54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, dimana setiap siklusnya dilakukan dalam satu kali pertemuan dan alokasi waktu 2 x 35 menit. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2016, siklus II pada tanggal 01 Maret 2016, dan siklus III dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2016. Hasil penelitian penulis uraikan dalam bentuk tahapan yang terdiri dari siklus-siklus pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan tindakan Perencanaan tindakan pada penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika materi operasi hitung campuran dengan Kompetensi Dasar (KD) “Melakukan operasi hitung campuran”. Dari kompetensi dasar yang telah ditetapkan peneltiti mengembangkan indikator sebagai beriku: 1) Menghitung operasi hitung campuran yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan. 2) Menghitung operasi hitung campuran yang melibatkan perkalian dan pembagian. 54
55
3) Menyelesaikan soal cerita yang melibatkan operasi hitung campuran. Selain menyusun RPP peneliti juga menyusun instrumen pembelajaran yang terdiri dari kisi-kisi soal, soal tes siklus I, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan lembar penilaian. Peneliti juga menyiapkan media pembelajaran yaitu media konkret koin warna yang berupa kancing warnawarni. b. Pelaksanaan Tindakan Berdasarkan
rencana
pembelajaran
yang
telah
peneliti
susun,
pembelajaran diawali dengan memberi salam, menanyakan kabar siswa dan absensi kehadiran siswa oleh peneliti sebagai pelaksana tindakan. Siswa kemudia berdo’a bersama dengan dipimpin oleh ketua kelas. Untuk menciptakan suasana yang bersemangat dalam pembelajaran, peneliti memberi motivasi dengan mengajak siswa bernyanyi lagu “berhitung”. Siswa merespon motivasi yang peneliti berikan dengan semangat. Untuk mengawali pembelajaran peneliti menyampaikan pada siswa bahwa materi yang akan dibahas adalah operasi hitung campuran dimana nantinya mereka akan menggunakan media Konkret Koin warna sebagai alat bantu penghitung saat mengerjakan latihan yang peneliti berikan.
56
Gambar 4.1 Peneliti Memberi Contoh Soal Operasi Hitung Campuran
Pada kegiatan inti, peneliti memberikan penjelasan tentang materi operasi hitung campuran dengan menggunakan media Konkret Koin Warna di depan kelas. Beberapa contoh soal juga peneliti berikan untuk menambah pemahaman siswa tentang materi. Peneliti juga melibatkan beberapa siswa dalam menjelaskan materi menggunakan media Konkret Koin Warna, pelibatan siswa dimaksudkan agar mereka mengerti bagaimana cara pemakaian media tersebut. Siswa juga diberi kesempatan untuk mendalami materi dengan membaca buku paket.
Gambar 4.2 Siswa mengerjakan soal operasi hitung campuran menggunakan media Konkret Koin warna pada Siklus I
57
Setelah memberi penjelasan peneliti membagikan media Konkret Koin Warna pada siswa satu paket media yang berisi 50 biji koin untuk dipakai dua siswa yang duduk sebangku dan soal latihan siklus I (ter tulis) operasi hitung campuran pada masing-masing siswa. Peneliti berkeliling untuk mengawasi dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam memakai media dan mengerjakan soal latihan. Setelah siswa selesai mengerjakan soal latihan, siswa mengumpulkan soal dan media dengan tertib. Peneliti memberi apresiasi dengan memberi pujian dan mengajak semua siswa untuk bertepuk tangan karena telah menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka dengan penuh tanggung jawab. Peneliti juga memberi penguatan pada siswa tentang materi dengan membahas beberapa soal yang siswa anggap sulit.
Gambar 4.3 Siswa menulis refleksi pembelajaran pada potongan kertaspada Siklus I
Pada kegiatan penutup siswa aktif membantu guru dalam menyimpulkan pembelajaran. Siswa juga merespon dengan baik umpan baik yang diberikan
58
oleh peneliti. Selanjutnya seluruh siswa menuliskan refleksi pada selembar potongan kertas kecil yang diberi oleh peneliti. Dikegiatan tindak lanjut peneliti menyampaikan kepada siswa untuk mempelajari kembali materi operasi hitung campuran dirumah. Pembelajaran ditutup dengan bacaan hamdalah dan diakhiri dengan salam dari peneliti. Untuk lebih detailnya bisa dilihat pada bagian lampiran RPP siklus I. 1) Hasil tes kemampuan menghitung operasi hitung campuran Pada siklus I peneliti memeberikan latihan soal (tes tulis) sesuai dengan perencanaan yang telah peneliti susun. Pemberian tes dilakukan untuk mengukur kemampuan menghitung operasi hitung campuran pada siswa. Adapun hasil dari tes kemampuan siswa pada siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil tes kemampuan menghitung siklus I
No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
ARN AM ADA AFF ANH AR DF HA KK KEP MFRAA MIM MS MNF MNF
1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3
Aspek Indikator Kemampuan Menyelesaikan Operasi Hitung Yang Dinilai 2 3 4 5 6 7 8 1 3 2 1 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 2 1 1 3 3 3 1 2 2 2 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 1 2 2 2 3 3 1 3 1 1 1 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 1 1 1 1 3 3 2 2 1 3 3 1 3 2 1 1 3 1
Nilai Konversi dengan satuan 100 67 87 79 79 79 79 67 79 67 79 79 83 62 83 62
59
No
Nama Siswa
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
MAHM MFA MFR MFA MIA MNN MNIAB MSD MSAI MMJ NA NZ RDP RMM RTA RNS RPF RA SAZHP SR SR SAF VMF DRSAF
Aspek Indikator Kemampuan Menyelesaikan Operasi Hitung Yang Dinilai 1 2 3 4 5 6 7 8 3 3 3 2 2 2 1 3
Nilai Konversi dengan satuan 100 79
3
3
3
2
1
2
3
3
83
3 3 3 3 3
3 3 1 3 1
3 3 3 3 3
2 2 1 3 1
2 2 1 3 1
2 2 1 3 1
3 1 3 3 1
3 3 3 3 1
87 79 66 100 50
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3
3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3
2 3 1 2 2 2 1 2 3 2 1 1 2 2
2 1 1 1 2 1 1 1 3 2 2 1 2 1
2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2
3 1 3 1 3 1 3 1 3 3 1 1 1 3
1 3 3 1 3 3 1 1 3 3 1 3 3 3
79 75 66 54 79 62 58 62 92 79 62 66 79 83
Dari tabel di atas dapat diketahui ada 22 siswa yang tuntas dalam kemampuan menghitung ditandai dengan tulisan warna hitam, 14 siswa tidak tuntas ditandai dengan tulisan warna merah, dan 3 siswa tidak hadir ditandai dengan warna biru.
Dari tabel juga dapat diketahui nilai
kemampuan menghitung operasi hitung campuran masing-masing siswa. Nilai kemampuan operasi hitung campuran persiswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus 3.2. Berikut adalah contoh perhitungan nilai
60
kemampuan operasi hitung campuran persiswa dengan nomer absen pertama: = =
x 100
16 x 100 24
= 67 Dari tabel juga dapat diperoleh nilai rata-rata kemampuan yang diperoleh siswa dalam satu kelas dengan menggunakan rumus 3.1, yaitu sebagai berikut:
= =
∑x N
2.671 36
= 74 Prosentase ketuntasan kemampuan menghitung campuran kelas juga dapat diketahui dengan menggunakan rumus 3.3, adalah sebagai berikut: = =
x 100%
22 x 100% 36
= 61% 2) Hasil belajar siswa Berikut adalah data dari hasil belajar siswa pada siklus I:
61
Tabel 4.2 Hasil belajar siswa siklus I No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
ARN AM ADA AFF ANH AR DF HA KK KEP MFRAA MIM MS MNF MNF MAHM MFA MFR MFA MIA
Nilai siklus I 68 88 84 76 72 76 60 76 60 80 72 84 52 80 52 76 80
No
Nama Siswa
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
MNN MNIAB MSD MSAI MMJ NA NZ RDP RMM RTA RNS RPF RA SAZHP SR SR SAF VMF DRSAF
Nilai siklus I 76 60 100 32 80 72 52 40 76 48 44 52 92 76 60 60 76 80
88
Sama dengan tabel kemampuan menghitung, dari tabel di atas dapat diketahui ada 22 siswa yang tuntas hasil belajar ditandai dengan tulisan warna hitam, 14 siswa tidak tuntas ditandai dengan tulisan warna merah, dan 3 siswa tidak hadir ditandai dengan warna biru. Dari tabel juga dapat diketahui nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam satu kelas dengan menggunakan rumus 3.1, yaitu:
62
= =
∑x N
2.500 36
= 69
Selain nilai rata-rata juga dapat diketahui ketuntasan belajar siswa dalam satu kelas dengan menggunakan rumus 3.4, yaitu: = =
x 100%
22 x 100% 36
= 61% Dari hasil yang telah diperoleh, ketuntasan kemampuan siswa secara klasikal dalam menghitung operasi hitung campuran dapat dikatakan masih kurang berhasil dari standar ketuntasan yang telah ditentukan peneliti sebelumnya yaitu 80%, karena hasil dari siklus I hanya memperoleh ketuntasan sebanyak 61% baik dalam ketuntasan kemampuan menghitung operasi hitung campuran maupun dalam hasil belajar siswa. c. Observasi Kegiatan
observasi
dilakukan
oleh
guru
selama
pembelajaran
berlangsung. Dari hasil observasi pelaksanaan tindakan secara keseluruhan, siswa telah mengikuti pembelajaran dengan baik. Berikut adalah hasil observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru pada siklus I:
63
Tabel 4.3 Hasil observasi aktivitas siswa siklus I
No
Indikator/Aspek Yang Diamati
Pengamat Skor Penilaian 1 2 3
Skor
Kegiatan Awal/Pendahuluan 1
siswa mempersiapkan diri untuk memulai kegiatan pembelajaran. Siswa merespon apersepsi dan motivasi yang diberikan oleh guru. Siswa mendengarkan saat tujuan pembelajaran disampaikan.
Kegiatan Inti
2
Siswa memusatkan perhatian pada materi pembelajaran yang dipelajari. Siswa antusias mendengarkan ketika guru menjelaskan materi. Siswa melakukan pendalaman materi operasi hitung campuran dengan membaca buku pegangan atau bertanya pada guru. Siswa mengerjakan soal operasi hitung campuran menggunakan media Konkret Koin Warna dengan baik. Siswa menjawab soal cerita operasi hitung campuran dengan benar
Kegiatan Penutup Siswa membantu guru menyimpulkan pembelajaran
Siswa merespon umpan balik dari guru. Siswa menuliskan hasil refleksi kegiatan pembelajaran pada 3 selembar kertas kecil. Siswa bertanya bila ada yang belum mereka pahami dari kegiatan belajar mengajar. Siswa mengumpulkan soal operasi hitung campuran tepat waktu. Kegiatan Tindak Lanjut Siswa merespon motivasi dari guru untuk mempelajari lagi materi operasi hitung campuran. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan do’a bersama. Jumlah Nilai/skor yang diperoleh
33 73
Adapun secara detail perhitungan nilai hasil observasi siswa dengan rumus 3.5 adalah sebagai berikut:
64
= =
x 100
33 x 100 45
= 73,3
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer terhadap keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran secara klasikal untuk siklus I memperoleh hasil 73,3. Hasil tersebut masih kurang dari standar ketuntasan yaitu 80 dan masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Tabel 4.4 Hasil observasi aktivitas guru siklus I
No 1
2
3
4
5
6
Kegiatan Ketrampilan membuka pelajaran a. Menarik perhatian b. Menimbulkan motivasi c. Menunjukkan kaitan d. Menyampaikan tujuan Penguasaan materi ajar a. Orientasi, motivasi, dan bahasa (sederhana dan jelas) b. Sistematika dan variasi penjelasan. c. Kesesuaian materi terhadap kompetensi. d. Keluasan dan kedalaman materi ajar. Strategi yang digunakan a. Kesesuaian strategi dengan indikator pembelajaran b. Kesesuaian strategi dengan karakter peserta didik. c. Kesesuaian strategi dengan karakter materi ajar. d. Variasi strategi Performance a. Suara intonasi, nada, dan irama. b. Posisi dan gerakan guru. c. Pola interaksi perhatian pada siswa. d. Ekspresi roman muka. Media, bahan, sumber pembelajaran (MBSB) a. Kesesuaian MBSP dengan indikator pembelajaran. b. Kesesuaian MBSP dengan karakter materi ajar. c. Kesesuaian MBSP dengan karakter peserta didik. d. Variasi MBSP Bertanya a. Pertanyaan jelas dan konkret
Skor 1
2
3
4
65
7
8
b. Pertanyaan memberikan waktu berfikir. c. Pemerataan pertanyaan pada siswa. d. Pertanyaan sesuai indikator kompetensi. Memberi penguatan a. Penguatan verbal. b. Penguatan non verbal. c. Variasi penguatan. d. Feed back. Menutup pembelajaran a. Memberi reward/penghargaan pada siswa. b. Merefleksi c. Menarik kesimpulan. d. Memberi dorongan psikologis. e. Mengevaluasi. f. Memberi tindak lanjut Jumlah Nilai/skor yang diperoleh
25 78
Adapun secara detail perhitungan nilai hasil observasi guru dengan rumus 3.5 adalah sebagai berikut: = =
x 100
25 x 100 32
= 78 Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer keaktifan guru selama pembelajaran secara klasikal untuk siklus I sudah menunjukkan hasil yang bagus dengan standar ketuntasa 80, pada siklus I ini masih mencapai 78 . Guru sudah melaksanakan tahapan tindakan dengan cukup baik. Namun ada beberapa hal yang masih perlu diperbaiki.
66
d. Refleksi Dari data siklus I dapat diketahui jika hasil dari tes kemampuan dan hasil belajar siswa masih kurang dari standar yang diharapkan peneliti, untuk itu perlu diadakan tindakan lanjutan dengan menganalisis hasil yang sudah ada. Kebanyakan siswa masih belum mengerti bagaimana cara menjawab soal cerita yang baik dengan menggunakan “diketahui, ditanya, dan dijawab”, sehingga dalam tindakan selanjutnya peneliti harus lebih menjelaskan bagaimana cara menjawab soal cerita dengan cara “diketahui, ditanya, dan dijawab”. Pemakaian icebreaking juga diperlukan untuk membuat siswa kembali fokus dalam proses pembelajaran. Pemakaian icebreaking juga akan mempermudah peneliti dalam menguasai kelas. Bagi siswa yang belum mencapai indikator yang telah ditentukan ditanya apa kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakan tes serta diberi motivasi agar tetap berusaha menyelesaikan tes dengan baik. Dari hasil observasii aktivitas siswa dan guru diatas masih ada beberapa aktivitas yang perlu ditingkatkan. Aktivitas siswa yang perlu ditingkatkan diantaranya adalah: 1) Tidak aktifnya siswa dalam bertanya saat peneliti memberi kesempatan siswa untuk bertanya karena kurangnya keberanian siswa untuk bertanya. 2) Siswa kurang antusisas saat peneliti memberi kesempatan pada siswa untuk mendalami materi dengan membaca buku paket.
67
Masih banyak siswa yang ternyata belum mahir menggunakan media Konkret Koin Warna sebagai alat bantu menghitung operasi hitung campuran. Sedangkan untuk aktivitas guru yang perlu ditingkatkan adalah: 1) Meningkatkan kemampuan dalam pengusaan kelas. Karena peneliti masih beradaptasi dengan kondisi dan suasana belajar siswa, sehingga peneliti kurang bisa dalam menguasai kelas. 2) Cara menjelaskan materi dengan menggunakan media sebaiknya tidak dilakukan di depan kelas karena ukuran media yang kecil, sehingga seluruh siswa dapat mengetahui lebih jelas cara penggunaan media Konkret Koin Warna dengan benar. 3) Menjelaskan lebih lanjut bagaimana cara mengerjakan soal cerita dengan cara “diketahui, ditanya, dan dijawab” karena kebanyakan siswa belum mengetahui pengerjaan soal cerita dengan cara tersebut. 4) Pembagian waktu yang kurang tepat. 2. Siklus II a. Perencanaan tindakan Perencanaan tindakan pada siklus II disusun berdasarkan hasil refleksi, hasil tes kemampuan, hasil belajar, dan hasil observasi pada siklus I. Secara keseluruhan perencanaan tindakan siklus II adalah perbaikan dari siklus I. Tidak jauh berbeda dengan siklus I, pada siklus II peneliti juga menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II dengan KD dan indikator yang tetap sama dengan siklus I,kisi-kisi soal, soal tes siklus II,
68
lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan lembar penilaian siklus II. Selain menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penilaian, peneliti juga menyiapkan media Konkret Koin Warna untuk masing-masing siswa. Setiap siswa mendapat satu kantong media yang berisi 50 keping koin sebagai alat bantu dalam menghitung operasi hitung campuran. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I. Langkah-langkahnya pun secara umum sama dengan siklus I, namun beberapa hal yang perlu diperbaiki pada siklus I menjadi patokan utama dalam tindakan di siklus II.
Gambar 4.4 Siswa melakukan icebreaking tepuk diam
Pada siklus II pembelajaran dimulai dengan memberi salam, menanyakan kabar siswa dan absensi kehadiran siswa oleh peneliti sebagai pelaksana tindakan. Siswa kemudia berdo’a bersama dengan dipimpin oleh ketua kelas. Untuk kegiatan motivasi, peneliti memberi icebreaking berupa
69
“tepuk diam” pada siswa, ini bertujuan agar siswa dapat merespon icebreaking yang peneliti lakukan di tengah-tengah pembelajaran bila keadaan belajar siswa mula tidak teratur. Siswa merespon motivasi yang peneliti berikan dengan semangat. Peneliti juga menyampaikan bahwa tujuan pembelajaran dan materi masih sama dengan pembelajaran sebelumnya. Pada kegiatan inti,peneliti hanya memberikan sedikit penjelasan tentang materi operasi hitung campuran karena peneliti menganggap siswa sudah memahaminya. Peneliti lebih banyak menjelaskan bagaimana penggunaan media Konkret Koin Warna pada siswa. Saat menjelaskan cara penggunaan media peneliti berada ditengah-tengah kelas dengan dikelilingi siswa. Peneliti
juga
menjelaskan
bagaimana
cara
menjawab
soal
cerita
menggunakan cara “diketahui, ditanya, dan dijawab”.
Gambar 4.5 Siswa mengerjakan soal operasi hitung campuran menggunakan media Konkret Koin warna pada siklus II
Setelah memberi penjelasan peneliti membagiakan soal latihan siklus II (ter tulis) dan media Konkret Koin Warna pada setiap siswa. Setiap siswa mendapat satu kantung media yang berisi 50 keping koin.Peneliti berkeliling
70
untuk mengawasi dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam memakai media dan mengerjakan soal latihan. Setelah siswa selesai mengerjakan soal latihan, siswa mengumpulkan soal dan media dengan tertib.
Gambar 4.6 Peneliti membantu siswa mengunakan media Konkret Koin Warna
Peneliti memberi apresiasi dengan memberi pujian dan mengajak semua siswa untuk bertepuk tangan karena telah menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka dengan penuh tanggung jawab. Peneliti juga memberi penguatan pada siswa tentang materi dengan membahas beberapa soal yang siswa anggap sulit. Pada
kegiatan
menyimpulkan
penutup
siswa
pembelajaran.
aktif
Dikegiatan
membantu tindak
guru
lanjut
dalam peneliti
menyampaikan kepada siswa untuk mempelajari kembali materi operasi hitung campuran dirumah. Pembelajaran ditutup dengan bacaan hamdalah dan diakhiri dengan salam dari peneliti.Untuk lebih detailnya bisa dilihat pada bagian lampiran RPP siklus II.
71
1) Hasil tes kemampuan menghitung operasi hitung campuran Pada siklus II peneliti memeberikan latihan soal (tes tulis) sesuai dengan perencanaan yang telah peneliti susun. Pemberian tes dilakukan untuk mengukur dan melihat kemampuan menghitung operasi hitung campuran pada siswa, apakah ada peningkatan atau belum dari siklus I.Adapun hasil dari tes kemampuan siswa pada siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil tes kemampuan menghitung siklus II
No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
ARN AM ADA AFF ANH AR DF HA KK KEP MFRAA MIM MS MNF MNF MAHM MFA MFR MFA MIA MNN MNIAB MSD MSAI MMJ NA
Aspek Indikator Kemampuan Menyelesaikan Operasi Hitung Yang Dinilai 1 2 3 4 5 6 7 8 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 1 3 3 2 1 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 1 1 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 2 2 2 1 3
Nilai Konversi dengan satuan 100 92 92 58 100 100 100 50 83 75 79 88 67 83 67 29 92 100 75 100 100 83 67 100 92 63
72
No
Nama Siswa
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
NZ RDP RMM RTA RNS RPF RA SAZHP SR SR SAF VMF DRSAF
Aspek Indikator Kemampuan Menyelesaikan Operasi Hitung Yang Dinilai 1 2 3 4 5 6 7 8 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3
Nilai Konversi dengan satuan 100 92 83 58 92 42 75 75 83 88 75 92 83 75
Dari tabel di atas dapat diketahui ada 29 siswa yang tuntas dalam kemampuan menghitung ditandai dengan tulisan warna hitam, 9 siswa tidak tuntas ditandai dengan tulisan warna merah, dan 1 siswa tidak hadir ditandai dengan warna biru. Dari tabel kemampuan menghitung pada suklus II di atas dapat diketahui nilai kemampuan menghitung operasi hitung campuran masing masing siswa. Berikut adalah contoh perhitungan nilai kemampuan operasi hitung campuran persiswa dengan nomer absen pertama: = =
x 100
22 x 100 24
= 91, 67
73
Dari tabel diatas juga dapat diperoleh nilai rata-rata kemampuan menghitung siswa pada siklus II, yaitu sebagai berikut: = =
∑x N 3048 38
= 80 Prosentase ketuntasan kemampuan menghitung campuran kelas siklus II juga dapat diketahui, yaitu sebagai berikut: = =
x 100%
29 x 100% 38
= 76, % 2) Hasil belajar siswa Berikut adalah data dari hasil belajar siswa pada siklus II:
Tabel 4.6 Hasil belajar siswa siklus II No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
ARN AM ADA AFF ANH AR DF HA KK
Nilai siklus II 88 92 52 100 100 100 20 80 76
No
Nama Siswa
21 22 23 24 25 26 27 28 29
MNN MNIAB MSD MSAI MMJ NA NZ RDP RMM
Nilai siklus II 80 44 100 92 52 92 80 40
74
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
72 78 60 80 64 12 92 100 80 100 100
KEP MFRAA MIM MS MNF MNF MAHM MFA MFR MFA MIA
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
RTA RNS RPF RA SAZHP SR SR SAF VMF DRSAF
92 20 72 72 84 88 76 92 84 72
Sama dengan tabel kemampuan menghitung (tabel 4.5) Dari tabel di atas dapat diketahui ada 29 siswa yang tuntas hasil belajar ditandai dengan tulisan warna hitam, 9 siswa tidak tuntas ditandai dengan tulisan warna merah, dan 1 siswa tidak hadir ditandai dengan warna biru. Dari tabel di atas dapat diketahui nilai rata-rata hasil belajar pada siklus II, yaitu: = =
∑x N
2878
38
= 75 Ketuntasan belajar siswa dalam satu kelas dari tabel diatas, yaitu: = =
x 100%
29 x 100% 38
= 76%
75
Dari hasil yang telah diperoleh, ketuntasan kemampuan siswa secara klasikal dalam menghitung operasi hitung campuran dapat dikatakan masih kurang berhasil dari standart ketuntasan 80%, karena hasil dari siklus II hanya memperoleh ketuntasan sebanyak
76% baik dalam ketuntasan
kemampuan menghitung operasi hitung campuran maupun dalam hasil belajar siswa. c. Observasi Kegiatan observasi dilakukan oleh
guru selama pembelajaran
berlangsung. Dari hasil observasi pelaksanaan tindakan secara keseluruhan, siswa telah mengikuti pembelajran dengan baik. Berikut adalah hasil observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru pada siklus II: Tabel 4.7 Hasil observasi aktivitas siswa siklus II
No
Indikator/Aspek Yang Diamati
Pengamat Skor Penilaian 1 2 3
Kegiatan Awal/Pendahuluan 1
siswa mempersiapkan diri untuk memulai kegiatan pembelajaran. Siswa merespon apersepsi dan motivasi yang diberikan oleh guru. Siswa mendengarkan saat tujuan pembelajaran disampaikan.
Kegiatan Inti
2
Siswa memusatkan perhatian pada materi pembelajaran yang dipelajari. Siswa antusias mendengarkan ketika guru menjelaskan materi. Siswa melakukan pendalaman materi operasi hitung campuran dengan membaca buku pegangan atau bertanya pada guru. Siswa mengerjakan soal dengan tertib Siswa mengerjakan soal operasi hitung campuran menggunakan media Konkret Koin Warna dengan baik.
76
Siswa mengumpulkan soal tepat waktu. Kegiatan Penutup Siswa membantu guru menyimpulkan pembelajaran Siswa merespon umpan balik dari guru. 3 Siswa menuliskan hasil refleksi kegiatan pembelajaran pada selembar kertas kecil. Siswa bertanya bila ada yang belum mereka pahami dari kegiatan belajar mengajar. Kegiatan Tindak Lanjut Siswa merespon motivasi dari guru untuk mempelajari lagi materi operasi hitung campuran. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan do’a bersama. Jumlah
Nilai/skor yang diperoleh
Adapun secara detail perhitungan nilai yang diperoleh dari
38 84
hasil
observasi siswa pada siklus II dapat dihitung dengan rumus 3.5, adalah sebagai berikut: = =
x 100
38 x 100 45
= 84 Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer terhadap keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran secara klasikal untuk siklus II mengalami peningkatan dari siklus I yaitu dari 73,3 menjadi 84. Keaktifan siswa bisa dikatakan tuntas dengan standar ketuntasan 80. Adapun yang masih harus diperbaiki adalah keaktifnya siswa dalam bertanya saat peneliti memberi kesempatan siswa untuk bertanya karena kurangnya keberanian siswa untuk bertanya.
77
Tabel 4.8 Hasil observasi aktivitas guru siklus II
No 1
2
3
4
5
6
7
8
Kegiatan Ketrampilan membuka pelajaran Menarik perhatian Menimbulkan motivasi Menunjukkan kaitan Menyampaikan tujuan Penguasaan materi ajar Orientasi, motivasi, dan bahasa (sederhana dan jelas) Sistematika dan variasi penjelasan. Kesesuaian materi terhadap kompetensi. Keluasan dan kedalaman materi ajar. Strategi yang digunakan Kesesuaian strategi dengan indikator pembelajaran Kesesuaian strategi dengan karakter peserta didik. Kesesuaian strategi dengan karakter materi ajar. Variasi strategi Performance Suara intonasi, nada, dan irama. Posisi dan gerakan guru. Pola interaksi perhatian pada siswa. Ekspresi roman muka. Media, bahan, sumber pembelajaran (MBSB) Kesesuaian MBSP dengan indikator pembelajaran. Kesesuaian MBSP dengan karakter materi ajar. Kesesuaian MBSP dengan karakter peserta didik. Variasi MBSP Bertanya Pertanyaan jelas dan konkret Pertanyaan memberikan waktu berfikir. Pemerataan pertanyaan pada siswa. Pertanyaan sesuai indikator kompetensi. Memberi penguatan Penguatan verbal. Penguatan non verbal. Variasi penguatan. Feed back. Menutup pembelajaran Memberi reward/penghargaan pada siswa. Merefleksi Menarik kesimpulan. Memberi dorongan psikologis. Mengevaluasi. Memberi tindak lanjut Jumlah Nilai/Skor yang diperoleh
Skor 1
2
3
4
28 87,5
78
Adapun secara detail perhitungan nilai hasil observasi guru dapat dihitung dengan rumus 3.5, adalah sebagai berikut: = =
x 100
28 x 100 32
= 87,5 Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer keaktifan guru selama pembelajaran secara klasikal untuk siklus II sudah menunjukkan hasil yang bagus dan mengalami peningkatan dari siklus I yaitu dari 78 menjadi 87. Guru sudah melaksanakan tahapan tindakan dengan cukup baik. Namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki diantaranya adalah pada pembagian waktu yang kurang tepat karena waktu lebih banyak terpakai untuk menjelaskan pemakaian media dan soal cerita sehingga ada beberapa kegiatan di penutupan terlewati. d. Refleksi Dari data siklus II dapat diketahui jika hasil dari tes kemampuan dan hasil belajar siswa masih kurang yaitu 76% dari standar yang diharapkan peneliti sebanyak 80%, untuk itu perlu diadakan tindakan lanjutan dengan menganalisis hasil yang sudah ada. Beberapa siswa masih belum mengerti bagaimana cara menjawab soal cerita yang baik dengan menggunakan cara“diketahui, ditanya, dan dijawab”. Bagi siswa yang belum mencapai
79
indikator yang telah ditentukan ditanya apa kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakan tes serta diberi motivasi agar tetap berusaha menyelesaikan tes dengan baik. Dari hasil observasii aktivitas siswa dan guru diatas ada beberapa aktivitas yang masih perlu ditingkatkan . Aktivitas siswa yang perlu ditingkatkan diantaranya adalah pengajuan pertanyaan bila mengalami kesulitan dengan pemberian semangat. Aktivitas guru yang perlu ditingkatkan adalah dalam mengatur waktu, dengan memeperhatikan dan disiplin dengan waktu yang telah direncanakan sehingga pembelajaran terasa nyaman tanpa harus tergesa-gesa atau mengganggu jam mata pelajaran yang lain. 3. Siklus III a. Perencanaan tindakan Pada siklus III perencanaan tindakan disusun berdasarkan hasil refleksi, hasil tes kemampuan, hasil belajar, dan hasil observasi pada siklus II.Pada siklus III peneliti juga menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan DK dan indikator yang tetap sama dengan siklus I dan II, kisikisi soal, soal tes siklus III, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan lembar penilaian siklus III. Pada siklus III penyiapan media Konkret Koin Warna masih sama dengan siklus II. Setiap siswa mendapat satu kantong media yang berisi 50 keping koin sebagai alat bantu dalam menghitung operasi hitung campuran.
80
b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus III tidak jauh berbeda dengan siklus I dan II. Beberapa hal yang perlu diperbaiki pada siklus II menjadi patokan utama dalam tindakan di siklus III. Sama dengan siklus I dan II, pada siklus III pembelajaran dimulai dengan memberi salam, menanyakan kabar siswa dan absensi kehadiran siswa oleh peneliti sebagai pelaksana tindakan. Siswa kemudia berdo’a bersama dengan dipimpin oleh ketua kelas. Pemberi icebreaking berupa “tepuk diam” pada siswa juga masih dilakukan pada siklus III pada kegiatan motivasi, ini bertujuan agar siswa dapat kembali berkonsentrasi pada mareti saat keadaan siswa mulai tidak terkendali. Siswa merespon motivasi yang peneliti berikan dengan semangat. Peneliti juga menyampaikan bahwa tujuan pembelajaran dan materi masih sama dengan pembelajaran sebelumnya.
Gambar 4.7 Beberapa siswa membantu guru menjelaskan penggunaan media konkret koin warna pada temannya
Sama dengan siklus II pada kegiatan inti, peneliti hanya memberikan sedikit penjelasan tentang materi operasi hitung campuran karena peneliti menganggap siswa sudah memahaminya. Saat menjelaskan cara penggunaan
81
media, peneliti meminta 4 siswa untuk membantu dalam mempraktikkan bagaimana cara menggunakan media Konkret Koin warna kepada temantemannya. Satu siswa bertugas untuk menjelaskan di satu baris tempat duduk siswa lainnya. Peneliti juga menjelaskan bagaimana cara menjawab soal cerita menggunakan cara “diketahui, ditanya, dan dijawab”.
Gambar 4.8 Siswa mengerjakan soal latihan operasi hitung campuran menggunakan media konkret koin awarna pada suklus III
Setelah memberi penjelasan peneliti membagiakan soal latihan siklus III (ter tulis) dan media Konkret Koin Warna pada setiap siswa. Peneliti berkeliling untuk mengawasi dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam memakai media dan mengerjakan soal latihan. Setelah siswa selesai mengerjakan soal latihan, siswa mengumpulkan soal dan media dengan tertib. Peneliti memberi apresiasi dengan memberi pujian dan mengajak semua siswa untuk bertepuk tangan karena telah menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka dengan penuh tanggung jawab. Peneliti juga memberi penguatan pada siswa tentang materi dengan membahas beberapa soal yang siswa anggap sulit.
82
Pada kegiatan penutup siswa aktif dalam membantu dan merespon guru saatmenyimpulkan pembelajaran, pemberian umpan balik, dan kegiatan refleksi. Peneliti juga menyampaikan kepada siswa untuk mempelajari kembali materi operasi hitung campuran dirumah. Pembelajaran ditutup dengan bacaan hamdalah dan diakhiri dengan salam dari peneliti.Untuk lebih detailnya bisa dilihat pada bagian lampiran RPP siklus III. 1) Hasil tes kemampuan menghitung operasi hitung campuran Pada siklus III peneliti memeberikan latihan soal (tes tulis) sesuai dengan perencanaan yang telah peneliti susun. Pemberian tes dilakukan untuk mengukur dan melihat kemampuan menghitung operasi hitung campuran pada siswa, apakah ada peningkatan atau belum dari siklus I dan II. Adapun hasil dari tes kemampuan siswa pada siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil tes kemampuan menghitung siklus III Aspek Indikator Kemampuan Menyelesaikan Operasi Hitung Yang Dinilai 1 2 3 4 5 6 7 8
Nilai Konversi dengan satuan 100
No
Nama Siswa
1
ARN
3
3
3
3
3
3
3
3
100
2
AM
3
3
3
1
1
1
1
3
67
3
ADA
3
3
3
3
3
3
3
3
100
4
AFF
3
3
3
3
3
3
3
3
100
5
ANH
3
3
3
3
3
3
3
3
100
6
AR
3
3
3
3
3
3
3
3
100
7
DF
3
1
1
1
1
1
1
1
42
8
HA
3
1
3
3
3
3
3
3
93
9
KK
3
1
3
3
3
3
3
3
92
83
Aspek Indikator Kemampuan Menyelesaikan Operasi Hitung Yang Dinilai 1 2 3 4 5 6 7 8
Nilai Konversi dengan satuan 100
No
Nama Siswa
10
KEP
3
3
3
3
3
1
3
3
92
11
MFRAA
3
3
1
3
3
3
1
3
83
12
MIM
3
3
3
3
3
3
3
3
100
13
MS
3
3
1
3
3
3
1
3
83
14
MNF
3
3
3
3
3
1
3
3
92
15
MNF
3
3
3
2
2
1
3
3
83
16
MAHM
3
3
3
3
3
3
1
3
92
17
MFA
3
3
3
3
3
3
3
3
100
18
MFR
3
3
3
3
3
1
3
3
93
19
MFA
3
3
3
3
3
3
3
3
100
20
MIA
3
3
3
1
1
1
3
3
75
21
MNN
3
3
1
3
3
3
1
3
83
22
MNIAB
3
3
3
3
3
3
3
3
100
23
MSD
3
3
3
3
1
3
3
3
92
24
MSAI
3
3
3
3
1
1
3
3
83
25
MMJ
3
3
3
3
3
3
3
3
100
26
NA
3
3
3
1
3
3
3
3
92
27
NZ
3
3
3
3
3
3
3
3
100
28
RDP
29
RMM
3
3
3
3
3
2
3
3
96
30
RTA
3
3
3
3
3
1
3
3
92
31
RNS
3
3
1
1
1
1
3
3
67
32
RPF
3
3
3
1
1
1
3
3
75
33
RA
1
1
1
1
1
1
1
3
42
34
SAZHP
3
3
3
3
3
3
3
3
100
35
SR
3
3
3
3
3
1
3
3
92
36
SR
3
3
3
3
3
3
3
3
100
37
SAF
3
3
3
3
3
3
3
3
100
3
3
3
3
1
3
3
3
92
38
VMF
39
DRSAF
84
Dari tabel di atas dapat diketahui ada 33 siswa yang tuntas dalam kemampuan menghitung ditandai dengan tulisan warna hitam, 4 siswa tidak tuntas ditandai dengan tulisan warna merah, dan 2 siswa tidak hadir ditandai dengan warna biru. Dari tabel kemampuan menghitung suklus III di atas dapat diketahui nilai kemampuan menghitung operasi hitung campuran masing masing siswa. Berikut adalah contoh perhitungan nilai kemampuan operasi hitung campuran persiswa dengan nomer absen pertama: S=
x 100
=
24 x 100 24
= 100
Nilai rata-rata kemampuan menghitung siswa pada siklus III, yaitu: = =
∑x N 3293
37
= 89
Prosentase ketuntasan kemampuan menghitung campuran kelas siklus II adalah sebagai berikut: = =
x 100%
33 x 100% 37
= 89%
85
2) Hasil belajar siswa Berikut adalah data dari hasil belajar siswa pada siklus II: Tabel 4.10 Hasil belajar siswa siklus III No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
ARN AM ADA AFF ANH AR DF HA KK KEP MFRAA MIM MS MNF MNF MAHM MFA MFR MFA MIA
Nilai siklus 1 100 44 100 100 100 100 20 88 88 92 76 100 76 92 84 92 100 92 100 76
No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Nama Siswa MNN MNIAB MSD MSAI MMJ NA NZ
Nilai siklus 1 76 100 92 84 100 92 100
RDP RMM RTA RNS RPF RA SAZHP SR SR SAF
96 92 52 76 32 100 92 100 100
VMF DRSAF
92
Sama dengan tabel kemampuan menghitung (tabel 4.9) Dari tabel di atas dapat diketahui ada 33 siswa yang tuntas hasil belajar ditandai dengan tulisan warna hitam, 4 siswa tidak tuntas ditandai dengan tulisan warna merah, dan 2 siswa tidak hadir ditandai dengan warna biru. Dari tabel di atas dapat diketahui nilai rata-rata hasil belajar pada siklus II yang diperoleh siswa dalam satu kelas, yaitu:
86
= =
∑x N
3196 37
= 86 Ketuntasan belajar siswa dalam satu kelas dari tabel diatas yaitu: = =
x 100%
33 x 100% 37
= 89% Dari hasil yang telah diperoleh, ketuntasan kemampuan siswa secara klasikal dalam menghitung operasi hitung campuran dapat dikatakan tuntas karena telah mecapaii standart ketuntasan yang telah peneliti tetapkan yaitu 80%. c. Observasi Berikut adalah hasil observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru pada siklus III: Tabel 4.11 Hasil observasi aktivitas siswa siklus III
No
Indikator/Aspek Yang Diamati
Pengamat Skor Penilaian 1 2 3
Kegiatan Awal/Pendahuluan 1
siswa mempersiapkan diri untuk memulai kegiatan pembelajaran. Siswa merespon apersepsi dan motivasi yang diberikan oleh guru.
87
Siswa mendengarkan saat tujuan pembelajaran disampaikan. Kegiatan Inti Siswa memusatkan perhatian pada materi pembelajaran yang dipelajari. Siswa antusias mendengarkan penjelasan materi dan penggunaan media Konkret Koin warna dari guru dan teman sebayanya. 2
Siswa antusias saat guru melibatkan mereka dalam menjelaskan materi operasi hitung campuran.
Siswa bertanya bila ada hal yang belum mereka pahami. Siswa melakukan pendalaman materi operasi hitung campuran dengan membaca buku pegangan atau bertanya pada guru. Siswa mengerjakan soal dengan tertib Siswa mengerjakan soal operasi hitung campuran menggunakan media Konkret Koin Warna dengan baik.
Siswa mengumpulkan soal tepat waktu. Kegiatan Penutup 3
4
Siswa membantu guru menyimpulkan pembelajaran Siswa merespon umpan balik dari guru. Siswa membantu guru merefleksi kegiatan pembelajaran. Siswa bertanya bila ada yang belum mereka pahami dari kegiatan belajar mengajar. Kegiatan Tindak Lanjut Siswa merespon motivasi dari guru untuk mempelajari lagi materi operasi hitung campuran. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan do’a bersama.
Jumlah
44
Nilai
86
Adapun secara detail perhitungan nilai hasil observasi siswa adalah sebagai berikut: = =
x 100
44 x 100 51
= 86
88
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer nilai terhadap keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran secara klasikal untuk siklus III mengalami peningkatan dari siklus II yaitu dari 84 menjadi 86. Tabel 4.12 Hasil observasi aktivitas guru siklus III No 1
2
3
4
5
6
7
8
Kegiatan Ketrampilan membuka pelajaran a. Menarik perhatian b. Menimbulkan motivasi c. Menunjukkan kaitan d. Menyampaikan tujuan Penguasaan materi ajar a. Orientasi, motivasi, dan bahasa (sederhana dan jelas). b. Sistematika dan variasi penjelasan. c. Kesesuaian materi terhadap kompetensi. d. Keluasan dan kedalaman materi ajar. Strategi yang digunakan a. Kesesuaian strategi dengan indikator pembelajaran. b. Kesesuaian strategi dengan karakter peserta didik. c. Kesesuaian strategi dengan karakter materi ajar. d. Variasi strategi Performance a. Suara intonasi, nada, dan irama. b. Posisi dan gerakan guru. c. Pola interaksi perhatian pada siswa. d. Ekspresi roman muka. Media, bahan, sumber pembelajaran (MBSB) a. Kesesuaian MBSP dengan indikator pembelajaran. b. Kesesuaian MBSP dengan karakter materi ajar. c. Kesesuaian MBSP dengan karakter peserta didik. d. Variasi MBSP Bertanya a. Pertanyaan jelas dan konkret b. Pertanyaan memberikan waktu berfikir. c. Pemerataan pertanyaan pada siswa. d. Pertanyaan sesuai indikator kompetensi. Memberi penguatan a. Penguatan verbal. b. Penguatan non verbal. c. Variasi penguatan. d. Feed back. Menutup pembelajaran a. Memberi reward/penghargaan pada siswa.
1
Skor 2 3
4
89
b. c. d. e. f. Jumlah Prosentase
Merefleksi Menarik kesimpulan. Memberi dorongan psikologis. Mengevaluasi. Memberi tindak lanjut 28 87,5%
Adapun secara detail perhitungan prosentase hasil observasi guru adalah sebagai berikut: = =
x 100
28 x 100 32
= 87,5
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer keaktifan guru selama pembelajaran secara klasikal untuk siklus III sama dengan siklus II. Guru sudah melaksanakan tahapan tindakan dengan cukup baik. d. Refleksi Meningkatkan
kemampuan
menghitung
operasi
hitung
campuran
menggunakan media Konkret Koin Warna pada penelitian siklus III memperoleh hasil sebagai berikut: 1) Hasil tes kemampuan yang diberikan pada siswa di siklus III mengalami peningkatan dari siklus II yaitu dari 76% menjadi 89%. Ketuntasan kemampuan siswa secara klasikal dalam menghitung operasi hitung
90
campuran dapat dikatakan tuntas karena telah mecapaii standart ketuntasan yang telah peneliti tetapkan yaitu 80%. 2) Hasil belajar siswa pada siklus III juga mengalami peningkatan dari siklus II yaitu dari 76% menjadi 89%. 3) Hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa siswa antusias dalam pembelajaran materi operasi hitung campuran dengan menggunakan media Konkret Koin Warna. 4) Hasil observasi aktivitas guru menunjukkan guru telah melaksanakan pembelajaran dengan baik sesuai dengan RPP yang telah disiapkan, membuat suasana pembelajaran lebih hidup, memberikan reward kepada siswa sehingga siswa bersemangat dalam mengerjakan soal yang diberikan. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus III guru dan peneliti menyimpulkan bahwa perbaikan pembelajran yang dilakukan telah berhasil sehingga siklus dihentikan pada siklus III.
B. Pembahasan Penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan kemampuan menghitung operasi hitung campuran menggunakan media konkret koin warna pada siswa kelas II MI Al-Hidayah Sawotratap Gedangan Sidoarjo yang telah dilaksanakan dalam tiga siklus menghasilkan: 1. Hasil kemampuan menghitung siswa pada materi operasi hitung campuran dapat dinyatakan pada tabel dibawah ini:
91
Tabel 4.13 Kemampuan Menghitung Siswa No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Uraian Pencapaian Hasil
Siklus I
Siklus II
Siklus III
14 22 36 3 74
9 29 38 1 80
4 33 37 2 89
61%
76%
89%
Siswa yang belum tuntas Siswa yang tuntas Siswa yang hadir Siswa yang tidak hadir Rata-rata kelas Ketuntasan klasikal kemampuan menghitung campuran
Dari tabel dapat diketahui bahwa siklus I dan II belum memenuhi indikator kinerja kemampuan menghitung yang telah ditetapkan oleh peneliti sebelumnya yaitu 80%. Pada siklus III lah hasil dari kemampuan menghitung siswa secara klasikal dapat memenuhi indikator kinerja dengan hasil 89%. Dari tabel diatas dapat diperoleh grafik dari kemampuan menghitung pada siklus I sampai siklus III. Berikuat adalah grafik kemampuan menghitung operasi hitung campuran siswa kelas II MI Al Hidayah: 100% 80% 60% 40% 20% 0% siklus I siklus II siklus III
Grafik 4.1 Kemampuan Menghitung siswa pada siklus I, siklus II, dan siklus III
Pada tabel 4.13 menjelaskan bahwa penelitian pada siklus I ada 3 siswa kelas II MI Al-Hidayah yang tidak hadir dari jumlah keseluruhan siswa yaitu 39,
92
jadi yang mengikuti tes kemampuan menghitung pada siklus I hanya 36 siswa.Hasil tes kemampuan menghitung pada siklus I secara klasikal diperoleh ketuntasan sebesar 61% dengan penjelasan 22 siswa sudah memenuhi indikator pemahaman dan 14 siswa masih belum memenuhi indikator pemahaman. Pada siklus II siswa yang tidak hadir hanya satu anak, jadi ada 38 anak yang mengikuti tes kemampuan menghitung. Hasil kemampuan menghitung pada siklus II menunjukkan ketuntasan klasikal sebesar 76% dengan penjelasan siswa yang belum memenuhi indikator pemahaman sebanyak 9 siswa dan yang sudah berhasil memenuhi indikator sebanyak 29 siswa. Siklus III jumlah siswa yang tidak hadir ada 2 siswa, jadi ada 37 siswa yang mengikuti tes kemampuan menghitung pada siklus III.
Hasil kemampuan
menghitung pada siklus III menunjukkan ketuntasan klasikal sebesar 89% dengan penjelasan siswa yang belum memenuhi indikator pemahaman sebanyak 4 siswa dan yang sudah berhasil memenuhi indikator sebanyak 33 siswa. Dari hasil ketuntasan kemampuan menghitung klasikal dapat dikatakan jika penelitian ini sudah dikatakan berhasil, karena siswa telah mengalami peningkatan kemampuan dari siklus I hingga siklus III. Selain peningkatan kemampuan menghitung, indikator kinerja yang peneliti tentukan juga telah tercapai yakni lebih dari 80% ketuntasan klasikal untuk kemampuan menghitung. Pada grafik 4.1 .juga telah terlihat peningkatan kemampuan yang terjadi pada siklus I, II dan III.
93
2. Hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran dapat dinyatakan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.14 Hasil Belajar Siswa pada Materi Operasi Hitung Campuran No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Uraian Pencapaian Hasil
Siklus I
Siklus II
Siklus III
14 22 36 3 69 61%
9 29 38 1 75,7 76%
4 33 37 2 89 89%
Siswa yang belum tuntas Siswa yang tuntas Siswa yang hadir Siswa yang tidak hadir Rata-rata kelas Ketuntasan klasikal Hasil belajar
Dari tabel dapat diketahui bahwa siklus I dan II belum memenuhi indikator kinerja hasil belajar yang telah ditetapkan oleh peneliti sebelumnya yaitu 80%. Pada siklus III lah hasil dari kemampuan menghitung siswa secara klasikal dapat memenuhi indikator kinerja dengan hasil 89%. Dari tabel diatas dapat diperoleh grafik dari hasil belajar atau ketuntasan belajar siswa pada siklus I sampai siklus III. Berikuat adalah grafik hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran siswa kelas II MI Al Hidayah: 100% 80% 60% 40% 20% 0% siklus I siklus II siklus III
Grafik 4.2 siswa pada siklus I, siklus II, dan siklus III
94
Sesuai data yang dapat dilihat pada tabel 4.14, hasil belajar materi operasi hitung campuran telah mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Indikator ketuntasan kemampuan menghitung pun telah tercapai yaitu sebesar 89%. Hasil yang diperoleh terbilang cukup memuaskan karena lebih dari indikator ketuntasan yang telah peneliti tentukan yaitu 80%. Penikatan hasil belajar pada siklus I, siklus II, adn siklus III disajikan dalam grafik 4.2. 3. Hasil observasi siswa 90 85 80 75 70 65 siklus I
siklus II
siklus III
Grafik 4.3 Aktivitas siswa pada siklus I, siklus II, dan Siklus III
Grafik 4.4 menunjukkan hasil peningkatan nilai aktivitas siswa pada siklus I, siklus II, dan siklus III dengan nilai sebesar 73 untuk siklus I, 84 untuk siklus II, dan 86 untuk siklus III. 4. Hasil observasi guru
95
90 88 86 84 82 80 78 76 74 72 siklus I
siklus II
siklus III
Grafik 4.4 Aktivitas guru pada siklus I dan siklus II
Grafik 4.4 menunjukkan hasil peningkatan nilai aktivitas guru pada siklus I, siklus II, dan siklus III dengan perolehan nilai 78 untuk siklus I dan 87,5 untuk siklus II dan III.