BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negri Dukuh 03 Salatiga
sebagai kelas eksperimen yang merupakan salah satu SD negeri di Gugusan Gajahmada dengan subyek penelitian siswa kelas 5 sebanyak 23 siswa. Sekolah Dasar Negri Dukuh 03 salatiga merupakan SD Gugusan terletak di Jalan Srikandi No.1 dukuh, Salatiga Kecamatan
Sidomukti, Jawa Tengah. Penelitian juga
dilakukan di kelas 5 SD Negri Dukuh 02 Salatiga sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 25 siswa letak sekolah di wilayah kota salatiga. Juga merupakan Gugusan Gajahmada, yang beralamat di jalan parikersik NO. 35 Dukuh, Salatiga Kecamatan Sidomukti, Jawa Tengah. Dari hasil Ulangan Tengah Semester (UTS) mata pelajaran IPA di kedua sekolah relatif sama, dimana rata-rata nilai UTS IPA pada kelompok eksperimen 67, sedangkan kelompok kontrol 69. KKM IPA di SD eksperimen 64 dan di SD kontrol 65. Latar belakang sosial siswa dari kedua sekolah ini sama yaitu mayoritas berasal dari orang tua yang perkerjaanya swasta. 4.1.1 Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen Jadwal Kegiatan pelaksanaan penelitian kelas eksperimen seperti pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Jadwal Penelitian Kelas Eksperimen Hari/Tanggal Selasa, 16 April 2013 Kamis, 25 April 2013
Uraian Kegiatan 1. Perkenalan dengan siswa 2. Memberikan soal pretest dan angket motivasi belajar kepada kelas eksperimen 1. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Student Teams-Achievment Divison 2. Memberikan soal posttest
32
33
Pelaksanaan pertemuan pertama pada tanggal 16 April 2013 dikelas eksperimen di awali dengan perkenalan dan tujuan memberikan soal pretest dan angket motivasi dengan siswa Kelas 5 SD N Dukuh 03, kemudian dilanjutkan dengan memberikan pretest dengan materi Struktur Bumi dan Matahari dan angket motivasi. Selanjutnya dipertemuan kedua pada tanggal 25 April 2013, penelitian ini menggunakan model STAD kepada kelas eksperimen yang diperikan perlakuan. Pembelajaran STAD ini merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa berkerja sama dalam kelompok untuk melakukan proses pembelajaran. Pembelajaran STAD dimulai dengan guru menyampaikan materi pelajaran, kemudian guru membentuk siswa dalam kelompok kecil yaitu terdiri dari 4-5 siswa yang anggotanya dipilih secara hitrogen berdasarkan kemampuan akademiknya, guru mempersiapkan siswa dalam kelompok, siswa melakukan tugas yang diberikan oleh guru, dan pemberian penghargaan kelompok dan dilanjutkan dengan memberikan soal postest tentang pembelajaran tentang struktur bumi. 4.1.2 Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol Jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian kelas kontrol seperti pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Jadwal Penelitian Kontrol Hari/ Tanggal Selasa, 16 April 2013 Jumat, 19 April 2013
1. 2. 1. 2.
Uraian Kegiatan Perkenalan siswa Memberikan soal pretest dan angket motivasi belajar Kegiatan pembelajaran dengan metode konvensional pada kelas kontrol Memberikan soal postest dan angket motivasi belajar pada kelas control
Pelaksanaan pertemuan pertama pada tanggal 16 April 2013 dikelas eksperimen di awali dengan perkenalan dan tujuan memberikan soal pretest dan angket motivasi dengan siswa Kelas 5 SD N Dukuh 02, kemudian dilanjutkan dengan memberikan pretest dengan materi Struktur Bumi dan Matahari dan
34
angket motivasi. Selanjutnya dipertemuan kedua pada tanggal 19 April 2013, penelitian ini menggunakan metode konvensioanl kepada kelas kontrol guru menjelaskan materi, tanya jawab dan maju kedepan untuk menempelkan gambar. Pada pembelajaran konvensioanal guru menjelaskan tentang materi struktur bumi dan matahari, guru meminta siswa untuk maju kedepan untuk menempelkan secara urut proses terjadinya bumi, lapisan atmosfer, lapisan bumi dan lapisan matahari. Setelah pembelajaran selesai seluruh siswa diberikan soal postest mengenai materi yang telah diajarkan yaitu struktur bumi setelah mengerjakan postest kemudia siswa diminta untuk mengerjakan angket motivasi belajar.
4.2
Hasil Penelitian
4.2.1 Deskripsi Data Pada kelas kontol menggunakan model pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division (STAD). Penelitian dilakukan di kelas 5 pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Struktur Bumi. Dalam penelitian ini terdapat empat buah data hasil belajar dan empat angket motivasi belajar siswa yaitu: 1. Data nilai pretest kelas kontrol (data nilai diambil dari hasil test dan mangket motivasi sebelum kelas menerima materi pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional) 2. Data nilai pretest kelas eksperimen (data nilai diambil dari hasil test dan angket motivasi sebelum kelas menerima materi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD) 3. Data niali postest kelas kontrol (data nilai diambil dari hasil test dan angket motivasi sesudah siswa menerima materi pembelajaran dengan model pembelajran konvensional) 4. Data nilai postest kelas eksperimen (data nilai diambil dari hasil tes dan angket motivasi sesudah siswa menerima materi pembelajaran dengan model pembelajran kooperatif tipe STAD).
35
4.2.1.1 Deskripsi Data Pretest Penelitian ini dilaksanakan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pretest awal pada kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 16 April 2013 pukul 07.00-08.00 WIB. Sedangkan pretest awal pada kelas kontrol 16 April 2013 Pukul 09.15-09.30 WIB. Pretest ini dilaksanakan untuk melihat keadaan awal kelas kontrol dan kelas eksperimen dan juga untuk melihat kesetaraan hasil belajar didik agar bisa melakukan penelitian selanjutnya. Data pretest dan angket motivasi kelas eksperimen disajiakan pada tabel 4.3: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nilai 32 40 44 52 60 64 Jumlah Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata
Frekuensi 1 2 5 5 8 2 23 32 64 52,71
Persentase (%) 4,3 % 8,7 % 21,7 % 21,7 % 34, 8 % 8,7 % 100
Berdasarkan tabel 4.3 statistik deskriptif dengan program komputer SPSS 20.0 for windows, hasil test pertama kelas eksperimen didapat nilai terendah 32, nilai tertinggi 64, dan nilai rata-rata 52,17 berdasarkan tabel 4.3 distribusi frekuensi dapat digambarkan pada gambar 4.1.
36
Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Nilai Pretest Kelas Eksperimen Distribusi frekuensi angketmotivasi pretest kelas Eksperimen dapat disajikan pada tabel 4.4: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Pretest Kelas Eksperimen Interval 20-36 37 – 53 54 – 70 71 – 87 88 – 100
Kategori Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Jumlah
Frekuensi Kelas Eksperimen 1 19 3 23
Berdasarkan tabel 4.4dapat dilihat hasil pretest angket motivasi kelas eksperimen kategori rendah yaitu 1, kategori sedang yaitu 19 dan kategori tinggi yaitu 3, berdasarkan tabel 4.4visual diagram batang distribusi frekuensi dapat dilihat pada gambar 4.2.
37
20 18 16 14 12 Frekuensi Angket Motivasi Pretest Eksperimen
10 8 6 4 2 0 20-36 37 - 53 54 - 70 71 - 87 88 - 100
Gambar 4.2 Diagram Batang Distribusi Angket Pretest Kelas Eksperimen Data pretest dan angket motivasi kelas kontrol disajiakan pada tabel 4.3: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol No 1 2 3 4 5 6 7
Nilai 32 44 52 56 60 64 68 Jumlah Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata
Frekuensi 1 2 9 1 2 7 3 25 32 68 56,64
Persentase (%) 4,0 % 8,0 % 36,0 % 4,0 % 8,0 % 28,0 % 12,0 % 100
Berdasarkan tabel 4.5 statistik deskriptif dengan bantuan program komputer SPSS 20.0 for windows, hasil pretest kelas eksperimen didapat nilai terendah 32, nilai tertinggi 68 dan nilai rata-rata 56,64. Berdasarkan tabel 4.5 distribusi frekuensi, dapat digambarkan pada gambar 4.3.
38
Gambar 4.3 Diagram Batang Distribusi Nilai Pretest Kelas Kontrol Distribusi frekuensi angket motivasi pretest kelas kontrol disajikan pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Pretest Kelas Kontrol Interval 20-36 37 - 53 54 - 70 71 - 87 88 - 100
Kategori Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Jumlah
Frekuensi Kelas Kontrol 2 19 4 25
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa hasil pretest angket motivasi belajar siswa kelas kotrol terdapat kategori rendah yaitu 2, kategori sedang yaitu 19 dan kategori tinggi yaitu 4, berdasarkan tabel 4.6 visual diagram batang distribusi frekuensi dapat dilihat pada gambar 4.4.
39
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
Frekuensi Angket Motivasi Pretest Kontrol
20-36 37 - 53 54 - 70 71 - 87 88 - 100
Gambar 4.4 Diagram Batang Distribusi Nilai Pretest Kelas Kontrol Berdasarkan hasil pengolahan distribusi frekuensi hasil pretest pada kelas ekesperimen dan kelas kontrol, maka dapat ditentukan analisis deskriftif penelitian yang pengolahanya menggunakan bantuan SPSS 20.0 For windows. Analisis deskriptif penelitian ini menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus dan lain-lain. Hasil analisis deskriptif nilai angket motivasi belajar sebelum perlakuan kelas 5 SD N Dukuh 03 sebagai kelas eksperimen dan kelas 5 SD N Dukuh 02 sebagai kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7 : Tabel 4.7 Statistik Diskriptif Nilai Pretest Angket Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
AngketPretestEkperimen
23
51
82
66,43
6,653
AngketPretestKontrol
25
52
84
63,40
7,724
Valid N (listwise)
23
Berdasarkan tabel 4.7 , diketahui bahwa data kelas eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 23 siswa mempunyai rata-rata nilai angket motivasi belajar 66,43 dengan nilai angket motivasi belajar minimal 51 dan nilai hasil belajar maksimal 82, sedangkan standar deviasinya yaitu 6,653. Untuk kelas
40
kontrol dengan jumlah data (N) sebanyak 25 mempunyai nilai rata-rata hasil belajar sebesar 63,40 dengan skor minimal 52 dan skor maksimal 84, sedangkan standar deviasinya yaitu 7,724. 4.2.1.2 Data Postest Dalam penelitian ini dilakukan postest dimana test ini setelah diberi perlakuan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe Student TeamsAchievement
Division
(STAD)
sedangkan
kontrol
menggunakan
model
pembelajaran konvensional. Test kedua dilakasanakan pada kelas kontrol tanggal 19 April 2013 pukul 09.15 WIB, sedangkan pada kelas eksperimen pada tanggal 25 April 2013 pukul 09.15 WIB. Pada test kedua dilaksanakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar dan motivasi belajar siswa kelas 5 di SD dukuh 03 salatiga yang merupakan kelas eksperimen. Apabila hasil tes rata-rata kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol yang merupakan model pembelajaran menggunakan konvensional, maka penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) lebih efektif, data postest dan angket motivasi kelas eksperimen disajikan pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Nilai Postest Kelas Eksperimen No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nilai 72 80 84 86 88 92 96 Jumlah Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata
Frekuensi 2 3 2 1 5 8 8 23 72 96 87,22
Persentase (%) 8,7 % 13,0 % 8,7 % 4,3 % 21,7 % 34,8 % 8,7 % 100
41
Berdasarkan tabel 4.8 statsitik deskriptif dengan bantuan program komputer SPSS 20.0 for windows, hasil postest kelas eksperimen didapat nilai terendah 72, nilai tertinggi 96, dan nilai rata-rata 87,22. Berdasarkan tabel 4.8 distribusi frekuensi dapat digambarkan pada gambar 4.5.
Gambar 4.5 Diagram Batang Distribusi Nilai Postest Kelas Eksperimen Distribusi frekuensi angket motivasi postest kelas eksperimen disajikan pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Postest Kelas Eksperimen Interval 20-36 37 - 53 54 - 70 71 - 87 88 - 100
Kategori Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Jumlah
Frekuensi Kelas Eksperimen 16 7 23
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat hasil postest angket motivasi kelas eksperimen kategori tinggi yaitu 16, dan sangat tinggi yaitu 7,Berdasarkan tabel 4.9visual diagram batang distribusi frekuensi dapat dilihat frekuensi dapat digambarkan pada gambar 4.6.
pada distribusi
42
18 16 14 12 10
Frekuensi Angket Motivasi Postest Eksperimen
8 6 4 2 0 20-36 37 - 53 54 - 70 71 - 87 88 - 100
Gambar 4.6 Diagram Batang Distribusi Angket Motivasi Postest Kelas Eksperimen Data Postest dan Angket Motivasi Kelas Kontrol disajikan pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Postest Kelas Kontrol No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nilai 52 60 64 68 72 76 80 84 88 Jumlah Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata
Frekuensi 1 1 1 5 4 6 2 1 4 25 52 88 74,24
Persentase(%) 4,0 % 4,0 % 4,0 % 20,0 % 16,0 % 24,0 % 8,0,0 % 4,0 % 16,0 % 100
Berdasarkan tabel 4.10statsistik deskriptif dengan bantuan program komputer SPSS 20.0 for windows, hasil postest kelas kontrol didapat nilai terendah 52 nilai tertinggi 88 dan nilai rata-rata 74,24. Berdasarkan tabel 4.10 distribusi frekuensi dapat digambarkan pada gambar 4.7.
43
Gambar 4.7 Diagram Batang Distribusi Nilai Postest Kelas Kontrol Distribusi frekuensi angket motivasi postest kelas kontrol di sajikan pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Postest Kelas Kontrol Interval 20-36 37 - 53 54 - 70 71 - 87 88 - 100
Kategori Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Jumlah
Frekuensi Kelas Kontrol 2 22 1 25
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat hasil postest angket motivasi kelas eksperimen kategori sedang yaitu 2 tinggi yaitu 22, dan sangat tinggi yaitu 1,Berdasarkan tabel 4.11 visual diagram batang distribusi frekuensi dapat dilihat pada distribusi frekuensi dapat dilihat pada gambar 4.8.
44
25 20 15 Frekuensi Angket Motivasi Postest Kontrol
10 5 0 20-36 37-53 54-70 71-87 88-100
Gambar 4.8 Diagram Batang Distribusi Angket Motivasi Postest Kelas Kontrol Berdasarkan hasil pengolahan distribusi frekuensi hasil pretest pada kelas ekesperimen dan kelas kontrol, maka dapat ditentukan analisis deskriptif penelitian yang pengolahanya menggunakan bantuan SPSS 20.0 For windows. Analisis deskriptif penelitian ini menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus dan lain-lain. Hasil analisis deskriptif nilaiangket motivasi belajar sesudah diberi perlakuan kelas 5 SD N Dukuh 03 sebagai kelas eksperimen dan kelas 5 SD N Dukuh 02 sebagai kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.12 : Tabel 4.12 Statistik Diskriptif Nilai Pretest Angket Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
AngketPostestEkperimen
23
71
98
82,78
7,501
AngketPostestKontrol
25
67
88
78,96
5,799
Valid N (listwise)
23
Berdasarkan tabel 4.12 , diketahui bahwa data kelas eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 23 siswa mempunyai rata-rata nilai angket motivasi belajar 82,78 dengan nilai angket motivasi belajar minimal 71 dan nilai hasil
45
belajar maksimal 98, sedangkan standar deviasinya yaitu 7,501. Untuk kelas kontrol dengan jumlah data (N) sebanyak 25 mempunyai nilai rata-rata hasil belajar sebesar 78,96 dengan nilai minimal 67 dan skor maksimal 88, sedangkan standar deviasinya yaitu 5.799.
4.2.2 Analisis Data Pada penelitian ini analisis yang akan digunakan adalah analisis prasyarat dan analisis parametrik. Uji prasarat pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui keadaan sampel data anatara kelas 5 SD dukuh 03 sebagai kelas eksperimen dan dan SD kelas 5 dukuh 02 sebagai kelas kontrol berdistibusi normal dan homogen atau tidak. Hasil analisis adalah sebagai berikut:
4.2.2.1 Uji Normalitas dan Homogenitas Uji normalitas varian bertujuan apakah kedua varian memiliki distribusi normal atau tidak. Hipotesis. Hipotesis pengambilan keputusan untuk uji normalitas adalah: Ho: Data berdistribusi normal dan H1: Data tidak berdistribusi normal Dasar pengambilan keputusan: Ho diterima apabila nilai signifikan (sig.> 0,05), dan Ho ditolak atau H1 diterima apabila nilai signifikan (sig.< 0,05). Hasil uji normalitas dapat dilihat ditabel 4.13 berikut:
46
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters
NilaiPretest
NilaiPostest
Eksperimen
Eksperimen
Kontrol
Kontrol
23
25
25
52,17
87,22
56,64
74,56
9,064
6,681
8,920
9,583
Absolute
,241
,199
,195
,160
Positive
,164
,150
,179
,160
Negative
-,241
-,199
-,195
-,127
1,155
,953
,977
,801
,139
,323
,296
,542
Std. Deviation
Most Extreme Differences
NilaiPostest
23 Mean a,b
NilaiPretest
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Tabel 4.13 mendeskripsikan hasil normalitas terhadap penyebaran data hasil uji normalitas adalah sebagai berikut: 1. Nilai pretest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak tingkat signifikan asyiomotorik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,139 jika dirumuskan hipotesis H1 adalah distibusi tidak normal, dan H0 adalah distribusi normal. Maka H0 diterima apabila P > 0,05 dan H0 ditolak apabila P < 0,05. Pada tabel 4.5 menunjukan bahwa S=P= 0,139. Berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka P > 0,05 atau 0,139 > 0,05 jadi H0 diterima. Artinya nilai pretest kelompok eksperimen berdistribusi normal. 2. Nilai postest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirov Test. Dari tabel 4.5 tampak tingkat signifikan asyiomotorik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5% (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,323 jika dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi tidak normal, maka H0 adalah distribusi normal. Maka H0 diterima apabila P > 0,05 dan H0 ditolak apabila P < 0,05. Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa S=P=
47
0,323. Berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka P > 0,05 atau 0,323> 0,05. Jadi H0 diterima, artinya nilai postest kelompok eksperimen berdistribusi normal. 3. Nilai pretest kelompok kontrol dengan teknik One Sample KolmogorovSmirov Test. Dari tabel 4.5 tampak tingkat signifikan asyiomotorik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5% (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,297 jika dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi tidak normal, maka H0 adalah distribusi normal. Maka H0 diterima apabila P > 0,05 dan H0 ditolak apabila P< 0,05. Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa S=P= 0,297. Berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka P > 0,05 atau 0,297 > 0,05. Jadi H0 diterima, artinya nilai postest kelompok kontrol berdistribusi normal. 4. Nilai postest kelompok kontrol dengan teknik One Sample KolmogorovSmirov Test. Dari tabel 4.5 tampak tingkat signifikan asyiomotorik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5% (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0, 542 jika dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi tidak normal, maka H0 adalah distribusi normal. Maka H0 diterima apabila P> 0,05 dan H0 ditolak apabila P < 0,05. Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa S=P= 0,542. Berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka P > 0,05 atau 0,542> 0,05. Jadi H0 diterima, artinya nilai postest kelompok kontrol berdistribusi normal. Hasil uji angket motivasi belajar untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disajikan pada tabel 4.14.
48
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Angket Motivasi Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test NilaiAngket NilaiAngket Eksperimen Kontrol 23 25 N 66,43 63,40 Mean Normal Parametersa,b 6,653 7,724 Std. Deviation ,166 ,116 Absolute ,166 ,116 Most Extreme Differences Positive -,088 -,070 Negative ,794 ,578 Kolmogorov-Smirnov Z ,554 ,892 Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari uji normalitas hasil angket motivasi eksperimen dan kontrol dapat sebagai berikut: 1. Nilai kelompok eksperimen dengan teknik One Sample KolmogorovSmirnov Test, dari tabel tersebut nampak nilai signifikan sebesar 0,554. Jika nilai Signifikasni > 0,05 maka data berdistribusi normal. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,554 > 0,05, Jadi H0 diterima, artinya nilai postest kelompok kontrol berdistribusi normal. 2. Nilai kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test, dari tabel tersebut nampak nilai signifikan sebesar 0,892. Jika nilai Signifikasni > 0,05 maka data berdistribusi normal. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,892 > 0,05, Jadi H0 diterima, artinya nilai postest kelompok kontrol berdistribusi normal Sebelum menerapkan suatu perlakuan, harus diketahui kondisi dan kemampuan kedua kelas tersebut sama atau tidak. Untuk mengetahui kemampuan awal dan motivasi belajar awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau tidak. Uji homogen data ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelas
49
eksperimen dan kelas kontrol mempunyai variances yang sama atau tidak. Yang dilakukan menggunakan program komputer SPSS 20.0 for windows. Uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.15. Tabel 4.15 Hasil Homogen Data Kelas Kksperimen dan Kelas Kontrol Test of Homogeneity of Variances Nilai Levene df1 df2 Sig. Statistic ,071 1 46 ,791 Berdasarkan tabel 4.15 pada Test of Homogen of Variances, hasil homogen dapat dilihat pada kolom sig. Yang menunjukan hasil kedua kelompok data mempunyai nilai signifikan (0,791) lebih besar dari alpha yang ditetapkan yaitu 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah homogen. Dan homogenitas angket motivasi dapat dilihat pada tabel 4.16. Tabel 4.16 Hasil Homogen Data Angket Motivasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Test of Homogeneity of Variances Nilai Levene df1 df2 Sig. Statistic 1,841
10
24
,107
Data populasi homogen jika signifikasnsi < 0,05, maka H0 ditolak berarti data populasi tidak homogen. Data dari tabel 4.12 menunjukan bahwa sig. 0,107 > 0,05, maka Ho diterima berarti data angket motivasi eksperimen dan kontrol yang diperoleh bersifat homogen. 4.2.2.2 Uji T Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas yang telah dilakukan diketehui bahwa nilai hasil belajar berdistribusi normal dan homogen maka langkah berikutnya dilakukan analisis uji Independent Sample T-Tes dalam
50
penelitian ini Uji Dua Sample Tidak Berpasangan (Independent Sample Test) Independent Sample Test ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh rata-rata antara dua kelompok sample yang tidak berpasangan. Dengan melihat perasamaan hasil belajar siswa dan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPA pada pokok bahasan struktur bumi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dilakukan penelitian terhadap kedua SD tersebut. Masingmasing kelas diberi perlakuan yang berbeda, yaitu kelas eksperimen diberi perlakuan dengan penggunan model pembelajaran kooperatif tipe Students TeamsAchievement Divisions (STAD), sedangkan kelas kontrol dengan metode pembelajaran konvensional tetapi dengan materi yang sama tentang struktur bumi. Setelah dilakukan dengan materi yang sama tetapi dengan perlakuan yang berbeda, evaluasi dibedakan kepada kedua kelas tersebut dengan soal yang sama. Hasil dari uji Independen Sample T-Test Hasil postest dapat dilihat pada tabel 4.17. Tabel 4.17 Hasil Analisis Uji Independent Sample T-Tes Nilai Hasil Belajar Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances F Sig.
Hasil Belajar
Equal variances assumed
Equal variances not assumed
1,878
,177
t-test for Equality of Means T
df
Sig. Mean Std. (2- Differe Erro taile nce r d) Diff eren ce
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
5,264
46
,000 12,657 2,405
7,817 17,498
5,342
42,972
,000 12,657 2,369
7,879 17,436
51
Berdasarkan tabel 4.17 hasil uji Independent Sample T-Tes yang dilihat pada kolom Equal variances assumed, diketahui bahwa nilai t hitung hasil postest sebesar 5,264 dengan nilai signifikansi 2-tailed sebesar 0,000. Nilai t hitung postest hasil belajar > t tabel (5,264 > 2,015) dengan signifikansi (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak H1 diterima artinya ada pengaruh penggunaan model pembelajaran STAD terhadap hasil belajar. Hasil Uji Independent Sample T-Tes nilai angket motivasi belajar setelah mendapat perlakuan disajikan dalam tabel 4.18 Tabel 4.18 Hasil Analisis Uji Independent Sample T-Tes Nilai Angket Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
Equal variances assumed
Hasil Equal Belajar variances not assumed
F
Sig.
,734
,396
t-test for Equality of Means
T
Df
Sig. (2taile d)
Mean Differ ence
Std. Error Differ ence
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
3,988
46
,000
7,523
1,887
3,726 11,321
3,949
41,861
,000
7,523
1,905
3,678 11,369
Berdasarkan tabel 4.18 hasil uji Independent Sample T-Tes yang dilihat pada kolom Equal variances assumed, diketahui bahwa nilai t hitung hasil angket motivasi postest sebesar 3,988 dengan nilai signifikansi 2-tailed sebesar 0,000. Nilai t hitung angket motivasi > t tabel ( 3,988 > 2,015) dan signifikasi (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak dan H1diterima, jadi kesimpulannya ada pengaruh penggunaan model STAD terhadap motivasi belajar.
52
4.3
Analisis Hipotesis Setelah dilakukan uji Independent Sample T-Test. Pada penelitian ini
dilakuan juga uji hipotesis, pengujian hipotesis dengan menggunakan hipotesis H0 dan H1 dan hipotesisi H0 yang dinyatakan tidak ada pengaruh antara variabel. Oleh karena itu untuk menguji hipotesis, maka di rumuskan: Ho: diduga tidak ada pengaruh penggunaan pembelajaran STAD terhadap hasil belajar IPA kelas 5 SD Negeri Dukuh 03 salatiga kecamatan sidomukti semester 2 tahun 2012/2013 H1: diduga ada pengaruh penggunaan pembelajaran STAD terhadap hasil belajar IPA kelas 5 SD Negri Dukuh 03 salatiga kecamatan sidomukti semester 2 tahun 2012/2013. Dasar pengambilan keputusan uji hipotesis dalam penelitian ini, berdasarkan pada kriterian pengujian Independent Sampel T-Test yaitu: Jika t hitung< dari t tabel , maka Ho diterima dan jika t hitung > dari t tabel, maka H0 ditolak maka H1 diterima atau berdasarkan nilai signifikansi (probabilitas) yaitu jika signifikansi > 0,05, maka H1 diterima, maka H1 diterima jika signifikansi < 0,05, maka H0 di tolak. Dari hasil uji Independen Sample T-Test kolom Equal varian assumed diperoleh nilai koefisien t hitung sebesar 5,264 dengan signifikasnsi yang diperoleh sebesar 0,000, sedangkan hasil nilai t tabel dapat dilihat melalui tabel distribusi t yang dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 tailed) dengan derajat kebebasan (df) sebesar 46 (df = 46-2). Dengan pengujian 2 tailed tersebut diperoleh hasil tabel sebesar 2,015. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa nilai t hitung > t tabel (5,264 > 2,015) dengan diperoleh signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000< 0,05). Karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Jadi kesimpulannya H1 diterima. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Students Teams-Achievement Division memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.15 Independent Sample Test dengan nilai t hitung postest hasil belajar > t tabel (5,264 > 2,015) dan signifikansi 0,000 < 0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
53
STAD mempengaruhi hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SD N dukuh 03 diterima. Rumusan hipotesis yang kedua dalam penelitian ini adalah: Ho: diduga tidak ada pengaruh penggunaan pembelajaran STAD terhadap motivasi belajar IPA kelas 5 SD Negeri Dukuh 03 salatiga kecamatan sidomukti semester 2 tahun 2012/2013 H1: diduga ada pengaruh penggunaan pembelajaran STAD terhadap motivasi belajar IPA kelas 5 SD Negri Dukuh 03 salatiga kecamatan sidomukti semester 2 tahun 2012/2013. Dasar pengambilan keputusan uji hipotesis dalam penelitian ini, berdasarkan pada kriterian pengujian Independent Sampel T-Test yaitu: Jika t hitung< dari t tabel , maka Ho diterima dan jika t hitung > dari t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima atau berdasarkan nilai signifikansi (probabilitas) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka H1 diterima, dan H1 diterima jika signifikansi < 0,05 maka H0 di tolak. Dari hasil uji Independen Sample T-test kolom Equal varian assumed diperoleh nilai koefisien t hitung sebesar 3,988 dengan signifikasnsi yang diperoleh sebesar 0,000, sedangkan hasil nilai t tabel dapat dilihat melalui tabel distribusi t yang dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 tailed) dengan derajat kebebasan (df) sebesar 46 (df = 46-2). Dengan pengujian 2 tailed tersebut diperoleh hasil tabel sebesar 2,015. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa nilai t hitung > t tabel (3,988> 2,015) dengan diperoleh signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000< 0,05). Karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Jadi kesimpulannya H1 diterima. Hasil hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran STAD memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.16 Independent Sample Test dengan nilai t hitung postest angket motivasi > t tabel (5,264 > 2,015) dan signifikansi 0,000< 0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempengaruhi motivasi belajar IPA kelas 5 SD N Dukuh 03 diterima.
54
4.3.1 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data yang telah di sajikan sebelumnya. Pembelajaran yang di gunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division STAD berpengaruh terhadap hasil belajar dan motivasi belajar pada pembelajaran IPA. Hal ini dilihat pada hasil analisis yang menunjukan nilai t hitung postest hasil belajar > t tabel (5,264 > 2,015) dengan signifikansi (0,000 < 0,05) untuk hasil belajar dan Nilai t hitung angket motivasi > t tabel ( 3,988 > 2,015) dan signifikasi (0,000 < 0,05) untuk motivasi belajar. Berdasarkan hasil deskriptif pretest hasil belajar kelas eksperimen nilai rata-rata sebesar 52,17 dan hasil angket motivasi pretest kelas eksperimen sebesar 66,43 sedangkan deskriftif postest hasil belajar kelas eksperimen nilai rata-rata sebesar 87,22 dan hasil postest angket motivasi 82,78. Dan pretest hasil belajar kelas kontrol nilai rata-rata sebesar 56,64 dan hasil angket motivasi pretest kelas kontrol sebesar 63,40 sedangkan deskriftif postest hasil belajar nilai rata-rata postest sebesar 74,24 dan hasil postest angket motivasi sebesar 79,91. Hasil dari analisis deskritif terlihat pada kelas eksperimen terjadi peningkatan pada hasil belajar dan motivasi belajar yaitu hasil pretest sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata sebesar 52,17 dan hasil postest setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata sebesar 87,22. Hasil pretest angket motivasi sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata sebesar 66,43 dan hasil postest setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata sebesar 82,78. Dari hasil penelitian ini ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team-Achievement divison terhadap hasil belajar dan motivasi belajar. Hal tersebut dikarenakan model STAD memiliki beberapa keunggulan yaitu siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran, berkomunikasi dengan teman satu kelompok dalam menyelesaikan tugas untuk saling bertukar pikiran serta mempunyai motivasi yang berasal dari stimulus yang diberikan oleh guru berupa penghargaan. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu cara paling baik dan sederhana untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif, karena dapat mendorong semangat siswa untuk belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar menurut Selvin (Taniredja, Faridli, dkk, 2011: 64).
55
Hasil Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Angga (2012) dan Yeni (2012) yang menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran termasuk pembelajaran IPA. Berdasarkan pemaparan analisis data hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada penggunaan model pembelajaran student teamsachievementdivisonterhadap hasil belajar dan motivasi belajar siswa karena siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran, berkomunikasi dengan teman satu kelompok dalam menyelesaikan tugas kelompok untuk saling bertukar pikiran serta mempunyai motivasi yang berasal dari stimulus yang diberikan oleh guru berupa penghargaan.