BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4. 1
Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab ini akan disajikan hasil dan pembahasan penelitian tentang
peningkatan pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun melalui pendekatan inquiri di SD 14 Dukupi kabupaten Boalemo. Untuk mengukur sejauhmana tingkat pemahaman siswa terhadap bentuk-bentuk daun digunakan beberapa indikator penilaian yang meliputi 1) kamampuan siswa mengamati bentuk-bentuk daun, 2) kemampuan siswa menjelaskan bentuk-bentuk daun dan 3) kemampuan siswa menemukan bentuk-bentuk daun. Adapun data penelitian ini diperoleh berupa data observasi hasil pengamatan dalam proses pembelajaran yang dilakukan melalui tahapan siklus yang terdiri dari siklus I dan siklus II. Namun untuk mengetahi kondisi awal sebelum dilakukan observasi, dalam penelitian ini disajikan pula data kondisi awal pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun sebagai bahan pembanding terhadap tahapan siklus.
4. 2. 1 Hasil Observasi Awal Berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan peneliti sebelum dilakukan tindakan siklus, diperoleh hasil bahwa sebagian besar pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun masih rendah dengan perbandingan 20% siswa yang belum memahami bentuk-bentuk daun sedangkan memahami bentuk-bentuk daun. 32
80% lainnya belum
33
Untuk mengukur tingkat pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun digunakan lembar pengamatan kegiatan dengan format yang sama pada observasi awal dan tahapan siklus. Pada observasi awal yang dilakukan dengan jumlah siswa 31 orang atau 100% dari populasi yang diobservasi, diperoleh prosentasi sebagai berikut.
Tabel 4. 1 Hasil Observasi Awal Pemahaman Siswa terhadap Bentuk-Bentuk Daun pada SDN 14 Dulupi
No 1
Aspek yang diamati
Kemampuan siswa mengamati
15
20
16
5 org
10 org
16 org
9
20
18
bentuk-bentuk daun
3 org
10 org
18 org
Kemampuan siswa menemukan
15
16
18
bentuk-bentuk daun
5 org
8 org
18 org
bentuk-bentuk daun 2
3
Jlh Skor Perolehan p* kp tp
Kemampuan siswa menjelaskan
Rata-rata
Prosenta si Skor (%)
Kategori**
54%
Kurang
50%
Kurang
52%
Kurang
52%
Kurang
Ket: * Skor perolehan= p:paham, kp: kurang paham, tp: tidak paham. ** Kategori penilaian siswa = B: Baik, C: Cukup, K: Kurang *** kategori penguasaan = baik: 75%-100%, cukup: 55%-74%, kurang: 0%-54%.
Dari data di atas menunjukkan bahwa rata-rata pemahaman siswa dalam mengamati bentuk-bentuk daun terlihat hanya 54% perolehan skor siswa dengan kategori kurang, dalam menjelaskan bentuk-bentuk daun perolehan skor hanya 50% dengan kategori kurang, serta dalam menemukan bentuk-bentuk daun siswa hanya mampu memperoleh skor 52% dengan kategori kurang. Dari hasil menggambarkan bahwa secara keseluruhan pemahaman siswa tentang bentukbentuk daun masih rendah dengan kategori kurang.
34
Dari pengamatan yang dilakukan, beberapa faktor ditemukan
yang
mempengaruhi kondisi di atas diantaranya sebagian siswa tertarik, yang lainnya tidak tertarik tentang materi yang disampaikan oleh guru. Siswa yang melakukan pengamatan belum menujukkan pemahaman yang optimal terhadap bentuk-bentuk daun. Selain itu, suasana proses pembelajaran kurang menyenangkan dimata siswa. Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa upaya meningkatan pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun harus dilakukan. Dalam rangka mengamati perubahan dan peningkatan pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun melalui pendekatan inquiri, maka proses tindakan berupa siklus I dipandang perlu untuk dilakukan
4. 2. 2 Siklus I Pada kegiatan siklus I aktifitas siswa sudah lebih baik dibanding dari observasi awal. Siswa sudah mulai aktif dan dalam melakukan pengamatan terhadap bentuk-bentuk daun sesuai dengan yang diperintahkan guru. Pada siklus pertama ini, materi yang disajikan berupa pengenalan bentukbentuk dengan kegiatan pengamatan langsung bentuki-bentuk daun di lapangan atau lingkungan sekolah. Pokok penilaian difokuskan pada aspek berupa kamampuan
siswa
mengamati
bentuk-bentuk
daun,
kemampuan
siswa
menjelaskan bentuk-bentuk daun dan kemampuan siswa menemukan bentukbentuk daun. Pengambilan data pada siklus I ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana perilaku siswa melalui aspek penilaiana selama mengikuti
35
pembelajaran. Pada siklus ini dapat digambarkan bahwa dalam proses pembelajaran berlangsung masih menunjukkan adanya perilaku yang kurang baik dari siswa, diantaranya terdapat siswa yang bercanda atau bercerita dengan temannya saat guru menjelaskan materi, ada siswa yang kurang aktif, ada siswa yang menganggu teman lainnya, bahkan ada siswa yang tidak bersemangat dan malas-malasan dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran kurang kondusif. Kondisi ini terlihat pada hasil penilaian aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran pada siklus I, sebagaimana tampak pada tabel berikut. Tabel 4.2 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa pada Bentuk-Bentuk Daun melalui Pendekatan Inquiri di SDN 14 Dulupi Siklus I No.
Aktivitas yang Diamati
1.
Aktivitas siswa pada kegiatan pembuka pembelajaran Aktivitas siswa pada inti pembelajaran a. Kegiatan penjelasan materi pembelajaran b. Pendekatan / strategi pembelajaran c. Penggunaan bahasa saat pembelajaran Aktivitas siswa pada kegiatan penutup Jumlah Rata-rata
2.
3.
Item Indikator 2
2 4 2 2 12 item
Kategori* Ya TIdak 30
32
36 65 25 41 197 52,96%
26 59 37 21 175 47,04%
Keterangan: Ya = Frekuensi siswa dengan capaian baik, Tidak = Frekuansi siswa dengan capaian kurang baik
Tabel 4.2 di atas menjelaskan bahwa aktivitas belajar siswa pada saat pemberian materi tentang bentuk-bentuk daun kurang berjalan dengan optimal. Sebagian besar siswa belum sepenuhnya mengikuti seluruh proses pembelajaran dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil penilaian siswa aktivitas belajar yang hanya berkisar 52,96%.
36
Kondisi yang sama juga tampak pada hasil tes yang diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran. Tes pada siklus I juga dilakukan untuk mengetahui kondisi awal pemahaman siswa terhadap bentuk-bentuk daun melalui pendekatan inquiri. Tes yang diberikan berupa tes essai sejumlah 5 soal. Hasil tes pada siklus I ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap bentuk-bentuk daun dalam pembelajaran masih kurang optimal. Kondisi ini tampak pada tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3. Hasil Penilaian Tes Tertulis tentang pemahaman siswa kelas IV SDN 14 Dulupi terhadap bentuk-bentukdaun melalui pendekatan inquiri Siklus I Kategori Jawaban 1 Sangat tepat 2 Tepat 3 Kurang tepat 4 Tidak tepat Jumlah Rata-Rata No
Rentang Skor 81 - 100 61 – 80 41 - 60 0 – 40
Frekuensi 1 orang 12 orang 14 orang 4 orang 31 orang
Bobot Skor 90 910 780 150 1930 62,25
Presentase 4% 41% 44% 11% 100%
Ket
62,25% (Belum Tuntas)
Keterangan: Tuntas= 65-100, Belum Tuntas= 0-64
Didasarkan pada tabel di atas, tampak bahwa pada siklus I sebagian besar masih kurang memahami dengan baik materi pembelajaran yang diberikan. Terdapat 14 orang siswa yang kurang tepat dalam menjawab tes yang diberikan atau sebesar 44%, sedangkan siswa yang menjawab soal dengan tepat sebanyak 12 orang atau 41%, sedangkan 4 orang lainnya tidak tepat menjawab soal dan hanya terdapat 1 orang siswa yang dapat menjawab soal dengan sangat tepat. Hal ini berarti secara keseluruhan hasil tes siswa masih belum tuntas dengan prosentasi 62,25%.
37
Meskipun hasil tes yang diperoleh belum optimal dan situasi kelas kurang kondusif, namun disisi lain siswa sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini diketahui dari respon sebagian siswa yang memperhatikan dengan serius penjelasan yang diberikan oleh guru, sebagian besar siswa mendengarkan seksama penjelasan materi oleh guru. Hal ini menandakan bahwa siswa sangat tertarik dengan pembelajaran dengan pendekatan inquiri. Hasil ini diperkuat oleh hasil yang dilakukan pada siklus I. Adapun hasil observasi pada siklus I yang dilakukan dapat dicermati melalui tabel berikut ini. Tabel 4. 4 Hasil Observasi Siklus I Pemahaman Siswa terhadap Bentuk-Bentuk Daun melalui Pendekatan Inquiri
No 1
2
3
Aspek yang diamati
Jlh Skor Perolehan p* kp tp
Kemampuan siswa mengamati
30
30
6
bentuk-bentuk daun
10 org
15 org
6 org
Kemampuan siswa menjelaskan
27
34
5
bentuk-bentuk daun
9 org
17 org
5 org
Kemampuan siswa menemukan
27
28
7
bentuk-bentuk daun
9 org
14 org
Rata-rata
Prosenta si Skor (%)
Kategori**
66%
Cukup
71%
Cukup
67%
Cukup
68%
Cukup
7 org
Ket: * Skor perolehan= p: paham, kp: kurang paham, tp: tidak paham. ** Kategori penilaian siswa = B: Baik, C: Cukup, K: Kurang *** kategori penguasaan = baik: 75%-100%, cukup: 55%-74%, kurang: 0%-54%.
Berdasarkan hasil observasi siklus I yang tampak pada tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun melalui pendekatan inquiri berkategori cukup, dengan uraian perolehan skor masingmasing kamampuan siswa mengamati bentuk-bentuk daun berkisar 60% dimana
38
terdapat 10 orang siswa mampu, 15 orang kurang mampu dan 6 orang tidak mampu dengan kategori cukup , kemampuan siswa menjelaskan bentuk-bentuk daun dengan prosentasi 71% dimana terdapat 9 orang siswa mampu, 17 orang kurang mampu, dan 5 orang kurang mampu dengan kategori cukup, sedangkan kemampuan siswa menemukan bentuk-bentuk daun berkisar 67% dimana terdapat 9 orang siswa yang mampu, 14 orang kurang mampu, dan 7 orang tidak mampu dengan kategori cukup. Dari uraian perolehan data di atas dapat dipahami bahwa proses pembelajaran dengan pendekatan inquiri yang dilakukan pada siklus I ini cukup mampu meningkatkan pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun dibanding dengan observasi awal. Meskipun demikian, kondisi ini belum sepenuhnya menjadi patokan atau referensi keberhasilan peningkatan pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun karena capaian yang ada belum memenuhi target yang diharapkan. Disamping itu, beberapa hasil pengamatan dalam proses pembelajran menujukkan bahwa siswa sudah memiliki pemahaman dan keaktifan pada proses pembelajaran meskipun masih dibawah rata-rata. Dari hasil refleksi terungkap bahwa masih ada aspek dan kriteria pemahaman yang perlu di tingkatkan serta guru dalam melaksanakan pembelajaran yakni :aspek pemahaman konsep, keaktifan, kerja sama masih perlu ditingkatkan, siswa belum ada siswa mencapai nilai kriteria yang memuaskan. Sehingganya, dengan didasarkan pada hal-hal di atas maka dirasa perlu melanjutkan proses tindakan pada tahapan siklus selanjutnya (siklus II).
39
4. 2. 3 Siklus II Hasil penilaian pada siklus I menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap bentuk-bentuk daun melalui pendekatan inquiri mendapai indikator yang ditetapkan. Selain hal tersebut, perubahan tingkah laku siswa belum menunjukkan perubahan secara signifikan, sehingga diperlukan tindakan pada siklus II dalam mengatasi masalah tersebut. Hasil penilaian aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran memperlihatkan hal-hal sebagai berikut. Tabel 4.5 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Peran Serta dalam Pembentukan Organisasi melalui Metode Bermain Peran di Kelas VA SDN 23 Kecamatan Dunging Siklus II No. 1. 2.
3.
Aktivitas yang Diamati Aktivitas siswa pada kegiatan pembuka pembelajaran Aktivitas siswa pada inti pembelajaran a. Kegiatan penjelasan materi pembelajaran b. Pendekatan / strategi pembelajaran c. Penggunaan bahasa saat pembelajaran Aktivitas siswa pada kegiatan penutup Jumlah Rata-rata
Item Indikator 2
2 4 2 2 12 item
Kategori* Ya TIdak 48
14
48
14
95 47 53 291 78,23%
29 15 9 81 21,17%
Keterangan: Ya = Frekuensi siswa dengan capaian baik, Tidak = Frekuansi siswa dengan capaian kurang baik
Dari tabel di atas terlihat diperoleh data bahwa perilaku siswa pada proses pembelajaran mengalami perubahan yang baik dari siklus sebelumnya.. Hasil penilaian menampakkan bahwa secara keseluruhan aktivitas belajar siswa telah mengalami perbaikan, dimana proses pembelajaran berlangsung dengan optimal. Hal ini juga terlihat pada hasil penilaian aktivitas belajar siswa pada saat
40
menerima materi bentuk-bentuk daun melalui pendekatan inquiri yang mencapai kisaran 78,23%. Adapun untuk mengetahui sejauhmana pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran bentuk-bentuk daun melalui pendekatan inquiri, pada siklus II ini siswa diberikan tes tertulis seperti pada siklus sebelumnya dengan bentuk soal yang berbeda. Tes diberikan untuk mengukur apakah ada perbedaan pemahaman siswa pada siklus I dan siklus II ini. Adapun hasil tes tertulis pada siklus II dapat diruaikan pada tabel berikut. Tabel 4.6. Hasil Penilaian Tes Tertulis tentang pemahaman siswa kelas IV SDN 14 Dulupi terhadap bentuk-bentukdaun melalui pendekatan inquiri Siklus II Kategori Jawaban 1 Sangat Tepat 2 Tepat 3 Kurang Tepat 4 Tidak Tepat Jumlah Rata-Rata No
Rentang Skor 81 - 100 61 – 80 41 - 60 0 – 40
Frekuensi 7 orang 19 orang 5 orang 31 orang
Bobot Skor 660 1420 290 2370 76,45
Presentase 22% 59% 19% 100%
Ket
76,45% (Tuntas)
Keterangan: Tuntas= 65-100, Belum Tuntas= 0-64
Dari hasil penilaian tes tertulis pada tabel 4.5 di atas menampakkan bahwa sebagian besar siswa telah menjawab soal dengan baik. Dimana terdapat 19 orang siswa yang menjawab pertanyaan atau soal dengan tepat atau sekitar 59%, 7 orang siswa yang mampu menjawab soal dengan sangat tepat dan hanya terdapat 5 orang siswa yang kurang tepat menjawab soal yang diberikan. hal ini berarti sebagian besar siswa telah tuntas dalam menjawab tes tertulis dengan perolehan skor rata-rata 76,45%.
41
Kondisi di atas menandakan bahwa pemahaman siswa terhadap bentukbentuk daun melalui pendekatan inquiri telah mengalami peningkatan. Hal ini juga diperkuat oleh hasil observasi siklus II. Hasil observasi melalui proses pembelajaran menunjukkan bahwa pada siklus II ini, pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun melalui pendekatan inquiri mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari tahap sebelumnya. Adapun hasil observasi siklus II secara keseluruhan dapat dilihat melalui tabel berikut ini. Tabel 4. 7 Hasil Observasi Siklus II Pemahaman Siswa tentang BentukBentuk Daun melalui Pendekatan Inquiri
No 1
2
3
Aspek yang diamati
Jlh Skor Perolehan p kp tp
Kemampuan siswa mengamati
81
6
1
bentuk-bentuk daun
27 org
3 org
1 org
Kemampuan siswa menjelaskan
75
12
2
bentuk-bentuk daun
25 org
4 org
2 org
Kemampuan siswa menemukan
75
10
1
bentuk-bentuk daun
25 org
5 org
1 org
Rata-rata
Prosenta si Skor (%)
Kategori**
88%
Baik
89%
Baik
86%
Baik
88%
Baik
Ket: * Skor perolehan= p: paham, kp: kurang paham, tp: tidak paham. ** Kategori penilaian siswa = B: Baik, C: Cukup, K: Kurang *** kategori penguasaan = baik: 75%-100%, cukup: 55%-74%, kurang: 0%-54%.
Dari tabel 4.6 di atas diperoleh bahwa prosentasi skor pada masing-masing aspek penilaian mengalami peningkatan dari tahap siklus sebelumnya. Kamampuan siswa mengamati bentuk-bentuk daun
meningkat menjadi 88%
dimana terdapat 27 orang siswa mampu, 3 orang kurang mampu dan hanya terdapat 1 orang siswa yang tidak mampu
dengan kategori baik. Adapuan
42
kemampuan siswa menjelaskan bentuk-bentuk daun meningkat menjadi 89% dimana terdapat 25 orang siswa yang mampu, 4 orang siswa kurang mampu, dan hanya terdapat 2 orang siswa kurang mampu dengan kategori baik, sedangkan pada indikator kemampuan siswa menemukan bentuk-bentuk daun meningkat menjadi 86% dimana terlihat 25 orang siswa yang mampu, 15 orang siswa kurang mampu, dan hanya terdapat orang siswa yang tidak mampu dengan kategori baik. Dari paparan di atas diperoleh gambaran bahwa penerapan metode inquiri cukup signifikan dilakukan dalam meningkatkan pemahaman siswa SDN 14 Dulupi tentang bentuk-bentuk daun. Sehingganya, hasil observasi pada siklus II atau tahap akhir ini dirasa cukup untuk menjadi patokan akhir keberhasilan capaian dari penelitian ini.
4. 2.
Pembahasan Uraian pada bagian ini dimaksudkan untuk menjelaskan secara
keseluruhan temuan penelitian yang telah dideskripsikan sebelumnya, yang berkenaan dengan peningkatan pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun melalui pendekatan inquiri pada siswa SDN 14 Dulupi kecamatan Dulupi kabupaten Boalemo. Hasil penelitian yang diperoleh pada tahap awal observasi belum menunjukkan adanya kemampuan pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun melalui pendekatan inquiri dimana prosentasi hasil capaian pada aspek yang diamati masih rendah atau cenderung berkategori kurang. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya yang tampak bahwa sebagian besar siswa belum tertarik tentang materi yang disampaikan oleh guru, pemahaman siswa belum optimal
43
terhadap bentuk-bentuk daun, serta
suasana proses pembelajaran kurang
menyenangkan dimata siswa. Tidak lanjut pemerolehan data dilakukan melalui 2 tahap siklus yang mengukur sejauhmana tingkat keberhasilan penerapan pendekatan inquiri terhadap peningkatan pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun. Hasil tes tertulis menampakkan bahwa sebagian besar siswa belum dapat menjawab soal yang diberikan atau belum tuntas dengan kisaran nilai rata-rata 62,25%. Hal ini dikarenakan tidak semua siswa mengikuti pembelajaran dengan baik. Hasil penilaian terhadap aktivitas belajar siswa juga menunjukkan hal yang dengan hasil tes tertulis siswa. Pada penilaian aktivitas belajar siswa diperoleh hasil sebesar 52,96% atau dalam artian belun seluruh siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Meskipun demikian, siswa sangat antusias menerima pembelajaran yang diberikan. Adapun temuan hasil observasi pada siklus I menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun mengalami perkembangan atau peningkatan dibanding observasi awal yang dilakukan. Hal ini mengacu pada hasil observasi yang menampakkan bahwa masing-masing aspek cenderung berkategori cukup 68% . Pada siklus II atau tahapan akhir dari rindakan siklus diperoleh hasil yang cukup signifikan, dimana pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun melalui pendekatan inquiri mengalami peningkatan. Peningkatan terlihat pada hasil tes tertulis siswa yang menampakkan bahwa sebagian besar siswa menjawab soal dengan baik atau kategori tuntas dengan perolehan skor rata-rata 76,45%.
44
. Begitu pula dalam penilaian aktivitas belajar siswa diperoleh hasil bahwa kegiatan belajar siswa pada siklus II ini mengalami perkembangan dimana proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan kondusif dengan perolehan nilai ratarata 78,23%. Hal ini juga diperkuat oleh hasil observasi yang dilakukan pada siklus II. Peningkatan hasil observasi dari tahap observasi awal ke siklus I belum begitu besar, tetapi peningkatan dari siklus I ketahap siklus II terlihat cukup signifikan. Jika dibuat perbandingan dari siklus I hingga siklus II, maka diperoleh hasil prosentasi sebagai berikut.-bentuk daun dari setiap tahapan, maka diperoleh hasil prosentasi sebagai berikut. Tabel 4.7. Analisis Hasil Perbandingan Presentase rata-rata pemahaman siswa terhadap bentuk-bentuk daun melalui pendekatan Inquiri
No
Komponenn yang Diamati
1
Kemampuan siswa mengamati bentuk-bentuk daun Kemampuan siswa menjelaskan bentuk-bentuk daun Kemampuan siswa menjelaskan bentuk-bentuk daun Rata-rata
2
3
Prosentasi Akhir Observasi Siklus I Siklus II Awal 54 %
66%
88%
51 %
66%
89%
52%
71%
86%
52%
68%
88%
Tabel 4.7 di atas menggambarkan peningkatan prosentasi sejak observasi awal hingga siklus II. Jika dianalisis maka akan tampak kemampuan siswa memahami bentuk-bentuk daun mengalami peningkatan sebesar 16% dari observasi awal 52% menjadi 68%, sedangkan dari siklus I meningkat menjadi
45
88% dengan kisaran peningkatan 17%. Perbandingan hasil analisis ini juga dapat diamati melalui gambar berikut ini.
88%
89%
86%
90% 80%
54%51%52%
70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%
Skor Capaian
66% 71% 66%
Kemampuan anak mengamati bentukbentuk daun anak menjelaskan bentuk-bentuk daun Kemampuan anak menemukan bentukbentuk daun
0%
Observasi Siklus I Siklus II Awal Tahap Tindakan
Gambar 4.1 Analisis Hasil Perbandingan Presentase rata-rata pemahaman siswa terhadap bentuk-bentuk daun melalui pendekatan Inquiri Dengan melihat hasil capaian dari pelaksanaan tahapan serta perbandingan dari observasi awal, siklus I dan siklus II yang menunjukkan bahwa semua aspek peningkatan pemahaman siswa tentang bentuk-bentuk daun melalui pendekatan inquiri telah tercapai sesuai harapan, maka penelitian ini dinyatakan berhasil. Dengan demikian, hipotesis penelitian tindakan kelas ini yang menyatakan bahwa jika digunakan pendekatan inquiri dalam pembelajaran maka pemahaman siswa terhadap bentuk-bentuk daun pada siswa kelas IV SDN 14 Dulupi kecamatan Dulupi kabupaten Boalemo akan meningkat, sehingga dengan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama dua siklus disimpulkan bahwa hipotesis diterima.