BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 1.1.1 Website Komunitas backpackerindonesia.com Secara singkat, website backpackerindonesia.com merupakan forum tempat mempertemukan para backpackers dan pecinta jalan-jalan dari berbagai daerah di Indonesia untuk berbagi informasi dan mencari teman jalan atau merencanakan perjalanan bersama. Backpackerindonesia.com didirikan pada bulan September 2009 oleh Boncel (bukan nama asli), dan berkembang sangat cepat. Saat ini telah mengumpulkan backpacker sebanyak 47.933 orang dari berbagai daerah di Indonesia.1 Berikut ini adalah logo yang digunakan oleh komunitas online backpackerindonesia.com.
Gambar 4.1 Logo Backpacker Indonesia Sumber: www.backpackerindonesia.com
1
Backpacker Indonesia About Us (2014, 29 Mei).About Us. Diakses pada tanggal 29 Mei 2014 dari http://www.backpackerindonesia.com/about
134
Awalnya komunitas Backpacker Indonesia yang di prakarsai oleh Boncel, berawal di Surabaya dan tidak memiliki website. Kegiatan mereka hanya berkumpul bersama di suatu lokasi untuk saling bertukar kabar, informasi atau sekedar silaturahmi, dan mengadakan perjalanan wisata bersama dengan konsep “patungan” agar
biaya
yang
dikeluarkan
bisa
semurah
mungkin.
Website
backpackerindonesia.com sendiri dibuat tepatnya 02 September 2009, yang ditandai dengan bergabungnya Boncel di website tersebut.
Gambar 4.2 Tanggal terbentuknya website backpackerindonesia.com Sumber: http://www.backpackerindonesia.com/forum/sebarkan-info-tentang-keberadaan-forumbackpacker-indonesia
135
Gambar 4.3 Tampilan website backpackerindonesia.com Sumber: http://www.backpackerindonesia.com/
Terdapat beberapa tata tertib bergaul di forum backpackerindonesia.com antara lain anggota akan langsung di banned oleh admin bila memasang iklan diluar kios backpacker, menjual paket/memasang link web/blog/forum/group diluar Signature. Beberapa peraturan lain adalah dilarang menggunakan username / avatar / signature yang mengandung subyek-subyek terlarang (SARA, pornografi, kekerasan, dll); penggunaan username berupa URL situs komersil atau forum lain juga dilarang; Iklan atau reference link hanya boleh dilakukan di forum / menu kios; dilarang keras membuat posting yang berhubungan dengan SARA, agama, pornografi, bersifat memprovokasi, kekerasan dan hal yang bertentangan dengan UUD; selain itu dilarang membuat topik / komentar yang tidak berarti, member juga dilarang keras membuat posting yang sama berkali-kali; demi keamanan sedapat mungkin jangan posting info 136
pribadi seperti nomor telepon, email, pin BB, dll di topik atau komentar, silakan gunakan personal message untuk bertukar info pribadi; dan yang terakhir dengan berat hati admin akan melakukan banned username tanpa peringatan kepada member yang mengganggu kenyamanan berdiskusi dalam forum dan menyerang/melecehkan moderator dan/atau administrator.2 Berdasarkan
data
statistik
yang
diinformasikan
dalam
website
backpackerindonesia.com, jumlah orang yang mengunjungi website ini adalah 590.882 orang sampai dengan 18 Juni 2014, dan data statistik juga menyediakan jumlah pengunjung website berdasarkan kota dan negara. Dibawah ini adalah gambarannya.
Gambar 4.4 Jumlah pengunjung website backpackerindonesia.com sampai dengan 18 Juni 2014 Sumber: http://www.seethestats.com/site/backpackerindonesia.com/STSCFY6wdMs
2
Backpacker Indonesia Rules (2014, 29 Mei).Tata Tertib Bergaul di Forum Backpacker Indonesia. Diakses pada tanggal 29 Mei 2014 dari http://www.backpackerindonesia.com/forum/tata-tertibbergaul-di-forum-backpacker-indonesia
137
Gambar 4.5 Jumlah pengunjung website backpackerindonesia.com berdasarkan kota sampai dengan 18 Juni 2014 Sumber: http://www.seethestats.com/site/backpackerindonesia.com/STSCFY6wdMs
138
Gambar 4.6 Jumlah pengunjung website backpackerindonesia.com berdasarkan negara sampai dengan 18 Juni 2014 Sumber: http://www.seethestats.com/site/backpackerindonesia.com/STSCFY6wdMs
139
1.1.2 Anggota Komunitas backpackerindonesia.com Pada tahun 2011, untuk pertama kalinya komunitas Backpacker Indonesia mengadakan pertemuan akbar di Yogyakarta yang dihadiri oleh sebagian besar anggota dari seluruh Indonesia, salah satu keputusan yang diambil dari pertemuan tersebut adalah mereka membagi anggota komunitasnya berdasarkan daerah tempat tinggal / kota yang di istilahkan dengan regional, contohnya regional Jabodetabek, regional Yogyakarta dan Solo, regional Surabaya, dan lain-lain. Masing-masing regional pun memiliki pengurus yang dipilih oleh para anggota atau ber-volunteer. Pengurus bertugas untuk menyebarkan informasi ke semua anggota komunitas di regionalnya dan mengusahakan agar terjadi pertemuan-pertemuan tatap muka antar anggota komunitas untuk mempererat hubungan dan komunikasi. Keanggotaan di komunitas backpackerindonesia.com terdiri dari beberapa jenis berdasarkan keaktifan anggotanya, ditandai dengan status tiap anggota. Jenisjenis nya antara lain, newbie, semi-newbie, junior member, senior member dan full member. Anggota komunitas backpackerindonesia.com juga ada yang berasal dari luar negara Indonesia, seperti Malaysia, Singapura, Brunei dan lain-lain, dan berdasarkan data statistik diatas banyak juga pengunjung website yang berasal dari negara-negara lain. Oleh karena itu backpackerindonesia.com akhirnya membuat link website baru dengan menggunakan hyperlink di backpackerindonesia.com untuk menampilkan
140
BPI english version, website tersebut bernama http://humpbacktrail.org/ . Dibawah ini adalah gambarannya:
Gambar 4.7 Hyperlink website BPI versi bahasa Inggris Sumber: http://www.backpackerindonesia.com/trip/mau-ajak-temen-luar-indonesia-backpackeran
Gambar 4.8 Tampilan website humpbacktrail.org Sumber: http://humpbacktrail.org/
141
Esensi dari website backpackerindonesia.com adalah bercerita tentang kegiatan para anggotanya, di dalamnya para anggota dapat meng-unggah komentar, foto-foto perjalanan wisata, dan menulis tentang perjalanan mereka. Kegiatan komunikasi para anggota di website backpackerindonesia.com dalam memberikan komentar atau posting, diatur oleh administrator website agar lebih rapih dan terkendali, misalnya untuk mencari teman jalan-jalan silahkan post di menu Next Trip, untuk berjualan paket wisata, tiket, jasa guide silahkan post di Kios backpacker, dan lain-lain sesuai dengan fungsi dan kegunaan masing-masing menu. Contoh tampilan posting dan komen dari para anggota adalah sebagai berikut:
Gambar 4.9 Tampilan posting dan balasan komentar antar anggota backpackerindonesia.com Sumber: http://www.backpackerindonesia.com/node/37449
142
1.1.3 Isi Website backpackerindonesia.com Banyak hal-hal yang dapat diinformasikan dalam website oleh para anggotanya, dan untuk itu pengelola menyediakan beberapa menu dengan tujuan yang berbeda. Di bawah ini adalah tampilan deretan menu di website backpackerindonesia.com :
Gambar 4.10 Tampilan deretan menu di website Sumber: http://www.backpackerindonesia.com/
Penjelasan lebih lanjut mengenai fungsi dan kegunaan dari menu-menu diatas antara lain: 1. BPI Home Halaman depan dari website backpackerindonesia.com, menampilkan rangkuman dari beberapa forum yang sedang aktif dibicarakan di menumenu lainnya. 143
2. Forum Tempat berdiskusi, bertanya dan berbagi informasi serta cerita. 3. Next Trip Memuat daftar acara jalan-jalan dan pertemuan backpckers. 4. Blogs Merupakan tempat para backpacker untuk menceritakan petualangannya, tulisan yang ada di Blogs adalah tulisan para backpacker yang dipilih oleh editor. 5. Gallery Adalah tempat bertukar foto-foto perjalanan para backapckers dan pecinta jalan-jalan sebagai penambah inspirasi perjalanan berikutnya. 6. Wisata Kumpulan tempat wisata di berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara. Bagi anggota yang sudah pernah pergi ke salah satu lokasi wisata yang ada di sini, bisa memberikan rating dan review. Anggota juga bisa memberikan saran tempat wisata disini, dan menambahkan foto atau keterangan di topik yang bersangkutan. 7. Kios Tempat anggota memasang iklan baris mulai dari jual beli, barter, paket toour, dan sebagainya yang berhubungan dengan perjalanan wisata,
144
kebutuhan perjalanan wisata, bahkan lowongan pekerjaan di obyek wisata. 8. Hotel Di
menu
ini,
otomatis
akan
tersambung
ke
search
engine
hotel.backpackerindonesia.com yang membantu anggota membandingkan harga-harga hotel di tempat tujuan. 9. Ticket Menu ini juga memiliki search engine yang membantu anggota untk mencari dan booking tiket pesawat termurah dari berbagai maskapai penerbangan. Search engine ini menghubungkan hasil pencariannya dengan website online ticket lain seperti tiket.com, ebookers.com, dan lain-lain. 10. Register Menu terakhir ini berfungi untuk pendaftaran anggota baru, log in, dan meminta password baru.
Selain itu, dikarenakan jumlah pengunjung serta anggota yang banyak dan terus bertambah, website backpackerindonesia.com juga menampilkan sponsor dan perusahaan lain yang beriklan seperti maskapai penerbangan dan wholeseller hotel dengan kategori budget rendah. Contoh nya adalah Air Asia, Booking.com dan Agoda.com. Dibawah ini adalah tampilannya: 145
Gambar 4.11 Tampilan iklan booking.com Sumber: http://www.backpackerindonesia.com/
Gambar 4.12 Tampilan iklan agoda.com Sumber: http://www.backpackerindonesia.com/
146
Gambar 4.13 Tampilan iklan hotel Mandarin Orchard Singapura dan airasia.com Sumber: http://www.backpackerindonesia.com/
1.2 Hasil Penelitian Meningkatnya peran komunitas online sebagai salah satu alat komunikasi pemasaran internet menunjukkan bahwa desain website harus mencerminkan kebutuhan dan kepentingan dari komunitas tersebut. Komunitas online adalah tentang interaksi antara pengguna dari sebuah website, bukan antar pengelola dan pengguna. Interaksi yang terjadi di website backpackerindonesia.com diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam menjawab fokus penelitian ini.
Kegiatan komunikasi pemasaran internet di www.backpackerindonesia.com 147
dalam mempromosikan obyek wisata di Indonesia dalam penelitian ini akan dibahas secara detail antar anggota. Pemaparan detail tersebut akan di lihat dari beberapa bagian yang akan dijelaskan satu persatu yang di antaranya: 1. Persiapan 2. Kegiatan Komunikasi 3. Kendala 4. Peluang dan Hasil
1.2.1 Persiapan Pada tahap persiapan ini peneliti ingin mengetahui pengetahuan awal narasumber dalam hal ini anggota komunitas backpackerindonesia.com terhadap keberadaaan website backpackerindonesia.com. Kedua narasumber adalah orang yang aktif berkegiatan di internet dan memiliki beberapa akun sosial media, hal itu ditandai dengan pernyataan mereka dibawah ini: “Di forum backpacker indonesia yang di website sama group-group backpacker di facebook, trus ada juga akun twitter sama path.” (Randy 2014) “Hmm.. yang pasti kan member di BPI, trus facebook, twitter, path, instagram, tumbler trus ada blog juga... tapi udah gak pernah nulis lagi di blog.. hehehe.” (Tyas 2014) Karena sebelumnya sudah aktif ber-sosial media, akhirnya mereka menjadi familiar atau terbiasa dan mengerti cara-cara menggunakan fasilitas di internet untuk menemukan hal-hal yang mereka cari, dan terutama untuk memenuhi minat khusus 148
mereka dalam hal ini adalah travelling. Salah satu nya adalah cara ketika Randy menemukan komunitas online backpackerindonesia.com “Emang dasarnya suka jalan-jalan Mba.. ngikutin komunitas biar bisa dapet informasi tentang destinasi apa aja yang menarik buat dikunjungi, jadi emang pada dasarnya udah hobi. Awalnya googling, baca-baca profilnya eh menarik juga, nah akhirnya gabung deh.” (Randy 2014) Sedikit berbeda dengan Tyas, karena Tyas mendapatkan referensi tentang komunitas online Backpacker Indonesia dari salah seorang teman kuliahnya. Nah.. backpacker disini kan orang berpikirnya pasti biayanya murah gitu, pokoknya meminimalisasikan biaya yang ada, awalnya itu pas kuliah.... sebenernya sih udah sempet tau, cuman gak tau ada forum BPI itu sendiri, ehh.. sempet nyari-nyari.. misalkan kita mau kemana nih, misalnya gak begitu jauh, Jogja gitu.. gimana sih ngambil paketan yang murah, nah nyari nih di internet..keluar deh web-web murah dan backpackeran gitu.. Trus kebetulan pas kuliah itu, ketemu sama temen dan dia udah pernah masuk di BPI. Dia sudah punya akun disitu, katanya “Ini loh gw ikutan komunitas, jalanjalannya murah.. apalagi gue tau lo suka jalan-jalan.. tapi kalau gw ala backpacker”....”Oh, boleh dong.. ya udah, gw juga gak suka yang mewah dan terlalu mahal yang penting jalan”... nah disitulah gw mulai bikin akun di BPI. (Tyas 2014) Dari hal ini dapat dilihat bahwa keikutsertaan mereka di komunitas online ini adalah dikarenakan minat mereka terhadap kegiatan travelling dengan biaya yang murah, hal lain adalah dengan mengikuti komunitas ini, mereka bisa mendapatkan informasi tentang destinasi wisata dan paket-paket murah. Pernyataan ini diperkuat dengan pendapat dari narasumber lainnya yaitu Firdaus dibawah ini: “Website BPI saya dapatkan informasi dari internet, setelah masuk dan lihat dalam website tersebut menurut saya web itu merupakan salah satu web yang berbasis komunitas, yaitu komunitas para penggemar backpacker yang selama ini menjadi penilaian orang adalah jalan-jalan dengan biaya yang murah meriah. Selain itu juga web tersebut memberikan banyak informasi mengenai hal-hal objek wisata yang nantinya akan menjadi referensi kita 149
sebagai pertimbangan jika ingin melakukan perjalanan backpacker.” (Firdaus 2014)
Hasil
observasi
peneliti
di
website
backpackerindonesia.com
juga
menunjukkan beberapa paket wisata yang dirancang oleh anggota, tidak untuk kepentingan komersil melainkan sekedar mencari teman jalan “bareng” agar biaya yang dikeluarkan bisa di bagi rata. Terdapat keterbukaan perihal perhitungan biaya di tipe perjalanan seperti ini, gambarannya adalah sebagai berikut:
Gambar 4.14 Tampilan posting ajakan trip bersama domestik Sumber: http://www.backpackerindonesia.com/node/37482
150
1.2.2 Kegiatan Komunikasi Kegiatan para anggota di website backpackerindonesia.com sangat beragam, yang terutama adalah posting dan memberikan komentar. Ada banyak jenis posting yang bisa ditemui antara lain posting tulisan mengenai ajakan trip, posting informasi seputar topik-topik yang sedang tren atau hangat, posting tulisan tentang obyek wisata domestik dan luar negeri, posting gambar atau foto-foto hasil perjalanan wisata, dan lain-lain. Berikut ini adalah tampilan di menu awal website yang berisi short-cut atau jalan pintas mengenai posting terbaru di setiap kategori:
Gambar 4.15 Tampilan short cut ke halaman posting terbaru di setiap kategori Sumber: http://www.backpackerindonesia.com/
151
Hasil posting para anggota tersebut akan di komentari oleh anggota-anggota lain dan si empunya tulisan atau gambar akan menjawab dan ikut nimbrung di komentar-komentar tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan Randy mengenai kegiatan nya di website, awalnya dia sering memberikan komentar dan menyapa anggota lain, namun apabila sudah menyangkut tentang pembicaraan serius selanjutnya untuk rencana perjalanan, biasanya anggota akan saling bertukar nomor telepon atau pin BB. “Sering comment, menyapa anggota backpacker lainnya ketika mau jalan.. yang di comment’in sih biasanya kalau ada open trip, sama obrolan-obrolan yang lagi hot issue, di forum anggotanya kan hampir dari semua wilayah Indonesia nah ketika mau jalan ke daerah yang dituju sebelumnya, posting siapa yang udah pernah ke tempat itu atau orang yang tinggal disana. Biasanya ada yang bales tuh baik itu orang sana atau yang udah kesana. Biasanya lewat pesan tukeran kontak no hp atau pin bb.” (Randy 2014) Menurut Randy, apabila sudah mengenal beberapa anggota lain melalui website, biasanya mereka akan bertukar contact dan pin BB, sehingga ke depan nya mereka tetap bisa berteman dan berbagi informasi serta ajakan trip lainnya, pendapat Randy juga dibenarkan oleh Tyas. “ Tapi kadang iya, karena sudah kenal sama beberapa sesama anak di BPI, jarang lah buka.. paling open trip lewatnya BBM, jadi ngapain buka lagi web?” (Randy 2014) “Kalau awalnya kita buka akun emang iya tuh rajin...nanti abis itu tukeran kontak..bikinlah group di whatsapp, bikinlah group di BBM..” (Tyas 2014) “ Iya, awalnya doang..setelah itu lanjut di BBM, WA, atau ya teleponan... sama kan jawabannya, intinya.. hehehehe.” (Randy 2014)
152
Berdasarkan hasil observasi peneliti, hal itu mungkin saja karena setiap informasi ajakan trip atau perjalanan wisata yang di posting di website, biasanya selalu menyertakan contact pribadi anggota yang melakukan posting tersebut, sehingga para anggota digiring untuk melanjutkan komunikasi pribadi diluar website.
Gambar 4.16 Tampilan kontak pribadi anggota di posting ajakan trip Sumber: http://www.backpackerindonesia.com/node/37482
Salah satu menu di website yaitu menu wisata, berisi mengenai tulisan para anggota tentang obyek wisata yang pernah mereka kunjungi dan di menu ini anggota juga bisa menyarankan obyek wisata tertentu, contohnya adalah tulisan mengenai obyek wisata Pantai Ngurbloat di Maluku, beserta respon dari anggota lainnya yang berupa komentar:
153
Gambar 4.17 Tampilan komentar anggota Sumber: http://www.backpackerindonesia.com/node/23847#comments
Tidak dapat dipungkiri juga bahwa visualisasi obyek wisata yang berupa fotofoto lebih menarik minat para anggota sebelum memutuskan untuk membaca ulasan, seperti yang diutarakan oleh Tyas berikut ini: “Dari web yah.. yang pertama sih emang searching nya tempat-tempat tersembunyi di Indonesia yang cantik, terus yang indah dan yang layak dikunjungi dan ada juga sebagian yang udah tahu dari orang misalnya, ini 154
lho ada tempat bagus yang sering diomongin.. trus kita searching di web trus tertarik.. pasti yang pertama gak baca tulisannya dulu tapi lihat gambarnya dulu.. wah keren nih, baru deh cari info-info..di Web kan bisa masukkin foto.” (Tyas 2014) Pernyataan Tyas diatas diperkuat oleh narasumber Firdaus yang berpendapat bahwa perhatiannya di website backpackerindonesia.com terpusat di menu Gallery, dibawah ini adalah pernyataannya : “Hal yang menarik perhatian di web tersebut adalah dengan paket yang ditawarkan, harga sangat terjangkau dan banyak objek wisata yang bagus dan indah. Berbagai pantai dan laut yang menjadi pusat perhatian saya adalah melihat di gallery BPI, karna keindahannya itu yang menjadi pusat perhatian setiap orang yang ingin pergi menuju kesana, seperti di gili trawangan Lombok, pantai dan laut yang masih alami, bening yang membuat orang terkagum melihat pemandangan tersebut.” (Firdaus 2014)
Gambar 4.18 Tampilan di menu Gallery Sumber: http://www.backpackerindonesia.com/image/tid/60
155
Salah satu hasil dari aktifitas backpacking adalah dokumentasi dalam bentuk foto atau video dari tempat-tempat yang dikunjungi yang kemudian di share kepada orang lain khususnya kepada kelompok orang-orang yang memiliki minat yang sama yaitu travelling. Dokumentasi tersebut secara tidak langsung akan menggambarkan realitas dan bukan sekedar apa yang bisa dilihat, foto bisa jadi akan mewakili apa yang dikatakan oleh sang penjelajah / traveller tentang tempat-tempat yang dikunjunginya. Sehingga dengan sendirinya para backpacker Indonesia akan memberikan informasi tentang kondisi real yang sedang terjadi, jadi mereka tidak sekedar menikmati apa yang disuguhkan alam semesta, tapi juga ikut menjaga kelestariannya sekecil apapun yang bisa mereka berikan termasuk dalam berbagi informasi.
1.2.3 Kendala Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak lain dengan tujuan tercapainya persepsi atau pengertian yang sama, namun dalam prosesnya komunikasi bisa menghadapi berbagai kendala. Salah satu kendala yang paling mendasar adalah kebutuhan akan jaringan internet untuk melalukan komunikasi pemasaran internet. Tersedia atau tidaknya jaringan internet serta kekuatan jaringan mempengaruhi kelancaran kegiatan komunikasi mereka di internet. Pernyataan diatas dikuatkan oleh pendapat dari salah satu narasumber dibawah ini: 156
“Gak ada sih lancar-lancar aja Mba... paling ya kalau ga ada internet.. Hahahahhaa.” (Randy 2014)
Sedangkan kendala lain yang dihadapi oleh narasumber Tyas adalah kendala untuk posting di website, karena web backpackerindonesia.com memiliki banyak anggota yang aktif menulis dan sharing sehingga sudah banyak informasi yang di bagikan dalam website tentang obyek-obyek wisata di Indonesia, oleh karena itu pada saat Tyas ingin posting tulisan di web ternyata sudah ada ulasan tentang obyek wisata yang sama di website. Pendapat dari Tyas adalah sebagai berikut: “Awalnya itu gue jarang share di web awalnya gini mba.. karena pas bacabaca di web, mereka banyak yang lebih pakar lagi.. sedangkan aku kan newbie yang bener-bener baru ngikutin, jadi mau share pun udah ada yang share duluan...ada yang lebih dahulu lagi.” (Tyas 2014)
Ke-aktifan para anggota dalam berbagi informasi di web seperti yang tersirat pada pernyataan Tyas diatas juga dikuatkan oleh pendapat dari narasumber nonanggota
yaitu
Firdaus.
Setelah
melihat-lihat
dan
menelusuri
isi
website
backpackerindonesia.com berikut ini adalah tanggapan dari Firdaus : “terjadinya komunikasi dalam web tersebut yang dimulai oleh beberapa anggota yang mencari informasi ataupun yang memberikan informasi mengenai hal yang berkaitan dengan objek wisata, sehingga beberapa anggota lainnya ikut menanggapi hal tersebut, selain itu juga beberapa informasi penawaran paket jalan-jalan ikut memberikan kegiatan komunikasi tersebut, sehingga web tersebut bisa sangat aktif.” (Firdaus 2014)
Berdasarkan hasil observasi peneliti, kendala lain yang dihadapi oleh para anggota dalam berkomunikasi dan berbagi informasi tentang obyek wisata di website 157
adalah kendala bahasa. Karena anggota web backpackerindonesia.com tidak hanya berasal dari Indonesia saja, melainkan juga dari negara-negara tetangga bahkan berdasarkan statistik, pengunjung website ini sudah mencapai negara-negara dari benua lain seperti eropa dan amerika. (lihat hasil statistik di halaman 39) Namun kendala ini sudah di antisipasi oleh pihak pengelola. Pada tanggal 14 Mei 2013, salah satu staff pengelola BPI posting di web tentang sambungan / link ke website yang dirancang dengan menggunakan Bahasa Inggris sebagai fasilitas tambahan bagi teman-teman dan anggota lain yang tidak memahami Bahasa Indonesia. Nama websitenya pun bukan lagi backpackerindonesia.com karena sasarannya bukan lagi pengungjung web dari Indonesia, oleh karena itu menggunakan nama baru yaitu humpbacktrail.com. Dibawah ini adalah gambarannya:
Gambar 4.19 Tampilan informasi tentang website BPI berbahasa Inggris Sumber: http://www.backpackerindonesia.com/trip/mau-ajak-temen-luar-indonesia-backpackeran
158
Gambar 4.20 Tampilan isi web humpbacktrail.org Sumber: http://humpbacktrail.org/
1.2.4 Peluang dan Hasil Banyak manfaat yang didapatkan dari menjalin komunikasi dan hubungan dengan
orang
lain
tak
terkecuali
yang
dialami
oleh
para
anggota
backpackerindonesia.com, antara lain manfaat peluang dan hasil. “Banyak banget Mba...yang pasti berawal dari hobi jalan-jalan itu dan menjadi anggota BPI ini, bisa dapetin teman... hobi pun tersalurkan istilahnya... trus juga peluang bisnis, karena kan beberapa trip yang gue bikin juga karena kenalan-kenalan yang didapat dari BPI trus yang pasti juga peluang berbagi info di Web.” (Randy 2014) “Hasil yang pertama emang temen tuh lebih banyak ya, sosialisasi.. dulu aku sempet aktif di pengurus juga kan..kegiatannya juga gak cuma jalan-jalan aja, ada kegiatan sosial, kaya baksos... trus yah pastinya dapat informasiinformasi tentang obyek wisata lahh....” (Tyas 2014) 159
Kesimpulan dari kedua narasumber diatas adalah dengan menjadi anggota di website backpackerindonesia.com mereka bisa mendapatkan banyak teman dan informasi-informasi yang mereka butuhkan seputar obyek wisata dan traveling yang menjadi daya tarik utama mereka saat bergabung, selain itu berdasarkan informasi dari Randy, dia juga mendapatkan peluang bisnis disana karena dengan pengalamannya bepergian ke beberapa tempat wisata di Indonesia dan mendapatkan teman baru melalui website backpackerindonesia.com, Randy telah menjalankan usaha kecil - kecil-an yaitu mengakomodir kebutuhan perjalanan beberapa anggota baru yang tentunya kegiatan Randy tersebut adalah salah satu hasil dari promosi dan bentuk promosi obyek wisata yang bermula dari kegiatan di website. Berdasarkan hasil observasi peneliti, peluang bisnis memang banyak terdapat di website backpackerindonesia.com, karena di web tersedia menu Kios yang khusus ditujukan untuk para anggota memasang iklan baris mulai dari jual beli, barter, paket tour, dan lain sebagainya.
Gambar 4.21 Tampilan isi menu kios Sumber: http://www.backpackerindonesia.com/kios
160
Selain itu, dikarenakan website backpackerindonesia.com ini tergolong aktif, banyak menerima kunjungan tiap harinya dan para anggota nya pun banyak dan aktif berkomunikasi di website, maka perusahaan-perusahaan komersil pada akhirnya melihat ada peluang untuk beriklan di website ini.
Gambar 4.22 Tampilan iklan di website backpackerindonesia.com Sumber: http://www.backpackerindonesia.com/
Berdasarkan observasi dari peneliti, perusahaan komersil yang beriklan di website backpackerindonesia.com adalah perusahaan yang berhubungan dengan industri pariwisata, seperti perusahaan penerbangan, wholeseller hotel, hotel domestik dan internasional serta wholeseller tiket pesawat dan kereta api.
161
4.3 Pembahasan Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada sesama anggota komunitas dengan menggunakan berbagai media, dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang di kehendaki (Kennedy dan Soemanagara, 2009). Internet sebagai media baru (new media) memiliki kekuatan promosi yang sanggup mengalahkan media promosi konvensional. Munculnya berbagai alat-alat komunikasi internet salah satunya website memungkinkan siapapun untuk mempublikasikan (mengkomunikasikan) apapun, kepada siapapun, dari manapun, dan kapanpun sepanjang seluruh akses dan mekanismenya tersedia. Beberapa keunggulan diatas dimanfaatkan oleh anggota komunitas Backpaker Indonesia untuk saling
berinteraksi
dan
berkomunikasi
melalui
situs
atau
website
backpackerindonesia.com di Internet. Websites backpackerindonesia.com adalah bagian dari social networks, lebih tepatnya Niche Market Social Networking karena anggota yang terdaftar di website tersebut memiliki minat yang sama yaitu travelling dengan biaya yang murah. Karena sangat segmented, komunitas ini biasanya lebih kecil daripada social networks lainnya namun sangat efektif bagi pemasar yang ingin meraih target market dengan karakter yang lebih spesifik.
162
Berikut ini adalah bagan mengenai fitur-fitur menu yang terdapat di website backpackerindonesia.com yang dapat digunakan oleh para anggota dalam kegiatan komunikasi mereka seputar dunia pariwisata :
Bagan 4.1 Fitur menu di website backpackerindonesia.com
Secara garis besar, alur yang dapat digambarkan untuk kegiatan para anggota di website backpackerindonesia.com adalah sebagai berikut:
Bagan 4.2 Kegiatan para anggota di website backpackerindonesia.com
163
Bagan diatas menggambarkan bahwa perkenalan anggota dengan komunitas online Backpacker Indonesia dilalui dengan berbagai cara antara lain melalui ketidak sengaja’an menemukan alamat website di search engine internet dan juga melalui referensi dari orang lain. Setelah itu mereka akan mengunjungi website tersebut dan melalukan observasi isi dan kegiatan di website backpackerindonesia.com. Bagi beberapa orang yang merasa terkesan dan tertarik dengan komunitas online ini kemudian mendaftarkan diri sebagai anggota, namun bagi beberapa orang yang kurang tertarik akan berhenti mengunjungi website ini atau tetap memantau isi web untuk sekedar mendapatkan informasi tanpa harus menjadi anggota komunitas Backpaker Indonesia. Jika dikaitkan dengan teori hirarki tanggapan AIDA, penjabaran diatas termasuk dalam kategori perhatian (attention) dan ketertarikan (interest).
Pada
saat
calon
anggota
menemukan
alamat
website
backpackerindonesia.com melalui seach engine dan membuka web tersebut, hal itu sudah menandakan adanya perhatian, lebih jauh ketika calon anggota merasa tertarik, mereka akan menjelajahi halaman-halaman website backpackerindonesia.com tersebut. Selanjutnya tiba di tahapan keingian (desire), tahapan lebih lanjut yang ditandai dengan bergabungnya pengunjung web backpackerindonesia.com menjadi anggota komunitas, jika mereka terhenti di tahapan interest, mereka belum tentu mendaftar menjadi anggota komunitas backpackerindonesia.com Kegiatan para anggota di website backpakerindonesia.com berkisar diantara posting dan memberikan komentar. Jenis-jenis posting mereka antara lain tulisan 164
mengenai ajakan trip, informasi seputar topik yang sedang hangat dibicarakan dalam dunia pariwisata, tulisan tentang obyek wisata domestik dan luar negeri serta yang paling mendapatkan perhatian besar adalah posting foto-foto hasil perjalanan wisata mereka. Setiap posting yang dilakukan oleh anggota akan di verifikasi oleh admin website karena komunitas backpackerindonesia.com memiliki tata cara atau peraturan dalam bergaul / berkomunikasi yang oleh admin disediakan di halaman utama website agar dapat dibaca oleh anggota atau calon anggota sebelum mendaftar. Begitupula dengan komentar-komentar yang diberikan oleh anggota lain dalam menanggapi posting, admin akan secara berkala memonitor isi dari pembicaraan para anggota di website. Pelanggaran terhadap tata cara akan mendapatkan peringatan dan bisa berujung kepada banned akun. Jika dikaitkan dengan teori hirarki tanggapan AIDA, tahapan ini sudah mencapai tahap tindakan (action), karena anggota sudah aktif terlibat dan berperan dalam kegiatan komunikasi pemasaran di website backpackerindonesia.com. Satu-satu nya kendala yang dihadapi oleh anggota saat akan melakukan kegiatan di web backpackerindonesia.com adalah masalah teknis, yaitu tidak tersedianya koneksi internet atau lemahnya koneksi internet tersebut. Setiap harinya selalu ada posting yang dilakukan oleh anggota, dan komentarkomentar yang diberikan oleh anggota lainnya di website. Hal ini adalah salah satu indikator baik yang mencerminkan bahwa komunitas backpackerindonesia.com adalah aktif dan dari komunikasi mereka yang berkisar tentang rencana perjalanan 165
dan ulasan obyek wisata terdapat usaha saling mempengaruhi dan menyamakan persepi antar anggota terhadap topik-topik atau ulasan yang dibahas. Indikator lainnya bahwa website bakcpakerindonesia.com merupakan website yang aktif adalah banyak terdapat perusahaan-perusahaan komersil yang beriklan di website tersebut dan pihak pengelola website menyediakan ruang untuk iklan banner. Jika website backpackerindonsia.com kurang aktif dan memiliki sedikit pengunjung, maka perusahan komersil tidak akan melihat ada peluang yang baik untuk beriklan disitu. Pengelola website juga menyediakan peluang bagi anggota yang mau berbisnis dengan menyediakan menu kios untuk memasang iklan baris. Keterlibatan perusahaan-perusahaan komersil di website backpackerindonesia.com, dalam teori hirarki tanggapan AIDA, termasuk ke dalam tahap ketertarikan (interest), karena adanya perusahaan komersil yang beriklan dapat menarik perhatian pengunjung web backpackerindonesia.com, terlebih bagi mereka yang terfokus untuk mendapatkan informasi seputar perjalanan wisata, fasilitas, sarana dan pra-sarananya; mengingat tidak semua perusahaan bisa beriklan di web backpackerindonesia.com, ada penyaringan tipe perusahaan. Iklan-iklan pun tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan komunikasi. Keikutsertaan anggota di komunitas online ini juga menghasilkan beberapa manfaat antara lain, mereka mendapatkan banyak informasi tentang obyek wisata, mereka mendapatkan banyak teman untuk bertukar pendapat, informasi bahkan teman untuk melakukan perjalanan wisata bersama. Awalnya isi dari website 166
backpackerindonesia.com adalah untuk mencari teman jalan ke suatu obyek wisata dengan tipe sharing cost, dan dengan tipe perjalanan non-komersil seperti ini terdapat keterbukaan antara anggotanya hingga hal tersebut memicu faktor emosional yang membuat mereka lebih akrab dan terikat, yang dalam perkembangannya pertemanan antar anggota berlanjut tidak hanya di dalam website saja melainkan diluar website. Selain itu dari proses komunikasi dan transaksi yang terjadi di Internet, munculah komunikasi antar pribadi karena mereka akan bertukar contact pribadi lain seperti nomor handphone dan pin BB. Setelah melakukan komunikasi antar pribadi, timbulah rasa saling percaya, karena biasanya anggota yang lain harus memberikan sejumlah uang sebagai uang muka kepada anggota lain yang berperan sebagai TL (Team Leader) dalam mengatur perjalanan mereka. Sehubungan dengan concern para backpacker untuk mendapatkan biaya semurah mungkin bagi perjalanan wisata mereka, informasi umum yang biasanya di bagikan dalam komunikasi / pertemanan antar anggota di web adalah berkisar tentang transportasi menuju obyek wisata yang di maksud, akses menuju obyek wisata, biaya, seberapa sulit medan yang akan dilalui, referensi akomodasi, dan lain-lain. Hal-hal tersebut tentunya mempengaruhi keputusan para anggota untuk pergi ke suatu obyek wisata. Kedua hal diatas diperkuat oleh salah satu pakar pemasaran pariwisata H. Oka A. Yoeti, yang mengatakan bahwa pesan promosi melalui tourist publicity hendaklah dilakukan secara menyenangkan (emotion) dan kemudian diberi dorongan sehingga 167
dapat menarik wisatawan potensial. Disinilah perlunya ditonjolkan perpaduan yang harmonis sehingga dapat menciptakan emotional impact dengan menonjolkan: (1) biaya paket wisata dan keuntungan yang diperoleh, (2) macam transportasi yang akan digunakan, (3) waktu dan lama perjalanan yang dilakukan, (4) referensi akomodasi yang dapat digunakan, (5) pengurusan asuransi perjalanan wisata, (6) perkiraan uang saku yang dibutuhkan, dan informasi lainnya.3
3
Oka A. Yoeti. Pemasaran Pariwisata Terpadu. Bandung: Penerbit Angkasa, 2002 hal. 49
168
Menggunakan definisi komunikasi menurut Harold Lasswell4: “Who says what in which channel to whom with what effect?” Siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana? Proses komunikasi yang terjadi antar anggota di website backpackerindonesia.com dapat digambarkan sebagai berikut: Siapa: Para anggota komunitas online Backpacker (Komunikator)
mengatakan apa: - Informasi obyek wisata di Indonesia. - Informasi seputar topik hangat di dunia pariwisata. - Berbagi foto-foto perjalanan wisata. - Saling berkomentar terhadap informasi yang dibagikan. - Ajakan untuk melakukan perjalanan wisata bersama (Content)
kepada siapa: - Para anggota komunitas online Backpacker Indonesia. - Non anggota komunitas yang berkunjung ke backpackerindonesia.com. (Partisipan)
dengan saluran apa: Di media Internet khususnya website backpackerindonesia.com. (Channel)
dengan pengaruh bagaimana: - Mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan teman baru dengan minat yang sama. - Peluang untuk berbisnis di bidang pariwisata. - Promosi obyek wisata di Indonesia. (Efek)
Bagan 4.3 Proses komunikasi para anggota di website backpackerindonesia.com
Berdasarkan proses komunikasi diatas, terdapat sedikit modifikasi dari teori asli Lasswell. Bahwa dalam penelitian ini tidak ada komunikan, saat menggunakan media baru komunitas, komunitan digantikan oleh partisipan karena medium atau channel yang digunakan adalah website.
4
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008 hal. 69
169
Beberapa
point
pembahasan
diatas
yang
menjadikan
komunitas
backpackerindonesia.com terus berkembang hingga memiliki anggota dari negara lain, antara lain informatif, adanya keterbukaan, banyak peluang yang tersedia, namun tetap dalam koridor berkomunikasi yang baik dengan adanya tata cara bersosialiasi
di
web.
Hal
ini
lah
yang
menjadikan
website
komunitas
backpackerindonesia.com sebagai salah satu potensi media promosi yang bisa dipergunakan dalam mempromosikan obyek wisata di Indonesia.
170