BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi intrinsic dan ekstrinsik mahasiswa pendidikan ekonomi dalam memanfaatkan internet sebagai media dan motivasi dalam menyelesaikan tugas kuliahdi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, maka permasalahan yang diteliti, maka dalam penelitian ini di butuhkan tiga macam data, yaitu: a. Data motivasi instrinsik sebagai variabel bebas ( X₁) b. Data motivasi eksternal sebagai variabel bebas (X₂) c. Data pemanfaatan internet sebagai media dalam menyelesaikan tugas kuliah (Y) Menurut Priyatno (2015:12) analisis deskriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti mean,standar deviasi, varian, modus,dll, juga dilakukan pengukuran skewness dan kurtosis untuk menggambarkan distribusi data normal atau tidak. Dalam penelitian ini dilakukan analisis deskriptif dengan memberikan gambaran data tentang jumlah data, minimum,maksimum, mean,dan standar deviasi.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Pemanfaatan Internet 55 10 25 Motivasi Intrinsik 55 14 24 Motivasi Ekstrinsik 55 6 14 Valid N (listwise) 55 Sumber: data yang telah diolah menggunakan SPSS 22.00
Mean 18.40 19.02 10.07
Std. Deviation 3.526 2.649 2.395
Berdasarkan tabel 4.1 variabel motivasi instinsik siswa menunjukkan bahwa jumlah data (N) sebanyak 55 mempunyai nilai rata-rata (mean) 19,02 dengan nilai maksimum 24 dan nilai minimum 14 sedangkan standar deviasi nya sebesar2,649. Variabel motivasi ekstrinsik siswa menunjukkan bahwa jumlah data (N) sebanyak 55 mempunyai nilai rata-rata (mean) 10,07 dengan nilai maksimum 14 dan nilai minimum 6 sedangkan standar deviasi nya sebesar 2,395. Variabel pemanfaatan internet menunjukkan bahwa jumlah data (N) sebanyak 55 mempunyai nilai rata-rata (mean) 18,40 dengan nilai maksimum 25 dan nilai minimum 10 sedangkan standar deviasi nya sebesar 3,526.Untuk memperjelas data-data penelitian di buat tabel distribusi frekuensi dan diagram histogram pada masingmasing variabel sebagai berikut:
4.1.1 Variabel Motivasi Intrinsik
Valid
Tabel 4.2 distribusi frekuensi variabel motivasi intrinsik Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent 10-15 8 14.5 14.5 14.5 16-21 36 65.5 65.5 80.0 22-27 11 20.0 20.0 100.0 Total 55 100.0 100.0
Sumber: data yang telah diolah menggunakan SPSS 22.00
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan nilai distribusi frekuensi variabel instrinsik tertinggi adalah 36 (65,5%), responden yang memeroleh skor anatara 16-21. Dan nilai distribusi frekuensi variabel instrinsik terendah adalah 8 (14,5%) mempunyai rata-rata 1015.Hasil penelitian pada tabel 4.2.dapat dijelaskan di dalam histograb berikut:
4.1 Histogram Motivasi Intrinsik 4.1.2 Variabel Motivasi Ekstrinsik
Tabel 4.3 distribusi frekuensi variabel motivasi ekstrinsik Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid 6-9 5 9.1 9.1 9.1 10-13 29 52.7 52.7 61.8 14-17 21 38.2 38.2 100.0 Total 55 100.0 100.0 Sumber: data yang telah diolah menggunakan SPSS 22.00
Berdasarkan tabel 4.3menunjukkan nilai distribusi frekuensi variabel ekstrinsik tertinggi adalah 29 (52,7%) responden yang memeroleh skor anatara 10-13. Dan nilai distribusi frekuensi ekstrinsik terendah adalah 5 (9,1) mempunyai rata-rata 6-9. Hasil penelitian pada
tabel 4.3.dapat dijelaskan di dalam histograb berikut:
1.2. Histogram Motivasi Ekstrinsik 4.1.3 Variabel Pemanfaatan Internet Tabel 4.4 distribusi frekuensi variabel pemanfaatan internet Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid 10-15 15 27.3 27.3 27.3 16-21 29 52.7 52.7 80.0 22-27 11 20.0 20.0 100.0 Total 55 100.0 100.0 Sumber: data yang telah diolah menggunakan SPSS 22.00
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkandistribusi frekuensi variabel pemanfaatan internet tertinggi adalah:29 (52,7%) responden yang memperoleh skor rata-rata antara 16-21, dan distribusi frekuensi variabel pemanfaatan internetterendah adalah: 15 (27,3%) mempunyai rata-rata 15.Hasil penelitian pada tabel 4.4.dapat dijelaskan di dalam histogram berikut:
1.3. Histogram Pemanfaatan Internet
4.2
Uji Prasyarat Analisis Regresi 4.2.1 Test Of Normality
Menurut Priyatno (2010), Uji normalitas adalah pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio.Uji normalitas dalam pengujian ini dilakukan dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas KolmogorovSmirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Jika signifikansi di atas 0,05 maka data dinyatakan terdistribusi normal. Berdasarkan tabel 4.5 output Kolmogorov–Smirnov dapat di ketahui bahwa nilai signifikansi motivasi intrinsik sebesar0,044 maka kesimpulannya Hо diterima karena signifikansi (0,044) > α (0.05). Motivasi ekstrinsik mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,000 maka kesimpulannya Ha diterima karena nilai signifikansi(0,000)< α (0.05).Pemanfaatan internet mempunyai nilai Tabel 4.5 Test Of Normality
Kolmogorov-Smirnova Pemanfaatan_Internet Motivasi_Intrinsik Motivasi_Ekstrinsik
Statistic .134 .121 .182
Df 55 55 55
Sig. .015 .044 .000
Shapiro-Wilk Statistic .942 .959 .936
df
Sig. 55 55 55
.010 .059 .006
Sumber: data yang telah diolah menggunakan SPSS 22.00
signifikansi sebesar 0,015 maka kesimpulannya H0 diterima karena nilai signifikansi (0,015) > α (0.05).Sehingga data sampel dalam penelitian dapat disimpulkan berdistribusi normal. 4.2.2 Uji Linearitas Menurut priyatno (2015:73) uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Apabila nilai signifikansi pada Linearity kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang linear antara dua variabel namun jika lebih besar dari 0,05 maka terdapat hubungan linear secara signifikan.
Tabel 4.6.Uji Linieritas Motivasi Intrinsik Terhadap Pemanfaatan Internet ANOVA Table Sum of Squares Pemanfaatan_Internet Between (Combined) 469.369 * Motivasi_Intrinsik Groups Linearity 324.344 Deviation from 145.025 Linearity Within Groups 201.831 Total 671.200 Sumber: data yang telah diolah menggunakan SPSS 22.00
df 10 1
Mean Square 46.937 324.344
F 10.232 70.708
Sig. .000 .000
9
16.114
3.513
.002
44 54
4.587
Berasarkan output dari tabel 4.6menjawab bahwa nilai signifikansi pada variabel Motivasi intrinsik dalam pemanfaatan internet sebagai Sumber Informasi dalam menyelesaikan tugas sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05.Berarti motivasi mahasiswa dalam penelitian ini berberbentuk linear.
Tabel 4.7. Uji Linieritas Motivasi Ekstrinsik Terhadap Pemanfaatan Internet ANOVA Table
Pemanfaatan_Internet * Motivasi_Ekstrinsik
Sum of Squares 290.933 232.601
Between Groups
(Combined) Linearity Deviation from 58.333 Linearity Within Groups 380.267 Total 671.200 Sumber: data yang telah diolah menggunakan SPSS 22.00
df 8 1
Mean Square 36.367 232.601
F 4.399 28.137
Sig. .001 .000
7
8.333
1.008
.438
46 54
8.267
Berasarkan output dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada variabel Motivasi ekstrinsik dalam pemanfaatan internet sebagai media dan motivasi belajar dalam menyelesaikan tugas kuliah sebesar 0,438 lebih kecil dari 0,05.
Yang berarti motivasi
ekstrinsik dalam penelitian ini berberntuk linear.
4.3 Uji Hipotesis 4.3.1. Analis Regresi Berganda Metode analisis yang digunakan adalah model regresi linier berganda. Menurut Sugiyono (2015:272), analisis regresi linier berganda bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2. Persamaan dalam analisis regresi berganda dapat dituliskan sebagai berikut: Y=a + b₁X₁ + B₂X₂+ e Tabel 4.8Analisis Regresi Berganda Coefficientsa
Model 1 (Constant)
Unstandardized Coefficients Std. B Error .617 2.401
Standardized Coefficients Beta
t .257
Sig. .798
Motivasi_Intrinsik
.709
.151
.532
4.695
.000
Motivasi_Ekstrinsik
.427
.167
.290
2.561
.013
a. Dependent Variable: Pemanfaatan_Internet Sumber: data yang telah diolah menggunakan SPSS 22.00
Berdasarkan dari tabel diatas menunjukkan bahwa: Y= 0,617+ 0,709X1 + 0,427X2 + e Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Konstanta sebesar 0,617, artinya jika motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik nilainya adalah 0 maka pemanfaatan internet sebagaimedia dan motivasi belajar adalah 0,617.
b.
Koefisien regresi variabel motivasiinstrinsik
sebesar0,709, artinya jika motivasi
intrinsik meningkat 1% maka akan meningkat pemanfaatan internet sebagai media dan motivasi belajar sebesar 0,709 dengan asumsi nilai variabel independen lain nilainya tetap. Koefesien bernilai positif artinya terjadipengaruh yang positif antara motivasi intrinsik dengan pemanfaatan internet, semakin naik motivasi intrinsik semakin meningkat pemanfaatan internet. c. Koefisien regresi variabel motivasi ekstrinsik sebesar 0,427, artinya jika motivasi ekstrinsik meningkat 1% maka akan meningkat pemanfaatan internet sebesar 0,427 dengan asumsi nilai independen lain nilainya tetap. Koefesien bernilai positif artinya terjadipengaruh yang positif antara motivasi ekstrinsik dengan pemanfaatan internet sebagai media dan motivasi belajar. 4.3.2 Uji Hipotesis Distribusi t Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi variabel independen yaitu kreativitas motivasi instrinsik (X₁ ) dan motivasi ekstrinsik (X₂ ) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu pemanfaatan internet (Y). Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi
α= 5% tingkat
signifikansi dalam hal ini berarti penelitian mengambil resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering di gunakan dalam penelitian). Rumus mencari t hitung:
T hitung = r√n-3 √1-r2 Keterangan: r = koefisien korelasi persial n = jumlah data atau kasus kriteria pengujian: -
thitung > ttabel maka Ho ditolak (menerima Ha) artinya ada pengaruh antara variabel independent dengan variabel dependent
-
thitung> ttable maka Ho (Ha ditolak) artinya tidak ada pengaruh antara variabel independent dan variabel dependent
Tabel 4.9 Koefisien determinasi Motivasi Intrinsik terhadap Pemanfaatan Internet Sebagai Media Dalam Menyelesaikan Tugas Kuliah Model Summaryb
Model 1
R
R Square .695
a
.483
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.473
2.558
a. Predictors: (Constant), Motivasi_Intrinsik Sumber: data yang telah diolah menggunakan SPSS 22.00
Berdasarkan tabel 4.9diperoleh koefisien regresi sebesar 0,483 dengan nilai thitung 4.695 > ttabel 2,004 dan nilai signifikansi 0,000 < α (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, Artinya bahwa ada pengaruh motivasi intrinsik secara signifikan terhadap pemanfaatan internet oleh mahasiswa Pendidikan Ekonomi dalam menyelesaikan tugas kuliah di UKSW. Tabel 4.10 Koefisien determinasi Motivasi Ekstrinsik terhadap Pemanfaatan Internet Sebagai Media Dalam Menyelesaikan Tugas Kuliah Model Summaryb
Model 1
R
R Square .589
a
a. Predictors: (Constant), Motivasi_Ekstrinsik Sumber: data yang telah diolah menggunakan SPSS 22.00
.347
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.334
2.877
Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh koefisien regresi sebesar 0,347 dengan nilai thitung 2.561> ttabel 2,004 dan nilai signifikansi 0.013< α (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, Artinya bahwa ada pengaruh motivasi ekstrinsik secara signifikan terhadap pemanfaatan internet oleh mahasiswa Pendidikan Ekonomi dalam menyelesaikan tugas kuliah di UKSW 4.3.3. Uji Distribusi F Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada variabel independen yaitu motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu pemanfaatan internet. Fhitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: F hitung =R2/k (1-R)/(n-k-1) Keterangan: R2 = koefisien determisi n = jumlah data atau kasus k = jumlah variabel independen Kriteria dari uji F yaitu apabila Fhitung>Ftabel maka Ho ditolak (Haditerima) yang berarti variabel motivasi intrinsi dan motivasi ekstrinsik mempengaruhi pemanfaatan internet, dan sebaliknya apabila Fhitung
Tabel 4.11 ANOVAa Sum of Mean Squares df Square 363.179 2 181.590 Residual 308.021 52 5.923 Total 671.200 54 a. Dependent Variable: Pemanfaatan_Internet b. Predictors: (Constant), Motivasi_Ekstrinsik, Motivasi_Intrinsik Model 1 Regression
F 30.656
Sig. .000b
Sumber: data yang telah diolah menggunakan SPSS 22.00
Berdasarkan tabel 4.11menunjukan bahwa hasil pengujian uji F diperoleh Fhitung (30.656) > Ftabel(1,35)dan nilai siginifikansi (0.000)< α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh yang signifikan antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap pemanfaatan internet oleh mahasiswa Pendidikan Ekonomi dalam menyelesaikan tugas kuliah di UKSW. 4.3.4. Analisis Determinasi (R2) Menurut Priyanto (2010:66) analisis diterminasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independent (X1,X2,…Xn) secara serentak terhadap variabel dependent (Y). Koefisien ini menunjukan seberapa besar prosentase variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaksan variabel independent. R2sama dengan 0 maka tidak ada sedikitpun prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independent terhadap variabel dependent. Sebaliknya R2 sama dengan 1 maka prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independent terhadap variabel dependent dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependent. Rumus mencari koefisien determinasi dengan dua variabel independent adalah:
R2 = (ryx1)2 + (ryx2)2 – 2.(ryx1).(ryx2).(rx1x2) 1 – (rx1x2)2
Keterangan: R2
= koefisien determinasi
ryx1= korelasi sederhana (product moment person) antara X1 dengan Y ryx2=korelasi sederhana (product moment person) antara X2 dengan Y r x1 x2=korelasi sederhana (product moment person) antara X1 dengan X2 Tabel 4.12. Koefisien Determinasi Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik terhadap Pemanfaatan Internet
Model Summaryb
Model 1
R
R Square .736a
Adjusted R Square
.541
.523
Std. Error of the Estimate 2.434
a. Predictors: (Constant), Motivasi_Ekstrinsik, Motivasi_Intrinsik b. Dependent Variable: Pemanfaatan_Internet Sumber: data yang telah diolah menggunakan SPSS 22.00
Berdasarkan tabel 4.12menunjukkan bahwa di peroleh koefisien 0,541 atau 54,1%. Hal ini menunjukan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap pemanfaatan internet sebesar 54,1% atau variasi variabel independent yang digunakan dalam model (motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik) mampu menjelaskan sebesar 54,1% variasi variabel dependent (pemanfaatan internet) sedangkan sisanya sebesar 45,9% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini.
4.4. Pembahasan Hasil Analisis Sardiman (2006) mengemukakan bahwa “motif” dapat dikatakan sebagai daya penggerak di dalam subyek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan.Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan).Berawal dari kata “motif” maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif.Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila keinginan untuk mencapai kebutuhan sangat kuat.Dengan adanya motivasi faktor intrinsik dan ektrinsik yang dimiliki dalam diri mahasiswa dapat menjadikan daya penggerak dalam diri mahasiswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu menfaatakan internet sebagai sebagai media dan motivsi belajar mahasisa dalam menyelesaikan tugas kuliah.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa motivasi instrisik dan ekstrinsik tinggi berpengaruhsignifikan bagi mahasiswa dalam memanfaatkan internet sebagai media dalam menyelesaikan tugas kuliah dilihat dari mahasiswa lebih senang memanfaatkan internet dalam menyelesaikan tugas kuliah daripada mencari buku referensi lain,adanya dorongan lingkungan (dosen,
teman
dan
orangtua)
serta
tersedianya
fasilitas
internet
di
lingkungan
tersebut.”Berdasarkan hasil analisi pengujian regresi linier berganda diperoleh hasil sebagai berikut:Y= 0,617+ 0,709X1 + 0,427X2 + edari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa nilai konstanta adalah 0,617, motivasi intrinsik sebesar 0,709, motivasi ekstrinsik sebesar 0,427 jika motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik adalah 0 maka pemanfaatan internet adalah 18.831. Berdasarkan hasil analisis dari variabel motivasi intrinsik terhadap pemanfaatan internet yaitu ada pengaruh secara signifikan antara motivasi intrinsik terhadap pemanfaatan internet. Hal ini dapat ditunjukan dengan pengujian hipotesis secara parsial (uji t) motivasi intrinsik diperoleh koefisien regresi sebesar 0,483 dengan nilai thitung 4.695 > ttabel 2,004 dan nilai signifikansi 0,000 < α (0,05) yang berarti jika motivasi intrinsik meningkat, maka motivasi pemanfaatan internet meningkat. Berdasarkan hasil analisis dari variabel motivasi intrinsik terhadap pemanfaatan internet yaitu ada pengaruh secara signifikan antara motivasi intrinsik terhadap pemanfaatan internet. Hal ini dapat ditunjukan dengan pengujian hipotesis secara parsial (uji t) motivasi intrinsik diperoleh koefisien regresi sebesar 0,347 dengan nilai thitung 2.561> ttabel 2,004 dan nilai signifikansi 0.013< α (0,05) yang berarti jika motivasi intrinsik meningkat, maka motivasi pemanfaatan internet meningkat. Hasil pengujian uji F diperoleh Fhitung (30.656) > Ftabel (1,35)dan nilai signifikansi (0.000)< α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh yang signifikan antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap pemanfaatan internet.
Berdasarkan data hasil pengujian uji R aquare besarnya pengaruh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap pemanfaatan internet dapat diketahui melalui koefisien determinan R square. Hasil penghitungan koefisien regresi diperoleh angka koefisien regresi sebesar 0,541 atau 54,1%. Hal ini menunjukan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap pemanfaatan internet sebagai media dalam menyelesaikan tugas kuliah adalah 54,1% atau variabel independent yang digunakan dalam model (motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik) mampu menjelaskan sebesar 54,1% sedangkan sisanya sebesar 45,9% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini. Dalam penelitian ini di dorong oleh teori motivasi menurut David Mc. Clelland (Robinson,2001:173) timbulnya tingkah laku karena dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam diri manusia, dan menurut Sadirman (2008:85) motivasi merupakan suatu usaha yang di sadari untukk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar dapat terdorong bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil dan tujuan. Menurut Sadirman (2008:89) menjelaskan ada beberapa jenis motivasi: 1. motivasi intrinsik motif-motif yang aktif yang tidak perlu di ransang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Indikator dalam motivasi intrinsik ini adanya kemauan, kesenangan dan keuletan. 2. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Indikator di dalam
motivasi ekstrinsik adalah ajakan dari orang lain, paksaan dan lingkungab yang sangat berperan pentikk dalam motivasi ekstrinsik.
Menurut Bovee dalam Ouda Teda Ena (2001:2) Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalahsebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Banyak batasan atau pengertian yan dikemukakan para ahli tentang media, diantaranya adalah Asosiasi Teknologi dan
Komunikasi
Pendidikan
(Asosociation
of
Education
and
Communication Technology (AECT). Secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula dikatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar. Menurut Bovee dalam Ouda Teda Ena (2001:2) Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalahsebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Banyak batasan atau pengertian yan dikemukakan para ahli tentang media, diantaranya adalah Asosiasi Teknologi dan
Komunikasi
Pendidikan
(Asosociation
of
Education
and
Communication Technology (AECT). Secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula dikatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar. Livie dan Lentz dalam Arsyad (2010:8) mengemukakan 4 fungsi media pembelajaran yaitu: 1. Fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik dan mengrahkan perhatian pembelajar akan berkosentrasi pada isis pelajaran
2. Fungsi afektif maksudnya media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmaran pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar. 3. Fungsi kognitif yaitu mengungkapkan bahwa lambang visual mempelancar pencapaian tujuan dalam memahami dan mendengar informasi 4. Fungsi kompensatoris yaitu media visual memberikan konteks untuk memahami teks dan membantu pembelajr yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Empat fungsi visual tersebut, dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan visual memerlukan keterampilan tersendiri.teknik afektif adalah tehnik untuk memahami tehnik pesan visual.