BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1
Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat SDN 1 Mebongo Desa Mebongo merupakan desa yang baru saja pisah dari desa induk yakni Desa Bulontio Barat. Dari tahun ke tahun desa ini terus berkembang dan akhirnya pada tahun 2010 dibangunlah sekolah kelas jauh Desa Mebongo dengan mempecayakan guru pembantu untuk menjaga dan mengajar siswa-siswa kelas I sampai dengan kelas IV, dengan keadaan gedung yang dibangun hanya 6 ruangan yaitu ruangan kelas untuk siswa belajar serta ruangan kepala sekolah dan ruang guru. Jumlah siswa saat itu sekitar 79 orang. Pada tahun 2011 sekolah SDN 1 Mebongo diresmikan oleh Kepala Cabang Dikpora Kecamatan Sumalata Bapak Ridwan Daud, S.Pd,M.Pd yang menjadikan sekolah SDN 1 Mebongo ini sudah berdiri sendiri dan terpisah dari sekolah induk. Sementara itu dilakukanlah pula pengangkatan Kepala Sekolah baru SDN 1 Mebongo yaitu Bapak Irwan Talib, S.Pd,M.Pd dan 4 orang guru sebagai tenaga pendidik di sekolah ini. Pada akhir tahun 2012 Kepala Sekolah Bapak Irwan Talib, S.Pd,M.Pd terangkat menjadi Pengawas TK dan SD kecamatan Sumalata dan posisi Kepala Sekolah SDN 1 Mebongo saat itu digantikan oleh Ibu Wirda Dangkua, S.Pd yang menjabat sebagai Kepala Sekolah hingga saat ini.
29 1.1.2 Keadaan Guru SDN 1 Mebongo
SDN 1 Mebongo memiliki 7 orang guru yang terdiri dari 2 guru PNS dan 5 orang guru honorer. Berikut adalah tabel keadaan guru SDN 1 Mebongo Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara. (Tabel 4.1 Keadaan Guru SDN 1 Mebongo Kec. Sumalata Kab. Gorontalo Utara Tahun Ajaran 2012/2013) No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Guru
Jabatan
Wirda Dangkua, S.Pd, M.Pd Djamila Pulu, S.Pd Hasridawati, S.Pd Yudin Ihlas, S.Pd Nikma Hasan Gobel Pakaya Risman Samsi
Kepala Sekolah Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas
1.1.3 Keadaan Siswa SDN 1 Mebongo Siswa SDN 1 Mebongo Kecamatan Sumalata berjumlah 99 orang siswa yang terdiri 6 kelas seperti terlihat pada table berikut : (Tabel 4.2 Keadaan Siswa SDN 1 Mebongo Kec. Sumalata Kab. Gorontalo Utara Tahun Ajaran 2012/2013) Jumlah Siswa No
Kelas
1 2 3 4 5 6
I II III IV V VI Jumlah
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Jumlah Kelas
11 8 12 3 12 6
9 4 15 6 8 5
20 12 27 9 20 11
1 1 1 1 1 1
52
47
99
6
1.1.4 Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 1 Mebongo
SDN 1 Mebongo mempunyai 3 gedung yang masing-masing 2 gedung untuk ruang kelas dan 1 gedung untuk ruang kelapa sekolah dan ruang guru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut : (Tabel 4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 1 Mebongo Kec. Sumalata Kab. Gorontalo Utara Tahun Ajaran 2012/2013) No
1.2
Nama Ruang
Jumlah
Keterangan
1
Ruang Kelas
5
2 Gedung
2
Ruang kepala sekolah dan ruang guru
1
1 Gedung
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pelaksanaan penelitian mengacu pada prosedur penelitian yang telah ditetapkan
sebelumnya yaitu diantaranya : 1) Tahap Perencanaan, 2) Tahap Pelaksanaan, 3) Tahap Pengamatan, dan 4) Tahap Refleksi. Pada akhir kegiatan pembelajaran siklus I ini diperoleh gambaran tentang peningkatan pemahaman belajar PKn siswa kelas V SDN 1 Mebongo yang diikuti oleh semua siswa kelas V yang berjumlah 20 orang. 1.2.1 Tahap Perencanaan Siklus I Perencanaa tindakan silkus pertama dilaksanakan dengan perencanaan terdapat kegiatan yang diantaranya : menyusun RPP, menetapkan Pembelajaran pada siklus ini adalah siswa belajar dalam kelompok yang terdiri dari lima kelompok, dan setiap kelompok berjumlah empat orang. 1.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi kebebasan berorganisasi melalui model pembelajaran tipe Jigsaw pada siswa kelas V SDN
1 Mebongo dilaksanakan dalam dua siklus. Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pada siklus 1 Pertemuan pertama Jumat 3 Mei dan pertemuan ke dua Jumat 10 Mei 2013. Jam pelajaran PKn di kelas V dimulai pukul 09.30 – 11.00. Pelaksanaan pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut : a) Menyampaikan materi pelajaran yang akan dilaksanakan b) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakn c) Menyampaikan langkah-langkah pelaksanaan tindakan yakni: 1. Membentuk kelompok heterogen beranggotakan 4 – 6 orang. 2. Masing – masing kelompok mengirimkan satu orang wakil mereka untuk membahas topik yang disebut kelompok ahli. 3. Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan untuk menguasai topik tersebut. 4. Setelah memahami materi, kelompok ahli menyebar dan kembali ke kelompok masing-masing (kelompok asal), kemudian menjelaskan materi kepada rekan kelompoknya. 5. Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok. 6. Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran tentang materi yang telah didiskusikan.
1.2.3 Tahap Pengamatan Proses Pembelajaran Siklus I 1.2.3.1 Hasil pengamatan observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran di kelas : (Tabel 4.4. Rekapan kegiatan guru pada Siklus I)
No
Aspek Yang Diamati
Kriteria Nilai B
C
K
I
Pra Pembelajaran
2
0
0
II
Membuka Pelajaran
2
0
0
III
Kegiatan Inti Pembelajaran
13
5
0
IV
Penutup
2
0
0
Jumlah
19
5
0
Persentase
79,17 %
20,83 %
0%
Keterangan : B = Baik C = Cukup K = Kurang Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan mengajar siklus I pada tabel di atas, tampaklah dalam pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti belum memenuhi target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari empat aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 19 dengan persentase 79,17%. Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 5 dengan persentase 20,83 %. Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak 0 dengan persentase 0 %.
1.2.3.2 Hasil pengamatan kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada tabel pengamatan berikut : (Tabel 4.5. Rekapan kegiatan siswa saat pembelajaran Siklus I)
No I
Aspek Yang Diamati Pendahuluan
Kriteria Nilai B
C
K
1
1
0
II
Kegiatan Membuka Pelajaran
0
2
0
III
Kegiatan Inti Pembelajaran
0
12
5
IV
Penutup
0
2
0
Jumlah
1
17
5
Persentase
4,35 %
73,91 % 21,74 %
Keterangan : B = Baik C = Cukup K = Kurang Berdasarkan tabel pengamatan kegiatan siswa di atas saat menerima materi pada pembelajaran siklus I, tampaklah belum tercapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari empat aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 1 dengan persentase 4,35%. Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 17 dengan persentase 73,91%. Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak 5 dengan persentase 21,74%.
1.2.3.3 Pemahaman Belajar Siswa Siklus I Aspek penilaian yang harus dicapai berupa pemahaman belajar dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi kebebasan berorganisasi memperoleh data yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I dapat disajikan melalui hasil kegiatan belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai berikut : (Tabel 4.6. Kegiatan belajar siswa menggunakan tipe Jigsaw Siklus I)
Aspek Yang Dinilai Kelompok
Nama Siswa Kerja Siswa Menjelaskan
Persentase
I
Adriyan Tilahunga Wiwin Nusuha Lindawati Supu Suwartin Biahimo
√
√
√
II
Jufriyanto Dulah Muh. Farid Naim Rena Ali Merlin Pauweni
√
√
-
III
Aryanto Dulah Sahrul Pauweni Riska Ahmad Farah Mooduto
√
√
√
IV
Usman Igirisa Fikran Pomalango Suwardin Biahimo Sriwahyuni Katili
√
√
√
V
Edrik Supu Alan Hippy Eksal Ahmad Meli Tatengkeng
√
-
-
Jumlah
5
4
3
Data tabel 4.6 menunjukkan bahwa Kelompok I aktif pada semua aspek yaitu aspek kerja siswa, menjelaskan dan persentase. Kelompok II aktif pada aspek yaitu aspek kerja siswa dan menjelaskan. Kelompok III aktif pada semua aspek yaitu aspek kerja siswa, menjelaskan dan persentase. Kelompok IV aktif pada semua aspek yaitu aspek kerja siswa, menjelaskan dan persentase. Dan Kelompok V aktif pada satu aspek saja yaitu aspek kerja siswa. (Tabel 4.7. Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus I) No
Nama
Nilai
Keterangan
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tuntas
Tidak Tuntas
Adriyan Tilahunga Jufriyanto Dulah Aryanto Dulah Usman Igirisa Edrik Supu Alan Hippy Fikran Pomalango Eksal Ahmad Suwardin Biahimo Sahrul Pauweni Muh. Farid Naim Wiwin Nusuha Lindawati Supu Rena Ali Riska Ahmad Sriwahyuni Katili Meli Tatengkeng Farah Mooduto Merlin Pauweni Suwartin Biahimo
67.50 66.50 65.50 64.50 70.50 68.75 64.50 67.75 66.25 64.50 69.75 65.25 64.50 68.50 71.50 66.75 71.25 65.75 64.50 64.75
√ √ √ -
√ √ √ √
Jumlah
1338.75
3
17
Persentase
66.94 %
15 %
85 %
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 siswa yang menjadi subjek penelitian siklus I, jumlah nilai perolehan hasil belajar siswa siklus I yaitu 1338.75 dengan persentase 66.94%. Nilai siswa yang berada pada kategori tuntas sebanyak 3 orang atau 15 % dari jumlah siswa. Sedangkan nilai siswa yang berada pada kategori tidak tuntas sebanyak 17 orang atau 85 % dari jumlah siswa. Perolehan nilai belajar siswa di atas jika dimasukan dalam tabel skor frekuensi dan persentase maka dapat dilihat pada tabel berikut : (Tabel 4.8. Rekapan hasil belajar siswa Siklus I)
Keterangan
Frekuensi / Jumlah Siswa
Tuntas
Tidak Tuntas
91 – 100
0
-
-
81 – 90
0
-
-
71 – 80
3
√
-
61 – 70
17
-
√
0 – 60
-
-
Jumlah
0 20
3
17
Persentase
100 %
15 %
85 %
Rentang Nilai
Dari tabel di atas tidak ada siswa yang mendapat skor 91-100. Tidak ada siswa yang mendapat skor 81-90. Terdapat 3 siswa yang mendapat skor 71-80. Terdapat 17 siswa yang mendapat skor 61-70. Dan tidak ada siswa yang mendapat skor 0-60. Dari hasil belajar siswa terdapat 3 siswa atau 15% yang berada pada kategori tuntas dan terdapat 17 siswa atau 85% yang berada pada kategori tidak tuntas. 1.2.4 Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil refleksi penelitian yang dilakukan pada siklus I pada siswa kelas V SDN 1 Mebongo telah ditunjukan bahwa dari 20 siswa yang dibagi dalam lima kelompok pada kegiatan belajar siswa menggunakan tipe Jigsaw siklus I menunjukan bahwa kelompok belajar siswa belum menunjukan keaktifan yang optimal dalam proses belajar yang meliputi aspek kerja siswa, menjelaskan dan persentase. Hal ini ditandai dari hanya sebagian kelompok yang aktif. Begitu juga pada hasil belajar siswa dalam peningkatan pemahaman siswa dari 20 jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian jumlah nilai siswa siklus I keseluruhan yaitu 1338.75 atau 66.94%. Terdapat 3 atau 15% siswa
yang nilainya berada pada kategori tuntas, dan sebanyak 17 atau 85% siswa yang nilainya berada pada kategori tidak tuntas. Hasil pemahaman belajar siswa belum mencapai target yang diharapkan berdasarkan KKM dan indikator keberhasilan, sehingga penelitian perlu melanjutkan ke siklus II untuk memperoleh hasil pemahaman belajar yang diharapkan dengan teknik pembelajaran yang sama yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran PKn siswa kelas V SDN 1 Mebongo.
1.3
Hasil Penelitian Deskripsi Siklus II Siklus II ini merupakan lanjutan dari siklus I, sehingga dari hasil yang diperoleh kita
dapat melihat perubahan peningkatan pemahaman belajar siswa. Pelaksanaan penelitian mengacu pada prosedur penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu diantaranya : 1) Tahap Perencanaan, 2) Tahap Pelaksanaan, 3) Tahap Pengamatan, dan 4) Tahap Refleksi. Pada akhir kegiatan pembelajaran siklus II ini diperoleh gambaran tentang peningkatan pemahaman belajar PKn siswa kelas V SDN 1 Mebongo yang diikuti oleh semua siswa kelas V yang berjumlah 20 orang.
1.3.1 Tahap Perencanaan Siklus II Perencanaa tindakan silkus II sama dengan siklus I. Perencanaa tindakan silkus II dilaksanakan dengan perencanaan terdapat kegiatan yang diantaranya : menyusun RPP,
menetapkan Pembelajaran pada siklus ini adalah siswa belajar dalam kelompok yang terdiri dari lima kelompok, dan setiap kelompok berjumlah empat orang. 1.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi kebebasan berorganisasi melalui model pembelajaran tipe Jigsaw siswa kelas V SDN 1 Mebongo ini dilaksanakan 4 x 35 menit atau 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama 24 Mei 2013 dan pertemuan ke dua 31 Mei 2013. Jam pelajaran PKn di kelas V dimulai pukul 09.30 – 11.00. Pelaksanaan pembelajaran siklus II melalui model pembelajaran tipe Jigsaw adalah sebagai berikut : a) Menyampaikan materi pelajaran yang akan dilaksanakan b) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakn c) Menyampaikan langkah-langkah pelaksanaan tindakan yakni: 1. Membentuk kelompok heterogen beranggotakan 4 – 6 orang. 2. Masing – masing kelompok mengirimkan satu orang wakil mereka untuk membahas topik yang disebut kelompok ahli. 3. Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan untuk menguasai topik tersebut. 4. Setelah memahami materi, kelompok ahli menyebar dan kembali ke kelompok masing-masing (kelompok asal), kemudian menjelaskan materi kepada rekan kelompoknya. 5. Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya dilakukan presentasi kelompok.
6. Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran tentang materi yang telah didiskusikan.
1.3.3 Tahap Pengamatan Proses Pembelajaran Siklus II 1.3.3.1 Hasil pengamatan observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran di kelas Siklus II : (Tabel 4.9. Rekapan kegiatan guru pada Siklus II) No
Aspek Yang Diamati
Kriteria Nilai B
C
K
I
Pra Pembelajaran
2
0
0
II
Membuka Pelajaran
2
0
0
III
Kegiatan Inti Pembelajaran
18
0
0
IV
Penutup
2
0
0
Jumlah
24
0
0
Persentase
100 %
0%
0%
Keterangan : B = Baik C = Cukup K = Kurang
Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan mengajar siklus II pada tabel di atas, tampaklah dalam pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti telah memenuhi target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari empat aspek pokokyang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria Baik sebanyak 24 dengan persentase 100 %. Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 0 dengan persentase 0 %. Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak 0 dengan persentase 0 %.
1.3.3.2 Hasil pengamatan kegiatan siswa siklus II pada saat pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada tabel pengamatan berikut : (Tabel 4.10. Rekapan kegiatan siswa saat pembelajaran Siklus II)
No
Aspek Yang Diamati
Kriteria Nilai B
C
K
I
Pendahuluan
2
0
0
II
Kegiatan Membuka Pelajaran
2
0
0
III
Kegiatan Inti Pembelajaran
15
2
0
IV
Penutup
2
0
0
Jumlah
21
2
0
Persentase
91.30 %
8.70 %
0%
Keterangan : B = Baik C = Cukup K = Kurang
Berdasarkan tabel pengamatan kegiatan di atas saat menerima materi pada siklus II pada tabel di atas, tampaklah sudah tercapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari 23 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 21 dengan persentase 91,30 %. Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 2 dengan persentase 8,70 %. Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak 0 dengan persentase 0 %.
1.3.3.3 Pemahaman Belajar Siswa Siklus II Aspek penilaian yang harus dicapai berupa pemahaman belajar dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi kebebasan berorganisasi memperoleh data yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siklus II dapat disajikan melalui hasil kegiatan belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai berikut : (Tabel 4.11. Kegiatan belajar siswa menggunakan tipe Jigsaw Siklus II) Aspek Yang Dinilai Kelompok
Nama Siswa Kerja Siswa Menjelaskan
Persentase
I
Adriyan Tilahunga Wiwin Nusuha Lindawati Supu Suwartin Biahimo
√
√
√
II
Jufriyanto Dulah Muh. Farid Naim Rena Ali Merlin Pauweni
√
√
√
III
Aryanto Dulah Sahrul Pauweni Riska Ahmad Farah Mooduto
√
√
√
IV
Usman Igirisa Fikran Pomalango Suwardin Biahimo Sriwahyuni Katili
√
√
√
V
Edrik Supu Alan Hippy Eksal Ahmad Meli Tatengkeng
√
√
√
Jumlah
5
5
5
Data tabel 4.11 menunjukkan bahwa dari 20 jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian yang dibagi kedalam lima kelompok terlihat bahwa semua kelompok telah aktif dalam mengikuti proses pembelajaran pada semua aspek yaitu aspek kerja siswa, menjelaskan dan persentase. Sehingga peningkatan pemahaman belajar PKn siswa telah meningkat. (Tabel 4.12. Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus II)
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Siswa
Adriyan Tilahunga Jufriyanto Dulah Aryanto Dulah Usman Igirisa Edrik Supu Alan Hippy Fikran Pomalango Eksal Ahmad Suwardin Biahimo Sahrul Pauweni Muh. Farid Naim Wiwin Nusuha
Keterangan Nilai
82.50 81.50 78.50 76.50 86.50 84.50 74.50 83.25 79.75 72.50 85.75 77.50
Tuntas
Tidak Tuntas
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
-
13 14 15 16 17 18 19 20
Lindawati Supu Rena Ali Riska Ahmad Sriwahyuni Katili Meli Tatengkeng Farah Mooduto Merlin Pauweni Suwartin Biahimo
73.50 83.50 89.00 82.25 88.00 79.50 71.50 76.50
√ √ √ √ √ √ √ √
-
Jumlah
1607
20
0
Persentase
80.35%
100 %
0%
Dari tabel 4.12 menunjukkan bahwa dari 20 siswa yang menjadi subjek penelitian siklus II, jumlah nilai perolehan hasil belajar siswa siklus II yaitu 1607 dengan persentase 80.35%. Nilai siswa yang berada pada kategori tuntas sebanyak 20 atau 100% dari jumlah siswa. Sedangkan nilai siswa yang berada pada kategori tidak tuntas adalah 0 atau 0% dari jumlah siswa. Sehingga pembelajaran dianggap tuntas secara klasikal. Perolehan nilai belajar siswa di atas jika dimasukan dalam tabel skor frekuensi dan persentase maka dapat dilihat pada tabel berikut : (Tabel 4.13. Rekapan hasil belajar siswa Siklus II) Keterangan
Frekuensi / Jumlah Siswa
Tuntas
Tidak Tuntas
91 – 100
0
-
-
81 – 90
13
√
-
71 – 80
7
√
-
61 – 70
0
-
-
0 – 60
0 20
-
-
20
0
Rentang Nilai
Jumlah
Persentase
100 %
100 %
0%
Dari tabel di atas menunjukan tidak ada siswa yang mendapat skor 91-100. Terdapat 13 siswa yang mendapat skor 81-90. Terdapat 7 siswa yang mendapat skor 71-80. Tidak ada siswa yang mendapat skor 61-70. Dan tidak ada siswa yang mendapat skor 0-60. Ketuntasan belajar siswa mencapai 20 orang dengan persentase 100% 1.3.4 Refleksi Siklus II Berdasarkan hasil refleksi penelitian yang dilakukan pada siklus II pada siswa kelas V SDN 1 Mebongo telah ditunjukan bahwa dari 20 siswa yang dibagi dalam lima kelompok pada kegiatan belajar siswa menggunakan tipe Jigsaw siklus II bahwa kelompok belajar siswa telah menunjukan keaktifan yang optimal dalam proses belajar dari semua aspek penilaian yang meliputi aspek kerja siswa, menjelaskan dan persentase. Hal ini ditandai dari semua kelompok yang aktif dan meningkatnya pemahaman dalam belajar. Begitu juga pada hasil belajar siswa dalam peningkatan pemahaman siswa dari 20 jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian jumlah nilai siswa siklus II keseluruhan yaitu 1607 atau 80.35%. Terdapat 20 atau 100% siswa yang nilainya berada pada kategori tuntas, dan sebanyak 0 atau 0% siswa yang nilainya berada pada kategori tidak tuntas. Hasil pemahaman belajar siswa telah mencapai target yang diharapkan berdasarkan KKM dan indikator keberhasilan untuk memperoleh hasil pemahaman belajar yang diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran PKn siswa kelas V SDN 1 Mebongo, sehingga penelitian telah dianggap berhasil tuntas secara klasikal. Terbukti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman belajar
siswa pada mata pelajaran PKn siswa kelas V SDN 1 Mebongo Kec. Sumalata Kab. Gorontalo Utara.
1.4
Pembahasan Pelaksanaan penelitian untuk meningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn
materi kebebasan berorganisasi melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw kelas V SDN 1 Mebongo Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara mengalami peningkatan dan dikatakan berhasil sesuai dengan pencapaian indikator keberhasilan. Berikut ini pembahasan mengenai hasil observasi pengamatan kegiatan guru dan siswa serta hasil peningkatan pemahaman PKn siswa selama proses pembelajaran siklus I dan siklus II. 1.4.1 Pembahasan penelitian siklus I Hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan pengamatan selama pembelajaran berlangsung diperoleh data berikut: a. Berdasarkan hasil pengamatan observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran di kelas siklus I tampaklah pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan belum memenuhi target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari empat aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 19 dengan persentase 79,17%. Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 5 dengan persentase 20,83 %. Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak 0 dengan persentase 0 %. b. Berdasarka
hasil pengamatan kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung
siklus I, tampaklah belum tercapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari empat aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai
kriteria baik sebanyak 1 dengan persentase 4,35%. Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 17 dengan persentase 73,91%. Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak 5 dengan persentase 21,74%. c. Berdasarkan hasil kegiatan belajar siswa menggunakan tipe Jigsaw Siklus I menunjukkan bahwa Kelompok I aktif pada semua aspek yaitu aspek kerja siswa, menjelaskan dan persentase. Kelompok II aktif pada aspek yaitu aspek kerja siswa dan menjelaskan. Kelompok III aktif pada semua aspek yaitu aspek kerja siswa, menjelaskan dan persentase. Kelompok IV aktif pada semua aspek yaitu aspek kerja siswa, menjelaskan dan persentase. Dan Kelompok V aktif pada satu aspek saja yaitu aspek kerja siswa. d. Berdasarkan hasil belajar siswa siklus I menunjukkan bahwa dari 20 siswa yang menjadi subjek penelitian siklus I, jumlah nilai perolehan hasil belajar siswa siklus I yaitu 1338.75 dengan persentase 66.94%. Nilai siswa yang berada pada kategori tuntas sebanyak 3 orang atau 15 % dari jumlah siswa. Sedangkan nilai siswa yang berada pada kategori tidak tuntas sebanyak 17 orang atau 85 % dari jumlah siswa. e. Berdasarkan rekapan hasil belajar siswa siklus I tidak ada siswa yang mendapat skor 91-100. Tidak ada siswa yang mendapat skor 81-90. Terdapat 3 siswa yang mendapat skor 71-80. Terdapat 17 siswa yang mendapat skor 61-70. Dan tidak ada siswa yang mendapat skor 0-60. Dari hasil belajar siswa terdapat 3 siswa atau 15% yang berada pada kategori tuntas dan terdapat 17 siswa atau 85% yang berada pada kategori tidak tuntas Berdasarkan hasil penelitian telah ditunjukan bahwa dari 20 siswa yang dibagi dalam lima kelompok pada kegiatan belajar siswa menggunakan tipe Jigsaw siklus I
menunjukan bahwa kelompok belajar siswa belum menunjukan keaktifan yang optimal dalam proses belajar yang meliputi aspek kerja siswa, menjelaskan dan persentase. Hal ini ditandai dari hanya sebagian kelompok yang aktif. Begitu juga pada hasil belajar siswa dalam peningkatan pemahaman siswa dari 20 jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian jumlah nilai siswa siklus I keseluruhan yaitu 1338.75 atau 66.94%. Terdapat 3 atau 15% siswa yang nilainya berada pada kategori tuntas, dan sebanyak 17 atau 85% siswa yang nilainya berada pada kategori tidak tuntas. Hasil pemahaman belajar siswa belum mencapai target yang diharapkan berdasarkan KKM dan indikator keberhasilan, sehingga penelitian perlu melanjutkan ke siklus II untuk memperoleh hasil pemahaman belajar yang diharapkan dengan teknik pembelajaran yang sama yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran PKn siswa kelas V SDN 1 Mebongo. 1.4.2 Pembahasan Penelitian Siklus II Hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan pengamatan selama pembelajaran berlangsung diperoleh data berikut: a. Berdasarkan hasil pengamatan observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran di kelas siklus II tampaklah dalam pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti telah memenuhi target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari empat aspek pokokyang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria Baik sebanyak 24 dengan persentase 100%. Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 0 dengan persentase 0%. Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak 0 dengan persentase 0 %.
b. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung siklus II tampaklah sudah tercapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari 23 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 21 dengan persentase 91,30%. Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 2 dengan persentase 8,70%. Dan spek yang kriteria kurang sebanyak 0 dengan persentase 0%. c. Berdasarkan hasil kegiatan belajar siswa menggunakan tipe Jigsaw Siklus II. Data menunjukkan bahwa dari 20 jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian yang dibagi kedalam lima kelompok terlihat bahwa semua kelompok telah aktif dalam mengikuti proses pembelajaran pada semua aspek yaitu aspek kerja siswa, menjelaskan dan persentase. Sehingga peningkatan pemahaman belajar PKn siswa telah meningkat. d. Berdasarkan hasil belajar siswa siklus II menunjukkan bahwa dari 20 siswa yang menjadi subjek penelitian siklus II, jumlah nilai perolehan hasil belajar siswa siklus II yaitu 1607 dengan persentase 80.35%. Nilai siswa yang berada pada kategori tuntas sebanyak 20 atau 100 % dari jumlah siswa. Sedangkan nilai siswa yang berada pada kategori tidak tuntas sebanyak 0 atau 0 % dari jumlah siswa. Sehingga pembelajaran dianggap tuntas secara klasikal. e. Berdasarkan rekapan hasil belajar siswa siklus II menunjukan Dari tabel di atas menunjukan tidak ada siswa yang mendapat skor 91-100. Terdapat 13 siswa yang mendapat skor 81-90. Terdapat 7 siswa yang mendapat skor 71-80. Tidak ada siswa yang mendapat skor 61-70. Dan tidak ada siswa yang mendapat skor 0-60. Ketuntasan belajar siswa mencapai 20 orang dengan persentase 100%.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan siklus II pada siswa kelas V SDN 1 Mebongo telah ditunjukan bahwa dari 20 siswa yang dibagi dalam lima kelompok pada kegiatan belajar siswa menggunakan tipe Jigsaw siklus II bahwa kelompok belajar siswa telah menunjukan keaktifan yang optimal dalam proses belajar dari semua aspek penilaian yang meliputi aspek kerja siswa, menjelaskan dan persentase. Hal ini ditandai dari semua kelompok yang aktif dan meningkatnya pemahaman dalam belajar. Begitu juga pada hasil belajar siswa dalam peningkatan pemahaman siswa dari 20 jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian jumlah nilai siswa siklus II keseluruhan yaitu 1607 atau 80.35%. Terdapat 20 atau 100% siswa yang nilainya berada pada kategori tuntas, dan sebanyak 0 atau 0% siswa yang nilainya berada pada kategori tidak tuntas. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada siklus I dan siklus II terdapat adanya peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn materi kebebasan berorganisasi melalui model pembelajaran koopetarif tipe Jigsaw. Berikut adalah rekapan peningkatan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II : (Tabel 4.14. Rekapan peningkatan hasil belajar siswa Siklus I dan II) Tuntas
Jumlah Nilai
Persentase
I
1338.75
II
1607
Siklus
Tidak Tuntas
Frekuensi
Persentase
Frekuensi
Persentase
66.94 %
3
15 %
17
85 %
80.35 %
20
100 %
0
0%
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 jumlah siswa kelas V SDN 1 Mebongo yang menjadi subjek penelitian, terlihat bahwa : Jumlah nilai siswa pada siklus I yaitu 1338.75 dengan persentase 66.94% meningkat pada siklus II Yaitu 1607 dengan persentase 80.35%. Begitu juga dengan frekuensi dan persentase ketuntasan
Rekapan peningkatan hasil belajar siswa Siklus I dan II 100.00% 66.94%
80.35%
50.00%
Persentase Nilai Tuntas
0.00%
Tidak Tuntas SIKLUS I SIKLUS II
belajar siswa siklus I dan siklus II telah meningkat. Pada siklus I terdapat 3 siswa atau 15 % yang berada pada kategori tuntas meningkat 20 siswa atau 100% pada siklus II. Pada siklus I terdapat 17 siswa dengan persentase 85% yang berada pada kategori tidak tuntas menurun pada siklus II dengan tidak adanya siswa yang terdapat pada kategori tidak tuntas, sehingga pembelajaran tuntas secara klasikal. (Grafik. 4.1 Rekapan persentase peningkatan hasil belajar siswa siklus I dan II SDN 1 Mebongo)
Hasil pemahaman PKn siswa dalam belajar telah mencapai target yang diharapkan berdasarkan KKM dan indikator keberhasilan untuk memperoleh hasil pemahaman siswa saat belajar yang diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran PKn siswa kelas V SDN 1
Mebongo, sehingga penelitian telah dianggap berhasil dan tuntas secara klasikal. Terbukti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran PKn siswa kelas V SDN 1 Mebongo Kec. Sumalata Kab. Gorontalo Utara.