ANALISIS DESKRIPTIF FORMAT SIARAN MANAJEMEN QOLBU DI RADIO 102.7 MQFM BANDUNG Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S. Sos.I)
Oleh
Indah Choirunnisa NIM: 105051102012
PROGRAM STUDI KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2009 M
51
52
ANALISIS DESKRIPTIF FORMAT SIARAN MANAJEMEN QOLBU DI RADIO 102.7 MQFM BANDUNG
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S. Sos.I)
Indah Choirunnisa NIM: 105051102012
Dibawah Bimbingan
Dr. H. Arief Subhan, MA NIP: 19660110 199303 1 004
PROGRAM STUDI KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2009 M
53
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul ANALISIS DESKRIPTIF FORMAT SIARAN MANAJEMEN QOLBU DI RADIO 102.7 MQFM BANDUNG telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 16 Juni 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Konsentrasi Jurnalistik.
Jakarta,
16
Juni
2009
Sidang Munaqasyah
Ketua merangkap anggota,
Sekretaris merangkap anggota,
Drs. Study Rizal LK, MA
Rubiyanah, MA
NIP 19640428 199303 1 002
NIP 19730822 199803 2 001
54
Anggota,
Penguji I
Penguji II
Dra. Hj Asriati Jamil, M. Hum
Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, Nurlaily, MA MA
NIP 19610422 199003 2 001
NIP 150 299 344
.
Pembimbing
Dr. H. Arief Subhan, MA NIP 19660110 199303 1 004
55
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 Juni 2009
Indah Choirunnisa
56
KATA PENGANTAR
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim Tiada tempat untuk mengucapkan rasa syukur selain kepada-MU yaa Rabb, karena-Nya peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat serta salam peneliti haturkan kepada Junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Selanjutnya peneliti juga mengucapkan rasa terima kasih yang sangat mendalam kepada kedua orang tua yang peneliti sangat cintai, yaitu Ayahanda dan Ibunda tercinta, semoga Allah SWT memberikan sehat wal’afiat di masa senjanya. Karena berkat dukungan beliau, baik moril maupun materil peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ANALISIS DESKRIPTIF FORMAT SIARAN MANAJEMEN QOLBU DI RADIO 102.7 MQFM BANDUNG”. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak yang berhubungan dengan penelitian ini, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak tersebut, diantaranya adalah: 1. Ayahanda H. M. Tarwa dan Ibunda Hj. Sudirah Wiriadisastra tercinta yang telah memberi support baik moril maupun materil, dan mengajarkan halhal yang baik kepada peneliti. Terutama Doa yang terucap dari lafadz beliau, yang selalu mengiringi perjalanan pendidikan yang peneliti hadapi hingga selesainya skripsi ini. 2. Keluarga besar Aa Yoyo dan Ceu Nina, keluarga besar Aa Ali dan Ceu Dyah, keluarga besar Aa Cecep dan Teh Novi, keluarga besar Aa Opik dan
57
Teh Kathia, terima kasih semuanya atas bimbingan, support, dan segala bantuannya selama ini, baik moril terlebih materil. 3. Keponakan-keponakan tersayang, Amanda, Kesya, Raffi, Dimas, Reyhan, Raja, dan Satria yang selalu menghibur peneliti saat datangnya rasa jenuh dalam pembuatan skripsi. 4. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Pudek I dan dosen pembimbing bagi peneliti, terima kasih atas bimbingan dan support yang telah bapak berikan selama penelitian ini berlangsung, karena bimbingan, support, dan kesabarannyalah peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan baik. 5. Bapak Drs. Mahmud Jalal, MA selaku Pembantu Dekan II dan bapak Drs. Study Rizal LK, MA selaku Pembantu Dekan III, terima kasih atas support yang telah beliau berikan. 6. Bapak Drs. Suhaimi, M.Si dan Ibu Rubiyanah, MA selaku Ketua Konsentrasi Jurnalistik dan Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik, yang telah membantu dan men-support peneliti selama penyusunan skripsi. 7. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah banyak membantu dalam penelitian ini, terutama untuk Bapak Zakaria, MA yang telah memberi support dan masukan pada proses penyelesaian skripsi ini, dan Bapak Rully Nasrullah, M.Si selaku asisten dosen pembimbing yang juga telah membimbing dan bersabar terhadap kekurangan peneliti 8. Seluruh staff Perpustakaan Dakwah dan Perpustakaan Utama yang telah membantu peneliti dalam mengumpulkan bahan-bahan skripsi (buku) yang
58
diperlukan, terutama Mas Awi, Mas Prio dan ibu Muniroh yang telah mempermudah peneliti dalam proses peminjaman buku. 9. K.H. Abdullah Gymnastiar selaku pendiri Pesantren Daarut Tauhid dan Radio 102.7 MQFM yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian di radio 102.7 MQFM. Teh Ninih dan Ustadz Mulyadi Al Fadhil selaku narasumber Manajemen Qolbu yang telah membantu dalam kelancaran penelitian. Kang Agus Al Muhajir, selaku penyiar acara Manajemen Qolbu, yang telah meluangkan waktunya dan membantu peneliti selama berada di Bandung, dan seluruh staff 102.7 MQFM, yang telah menerima dan membantu peneliti dalam melakukan penelitiannya. 10. My Beloved, Muhammed Razib Dwinaldi Putra yang telah memberi motivasi dan membantu peneliti selama penelitian. Support dan senyumnya yang selalu menjadi penyemangat dalam penyusunan skripsi ini. Thank’s for everything you do !! 11. Maya, Dwika, Zulfahmi, Helmi, dan Akmal. Terima kasih sahabat . . karena support kalian peneliti menjadi termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman-teman seperjuangan Jurnalistik angkatan 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2008 khususnya Ka Dania, Lukman, Hilma, Rina, Wilda, Istianah, Iin, Bangkyur, Liga, Akbar, Nanda, Asep, Asih, Echie, Lastri, Dwita, Elly, Ka Yudin, Wildan, Tria. Terima kasih atas segala bantuan dan support kepada peneliti dalam suka duka selama perkuliahan.
59
13. For all my dear friend who always beside me when i happiness, sahabat Barisan Asik Jurnalistik (BATIK): Feby, Nia, Yefhi, Vika, Emy, Irma, Haia, Aris, Ichan, Arifin, Alfan, Tedy, dan Angga. 14. Rekan-rekan RIAF Senior dan Junior, sahabat-sahabat 04/07 yang selalu menemani, men-support, dan membantu peneliti. Rika, Acie, Rheno, Debrita, shofa, dan Ady Geeeetu. Terima kasih untuk semuannya, karena kalian peneliti menjadi termotivasi dalam mengerjakan dan menyelesaikan skripsi ini. 15. Aa Yudi, Dinda, Widya Alia, huliska, listya, dan semua pihak yang telah membantu peneliti selama penelitian di Bandung. Terima kasih untuk semuanya. 16. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih untuk semua bantuan yang telah diberikan.
Akhirnya, peneliti hanya dapat berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak, meskipun peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak sekali kekurangan, yang tidak lain karena keterbatasan peneliti sendiri. Semoga seluruh bantuan dan motivasi yang telah mereka berikan kepada peneliti selama ini semuanya dinilai sebagai amal shaleh dan diterima disisi-Nya. Amin Yaa Rabbal Alamin. Jakarta, 16 Juni 2009
Indah Choirunnisa
60
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................. ii DAFTAR ISI .......................................................................................... vi DARTAR TABEL ................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... ix BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................. B. Batasan dan Perumusan Masalah ...................................... C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................... 1. Tujuan Akademis ..................................................... 2. Tujuan Praktis .......................................................... 3. Manfaat Akademis ................................................... 4. Manfaat Praktis ........................................................ D. Tinjauan Pustaka .............................................................. E. Metodologi Penelitian ...................................................... 1. Metode Penelitian .................................................... 2. Subjek dan Objek Penelitian ..................................... 3. Teknik Pengumpulan Data ....................................... 4. Waktu Penelitian ...................................................... F. Sistematika Penulisan ......................................................
1 3 3 3 4 4 4 5 6 6 6 7 9 9
TINJAUAN TEORI A. Format Siaran .................................................................. 12 1. Pengertian Format Siaran ........................................... 12 2. Proses Penyusunan Format Siaran .............................. 15 a............................................................................ Penyus unan Segmen Siaran ............................................. 15 b............................................................................ Penggo longan Jenis-jenis Acara Siaran ............................ 17 c............................................................................ Penent uan Format ........................................................... 18 B. Ruang Lingkup Radio ...................................................... 20 1. Pengertian Radio ........................................................ 20 2. Sejarah dan Perkembangan Radio .............................. 22 3. Struktur Organisasi Radio .......................................... 29 4. Karakteristik Radio .................................................... 30 5. Keunggulan dan Kelemahan Radio ............................. 36 C. Manajemen Qolbu ............................................................ 42 1. Karakteristik Qolbu .................................................... 43 2. Dasar-Dasar Manajemen Qolbu .................................. 43 a. Ikhlas ................................................................... 45 b. Sabar .................................................................... 46
61
c. Tawadhu ..............................................................
49
GAMBARAN UMUM RADIO 102.7 MQFM BANDUNG A. Sejarah Berdirinya ........................................................... B. Profil Perusahaan .............................................................. C. Visi dan Misi ................................................................... D. Struktur Organisasi Radio ................................................ E. Gambaran Umum Acara Manajemen Qolbu ..................... F. Jadwal Acara Radio .........................................................
51 52 53 57 58 59
TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN A. Latar Belakang Format Siaran .......................................... B. Proses Penyusunan Format Siaran .................................... C. Format Siaran Manajemen Qolbu .....................................
62 63 67
PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................... B. Saran-Saran .....................................................................
70 71
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ LAMPIRAN ............................................................................................
72 74
BAB III
BAB IV
BAB V
62
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Data Perusahaan Radio 102.7 MQFM ..............................
52
Tabel 2 : Target Audien 102.7 MQFM ............................................
54
Tabel 3 : Perusahaan yang me-relay Manajemen Qolbu .................
55
Tabel 4 : Jadwal Acara MQ FM .....................................................
59
Tabel 5 : Format Roundown Manajemen Qolbu 102.7 MQFM ..........
65
Tabel 6 : Format Siaran bersama Manajemen Qolbu 102.7 MQFM ...
66
Tabel 7 : Format Manajemen Qolbu 102.7 MQFM ...........................
67
63
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada awalnya radio sebagai media penyiaran dipandang sebelah mata oleh banyak orang, namun hal tersebut berubah saat media penyiaran ini menyelamatkan banyak orang yang berada di dalam sebuah kapal dan akhirnya tahun 1925-1930, sebanyak 17 juta pesawat radio terjual pada masyarakat dan di mulailah era radio menjadi media massa.1 Radio identik dengan musik atau lagu sehingga dijadikan media utama dalam mendengarkan musik atau lagu.2 Kini, radio telah berkembang dengan pesat, hal ini ditandai dengan adanya frekuensi Amplitudo Modulasi (AM) dan Frekuensi Modulasi (FM) yang bisa menjangkau ke seluruh dunia. Dalam sejarah perkembangan
radio,
terdapat
lebih
dari
100
format
siaran.
Diantaranya terdapat 10 format siaran yang populer, tertua dan melahirkan turunan (derivasi) format siaran selanjutnya. Pengertian format sendiri menurut Morissan, M.A. dalam bukunya
yang berjudul ”Manajemen Media Penyiaran: Strategi
Mengelola Radio dan Televisi” menjelaskan bahwa format adalah
1 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi (Jakarta: PT. Prenada Media Group, 2008), h. 3. 2 Fatmasari Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, Scriptwriter, dan Reporter Radio (Jakarta: Penebar Swadaya, 2007) h. 6.
64
penyajian program dan musik yang memilki ciri-ciri tertentu oleh stasiun radio.3 Sedangkan siaran adalah suatu pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak melalui sebuah perangkat penerima siaran.4 Ada beberapa jenis format dalam stasiun radio, diantaranya adalah format radio anak-anak, remaja, dewasa, dan tua.5 Peneliti memfokuskan tulisan ini pada format religi “Manajemen Qolbu” yang ada di radio 102.7 MQFM. Acara Manajemen Qolbu berlangsung pada pukul 05.00 s/d 06.00 WIB. Program religi ini menyiarkan siaran ke berbagai tempat yang berbeda dengan menggunakan relay yang berfungsi untuk menerima gelombang elektromagnetik dari stasiun pemancar, kemudian memancarkan siaran radio itu di daerahnya.6 Hal ini dikarenakan, 102.7 MQFM
bekerja sama dengan banyak
perusahaan radio di Indonesia dan mancanegara. Hal inilah yang membuat peneliti akhirnya tertarik dan memutuskan untuk meneliti lebih lanjut mengenai format siaran pada sebuah perusahaan radio 102.7 MQFM dan mengambil judul “ANALISIS DESKRIPTIF FORMAT SIARAN MANAJEMEN QOLBU DI RADIO 102.7 MQFM BANDUNG” BANDUNG”.
3 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, h. 220. Ibid., h. 32. 5 Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, h. 11. 6 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, h. 5. 4
65
B. Batasan dan Perumusan Masalah Untuk menghasilkan penelitian yang maksimal, maka dalam penelitian skripsi ini peneliti hanya membatasi pada format siaran dakwah Manajemen Qolbu yang ada di radio 102.7 MQFM Bandung. Kemudian timbulah perumusan masalah sebagai berikut: 1. Faktor apa saja yang melatarbelakangi penyusunan format siaran Manajemen Qolbu di Radio 102.7 MQFM? 2. Bagaimana proses penyusunan format siaran Manajemen Qolbu di Radio 102.7 MQFM? 3. Bagaimana format siaran dakwah Manajemen Qolbu di Radio 102.7 MQFM?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Akademis Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: a. Mengetahui faktor apa yang melatarbelakangi penyusunan format siaran Manajemen Qolbu di Radio 102.7 MQFM
66
b. Mengetahui proses penyusunan format siaran Manajemen Qolbu di Radio 102.7 MQFM. c. Untuk mendapatkan pengetahuan dan menambah wawasan mengenai bagaimana format siaran radio 102.7 MQFM khususnya acara Manajemen Qolbu.
2. Tujuan Praktis Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi terhadap sesuatu yang merujuk ke pembahasan mengenai format siaran acara radio. Serta diharapkan juga agar dapat dipergunakan sebagai bahan kajian yang bermanfaat bagi mahasiswa dan mahasiswi
Universitas
Islam
Negeri
Jakarta,
khususnya
Konsentrasi Jurnalistik.
3. Manfaat Akademis Akade mis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam memberikan gambaran mengenai seluk beluk format siaran di radio bagi Universitas Islam Negeri Jakarta, pada Fakultas
Dakwah
khususnya.
4. Manfaat Manfaat Praktis
dan
Komunikasi,
Konsentrasi
Jurnalistik
67
a. Diharapkan
dapat
memberikan
masukan
bagi
peneliti
selanjutnya, yang membahas permasalahan seputar format siaran. b. Dapat
menjadi
kontribusi
ilmiah
bagi
studi
Konsentrasi
Jurnalistik khususnya. c. Serta dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada media massa khususnya pada institusi radio 102.7 MQFM dalam menyajikan format siaran.
D. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang format siaran radio, khususnya
yang
berkaitan dengan dakwah sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, tetapi pada penelitian ini, peneliti membahas tentang format siaran dalam suatu acara dakwah di salah satu stasiun radio Bandung, yaitu 102.7 MQFM, yang menyatakan bahwa format dalam acara tersebut termasuk dalam format yang berdasarkan umur audien. Dalam penulisan ini peneliti meninjau skripsi Bunga Wanti yang berjudul “Format Siaran Acara Ibadah Staradio Tangerang-Banten”, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, 2007. Pada penelitian tersebut, Bunga memfokuskan pada bagaimana format siaran acara ibadah staradio, pesan dan metode yang digunakan dalam penyampaian acara ibadah staradio.
68
Sebagian
besar
pembahasan
yang
diteliti
oleh
Bunga
diantaranya adalah pembagian format-format yang berdasarkan umur audien dan makna dari penyampaian dakwah yang disampaikan dari sebuah stasiun radio kepada masyarakat banyak. Perbedaan antara penelitian ini
dengan penelitian yang
dilakukan oleh Bunga terletak pada batasan dan rumusan masalah yang diteliti, dimana pada penelitiannya itu, selain membahas tentang format dan dakwah, Bunga wanti juga membahas pesan-pesan yang ada pada acara ibadah staradio dan metode penyampainnya, sedangkan pada penelitian ini, peneliti membahas latarbelakang penyusunan format, proses penyusunan format, dan format siaran dakwah tersebut. Penelitian ini juga dikuatkan oleh beberapa sumber-sumber literatur radio, format, dan acara Manajemen Qolbu 102.7 MQFM sebagai topik pembahasan yang diambil. Namun, hal ini cukup menjadi sebuah tinjauan bagi peneliti untuk menjadikan penelitian ini sebagai salah satu karya ilmiah, selain itu bisa juga dijadikan sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
E. Metodologi Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Untuk
memperoleh
data,
peneliti
menggunakan
jenis
penelitian berdasarkan pada pendekatan kualitatif dengan metode
69
deskriptif analisis. Pendekatan penelitian kualitatif adalah sebuah riset yang tidak mengutamakan besar atau banyaknya populasi atau sampling. Riset ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data yang dalam dengan wawancara.7
2. Subjek dan Objek Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah acara radio 102.7 MQFM yaitu Manajemen Qolbu, sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah format siaran Manajemen Qolbu di radio 102.7 MQFM. Adapun sumber data utama penelitian adalah hasil wawancara dan observasi lapangan.
3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi adalah suatu pengumpulan data dengan mengamati langsung terhadap objeknya atau hal-hal yang perlu diperhatikan lainnya. Teknik observasi ini dibantu dengan seperangkat peralatan, seperti: kamera, tape recorder, dan buku catatan, hal ini bertujuan agar peneliti mencatat keadaan di lapangan, seperti kelebihan dan keunggulan yang terdapat di lapangan, juga hasil wawancara dan lain-lain. Observasi ini 7
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), h. 58.
70
dilakukan dengan mengadakan kunjungan ke stasiun radio 102.7 MQFM yang berada di Bandung sebanyak empat kali kunjungan, mulai tanggal 13 Februari sampai dengan 16 Februari 2009.
b. Interview atau Wawancara Interview atau wawancara adalah proses percakapan dengan maksud tertentu percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee ) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.8 Teknis yang digunakan adalah interview bebas terpimpin, yaitu peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada K.H. Abdullah Gymnastiar sebagai pendiri Pesantren Daarut Tauhid dan Radio 102.7 MQFM, Teh ninih sebagai satu-satunya ustadzah tetap yang mengisi tausiyah kajian muslimah di 102.7 MQFM, Ustadz Agus Al Muhajir sebagai penyiar radio MQFM, dan Ustadz Mulyadi Al Fadhil sebagai pengganti ceramah Aa Gym saat beliau sedang tidak ada di tempat, kemudian langsung dijawab oleh narasumber dengan bebas terbuka, menjawab pertanyaan apa saja yang timbul dari permasalahan yang ada.
c. Dokumentasi
8
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cetakan ke-23, 2007), h. 186.
71
Metode ini digunakan untuk melengkapi data-data yang tidak tercatat
dengan cara melampirkan dokumen-dokumen
yang berupa foto atau rekaman formal suatu lembaga kegiatan. Seperti kegiatan sehari-hari, properti dan profil dari 102.7 MQFM.
d. Teknik Analisis Data Dalam pengolahan datanya skripsi ini menggunakan analisis deskriptif, yaitu peneliti berusaha menggambarkan objek
penelitian
apa
adanya
sesuai
dengan
kenyataan
berdasarkan pada teori yang ada dan berusaha memberikan pemecahan masalah sehingga menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.9 Pada skripsi ini peneliti memperoleh data dari berbagai sumber yang ada, lalu dibedakan menjadi sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer yang ada dalam skripsi ini adalah
literatur yang terkait langsung dengan strategi
penyiaran dakwah yang diterapkan oleh 102.7 MQFM, misalnya roundown
acara
dan
situs
resmi
102.7
MQFM
http://mediahaydar.blogspot.com/2008/12/dpu-dt-mqfm-salingmenguatkan.html
dan
http://langitcirrus.wordpress.com/2009/03/02/news-daftarradio-yg-me-relay-mq-fm/.Dimana itu semua adalah acuan,
9
Ibid., h. 5.
72
bahan referensi dan alat sosialisasi akan keberadaan radio 102.7 MQFM. Adapun sumber sekunder pada skripsi ini adalah literatur yang memiliki kaitan secara langsung dengan objek penelitian, seperti misalnya audien dan stasiun-stasiun yang merelay acara Manajemen Qolbu. Teknik penulisan dan penyusunan skripsi ini berpedoman pada buku: “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang disusun oleh tim penulis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007”.10
4. Waktu Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di stasiun radio 102.7 MQFM Bandung. Jl. Gegerkalong Girang Baru No: 11 Graha Edukasi, Bandung 40154 Indonesia. Telephone: (022) 2005131 Fax (022) 2002827. Adapun waktu pelaksaan penelitiannya dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2009.
F. Sistematika Penulisan
10
Tim Penulis, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) CeQDA, Cetakan ke- II, 2007.
73
Untuk bisa memahami skripsi ini dengan jelas berdasarkan urutan, maka peneliti menyusun skripsi ini dengan sistematika penulisan yang lebih objektif dalam permasalahan yang dibahas. Bab I
Pendahuluan, terdiri atas tujuh sub bab, yaitu: Latar belakang kenapa peneliti membuat sebuah karya ilmiah dengan judul “Analisis Deskriptif Format Siaran Manajemen Qolbu di Radio 102.7 MQFM Bandung”, batasan dan rumusan masalah yang akan dibahas seputar format. Peneliti juga mempunyai tujuan dan manfaat tersendiri, dikarenakan penelitian ini meninjau dari penelitian sebelumnya, pada bab ini tinjauan pustaka yang dipakai oleh peneliti sebagai bahan tinjauan adalah penelitian yang diambil oleh Bunga Wanti yang berjudul “Format Siaran Acara Ibadah Staradio Tangerang-Banten” 2007,
selanjutnya
adalah
metodologi
penelitian
melalui
pendekatan kualitatif analisis deskriptif, dan Sistematika Penulisan. Bab II
Peneliti membahas tinjauan teori, yang terdiri dari format siaran yang menjelaskan tentang pengertian format siaran, proses penyusunan
format siaran yang berisi
tentang
penyusunan segmen siaran, penggolongan jenis-jenis acara siaran, dan penentuan format siaran. Pada ruang lingkup radio yang menjelaskan pengertian radio, sejarah dan perkembangan radio, struktur organisasi radio, karakteristik radio, serta keunggulan dan kelemahan radio. Selanjutnya menjelaskan tentang pengertian Manajemen Qolbu yang
74
terdiri dari karakteristik Qolbu dan dasar-dasar Manajemen Qolbu. Bab III Gambaran umum 102.7 MQFM Bandung, terdiri dari profil radio 102.7 MQFM yaitu: profil perusahaan, sejarah berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi, gambaran umum acara Manajemen Qolbu, dan jadwal acara radio 102.7 MQFM Bandung. Bab IV Temuan dan analisa data lapangan yang terdiri dari faktor apa saja
yang
melatarbelakangi
penyusunan
format
siaran
Manajemen Qolbu, bagaimana proses penyusunan format siaran Manajemen Qolbu dan bagaimana format siaran Manajemen Qolbu di radio 102.7 MQFM Bandung. Bab V
Kesimpulan dan saran-saran mengakhiri penulisan karya ilmiah ini.
75
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Format Siaran 1. Pengertian Format Siaran Dalam dunia bisnis tingkat persaingan stasiun radio di kota-kota besar dewasa ini cukup tinggi dalam merebut perhatian audien. Program radio harus dikemas sedemikian rupa agar menarik perhatian dan dapat diikuti sebanyak mungkin orang. Hal ini pada akhirnya menentukan format stasiun penyiaran yang harus dipilih. Format adalah penyajian program dan musik yang memiliki ciriciri tertentu oleh stasiun radio. Secara lebih sederhana dapat dikatakan format stasiun penyiaran atau format siaran radio dapat didefinisikan sebagai upaya pengelola stasiun radio untuk memproduksi program siaran yang dapat memenuhi kebutuhan audiennya.11 Program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran tertentu seiring makin banyaknya stasiun penyiaran dan makin tersegmennya audien. Format siaran diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar tentang apa, untuk siapa dan bagaimana proses pengolahan suatu siaran hingga dapat diterima oleh audien. Proses penentuan format dimulai dari penentuan visi dan misi yang ingin dicapai. Pemahaman tentang pendengar yang dituju melalui riset ilmiah untuk mengetahui apa kebutuhan dan bagaimana perilaku sosiologis-psikologis mereka. 11
Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi (Jakarta: PT. Prenada Media Group, 2008), h. 220.
76
Tujuan penentuan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak secara spesifik dan untuk kesiapan berkompetisi dengan media lainnya disuatu lokasi siaran. Format siaran lahir dan berkembang seiring dengan tuntunan spesialisasi siaran akibat maraknya pendirian stasiun radio. Format siaran dapat ditentukan dari berbagai aspek, misalnya aspek demografis audien seperti kelompok umur, jenis kelamin, profesi hingga geografi. Pada stasiun penyiaran radio terdapat beberapa format, misalnya radio anak-anak, remaja, muda, dewasa dan tua. Berdasarkan profesi, perilaku atau gaya hidup ada radio berformat: profesional, intelektual, petani, buruh, mahasiswa, nelayan, dan sebagainya. 12 Penyajian format dalam menyampaikan informasi terbagi menjadi dua bagian, yaitu dominasi berita (all news) dan dominasi perbincangan (all talk atau talk news). Ada juga yang mengkombinasikan kedua format tersebut, dinamakan dengan news talk atau talk news. Format all news, misalnya, terdiri atas (berita lokal, regional, nasional dan internasional), laporan feature, analisis, komentar dan editorial. Target audien format ini adalah pendengar berusia antara 25 hingga 54 tahun dengan tingkat pendidikan yang baik. Sementara format khusus (specialty) adalah format yang dikhususkan untuk audien berdasarkan etnis dan agama. Dengan demikian, format khusus ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu format etnik dan format agama.
12
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, h. 221.
77
Program atau segmen yang disiarkan oleh radio sampai sekarang belum mempunyai format yang baku. Dalam perencanaan dan pembuatan program siaran radio, masing-masing Negara masih menggunakan formatnya sendiri sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Negara-negara Eropa misalnya format siarannya masih terpaku pada hitungan waktu. Artinya penyajian siaran-siaran tertentu disesuaikan dengan waktu yang disesuaikan, sedangkan Negara Amerika khususnya voice of America, penyajian siarannya berdasarkan intonasi. Artinya pembacaan atau penyiaran mendominasi, misalnya suara penyiar (announcer) dan kecepatan pembacaan (Speed). Format seperti ini membuat segmen atau siaran yang disajikan terasa sangat formal.13 Negara di Asia-Pasific termasuk Indonesia mencontoh gaya Eropa BBC London dan ABC Australia. Format ini lebih cocok jika disesuaikan dengan masyarakat kita yang mempunyai perhatian yang sangat terbatas, cenderung mengikuti segmen atau siaran yang ada hubungannya dengan kehidupannya sendiri, serta tidak bisa mengikuti acara secara keseluruhan. Format penyajian siaran radio mulai berkembang di beberapa Negara sekitar tahun 1980-an. Pembacaan siaran bisa dibubuhi dengan insert voice berupa laporan pendek (voice report), statement pejabat, wawancara singkat langsung dari lokasi, pidato tokoh, insert telepon dan news conference. Bahkan ada yang memasukan sound efek sebagai ilustrasi seperti jingle, gamelan, musik dan sebagainya.14
13 14
Totok Djuroto, Mengelola Radio Siaran (Semarang: Dahara Prize, 2007), h. 131. Ibid., h. 132.
78
Di Indonesia format siaran menjadi wajib dimiliki setiap stasiun penyiaran sebagaimana ketentuan Undang-Undang penyiaran yang menyatakan bahwa pemohon izin penyiaran yang ingin membuka stasiun penyiaran wajib mencantumkan nama visi, misi dan format siaran yang akan diselenggarakan serta memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang.15 Pada umumnya stasiun radio memproduksi sendiri program siarannya. Hal ini menyebabkan stasiun radio hampir tidak pernah melibatkan pihak-pihak luar dalam proses produksinya. Memproduksi program radio memerlukan kemampuan dan keterampilan sehingga menghasilkan produksi program yang menarik untuk didengar. Secara umum program radio terdiri atas dua jenis, yaitu musik dan informasi. Kedua jenis program ini kemudian dikemas dalam berbagai bentuk yang pada intinya harus bisa memenuhi kebutuhan audien dalam hal musik dan informasi.16
2. Proses Penyusunan Format Siaran a. Penyusunan Segmen Siaran Penyusunan segmen siaran meliputi: pembagian bahan siaran (materi), pembagian waktu siaran, dan perencanaan siaran. Programming atau redaksional organisasi perusahaan radio secara departemental berikut
15 16
69-103.
Pasal 33 Ayat (2), Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional (Yogyakarta: Pustaka Populer, 2004), h.
79
mengacu kepada bagan organisasi jenis atau tipe stasiun yang beritanya di bawah supervisi programnya.17 1) Pembagian Bahan Siaran Setiap segmen acara yang akan disiarkan terlebih dahulu dikelompokkan ke dalam beberapa golongan konsep sesuai dengan format yang akan digunakan. Materi siaran dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, seperti misalnya umur, berita, dan hiburan. 2) Pembagian Waktu Siaran Pembagiannya terdiri dari empat waktu: pagi, siang, petang dan malam. Pembagian waktu ini penting dalam pemikiran dan perencanaan penata acara siaran mengingat pendengarnya berbeda dalam kebiasaan sehari-hari di tiap-tiap waktu tersebut, seperti penyesuaian berita, drama, pendidikan atau penerangan, dan penyajian hiburan. 3) Pelaksanaan Siaran Melaksanakan materi-materi (segmen acara) sesuai dengan waktu-waktu yang direncanakan berdasarkan pembagian bahan siaran yang telah ditetapkan bersama. 4) Evaluasi Setelah melakukan tahap-tahap di atas, kemudian muncul suatu permasalahan dan ide gagasan terbaru sesuai dengan keadaan
17
Alexander dan Henny. Manajemen Media Massa (Jakarta: Modul 1-9 Universitas Terbuka, 2004), h. 7.12.
80
yang berkembang, maka hal-hal tersebut perlu dibahas kembali agar mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
b. Penggolongan Jenis-jenis Acara Siaran Penggolongan ini terdiri dari empat golongan:18 1) Siaran pemberitaan dan penerangan (news and information programme) yang mencangkup: Warta Berita (straight news), Reportase (current affair), Penerangan Umum (general information), dan pengumuman (public service). 2) Siaran pendidikan (education programme) mencangkup: Siaran Anak-anak (children hour), Siaran Remaja (youth programme), Siaran Sekolah (school broadcasting), Siaran Pedesaan (plural broadcasting), Siaran Keluarga Berencana (family planning programme), Siaran Agama (religi programme), Ruangan Wanita (womans hour), dan Pengetahuan Umum (adult education). 3) Siaran Kebudayaan (culture programme) mencangkup: Musik Daerah Popular (local music), Musik Indonesia Popular (national music), Musik Asing (foreign music), dan Hiburan Ringan (light entertaint). 4) Siaran Lain-lain (miss cellaneous) meliputi: Ruangan Iklan (komersial sport announcement), dan Pembukaan atau Penutup Siaran (opening atau closing tune).
18
Ibid., 7. 13.
81
c. Penentuan Format Proses penentuan format dimulai dari penentuan visi dan misi yang harus dicapai, pemahaman tentang audience yang dituju melalui riset ilmiah untuk mengetahui apa kebutuhan dan bagaimana perilaku sosiologis-psikologi mereka. Hal inilah yang menentukan format siaran relevan beserta implementasinya pada wilayah program dan pemasaran. Target audience adalah memilih satu atau beberapa segmen audience yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran program, promosi, dan penentuan format yang akan dipakai. Targeting disebut juga dengan selecting karena audience harus diseleksi. Pemilihan suatu audience hendaknya dilakukan berdasarkan berdasarkan riset yang memadai, sebelum suatu segmen audience dimasuki ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi:19 1) Apakah segmen itu cukup besar? ini berarti segmen yang dipilih hendaknya cukup potensial, dalam arti terdapat populasi yang cukup besar, sehingga dapat menjamin continuitas program dan produksi program. 2) Apakah ada daya belinya? populasi yang besar dalam sebuah segmen belum menjamin keberhasilan. 3) Apakah dapat dibedakan dengan segmen lainnya? sebuah segmen yang baik harus dapat dibedakan dengan jelas dengan segmensegmen lainnya.
19
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, h. 184.
82
4) Apakah sudah ada pesaing lain yang menguasai segmen itu? sebuah segmen yang menarik tidak selalu terbuka untuk semua pendatang baru. 5) Apakah segmen itu dapat dijangkau? segmen yang baik harus dapat dijangkau. Dalam hal ini, media penyiaran harus memiliki sarana pemancar dan promosi yang dapat menjangkau segmen yang dituju.
Menurut Clancy dan Shulman (1991) ada empat kriteria yang harus dipenuhi oleh pengelola media penyiaran untuk mendapatkan audience sasaran yang optimal. Keempat kriteria itu adalah :20 a) Responsif, audience sasaran harus responsive terhadap program yang ditayangkan sesuai dengan format segmen. b) Potensi Penjualan, setiap program yamg akan disiarkan harus memiliki potensi penjualan yang cukup luas. Semakin besar kemungkinan program untuk mendapatkan audience sasaran, maka semakin besar nilainya. c) Pertumbuhan Memadai, audience tidak dapat dengan segera bereaksi. Audience bertambah secara perlahan-lahan sampai akhirnya meningkat dengan pesat. d) Jangkauan Iklan, pemasangan iklan biasanya menyesuaikan dengan format yang ada, media penyiaran yang paling tepat untuk memasarkan produknya. Audience sasaran dapat dicapai dengan
20
Ibid., h. 186.
83
optimal kalau pemasang iklan dapat dengan tepat memilih media untuk mempromosikan dan memperkenalkan produknya.
B. Ruang Lingkup Radio 1. Pengertian Radio Radio merupakan “dunia” yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Dari lapisan bawah, menengah, hingga lapisan atas, baik tua maupun muda, semuanya pasti sudah akrab dengan media yang satu ini.21 Radio juga merupakan media auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah, merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana. Radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara, dan berupaya memvisualisasikan suara penyiaran ataupun informasi faktual melalui telinga pendengarnya.22 Radio sebagai salah satu pilihan media hiburan dan informasi ternyata tidak kalah pamor dengan media cetak maupun elektronik lainnya. Info kesehatan, teknologi, gaya hidup, info seni dan budaya berita politik, ekonomi, kriminalitas, agama bahkan gosip artis bisa didengar secara gratis dari shubuh hingga tengah malam.23
21
Fatmasari Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, Scriptwriter dan Reporter (Jakarta: Penebar Swadaya, 2007), h. 5. 22 Masduki, Jurnalistik Radio, Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar, (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, Cetakan-ke IV, 2006), h. 9. 23 Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, 2007, h. 5.
84
Di dunia radio terdapat dua macam istilah, yaitu siaran radio dan radio. Dilihat dari konotasinya siaran radio merujuk pada isi segmen atau siarannya, seperti berita, obrolan, pidato, uraian, sandiwara, musik, gamelan, iklan dan sebagainya, sedangkan radio mengarah kepada institusi atau lembaganya. Radio adalah nama dari stasiun penyelenggara penyiaran radio yang bersangkutan. Misalnya, Radio Republik Indonesia, Radio Tri Jaya Jakarta, Radio Suara Surabaya, Radio Gajah Mada Semarang. Dalam radio (Broadcasting) istilah radio mempunyai arti yang luas. Radio bisa berarti benda alat elektronik yang dapat mengeluarkan suara, yaitu pesawat radio. Radio juga berarti sebutan dari lembaga atau tempat dimana siaran atau segmen disiarkan sehingga benda-benda tersebut mengeluarkan bunyi.
“Sedangkan menurut Encyclopedia of Science and Technology, radio berarti alat komunikasi yang dapat menyampaikan dan menerima pesan tanpa kabel dengan menggunakan gelombang elektromagnetik. Jadi, pengertian radio adalah suatu media massa yang menyampaikan pesan dalam bentuk modulasi berupa tanda-tanda (morse), suara (voice), kalimat (talk), bunyi-bunyian (sounds), dan sebagainya. Dipancarkan melalui gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tinggi ke udara melalui antena yang bisa disebut dengan transmitter. Sinyalsinyal modulasi tersebut kemudian diterima oleh alat penerima yang disebut radio penerima (receiver).” 24
Di Indonesia sampai saat ini, medium radio yang digunakan untuk berkomunikasi ada tiga yaitu: Pertama, Radio Panggil (pager), Kedua, Radio Komunikasi (walky-talky), dan Ketiga, Radio (broadcast).
24
Djuroto, Mengelola Radio, h. 2.
85
Menurut cara kerjanya, ketiga radio ini sama-sama berfungsi sebagai media komunikasi penyampaian informasi. Tetapi mempunyai sifat dan spesifikasi yang berbeda. 25 a) Radio Panggil (pager) sifat komunikasinya searah (linier). Artinya si penerima (komunikan) hanya dapat menerima pesan saja tanpa bisa merespon langsung b) Radio komunikasi (walky-talky) bisa berkomunikasi dua arah (two way traffic communication) antara komunikator dan komunikan bisa berhubungan secara langsung meskipun tidak secara face to face. c) Radio (broadcast) lebih komplit lagi, karena selain bisa berkomunikasi dua arah (request program) radio bisa menyiarkan musik sehingga dapat berfungsi sebagai media hiburan.
2.
Sejarah dan Perkembangan Radio Seperti saat ini, perkembangan dunia modern ditandai dengan makin meningkatnya ilmu pengetahuan, dari ilmu eksakta sampai ke elektronika
modern.
Munculnya
radio
merupakan
bukti
adanya
perkembangan tentang elektronika modern ini. Radio lahir melalui penyelidikan-penyelidikan para ilmuwan yang dengan gigih mengembangkan teori tentang gelombang elektromagnetik, melalui berbagai eksperimen yang kemudian merupakan prinsip kerja dari suatu
25
pesawat
Ibid., h. 9.
radio.
Banyak
tokoh
ilmuwan
yang
mencoba
86
mengembangkan teori tentang gelombang elektronik ini sejak tahun 1865. Namun demikian, radio itu sendiri baru dikemukakan pada tahun 1898 oleh seorang pemuda italia bernama Gugliemo Marconi, setelah dalam beberapa tahun secara tekun mempelajari teori gelombang elektromanetik, dengan mencoba membuat pemancar atau transmitter, serta alat penerima yang di sebut radio atau receiver.26 Munculnya radio di Indonesia, sudah tidak lagi dipengaruhi dari sudut tekniknya saja. Radio di Indonesia, timbul dan berkembang akibat langsung dihadapkan dalam tugas dan peranannya sehari-hari dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Proses berdirinya radio di Indonesia bermula dari kekhawatiran pemerintah kolonial Belanda terhadap tanah jajahannya Nederlands Indie atau Indonesia. Radio yang pertama kali didirikan oleh pemerintah Belanda adalah Botaniasche Radio Vereeniging (BRV) berkedudukan di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1925. Lima tahun kemudian Belanda mendirikan sebuah radio yang lebih besar lagi dan merupakan suatu badan yang bertugas mengurusi soal siaran melalui radio. Badan tersebut adalah Nederlands Indische Radio Omroep Maatschappij (NIROM). Siaran-siaran NIROM ini mendapat simpati dari masyarakat, karena isi siarannya yang ternyata menarik perhatian dan sangat digemari rakyat kecil. Karena itu pemerintah kebudayaan dan kesenian asli bangsa Indonesia termasuk kesenian daerahnya.
26
Ibid., h. 31-32.
87
Sejarah radio di Indonesia mencatat masa prihatin yang paling mendalam, ketika kekuasaan pemerintah Belanda beralih kepada pemerintahan Jepang. Jepang yang datang dan menang mengusir Belanda, mencabut semua izin radio swasta maupun radio yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda. Tidak itu saja, Jepang mem-bereidel pesawat radio milik rakyat dengan menutup (meng-lak) semua gelombang radio yang ada dalam pesawat milik rakyat, kecuali gelombang radio milik pemerintah Jepang. Dengan demikian, rakyat yang memiliki pesawat radio hanya bisa mendengarkan siaran radio yang disiarkan oleh pemerintah Jepang.27 Sebagai gantinya pemerintah Jepang hanya mendirikan dua radio. Pertama, yang disebut radio Hoso Kanri Kyoku (HKK). Radio ini, merupakan radio pemerintah Jepang yang siarannya ditujukan kepada bangsa Indonesia, dengan pengantar bahasa Indonesia. Tujuan utama dari siaran radio ini adalah, Jepang mempengaruhi rakyat Indonesia dengan siaran-siarannya, agar rakyat Indonesia mau membantu Dai Nipon (tentara Jepang), apabila suatu saat menghadapi perlawanan tentara sekutu sebagai musuh Jepang. Bila mereka memperebutkan kembali Indonesia. Radio Jepang yang kedua adalah Taigaihoso Bu, radio ini menyiarkan siaran militer dari pemerintah Jepang yang ditujukan ke luar Negeri berupa propaganda-propaganda perang dengan pengantar bahasa Inggris.
27
Ibid., h. 33-34.
88
Meskipun pesawat radio milik rakyat gelombangnya ditutup dengan lak, kenyataannya banyak teknisi radio bangsa Indonesia sendiri, masih bisa menyadap siaran radio dari luar Negeri guna mengetahui secara jelas perkembangan situasi dunia. Sebenarnya politik Jepang menutup semua gelombang pada pesawat radio milik rakyat, secara tidak langsung mendidik bangsa Indonesia untuk mampu berfikir terhadap pemanfaatan radio yang sebenarnya. Terbukalah pengetahuan mereka bahwa sebenarnya radio dapat digunakan sebagai sarana propaganda perang, mampu digunakan untuk mempengaruhi lawan dengan membalikan fakta yang sebenarnya, guna megelabui lawan. Selain itu bangsa Indonesia juga menyadari adanya pengaruh yang ditimbulkan dari siaran radio tersebut, sehingga mereka lebih memahami fungsi dan peranan radio.28 Indonesia, secara resmi memiliki radio sendiri setahun setelah negeri ini merdeka, tepatnya tahun 1946. Sebenarnya radio di Indonesia sudah berdiri sejak tanggal 11 september 1945 bernama Radio Republik Indonesia. Namun, berdirinya Radio Republik Indonesia ini belum sempat diresmikan oleh pemerintah kita yang baru merdeka. Rintisan berdirinya Radio Republik Indonesia diprakarsai oleh Dr. Abdulrachman Saleh, ketika terjadi pecah perang kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945. Dr Abdulrachman Saleh bersama rekan-rekannya secara diam-diam mendirikan radio yang terletak di jalan Gondangdia Jakarta. Melalui radio inilah para pemimpin Indonesia memberikan pidato-
28
Ibid., h. 37-38.
89
pidatonya membakar semangat bangsa Indonesia untuk berjuang mengusir penjajah. Melalui
radio
ini
pula
proklamasi
Republik
Indonesia
disebarluaskan dan didengar oleh Negara-negara lain. Setelah itu, bermunculan kembali radio-radio milik pribumi yang dulunya dibekukan oleh pemerintah penjajah Jepang. Radio milik rakyat Indonesia itu tersebar diseluruh Indonesia. Tanggal 10 September 1945 diselenggarakan pertemuan antar pemilik radio pribumi diseluruh Indonesia. Pertemuan itu memutuskan, meminta pemerintah Republik Indonesia yang baru merdeka agar mendesak Jepang yang sudah menyerah, untuk menyerahkan seluruh peralatan radio yang dulunya disita dari rakyat Indonesia, maupun radio milik Jepang sendiri, dalam keadaan itu, baik dan lengkap dengan pemancarnya kepada pemerintah Republik Indonesia. Tanggal 11 September 1945, pertemuan antara pemilik radio diseluruh Indonesia dilanjutkan kembali bertempat di Gang Mentang Kecil Jakarta. Dari hasil pertemuan, mufakat untuk mendirikan radio Republik Indonesia ini dengan nama Radio Republik Indonesia. Semula yang menjadi anggota baru Sembilan radio saja yang ke semuanya berada di pulau jawa, yaitu radio dari Jakarta, Bandung, Semarang, Purwokerto, Solo (Surakarta), Yogyakarta, Madiun, Malang, dan Surabaya. Sejak saat itulah radio yang mengikuti pertemuan mempunyai kesepakatan mendirikan Radio Republik Indonesia itu, mulai menamakan dirinya sebagai Radio Republik Indonesia Jakarta, Bandung, Semarang,
90
Solo, Surabaya, dan sebagainya. Semula yang menjadi perintis itu baru Sembilan stasiun radio, maka perkembangan selanjutnya Radio Republik Indonesia sudah tersebar diseluruh wilayah tanah air berjumlah 49 stasiun, dengan nama Radio Republik Indonesia. Medium radio di Indonesia, dari tahun ke tahun berkembang semakin pesat. Saat radio berdiri digunakan sebagai alat revolusi untuk mencapai kemenangan dalam perang memperebutkan kemerdekaan bangsa dari tangan penjajah, maka saat ini fungsi dan peranannya terus ditingkatkan sebagai salah satu media komunikasi dan informasi. Isi siaran Radio Republik Indonesia, diarahkan untuk mencangkup tiga sasaran, yaitu pendidikan, penerangan, dan hiburan. Kehidupan radio di Indonesia terus berkembang dengan cepat. Disamping 49 stasiun Radio Republik Indonesia ini bermunculan radioradio yang dikelola oleh pihak swasta. Bernaung dalam wadah radio non pemerintah yang jumlahnya mencapai ratusan stasiun di seluruh Indonesia. Munculnya radio swasta tersebut dimulai sekitar tahun 1960-an. Ketika itu para teknisi elektronika kita sedang membuat pemancar radio (transmitter), hanya dengan memakai alat yang mereka sebut variable sebagai pengantar gelombangnya. Variable ini berupa tumpukan lempengan alumunium yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa digunakan sebagai penghantar gelombang elektromagnetik. Peralatan ini bahannya mudah di dapat, apalagi ditambah dengan munculnya transistor yaitu suatu alat yang dapat berfungsi pengganti bolabola lampu hampa udara (focum tube) yang biasanya digunakan untuk
91
membuat pemancar ataupun radio. Dengan kemudahan membuat pemancar radio (transmitter) dengan lempengan alumunium (variable) ini, terjadilah suatu euphoria (kebebasan dalam hal mendirikan radio). Kemudian muncul radio-radio yang didirikan oleh perseorangan ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang hanya berdasarkan kesenangan. Tahun 1970 pemerintah memberlakukan peraturan suatu tata tertib dalam undang-undang yang berhubungan dengan radio. Peraturan dalam undang-undang ini berisikan pengaturan pemakaian gelombang radio, penyusunan acara siaran, dan cara kerja organisasinya. Ke semuanya itu dibuat agar dalam mengelola radio selain berdasarkan kesenangan dapat menjadi suatu sarana yang bernuansa bisnis sehingga radio dapat dimanfaatkan oleh semua masyarakat dan pengelolanya memperoleh keuntungan (profit oriented).29 Penataan RRI sebagai Radio Republik Indonesia diatur di dalam PP No. 12 Tahun 2005, dimana RRI di tempatkan sebagai PERJAN (Perusahaan Jawatan) yang berstatus sebagai lembaga penyiaran publik dibubarkan sesuai dengan ketentuan pasal 2 ayat 2 PP No.12 Tahun 2005. Sebagai Radio Republik Indonesia, RRI diharuskan memberikan pelayanan informasi pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial serta melestarikan budaya bangsa. Oleh karena itu RRI sebagai lembaga penyiaran publik harus nonprofit, independent, dan lebih mengutamakan fungsi-fungsi penyiaran publik.30
29 30
h. 55.
Djuroto, Mengelola Radio, h. 31-44. Tommy Suprapto, Berkarier di Bidang Broadcasting (Jakarta: Media Pressindo, 2006),
92
3. Struktur Organisasi Radio Status stasiun penyiaran mempengaruhi bentuk, srtuktur, dan tata kerja
organisasi.
Bahkan
perbedaan
status
stasiun
penyiaran
mempengaruhi pola fikir dan tindak personil dalam pengelolaan stasiun penyiaran termasuk programming atau redaksional siaran. Di sini dihindarkan prosedur birokrasi yang ketat dan kuat, dengan demikian perlu ditata hubungan kerja yang lancar antara pimpinan dan pelaksana serta antar pimpinan maupun antar pelaksana. Untuk memperlancar prosedur kerja organisasi penyiaran, biasanya disusun skema prosedur, dan tata kerja organisasi yang lebih menjelaskan siapa
bertanggung jawab
dikerjakannya.
kepada
siapa,
dan bidang apa
yang
93
Berikut ini adalah struktur organisasi penyiaran radio:31 Executive
Producer
Writer
Director
Audio Director
Lighting Dasar
Assistant
Technical director
Camera Operator
Videotape
Assistant
Gater
Set Designer Operator
Set Construction
Hair
Graphic Coordinator
Talent
Make-up
Wardrobe Gambar 1: Struktur Organisasi Radio
4. Karakteristik Radio Radio memiliki karakteristik yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, karena memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan komunikasi massa. Karakteristik radio memberikan manfaat yang unik, baik ditinjau dari sisi keunggulan maupun kelemahannya.
31
Henny, Manajemen Media Massa, h. 7.13.
94
D.Cary, Tannenbaum dalam bukunya “ The Radio & Television Commercial “ menulis beberapa karakteristik radio. 32 a. Radio itu terdapat dimana-mana. Dalam bukunya ini, Carry menyebutkan terdapat sekitar setengah milyar pesawat radio, 73% diantaranya berada di rumah, toko-toko, tempat potong rambut, dan di kantor-kantor. Radio-radio yang berada di mobil dan truk terhitung sekitar 100 jutaan. Dan radio portable yang berjumlah jutaan berada dimana-mana bahkan dalam kegiatan olah raga yang disiarkan secara langsung. Terlebih, tidak seperti media cetak, radio tidak dapat diabaikan. Jika anda dalam jarak dengar sebuah radio yang sedang menyala, anda akan mendengar nya baik anda menginginkannya ataupun tidak. jumlah ini masih bisa di katakan tidak real, mengingat masih banyak radio transistor yang bisa diperjualbelikan secara bebas oleh pedagang asongan, belum lagi jika melihat feature ponsel yang sekarang banyak yang memiliki feature radio. b. Radio itu bersifat memilih. Geografis, demografis, dan keragaman program stasiun radio membantu pengiklan menetapkan target pendengar. Fleksibilitas semacam ini berarti bahwa spot iklan dapat disiarkan dalam jaringan regional atau nasional. Dapat diudarakan setiap jam di siang atau malam hari. Para pengiklan bisa memilih dari berbagai macam stasiun radio baik AM ataupun FM, masing-masing dengan 32
Harley Prayudha, Radio, Penyiar It’s Not Just a Talk (Malang: Bayumedia Publishing, 2006), h. 13-15.
95
format yang berbeda. Semua berita, musik kontemporer dewasa, country, black musik, oldies, top forty, musik indah, middle of the road (MOR), klasik, acara wawancara, etnik, ataupun bahasa asing. Keragaman semacam ini memungkinkan untuk “berbicara” secara langsung pada prospek-prospek. c. Radio itu ekonomis. Dalam satu minggu, radio dapat mencapai sembilan dari sepuluh pendengar yang berusia 12 tahun ke atas. Mereka yang berusia 18 tahun ke atas mendengarkan radio selama hampir tiga setengah jam sehari. Seorang pengiklan biasanya dapat mempercayakan pada kombinasi yang efektif atas jangkauan dan frekuensi dengan biaya yang relatif rendah per-ribuan pendengar. Sendirian atau dalam kumpulan dengan media lain, radio bisa secara efektif membantu memperketat anggaran iklan. Spot bisa dijadwalkan untuk sedikit atau sebanyak mungkin sebagaimana yang ditentukan oleh sasaran dan anggaran. Pemikiran ekonomi yang lain: iklan radio relatif tidak mahal. Semua pesan bisa dihasilkan dari sebuah lembar fakta spontan atau naskah yang digunakan oleh seorang penyiar secara langsung,
atau
dengan
produksi
spot
yang
dianggarkan
menggunakan musik, efek pengisi suara. d. Radio itu cepat. Jika timbul kebutuhan, pengiklan dapat mengiklankan produk langsung diudarakan dalam hitungan jam. Spot yang menggunakan efek suara, musik atau jingle dan beberapa suara dapat di ulangi
96
lagi, direkam, dicampur, di dubbing dan kemudian diudarakan dalam hitungan hari. Hal ini sangat menguntungkan bagi pengiklan jika memerlukan media radio sebagai media promosi dalam keadaan-keadaan darurat. e. Radio itu bersifat partisipasif. Rasa persahabatan dan kesetiaan pada sebuah stasiun radio tertentu,
para
keterlibatan.
pendengar,
Radio
mengembangkan
membutuhkan
imajinasi.
sebuah
rasa
“cerita-cerita”
komersial tidak dibatasi pada tempat dan waktu. Efek-efek suara dan musik secara seketika menciptakan sebuah adegan. Deskripsi dan dialog dapat menarik sebagaimana yang dimungkinkan oleh selera dan karakter-karakter dapat dimainkan baik dengan sederhana. Pendengar menggunakan imajinasi untuk mengisi “warna” siaran radio.
Sedangkan menurut Candra Novriadi dalam makalah “Mengapa Menggunakan Radio” menyebutkan 8 karakteristik radio diantaranya adalah:33 a. Radio itu memiliki kelompok sasaran yang spesifik Pada waktu-waktu yang berbeda, bisa menjangkau berbagai kelompok yang berbeda: Ibu rumah tangga, pengendara mobil, anak muda, dan lain-lain. Setiap stasiun radio punya profil pendengarnya masing-masing, dan dengan menempatkan iklan 33
Dekry Hartana, “Plus Minusnya Radio” Artikel diakses pada 25 Maret 2009 dari http://inspirasipakde.com/2009/01/24/plus-minus-radio/
97
pada jam-jam yang tepat bisa menjangkau sasaran iklan yang tepat pula secara efektif dan dengan demikian mengurangi biaya “Cost Per Thousand” dan memperkecil penggunaan space yang sia-sia. b. Radio itu lebih banyak orang lebih banyak waktu Daya jangkau radio sangatlah luas, bisa didengar di desa, di kota, dalam ruangan, luar ruangan, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 52 minggu setahun. Radio menjangkau khalayak potensial setiap saat, dimana pun mereka berada. c. Radio itu terkait dengan aktifitas Radio mampu menjangkau khalayak ketika mereka sedang mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa. Misalnya menjangkau ibu rumah tangga ketika sedang memasak, menjangkau
pengendara
ketika
dalam
perjalanan.
Dengan
mengenali pola perilaku pendengar dan menjangkau mereka pada waktu yang tepat, pesan yang dikirimkan akan diterima lebih terbuka. d. Radio itu kesegera-an dan keluwesan Radio itu sifatnya (segera), ia didengar pada saat sedang siaran tidak seperti di media cetak. Radio juga bisa beradaptasi sangat cepat terhadap situasi lapangan yang berubah cepat. Suatu (Campaign) bisa disesuaikan segera dengan segala perubahan yang ada dilapangan, seperti: cuaca, penjualan, anggaran, dan lain-lain.
98
e. Radio itu pesan bersifat “stand alone” Di radio iklan-iklan ditayangkan secara sendiri-sendiri dan tidak bisa ditumpuk-tumpuk atau dikompensasi dengan (design layout) yang indah-indah. Jadi iklan klien-klien akan didengar sebagai iklan yang berdiri sendiri-sendiri. f. Radio itu informasi yang dipercaya (kredibel) Orang mendengar radio untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya seperti berita, laporan lalu-lintas, laporan perjalanan, dan lain-lain. Jadi orang akan mendengarkan iklan klien sebagai suatu informasi yang kredibel karena ditayangkan beriringan dengan semua informasi tadi. g. Radio itu media personal Radio berbicara kepada khalayak secara pribadi. Pendengar punya hubungan
“satu-dengan-satu”
dengan
stasiun
dan
penyiar
favoritnya dan karena hubungan yang sangat dekat itu, mereka menjadi lebih terbuka terhadap pesan yang ingin disampaikan klien, radio itu jauh lebih dekat kepada khalayaknya dibandingkan dengan media lain. h. Radio itu memiliki kepribadian Radio bukan hanya memiliki kepribadian, melainkan bisa juga memberikan “Kepribadian” bagi produk klien, suatu “Kepribadian” yang membuat orang dekat dengannya dan meresponnya. Radio itu Memberikan Hasil.
99
Beberapa atau seluruh dari karakteristik radio ini dapat dimanfaatkan oleh para pengiklan kreatif dan biro iklan untuk mempersiapkan dan menyiarkan komersial-komersial yang dapat menjual.
5. Keunggulan dan Kelemahan Radio Radio tidak kalah saing dengan media informasi dan hiburan yang lain seperti Televisi, Surat Kabar, Majalah maupun tabloid. Selain murah dan mudah, kenggulan radio adalah sebagai berikut:34 a. Cepat dan langsung Radio merupakan sarana tercepat dalam penyampaian informasi dibandingkan TV atau Koran. Peristiwa yang baru saja terjadi bisa didapatkan dan langsung disampaikan kepada para pendengar tanpa proses yang rumit. b. Akrab Radio adalah alat yang akrab dengan pemiliknya. Jarang sekali ada sekelompok orang mendengarkan siaran radio di suatu tempat. Biasanya, seseorang mendengar radio di kamar, di dapur atau di dalam mobil. c. Dekat Radio begitu dekat dengan pendegarnya. Penyiar radio menyapa para pendengarnya secara professional. Sang penyiar seakan berbicara dengan satu pendengar bukan banyak pendengar.
34
Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, h. 7.
100
d. Hangat Paduan kata-kata, lagu dan efek suara dalam siaran radio begitu terasa hangat dan mampu mempengaruhi emosi pendegarnya. Penyiar radio yang sering kali menanyakan kabar pendengarnya, memberikan semangat hidup, menghibur di kala sedih dengan lagu-lagu, bertindak seakan teman baik bagi pendengarnya. e. Tanpa Batas Siaran radio bisa disimak oleh siapa saja, menembus batas-batas geografis, demografis, suku, ras, agama dan antar golongan juga kelas sosial hanya tunarunggu yang tidak mampu menikmati siaran radio. Radio Indonesia mempunyai semboyan “Sekali di udara tetap di udara”. Itulah semboyan yang sudah kita kenal sejak dulu. Secara implisit, semboyan tersebut menggambarkan tekad para kru radio untuk terus berkarya dan mempertahankan siaran radionya tetap berlangsung. Secara eksplisit, menggambarkan bahwa siaran radio disiarkan melalui medium udara. Sekarang ini siaran radio tidak harus melalui udara dengan peralatan antena dan pemancar, namun juga melalui medium kabel (radio kabel) dan internet (web radio). Internet memang telah mengubah semua definisi mengenai media, kita mengenal koran internet, TV internet, sampai bioskop internet. Banyak sistem yang bisa digunakan untuk melakukan siaran radio di internet. Salah satunya adalah sistem ShoutCast, yang dikembangkan oleh Nullsoft Inc, pembuat Winamp, dan software MP3 player terpopuler.
101
Salah satu keuntungan sistem ShoutCast adalah softwarenya dapat diperoleh secara gratis, file lagu yang digunakan adalah format mp3, dengan demikian lebih mudah diproduksi. Di bawah ini akan diterangkan langkah-langkah setup siaran radio melalui internet menggunakan ShoutCast: 35 1) Persiapkan PC yang akan digunakan sebagai server (yang diakses oleh pendengar), bisa berbasis Windows atau Linux. Persiapkan juga PC yang akan digunakan sebagai streamer (yang digunakan untuk menyiarkan). PC kedua ini bisa digabung dengan server dan harus berbasis Windows. 2) Setup jaringan TCP/IP di PC server dan streamer. 3) Downloadlah
software-software
penunjangnya
di
http://www.shoutcast.com. Yang perlu di download adalah: ShoutCast Server (for Windows/Linux, sesuaikan dengan server), ShoutCast DSP plugin for Winamp, dan Winamp versi terakhir (jika anda belum mempunyainya). Selain itu anda harus menginstal MP3 codec dari Fraunhoffer yang bisa anda dapatkan dari Windows Media Player versi terakhir. 4) Installah ShoutCast server di PC server dan Winamp serta DSP pluginnya di PC streamer. Ikuti petunjuk pada program installernya. 5) Jalankan ShoutCast server di PC server. Untuk versi windows dapat dijalankan dalam mode prompt atau GUI. 35
Imam Indra Prayudi, “Siaran Radio Lewat Internet Menggunakan ShoutCast”, artikel diakses pada 25 Maret 2009 dari http://www.geocities.com/imamindrap/guides/radio.co.id.
102
6) Nyalakan Winamp pada PC streamer, persiapkan playlist lagu, mikrofon (bila ada). Buka preferences --> plugins --> DSP/effects, pilih ShoutCast source for Winamp, klik configure, cek pada advanced recording jika ingin menggunakan mikrofon, lalu tutup preferences. Pada ShoutCast source window, klik edit di sebelah kanan tulisan server, akan muncul window server. Pada server window, isi alamat IP PC server, jika menggunakan PC yang sama isikan: localhost. Pada Server Information isikan informasi mengenai nama radio yang ingin
digunakan, misalnya: Radio
Lawnosta (description) Oldies and 70s, 80s musik (genre) http://lawnosta.cjb.net (URL) lawnosta (IRC channel), 52379822 (ICQ#), lawnosta (AIM name), lalu klik OK. Lalu klik edit di sebelah kanan Format, akan muncul window Format selection. Pilihlah format dan atribut yang akan digunakan. Sebagai default, digunakan format MP3, 20 Kb/s, 12.000 Hz mono, 2 Kb/s. Pilihan ini mempertimbangkan kecepatan stream dan jaringan. Untuk LAN, gunakan kualitas tertinggi 56Kb/s, 24.000 Hz stereo, 7 Kb/s, lalu klik OK. Jika menggunakan mikrofon atur level musik dan mikrofon pada advanced mode, lalu klik connect, tunggu sampai tersambung, lalu mainkan playlist Winamp. 7) Untuk mendengarkan siaran ShoutCast, dapat menggunakan Winamp, Sonique, MusicMatch Jukebox, FreeAmp, STP, atau MP3 player lain favorit anda yang mendukung streaming. Gunakan
103
open --> URL lalu isikan alamat server ShoutCast (misal http://lawnosta.cjb.net:8000 atau http://192.168.0.2:8000). 8) Pengaturan lebih lanjut dilakukan dengan mengedit file sc_serv.ini pada folder tempat anda menginstalasikan ShoutCast server. (defaultnya c:\Program Files\SHOUTcast). 9) Jika anda menggunakan mikrofon, anda dapat menjadi penyiar di radio anda sendiri. Tekan tombol Push to Talk dan mulailah berbicara lewat mikrofon. Gunakan tombol lock untuk menahan tombol Push to Talk dan jika telah selesai tekan tombol lock sekali lagi.
Begitulah langkah-langkah melakukan siaran radio melalui internet menggunakan ShoutCast. Sedangkan kelemahan radio dibandingkan media massa lainnya adalah sebagai berikut:36 a. Selintas Siaran radio cepat hilang dan mudah dilupakan oleh para pendengarnya. Hal ini dikarenakan sangat jarang segmen acara di radio yang pembicaraannya dapat diulang. b. Global Siaran informasi yang disajikan oleh radio tidak begitu lengkap dan detail, sering sekali informasi yang berupa angka langsung dibulatkan dengan ditambahkannya kata-kata “rata-rata atau sekitarnya”.
36
Ibid., h. 8.
104
c. Batasan Waktu Waktu siaran radio terbatas, umumnya siaran dibuka mulai pukul 05.00-24.00, maksimal 20 jam bila memungkinkan. d. Beralur Linier Program acara disajikan dan dinikmati pendengar berdasarkan urutan yang sudah ada. Tidak seperti koran atau majalah, pembaca bisa langsung ke halaman tengah atau terakhir sesuai yang diinginkan. e. Mengandung Gangguan Saat mendengarkan program acara radio, pendengar terkadang mengalami gangguan secara teknis. Misalnya suara yang timbultenggelam atau tidak jelas.
Sedangkan menurut Howard Gough, dalam buku Programa Radio. Beliau mengatakan bahwa Radio juga mempunyai beberapa gangguan dan hambatan yang potensial, diantaranya adalah alat-alat yang mekanis, aspek teknis pada peralatan, persoalan bahasa, sosial, gangguan suara yang mengganggu pancaran siaran, mengganggu kejelasan secara teknis dan gangguan pada penerimaan pesan. 37 Berdasarkan keunggulan dan kekurangan dari radio seperti yang dijelaskan di atas, maka pengelolaan terhadap radio harus dikelola dengan baik. Hal ini dikarenakan agar pendengar mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya dan hiburan sesuai dengan kebutuhan. 37
9.
Howard Gough, Perencanaan-Penyajian-Produksi Programa Radio (Jakarta: 1999), h.
105
C. Manajemen Qolbu K.H. Abdullah Gymnastiar (2005), melaksanakan manajemen qolbu pada prinsipnya mempunyai dua kunci. Pertama, terbiasa untuk melakukan pembersihan atau pelurusan hati dengan bersungguh-sungguh. Kedua, berkemauan kuat untuk meningkatkan kepribadian dan keprofesionalan dalam bidang apapun. Qolbu ialah memahami diri, mau, dan mampu mengendalikan diri sehingga membuat kita mendapatkan ridha dan derajat yang mulia di sisi Allah SWT.38
Secara jasmani Al-Qalb ialah segumpal daging yang berbentuk bulat panjang seperti jantung pisang yang terletak di rongga dada sebelah kiri. Al-Qalb ini berisi darah hitam kental dan mempunyai tugas-tugas sesuai dengan fungsi pencintaannya di dalam tubuh. Al-Qalb yang berkaitan dengan agama dan kemanusiaan adalah makna hati yang ditinjau berdasarkan rohani atau psikis.39
Manajemen Qolbu terdiri dari komponen kata, manajemen dan qolbu. Manajemen
merupakan
pengaturan
yang
dilakukan
melalui
proses
berdasarkan fungsi agar mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan qolbu atau qalb memiliki makna jantung, isi, semangat, keberanian, bagian dalam dan bagian tengah. Qalb juga merupakan bentuk mashdar (berbolak-balik) juga sebagai tempat bersemayamnya niat, yakni yang menentukan amal ibadah seseorang berharga atau sia-sia. 40
38
K.H. Abdullah Gymnastiar, Aa Gym dan Fenomena Daarut Tauhiid, Memperbaiki Diri Lewat Manajemen Qolbu (Bandung: PT Mizan Pustaka, Cetakan ke-XIV, 2005), h. 225-226. 39 Imam Al-Ghazali, Manajemen Qolbu Titian Kebahagiaan Dunia dan Akhirat (Yogyakarta: Harapan Utama, 2003), h. 1-2. 40 Enung Asmaya, Aa Gym Dai Sejuk Dalam Masyarakat Majemuk (Jakarta: Hikmah, 2003), h. 112.
106
1. Karakteristik Qolbu Fungsi utama dari qalb adalah sebagai alat untuk memahami realitas amal ibadah dalam kehidupan seseorang. Qolbu juga berperan sebagai pemandu, pengontrol, dan pengendali emosi serta tingkah laku manusia. Oleh karena itu, qalb mempunyai beberapa karakteristik, diantaranya adalah:41 Pertama, qalbun mayyit (hati yang mati) adalah hati yang tidak mengenal Tuhannya dan tidak mau beribadah kepadan-Nya baik itu menjalankan perintah-Nya maupun menjauhi larangan-Nya. Kedua, qalbun maridh (qolbu yang sakit) yaitu hati yang hidup, mampu menerima logika namun, mengandung penyakit. Qalb ini mempunyai potensi untuk beribadah kepada Allah SWT dan juga menuruti emosi nafsunya. Ketiga, Qalbun Salim (hati yang selamat) yaitu hati yang selamat dari nafsu yang menyalahi perintah dari Allah SWT, selamat dari bahaya dan kesalahfahaman yang bertentangan dengan kebaikan serta selamat dari penghambaan dari Allah SWT. Dari karakteristik di atas mengatakan bahwa qolbu adalah sesuatu yang bersifat hidup, mempunyai suatu pemikiran sendiri yang mempunyai potensi untuk menerima kebenaran illahi.
2. Dasar-Dasar Manajemen Qolbu Dalam memanaje qalb, seorang muslim selayaknya memahami bahwa keindahan cinta yang paling hakiki adalah kepada Allah SWT.
41
Ibid., h. 114.
107
Untuk itu sebelum mencintai Allah SWT, sebuah keyakinan hendaknya ada terlebih dahulu dengan cara mengenal Allah SWT (ma’rifatullah). Bagi seorang muslim ma’rifatullah adalah bekal yang dapat menyelamatkan dan membawanya ke jalan yang benar untuk meraih kedudukan yang tinggi di akhirat serta prestasi hidup yang mulia di dunia. Ma’rifatullah juga bisa berarti sebagai pengarah qalb yang akan meluruskan orientasi hidup seorang muslim.42 Manajemen qolbu merupakan upaya mengatur hati dengan cara melatihnya secara terus menerus, namun tetap seirama, seimbang dan selaras dengan qalb pada kehidupan sehari-hari.43 Berdasarkan konsep manajemen secara umum, manajemen mempunyai beberapa ciri khas, diantaranya adalah Pertama, manajemen qolbu mempunyai tujuan yang jelas dan ingin dicapai, yaitu niat dan perbuatannya mengharapkan ridha Allah SWT, sehingga bernilai mulia, dapat dipertanggungjawabkan di dunia maupun di akhirat. Kedua, manajemen qolbu memerlukan kolaburasi atau perpaduan antara ilmu dengan seni. Qalb mampu menyikapi persoalan itu dan memahami ilmu juga memiliki seni untuk menerapkannya pada kehidupan. Ketiga, dari kedua ciri tersebut menjelaskan ada suatu tujuan tertentu dalam manajemen qolbu, oleh karena itu diperlukan proses pelatihan dan pembiasaan yang sistematis dan berkesinambungan.
42
K.H. Abdullah Gymnastiar, Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu (Jakarta: Gema Insani Press, Cetakan ke-2, 2003), h. 2. 43 Asmaya, Aa Gym Dai Sejuk, h. 115-116.
108
Manajemen qolbu sebagai pengarah kehidupan juga mempunyai visi tersendiri, yaitu menyatukan dimensi zikir, fakir, dan ikhtiar. Dimensi zikir sangat menekankan keikhlasan dan ketawakalan. Dimensi fikir menegaskan pentingnya rasionalitas dalam setiap pemikiran dan tindakan. Sedangkan dimensi ikhtiar memfokuskan pada esensi kerja dengan ikhlas dan sabar. Menjadi pribadi yang terpuji dalam kehidupan ini merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, sebagai insan mulia kita harus menjaga hati (qolbu) dan perilaku agar selalu tetap dalam lindungan Allah SWT. Dalam masalah ini peneliti membagi pengertian Qolbu menjadi tiga, yaitu: a. Ikhlas Dalam melakukan suatu amal, setiap muslim harus memiliki niat atau motivasi, yakni niat yang ikhlas karena Allah SWT. Amal manusia memang sangat tergantung pada niatnya. Secara harfiah, ikhlas artinya bersih, murni dan tidak ada campuran. Maksudnya adalah bersihnya hati dan fikiran seseorang dari motif-motif selain Allah dalam melakukan suatu amal. Orang yang ikhlas adalah orang yang melakukan sesuatu karena Allah dan mengharapkan ridha Allah SWT.44 Sedangkan menurut Imam Al-Qusyairy an-Naissabury (1997) arti dari ikhlas adalah menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya sembahan. Sikap yang di maksudkan adalah taqarrub (mendekatkan
44
Ahmad Yani, Be Excellent Menjadi Pribadi Terpuji (Jakarta: Al-Qalam, 2007), h. 65.
109
diri) kepada Allah SWT, mengesampingkan yang lain dari mahklukmakhluk ciptaan-Nya. Keikhlsan juga dapat dikatakan sebagai mensucikan amal-amal perbuatan dari campur tangan semua makhluk.45 Dalam bukunya yang berjudul Nasehat Agama dan Wasiat Iman, karangan Imam Habib Abdullah Haddad makna ikhlas adalah, menyengajakan semua amal ibadah, ketaatan dan perbuatan sematamata kepada Allah SWT. Untuk mendekatkan diri dan memperoleh keridhaan-Nya. Bukan untuk tujuan-tujuan yang lain, seperti berpurapura mengerjakan ketaatan, menampilkan diri dihadapan orang banyak, mengharap pujian orang atau tamak untuk mendapat suatu pemberian.46
b. Sabar Kata sabar berasal dari kata arab sabr, yang akar katanya sabara, yang berarti mengekang atau menahan.47 Dalam konteks tasawuf, sabar adalah tunduk sepenuhnya tanpa syarat kepada kehendak Allah SWT dengan menerima apa saja yang maujud dalam waktu yang tak terbagi. Al-Muhasibi, seorang sufi, mendefinisikan sabar dengan tetap tenang di bawah pukulan-pukulan takbir.
45
Imam al-Qusyairy an-Naisabury, Risalatul Qusyairiyah; Induk Ilmu Tasawuf (Jakarta: Gusti, 1997), h. 243. 46 Imam Habib Abdullah Haddad, Nasehat Agama dan Wasiat Iman (Semarang: CV. Toha Putra Semarang, 1993), h. 457. 47 Ensiklopedia Tasawuf, Angkasa (Bandung: 2008), h. 107.
110
Al-Ghazali menyebutkan, bahwa sabar adalah proses kesediaan kita untuk mengubah perilaku tawbah dan menaklukan hawa dengan mengikuti tuntunan agama. Dengan kata lain, sabar adalah kemampuan kita untuk tetap mengikuti tuntunan agama dalam menghadapi segala desakan hawa nafsu. Kemampuan untuk mengendalikan ini telah ada dalam setiap jiwa manusia. Berdasarkan jenis desakan hawa, sabar mengacu kepada berbagai istilah yaitu sabar terhadap syahwat perut disebut qonaah (rasa puas), lawannya adalah syarah (rakus), sabar terhadap syahwat farj (kemaluan) disebut iffah (menjaga kehormatan) lawannya adalah syabq (mengumbar syahwat) dan masih banyak lagi sabar dalam bentuk lainnya. Sikap sabar sangat diperlukan sepanjang hidup seorang muslim, hal ini untuk menghadapi nafsu yang berlebihan dalam hal yang berlebihan. Sabar merupakan sarana kebajikan yang mutlak penting karena sebagian besar sifat-sifat jiwa yang baik tergantung kepada sabar. Sabar juga bisa dikatakan menahan diri dalam menanggung suatu penderitaan baik dalam menemukan sesuatu yang tidak diinginkan. Sabar mempunyai tiga unsur, yaitu ilmu, hal, dan amal. Sabar merupakan bagian dari iman, tanpa kesabaran maka iman akan terhapus dari hati. Keterkaitan sabar dengan iman mengakibatkan kadar kesabaran menjadi bertingkat-tingkat sebagaimana bertingkatnya kadar iman.
111
Menurut Imam Al-Qusyairy an-Naissabury (1997), sabar dibagi menjadi dua macam, yaitu sabar terhadap apa yang diupayakan dan sabar terhadap apa yang tanpa diupayakan. Mengenai sabar dengan upaya sabar terbagi menjadi dua, yaitu sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT dan sabar dalam menjauhi larangannya. Mengenai sabar terhadap hal-hal yang tidak melalui upaya maka kesabaran adalah sabar dalam menjalani ketentuan Allah SWT yang menimbulkan kesusahan baginya.48 Menurut
pandangan
Islam,
untuk
menghadapi
banyak
perselisihan dan perbedaan, penyimpangan moral dan pemahaman yang salah ditengah-tengah masyarakat adalah dengan bersabar dan memaafkan tanpa harus ribut, saling berdebat bahkan terkadang sampai terjadi pertikaian, Tim akhlak (2003).49 Sedangkan, Imam Khomeini (2004), mengatakan sabar (shabr) adalah tidak menampakan kecemasan dalam latin dan tidak mengeluh atas perkara-perkara yang tidak disenangi.50 Sifat sabar itu mempunyai keutamaan-keutamaan yang besar. Hajat manusia akan sifat sabar sangat nyata dalam keadaannya. 51 Dalam pandangan kacamata Islam, orang yang perkasa bukanlah seseorang yang mempunyai fisik dan otot kuat, mampu menaklukan dan mengalahkan lawan-lawannya. Tetapi orang yang
48
an-Naissabury, Risalatul Qusyairiyah, h. 209. Tim Akhlak, Etika Islam (Jakarta: Al-Huda, 2003), h. 88. 50 Imam Khomeini, Insan Ilahiah (Jakarta: Pustaka Zahra, 2004), h. 399. 51 Abdullah Haddad, Nasehat Agama, h. 435. 49
112
perkasa adalah seseorang yang dapat bertindak penuh pertimbangan dan sabar serta mampu mengendalikan nafsunya.52 Amru Khalid (2006), makna dari kata sabar yang indah ini adalah mengajarkan bahwa tidak ada kemenangan bagi agama dan pertolongan untuk kaum muslim kecuali dengan kesabaran.53
c. Tawadhu Tawadhu adalah kebalikan dari kibr, bukan kebalikan dari takabur. Ia harus dipandang sebagai salah satu dari sifat kejiwaan (nafsaniyah), sebagaimana kibr juga merupakan sifat nafsaniyah. Secara harfiah tawadhu artinya rendah hati, tanpa merasa hina dan rendah diri. Orang yang tawadhu adalah orang yang memandang dirinya tidak lebih dari orang lain tanpa merasa tinggi hati, walaupun sebenarnya ia adalah orang yang mempunyai suatu kelebihan.54 Apapun tingkat kedudukan seorang muslim, merupakan suatu kehormatan dan kemuliaan bagi dirinya sendiri, karena mereka tidak mengenal atau dirinya sendiri lebih mulia dan utama. Tim akhlak “Etika Islam” menjelaskan beberapa pengertian dari tawadhu.55 a) Tawadhu adalah suatu ukuran yang mengharapkan petunjuk dan ridha Allah SWT, serta hanya dikarenakan oleh Allah SWT.
52
Oleh
karena
itu
orang-orang
mukmin
tidak
Muhammad Ali Hasyimi, Apakah Anda Berkepribadian Muslim (Jakarta: Gema Insani Press, 1994), h. 53. 53 Amru Khalid, Wahai Saudara’ku Bersabarlah (Jakarta: PT. Mizan Puplika, 2006), h. 15. 54 Yani, Be Excellent, h. 101. 55 Tim Akhlak, Etika Islam, h. 63.
113
diperbolehkan untuk bertawadhu dihadapan orang-orang musyrik dan kafir. b) Tawadhu adalah keimanan dan ketaqwaan seseorang. Maka kekayaan, kedudukan derajat seseorang dan sebagainya tidak dapat dijadikan suatu ukuran dalam tawadhu. c) Dalam mengamalkan tawadhu yang harus diperhatikan adalah kesesuaian,
keselarasan,
berlebihan,
karena
dan
tawadhu
keseimbangan yang
yang
tidak
berlebihanpun
akan
menjadikan sikap takabur dan kehinaan.
Karena mulianya sifat tawadhu ini hendaknya setiap mukmin selalu rendah hati, tunduk kepada perintah dan menjauhi larangan Allah SWT. Maka derajatnya akan diangkat oleh Allah SWT dan ditempatkan di sisi-Nya.56 Seorang muslim jika melihat dirinya sebagaimana mestinya dan menyamaratakan kedudukannya dengan setiap muslim lainnya (kecuali taqwa), maka ia akan selalu berprasangka baik terhadap orang lain dan membesarkan makhluk Allah SWT serta perwujudan dari keindahan dan keagungan Allah SWT. Keadaan inilah tawadhu yang sebenarnya tanpa pengaruh duniawi sehingga ia menjadi tawadhu dan mutawadhi (yang rendah hati).57
56 57
Ali Hasyimi, Berkepribadian Muslim, h. 85. Khomeini, Insan Ilahiah, h. 332.
114
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO 102.7 MQFM BANDUNG
A. Sejarah Berdirinya Hadirnya radio 102.7 MQFM terinspirasi dari sebuah sarana dakwah Pesantren Daarut Tauhid yaitu sebuah stasiun radio 102.6 AM Radio Umat. Radio Umat dibangun dari hasil sumbangan umat pendengar siaran Manajemen Qolbu yang disiarkan tahun 1999 atas kerjasama dengan Radio Paramuda 93.9 FM Bandung.58 Radio Umat pertama kali mengudara (on air) pada bulan Ramadhan 1420 Hijriyah, tepatnya tanggal 9 Desember 1999. Kemudian, karena permasalahan kualitas radio yang berfrekuensi AM serta masalah aspek legal belum terselesaikan, maka dibangunlah Radio 102.7 MQFM dengan frekuensi modulasi di 102.65 FM yang dilegalisasinya dibeli dari PT. Radio Madinatussalam Bandung. Radio 102.7 MQFM digagas dan didirikan oleh K.H. Abdullah Gymnastiar pada tanggal 3 Agustus 2001 yang berposisi di Jl. Gegerkalong Girang No.32 Bandung. Manajemen Qolbu lahir di tengah masyarakat dengan sajian-sajian program acara yang menyejukan hati nan penuh hikmah sebagai
58
Company Profile 102.7 MQFM.
115
alternatif dari warna radio lain yang sudah ada. Dengan membawa nuansa berbeda layaknya sebuah oase di tengah kegersangan. Kehadiran Manajemen Qolbu membawa identitas Islam damai, Islam Rahmatan Lil’alamin dan membangun profesionalisme Muslim serta jiwa entrepreneurship. Untuk itu radio 102.7 MQFM harus menjadi media perubahan masyarakat dan bangsa ke arah yang lebih baik.59
B. Profil Perusahaan Berikut adalah profil dari perusahaan Radio 102.7 MQFM Bandung:60 Nama Perusahaan Nama di Udara Call Sign Frekuensi No. Anggota PRSSNI Alamat Telepon/Fax Pemilik
PT. Madinatussalam Bandung 102.7 MQFM PM3FRT 102.7 FM 012-1/1971 Jl. Gegerkalong Girang 11 Bandung 40154 0222005131/0222002992 K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)
Tabel 1: Data Perusahaan Radio 102.7 MQFM
Dengan membawa nuansa berbeda layaknya sebuah oase di tengah kegersangan rutinitas kehidupan, 102.7 MQFM hadir menemani aktifitas pendengar yang membutuhkan sentuhan ruhiyah untuk mengisi relung hati yang merindukan kedamaian, ketenangan, dan kebeningan melalui sajian musik dan format siaran 102.7 MQFM berupa pencerahan dan kesejukan yang memberi manfaat, hikmah serta nilai-nilai akhlak yang mulia.
59
al-Haydar, “Sejarah MQ 102.7 FM”, artikel diakses pada 26 Februari 2009 dari http://mediahaydar.blogspot.com/2008/12/dpu-dt-mqfm-saling-menguatkan.html 60 Company Profile 102.7 MQFM.
116
Hal inilah yang membuat Aa Gym berhasil membentuk komunitas yang loyal dengan latar belakang usia, gaya hidup, dan status ekonomi sosial yang heterogen, mengingat MQ bersifat Universal dan terbuka bagi semua kalangan masyarakat yang secara langsung, hal tersebut merupakan potensi menjaring para pendengar loyal bagi 102.7 MQFM.
C. Visi dan Misi Visi 102.7 MQFM adalah menjadi media perubahan masyarakat atau umat menuju akhlak mulia dengan pendekatan Manajemen Qolbu. Sedangkan misi 102.7 MQFM adalah: 61 1. Menyajikan informasi dan pendidikan yang dipahami masyarakat 2. Menyajikan informasi dan pendidikan dalam membentuk opini masyarakat atau umat menuju nilai Islami, sebagai Rahmatan Lil’alamin. 3. Menyajikan informasi dan pendidikan yang bertahap, sistematis, berkesinambungan dan terstruktur. 4. Menyajikan informasi dan pendidikan dalam bentuk jiwa enierpreneur dan profesionalisme masyarakat atau umat. 5. Menyajikan hiburan yang dapat memotivasi serta mendidik masyarakat atau umat. Berdasarkan visi misi diatas, maka 102.7 MQFM menargetkan audiensinya pada tiga jenis bagian, yaitu :62
61 62
Company Profile 102.7 MQFM. Company Profile.
117
1
Jenis Kelamin
2
Status Pendidikan
3
Status Pekerjaan
Pria Wanita Tamat SLTA Tamat Univesitas Pegawai Negeri Pegawai Swasta Wiraswasta Pensiunan Pelajar/Mahasiswa Ibu Rumah Tangga
35% 65% 40% 60% 5% 15% 10% 5% 25% 40%
Tabel 2: Target Audien 102.7 MQFM
Seiring dengan perkembangannya, 102.7 MQFM berpindah lokasi untuk bergabung dengan media dakwah yang lainnya yaitu bertempat di Jl. Gegerkalong Girang Baru No.11 Bandung Graha Edukasi, dan karena ada pembenahan semua frekuensi radio di Indonesia oleh Komisi Penyiaran Islam (KPI) pada tahun 2004 MQFM merubah frekuensi menjadi 102.7 FM. Karena meningkatnya minat masyarakat akan program FM, pada tahun 2004 FM membuka cabang di kota Solo dengan nama Radio 100.9 MQFM Solo dan 95.3 MQFM Lampung pada bulan Juni 2005 lalu dan seterusnya.63 Program acara Manajemen Qolbu yang disiarkan setiap pagi ini, kini telah di relay oleh 109 radio di Indonesia berkat kerjasama MQFM dengan RRI Pro 2 Jakarta. Tidak hanya itu, kini 102.7 MQFM juga bisa dinikmati di berbagai Negara dalam format audio streaming dengan URL:http://www.cybermq.com/ juga di indovision pada channel 209. MQFM juga telah bekerja sama dengan PT. JDFI sehingga siaran Manajemen Qolbu bisa dinikmati oleh pendengar Delta
63
Ibid.,
118
di seluruh Nusantara. Berikut adalah perusahaan radio yang me-relay acara Manajemen Qolbu di Indonesia: 64
64 Bagus Kelana, “Daftar perusahaan radio yang me-relay”, artikel diakses pada 20 Maret 2009 dari http://langitcirrus.wordpress.com/2009/03/02/news-daftar-radio-yg-me-relay-mq-fm/
119
72
Soreram Pekanbaru-Riau
Nama Perusahaan Radio RRI Pro 2 FM Jakarta 105.0 FM Jakarta
73
Nada Berlian Jambi
74
Lolita FM Lahat-Sumatera Selatan
2 3
Delta Jakarta 99.1 FM Jakarta MQFM Bandung 102.7 FM Bandung-Jawa Barat
75
Nada Santika Lahat-Sumatera Selatan
76
Serasan FM Muara Enim-Sumatera Selatan
4
Delta Bandung 94.4 FM Bandung-Jawa Barat
5
Abilawa 107.7 FM Subang-Jawa Barat
77 78
Warasta Palembang-Sumatera Selatan MUSI Sekayu-Sumatera Selatan
6 7
PT. Radio Gema Annisa Bekasi-Jawa Barat Radio Nurani FM Cianjur-Jawa Barat
79
Kelana Curup-Bengkulu
80
Namora Curup-Bengkulu
8
Kiwari 95.4 FM Sukabumi-Jawa Barat
81
Setiawan Nada Bengkulu Utara
9 10
Buanajaya FM Tasikmalaya-Jawa Barat Style 105.1 FM Tasikmalaya-Jawa Barat
82
Gema al Falah 93 FM Sigli-Nangroe Aceh Darusalam
83
Megaphone 105.6 FM Sigli-Nangroe Aceh Darusalam
11
Passway 106.9 FM Tasikmalaya-Jawa Barat
12 13
Emdikei 102.9 FM Tasikmalaya-Jawa Barat Citra 99.4 FM Sumedang-Jawa Barat
84 85
Bomantara Singkawang-Kalimantan Barat Volare FM Pontianak-Kalimantan Barat
86
Pro 3 RRI Pontianak Pontianak-Kalimantan Barat
14
Radio Jusyan Sumedang-Jawa Barat
87
Pro 2 FM Pontianak Pontianak-Kalimantan Barat
15
Antares 981 AM Garut-Jawa Barat
16 17
Satria FM Garut-Jawa Barat Dik's FM Ciamis-Jawa Barat
88 90
Gita Kenari Pontianak-Kalimantan Barat Suara Eka Primadona Pontianak-Kalimantan Barat
91
Primadona 100 FM Pangkalan Bun-Kalimantan Tengah
18
MQG FM Ciamis-Jawa Barat
19
Stara 106.9 FM Majalengka-Jawa Barat
92 93
Radio M Matapura-Kalimantan Selatan RRI Nusantara III Banjarmasin Banjarmasin-Kalimantan Selatan
20
Indraswara Majalengka-Jawa Barat
94
Pro 2 Banjarmasin Banjarmasin-Kalimantan Selatan
21
TrendFM 101.2 FM Purwakarta-Jawa Barat
22
MG FM 97.8 FM Indramayu-Jawa Barat
95 96
BI-Q FM 99.9 FM Balikpapan-Kalimantan Timur Bimareksa Sanggau-Kalimantan Barat
23 24
Cirebon 89.2 FM Cirebon-Jawa Barat Yasfi FM Cilacap-Jawa Barat
97
Suara Melati Gramedia Mempawah-Kalimantan Barat
98
Suara Sambas Sambas-Kalimantan Barat
25
Pesona cilacap Cilacap-Jawa Barat
26
Kisi 91.8 FM Bogor-Jawa Barat
99 100
Delta Manado 99.3 FM Manado-Sulawesi Utara Radio Matahari 96.2 FM Poso-Sulawesi Tengah
27
Top FM 91.80 FM Cilegon-Banten
101
Al-Ikhwan 101.9 FM Makassar-Sulawesi Selatan
28
DM FM 104.8 FM Kuningan-Jawa Barat
29
Astia FM 104 Mhz Kuningan-Jawa Barat
102 103
TS FM 92.5 FM Makassar-Sulawesi Selatan Delta Makassar 99.2 FM Makassar-Sulawesi Selatan
30 31
Wira FM Batam IN FM Kebumen-Jawa Tengah
104
Rama Gentara Sungai pinyuh
105
Gema Suara Ngabang Ngabang
32
DVK AM Kebumen-Jawa Tengah
106
Suara Dodo Daya Indah Watangpone-Sulawesi Selatan
33 34
Ardana FM Kebumen-Jawa Tengah PT. Radio Artha Prima Perdana Kebumen-Jawa Tengah
107
Ash Habut 93.25 FM Papua-Irian Jaya
108
Gemini Perkasa Lombok-NTB
35
Prima Kebumen (Leonita) Kebumen-Jawa Tengah
109
36
Gita Nada FM Jombang-Jawa Tengah
37 38
MQFM Yogyakarta Yogyakarta RRI Yogyakarta
39
Arko FM Yogyakarta
40 41
Prima (Citra mandala) Yogyakarta MQFM solo Solo-Jawa Tengah
42
Mitra FM Purwokerto-Jawa Tengah
43
King Purwokerto-Jawa Tengah
44 45
Pro 2 Semarang Semarang-Jawa Tengah Dipayuda Banjarnegara-Jawa tengah
46
CBS Magelang Magelang-Jawa Tengah
47 48
Pesona Salatiga Salatiga-Jawa Tengah GSP Kutoarjo Kutoarjo-Jawa Tengah
49
Pesona Sukoharjo Sukoharjo-Jawa Tengah
50
Citra Wonosobo Wonosobo-Jawa Tengah
51
Radio Angkasa Tujuh Temanggung-Jawa Tengah
52
Radio Ardi Lawet FM Purbalingga-Jawa Tengah
53
Radio Dirgantara Kendal-Jawa Tengah
54 55
Patria Blitar-Jawa Timur Gema Panca Arga Pacitan-Jawa Timur
56
Liiur FM Tulung Agung-Jawa Timur
57
Swara Semenu FM Lumajang-Jawa Timur
58 59
Swit FM Muncar-Jawa Timur Andika FM 106.5 FM Kediri-Jawa Timur
60
VIS Radio Banyuwangi-Jawa Timur
61 62
Sri Tanjung Banyuwangi-Jawa Timur Nada FM Madura Madura-Jawa Timur
63
Karimata 103.3 FM Pamekasan-Jawa Timur
64
Pro 2 Surabaya Surabaya-Jawa Timur
65 66
Delta Surabaya 96.8 FM Surabaya-Jawa Timur MQFM Lampung Bandar Lampung
67
Andalas Bandar Lampung
68 69
Delta Medan 105.8 FM Medan-Sumatera Utara Safasindo 98.2 FM Payakumbuh-Sumatera Barat
70
Padang FM Padang-Sumatera Barat
71
(IKMI) Riau FM 90.4 FM Pekanbaru-Riau
No 1
Haccandra Lombok-NTB
Tabel 3: Daftar Perusahaan yang me-relay Acara Manajemen Qolbu
120
Hal ini membuktikan bahwa 102.7 MQFM merupakan salah satu perusahaan radio yang banyak diminati oleh para pendengar radio di Indonesia. Selain radio-radio nusantara (lokal) yang me-relay acara Manajemen Qolbu, ada juga perusahaan radio mencanagera yang me-relay acara ini, baik secara langsung (kabel) atau pun melalui internet. Berikut ini adalah daftar perusahaan mancanegara yang merelay segmen acara Manajemen Qolbu 102.7 MQFM:65 Daftar akses live streaming radio internet : (Menggunakan Program WinAmp atau RealPlayer) 1. http://radio.albarokah.or.id/listen.pls (Indonesia/IIX) 2. http://www.radiotarbiyah.net/listen.pls (Jepang) 3. http://radio1.imsa.us:16000/listen.pls (USA) 4. http://radio2.imsa.us:8000/listen.pls (USA) 5. http://www.qommunityradio.de/listen.pls (Universal) Forum webradio dakwah ( http://www.radiodakwah.or.id) 1. Akses dari dalam Negeri (via IIX): Webradio Albarokah - Indonesia (http://www.albarokah.or.id) Akses : http://radio.albarokah.or.id/listen.plshttp://radio.albarokah.or.id/listen.pls 2. Akses dari luar Negeri: Webradio Tarbiyah - Jepang (http://www.radiotarbiyah.net) Akses : http://www.radiotarbiyah.net/listen.pls 3. Khusus USA Webradio IMSA (3 Channel) - Pittsburgh, Philadelphia, Madison (http://www.imsa.us) Akses1 : http://radio1.imsa.us:16000/listen.pls Akses2 : http://radio2.imsa.us:8000/listen.pls 4. Khusus Jerman (dan sekitarnya): Webradio QommunityRadio - Aachen (http://www.qommunityradio.de) Akses : http://play.qommunityradio.de:8100/listen.pls
65
Prayudi, “Siaran Radio Lewat Internet”.
121
D. Struktur Organisasi Radio Berikut ini adalah struktur keorganisasian dari perusahaan radio 102.7 MQFM:66
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Direktur
Manajer operasional
SPV OFF AIR
Staf Keuangan
Manajer Marketing
Manajer Produksi Radio
Staf Bagian Umum
Staf Off Air
SPV Program Radio
Mobile
Music
News
Production
Broadcast
Direktur
Direktur
House
Reporter
Scriptwriter
Operator
Gambar 2: Struktur Organisasi Radio 102.7 MQFM
66
Company Profile 102.7 MQFM.
Penyia r
Trafic dan Humas
Account Executive
122
E. Gambaran Umum Acara Manajemen Qolbu Manajemen Qolbu siaran setiap hari Senin sampai dengan Minggu, pukul 05.00-06.00 WIB. Mempunyai narasumber yang berkompeten di bidangnya masing-masing, seperti: K.H. Abdullah Gymnastiar, Ustadzah Ninih, Ustadz Hilman Rosyad Shihab, K.H. Miftah Faridh, Ustadz Dudung, Ustadz Mulyadi Al Fadhil. Di acara Manajemen Qolbu ini banyak yang didapatkan oleh para pendengar, seperti bertambahnya ilmu dalam bidang agama Islam, terutama ilmu Tauhid. Ilmu inilah yang sangat difokuskan oleh Aa Gym di setiap ceramahnya,
karena ilmu
ini mengajarkan tentang bagaimana cara
membersihkan hati agar benar-benar lurus dalam menghamba kepada Allah SWT untuk menjadi khalifah yang melakukan dakwah yang benar dan terpercaya.67 Di acara ini juga para sahabat MQ (pendengar radio) bisa bertanya hal-hal yang tidak di mengerti, berbagi hikmah, sumbang saran bahkan curhat masalah pribadi, seperti yang diungkapkan Aa Gym pada wawancara 15 Februari 2009 lalu, Beliau mengharapkan sahabat MQ mendapatkan solusi permasalahannya dengan menyimak acara Manajemen Qolbu ini. Acara Manajemen Qolbu ini menggunakan metode dakwah yang dinamakan BASIS yang mempunyai arti : 68
67 68
Wawancara Pribadi dengan K.H. Abdullah Gymnastiar, Bandung, 15 Februari 2009. Wawancara Pribadi dengan K.H. Abdullah Gymnastiar.
123
B: Benar, setiap perkataan yang keluar dari mulut kita sebaiknya tidak diragukan kebenarannya dan diamalkan terlebih dahulu sebelum disampaikan kepada khalayak ramai. A: Aplikatif, membahas tentang kehidupan yang dekat dengan kita. S:
Simple, penyampaian yang dilakukan harus sesederhana mungkin sehingga orang lebih mudah memahaminya.
I:
Inovatif, penyampaian yang dilakukan harus terus berkembang, aktual dan sesuai dengan kehidupan (update).
S:
Solutif, sahabat MQ bisa memecahkan permasalahan dengan menyimak acara Manajemen Qolbu di pagi hari.
F. Jadwal Acara Radio Secara keseluruhan kegiatan dan acara pada radio 102.7 MQFM adalah sebagai berikut:69
Tabel 4: Jadwal Acara 102.7 MQFM
69
Company Profile 102.7 MQFM.
124
Keterangan : 1. Opening Program Salam pembuka sebelum program acara dimulai. Acara dibuka dengan rangkaian kata, sebagai berikut: “102.7 MQFM Media Bening Hati dipancarluaskan dari kawasan siar Daarut Tauhid Bandung, hadir sebagai media perubahan menuju akhlak mulia, dengan positioning radio keluarga muslim siap menemani anda dengan berbagai rangkaian acara”.70 2.
Manajemen Qolbu Berisikan ceramah Manajemen Qolbu dan tanya jawab langsung (interaktif) antara penceramah dan audien.
3.
Risalah Pagi Menghadirkan informasi terkini, dialog interaktif, perbincangan bersama narasumber dan para pakar terpercaya, dengan topik-topik aktual dan ruang layanan publik.
4. Ensiklopedia Islam Acara yang menginformasikan istilah-istilah dalam Islam dan berbagi kekayaan alam. 5. Rumahku Syurgaku Membahas berbagai masalah keluarga bersama narasumber yang kompeten dan kredibel.71
70
Pembicaraan dari Ustadz Agus Al Muhajir sebagai penyiar radio 102.7 MQFM acara Manajemen Qolbu pada siaran langsung tanggal 14 Februari 2009. 71 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Al Muhajir, Bandung, 15 Februari 2009.
125
6. Senandung MQ Sebuah acara yang menemani sahabat MQ di waktu siang hari dengan deretan senandung pilihan dan salam silaturahmi. 7. Cakrawala Islam Kajian Islam klasik yang menghadirkan narasumber kompeten yang membahas pokok ajaran Islam seperti akidah, syariah, dan akhlak. 8. Q on Air Ruang belajar baca Al-Quran dengan metode tahsin bersama Lembaga Tahsin Qur’an (LTQ) jendela hati. 9. Bincang Malam (OASE) Talk show di malam hari yang membahas tentang berbagi topik kontemporer seperti: Motivasi, bisnis, sains, remaja, dan lain-lain.72 10. Senandung Malam Sebuah acara yang menemani sahabat MQ di waktu malam hari dengan pilihan dan salam silaturahmi. 11. Nuansa malam Ruang berbagi dengan sesama pendengar tentang berbagai topik yang dipandu oleh penyiar sambil menikmati suasana malam hari.
72
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Al Muhajir.
126
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN
A. Latar Belakang Format Siaran Berdasarkan hasil wawancara dengan Ustadz Agus Al Muhajir sebagai penyiar radio Manajemen Qolbu dan data-data yang di dapat dari hasil observasi dan lain-lain, maka dapat disimpulkan bahwa segmen acara Manajemen Qolbu cukup besar, populasi terlihat dari jumlah stasiun radio yang me-relay acara ini sangat banyak. Dalam populasi yang besar seperti ini jelas mempunyai daya beli yang cukup besar pula, hal ini juga di karenakan Manajemen Qolbu adalah acara keluarga muslim, maka seluruh acaranya berorientasi pada segmen itu. Selain itu segmen yg dimiliki oleh radio 102.7 MQFM berbeda dengan radio-radio lain, oleh karena itu persaingan pada segmen ini tidak terlalu banyak, sehingga setiap segmen acara yang ada di stasiun radio 102.7 MQFM ataupun segmen di salah satu acara Manajemen Qolbu dapat dijangkau atau diterima dengan baik oleh banyak stasiun radio, hal ini dibuktikan dengan banyaknya kerjasama yang terjalin dengan stasiun radio di dalam dan luar Negeri.73
73
2009.
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Al Muhajir via email pada tanggal 21 Juni
127
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi penyusunan format siaran Manajemen Qolbu 102.7 MQFM, yaitu:74 1. Kebutuhan masyarakat akan siaran dakwah melalui radio dengan sajian yang berbeda, dengan ciri khas Tausiyah dari Aa Gym tersendiri. 2. Menyebarkan konsep Manajemen Qolbu yang menjadi ciri khas Aa Gym melalui metode pendekatan kepada sahabat MQ secara langsung via radio. 3. Membahas dan memecahkan masalah sosial keagamaan yang dialami audien. 4. Memberikan solusi yang tepat terhadap setiap permasalahan yang timbul di masyarakat.
Untuk membuat suatu siaran atau segmen yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari sahabat MQ, dimana acara ini dikemas sedemikian rupa dan sesederhana mungkin, akan tetapi acara ini mampu menarik perhatian kahalayak ramai hingga ke mancanegara dan apa yang disampaikan mudah dimengerti oleh sahabat MQ. Tekanan hidup yang dirasa semakin tinggi, telah mengakibatkan banyak diantara umat Islam yang hidup dalam tekanan. Hal ini menyebabkan terjadinya kehausan umat Islam akan tausiyah yang menyejukan dan menenteramkan hati. Maka diperlukan sebuah metode pendekatan yang
74
Wawancara Pribadi dengan K.H. Abdullah Gymnastiar, Bandung, 15 Februari 2009.
128
berbeda yang harus diambil untuk menyampaikan Islam. Untuk itulah diambil sebuah format tausiyah yang bukan sekedar Khutbah sebagai sebuah solusi.75
B. Proses Penyusunan Format Siaran Proses penyusunan format yang dilakukan oleh radio 102.7 MQFM pada acara Manajemen Qolbu adalah sebagai berikut:76 1. Tim asatidz melakukan observasi ke lapangan yang terbagi dua. Pertama,
mengetahui
kondisi masyarakat
lingkungan.
Kedua,
mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. 2. Rumusan besar dari K.H. Abdullah Gymnastiar. Materi yang disampaikan tergantung pada konsep yang diberikan Aa Gym dan keadaan yang sedang berkembang di masyarakat. 3. Rapat tim asatidz Daarut Tauhid dan kru MQFM bersama Aa Gym. Di dalam rapat ini, Aa Gym, Asatidz, dan kru MQFM membahas rumusan besar yang diusulkan oleh Aa Gym sendiri dengan melalui proses pemyusunan segmen siaran, penggolongan jenis-jenis acara siaran dan kemudian barulah menentukan format siarannya. Hal ini dilakukan untuk menentukan format apa yang akan digunakan dalam siaran Manajemen Qolbu termasuk waktu siaran dari Manajemen Qolbu. 4. Pembagian waktu siaran Sesuai dengan acaranya (Manajemen Qolbu) maka waktu yang diambil pada penyusunan format ini adalah di pagi hari, tepatnya pada pukul 75 76
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Al Muhajir, Bandung, 15 Februari 2009. Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Al Muhajir.
129
05.00-06.00 WIB. Waktu yang digunakan pada acara Manajemen Qolbu ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu: format roundown reguler dan format siaran bersama. Adapun penjabaran tentang segmen acaranya adalah sebagai berikut: a.
Format
roundown
reguler:
Pembukaan
acara
yang
disampaikan oleh penyiar, segmen dakwah yang disampaikan oleh Aa Gym yang berada di mesjid Daarut Tauhid sekaligus melakukan interaktif dengan audien sahabat MQ, dan kemudian closing acara yang kembali di sampaikan oleh penyiar MQ dengan backsound lagu-lagu Islami. Berikut ini adalah jadwal acara dari siaran Manajemen Qolbu format roundown regular: 05.00-05.05
Opening By Anouncer
05.05-05-30
On Air dari Mesjid
05.30-05.55
Interaktif
05.55-.06.00
Closing
Tabel 5: Format Roundown Manajemen Qolbu 102.7 MQFM
b.
Format siaran bersama: Pada dasarnya segmen acara Manajemen Qolbu pada format siaran bersama hampir sama dengan format roundown reguler, hanya saja terdapat perbedaan waktu dan tempat pada saat Aa Gym ceramah memberikan tausiyahnya. Format siaran bersama ini biasanya digunakan ketika Aa Gym sedang berada di luar kota ataupun luar Negeri. Ketika Aa Gym sedang tidak ada di tempat, biasanya Aa Gym hanya melakukan siaran ceramah melalui handphone selama 10 sampai 15 menit, kemudian dilanjutkan
130
oleh tim asatidz Daarut Tauhid seperti Ustadz Mulyadi Al Fadhil, dan lain-lain selama 15 menit, selanjutnya penyiar membuka termin pertanyaan (interaktif) melalaui telephone dan live kepada sahabat MQ yang berada di Mesjid Daarut Tauhid. Sebagai closing acara dikembalikan kembali kepada penyiar dan di tutup dengan ucapan salam, sebagai berikut: “Alhamdulillah, demikian sahabat MQ untuk kesempatan pagi hari ini dalam MQ pagi, mari kita terus optimalkan hari-hari untuk meningkatkan segala amal ibadah kita dan untuk meluruskan segala dan niat kita dan Allah SWT maha mengetahui apa yang kita lakukan. Wassalamuaalaikum Wr.Wb.”77
Lalu dilanjutkan dengan lagu-lagu Islami. Berikut ini adalah jadwal acara dari siaran Manajemen Qolbu format siaran bersama: 05.00-05.05
Opening By Anouncer
05.05-05-15
On Air Aa Gym
05.15-05.30
On Air Asatidz
05.30-05.55
Interaktif
05.55-06.00
Closing
Tabel 6: Format Siaran bersama Manajemen Qolbu 102.7 MQFM
5. Evaluasi Seperti khalayak umumnya perusahaan ataupun organisasi, setelah melakukan pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka akan timbul suatu permasalahan atau pokok pikiran yang baru sesuai dengan kejadian yang berkembang ditengah-tengah masyarakat.
77
Pembicaraan dari Ustadz Agus Al Muhajir sebagai penyiar radio 102.7 MQFM acara Manajemen Qolbu pada siaran langsung tanggal 14 Februari 2009.
131
Untuk itulah perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui kekurangan dan memperbaiki acara Manajemen Qolbu pada segmen selanjutnya barulah kemudian melakukan perencanaan kegiatan atau acara-acara apa yang akan dilaksanakan dikemudian hari, hal ini bertujuan agar mendapatkan hasil yang lebih baik dari setiap segmen acara atau kegiatan sebelumnya.78
C. Format Siaran Manajemen Qolbu Tausiyah Islam dengan pendekatan Manajemen Qolbu, yaitu pendekatan praktis berdasarkan rumus-rumus singkat yang aplikatif. Dalam pelaksanaannya, format Manajemen Qolbu 102.7 MQFM adalah dengan ceramah dan interaktif. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:79 1. Ceramah Materi tausiyah yang disampaikan oleh Aa Gym dan Tim Asatidz berdurasi 15 sampai 30 menit (kondisonal), adapun materi dan isi tausiyahnya disesuaikan dengan jadwal roundown siaran Manajemen Qolbu yang telah ditentukan setiap harinya.
Adapun jadwal roundown acara Manajemen Qolbu adalah sebagai berikut:80 No 1 2
Hari Senin Selasa
Acara Ma'rifatullah Ma'rifaturrasul
Penceramah Aa Gym Aa Gym dan Ustadz Hilman Rosyad
78
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Al Muhajir via telephon pada tanggal 21 Juni
79
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Al Muhajir, Bandung, 15 Februari 2009. Company Profile 102.7 MQFM.
2009. 80
132
3 4 5 6 7
Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Dunia Muslimah Fiqh Manajemen Diri MQ Umum Dunia Remaja
Teh Ninih Aa Gym dan K.H. Miftah Faridh Aa Gym Aa Gym Aa Gym dan Ustadz Dudung
Tabel 7: Format Manajemen Qolbu 102.7 MQFM
Keterangan: a. Senin
membahas
tentang
Ma’rifatullah,
dalam
arti
ma’rifatullah itu mendalami aqidah (ke-Tuhanan) yang pada intinya mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara lebih mengenal sifat-sifat ke-Tuhanan. Narasumber ini dibawakan oleh Aa Gym. b. Selasa membahas Ma’rifaturrasul, dalam arti pengenalan sejarah, sifat dan segala sesuatu tentang Rasul SAW yang disampaikan oleh Aa Gym dan Ustadz Hilman Rosyad. c. Khusus pada hari rabu ini, Teh ninih menyampaikan informasi dakwah hanya seputar muslimah, seperti tata cara menjadi muslimah yang baik. d. Kajian fiqh sebagai salah satu ilmu Islam yang mempelajari tata cara beribadah, baik mahdoh (ibadah langsung kepada Allah SWT) maupun ghair (ibadah yang tidak langsung kepada Allah SWT). Segmen ini dikemas pada hari kamis, dimana Aa Gym dan K.H. Miftah Faridh sebagai narasumbernya. e. Pada hari jumat Aa Gym hanya membahas tentang tafsir (menerjemahkan) dari beberapa ayat Al-Qur’an. Tim asatidz terkadang membantu Aa Gym dalam membacakan ayat-ayat Al-Qur’an yang akan dibahas.
133
f. Hari sabtu adalah hari dimana Aa Gym beserta tokoh-tokoh masyarakat
membahas
tentang
kejadian
yang
sedang
berkembang, seperti RUU APP, tahun baru hijriah, dan lainlain tentunya pada tokoh ahlinya langsung. g. Tausiyah dan dialog sahabat MQ bersama Aa Gym dan Ustadz Dudung membahas tema yang berkisar tentang dunia remaja, seperti hari kasih sayang (valentine day’s), bahayanya pergaulan bebas, dan lain-lain yang di bahas pada hari minggu.81
2. Interaktif Setelah menyelesaikan ceramah dakwahnya, para sahabat MQ boleh mananyakan beberapa pertanyaan seputar materi yang dibahas atau permasalahan
yang sedang dihadapi secara
langsung kepada
narasumber tanpa melalui moderator. Audien atau sahabat MQ yang bertanya pada acara Manajemen Qolbu ini kebanyakan adalah dari kaum hawa dan dijawab langsung tanpa menunggu pertanyaan dari penanya yang lain.82 Adapun nomer interaktif yang dapat ditelepon oleh sahabat MQ adalah 022-2005131. Selain melalui telepon, sahabat MQ juga bisa berinteraktif melalui via sms dengan nomer interaktif 0855-2102650.83 Layanan interaktif ini bertujuan untuk memberikan
81
Wawancara Pribadi dengan Agus Al Muhajir. Ibid., 83 Company Profile 102.7 MQFM. 82
134
solusi terhadap permasalahan dari sahabat MQ juga sharing dari materi yang sedang dibahas.
135
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi penyusunan format siaran Manajemen Qolbu 102.7 MQFM, yaitu: 5. Kebutuhan masyarakat akan siaran dakwah melalui radio dengan sajian yang berbeda. 6. Menyebarkan konsep Manajemen Qolbu yang menjadi ciri khas Aa Gym. 7. Membahas dan memecahkan masalah sosial keagamaan yang dialami sahabat MQ. 8. Memberikan solusi yang tepat terhadap setiap permasalahan yang
timbul di masyarakat.
Proses penyusunan format yang dilakukan oleh radio 102.7 MQFM pada acara Manajemen Qolbu adalah sebagai berikut: 6. Tim asatidz melakukan observasi ke lapangan. 7. Rumusan besar dari K.H. Abdullah Gymnastiar. 8. Rapat tim asatidz Daarut Tauhid dan kru MQFM bersama Aa Gym. 9. Pembagian waktu siaran. 10. Evaluasi
136
B. Saran-Saran 1. Format yang dipakai oleh setiap perusahaan radio harus saling berinterferensi antara perusahaan radio yang satu dengan yang lainnya, termasuk segmen acara yang akan disiarkan. Hal ini dapat membuat audien sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam persaingan bisnis radio bisa dengan bijak menentukan acara apa yang ingin didengar dan disebarluaskan kepada audien lainnya. 2. Radio 102.7 MQFM tetap mempertahankan kredibilitas Manajemen Qolbu dan siaran-siaran dakwah khas Daarut Tauhid dari K.H Abdullah Gymnastiar. 3. Lebih diperluas lagi jangkauan frekuensi radionya agar pendengar yang berada di daerah terpencil dan di Negara lainnya bisa mendengarkan siaran Manajemen Qolbu melalui sistem relay serta meningkatkan kualitas jaringan radio 102.7 MQFM. 4. Program
acara
Manajemen
Qolbu
juga
lebih
meningkatkan
kekreatifitasan dalam mengemas suatu acara secara apik dan menarik di setiap pembahasan dalam tausiyah Manajemen Qolbu-nya, sehingga sahabat MQ lebih tertarik.
137
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Haddad, Imam Habib. Nasehat Agama dan Wasiat Iman. Semarang: CV. Toha Putra Semarang, 1993. al-Ghazali, Imam. Manajemen Qolbu Titian Kebahagiaan Dunia dan Akhirat. Yogyakarta: Harapan Utama, 2003. Ali Hasyimi, Muhammad. Apakah Anda Berkepribadian Muslim. Jakarta: Gema Insani Press, 1994. an-Naisabury, Imam al-Qusyairy. Risalatul Qusyairiyah; Induk Ilmu Tasawuf. Jakarta: Gusti, 1997. Asmaya, Enung. Aa Gym Dai Sejuk Dalam Masyarakat Majemuk. Jakarta: Hikmah, 2003. Djuroto, Totok. Mengelola Radio Siaran. Semarang: Dahara Prize, 2007 Ensiklopedia Tasawuf, Angkasa, Bandung: 2008. Gough, Howard. Perencanaan-Penyajian-Produksi Programa Radio. Jakarta: 1999. Gymnastiar, K.H, Abdullah. Aa Gym dan Fenomena Daarut Tauhiid, Memperbaiki Diri Lewat Manajemen Qolbu. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2005. Gymnastiar, K.H, Abdullah. Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu. Jakarta: Gema Insani Press, 2003. Henny, dan Alexander. Manajemen Media Massa. Jakarta: Modul 1-9 Universitas Terbuka, 2004. Khalid, Amru. Wahai Saudara’ku Bersabarlah. Jakarta: PT. Mizan Puplika, 2006. Khomeini, Imam. Insan Ilahiah. Jakarta: Pustaka Zahra, 2004. Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.
138
Masduki. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer, 2004. . Jurnalistik Radio, Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2006. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007. Morissan. Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta: PT. Prenada Media Group, 2008. Ningrum, Fatmasari. Sukses Menjadi Penyiar, Scriptwriter, dan Reporter Radio. Jakarta: Penebar Swadaya, 2007. Pasal 33 Ayat (2), Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Prayudha, Harley. Radio; Penyiar It’s Not Just a Talk. Malang: Bayumedia Publishing, 2006. Profile Company MQ 102.7 FM. Suprapto, Tommy. Berkarier di Bidang Broadcasting. Jakarta: Media Pressindo, 2006. Tim Akhlak. Etika Islam. Jakarta: Al-Huda, 2003. Tim Penulis. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) CeQDA. 2007. Yani, Ahmad. Be Excellent Menjadi Pribadi Terpuji. Jakarta: Al-Qalam, 2007. Al-Haydar. “Sejarah MQ 102.7 FM.” artikel diakses pada 26 Februari 2009 dari http://mediahaydar.blogspot.com/2008/12/dpu-dt-mqfm-salingmenguatkan.html Hartana, Dekry. “Plus Minusnya Radio.” artikel diakses pada 25 Maret 2009 dari http://inspirasipakde.com/2009/01/24/plus-minus-radio/ Kelana, Bagus. “Daftar Perusahaan Radio Yang Me-relay.” artikel diakses pada 20 Maret 2009 dari http://langitcirrus.wordpress.com/2009/03/02/newsdaftar-radio-yg-me-relay-mq-fm/ Prayudi, Imam Indra. “Siaran Radio lewat Internet Menggunakan ShoutCast.” artikel diakses pada 25 Maret 2009 dari http://www.geocities.com/imamindrap/guides/radio.co.id.