27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan pembelajaran pada kondisi awal belum menggunakan model pembelajaran penggunaan media realia. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran tersebut masih rendah, siswa cenderung pasif dan lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru. Saat guru menjelaskan materi pelajaran, banyak siswa yang kurang memperhatikan bahkan ada juga yang berbicara sendiri dengan siswa lainnya. Keaktifan atau motifasi belajar siswa yang rendah berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar, sehingga indikator keberhasilan belum tercapai sesuai dengan KKM (60) yang telah ditentukan. Hasil tes kondisi awal dapat dilihat pada tabel 1 dibawah. Dari hasil tes kondisi awal dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas, nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai rata-rata kelas. Berikut kategori ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran Matematika pada kondisi awal :
Tabel 4.1 Deskripsi Kategori Ketuntasan Belajar Matematika Kondisi Awal
Kategori
Frekwensi
Prosentase
KKM
60
100 %
Tuntas
12
70,58%
Tidak Tuntas
5
29,41 %
Tabel 1 dapat dilihat jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas dari siswa yang berjumlah 17. Jumlah siswa yang tuntas adalah 12 anak dengan persentase 70,58%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas adalah 5 anak dengan persentase 29,41%.
28
Deskripsi kondisi awal, dapat diketahui bahwa hampir separuh lebih dari jumlah siswa tidak tuntas. Untuk memperjelas keterangan di atas dapat dilihat pada diagram di bawah ini :
Diagram 4.1 Deskripsi Kategori Ketuntasan Matematika Kondisi Awal
Selain dapat melihat jumlah dan persentase siswa yang mencapai tuntas sesuai dengan indikator kinerja yang diharapkan, yaitu 85 % siswa memperoleh nilai ≥ 60juga dapat diketahui nilai minimum, maksimum, mean atau rata-rata nilai. Tabel 2 diketahui nilai minimumnya adalah 50, dan maksimumnya adalah 80. Sedangkan mean atau rata-rata nilai yang diperoleh pada kondisi awal adalah 66,68. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka peneliti ingin meningkatkan lagi hasil belajar siswa kelas I SD Negeri 4 Katekan Kecamatan Brati
Kabupaten
Grobogan. Peningkatan tersebut dapat diwujudkan dengan melakukan tindakan siklus I dengan pembelajaran melalui penggunaan media realita.
29
4.2 Hasil Penelitian Siklus I 4.2.1. Perencanaan Tindakan Setelah diperoleh informasi pada tahap Pra Siklus, maka penulis berdiskusi dengan guru kelas I mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan pertama, maka penulis menyiapkan segala sesuatu yang menunjang dalam pembelajaran, diantaranya : materi pembelajaran yang tersusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar evaluasi yang akan digunakan penulis untuk mengukur tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi pelajaran serta yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan fisik dan mental. 4.2.2.Pelaksanaan Tindakan 4.2.2.1 Pertemuan 1 Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada hari Selasa, 17 September 2012 dengan Standar Kompetensi yang dipilih ”Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan”, yang terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir. Pada tahap pertama peneliti terlebih dahulu merencanakan dan mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan tersebut meliputi : penyususnan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, pembuatan lembar observasi, buku matematika, dan alat peraga. Guru mengimplementasikan RPP yang sudah disusun bersama teman sejawat. Kompetensi dasar yang dipilih adalah menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan. Dalam RPP pertemuan I ini indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa adalah memecahkan masalah sehari-hari yang terkait penjumlahan dan pengurangan bilangan. a. Pengamatan Observer atau teman sejawat mengamati pelaksanaan atau berlangsungnya proses pembelajaran secara keseluruhan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa yang telah dipersiapkan.
30
4.2.3.Paparan Data dan Temuan Pada Kegiatan Siklus I Sesuai dengan tahap pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan dilakukan dalam 2 siklus dengan 2 kali pertemuan 1. Siklus I 1.1 Perencanaan a. Menentukan pokok bahasan dalam siklus I yaitu penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan pola mendatar untuk 2 bilangan dengan hasil kurang dari 20. Contoh :
8 + 8 = .......
9 + 7 =.......
17 – 7 =.......
8 + 7 + 3 =.......
15 – 4 – 3 =........
6 + 7 + 5 =.......
18 – 6 – 2 =........
9 + 6 + 2 =.......
19 – 9 – 3 =......
16 - 8 =......
b. Menyusun Rencana Pembelajaran. c. Menetapkan tujuan pembelajaran dalam Siklus I yaitu : - Siswa dapat membilang dengan bilangan 1 sampai 20 - Siswa dapat mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan pola mendatar untuk dua bilangan dengan alat bantu media realia disekitar sekolah. d. Mempersiapkan lembar kegiatan siswa. e. Mempersiapkan perangkat dan alat bantu pembelajaran, dalam siklus I ini peneliti menggunakan alat bantu media realia kerikil. f. Menetapkan subyek penelitian. Subyek penelitian adalah siswa kelas I SD Negeri 4 Katekan sebanyak 17 siswa. g. Waktu penelitian Siklus I Dalam siklus I penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 2 pertemauan yaitu : - Penelitian I Siklus I Dilaksanakan pada hari sabtu tgl 17 september 2012, jam I dan II dengan alokasi waktu 35 x 2 jam. - Pertemuan II Siklus I dilaksanakan pada hari selasa tanggal 3 oktober 2013 jam III dan IV dalam alokasi waktu 35 x 2 Jam. h. Mempersiapkan alat evaluasi. i. Mempersiapkan lembar pengantar.
31
1.1.1 Pertemuan I - Apersepsi dengan alokasi waktu 10 menit diisi dengan kegiatan : a. Peneliti masuk kelas dengan 1 orang pengamat tepat pukul 07.00 dilanjutkan dengan ucapan selamat. b. Peneliti mengajak subyek penelitian untuk berdoa bersama-sama agar memperoleh ilmu yang bermanfaat. c. Peneliti mengabsen subyek penelitian satu persatu. d. Peneliti mengulas kembali pelajaran yang lalu dengan mengembangkan pola tanya jawab mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan tanpa menggunakan alat bantu media realia untuk mengukur sejauh mana penguasaan anak-anak tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan. - Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar dengan alokasi waktu 40 menit a. Peneliti mengajak sisa bersama-sama menghitng kerikil yang diberikan oleh peneliti. b. Peneliti menjelaskan cara mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan alat bantu kerikil. Contoh : 6 + 4 = ..... berarti : Ambil kerikil 6, ambil lagi kerikil 4. Berapa banyak kerikil semuanya ? 18 – 9 =...... berarti : Sediakan kerikil 18 ambil 9. Berapa sisa kerikil ? c. Peneliti membimbing siswa bersama-sama tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan alat bantu benda kerikil. d. Beberapa siswa diberi kesempaatan mendemonstrasikan penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan alat bantu kerikil didepan kelas diikuti oleh seluruh siswa dalam kelas. e. Siswa mengerjakan Lembar Kegiatan Siswa secara individual dengan alokasi waktu 20 menit. f. Peneliti berkeliling dengan dibantu pengamat untuk memberi bimbingan kepada siswa dalam mengerjakan LKS secara individual.
32
Tabel. 4.2 Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Menggunakan Media Realia Siklus 1 NO
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR 1 2
I 1 2 II 1 2 III 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 IV 1 2 3
PRA PEMBELAJARAN Menyiapkan alat pembelajaran Memeriksa kesiapan siswa KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan informasi mengenai kemungkinan jenis program dan kegiatan. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Menyampaikan materi pelajaran Menunjuk siswa yang mendapat tugas untuk mempraktekkan menggunakan media realia Membimbing siswa cara penggunaan menggunakan media realia yang baik Memotivasi siswa untuk aktif melakukan menggunakan media realia Menciptakan hubungan yang baik dengan siswa Menanggapi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran Membantu memecahkan masalah / menyelesaikan kesulitan yang dihadapi siswa dengan menggunakan media realia Menunjukkan hubungan pribadi yang baik agar siswa tidak takut dalam penerapan menggunakan media realia Membentuk siswa menjadi beberapa kelompok diskusi Memberikan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan secara kelompok Memberikan Test evaluasi Melaksanakan pembelajaran dengan runtut Melaksanakan pembelajaran sesuai waktu yang yang ditetapkan KEGIATAN AKHIR Memberi penguatan kepada siswa tentang materi yang dibahas Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindaklanjut
3
4
33
1.1.2 Pertemuan II - Apersepsi dengan alokasi waktu 10 menit digunakan untuk : a. Mengulas materi penjumlahan dan pengurangan bilangan yang dijelaskan waktu yang lalu secara singkat sambil melakukan tanya jawab terhadap siswa. b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk tampil didepan kelas menyelesaikan soal materi yang lalu dengan alat bantu benda kerikil. - Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Dengan alokasi waktu selama 40 menit. a. Peneliti menjelaskan tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan 3 angka dengan hasil kurang dari 20 dengan alat bantu benda kerikil Contoh : 6 + 4 + 5 =....... berarti : Ambil kerikil 6, ambil lagi 4, ambil lagi 5. Berapakah banyak kerikil semuanya ? 19 – 5 – 4 =......berarti : Sediakan kerikil 19, ambil 5, ambil lagi 4. Berapakah sisa kerikilnya ? b. Peneliti mengajak siswa bersama-sama melakukan penjumlahan dan pengurangan 3 angka dengan alat bantu benda kerikil. c. Peneliti mendemonstrasikan penjumlahan dan pengurangan bilangan 3 angka didepan kelas diikuti seluruh siswa. d. Siswa diberi kesempatan untuk tampil didepan kelas menyelesaikan soal soal latihan dibawah bimbingan peneliti. e. Siswa mengerjakan LKS secara individual di bawah bimbingan peneliti dibant pengamat. f. Peneliti berkeliling untuk mengawasi siswa dalam mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan alat bantu benda kerikil. - Evaluasi dengan alokasi waktu 20 menit : a. Alat evaluasi berupa Lembar soal dengan sistim penilaian betul 1 nilai 1, salah 1 nilai kurang 1 b. Banyak soal 10 nomor. c. Evaluasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengukur keberhasilan selama proses pembelajaran tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan alat bantu media realia kerikil.
34
d. Hasil evaluasi digunakan sebagai pembanding dengan evaluasi berikutnya untuk mengetahui keberhasilan dan ketuntasan belajar. 1.2 Tindakan a. Siswa melakukan proses penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan menggunakan alat bantu media realia kerikil. b. Peneliti melakukan bimbingan untuk mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan alat
bantu media realia sambil melakukan
penilaian proses. c. Siswa mengerjakan LKS secara individual dengan alat bantu kerikil. d. Siswa mengerjakan soal evaluasi. 1.3 Pengamatan a. Aktivitas dan tingkah laku siswa selama proses belajar mengajar berlangsung oleh peneliti dibant oleh pengamat. b. Hasil catatan selama melakukan pengamatan digunakan sebagai bahan diskusi . 1.4 Refleksi a. Catatan dari Observer direnungkan dan dikaji kembali untuk bahan perbaikan pada siklus berikutnya. b. Mengadakan remidial terhadap siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. c. Semua siswa aktif melakukan pembelajaran Matematika dengan menggunakan alat bantu benda-benda kerikil. d. Semua siswa mampu mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan hasil kurang dari 20 melalui alat bantu media realia kerikil. e. Pada siklus berikutnya perlu diadakan penggantian alat bantu, misalnya abakus atau sempoa. f. Materi pembelajaran ditingkatkan taraf kesulitannya, bila perlu soal-soal cerita disampaikan untuk mengetahui sejauh mana anak memahami bacaan . g. Nilai yang diperoleh selama evaluasi oleh siswa telah memenuhi standar terendah > 75 sebagai tolok ukur ketuntasan belajar.
35
Hasil analisis nilai hasil tes pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.3 Hasil Test (Ketuntasan Matematika) Siklus I
Skor Ketuntasan
Frekwensi
Persentase
< 60
3
18
Tidak tunttas
≥ 60
14
82
Tuntas
17
100
Jumlah Rata-rata
71
Nilai maksimal
85
Nilai minimal
50
Keterangan
Dari tabel diatas, terlihat bahwa distribusi skor tes nampak tidak merata, hal ini ditunjukkan dengan perbedaan skor test yang terendah (skor minimal) sebesar 50 dan skor test tetinggi (skor maksimal) sebesar 85. Skor rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 71. Ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar 82 % dari jumlah seluruh siswa (14 siswa) dan 18 % dari seluruh siswa (3 siswa) belum tuntas sesuai dengan KKM (60). Hal ini dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut :
(3 siswa)
(14 siswa)
Diagram 4.2 Deskripsi Kategori Ketuntasan Matematika Siklus 1
36
1.
Siklus II Sebagai mana yang dijelaskan dimuka bahwa siklus II terdiri dari 4 tahapan dalam 2 pertemuan yaitu :
2.1 Perencanaan. a. Menentukan materi pembelajaran tentang penjumlahan dan pengurangan dengan pola bersusun, mencari suku yang belum diketahui dan soal cerita dengan menggunakan alat bantu Buah nyamplung. Contoh : 18 9 ................
1.
3.
10 9 ................
4 6
5.
5 .......... ......
7 6 ................
2.
6 ............... 4. 13
- Andik mempunyai 4 kelereng berwarna merah, 3 kelereng berwarna hijau dan 5 kelereng berwarna putih. Berapakah kelereng Andik semuanya ? b. Menyusun Rencana Pembelanjaan c. Menetapkan tujuan Pembelajaran yaitu : - Siswa dapat mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan pola bersusun dengan alat bantu buah nyamplung. -
Siswa dapat menyelesaikan soal dalam bentuk mencari suku yang belum diketahui dengan alat bantu Buah nyamplung.
-
Siswa dapat menyelesaikan soal cerita dengan pemahaman bahasa yang tepat.
d. Alat bantu yang digunakan benda buah nyamplung. e. Waktu pelaksanaan Penelitian
37
Dalam siklus II ada 3 pertemuan yaitu : - Pertemuan I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 7 oktober 2012 jam I dan II dengan alokasi waktu 35 x 2 jam - Pertemuan II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 10 oktober 2012 jam III dan IV dengan alikasi waktu 35 x 2 jam - Pertemuan III dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 Oktober 2012 jam I dan II dengan alokasi waktu 35 x 2 jam f. Menyiapkan Alat Evaluasi g. Mempersiapkan Lembar Pengamatan 2.2.1 Pertemuan I - Apersepsi dengan alokasi waktu 10 menit digunakan untuk : a. Mengulas materi penjumlahan dan pengurangan bilangan secara singkat sambil melakukan tanya jawab. b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk tampil di depan kelas menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti. - Proses belajar mengajar dengan alokasi waktu selama 45 menit digunakan untuk: a. Memperkenalkan kepada siswa tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan antara 2 sampai 3 angka dengan pola bersusun. b. Menjelaskan penjumlahan dan pengurangan bilangan pola bersusun melalui alat bantu buah nyamplung. Contoh : 4
18
1.
9 ................
10
3.
7
2.
6 ................
9 .......... ......
6
5.
5 .......... ......
6
4.
............... 13
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk tampil di depan kelas menyelesaikan soal yang diberikan peneliti dengan alat bantu buah nyamplung.
38
d. Peneliti dibantu pengamat membimbing siswa satu persatu dalam menyelesaikan Lembar Kegiatan Siswa. 2.2.2 Pertemuan II - Apersepsi dengan alokasi waktu 10 menitt digunakan untuk : a. Menjelaskan secara singkat materi penjumlahan dan pengurangan yang secara singkat dengan tanya jawab. b. Memperkenalkan kepada siswa tentang proses penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan pola mencari suku yang belum diketahui : Contoh :
1.
.... + 9 = 18
2.
19 – .... = 12
3.
16 - .... = 9
4.
..... + 8 = 20
5.
16 – .......– 4 = 6
c. Menjelaskan proses penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan pola mencari suku yang belum diketahui melalui alat bantu buah nyamplung. Misal : ......+ 8 = 17
berarti :
Sediakan buah nyamplung
sebanyak 17, ambil 8. Berapa sisa buah
nyamplungnya? d. Siswa mendemonstrasikan di depan kelas tentang pengoperasian penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan buah nyamplung. e. Siswa mengerjakan Lembar Kegiatan Siswa secara individual dibawah bimbingan peneliti dibantu pengamat dengan menggunakan alat bantu buah nyamplung.
39
Tabel. 4.4 Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Menggunakan menggunakan media realia Siklus II NO
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR 1 2
I 1 2 II 1 2 III 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
PRA PEMBELAJARAN Menyiapkan alat pembelajaran Memeriksa kesiapan siswa KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan informasi mengenai kemungkinan jenis program dan kegiatan. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Menyampaikan materi pelajaran Menunjuk siswa yang mendapat tugas untuk mempraktekkan menggunakan media realia Membimbing siswa cara penggunaan menggunakan media realia yang baik Memotivasi siswa untuk aktif melakukan menggunakan media realia Menciptakan hubungan yang baik dengan siswa Menanggapi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran Membantu memecahkan masalah / menyelesaikan kesulitan yang dihadapi siswa dengan menggunakan media realia Menunjukkan hubungan pribadi yang baik agar siswa tidak takut dalam penerapan menggunakan media realia Membentuk siswa menjadi beberapa kelompok diskusi Memberikan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan secara kelompok Memberikan Test evaluasi Melaksanakan pembelajaran dengan runtut Melaksanakan pembelajaran sesuai waktu yang yang ditetapkan
3
4
40
IV 1 2 3
KEGIATAN AKHIR Memberi penguatan kepada siswa tentang materi yang dibahas Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindaklanjut
2.2.3 Pertemuan III - Apersepsi dengan alokasi waktu 10 menit diisi dengan : a. mengulas secara singkat materi yang lalu tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan tanya jawab. b.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal di depan kelas.
c.
Memperkenalkan pola penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk soal cerita.
- Pelaksanaan proses pembelajaran lama waktu yang digunakan 40 menit digunakan untuk: a. Menjelaskan penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk soal cerita. Contoh : Toni mempunyai 5 butir kelereng merah 3 kelereng biru dan 6 kelereng putih. Berapa banyak kelereng toni ? b. Siswa mengerjakan LKS dengan bimbingan peneliti. c. Peneliti mengajak siswa tampil didepan kelas ntuk menyelesaikan soal dibawah bimbingan peneliti. - Evaluasi waktu yang digunakan 20 menit Evaluasi ini dilakanakan setelah perjalanan siklus II berakhir dan dilakukan dengan tujuan untuk : a. Mengkur keberhasilan proses pembelajaran siswa. b. Hasil penilaian dijadikan tolak ukur perbandingan dengan siklus I dan siklus II ada kenaikan atau tidak. 2.2 Tindakan : a. Siswa mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan alat bantu buah nyamplung. b. Siswa mengerjakan Pelajaran LKS di bawah bimbingan peneliti dibantu pengamat. c. Peneliti membimbing siswa dalam melakukan proses pembelajaran.
41
2.3 Pengamatan : a. Peneliti dan pengamat mencatat semua tingkah laku / kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. b. Melakukan diskusi bersama-sama membahas temuan-temuan / kejadian-kejadian selama proses berlangsung. c. Mengambil kesimpulan bersama-sama. 2.4 Refleksi : a. Proses pembelajaran berlangsung semakin aktif semua siswa sibuk dengan tugastugas dihadapi. b. Alat bantu benda-media realia sangat membantu proses pembelajaran. c. Ketuntasan belajar siswa semakin meningkat. d. Dengan bantuan / bimbingan peneliti dan pengamat siswa yang mengalami keterlambatan berfikir mengalami kemajuan dalam belajar. e. Melakukan kegiatan remidial terhadap siswa mengalami keterlambatan belajar Hasil analisis nilai hasil test pada siklus 2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 4.5 Hasil Test (Ketuntasan Matematika) Siklus II Skor ketuntasan
Frekwensi
Persentase
< 60
2
12
Tidak tuntas
≥ 60
15
88
Tuntas
17
100
Jumlah Rata-rata
Keterangan
75
Nilai maksimal
90
Nilai minimal
55
Pada tabel diatas distribusi skor tes pada silkus II siswa kelas II SD Negeri 4 Katekan Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan pada semester I Tahun Pelajaran 2011/2012 telah menunjukkan persebaran nilai yang merata, hal ini ditunjukkan dengan perbedaan skor test yang terendah (skor minimal) sebesar 55 dan skor test tetinggi (skor maksimal) sebesar 90. Kondisi ini menunjukkan terjadinya peningkatan pada hasil belajar siswa. Ketuntasan belajar yang dicapai siswa sebesar 88 % artinya
42
15 siswa telah mencapai indikator kinerja yang telah ditentukan sesuai KKM yaitu 60. Tetapi pada siklus II ini terdapat 2 siswa (12 %) yang tidak tuntas. Hal ini dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut :
(2 siswa)
(15 siswa)
Diagram 4.3 Deskripsi Kategori Ketuntasan Matematika Siklus 2
4.1 Paparan Data akhir tindakan. Setelah kegiatan siklus I dan siklus II berakhir, peneliti membandingkan hasil evaluasi dari test awal penelitian, evaluasi tindakan siklus I dan dilanjutkan dengan hasil evaluasi tindakan siklus II. Dari test awal atau pratindakan menunjukkan siswa yang mengalami ketuntasan belajar berkisar 76,5 %. Untuk siklus I setelah tindakan dilaksanakan ketuntasan belajar siswa mengalami kenaikan menjadi 97 % sedangkan hasil evaluasi siklus II seluruh siswa mengalami ketuntasan dalam belajar. Dari data yang diuraikan diatas menunjukkan bahwa dengan menggunakan media realia meningkatkan hasil belajar siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan.
dapat