BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Visi dan Misi Universitas Muhammadiyah Tangerang Sejak awal berdiri periode tahun 2009-20013 Universitas Muhammadiyah Tangerang (“UMT”) dipimpin oleh Rektor H. Achmad Badawi, S.Pd., SE., MM. Berdasarkan SK PP Muhammadiyah Nomor : 156/Kep/1.0/D/2009 tentang Penetapan Rektor UMT, untuk kepemimpinan periode tahun 2013-2017 masih dipimpin oleh Rektor, Dr. H. Achmad Badawi, S.Pd., SE., MM berdasarkan SK PP Muhammadiyah Nomor : 193/KEP/I.0/D/2013 Dari 24 (dua puluh empat) program studi, telah terakreditasi BAN-PT berjumlah 22 (dua puluh dua0 program studi dengan 6 (enam) program studi mendapatkan nilai (B), 16 (enam belas) program studi mendapatkan nilai (C) dan 2 (dua) program studi untuk program studi Teknik Industri dan Profesi Nurse dalam masa tunggu visitasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Mekanisme Tata Pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan yang diterapkan UMT dari Rektor yang mempunyai tugas pokok melaksanakan arahan dan menetapkan kebijakan umump pada aturan, norma dan tolak ukur penyelenggaraan Catur Dharma UMT atas keputusan Senat Universitas. Dalam
80
81
menjalankan tugas tersebut, Rektor dibantu oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan AIKA, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Kepegawaian dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama. Tata Pamong di UMT terdiri atas Rektor, Wakil Rektor, Kepala-Kepala Biro, lembaga-lembaga, dan Unit Pelaksana Teknis (UPT). Penetapan Rektor dilakukan melalui tahapan pemilihan Rektor oleh Senat Universitas dengan mengambil dua calon suara terbanyak. Dua calon yang terpilih diajukan kepada pimpinan pusat Muhammadiyah untuk ditetapkan salah satunya. Kepemimpinan Rektor UMT menggambarkan kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi dan kepemimpinan publik. Pemilihan wakil-wakil Rektor dilakukan oleh anggota Senat Universitas dan calon yang mendapatkan suara terbanyak diajukan ekpada Majelis Dikti PP Muhamammadiyah. Lalau ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan oleh Majelis Dikti sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan AIKA, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Kepegawaian, dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama. Adapun Kepala-Kepala Biro, KetuaKetua Lembaga dan Kepala-Kepala Unit dalam lingkungan UMT ditetapkan dengan SK Rektor. Sistem tata pamong dilaksanakan secara kredibel, transparan, akuntabel, bertanggungjawab dan adil. Guna menunjang dan memperlanjar tugas pengelolaan secara administratif UMT memiliki 3 (tiga) biro yaitu (1) Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), (2). Biro Administrasi Umum (BAUM), (3). Biro Keuangan. Ketiga biro tersebut memiliki job description masing-masing sesuai
82
dengan wilayah kerjanyanya yang secara umum membantu pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran UMT yang telah dicanangkan dalam Renstra 2009-2013 dan Renstra 2014-2018. Penjaminan mutu akademik maupun nonakademik dilakukan oleh sebuah lembaga di tingkat Universitas yang disebut LPM Universitas. Perihal penerimaan mahasiswa baru, UMT memiliki mekanisme melalui dua jalur yaitu: (1). Jalur tes (2). Jalur non tes. Yang pertama kegiatan tes dilakukan untuk mereka yang memiliki ijazah SLTA/sederajat yang tidak mendapat rangking 5 besar disekolahnya. Yang non tes diberlakukan kepada mereak yang mendapat rangking 5 besar disekolahnya. Mahasiswa baru yang akan masuk ke UMT harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan oleh UMT. Dengan persyaratan ini, diharapkan dapat mendukung terlaksananya visi, misi, tujuan dan sasaran UMT sebagaimana tersebut di atas. Mahasiswa baru UMT yang registrsi terhitung dari tahun 2010 berjumlah2.030 orang, tahun 2011 berjumlah 2.689 orang, tahun 2012 berjumlah 3.427 orang, tahun 2013 berjumlah 4.233 orang dan jika dirata-rata yang registrasi pertahun selama 4 tahun berjumlah 3.095 orang. Berdasarkan data jumlah mahasiswa yang diterima diketahui mahasiswa sebagian besar berasal dari Provisnsi Banten, ditambah dari beberapa provinsi lain yaitu DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogjakarta, Aceh, Sumatera Utara, Sumateran Barat serta Bengkulu dan dari Provinsi lain meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak. Sejak berdiri tahun 2009 sampai dengan tahun akademik 2012/2013 mahasiswa UMT berjumlah 9.946 mahasiswa, dan telah meluluskan sebanyak
83
3.220 orang. Alumni sebagain besar merupakan konversi mahasiswa/i dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah (STIEM), Sekolah Tinggi Agama Islama Muhammadiyah (STAIM) dan Sekolah Tinggil Illmu Kesehatan (STIKes) baik jenjang Diploma tiga (D3), Dimploma empat (D4), Strata saut (S1) maupun strata dua (S2) dengan IPK rata-rata 3,47 dan lama studi rata-rata 3 tahun untuk program D3, IPK rata-rata 3,25 dan lama studi rata-rata 1 tahun untuk program D4, IKPK rata-rata 3,34 dan lama studi 4 tahun untuk program S1, sedangkan untuk lulusan S2 rata-rata IPK 3,56 dan lama studi 2 tahun. Lulusan UMT bekerjsa dalam berbagai bidang pekerjaan baik di pemerintahan, swasta maupun berwirausaha. Kegiatan kemahasiswaan yang bersifat ekstra kurikuler dikoordinir oleh Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) Universitas dan Ikatan Mahasiswa Muhammdiyah (IMM) Universitas berjalan dengan baik. Hal ini antara lain dapat dilihat dari bebagai hasil kejuaraan pada berbagai perlombaan baik pada tingkat lolka maupun nasional. Pembinaan keorganisaian mahasiwa dilakukan melalui koordinsi Biro Adiminstrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) dalam berbagai kegiatan. Dalam struktur keorganisasian mahasiswa tingkat universitas bekerja sama dengan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama memberikan pendampingan terhadap terhadap peningkatan persetasi mahasiswa. Sistem penjaminan mutu bagi lulusan dan seluruh yang berkaitan dengan pengembangan program studi sudah terlembagakan apda tingkat universitas dan fakultas melalui lembaga penjamina mutu uang dikenal dengan nama Lembaga
84
Penjaminan Mutu (LPM) Universitas dan Gugus Penjaminan Mutu (GPM) Fakultas/Pascasarjana, yang menetapkan tentang standar jaminan mutu yang meliputi seluruh aspek pendidikan dan ditetapkan melalui evaluasi diri. Selain itu telah dilakukan berbagai upaya melalui pengkajian kurikulum, monitorin proses pembelajaran, dan peningkatan sumber daya manusia (dosen dan tenaga penunjang). Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dosen dilakukan melalui studi lanjt dan bebagai pelatihan, terutama terkati dengan peningkatan kemampuan pengelolaan pengajaran, seperti pembuatan silabus dan SAP. Mahasiswa terus dipacu untuk dapat mengembangkan wawasan, keahlian, dan keterampilan baik yang dilakukna secara terstruktur pada proses pembelajaran, juga dilakukan melalui kegiatan kemahasiswaan berupa pelatihan kepemimpinan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa telah diberikan ruang cukup untuk menyampaikan aspirasinya berkenaan dengan pengembangan fasilitas dan pelayanan program studi melalui survey kepuasan mahasiswa dan proses pembelajaran dalam bentuk pengisian kuisioner tentang kinerja akademik dosen di kelas di setiap akhir semester. Lembaga kemahasiswaan yang ada diberikan raung cukup guna menyanpaikan aspirasinya guna perbaikan kualitas pembelajaran dan pelayanan di tingkat fakultas dan universitas. Tenaga dosen tetap UMT berjumlah 233 orang dan tenaga tidak tetap berjumlah 50 orang. Seluruh dosen tetap UMT dipacu terus untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan dan mengikuti pelatihan-palatihan yang relvan dengan bidang yang akan dikembangkan dalam proses pembelajaran. Pemingkatan
85
kualifiksi pendidikan diarahkan untuk studi lanjut S3. Dosen yang berpendidikan S2 sebaganyak 96,41% dan S3 sebanyak 3,59%. Dari 96,41% dosen yang berpendidikan S2 tersebutsedang menimepuh studi lanjut antra lain di Universitasn Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Padjadjaran Bandung (UNDAP), Institut PTIQ Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan sebagainya. Dosen tetap UMT telah memilik kepangkatan akademik dengan jenjang Guru Besar (0,45%), Lektor Kepala (1,79%), dan Asisten Ahli (17,94%) serta Tenaga Pengajar (69,96%). Rasio perbandingan antra dosen tetap dan mahasiswa telah cukup yaitu 1: 45. Suara akademik yang kondusif diciptakan melalui hubungan yang harmonis antara pmimnan UMT, Dosen, pegawai dan mahasiswa. Untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam proses pembelajaran maka setiap dosen wajib mengikuti program Pengembangan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti), Pengembangan Model Pembelajaran Student Centered Learning (SCL). Beberapa dosen telah memiliki Sertifikat Pendidik. Gugan monitoring dan evaluasi kinerja dan karir telah dilakukan beberapa cara terutama melaui laporan Beban Kerja dosen (BKD) per semester, daftar pelinlaian pelaksaan pekerjaan (DP3). UMT berkomitemen tuntuk meningkatkan mutu dan relevansi lulusan dengan melakukan pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum UMT, selain dipandu oleh visi,misi, tujuan dan sasaran UMT, juga berdsarkan perkembangan ilmu pengetahuan, kebutuan masyarakat, dan beban studi mahassiwa UMT. Beban studi mahasiswa adalah 110 SKS untuk Diploma Tiga
86
(D-III), 146 SKS untuk Diploma Empat (D-IV), 146 SKS untuk sarjana (S-1) dan 43 SKS untuk Magister (S-2). Suasana akademik berjalan dengan sangat baik karena didukung oleh perasaran yang sangat baik dan sara pendidikan yang lengkap dan baik, baik dari sisi kuantitas maupun kulaitas dengan berbagai program dan kegiatan yang sangat beragam. Sarana prasaran tersebut antara lain berupa perpustakaan dengan koleksi yang beragam, laboratorium bahasa, jaringan internet, penyediaan infokus pada setiap ruangan kelas dan sebagainya. Pengawasan prossses dan pelaksaan kegiatan akademik maupun non akademik dilakakan oleh Lembaga Penjamin Mutu (LPM) tingkat Universitas maupun tingkat Fakultas/Pascasarjana yang disebut Gugus Penjamin Mutu (GPM). Sumber pembiayaan dan pendaan pada UMT menggunakan sistem sentralisasi, yaitu seluruh pemasukan dana baik dari SPP maupun yanglainnya dibayarkan mahasiswa ke bagian keuangan Universits melalui Bank yang ditunjuk degnan sistem dibayar tunai di bank yang bersangkutan. Selanjutnya, program studi Fakultas/Pascasarjana mengajukan usulan dana kepada Warek II melalui Biro Keuangan Universitas berdasarkan analisis kebutuhan dana yang dibuat oleh Prodi/Fakultas/Pascasarjana. Sejalan dengan berdirinya UMT mulai tahun 2009 hingga kini di tahun akademik 2012/2013 komplek Perguruan Tinggi Muhammadiyah telah memiliki ± 274 lokal/ruang yang terdiri dari ruang kelas sebanyak 203 ruang, 27 raung
87
kantor/administrasi, 2 ruang rapat, 9 ruang dosen, 14 ruang laboratorium komputer/studio/microteaching, 5 ruang perpustakaan, 1 ruang mesjid yang berdiri di atas tanah seluas ± 13.695 m². Dengan jumlah 9.946 mahasiswa pada tahun akademik 2012/2013, UMT terus melakukan pengembangan pembangunan fisik. Pada tahun akademik 2013/2014 UMT telah membangun gedung 12 lantai yang terdiri dari 90 ruang belajar guna menyediakan seminar/kuliah umum UMT memiliki Aula yang dapat menampung 150 -200 mahasiswa. Untuk menunjang peningkatan mutu akademik, diupayakan antara lain dengan penyediaan sistem informasi, seperti ketersediaan internet, situs website melalui email:
[email protected], home page: www.umt.ac.id. Dosen-dosen UMT selalu aktif melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Keaktifan penelitian dosen dibuktikan dengan banyaknya hasil
penelitian
dan
hasil
karya
dosen
baik
dalam
bentuk
hasil
penelitian,penerbitan buku dan pembuatan makalah di dalam jurnal-jurnal. Pengabdian kepada masyarakat dibktikandengan jumlah hasil pengabdian kepada masyarakat dan kualitasnya. Di samping itu para dosen mengikuti kegiatan seminar, baik sebagai narasumber maupun sebagai peserta di tingkat lokal, nasional, regional dan international. Dengan pertumbuhan dan pemkembangan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu, UMT nampak tidak diragukan lagi seta penuh optimis akan terjaga keberlanjutannya. UMT telah melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga baik swasta maupun negeri baik ditingkat lokal, nasional, regional maupun internasional.
88
Dimasa yang akan datang akan dilakukan peningkatan kerjasama dengan berbagai lembaga baik di dalam maupun di luar negeri. Kerja sama ini akan diarahkan pada hal-hal yang terkaitk dengan kualifikasi dan kompetensi keilmuan.
STANDAR VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN Dasar penyusunan dan mekasnisme penyusunan visi, misi, tujuan dan
1.1.
sasaran institusi perguruan tinggi serta pihak-pihak yang dilibatkan dalam penyusunannya. Sejak awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) pada tahun 2009, para civitas akadamika UMT telah bersepakat dan berkomitmen untuk : 1. Menciptakan organisasi yang sehat. 2. Mencapai keunggulan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan. 3. Mewujudkan masyarakat seutuhnya yang sejahtera lahir dan batin berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan ajaran Islam (Al-Quran dan Sunnah). Ada pula komitmen yang berhubungan erat dengan upaya UMT untuk secara konsisten melaksanakan dan mengembangkan aktivitas dakwak islamiyah dalam rangka menciptakan umat terbaik yang beriman keapda Allah, menegakkan amar maruf dan nahi mungkar serta memiliki budi pekerti yang mulia.
Dalam konteks historis,
89
pelaksanaan dakwal islamiyah merupakan salah satu catur dharma dari perserikatan Muhammadiyah, sejak berdirinya pda tahun 1912 yang juga harus diimplementasikan oleh semua lembaga pendidikan tinggi Muhammidiyah. Seluruh civitas akademika UMT sesungguhnya memandang bahwa penyelenggaraan pendidikan yang bermutu merupakan bagian integral dari pengembangan dakswal isalmiyah untuk menciptakan khayr ummah. Dalam konteks khidupan berbangsa dan keprihatinan terhadap mewabahnya paradigma politik dan ekonomi barat di dalam kancah pembangunan nasional yang ditandai oleh semakin meluasnya sekularisme dan liberalisme dalam perekonomian maupun politik dan hedonisme dalam gaya hidup. Oleh karena itu,
komitemen untuk
meningkatkan kualitas pelaksanaan dakwah islamiyah sangatlah penting bagi upaya penanaman nilai-nilai religius ke dalam kehidupan masyarakan Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk mencapai cita-cita luhur dari UMT maka disusunlah visi, misi, tujuan dan sasaran yang dijadikan arah dalam melaksanakan seluruh kegiatan civitas akademika UMT. Dalam penyusunan visi,misi, tujuan dan sasaran (VMTS) UMT dilakukan melalui mekanisme sebagai berikut: Pertama, membentuk Tim Perumus Visi, Misi, Tujuan dan sasaran UMT yang terdiri atas:
90
1. Unsur pimpinan yang terdiri atas Rektor, para wakil rektor, para ketua lembaga, unsur dekan, para kepala biro, unsur ketua UPT di lingkungan UMT. 2. Unsur Badan Pembina Harian (BPH) Persyarikatan. 3. Unsur Dosen 4. Unsur Tenaga Kependidikan. Tim itu ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor Nomor: 05/III.3.AU/F/2009 tanggal 10 September 2009. Kedua, Tim itu bertugas menghimpun bahan-bahan yang relevan dengan penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran yang bersumber dari: 1. Naskah yang memuat visi dan misi peryarikatan Muhammadiyah sejak lahir hingga koni dalam rangka memperoleh mainstream bagi peneguhan nilai-nilai peerjuangan di bidang peneyelenggaraan pendidikan dan dakwah islamiyah. 2. Kebijakan pemerrintah dalam penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dalam rangka mencerdaskan bangsa dan menciptakan manusian Indonesia seutuhnya yang sejahtera lahir dan batin. 3. Paradigma pendidikan masa depan dengan tingkat pencapaian kompetensi keilmuan dan daya saing yang tinggi. Ketiga, perumusan konsep VMTS UMT dilaksanakan melalui berbagai rapat yang dihadiri oleh unsur internal yang terdari datas unsur pimpinan universitas, unsur pimpinan fakultas, unsur lembaga, unsur
91
UPT, unsur dosen, unsur tenaga kependidikan dan unsur mahasiswa. Unsur eksterenla yang dilibatkan adalah unsur BPH, unsur alumni dan unsur masyarakat termasuk didalamnya stakeholder. Perumusan konse[ VMTS mencakup beberapa tahapan kegiatan, sebagai berikut: 1. Tahapan pertama yaiut mengdakan rapat untuk menggelar gagasan dengan tujuan menghimpun berbagai masukan yang menjadi bahan perimbangan dalam perumusan konsep VMTS. 2. Tahapan kedua yaiut mengdakan diskusi mengenai rumusan VMTS yang bersumber dari masukan-masukan yang diterima pada tahap pertama. 3. Tahapan ketiga yaiut tahapan perumusan konsep VMTS sebagai cikal bakal rumusan yang bersifat final. 4. Tahapan keempat yaitu pencapaian rumusan VMTS yang semakin mengerucut dan fokus. Pada tahapan ini, para pakar internal di bidang manajemen strategis
dilibatkan agar VMTS
yang
dirumuskan dapat memenuhi norma-norma akademik, bersifat terukur, realistik dan dapat dicapai (reachable). 5. Tahapan kelima yaitu perumusan VMTS oleh tim perumus berdsasrkan masukan dan aspirasi yang diperoleh pada tahapantahapan sebelumnya. 6. Tahapan keenam pengesahan VMTS UMT melalui rapat pimpinan universitas.
92
7. Tahapan ketujuh penetapan VMTS UMT melalui SK Rektor Nomor: 011/III.3.AU/KEP/2009 tanggal 18 September 2009. Pernyataan Visi: Menjadi Universitas Unggul pada tahun 2018 di Provinsi Banten
Pernyataan Misi: 1. Menyelenggarakan pendidikan yan bermutu 2. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan serta pengabdian masyarakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia. 3. Menyelenggarakan
kerjasama
dengan
pihak
lain
yang
saling
menguntungkan dalam pengembangan IPTEK. 4. Mengembangkan kehidupan islami menurut pemahaman Muhammadiyah.
Pernyataan Tujuan: 1. Menghasilkan lulusan yang beriman, bertakwa menguasai IPTEK dan mampu mandiri menuju terwujudnya masyarakat yang berakhlakul kharimah. 2. Meningkatkan kegiatan peenlitan sebagai landasan penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan IPTEK. 3. Mewujudkan pengelolaan yang terencana, terorganisir, produktif, efisien dan terpercaya.
93
4. Menjalin kerjasama dengan pihal lain dalam lingkup regional, nasional dan internasional untuk mengembangkan dan menyebarluaskan IPTEK dalam skala regional, nasional dan internasional. 1.2.
Tonggak- tonggak capaian (milestone) tujauan yang dinyatakan dalam sasaran-sasaran yang merupakan target terukur dan penjelasan mengenai strategi serta tahapan pencapaiannya. Dalam rangka mencapai keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, UMT telah menyusun Rencana Induk Pengembangan (RIP) tahun 2009-2018 yang dijabarkan ke dalam Rencana Strategis (Renstra) lima tahunan. RIP tahun 2009-2018 dijabarkan ke dalam dua tahapan Renstra, sebagai berikut:
Renstra 2009-2013 Untuk penataan kelembagaan dan ketenagaan menuju perguruan tinggi yang bermutu, mandiri dan berorientasi kepada kemaslahatan umat berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam.
Renstra 2014-2018 Untuk mewujudkan UMT sebagai pusat pembaruan pendidikan dan kelilmuan yang berwawasan Islami.
Pelaksanaan setiap tahapan Renstra dituangkan ke dalam Rencana Operasional atau Rencana Kerja
Tahunan (Renop/RKT). Milestone pencapaian visi UMT
tahun 2018 mencakup aspek-aspek sebagai berikut:
94
Gambar 1. Tonggak (Milestone) Pencapaian Visi UMT Tahun 2018
VISI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG “Menjadi Universitas Unggul pada tahun 2018 di Provinsi Banten”
TAHAPAN SASARAN PENGEMBANGAN
Renstra 2009-2013
Renstra 2014-2018
Penataan kelembagaan dan ketenagaan Mewujudkan UMT sebagai pusat menuju perguruan tinggi yang bermutu, pembaruan pendidikan dan keilmuan mandiri
dan
berorientasi
kepada yang berwawasan islami.
kemaslahatan umat berdasarkan nilainilai ajaran islam
Renop/RKT
Renop/RKT
Renop/RKT
95
Dalam Rencana Strategis (Renstra) 2009-2013 dijabarkan sesasaran, indikator dan strategi pencapaian yang dikelompokan kedalam 7 (tujuh) bidang, yakni: 1). Bidang Kelembagaan dan Tata Kelola 2). Bidang Akademik 3). Bidang Kemahasiswaan 4). Bidang Ketenagaan 5). Bidang Keuangan 6). Bidang Sarana dan Prasarana 7). Bidang Kerjasama Sasaran dan strategi pencapaian dirumuskan dengan mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan. Keselarasan upaya yang dilakukan dengan tujuan yang ditetapkan menjadi salah satu tolak ukur bagi prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan setiap kegiatan.
1.3 Sosialisasi visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi pencapaian dan penggunaannya sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja institusi PT.
1.3.1 Upaya sosialisasi visi, misi, tujuan dan sasaran PT agar dipahami seluruh pemangku kepentingan (civitas akademika, tenaga kependidikan, pengguna lulusan dan masyarakat.)
Visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan disosialisasikan secara terencana dan sistematis kepada seluruh civitas akademika, tenaga
96
kependidikan, mahasiswa, alumni, pengguna lulusan (stakeholder) dan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan berikut: 1. Berbagai forum pertemuan 2. Seminar 3. Simposium 4. Berbagai kegiatan lainnya yang melibatkan unsur pimpinan universitas, fakultas, para dosen dan mahasiswa 5. PPL, KKN 6. Spanduk, standing banner dan figura yang dipasang diruang kerja pimpinan maupun tenaga kependidikan serta di tempat-tempat strategis di lingkungan kampus agar dapat dibaca dan dipahami oleh seluruh civitas akademika. 7. Halaman awal setiap produk cetakan universitas seperti statuta, buku pedoman akademik 8. Penyebaran melalui Jurnal dan sebagainya 9. Media cetak seperti surat kabar 10. Media elektronik 11. Website universitas. Dengan daya jangkau yang lebih luas media ini, tertentu diharapkan agar khalayak dapat mengetahui dan mengetahui visi dan misi Universitas Muhammadiyah Tangerang. 12. Sosialisasi di civitas akademika 13. Pengajian rutin bulanan 14. Rapat Koordinasi
97
1.3.2. Visi, misi, tujuan dan sasaran PT serta strategi pencapaiannya dijadikan sebagai acuan semua unit dalam institusi perguruan tinggi dalam menyusun rencana strategis (renstra) dan/atau rencana kerja unit bersangkutan. Visi, misi, tujuan dan sasaran UMT yang telah ditetapkan kemudian dijadikan dasar dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan menjadi acuan utama dalam pelaksanaan berbagai program akademik. Untuk menjaga konsistensi pelaksanaan program-program akademik terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran UMT, ditetapkan beberapa aspek kebijakan sebagai berikut: 1). Seluruh komponen civitas akademika menerapkan secara hirarkis VMTS mulai dari pimpinan universitas sampai pada unit yang terkecil di tingkat fakultas. 2). Semua rencana kegiatan yang dilakukan setiap unit kerja harus didasarkan pada VTMS yang telah ditetapkan, baik yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan dan pengajaran, kegiatan penelitian, kegiatan pengabdian kepada masyarakat maupun kegiatan kerjasama dengan lembagalembaga lain. 3). Penetapan bentuk dan tata urutan peraturan di lingkungan UMT harus mengacu kepada VMTS. 4). Analisis atas perencanaan kegiatan dan program akademik harus dipastikan memiliki relevansi dengan VMTS.
98
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1.
Strategi
Komunikasi
Tangerang
Untuk
Pemasaran
Universitas
Muhammadiyah
Mendapatkan Mahasiswa Baru
Universitas Muhammadiyah Tangerang adalah salah satu dari sekitar 53 penyedia jasa pendidikan tinggi di Tangerang. Sebagai universitas swasta tentunya membutuhkan mahasiswa sebagai mesin penggerak universitas dari sudut pandang ekonomi. Dengan begitu besarnya persaingan antar penyedia jasa pendidikan tingkat lanjut dan agar dapat memenagi persaingan dengan segmentasi tertentu maka sangat perlu dibuat strategi komunikasi pemasaran yang tepat sasaran. Strategi komunikasi pemasaran Universitas Muhammadiyah Tangerang untuk mendapatkan mahasiswa baru menurut Bapak Dr. H. Desri Arwen, M.Pd. selaku Wakil Rektor bidang Alumni, Kemahasiswaan dan Kerjasama adalah seperti petikan wawancara berikut: “ Dalam membuat strategi komunikasi pemasaran untuk UMT,kami mengawali dengan melakukan pendekatan sosiologis, jadi kami bisa mengetahui bagaimana kondisi sosiologis calon mahasiswa. Sehingga apa yang kami sajikan (informasi) bisa diterima dan tidak asing bagi mereka. Pendekatan sosiologis yang kami maksud adalah pendekatan secara sosial ekonomi, pendekatan ini menjadi penting karena akan berkaitan langsung dengan target market yang kami tuju. Seperti kita tahu mayoritas penduduk di Tangerang adalah kalangan menengah kebawah
99
sehingga
strategi
komunikasi
dan
produk
yang
kami
berikan
menyesuaikan dengan keadaan tersebut. Selanjutnya pendekatannya adalah sosial keagamaan. Karena Tangerang ada di Provinsi Banten, bisa dibilang masyarakat Tangerang adalah masyarakat yang religious, jadi selain
mendapatkan
akademik
juga
mendapatkan
hal
religinya.
Diharapkan UMT selain bisa mencerdaskan otaknya tapi juga membersihkan hatinya sehingga bisa unggul dalam IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan juga IMTAQ (Iman dan Taqwa. Berikutnya pendekatannya adalah sosial budaya. Bisa dibilang budaya masyarakat Tangerang sekarang ini tidak jauh berbeda dengan budaya masyarakat Jakarta yang heterogen dan bisa menerima sesuatu yang baru tetapi tetap kritis dengan sesuatu yang baru tersebut.” Universitas Muhammadiyah Tangerang melakukan pendekatan secara sosiologis dalam membuat Strategi Komunikasi Pemasarannya, diantaranya adalah sosiologis dalam bidang Ekonomi, Keagamaan, dan Budaya. Pembuatan
Strategi
Komunikasi
Pemasaran
Universitas
Muhammadiyah Tangerang melibatkan beberapa pihak. Pihak manasaja yang terlibat akan dijelaskan oleh Bapak Dr. H. Desri Arwen, M.Pd dalam petikan wawancara berikut. “Pembuatan
Strategi
Komunikasi
Pemasaran
Universitas
Muhammadiyah Tangerang melibatkan banyak pihak. Dari awal
100
berdirinya UMT, pembuatan konsep Strategi Komunikasi Pemasaran melibatkan saya sebagai wakil rektor tiga,seluruh dekan fakultas, bagian humas, kemahasiswaan sampai dosen, dan tentunya dibawah komando rektor. Pembuatan strategi melibatkan pihak-pihak diatas agar strategi yang akan dijalankan dalam bentuk-bentuk kegiatan Komunikasi Pemasaran benar-benar berjalan sesuai dengan kesepakatan bersama sehingga
dapat
meminimalisir
konflik
dalam
penyelenggaraan
kegiatannya. Selanjutnya setelah konsep sudah terbentuk, akan dieksekusi oleh universitas, masing-masing dekan fakultas, dan juga bagian humas dalam bentuk kegiatan-kegiatan Komunikasi Pemasaran. Secara garis organisasi dan struktural memang bagian humas yang memegang komunikasi dengan masyarakat, tetapi secara akumulasi semua unsure yang ada di UMT mengkomunikasikan UMT demi membangun citra positif. Kami juga meminta seluruh dosen yang berjumlah lebih dari 400 orang untuk mengkomunikasikan UMT secara positif karena banyak juga dosen yang menjadi tokoh di masyarakat seperti menjadi Khotib dan juga aktif di beberapa organisasi kemayarakatan Selanjutnya yang ingin disampaikan oleh Bapak Dr. H. Desri Arwen, M.Pd sebagai Wakil Rektor adalah mengenai keunggulan UMT yang manakah yang ingin dikomunikasikan kepada masyarakat. Jawaban atas pertanyaan tersebut ada didalam petikan wawancara berikut ini. “ kami berusaha menyampaikan kepada masyarakat bahwasannya UMT itu link and match dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Baik
101
kebutuhan pekerjaan dan birokrasi.UMT juga memiliki jaringan alumni dan memantau jaringan tersebut untuk mengetahui tingkat ketererapan di lapangan pekerjaan. UMT juga mempunyai jaringan yang bagus terhadap pemerintahan.selain itu juga UMT menjalin hubungan baik dengan pihak lain seperti media (media cetak, elektronik dan online)dan komunitas.” Selain keunggulan diatas, ada lagi keunggulan yang ingin disampaikan oleh Bapak Dr. H. Desri Arwen, M.Pd selaku Wakil Rektor tiga di UMT, yaitu pada petikan wawancara berikut : “UMT sudah menjalin kerjasama dengan beberapa universitas diluar negeri. Salah satunya adalah dengan Australia yaitu di Negara bagian Victoria, Melbourne, Tasmania, dan juga Sydney. Kami juga bekerjasama dengan beberapa Universitas di Australia seperti Homeland university, Tazmania University, dan juga Boxhill institute
bentuk
kerjasamanya dalam hal peningkatan bahasa inggris dosen, peningkatan kualitas staff, dan untuk kedepannya aka nada kerjasama untuk mendapatkan double degree, jadi mahasiswa bisa mendapatkan gelar dari UMT dan juga kampus lain diluar negeri. Ada juga kerjasama dengan USIM
(Universitas
Islam Malaysia) bekerjasama dalam rangka
mengembangkan perbankan syariah. Kami juga bekerjasama dengan Sudan dalam hal kerjasama pemahaman ajaran keagamaan yang inklusif dan universal untuk mencegah militansi buta. Kami mencoba membangun pemahaman agama yang plural, inclusive dan modern sehingga tidak ada yang merasa paling benar
102
Dari petikan wawancara diatas bisa terlihat bahwa kelebihan lain yang inging dikomunikasikan oleh Universitas Muhammadiyah Tangerang adalah sudah adanya kerjasama dengan luar negeri untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kerjasama dalam berbagai bidang seperti peningkatan mutu dosen dalam hal bahasa inggris dan pengajaran, peningkatan mutu staff dalam hal manajemen pengelolaan kampus sampai dengan melakukan kegiatan pelatihan yang bersertifikasi. Selanjutnya Bapak Dr. H. Desri Arwen, M.Pd selaku Wakil Rektor akan menceritakan metode apa saja yang dibuat oleh UMT untuk mendukung Strategi Komunikasi Pemasaran yang sudah dibuat? Jawabannya ada di cuplikan wawancara berikut ini “kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh UMT masih sebatas metode yang bersifat konvensional, seperti memasang spanduk, sebar brosur, pamphlet, dan datang kesekolah sekolah. Untuk memperkuat kegiatan tersebut UMT juga melakukan pemasangan iklan di koran, tv lokal dan juga radio dan mengikuti beberapa event yang dianggap perlu. UMT juga sudah mulai melakukan kegiatan komunikasi secara online dengan adanya PMB online dan social media walaupun belum banyak. Selama enam tahun kebelakang. Selain itu kita juga mendorong setiap insan UMT seperti pejabat rektorat, tenaga administrasi, dosen dan juga mahasiswa untuk bisa menjadi komunikator UMT dan menyebarkan berita positif sehingga mereka bisa menjadi personal marketer untuk kampus ini.
103
UMT melakukan kegiatan komunikasi pemasaran tersebut dan jumlah pendaftaran mahasiswa baru selalu meningkat setiap tahunnya.” Dari perikan wawancara diatas sangat terlihat bahwa kegiatan Komunikasi Pemasaran yang dilakukan oleh UMT selama enam tahun belakangan ini masih menggunakan metode yang konvensional seperti :
sebar brosur
school visit Pemasangan spanduk
Pemasangan iklan
Event
Online
Personal Selling
Tentu saja tidak ada yang sempurna di dunia ini, sehingga Bapak Dr. H. Desri Arwen, M.Pd sebagai Wakil Rektor tiga, sebagai konseptor dan eksekutor dalam pembuatan Strategi Komunikasi Pemasaran pun memberikan evaluasi yang harus dilakukan pada pembuatan Strategi Komunikasi dan juga eksekusinya dimasa mendatang. Beberapa evaluasi yang beliau sampaikan dapat dilihat dalam petikan wawancara berikut ini. “Universitas Muhammadiyah Tangerang merupakan universitas yang belum lama berdiri dan masih sangat muda usianya. Tentunya masih banuak yang perlu ditingkatkan baik dalam hal sarana dan prasarana
104
perkuliahan maupun dalam hal komunikasinya kepada masyarakat. Evaluasi untuk Strategi Komunikasi Pemasaran yang sudah berjalan adalah diharapkan kedepannya pesan yang ingin dikomunikasikan lebih spesifik dan realistis, contohnya ketika kami memutuskan untuk menberikan pesan bahwa Universitas Muhammadiyah Tangerang lebih unggul dibandingkan universitas lain, harus di sampaikan dimana keunggulannya, agar tidak menjadi “PHP” atau dianggap “modus” saja oleh calon mahasiswa. Selanjutnya yang perlu diperbaiki adalah alat komunikasi dan cara penyampaian pesannya. Alat komunikasi yang dilakukan agar lebih disesuaikan lagi dengan calon mahasiswa dan cara penyampaiannya juga agar dapat disesuaikan agar calon mahasiswa bisa menangkap dengan jelas apa yang coba kami tawarkan. Selanjutnya yang sangat perlu ditingkatkan adalah penggunaan teknologi dalam mengkomunikasikan pesannya, terutama media sosisl yang sekarang ini sedang tren dikalangan masyarakat. Media sosial seperti twitter, facebook hingga youtube harus dimaksimalkan agar komunikasi yang dilakukan oleh UMT lebih mengena ke masyarakat.
105
4.2.2. Alasan Universitas Muhammadiyah Tangerang Melakukan Strategi
Komunikasi
Pemasaran
Diatas
Untuk
Mendapatkan Mahasiswa Baru Strategi Komunikasi Pemasaran yang sudah dibuat tentunya harus didukung oleh eksekusi kegiatan yang tepat guna dan tepat sasaran agar tujuan dari pembuatan strategi dapat membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Dan dibalik pembuatan Strategi Komunikasi Pemasaran yang sudah dibuat tentunya sudah disesuaikan berdasarkan alasan mengapa UMT menjalankan masing-masing kegiatan pemasaran diatas Salah satu kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan adalah dengan cara sebar brosur yang akan diungkapkan oleh Kepala Sekertariat, Humas dan Publikasi. Bapak Drs. Khoerudin, MM, Msc dalam petikan wawancara berikut ini: ”penyebaran brosur masih dilakukan untuk memperkuat informasi dan melengkapi data tentang penerimaan mahasiswa baru. Informasi yang dilengkapi berupa penambahan fakultas yang baru. Tetapi untuk saat ini penyebaran brosur sudah tidak terlalu intens dilakukan karena dirasa brand UMT sudah banyak dikenal.” Selanjutnya
kegiatan
Komunikasi
Pemasaran
yang
dilakukan oleh UMT adalah mengunjungi sekolah sekolah untuk
106
melakukan perkenalan mengenai universitas. Penjelasannya akan kita dapatkan dari petikan wawancara dengan Kepala Sekertariat, Humas dan Publikasi. Bapak Drs. Khoerudin, MM, Msc berikut ini. “kita harus memahami bahwa mahasiswa dan calon mahasiswa UMT adalah masyarakat menengah kebawah jadi kita harus lebih mendekatkan diri kepada mereka dengan cara didatangi dan juga diberikan informasi dengan cara penyampaian atau komunikasi yang sesuai dengan karakter masing-masing daerah. Pemilihan sekolah yang dikunjungi adalah sekolah yang sesuai dengan daerah dkwah Muhammadiyah. Pemilihan sekolah juga berdasarkan mahasiswa yang ada kita fokuskan ke wilayah kabupaten walaupun juga ada beberapa sekolah yang didaerah kota Tangerang. yang lebih banyak dikunjungi merupakan SMK dan juga madrasah setingkat SMA. Ketika melakukan kunjungan, yang dilakukan disekolah adalah pengenalan program yang ada dikampus, fasilitas yang ada apa saja, dan memberikan informasi kerjasana UMT dengan siapa aja. Selanjutnya yang dilakukan oleh UMT adalah mengikuti atau berpartisipasi dalam event yang dianggap sesuai dan potensial untuk menambah jumlah pendaftar di UMT. Penjelasan lebih lanjutnya akan kita dapatkan dari wawancara dengan Kepala Sekertariat, Humas dan Publikasi. Bapak Drs. Khoerudin, MM, Msc berikut ini:
107
“kita memang tidak punya tempat untuk menyelenggarakan event di UMT, oleh karena itu kita turut berpartisipasi pada event yang diadakan oleh pihak lain. Event yang biasanya kami ikuti berupa pameran pendidikan, pentas seni, pertandingan oleh raga sampai CSR. Kami juga sering mengadakan event sendiri berupa seminar yang diharapkan bisa menunjang kompetensi mahasiswa, untuk seminar kami biasa mengadakan di aula kampus UMT. Kami mengikuti pameran pendidikan dengan harapan kami dapat mengkomunikasikan UMT kepada public secara langsung atau tatap muka, sehingga public bisa mendapat informasi seluas-luasnya. Untuk event lain seperti pentas seni, olah raga dan CSR kami lakukan untuk meningkatkan citra positif UMT.” Untuk mendukung seluruh kegiatan komunikasi pemasaran diatas, UMT juga memasang iklan sebagai media publikasi di beberapa media lokal di Tangerang. Hal ini dapat kita ketahui dari petikan wawancara dengan Kepala Sekertariat, Humas dan Publikasi. Bapak Drs. Khoerudin, MM, Msc berikut ini. “Sebagai
Universitas
baru,
UMT
memang
sangat
membutuhkan publikasi di media, selain dalam pemberitan juga dalam bentuk iklan. Hal tersebut sangat diperlukan agar nama UMT lebih dikenal di masyarakat. Selama ini kami beriklan di media lokal saja seperti radar Tangerang, Ctv Banten dan juga Star Radio, walaupun untuk radio kami sudah cukup lama tidak memasang iklan
108
disana. Media lokal dipilih dengan pertimbangan karena kami menganggap target pasar UMT masih membaca, menonton televise ataupun mendengarkan radio lokal. Kami bisa saja memasang iklan di media nasional tetapi target market kami tidak sampai kesana. Walaupun calon mahasiswa tidak terlalu banyak yang membaca koran lokal tetapi para orang tua calon mahasiswa masih membacanya jadi diharapkan orang tua akan menitipkan anaknya untuk belajar di UMT. Pemanfaatan teknologi seperti halnya internet dan media sosial memang belum digarap secara serius oleh UMT. Dikarenakan oleh beberapa alasan. Penjelasannya dapat kita lihat dari petikan wawancara dengan Kepala Sekertariat, Humas dan Publikasi. Bapak Drs. Khoerudin, MM, Msc berikut ini. “sekarang ini sebenarnya UMT sudah mulai mencoba untuk menjlankan komunikasi berbasis internet dan media sosial. Komunikasi berbasis internet sudah dicoba dilakukan melalui website sebagai sarana komunikasi dan juga penerimaan mahasiswa baru secara onlie. Sayangnya tanggapan calon mahasiswa masih tergolong sangat kecil sekali. Dibuktikan dengan penerimaan mahasiswa online yang sangat sedikit sekali. Calon mahasiswa masih menggunakan sarana-sarana konvensional seperti datang langsung, ke pameran, dan tertarik mendaftar setelah dikunjungi di sekolah. Itupun mendaftarnya dengan langsung daftar kekampus
109
walaupun sudah diberitahu kami memiliki penerimaan mahasiswa baru secara online. Untuk sosial media kami baru menggunakan twitter dan facebook saja, itupun belum terpusat sehingga masih banyak akun twitter yang dikelola fakultas dan alumni. Kami belom emnggarap serius hal ini dikarenakan kami menilai bahwa calon mahasiswa belum siap secara alat dan pengetahuan. . Selanjutnya, UMT melakukan pemasaran personal sebagai salah satu kegiatan untuk mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak atau masyarakat. Mengenai pemasaran personal UMT akan didapatkan cari petikan wawancara dengan Bapak Dr. H. Desri Arwen, M.Pd selaku Wakil Rektor “kami memang meminta seluruh insan UMT untuk menjadi marketer atau corong komunikasi secara positif untuk kampus ini. Hal ini sebenarnya dipermudah dengan banyaknya unsur kita seperti pejabar rektorat, pimpinan fakultas, dosen, sampai tenaga administrasi memiliki jabatan informal di masyarakat seperti ketua RT atau ketua RW. Dan juga ada yang menjadi ketua organisasi seperti PGRI, dan juga banyak yang menjadi tokoh masyarakat seperti khotib atau penceramah. Dan juga memalui dosen yang berjumlah
lebih
dari
400
orang
diharapkan
bisa
mengkomunikasikan UMT dengan pihak lain. Terakhir kita juga melibatkan mahasiswa sehingga mereka merasa terlibat secara konstruktif dengan kegiatan yang dilakukan UMT. Cara-cara
110
personal selling ini sudah terbukti berhasil membuat jumlah mahasiswa baru di UMT selalu bertambah setiap tahunnya. Peneliti mewawancara beberapa orang yang sudah pernah merekomendasikan mahasiswa untuk mendaftar sampai mereka benar-benar mendaftar di UMT. Beberapa orang yang peneliti wawancara disajikan dalam bentuk tabel berikut ini. N
NAM
PEKERJ
AGA
EKON
BUDAYA/E
O
A
AAN
MA
OMI
TNIS
1
Agus
Staff
Merekomenda
Christ
Humas
sikan
ian
UMT
kepada teman-
KET
UMT
teman sepermainanny a
yang
lingkungannya tidak jauh dari tempat
dia
tinggal. Selain itu
Bapak
Agus
juga
mendapatkan mahasiswa
111
dari
kegiatan
pameran yang dilakukan oleh UMT 2
TB
Mahasis
Mendapatkan
Fahmi
wa
beberapa calon mahasiswa dari
sekolah
sekolah
yang
dikunjungi. 3
Iqbal
Kepala
Mendapatkan
Lab
mahasiswa dari
kegiatan
remaja masjid yang
diikuti,
kunjungan ke sekolahsekolah
dan
juga masyarakat di lingkungan tempat
112
tinggalnya 4
Udin
Security
Mengkomunik asikan
UMT
kepada penduduk
di
daerahnya yang merupakan orang
betawi
asli, pak Udin merupakan tokoh
dan
sesepuh masyarakat setempat 5
Nita
Admin
Mengajak
Fisip
temantemannya untuk kuliah di UMT
6
Milan
Dosen
Bapak Milana merupakan
113
a
AIKA
salah
satu
dosen
agama
di
UMT.
Mendapatkan mahasiswa dari beberapa ceramah yang beliau adakan sekaligus mengkomunik asikan
citra
positif
UMT
kepada jamaahnya. 7
Yopp
Kaprodi
Sebagai
y
Komunik
Kaprodi
dan
Perda
asi
salah
satu
na
anggota
tetap
Muhammadiya h, Pak Yopi tidak
terlalu
kesulitan
114
untuk mendapatkan mahasiswa. Beliau mengkomunik asikan
UMT
melalui pengajian, masyarakat sekitar
dan
juga pemeran dan
kegiatan
ke
sekolah-
sekolah
yang
diadakan
Tabel diatas adalah beberapa contoh insan UMT yang juga berposisi sebagai pemasar personal. Berdasarkan wawancara dengan wakil rektor tiga diketahui bahwa UMT menggunakan pendekatan sosiologis dalam pembuatan Strategi Komunikasi Pemasarannya, yaitu sosiologi budaya, sosiologi agama dan soiologi ekonomi.
115
Pendekatan
tersebut
terbukti
ampuh
dalam
hal
mengkomunikasikan citra positif UMT kepada masyarakat. Hal tersebut didukung oleh banyaknya dosen dan staff UMT yang menjadi tokoh masyarakat dan juga tokoh keagamaan sehingga dipercaya kata-katanya. Pendekatan tersebut membuat para personal seller memiliki guidance untuk mereka melakukan komunikasi kepada masyarakat. Sehingga bisa dibilang mereka adalah marketer based on religion approach, marketer based on economical approach dan juga based marketer on cultural and ethnoghrapical approach.
4.3. Pembahasan Strategi
Komunikasi
Pemasaran
Universitas
Muhammadiyah
Tangerang dalam Mendapatkan Mahasiswa baru menarik sekali dibahas karena dalam lima tahun terakhir terdapat peningkatan jumlah pendaftaran mahasisw baru yang cukup signifikan. Hal tersebut bisa dilihat dari data berikut ini:
Tahun ajaran 2010/2011
: 1880 Mahasiswa baru
Tahun ajaran 2011/2012
: 2588 Mahasiswa baru
Tahun ajaran 2012/2013
: 3214 Mahasiswa baru
Tahun ajaran 2013/2014
: 4025 Mahasiswa baru
116
Tahun ajaran 2014/2015
: lebih dari 5000 Mahasiswa baru
*Sumber data didapatkan dari bagian kemahasiswaan UMT. Untuk data tahun ajaran 2014/2015 belum didapatkan secara valid dari masing-masing fakultas Dari data diatas terlihat bahwa adanya peningkatan jumlah pendaftaran mahasiswa baru yang cukup signifikan setiap tahunnya. 4.3.1 Strategi Komunikasi Pemasaran Universitas Muhammadiyah Tangerang dalam Mendapatkan Mahasiswa Baru Dalam wawancara dengan Bapak Dr. H. Desri Arwen, M.Pd. selaku Wakil Rektor bidang Alumni, Kemahasiswaan dan Kerjasama, dalam membuat Strategi Komunikasi Pemasaran UMT memandadang dari pendekatan sosiologis. Berikut ini adalah petikan wawancaranya. “Dalam membuat strategi komunikasi pemasaran untuk UMT,kami mengawali dengan melakukan pendekatan sosiologis, jadi kami bisa mengetahui bagaimana kondisi sosiologis calon mahasiswa. Sehingga apa yang kami sajikan (informasi) bisa diterima dan tidak asing bagi mereka. Pendekatan sosiologis yang kami maksud adalah pendekatan secara sosial ekonomi, pendekatan sosial keagamaan, dan juga sosial budaya.” Strategi memperhatikan dengan sungguh-sungguh arah jangka panjang
dan
cakupan
organisasi.
Strategi
juga
secara
kritis
memperhatikan dengan sungguh-sungguh posisi organisasi itu sendiri dengan memperhatikan lingkungan dan secara khusus memperhatikan
117
pesaingnya. Strategi memperhatikan secara sungguh-sungguhpengadaan keunggulan kompetitif, yang secara ideal berkelanjutan sepanjang waktu, tidak dengan manufer teknis tetapi menggunakan perspektif jangka panjang secara keseluruhan. (Faulkner dan Johnson, 1992) Hal sosiologis diatas adalah dasar UMT dalam membuat Strategi Komunikasi
Pemasaran.
Perannya
sangat
vital
mengingat
peran
komunikasi dalam memfasilitasi hubungan saling menguntungkan antara perusahaan dengan pembeli yang prospektif. Berkat perkembangan ilmu pemasaran, tujuan komunikasi kini tidak lagi terbatas untuk mendorong pembelian pertama, namun juga memastikan kepuasan paska pembelian sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya pembelian berulang dan pembeli tersebut menjadi pelanggan yang loyal. Pendekatan Sosiologis yang dilakukan UMT dibagi menjadi tiga hal. Sosiologi Ekonomi, Sosiologi Agama dan Sosiologi Budaya. Sosiologi Ekonomi Dalam bidang ekonomi menjadi penting karena bagaimanapun juga UMT adalah penyedia jasa pendidikan tinggi yang sebagian besar pendapatannya didapatkan dari mahasiswa. Mahasiswa yang dijadikan sasaran UMT adalah mahasiswa dengan tingkat ekonomi menengah dan bawah. Oleh karena itu perlu disiapkan produk dan strategi komunikasi pemasaran yang sesuai dengan kondisi perekonomian kelas tersebut. Sosiologi Agama
118
Pendekatan kedua adalah sosial keagamaan. Seperti kita ketahui Tangerang merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Banten. Masyarakat Banten sudah sejak lama dikenal sebagai masyarakay yang religious. Oleh karena itu UMT melakukan pendekatan keagamaan ini untuk memperkuat citranya sebagai Universitas yang bernafaskan Islam. Hal ini didukung juga oleh organisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu Muhammadiyah. Namun bukan berarti UMT tidak menerima mahasiswa dengan latar belakang agama lain. Dengan pendekatan sosial keagamaan ini UMT berharap dapat menciptakan generasi yang tidak hanya hebat secara IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) tapi juga berkualias dalam hal IMTAQ (Iman dan Taqwa). Sosiologi Budaya Pendekatan
selanjutnya
adalah
sosial
budaya.
Masyarakat
Tangerang, merupakan masyarakat yang heterogen. Hal ini bisa dilihat dari beragamnya suku-suku yang ada di Tangerang, seperti suku Jawa, Sunda, sampai masyarakat pendatang seperti Cina Benteng. Dengan keragaman budaya yang ada, UMT akan menyesuaikan diri dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Dengan pemahaman budaya ini UMT dapat membuat Strategi Komunikasi Pemasaran yang sesuai. Pembuatan
Strategi
Komunikasi
Pemasaran
Universitas
Muhammadiyah Tangerang melibatkan beberapa pihak. Pihak manasaja
119
yang terlibat akan dijelaskan oleh Bapak Dr. H. Desri Arwen, M.Pd dalam petikan wawancara berikut. “Pembuatan Strategi Komunikasi Pemasaran Universitas Muhammadiyah Tangerang melibatkan banyak pihak. Dari awal berdirinya UMT, pembuatan konsep Strategi Komunikasi Pemasaran melibatkan saya sebagai wakil rektor tiga,seluruh dekan fakultas, bagian humas, kemahasiswaan sampai dosen, dan tentunya dibawah komando rektor. Secara garis organisasi dan struktural memang bagian humas yang memegang komunikasi dengan masyarakat, tetapi secara akumulasi semua unsure yang ada di UMT mengkomunikasikan UMT demi membangun citra positif.” Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Professor
Wilbur
Schram
menyebutkan
bahwa
komunikasi
dan
masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi (Schramm; 1982). Secara ringkas komunikasi pemasaran adalah proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya (offering) pada pasar sasaran.
120
Dari petikan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pembuatan Strategi Pemasaran UMT tidak didominasi oleh rektorat semata, tetapi mengakomodir seluruh elemen yang memang nantinya akan berperan penting dan mengeksekusi Strategi Komunikasi Pemasaran yang telah dibuat. Seluruh dekan fakultas dilibatkan karena nantinya eksekusi dari Strategi Komunikasi Pemasarannya akan ada di masing-masing fakultas. Citra positif adalah salah satu hal yang sangat dikedepankan oleh UMT. Oleh karena itu diharapkan seluruh elemen di UMT dapat menyebarkan komunikasi yang positif di masyarakat, baik dalam perannya di kampus sebagai rektor, dekan, dosen, pegawai dan mahasiswa ataupun perannya di masyarakat sebagai tokoh masyarakat atau ketua organisasi dan juga sebagai struktural dimasyarakat. Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah suatu proses bisnis strategis
yang
digunakan
untuk
merencanakan,
mengembangkan,
melaksanakan dan mengevaluasi program-program komunikasi merek yang terkoordinasi, terukur dan persuasif untuk jangka waktu tertentu dengan consume, pelanggan, calon konsumen, dan sasaran lainnya, serta pemerhati yang berkaitan didalam dan luar perusahaan (Don Schultz & Heidi Schultz, 1998) Strategi Komunikasi Pemasaran Universitas Muhammadiyah Tangerang memang dibuat bersama-sama dengan wakil rektor, pejabat
121
Humas dan juga para Dekan Fakultas. Akan tetapi dalam pelaksanaan metode dan budgetingnya diserahkan kepada masing-masing fakultas. Otonomi ini disatu sisi ada bagusnya karena memang masing-masing fakultas lah yang lebih mengerti kebutuhan untuk mengkomunikasikan pesan kepada calon mahasiswa, tetapi disisi lain berakibat pada tidak terintegrasinya
penyampaian
pesan
kepada
khalayak.
Ketidakterintegrasian ini membuat kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan terlihat kurang “wah” karena dilakukan sendiri-sendiri. Dari sisi biaya pun akan lebih besar dibandingkan bila dilakukan secara terpusat. Misalnya, untuk berpromosi dengan datang ke satu sekolah fakultas akan mengeluarkan biaya administrasi yang diberikan kepada sekolah tersebut. Bila sekali datang biayanya satu juta rupiah, akan lebih murah bila langsung didatangi oleh 2 atau 3 fakultas. Sehingga biaya yang dikeluarkan suatu fakultas untuk satu sekolah bisa lebih kecil. Selanjutnya yang ingin disampaikan oleh Bapak Dr. H. Desri Arwen, M.Pd sebagai Wakil Rektor adalah mengenai keunggulan UMT yang manakah yang ingin dikomunikasikan kepada masyarakat. Jawaban atas pertanyaan tersebut ada didalam petikan wawancara berikut ini. “ kami berusaha menyampaikan kepada masyarakat bahwasannya UMT itu link and match dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Baik kebutuhan pekerjaan dan birokrasi.UMT juga memiliki jaringan alumni dan memantau jaringan tersebut untuk mengetahui tingkat ketererapan di lapangan pekerjaan. UMT juga mempunyai jaringan yang bagus terhadap
122
pemerintahan.selain itu juga UMT menjalin hubungan baik dengan pihak lain seperti media (media cetak, elektronik dan online)dan komunitas.” Selain keunggulan diatas, ada lagi keunggulan yang ingin disampaikan oleh Bapak Dr. H. Desri Arwen, M.Pd selaku Wakil Rektor tiga di UMT, yaitu pada petikan wawancara berikut : “UMT sudah menjalin kerjasama dengan beberapa universitas diluar negeri. Salah satunya adalah dengan Australia yaitu di Negara bagian Victoria, Melbourne, Tasmania, dan juga Sydney. Kami juga bekerjasama dengan beberapa Universitas di Australia seperti Homeland university, Tazmania University, dan juga Boxhill institute. Ada juga kerjasama dengan Malaysia dan Sudan.” Apapun pesan yang dipilih, pesan yang dikomunikasikan hendaknya memang diinginkan audiens yang dituju, bersifat eksklusif atau unik dari sisi produk atau jasa yang ditawarkan, dan bisa dipercaya dalam hal klaim benefit yang ditawarkan oleh produk tersebut (Uyung Sulaksana, 2003 : 23). Dalam
usahanya
untuk
mengkomunikasikan
UMT
kepada
khalayak, ternyata ada beberapa hal yang menjadi prioritas untuk disampaikan. Yang pertama, UMT ingin mengkomunikasikan kepada khalayak bahwa program-program yang ada di UMT sekarang ini sudah link and match dengan kebutuhan, baik itu lapangan pekerjaan atau birokrasi, hal ini dibuktikan dengan tingkat keterserapan yang tinggi oleh
123
lapangan pekerjaan untuk lulusan UMT. Dengan melihat hal ini, UMT juga membangun jaringan alumni agar dapat ditelusuri seberapa besar tingkat keterserapannya dan industri seperti apa yang biasanya menampung lulusan UMT. Pembuatan jaringal alumni ini juga bisa dimanfaatkan sebagai mini career center untuk lulusan yang sedang membutuhkan pekerjaan karena alumni yang ada di jaringan alumni akan menginformasikan kepada Universitas bila ditempat kerja mereka membutuhkan karyawan. Selain itu yang menjadi keunggulan UMT adalah adanya hubungan yang baik dengan pemerintahan. Hubungan baik ini dapat dilihat dari adanya beberapa pejabat daerah yang menjadi dosen tamu di UMT, hal ini dapat memperkaya mahasiswa dengan hal yang bersifat praktis dan bukan akademis saja. Terakhir UMT turut menjalin kerjasama dengan media dan komunitas. Kerjasama dengan media dan komunitas ini menjadi penting untuk sara publikasi UMT dalam kepentingan penyaluran informasi dan juga membuat citra positif dimata masyarakat. Beberapa bulan yang lalu UMT memang sudah mengirimkan beberapa perwakilan dosen untuk homestay di Australia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris agar kompetensi dosen semakin meningkat. Dalam waktu satu bulan tersebut para perwakilan dosen juga menjalani “perkuliahan” mengenai bagaimana cara mengajar yang efektif dan juga attraktif sehingga mahasiswa dapat menerima
124
pelajaran yang diberikan dan juga merasa antusias dengan cara penyampaian materi perkuliahan. Kerjasama juga dilakukan dengan Universitas Islam Malaysia dalam hal pengembangan perbankan syariah yang mana itu juga menjadi salah satu jurusan yang ada di UMT. Dan juga dengan Sudan dalam hal menjaga seluruh elemen UMT terkontaminasi paham-paham ekstrim yang menyesatkan. Segala bentuk kerjasama diatas sangat perlu dikomunikasikan karena kerjasama dengan luar negeri dapat menjadi nilai tambah untuk lulusan sebuah universitas. Kerjasama dengan Negara maju akan membuat lulusan menjadi lebih kompetitif dari segi bahasa dan juga budaya yang disiplin, sehingga dapat membuat lulusan UMT siap terjun ke masyarakat sebagai manusia yang unggul dam kompetitif tanpa meninggalkan aspek iman dan taqwa. Selanjutnya Bapak Dr. H. Desri Arwen, M.Pd selaku Wakil Rektor akan menceritakan metode apa saja yang dibuat oleh UMT untuk mendukung Strategi Komunikasi Pemasaran yang sudah dibuat? Jawabannya ada di cuplikan wawancara berikut ini “kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh UMT masih sebatas metode yang bersifat konvensional, seperti memasang spanduk, sebar brosur, pamphlet, dan datang kesekolah sekolah. Untuk memperkuat kegiatan tersebut UMT juga melakukan pemasangan iklan di koran, tv
125
lokal dan juga radio dan mengikuti beberapa event yang dianggap perlu. UMT juga sudah mulai melakukan kegiatan komunikasi secara online dengan adanya PMB online dan social media walaupun belum banyak..” Peter Drucker (Kotler, 2003 : 10) orang dapat menganggap bahwa penjualan akan selalu dibutuhkan. Akan tetapi tujuan pemasaran adalah membuat penjualan tidak terlalu penting lagi. Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap membeli yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa itu.
sebar brosur dan pamphlet. Kegiatan ini dilakukan di beberapa spot keramaian yang dianggap potensial untuk mendapatkan calon mahasiswa baru seperti sekolahan, mall, dan tempat pameran.
school visit : mendatangi sekolah sekolah yang dianggap berpotensi akan mendatangkan calon mahasiswa baru untuk UMT. Kegiatan kunjungan ke sekolah-sekolah ini difokuskan ke sekolah-sekolah yang berlokasi di kabupaten Tangerang karena sebagian besar mahasiswa yang sekarang berkuliah di UMT berasal dari Kabupaten Tangerang. Kegiatan mengunjungi sekolah-sekolah ini bertujuan untuk menginformasikan apa yang menjadi keunggulan UMT langsung kepada calon mahasiswanya.
126
Pemasangan spanduk : pemasangan spanduk ini terkonsentrasi di beberapa wilayah strategis di Kabupaten Tangerang.
Pemasangan iklan : UMT Memasang iklan di beberapa media lokal di Tangerang Raya seperti Radar Tangerang, Ctv Banten, dan juga radio lokal.
Event : UMT juga mengikuti beberapa event berupa pameran atau seminar yang bertujuan untuk membangun citra UMT agar lebih dikenal oleh masyarakat. Misalnya pameran pendidikan di mall, seminar-seminar mengenai materi yang terkait dengan perkuliahan (broadcasting, public speaking, dll)
Online : komunikasi pemasaran secara online memang belom begitu diperhatikan oleh UMT. Tapi UMT sudah mencoba untuk memulai melakukan komunikasi secara onlinemelalui sosial media berupa facebook, twitter dan penerimaan mahasiswa secara online tetapi memang belum banyak dilakukan dan belum dimaksimalkan karena dianggap calon mahasiswanya belum siap untuk mengarah kesana.
Personal marketing : kegiatan ini jug dilakukan oleh UMT melalui seluruh elemen yang ada seperti pejabat, dosen, pegawai administrasi sampai dengan sesama mahasiswa diharapkan dapat menciptakan dan mengkomunikasikan citra positif UMT sehingga
127
mereka bisa mengajak masyarakat untuk melanjutkan studi di UMT. Kegiatan Komunikasi Pemasaran diatas sudah enam tahun dijalankan oleh Universitas Muhammadiyah Tangerang (kecuali untuk online baru dijalankan tahun ini saja). Cara-cara diatas terbukti dapat meningkatkan jumlah pendaftaran mahasiswa baru secara cukup signifikan setiap tahunnya. Tentu saja tidak ada yang sempurna di dunia ini, sehingga Bapak Dr. H. Desri Arwen, M.Pd sebagai Wakil Rektor tiga, sebagai konseptor dan eksekutor dalam pembuatan Strategi Komunikasi Pemasaran pun memberikan evaluasi yang harus dilakukan pada pembuatan Strategi Komunikasi dan juga eksekusinya dimasa mendatang. Beberapa evaluasi yang beliau sampaikan dapat dilihat dalam petikan wawancara berikut ini. “Universitas
Muhammadiyah
Tangerang
merupakan
universitas yang belum lama berdiri dan masih sangat muda usianya. Tentunya masih banuak yang perlu ditingkatkan baik dalam hal sarana dan prasarana perkuliahan maupun dalam hal komunikasinya kepada masyarakat. Evaluasi untuk Strategi Komunikasi Pemasaran yang sudah berjalan adalah diharapkan kedepannya pesan yang ingin dikomunikasikan lebih spesifik dan realistis,. Selanjutnya yang perlu diperbaiki adalah alat
128
komunikasi dan cara penyampaian pesannya. Selanjutnya yang sangat perlu ditingkatkan adalah penggunaan teknologi dalam mengkomunikasikan pesannya, terutama media sosial yang sekarang ini sedang tren dikalangan masyarakat. Dari petikan wawancara diatas dapat kita simpulkan bahwa memang UMT menyadari sebagai universitas yang terbilang baru harus mempunyai terobosan dalam hal cara berkomunikasi. Beberapa halpun memang akan ditingkatkan dalam pembuatan Strategi komunikasi Pemasaran dikemudian hari. Yang pertama adalah keinginan yang sangat kuat untuk menampilkan pesan yang kongkrit dan tegas terutama dalam hal keunggulan universitas yang selalu dikomunikasikan kepada masyarakat. Bapak Arwen berkeinginan untuk menyampaikan keunggulan tersebut secara kongkrit, apakah dari mutu pendidikannya, kualitas lulusan atau sarana
dan
prasarana
yang
memadai
untuk
menunjang
perkuliahan. Selanjutnya yang ingin ditingkatkan adalah alat promosi dan cara penyampaiannya. Selama ini alat promosi yang digunakan masih merupakan alat yang konvensional seperti spanduk, brosur, dan kalaupun ada kunjungan kesekolah masih belum menggunakan software presentasi yang lebih menarik seperti prezi. Disisi lain cara penyampaiannya juga ingin ditingkatkan agar pesan yang disampaikan dikomunikasikan
129
secara lebih menarik dalam penyampaiannya dan disesuikan dengan gaya bahasa masyarakat sekitar. Satu hal terakhir yang igin ditingkatkan adalah penggunaan teknologi dan media sosial secara optimal. Selama ini teknologi dan media sosial medang belom digarap secara optimal karena beberapa alasan, yang pertama karena Strategi Komunikasi Pemasaran secara konvensional masih dianggap cukup, dan hal itu terbukti dengan makin meningkatnya jumlah pendaftar di UMT dalam 6 tahun terakhir. Yang kedua adalah calon mahasiswa masih dianggap belum siap dengan hal yang berbau teknologi baik secara alat ataupun pengetahuan, hal ini juga dibuktikan dengan sangat
minimnya
pendaftaran
secara
online.
Kedepannya
teknologi dan media sosial akan digarap lebih serius dan lebih dioptimalkan lagi karena bagaimanapun universitas sebagai entitas bisnis harus dapat mengikuti perkembangan jaman dan teknologi. 4.3.2
Alasan Universitas Muhammadiyah Tangerang Melakukan Strategi Komunikasi Pemasaran Diatas Untuk Mendapatkan Mahasiswa Baru Salah satu kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan adalah dengan cara sebar brosur yang akan diungkapkan oleh Kepala Sekertariat, Humas dan Publikasi. Bapak Drs. Khoerudin, MM, Msc dalam petikan wawancara berikut ini:
130
”penyebaran brosur masih dilakukan untuk memperkuat informasi dan melengkapi data tentang penerimaan mahasiswa baru. Informasi yang dilengkapi berupa penambahan fakultas yang baru. Tetapi untuk saat ini penyebaran brosur sudah tidak terlalu intens dilakukan karena dirasa brand UMT sudah banyak dikenal.” Promosi berkaitan dengan memberitahu pasar target atau pihak lain dalam saluran distribusi mengenai produk yang “tepat”. Terkadang, promosi ditujukan untuk mendapatkan pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang ada. Promosi mencakup penjualan personal, penjualan missal, dan promosi penjualan. Tugas dari manajer pemasaran adalah meramu metode-metode komunikasi ini. (Uyung Sulaksana, 2003) Dari wawancara diatas terlihat bahwa kegiatan penyebaran brosur masih tetap dilakukan walaupun intensitasnya sudah banyak sekali dikurangi, dari yang tadinya merupakan kegiatan yang utama sekatang menjadi kegiatan pelengkap saja. Mahasiswa sekarang sudah dianggap cukup mampu untuk menjadi “corong” universitas untuk mempromosikan UMT kepada adik kelas atau warga sekitar lingkungannya. Ditambah lagi memang UMT memposisikan seluruh elemen yang ada untuk mengkomunikasikan citra positif UMT yang selain peduli pada IPTEk juga sangat peduli pada
131
IMTAQ sehingga dapat diterima dengan lebih baik lagi di masyarakat. Selanjutnya
kegiatan
Komunikasi
Pemasaran
yang
dilakukan oleh UMT adalah mengunjungi sekolah sekolah untuk melakukan perkenalan mengenai universitas. Penjelasannya akan kita dapatkan dari petikan wawancara dengan Kepala Sekertariat, Humas dan Publikasi. Bapak Drs. Khoerudin, MM, Msc berikut ini. “kita harus memahami bahwa mahasiswa dan calon mahasiswa UMT adalah masyarakat menengah kebawah jadi kita harus lebih mendekatkan diri kepada mereka dengan cara didatangi dan juga diberikan informasi dengan cara penyampaian atau komunikasi yang sesuai dengan karakter masing-masing daerah.” Perusahaan biasanya memanfaatkan promosi penjualan agar dapat merangsang respon lebih cepat dan kuat dari konsumen. Umumnya, dampak jangka pendek lebih diutamakan seperti mendramatisir tawaran perusahaan agar penjualan yang sedang lesu dapat terdongkrak lagi.(Uyung Sulaksana, 2003:26) Dari petikan wawancara diatas terlihat jelas bahwa alasan untuk melakukan kunjungan ke sekolah sekolah adalah karena calon mahasiswa membutuhkan perhatian dan informasi lebih dari sekedar brosur saja. Ketika didatangi mereka merasa lebih dihargai dan dapat bertanya seluas-luasnya mengenai perkuliahan baik dari program
132
sampai biaya perkuliahan, bahkan ada yang bertanya mengenai cara pembayarannya apakah dapat dicicil atau tidak. Selain itu kunjungan sekolah juga digunakan sebagai sarana berpromosi secara langsung kepada calon mahasiswa mengenai beasiswa untuk yang kurang mampu ataupun untuk mereka yang berprestasi dalam bisa apapun, baik akademis, olah raga, kesenian, maupun sosial. Selain itu juga calon mahasiswa diberikan informasi mengenai adanya program diskon bila mendaftar diawal masa pendaftaran atau bila mereka mengajak teman lain untuk mendaftar di UMT. Sekolah yang dikunjungi mayoritas merupakan sekolah yang ada di kabupaten Tangerang dengan berfokus ke SMK dan madrasah setingkat SMA. Hal ini dilakukan karena berdasarkan pendaftaran tahun tahun sebelumnya memang mayoritas pendaftar ada dari kalangan tersebut. Walaupun ada yang berasal dari kota Tangerang dan SMU tapi jumlahnya tidak terlalu banyak. Selanjutnya yang dilakukan oleh UMT adalah mengikuti atau berpartisipasi dalam event yang dianggap sesuai dan potensial untuk menambah jumlah pendaftar di UMT. Penjelasan lebih lanjutnya akan kita dapatkan dari wawancara dengan Kepala Sekertariat, Humas dan Publikasi. Bapak Drs. Khoerudin, MM, Msc berikut ini:
133
“kita memang tidak punya tempat untuk menyelenggarakan event di UMT, oleh karena itu kita turut berpartisipasi pada event yang diadakan oleh pihak lain. Event yang biasanya kami ikuti berupa pameran pendidikan, pentas seni, pertandingan oleh raga sampai CSR. ” Jadi MPR sebagai PR keuangan dan PR masyarakat, lebih berfungsi untuk mendukung program pemasaran, sehingga kegiatan-kegiatan MPR harus menjadi bagian atau dipadukan dengan program pemasaran. Misalnya, kegiatan MPR produsen rokok antara lain bertujuan menekan persepsi masyarakat bahwa rokok adalah musuh masyarakat.(Uyung Sulaksana, 2003:126) Dari petikan wawancara diatas kita bisa melihat bahwa UMT lebih banyak mengikuti pameran event yang diselenggarakan oleh pihak lain seperti dinas pendidikan. Harapannya adalah dengan mengikuti pameran pendidikan, UMT bisa lebih dikenal oleh publik, dan juga pameran dapat dimanfaatkan sebagai ajang untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, karena di pameran biasanya masyarakat dapat bertanya apapun juga secara langsung dengan staff yang sedang bertugas. UMT juga sering menyelenggarakan event sendiri seperti seminar
yang
diharapkan
dapat
meningkatkan
kompetensi
mahasiswa. Seminar yang diadakan misalnya mengenai public
134
speaking, broadcasting, seminar pilar kebangsaan dan seminar lain yang rutin diadakan oleh seluruh fakultas. Sebagai bentuk kepedulian kepada lingkungan, UMT juga melakukan event yang sifatnya CSR seperti sunatan massal, Kurban, sampai santunan untuk masyarakat yang kurang mampu. Hal ini dilakukan untuk membuat citra positif UMT agar lebih dikenal masyarakat terutama di daerah yang menjadi daerah dakwah Muhammadiyah. Untuk mendukung seluruh kegiatan komunikasi pemasaran diatas, UMT juga memasang iklan sebagai media publikasi di beberapa media lokal di Tangerang. Hal ini dapat kita ketahui dari petikan wawancara dengan Kepala Sekertariat, Humas dan Publikasi. Bapak Drs. Khoerudin, MM, Msc berikut ini. “
sebagai
Universitas
baru,
UMT
memang
sangat
membutuhkan publikasi di media, selain dalam pemberitan juga dalam bentuk iklan. Hal tersebut sangat diperlukan agar nama UMT lebih dikenal di masyarakat. Selama ini kami beriklan di media lokal saja seperti radar Tangerang, Ctv Banten dan juga Star Radio, walaupun untuk radio kami sudah cukup lama tidak memasang iklan disana. Media lokal dipilih dengan pertimbangan karena kami menganggap target pasar UMT masih membaca, menonton televise ataupun mendengarkan radio lokal.” Menurut Griffin dan Ebert yang dikutip oleh Soemanagara (2006:132) menyebutkan bahwa advertising is paid, nonpersonal
135
communication used by an identified sponsor to inform an audience about product (iklan dalah pembayaran, komunikasi non personal yang
digunakan
oleh
sponsor
yang
teridentifikasi
untuk
menginformasikan tentang produk ke khalayak). Petikan wawancara diatas kita dapat melihat bahwa UMT menggunakan media lokal seperti koran, tv dan radio lokal untuk mengkomunikasikan universitas ke masyarakat. Pemilihan media lokal didasari oleh pemilihan target market yang memang terfokus di wilayah Tangerang sehingga UMT merasa tidak perlu memasang iklan di media nasional karena dianggap mubazir. Pemanfaatan teknologi seperti halnya internet dan media sosial memang belum digarap secara serius oleh UMT. Dikarenakan oleh beberapa alasan. Penjelasannya dapat kita lihat dari petikan wawancara dengan Kepala Sekertariat, Humas dan Publikasi. Bapak Drs. Khoerudin, MM, Msc berikut ini. “sekarang ini sebenarnya UMT sudah mulai mencoba untuk menjlankan komunikasi berbasis internet dan media sosial. Komunikasi berbasis internet sudah dicoba dilakukan melalui website sebagai sarana komunikasi dan juga penerimaan mahasiswa baru secara onlie. Sayangnya tanggapan calon mahasiswa masih tergolong sangat kecil sekali. Dibuktikan dengan penerimaan mahasiswa online yang sangat sedikit sekali.”
136
Dari cuplikan wawancara diatas, UMT mengakui bahwa teknologi komunikasi berbasis internet belum digarap secara maksimal. Dikarenakan adanya anggapan bahwa calon mahasiswa belom siap secara alat dan pengetahuan. Tapi disisi lain UMT juga sudah mulai untuk menggarap bidang ini dengan lebih serius. Dibuktikan dengan adanya keinginan untuk lebih mengoptimalkan lagi Strategi Komunikasi Pemasaran melalui online. Karena bila tidak segera dilakukan, UMT akan tertinggal dengan universitas lain yang sudah lebih serius mengoptimalkan komunikasi pemasaran secara online. Bila dilihat di lapangan sebenarnya mahasiswa dan calon mahasiswa sudah siap secara alat untuk diberikan pesan secara online. Hal ini terlihat dari beberapa kelas yang peneliti amati bahwasanya mayoritas mahasiswa sudah menggunakan ponsel pintar berbasis blackberry, androis dan OS dalam kehidupan sehari-hari. (peneliti mengamati beberapa kelas yang ada di jurusan komunikasi. Selanjutnya, UMT melakukan pemasaran personal sebagai salah satu kegiatan untuk mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak atau masyarakat. Mengenai penjualan personal UMT akan didapatkan cari petikan wawancara dengan Bapak Dr. H. Desri Arwen, M.Pd selaku Wakil Rektor “kami memang meminta seluruh insan UMT untuk menjadi marketer atau corong komunikasi secara positif untuk kampus ini.
137
Hal ini sebenarnya dipermudah dengan banyaknya unsur kita seperti pejabar rektorat, pimpinan fakultas, dosen, sampai tenaga administrasi memiliki jabatan informal di masyarakat seperti ketua RT atau ketua RW.” Penjualan personal adalah salah satu sarana komunikasi yang membawa pesan sesuai dengan kebutuhan dan keyakinan spesifik dari setiap konsumen (Spiro dan Weitz, 1990). Dari petikan wawancara diatas dapat kita simpulkan bahwa memang
Universitas
Muhammadiyah
Tangerang
juga
mengedepankan personal selling untuk mendapatkan mahasiswa baru. Dalam hal ini UMT mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mengkomunikasikan citra positif kepada masyarakat. Dengan adanya lebih dari 400 dosen, ratusan pegawai administrasi, dan ribuan mahasiswa, UMT berharap pesan positf bisa dikomunikasikan secara pribadi sehingga masyarakat dapat meresapi lebih dalam dan lebih percaya kepada pesan yang disampaikan. Universitas Muhammadiyah tangerang juga memberikan insentif sebesar seratus ribu rupiah untuk setiap mahasiswa yang berhasil didaftarkan di UMT. Strategi ini terbukti efektif membuat para marketing lebih semangat untuk mendapatkan calon mahasiswa.