekspresi yang selaras dengan materi pembelajaran, begitu juga dengan aktivitas siswa belajar terkadang masih ada yang mengerjakan aktivitas lain. Perhatian dan antusias siswa juga masih kurang berpartisipasi dalam mengeluarkan pendapatnya. Kepercayaan diri siswa masih kurang dan belum sepenuhnya dapat menampilakan hasil kerja kelompok yang maksimal. Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa peningkatan motivasi belajar IPS siswa pada proses pembelajaran pada siklus pertama belum sepenuhnya mencapai hasil yang diinginkan. Hal ini dikarenakan siswa masih belum terbiasa belajar dengan menggunakan model NHT. Sehingga siswa masih kurang termotivasi dalam mengikuti peoses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, penelitian tentang motivasi belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) masih perlu ditingkatkan. Dengan demikian akan diadakan perbaikan penelitian pada proses pembelajaran yang akan dilanjutan pada siklus berikutnya dengan teknik pembelajaran yang sama. 1.3 Siklus II Dari hasil analisis dan refleksi siklus I, terlihat bahwa peningkatan motivasi belajar IPS siswa pada proses pembelajaran belum sepenuhnya mencapai hasil yang diinginkan. Hal ini dikarenakan siswa masih belum terbiasa belajar dengan menggunakan model NHT. Sehingga siswa masih kurang termotivasi dalam mengikuti peoses pembelajaran di kelas. Pada kegiatan pembelajaran siklus II ini diperoleh gambaran tentang peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi kelas IV SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. 1.3.1 Tahap Perencanaan
Tindakan silkus II dilaksanakan dengan perincian yaitu dua kali pertemuan untuk proses pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk hasil evaluasi belajar. Pada pembelajaran siklus II ini diterapkan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi. Ada beberapa hal yang dilakukan dalam kegiatan perencanaan ini yaitu: 1. Menelaah materi pelajaran IPS yaitu perkembangan teknologi produksi semester genap sesuai dengan kurikulum pendidikan sekolah siswa kelas IV SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. 2. Menyiapkan daftar hadir dan daftar anggota kelompok. 3. Menyiapkan rencana pembelajaran (RPP) dan tugas kelompok atau LKS. 4. Menyiapkan buku sumber belajar dan alat peraga 5. Menyiapkan lembar observasi untuk kegiatan guru dan siswa. 6. Menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan. 7. Menyiapkan lembar pengamatan motivasi belajar 1.3.2 Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran siklus II untuk meningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi melalui model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) yaitu : 1. Menyampaikan materi pelajaran yang akan dilaksanakan 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakn 3. Menyampaikan langkah-langkah pelaksanaan tindakan yakni: a. Langkah persiapan b. c. d. e. f.
Langkah pembentukan kelompok Langkah tiap kelompok harus memiliki buku panduan/paket. Langkah diskusi masalah / diskusi kelompok. Langkah memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban. Langkah memberi kesimpulan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II juga diperoleh aspek penilaian yang dicapai berupa peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siklus II menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) dalam pelaksanaan pembelajaran telah diperoleh proses hasil kegiatan sebagai berikut :
(Tabel 4.7. Rekapan peningkatan motivasi kegiatan siswa Siklus II menggunakan model NHT) Aspek Yang Dinilai NO.
Nama
Kel.
Kepuasan
Relevansi
Perhatia n
Kepercayaa n Diri
Jmlh
1
Moh. Syukurain
I
85
85
87
87
344
2
Oyan Ingo
I
85
85
87
87
344
3
Rika Ingo
I
85
85
87
87
344
4
Riska Kaluku
I
85
85
87
87
344
5
Warham Rahman
II
79
79
80
80
318
6
Risman Ingo
II
79
79
80
80
318
7
Sintia Gani J
II
79
79
80
80
318
8
Fely Oktav S
II
79
79
80
80
318
9
Rivaldi Katili
III
88
88
90
90
356
10
Alfiansyah
III
88
88
90
90
356
11
Ramla Walangadi
III
88
88
90
90
356
12
Melisa R.Hako
III
88
88
90
90
356
13
Juanda Rahim
IV
86
86
88
88
348
14
Mikson Dunggio
IV
86
86
88
88
348
15
Nurjana Polumulo
IV
86
86
88
88
348
16
Rehan Fransiska D
IV
86
86
88
88
348
17
Zeinal Lakuzu
V
83
83
85
85
336
18
Rahmat Ano
83
83
85
85
336
19
Fadhil Yunus
83
83
85
85
336
20
Sindi Pomalango
83
83
85
85
336
V V V
Nilai
86.0 0 86.0 0 86.0 0 86.0 0 79.5 0 79.5 0 79.5 0 79.5 0 89.0 0 89.0 0 89.0 0 89.0 0 87.0 0 87.0 0 87.0 0 87.0 0 84.0 0 84.0 0 84.0 0 84.0 0
Jumlah
1702
Rata-rata
85.10
Data tabel 4.9 menunjukkan bahwa kelompok I memperoleh jumlah 344 rata-rata 86,00. Kelompok II jumlah 318 rata-rata 79,50. Kelompok III jumlah 356 rata-rata 89,00. Kelompok IV jumlah 348 rata-rata 87,00. Dan Kelompok V jumlah 336 rata-rata 84,00. Jumlah nilai kegiatan belajar kelompok keseluruhan 1702 dengan rata-rata 85,10.
1.3.3 Pengamatan dan Evaluasi Hasil pengamatan yang terangkum dalam lembar observasi pada siklus II menggambarkan bagaimana kegiatan guru selama proses pembelajaran dan aktivitas kegiatan siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siswa menggunakan model NHT siswa kelas IV SDN 2 Leboto yang dapat dilihat pada tabel berikut : 1.
Rekapan hasil pengamatan observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran di kelas siklus II: (Tabel 4.8. Rekapan kegiatan guru pada Siklus II) No I II III IV
Aspek Yang Diamati
Pra Pembelajaran Membuka Pelajaran Kegiatan Inti Pembelajaran Penutup Jumlah Persentase Keterangan : B = Baik C = Cukup K = Kurang
Kriteria Nilai B C K 2 0 0 2 0 0 18 0 0 2 0 0 24 0 0 100% 0% 0%
Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan mengajar siklus II pada tabel di atas, tampaklah
dalam pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti telah memenuhi target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 24 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 24 (100%). Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 0 (0%). Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak 0 (0%). 2.
Rekapan hasil pengamatan observasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran di kelas : (Tabel 4.9. Rekapan kegiatan siswa pada Siklus II) No
Aspek Yang Diamati
I II III IV
Pra Pembelajaran Membuka Pelajaran Kegiatan Inti Pembelajaran Penutup Jumlah Persentase Keterangan : B = Baik C = Cukup K = Kurang
Kriteria Nilai B C K 2 0 0 2 0 0 14 3 0 2 0 0 20 3 0 86.96 % 13.04% 0%
Berdasarkan tabel observasi pengamatan kegiatan siswa di atas saat menerima pembelajaran siklus II pada tabel di atas, tampaklah telah tercapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari 23 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 20 (86,96%). Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 3 (13,04%). Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak 0 (0 %). 1.3.4 Analisis dan Refleksi Dari kegiatan refleksi siklus II ini diperoleh beberapa hal pada proses pembelajaran dalam meningkatkan motivais belajar siswa menggunakan model NHT. Terjadi banyak peningkatan dibanding pada siklus I. Siswa mampu membangun kerjasama dan saling membantu dalam kelompok untuk menguasai materi pelajaran. Siswa dapat menyesuaikan diri belajar dengan model pembelajaran NHT. Siswa dapat memperhatikan dengan serius ketika
dijelaskan materi pelajaran dengan menggunakan model NHT. Siswa dapat menunjukan ekspresi yang selaras dengan materi pembelajaran, begitu juga dengan aktivitas siswa belajar meningkat lebih aktif. Perhatian dan antusias siswa juga sudah menunjukan partisipasi dalam mengeluarkan pendapatnya. Kepercayaan diri siswa lebih meningkat sehingga dapat menampilakan hasil kerja kelompok yang maksimal. Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa peningkatan motivasi belajar IPS siswa pada proses pembelajaran pada siklus II telah mencapai ketuntasan belajar. Hal ini dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa belajar dengan menggunakan model NHT. Sehingga siswa telah termotivasi dalam mengikuti peoses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, penelitian tentang motivasi belajar siswa dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dianggap berhasil. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi siswa kelas IV SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Uatara.
1.4 Pembahasan Pelaksanaan penelitian untuk meningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi melalui penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) kelas IV SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara mengalami peningkatan dan dikatakan berhasil sesuai dengan pencapaian indikator keberhasilan. Berikut ini pembahasan mengenai hasil penelitian siklus I dan siklus II selama proses pembelajaran : 1.4.1 Pembahasan penelitian siklus I Hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan pengamatan selama pembelajaran
berlangsung diperoleh data berikut : 1. Berdasarkan hasil pengamatan peningkatan motivasi kegiatan siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siklus I menggunakan model NHT. menunjukkan bahwa dari empat aspek penilaian kegiatan belajar nilai kelompok I memperoleh jumlah 269 rata-rata 67,25. Kelompok II memperoleh jumlah 254 rata-rata 63,50. Kelompok III memperoleh jumlah 274 rata-rata 68,50. Kelompok IV memperoleh jumlah 270 rata-rata 67,50. Dan Kelompok V memperoleh jumlah 262 rata-rata 65,50. Jumlah nilai kegiatan belajar kelompok keseluruhan yaitu 1329 dengan rata-rata 66,45. 2. Berdasarkan hasil pengamatan observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran di kelas pada siklus I menunjukkan dalam pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti belum memenuhi target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 24 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 17 (70,83%). Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 7 (29,17%). Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak 0 (0 %). 3. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan siswa saat pembelajaran berlangsung pada siklus I, tampaklah belum tercapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari 23 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 5 (21,74%). Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 15 (65,22%). Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak 3 (13,04%). 4. Berdasarkan kegiatan refleksi siklus I diperoleh beberapa hal seperti siswa belum dapat menunjukan ekspresi yang selaras dengan materi pembelajaran, aktivitas siswa belajar terkadang masih ada yang mengerjakan kativitas lain. Perhatian dan antusias siswa juga masih kurang berpartisipasi dalam mengeluarkan pendapatnya. Kepercayaan diri siswa masih kurang dan belum sepenuhnya dapat menampilakan hasil kerja kelompok yang maksimal, Sehingga siswa masih kurang termotivasi dalam mengikuti peoses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, penelitian tentang motivasi belajar siswa dengan penerapan model NHT masih perlu ditingkatkan. Dengan demikian akan diadakan perbaikan penelitian pada proses pembelajaran yang akan dilanjutan pada siklus II dengan teknik pembelajaran yang sama.
1.4.2 Pembahasan penelitian siklus II Hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan pengamatan selama pembelajaran berlangsung diperoleh data berikut : 1. Berdasarkan hasil pengamatan peningkatan motivasi kegiatan siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siklus II menggunakan model NHT, menunjukkan bahwa kelompok I memperoleh jumlah 344 rata-rata 86,00. Kelompok II jumlah 318 rata-rata 79,50. Kelompok III jumlah 356 rata-rata 89,00. Kelompok IV jumlah 348 rata-rata 87,00. Dan Kelompok V jumlah 336 rata-rata 84,00. Jumlah nilai kegiatan belajar kelompok keseluruhan 1702 dengan rata-rata 85,10. 2. Berdasarkan hasil pengamatan observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran di kelas pada siklus II menunjukkan tampaklah pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti telah memenuhi target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 24 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 24 (100%). Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 0 (0%). Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak 0 (0%). 3. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan siswa saat pembelajaran berlangsung pada siklus II, tampaklah telah tercapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari 23 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 20 (86,96%). Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 3 (13,04%). Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak 0 (0 %). 4. Berdasarkan kegiatan refleksi siklus II diperoleh beberapa hal seperti: siswa mampu membangun kerjasama dan saling membantu dalam kelompok untuk menguasai materi pelajaran. Siswa dapat memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran. Siswa dapat menunjukan ekspresi yang selaras dengan materi pembelajaran, begitu juga dengan aktivitas siswa belajar meningkat lebih aktif. Perhatian dan antusias siswa juga sudah menunjukan partisipasi dalam mengeluarkan pendapatnya. Kepercayaan diri siswa lebih meningkat sehingga dapat menampilakan hasil kerja kelompok yang maksimal. Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa peningkatan motivasi belajar IPS siswa pada proses pembelajaran
pada siklus II telah mencapai ketuntasan belajar. Siswa telah termotivasi dalam mengikuti peoses pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian tentang motivasi belajar siswa dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif NHT dianggap berhasil dan terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi siswa kelas IV SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I dan siklus II terlihat terdapat adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi melalui model NHT kelas IV SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Berikut rekapan peningkatan motivasi kegiatan siswa menggunakan model NHT siklus I dan siklus II : 1. Grafik rekapan peningkatan motivasi kegiatan siswa menggunakan model pembelajaran NHT siklus I dan siklus II. (Grafik. 4.1. Rekapan peningkatan motivasi kegiatan siswa menggunakan model NHT siklus I dan siklus II)
Dari grafik di atas menunjukkan Kelompok I nilai rata-rata pada suklus I 67,25 meningkat 86,00 pada siklus II. Kelompok II nilai rata-rata pada suklus I 63,50 meningkat 79,50 pada siklus II. Kelompok III nilai rata-rata pada suklus I 68,50 meningkat 89,00 pada siklus II. Kelompok IV nilai rata-rata pada suklus I 67,50 meningkat 87,00 pada siklus II. Kelompok V nilai rata-rata pada suklus I 65,50 meningkat 84,00 pada siklus II. Dari jumlah di atas nampak jelas bahwa nilai peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus I meningkat pada siklus II.
2. Grafik rekapan hasil pengamatan observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran di kelas siklus I dan siklus II. (Grafik. 4.2. Rekapan kegiatan guru siklus I dan siklus II)
Pada grafik di atas jelas terlihat peningkatan aktifitas kegiatan guru dalam mengajar pada siklus I 70,83% meningkat menjadi 100% pada siklus II dan berada pada kategori Baik. Kategori Cukup pada Siklus I
29,17% menjadi 0 % pada Siklus II.
Sedangkan Kategori kurang pada Siklus I dan Siklus II adalah 0 %. 3. Grafik rekapan hasil pengamatan observasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran di kelas siklus I dan siklus II. (Grafik. 4.3. Rekapan kegiatan siswa siklus I dan siklus II)
Pada grafik di atas jelas terlihat peningkatan aktifitas siswa saat menerima materi pelajaran kategori Baik siklus I 21,74% meningkat menjadi 86,96% pada siklus II. Kategori Cukup pada Siklus I 65,22% menjadi 13,04% pada Siklus II. Sedangkan Kategori kurang pada Siklus I 13,04% menjadi 0 % pada Siklus II.
Penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) memberikan dampak positif terhadap peningkatan motivasi belajar siswa, sehinggga siswa lebih termotivasi untuk belajar, memiliki motivasi yang besar pada pembelajaran yang dapat berpengaruh pada peningkatan motivasi belajarnya secara optimal. Hal ini berarti bahwa indikator keberhasilan terpenuhi. Terbukti bahwa penggunaan model Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara.