67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Disney Channel Disney Channel adalah salah satu saluran televisi 24 jam non-stop yang dimiliki oleh Disney. Program-program dari saluran ini kebanyakan ditujukan untuk pemirsa anak-anak, praremaja, remaja, dan keluarga. Selain itu, Disney Channel juga memproduksi beberapa filmnya sendiri. Disney Channel merupakan bagian dari Disney-ABC Cable Network Group, dan dikelola oleh Disney-ABC Television Group, sebuah divisi dari The Walt Disney Company. Jaringan televisi ini bermarkas di Burbank, Kalifornia, berdekatan dengan markas Disney. Secara global, Disney Channel merupakan saluran untuk anak-anak yang memiliki 150 juta pelanggan di sekitar 100 negara di Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah, Asia Pasifik dan Amerika Latin. Disney Channel Worldwide terdiri dari 24 Disney Channel, delapan Playhouse Disney dan sembilan Toon Disney. Bekerja sama dengan Buena Vista International Television, kira-kira 70 acara anak-anak dengan merek dagang Disney disalurkan ke penyiaran pihak ketiga di lebih dari 60 negara yang menjangkau sekitar 600 juta penonton televisi. Pengaruh Disney Channel berkembang pesat ke dalam pasaran baru di seluruh dunia, dan memainkan peranan penting dalam memperkenalkan merek dagang Disney ke konsumen baru. 67
68
Disney Channel berjasa membantu dalam meningkatkan karir bintang-bintang muda pendatang baru diantaranya Hilary Duff, RavenSymoné, Adrienne Bailon, Kiely Williams dan Sabrina Bryan (The Cheetah Girls), Alyson Michalka (one-half of Aly & AJ), Dylan Sprouse dan Cole Sprouse, Ashley Tisdale, Brenda Song, Ashley Leggat, Zac Efron, Vanessa Anne Hudgens, Corbin Bleu, Miley Cyrus, dan Lucas Grabeel. Miley Cyrus adalah pemeran utama dari salah satu drama unggulan yang ditayangkan oleh Disney Channel yang berjudul Hannah Montana. Pada Januari 2007, Disney Channel hampir berada pada posisi atas dengan mencapai posisi kedua sebagai jaringan televisi kabel dan juga posisi keempat saluran yang paling banyak diminati dalam televisi kabel. Mengulas sejarah berdirinya Disney Channel, Disney Channel pertama kali mengudara pada 18 April 1983 dengan episode Good Morning, Mickey!, dengan fitur karakter klasik Disney. Program-program awal menampilkan Good Morning, Mickey!, Donald Duck Presents, Contraption, Dumbo's Circus, You and Me Kid dan Welcome to Pooh Corner, The Adventures of Ozzie and Harriet dan program-program lainnya. Disney juga menerbitkan majalah sebagai pelengkap, The Disney Channel Magazine, yang menyediakan informasi seputar program-program di Disney Channel. Pada saat itu siaran Disney Channel mulai dari 07:00 hingga 01:00 (18 jam), hingga Desember 1986, mulai tayang 24 jam non-stop. Selama tahun-tahun awal, Disney Channel mengimpor beberapa film animasi dari luar,
69
diantaranya seperti Asterix (dari Perancis), The Raccoons (dari Kanada), dan Paddington Bear (dari Britania Raya). Pada 1997, Disney Channel melakukan perubahan dengan menurunkan kata "the" pada nama jaringannya, dan membagi jaringan ke dalam tiga blok acara, yaitu Playhouse Disney, blok acara dengan target anak-anak prasekolah; Vault Disney, blok acara sepanjang malam yang menyiarkan acara-acara Disney klasik seperti Zorro, The Mickey Mouse Club, dan The Love Bug; dan Zoog Disney, blok acara dari siang sampai sore dengan target remaja seperti Even Stevens, Lizzie McGuire, Smart Guy, The Famous Jett Jackson, So Weird, dan lain-lain. Zoog Disney berinteraksi dengan penonton Disney Channel melalui MySpace yang memungkinkan penonton bermain games dan melihat nama mereka di televisi. Blok acara juga menampilkan karakter anthropomorphis yang dipanggil Zoogs. Dan mulai ada selingan dalam program acara (bukan menyiarkan iklan komersil tetapi promosi dari jaringan). Hanya satu dari tiga blok acara yang diperkenalkan pada 1997 yang bertahan, yaitu Playhouse Disney, yang tetap siaran dari 6.00 hingga siang. Zoog Disney dan Vault Disney tidak dapat dipertahankan pada tahun 2002 karena melakukan remodel grafis dan perubahan pada jaringan. Ketika Disney Channel berpindah dari saluran premium ke saluran umum pada Januari 1997, hampir semua elemen desain mengalami perubahan dalam 3 tahun ke depan. Zoogs didesain ulang, dan logo baru diperkenalkan. Pada 1998, Zoog Disney diperkenalkan dalam Disney
70
Channel sehingga memiliki dua logo, logo "Disney Channel TV" (1997) dan logo "Zoog Disney" (1998). Penggunaan dua logo digunakan dari 1998 hingga 2002, ketika Zoog Disney dikeluarkan dan Disney Channel memperkenalkan logo yang saat ini digunakan. Dari 2000 hingga 2003, perolehan rating menanjak melalui acara Even Stevens, That's So Raven, Kim Possible, Lizzie McGuire dan lain sebagainya. Lizzie McGuire menjadi program unggulan dan pernah menduduki rating teratas. Hal ini mengakibatkan tidak dilanjutkannya Vault Disney dan semua program Disney klasik pada September 2002. Melengkapi perubahan tersebut, Disney Channel mengubah logo mereka. Pada 2002, Disney Channel melakukan perubahan dalam dirinya dan memperkenalkan logo baru dengan grafis yang lebih baik. Karater dan identitas Zoog serta website (zoogdisney.com) tidak digunakan lagi. Disney Channel menjadi terkenal pada tahun-tahun terakhir dengan program Disney Channel Original Series, seperti That's So Raven, program dengan rating tertinggi untuk serial produksi sendiri. That's So Raven membuat sejarah di mana untuk pertama kalinya serial dalam Disney Channel yang memiliki total episode hingga 65 bahkan mencapai angka 100 episode. Program unggulan lainnya Phil of the Future, The Suite Life of Zack and Cody, Hannah Montana, Kim Possible, (Keempat-empatnya pernah ditayangkan di ABC setelah sukses di Disney Channel, termasuk That's So Raven). Program lainnya yang ditayangkan di Disney Channel antara lain: Cory in the House, The Emperor's New School, The Proud Family, Brandy & Mr. Whiskers,
71
American Dragon: Jake Long, The Buzz on Maggie, Naturally Sadie, Life with Derek, Shorty McShorts' Shorts, dan The Replacements. Disney Channel juga membuat beberapa film seperti High School Musical and The Cheetah Girls 21. 4.1.1. Jangkauan Siaran Negara-negara yang disebut dibawah ini sudah terjangkau oleh Disney Channel Asia namun untuk jangkauan dalam negara tersebut ditentukan oleh penyelenggara jasa TV berlangganan di negara tersebut.
Indonesia oleh First Media, Indovision, Aora, dan TELKOMVision
Malaysia oleh Astro
Brunei oleh Kristal Astro
Singapura oleh StarHub
Filipina oleh SkyCable, ACCION, Dream Sattelite TV
Hong Kong oleh Now
Korea Selatan oleh SkyLife
4.2. Gambaran Umum Drama Hannah Montana Drama Hannah Montana merupakan sebuah tayangan serial anak hingga remaja yang ditayangkan di Disney Channel setiap hari sabtu dan minggu pada pukul 16.00 – 16. 30. Drama Hannah Montana menampilkan kisah tentang realita kehidupan seorang gadis remaja dengan segala lika-
1
www.wikipedia.com
72
likunya dalam kehidupan sehari-hari. Drama ini menjadi menarik karena tema cerita yang ditampilkan cukup unik, yakni kehidupan seorang gadis remaja yang menjalani kehidupan ganda, yang saling bertolak belakang. Drama ini sebenarnya bergenre komedi remaja, meskipun demikian banyak juga pemirsa anak-anak yang menyukai drama ini. Drama Hannah Montana pertama kali ditayangkan pada tanggal 24 Maret 2006 oleh Disney Channel di Amerika Serikat dengan menggunakan Bahasa Inggris. Hingga saat ini, drama ini masih tetap ditayangkan oleh Disney Channel karena daya tariknya yang cukup kuat dalam menarik perhatian banyak pemirsanya yang kebanyakan adalah anak-anak hingga remaja. Karena hal ini juga drama Hannah Montana menjadi salah satu drama unggulan yang dimiliki oleh Disney Channel, yang berhasil menjangkau audien cukup besar dari berbagai negara. Bahkan karena kesuksesannya itu, drama ini sempat juga ditayangkan setiap hari di salah satu televisi swasta di Indonesia, dan sempat juga diproduksi menjadi sebuah Film layar lebar. Berdasarkan pembuatannya, drama Hannah Montana diproduksi oleh It's a Laugh Productions, perusahaan produksi Michael Poryes Productions dan Disney Channel Original Productions, dengan produser eksekutif Steven Peterman dan Michael Poryes. Durasi tayangan drama ini sekitar 23-24 menit (perkiraan), terbagi dalam 3 musim, dengan jumlah episode sebanyak 80 episode. Para pemeran yang terlibat dalam drama ini antara lain: Miley Cyrus, Emily Osment, Mitchel Musso, Jason Earles, Billy Ray Cyrus, dan Moisés Arias, dengan lokasi syuting (pengambilan gambar) di kota Tennesee.
73
4.3. Gambaran Umum Subjek Penelitian2 Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa SD kelas 4 dan 5 yang bersekolah di SD Plus BPK PENABUR Sentul City Bogor. Jumlah subjek terdiri atas 31 orang siswa kelas 4, dan 23 orang siswa kelas 5. Berikut adalah profil sekolahnya: SD Plus BPK PENABUR Sentul City Bogor berdiri pada tahun 2004 Pada awal berdirinya, SD Plus BPK PENABUR hanya menyewa sebuah ruko yang berlokasi di Danau Bogor Raya. Seiring berjalannya waktu dan semakin bertambahnya jumlah siswa di setiap tahun, SD Plus BPK PENABUR kemudian membangun gedung sekolah baru yang kini menjadi tempat permanen milik BPK PENABUR yang berlokasi di Sentul City. Jumlah siswa saat ini yang tercatat sebanyak 159 siswa, yang terdiri dari dua kelas untuk kelas I (kelas paralel 1A dan 1B), dan masing-masing satu kelas untuk kelas II, III, IV, dan V.
Pada tahun ajaran baru 2010 – 2011 SD Plus BPK
PENABUR berencana akan membuat kelas paralel pada setiap kelas sesuai dengan kebutuhan siswa yang terdaftar sebagai siswa baru. SD Plus BPK PENABUR Sentul City merupakan salah satu SD unggulan di Bogor dan sekitarnya. Karena itu banyak siswa yang bersekolah di tempat ini tidak hanya siswa yang bertempat tinggal di Bogor, tapi juga yang bertempat tinggal di luar Kota Bogor seperti Lido, Ciluar, Cibinong, hingga Cibubur.
2
Sumber Tata Usaha SD Plus BPK PENABUR Sentul City
74
Kurikulum yang diterapkan di SD Plus BPK PENABUR mengadopsi beberapa kurikulum dari Singapur khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Sains, dan Matematika. Sedangkan untuk mata pelajaran lain masih tetap menggunakan dan disesuaikan dengan kurikulum nasional. Sistem pengajaran yang diterapkan di SD Plus BPK PENABUR menggunakan sistem bilingual yakni dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar kegiatan belajar mengajar siswa di kelas dan komunikasi antar siswa, namun tetap dapat menggunakan bahasa Indonesia pada waktu-waktu tertentu. Sistem kelas di SD Plus BPK PENABUR bersifat kelas kecil dimana setiap kelas dibatasi maksimal 25 siswa dengan dua orang guru kelas dan beberapa kelas juga didampingi seorang asisten guru. Dengan demikian perkembangan setiap siswa dapat lebih terkontrol baik secara intelektual maupun karakternya. SD Plus BPK PENABUR menerapkan sistem 5 (lima) hari sekolah yakni senin sampai dengan jumat, sedangkan hari sabtu dan minggu siswa diliburkan. Jam belajar siswa dimulai pukul 08.00 – 14.00, dengan dua kali istirahat/ break time. Istirahat pertama untuk snack time, snack disediakan sekolah secara gratis, dan lunch time yang dibawa masing-masing oleh siswa atau pemesanan dari katering sekolah. Fasilitas yang dimiliki oleh meliputi laboratorium komputer, perpustakaan, lapangan olah raga, play ground, dan hall. Dan setiap ruangan dilengkapi dengan AC sehingga siswa dapat selalu nyaman dalam melaksanakan setiap aktivitas.
75
4.4. Hasil Penelitian Analisa data merupakan suatu tahapan yang sangat penting dalam metode ilmiah. Karena dengan menganalisa data tersebut akan diberi arti dan makna yang bermanfaat dalam memecahkan masalah penelitian. Dalam bab IV ini analisa penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada siswa/i kelas IV dan V SD Plus BPK PENABUR Sentul City Bogor. Berdasarkan karakteristik
responden, maka
sampel ditentukan
sebanyak 54 orang yang diambil secara total sampling. Dalam analisis ini penulis menggunakan tabel tunggal dan dianalisis secara deskriptif, secara berurutan akan dibahas mengenai persepsi siswa/i SD Plus BPK PENABUR Sentul City terhadap tayangan drama Hannah Montana secara umum (dalam tahap perhatian, penafsiran dan pengetahuan) Tayangan drama Hannah Montana merupakan sebuah tayangan drama anak hingga usia remaja yang menceritakan kehidupan seorang gadis remaja dengan kehidupan ganda sebagai artis dan gadis remaja biasa. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada responden, maka penulis menguraikan hasil penelitian dalam bentuk tabel sebagai berikut:
4.5. Identitas Responden Berdasarkan identitas responden dapat dijelaskan dalam beberapa kriteria, yaitu: kelamin, tingkat kelas, usia, dan pekerjaan orang tua.
76
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut: 4.5.1. Jenis Kelamin Tabel 4.5.1. Jenis Kelamin n = 54 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah
f 23 31 54
% 42,59 57,41 100
Tabel 4.5.1. menunjukkan bahwa presentase perempuan lebih besar dari laki-laki yakni 31 siswa atau 57% dan untuk laki-laki sebanyak 23 siswa atau 43%. Perbandingan kedua jenis kelamin tersebut tidak terlalu jauh berbeda. Selanjutnya tabel 4.3.2. menunjukkan data mengenai jenjang/ tingkat kelas dari reponden dalam penelitian ini: 4.5.2. Usia Responden Tabel 4.5.2. Usia Responden n = 54 Usia 10 tahun 11 tahun 12 tahun Jumlah
f 31 20 3 54
% 57,41 37,04 5,56 100
Tabel 4.5.2. menunjukkan golongan usia responden dari siswa SD Plus BPK PENABUR Sentul City Bogor. Untuk usia 10 tahun sebanyak 31 siswa atau 57%, usia 11 tahun sebanyak 20 siswa atau 37%, usia 12 tahun sebanyak 3 siswa atau 6%. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak berdasarkan usia yaitu 10 – 11 tahun.
77
4.5.3. Tingkat Kelas Tabel 4.5.3. Tingkat Kelas n = 54 Kelas IV V Jumlah
f 31 23 54
% 57,41 42,59 100
Tabel 4.3.2. menunjukkan tingkat kelas responden dari siswa SD Plus BPK PENABUR Sentul City Bogor, dimana jumlah siswa kelas IV lebih banyak daripada siswa kelas V. Untuk kelas IV sebanyak 31 siswa atau 57,41%, dan kelas V sebanyak 23 siswa atau 42,59%. 4.5.4. Pekerjaan Orang Tua (Ayah) Tabel 4.3.4. Pekerjaan Orang Tua n = 54 Pekerjaan Orang Tua Pegawai Negeri Pegawai Swasta Wiraswasta Jumlah
f 2 16 36 54
% 3,70 29,63 66,67 100
Tabel 4.5.4. menunjukkan pekerjaan orang tua responden dari siswa SD Plus BPK PENABUR Sentul City Bogor. Untuk pegawai negeri sebanyak 2 orang atau 3,70%, pegawai swasta sebanyak 16 orang atau 29,63%, dan untuk wiraswasta sebanyak 36 orang atau 66,67%. Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan orang tua responden yang paling banyak adalah wiraswasta.
78
4.6. Pemilikan dan Terpaan Media Setelah mengetahui identitas responden, berikutnya akan diuraikan hasil penelitian bagian II yaitu mengenai pemilikan dan terpaan media, yang pertanyaannya meliputi: tayangan drama yang biasa ditonton, menonton tayangan Hannah Montana di Disney Channel dan alasan menonton. berikut ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai pemilikan dan terpaan media dengan hasil berikut: 4.6.1. Tayangan Drama yang Biasa ditonton Tabel 4.6.1. Tayangan drama yang biasa ditonton Tayangan drama yang biasa ditonton Hannah Montana That’s So Raven The Suite Life of Zack and Cody Jumlah
f 32 13 9 54
n = 54 % 59,26 24,07 16,67 100
Tabel 4.6.1. menunjukkan tayangan drama yang biasa ditonton siswa/i SD Plus BPK PENABUR Sentul City Bogor, khususnya di Disney Channel. Untuk drama Hannah Montana sebanyak 32 siswa atau 59,26%, drama Kim Posibble sebanyak 9 siswa atau 16,67%, dan drama The Suite Life of Zack and Cody sebanyak 13 siswa atau 24,07%. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden memilih tayangan drama Hannah Montana sebagai drama yang biasa ditonton.
79
4.6.2. Pola Menonton Tayangan Drama Hannah Montana Tabel 4.6.2. Pola Menonton Tayangan Drama Hannah Montana Pola Menonton Tayangan Drama Hannah Montana Setiap hari sabtu dan minggu Setiap hari sabtu atau minggu Tidak pernah sama sekali Jumlah
f 21 33 0 54
n = 54 % 38,89 61,11 0 100
Tabel 4.6.2. menunjukkan siswa/i SD Plus BPK PENABUR Sentul City Bogor yang menonton tayangan drama Hannah Montana. Berdasarkan jawaban yang diperoleh, responden yang menonton setiap hari sabtu dan minggu sebanyak 21 siswa atau 38,89%, yang menonton setiap hari sabtu atau minggu sebanyak 33 siswa atau 61,11%, sedangkan yang tidak pernah menonton sama sekali sebanyak 0 siswa atau 0%. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak menjawab seluruhnya menonton tayangan drama Hannah Montana setiap hari sabtu atau minggu. 4.6.3. Alasan Menonton Tabel 4.6.3. Alasan Menonton Alasan Menonton Untuk Memperoleh Hiburan Untuk mengetahui isi cerita tayangan drama Sekedar mengisi waktu Jumlah
f 29 18 7 54
n = 54 % 53,70 33,33 12,97 100
Tabel 4.6.3. menunjukkan alasan responden menonton tayangan drama Hannah Montana. Untuk alasan memperoleh hiburan sebanyak 29 siswa atau 53,70%, untuk alasan mengetahui isi cerita tayangan dari
80
tersebut sebanyak 18 siswa atau 33,33%, dan untuk alasan sekedar mengisi waktu sebanyak 7 siswa atau 12,97%. Jadi dapat disimpulkan bahwa alasan terbanyak responden menonton tayangan drama Hannah Montana adalah untuk memperoleh hiburan.
4.7. Perhatian Siswa/i SD Plus BPK PENABUR Terhadap Tayangan Drama Hannah Montana dalam tahap persepsi Setelah mengetahui identitas responden dibagian I, pemilikan dan terpaan media dibagian II, berikut ini diuraikan Pembahasan hasil penelitian dibagian III mengenai persepsi siswa/i SD Plus BPK PENABUR Sentul City terhadap tayangan drama Hannah Montana. Untuk mengetahui persepsi responden penulis mengemukakan pertanyaan berkaitan dengan dimensi persepsi yang meliputi perhatian siswa/i terhadap waktu tayang drama, kisah Hannah Montana yang menjalani kehidupan ganda, para pemain/ tokoh dalam drama, gaya dan penampilan Hannah, tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama serta lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah dalam drama tersebut. Berdasarkan pertanyaan yang diajukan tersebut, jawaban responden yang merupakan hasil dari penelitian dapat dilihat pada tabel-tabel yang digambarkan dibawah ini:
81
4.7.1.
Perhatian dalam mengetahui waktu tayang Hannah Montana
Tabel 4.7.1. Perhatian dalam mengetahui waktu tayang Hannah Montana n = 54 Perhatian dalam mengetahui waktu tayang f % Hannah Montana Sangat Fokus 13 24,07 Fokus 27 50,00 Ragu-ragu 8 14,82 Tidak Fokus 6 11,11 Jumlah 54 100 Dari hasil temuan di lapangan seperti yang tertera pada tabel 4.7.1. mengenai perhatian dalam mengetahui waktu tayang Hannah Montana, responden yang sangat fokus mengetahui waktu tayang Hannah Montana sebanyak 13 siswa atau 24,07%, yang fokus mengetahui waktu tayang Hannah Montana sebanyak 27 siswa atau 50,00%, lalu yang ragu-ragu sebanyak 8 siswa atau 14,82%, dan yang tidak fokus mengetahui waktu tayang Hannah Montana sebanyak 6 siswa atau 11,11%. Dapat disimpulkan responden terbanyak adalah responden yang fokus mengetahui waktu tayang Hannah Montana. 4.7.2. Perhatian terhadap kisah Hannah Montana yang menjalani kehidupan “ganda” Tabel 4.7.2. Perhatian terhadap kisah Hannah Montana yang menjalani kehidupan “ganda” n = 54 Perhatian terhadap kisah Hannah Montana yang f % menjalani kehidupan “ganda” Sangat Fokus 15 27,78 Fokus 30 55,56 Ragu-ragu 6 11,11 Tidak Fokus 3 5,56 Jumlah 54 100
82
Perhatian siswa terhadap kisah yang terdapat dalam drama Hannah Montana ternyata cukup tinggi. Dari hasil temuan di lapangan responden yang sangat fokus mengetahui kisah Hannah montana yang menjalani kehidupan ganda sebanyak 15 siswa atau 27,78%, yang fokus mengetahui kisah Hannah montana yang menjalani kehidupan ganda sebanyak 30 siswa atau 55,56%, yang ragu-ragu sebanyak 6 siswa atau 11,11%, sedangkan responden yang tidak fokus mengetahui kisah Hannah montana yang menjalani kehidupan ganda sebanyak 3 siswa atau 5,56%. 4.7.3. Perhatian terhadap para pemain atau tokoh dalam drama Hannah Montana Tabel 4.7.3. Perhatian terhadap para pemain atau tokoh dalam drama Hannah Montana n = 54 Perhatian terhadap para pemain atau f % tokoh dalam drama Hannah Montana Sangat Fokus 13 24,07 Fokus 26 48,15 Ragu-ragu 9 16,67 Tidak Fokus 6 11,11 Jumlah 54 100 Dari hasil penelitian dapat diketahui tingkat perhatian responden terhadap para pemain atau tokoh dalam drama Hannah Montana. Responden yang sangat fokus terhadap para pemain atau tokoh dalam drama Hannah Montana sebanyak 13 siswa atau 24,07%, yang fokus sebanyak 26 siswa atau 48,15%, responden yang ragu-ragu sebanyak 9 siswa atau 16,67%, sedangkan yang tidak fokus terhadap para pemain atau tokoh dalam drama Hannah Montana sebanyak 6 siswa atau 11,11%. Data tersebut menunjukkan bahwa responden memiliki perhatian cukup tinggi terhadap para pemain atau tokoh
83
dalam drama Hannah Montana. Khususnya peran Hannah Montana, peneliti menemukan langsung di Lapangan responden menaruh perhatian lebih terhadap tokoh Hannah, dimana terdapat beberapa kelompok responden yang sering membicarakan tokoh Hannah Montana ketika mereka sedang berbincang-bincang dengan teman-temannya pada waktu jam istirahat snack time atau lunch time. 4.7.4. Perhatian terhadap gaya dan penampilan Hannah Montana Tabel 4.7.4. Perhatian terhadap gaya dan penampilan Hannah Montana Perhatian terhadap gaya dan penampilan Hannah Montana Sangat Fokus Fokus Ragu-ragu Tidak Fokus Jumlah
f 17 24 7 6 54
n = 54 % 31,48 44,44 12,97 11,11 100
Perhatian siswa/i SD Plus BPK PENABUR terhadap gaya dan penampilan Hannah Montana ternyata cukup tinggi. Dari hasil temuan di lapangan responden yang sangat fokus terhadap gaya dan penampilan Hannah Montana sebanyak 17 siswa atau 31,48%, responden yang fokus sebanyak 24 siswa atau 44,44%, yang ragu-ragu sebanyak 7 siswa atau 7,41%, sedangkan yang tidak fokus terhadap gaya dan penampilan Hannah Montana sebanyak 6 siswa atau 11,11%. Jika dilihat berdasarkan pengamatan langsung peneliti terhadap responden khususnya responden perempuan, tingkat perhatian responden sudah menunjukkan pengaruh kuat dimana
84
banyak responden yang mencoba berpenampilan bahkan bergaya mengikuti gaya dan penampilan Hannah Montana sebagai tokoh idolanya. 4.7.5. Perhatian terhadap tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana Tabel 4.7.5. Perhatian terhadap tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana n = 54 Perhatian terhadap tempat yang f % ditampilkan dalam drama Hannah Montana Sangat Fokus 12 22,22 Fokus 26 48,15 Ragu-ragu 8 14,81 Tidak Fokus 8 14,81 Jumlah 54 100 Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat perhatian responden terhadap tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana cukup tinggi. Responden yang sangat fokus terhadap tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana sebanyak 12 siswa atau 22,22%, yang fokus sebanyak 26 siswa atau 48,15%, responden yang raguragu sebanyak 8 siswa atau 14,81%, sedangkan yang tidak fokus terhadap tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana sebanyak 8 siswa atau 14,81%.
85
4.7.6. Perhatian terhadap terhadap lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah Montana Tabel 4.7.6. Perhatian terhadap terhadap lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah Montana n = 54 Perhatian terhadap lagu-lagu yang f % dinyanyikan Hannah Montana Sangat Fokus 21 38,89 Fokus 24 44,44 Ragu-ragu 7 12,97 Tidak Fokus 2 3,70 Jumlah 54 100 Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat perhatian responden terhadap lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Hannah Montana cukup tinggi. Responden yang sangat fokus terhadap lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah Montana sebanyak 21 siswa atau 38,89%, yang fokus sebanyak 24 siswa atau 44,44%, responden yang ragu-ragu sebanyak 7 siswa atau 12,97%, sedangkan yang tidak fokus terhadap lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Hannah Montana sebanyak 2 siswa atau 3,70. Pada perhatian responden terhadap lagu-lagu dari Hannah Montana, perhatian yang fokus dari responden tampak nyata dari reaksi responden ketika peneliti bertanya secara langsung. Kebanyakan dari responden khususnya responden Perempuan sangat mengenal lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Hannah Montana. Bukan hanya lagu-lagu yang dinyanyikan pada episode-episode serial di bulan Juni saja, bahkan lagu-lagu yang dinyanyikan pada season-season sebelumnya. Para responden menaruh perhatian baik terhadap lagu-lagu tersebut.
86
4.8. Penafsiran Siswa/i SD Plus BPK PENABUR Terhadap Tayangan Drama Hannah Montana dalam tahap persepsi Setelah mengetahui identitas responden dibagian I, pemilikan dan terpaan media dibagian II, dan dibagian III mengenai perhatian siswa/i SD Plus BPK PENABUR Sentul City terhadap tayangan drama Hannah Montana dalam tahap persepsi, selanjutnya memasuki bagian ke-IV mengenai penafsiran siswa/i SD Plus BPK PENABUR Sentul City terhadap tayangan drama Hannah Montana dalam tahap persepsi. Untuk mengetahui penafsiran responden dalam tahap persepsi, penulis mengemukakan pertanyaan yang meliputi penafsiran siswa/i terhadap waktu tayang drama, kisah Hannah Montana yang menjalani kehidupan ganda, para pemain/ tokoh dalam drama, gaya dan penampilan Hannah, tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama serta lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah dalam drama tersebut. Komponen pertanyaan tersebut digambarkan tabel berikut: 4.8.1. Penafsiran terhadap waktu tayang Hannah Montana Tabel 4.8.1. Penafsiran Terhadap waktu tayang Hannah Montana Penafsiran Terhadap waktu tayang Hannah Montana Sangat suka Suka Ragu-ragu Tidak suka Jumlah
f
n = 54 %
13 34 7 0 54
24,07 62,96 12,97 0 100
Tabel 4.8.1. menunjukkan jawaban responden yang suka dengan waktu tayang Hannah Montana. Responden yang memberikan jawaban
87
sangat suka sebanyak 13 siswa atau 24,07%, yang menjawab suka sebanyak 34 siswa atau 62,96%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 7 siswa atau 12,97%, sedangkan responden yang tidak suka dengan waktu tayang Hannah Montan
sebanyak 0 siswa atau 0%.
sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa suka dengan waktu tayang Hannah Montana. 4.8.2. Penafsiran terhadap kisah drama Hannah Montana Tabel 4.8.2. Penafsiran terhadap kisah drama Hannah Montana Penafsiran terhadap kisah drama Hannah Montana Sangat suka Suka Ragu-ragu Tidak suka Jumlah
f
n = 54 %
15 32 3 4 54
27,78 59,26 5,56 7,40 100
Tabel 4.8.2. menunjukkan jawaban responden yang suka dengan kisah drama Hannah Montana yang menjalani kehidupan “ganda”. Responden yang memberikan jawaban sangat suka sebanyak 15 siswa atau 27,78%, yang menjawab suka sebanyak 32 siswa atau 59,26%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 3 siswa atau 5,56%, sedangkan responden yang tidak suka dengan kisah drama Hannah Montana yang menjalani kehidupan “ganda” sebanyak 4 siswa atau 7,40%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa suka dengan kisah drama Hannah yang menjalani kehidupan “ganda”. Berdasarkan pengamatan langsung oleh peneliti, para responden tampak begitu menyukai kisah dari
88
Hannah Montana sehingga topik cerita dari setiap episode pada serial yang ditayangkan seringkali menjadi topik pembicaraan siswa di sekolah. 4.8.3. Penafsiran Terhadap para pemain atau tokoh dalam drama Hannah Montana Tabel 4.8.3. Penafsiran Terhadap para pemain atau tokoh dalam drama Hannah Montana n = 54 Penafsiran Terhadap para pemain atau f % tokoh dalam drama Hannah Montana Sangat suka 13 24,07 Suka 29 53,70 Ragu-ragu 7 12,97 Tidak suka 5 9,25 Jumlah 54 100 Tabel 4.8.3. menunjukkan jawaban responden yang suka terhadap para pemain atau tokoh dalam drama Hannah Montana. Responden yang memberikan jawaban sangat suka sebanyak 13 siswa atau 24,07%, yang menjawab suka sebanyak 29 siswa atau 53,70%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 7 siswa atau 5,56%, sedangkan responden yang tidak suka terhadap para pemain atau tokoh dalam drama Hannah Montana sebanyak
5 siswa atau 9,25%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar siswa suka terhadap para pemain atau tokoh dalam drama Hannah Montana.
89
4.8.4. Penafsiran terhadap gaya dan penampilan Hannah Montana Tabel 4.8.4. Penafsiran terhadap gaya dan penampilan Hannah Montana Penafsiran terhadap gaya dan penampilan Hannah Montana Sangat suka Suka Ragu-ragu Tidak suka Jumlah
f 17 31 4 2 54
n = 54 % 31,48 57,41 7,41 3,70 100
Tabel 4.8.4. menunjukkan jawaban responden yang suka terhadap gaya dan penampilan Hannah Montana. Responden yang memberikan jawaban sangat suka sebanyak 17 siswa atau 31,48%, yang menjawab suka sebanyak 31 siswa atau 57,41%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 4 siswa atau 7,41%, sedangkan responden yang tidak suka terhadap para pemain atau tokoh dalam drama Hannah Montana sebanyak 2 siswa atau 3,70%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa suka terhadap terhadap gaya dan penampilan Hannah Montana. Ketika peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap responden, terdapat beberapa responden Perempuan yang karena begitu menyukai gaya dan penampilan Hannah sehingga ikut mengenakan beberapa asesoris yang dikenakan oleh Hannah dalam filmnya. Diketahui faktor utama dan daya tarik yang mendorong responden melakukannya adalah karena gaya dan penampilan Hannah terlihar trendi, menari dan cantik di mata mereka.
90
4.8.5. Penafsiran terhadap tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana Tabel 4.8.5. Penafsiran terhadap tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana n = 54 Penafsiran terhadap tempat-tempat yang f % ditampilkan dalam drama Hannah Montana Sangat suka 15 27,78 Suka 29 53,70 Ragu-ragu 6 11,11 Tidak suka 4 7,40 Jumlah 54 100 Tabel 4.8.5. menunjukkan jawaban responden yang suka terhadap tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana. Responden yang memberikan jawaban sangat suka sebanyak 15 siswa atau 27,78%, yang menjawab suka sebanyak 29 siswa atau 53,70%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 6 siswa atau 11,11%, sedangkan responden yang tidak suka terhadap tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana sebanyak 4 siswa atau 7,40%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa suka terhadap tempattempat yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana. 4.8.6. Penafsiran terhadap lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah Montana Tabel 4.8.6. Penafsiran terhadap lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah Montana n = 54 Penafsiran terhadap lagu-lagu yang f % dinyanyikan Hannah Montana Sangat suka 21 38,89 Suka 26 48,15 Ragu-ragu 4 7,41 Tidak suka 3 5,55 Jumlah 54 100
91
Tabel 4.8.6. menunjukkan jawaban responden yang suka terhadap lagu-lagu
yang
dinyanyikan
Hannah
Montana.
Responden
yang
memberikan jawaban sangat suka sebanyak 21 siswa atau 21%, yang menjawab suka sebanyak 26 siswa atau 26%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 4 siswa atau 4%, sedangkan responden yang tidak suka terhadap lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah Montana sebanyak 3 siswa atau 5,55% . Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa suka terhadap lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah Montana. Rasa suka responden terhadap lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Hannah Montana ini tampak jelas dimana banyak responden yang bukan hanya mengetahui judul-judul dari lagu yang dinyanyikan Hannah, tetapi juga fasih dan sering menyanyikannya bersama dengan teman-temannya di sekolah.
4.9. Pengetahuan Siswa/i SD Plus BPK PENABUR Terhadap Tayangan Drama Hannah Montana dalam tahap persepsi Setelah mengetahui identitas responden dibagian I, pemilikan dan terpaan media dibagian II, kemudian mengenai perhatian siswa/i SD Plus BPK PENABUR Sentul City terhadap tayangan drama Hannah Montana dalam tahap persepsi di bagian III , lalu mengenai penafsiran siswa/i SD Plus BPK PENABUR Sentul City terhadap tayangan drama Hannah Montana dalam tahap persepsi di bagian IV, selanjutnya akan diuraikan pada bagian V yakni mengenai pengetahuan siswa/i SD Plus BPK
92
PENABUR Sentul City terhadap tayangan drama Hannah Montana dalam tahap persepsi Untuk mengetahui pengetahuan responden dalam tahap persepsi, penulis mengemukakan pertanyaan yang meliputi pengetahuan siswa/i terhadap waktu tayang drama, kisah Hannah Montana yang menjalani kehidupan ganda, para pemain/ tokoh yang disukai dalam drama, gaya dan penampilan Hannah, tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama serta lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah dalam drama tersebut. Komponen pertanyaan tersebut digambarkan tabel berikut: 4.9.1. Pengetahuan terhadap waktu tayang Drama Hannah Montana Tabel 4.9.1. Pengetahuan terhadap waktu tayang Drama Hannah Montana n = 54 Pengetahuan terhadap waktu tayang Drama f % Hannah Montana Sangat mengetahui 11 20,37 Mengetahui 36 66,67 Ragu-ragu 4 7,41 Tidak mengetahui 3 5,56 Jumlah 54 100 Tabel 4.9.1. menunjukkan jawaban responden yang mengetahui waktu tayang Hannah Montana setiap hari sabtu dan minggu pukul 16.00 16.30. Responden yang memberikan jawaban sangat mengetahui sebanyak 11 siswa atau 20,37%, yang menjawab mengetahui sebanyak 36 siswa atau 66,67%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 4 siswa atau 7,41%, sedangkan responden yang tidak mengetahui waktu tayang Hannah Montana setiap hari sabtu dan minggu pukul 16.00 - 16.30 sebanyak 3
93
siswa atau 5,56%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengetahui waktu tayang Hannah Montana setiap hari sabtu dan minggu pukul 16.00 - 16.30. Selain waktu tayang pada season ini, para responden bahkan mengetahui waktu tayang Hannah Montana pada season-season sebelumnya yakni setiap hari Senin sampai dengan Jumat. 4.9.2. Pengetahuan tentang kisah Hannah Montana Tabel 4.9.2. Pengetahuan tentang kisah Hannah Montana Pengetahuan tentang kisah Hannah Montana Sangat mengetahui Mengetahui Ragu-ragu Tidak mengetahui Jumlah
f
n = 54 %
22 24 5 3 54
40,74 44,44 9,26 5,56 100
Tabel 4.9.2. menunjukkan jawaban responden yang mengetahui kisah drama Hannah Montana yang menjalani 2 (dua) kehidupan berbeda, yakni sebagai artis dan gadis biasa. Responden yang memberikan jawaban sangat mengetahui sebanyak 22 siswa atau 40,74%, yang menjawab suka sebanyak 24 siswa atau 44,44%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 5 siswa atau 9,26%, sedangkan responden yang tidak mengetahui kisah drama Hannah Montana yang menjalani 2 (dua) kehidupan berbeda, yakni sebagai artis dan gadis biasa sebanyak 3 siswa atau 5,56%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengetahui kisah drama Hannah Montana yang menjalani 2 (dua) kehidupan berbeda, yakni sebagai artis dan gadis biasa.
94
4.9.3. Pengetahuan terhadap para pemain atau tokoh dalam drama Hannah Montana Tabel 4.9.3. Pengetahuan terhadap para pemain atau tokoh dalam drama Hannah Montana n = 54 Pengetahuan terhadap para pemain atau f % tokoh dalam drama Hannah Montana Sangat mengetahui 20 37,03 Mengetahui 26 48,15 Ragu-ragu 3 5,56 Tidak mengetahui 5 9,25 Jumlah 54 100 Tabel 4.9.3. menunjukkan jawaban responden yang mengetahui Robby Ray adalah ayah dari Hannah yang juga merupakan managernya. Responden yang memberikan jawaban sangat mengetahui sebanyak 20 siswa atau 37,03%, yang menjawab mengetahui sebanyak 26 siswa atau 48,15%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 3 siswa atau 5,56%, sedangkan responden yang menjawab tidak mengetahui sebanyak 5 atau 9,25%. Berdasarkan jawaban responden yang banyak memilih jawaban mengetahui, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengetahui Robby Ray adalah ayah dari Hannah yang juga merupakan managernya.
95
4.9.4. Pengetahuan terhadap penampilan dan gaya Hannah Montana Tabel 4.9.4. Pengetahuan terhadap penampilan dan gaya Hannah Montana n = 54 Pengetahuan terhadap penampilan dan f % gaya Hannah Montana Sangat mengetahui 8 14,82 Mengetahui 27 50,00 Ragu-ragu 8 14,81 Tidak mengetahui 11 20,37 Jumlah 54 100 Tabel 4.9.4. menunjukkan jawaban responden yang mengetahui wig pirang, Shirt + jaket, rok pendek dan sepatu boot, adalah gaya dan kostum favorit Hannah ketika tampil di panggung. Responden yang memberikan jawaban sangat mengetahui sebanyak 8 siswa atau 14,82%, yang menjawab mengetahui sebanyak 27 siswa atau 50,00%, responden yang menjawab ragu-ragu 8 siswa atau 14,81%, sedangkan yang menjawab tidak mengetahui sebanyak 11 siswa atau 20,37% . Dari jawaban responden yang banyak memilih jawaban mengetahui, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengetahui gaya dan kostum favorit Hannah Montana ketika berpenampilan di panggung yaitu wig pirang, Shirt + jaket, rok pendek dan sepatu boot. Pengetahuan terhadap gaya dan penampilan Hannah Montana ini juga mendorong beberapa responden Perempuan untuk mengikutinya seperti mengenakan sepatu boot ke sekolah atau bahkan mengikuti gaya berbicara dari Hannah.
96
4.9.5. Pengetahuan tentang tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana Tabel 4.9.5.1 Pengetahuan tentang tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana n = 54 Pengetahuan tentang tempat-tempat yang f % ditampilkan dalam drama Hannah Montana Sangat mengetahui 28 51,85 Mengetahui 11 20,37 Ragu-ragu 7 12,96 Tidak mengetahui 8 14,81 Jumlah 54 100 Tabel 4.9.5. menunjukkan jawaban responden yang mengetahui nama tempat dimana Hannah bersekolah yakni Seaview Middleschool. Responden yang memberikan jawaban sangat mengetahui sebanyak 28 siswa atau 51,85%, yang menjawab mengetahui sebanyak 11 siswa atau 20,37%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 7 siswa atau 12,96%, sedangkan responden yang menjawab tidak mengetahui sebanyak 8 atau 14,81%. Berdasarkan jawaban responden yang banyak memilih jawaban sangat mengetahui, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengetahui nama tempat dimana Hannah Montana bersekolah, yakni Seaview Middleschool.
97
4.9.6. Pengetahuan terhadap lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah Montana Tabel 4.9.6.1 Pengetahuan terhadap lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah Montana Pengetahuan terhadap lagu-lagu dinyanyikan Hannah Montana Sangat mengetahui Mengetahui Ragu-ragu Tidak mengetahui Jumlah
yang
f
n = 54 %
32 11 6 5 54
59,26 20,37 11,11 9,25 100
Tabel 4.9.6. menunjukkan jawaban responden yang mengetahui Best of Both World adalah judul lagu yang dinyanyikan Hannah, yang juga merupakan Soundtrack dari drama tersebut. Responden yang memberikan jawaban sangat mengetahui sebanyak 32 siswa atau 59,26%, yang menjawab mengetahui sebanyak 11 siswa atau 20,37%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 6 siswa atau 11,11%, sedangkan yang menjawab tidak mengetahui sebanyak 5 siswa atau 9,25%. Dari jawaban responden yang banyak memilih sangat mengetahui, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengetahui judul lagu yang dinyanyikan Hannah, yang juga merupakan Soundtrack dari drama tersebut adalah Best of Both World. Selain itu tingginya pengetahuan responden terhadap lagulagu yang dinyanyikan Hannah sebagai sound track dari serialnya dapat diketahui dimana responden mengetahui judul-judul sound track lagu dari hampir seluruh serial yang ditayangkan mulai dari season pertama hingga pada season-season terbaru.
98
4.10. Akumulasi Persepsi No
Persepsi
Interval
Frekuensi
Presentasi
1
Sangat Positif
60 - 73
20
37,03
2
Positif
46 - 59
23
42,59
3
Netral
32 - 45
5
9,25
4
Negatif
18 - 31
6
11,11
54
100
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah responden yang memberikan persepsi positif
terhadap tayangan drama Hannah
Montana di Disney Channel sebanyak 23 siswa atau 42,59% . Dari data tersebut penulis menyimpulkan bahwa persepsi siswa/i kelas IV dan V SD Plus BPK PENABUR Sentul City terhadap tayangan drama Hannah Montana secara umum menunjukkan persepsi positif.
4.11. Pembahasan Keberadaan televisi dengan berbagai kelebihannya sebagai bagian dari media komunikasi massa hingga saat ini terus menarik perhatian banyak khalayak. Dalam upaya memenuhi kebutuhan khalayak akan informasi, hiburan, dan pengetahuan (knowledge), televisi terus berinovasi untuk menampilkan dan memproduksi program-program yang kreatif dan menarik dalam rangka mendapatkan sebanyak mungkin perhatian pemirsa. Program drama merupakan salah satu program unggulan televisi yang
99
memiliki daya tarik cukup kuat dalam menarik perhatian pemirsa. Kisahkisahnya yang penuh trik dan intrik, dengan tampilan tokoh yang rupawan dan trendi, disertai latar belakang lokasi yang menawan bahkan penuh kemewahan, membuat tayangan drama menjadi sebuah sarana hiburan yang sanggup membuai para pemirsanya. Mulai dari audien berusia dewasa
hingga
anak-anak,
tak
terkecuali
hampir
seluruhnya
menggandrungi jenis tayangan ini. Khusus untuk audien anak dan pra remaja, yang pada usia ini cenderung sedang mengalami masa-masa transisi dan pencarian jati diri dari dunia anak menuju kehidupan remaja, tayangan drama menjadi salah satu media yang sangat menarik dan memikat, bukan hanya sebagai sarana hiburan tapi juga sebagai sumber pengetahuan untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan gaya hidup, penampilan (fashion), kepribadian dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan remaja. Karena itulah segala sesuatu yang ditampilkan dalam tayangan drama di televisi, yang dianggap menarik perhatian, menciptakan penafsiran, dan mampu menambah pengetahuan dalam sebuah persepsi pada pikiran anak akan sangat berpengaruh bagi proses pembentukan baik secara moral maupun intelektual anak. Dalam penelitian mengenai persepsi siswa/i SD Plus BPK PENABUR terhadap tayangan drama Hannah Montana di Disney Channel, penulis mengacu pada model proses persepsi sebagaimana yang digambarkan oleh David A. Aaker and John G. Mayer. Model ini
100
menggambarkan bahwa dalam proses persepsi terdapat dua tahapan, antara lain: perhatian (attention) dan penafsiran (interpretation). Kemudian setelah tahapan tersebut akan muncul suatu respon yang disebut kognitif. Secara ringkas proses persepsi dapat digambarkan seperti skema dibawah ini: Stimulus
Atensi
Interpretasi
Kognisi
Dalam model ini dipaparkan bahwa proses persepsi sangat dipengaruhi oleh perhatian (attention) dan penafsiran (interpretation). Ketika sebuah terpaan stimulus terjadi pada khalayak, proses pertama yang terjadi dalam diri khalayak adalah munculnya rasa tertarik sehingga memberikan perhatian pada stimulus yang terjadi. Selanjutnya, ketika perhatian telah timbul dalam pikiran khalayak, hal ini akan membawa khalayak pada dimensi yang lebih dalam pikiran yakni proses memberikan penafsiran pada stimulus, apakah stimulus tersebut menyenangkan dan disukai atau sebaliknya. Pada tahap inilah juga khalayak secara tidak langsung akan mendapatkan pengetahuan dari penafsiran-penafsiran yang diberikan pada terpaan stimulus. Pada akhirnya berdasarkan pengetahuan yang sudah diperoleh inilah kemudian tercipta dalam pikiran khalayak sebuah persepsi yang merupakan suatu kesimpulan atas terpaan stimulus yang terjadi tersebut. Dengan demikian model ini menjelaskan keterkaitan atau hubungan saling mempengaruhi antara satu dimensi dengan dimensi yang lain. Dimensi utama dan menentukkan jenis persepsi tertentu yang
101
timbul sebagai interaksi tersebut adalah perhatian (attention), penafsiran (interpretation), dan kemudian menimbulkan respon kognitif. Untuk memenuhi kebutuhan data bagi penelitian ini, penulis telah memberikan kuesioner kepada 54 responden yang adalah siswa kelas IV dan V dari SD Plus BPK PENABUR Sentul City yakni pada tanggal 17 Juni 2010. Sebelum kuesioner dibagikan, penulis terlebih dahulu menghimbau kepada seluruh siswa/i untuk menyaksikan tayangan drama Hannah Montana di Disney Channel selama 1 (satu) bulan sebelumnya (bulan mei 2010). Selanjutnya, pada bab IV ini penulis akan membahas data yang dikumpulkan berdasarkan hasil penelitian terhadap para responden, sehingga dapat diketahui bagaimana persepsi umum siswa/i SD Plus BPK PENABUR terhadap tayangan drama Hannah Montana di Disney Channel. Pembahasan penulis dibagi menjadi 3 (tiga) bagian sesuai dengan yang tertera dalam kuesioner yaitu: identitas responden, pemilikan dan terpaan media dan persepsi terhadap tayangan drama Hannah Montana di Disney Channel. Bagian pertama adalah pembahasan mengenai responden. Dalam pembahasan mengenai identitas responden ini penulis mengajukan 4 (empat) pertanyaan dalam kuesioner tersebut, pertama jenis kelamin, usia, kelas dan pekerjaan orang tua. Dibawah ini merupakan pembahasan berdasarkan hasil penelitian dilapangan mengenai identitas responden.
102
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 54 responden yang telah penulis sediakan di lapangan, diperoleh hasil bahwa sebagian besar jenis kelamin siswa/i SD Plus BPK PENABUR Sentul City adalah perempuan sebanyak 31 atau 57,41% responden. Dengan banyaknya responden dengan jenis kelamin perempuan, hal ini menjadi lebih mendukung dan sesuai dengan kebutuhan penelitian karena drama Hannah Montana yang bercerita tentang kehidupan seorang gadis remaja yang menjalankan kehidupan ganda memiliki mayoritas dan target audien penonton berjenis kelamin perempuan, mulai dari usia anak hingga remaja. Untuk usia responden, sebagian besar usia dari responden adalah antara 10 tahun sebanyak 31 atau 57,41 responden. kemudian untuk tingkat kelas responden, kebanyakan dari responden berasal dari kelas IV yang sebanyak 31 atau 57,41% responden. Mengapa jumlah atau presentase dari keduanya menghasilkan angka yang sama, hal ini dikarenakan penelitian ini menggunakan metode total sampling dalam pemilihan respondennya. Dan, berdasarkan data dilapangan, jumlah siswa kelas IV lebih banyak daripada jumlah siswa kelas V. Dengan demikian maka hasil keduanya menunjukkan angka yang sama karena merupakan responden yang sama. Yang terakhir pada bagian pertama ini adalah pekerjaan dari orang tua responden. berdasarkan data yang terkumpul, angka paling besar pada pekerjaan orang tua didominasi oleh pekerjaan wiraswasta sebanyak 36 atau 66,67% orang tua responden. Sehingga dapat disimpulkan
103
kebanyakkan dari orang tua siswa berprofesi sebagai pengusaha. Banyaknya orang tua yang berprofesi sebagai wiraswasta menunjukkan latar belakang tingkat ekonomi responden yang cukup tinggi. Karena itu banyak orang tua memilih untuk memasang televisi berlangganan di rumah untuk memenuhi kebutuhan tontonan bagi anaknya yang benarbenar sesuai dengan usia anak, yang bukan hanya bersifat menghibur, tapi juga mendidik dan aman untuk dikonsumsi. Selanjutnya memasuki pembahasan bagian 2 dari penelitian ini yakni mengenai kepemilikan dan terpaan media pada responden. Tayangan atau program acara yang ditampilkan ditelevisi sangatlah beragam sehingga khalayak dapat memilih setiap program yang disukai dan sesuai dengan selera atau kebutuhan masing-masing khalayak. Meskipun demikian, tak dapat dipungkiri tayangan drama tetaplah menjadi sebuah tayangan yang cukup banyak disukai dan menarik perhatian banyak khalayak. Khusus untuk drama Hannah Montana yang menjadi objek dalam penelitian ini, penulis mencoba membandingkan tayangan drama ini dengan tayangan drama anak dan remaja lainnya yang juga ditayangkan di Disney Channel, yakni tayangan drama That’s So Raven dan The Suite Life of Zack and Cody, sehingga dapat diketahui minat atau perhatian responden secara khusus terhadap drama Hannah Montana. Berdasarkan data yang diperoleh di Lapangan diperoleh angka sebanyak 32 atau 59,26% responden, dimana angka ini paling besar diantara kedua angka lain yang diperoleh oleh kedua drama lainnya. Dengan demikian
104
dapat disimpulkan bahwa responden lebih memilih untuk menonton tayangan drama Hannah Montana, dibandingkan kedua drama lainnya tersebut. Drama Hannah Montana menjadi lebih dikenal dan disukai oleh responden karena selain ditayangkan di televisi berlangganan, serial drama ini juga pernah ditayangkan di stasiun televisi swasta nasional (RCTI), dan bahkan pernah dibuat film lepas sehingga popularitasnya lebih tersebar di kalangan pemirsa. Mengenai waktu tayang dari drama Hannah Montana, hampir seluruh responden menyukai waktu tayang drama Hannah Montana. Hal ini disebabkan karena tayangan drama Hannah Montana di Disney Channel ditayangkan pada hari sabtu dan minggu, hari-hari dimana responden yang adalah siswa/i SD Plus BPK PENABUR Sentul City libur sekolah. Meskipun demikian, bakyak siswa yang menyaksikan drama Hannah Montana diantara salah satu hari tersebut, yakni hari sabtu atau minggu. Hal ini dikarenakan adanya kegiatan lain yang kadang-kadang dilakukan responden bersama keluarga, seperti bepergian atau kegiatan lainnya. Angka yang diperoleh berdasarkan data yang diperoleh adalah sebanyak 33 atau 61,11% responden yang menyaksikan di hari sabtu atau minggu. Sementara itu menelusuri alasan dari responden mengapa mereka menaruh perhatian untuk menyaksikan tayangan drama Hannah Montana, berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari responden, kebanyakan dari mereka menyaksikan tayangan drama Hannah Montana adalah untuk
105
memperoleh hiburan. Angka yang diperoleh dari responden yang memberikan alasan ini antara lain sebanyak 29 atau 53,70% responden. berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tayangan drama Hannah Montana mampu memberikan manfaat hiburan pada khalayak khususnya bagi siswa/i SD Plus BPK PENABUR Sentul City. Kemampuannya untuk memberikan hiburan ini memenuhi salah satu kebutuhan khalayak terhadap media televisi, yakni sebagai media hiburan. I. Perhatian Siswa/i SD Plus BPK PENABUR Terhadap Tayangan Drama Hannah Montana dalam tahap persepsi Siswa sebagai khalayak memperhatikan dimana mereka memperoleh rangsangan melalui panca inderanya, yang kemudian diolah dalam dirinya sehingga menjadi pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi-informasi dan menafsirkan pesan dari isi tayangan yang kemudian disebut persepsi. Proses inilah yang juga terjadi pada siswa ketika mereka menyaksikan tayangan drama Hannah Montana. Faktor yang sangat mempengaruhi persepsi adalah perhatian (attention). Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi ketika kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera yang lain. Dalam bagian ini penulis akan membahas isi tayangan drama Hannah Montana yang meliputi perhatian siswa/i terhadap waktu tayang drama, kisah Hannah
106
Montana yang menjalani kehidupan ganda, para pemain/ tokoh dalam drama, gaya dan penampilan Hannah, tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama serta lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah dalam drama tersebut. Pertama-tama penulis akan membahas mengenai waktu tayang drama Hannah Montana. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, sebanyak 27 atau 50,00% responden fokus mengetahui waktu tayang dari drama Hannah Montana yang ditayangkan pada pukul 16.00 – 16.30 WIB. Lalu untuk perhatian responden terhadap kisah dari Hannah Montana yang menjalani kehidupan ganda, ditemukan sebanyak 30 atau 55,56% responden fokus pada kisah drama ini. Berdasarkan jumlah angka tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden fokus menaruh perhatian terhadap kisah dari drama Hannah Montana yang menjalani kehidupan ganda. Selanjutnya pembahasan mengenai perhatian responden terhadap para pemain atau tokoh yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana, ditemukan sebanyak 26 atau 48,15% responden fokus terhadap pemain atau tokoh yang ditampilkan dalam drama. Untuk perhatian responden pada gaya dan penampilan Hannah Montana, sebanyak 24 atau 44,44% responden fokus terhadap gaya dan penampilan Hannah Montana khususnya ketika ia berpenampilan sebagai artis dan penampilan ketika menyanyi diatas panggung. Perhatian responden terhadap tempat-tempat yang ditampilkan dalam
107
drama Hannah Montana juga menunjukkan angka yang cukup tinggi, dimana sebanyak 26 atau 48,15% responden fokus terhadap tempattempat yang ditampilkan dalam drama. Dan yang terakhir mengenai perhatian responden terhadap lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Hannah Montana, sebanyak 24 atau 44,44% responden fokus terhadap lagu yang dinyanyikan oleh Hannah Montana dalam drama tersebut. Lagulagu yang dinyanyikan oleh Hannah Montana dalam dramanya ini juga merupakan salah satu daya tarik bagi responden sehingga mereka memberi perhatian khusus, dan dapat menyebabkan responden selalu teringat pada drama ini ketika mereka mendengar atau menyanyikan lagu-lagu tersebut. II. Penafsiran Siswa/i SD Plus BPK PENABUR Terhadap Tayangan Drama Hannah Montana dalam tahap persepsi Persepsi merupakan proses dimana rangsangan terhadap alat indera mendapat makna lain pengertian, dalam proses, pengalaman atas objek peristiwa atau hal-hal lain ditafsirkan dan disimpulkan sehingga menjadi informasi. Kegiatan proses ini melibatkan unsurunsur seperti harapan, motivasi dan memori. Penafsiran merupakan proses dimana penerima memberi arti terhadap pesan yang diterimanya, mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya dan mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang dipersepsi.
108
Dalam bagian ini penulis akan membahas isi tayangan drama Hannah Montana yang meliputi penafsiran siswa/i terhadap waktu tayang drama, kisah Hannah Montana yang menjalani kehidupan ganda, para pemain/ tokoh dalam drama, gaya dan penampilan Hannah, tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama serta lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah dalam drama tersebut. Bagian pertama penulis akan membahas mengenai waktu tayang drama Hannah Montana. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, sebanyak 34 atau 62,96% responden menyukai waktu tayang drama Hannah Montana yang ditayangkan pada pukul 16.00 – 16.30 WIB. Lalu untuk penafsiran responden terhadap kisah dari Hannah Montana yang menjalani kehidupan ganda, ditemukan sebanyak 32 atau 59,26% responden menyukai kisah drama ini. Banyaknya responden yang menyukai drama ini disebabkan karena kisah drama dalam Hannah Montana memiliki tema yang unik yang tidak banyak ditemukan pada drama anak atau remaja pada umumnya. Berdasarkan besarnya angka yang diperoleh, dapat disimpulkan responden menunjukkan penafsiran yang baik dan menyukai drama Hannah Montana. Selanjutnya pembahasan mengenai penafsiran responden terhadap para pemain atau tokoh yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana, ditemukan sebanyak 29 atau 53,70% responden suka terhadap para pemain atau tokoh yang ditampilkan dalam drama.
109
Untuk penafsiran responden pada gaya dan penampilan Hannah Montana, sebanyak 31 atau 57,41% responden suka pada gaya dan penampilan Hannah Montana khususnya ketika ia berpenampilan sebagai artis dan penampilannya ketika menyanyi diatas panggung. Penafsiran responden terhadap tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana juga menunjukkan angka yang cukup tinggi, dimana sebanyak 29 atau 53,70% responden suka terhadap tempattempat yang ditampilkan dalam drama. Dan yang terakhir mengenai penafsiran responden terhadap lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Hannah Montana, sebanyak 26 atau 48,15% responden suka pada lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah Montana dalam dramanya, terlebih karena lagu-lagu yang dinyanyikan enak untuk didengar dan bersifat easy listening (mudah didengar/ jenis musik ringan), sehingga mudah diingat oleh responden. Selain itu, kebanyakan dari responden juga menyukai musik atau lagu-lagu, karena itu lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah Montana dalam drama memberi sebuah kesan dan hiburan khusus. III.Pengetahuan Siswa/i SD Plus BPK PENABUR Terhadap Tayangan Drama Hannah Montana dalam tahap persepsi Setelah tahap perhatian dan penafsiran, akan muncul respon yang disebut kognitif. Kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui atau dipersepsikan khalayak. Kognitif terjadi pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya.
110
Kognitif membahas bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan pengetahuannya (kognitif). Melalui media massa dapat diperoleh berbagai informasi tentang tempat yang belum pernah dikunjungi, orang, teknologi, atau benda baru. Pada saat mempersepsikan, hal ini berkaitan dengan kebutuhan kognitif, yaitu usaha untuk memperkuat informasi, pengetahuan, serta pengertian tentang lingkungan eksternal. Pada bagian ini penulis akan membahas isi tayangan drama Hannah Montana yang meliputi pengetahuan siswa/i terhadap waktu tayang drama, kisah Hannah Montana yang menjalani kehidupan ganda, para pemain/ tokoh dalam drama, gaya dan penampilan Hannah, tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama serta lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah khususnya soundtrack dari drama tersebut. Pertama penulis akan membahas mengenai waktu tayang drama Hannah Montana. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, sebanyak 36 atau 66,67% responden mengetahui waktu tayang drama Hannah Montana yang yakni pada hari sabtu dan minggu, pukul 16.00 – 16.30 WIB. Lalu untuk pengetahuan responden terhadap kisah dari Hannah Montana yang menjalani kehidupan ganda, didapati sebanyak 24 atau 44,44% responden mengetahui kisah kehidupan ganda dari Hannah Montana sebagai seorang artis yang dikenal bernama Hannah
111
Montana dan pada sisi lain sebagai gadis remaja pada umumnya dengan identitas aslinya yang bernama Miley Stuart. Selanjutnya pembahasan mengenai pengetahuan responden terhadap para pemain atau tokoh yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana, khususnya tentang keberadaan tokoh bernama Robby Ray yang disebutkan sebagai ayah dari Hannah yang juga merupakan managernya, ditemukan sebanyak 26 atau 48,15% responden menjawab mengetahuinya. Berdasarkan jawaban responden tersebut dapat diketahui bahwa responden mengetahui jika Hannah Montana memiliki ayah bernama Robby Ray yang juga merupakan managernya ketika ia menjadi seorang artis. Untuk pengetahuan responden pada gaya dan penampilan Hannah Montana khususnya ketika Hannah berpenampilan sebagai artis dan tampil diatas panggung, dengan mengenakan wig pirang, Shirt + jaket, rok pendek dan sepatu boot sebagai gaya dan kostum favoritnya, didapati sebanyak 27 atau 50,00% responden mengetahuinya. Berdasarkan jawaban responden tersebut dapat diketahui respoden mengetahui gaya dan kostum favorit yang Hannah senang kenakan ketika ia tampil bernyanyi diatas panggung. Pengetahuan responden terhadap tempattempat yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana juga menunjukkan angka yang cukup tinggi, dimana sebanyak 28 atau 51,85% responden mengetahui tempat-tempat yang ditampilkan dalam drama Hannah Montana, salah satunya yang ditanyakan dalam
112
penelitian ini adalah nama tempat Hannah bersekolah yakni Seaview Middleschool. Dan yang terakhir mengenai pengetahuan responden terhadap lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Hannah Montana, sebanyak 32 atau 59,26% responden mengetahui lagu-lagu yang dinyanyikan Hannah Montana dalam drama tersebut, terutama lagu yang dinyanyikan Hannah yang juga adalah soundtrack dari drama tersebut yang berjudul Best of Both World. Lagu ini menjadi lebih dikenal oleh responden dibandingkan lagu lainnya karena lagu ini sering dimainkan setiap kali drama ditayangkan. Setelah melakukan penelitian dan mendapatkan hasil atas 3 (tiga) tahapan tersebut, peneliti kemudian mengolahnya untuk mendapatkan kesatuan tentang persepsi, yang hasilnya sebagai berikut: Mayoritas responden siswa/i kelas IV dan V SD Plus BPK PENABUR Sentul City pada penelitian ini memberikan persepsi positif terhadap tayangan drama Hannah Montana, dengan angka sebanyak 23 atau 42,59% responden.