BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Profil Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo Kantor Imigrasi Gorontalo di bentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.05-PR.07.04 Tahun 2002 tanggal 25 September 2002 Tentang pembentukan 14 Kantor Imigrasi se Indonesia termasuk Kantor Imigrasi Gorontalo dengan status kelas II dan mulai beroperasional pada tanggal 4 April 2003 serta telah diresmikan oleh Direktur Jenderal Imigrasi pada tanggal 31 Juli 2003 yang melingkupi Wilayah kerja seluruh Daerah Provinsi Gorontalo yang terdiri dari Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo. Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Bone Bolango yang mana sebelumnya merupakan Wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I Manado. Pada tahun 2004 Kantor Imigrasi Kelas II Gorontalo mengalami peningkatan status menjadi Kantor Imigrasi Kelas I berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No : M. 05-PR. 07.04 Tahun 2004 tanggal 19 September 2004 dan pada saat itu masih menempati Kantor sementara yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo di jalan KH. AGUS SALIM NO. 289. Seiring dengan perkembangan dan situasi pelaksanaan dari Otonomi Daerah maka terjadi pemekaran atau penambahan Wilayah Kabupaten yang ada di Provinsi Gorontalo sehingga saat ini Wilayah kerja Kantor Imigarsi kelas I Gorontalo menjadi 1 (satu) kota, 5 (lima) Kabupaten yang meliputi : 1
A. Kota Gorontalo B. Kabupaten Gorontalo C. Kabupaten Boalemo D. Kabupaten Pohuwato E. Kabupaten Bone Bolango dan F. Kabupaten Gorontalo Utara Pada tahun 2006 hingga sekarang Kantor Imigrasi Kelas I Gorontalo telah menempati Gedung Kantor sendiri yang dibangun secara bertahap mulai tahun 2004 yang lokasinya di Jalan Brigjen Piola Isa Kelurahan Dulomo Selatan Kota Gorontalo No. 214.
2
4.2
Bagan Struktur Organisasi Kantor Imigrasi Kelas I Gorontalo
KEPALA KANTOR
Drs. BUDI SANTOSO, MM KASUBAG TATA USAHA DASAR : SK MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA R.I
MUHAMAD DJAELANI, SH. MH
NOMOR : M. 14. PR. 07. 04
KARUS WAI
KARUS KEUANGAN
TRENA AHMAD
NURHAYATI BAHU
KARUS UMUM
TAHUN. 2003
KASI WASDAKIM
KASI INSARKOM
KASUBSI
KASUBSI
INFORMASI
KOMUNIKASI
KASI LANTASKIM
KASI STATUSKIM
SUHARYANTO, S.Sos, M.M
ALRIN TAMBUNAN, SH
KASUBSI LINBAT
TAMIRAN, S.PdI
ISKANDAR I. HIDAYATULAH, SH
KASUBSI
KASUBSI
KASUBSI
KASUBSI
KASUBSI
ZINKIM
PENTUSKIM
LAHTUSKIM
WASKIM
DAKIM
3
4.3
Tugas dan Fungsi I.
Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Kantor Imigrasi dalam
melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan tugas urusan fasilitatif berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Nomor : M-01 PR. 07.10 Tahun 2005 tanggal 1 Maret 2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dan sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan umum, keuangan, kepegawaian. Tugas dan fungsi Sub Bagian Tata Usaha tersebut dapat diuraikan antara lain sebagai berikut :
A. Urusan Umum 1. Distribusi Surat Masuk dan Keluar 2. Pemeliharaan Kenderaan Dinas (Mesin) 3. Pemeliharaan Kenderaan Dinas (Pajak/Perp. STNK) 4. Pengaturan Penggunaan Kendaaan Dinas 5. Pemeliharaan Perlengkapan Kantor (Alat dan Mesin) 6. Pemeliharaan Gedung Kantor 7. Pemeliharaan Rumah Negara 8. Pelaksanaan Penghapusan Barang dan Perlengkapan Kantor 9. Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) 10. Opname Fisik Barang 11. Pengelolaan Dokumen Keimigrasian 12. Pelaporan BMN 4
B. Urusan Keuangan 1. Menyusun rencana kerja Tata Usaha Keuangan 2. Menyusun dan mengusulkan pengelola keuangan 3. Melaksanakan pengelolaan keuangan yang ada dalam DIPA untuk 1 tahun 4. Melaksanakan tugas sebagai penguji dan penandatanganan SPM 5. Melaksanakan pengawasan melekat tehadap pekerjaan bendahara penerima dan bendahara pengeluaran 6. Mengawasi pelaksanaan penyetoran PNBP yang dilaksanakan oleh bendahara penerima 7. Meneliti kelengkapan dan kebenaran buku kas umum dan buku bantu lainnya serta kwitansi sesuai ketentuan yang berlaku 8. Membuat konsep revisi DIPA untuk diajukan ke kanwil DJP 9. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan KPPN dan DJP 10. Menyusun dan membuat laporan keuangan tiap bulan dan pertriwulan 11. Melakukan pengawasan menyeluruh terhadap proses pelaksanaan anggaran 12. Melakukan dan melaksanakan tindak lanjut LHP temuan mengenai pelaksaan anggaran C. Urusan Kepegawaian 1. Menyusun rencana kerja Tata Usaha Kepegawaian 2. Menganalisa data kepegawaian dab usul fomasi pegawai 3. Menyusun nama CPNS yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti prajabatan 4. Menyusun data usul pemberian penghargaan dan tanda penghormatan 5. Melaksanakan pengusulan kenaikan pangkat pegawai dan kenaikan gaji berkala 6. Melakukan pengusulan pengangkatan dalam jabatan strutural 5
7. Melaksanakan pengusulan pemindahan pegawai 8. Melaksanakan pengusulan roling pegawai 9. Membuat laporan pemuktahiran data pegawai 10. Membuat laporan bezeting pegawai 11. Membuat dan melakukan penilaian DP3 12. Membuat daftar urut kepangkatan (DUK) pada akhir tahun
II.
Seksi Lalu Lintas Keimigrasian Tugas dan fungsi Seksi Lalu Lintas Keimigrasian tersebut dapat diuraikan antara lain sebagai berikut : 1. Melayani Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia (Paspor) baik untuk 24 Halaman dan 48 Halaman 2. Melayani pengurusan ijin keluar 1 (satu) kali perjalanan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan untuk warga negara asing ( Exit Permit Only) 3.
Melayani pengurusan ijin keluar beberapa kali perjalanan selama 6 (enam) bulan untuk warga negara asing ( Multiple Reentri Permit)
4. Melayani pengurusan ijin keluar beberapa kali perjalanan selama 1 (satu) tahun untuk warga negara asing ( Multiple Reentri Permit) 5. Melayani pendaratan kedatangan dan keberangkatan kapal asing yang memasuki atau keluar wilayah Propinsi Gorontalo
III.
Seksi Status Keimigrasian Tugas dan fungsi Seksi Status Keimigrasian tersebut dapat diuraikan antara lain sebagai berikut: 1. Melayani pengurusan ijin tinggal kunjungan (ITK) bagi orang asing yang menggunakan visa on arrival maupun visa ijin tinggal kunjungan 6
2. Melayani pemberian ijin tinggal sementara (ITAS) bagi orang asing selama 6 (enam) bulan 3. Melayani pemberian ijin tinggal sementara (ITAS) bagi orang asing selama 1 (satu) tahun 4. Melayani pemberian ijin tinggal sementara (ITAS) bagi orang asing selama 2 (dua) tahun 5. Melayani perpanjangan ijin tinggal sementara (ITAS) 6. Melayani pemberian ijin tinggal sementara (ITAP) selama 5 (lima) tahun 7. Melayani perpanjangan ijin tinggal tetap (ITAP)
IV.
Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Tugas dan fungsi Seksi Pengawan dan Penindakan Keimigrasian tersebut dapat diuraikan antara lain sebagai berikut 1. Melakukan pengawasan terhadap orang asing yang berada di wilayah Propinsi Gorontalo 2. Melakukan pemeriksaan dan penindakan terhadap orang asing yang melakukan pelanggaran sesuai dengan peraturan yang berlaku di wilayah Propinsi Gorontalo 3. Memproses Paspor warga negara Indonesia yang hilang atau rusak 4. Memproses dokumen imigrasi warga negara asing yang hilang atau rusak
V.
Seksi Informasi Keimigrasian Tugas dan fungsi Seksi Informasi Keimigrasian tersebut dapat diuraikan antara lain sebagai berikut 1. Melayani penerbitan nomor register pendaftaran orang asing 2. Melakukan penyimpanan berkas paspor dan dokumen imigrasi orang asing
7
4.4
Pengujian Instrumen Penelitian
4.4.1 Uji Validitas Variabel Penelitian Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan instrument penelitian mengukur hal-hal yang seharunya diukur. Suatu instrument yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Dimana uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Confirmatory Factor Analysis Jika korelasinya lebih besar dari 0,3 maka pertanyaan yang dibuat dikatakan valid, Setiaji (2004:59). Adapun untuk pengujian validitas pada setiap pertanyaan untuk variable Disiplin kerja itampilkan pada tabel dihalaman selanjutnya. Tabel 4.1
Uji Validitas variable Gaya Kepemimpinan pada Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo
Variabel
Pertanyaan
Nilai
r-
r
kritis
Kesimpulan
Komunikasi dengan bawahan
.969
Valid
Mengarahkan pegawai
.927
Valid
Memberikan penghargaan
.919
Valid
.828
Valid
Pimpinan terlibat dlm Kepemimpinan kegiatan
0.3
Pimpinan membantu pegawai
.958
Valid
Pimpinan mengontrol pegawai
.939
Valid
memberikan teladan
.912
Valid
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas dengan menggunakan program SPSS 16.0, dapat dijelaskan bahwa dalam pembagian Kuisioner terdapat 7 item pertanyaan yang 8
melibatkan 27 orang responden yang disebarkan dan selanjutnya jawaban yang diperoleh dari tiap responden diolah validitasnya, sehingga mendapatkan hasil yang valid atau tidak. Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan pertanyaan yang disajikan memiliki tingkat validitas diatas dari taraf keberartiannya yakni 0.3, sehingga seluruh pertanyaan dinyatakan valid/ tepat dalam menguji masalah dalam penelitian ini. Adapun uji validitas variabel Kinerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo digambarkan pada dihalaman selanjutnya. Tabel 4.2
Uji Validitas variabel Kinerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo
Variabel
Pertanyaan
Nilai r
r-
Kesimpulan
kritis
Budaya
Pegawai mengerti tugasnya
.753
Valid
Kesempatan bagi pegawai
.569
Valid
Sistem Rolling
.739
Valid
Pengelolaan pegawai
.787
Menyelesaikan kerja tpt waktu
.770
Valid
penempatan sesuai keahlian
.752
Valid
Mengikuti aturan kantor
.659
Valid
Kerja
0.3
Valid
Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 7 butir pertanyaan yang diajukan pada responden, keseluruhan pertanyaan dinyatakan valid/ tepat dimana diketahui bahwa nilai r dari tiap-tiap pertanyaan menghasilkan nilai yang lebih besar dari r-kritis, sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang disusun untuk mewakili variabel Kinerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo dalam penelitian ini adalah valid atau tepat. 9
4.4.2 Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Reliabilitas adalah akurasi atau suatu perkiraan dalam mengukur instrumen yang di olah melalui jawaban responden jika dikenakan pertanyaan yang sama pada waktu yang sama pula. Untuk mengukur reabilitas menggunakan nilai Cronbach’s Alpha. Menurut Sekaran (2000) “Koefisien Reliabilitas yang terdekat atau yang dapat diterima adalah jika mendapatkan nilai sampai 1.0. pada umumnya, jika nilai reliabilitas yang di dapatkan dari Cronbach alpha kurang dari 0.6 akan sangat sulit untuk mengukurnya, 0.6 keatas adalah dapat diterima, 0.7 baik, dan 0.8 adalah bagus”. Adapun hasil Uji reliabilitas tiap variabel pada penelitian ini digambarkan pada halaman selanjutnya.
Tabel 4.3
Reliabilitas variabel Gaya Kepemimpinan pada Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .763
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.732
7
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah pertanyaan yang disajikan pada variabel Kepemimpinan adalah sebanyak 7 butir, dan setelah diolah dengan menggunakan Software SPSS 16.0 mengahasilkan nilai Cronbach’ Alpha untuk variabel Kepemimpinan sebesar 0.763, dan distandarisasi menjadi 0.732, dimana berdasarkan pernyataan sebelumnya bahwa jika Nilai Cronbach Alpha melebihi 0.6 maka pengujian reliabilitas variabel panelitian dapat diterima, sehingga dapat dinyatakan bahwa tingkat reliabilitas/ keandalan variabel Kepemimpinan berarti ‘baik’ reliabilitasnya, sehingga dapat disimpulkan variabel Gaya Kepemimpinan yang akan diteliti adalah realibel atau andal.
10
Selanjutnya pengujian reliabilitas variabel Kinerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo disajikan pada tabel di halaman selanjutnya.
Tabel 4.4 Gorontalo
Reliabilitas variabel Kinerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Klas 1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.810
.790
N of Items 7
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel diatas yang diolah dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 diketahui bahwa N atau jumlah pertanyaan yang berhubungan dengan variabel Kinerja Pegawai pada angket yang disebarkan sebanyak 7 buah, dengan nilai alpha sebesar 0.810 dan telah distandarisasi menjadi 0.790 hal tersebut berarti keandalan/ reliabilitas variabel Budaya Kerja dengan berisi pertanyaan-pertanyaan didalamnya adalah baik dan dapat diterima sehingga dapat dilanjutkan ke pengujian berikutnya.
4.3.3 Uji Normalitas Screening terhadap normalitas data merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk setiap analisis multivariate, khususnya jika tujuannya adalah inferensi data. Jika terdapat nomalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan independen, yaitu perbedaan antara nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau error akan terdistribusi secara simetri sama dengan nol (Ghazali, 2009:27). Ghazali menambahkan (2009:28), bahwa walaupun normalitas suatu variabel tidak selalu diperlukan dalam setiap analisis, akan tetapi 11
hasil uji statistik akan lebih baik jika semua variabel berdistribusi normal. Uji normalitas penelitian ini disajikan pada tabel pada halaman selanjutnya.
Tabel 4.5
Uji Normalitas data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Memberi Pimpinan Komunikasi dengan bawahan
N Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
kan
terlibat
Pimpinan
Pimpinan
dlm
membantu
mengontrol
kegiatan
pegawai
pegawai
Mengarah- pengharg kan peg.
aan
27
27
27
27
27
27
1.286
1.323
1.264
1.446
1.385
1.353
.073
.060
.082
.030
.043
.051
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel uji Kolmogorov-Smirnov Z (K-S) diatas, diketahui bahwa jumlah N atau responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 27 orang, dari masing-masing pertanyaan yang disajikan menunjukkan nilai K-S dalam angket lebih besar dari nilai masingmasing signifikansinya atau dengan kata lain test yang dilakukan pada angket telah terdistribusi secara normal, dan bisa dilanjutkan pada pengujian selanjutnya.
4.5
Pengujian Hipotesis Penelitian
4.5.1 Uji Regresi Coefficients Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
a
Standardized Coefficients Beta
12
T
Sig.
1
(Constant) KEPEMIMPINAN
11.934
1.805
1.043
.065
.955
6.072
.294
6.141
.000
a. Dependent Variable: KINERJA
Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa nilai konstan untuk variabel dependen (Kinerja Pegawai) adalah sebesar 11.934, atau menjelaskan bahwa jika seluruh model dalam variabel independen (Gaya Kepemimpinan) tidak berpengaruh atau konstan terhadap variabel Kinerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo, maka diperoleh rata-rata nilai 11.934 satuan untuk Kinerja pegawai. Selanjutnya diketahui nilai regresi untuk variabel Kepemimpinan adalah sebesar 1.043, yang berarti setiap atau apabila terjadi penambahan 1 poin bagi variabel Gaya Kepemimpinan, maka akan diikuti sebesar 1.043 nilai bagi variabel Kinerja pegawai. Hal tersebut juga diperkuat dengan nilai Beta dalam tabel yang sebesar 0.955 atau lebih besar dari signifikansi 0.5 sehingga dengan kata lain secara umum variabel Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo.
4.5.2 Uji t (parsial) Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel sebelumnya, diperoleh nilai t hitung untuk variabel Kepemimpinan lebih besar dari nilai signifikansinya atau 6.161>0.00, atau dengan kata lain karena t hitung lebih besar dari nilai signifikannya maka variabel Gaya Kepemimpinan yang diterapkan pada Kantor Imigrasi Klas1 Gorontalo memiliki pengaruh parsial terhadap Kinerja pegawai. Hal tersebut juga berlaku apabila nilai t hitung > t tabel, dengan melihat t tabel dari df atau banyaknya responden pada penelitian ini yakni sebesar 27 orang dengan taraf signifikansi 5%, maka diketahu nilai t tabel adalah 1.703, sehingga
13
diketahui bahwa 6.161>1.703 yang berarti Gaya Kepemimpinan memiliki pengaruh secara parsial terhadap variabel Kinerja pegawai.
4.5.3 Uji F (simultan) Tabel 4.6
Uji Koefisien regresi (Uji F) b
ANOVA Model 1
df
F
Sig.
Regression
1
260.545
.000
Residual
25
Total
26
a
a. Predictors: (Constant), KEPEMIMPINAN b. Dependent Variable: KINERJA
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 260.545, atau nilai F hitung tersebut lebih besar dari nilai signifikansinya (0.00), selanjutnya, dilihat dari perbandingan antara F hitung dan F tabel dengan melihat F tabel dari df= n-2= 27, sehingga diperoleh nilai F tabel sebesar 4.24. berdasarkan hal tersebut dinyatakan bahwa F hitung> F tabel atau 260.545>4.24. karena F hitung lebih besar dari F tabel, dapat dinyatakan bahwa Variabel Gaya Kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel Kinerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Klas1 Gorontalo.
4.6
Koefisien Determinasi (R)
Tabel 4.7
Uji r penelitian b
Model Summary
Model 1
R
R Square .955
a
Adjusted R Square
.912
Std. Error of the Estimate
.909
1.52500
a. Predictors: (Constant), GAYA KEPEMIMPINAN b. Dependent Variable: KINERJA
Berdasarkan hasil pengolahan data melalui tampilan output SPSS 16.0 diatas, dinyatakan bahwa nilai R adalah 0.955, dan disederhanakan dengan R square sebesar 0.912. 14
Hal tersebut menyatakan bahwa sebesar 91.2% dari variabel Kinerja Pegawai yang berjalan pada Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo dapat dijelaskan melalui Gaya Kepemimpinan yang diterapkan oleh manajemen kantor. Selanjutnya sisanya sebesar 8.8% memungkinkan untuk dijelaskan melalui faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini seperti Motivasi Kerja karyawan, Keterampilan karyawan, loyalitas kerja karyawan, Pelatihan, Tingkat pendidikan karyawan, dan lain sebagainya.
4.7
Pembahasan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk
melihat dan mengukur pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo. Sebagaimana telah dijelaskan pada pengujian penelitian, hipotesis yang disusun dalam penelitian dengan melihat hasil pengujian koefisien regresi dari uji t (parsial) dan uji F (simultan), serta koefisien determinasi dari masing-masing variabel. Dalam pengujiannya melibatkan 27 orang responden yang keseluruhannya merupakan pegawai Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo, kemidian responden diberikan pertanyaan dalam angket yang kemudian diolah dengan menggunakan software SPSS 16.0 dan menghasilkan suatu menjadi hasil penelitian. Dalam pengujian validitas data secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang disajikan dalam kuisioner penelitian adalah valid dimana nilai validitas masing-masing variabel yakni Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Pegawai adalah valid, atau pertanyaan yang diajukan pada masing-masing variabel sudah tepat dalam menjelaskan keadaan yang akan diteliti. Selanjutnya dalam uji reliabilitas menunjukkan bahwa kedua variabel yang akan diteliti memiliki keandalan yang ’baik’ dalam skala 0.6 atau lebih besar dari skala tersebut. Pada uji normalitas data menunjukkan bahwa setiap pertanyaan yang
15
mewakili variabel adalah normal sehingga penelitian dapat dilanjutkan pada pengujian selanjutnya. Keseluruhan hasil pengujian diatas juga menggambarkan partisipasi resonden dalam menjawab pertanyaan yang diajukan, dimana seluruh responden ikut terlibat dalam penyusunan penelitian ini baik dalam memberikan gambaran/ observasi mengenai objek penelitian, sampai pada keterlibatan dalam pengisian angket yang telah disediakan. Pada pengujian hipotesis penelitian ini, menggunaan analisis regresi sederhana, dan selanjutnya menguji koefisiennya melalui uji t dan uji F. Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa t hitung dan F hitung lebih besar dari nilai signifikansinya, serta lebih besar dari t tabel dan F tabel, sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum vairabel Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap Kinerja pegawai pada Kantor Imigrasi Klas1 Gorontalo. Hal tersebut diperkuat dengan hasil pengujian koefisien determinasi kedua variabel tersebut yang menyatakan bahwa sebesar 91.2% dari variabel Kinerja Pegawai yang berjalan pada Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo dapat dijelaskan melalui Gaya Kepemimpinan yang diterapkan oleh manajemen kantor. Selanjutnya sisanya sebesar 8.8% memungkinkan untuk dijelaskan melalui faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini seperti Motivasi Kerja karyawan, Keterampilan karyawan, loyalitas kerja karyawan, Pelatihan, Tingkat pendidikan karyawan, dan lain sebagainya.
16