BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUN SUBYEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SD N 3 Tuntang yang beralamat di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.Subyek penelitian adalah siswa kelas 1-A dan 1-B. kelas 1-A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 24 dan kelas 1-B sebagai kelas kontrol dengan siswa sebanyak 29.Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan mediakartu bilangan ARIF, sedangkan kelas kontrol dengan metode pembelajaran konvensional. 1. Keadaan Awal Penelitian ini menggunakan nilai pretest untuk mengetahui keadaan awal kedua kelas.Perhitungan dengan menggunakan independent t - test yang sebelumnya diuji normalitas.Perhitungan dan pengujian dengan menggunakan SPSS versi 16.00. a. Uji Normalitas Uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Uji Normalitas Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol a
Kolmogorov-Smirnov Nilai
Statistic
Df
Sig.
.077
53
.200
*
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan Tabel 8 nilai Test of Normality terlihat sig = 0,200 > 0,05 maka variabel berdistribusi normal. Hal tersebut menunjukkan bahwa data nilai matematika kelas 1 SD N 3 tuntangberdistribusi normal.
a. Uji independent t - test Tabel 9 Independent T Test Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Group Statistics
Nilai
Kelas
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
kelas 1a
24
60.192
26.1961
5.3472
kelas 1b
29
61.110
23.1074
4.2909
Tabel independent samples test dapat dilihat di lampiran.
Berdasarkan Tabel 9, kolom ketiga nila sig 0,548 > 0,05. Hal ini kedua kelas mempunyai varian sama atau kedua kelas yaitu kelas 1-A dan 1-B homogen. Informasi homogenitas digunakan untuk melakukan uji lanjut yaitu uji banding t. pada dua baris terakhir output Independent Samples Test terlihat Equal Variances assumed dan Equal variances assumed. Pada t nilai sig = 0,893 > 0,05. Maka rataan kedua sampel sama. Rata – rata kelas 1-A adalah 60,191 dan kelas 1-B adalah 61,110. Perbedaan rata – rata kedua kelas tidak signifikan. Hal ini berarti kelas 1-A dan kelas 1-B mempunyai kemampuan sama dalam matematika. Oleh karena itu, kedua kelas dapat dilanjutkan sebagai subyek penelitian. B. DESKRIPSI DATA Hasil Belajar Matematika (Posttest) Hasil posttest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat didefinisikan dengan bantuan program SPSS versi 16.00 yang dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Hasil Analisis Nilai Rata – Rata Posttest Nilai
Kelas
N
kelas eksperimen
24
kelas kontrol
29
Max
Min
100
33.3
100
20
Mean
Std. Deviation Std. Error Mean
83.72
14.624
2.985
72.62
20.647
3.834
Berdasarkan Tabel 10 terlihat bahwa kelas eksperimen berjumlah 24 siswa. Nilai tertinggi pada kelas eksperimen adalah 100 dan nilai terendah 33,3. Rata-rata kelas adalah 83,72 dan standar deviasinya 14,624 Kelas kontrol berjumlah 29siswa, dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 20. Rata-rata kelas kontrol adalah 72,62 dan standar deviasinya 20,647. Hasil pengukuran posttest terhadap subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Kategori Hasil Belajar Matematika (Posttest)
Kelas eksperimen
Kelas kontrol
Interval <69.096 69.096 – 98.344 >98.344 < 51.973 51.973 – 93.267 >93.267
Kategori Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi
Jumlah 3 18 3 4 20 5
Presentase 13% 75% 13% 14% 69% 17%
Berdasarkan Tabel 11 terlihat bahwa pada kelas eksperimen sebanyak 3 siswa memperoleh hasil belajar rendah, 18 siswa memperoleh hasil belajar sedang, dan 3 siswa memperoleh hasil belajar tinggi. Sebagian besar siswa memperoleh hasil belajar yang sedang dengan presentase 75%. Pada kelas kontrol sebagian besar siswa memperoleh hasil belajar sedang yaitu 20 siswa dengan presentase 69%, 4 siswa memperoleh nilai rendah, dan 5 siswa memperoleh nilai tinggi. Hasil uji normalitas hasil belajar matematika (posttest)) dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika (Posttest) Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic Nilai
.191
Df
Sig. 53
.000
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic Nilai
Df
.191
Sig. 53
.000
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan Tabel 12 diperoleh nilai sig, 0,000 < 0,05. Hal ini berarti rataan kedua sampel berberbeda, artinya data berdistribusi tidak normal. C. ANALISIS HASIL PENELITIAN Pengujian hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan non parametric dengan Mann Whitneyyang bertujuan untuk melihat perbedaan hasil belajar matematika pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. 1. Hasil Belajar (posttest) Tabel 13 Uji Perbedaan Pemahaman Konsep Operasi Penjumlahan Kelas Nilai
N
Mean Rank
Sum of Ranks
kelas eksperimen
24
32.35
776.50
kelas kontrol
29
22.57
654.50
Total
53
Test Statistics
a
Nilai Mann-Whitney U
219.500
Wilcoxon W
654.500
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-2.319 .020
a. Grouping Variable: kelas
Berdasarkan Tabel 13, terlihat bahwa kelas eksperimen berjumlah 24 siswa. Kelas kontrol berjumlah 29 siswa.Jumlah siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 53 siswa. Nilai sig sebesar 0,020 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan menerima H1, yaitu rataan kedua sampel
berbeda.Artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai hasil bejaryang berbeda terhadap pelajaran matematika. D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Tujuan pembelajaran ini adalah untuk mengetahui pengaruhmedia kartu bilangan ARIF terhadaphasil belajar matematika siswa kelas 1 SD Negeri 3 Tuntang.Hasil pembelajaran dipengaruhi oleh pelaksanaan pembelajaran, sehingga diperlukan analisis pelaksanaan untuk menjelaskan tingkat keberhasilan pembelajaran. Penelitian dapat tercapai tujuannya jika hasil belajar(pretest) siswa kelas 1-A dan 1-B mempunyai kemampuan awal yang sama. Berdasarkan analisis sebelum diberi perlakuan, didapat nilai sig 0,893 > 0,05 yang artinya rataan kedua kelas sama. Berdasarkan Tabel 10, diperoleh rata – rata pada kelas 1-A adalah 60,192 dan pada kelas 1-B adalah 61,110. Kelas 1-B memiliki rata – rata lebih tinggi dari kelas 1-A. Perbedaan rata – rata kedua kelas tidak signifikan, hanya 0,918. Hal ini berarti kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama sebelum diberi perlakuan. Perlakuan kelas eksperimen yaitu kelas 1-A dengan menggunakan media kartu bilangan ARIF dan kelas 1-B dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Kedua kelas diberikan posttest setelah perlakuan yang bertujuan untuk melihat pengaruh alat peraga kartu bilangan ARIFterhadap hasil belajar matematika. Pembelajaran dengan media kartu bilangan ARIF dikatakan berpengaruh digunakan terhadaphasil belajar matematika jika nilai rata – rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media kartu bilangan ARIF berbeda dari nilai rata – rata hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan metode konvensional. Berdasarkan analisis nilai posttest dengan perhitungan menggunakan non parametric dengan Mann Whitney, diperoleh nilai sig 0,020 < 0,05 yang berarti rataan kedua kelas berbeda. Berdasarkan Tabel 10 diperoleh rata-rata pada kelas yang diajarkan dengan media kartu bilangan ARIF yaitu 83,72 lebih tinggi dari pada kelas yang diajarkan dengan metode konvensional yaitu 72,62. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar kelas yang diajarkan dengan media kartu bilangan ARIF lebih baik dari pada hasil kelas yang diajarkan dengan metode konvensional,hal tersebut dapat terjadi karena dalam pembelajaran dengan media kartu bilangan ARIF, siswa diberi kebebasan untuk mengkontruksi sendiri kemampuan pemahaman konsepnya. Siswa sendiri
yang aktif mencari apa yang mereka pelajari. Pada kegiatan pembelajaran menggunakan media kartu bilangan, siswa tidak hanya belajar secara individual tetapi mereka berinteraksi dengan siswa – siswa lain secara berkelompok sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media kartu bilangan ARIF terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 1. Hal ini sejalan dengan penelitian Lasiyem (2012) yang mengatakanmedia kartu bilangan berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas 1 SD Negeri 2 Asemrudug. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan “terdapat pengaruhmedia kartu bilangan ARIF terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 1 SD Negeri 3 Tuntang” diterima.