BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Tamansari dan SD Negeri 2 Karanggude di Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 2 Tamansari dan SD Negeri 2 Karanggude tahun ajaran 2011/2012. Siswa di SD Negeri 2 Tamansari berjumlah 29 dan di SD Negeri 2 Karanggude berjumlah 36. B. Deskripsi Data Hasil Penelitian Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tes. Tes digunakan untuk mengetahui skor rata-rata pemahaman konsep awal dan skor rata-rata pemahaman konsep akhir kelas kontrol serta rata-rata pemahaman konsep awal dan skor rata-rata pemahaman konsep kelas eksperimen. Hal ini digunakan untuk mengetahui kondisi pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam siswa sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan.
44
1. Deskripsi Data Nilai Pre Test Pemahaman Konsep Kelompok Kontrol Data nilai pre test pemahaman konsep kelompok kontrol pada KD 1 menunjukan nilai terendah 10 dan nilai tertinggi 100 dengan rata-rata 50,27. Pada KD 2 nilai pre test pemahaman konsep kelompok kontrol menunjukan nilai terendah 15 dan nilai tertinggi 80 dengan rata-rata 43,61. Data selengkapnya disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4. Data Nilai Pre Test Pemahaman Konsep Kelompok Kontrol KD 1 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nilai 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Jumlah Rata-rata
Frekuensi 1 1 4 1 6 11 4 3 2 3 36 50,27
45
Tabel 5. Data Nilai Pre Test Pemahaman Konsep Kelompok Kontrol KD 2 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15. 16 17. 18 19. 20.
Nilai 100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 Jumlah Rata-rata
Frekuensi 1 1 3 4 1 3 4 5 5 3 4 1 1 36 43,61
2. Deskripsi Data Nilai Pre Test Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen Data nilai pre test pemahaman konsep kelompok eksperimen pada KD 1 menunjukan nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 100 dengan ratarata 50. Pada KD 2 nilai pre test pemahaman konsep kelompok eksperimen menunjukan nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 65 dengan rata-rata 44,31. Data selengkapnya disajikan dalam tabel berikut.
46
Tabel 6. Data Nilai Pre Test Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen KD 1 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nilai 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Jumlah Rata-rata
Frekuensi 1 2 8 8 4 5 1 29 50
Tabel 7. Data Nilai Pre Test Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen KD 2 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15. 16 17. 18 19. 20.
Nilai 100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 Jumlah Rata-rata
Frekuensi 3 3 4 3 3 3 3 4 3 29 44,31 47
3. Deskripsi Data Nilai Post Test Pemahaman Konsep Kelompok Kontrol Data nilai post test pemahaman konsep kelompok kontrol pada KD 1 menunjukan nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 100 dengan ratarata 65. Pada KD 2 nilai post test pemahaman konsep kelompok kontrol menunjukan nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 85 dengan rata-rata 60,41. Data nilai post test pemahaman konsep siswa kelas IV SD Negeri 2 Karanggude sebagai kelompok kontrol disajikan dalam tabel berikut. Tabel 8. Data Nilai Post Test Pemahaman Konsep Kelompok Kontrol KD 1 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nilai 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Jumlah Rata-rata
Frekuensi 1 4 9 7 2 3 10 36 65
48
Tabel 9. Data Nilai Post Test Pemahaman Konsep Kelompok Kontrol KD 2 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15. 16 17. 18 19. 20.
Nilai 100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 Jumlah Rata-rata
Frekuensi 2 1 5 3 6 5 2 4 4 4 36 60,41
4. Deskripsi Data Nilai Post Test Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen Data nilai post test pemahaman konsep kelompok eksperimen pada KD 1 menunjukan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 100 dengan rata-rata 80,34. Pada KD 2 nilai post test pemahaman konsep kelompok kontrol menunjukan nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 100 dengan ratarata 67,24. Data nilai post test pemahaman konsep siswa kelas IV SD Negeri 2 Tamansari sebagai kelompok eksperimen disajikan dalam tabel berikut. 49
Tabel 10. Data Nilai Post Test Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen KD 1 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nilai 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Jumlah Rata-rata
Frekuensi 6 5 8 5 4 1 29 80,34
Tabel 11. Data Nilai Post Test Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen KD 2 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15. 16 17. 18 19. 20.
Nilai 100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 Jumlah Rata-rata
Frekuensi 2 1 1 1 3 3 2 5 1 2 4 4 29 67,24 50
5. Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test Pemahaman konsep Kolompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Berdasarkan nilai pre test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dilakukan sebelum diberi perlakuan, maka berikut ini dapat diketahui perbandingan nilai pre test antara keduanya. Tabel 12. Perbandingan Nilai Pre Test kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen KD 1 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nilai 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Jumlah Total Skor Rata-rata
Kelompok kontrol 1 1 4 1 6 11 4 3 2 3 36 1810 50,27
51
Kelompok Eksperimen 1 2 8 8 4 5 1 29 1450 50
dan
Tabel 13. Perbandingan Nilai Pre Test kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen KD 2 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15. 16 17. 18 19. 20.
Nilai 100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 Jumlah Skor Total Rata-rata
Kelompok Kontrol 1 1 3 4 1 3 4 5 5 3 4 1 1 36 1570 43,61
Kelompok Eksperimen 3 3 4 3 3 3 3 4 3 29 1285 44,31
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pre test KD 1 kelompok kontrol 50,27 dan kelompok eksperimen 50. Nilai terendah kelompok kontrol 10 dan kelompok eksperimen 20. Nilai tertinggi kelompok kontrol 100 dan kelompok eksperimen 100. Nilai rata-rata pre test KD 2 kelompok kontrol 43,61 dan kelompok eksperimen 44,31. Nilai terendah kelompok kontrol 15 dan kelompok eksperimen 20. Nilai tertinggi kelompok kontrol 80 dan kelompok eksperimen 65.
52
Nilai rata-rata pre test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada KD 1 maupun KD 2 menunjukan bahwa kedua kelompok tersebut mempunyai kemampuan yang sama. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata pre test kelompok kontrol pada KD 1 50,27 dan kelompok eksperimen 50. Pada KD 2 nilai rata-rata pre test kelompok kontrol 43,61 dan kelompok eksperimen 44,31. Selain perbandingan nilai rata-rata pre test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, perbandingan selanjutnya adalah nilai rata-rata post test. Berikut ini adalah tabel perbandingan post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Tabel 14. Perbandingan Nilai Post Test kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen KD 1 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nilai 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Jumlah Total Skor Rata-rata
Kelompok kontrol 1 4 9 7 2 3 10 36 2340 65
53
Kelompok Eksperimen 6 5 8 5 4 1 29 2230 80,34
Tabel 15. Perbandingan Nilai Post Test kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen KD 2 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15. 16 17. 18 19. 20.
Nilai 100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 Jumlah Skor Total Rata-rata
Kelompok Kontrol 2 1 5 3 6 5 2 4 4 4 36 2175 60,41
Kelompok Eksperimen 2 1 1 1 3 3 2 5 1 2 4 4 29 1950 67,24
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata post test KD 1 kelompok kontrol 65 dan kelompok eksperimen 80,34. Nilai terendah kelompok kontrol 40 dan kelompok eksperimen 50. Nilai tertinggi kelompok kontrol 100 dan kelompok eksperimen 100. Nilai rata-rata nilai pre test KD 2 kelompok kontrol 60,41 dan kelompok eksperimen 67,24. Nilai terendah kelompok kelompok kontrol 40 dan kelompok eksperimen 45. Nilai tertinggi kelompok kontrol 85 dan kelompok eksperimen 100.
54
Nilai rata-rata post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen KD 1 maupun KD 2 mempunyai perbedaan. Perbedaan ratarata keduanya pada KD 1 15,34 dan pada KD 2 6,83, dimana rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan media video pembelajaran mempunyai pengaruh terhadap pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam pada kelas IV SD Negeri 2 Tamansari dan SD Negeri 2 Karanggude. 6. Peningkatan Pemahaman Konsep a) Kelompok kontrol KD 1 ,
N-Gain =
N-Gain =
, , ,
N-Gain = 0,29 Pada kelompok kontrol KD 1 setelah dihitung menggunakan rumus NGain hasilnya adalah 0,29 dimana 0,29 < 0,30, maka kelompok kontrol KD 1 dapat dinyatakan dalam kategori rendah. b) Kelompok kontrol KD 2 N-Gain =
N-Gain =
,
, –
,
, ,
N-Gain = 0,4
55
Pada kelompok kontrol KD 2 setelah dihitung menggunakan rumus NGain hasilnya adalah 0,4 dimana 0,30 < 0,4 < 0,7, maka kelompok kontrol KD 2 dapat dinyatakan dalam kategori sedang. c) Kelompok eksperimen KD 1 N-Gain =
N-Gain =
,
,
N-Gain = 0,6 Pada kelompok kontrol KD 2 setelah dihitung menggunakan rumus NGain hasilnya adalah 0,6 dimana 0,30 < 0,4 < 0,7, maka kelompok kontrol KD 2 dapat dinyatakan dalam kategori sedang. d) Kelompok eksperimen KD 2 N-Gain =
N-Gain =
,
, –
,
, ,
N-Gain = 0,41 Pada kelompok kontrol KD 2 setelah dihitung menggunakan rumus NGain hasilnya adalah 0,41 dimana 0,30 < 0,41 < 0,7, maka kelompok kontrol KD 2 dapat dinyatakan dalam kategori sedang. Dari perhitungan menggunakan N-Gain dapat disimpulkan bahwa peningkatan pemahaman konsep kelompok kontrol rendah-sedang dan peningkatan pemahaman konsep kelompok eksperimen adalah sedang-
56
sedang. Jadi kelompok eksperimen peningkatan pemahaman konsepnya lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu dengan kategori sedang. 7. Korelasi Hubungan Penggunaan Media Video Pembelajaran dengan Pemahaman Konsep Tabel 16. Data Korelasi KD 1 No
KD 1 Eksperimen 1 UN 2 VK 3 WRS 4 FZ 5 SR 6 AF 7 AK 8 AS 9 AW 10 A F 11 A M S 12 D N N 13 DN 14 DR 15 E O 16 F Q 17 G F 18 K Y 19 N I 20 O G 21 S D A 22 SW 23 TY 24 TR 25 U S 26 UH 27 W S 28 Y A T 29 E I P Jumlah
X 70 50 30 60 60 70 60 30 50 60 50 40 50 50 50 50 40 100 60 40 50 60 30 60 40 20 30 60 30 1450
Y 100 80 60 80 90 100 50 70 70 100 80 60 70 80 80 90 80 100 100 70 80 90 80 90 60 60 70 100 90 2330
57
XY
X²
Y²
7000 4900 10000 4000 2500 6400 1800 900 3600 4800 3600 6400 5400 3600 8100 7000 4900 10000 3000 3600 2500 2100 900 4900 3500 2500 4900 6000 3600 10000 4000 2500 6400 2400 1600 3600 3500 2500 4900 4000 2500 6400 4000 2500 6400 4500 2500 8100 3200 1600 6400 10000 10000 10000 6000 3600 10000 2800 1600 4900 4000 2500 6400 5400 3600 8100 2400 900 6400 5400 3600 8100 2400 1600 3600 1200 400 3600 2100 900 4900 6000 3600 10000 2700 900 8100 3378500 2102500 5428900
n ∑XY − (∑X)(∑Y)
=
⦋N∑X − (∑X) ⦌⦋N∑Y − (∑Y)²⦌ Jadi 3480000 − 3378500
=
⦋2317100 − 2102500 ⦌⦋5599900 − 5428900⦌
= 0,598501 = 0,60
Dari tabel di atas menjelaskan terdapat pengaruh hubungan positif antara penggunaan media video pembelajaran dengan pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh dalam rumus Pearson Product Moment adalah 0,60 dimana 0,60 > 0,470 maka dengan demikian taraf signifikansinya adalah 1% pada KD 1.
58
Tabel 17. Data Korelasi KD 2 No
KD 2 Eksperimen 1 UN 2 VK 3 WRS 4 FZ 5 SR 6 AF 7 AK 8 AS 9 AW 10 A F 11 A M S 12 D N N 13 DN 14 DR 15 E O 16 F Q 17 G F 18 K Y 19 N I 20 O G 21 S D A 22 SW 23 TY 24 TR 25 U S 26 UH 27 W S 28 Y A T 29 E I P Jumlah
X
Y
50 55 45 30 60 60 45 35 40 30 30 40 30 60 45 65 65 50 50 40 55 35 55 65 35 20 20 20 55 1285
65 80 45 50 80 55 75 50 45 50 70 55 75 65 70 100 100 95 85 65 65 75 65 90 60 50 45 45 80 1950
59
XY
X²
Y²
3250 2500 4225 4400 3025 6400 2025 2025 2025 1500 900 2500 4800 3600 6400 3300 3600 3025 3375 2025 5625 1750 1225 2500 1800 1600 2025 1500 900 2500 2100 900 4900 2200 1600 3025 2250 900 5625 3900 3600 4225 3150 2025 4900 6500 4225 10000 6500 4225 10000 4750 2500 9025 4250 2500 7225 2600 1600 4225 3575 3025 4225 2625 1225 5625 3575 3025 4225 5850 4225 8100 2100 1225 3600 1000 400 2500 900 400 2025 900 400 2025 4400 3025 6400 2505750 1651225 3802500
n ∑XY − (∑X)(∑Y)
=
⦋N∑X − (∑X) ⦌⦋N∑Y − (∑Y)²⦌ Jadi 2633925 − 2505750
=
⦋1810325 − 1651225 ⦌⦋4033900 − 3802500⦌
= 0,6680115 = 0,67
Dari tabel di atas menjelaskan terdapat pengaruh hubungan positif antara penggunaan media video pembelajaran dengan pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh dalam rumus Pearson Product Moment adalah 0,67 dimana 0,67 > 0,470 maka dengan demikian taraf signifikansinya adalah 1% pada KD 1. C. Uji Hipotesis Untuk mengetahui pembelajaran mana yang lebih baik, maka dapat diperoleh dengan membandingkan nilai rata-rata hasil post test setelah diberi perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh nilai rata-rata post test pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam KD 1 kelompok kontrol yang tidak menggunakan media video pembelajaran adalah 65 dan kelompok eksperimen yang menggunakan media video pembelajaran adalah 80,34, selisihnya 15,34. Nilai rata-rata post test pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam KD 2 kelompok kontrol yang tidak menggunakan media
60
video
pembelajaran adalah 60,41
dan kelompok eksperimen
yang
menggunakan media video pembelajaran adalah 67,24, selisihnya 6,83. Apabila dilihat dari nilai rata-rata post test KD 1 maupun KD 2 kelompok kontrol dan kelompok eksperimen maka dapat dikatakan terdapat pengaruh media video pembelajaran yang signifikan dan positif terhadap pemahaman konsep Ilmu Pengetahuuan Alam. Berdasarkan analisis data tersebut, maka hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh media video pembelajaran yang signifikan dan positif terhadap pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IV SD N 2 Tamansari dan SD N 2 Karanggude, Karanglewas, Banyumas diterima. D. Pembahasan 1. Kondisi Sebelum Penelitian Penelitian ini melibatkan dua SD yaitu SD Negeri 2 Tamansari dan SD Negeri 2 Karanggude, dimana kedua kelas pada dua sekolah tersebut mempunyai kemampuan dan kondisi sekolah yang sama. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata mid semester sebelumnya yaitu 65 untuk SD Negeri 2 Karanggude dan 64 untuk SD Negeri 2 Tamansari. Hal ini juga didukung dengan hasil rata-rata nilai pre test KD 1 yaitu 50,27 untuk SD Negeri 2 Karanggude dan 50 untuk SD Negeri 2 Tamansari, sedangkan hasil ratarata nilai pre test KD 2 yaitu 43,61 untuk SD Negeri 2 Karanggude dan 44,31 untuk SD Negeri 2 Tamansari. Selain itu SD Negeri 2 Karanggude dan SD Negeri 2 Tamansari dalam pembelajarannya khususnya pada kelas
61
IV mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam belum menggunakan video pembelajaran. 2. Kondisi Setelah Penelitian Kondisi setelah penelitian untuk kedua kelompok, dimana SD Negeri 2 Karanggude sebagai kelompok kontrol dan SD Negeri 2 Tamansari sebagai kelompok eksperimen menunjukan bahwa nilai ratarata kelompok meningkat. Kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan atau tidak menggunakan media video pembelajaran. Nilai rata-rata pre test kelompok kontrol pada KD 1 50,27 dan nilai rata-rata post test-nya 65 yaitu dengan peningkatan 14,73. Nilai rata-rata pre test pada KD 2 43,61 dan nilai rata-rata post test-nya 60,41 yaitu dengan peningkatan 16,8. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan menggunakan media video pembelajaran. Nilai rata-rata pre test kelompok eksperimen pada KD 1 50 dan nilai rata-rata post test-nya 80,34 yaitu dengan peningkatan 30,34. Nilai rata-rata pre test pada KD 2 44,31 dan nilai post test 67,24 yaitu dengan peningkatan 22,93. Kesimpulannya adalah bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata post test baik KD 1 maupun KD 2 antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. 3. Pengaruh Penggunaan Media Video Pembejajaran terhadap Pemahaman Konsep Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV SD Negeri 2 Tamansari dan SD Negeri 2 Karanggude. Media video Pembelajaran mempunyai pengaruh yang lebih baik dalam meningkatkan pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam pada 62
siswa kelas IV SD Negeri 2 Tamansari yang menggunakan media video Pembelajaran dibandingkan dengan SD Negeri 2 Karanggude yang tidak menggunakan media video pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata pre test kelompok kontrol pada KD 1 50,27 meningkat menjadi nilai rata-rata post test yaitu 65. Nilai rata-rata pre test pada KD 2 43,61 meningkat menjadi nilai rata-rata post test yaitu 60,41. Nilai ratarata pre test kelompok eksperimen pada KD 1 50 meningkat menjadi nilai rata-rata post test yaitu 80,34. Nilai rata-rata pre test pada KD 2 44,31 meningkat menjadi nilai rata-rata post test yaitu 67,24. Hasil penelitian menunjukan bahwa masing-masing kelompok, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen nilai rata-rata post test-nya meningkat. Peningkatan nilai rata-rata pemahaman konsep IPA kelompok kontrol pada KD 1 yaitu sebesar 14,73 (dari 50,27 menjadi 65), pada KD 2 yaitu sebesar 16,8 (dari 43,61 menjadi 60,41). Adapun peningkatan rata-rata nilai pemahaman konsep IPA kelompok eksperimen yaitu sebesar 30,34 (dari 50 menjadi 80,34), pada KD 2 yaitu sebesar 22,93 (dari 44,31 menjadi 22,93). Adanya perubahan nilai rata-rata pemahaman konsep IPA pada kelompok kontrol maupun eksperimen merupakan hasil dari proses belajar. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2010: 2) yaitu “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. 63
Dalam kegiatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi, jika siswa benar-benar melakukan kegiatan belajar maka akan timbul perubahan tingkah laku pada dirinya yang bersifat sadar, aktif, positif, kontinyu, dan bertujuan atau terarah. Salah satu perubahan tingkah laku dapat diamati dari meningkatnya hasil belajar. Salah satu peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari meningkatnya pemahaman konsep. Media video pembelajaran yang menyajikan gambar dan suara akan memperjelas materi sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Media video pembelajaran merupakan media pembelajaran yang diterapkan pada kelompok eksperimen untuk meningkatkan pemahaman konsep. Pemahaman konsep sendiri merupakan salah satu hasil belajar ranah kognitif seperti yang dikemukakan oleh Ausubel dalam Usman Samatowa (2011: 20) yakni dalam belajar bermakna pengetahuan baru dikaitkan pada konsep-konsep relevan yang sudah ada dalam struktur kognitif (otak kiri). Pada kelompok eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan media video pembelajaran pemahaman konsepnya lebih tinggi daripada kelompok kontrol karena dengan menggunakan media video pembelajaran ada pengetahuan baru yang bermakna. Kegiatan mendengar dan melihat video pembelajaran membuat siswa mendapatkan pengetahuan baru serta lebih memahami materi yang disampaikan. Kelompok eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan media video
pembelajaran
pemahaman 64
konsepnya
meningkat.
Hal
ini
dikarenakan materi yang diajarkan sesuai dengan kelebihan video dimana pada materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit yang tidak selalu bisa diamati langsung oleh siswa bisa diamati menggunakan media video pembelajaran. Penggunaan media video pembelajaran akan membantu siswa dalam memahami materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit karena lingkungan tersebut tidak memungkinkan untuk diamati secara langsung. Cuaca ataupun lingkungan suasana tertentu yang tidak bisa diamati secara langsung akan lebih baik disajikan menggunakan media video pembelajaran. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Daryanto (2011: 80) yaitu materi yang memerlukan visualisasi seperti mendemonstrasikan hal-hal seperti gerakan motorik tertentu, ekspresi wajah, ataupun suasana lingkungan tertentu adalah paling baik disajikan melalui pemanfaatan teknologi video. Siswa yang berada pada kelompok eksperimen dapat melihat dan mendengar secara berulang-ulang materi yang disajikan di video pembelajaran. Pada kelompok eksperimen siswa yang belum paham dengan materi pembelajaran dapat diatasi dengan cara mengulang lagi materi yang disajikan oleh video pembelajaran. Media video pembelajaran membantu guru dalam penyampaian materi pembelajaran. Dalam penyajiannya, media video pembelajaran dapat dilakukan secara berulangulang sehingga pesan dapat tersampaikan dengan utuh. Pada kelompok eksperimen siswa diberi perlakuan dengan menggunakan media video pembelajaran yang dapat dilihat dan didengar secara berulang-ulang. Hal 65
ini seperti yang dikemukakan Arif S. Sadiman (2006: 75) yaitu kelebihan video rekaman dapat diputar berulang-ulang. Siswa yang belum paham dengan materi pembelajaran dapat memberitahu guru untuk mengulang lagi video yang menyangkut materi yang belum dipahami oleh siswa. Media video pembelajaran dapat memperjelas penyampaian pesan terhadap materi karena siswa mengamati gambar gerak disertai dengan suara dan penjelasan atas gambar tersebut. Penggunaan media video pembelajaran dapat memperjelas penyampaian pesan karena materi yang disampaikan dengan menggunakan media video pembelajaran akan dapat disajikan secara audio visual sehingga siswa dapat meningkatkan pemahaman konsep dan mempengaruhi hasil belajar siswa, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Azhar Arsyad (2011: 25) yaitu media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar, meningkatkan proses dan hasil belajar. Media video pembelajaran berpengaruh terhadap meningkatnya pemahaman konsep, akan tetapi dalam penelitian ini peneliti tidak mampu mengendalikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pemahaman konsep. Faktor-faktor lain yang tidak mampu dikendalikan di antaranya siswa mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah, siswa mempunyai buku yang lengkap tentang materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit, serta siswa mempunyai video pembelajaran yang berkaitan dengan materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit. Faktor-faktor
66
tersebut dapat meningkatkan pemahaman konsep yang tidak dapat dikendalikan oleh peneliti. Media video pembelajaran dapat menyajikan materi secara audio visual sehingga pemahaman konsep pada siswa meningkat. Media video pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati perubahan kenampakan bumi dan benda langit secara berulang-ulang, siswa juga dapat mengamati gambar gerak disertai dengan suara dan penjelasan atas gambar tersebut, serta siswa dapat berpartisipasi aktif dalam
kegiatan
pembelajaran.
Kelebihan-kelebihan
inilah
yang
menyebabkan video pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman konsep pada siswa. E. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan, sehingga diharapkan akan membuka kesempatan bagi peneliti lainnya melakukan penelitian sejenis dengan lebih baik lagi, yang akan berguna bagi perluasan wawasan keilmuan. Keterbatasan-keterbatasan itu di antaranya sebagai berikut: 1. Peneliti tidak mampu mengendalikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemahaman konsep pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. 2. Wilayah generalisasi terbatas, dimana hasil penelitian ini hanya bisa diterapkan pada populasi yang berkarakter sama dan mempunyai masalah yang sama. 67
3. Guru sebagai seorang pendidik walaupun mereka memiliki latar belakang pendidikan yang sama, akan tetapi mereka memiliki kemampuan yang berbeda dalam menguasai materi dan keterampilan dalam mengajar.
68