BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Penelitian Dalam bab ini akan dikemukakan hasil penelitian mengenai ”Transformasi Identitas Radio PRFM 107,5 Bandung, dari format radio lifestyle menjadi radio news”. Penelitian ini diolah berdasarkan wawancara penulis kepada para pihak yang terkait dalam perubahan yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung. Adapun informan yang diwawancara penulis yaitu direktur dari radio PRFM dan manager yang mengalami perubahan identitas radio PRFM 107,5 Bandung dari radio lifestyle menjadi radio news, yang di wakili oleh Manager dari beberapa divisi yang ada di radio PRFM 107,5 Bandung. Banyak proses yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung dalam melakukan perubahan identitas perusahaan. Beberapa fase yang dilakukan hingga radio PRFM sampai pada posisi radio News. Dalam mencapai tujuan, semua pihak bekerja sama hingga mereka dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pada bab ini juga peneliti akan menyampaikan berbagai data yang diperoleh peneliti selama melakukan penelitian, yang berupa data primer dan data skunder. Data primer beruba hasil dari pengamatan atau observasi dan wawancara mendalam. Observasi yang dilakukan adalah observasi partisipatif pasif. Disini peneliti melakukan observasi dengan datang ke radio PRFM selama jam kerja untuk mengetahui bagaimana suasana kerja disana, tetapi tidak ikut terlibat dalam
kegiatan yang dilakukan PRFM. Peneliti hanya mengamati kru radio PRFM melakukan kegiatannya dan mengamati dari luar saja. Penelitian ini dilakukan di Radio PRFM 107,5 Bandung dan penulis melakukan wawancara dengan pendekatan yang menggunakan petunjuk umum, dimana penulis membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara yang dipertanyakan secara berurutan. Jawaban hasil dari wawancara direkam penulis untuk diuraikan menjadi laporan. Wawancara yang dilakukan berupa wawancara mendalam dengan orang-orang yang berhubungan dan mengetahui tentang radio PRFM. Peneliti juga melakukan wawancara pada pakar radio untuk menganalisis perubahan format siaran di radio PRFM. Sedangkan data skunder berupa data dan profil perusahaan dan catatan tertulis. Data tersebut kemudian dipaparkan bagaimana radio PRFM bisa menjadi radio wanita dan alasan mengapa saat ini radio PRFM memilih mengubah format radio nya menjadi radio news, selain itu penulis juga akan memaparkan bagaimana gambaran radio PRFM setelah perubahan format tersebut. Berikut ini adalah penjabaran hasil penelitian yang telah dilakukan di radio PRFM terkait dengan perubahan format radio dari radio lifestyle yang lebih menargetkan radio wanita menjadi radio news.
4.2 Latar Belakang dan Tujuan Transformasi Identitas PRFM, dari Format Radio lifestyle Menjadi Radio News Sejak awal berdirinya radio PRFM 107,5 Bandung adalah sebuah perusahaan radio siaran swasta yang didirikan pada tanggal 16 Februari 1978, dengan Notaris Masri Husein S.H, dan akta no 64, perseroan terbatas PT. Radio
Parahyangan didirikan. Hadir dalam pendirian perseroan terbatas tersebut, Suhanda, Hadidjah, Betty Djarwani Sujudi, Yusanah Waras, dan Karsasih Suhudi. Perseroan terbatas ini bernama PT. Radio Parahyangan, untuk pertama kalinya berkantor pusat di Jalan Lembong no 23. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah no. 5 tahun 1970 dan Surat Keputusan Mentri Perhubungan No SK/25/T/1971. Pendiri dari radio Parahyangan ini adalah anak-anak dari pendiri PT Pikiran Rakyat, saat itu radio Parahyangan dengan PT. Pikiran Rakyat adalah dua perusahaan yang berbeda, hanya saja yang mendirikan Radio Parahyangan saat itu adalah anak-anak dari pemilik saham PT Pikiran Rakyat, tetapi antara PT. Radio Parahyangan dengan PT.Pikiran Rakyat tidak memliki keterkaitan apapun. Tiga tahun berjalan, PT. Radio Parahyangan ini memiliki format radio berita, hal ini dikarenakan hubungan yang sangat dekat antara pemilik PT Pikiran Rakyat dengan lima orang pendiri PT. Radio Parahyangan, sehingga mereka mengambil konten siaran radio Parahyangan saat itu dari surat kabar Pikiran Rakyat. mereka saat membuat radio itu memilih format news dengan mengkonfergensi konten media cetak Pikiran Rakyat saat itu dengan mengambil sumber siaran dari media cetak koran Pikiran Rakyat, dan banyak bantuan dana yang di berikan oleh PT Pikiran Rakyat kepada radio Parahyangan saat itu. Hingga akhirnya tiga tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 6 April 1981, dilakukan perbaikan dan perubahan dengan akta bernomor 79 yang dibuat oleh Masri Husen S.H. Atas kehendak yang berwajib, beberapa pasal dalam anggaran dasar perseroan harus diperbaiki. Berhubungan dengan hal tersebut, para persero bersepakat merubah dan memperbaiki anggaran dasar perseroan. Yang diganti
adalah pasal 1 dan pasal 2. Pada pasal 2, diberitahukan bahwa maksud dan tujuan perseroan ini adalah untuk mengadakan radio siaran untuk usaha-usaha penerangan, pendidikan, dan hiburan. Radio siaran tersebut bersifat komersial. Semua ini mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman tanggal 17 September 1981 no YA.5/361/6. Saat itu format siaran radio Parahyangan masih belum jeas, mereka masih mengalami krisis identitas, hal ini dikarenakan radio Parahyangan saat itu belum di kelola secara profesional, sehingga siapa saja bisa masuk ke dalam organisasi tersebut, ditambah lagi karena tiga tahun kebelakang saat itu belum adanya perizinan dari pemerintah untuk melakukan siran dengan cakupan yang sangat luas saat itu membuat mereka masih mencoba berbagai jenis format radio, walaupun sebenarnya saat itu radio Parahyangan ini sudah mempunyai power yang sangat besar di bandingkan dengan radio-radio siaran swasta yang lain di kota bandung, karena di kelola oleh grup yang sudah sangat di kenal dan sangat besar di kota bandung yaitu Pikiran Rakyat. Namun saat itu radio Parahyangan tidak di kelola secara profesional dan siapapun bisa masuk, sehingga format inti siaran yang saat itu news dapat berubah-berubah, hal ini di karenakan Radio Parahyangan ini adalah radio baru yang masih mencari jati diri, terus berbah-ubah. Hal ini juga di karenakan lima pemilik radio Parahyangan yang memliki keinginan yang berbeda-beda, menyebabkan perubahan-perubahan pada format siaran radio Parahyangan pada saat itu. Berjalan kurang lebih delapan tahun kemudian, tepatnya pada 19 Mei 1989, diadakan rapat umum luar biasa para pemegang saham PT. Radio Parahyangan. Rapat ini dilakukan dalam rangka penjualan atau pengalihan hak
saham-saham milik para penghadap kepada perseroan terbatas PT “PIKIRAN RAKYAT BANDUNG”. Usul penjualan saham-saham PT Radio Parahyangan kepada PT “PIKIRAN RAKYAT BANDUNG” disetujui mutlak oleh rapat dengan suara bulat. Hal ini dilakukan karena dengan lima pemegang saham akan mempersulit pengelolaan radio Parahangan karena ada lima kepala dengan keinginan yang berbeda, dan kurang profesionalnya pengelolaan pada saat itu mengakibatkan radio Parahyangan mengalami kesulitan keuangan. Waktu terus berjalan, hingga akhirnya tepat pada tanggal 20 Maret 1990, dikeluarkan akta dan perizinan sekaligus diresmikannya Radio Parahyangan yang beroperasi pada frekuensi 116 AM, dengan menginduk pada PT Pikiran Rakyat. Melalui akta no 144, saat itu diselenggarakan rapat umum luar biasa para pemegang saham. Akta ini sekaligus meresmikan Radio Parahyangan, yang beroperasi pada frekuensi AM 1116 Khz, dengan menginduk pada PT Pikiran Rakyat. Susunan Direksinya sebagai berikut: Penanggung jawab radio
: Atang Ruswita
Direksi
: Iim Suryadiredja Danto Nuzul Kurniati DH
Saat radio Parahyangan ini di resmikan mereka memilih format radio wanita sebagai identitas radio Parahyangan. Hal ini di karenakan seluruh kru dan top managment memilih untuk menjadi radio wanita dengan pertimbangan kemudahan untuk mencari pengiklan untuk produk-produk keluarga yang pastinya sangat banyak. Terpilihnya segmentasi radio wanita pun pada akhirnya mengubah
nama radio Parahyangan menjadi radio Mustika Parahyangan, pemilihan nama Mustika Parahyangan ini di karenakan nama Mustika itu sudah mewakili nama wanita sehingga mereka menggunakan nama tersebut, nama tersebut di berikan oleh bapak Atang Ruswita sebagai penanggung jawab radio Mustika Parahyangan. Dan nama PT nya pun berubah menjadi PT. Mustika Parahyangan. Sampi pada tahun 1994 terjadi perpindahan dari frekuensi AM ke FM. Semua radio swasta yang ada di kota bandung yang telah memiliki izin pun melakukan perubahan frekuensi dari AM ke FM. Ketika bermain di FM otomatis radio Mustika Parahyangan harus memiliki segmentasi yang jelas. Dan radio Mustika Parahyangan tetap memposisikan diri sebagai radio dewasa. Radio PRFM yang saat itu bernama Radio Mustika Parahyangan lalu menjadi radio wanita pertama di Bandung. Dengan format radio wanita, setelah empat tahun beroperasi di frekuensi FM, Radio Mustika Parahyangan mencoba merubah format siarannya. Tepatnya pada tahun 1998, format siaran dari segmen wanita berubah menjadi multisegmen. Otomatis namanya pun diubah menjadi Parahyangan FM sama seperti nama di awal terbentuknya radio ini dengan jenis musik dangdut dan daerah. Tetapi, hal ini justru menimbulkan kemunduran. Hanya bertahan satu tahun menjadi radio dengan format multisegmen, akhirnya radio Parahyangan pun melakukan perubahan kembali terhadap segmentasi siarannya yaitu kembali menjai radio wanita. Hanya berselang satu tahun, pada bulan Februari 1999, Mustika kembali lagi menjadi radio wanita dengan nama Mustika Parahyangan. Pada tanggal 1 Maret 1999 dimulailah on air Radio Mustika pada frekuensi 107,55 FM.
Pada April tahun 2003, melalui Surat Direksi PT. Mustika Parahyangan yang pada saat itu dijabat H. Atang Ruswita ditetapkan H. Perdana Alamsyah sebagai Direktur Pelaksana, terjadi perubahan format radio Mustika karena perubahan manajemen dan disesuaikan dengan kebutuhan, maka Radio Mustika pun memiliki statement positioning “Smart and Beauty”. Yudi B Hasyanto menjabat sebagai pimpinan pelaksana sejak pertengahan 2003 hingga akhir 2003. Untuk meningkatkan kinerja Radio Mustika dan memperluas pangsa pasar, maka sejak tanggal 28 Agustus 2003, PT Radio Mustika Parahyangan yang awalnya beralamat di Jalan Sekelimus Barat No 6 Bandung, pindah ke Lower Ground Floor 1-2 Gedung Bandung Trade Center (BTC) di Jalan Dr. Djundjunan (Terusan Pasteur) No 143-149 Bandung. Pada awal tahun 2004 Yudi Muklas menjadi pimpinan pelaksana menggantikan Yudi B Hasyanto. Statement positioning Radio Mustika dikoreksi menjadi “Smart and Beautiful” hal ini dilakukan tepatnya pada bulan April 2004, berbarengan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional. Pada momen yang sama, Mustika juga menegaskan posisinya sebagai radio perempuan. Lalu, berkaitan dengan peraturan pemerintah tentang perubahan kanal, frekuensi Mustika berubah dari 107.55 FM menjadi 107,5 FM. Pada akhir tahun 2004 Ridwan Hutagalung yang pada saat itu menjabat posisi Music Director menjadi pimpinan pelaksana hingga tahun bulan April 2006 menggantikan Yudi Muklas. Pada 1 April 2006, berdasarkan SK Direksi No. 02/A-II/DIR-MP/IV/2006 diangkat Tata Karwata Widjaja sebagai General Manager/Station Manager PT.
Mustika Parahyangan. Dalam melaksanakan tugasnya General Manager/Station Manager PT. Mustika Parahyangan dibekali Visi dan Misi, yaitu : Visi “Berperan aktif sebagai media informasi yang membangun kesadaran perempuan sebagai bagian penting dari masyarakat di wilayah kota Bandung dan sekitarnya” Hal ini mencakup 5 poin penting: Perempuan, Keluarga, Kesehatan, Pendidikan, dan Masyarakat Kota Bandung. Misi 1.
Bersinergi dalam jaringan kerja PT Pikiran Rakyat Bandung. Secara aktif mendukung strategi pemasaran dan strategi pemberitaan media di lingkungan PT Pikiran Rakyat Bandung.
2.
Berupaya menjalankan kegiatan usaha yang terencana dan secara bertahap mencapai kemandirian dalam penyelenggaraan kegiatan operasional penyiaran.
3.
Berikhtiar membangun pengelolaan radio siaran yang sesuai dengan kaidah bisnis serta aturan perundang-undangan yang berlaku umum.
Dengan ini, statement positioning Mustika dikoreksi lagi menjadi “Be Smart and Beautiful”. Bentuk dan isi acara radio Mustika dibagi-bagi jadi beberapa kategori. 1.
Konten kata, terdiri dari segmen perempuan, keluarga, kesehatan, pendidikan, dan masyarakat kota Bandung
2.
Konten musiknya, terdiri dari Pop-Jazz-Rock-Etnik. Rinciannya: 65% hits dari era 80-an sampai 2000-an. Lalu 15% lagu dari era 70-an, 10% era 60an, dan 10% sisanya untuk musik yang masuk kategori lain.
3.
Bentuk acara, Mustika FM memiliki 1.
35% variety show
2.
25% news
3.
18% talk show
4.
15% feature
5.
7% request.
Fokus Target Pendengar (TP) untuk setiap bloking acara berbeda. Dasar pemilihan Fokus TP adalah melayani kebutuhan Target Pendengar yang diperkirakan terbanyak atau Potential Listener pada saat rentang waktu bloking acara tersebut berlangsung. Hal ini dilihat dari survey, kebiasaan rutin dan observasi dengan tetap mengikuti kebijakan kualifikasi pendengar. Target pendengar radio Mustika: Usia
: Rentang 25-50 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan 6o% & Laki-laki 40%
Status Sosial ekonomi
: A 15%, B 75% & C 15%
Dari pengelompokan demografis, yaitu pengelompokan masyarakat berdasarkan jenis kelamin, usia, status ekonomi sisoal. Pendengar radio ini adalah laki-laki (30%) dan atau
perempuan (70%) dengan usia antar 25-35 tahun.
Sedangkan status ekonomi sosial, dilihat berdasarkan pengeluaran per bulannya. Dengan persentase pandengar golongan A(10%), B(50%), C(35%), dan D(5%).
Pendengar dengan golongan A, didasari dengan pengeluaran per bulannya Rp. 3.000.000,- keatas.
Nama
Usia
Melia M.
34
Indah
30
Hadi S.
33
Maya
26
Nining S.
33
Rose
26
Lidya
37
Sonia
34
Dyna
35
Hasil Survei Pendengar Oleh Radio Mustika Pekerjaan Alamat Hobi Progra m Mustika Favorit PNS Jl. Nonton Mustika Sauyunan Morning Mas Raya Delight No.26 (MMD) Biro Komp. Traveling MMD Hukum Permata Blok A1 No.6 Cimahi Marketing Jl. Guntur Traveling MMD Sari 4 No.2 Buah Batu Designer Cigending Organisasi Mustika Ujung Family Berunng Corner (MFC) Pegawai Jl. Riung Membaca Twlight Swasta Bakti 4 Road No.200 (TR) & Riung The Bandung Night in 90’s Pelatih Cianjur Olahraga Daytime Anjing With Mustika (DWM) Trainer Jl. Musik MMD & Life Sukahaji MFC Insurance Permai No.39 Wiraswast Moh. Jahit Pagi & a Toha Sore No.23 Sekretaris Jl. Buku & Country Cijerokaso Film Club No.83
Pengeluaran / Bulan
Rp. 5 Juta
> Rp. 2 Juta
Rp. 2.5-3 Juta
Rp. 1 Jutaan
Rp. 1 Jutaan
Rp. ribu
500
Rp. 4-5 Juta
Rp. 1 Jutaan
Rp. 3 Jutaan
Agus
31
Emil
32
Lili
36
Yanti
31
Rika
30
Vinka
26
Dwi
22
Afri
24
Wita
22
Novia
23
Aziz
30
Wirausaha
Jl. Golf No.14 Pegawai Jl. Swasta Saturnus Tengah 3 No.24 Ibu Rumah Jl. Maleer Tangga Timur II No.13c/11 3 Wirausaha Gg. Keramat No.49 Dokter Jl. Gigi Sukabumi No.30 Pegawai Jl. Gatot Swasta Subroto No.27 Mahasiswa Ciseke Jatinangor Pegawai Komp. Swasta Sentausa Mahasiswa Dago Barat Mahasiswa Jl. Rajamantr i Kulon No.24 Wirausaha Kebon Pisang
Musik & Olahraga Baca & Nonton
Memasak
Olahraga
DWM & MAH MFC Rp. 1 Juta
Semua
< Rp. 1 Juta
MMD & Sekitar 1 Juta TN
Membaca
MMD
Sekitar 5 Juta
Hangout
TN
Sekitar 2 Juta
Film
< Rp. 1 Juta
Film
The Night in 90’s Country club MFC
Memasak
TN
Rp. 1 Jutaan
Olahraga
The Night in 90’s
< Rp. 1 Juta
Musik
< Rp. 1 Juta Rp. 1 Juta
Tabel 4.1 : Tabel Hasil Survei Pendengar Oleh Radio Mustika
Dari pengelompokan
psikologis
pendengar,
yaitu pengelompokan
berdasarkan gaya hidup (lifestyle) yang dimiliki oleh masing-masing individu. Pendengar Radio Mustika akrab dengan informasi dan hiburan yang berhubungan dengan buku, musik, berita actual, internet, film, seni, sport, selebriti, mall,
bookstore, café, cara hidup sehat, komunitas, dan Kota Bandung. Dibawah ini akan di jelaskan data radio Mustika Parahyangan. STATION CALL
: MUSTIKA FM
TAG LINE
: BE SMART AND BEAUTIFUL
CALL SIGN
: PM 3 FHZ
DAYA JANGKAU
: BANDUNG DAN SEKITARNYA
NOMOR IJIN
: (ISR) 0032177-000SU-202003
ORGANISASI
: PRSSNI No. 088-I/1978
NPWP
: 01.118.598.0-424.000
Saat itu program-program yang ada di radio Mustika Parahyangan saat itu adalah sebagai berikut Program acara di Radio Mustika yang disajikan dari hari Senin hingga Jumat dengan berbagai informasi dan hiburan yang ditawarkan kepada pendengar antara lain: MUSTIKA MORNING DELIGHT, pukul 06.00 – 09.00 Acara ini disajikan untuk menemani aktivitas pendengar pagi hari saat di rumah, kendaraan atau sesaat setelah tiba di kantor. Mustika Morning Delight hadir dengan sajian yang sarat informasi, dengan berbagai pilihan berita aktual dari harian umum Pikiran Rakyat yang dapat dipilih oleh pendengar untuk dibacakan ataupun dari narasumber yang diwawancarai secara langsung. Suasana acara ini kental dengan aroma semangat suasana pagi, dan bersifat interaktif. MUSTIKA FAMILY CORNER, pukul 09.00 – 12.00
Saat hari menjelang siang, aktivitas pendengar di rumah atau di kantor kami temani dengan suguhan informasi yang bersifat pengetahuan aktual disertai sajian lagu-lagu Indonesia dan Barat. Kami juga menghadirkan perbincangan lewat talkshow yang berhubungan dengan keluarga. Acara ini dikemas pula secara interaktif. DAYTIME WITH MUSTIKA, pukul 12.00 – 15.00 Segmen-segmen dalam acara ini dibuat sedemikian rupa, sehingga para pendengar yang tengah beraktivitas pada siang hari saat di kantor, di rumah atau di kendaraan tetap bisa menikmati musik dan informasi tanpa terganggu aktivitasnya. Pendengar dapat me-request lagu pilihannya serta menyapa kolega dan kerabat. Komposisi materi kata yang disajikan dalam acara ini berupa pengetahuan umum, informasi aktual, buku, relationship dan tips. MUSTIKA TWILIGHT ROAD, pukul 15.00 – 18.00 Menemani aktivitas pendengar menjelang sore hari di kantor, kemudian menemani pendengar di kendaraan menuju rumah dengan sajian yang bersifat santai dan menyegarkan suasana selepas kerja. Talk Show mengenai berbagai topik menarik dapat pula ditemukan di sini. Dalam acara ini pendengar juga dapat berinteraksi. MUSTIKA AFTERHOURS, pukul 18.00 – 21.00 Menemani aktivitas pendengar menjelang malam hari, di kendaraan dalam perjalanan menuju rumah, sambil memberikan suasana yang menyegarkan bagi pendengar selepas bekerja seharian dengan sajian informasi ringan dan musik bernuansa jazzy.
THE NIGHT, pukul 21.00 – 24.00 Sajian malam hari ditampilkan secara beragam pada setiap harinya dari Senin sampai Minggu. Variasi dalam acara The Night membuat suasana malam hari terasa “berbeda”. The Night in Romance, The Night in 90’s, The Night in Promise Land, The Night in Blues, The Night in 70’s dan program lainnya Sedangkan program acara di Radio Mustika saat itu yang disajikan pada hari sabtu dan minggu dengan berbagai informasi dan hiburan yang ditawarkan kepada pendengar antara lain: MUSTIKA MORNING WEEKEND, pukul 06.00 – 09.00 Acara ini hadir menemani aktivitas pendengar di pagi hari saat menikmati akhir pekan, dengan sajian yang tetap sarat informasi, baik informasi dari HU Pikiran Rakyat ataupun dari narasumber langsung. Suasana acara ini kental dengan aroma suasana pagi dan bersifat interaktif. SWEETEST WEEKEND, pukul 09.00 – 12.00 Saat menjelang siang, aktivitas pendengar di rumah kami temani dengan suguhan informasi yang bersifat pengetahuan aktual. Antara lain, tentang desain rumah dan info ringan lainnya. Acara ini dikemas pula secara interaktif. MUSTIKA WEEKEND DAY, pukul 12.00 – 15.00 Segmen-segmen dalam acara ini dibuat sedemikian rupa sehingga para pendengar yang tengah beraktivitas di siang hari, maupun para pendengar yang sedang bersantai di rumah, tetap bisa menikmati acara di Mustika tanpa terganggu
aktivitasnya. Komposisi materi yang disajikan dalam acara ini adalah pengetahuan praktis berbentuk tips dan pengetahuan tentang budaya. TWILIGHT WEEKEND , pukul 15.00 – 18.00 Menemani aktivitas pendengar menjelang sore hari di rumah, kemudian menemani pendengar dengan sajian yang bersifat santai dan menyegarkan suasana di akhir pekan. Informasi yang disajikan antara lain tentang keanekaragaman budaya dan berbagai info kuliner. Dalam acara ini pendengar juga dapat berinteraksi. MUSTIKA WEEKEND HOURS, pukul 18.00 – 21.00 Menemani aktivitas pendengar menjelang malam hari di kendaraan dengan segmen-segmen unik. Misalnya, segmen khusus yang membahas film serta menghadirkan potongan-potongan adegan yang paling monumental dari film tersebut. THE NIGHT IN SATURDAY ALIVE (SABTU), pukul 21.00 – 24.00 Sajian malam hari ditampilkan secara segar di akhir pekan, dengan pilihan lagu yang beragam, info ringan dan unik, serta topik interaktif yang menarik. THE NIGHT IN HOMELAND (MINGGU), pukul 21.00 – 24.00 Sajian malam hari ditampilkan secara segar di akhir pekan, dengan pilihan lagu berbahasa Indonesia baik dari pelantun terkenal maupun debutan, dari Major Label hingga Indie disertai info ringan dan unik, serta topik interaktif yang menarik.
Dari program-program yang ada di radio mustika parahyangan saat itu, dapat kita lihat bahwa radio Mustika Parahyangan saat itu adalah radio lifestyle yang mempositioningkan kepada radio wanita dewasa.
Perolehan sms radio Mustika Parahyangan saat itu adalah :
7701
8000 5423 5320
6000
5396
3913
4000 2181 2000 0
Mei Juni Juli Agust Sept Okt Diagram 4. 1 Hasil Perolehan SMS Mustika Parahyangan
Masih di bawah naungan Pikiran Rakyat Group, pada January 2009 Radio Mustika Parahyangan pun melakukan perubahan statement positioning kembali dari “Be Smart and Beautiful” menjadi “Inspairing News and Music”. Secara garis besar dan Materi Siaran, Radio Mustika Parahyangan Be Smart and Beautiful dan Mustika Parahyangan Inspiring News and Music mulai banyak perubahan. Walaupun beberapa dasar program yang ada tetap sama dengan Radio Mustika Parahyangan saat statement positioning Be smart and Beautiful, hanya untuk Materi dan ciri khas yang akan ditampilkan adalah Radio dengan Siaran Berita dan Musik. Identits radio wanita saat itu sudah memudar, dan akhirnya
hilang seiring berjalannya waktu, karena banyak program yang tidak hanya di tujukan kepada para wanita saja, tetapi pria pun dapat mendengarkan radio tersebut. Untuk itu dipakai “Inspiring News‘n Music” sebagai Slogan Radio Mustika Parahyangan yang pada akhirnya melakukan perubahan nama menjadi radio PRFM. Karena target pendengarnya bukan wanita lagi, radio Mustika Parahyangan Inspiring News and Music pun berubah menjadi PRFM Inspiring news and music. Saat itu radio PRFM Inspiring News and Music melakukan siarannya di Ruko Kopo Plaza Blok A No.12 A Bandung. Tercatat sebagai direktur PRFM, Drs. H. Wan Abas, mantan Manajer Iklan dan Wartawan Pikiran Rakyat yang kemudian membawa perubahan signifikan terhadap keberadaan PRFM sebagai radio berita yang dibutuhkan masyarakat. Lamanya bekerja di Pikiran Rakyat, bapak Wan Abas sangat mengetahui banyak mengenai PRFM dari awal mula berdirinya. Dinamika dan perubahan minat masyarakat terhadap kebutuhan media dan didukung oleh PT. Pikiran Rakyat mendorong Management PRFM 107.5 untuk merubah Format siarannya yang semula dengan tagline “ Inspiring News ‘ n Music” menjadi Radio Berita yang berbasis Soft News. Pada tanggal 8 November 2009 format berubah lagi menjadi radio berita dengan brand PRFM 107.5 News Channel, tagline-nya “Andalah Reporter Kami” dengan basis informasi dari warga atau citizen journalism. Dari sejarah singkat yang telah penulis kutip dari data perusahaan dapat di jelaskan bahwa sejak awal eksistensinya radio PRFM ini bernama radio Parahyangan, dimana pada awal di bentuknya radio Parahyangan ini adalah sebagai media pendukung yang di harapkan dapat menjadi media radio
yang besar di kota Bandung khususnya, mengikuti jejak media cetak yang berada satu group dengan radio parahyangan itu sendiri, yaitu surat kabar Pikiran Rakyat. Keberadaan stasiun radio siaran swasta (RSS) saat ini, atau stasiun radio di Indonesia saat ini sangat panjang perjalanannya, seperti yang telah penulis jelaskan di bab sebelumnya. Secara defacto radio siaran swasta nasional Indonesia tumbuh sebagai akibat berkembangnya profesionalisme “radio amatir” yang dimotori kaum muda pada awal orde baru tahun 1966. Secara yuridis, keberadaan radio swasta diakui, dengan persyaratan, penyelengaranya memiliki badan hukum dan dapat menyesuaikan dengan ketentuan peraturan pemerintah RI No.55 tahun 1970 tentang Radio Siaran Non Pemerintah, yang mengatur fungsi, hak, kewajiban dan tanggung jawab radio siaran, syarat-syarat penyelenggaraan, perizinan serta pengawasannya. Mengingat beratnya fungsi radio siaran swasta secara legal, besarnya tuntutan fungsi radio siaran sebagai alat pendidik, penerangan, dan hiburan yang harus dijalankan, serta beratnya beban tersebut jika dipikul sendiri-sendiri, beberapa tokoh pengelola radio siaran swasta membentuk inisiatif untuk membuat organisasi. Organisasi untuk kota bandung adalah Persatuan Broadcaster Bandung (PBB), organisasi lokal –regional ini dibentuk untuk memfasilitasi dan memperjuangkan kepentingan anggotanya. Menyadari perkembangan profesionalisme penyelenggaraan radio swasta semakin kompleks, akhirnya terbentuklan PRSSNI, yang hingga kini tetap ada dan mengawasi perkembangan radio.
Untuk lebih jelasnya penulis akan membuat point point perubahan radio PRFM dari awal berdirinya, hingga saat ini. Dari data dan wawancara yang telah peneliti lakukan tercatat beberapa kali PRFM melakukan transformasi, yaitu: 1.
Transformasi fase I dilakukan periode 20 Maret 1990 dengan melakukan perubahan dari Parahyangan Radio, yang awalnya adalah radio yang tidak memiliki format yang jelas, karena terkadang menjadi radio news, daerah, dangdut, dan berbagai jenis perubahan yang terjadi saat itu yang masih berubah-ubah dan masih tidak memiliki positioning yang jelas, karena saat itu masih mengalami krisis identitas, ang dikarenakan banyak kepala dari pemegang saham yang terdiri dari lima orang. menjadi Radio Mustika Parahyangan, yaitu radio dengan fomat wanita.
2.
Transformasi fase II dilakukan mulai 1998, setelah empat tahun beroperasi di frekuensi FM, Radio Mustika Parahyangan mencoba merubah format siarannya. Tepatnya pada tahun 1998, format siaran dari segmen wanita berubah menjadi multisegmen. Otomatis namanya pun diubah menjadi Parahyangan FM sama seperti nama di awal terbentuknya radio ini dengan jenis musik dangdut dan daerah. Tetapi, hal ini justru menimbulkan kemunduran.
3.
Transformasi fase III, Februari 1999, Hanya bertahan satu tahun menjadi radio dengan format multisegmen, akhirnya radio Parahyangan pun melakukan perubahan kembali terhadap segmentasi siarannya yaitu kembali menjai radio wanita. Karena perubahan format siaran, nama Parahyangan FM
pun berubah kembali menjadi radio Mustika Parahyangan, hingga akhir tahun 2008. Dengan beberapa perubahan statement postioning, yaitu : 1. Pada tanggal 1 Maret 1999 dimulailah on air Radio Mustika Parahyangan pada frekuensi 107,55 FM. Hampir berjaan empat tahun sebagai radio wanita lalu pada 2. April 2003, terjadi perubahan Format Radio Mustika karena perubahan manajemen. Dengan gaya baru, disesuaikan dengan kebutuhan, maka Radio Mustika pun memiliki statement positioning “Smart and Beauty” (dikoreksi menjadi “Smart and Beautiful” pada bulan April 2004 bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional) lalu kembali dikoreksi menjadi Be Smart and Beautiful pada tanggal 1 april 2006. 3. Januari 2009, setelah berjalan hampir sembilan tahun lalu radio Mustka Parahyangan pun melakukan perubahan statement positioning kembali. Radio Mustika Parahyangan pun melakukan perubahan statement positioning kembali dari “Be Smart and Beautiful” menjadi “Inspairing News and Music”. Secara garis besar dan Materi Siaran, Radio Mustika Parahyangan Be Smart and Beautiful dan Mustika Parahyangan Inspiring News and Music mulai banyak perubahan. Karena benyak berkurangnya format radio wanita, mengakibatkan radio Mustika Parahyangan bukan lagi radio Wanita, tetapi menjadi radio Multisegment, dan otomatis nama Mustika Parahyangan pun diubah menjadi PRFM inspiring news and music.
4.
Transformasi fase IV dilakukan pada 8 November 2009, format berubah lagi menjadi radio berita dengan brand PRFM 107.5 News Channel, tagline-nya “Andalah Reporter Kami” dengan basis informasi dari warga atau citizen journalism. Dari penjelasan yang telah di paparkan di atas, penulis akan menjelakan
proses perubahan terakhir yang dilakukan oleh radio PRFM, yaitu perubahan dari radio lifestyle dengan format radio wanita yaitu radio Mustika Parahyangan menjadi radio news. Sejak awal eksistensinya radio PRFM yang dahulunya adalah radio Parahyangan atau radio Mustika Parahangan, dengan beberapa kali perubahan seperti yang telah penulis jelaskan, dapat dilihat bahwa format radio dengan segmentasi wanita adalah format terlama yang pernah di jalani oleh organisasi ini. PT.Mustika parahyangan, dengan identitas radio mustika parahyangan melalui format siaran radio wanita yang kurang lebih berjalan selama sembilan belas tahun. Saat itu, ketika radio-radio di haruskan berpindah dari AM ke FM, di haruskan sudah memiliki segmentasi yang jelas, sehingga pihak radio Mustika Parahyangan pada saat itu memutuskan untuk bermain di positioning sebagai radio dewasa. Dengan format radio lifestyle dengan segmentasi radio wanita, di karenakan saat itu radio dengan format lifestye dengan segmentasi wanita belum ada, di perkuat lagi dengan orang-orang yang bekerja di radio Parahyangan pada saat itu mempunyai visi dan misi kemediaan yang cukup bagus dan lebih tajam yang mengarah kepada lifestyle dan aktifis perempuan. Apalagi saat itu ada
penyiar dan beberapa karyawan perempuan yang memegang jabatan di radio Parahyangan, serta berperan sebagai aktifis perempuan. Kemudian dari beberapa kru radio Parahyangan yang mempunyai visi dan missi sama itu akhirnya dimulai pertama kali dengan membuat program siaran radio wanita. Dari menyiarkan musik-musik yang sangat di gemari saat itu, dan menghadirkan program-program yang memberikan informasi mengenai gaya hidup, fashion, kesehatan, hingga inspirasi-inspirasi menarik yang dibuat untuk para wanita. Dengan hiburan, informasi-informasi mengenai wanita, dan musik yang enak dinikmati hingga program interaktif yang selalu dilakukan oleh radio Mustika Parahyangan akhirnya radio Mustika Parahyangan mendapatkan tempat dihati para pendengarnya. Hasil program siaran radio Mustika Parahyangan saat itu mendapatkan respont positif dari masyarakat, terutama wanita di kota bandung. Di tambah lagi sebagai radio wanita, Mustika Parahyangan dapat menarik banyak produk untuk beriklan di radio Mustika Parahyangan, hal ini di sebabkan karena wanita, khususnya para ibu-ibu rumah tangga yang menjadi sasaran utama dari radio Mustika Parahyangan saat itu adalah orang yang melakukan keputusan pembelian, sahingga banyak produk-produk apapun dapat beriklan di radio Mustika Parahyangan, mulai dari produk-produk balita, anak-anak, remaja, dewasa, hingga produk untuk bapak-bapak pun dapat beriklan di radio Mustika Parahyangan, karena semua produk keluarga dapat di terima di radio tersebut. “ketika masih radio wanita, secara brand mungkin lebih fokus dengan brand-brand yang berhubungan dengan wanita dan keluarga, karena bicara keluarga kan da anak, ada ibu, ada bapak, jadi brand yang berhubungan dengan keluarga itu lebih mudah masuknya, sehingga untuk
mendapatkan pengiklan lebih mudah ke prodak-prodak apapun” (wawancara dengan Ibu Nien Sagita, Manager Marketing Radio PRFM) Dengan perjalanan panjang yang telah dilaluinya, radio mustika parahyangan memang memiliki sejumlah catatan penting dengan perkembangan dunia radio di kota Bandung, apalagi orang sudah terlanjur mengenal radio mustika parahyangan sebagai radio wanita, saat itu radio mustika parahyangan sudah berada di posisi yang baik, banyak pendengar setia radio Mustika Parahyangan. “banyak pendengar-pendengar setia radio Mustika Parahyangan yang saat itu sangat aktif mendengarkan radio Mustika Parahyangan, dengan dilihat dari banyaknya SMS yang masuk, komentar-komentar yang diberikan dengan cara SMS ke setiap program yang berangsung, Facebook, hingga telepon-teepon interaktif yang dilakukan oleh radio Mustika Parahyangan juga banyak yang berpartisipasi, karena saat itu banyak produk yang memberikan produk-produk mereka sebagai hadia kuis yang dilakukan oleh radio Mustika Parahyangan saat itu, dan banyak yang berpartisipasi dan datang ke studio untuk mengambil bingkisan tersebut, dan orangorang yang berpartisipasi tidak hanya itu-itu saja, tetapi sangat banyak dan beragam dari berbagai daerah” (kutipan wawancara dengan Ibu Nien Sagita, Manager Marketing Radio PRFM)
Sementara itu, berbicara mengenai eksistensi sebuah radio dapat dilihat dari kategori perolehan pendengar, radio Mustika Parahyangan sudah berjalan kurang lebih 19 tahun menjadi radio wanita di bandung, banyak pengiklan yang mempercayai radio Mustika Parahyangan sebagai media partner untuk produkproduk mereka. Radio mustika parahyangan di tahun-tahun pertama menduduki peringkat 20 besar di kota bandung, tetapi semakin lama semakin banyaknya radio-radio lifstyle bermunculan di kota bandung, akhirnya posisi radio mustika parahyangan pun tersingkirkan, hingga akhirnya di lima tahun terakhir radio mustika parahyangan pun tidak mendapatkan tempat di urutan 20 besar radio di
kota bandung hal ini dapat dilihat dari hasil survei riset indonesia saat itu, radio Mustika Parahyangan tidak dapat menduduki peringkat 20 besar radio di bandung. Hal ini membuat pengelola radio pun berfikir, apa yang membuat radio mustika parahyangan tiak dapat menduduki peringkat 20 besar untuk kota bandung. Hal ini dikarenakan seiring berjalannya waktu perkembangan radio siaran swasta terus berkembang, hingga saat ini pun radio menjadi salah satu bentuk media massa yang banyak diminati dan mudah diperoleh oleh berbagai lapisan masyarakat. Perkembangan RSS pun termasuk pesat, berikut grafik yang menunjukkan perkembangan radio siaran swasta sejak tahun 1974-2006.
Diagram 4. 2 Grafik Perkembangan Radio Swasta di Indonesia
Grafik diatas menunjukkan pertumbuhan perusahaan radio siaran yang terdaftar dan menjadi anggota PRSSNI. Masih ada sekitar 200 RSS atau stasiun radio dalam proses perizinan untuk mengudara. Dari grafik tersebut dapat kita lihat bahwa perkembangan radio siaran swasta dari tahun ketahunya terus berkembang, sehingga kreatifitas pengelola radiopun sangat dibuthkan agar dapat terus diterima oleh pendengar. Banyak radio yang melakukan berbagai cara untuk tetap eksis, hingga saat ini pun perkembangan radio siaran swasta tetap meningkat. Dari grafik di atas dapat di ketahui bahwa perkembangan radio siaran swasta sangat cepat, sehingga setiap radio yang sudah ada harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan melakukan perubahanperubahan agar dapat terus menarik pendengar. Banyak radio-radio yang berjaya ada masa nya tetapi saat ini sudah tidak terdengar lagi namanya, hal ini dikarenakan organisasi tersebut tidak dapat mengikuti perkembangan zaman dan keinginan pendengarnya. Karena waktu terus berjalan dan terus berubah, siapa yang dapat mengikuti perubahan tersebut dia lah yang terus di minati oleh masyarakat, dan apabila organisasi tersebut tidak dapat mengkuti perubahan dan perkembangan zaman, dapat dipastikan organisasi tersebut tidak akan dapat bertahan dan di tinggalkan oleh pendengarnya. Tujuan dari perubahan yang dilakukan suatu perusahaan pastinya adalah ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya. Transformasi adalah salah satu strategi yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat terus bertahan mengikuti perkembangan zaman.
Setelah berjalan kurang lebih 19 tahun menjadi radio wanita, akhirnya pada akhir tahun 2008 radio mustika parahyangan mengubah fomat radio nya menjadi radio news. Perubahan format radio parahyangan tidak serta merta berubah secara langsung dengan mudah, tetapi terjadi tahapan-tahapan perubahan yang secara berangsur-angsur akhirnya pada saat ini radio mustika parahyangan menjadi radio news dengan berbasis citizen journalism. Pemilihan perubahan format yang dilakukan oleh radio mustika parahyangan ini di karenakan untuk bersaing dengan radio music atau radio lifestye saat ini sangat sulit, hal ini di karenakan begitu banyaknya radio lifestyle yang ada di kota bandung. Seperti yang di ungkapkan oleh direktur PRFM saat ini, bapak wan abas. “kenapa di rubah menjadi radio berita dengan radio berita mudah-mudahan kita tidak harus bersaing dengan radio music. Karena banyak sekali radio music kalau radio berita tidak ada pesaingnya waktu itu., yang ada adalah radio elshinta itu pun siaran nya di Jakarta, lebih nasional, untuk siaran berita local news belum ada, maka formatnya adalah news berita dengan konsep jurnalistiknya adalah konsep jurnalistik warga, jadi citizm journalism” (kutipan wawancara dengan Bapak Wan Abas, Direktur PRFM) Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa perubahan yang terjadi dalam suatu organisasi dapat disebabkan oleh beberapa hal yang melatarbelakanginya, baik secara internal maupun eksternal. Demikian pula yang terjadi pada organisasi PT Mustika Parahyangan Bandung, radio PRFM 107,5 saat ini. Perubahan yang dialami oleh PT. Mustika Parahyangan dikarenakan adanya factor internal perusahaan yang disebabkan oleh tidak adanya benefit yang di dapat dari radio Mustika parahyangan saat menjadi radio wanita, sehingga PT. Mustika Parahyangan melakukan perubahan dengan menjadikan radio PRFM
yang dahulunya memiliki format lifestyle dengan segentasi radio wanita, saat ini menjadi radio news. Sebelum keputusan untuk melakukan perubahan ini dilakukan, kondisi yang terjadi pada PT Mustika Parahyangan saat itu, khususnya pada radio PRFM mengalami kondisi yang kurang baik, tidak memberikan keuntungan untuk perusahaan, dan kondisi tersebut sangat menjadi permasalahan saat itu, karena saat itu radio parahyangan hanya seperti perusahaan yang membebankan induk perusahaan nya, yaitu PT.Pikiran Rakyat, karena dana untuk terus membiayai radio Parahyangan berasal dari induk perusahaan tersebut, dan saat itu direktur PT.Mustika Parahyangan, radio parahyangan bapak wan abas ingin membuat radio parahyangan menjadi media yang tidak membebani dan tergantung dengan induk perusahaan tersebut tetapi dapat menjadi perusahaan radio yang dapat menghidupi seluruh kegiaan dan sumber daya di dalamnya secara mandiri. seperti yang di ucapkan oleh informan berikut : kenapa di rubah latar belakangnya karena hanya semata mata bisnis, karena sebelumnya radio ini tidak menghasilkan, tidak profit, kenapa di rubah menjadi radio berita dengan radio berita mudah-mudahan kita tidakharus bersaing dengan radio music. Karena banyak sekali radio music kalau radio berita tidak ada pesaingnya waktu itu., yang ada adalah radio elshinta itu pun siaran nya di Jakarta, lebih nasional, untuk siaran berita local news belum ada. (wawancara, bapak wan abass, direktur PT.Mustika Parahyangan) Sedangkan PT Mustika Parahyangan harus tetap bertahan. Oleh karena itu sebuah perubahan dituntut untuk dilakukan pada PT. Mustika Parahyangan agar dapat terus bertahan dengan perkembangan zaman dan persaingan-persaingan yang ada saat itu.
Keputusan PT Mustika Parahyangan untuk memulai perubahan menjadi radio news ini adalah sejak atau setelah pergantian kepemimpinan, saat itu bapak wan abas selaku mantan wartawan pikiran rakyat di angkat sebagai direktur di radio PRFM, saat itu bapak Wan abas di angkat menjadi direktur radio PRFM tahun 2008 akhir. Saat menjabat sebagai direktur di PT. Mustika Parahyangan, bapak Wan Abas selalu melakukan analisis dan revisi dari apa yang sudah berjalan di radio Mustika Parahyangan saat itu, dan setelah ia melakukan analisis dan banyak mempelajari segala macam hal di perusahaan itu, bapak Wan Abas mencoba untuk mengubah radio Mustka Parahyangan ini agar menjadi radio News, hal ini di ungkapkannya kepada peneliti karena saat itu untuk menjadi radio lifestyle dengan format radio wnita saingannya sangat berat, sudah mulai bangkitnya dan banyaknya radio wanita di kota bandung, membuat radio Mustika Parahyangansaat itu kehilangan cukup banyak pendengar. Apalagi saat itu raadioradio di kota bandung yang memiliki format radio wanita melakukan relay dari jakarta dengan menggunakan penyiar-penyiar yang dari kalangan artis dan selebritis terkenal yang di kagumioleh para ibu-ibu. Dan akhirnya Bapak wan abass melakukan perubahan terhadap radio PRFM dari radio lifstyle hingga menjadi radio news pada awal tahun 2009, perubahan itu dilakukan tidaklah secara langsung, tetapi terdapat tahapan-tahapan yang dilakukan olehnya agar dapat meyakinkan pihak top managment agar setuju dengan ide yang dibuat olehnya. Tujuan organisasi ditentukan oleh kepercayan kolektif dari para pimpinan organisasi dan ini menciptakan perubahan di radio PRFM, saat para komisaris
mempercayai bapak Wan Abas sebagai direktur PRFM yang baru, segala kepercayaan telah di berikan kepada Bapak Wan Abas. Selain itu tujuan merupakan turunan dari visi masa depan dan sistem nilai organisasi, dengan tujuan yang sama antara pemimpin perusahaan, pihak komisaris, dan karyawan di perusahaan tersebut, perubahan yang dilakukan akan berjalan dengan baik. Pemimpin organisasi yang memiliki tujuan yang jelas akan menciptakan keadaan yang mendorong perilaku produktif. Tujuan dari komisaris dan pemimpin saat itu adalah untuk terus dapat bertahan di zaman saat ini, dan dapat membiayai segala kegiatan yang dilakukan tanpa harus membebani Pikira Rakyat sebagai induk perusahaan sehingga dapat menjadi perusahaan media yang mandiri dan profesional. Bagan Latar Belakang Perubahan Radio Mustika Parahyangan menjadi Radio PRFM :
Kesulitan Keuangan dan kurangnnya
Radio parahiyangan dijual kepada PT.Pikiran Rakyat
profesionalitas
Menjadi radio wanita “Mustika Parahyangan”
Menjadi radio multi segment
Tidak ada kemajuan
Menjadi radio berita
Mengalami kemunduran, bertahan 1th
PRFM 107.5
M,kjyhftkg m1Bagan 4.1 Latar Belakang Transformasi Identitas Radio PRFM
4.3 Proses Transformasi Radio PRFM 107,5 Bandung. Ketika pergatian kepemimpinan dilakukan, bapak Wan Abas yang sudah berada di perusahaan Pikiran Rakyat, sebagai wartawan Pikiran Rakyat kuranglebih 27 tahun merencanakan perubahan untuk radio Mustika Parahyangan, bapak Wan Abas mulai ditunjuk sebagai pengelola radio Mustika Parahyangan di akhir tahun 2008 mencoba untuk berfikir panjang, apa yang harus beliau lakukan untuk membuat radio Mustika Parahyangan bangkit kembali, agar tetap dapat bersaing di zaman sekarang ini, dimana saat ini sudah sangat banyak radio-radio lifestyle
yang berdiri di kota bandung dengan format-format siaran yang sangat baik. Pada saat itu bapak wan abas melakukan perubahan pada tagline radio Mustika Parahyangan pada saat itu dengan smart and beauty, hal ini dilakukan agar ada unsur-unsur pendidikan dan pengetahuan di dalam radio Mustika Parahyangan agar tidak hanya sebagai radio hiburan saja, setelah itu enam bulan kemudian bapak Wan Abas pun melakukan perubahan kembali, dengan mengubah tagline radio Mustika Parahyangan smart and beauty menjadi radio Mustika Parahyangan dengan tagline inspairing news and music. Perubahan ini cukup besar, saat ini banyak program dan konten-konten berita yang di masukkan di Mustika Parahyangan Inspairing News and Music ini, dan format radionya pun sudah mulai bergeser dari radio wanita, menjadi radio Multi segment dengan format news. Ini menjadikan banyak pertentangan di dalamnya. Karena harus mengubah suatu format radio, akan menimbukan banyak hal baik di posisi pendengar, pengiklan, ataupun karyawan di dalam perusahaan tersebut. sehingga akhirnya beliau melakukan diskusi dengan salah satu pendiri radio PRFM yaitu Indra Bigwanto, yang saat ini menjadi konsultan radio PRFM. Dengan pemikiran-pemikiran yang matang dan segala sesuatu yang telah di persiapkan, bapak Direktur Radio PRFM melakukan persentasi kepada pihak top Manager untuk melakukan perubahan terhadap radio Mustika Parahyangan. PT. mustika parahyangan mengadakan rapat tahunan yang selalu diadakan untuk membahas kemajuan atau kelangsungan radio PRFM. Dan saat inilah yang digunakan oleh bapak Wan Abas untuk melakukan persentasi dan penjelasan kepada seluruh kru dan pengurus radio Mustika Parahyangan tentang ide nya yang
akan melakukan perubahan terhadap Radio Mustika Parahyangan dari radio wanita menjadi radio news. Ide dari bapak Wan Abas ini tidak secara langsung disetujui oleh top managment, karena saat itu pihak top managment berfikir bahwa untuk menjadi radio news akan sangat sulit, banyak beberapa radio news yang tidak dapat bertahan, hal ini dikarenakan sulitnya mendapatkan pengiklan untuk produk di radio news, tetapi pihak top manager pun pada akhirnya menyetujui dengan ide untuk mengubah format tersebut, karena perubahan format tersebut tidak dilakukan secara langsung, tetapi secara bertahap, karena apabila dilakukan secara langsung pasti akan membuat penurunan secara drastis dari pihak pengiklan yang saat itu sudah menjadi pengiklan tetap di radio Mustika Parahyangan maupun dari pihak pendengar radio Mustika Parahyangan. Saat itu Bapak Wan Abas pun ingin melakukan perubahan terhadap brand radio yang saat itu adalah Mustika Parahyangan, menjadi Radio PRFM. Perubaha nama yang di minta oleh Bapak Wan Abas ini mengundang permasalahan yang cukup serius, karena saat itu bapak Wan Abas ingin menggunakan brand PR, dimana semua masyarakat bandung khususnya sudah sangat mengenal brand tersebut sebagai identitas dari media cetak koran Pikiran Rakyat. Hal yang sangat di takutkan oleh pihak top manager dari induk persahaan Pikiran Rakyat saat itu adalah apabila terdapat hal-hal yang tidak baik maka nama Pikiran Rakyat akan ikut terseret dan rusak, tetapi saat itu bapak Wan Abas pun melakukan berbagai macam cara untuk memastikan bahwa PRFM disini bukan Pikiran Rakyat, tetapi Parahyangan FM. Dan segala hal yang dilakukan oleh radio PRFM tidak akan membawa bawa nama Pikiran Rakyat sebagai induk perusahaan. Setelah berdebat cukup lama,
berargumentasi dan saling berstitegang, akhirnya pihak top managmen pun menyetujui untuk menggunakan brand PRFM, hal ini dengan ketentuan dan syarat yang sudah di buat oleh mereka. Dalam perubahan dari radio lifestyle menjadi radio news ini radio PRFM menyadari, bahwa dengan berubahnya segmentasi maka akan banyak sekali perubahan-perubahan terhadap sistem-sistem di dalamnya. Radio news dianggap paling tepat oleh PT mustika parahyangan untuk melakukan perubahan, karena saat itu sudah banyak sekali radio-radio yag memiliki format musik, dan untuk bersaing dengan radio-radio musik sangat berat, sehingga radio PRFM memutuskan untuk menggubah format radionya menjadi radio news. Oleh karena itu proses perubahan menjadi radio news ini dimulai dengan melakukan berbagai persiapan-persiapan, dan perubahan ini tidaklah terjadi secara langsung tetapi terdapat beberapa tahapan perubahan yang dilakukan oleh radio PRFM, dan persiapan untuk menghadapi perubahan tersebut. Setiap divisi yang berkaitan dengan perubahan ini harus menyiapkan diri masing-masing. Dan setiap divisi mendapatkan tugas yang lebih untuk perubahan format siaran ini. Dari penjelasan singkat di atas, dapat kita ketahui bahwa perubahan yang sangat signifikan terjadi perubahan identitas radio mustika parahyangan yang memiliki format lifestyle yaitu radio wanita di rubah menjadi format news di buat oleh Drs. H. Wan Abas, ketika beliau menjabat sebagai direktur radio PRFM 107,5 Bandung. Sebelum di angkat sebagai direktur di radio PRFM 107,5 Bandung Drs. H. Wan Abas adalah Manajer Iklan dan Wartawan Pikiran Rakyat yang bekerja sebagai wartawan lebih dari 16 tahun. Dengan backgrown wartawan
yang dimilikinya sehingga ia memiliki ide untuk melakukan perubahan radio mustika parahyangan menjadi radio PRFM sebagai radio berita yang dibutuhkan masyarakat. Hasil perubahan format radio menjadi radio news yang dibuat radio PRFM 107,5 Bandung mendapat respon yang positif dari pendengar. Terciptanya ruang publik di mana seluruh anggota masyarakat dapat berinteraksi, bertukar pikiran, dan berdebat tentang masalah-masalah publik tanpa perlu merisaukan intervensi penguasa ekonomi atau penguasa politik. Masyarakat pun menjadi antusias untuk selalu mendengarkan radio PRFM karena radio PRFM dapat menjadi media yang bisa menyampaikan aspirasi masyarakat, keluh kesah masyarakat kota bandung khususnya. Radio PRFM menjadi radio yang dapat membantu masyarakat, PRFM tahu betul bahwa ada begitu banyak persoalan di masyarakat, khususnya masyarakat kota bandung tetapi belum ada media yang menjadi ruang publik untuk berkeluh kesah. Dengan perubahan yang telah dilakukan oleh radio PRFM, banyak tanggapan positif dari masyarakat kota bandung, dan radio parahangan yang akhirnya berubah menjadi radio PRFM pun mulai mendapatkan simpati masyarakat, hal ini di karenakan masyarakat kota bandung membutuhkan media untuk berkeluh kesah, dan untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah. Dan hasil program siaran talkshow interaktif yang dilakukan oleh radio PRFM menjadi program yang disukai oleh pendengar. Terciptanya ruang publik dimana masyarakat kota bandung dapat berinteraksi, bertukar pikiran, dan berdebat tentang masalah-masalah publik tanpa perlu merisaukan intervensi
penguasa ekonomi atau penguasa politik. Masyarakatpun menjadi antusias untuk selalu mendengarkan radio PRFM karena PRFM tahu betul bahwa ada banyak persoalan di masyarakat kota bandung khususnya dan membutuhkan media untuk menjadi ruang publik mereka untuk menyampaikan keluh kesah mereka. Perubahan tersebut menyebabkan adanya dampak di dalam sumber daya manusia perusahaan, seperti yang kita ketahui sumber daya manusia adalah satu hal yang sangat penting di dalam sebuah perusahaan. Karywan di dalam sebuah perusahaan adalah aset penting untuk kemajuan perusahaan tersebut, berubahnya format siaran di radio PRFM ini membuat beberapa karyawan mengaami kesulitan dan menjadi tidak nyaman di dalam bekerja di radio PRFM dengan format baru ini. Hal ini membuat banyak karyawan radio PRFM yang tidak kuat dengan format baru yang di buat oleh radio PRFM mengundurkan diri. Tercatat pada januari 2011, jumlah karyawan yang tersisa saat itu hanya 12 orang, dari 27 orang yang ada. Tetapi hal ini tidak menjadi masalah bagi pihak perusahaan dan khususnya bapak Wan Abas yang saat itu menjadi agen perubahan di radio PRFM. Perekrutan pun dilakukan, dan banyak orag-orang baru yang berkopenten dan memiliki kemampuan yang sesuai dengan apa yang di inginkan dan di butuhkan perusahan saat itu di dapat. Dan bagi karyawan yang saat itu msih mau bertahan di radio PRFM pun terus di bimbing dan di berikan pelatihan agar dapat menyesuaikan dengan perbahan yang ada. Memang sangat banyak hal-hal yang harus dikerjakan olek karyawankaryawan radio PRFM saat masa transisi tersebut, mereka harus memikirkan konten, memikirkan perubahan format siaran apa saja yang musti ada di dalam
sebuah radio berita, ketika masih terus bertansisi dan format siaran masih belum baku, terus berubah, jadi ada pemikira lagi konseptual, bagaimana cloting-cloting news dan lifestyle nya disitu tidak ditemukan titik terangnya, bagaimana siaran PRFM di Inspairing news and musik terus bertransformat. Ketika masuk Indra Bigwanto ketika tahun 2008-2009, awal 2008-2009 masuk Indra Bigwanto selama 1 tahun disini merubah total PRFM news channel. Mencari format siaran, mencari insert, mencari titik baku identitas PRFM sebagai radio berita, Dan semua hal tersebut dilakukan dalam waktu satu tahun, dan akhirnya saat ini PRFM sudah baku dengan radio berita walaupun masih terdapat penambahan-penambahan program baru, tapi pada dasarnya PRFM saat ini sudah menggunakan format cityzmjurnalizm. Walaupun terjadi ketakutan pada perubahan format yang dilakukan oleh radio PRFM dari radio wanita menjadi radio berita ini, tetapi para kru dan top managment serta para pemegang saham pun percaya bahwa bapak Wan Abas sebagai mantan wartawan yang sudah banyak makan asam garam dunia pemberitaan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Salah satu permasalahan terbesar saat itu adalah kesulitan untuk mendapatkan pengikan, seperti yang kita ketahui iklan dalam sebuah media adalah sumber penghasilan mereka, maka mereka sangat memikirkan hal tersebut. Ketakutan-ketakutan apabila tidak dapat mendapatkan pengiklan pun menjadi hal yang sangat di takuti. Karena untuk menjual produk berita merupakan hal yang sangat sulit sebab kebanyakan produk berita kurang menjual kepada pengiklan.
Menurut Jacob oetama dalam bukunya Perspektif Pers Indonesia, (1987:29) mengemukakan bahwa pers tidak dapat membiayai dirinya sendiri dari penghasilan langganan atau iklan, atau dengan kata lain dari usahanya sendiri. Maka pers itu harus memperoleh subsidi dari pihak lain seperti pemerintah, organisasi politik atau organisasi berkepentingan. Dalam situasi demikian pers terhambat perkembangan profesional dan kebebasannya sehingga tidak akan dapat berkembang dan menjalankan fungsi idealisme. Tetapi dengan kepercayaan, semangat dan usaha yang keras, akhinya radio PRFM berkembang cukup baik dan cepat, bahkan dalam kurun waktu tiga tahun, mereka sudah dapat mencapai rating 15 besar dari hasil riset nielsen. Hal ini berdampak sangat besar untuk perusahaan dan tentunya karyawan di dalamnya sangat bangga dengan apa yang telah mereka kerjakan. Karena memang sudah sangat lama mereka menginginkan agar radio mereka dapat masuk ke dalam 20 besar radio siaran swasta di bandung. Hal ini dapat kita lihat dari data hasil surfei nielsen pada periode Januari – Maret 2012.
1
Tabel 4.3 Hasi Survei Nielsen periode Januari – Maret 2012
Ketakutan-ketakutan yang mereka fikir akan mendapatkan kesulitan dalam mendapatkan pendengar ternyata tidak terjadi. Dalam kurun waktu tiga tahun saja mereka sudah mendapatkan banyak pendengar setia radio PRFM, hal ini di ceritakan pula oleh bapak Wan Abas sebagai direktur radio PRFM. “Dari data yang tercatat aja ada 30ribu pendengar, 30ribu itu adalah mereka yang susah-susah mau registrasi untuk memiliki kode pendengar radio PRFM. yang menurut Nielsen itu kita reting ke 14 itu ada di angka 75 ribu pendengar dari hasil surfei nielsen, yang di catat di surfei, tapikan di luar itu 75 ribu nggak mungkin 75 ribu pendengar, pasti ratusan ribu, karena itu hanya yang kecatat aja, belum lagi pendengar2 lainnya yang tidk aktif dan tidak mendaftarkan diri” (hasil wawancara dengan Bapak Wan Abas, Direktur radio PRFM)
Setiap perubahan akan memengaruhi siapapun, apakah dia pihak manajemen ataukah anggota organisasi. Perubahan bisa ditanggapi secara positif ataukah negatif bergantung pada jenis dan derajat perubahan itu sendiri. Ditanggapi secara negatif atau dalam bentuk penolakan kalau perubahan yang terjadi dinilai merugikan diri manajemen dan anggota organisasi. Misalnya yang menyangkut penurunan kompensasi, pembatasan karir, dan rasionalisasi anggota organisasi. Sementara kalau perubahan itu terjadi pada inovasi proses perbaikan mutu maka perubahan yang timbul pada manajemen dan anggota organisasi adalah dalam hal pengetahuan, sikap dan ketrampilan mengoperasikan teknologi baru. Kalau itu terjadi pada perubahan motivasi anggota organisasi staf dalam suatu tim kerja maka perubahan yang semestinya terjadi adalah terjadinya perubahan manajemen mutu sumberdaya manusia. Itu semua tanggapan positif atas terjadinya perubahan. Untuk mencapai keberhasilan suatu program perubahan maka setiap orang harus siap dan mampu merubah perilakunya. Hal ini sangat bergantung pada apa yang mempengaruhi perilaku dan apa pula yang mendorong seseorang untuk berubah. Faktor-faktor internal yang diduga mempengaruhi perilaku meliputi pengetahuan, ketrampilan, kepercayaan atau keyakinan, lingkungan dan visi organisasi. Sementara faktor-faktor pendorong seseorang untuk berubah adalah kesempatan memperoleh keuntungan nyata atau menghindari terjadinya kerugian pribadi.
4.3.1 Pergantian Kepemimpinan perubahan organisasi merupakan tindakan beralihnya suatu organisasi dari kondisi saat ini menuju kondisi di masa yan akan datang yang di inginkan guna meningkatkan evektifitas dan efisiensi organisasi. Suatu
organisasi
perlu
melakukan
perubahan
dalam
melakukan
kegiatannya, karena lingkungan organisasi terus menerus mengalami perubahan, sehingga organisasi perlu melakukan perubahan jika ingn tetap eksis dan sukses di masa mendatang. Perusahaan atau organisasi tidak akan berubah dan tidak akan berjalan ke arah yang akan di cita-citakan, apabila para pemimpinnya sendiri di bagia apa pun tidak berubah dan tidak tumbuh. Sebuah organisasi tidak akan tumbuh di luar sebelum para pemimpinnya tumbuh di dalam. Jika seluruh unit kepemimpinan berubah secara positif, maka pertumbuhan organisasi atau perusahaan akan terjadi secara otomatis. Pemimpin yang lemah sama dengan organisasi yang lemah, dan pemimpin yang kuat sama dengan organisasi yang kuat. Segala galanya akan naik dan turun sesuai dengan kekuatan kepemimpinan. Mengingat pentingnya upaya peubahan organisasional di tengah lingkungan yang berubah cepat da bahkan sering kali bersifat discontinue, dan mengingat strategis dan krusialnya bidang-bidang sasaran perubahan, serta kompleks nya faktor-faktor yang dapat merintangi upaya perubahan, maka perubahan terkadang tidak bisa terjadi secara alamiah. Perubahan sering kali perlu di rancang, di rekayasa, dan di kelola oleh suatu
kepemimpinan
yang
kuat,
visioner,
cerdas,
dan
berorientasi
pengembangan. Perubahan memerlukan kepemimpinan yang kuat dari segi otoritas yang dimiliki maupun dari segi kepribadian dan komitmen, karena memimpin perubahan dengan segala kompleksitas permasalahan dan hambatannya memerlukan power, keyakinan, kepercayaan diri, dan keterlibatan diri yang ekstra. Seorang pemimpin tidak boleh bersikap pasif terhadap tujuan-tujuan organisasi, melainkan harus mengambil sikap aktif. Dengan begitu maka ia tidak akan mudah patah dengan hambatan dan perlawanan. Ia justru akan bergairah menghadapi tantangan perubahan yang dipandangnya sebagai batu ujian kepemimpinannya. Pemimpin perubahan juga harus visioner karena ia harus sanggup melihat cukup jauh kedepan, kearah mana organisasi harus bergerak. Kotler (1990) mengatakan bahwa memimpin perubahan harus di mulai dengan menetapkan arah setelah mengembangkan suatu visi tentang masa depan kemudian menyatukan, langkah orang-orang dengan mengomunikasikan penglihatannya dan kemudian mengilhami mereka untuk mengatasi rintangan-rintangan. Semua itu dilakukan tanpa harus bersikap otoriter. Namun meskipin ia mengundang partisipasi pemikiran dari anggota, tongkat kepemimpinan tetaplah berada di tangannya. Penggantian pemimpin atau manajer dalam suatu organisasi sedikit banyak
akan
membawa
perubahan
dalam
diri
organisasi
yang
dipimpinnya. Perubahan tersebut, antara lain menjadi lebih baik prestasinya, menurun, atau mungkin akan tetap saja. Dalam suatu pengamatan mendalam terhadap setiap perubahan yang dialami organisasi sehubungan dengan adanya pergantian pemimpin suatu organisasi dalam
beberapa kasus, ternyata ada faktor di dalam diri setiap pemimpin yang sedang berada di eselon atas setiap unit organisasi yang dapat menjadi faktor yang menyebabkan organisasi yang dipimpinnya akan menjadi lebih baik atau bisa juga lebih buruk. Pegantian kepemimpinan yang dilakukan oleh radio PRFM, membuat banyak perubahan yang terjadi di dalam perusahaan. Perubahan identitas radio PRFM, yang dulunya adalah radio Mustika Parahyangan adalah prubahan yang sangat berani, di pilih oleh bapak Wan Abas sebagai pemimpin baru di radio Mustika Parahyangan saat itu, yang saat ini bernama PRFM. Hal ini membuktikan, bahwa pergantian pimpinan dalam suatu organisasi merupakan factor yang krusial dan menentukan bagi "status" dan "wama" organisasi, mau seperti apa suatu organisasi tergantung kepada pemimpinnya. Hal tersebut karena adanya peranan yang strategis dalam meningkatkan komitmen seluruh jajaran organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Hal ini dapat tercapai bila pimpinan mau mendorong seluruh anggota organisasi untuk melaksanakan nilai-nilai inti organisasi, membina dan meningkatkan saling percaya di antara para anggota, mendorong tumbuh-kembang rasa memiliki, rasa tanggung jawab, dan mau melakukan mawas diri terhadap seluruh kegiatannya. Perasaan satu kesatuan dalam persatuan yang kokoh, dalam
kelompok-kelompok
yang
independensi dan interdependensi.
dinamis
melalui
sikap-sikap
Apabila ada rencana-rencana perubahan, maka perubahan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan perubahan tersebut perlu dijelaskan kepada seluruh anggota. Hal ini akan menyadarkan mereka tentang arti penting perubahan, yang akhirnya akan membentuk dukungan dan komitmen yang kuat dari para anggotanya.
4.3.2 Ide Membuat Format Baru Keberadaan
media
penting
untuk
membentuk
perspektif
masyarakat secara luas karena menyangkut penyebaran informasi. Media sendiri merupakan organisasi yang menyebabkan informasi berupa produk atau pesan yang memengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat. Media masa mempunyai pengaruh yang besar jika pesannya disampaikan berulang kali. Media masa mempunyai pengaruh bagi individu maupun bagi masyarakat dan budaya (sendjaja, 1994:175) Persaingan media penyiaran termasuk adio pada dasarnya adalah persaingan merebut perhatian audience. Untuk dapat merebut perhatian audience, maka pengelola stasiun penyiaran harus memahami siapa audience mereka dan apa kebutuhan mereka. Dala era persaingan dewasa ini setiap radio harus memiliki stratgi pemasaran yang jelas. Dalam hal merebut pasar audience, ada serangkaian langkah yang berkesinambungan yang menurut kotller (morissan, 2009:166) terdiri atas tiga tahap, yaitu segmentasi, targeting, dan positioning. Dimulai dengan mencari tahu apa yang diinginkan dan dibutuhkan pendengar dan orangorang yang berkaitan dengan radio seperti pengiklan dan mulai membagi
baginya dalam bentuk segmentasi. Penglola radio PRFM harus mencari mengetahui siapa audiens nya. Selain itu pengelola radio PRFM juga harus mengetahi dan mempelajari selera pendengar dan memahami prinsipprinsip yang membangun pendengar. Setiap media harus bisa mengelola perusahaannya dengan sebaik mungkin untuk dapat menarik minat masyarakat karena tanpa khalayak suatu media tak mungkin bisa eksis di masyarakat. Hal ini tentunya tidak lepas engan segmentasi audience yang sesuai dengan format siaran media massa tersebut. Segmentasi penting untuk menentukan format siaran yang meliputi pemilihan program dan daya siaran sesuai dengan target audience yang dituju. Tujuan pebentukan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak secara spesifik dan untu kesiapan berkompetisi dengan radio lainnya. Untuk itu, radio PRFM harus benar-benar memilih target audience secara tegas jika tidak ingin kalah bersaing dengan radio lain yang sudah lama bermain di radio news. Perubahan format siaran yang dilakukan PRFM menjadi radio news memang harus cukup keras dikerjakan karena para pendengar sudah terlanjur mencap PRFM, yang dahulunya dalah radio Mustika Parhyangan sebagai radio wanita. Disini PRFM mencba membuat sebuah format baru yang berbeda dari sebelumnya. Mulai dari menyangkut progam, pembiayaan, dan teknik tentu saja harus dipikirkan matang-matang dan harus didiskusikan terlebih dahulu.
Untuk mendapatkan format baru, PRFM perlu membentuk positioning. Positioning yang dibuat harus berkelanjuta dan selalu relevan dengan berbagai perubahan dalam lingkungan bisnis apakah itu perubahan persaingan, perilaku pelanggan, perubahan sosial budaya, dan sebagainya. Bila positioning sudah tidak relevan dengan kondisi lingkungan bisnis maka dengan cepat PRFM harus mengubahnya. Dan inilah yang terjadi pada Mustika Parahyangan yang telah bertransformasi menjadi radio PRFM dengan melakukan repositioning. Hal tersebut terjadi karena beberapa hal, diantaranya untuk menggapai pasar yang baru dan menangkap tren baru yang bisa menghasilkan keuntungan. Untuk membuat repositioning sekuat mungkin PRFM harus selalu konsisten dan tidak berubah-ubah karena persepsi, identitas, dan kepribadian
yang terus menerus berubahubah akan menciptakan
ebingungan bagi para pendengar dan pemahaman ereka atas radio PRFM akan
pudar.
Nantinya
PRFM
akan
mengalami
keburukan
dan
positioningnya semakin tidak jelas. Setelah mengalami proses yang sangat panjang, radio Mustika parahyangan pun memtuskan membuat format news. Format siaran ini telah berjalan selama tiga tahun dan pada juni 2010 mulai ditata dengan baik.
Menurut
hermawan
Kartajaya
dlam
bukunya
Positioning,
Diferensiasi, dan Brand, pada prosesnya ada beberapa hal yang perlu di perhatikan ketika Mustika Parahyangan atau PRFM membuat sebuah format siaran baru :
1. Radio PRFM harus mampu melihat pasarnya secara kreatif dan membagi-bagi pasar tersebut ke dalam segmen-segmen berdasarkan kondisi psikografis-behavior tertentu. Dari sini kemudian PRFM akan dapat memilih satu atau beberapa semen tersebut yang akan PRFM jadikan sebagai target pasar yang disesuaikan dengan needs, wants, dan expectations. 2. Bagaimana memilih segmen sebagai target pasar : a. Bidik pasar yang ukurannya cukup besar. Kemudian pilih segmen yang masih belum tinggi tingkat persaingannya, artinya pesaing yang dihadapi tidak begitu banyak atau daya saing nya masih lemah. Disini PRFM harus mampu memiliki kemampuan untuk melayani segmen tersebut. Untuk di daerah Bandung format news yang dipilih PRFM dengan sasaran dewasa mempunyai pesaing sedikitnya tiga stasiun radio yaitu, Elshinta, dan Sindo Radio FM. Tetapi radio-radio tersebut adalah radio-radio relay dari jakarta, yang
kebanyakan
memberitakan
informasi-informasi
yang
sifatnya nasional. b. Memposisikan produk, merek, dan perusahaan di dalam benak pendengar target pasar tersebut. Sebab persaingan dalam memperebutkan pendengar tidak dilakukan di pasar, tetapi di benak si pendengar tersebut.
3. Positioning sangat penting karena merupakan reason for being bagi radio PRFM. Itulah mengapa positioning disebut sebagai being strategi. Ada empat kriteria untuk menentukan positioning, yaitu: 1. Pendengar : positioning harus dipersepsi secara positif oleh para pendengar dan menjadi alasan mereka untuk mendengarkan. Ini akan terjadi bila positioning PRFM mendeskripsikan value yang PRFM berikan kepada para pendengar dan bila value ini benarbenar merupakan suatu aset bagi mereka. 2. Didasarkan atas kajian pada kapabilitas dan kekuatan internal perusahaan
radio
PRFM.
Dikatakan
bahwa
positioning
seharusnya mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif radio PRFM. 3. Didasarkan pada kajian atas pesaing (competitor). Positioning haruslah
bersifat
unik,
sehingga
dapat
dengan
mudah
mendiferensiasikan diri dari para pesaing. Bila unik, positioning tidak akan udah ditiru oleh pesaing dan konsekuensinya bisa suistainable dalam jangka panjang. Dulu,
program-program
yang
disajikan
Mustika
Parahyangan terbilang cukup baik. Melalui positioning yang baru, yakni radio multi segmen, PRFM mencoba menampilkan hal yang berbeda saat PRFM beriprah menjadi radio wanita. Kini PRFM lebih banyak memberikan informasi-informasi dan menjadi media problem solving membuat antusias para pendengar
yang sudah sejak lama menginginkan adanya ruang publik sebagai tempat berkeluh kesah mengenai masalah yang terjadi di masyarakat, nlah keunikan PRFM yang baru. Perubahan positioning ini didasarkan pada masalah kurangnya antusias penengar saat menjadi radio wanita, sehingga positioning multi segmen menjadi pilihan agar banyak menarik pendengar dan pengiklan tentunya. 4. Dalam positioning PRFM harus membangun diferensiasi yang kokoh. Diferensiasi adalah upaya untuk membedakan diri dengan pesaing. Perbedaan ini diciptakan elalui tiga aspek, yaitu dari sisi kontennya atau apa yang kita tawarkan (what to offer), dari sisi konteksnya atau bagaimana cara kita menawarkannya (how to offer), dan dari sisi infrastrukturnya yaitu faktor pemungkinnya (enabler) baik teknologinya, SDMnya maupun kualitas yang kita punyai. Dalam format siaran yang lebih banyak menyajkan berita, informasi, ada banyak hal yang PRFM ubah, salah satunya pergantian penyiar. Sekarang PRFM bermain di positioning multi segmen, dewasa muda, maka peyiarnya pun harus lebih dewasa dan mengerti apa yang saat ini sedang terjadi yang sedang di beritakan. Oleh karena itu harus ada regenerasi penyiar, karena saat menjdi radio wanita, semua penyiar radio Mustika saat itu adalah wanita.
5. Agar diferensiasi yang di bangun kokoh, maka PRFM harus mem-back-up diferensiasi tersebut dengan konsep marketing mix yang kokoh atau dengan istilah 4P, PRFM mengintegrasikan tawaran (offer) perusahaan yang terdiri dari produk (product) dan harga (price), dengan akses yang mencakup place (tempat distribusi), dan komunikasi (promotion) untuk menciptakan suatu kekuatan marketing di pasar. Hal tersebut sesuai dengan yang di jelaskan morissan (2009), bahwa seorang perencana acara yang baik akan selalu mempertimbangkan bagaimana agar acara tersebut digemari. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas
program
di
dalam
radio
PRFM,
harus
mempertimbangkan perencanaan program, yaitu: a. Mempetimbangkan product, artinya materi program yang dipilih haruslah yang bagus dan diharapkan akan disukai audiens yang dituju. b. Mempertimbankan price, artinya biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli sekaligus menentukan tarif iklan bagi pemasang iklan yang berminat memasang klan pada program bersangkutan. c. Mempertimbangan place, artinya kapan waktu siaran yang tepat bagi program itu, pemilihan waktu siar yang tepat bagi suatu program akan sangat membantu keberhasilan program yang bersangkutan.
d. Mempertimbangkan
promotion,
artinya
bagaiman
memperkenalkan dan kemudian menjual acara itu sehingga dapat endatangkan iklan dan sponsor. 6. Setelah marketing mix, langkah selanjutnya adalah menyusun strategi sellingnya. Selling adalah taktik dalam menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Ini berarti bahwa dalam menjual PRFM harus berorientasi jangka panjang dengan pelanggan. Ini berarti bahwa dalam menjual PRFM harus berorientasai jangka panjang dengan penciptaa relationship yang haronis, jadi bukan semata mata hubungan yang sifatnya transaksional jangka pendek. Ketika produk dipasar mulai membanjiri para pendengar, radio PRFM harus menjual solusi kepada pendengar, bukan sekedar mencari benefit. Dalam membuat suatu program tentunya tidak terlepas dari biaya produksi. Kini PRFM harus bergerak dari awal lagi karena telah kehilangan banyak klien untuk menjual produknya. Para pengiklan juga n=banyak yang mengalami regenerasi sehinga PRFM harus melobi dan membentuk kerja sama kembali. PRFM pun mulai menawarkan solusi kepada pengiklan. “manager marketing melakukan pertemuan kembali dengan para biro iklan nasional dan lokal di jakarta dan bandung. PRFM harus menjalin kerjasama dengan baik, karena sempat kehilangan beberapa pengiklan” (wawancara dengan Ibu nien, manager marketing radio PRFM)
7. Merek dikembangkan tidak hanya melalui iklan di media masa atau dengan penetapan konfigurasi 4P yang solid. Yang lebih penting
merek
dikembangkan
melalui
kreatifitas
dalam
merumuskan konsep segmentasi dan targeting, pilihan positioning yang tepat, pengembangan diferensiasi yang solid, yang didukung oleh marketing mix dan strategi selling yang sesuai, serta pengembangan service dan proses yang sesuai. Merek merupakan equitas perusahaan yang menambah nilai jual bagi produk dan jasa yang ditawarkan. Merek merupakan aset yang menciptakan value bagi pelanggan dengan memperkuat kepuasan dan pengakuan atas kualitas. Alasan radio PRFM mengganti namanya, dari radio Mustika Parahyangan menjadi radio PRFM adalah dikarenakan perubahan format siaran, yang pastinya membuat perubahan kepada segala aspek di dalam perusahaan tersebut. Dan nama Mustika itu nama yang
mengidentikkan
wanita,
sehinga
PRFM
melakukan
perubahan brand.
4.3.3 Presentasi Kepada Pihak Komisaris Dalam sebuah perusahaan yang menentukan di setujuinya ide yang kita buat adalah pihak top managment, atau pada radio PRFM adalah pihak komisaris. Saat memiliki ide untuk melakukan perubahan format siaran
dari radio lifestyle menjadi radio news direktur PRFM melakukan presentasi kepada pihak komisaris. Persentasi yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh Bapak Wan Abas saat itu di sampaikan kepada pihak komisaris, dengan berbagai persiapan yang telah di persiapkan oleh direktur radio PRFM saat itu, pihak komisaris pun menyetujui perubahan yang direncanakan oleh direktur PRFM saat itu. Memang ada beberapa hal yang kurang di setujui oleh pihak komisaris, yaitu menyangkut perubahan brand Mustika Parahyangan menjadi PRFM. Tetapi hal ini akhirnya dapat di terima. Ketidak setujuan nya saat itu memang sangat beralasan, pihak komisaris tidak menginginkan terjadinya hal-hal buruk atas Pikiran Rakyat, apabila Mustika Prahyangan melakuka kesalahan atau tindakantindakan yang merugikan, sehingga nama Pikiran Rakyat sebagai induk organisasinya juga akan tercoreng.
4.3.4 Kebijakan Komisaris Menjadi apa suatu organisasi dapat dilihat dari siapa yang memimpin organisasi tersebut. Pergantian kepemimpinan dapat menjadi alasan yang sangat utama didalam perubahan suatu organisasi. Akibat dari terus menurunnya pendapatan dan kurangnya eksistensi radio Mustika Parahyangan pada saat itu, komisaris atau pemegang saham radio Mustika Parahyangan pada saat itu, yang terdiri dari sembilan orang menunjuk pimpinan baru yang kemudian mengambil alih semua kebijakan, yaitu
Bapak Wan Abas yang di percaya dapat mengelola radio Mustika Parahyangan saat itu dengan baik. Setelah itu pimpinan baru ini, yaitu Bapak Wan Abas membuat kebijakan untuk mengubah format radio Mustika Parahyangan Dari Format radio lifestyle atau hiburan, menjadi radio news. Perubahan tersebut dilakukan dengan cepat oleh Bapak Wan Abas, hal ini dikarenakan pihak komisaris atau pemegang saham telah menyerahkan keseluruhannya kepada Bapak Wan Abas, hal ini dilakukan karena mereka sudah sangat mengenal dan mengetahui dengan baik apa yang ingin dilakukan oleh Bapak Wan Abas saat itu, karena pihak komisarislah yang meminta Bapak Wan Abas saat itu untuk mengelola radio Mustika Parahyangan yang saat itu kondisinya sedang tidak menguntungkan apaapa dan tidak menarik perhatian pendengarnya, sehingga banyak pendengar yang meninggal kan radio Mutika Parahyangan, dan pindah ke radio lain. Karena Bapak Wan Abas telah di berikan kepercayaan oleh pihak komisaris, beliau membuat kebijakan untuk mengubah radio Mustika Parahyangan saat itu menjadi radio news, dan pengambilan keputusan untuk merubah itu dilakukan secara singkat. Saat beliau di angkat menjadi direktur radio Mustika Parahyangan saat itu beliau sudah mempersiapkan berbagaimacam pemikiran yang beliau inginkan untuk mengubah format radio Mustika Parahyangan dari radio wanita menjadi radio news. Beliau
melakukan presentasi kepada pihak komisaris dan pihak komisaris pun menyetujui ide dari beliau untuk melakukan perubahan. Langkah awal yang saya lakukan saat itu adalah memberikan keyakinan kepada komisaris, yaitu pihak Pikiran Rakyat, untuk mendengarkan persentasi saya, saya melakukan persentasi saat itu kepada pihak top managment. Dan saat itu ternyata pihak top managment sangat menyetujui ide saya, jadi saya sudah tidak repot-repot lagi dalam meyakinkan pihak komisaris untuk elakukan perubahan dari radio wanita menjadi radio berita. (hasil wawancara dengan Bapak Wan Abass, Direktur radio PRFM)
Memang mengelola media penyiaran memberikan tantangan yang tidak mudah kepada pengelolanya, sebagaimana ditegaskan peter pringle (1991), yaitu pertama, media penyiaran dalam kegiatan operasinya harus dapat memenuhi harapan pemilik dan pemegang saham untuk menjadi perusahaan yang sehat dan menghasilkan keuntungan. Namun di pihak lain sebagai tanggan kedua media penyiaran harus mampu memenuhi kepentingan masyarakat dimana radio itu berada. Dalam operasinya pemilik atau pemegang saham hanya berfungsi sebagai komisaris, tidak terlibat di kepengurusan atau tekhnik. Sedangkan untuk kepengurusan radio PRFM, pemilik melimpahkan wewenangnya kepada bapak Wan Abas yang ditunjuk sebagai direktur. Lewat direktur, komisaris memang menginginkan perubahan radio Mustika Parahyangan, dari radio wanita menjadi radio news, agar dapat mengikuti jejak induk perusahaannya yaitu koran Pikiran Rakyat, hal ini diinginkan agar radio Mustika
Parahyangan
dapat
berjalan
beriringan
dengan
induk
perusahaannya, dan saling membantu dalam memberikan pemberitaan
kepada masyarakat bandung. Jadi dari awal perubahan format siaran menjadi radio news, kalaupun ada rapat dengan manager dan staf yang lain, direktur lebih bicara mengenai konsep bagaimana Mustika Parahyangan membuat diferensiasi dengan radio news lainnya, bukan lagi membahas keputusan untuk mengambil format mana yang harus dipilih.
4.3.5
Rapat Interent Perusahaan Setelah mendapatkan kebijakan dari komisaris untuk melakukan
perubahan format radio Mustika Parahyangan saat itu, rapat interent di dalam organisasi Mustika Parahyangan pun dilakukan.
Rapat seluruh
karyawan dan crew radio Mustika Parahyangan saat itu aan menghadiri rapat terebut, dan dari penjelasan dan persentasi yang dilakukan langsung oleh bapak Wan Abas selaku dirktur radio Mustika Parahyangan saat itu. Rapat pun berjalan dengan sangat serius, banyak pro dan kontra datang dari para karyawan Mustika Parahyangan saat itu, tetapi keputusan dari pihak komisaris sudah menjadi alasan tidak dapat menlak nya para kayawan untuk melakukan perubahan tersebut, perubahan ini dilakukan untuk kemajuan bersama dan apabila ada karyawan yang tidak menyetujui perubahan ini dapat mengundurkan diri dari perusahaan. Dan saat itu semua karyawan akhirnya menyetujui perubahan yang akan dilakukan oleh radio Mustika Parahyangan yang akhirnya mengubah brand nya menjadi PRFM.
4.3.6
Pelatihan dan Berubahnya Visi dan Misi Dari hasil rapat interent perusahaan yang dilakukan, akhirnya para
karyawan radio Mustika Parahyangan saat itu yang berubah menjadi Radio PRFM menyetujui untuk di adakannya pelatihan yang akan di lakukan setiap harinya, baik pelatihan dari pihak internal maupun pelatihan yang dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan yang sengaja di datangkan oleh direktur radio PRFM untuk menambah pengetahuan dari karyawan radio PRFM. Selain itu, perubahan visi dan misi juga di bicarakan dalam rapat tersebut, sehingga tujuan kedepan radio PRFM sudah jelas dan dapat di laksanakan dengan baik. 4.3.6.1 Berubahnya Visi dan Misi Sebenarnya manajmen media yang bertahan lama memiliki karakteristik yang sudah mampu karena mereka sudah melakukan berbagai usaha untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Namun hal itu tidak terjadi pada radio PRFM yang telah melakukan perubahan format siaran menjadi radio news. Perusahaan yang tidak dapat bertahan dan tidak mengalami kemajuan pada dasarnya dapat disebabkan oleh pimpinan, manager ataupun karyawan yang tidak dapat menjalankan tugas mereka dengan baik, dan kurangnya kreatifitas mereka dan tidak memegang teguh budaya organisasi mereka yang berlandaskan moral. Mereka lupa landasan, tujuan dan misi didirikannya perusahaan. Dulu radio PRFM mempunyai visi dan berperan aktif
sebagai media informasi yang membangun kesadaran perempuan sebagai bagian penting dari masyarakat di wilayah kota Bandung dan sekitarnya. Radio PRFM juga yang dahuunya radio Mustika Parahyangan
juga
concern
terhadap
perempuan,
keluarga,
kesehatan, pendidikan, masyarakat kota Bandung. Dan adapun misi Radio Mustika Parahyangan saat itu adalah berupaya untuk memenuhi kebutuhan informasi serta hiburan bagi dan mengenai perempuan, keluarga, kesehatan, pendidikan dan kota Bandung. Tetapi saat ini visi dan misi radio PRFM sebagai radio news adalah, 1. Produk Utama PT. Radio Mustika Parahyangan / PRFM 107.5 NEWS CHANNEL adalah penyelenggaraan radio siaran yang bersifat informatif, interaktif dan menghibur, dengan berintikan pada berita, informasi, musik dan bentuk program lainnya. 2. Penyelenggaraan radio siaran dilandasi oleh amanat UUD‟ 45, mempertahankan kemerdekaan pers, membela hak-hak masyarakat untuk mengemukakan pikiran secara lisan dan tulisan serta giat mencerdaskan bangsa. 3. Berperan aktif sebagai media informasi yang membangun kesadaran masyarakat Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya.
Dan Misi Radio PRFM 107,5 Bandung saat ini adalah : 1.
Bersinergi dalam jaringan kerja PT. Pikiran Rakyat Bandung; secara
aktif
mendukung
strategi
pemasaran
dan
strategi
pemberitaan media-media di lingkungan PT. Pikiran Rakyat Bandung. 2.
Memperlihatkan kepada manajemen dan pemilik saham PT. Pikiran Rakyat Bandung, bahwa PT. Radio Mustika Parahyangan mampu menopang kegiatan operasional sendiri dan mengembalikan investasi yang telah ditanamkan.
3.
Membangun pengelolaan radio siaran yang sesuai dengan kaidah bisnis dan aturan yang berlaku serta membuat pelaporan secara berkala sesuai jadwal waktu dan standar yang berlaku umum. Dari perubahan visi dan misi radio PRFM ini, pastinya mengubah seluruh hal yang dulunya di lakukan saat radio ini adalah radi wanita, dan saat ini sudah bertransformasi menjadi radio news. Dari misi yang ingin di lakukan oleh radio PRFM saat ini adalah dengan cara menjalin hubungan kerja sama yang baik dan bersama-sama berjalan berirngan dengan Pikiran Rakyat, sebagai induk perusahaan yang sudah lama dan sudah banyak belajar tentang dunia pemberitaan, dan dapat saling membantu dan terjalinnya kerjasama yang baik antar group. Dan radio PRFM ngin menjadi radio yang independent, dapat berdiri sendiri tanpa adanya bantuan dana dari induk perusahaan. Hal ni di karenakan pada saat
menjadi radio wanita, biaya operasional perusahaan radio mustika parahyangan saat itu di topang oleh induk perusahaan dan selalu membebani induk perusahaan.
4.3.6.2 Pelatihan Kepada Karyawan Memberikan pelatihan kepada karyawan merupakan proses yang sangat penting dalam perubahan yang dilakukan oleh radio PRFM dari format radio lifestye menjadi radio news. Seperti yang telah kita ketahui, karyawan atau sumber daya manusia yang ada di suatu perusahaan adalah aset utama yang sangat penting bagi kemajuan dan berjalannya suatu perusahaan. Perubahan yang terjadi pada PRFM ini mengakibatkan dibutuhkannya pelatihanpelatihan dan pelajaran-pelajaran baru, yang di karenakan perubahan format siaran radio PRFM ini adalah perubahan yang sangat besar, dari radio lifstyle dengan target positioning nya pada saat itu adalah wanita, kemudan berubah haluan menjadi radio news. Pelatihan yang dibuat oleh radio PRFM tidak hanya pelatihan di dari dalam perusahaan saja, tetapi ada beberapa pihak luar yang sengaja di undang oleh Bapak wan abas selaku direktur radio PRFM untuk memberikan pelatihan kepada karyawankaryawan yang berada di dalam perusahaan radio PRFM. Karena di dalam perubahan format menjadi radio news, pasti membuat para
karyawan bingung dan tidak engetahui banyak tentang radio news, maka dari itu hal terpenting yang harus dilakukan pada proses perubahan ini adalah memberikan pelatihan kepada seluruh karyawan. Perubahan tersebut menyebabkan adanya dampak di dalam sumber daya manusia perusahaan, seperti yang kita ketahui sumber daya manusia adalah satu hal yang sangat penting di dalam sebuah perusahaan. Karyawan di dalam sebuah perusahaan adalah aset penting untuk kemajuan perusahaan tersebut, berubahnya format siaran di radio PRFM ini membuat beberapa karyawan mengaami kesulitan dan menjadi tidak nyaman di dalam bekerja di radio PRFM dengan format baru ini. Hal ini membuat banyak karyawan radio PRFM yang tidak kuat dengan format baru yang di buat oleh radio PRFM mengundurkan diri. Tercatat pada januari 2011, jumlah karyawan yang tersisa saat itu hanya 12 rang, dari 27 orang yang ada.
Tetapi hal ini tidak menjadi masalah bagi pihak
perusahaan dan khususnya bapak Wan Abas yang saat itu menjadi agen perubahan di radio PRFM. Perekrutan pun dilakukan, dan banyak
orag-orang
baru
yang
berkopenten
dan
memiliki
kemampuan yang sesuai dengan apa yang di inginkan dan di butuhkan perusahan saat itu di dapat. Dan bagi karyawan yang saat itu masih mau bertahan di radio PRFM pun terus di bimbing dan di berikan pelatihan agar dapat menyesuaikan dengan perbahan yang
ada. Seperti kutipan yang di ungkapkan oleh Bapak Wan Abas saat itu, “Apabila mereka tidak sangup, mereka tidak bisa mengikuti apa yang saya rencanakan, mereka bisa keluar dan mengundurkan diri. Karena untuk radio news, kita memang membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki wawasan luas, dan di usahakan sumber daya manusia yan memiliki latar belakang jurnalis. Kita mau nya yang sanggup dengan apa yang harus mereka kerjakan. Mereka bilang saat di rapat besar itu bisa tau nya di kenyataannya, saat berjalannya program tidak bisa, kalau seperti it tidak jalan dong konsep saya, tim itu kan harusnya pertama mau, kedua bisa, udah jalan. Tetapi ternyata mereka tidak bisa, saya juga memberikan banyak pelajaran dan pelatihan kepada mereka, tetapi ternyata hanya beberapa orang saya yang dapat mengikuti pelatihan yang saya berikan. Dan mereka yang akhirnya merasa tidak bisa mengikuti cara kerja saya pun keluar da mengundurkan diri. Toh, saya tidak membiarkan mereka begitu saja kok, saya memberikan banyak cara agar mereka dapat mengikuti perubahan ini, salah satu strategi yang saya lakukan yah itu, pelatihan. Pelatihan internal kita yang kasih, saya sendiri yang memberkan pelatihan kepada mereka. Hingga pelatihan-pelatihan lain yang saya lakukan denga konsultan dari luar, agar kita dapat membudayakan radio ini sebagai radio jurnalistik. Dan saya ingin habit karyawan nya berubah dari radio music yang dahulunya santai menjadi lebih cekatan, karena radio news itu membutuhkan orangorang yang cepat tanggap terhadap keadaan, memberikan laporan yang cepat tentan semua kejadian yang terjadi masyarakat” (kutipan wawancara dengan Bapak Wan Abas, direktur PRFM)
Dari kutipan wawancara tersebut dapat kita ketahui bahwa dalam mengembangkan sumber daya manusianya, radio PRFM sering melakukan pelatihan kepada karyawan yang saat ini masih bertahan di radio PRFM, dan saat perbahan dari radio wanita menjadi radio news PRFM kehilangan hampir 70 persen
karyawannya saat itu, dan pada akhirnya radio PRFM pun melakukan rekuitment karyawan-karyawan baru yang sesuai dengan format baru yang dibuat oleh radio PRFM. Karena banyak karyawan yang mengundurkan diri dari radio PRFM saat itu karena merasa tidak dapat bertahan dengan format baru di radio PRFM dikarenakaan untuk menjadi radio news membutuhkan keahlian, kemampuan, dan ilmu yang cukup banyak. Dan radio news tidaklah radio yang santai, karena harus selalu melaporkan setiap kejadia dengan cepat, tepat dan akurat, tidak seperti pada radio wanita yang santai. Kebenaran dari keadaan inipun di ungkapkan oleh salah satu karyawan dari radio PRFM yang mengalami perubahan yang dilakukan oleh radio PRFM. Pengalaman saya ketika terjadi transisi, transformasi, transformat, dari radio mustika sebagai radio perempuan menjadi radio setengah perempuan dan setengah berita, tersus menjadi saklek radio berita seperti saat ini, saya mengalami itu. Pengalamannya saya ketika dulu sata selama setahun ya, selama satu tahun setengah saya mengalami di mustika fm di smart and beautiful, dimana saat itu disitu adalah radio perempuan full seratus persen perempuan, konten siaran tentang perempuan, dan saat ketika radio peremua ini berubah lagi menjadi inspairing news and music itu gaya-gaya siaran, konten, dan dinamika kerjanya itu semua berubah, yang awalnya rada sedikit santai sekarang sedikit berubah ketika saat itu ya, yang awalnya saya bekerja hanya 10 jam, menjadi 12 jam. Tetapi saat itu saya baru merasakan bahwa ini yang namanya kerja, selalu ada yang di kerjakan dan banyak ilmu yang saya dapat dari perubahan ini, pelatihan-pelatihan yang sangat bermanfaat diberikan oleh bapak Wan Abas, dan datangnya Indra Bigwanto sebagai konsultan dari luar yang sangat hebat. Mambuat saya dapat ilmu yang sangat baik disana”.
(kutipan wawancara dengan Kang Aris, sebagai Redaktur Radio PRFM)
4.3.7
Perekrutan Karyawan Baru Dalam mengembangkan sumber daya manusianya, radio PRFM
sering melakukan pelatihan kepada karyawan yang saat ini masih bertahan di radio PRFM, dari pelatihan-pelatihan yang di adakan setiap harinya oleh PRFM ternyata banyak karyawan PRFM yang tidak dapat bertahan di radio tersebut karena ketidak sesuaian dan tidak mampu nya mereka dala perubahan format siaran yang baru, dan saat perbahan dari radio wanita menjadi radio news PRFM kehilangan hampir 70 persen karyawannya saat itu, dan pada akhirnya radio PRFM pun melakukan rekuitment karyawankaryawan baru yang sesuai dengan format baru yang dibuat oleh radio PRFM. Karena banyak karyawan yang mengundurkan diri dari radio PRFM saat itu karena merasa tidak dapat bertahan dengan format baru di radio PRFM dikarenakaan untuk menjadi radio news membutuhkan keahlian, kemampuan, dan ilmu yang cukup banyak. Dan radio news tidaklah radio yang santai, karena harus selalu melaporkan setiap kejadia dengan cepat, tepat dan akurat, tidak seperti pada radio wanita yang santai.
4.3.8
Mengubah Struktur Organisasi Perubahan terhadap struktur organisasi adalah salah satu proses
perubahan yang dilakukan oleh PRFM, hal ini di sebabkan berubahnya visi perusahaan. Komponen organisasi yang amat sering dijadikan sebagai salah satu sasaran perubahan organisasional adalah stuktur organisasi.
Perubahan dalam struktur organisasi di radio PRFM saat melakukan perubahan format siaran meliputi : 1.
perumusan dalam rumusan atau segi-segi tertentu pada tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang telah di tetapkan menyebabkan berubahnya struktur organisasi di dalam PT. Mustika Parahyangan.
2.
Perubahan dalam mision yang hendak diemban, misi yang telah di tetapkan juga menjadi salah satu hal yang mempengaruhi struktur organisasi.
3.
Perubahan dalam rumusan, sifat dan jenis tugas pokok, tugas dan kegiatan operasional.
4.
Perubahan dalam beban kerja yang dipikul oleh organisasi sebagai keseluruhan atau komponen-komponen tertentu dari organisasi. Transormasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM ini mengakibatkan perubahan pada sistem organisasi di dalam perusahaan ini, adanya divisi baru dan di hilangkannya beberapa divisi lama agar dapat menyesuaikan dengan tujuan yang telah di sepakati bersama membuat banyak hal yang harus di pelajari dan di ubah di dalam struktur organisasi. Di bawah ini akan di jelaskan perubahan apasaja yang terjadi pada struktur organisasi di dalam perusahan.
2Bagan 4.2 Stuktur Divisi Oprasional Mustika Parahiyagan
gambar di atas ini adalah gambaran struktur organisasi pada radio Mustika Parahyangan pada saat berada di format siran lifstyle, pada gambar grafik di atas dapat di lihat bahwa radio PRFM saat itu di pegang oleh diektur operasional yang tugasnya bertanggung jawab terhadap perkembangan dan kemajuan dari Radio Mustika sebagai anak perusahaan dari
Harian Umum Pikiran Rakyat. Dan memberikan laporan kepada
induk perusahaan setiap bulannya. dan di bawahnya ada General Manager yang membantu pengelolaan radio saat itu dan bertugas dan bertanggung jawab terhadap kemajuan dan perkembangan Radio Mustika, dan menjadi pemimpin bagi seluruh staf dan karyawan Radio Mustika secara langsung. Dan di bawah general manager terdapat divisi-divisi yang menjalankan tugasnya masing-masing dalam perusahaan, diantaranya adalah divisi traffic yang Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas administrative yang dibutuhkan dan digunakan departemen marketing. Menentukan dan memasukkan iklan yang akan tayang pada log siaran, Acount Executive yang bertanggung jawab dengan pencapaian target
penjualan dan pelaksanaan pemasaran yang telah disepakati dalam sebuah rapat tertutup, program director yang bertanggung jawab atas program acara yang telah dirancang dan ditentukan. Membuat format clock yang akan dijadikan sebagai bukti siar. Mengawasi secara tidak langsung program acara yang sedang berlangsung, Operator Produksi yang bertanggungjawab atas program acara yang telah dirancang dan ditentukan. Membuat format clock yang akan dijadikan sebagai bukti siar. Mengawasi secara tidak langsung program acara yang sedang berlangsung, produser acara Bertanggung jawab dengan program acaranya sendiri, membuat topik yang akan disampaikan oleh penyiar kepada pendengar. Membuat script. Dan menjadi partner penyiar. Produser feature yang Bertanggungjawab
dengan
feature-feature
yang
memnyiapkan, mengatur, menentukan talent, serta
mengudara.
Dan
membuat konsep
feature komersil dari klien maupun feature event tertentu, script writer yang Bertugas dan bertanggungjawab dengan penulisan naskah siaran yang ditentukan oleh produser dari masing-masing program. Reporter yang Bertanggungjawab dengan berita-berita yang menjadi bahan untuk content pada website, dan on air reporting,yang ditentukan oleh seorang Program Director. Sedangkan dalam struktur organisasi program, meliputi playlist music officer, produser, produksi, scriptwriter, dan announcer yang menjadi ujung tombak sebuah radio. Dipimpin oleh seorang program director yang bertanggungjawab dengan semua program dan tools-nya.
3Bagan 4.3 Sturktur Organisasi Mustika Parahiyangan
Masing-masing
jabatan
mempunyai
pekerjaan
yang
harus
dilakukan dan yang menjadi tanggungjawab. Setiap jabatan mempunyai peran yang berbeda-beda. Pemilahan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan background pendidikan yang berbeda-beda pula, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan radio sebagai media massa yang menyebarkan informasi dan mencari keuntungan, di bawah ini akan di jelaskan secara lengkap pada tabel job description :
Jabatan, Nama dan Job Description No
Jabatan
Keterangan
1.
Direktur
Perdana
Bertanggung
Operasional
Alamsyah
perkembangan dan kemajuan dari Radio
Nama
jawab
terhadap
Mustika sebagai anak perusahaan dari Harian Umum Pikiran Rakyat. Dan memberikan
laporan
kepada
induk
perusahaan setiap bulannya. 2.
General
Tata Karwata
Bertugas
dan
bertanggungjawab
Manager
Widjaja
terhadap kemajuan dan perkembangan Radio Mustika, dan menjadi pemimpin bagi seluruh staf dan karyawan Radio Mustika secara langsung.
3.
Traffic
Ary Aryani
Bertanggungjawab dalam melaksanakan
Fauzan
tugas-tugas
administrative
yang
dibutuhkan dan digunakan departemen marketing.
Menentukan
dan
memasukkan iklan yang akan tayang pada log siaran. 4.
Account
Nien Sagita,
Bertanggungjawab dengan pencapaian
Executive
Agus
target
Muhammad
pemasaran yang telah disepakati dalam
Ridwan, Iwan
sebuah rapat tertutup.
penjualan
dan
pelaksanaan
Setyawan 5.
Program
Priadi Zalman
Bertanggungjawab atas program acara
Director
Yudha
yang telah dirancang dan ditentukan. Membuat format clock yang akan dijadikan sebagai bukti siar. Mengawasi secara tidak langsung program acara yang sedang berlangsung.
6.
Operator
Agus idwan
Produksi
Bertanggungjawab atas program acara yang telah dirancang dan ditentukan. Membuat format clock yang akan dijadikan sebagai bukti siar. Mengawasi secara tidak langsung program acara yang sedang berlangsung.
7.
Produser
Priadi Zalman
Bertanggungjawab
Acara
Yudha, Asep
acaranya sendiri, membuat topik yang
Taopik
akan disampaikan oleh penyiar kepada pendengar.
dengan
Membuat
program
script.
Dan
menjadi partner penyiar. 8.
Produser
Popi Puspita
Feature
Bertanggungjawab feature
yang
dengan mengudara.
featureDan
memnyiapkan, mengatur, menentukan talent, serta
membuat konsep feature
komersil dari klien maupun feature event tertentu. 9.
Scriptwriter
Rahmi Dwi
Bertugas dan bertanggungjawab dengan
Nidyasari, Aris penulisan naskah siaran yang ditentukan Hermansyah
oleh
produser
dari
masing-masing
program. 10
Reporter
Rahmi Dwi
Bertanggungjawab dengan berita-berita
Nidyasari, Aris yang menjadi bahan untuk content pada
Hermansyah
website, dan on air reporting,yang ditentukan
oleh
seorang
Program
Director. 11. Announcer
Desi Budianti,
Bertanggungjawab
atas
siaran
dari
Ferry Utomo,
masing-masing
program,
Lien
pencapaian target kualitas peningkatan
Nurmaulina,
pendengar maupun acara itu sendiri.
serta
Nien Sagita, Popi Puspita, Wienny Siska R, Yati Mulyati, Prasetyo Adhi, Glen Sahetapi, Tasya Wisaksono 2 Tabel 4.2 Jobdesc Karyawan PT.Mustika Parahyangan
(Sumber: Company Profile Radio Mustika dan Wawancara dengan Direktur Bapak Wan Abas)
Berbeda dengan struktur organisasi yang saat ini di bentuk saat radio PRFM melakukan perubahan format siaran menjadi radio news, yaitu dapat dilihat pada bagan 3.1 Struktur Organisasi. Dari bagan tersebut dapat kita lihat, ada beberapa perbedaan yang terjadi di sistem
organisasi PRFM saat berubah format menjadi radio news. perubahan pertama dapat kita lihat dari adanya divisi baru radio yaitu divisi redaktur atau redaksi yang dikepalai oleh pemred atau pemimpin redaktur yang mengantikan divisi program.
4.3.9
Menentukan Program Siaran Program siaran adalah aset utama perusahaan untuk di jual ke
pemasang iklan, karenanya penyusunan dan pelaksanaan program siaran harus dirancang seemikian rupa agar meraih sebanyak mungkin pendengar dan meningkatkan kepopuleran radio PRFM. Program siaran diupayakan selalu seimbang antara penyajian yang menarik dengan nilai isi acara. Maka dari itu merancang program siaran adalah proses yang sangat penting dalam perubahan ini Dengan adanya program-program yang saat ini ada di radio PRFM, salah satu program unggulan disana adalah program berita dari anda. Program berita dari anda ini berisikan laporan-laporan yang disampaikan oleh pendengar yang tentunya sudah di selidiki terlebih dahulu oleh bagian redaksi disana kebenarannya. Program ini lah yang menjadi daya tarik radio PRFM saat ini. Program ini berisikan laporan-laporan dari para pendengar, keluh kesah dan tempat untuk menyampaikan aspirasi masyarakat bandung. Pendengar dapat menyampaikan segala macam keluh kesah mereka di sini, dan pihak redaksi akan mengolah laporan tersebut dan mencarikan bantuan
dan solusi yang tepat untuk membereskan keadaan yang membuat warga atau masyarakat bandung merasa kurang nyaman. Seperti berita kemacetan, jalan rusak, listrik mati, ataupun berita-berita kehilangan dapat di laporkan ke radio PRFM. Dengan program-program yang baik, pastinya akan dapat menarik pendengar untuk selalu mendengarkan radio PRFM. 4.3.9.1 Menarik Pendengar Keberadaan media penting untuk membentuk perspektif masyarakat secara luas karena menyangkut penyebaran informasi. Media sendiri merupakan organisasi yang menyebabkan informasi berupa produk atau pesan yang memengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat. Media masa mempunyai pengaruh yang besar jika pesannya disampaikan berulang kali. Media massa mempunyai pengaruh bagi individu maupun bagi masyarakat dan budaya (sendjaja, 1994:175) Persaingan media penyiaran termasuk radio pada dasarnya adalah persaingan merebut perhatian audience. Untuk dapat merebut perhatian audience, maka pengelola stasiun penyiaran harus memahami siapa audience mereka dan apa kebutuhan mereka. Dalam era persaingan dewasa ini, setiap radio harus memiliki strategi pemasaran yang jelas. Dalam hal merebut pasar audience, ada serangkaian langkah yang berkesinambungan yang menurut kotler (morissan, 2009:166) terdiri atas tiga tahap, yaitu segmentasi, targeting, dan positioning.
Dimulai dengan mencari tahu apa yang diinginkan oleh pendengar dan orang-orang yang berkaitan dengan radio seperti pengiklan dan mulai membagi baginya dalam bentuk segmentasi. Pengelola radio PRFM harus mencari tahu siapa audience nya. Selain itu, pengelola PRFM juga perlu mempelajari selera pendengar dan memahami prinsip-prinsip yang membangun pendengar. Di zaman seperti saat ini agar kita dapat terus bertahan, suatu organisasi harus dapat mengetahui dan peka terhadap kebutuhan masyarakatnya. Seperti pada zaman ini, sudah banyaknya
radio-radio
yang
menyajikan
hiburan
kepada
masyarakat, banyak pilihan radio untuk menghibur masyarakat, tetapi ternyata pada kenyataannya masyarakat juga sangat membutuhkan wadah untuk berkeluh kesah dan menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah. Ataupun laporan-laporan lainnya, karena masih sangat banyak masyarakat yang tidak tahu harus melaporkan kepada siapa, dan banyak yang malas melaporkan halhal yang terjadi karena managment yang sulit dan aturan-aturan yang berbelit belit. Maka dari itu radio PRFM sangat mengerti kebutuhan masyarakat, sehingga akhirnya PRFM menjadi media radio yang di butuhkan oleh masyarakat, karena dapat membatu masyarakat. Segmentasi radio berita sangat luas, dapat mencakup semua usia dan gender, walaupun sasaran utama dari radio PRFM ini
adalah dewasa, dan lebih kepada gender laki-laki tetapi tidak menutup kemungkinan untuk wanita, anak-anak dan remaja, semua usia berhak mendengarkan berita-berita dan informasi yang akan di sampaikan. Dan segala usia dan gender berhak untuk melaporkan keluh kesahnya kepada media radio PRFM sebagai media penghubung antara masyarakat dengan instansi-instansi yang terkait di dalam permasalahan tersebut.
4.3.9.2 Menarik Pengiklan Iklan di dalam media radio adalah sumber pemasukan, persaingan media penyiaran pada dasarnya dalah persaingan merebut perhatian audiens dan untuk dapat merebut perhatian audiens maka pengelola stasiun penyiaran harus memahami siapa audiens mereka dan apa kebutuhan mereka. Dalam era persaingan dewasa ini, setiap media penyiara harus memiliki strategi yang jelas dalam merebut audiens. Menurut bapak Wan Abas, merubah format menjadi berita bertujuan untuk merebut perhatian pendengar agar lebih luas, apabila banyak audiens, pengiklan akan tertarik untuk beriklan di radio PRFM. Untuk mendapatkan audiens pengelola radio harus memiliki program yang menarik. Program siaran adalah aset utama perusahaan untuk dijual ke pemasang iklan. Karenanya penyusunan dan pelaksanaan program siaran harus dirancang sedemikian rupa agar meraih sebanyak mungkin pendengar dan meningkatkan
kepopuleran radio PRFM. Program siaran diupayakan selalu seimbang antara penyajian yang menarik dengan nilai isi acara. Pengelola media terdiri dari dua sisi, yaitu sisi idealisme dan sisi komersialisme. Dalam penerapannya pada manajemen media, keduanya saling berkaitan dan saling membutuhkan. Sebaiknya dalam pengelolaan perusahaan media massa terdapat keseimbangan antara idealisme dan komersialisme. Dalam komersialisme ikla meman sangat memegang peran penting dalam mendorong kemajuan PRFM dan ikut berperan dalam menentukan kelangsungan hidup media. Sukses atau gagalnya bagian iklan akan menentukan apakah stasiun penyiaran akan mengudara atau tenggelam. Siaran iklan merupakan sumber pendapatan utama bagi stasiun swasta. Iklan itu ibarat nyawanya radio. Tanpa iklan, sebuah media akan lumpuh. “sebagai lembaga ekonomi penerbitan pers harus dijalankan dengan merujuk kepada kaidah ekonomi, efisiensi dan efektivitas. Secara manajerial, pers harus memetik untung dan sejauh mungkin menghindari kerugian. Dalam kerangka ini apapun sajian pers tidak bisa dilepaskan dari nilai bisnis komersial sesuai dengan pertimbangan dan tuntutan pasar. Hanya dengan berpijak kepada nilai-nilai komersial, penerbitn pers bisa mencapai cita-citanya yang ideal. Tegasnya idealisme tanpa komersialisme hanya sebuah ilusi” (sumadiria, 2005:47) Setelah radio PRFM melakukan transformasi identitas, pemasukan
perusahaan
mulai
bertambah.
Hal
ini
sangat
mengejutkan, karena pemikiran dari beberapa pihak saat itu adalah,
radio berita pasti akan sulit untuk mendapatkan iklan. Hal ini terjadi karena domplain dari induk perusahaannya yaitu surat kabar Pikiran Rakyat, saat format radio Mustika parahyangan radio lifestyle dengan audience wanita, induk perusahaan tidak dapat memberikan banyak bantua untuk iklan, karena target market mereka yang berbeda. Tetapi saat sudah melakukan transformasi sebagai radio news, radio PRFM pun mendapatkan banyak order iklan dari induk perusahaannya yaitu media cetak Pikiran Rakyat. Sehingga pendapatan radio PRFM pun meningkat. Dan karena sudah banyak perusahaan-perusahaan dari berbagai jenis usaha yang telah bekerja sama dengan surat kabar Pikiran Rakyat, sehingga untuk mendapatkan klien lokal menjadi lebih mudah. Selain itu, media cetak Pikiran Rakyat pun menyediakan satu halaman penuh koran untuk mempromosikan radio PRFM dengan format baru, yaitu radio news dalam waktu 1 bulan terus di promosikan perubahan radio mustika parahyangan bertransformasi menjadi radio news. Dan untuk marketing nya pun saat ini apabila inggin menawarkan produk kepada klien, dapat memberikan sesuatu yang berbeda di bandingkan penawaran-penawaran dari radio lain. Karena apabila melakukan talkshow di radio PRFM, berita mengenai talkshow tersebut akan di pasang di koran Pikiran Rakyat di H-1 dari hari talkshow yang akan berlangsung. Ini akan menarik
minat pengilan untuk melakukan promosi di radio PRFM. Di tambah lagi dengan jumlah pendengar yang banyak. Pendengar yang aktif setiap hari nya dapat dilihat dari banyaknya sms yang masuk setiap harinya, statistik di bawah ini dapat memberikan penjelasan banyaknya pendengar yang aktif dari banyaknya sms yang masuk. Banyaknya pendengar yang menyetel sebuah channel tertentu, tentu saja menguntungkan bagi stasiun radio tersebut untuk menarik pengiklan. Para pengiklan senang memasarkan produknya melalui radio sebab penyiaran radio memiliki kemampuan untuk meyakinkan pendengar dan menjadi alat penting bagi media periklanan agar masyarakat mendengarkan produk mereka dan membelinya. Oleh karena itu, perkembangan penyiaran radio masa kini, lebih berorientasi kepada industri penyiaran yang
menghasilkan atau mendapatkan uang.
3 Diagram 4.3 : Jumlah pesan yang masuk setiap bulannya
Dari grafik di atas dapat kita lihat, rata-rata sms yang masuk setiap bulannya mencapai angka 20.000 sms setiap bulannya, dan setiap harinya bisa mencapai 2000 sms. Dengan jumlah pendengar yang aktif setiap harinya yang banyak, membuat radio PRFM mendapatkan tempat di hati para pengiklan. Bagi sebagian besar perusahaan atau produsen, beriklan di penyiaran radio menjadi suatu pilihan yang menarik, di samping sebagai sumber informasi iklan juga bisa dipandang sebagai media hiburan dan media komunikasi yang efektif terutama jika disiarkan di penyiaran radio. Begitu pula perkembangan radio di indonesia, bagi sebagian besar perusahaan yang memahami promosi radio merupakan investasi, karena iklan menjadi suatu pilihan sebagai media komunikasi yang efektif.
4.3.10 Promosi Promosi merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran yang sangat penting, inti dari komunikasi pemasaran adalah menyampaikan pesan kepada khlayak mengenai keberadaan sebuh produk di dalam pasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut bauran promosi. (Sutisna, 2001:267). Promosi adalah salah satu cara atau strategi yang dilakukan oleh radio PRFM dalam menarik pengiklan, cara promosi yang
dilakukan oleh radio PRFM saat berubah format dari radio lifestyle menjadi radio musik tidak terlalu banyak. Hanya melakukan pemberitaan di stasiun radio tersebut secara terus menerus dan memasang iklan di satu halaman penuh surat kabar pikiran rakyat selama satu bulan. Selain itu PRFM banyak menjadi media partner dalam acara-acara yang diadakan di kota bandung, sehingga masyarakat kota bandung pun dengan mudah mengetahui adanya radio PRFM, dan radio Mustika pun dengan sendirinya menghilang. Selain itu untuk dapat dekat dengan pendengar, radio PRFM selalu melakukan kegiatan Off air di Car Free Day setiap hari minggu, serta aktif di setiap kegiatan yang ada di kota bandung khususnya. Berikut ini adalah diagram proses transformasi identitas yang dilakukan oleh PT Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5 Bandung :
Pergantian Kepemimpinan
Bapak Wan Abas Menjadi Direktur Mengubah Radio Mustika Menjadi PR FM
1. Melihat pasar 2. Memilih segment 3. Positioning
Melakukan peresentasi kepada pihak komisaris
Marketing Mix
Mendapat Persetujuan Komisaris
4P
Rapat Internal
Pelatihan
Karyawan yang bertahan
Mengubah Visi & Misi
Karyawan yang keluar
Recruitment
Mengubah Struktur organisasi Mengubah Program
Menarik Pendengar
Menarik Pengiklan
Promosi
Bagan 44.4 Proses Transformasi PRFM
4.4 Sosialisasi dari Transformasi yang dilakukan Radio PRFM terhadap perubahan format dari radio lifestyle menjadi radio news. Komunikasi pemasaran adalah proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya (offering) pada pasar sasaran (Sulaksana,2007:23). Dalam kasus transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung dalam perubahan format dari radio lifestyle menjadi radio news, yang dikomunikasikan oleh perusahaan adalah tentang perubahaan itu yang dilakukan oleh perusahaan, bentuk dari transformasi identitas yang baru adalah sosialisasi pada perubahan Logo dari radio PRFM, Perubahan tagline PRFM Seragam crew dan manajmen Visi perusahaan Missi perusahaan Penjelasan dari sosialisasi yang dilakukan oleh PT Mustika Parahyangan adalah apa yang ditawarkan serta apa makna dari perubahan tersebut. Transformasi Identitas radio PRFM dari format radio lifestyle menjadi radio news yang dilakukan oleh PT Mustika Parahyangan dikomunikasikan kepada khalayak juga yang secara implisit menyiratkan janji perusahaan dan komitmen akan perubahan. Transformasi bisnis yang dilakukan oleh PT Mustika Parahyagan mempengaruhi corporate identity yang mereka miliki. Transformasi tersebut menunjukan bahwa akibat dari transformasi bisnis yang dilakukan oleh PT
Mustika Parahyangan membuat perlunya penyesuaian akan identitas yang mereka miliki agar lebih mencerminkan perusahaan secara tepat. PT. Mustika Parahyangan melakukan perubahan pada format radio PRFM dikarenakan perubahan yang terjadi di dalam perusahaan, berarti hal ini membuktikan bahwa corporate identity mereka yang baru memiliki nilai-nilai baru yang terkandung di dalamnya, merangkum tujuan, harapan serta cita-cita perusahaan ke dalam perubahan identity mereka yang baru. Corporate identity yang baru ini memiliki makna serta harapan di dalamnya. Designnya. logo merupakan salah satu bagian dari corporate identity, logo memiliki arti atau makna yang mendalam dan merupakan wajah dari perusahaan. Tanpa penjelasan atau sosialisasi yang baik dan jelas, makna mengenai logo yang dibuat tidak akan sampai ke masyarakat dan tujuan serta harapan perusahaan yang terkandung di dalam logo tidak akan efektif tersampaikan kepada khalayak. Menurut Pendapat Aris Hermansyah, selaku Pemred di radio PRFM, tentang perlu atau tidaknya sosialisasi perubahan pada transformasi identitas radio PRFM, menurutnya adalah hal yang sangat di butuhkan. “Perlu, setelah jadi, ke internal maupun eksternal yah, karena itu salah satu reponsibilty perusahaan ke masyarakat juga tapi juga sebuah kebanggaan atau proud dari pegawai, Logo itu adalah citra.” Bentuk sosialisasi perubahan ini dapat dibagi menjadi dua bagian, kepada pihak internal yaitu kepada karyawan dan keluarga PT. Mustika Parahyangan serta kepada pihak eksternal yaitu para konsumen, serta perusahaan yang melakukan corporate agreement dengan PT Mustika Parahyangan.
4.4.1 Sosialisasi Pihak Internal PT Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5 Bandung Tujuan sebuah perusahaan dapat tercapai jika setiap elemen, tingkatan dalam karyawan, seluruh aspek perusahaan mengerti dengan baik apa visi dan misi perusahaan tersebut. Budaya kerja yang terintegrasikan dengan baik dan benar. Mengerti apa yang menjadi kekuatan dan keunikan perusahaan, memahami dengan baik tujuan dan harapan dari perusahaan. Dan hal tidak terkecuali PT Mustika Parahyangan sebagai media radio di Jawa Barat. Transformasi bisnis yang dilakukan oleh PT Mustika Parahyangan bukan suatu perubahan kecil, namun perubahan ini menyangkut kepada masa depan perusahaan sertacita-cita perusahaan untuk menjadi media elektronik radio yang keberadaannya dapat di pertimbangkan oleh masyarakat jawa barat, dan menjadi media yang dapat menampung aspirasi masyarakat jawa barat. Hal tersebut tentunya perlu dipahami dengan baik dan benar oleh setiap karyawan yang ada di dalam perusahan Mustika Parahyangan, di semua tingkatan direksi, manajerial maupun staff biasa perusahaan. Dikarenakan kerjasama yang baik di antara karyawan menjadi salah satu kunci suksesnya program tranformasi identitas yang dilakukan oleh perusahaan. Pemahaman tersebut tidak terkecuali pada identity perusahaan. Setiap karyawan yang bekerja di PT Mustika Parahyangan harus mengetahui bahwa logo perusahaan telah berganti serta paham mengenai makna dari logo yang baru tersebut. Mereka juga harus mengetahui mengenai tagline baru yang akan digunakan oleh PT Mustika Parahyangan, tujuan
dari perpindahan kantor manajemen yang baru serta seragam crew dan karyawan radio PRFM yang baru. Hal ini di karenakan setiap karyawan PT Mustika Parahyagan, radio PRFM adalah humas dari perusahaan, mereka yang akan menjadi media komunikasi perusahaan yang terbaik dalam meyakinkan khalayak bahwa PT Mustika Parahyagan sedang berubah dan berubah ke arah yang lebih baik. Bapak Wan Abbas menjelaskan sosialisasi kepada pihak internal mengenai transformasi identity radio PRFM dari format radio lifestyle menjadi radio news. “Dalam masalah branding, ada namanya brand behavior, nah pada waktu kita bicara behavior atau culture tersebut kita sampaikan ini, arti dari corporate identity yang baru, esensinya seperti ini, jadi kita selalu berikan pada kesempatan-kesempata yang ada, baik manajerial dan adapun medianya melalui group Pikiran Rakyat, email, sosialisasi dan pertemuanpertemuan manajerial pada umumnya.”
Sosialisasi dilakukan secara terus menerus disetiap rapat tingkat manajerial untuk menjelaskan serta menekankan betapa pentingnya mengerti mengenai perubahan yang dilakukan oleh perusahaan. Bukan saja tentang brand transformasi yang perlu dipahami namun juga bentuk visual dari perubahan tersebut yang diberitahukan kepada seluruh keluarga PT Mustika Parahyangan, dan Pikiran Rakyat Group, selaku induk dari perusahaan Pikiran Rakyat. Dengan bergantinya perangkat stationary para karyawan PT Mustika Parahyangan, sosialisasi dilakukan dan dipastikan seluruh karyawan mengetahui adanya perubahan pada corporate identity PT Mustika Parahyangan, dari format radio lifestyle menjadi radio news. Sosialisasi kepada pihak internal perusahaan dilakukan oleh PT Mustka Parahyagan sebelum mempublikasikanya ke khalayak
dan berkelanjutan terus sampai setelah acara peluncuran corporate identity yang baru. Dengan memanfaatkan teknologi internet, Web, Blog, Facebook, Twitter, dan segala macam jenis socia media lainnya dilakukan oleh PT Mustika Parahyangan. Selain itu juga sebagai sebuah media merupakan hal yang sangat mudah untuk PT.Mustika Parahyangan untuk menginformasikan kepada khalayak luas dan mensosialisasikan perubahan yang dilakukannya. Selain itu juga menyebarluaskan perubahan pada corporate identity ini melalui email internal perusahaan. Rapat internal di adakan dalam sosialisasi perubahan rapat internal perusahaan merupakan media informasi bagi seluruh karyawan PT Mustika Parahyangan, karena rapat tersebut adalah rapat yang menjadi ajang perkumpulan seluruh crew dan karyawan PT Mustika Parahyangan, rapat tersebut tersebut hanya bisa dilakukan oleh karyawan PT Mustika Parahyangan, perubahan tersebut menjadi salah satu topik yang di beritakan dan dibahas oleh direktur kepada seluruh karyawan PT Mustika Parahyangan. Begitu pula dengan email perusahaan, setiap karyawan PT Mustika Parahyangan memiliki email yang terintegrasi dengan baik. Berita mengenai perubahan tersebut juga dikirimkan ke setiap email karyawan PT Mustika Parahyangan. Hal ini di karenakan, karyawan PT Mustika Parahyangan tidak hanya berada di satu kantor saja, tetapi ada banyak perwakilan karyawan PT Mustika Parahyangan yang berada di beberapa kota besar yang ersebar di seluruh Indonesia. Bentuk sosisalisasi lainnya menggunakan media internal perusahaan yaitu Info yang merupakan pamflet yang dibuat oleh departement corporate secretary khusus untuk karyawan PT Mustika Parahyangan, yang di tempelkan di mading
atau papan info. Melalui media ini, perusahaan berusaha menjelaskan mengenai berbagai hal yang terjadi pada perusahaan salah satunya adalah mengenai transformasi identitas yang dilakukan oleh perusahaan. Isi dari info tersebut yang menyangkut pada perubahan logo, visi missi, dan berbagai jenis perubahan lainnya di jelaskan di info tersebut yang berisi semua penjelasan dan berisi tentang alasan perubahan tersebut serta menjelaskan makna dari logo baru perusahaan. Sosialisasi dengan cara seperti ini dilakukan sangat mudah, hal ini dikarenakan tidak terlalu banyaknya karyawan PT Mustika Parahyangan. Hal ini benar dilakukan karena sebelum dilakukan sosialisasi kepada pihak eksternal, internal perusahaan mengetahui dan memahaminya terlebih dahulu makna dan tujuan dari sebuah perubahan. Dengan menggunakan dan melalui berbagai media cetak, eletronik maupun media internet seluruh karyawan PT Mustika Parahyagan dapat mengetahui dan memahami perubahan yang dilakukan perusahaan terhadap corporate identity PT Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5 Bandung. Sosialisasi pada pihak internal dilakukan secara terus menerus. Sebagai humas serta ujung tombak perusahaan, karyawan PT Mustika Parahyanagn diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai transformasi identitas, maksud dan tujuan dari transformasi identitas ini serta makna dari logo yang baru kepada publik disekitar mereka. Ketika setiap karyawan memahami makna dari corporate identity dari logo dan segala macam perubahan-perubahan lainnya maka merekalah yang akan bertindak sebagai salah satu identitas perusahaan itu sendiri.
4.4.2 Sosialisasi Pihak Eksternal PT Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5 Bandung Pihak eksternal PT Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5 Bandung terdiri dari beberapa pihak, masyarakat atau khalayak luas selaku pendengar setia radio Mustika Parahyangan serta perusahaan-perusahaan yang melakukan corporate agreement dengan PT Mustika Parahyangan, klien-klien yang bekerja sama dengan radio PRFM 107,5 Bandung, pihak-pihak tersebutlah yang menjadi sasaran dari sosialisasi eksternal ini. Dalam wawancaranya bapak Priadi Altar selaku Divisi Promo PT Mustika Parahyangan, radio PRFM menerangkan tahapan untuk sosialisasi pada eksternal perusahaan “Tahapan strateginya, yang pertama adalah kita ingin meningkatkan awareness dulu yah, bahwa orang-orang harus tau bahwa kita sedang berubah. Kemudian kita coba keluarkan program-program yang intensif agar mereka memiliki rasa interest dengan kita, ohh radio Mustika berubah yah menjadi radio PRFM, sehingga mereka jadi tertarik ingin mengetahui seperti apa PRFM saat ini. Setelah itu kita melakukan programprogram yang sifatnya membuat orang yang melihat ingin tahu seperti apa radio PRFM. Memang konsep Ide yang kita gunakan, adalah activity sponsorship kita laksanakan, kemudian kita sendiri menjadi bagian dari PR, menjadi bagian dari marketing PR. Pokoknya kita sama-sama, jadi memang luar biasa kita keluar secara bersama-sama, awalnya secara besarbesaran sekarang tinggal tactical-nya saja. Karena di dalam perubahan ini kita harus menginformasikan, memperkenalkan kembali sebuah brand baru, yang sangat berbeda dari yang sebelumnya, kami juga sangat aktif pada berbagaimacam jenis kegiatan-kegiatan yang berlangsung di kota bandung khususnya, kami selalu mencari cara dimana ada keramaian, kami akan ada sebagai media partner mereka, sehingga mereka mengenal radio PRFM” Sponsorship adalah strategi dari radio PRFM dalam mensosialisasikan brand baru mereka. Pada dasarnya kerja sama sponshorship adalah bentuk kerjasama antara kedua belah pihak yang dapat saling menguntungkan. Artinya ada timbal balik
antara kedua belah pihak, dimana kedua belah pihak itu adalah pihak pemilik produk (jasa) dan team pelaksana. Adapun bentuk dari sponsorship adalah sebuah promosi dari sebuah produk atau jasa yang dipublikasikan oleh pihak pelaksana pada suatu acara kegiatan, sedangkan timbal balik yang akan diperoleh dari team pelaksana dari pemilik produk/jasa (sponsor) adalah bisa berupa biaya penyelenggaraan dan publikasi selama acara berlangsung. Ada beberapa bentuk kerjasama yang telah ditentukan oleh pihak penyelenggara kepada pemilik jasa (sponsor), sehingga pihak sponsor dapat memilih kerjasama menurut keinginan dan sesuai kemampuan pihak sponsor untuk mendanai kegiatan ini. Adapun fasilitas yang diberikan oleh team pelaksana kegiatan kepada pihak pemilik jasa (sponsor) adalah memberikan wewenang kepada pihak sponsor untuk melakukan promosi pada saat kegiatan tersebut dalam bentuk pencantuman logo dan simbol produk atau nama dari sebuah perusahaan antara lain : Baliho, Spanduk, T-shirt,Buku panduan, Block note, Map, Stiker, Pamflet, Iklan di media cetak dan elektronik, Poster dan berbagai macam jenis lainnya yang dapat dilakukan dalam bekerja sama dengan suatu acara atau kegiatan tertentu. Sebagai sebuah media massa, radio PRFM memiliki keuntungan, karena keberadaan media sangat di butuhkan oleh banyak pihak. “memang tidak ada presentasi atau acara launching brand baru yang di buat untuk memberitakan perubahan dari radio Mustika Parahyangan dari format radio lifestyle menjadi radio news, tetapi sosialisasi dilakukan oleh kami selaku karyawan, apalagi bagi saya selaku diisi marketing, saya juga melakukan benyak penjelasan dan presentasi kepada klien, Presentasi juga dilakukan kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki corporate agreement atau perjanjian dengan PT Mustika Parahyangan, atau klienklien yang selama ini sudah menjalin hubungan kerja sama dengan PT Mustika Parahyangan, dan klien-klien yang akan di garap oleh radio PRFM”
Hal ini ditegaskan oleh ibu Nien Sagita selaku salah satu Manager Marketing di PT Mustika Parahyangan. PT Mustika Parahyangan melakukan presentasi atau pemberitahuan mengenai transformasi bisnis yang mereka lakukan termasuk di dalamnya ketika mereka melakukan perubahan terhadap format siaran mereka. Hal ini dilakukan sebagai suatu bentuk penghargaan terhadap Total sebagai mitra bisnis PT Mustika Parahyangan, pemberitahuan semacan ini tentunya dilakukan kepada seluruh mitra bisnis PT Mustika Parahyangan. Presentasi mengenai perubahan format siaran ini juga dilakukan. Bapak Wan Abbas juga menjelaskan mengenai sosialisasi kepada pihak eksternal perusahaan dalam wawancara “kita juga melakukan iklan yang di buat di media-media cetak yang bernaung di group pikiran rakyat, salah satu nya adalah pemasangan iklan sebesar satu halaman koran Pikiran Rakyat selama satu bulan. Itu adalah salah satu cara sosialisasi yang dilakukan oleh PRFM” Iklan cetak ini juga digunakan untuk berbagai jenis media lainnya, presentasi ke berbagai pihak mengenai perubahan yang dilakukan oleh PT Mustika Parahyangan, iklan cetak ini juga ditampilkan pada gedung manajemen pusat PT Mustika Parahyangan dan group Pikiran Rakyat, digunakan sebagai media informasi bagi para pengunjung gedung tersebut. Dan iklan di bilboard yang berada di kota bandung, sehinga dapat di lihat oleh banyak orang yang berada di kota bandung. Berdasarkan pembahasan Peneliti mengenai sosialisasi tersebut dapat diketahui bahwa PT Mustika Parahyangan selaku perusahaan media di kota bandung menyadari betul pentingnya sosialisasi mengenai perubahan yang terjadi
di dalam tubuh perusahaan khususnya mengenai transformasi identitas yang berdampak pada corporate identity mereka. Sosialisasi ini gencar mereka lakukan baik ke pihak internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Untuk sosialisasi internal
mereka
memanfaatkan
media-media
internal
perusahaan
untuk
memberitahukan informasi mengenai transformasi identitas yang dilakukan oleh PT. Mustika Parahyangan kepada seluruh karyawannya, serta sosialisasi juga dilakukan melalui rapat internal di tingkat manajerial perusahaan. Sedangkan untuk sosialisasi ke pihak ekstenal mereka membuat iklan yang di buat di media cetak dan disebarkan kepada pihak-pihak yang memiliki kerjasama atau corporate agreement dengan PT Mustika Parahyangan, juga melakukan kegiatan-kegiatan sponsorship, dan iklan di bilboar-bilboard di kota bandung. PT Mustika Parahyangan, radio PRFM di karenakan adalah sebuah media massa, maka mereka melakukan sosialisasi on air di media mereka sendiri secara terus menerus. Memanfaat pemberitaan-pemberitaan di media sebagai bentuk sosialisasi kepada khalayak. Gambaran mengenai bentuk sosialisasi Garuda Indonesia baik kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan dapat dilihat pada bagan berikut :
Sosialisasi Transformasi identitas radio PRFM, dari format radio lifestyle menjadi radio news
Visi PRFM
Sosialisasi eksternal
Sosialisasi Internal
1. Media cetak, mading informasi PRFM 2. Elektronik, internet (email PT. Mustika Parahyangan) 3. Meeting dalam tingkatan manajerial.
1. Iklan Media Cetak, koran 2. Presentasi 3. Event dan sponsorship
Bagan sosialisasi transformasi identitas radio PRFM
4.5 Dampak dari Transformasi yang dilakukan Radio PRFM terhadap jumlah pendengar dan pengiklan. Setiap perubahan yang dilakukan pasi menghasilkan dampak, begitu juga dampak dari transformasi dentitas radio PRFM dari dulunya radio Mustika Parahyangan denan format siaran radio wanita dan saat ini menjadi radio PRFM dengan format siaran radio news. Dampak dari perubahan tersebut dapat terlihat dari berbagai macam aspek, tetapi kali ini penulis hanya ingin meneliti dampak dari perubahan pendengar pada radio PRFM dan dampak dari para pengiklan yang ingin mengiklankan produk mereka di radio PRFM. Hal ini dikarenakan di dalam
berjalannya sebuah radio, yang paling penting adalah pendengar dan pengiklan. Apabila suatu radio tidak memiliki pendengar bagaimana radio tersebut dapat mendapatkan pengiklan, hal ini di karenakan pengiklan akan meakukan keja sama dengan suatu radio apabia pendengar dari radio tersebut banyak dan positionig dari pendengar tersebut sesuai dengan target market dari produk mereka.
4.5.1 Dampak Terhadap pendengar pada radio PRFM Format siaran radio merupakan menu utama yang disuguhkan sebuah radio siaran yang membedakannya dengan radio lain. Format menjadi penting untuk memenangkan kompetisi antar radio yang jumlahnya makin bertambah dari hari ke hari. Ketajaman format dan segmentasi membentuk citra diri radio sehingga dapat dengan mudah di kenal khalayak pendengar. Pendengar pun diuntungkan karena mendapat pilihan beragam (Errol Jonathan dalam makalah penulisan naskah radio, 1992) Stasiun radio membentuk formatnya untuk memberikan demogfari yang benar seperti yang diharapkan, misalnya usia, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi. Pada kenyataannya, format menjadi sangat tepat untuk menentukan program yang disajikan. Perbedaan populasi dan demografi pendengar akan dipengaruhi oleh ketertarikan pendengar terhadap program-program yang akan disajikan. Ketertarikan itu disebabkan oleh ketertarikan dan keinginan pendengar.
Dalam pemilihan format siaran yang baru, yaitu format news, radio PRFM perlu melakukan perluasan khalayak media massa. Dari yang pada awalnya radio PRFM hanya dapat di dengarkan oleh wanita, saat ini radio PRFM dapat di dengarkan oleh segala usia, atau multi segmen dimana di katakan bahwa saat ini, dimana telah banyak radio-radio yang melakukan penyempitan segmentasi pendengar agar apa yang di tuju dapat terlaksana. Tetapi dari meluasnya segmentasi pendengar radio PRFM saat ini, tetap saja radio PRFM melakukan penyempitan khalayak yang luas tersebut
melalui
ketegori-kategori,
pembagian
khalayak
melalui
segmentasi usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan lain-lain. Hal tersebut sesuai dengan yang diutarakan oleh Melvin DeFleur dan Ball-Rokeach mengenai teori kategori sosial dan teori perbedaan individu. Teori
kategori
sosial
menyatakan
adanya
perkumpulan-
perkumpulan, kebersamaan-kebersamaan atau kategori-kategori sosial pada masyarakat urban-industri ketika diterpa rangsangan tertentu, perilaku hampir seragam dilihat dari usia, seks, pendapatan, pendidikan, pemukiman, pertanian, religius dan lain-lain. Asumsi dasar dari teori kategori sosial adalah teori sosiologis yang menyatakan bahwa meskipun masyarakat modern sifatnya heterogen, penduduk yang memiliki sejumlah ciri-ciri yang sama akan mempunyai pola hidup tradisional yang sama. Persamaan gaya, orientasi, dan perilaku akan berkaitan pada suatu gejala seperti pada media massa dalam perilaku yang seragam. Anggota-anggota
kategori tertentu akan cenderung memlih isi komunikasi yang sama dan akan memberi respon kepadanya dengan cara yang hampir sama pula. Lewat segmentasi audiens dengan membagi-bagi pendengar berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan pendidikan, radio PRFM dapat mendesain program-program yang lebih responsif terhadap kebutuhan audiens. Teknik-teknik riset yang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir dapat membantu pengelolaan program dan mendeteksi keinginan-keinginan audiens. Jadi Radio PRFM dapat menetapkan audiens nya ditempat yang utama dan menyesuaikan programnya untuk memuaskannya. Kita ketahui bahwa perilaku kegiatan pendengar pada usia dewasa muda (24-45 tahun) cenderung tipikal orang-orang yang produktif dan bekerja (terikat dengan jam kerja). Mereka mempunyai kegiatan rutin yang relatif sama. Untuk itu PRFM juga akan mengangkat topik-topik yang dipilih berdasarkan kebutuhan pendengarnya. Dampak dari perubahan radio PRFM terhadap pendengar sangat besar, hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah pendengar saat ini dibandingkan dengan saat radio Mustika Parahyangan pada saat itu. Hal iniseperti yang telah penulis jelaskan di proses perubahan, terdapat perbedaan jumlah pndengar yang sangat jauh, hal ini membuktikan bahwa masyarakat jawa barat membutuhkan media yang dapat menampung aspirasi
mereka,
mendengarkan
keluh
kesah
mereka,
dan
menyampakannya kepada pihak yang berwenang untuk di tangani.
Sehingga radio PRFM dalam waktu kurang dari tiga tahun sejak perubahannya, dapat menarik banyak pendengar dari berbaai kalangan, hal ini di karenakan, radio berita adalah radio yang dapat dinikmati, di dengarkan oleh siapa saja, dari usia berapa saja, baik pria ataupun wanita. Walaupun tetap saja, dari riset yang dilakukan, di dapatkan hasil bahwa 80% pendengar dari radio PRFM saat ini adalah Pria. Dapat dilihat pada grafik di bawah ini,
45 Diagram 4.4 : Grafik Jenis Kelamin Pendengar Radio PRFM
Banyaknya jumlah pendengar dapat dilihat dari berapa banyak jumlah pendendengar yang mendaftarkan diri sebagai member radio PRFM. Setiap bulannya selalu ada member-member baru yang mendaftarkan diri mereka di radio PRFM, sperti yang di jelaskan oleh diagram di bawah ini.
5Diagram 4.5 : grafik jumlah member baru tiap bulan radio PRFM.
Dari grafik tersebut dapat kita lihat bahwa di bulan juli 2011 itu terjadi kenaikan jumlah pendengar radio PRFM. Terbukti dengan peningkatan yang sangat tinggi di bandingkan bulan-bulan sebelumnya, yaitu ada 3540 pendengar yang mendaftarkan diri sebagai member di radio PRFM.
Diagram64.6 Pekerjaan Member Baru
Dan ini adalah data grafik pekerjaan pendengar radio PRFM. Hal ini membuktikan adanya perubahan yang sangat signifikan di organisasi ini. Kenaikan yang sangat cepat, kurang dari dua tahun sudah banyak pendengar-pendengar radio PRFM yang mendaftarkan diri menjadi member. Dari grafik pekerjaan pendengar radio PRFM di atas kita dapat mengetahui dari kalangan mana saja pendengar radio PRFM yang dilihat dari pekerjaannya. Sedangkan dari usia pendengar dari member baru pun radio PRFM mempunyai grafik usia pendengar yaitu.
Diagram 74.7 Usia Pendengar
Dari grafik di atas dapat kita lihat bawa rata-rata pendengar radio PRFM paling banyak adalah antara usia 31 hingga 40 tahun. Yaitu sebanyah 1114 orang pendengar di usia antara 31 hingga 40 tahun. Dari data-data statistik di atas dapat kita lihat, bahwa Radio PRFM mulai mendapatkan banyak pendengar baru, di bulan juli 2011 dan hingga bulan januari 2012 jumlah member radio PRFM sudah mencapai angka
11.676. dan saat ini jumlah member radio PRFM sudah mencapai 30.000, seperti yang di ungkapkan oleh bapak Wan Abas selaku direktur radio PRFM, “Jumlah pendengarnya dari data di bagian redaksi, yang tercatat sudah ada 30.000 pendengar yang mendatarkan diri sebagai member. 30.000 itu mereka yang sudah mendaftarkan diri, yang sudah susah-susah mau registrasi” (Wan Abas, Direktur PRFM) Dari data-data yang di dapat, dapat di lihat bahwa terjadi peningkatan yang sangat besar dalam waktu kurang dari tiga tahun terhadap jumlah pendengar dari radio PRFM, hal ini membuktikan bahwa masyarakat kota bandung khususnya banyak yang membutuhkan media sebagai wadah untuk mereka menyampaikan keluh kesah mereka terhadap pemerintah. Dan banyaknya masyarakat yang membutuhkan informasiinformasi mengenai keadaan dan laporan apapun yang dapat mereka ketahui mengenai daerah mereka, apa yang sedang terjadi. Kepercayaan pendengar terhadap radio PRFM saat ini juga dapat dilihat dari banyaknya jumlah sms yang masuk dalam tiap harinya, sekitar 2000 sms yang masuk setiap harinya ke bagian redaksi radio PRFM. Hal ini membutikan bahwa radio berita juga dapat hidup, apabila dapat di kelola dengan baik, dngan managment yang baik. Untuk perubahan ini pihak managmen PRFM pun banyak di bantu oleh salah satu radio di Surbaya, yang memiliki format siaran yang sama dengan radio PRFM, yaitu radio suara surabaya. Radio lokal surabaya ini adalah radio yang menginspirasikan bapak Wan Abas untuk yakin terhadap pemilihan
format radio news sebagai transformasi saat itu. Hal ini di ungkapkan oleh bapak Wan Abas saat wawancara. “Karena sudah ada contoh radio berita yang bisa profitable yaitu radio suara Surabaya, di Surabaya SS namanya. Sudah ada contoh, kita tidak mau donk kalau tidak ada contoh, jangan jangan kalau kita di rubah jadi radio berita pengiklan ngak mau mengiklan di radio berita kan gitu, kalo dulu gitu kan jaman soeharto dulu, jaman orde baru radio berita itu sedikit iklannya karena image nya formal, jaman duu itu hanya rri dan tvri tapi setelah pasca reformasi orang pengen ngelaporin, orang pengen ngomong, bebas ngomong dan orang pengen tau itu aja patokannya. Kalau orang pengen ngomong, pengen ngelaporin, pengen beropini kemudian orang juga pengen denger opini itu, rasa ingin tahu nya gede maka itulah potensi, potensi untuk di akomodir oleh kita oh ini ada pasar nya, ada pendengarnya, ternyata jumlah pendengarnya kan ada di atas datanya yang tercatat aja ada 30.000 pendengar, itu mereka yang susah-susah mau registrasi yang menurut Nielsen itu kita reting ke 14 itu ada di angka 75.000 pendengar yang di catat di surfei, tapikan di luar itu 75.000 nggak mungkin 75.000 pendengar saja, pasti ratusan ribu. 75.000 pendengar itu hanya yang kecatat saja.” (Wan Abas, Direktur PRFM) Begitu pula ungkapan dari Aris, redaktur radio PRFM, mengenai dampak dari perubahan yang dilakukan oleh radio PRFM dari sisi pendengar, “saat menjadi radio Mustika Parahyangan pendengar kita memang cukup banyak, tetapi untuk secara interaktif memang cukup sedikit jauh lebih banyak saat kita sudah melakukan reformat menjadi radio PRFM, sebagai radio news. Bagaimana partisipasi aktif dari para pendengar saat menjadi radio PRFM sangat terasa, banyaknya partisipasi dari para pendengar yang memberikan banyak laporanlaporan kepada redaksi PRFM. Partisipasi aktif ini bahkan berbalik 180 derajat dari saat radio Mustika Parahyangan. Ketika jaman mustika FM, saya pribadi masih binggung, siapa sih pendengar Mustika FM, siapa sih pendengar kita? Siapa sih target kita? Karena dari berbagai interaksi yang dilakukan itu sangat minim respons dari pendengar, dari 18 jam siaran, mungkin kemungkinan besarnya kita hanya mendapatkan 60an sms setiap harinya, dan yang menelepon mungkin hanya bisa terhitung dengan jari, tidak sampai dengan 10 penelefon setiap harinya dan ini jadi membuat saya pribadi berfikir, target siaran kita siapa? Sasaran kita siapa? Kita siaran sebagus apapun konten kita, sebagus apapun penyiar kita, teparti pendengar kita tetap tidak aktif, hal ini bisa jadi meeka
memang hanya mendengarkan saja, dan mungkin bisa jadi memang tidak ada pendengarnya. Dan setelah melakukan reformat, perubahan nya sangat terasa, bayangkan saja setiap hari kita bisa mendapatkan 1800 sampai 2000 sms setiap harinya, kenaikannya bisa dibilang mencapai 300% kenaikannya, itu partisipasi aktif, belum lagi yang pendengar pasif” (wawancara dengan Aris, Redaktur radio PRFM) Dari data-data yang di dapatkan dan dari hasil wawancara yang dilakukan, peneliti dapat mengtahui bahwa dampak transformasi identitas radio PRFM dari radio wanita hingga saat ini menjadi radio berita sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan jumlah pendengar setiap harinya, dari pendengar yang mendaftarkan diri sebagai member radio PRFM saja, hingga saat ini sudah mencapai 30.000 member, dan dari hasil surfei Nielsen sudah mencapai 75.000 pendengar setiap harinya pada radio PRFM. Yang menjelaskan bahwa adanya kemajuan dari transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM. Dampak yang sangat baik dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun
4.5.2 Dampak Terhadap Pengiklan Saat ini pola beriklan orang di media massa mulai berbeda, para pengiklan akan beriklan apabila ada aktifitas pada media tersebut. Karena dengan adanya aktifitas atau interaksi dengan pendengar, berarti produk ataupun camain yang akan di iklankan oleh pengiklan di radio tersebut akan di dengarkan oleh pendengar dan mendapatkan awerenes dari pendengar. Sebuah radio swasta seperti radio PRFM, hidup dari iklan. Sehingga setiap radio yang ada pastinya sangat membutuhkan pengiklan.
Saat radio Mustika Parahyangan dengan format siaran radio wanita, interaksi di dalam radio tersebut sangat minim, hal ini membuat pengiklan tidak tertarik untuk bekerja sama dengan radio mustika parahyangan saat itu, ditambah lagi dengan banyak nya pesaing dengan format radio wanita yang memiliki konten dan interaksi lebih baik kepada pendengar, sehingga radio Mustika Parahyangan sedikit sulit untuk mendapatkan. Di saat radio PRFM melakukan perubahan dari radio dengan format wanita menjai format radio news, dampak terhadap pengiklan pun mulai meningkat, hal ini dikarenakan banyak nya interaksi antara pendengar dan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh radio PRFM saat ini, sehingga banyak menarik pengiklan. Ditambah lagi dengan adanya kerja sama dengan induk perusahaannya yaitu Pikiran Rakyat, yang saat ini sudah melakukan kerja sama, karena format radio PRFM saat ini news, dan sejalan dengan Pikiran Rakyat, dimana Pikiran Rakyat adalah media cetak jawa barat yang sudah sangat di kenal. Sehingga pengiklan di media cetak Pikiran Rakyat dapat meberikan iklan kepada PRFM sebagai media elektronik sebagai tambahan untuk pengiklan mereka, karena kebanyakan produsen menginginkan memasangkan iklannya di beberapa media. Selain itu, saat ini radio PRFM adalah radio news lokal bandung dan media radio yang menjadi penghubung antara masarakat dan instansi-instansi terkait yang memerlukan laporan-laporan dari masyarakat, karena berbagai maca keluhan sehingga segala macam aktifitas dan kegiatan dari instasi
pemerintahan, sosialisasi, ataupun kegiatan-kegiatan kampanye banyak dilakuka oleh radio PRFM, dan ini membuat para pengiklan tertarik untuk beriklan di radio PRFM. Hal ini mengakibatkan kenaikan pengiklan di radio PRFM, banyaknya pengiklan yang ada saat ini, membuat perkembangan radio PRFM saat ini semakin baik, dan mereka dapat menghidupi perusahaan tanpa harus ada bantuan dana lagi dari induk perusahaan.