BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah RS Mata Jakarta Eye Center. Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center, (JEC) dimulai berdirinya dari para pendiri JEC yang semula adalah para dokter spesialis mata yang bekerja di Unit Mata Metropolitan Medical Center (MMC) yang didirikan pada tahun 1976. Dalam perkembangannya, dirasakan bahwa ruangan Unit Mata di MMC sudah kurang memadai, sehingga mereka mendirikan sebuah fasilitas Praktek Bersama Dokter Spesialis Mata dengan nama “Klinik Mata Jakarta” (KMJ) tanggal 1 Pebruari 1984, dengan mengontrak sebuah bangunan di daerah Menteng dengan fasilitas 3 ruang periksa dan 1 kamar bedah untuk pelayanan bedah tanpa rawat inap. Dalam perkembangannya, ini pun dirasakan kurang memadai sehingga tahun 1987 KMJ pindah ke gedung baru di jalan Garut no.4 Menteng, dengan 2 kamar bedah. Ternyata, meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan pengobatan mata membuat gedung inipun akhirnya kurang memadai lagi. Sehingga, dengan perencanaan yang dilakukan secara cermat dan hati-hati, akhirnya diputuskan untuk pindah ke gedung yang lebih besar di Jalan Cik Ditiro 46, Menteng dan sekaligus mengubah namanya menjadi “Jakarta Eye Center” dengan fasilitas rumah sakit khusus mata.
64
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
Pada tanggal 2 April 2012 JEC memiliki cabang baru yang berlokasi di Jl. Terusan Arjuna Utara No.1 Kedoya, Jakarta Barat (JEC @ Kedoya). JEC @ Kedoya memiliki konsep Hospitel (Rumah Sakit dengan pelayanan hotel berkelas) dan juga merupakan rumah sakit pertama di Indonesia dengan predikat “green building” karena mengedepankan hemat energi dan konsep hijau. “Green building” JEC @ Kedoya merupakan bukti komitmen JEC untuk peran serta tidak saja dalam memberikan edukasi kesehatan dan pelayanan kesehatan mata kepada masyarakat, namun juga berkontribusi dalam mengurangi pemanasan global. Konsep hijau JEC @ Kedoya antara lain:
Penggunaan kaca penutup gedung yang mampu mereduksi panas matahari sehingga mesin pendingin ruangan tidak memerlukan daya listrik yang besar.
Penggunaan gas pada mesin pendingin ruangan yang memenuhi standard protokol Kyoto sehingga tidak menghasilkan efek rumah kaca.
Sistem instalasi penanganan air limbah yang memungkinkan air yang dihasilkan dipergunakan untuk flushing water pada closet, penyiraman taman, kolam water feature dan penggunaan lainnya.
Sistem pemanas air yang memanfaatkan kerja mesin pendingin ruangan. JEC @ Kedoya berdiri diatas lahan tanah 6.000 (enam ribu) m2 dan memilki
10 (sepuluh) lantai dengan konsep pelayanan terpadu untuk seluruh pelayanan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
kesehatan mata dari segala usia. Konsep pelayanan terpadu JEC meliputi 7 (tujuh) sentra subspesialis mata yakni:1 1. Sentra Bedah Refraktif (Katarak, LASIK & Keratoplasti) a. Katarak : Service layanan operasi Katarak yang telah ditangani oleh JEC hingga saat ini telah mencapai 150.000 pasien. Layanan Operasi Katarak yang dijalankan oleh JEC salah satunya dengan menggunakan penerapan Teknik Fakoemulsifikasi dengan teknologi Centurion, teknologi Bladeless Laser Cataract Surgery (operasi katarak tanpa pisau), dan teknologi Cataract Suite Markerless Surgery (proses penandaan mata secara digital yang terintegrasi langsung dengan data pasien yang diambil sebelum dilakukan operasi). Dimana ketiga teknik berteknologi tinggi ini memberikan kelebihan layanan operasi tanpa menimbulkan bekas jahitan maupun tanda disekitar kornea mata. b. Lasik : Dalam service Lasik, JEC merupakan Rumah Sakit mata yang mempelopori hal ini sejak tahun 1997, dan telah menangani layanan operasi lasik yang hingga hari ini mencapai 26.000 pasien. Dalam menangani Lasik, JEC sebagai pelopor All Laser Lasik (penanganan Operasi Lasik tanpa pisau) dan Presby Lasik (kondisi dimana hilangnya ketajaman dalam penglihatan dekat). Teknologi Lasik yang dimiliki JEC diantaranya adalah Mikrokeratomr Lasik (M-LASIK), Intralase 1
http://jec.co.id/jec/tentang-jec/ (diakses pada tanggal 15 Agustus 2015, pukul 11.28 WIB)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
Lasik (I-LASIK), Ziemer Lasik (Z-LASIK), dan yang paling terbaru adalah teknologi Femtosecond Laser (6D-Z LASIK) c. Kornea : Dalam Service Transplantasi Kornea, JEC merupakan Rumah Sakit Mata pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi laser. Dikenal dua tipe teknologi laser transplantasi Kornea di JEC, yakni : 1. DALK adalah Deep Anterior Lamellar Keratoplasty. Pada teknik ini, kornea yang diganti hanyalah bagian yang rusak saja, sedangkan jaringan kornea yang masih sehat tetap dipertahankan. Sehingga proses adaptasi mata pasien terhadap kornea baru menjadi lebih mudah dan resiko penolakan pun bisa diminimalisasikan. 2. DSAEK adalah Descements Strippmh Automated Endothelial Keratoplasty. Pada proses DSAEK dengan menggunakan lamellar keratoplasty berfungsi untuk mengganti lapisan tipis kornea terdalam melalui lubang atau sayatan kecil tanpa jahitan. Dalam hal ini menggunakan teknologi transplantasi dengan Femtosecond Laser.
2. Sentra Retina.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Intralase
68
Untuk Service Retina, JEC menyediakan “one stop service”, yakni dimana pengobatan dilakukan secara komprehensif untuk seluruh penyakit yang terkait dengan gangguan kesehatan retina. 3. Sentra Glaukoma. Glaukoma adalah penyebab kebutaan kedua setelah katarak atau biasa disebut dengan pencuri diam-diam dalam penglihatan. Untuk itu diagnosis dan pengobatan dini dapat meminimalkan atau mencegah kerusakan saraf optik dan membatasi glaukoma terkait kehilangan penglihatan. Service layanan glaukoma JEC dikenal luas sebagai rujukan untuk ophthalmologist di Indonesia, dalam area Glaucoma Implant, Glaucoma Juvenille dan Glaucoma Congenital. 4. Sentra Okuloplasti (Bedah Plastik Mata & Tumor Mata) Dalam Oculopasty Service, JEC menyediakan layanan untuk menjaga penampilan keindahan mata yang ideal sesuai dengan struktur dan proporsi yang baik, seperti contohnya pembuatan kelopak mata, struktur disekitar mata, dan lain-lain. 5. Sentra Lensa Kontak Untuk service lensa Kontak, JEC menyediakan berbagai tipe contact lens, yaitu : Rigid Gas Permeable, Disposable Soft Contact Lens, Reguler and Colored Contact Lens. Tidak hanya itu saja, JEC juga memberikan edukasi kepada para pasien mengenai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
bagaimana menggunakan contact lens yang baik dan memberikan solusi pilihan contact lens yang terbaik yang tentunya sesuai dengan kebutuhan mata pasien. 6. Sentra Perawatan Mata Anak (Children Eye Care) Children Eye Care Service adalah service terbaru dari JEC. Dimana service layanan menyediakan perawatan primer untuk masalah gangguan mata umum bagi anak-anak beserta evaluasi yang komprehensif, konsultasi dokter, dan menindaklanjuti masalah yang sederhana ataupun complex yang berhubungan dengan gangguan penglihatan. Service yang disediakan oleh JEC dalam menangani gangguan kesehatan mata pada anak adalah yang berkaitan dengan amblyopia, strabismus, congenital cataract, congenital glaucoma, tumor, retina, pediatric ocular reconstructive, low vision dan kondisi mata bermasalah lainnya yang tidak hanya menangani pengobatan jangka pendek akan tetapi juga perawatan jangka panjang. Dan juga JEC menyediakan dokter untuk anak dan psikologis. 7. Sentra Diabetes Diabetic Retinopathy adalah gangguan pembuluh darah pada retina. Hal ini merupakan penyebab utama kebutaan baru pada orang dewasa pada umumnya yang bekerja di negara-negara berkembang, khususnya Indonesia. Dalam menangani gangguan kesehatan mata pada penderita Diabetes, JEC menyediakan Diabetic Service
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
mulai dari pencegahan, diagnose, perawatan mata yang bermasalah yang didukung oleh Dokter mata dan internist. Konsistensi JEC dalam memberikan pelayanan kesehatan bertaraf internasional bertumpu pada kompetensi dokter, pelatihan sumber daya yang berkesinambungan, Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap dari Kementerian Kesehatan RI dan sertifikasi ISO 9001:2008. Pengalaman dan keahlian dalam pelayanan jasa kesehatan mata menjadikan JEC menjadi pelopor dalam pembentukan ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH). Hingga kini, JEC merupakan anggota AAEH serta anggota World Association of Eye Hospital. 4.1.2. Visi, Misi, dan Nilai RS Mata Jakarta Eye Center Rumah sakit mata JEC merupakan pusat layanan kesehatan yang cukup berkembang pesat pada penanganan penyakit mata oleh para dokter spesialis. Dalam mengedepankan perkembangan sekaligus membangun reputasinya di Indonesia, JEC memiliki Visi, Misi dan Nilai yang dijadikan sebagai pegangan untuk pencapaian tujuan perusahaan menjadi rumah sakit mata berkelas di Indonesia. 4.1.2.1 Visi JEC Visi rumah sakit Mata JEC tergambarkan dalam satu kalimat penuh makna yakni : “ Optimalisasi Penglihatan dan Kualitas Hidup.”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
4.1.2.2 Misi JEC Misi adalah cara yang digunakan oleh perusahaan dalam mencapai Visi yang telah direncanakan ke depannya. Sedangkan sebagai misi JEC didalam pencapaian Visi diatas, adalah sebagai berikut : 1. Memberikan pelayanan klinis berstandar internasional 2. Memberikan pelayanan yang melebihi harapan pasien 3. Menerapkan teknologi mutakhir dan terpercaya 4. Mengembangkan kompetensi dokter dan staf, melalui riset dan pendidikan. 4.1.2.3 Nilai JEC Selain dengan usaha keras dalam mencapai hasil terbaik dalam point-point misi diatas, JEC juga memiliki beberapa point Nilai guna mencapai tujuan visi misi perusahaan. Nilai-nilai itu diantaranya adalah : 1. Pelayanan dan perawatan yang terbaik bagi pasien 2. Organisasi yang terus menerus memperbaiki diri 3. Meningkatkan nilai-nilai secara berkesinambungan 4. Persatuan berdasarkan prestasi
4.1.3. Arti Warna Logo RS Mata Jakarta Eye Center
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
Dari sisi pemasaran, logo mempunyai fungsi identitas perusahaan yang membedakan sebuah perusahaan dengan perusahaan lainnya. Kesemuanya itu tak lepas dari hakikat logo itu sendiri, sebagai sebuah identitasyang dipegang oleh setiap perusahaan. Berikut adalah Arti warna dan filosofi dari JEC : Selain bentuk, warna merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah identitas perusahaan. Sebab sadar atau tidak, setiap warna akan memberikan efek dan makna tersendiri bagi suatu perusahaan dan juga bagi public yang melihatnya. Setiap warna, bahkan hitam putih sekali pun mengandung arti dan makna tersendiri yang dapat menyampaikan suatu pesan tertentu. Oleh karena itu, pengetahuan akan arti warna logo akan menjadi nilai plus bagi setiap orang.
Gambar 4.1. Logo Jakarta Eye Center Logo JEC sebagai RS Mata terlengkap di Indonesia memiliki artinya tersendiri, yang akan dijabarkan sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
1. Alis yang berbentuk tangan melambangkan: Kepedulian JEC dalam menjaga kesehatan dan memberi perlindungan mata pada masyarakat dengan didukung oleh para dokter spesialis mata yang berpengalaman. 2. Lingkaran mata dengan dengan pantulan cahaya melambangkan: Seseorang dapat melihat suatu benda karena adanya pantulan cahaya dari benda tersebut yang masuk ke dalam mata. 3. Huruf JEC dengan font italic melambangkan: JEC yang sedang berlari untuk selalu menjadi yang terdepan terutama dengan komitmen JEC untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan mata. 4. Warna Biru melambangkan: Profesionalitas JEC sebagai rumah sakit mata yang terpercaya dalam memberikan perlindungan pada kesehatan mata. 5. Warna Hijau melambangkan: Warna yang paling baik untuk penglihatan yang memiliki efek penyembuh. Secara keseluruhan logo JEC tampak seperti bola mata, hal ini dikarenakan JEC bergerak di bidang pelayanan kesehatan khusus menangani gangguan kesehatan mata.
4.1.4. Struktur Organisasi JEC Struktur Organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. RS Mata JEC sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan pengobatan penyakit mata, memiliki struktur organisasi yang dapat digambarkan dalam gambar 4.1 berikut ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
Gambar 4.2. Struktur Organisasi Jakarta Eye Center
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
4.1.5
Job Description Marketing & Communications Department Berdasarkan hasil wawancara dan keterlibatan peneliti secara langsung didalam
kegiatan Marketing & Communications Division. Untuk itu peneliti akan menjabarkan pada bab ini hasil penelitian berkaitan dengan pengelolaan manajemen CSR dalam implementasi program CSR Bakti Katarak 2015. Dalam pelaksanaan program CSR Bakti Katarak 2015, JEC terlebih dahulu melakukan langkah perencanaan yang dikelola dengan baik oleh Divisi Public Relations yang tergabung dalam Marketing & Communications Divison. Yang mana dalam penerapan distribusi pekerjaannya (job description) terbagi menjadi dua bagian : 1) Marketing Division Lingkup pekejaan dalam divisi Marketing ini lebih dikenal dengan istilah Bussiness to Bussiness (B to B) dan Bussiness to Customer (B to C), dimana dalam praktek pekerjaannya lebih kepada kerjasama dengan pihak-pihak lain yang memberikan kontribusi kepada JEC sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak. Disamping itu Team marketing juga bertanggung jawab dalam beberapa hal berikut ini : a. Menjaga hubungan langsung dengan konsumen dan pihak sponsor untuk seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan mata.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
b. Disamping itu tanggung jawab dalam mengadakan kerjasama dalam bidang kesehatan mata dengan beberapa pihak asuransi juga menjadi bagian dalam lingkup pekerjaan divisi ini. Hal ini diharapkan agar JEC masuk kedalam daftar Rumah Sakit yang disediakan oleh asuransi tersebut. c. Memonitoring dan menjaga hubungan yang baik denga para pihak asuransi dan perusahaan yang turut bekerjasama dengan JEC 2) Public Relations Divison Kegiatan public relations yang dijalankan oleh JEC pada dasarnya tidak terlalu banyak dan spesifik. Hal ini dikarenakan divisi public relations di Corporate
JEC
masih
tergabung
dan
berada
dalam
Marketing
and
Communications Division. Yang mana dalam penerapan di lapangannya, beberapa kegiatan yang berhubungan dengan PR ini dilakukan dan dijalankan dengan sepenuhnya oleh team PR . Disamping itu PR JEC juga berperan dalam setiap pengadaan kegiatan dan hal lain, diantaranya : a. Tanggung jawab utama yang dijalankan oleh divisi Public Relations (PR) adalah membina hubungan dengan media, yang merupakan tools penting dalam menjaga citra dan reputasi JEC dimata para pelanggannya. b. Berperan dalam persiapan dan implementasi setiap kegiatan seminar, edukasi ke sekolah dan kampus, konten press conference, konten newsletter (Eye Sight Bulletin).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
c. Terlibat secara langsung dalam kegiatan public relations diantaranya press conference, grand opening cabang baru, pengelolaan press release dan media sosial JEC (Facebook, twitter, dan instagram), beserta event-event terkait tanggung jawab sosial (Coorporate Social Responsibility). 4.2. Hasil Penelitian Kegiatan CSR yang telah dijalankan oleh JEC sejak tahun berdirinya pada dasarnya adalah kegiatan-kegiatan yang dijalankan dalam rangka merayakan beberapa event yang berhubungan dengan perusahaan. Baik itu event yang diperuntukkan bagi internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Di JEC, tanggungjawab sosial atau CSR tidak terbatas pada aktifitas sosial semata namun melalui program kegiatan CSR, JEC diharapkan dapat
mengakselerasi tumbuh-kembang dengan mengedukasi
masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang. Seluruh kelancaran program Kegiatan CSR JEC dikelola oleh Departemen Marketing & Communications dengan berbasiskan pada arahan manajemen kantor pusat (Coorporate). Oleh karena itu dikarenakan JEC merupakan Perusahaan yang memiliki konsen penanganan dan pelayanan kesehatan mata, untuk itu basic program kegiatan CSR JEC mengacu pada tiga pilar utama yakni: 1. Kesehatan Masyarakat (Public Health), khususnya untuk pelayanan gangguan kesehatan mata. Contohnya : dalam setiap program-program promo berkaitan dengan layanan kesehatan mata (promo operasi katarak, dan lasik).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
2. Pendidikan (Education), contohnya seperti program mendukung dan menerima study banding bagi mahasiswa Perguruan Tinggi untuk melakukan penelitian di JEC. 3. Peduli Lingkungan (Caring The Environment), contohnya dalam pembangunan dengan konsep “Green Building” di JEC @ Kedoya yang didalamnya memiliki konsep hijau peduli lingkungan sekitar. Khusus untuk Program Bakti Katarak JEC yabg telah berjalan kurang lebih tiga puluh satu tahun ini, berawal dari kepedulian para pendiri akan pentingnya kesehatan mata, khususnya masyarakat penderita katarak. Dengan turut mendukung visi pemerintah dalam membebaskan masyarakat bebas katarak, Program CSR Bakti Katarak yang diadakan oleh JEC tidak hanya dijalankan sekali, melainkan 2-3 kali setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan program ini mendapatkan sambutan yang cukup baik di mata masyarakat Indonesia. Setiap tahun JEC menjalankan 2-3 kali aktivitas CSR operasi katarak gratis dengan jumlah 50-100 penderita per kegiatan. Menurut Dr.Darwan Purba, sebagi salah satu pendiri JEC, kegiatan CSR operasi katarak gratis sudah dilangsungkan sejak JEC berdiri. "Ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk membantu program pemerintah memerangi kebutaan di Indonesia yang masih sangat memprihatinkan," ungkapnya.2 Namun tidak hanya itu saja, dalam press conference yang digelar tahun http://indonesiaindonesia.com/f/53013-operasi-katarak-murah/index18.html (diakses pada tanggal 23 February 2016, pukul 11.17WIB) 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
2015 ini, Dr. Soefandi Soedarman, juga menjelaskan bahwa dalam setiap program Operasi Katarak hingga hari ini, JEC menargetkan hingga 400 pasien setiap tahunnya, hal ini untuk dilakukan guna memberantas buta katarak di Indonesia.3 4.2.1. Peran dan Fungsi Public Relations JEC Dalam sebuah organisasi, komunikasi memegang peranan pentingnya sebagai alat untuk menginformasikan sekaligus menyampaikan pesan. Dengan terbangunnya komunikasi yang baik, baik individu internal perusahaan maupun masyarakat eksternal perusahaan dapat mengetahui eksistensi perusahaan tersebut. Untuk itu pengelolaan komunikasi yang baik dan terpelihara tentunya menjadi tanggung jawab perusahaan didalam mengelola arus komunikasi yang berjalan di sekitar perusahaan. Dalam hal ini JEC sebagai Rumah sakit yang melayani kebutuhan pasien akan gangguan kesehatan mata memerlukan bagian khusus yang membantu menangani komunikasi dua arah antara perusahaan dengan pasien. Dari sinilah peneliti dapat mengkaji sekaligus menjadikan bahan penelitian mengenai peran dan fungsi praktisi Public Relations JEC dalam prakteknya di lapangan. Hal yang pertama adalah terkait program kegiatan CSR, salah satu kegiatan komunikasi terarah yang dijalankan oleh JEC dalam rangka mensosialisasikan kepedulian akan kesehatan mata yakni dengan mengadakan kegiatan press conference terkait Bakti Katarak 2015. Dalam press conference ini jelas terlihat komunikasi yang
http://life.viva.co.id/news/read/685869-fakta-tentang-katarak--penyebab-utama-kebutaan-diindonesia (diakses pada tanggal 23 February 2016, pukul 11.27 WIB) 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
positif dan membangun antara JEC dan masyrakat luas. Dimana dalam press conference tersebut dijelaskan informasi mengenai kepedulian JEC dalam mendukung program pemerintah 2020 dalam memberantas buta katarak di Indonesia. Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Indonesia4, diperkirakan lebih dari 50% kebutaan disebabkan oleh katarak. Di Indonesia, diperlukan operasi katarak sekitar 240.000 orang setiap tahunnya. Rata-rata operasi katarak dilakukan terhadap 170.000 orang/tahun, itu berarti terdapat kesenjangan sekitar 70.000 orang yang belum dioperasi dan setiap tahun akan meningkat. Kesenjangan ini terkait dengan luasnya wilayah dan kondisi geografis Indonesia, masih terbatasnya jumlah dan distribusi dokter spesialis mata, dan masih rendahnya pengetahuan masyarakat terutama di daerah terpencil bahwa kebutaan karena katarak dapat disembuhkan dengan operasi. Berikut adalah gambaran prosentase dari penyakit tersebut diatas : No. Nama Penyakit
Prosentase (%)
1.
Katarak
52%
2.
Glaukoma
13,4%
3.
Ganguan Retina
8,5%
4
Kelainan Refraksi
9,5%
5.
Kelainan Kornea
8,4%
Sumber : Departemen kesehatan Indonesia Tabel 4.1. Prosentase Kebutaan yang disebabkan oleh gangguan kesehatan mata http://www.depkes.go.id/article/view/15060300002/katarak-dapat-disembuhkan.html ( diakses pada tanggal 20 Desember 2015, pukul 17.30) 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
Melihat tingginya prosentase penyebab kebutaan di Indonesia inilah, Jakarta Eye Center sebagai Rumah Sakit yang memberikan solusi layanan kesehatan mata perlu mengkomunikasikan tindakan kepedulian ini dengan mengadakan program Kegiatan CSR Bakti Katarak sebagai wujud tanggung jawab sosial di Indonesia. Dengan mengadakan Kegiatan CSR Bakti Katarak sekaligus press conference yang didukung dengan press release dan operation theater inilah merupakan fungsi yang sangat jelas akan keberadaan seorang praktisi Public Relations sebagai jembatan komunikasi yang kondusif antara perusahaan dan pihak eksternal. Melalui kegiatan publikasi media, diharapkan JEC akan mendapatkan feedback yang positif dari masyarakat. Seperti yang dapat digambarkan dalam model komunikasi Schramm, yakni dimana dalam proses komunikasi diperlukan tiga unsur utama yaitu sumber (source), pesan (message), dan sasaran (destination). Untuk itu feedback yang dihasilkan dari kegiatan press conference maupun press release merupakan sasaran media dalam memberikan kontribusi penilaian yang besar dari masyarakat bagi pihak JEC. Dalam hal ini juga dikarenakan publikasi melalui media dengan cara ini tidak memerlukan biaya yang besar. Berdasarkan hal ini, peneliti mencoba membuat mapping beberapa media yang turut berperan dalam kegiatan publikasi pemberitaan kegiatan CSR ini. Dan ditemukan beberapa media cetak, elektronik, dam online seperti
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
: Wartatv, Metrotvnews.com, Tempo.com, Kompas.com, Liputan6.com dan beberapa media online lainnya yang terlibat dalam hal ini.
Sumber : Dokumentasi Jakarta Eye Center Gambar 4.3 Publikasi Media Online Program CSR Bakti Katarak 2015 Selain penanganan publikasi di media, kegiatan komunikasi terarah lainnya adalah proses komunikasi dalam mensosialisasikan pesan dan informasi melalui social media, seperti yang telah dikemukakan oleh Ibu Mubadiyah5, berkaitan dengan peranan media sosial sebagai salah satu media komunikasi terarah : “ Peran Social Media selain mempermudah masyarakat luas didalam mengakses dan mendapatkan informasi seputar layanan kesehatan yang disediakan oleh Jakarta Eye Center. juga membantu proses publikasi program berjalan JEC sampai hari ini. Untuk itu ada beberapa social media yang dikelola oleh praktisi Public Relations JEC, yakni facebook, twitter, dan instagram. Dalam mengelola media social ini pada dasarnya diperlukan cara merancang bahasa yang baik dan turut aktif dalam interaksi dengan masyarakat luas. Pesan dan informasi yang disampaikan tidak hanya 5
Wawancara mendalam dengan Informan Kunci pada hari Senin, 12 Oktober 2015, pukul 09.41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
sebatas memberikan informasi seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Jakarta Eye Center saja melainkan juga turut mengedukasi masayarakat luas akan pentingnya kepedulian mereka terhadap gangguan kesehatan mata. Social Media selain berperan penting dalam proses sosialisasi dan publikasi program CSR, juga berguna sebagai alat untuk mencapai tujuan dari sasaran target program yang sedang berjalan. Dan tentunya diharapkan feedback yang postif dari masyarakat terkait program. Feedback dalam penyampaian pesan dalam media social ini dapat berbentuk comment, likes, maupun reply pada setiap konten yang disajikan, seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini : Facebook
Instagram
Twitter
Gambar 4.4 Social Media Jakarta Eye Center Dalam mengkomunikasikan seluruh program kegiatan yang dijalankan, pada dasarnya praktisi Public Relations selain memerlukan kemampuan berkomunikasi yang baik, juga harus memiliki soft skill yang menunjang, seperti kemampuan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
menerima dan mengolah dan menanggapi krisis perusahaan yang didapat dari complain pasien. Hal ini selain untuk membangun reputasi yang baik, juga dapat memberikan nilai tambah bagi sebuah predikat perusahaan yang sehat. Dalam kaitannya dengan hal ini, Bu Mubadiyah 6 juga mempertegas bahwa : “Pekerjaan seorang praktisi public relations bukan semata mata hanya mengurusi program CSR, event, maupun seminar. Di JEC ini kami juga sebagai Divisi yang mengurusi krisis mengenai complain dari pasien, teristimewa complain yang berhubungan dengan media. Dimana krisis ini akan di tindak lanjuti oleh PR dengan koordinasi bersama dengan bagian terkait pihak JEC” Krisis JEC yang ditindaklanjuti oleh praktisi PR JEC adalah complain mallpraktik atau complain-komplain yang telah masuk ke media. Namun selama peneliti menjalankan masa penelitian di JEC, belum ada complain yang seperti disebutkan diatas. Selain kegiatan mengolah masa krisis JEC dimata pasiennya, peranan praktisi PR juga mengacu pada hal-hal yang sifatnya pembuatan konsep dalam berbagai kesempatan. Mulai dari konsep paling besar seperti event, seminar, gathering sampai kepada konsep terkecil seperti halnya pembuatan konsep kalender tahunan, media publikasi cetak. Untuk itu, peneliti menyimpulkan bahwa keahlian dalam perencanaan dan strategi sangatlah diperlukan guna membuat konsep yang baik sesuai dengan tujuan perusahaan.
4.2.2 Analisis Manajemen Program Kegiatan CSR Bakti Katarak JEC
6
Wawancara mendalam dengan Informan Kunci pada hari Senin, 12 Oktober 2015, pukul 09.41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
Program CSR Bakti Katarak gratis yang dijalankan bertepatan dengan hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day) adalah sebuah program rutin yang dijalankan setiap tahunnya. Program yang mengetengahkan unsur Bakti Sosial peduli katarak ini menghadirkan beberapa tenaga dokter spesialis yang memiliki kompetensi di bidang operasi katarak. Target sasaran kegiatan ini untuk membantu para kaum marginal yang tidak mampu akan pengobatan operasi katarak. Program ini dijalankan secara rutin oleh JEC sejak tahun berdirinya (1984) hingga hari ini. Program Bakti Katarak gratis ini mendapatkan sambutan yang hangat dari banyak pasien yang kurang mampu diseluruh penjuru Ibukota Jakarta. Dalam pelaksanaannya, Rumah Sakit Mata JEC memastikan prosedur penanganan operasi katarak dilakukan sesuai dengan standar internasional yang diterapkan di JEC, tanpa melihat latar belakang pasien. Faktor pendukung reputasi dari Rumah Sakit Mata JEC, disamping pengalaman dan pengetahuan tenaga medis dalam bidang kesehatan mata modern; juga dukungan fasilitas layanan medik dan non medik terkini. Dalam hasil analisis ini peneliti akan meneliti salah satu manajemen program CSR Bakti Katarak 2015 yang diselenggarakan oleh JEC sebagai salah satu program CSR yang mampu membangun reputasi JEC ditingkat pelayanan kesehatan mata.
4.2.2.1 Planning Program CSR Bakti Katarak Gratis JEC
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
Perlu diketahui bahwa selama tahun 2015 ini, kurang lebih JEC telah menggelar program CSR Bakti Katarak gratis selama dua kali. Dalam proses planning kegiatan Bakti Katarak ini Bu Mubadiyah 7mengatakan bahwa : “Menjadi seorang praktisi PR harus membuat point-point planning terlebih dahulu dan pada saat acara berlangsung kita harus mengusahakan agar point-point itu harus berjalan. Walaupun kenyataan dilapangan ternyata tidak sesuai dengan point planning yang telah dibuat. Kita sebagai PR harus mampu untuk mengembalikan situasi sesuai dengan program kerja yang telah dibuat.” Dalam mempersiapkan planning untuk setiap program Corporate Social Responsibility yang diadakan oleh Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center, langkah-langkah yang dibuat oleh praktisi Public Relation dibawah Marketing & Communications Relations Division adalah sebagai berikut : A. Penetapan Tujuan Program kegiatan CSR Bakti Katarak 2015. Dalam menetapkan Tujuan Program Kegiatan CSR Bakti Katarak 2015 ini, berpegang pada visi dan misi Jakarta Eye Center sebagai rumah sakit mata terlengkap diseluruh Indonesia, yang tergambarkan dalam satu kata “ Optimalisasi Penglihatan dan Kualitas Hidup.” Untuk mencapai tujuan dari Visi tersebut, JEC berusaha dengan sebaik mungkin untuk memberikan pelayanan klinis berstandar internasional didukung teknologi yang mutakhir dan terpercaya, serta memberikan pelayanan yang melebihi harapan pasien dengan selalu mengembangkan kompetensi dokter dan staf, melalui riset dan pendidikan. 7
Wawancara mendalam dengan Informan Kunci pada hari Senin, 12 Oktober 2015, pukul 09.41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
B. Penentuan Sasaran Program kegiatan CSR Bakti Katarak 2015. Nor Hadi8 dalam bukunya mengemukakan : “Target yang merupakan batas ketercapaian pekerjaan dalam jangka panjang merupakan suatu hal yang perlu diperhitungkan dalam sebuah aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility). Sebagai rumah sakit mata yang selalu mengutamakan sasaran dalam Program Kegiatan CSR Bakti Katarak 2015 ini adalah masyarakat marginal di sekitar Jakarta Barat. Seperti yang ditegaskan oleh Ibu Mubadiyah 9, selaku Kepala Divisi Marketing & Communications dalam hal ini : “ Mereka yang tergolong masyarakat marginal adalah pasien yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, istilah katanya biaya untuk makan saja mereka terbatas, apalagi memikirkan biaya untuk mengobati katarak pada mata mereka.” Dalam Kegiatan Bakti Katarak bertepatan dengan World Sight Day ini direncananakan sasaran program kepada masyarakat marginal yang tidak mampu, dimana ditargetkan pula seratus pasien yang akan ditangani secara bersamaan oleh Jakarta Eye Center. C. Perencanaan Program kegiatan CSR Bakti Katarak 2015. Dalam penyusunan perencanaan sebagai bentuk dari kelancaran program kegiatan CSR Bakti Katarak yang diselenggarakan oleh Jakarta Eye Center. Berikut adalah perencanaan yang dijalankan oleh Marketing & Communications Divison dalam mencapai tujuan dari penyelenggaraan program CSR ini setiap tahunnya.
Aswad Ishak dkk. Public Relations & Corporate Social Responsibility. Mata Padi Pressindo,2011. P.91 9 Wawancara Mendalam dengan Informan Kunci pada hari Selasa, 06 Oktober 2015, pukul 14.35 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
1. Mengadakan meeting rutin tiap minggu selama tiga bulan menjelang hari-H program CSR Bakti Katarak gratis 10 Oktober 2015 akan dilaksanakan. Dimana dalam meeting rutin ini akan dibahas segala progress dari kegiatan CSR yang sedang dipersiapkan untuk hari-H. 2. Membuat media promosi yang akan digunakan sebagai media cetak untuk sosialisasi program CSR Bakti Katarak gratis, seperti brosur, flyer, dan newsletter. Diantaranya banner untuk dipasang didepan gedung RS Jakarta Eye Center pada hari H, dan beberapa brosur patient education yang menjelaskan mengenai gangguan kesehatan mata dan solusi penanganannya. 3. Mempersiapkan draft Siaran Pers yang akan ditayangkan bertepatan dengan hari-H Bakti Katarak 10 Oktober 2015. Didalam Siaran Pers ini terdapat penjelasan mengenai program kegiatan Corporate Social Responsibility Bakti Katarak 2015 yang diselenggarakan oleh Jakarta Eye Center. 4. Mempersiapkan team dokter dan spokeperson untuk acara press conference yang digelar menjelang pelaksanaan program CSR Bakti Katarak gratis. 5. Memilih dan mengundang journalist dari berbagai media, cetak maupun online. Yang terdiri dari media-media terkait dengan berita kesehatan, dan media yang menjadi media popular dikalangan masyarakat, seperti Kompas, Metro TV, dll. 6. Mempersiapkan goodybag untuk media yang mana berisikan mengenai brosur edukasi mengenai macam-macam gangguan kesehatan mata dan beberapa news letter dan company profile perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
Disamping beberapa perencanaan diatas, JEC juga membuat Rencana Kegiatan setiap tahunnya, yang dipergunakan sebagai tools untuk mengontrol segala macam kegiatan CSR yang akan dijalankan dalam jangka satu tahun kedepan. Bagi sseorang praktisi public relations dalam mempersiapkan setiap kegiatan yang telah dijalankan, pada dasarnya memerlukan penetapan rencana kegiatan yang diperlukan. Di tempatnya, Bu Mubadiyah mengemukakan : “Disamping itu perencanaan yang tertuang dalam Tabel Rencana Kegiatan ini digunakan untuk memudahkan melakukan proses controlling atas setiap kegiatan yang akan dijalankan. Kegiatan PR itu banyak, JEC sendiri memiliki rencana aktivitas kegiatan yang dibuat dengan tujuan mencapai setiap program yang akan dijalankan dalam setahun penuh dan semua kegiatan ini harus berjalan. “ Rencana Kegiatan JEC tertuang dalam tabel berikut ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
91
RENCANA KEGIATAN DIVISI MARKETING & COMMUNICATIONS JAKARTA EYE CENTER Periode Jan-Des 2015 Activity NO Description I Financial Perspective 1 Optimalisasi budget dan kontrol biaya II 1 2 3
Q1 Q2 Q3 Q3 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Cutomer Perspective Maintenance dan Entertaint Customer Optimalisasi pelayanan pelanggan Internal dan Eksternal Survey Kepuasan peserta seminar dan pengunjung pameran
III Internal Bussines Process Above The Line (ATL) 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7
Media Cetak Media Online Media Elektronik Outdoor advertising Publikasi Below The Line (BTL) Publik seminar Pameran Scientific Promotion Corporate Reputation Management Operasional Cetakan Goodie Bag JE Gimmick/Souvenir ATK Pengiriman dokumen/barang SMS Blast Pemeliharaan website dan sosmed
IV Learning & Growth 1 Pelatihan, Training, Kursus, Seminar
Sumber : Data Div.Marketing & Communications JEC Tabel 4.2. Rencana Kegiatan Marketing & Communications Division JEC
http://digilib.mercubuana.ac.id/
92
D. Penyediaan Sumber Daya Manusia dalam Program kegiatan CSR Bakti Katarak 2015 Sumber Daya Manusia yang menjadi faktor utama didalam kelancaran program yang berjalan merupakan hal yang perlu dipersiapkan jauh sebelum kegiatan berjalan. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak dapat terkendali di saat hari-H pelaksanaaan program kegiatan berjalan. Jakarta Eye Center dalam menyelenggarakan program CSR kegiatan Bakti Katarak 2015 ini menyediakan dan memberikan beberapa posisi penting untuk kelancaran kegiatan di hari-H. Hal ini selain membantu proses kelancaran berjalannya kegiatan juga untuk memberikan pelayanan maksimal bagi pasien yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan Bakti Katarak 2015 ini diantaranya adalah : 1. Team Panitia Inti yang terdiri dari : a) Dokter yang menangani Operasi Katarak. b) Dokter sebagai pembicara dalam Press Conference Bakti Katarak 2015. c) Bintang tamu yang menjadi pembicara Press Conference. d) Team Perawat dan team refraksionis 2. Team Panitia Pembantu Kelancaran Kegiatan , yang terdiri dari: a) Soundsystem dan operator IT b) Publikasi dan Panggung c) Penerimaan tamu dan MC d) Tenaga Security
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
E. Pemilihan Media sebagai Sarana Publikasi bagi Program CSR Bakti Katarak 2015 Media menjadi sarana yang tepat dalam mempublikasikan keseluruhan program CSR Bakti Katarak 2015. Dalam menentukan media yang dijadikan sebagai sarana publikasi sekaligus sebagai sarana penyampaian informasi kepada khalayak masyarakat luas. Seperti yang dikemukakan oleh Ibu Mubadiyah 10 terkait hal ini : “Dalam dunia PR, yang paling penting adalah peran Media. Media mempunyai jangkauan yang luas untuk mencapai tujuan penyampaian informasi kepada publik ekternal perusahaan. Untuk itu PR berperan sebagai jembatan komunikasi antara perusahaan dengan publik, tentunya dengan bantuan Media sebagai alatnya.” Untuk itu penetapan media yang baik dan tentunya hadir di dekat kehidupan masyarakat luas menjadi pilihan terbaik dalam proses sosialisasi program Bakti Katarak 2015. Dalam Program CSR yang telah berjalan sejak tahun 1984 ini, Jakarta Eye Center menetapkan beberapa media yang dijadikan sebagai partner kerjasama dalam mempublikasikan sekaligus mensosialisasikannya. Beberapa media Cetak, media Online dan media Elektronik yang digunakan dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut :
10
Wawancara mendalam dengan Informan Kunci pada hari Senin, 12 Oktober 2015, pukul 09.41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
94
No.
Jenis Media
1
Media Cetak
2
Media Online
3
Media elektronik
Nama Media Sinar Harapan Koran Jakarta Kompas Warta Kota Media Indonesia Rakyat Merdeka Bintang Indonesia Jawa Pos Republika Koran Sindo Info Kebayoran Bintang Indonesia Republika Cnnindonesia.com Metrotvnews.com Kompas .com Detik.com Liputan6.com Wartatv.com Rileksmedia.com Ghiboo.com Suara.com Pas FM Metro TV Kompas TV Liputan 6
Tabel 4.3. Tabel Media Publikasi Program Bakti Katarak 2015 Jakarta Eye Center
4.2.2.2 Implementasi Program CSR Bakti Katarak JEC
http://digilib.mercubuana.ac.id/
95
Pada tahap implementasi program CSR Bakti Katarak gratis ini dimulai dengan pembukaan acara yang dirancang dalam bentuk press konference berkaitan dengan cara menjaga kesehatan mata dengan menanamkan sikap peduli terhadap beberapa gangguan kesehatan mata. Dalam program CSR Bakti Katarak gratis 2015 ini diselenggarakan bertepatan dengan Hari Penglihatan Sedunia ((World Sight Day) , dimana kali ini mengambil tema “Eye Care for All” , yang merupakan hari kepedulian internasional terhadap hal-hal terkait masalah kebutaan dan gangguan penglihatan secara global, termasuk salah satu diantaranya adalah kegiatan penanggulangan buta katarak di Indonesia. Perlu diketahui bahwa secara nasional, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) telah membentuk Komite Mata Nasional untuk membantu pemerintah dalam menurunkan angka kebutaan di Indonesia, dengan salah satu misinya mengkoordinasi berbagai kegiatan operasi mata gratis, seperti Bakti Katarak yang diselenggarakan JEC. Dalam kaitannya dengan hal ini Dr. Soefiandi Soedarman, SpM11 menjelaskan : “Untuk pelaksanaan Kegiatan Bakti Katarak hari ini lebih special karena dihadiri oleh Ketua Komite Mata Nasional, disamping itu kami telah menangani 4000 pasien tidak mampu. Dan saya pikir mengharapkan kegiatan ini terus dilakukan, untuk tahun ini kami melakukan dua kali. Dan mungkin ditahun-tahun selanjutnya dapat dijalankan lebih dari dua sampai tiga kali, mengingat angka katarak yang masih banyak di Indonesia.” Berikut adalah kronologis berjalannya Bakti Katarak gratis di JEC @ Kedoya pada 10 Oktober 2015 :
11
Wawancara mendalam dengan Informan Kunci pada hari Sabtu, 10 Oktober 2015, pukul 11.30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
96
1. Kegiatan dimulai dengan pendaftaran pasien dan penerimaan tamu media di lobby utama JEC @ Kedoya. 2. Para pasien dipersilahkan untuk naik ke lantai tujuh dan keluarga yang mengantar diberikan ruangan di lantai sembilan untuk menunggu salah satu keluarga mereka yang selama menjalankan proses operasi katarak. 3. Menerima dan mempersilahkan tamu media untuk ke lantai enam untuk acara press conference “Bakti Katarak 2015”. 4. Mengadakan kegiatan Press Conference yang menghadirkan para dokter pakar operasi katarak yang diperuntukkan bagi masyarakat luas, guna memberikan pengertian mengenai gangguan kesehatan mata khususnya katarak. Dalam kegiatan Press Conference ini, menghadirkan empat pembicara dengan tiga orang dokter spesialis mata dan satu orang public figur sekaligus sebagai ketua Komite Mata Nasional , yakni Dr. Darwan M. Purba, SpM ; Dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM ; Dr. Soefiandi Soedarman, SpM dan Bapak Andy F.Noya selaku pembawa acara televisi Kick Andy sekaligus sebagai Ketua Komite Mata Nasional. Dalam proses operasi yang digelar inilah, JEC telah mengetengahkan proses operasi dengan menggunakan teknologi sebagai alat penunjang keberhasilan operasi selain tenaga tim medis yang kompeten di bidangnya. Dalam hal ini Dr. Setiyo Budi Riyanto menjelaskan : “Rumah Sakit Mata JEC @ Kedoya secara konsisten terus menerapkan teknologi mutakhir dan mengembangkan kualitas teknologi mutakhir dan mengembangkan kualitas teknologi operasi mata demi memberikan layanan terdepan kepada pasien, salah satunya penerapan Teknik Fakoemulsifikasi dengan teknologi Centurion, teknologi Bladeless
http://digilib.mercubuana.ac.id/
97
Laser Cataract Surgery (operasi katarak tanpa pisau), dan teknologi Cataract Suite Markerless Surgery (proses penandaan mata secara digital yang terintegrasi langsung dengan data pasien yang diambil sebelum dilakukan operasi)” Kecanggihan dan up to date dalam teknologi berkelas dunia, menjadi bagian yang selalu diperhatikan oleh JEC dalam memenuhi kebutuhan akan layanan kesehatan sekaligus memberikan layanan terdepan kepada pasien,
dengan menerapkan teknologi canggih pengganti pisau bedah. Gambar 4.5. Suasana Press Conference Bakti Katarak JEC 2015 ( dari kiri-kanan : Dr. Soefandi Soedarman, Dr.Darwan Purba, Bapak Andy F.Noya, Dr. Setiyo Budi Riyanto) Dalam press conference yang berlangsung selama satu jam penuh ini, Dr. Darwan M.Purba, SpM selaku Direktur Utama Rumah Sakit Mata JEC @ Kedoya sekaligus salah satu pendiri mengungkapkan :12 “Pada peringatan
http://jec.co.id/index.php/id/news-promo/news/79/bakti-katarak-jec-untuk-memperingati-worldsight-day-2015 (diakses pada tanggal 22 January 2016, pukul 13.02 WIB) 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
98
Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day) tahun ini, JEC kembali menyelenggarakan kegiatan rutin operasi katarak gratis bagi masyarakat yang membutuhkan. Mulai hari ini, kami menggunakan nama baru “Bakti Katarak” untuk kegiatan CSR tersebut.” Dan dalam acara ini juga, Ketua Bakti Katarak tahun 2015, Dr. Soefiandi Soedarman, SpM 13menjelaskan : “Dalam kegiatan CSR Bakti Katarak, JEC menargetkan 400 (empat ratus) pasien setiap tahunnya. Jumlah pasien Bakti Katarak hari ini kurang lebih 100 orang, yang mendapat penanganan dari tim dokter Rumah Sakit Mata JEC, disamping itu Program Bakti Katarak ini juga menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk terus mendukung visi pemerintah mewujudkan 2020 bebas katarak.” Kegiatan Bakti Katarak yang telah digelar sejak tahun berdirinya JEC ini selain meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan masyarakat, JEC sebagai pionir Rumah Sakit mata bertaraf internasional ini juga turut mendukung dan bekerjasama dengan pemerintah dalam memberantas katarak di seluruh Indonesia. Jelas tergambarkan disini tanggung jawab sosial JEC yang tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang berdomisili disekitar Kedoya ataupun Menteng, melainkan terhadap masyarakat luas diseluruh Indonesia. Dalam pelaksanaannya, JEC bekerjasama dengan berbagai pihak, seperti Perhimpunan Dokter Mata Se-Indonesia (PERDAMI), Gerakan Matahati, Gereja Kristus Yesus, RSIA Lestari, dan beberapa organisasi lainnya. 13
Wawancara mendalam dengan Informan Kunci pada hari Sabtu, 10 Oktober 2015, pukul 11.30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
99
5. Bersamaan dengan digelarnya Kegiatan Press Conference , kegiatan Operasi Katarak juga berjalan di lantai 7, yang dimulai pada pukul 09.30 WIB, dengan diikuti 100 orang pasien yang telah melewati tahapan pemeriksaan screening mata dan layak menjalani operasi mata. Selama kegiatan ini berlangsung, Dr. Soefandi Soedarman, MD14 menjelaskan : “Dalam pelaksanaan operasi katarak hari ini, JEC telah menerapkan pelayanan dengan standar internasional dan penggunaan teknologi operasi katarak terkini. Proses operasi hanya memerlukan waktu sekitar 15-20 menit per mata dan masa penyembuhan berlangsung lebih cepat dibandingkan metode konvensional,” Kegiatan yang mengetengahkan tema Eye Care for All ini memberikan nilai tambah tersendiri bagi reputasi JEC yang memiliki standard rumah sakit mata bertaraf internasional. Layanan yang disediakan selama berlangsungya operasi katarak bagi pasien selain memberikan kemudahan bagi dokter yang manangani juga kepada pasien diberikan kenyamanan setelah operasi berjalan dan proses penyembuhan yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan proses operasi manual. 6. Setelah kegiatan press conference berlangsung, dilanjutkan dengan acara Hospital Tour bagi tamu media. Hospital Tour ini adalah kegiatan yang diperutukkan bagi media, dimana para wartawan dan jurnalis yang turut hadir dalam press conference dapat menyaksikan secara live berlangsungnya Operasi Katarak yang sedang berjalan melalui Operation Theatre. Sehingga masyarakat
14
Wawancara mendalam dengan Informan Kunci pada hari Sabtu, 10 Oktober 2015, pukul 12.30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100
luas dapat menangkap isi berita sekaligus jalannya kegiatannya CSR ini. Melalui kegiatan Hospital Tour ini diharapkan dapat memberikan pengalaman lebih bagi para wartawan dan jurnalis untuk dapat memnyebarkan informasi
sekaligus mengkomunikasikan kepada masyarakat luas bahwa Jakarta Eye Center merupakan salah satu rumah sakit mata yang terlengkap dari segi teknologi dan layanan yang bertaraf internasional. Sehingga pada akhirnya akan menghasilkan publikasi yang positif
Gambar 4.6. Suasana Bakti Katarak JEC 2015 melalui Operation theatre 4.2.2.3 Evaluasi Program CSR Bakti Katarak JEC Setelah Program CSR Bakti Katarak gratis dijalankan pada 10 Oktober 2015, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan menjadi menjadi bahan evaluasi bagi perkembangan manajemen program CSR bagi JEC di masa yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
101
akan datang. Salah satunya adalah peningkatan program-program CSR lainnya di masa yang akan datang. Dari hasil evaluasi dari pegelolaan program Corporate Social Responsibility Bakti Katarak 2015 yang diselenggarakan oleh JEC, Ibu Mubadiyah 15mengatakan : “Sebenarnya dari keseluruhan program berjalan ini pada dasarnya sudah baik karena dari tahun ke tahun program rutin ini selalu di evaluasi, hanya saja yang menjadi bahan evaluasi bagi kami di tahun ini adalah dalam menentukan para pasien yang menjadi partisipan dalam kegiatan ini, kami perlu memperhatikan lebih teliti para pasien yang akan menjalani operasi, hendaknya mereka yang benar-benar tidak mampu. Dengan menelusuri lebih dalam para pasien yang berpartisipasi agar tidak salah sasaran.” Perlu diketahui bahwa program kegiatan CSR ini telah berjalan sejak tahun berdirinya JEC di Indonesia. Untuk itu segala perkembangan untuk memberikan pelayanan yang terbaik dari tahun ke tahun tentunya menjadi proses yang selalu membuahkan hasil baik bagi Jakarta Eye Center sendiri maupun bagi para pasiennya. Keberadaan program CSR Bakti Katarak JEC 2015 ini selain memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat marginal , juga memberikan nilai tambah akan perkembangan dunia teknologi khususnya di dunia kesehatan mata. Seperti yang di paparkan oleh Dr.Setiyo Budi Riyanto, SpM
15 16
16
selaku Direktur Medik JEC @ Kedoya, Ketua Service Katarak dan
Wawancara Mendalam dengan Informan Kunci pada hari Selasa, 06 Oktober 2015, pukul 14.35 Wawancara mendalam dengan Informan Kunci pada hari Senin, 10 Oktober 2015, pukul 12.30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
102
Bedah Refraktif JEC, dan Ketua Indonesia Society Cataract and Refractive Surgery (INASCRS): “Dengan teknik dan fitur yang dimiliki akan mempermudah tim dokter dalam melakukan tindakan operasi, secara cepat, akurat dan juga mengoptimalkan penyembuhan pasien.” Kemajuan
teknologi
yang
berkembang
pesat
tidak
hanya
memberikan kemudahan dalam operasi katarak, akan tetapi juga memberikan kenyamanan bagi para pasien yang menjalani operasi, dengan pengoptimalisasian penyembuhan pada mata pasien. Disamping point positif dari beberapa evaluasi diatas, Ibu Yulia salah seorang pasien yang berpartisipasi dalam program kegiatan CSR juga memaparkan tambahan point penting yang didapat dari para pasien, yakni mengenai informasi terkait jam berlangsungnya operasi. Dalam kaitannya dengan hal ini, Ibu Yulia 17menjelaskan : “Menurut saya program ini baik sekali, karena sangat menolong bagi kami keluarga yang kurang mampu keuangannya. Dan kami sangat mengharapkan program-program semacam ini terus dikembangkan, dan jika perlu ditambah program-program lain yang sejenis, yang sifatnya sosial untuk masyarakat yang kurang mampu secara finansial. Karena jujur aja, ibu saya tidak pernah bisa berobat sampai sekarang, karena memang kami tidak mampu untuk membayar biaya pengobatan katarak yang terbilang cukup mahal. Jadi saya dan ibu menunggu sampai ada peluang yang cukup memungkinkan seperti ini”
17
Wawancara mendalam dengan Informan Kunci pada hari Senin, 10 Oktober 2015, pukul 14.00
http://digilib.mercubuana.ac.id/
103
Pengadaan program Bakti Katarak 2015 yang digelar oleh JEC ini memberikan kesan yang positif di mata pasiennya, khususnya masyarakat yang turut merasakan layanan pengobatan dan operasi katarak gratis dari JEC. Selain membantu secara finansial, program ini juga memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk dapat sembuh dari penyakit katarak yang di deritanya. Namun tak hanya itu saja, ditinjau dari program Kegiatan Corporate Social Responsibility yang telah diselenggarakan oleh Jakarta Eye Center, peneliti menemukan bahwa program kegiatan CSR yang sudah berjalan dan terprogram hingga hari ini pada dasarnya sangat memberikan arti penting dan nilai tambah bagi reputasi Jakarta Eye Center. Predikat JEC sebagai Rumah Sakit mata yang berkelas internasional ini membantu dan menjalankan perannya sebagai rumah sakit mata terlengkap dan tercanggih di Indonesia. Reputasi yang didapat dan dikembangkan oleh JEC tentunya tidak terlepas dari peranan program-program CSR yang dijalankan secara rutin dan diperhatikan konsep dan strateginya dengan baik.
Sebagai
gambaran berkembangnya program CSR ini dari tahun ke tahun, menurut data yang didapat dari pihak manajemen JEC mengenai program Bakti Katarak dari tahun 1998, hingga hari ini jumlah pasien yang telah ditangani JEC mencapai 2185 pasien. Berikut adalah data jumlah pasien yang telah mengikuti operasi katarak dalam program CSR Bakti Katarak JEC :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
104
http://digilib.mercubuana.ac.id/
105
DATA JUMLAH PASIEN YANG DITANGANI DALAM PROGRAM CSR OPERASI KATARAK JEC ( Periode 1998 - 2015 )
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Tahun 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Total
Jumlah Pasien yang ditangani oleh JEC 6 133 141 223 303 189 126 15 84 72 167 301 159 0 86 6 174 2185
Sumber : Data Div.Marketing & Communications JEC Tabel 4.4. Data Pasien yang ditangani JEC dalam Program CSR Operasi Katarak Menurut penuturan salah satu pasien yang turut mengikuti dan menjadi salah satu pasien yang dioperasi pada saat itu, Ibu Asariyah mengungkapkan bahwa banyak dari teman-teman sepengajianya yang tidak mau mengikuti operasi katarak ini. Namun
http://digilib.mercubuana.ac.id/
106
karena baginya pentingnya penglihatan agar kembali jernih, beliau akhirnya memutuskan untuk menjalani operasi katarak. Operasi yang dijalani oleh Ibu Asariyah tak memakai teknik bedah dengan laser, tetapi operasi dengan teknik fakoemulsifikasi. Dalam hal ini Ibu Asariyah 18menjelaskan : “Enggak sakit. Terasa seperti ada air di mata. Dingin rasanya. Sebentar operasinya” Namun juga terkait hal ini,
ditempatnya Dr. Setiyo Budi Riyanto juga
menjelaskan bahwa Operasi Katarak dengan menggunakan teknik fakoemulsifikasi mampu mengurangi rasa sakit dan prosesnya berjalan cukup singkat. Sehingga kenyamanan pasien pada saat operasi berjalan juga menjadi bagian yang diperhatikan dalam hal ini. Kecanggihan teknologi pisau bedah dalam operasi katarak tentunya mampu memberikan gambaran yang cukup meyakinkan para pasien dalam praktek operasi yang akan dijalankannya. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengelolaan strategi Program CSR Bakti Katarak JEC 2015 yang digelar bertepatan dengan Hari Penglihatan Sedunia (Worldsight Day), pada dasarnya kegiatan ini berjalan dengan baik dan mendapat apresiasi positif di mata masyarakat. Hal ini dikarenakan kuatnya perencanaan yang dibangun berdasarkan visi dan misi JEC dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan mata. Melihat proses manajemen pengelolaan program CSR JEC, untuk itu peneliti ingin menuangkan hasil analisa berdasarkan observasi selama
18
Wawancara mendalam dengan Informan Kunci pada hari Sabtu, 10 Oktober 2015, pukul 13.45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
107
penelitian berlangsung dalam bentuk tabel “Analisa Manajemen Pengelolaan Program CSR JEC” berikut ini :
TABEL ANALISA MANAJEMEN PENGELOLAAN PROGRAM CSR BAKTI KATARAK 2015 No.
1
Manajemen Pengelolaan Program CSR Perencanaan (planning)
2
Implementasi (implementation)
3
Evaluasi (evaluation)
Aktifitas d. Mengadakan meeting rutin guna membahas progress persiapan kegiatan CSR yang sedang berlangsung e. Membuat media cetak yang berisikan publikasi kegiatan CSR yang akan diselanggarakan. f. Membuat draft siaran pers program CSR g. Mempersiapkan undangan untuk media cetak dan online h. Mempersiapkan team dokter pembicara untuk press conference pada saat program CSR berlangsung. i. Membuat rencana role kegiatan CSR j. Mempersiapkan goodybag dan kelengkapannya untuk press conference d. Mendata peserta press conference dan pasien yang akan menjalani operasi katarak gratis e. Menyambut dan mendata tamu media f. Mengadakan press conference g. Melaksanakan Operasi bedah Katarak bagi para pasien yang kurang mampu h. Mengadakan tour guide rumah sakit bagi para tamu media i. Mengadakan ramah tamah bersama Tamu Media dan pejabat rumah sakit JEC a. Melakukan mapping media b. Menghitung jajak pendapat para pasien yang turut berpartisipasi dalam kegiatan CSR c. Membuat report kegiatan CSR yang sudah berjalan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
108
d. Membahas report kegiatan dalam meeting guna mencari solusi untuk beberapa point yang mungkin belum terlaksana pada hari-H kegiatan berjalan. Tabel 4.5. Manajemen Pengelolaan Program Bakti Katarak 2015 Jakarta Eye Center
4.3 Pembahasan Sepak terjang JEC dalam mengembangkan program CSR di Jakarta Barat tentunya merupakan tugas dan tanggung jawab yang terus dibenahi dari tahun ke tahun. Hal ini mengingat predikat JEC sebagai rumah sakit mata terbaik dan terlengkap, dimana dalam hal ini JEC mendapat kepercayaan penuh dari masyarakat dalam hal menangani gangguan kesehatan mata. Dapat disimpulkan bahwa bentuk tanggung jawab sosial JEC yang telah sesuai dengan struktur perencanaannya, tentunya akan mendapat perhatian yang baik dari masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa peranan perkembangan JEC selama ini tidak terlepas dari peranan program CSR yang diselenggarakan bagi masyarakat ibukota, khususnya di Jakarta Barat. Seperti yang telah dikemukakan oleh Ibu Mubadiyah sebagai Kepala Divisi Marketing and Communications JEC, bahwa program CSR dan beberapa program lainnya, seperti seminar, press conference, campaign, dan program-program sosialisasi lainnya. Merupakan bagian yang terus diperhatikan dan selalu di inovasikan agar masyarakat semakin mengetahui JEC tidak hanya sebagai rumah sakit mata, tetapi juga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
109
pusat edukasi yang menumbuhkan kepedulian masyarakat akan kesehatan mata. Karena program CSR yang baik dan terus dipelihara, akan mampu memberikan reputasi yang baik pula bagi JEC di mata masyarakat. Dalam hasil wawancara dengan beberapa pihak terkait dan melalui perencanaan kegiatan CSR yang biasa diselenggarakan oleh JEC, peneliti menilai bahwa disamping memanajemen program CSR dengan baik, JEC juga menjalankan strategi Public Relations untuk membantu proses pengelolaan setiap event dan kegiatan CSR yang akan dijalankan. Berikut adalah analisis strategi Public Relations Jakarta Eye Center yang ditinjau berdasarkan strategi Public Relations menurut Rosady Ruslan, antara lain: 1)
Publications Dalam setiap fungsi dan tugas Public Relation JEC salah satu diantaranya
adalah menyelengarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan Jakarta Eye Center yang pantas untuk diketahui oleh public. Dalam hal ini, tugas public relation Jakarta Eye Center adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalui kerjasama dengan pihak pers/wartawan dengan tujuan mengembangkan reputasi Jakarta Eye Center sebagai wujud perusahaan yang diwakilinya. 2) Event Kegiatan merancang sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan layanan gangguan kesehatan mata yang disediakan oleh Jakarta Eye
http://digilib.mercubuana.ac.id/
110
Center,serta berusaha mendekatkan diri ke publik untuk lebih jauh lagi dapat mendapatkan opini publik yang positif juga merupakan strategi yang digunakan oleh praktisi public relations Jakarta Eye Center. Berikut beberapa jenis event yang dikelola oleh praktisi public relations Jakarta Eye Center : a) Calendar event, yang meliputi kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Jakarta Eye Center pada waktu tertentu, seperti menyambut hari raya Idul Fitri, Natal dan Tahun baru serta Hari Ulang Tahun Jakarta Eye Center dan sebagainya. b) Special events, yang terdiri dari event atau acara ajang yang sifatnya khusus dana dilaksanakan pada moment tertentu diluar acara rutin dari program kerja PR, beberapa contohnya seperti peluncuran teknologi baru Operasi Bedah tanpa pisau bedah (Bladeless Cataract Surgery), pembukaan kantor cabang JEC di Cibubur, dan sebagainya. c) Momment event, yang mana acara ini lebih bersifat momentum atau lebih khusus lagi, misalnya event menyambut 20 tahun JEC, 30 tahun JEC, dan seterusnya setiap 5 tahun sekali. 3) News Dalam menciptakan berita, sebagai praktisi public relations Jakarta Eye Center juga berupaya menciptakan berita melalui press release, news letter, bulletin dan lainlain. Untuk itu disini dituntut kemampuan menulis untuk menciptakan publisitas yang menarik. Salah satu news yang dijalankan oleh public relations Jakarta Eye Center dapat dilihat dalam newsletter dan bulletin Eye Sight yang diterbitkan setiap 3 bulan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
111
sekali. Disamping itu JEC juga menerbitkan press release dan brosur untuk setiap kegiatan dan event yang sedang berjalan. 4)
Community involvement Sikap peduli terhadap komunitas adalah salah satu contoh kerterlibatan tugas
sehari-hari seorang praktisi public relations dalam mengadakan kontak siosial dengan kelompok masyarakat tertentu guna menjaga hubungan baik dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya. Salah satu kegiatan yang telah dijalankan oleh Jakarta Eye Center dalam rangka peduli kesehatan dapat ditemui dalam program Bakti Sosial untuk screening mata anak-anak di Kandank Jurang Dik Doank 5) Corporate Image Merupakan fungsi utama dari public relations, yaitu memberikan informasi kepada public yang dapat menarik perhatian, sehingga diharapkan dapat memperoleh tanggapan berupa citra positif demi kelangsungan hidup reputasi perusahaan. Dalam kaitannya dengan beberapa program yang dijalankan oleh praktisi public relations Jakarta Eye Center untuk membangun reputasi dan citra adalah dengan memberikan beberapa inforasi melalui brosur-brosur yang berisikan edukasi kaitannya dengan layanan kesehatan mata bagi masyarakat. Dan untuk penghargaan Corporate Image, JEC pernah meraih award Corporate Image di tahun 2015 dari lembaga survey Independen bekerjasama dengan majalah marketing. 6) Lobbying and negotiation Keterampilan untuk melobi melalui pendekatan pribadi dan kemampuan bernegosiasi merupakan skill yang perlu dimiliki oleh seorang praktisi public relations.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
112
Tujuan lobi sendiri adalah untuk mencapai kesepakatan atau memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis perusahaan. Seperti yang dijalankan oleh praktisi public relations Jakarta Eye Center dalam hal lobby dan negosiasi kegiatannya berfokus pada kerjasama dalam bidang kesehatan mata, misalnya bekerjasama dengan pihak asuransi. Dimana public relations melakukan lobby dan negosiasi agar JEC dapat masuk ke dalam daftar rumah sakit yang disediakan oleh perusahaan asuransi tersebut.
7) Social Responsibility, Memiliki tanggung jawab social dalam aktifitas public relations menunjukan bahwa perusahaan memiliki keperdulian terhdap masyarakat. Dalam kaitannya dengan hal ini, tentunya akan meningkatkan citra dan reputasi perusahaan di mata publik. Saat ini JEC menjadikan kegiatan social sebagai aktifitas sekaligus tanggung jawab yang harus dilakukan. Bentuknya beragam seperti salah satunya adalah program CSR Bakti Katak JEC 2015 yang digelar bertepatan dengan hari penglihatan sedunia (Worldsight Day), mengadakan screening mata bagi anak-anak tingkat Sekolah Dasar, dan masih banyak kegiatan lainnya. Kemampuan JEC dalam memberikan layanan berkelas dunia, juga menjadi bagian dari manajemen dalam meningkatkan reputasi sebagai rumah sakit mata terbaik di Indonesia. Tidak hanya ditinjau dari teknologi alat yang dimiliki oleh JEC, pengalaman dokter dalam bidang penanganan spesialis mata juga menjadi tolok ukur
http://digilib.mercubuana.ac.id/
113
manajemen dalam membangun dan meningkatkan reputasi JEC sebagai rumah sakit mata terpercaya dalam menangani kesehatan mata. Pada dasarnya dalam sebuah program CSR terdapat tiga segi yang saling berhubungan, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan yang saling terintegrasi atau biasa disebut dengan triple bottom line. Dalam kaitannya dengan peningkatan keuntungan, perusahaan harus melihat cara membangun reputasi perusahaan melalui programprogram yang dijalankan dalam setahun. Sebenarnya dengan adanya program CSR ini dapat membangun reputasi sekaligus meningkatkan profit. Disinilah yang sebenarnya merupakan tugas public relations didalam membangun reputasi perusahaan (corporate image). Ketika publik menilai bahwa reputasi perusahaan bagus maka profit akan sendirinya diperoleh melalui penjualan produk atau layanan jasa perusahaan Predikat reputasi yang telah dimiliki oleh JEC sebagai rumah sakit mata terbaik dan berkelas dunia tentunya menjadi tugas bagi team Marketing & Communications beserta jajaran staf divisi lainnya didalam menjawab kebutuhan masyarakat akan penanganan kesehatan mata. Karena dengan adanya nilai reputasi yang positif dimata masyarakat tentunya JEC dapat lebih mengembangkan potensi dan kualitas pelayanan, maupun teknologinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/