34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri I Kabila dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIIIE yang berjumlah 27 peserta didik, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Kelas ini terpilih karena berdasarkan observasi awal dan informasi dari guru mata pelajaran biologi menyatakan bahwa kelas tersebut merupakan salah satu kelas dengan presentasi hasil belajar siswa rendah. Dalam penelitian ini materi yang diberikan adalah materi yang sesuai dengan kurikulum yang sementara berjalan yakni Gerak Tumbuhan. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus I terdiri atas 2 kali pertemuan. Pertemuan I membahas sub pokok bahasan gerak tumbuhan (macammacam gerak tumbuhan secara umum: gerak autonom, gerak higroskopis dan gerak esionom ), pertemuan II membahas sub pokok bahasan gerak tropisme, sedangkan siklus II sama dengan siklus I yakni terdiri atas 2 kali pertemuan. Pertemuan I membahas sub pokok bahasan gerak nasti, pertemuan II membahas sub pokok bahasan gerak taksis. Pada setiap akhir siklus diberikan tes evaluasi secara tertulis untuk melihat hasil belajar siswa, sedangkan dalam proses belajar digunakan lembar observasi untuk melihat kegiatan guru dan kegiatan siswa.
34
35
4.1.2 Siklus I Siklus
I
ini
dilaksanakan
sesuai
dengan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan dengan alokasi waktu masing-masing 3 jam pelajaran (3x40 menit). Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari beberapa tahapan kegiatan, yaitu sebagai berikut: Proses pendahuluan, memberi salam kepada siswa, mengabsensi siswa, pemberian apersepsi dan motivasi kepada siswa dan menggali kemampuan siswa dengan cara memperlihatkan gambar yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Selanjutnya menuliskan topik yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Proses inti, dalam proses ini terdiri atas 3 tahapan yaitu eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Eksplorasi, diawali dengan guru menjelaskan materi secara singkat, melibatkan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, menggunakan pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dengan membagi siswa dalam kelompok (setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang), siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang akan diajarkan, guru memberikan kesempatam kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang dipahami. Elaborasi, dalam kegiatan elaborasi guru menggunakan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dengan langkah-langkah sebagai berikut : Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri 4-5 anak, guru membagikan lembar kerja siswa, dimana setiap kelompok mendapatkan Lembar Kerja Siswa (LKS), selanjutnya guru menjelaskan prosedur pelaksanaan kegiatan pembelajaran di lingkungan dan
36
siswa
mendengarkan
penjelasan
guru
mengenai
prosedur
pelaksanaan
pembelajaran di lingkungan dan prosedur pengisian LKS, kemudian guru membimbing siswa untuk dibawa ke lokasi lingkungan di sekitar SMP Negeri 1 Kabila untuk mengadakan pengamatan sesuai dengan kelompoknya, selanjutnya siswa mengadakan pengamatan untuk mengerjakan LKS dengan bimbingan guru, guru membimbing siswa mendiskusikan hasil pengamatan secara berkelompok, setelah itu siswa kembali ke kelas dan menyampaikan hasil pengamatan di lingkungan sekitar dan mendiskusikan di dalam kelas, kemudian siswa dengan bimbingan guru membahas hasil pengamatan dan diskusi, selain itu juga siswa diberi kesempatan bertanya hal-hal yang belum jelas. Konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi guru membimbing peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelompok dan memberikan arahan atau merumuskan konsep dan masalah yang belum dipahami oleh siswa Proses penutup, dalam kegiatan ini guru membimbing siswa menyimpulkan materi dan guru membimbing siswa merangkum materi yang telah dipelajari kemudian guru melakukan tindak lanjut, menutup pembelajaran dan terakhir melakukan evaluasi (pertanyaan secara tulisan). 4.1.2.1 Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar a. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan I Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru pada siklus I pertemuan I yang diamati oleh observer 1 dan 2 dari 30 aspek pada lembar observasi kegiatan guru rata-rata jumlah aspek yang terlaksana ada 25 aspek (83,3%) dan untuk kegiatan yang tidak terlaksana ada 5 aspek (16,67%).
37
Untuk data hasil observasi kegiatan guru selama proses pembelajaran pada siklus I pertemuan I, dapat di lihat pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2: Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan I Kriteria penilaian Observer I Observer II Rata-rata % Skor 1 83,3% 83,3% 83,3% Skor 0 16,67% 16,67% 16,67% Jumlah 100% 100% 100% Sumber : Analisis hasil lembar observasi kegiatan guru siklus I pertemuan I b. Hasil Observasi Kegiatan Peserta Didik Siklus I Pertemuan I Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I pertemuan I yang diamati oleh observer 1 dan 2 dari 22 aspek pada lembar observasi kegiatan siswa rata-rata jumlah aspek yang terlaksana ada 18 aspek (81,82%) dan untuk kegiatan yang tidak terlaksana ada 4 aspek (18,18%). Untuk data hasil observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran pada siklus I pertemuan I, dapat di lihat pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3: Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan I Kriteria penilaian
Observer I
Observer II
Rata-rata %
Skor 1 81,82% 81,82% 81,82% Skor 0 18,18% 18,18% 18,18% Jumlah 100% 100% 100% Sumber : Analisis hasil lembar observasi kegiatan guru siklus I pertemuan I c. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan II Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru pada siklus I pertemuan II yang diamati oleh observer 1 dan 2 dari 30 aspek pada lembar observasi kegiatan guru rata-rata jumlah aspek yang terlaksana ada 27 aspek (90%) dan untuk kegiatan yang tidak terlaksana ada 3 aspek (10%).
38
Untuk data hasil observasi kegiatan guru selama proses pembelajaran pada siklus I pertemuan II, dapat di lihat pada tabel 4 berikut ini. Tabel 4: Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan II Kriteria penilaian
Observer I
Observer II
Rata-rata %
Skor 1 90% 90% 90% Skor 0 10% 10% 10% Jumlah 100% 100% 100% Sumber : Analisis hasil lembar observasi kegiatan guru siklus I pertemuan II d. Hasil Observasi Kegiatan Peserta Didik Siklus I Pertemuan II Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I pertemuan II yang diamati oleh observer 1 dan 2 dari 22 aspek pada lembar observasi kegiatan siswa rata-rata jumlah aspek yang terlaksana ada 19 aspek (86,36%) dan untuk kegiatan yang tidak terlaksana ada 3 aspek (13,64%). Untuk data hasil observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran pada siklus I pertemuan II, dapat di lihat pada tabel 5 berikut ini. Tabel 5: Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan II Kriteria penilaian
Observer I
Observer II
Rata-rata %
Skor 1 86,36% 86,36% 86,36% Skor 0 13,64% 13,64% 13,64% Jumlah 100% 100% 100% Sumber : Analisis hasil lembar observasi kegiatan guru siklus I pertemuan II 4.1.2.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I Hasil belajar siswa pada materi gerak tumbuhan pada siklus I pertemuan 1 dan 2 dapat diketahui dengan melakukan evaluasi yang terdiri dari dua jenis soal yaitu 10 butir soal objektif dan 5 butir soal essay test (lampiran 14) pada akhir pelaksanaan siklus I. Nilai maksimum yang dapat dicapai siswa adalah 100, dengan rentang nilai 1-100. Berdasarkan perolehan nilai, siswa yang memperoleh
39
nilai 70 ke atas adalah 18 orang (66,7 %) dan siswa yang memperoleh nilai di bawah 70 adalah 9 orang (33,3%). Selain itu, nilai rata-rata kelas adalah 73,3 dengan daya serap siswa 73 %. Berdasarakan hasil evaluasi yang telah diperoleh dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan sesuai yang telah direncanakan atau yang diinginkan. Untuk melihat hasil belajar siswa pada siklus I, dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini. Tabel 6 : Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Kriteria penilaian Tuntas Tidak tuntas Jumlah Sumber : Data hasil analisis siklus I
Jumlah siswa
Persentasi
18 9 27
66,7 % 33,3% 100%
4.1.2.3 Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil analisis pengamatan pada lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan sesuai yang diinginkan, hal ini dapat dilihat pada dari beberapa aspek penilaian yang belum terlaksana. Selain itu, evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan yang diingikan. Hasil analisis pada siklus I menunjukan bahwa ada beberapa aspek yang belum terlaksana dan perlu dilakukan perbaikan. Adapun aspek-aspek yang belum terlaksana pada lembar observasi kegiatan guru adalah: 1. Guru tidak menjelaskan pengetahuan lain yang relefan dan ketepatan materi yang disajikan secara sistematis.
40
2. Guru tidak melakukan pemantauan pada setiap siswa untuk semua kelompok 3. Guru tidak memberikan penguatan/penegasan terhadap materi yang dianggap penting setelah presentasi. Sedangkan untuk aspek-aspek yang belum terlaksana pada lembar observasi kegiatan siswa adalah: 1. Siswa tidak mencatat tujuan pembelajaran yang disampaikan 2. Siswa tidak membuat catatan-catatan kecil terhadap materi yang dianggap penting 3. Siswa tidak mempresentasikan jawaban sesuai dengan kelompok yang dipanggil 4. Siswa tidak menyimpulkan materi 5. Siswa tidak memperhatikan tugas yang diberikan Selain itu, nilai evaluasi hasil belajar siswa sebagian siswa masih belum tuntas yaitu berjumlah 10 orang. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, maka perlu dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II untuk penyempurnaan pada aspek-aspek kegiatan belajar mengajar pada siklus I. 4.1.3 Siklus II Berdasarkan kelemahan yang ditemukan pada siklus I
maka perlu
dilakukan perbaikan pada aspek kegiatan yang belangsung dalam proses KBM yakni dengan menciptakan suasana belajar yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat meningkatakan hasil
41
belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Siklus II ini dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran (3x40 menit). Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu: Proses pendahuluan, memberi salam kepada peserta didik, mengabsensi peserta didik, pemberian apersepsi dan motivasi kepada peserta didik dan menggali kemampuan peserta didik dengan cara memperlihatkan gambar yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Selanjutnya menuliskan topik yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Proses inti, dalam proses ini terdiri atas 3 tahapan yaitu eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Eksplorasi, diawali dengan guru menjelaskan materi secara singkat, melibatkan peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran, menggunakan pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dengan membagi peserta didik dalam kelompok (setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang), siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang akan diajarkan, guru memberikan kesempatam kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang dipahami. Elaborasi, dalam kegiatan elaborasi guru menggunakan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dengan langkah-langkah sebagai berikut : Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri 4-5 anak, guru membagikan lembar kerja siswa, dimana setiap kelompok mendapatkan Lembar Kerja Siswa (LKS), selanjutnya guru menjelaskan prosedur pelaksanaan kegiatan pembelajaran di lingkungan dan siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai prosedur
42
pelaksanaan pembelajaran di lingkungan dan prosedur pengisian LKS, kemudian guru membimbing siswa untuk dibawa ke lokasi lingkungan di sekitar SMP Negeri 1 Kabila untuk mengadakan pengamatan sesuai dengan kelompoknya, selanjutnya siswa mengadakan pengamatan untuk mengerjakan LKS dengan bimbingan guru, guru membimbing siswa mendiskusikan hasil pengamatan secara berkelompok, setelah itu siswa kembali ke kelas dan menyampaikan hasil pengamatan di lingkungan sekitar dan mendiskusikan di dalam kelas, kemudian siswa dengan bimbingan guru membahas hasil pengamatan dan diskusi, selain itu juga siswa diberi kesempatan bertanya hal-hal yang belum jelas. Konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi guru membimbing peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelompok dan memberikan arahan atau merumuskan konsep dan masalah yang belum dipahami oleh siswa Proses penutup, dalam kegiatan ini guru membimbing siswa menyimpulkan materi dan guru membimbing siswa merangkum materi yang telah dipelajari kemudian guru melakukan tindak lanjut, menutup pembelajaran dan terakhir melakukan evaluasi (pertanyaan secara tulisan). 4.1.3.1 Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar a. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan I Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru pada siklus II pertemuan I yang diamati oleh observer 1 dan 2 dari 30 aspek pada lembar observasi kegiatan guru rata-rata jumlah aspek yang terlaksana ada 29 aspek (96,67%) dan untuk kegiatan yang tidak terlaksana ada 1 aspek (3,33%).
43
Untuk data hasil observasi kegiatan guru selama proses pembelajaran pada siklus II pertemuan I, dapat di lihat pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7: Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan I Kriteria penilaian
Observer I
Observer II
Rata-rata %
Skor 1 96,67% 96,67% 96,67% Skor 0 3,33% 3,33% 3,33% Jumlah 100% 100% 100% Sumber : Analisis hasil observasi kegiatan guru siklus II pertemuan I b. Hasil Observasi Kegiatan Peserta Didik Siklus II Pertemuan I Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II pertemuan I yang diamati oleh observer 1 dan 2 dari 22 aspek pada lembar observasi kegiatan guru rata-rata jumlah aspek yang terlaksana ada 29 aspek (95,45%) dan untuk kegiatan yang tidak terlaksana ada 1 aspek (4,55%). Untuk data hasil observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran pada siklus II pertemuan I, dapat di lihat pada tabel 8 berikut ini. Tabel 8: Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan I Kriteria penilaian
Observer I
Observer II
Rata-rata %
Skor 1 95,45% 95,45% 95,45% Skor 0 4,55% 4,55% 4,55% Jumlah 100% 100% 100% Sumber : Analisis hasil lembar observasi kegiatan guru siklus II pertemuan I c. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan II Berdasarkan tabel di atas, hasil observasi kegiatan guru pada siklus II pertemuan II yang diamati oleh observer 1 dan 2 dari 30 aspek pada lembar observasi kegiatan guru rata-rata jumlah aspek yang terlaksana ada 30 aspek (100%) dan untuk kegiatan yang tidak terlaksana adalah 0%.
44
Untuk data hasil observasi kegiatan guru selama proses pembelajaran pada siklus II pertemuan II, dapat di lihat pada tabel 9 berikut ini. Tabel 9: Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan II Kriteria penilaian
Observer I
Observer II
Rata-rata %
Skor 1 100% 100% 100% Skor 0 0% 0% 0% Jumlah 100% 100% 100% Sumber : Analisis hasil lembar observasi kegiatan guru siklus II pertemuan II d. Hasil Observasi Kegiatan Peserta Didik Siklus II Pertemuan II Berdasarkan tabel di atas, hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II pertemuan II yang diamati oleh observer 1 dan 2 dari 22 aspek pada lembar observasi kegiatan guru rata-rata jumlah aspek yang terlaksana ada 22 aspek (100%) dan untuk kegiatan yang tidak terlaksana adalah 0%. Untuk data hasil observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran pada siklus II pertemuan II, dapat di lihat pada tabel 10 berikut ini. Tabel 10: Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan II Kriteria penilaian
Observer I
Observer II
Rata-rata %
Skor 1 100% 100% 100% Skor 0 0% 0% 0% Jumlah 100% 100% 100% Sumber : Analisis hasil lembar observasi kegiatan guru siklus II pertemuan II 4.1.3.2 Hasil Belajar Siswa Siklus II Hasil belajar siswa pada materi gerak tumbuhan pada siklus I pertemuan 1 dan 2 dapat diketahui dengan melakukan evaluasi yang terdiri dari dua jenis soal yaitu 10 butir soal objektif dan 5 butir soal essay test (lampiran 28) pada akhir pelaksanaan siklus II. Hasil belajar yang dapat dicapai siswa pada tes akhir siklus II menunjukan bahwa dari 27 siswa yang dikenai tindakan, siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas adalah 24 orang (89 %), sedangkan untuk siswa yang
45
memperoleh nilai dibawah 70 adalah 3 orang (11 %). Berdasarakan hasil evaluasi yang telah diperoleh dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada siklus II sudah mencapai kriteria keberhasilan sesuai yang telah direncanakan atau yang diinginkan yaitu 85%. Untuk melihat hasil belajar siswa pada siklus II, dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini. Tabel 11 : Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Kriteria penilaian
Jumlah siswa
Tuntas Tidak tuntas Jumlah Sumber : Data hasil analisis siklus II
24 3 27
Persentasi 89 % 11 % 100 %
Berdasarkan hasil analisis pengamatan pada lembar observasi guru, lembar observasi penilaian siswa, dan hasil evaluasi siswa pada siklus II telah mencapai kriteria yang diinginkan karena mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini dapat dilihat pada hasil observasi kegiatan guru dan siswa pada siklus I dan II. Sedangkan untuk evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan yang
telah diinginkan, kemudian pada siklus II telah
mencapai kriteria yang diinginkan dimana pada siklus II ini telah mengalami peningkatan hasil belajar dibandingkan dengan siklus I (dapat dilihat pada pada Tabel 12). Tabel 12. Perbandingan Hasil Evaluasi Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II Kriteria Penilaian Siklus I II Tuntas 18 siswa (66,7 %) 24 siswa (89 %) Tidak Tuntas 9 siswa (33,3%) 3 siswa (11 %) Jumlah 27 27 Sumber: Hasil analisis Penelitian
46
Berdasarkan hasil yang dijelaskan di atas, maka peneliti dan pengamat sepakat untuk tidak melakukan tindakan pada siklus berikutnya karena dianggap telah mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan yaitu rata-rata 85%. 4.1.3.3 Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil analisis pengamatan pada lembar observasi kegiatan guru dan lembar kegiatan siswa pada siklus I belum mencapai keberhasilan yang diinginkan namun setelah di lanjutkan ke siklus II, penilaian lembar observasi kegiatan guru dan siswa mengalami peningkatan sesuai dengan yang diinginkan. Sedangkan untuk evaluasi hasill belajar siswa pada siklus II sudah mencapai kriteria keberhasilan yang diinginkan yakni 85%. Jadi peneliti dan pengamat sepakat untuk tidak melakukan tindakan pada siklus berikutnya. 4.1.4 Informasi Balikan Siswa Untuk mengetahui ketertarikan siswa terhadap pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, maka digunakan lembar informasi balikan siswa yang memuat 7 aspek (lampiran 29). Hasil informasi balikan siswa ini menunjukan bahwa dari 27 siswa yang ada dalam satu kelas, 25 siswa yang merasa senang belajar dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar khususnya materi gerak tumbuhan dan ada 2 siswa yang tidak merasa senang belajar dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah.
47
4.2 Pembahasan Pada penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kabila kelas VII E, dalam proses belajar mengajar dilakukan dalam 2 siklus dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar pada pembelajaran Biologi khususnya materi gerak tumbuhan, terdapat peningkatan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat pada hasil observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa selama KBM serta hasil evaluasi belajar siswa. Pada siklus I untuk hasil penilaian proses belajar mengajar untuk kegiatan guru siklus I yang dilakukan oleh 2 observer pada pertemuan I, dari 30 aspek yang diamati jumlah rata-rata aspek yang terlaksana adalah 83,3% sedangkan jumlah rata-rata aspek yang tidak terlaksana adalah 16,67%. Pada pertemuan II jumlah rata-rata aspek yang terlaksana adalah 90%, sedangkan jumlah rata-rata aspek yang yang tidak terlaksana adalah 10%. Selajutnya untuk hasil penilaian kegiatan siswa yang dilakukan oleh 2 observer pada pertemuan I yang terdiri atas 22 aspek yang diamati jumlah rata-rata aspek yang terlaksana adalah 81,82%, sedangkan jumlah rata-rata aspek yang tidak terlaksana adalah 18,18%. Pada pertemuan II jumlah rata-rata aspek yang terlaksana adalah 86,36%, sedangkan jumlah rata-rata aspek yang tidak terlaksana adalah 13,64%. Evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I mengenai sub pokok bahasan gerak tumbuhan (macam-macam gerak tumbuhan secara umum) dan gerak tpopisme yang berupa tes evaluasi yang terdiri dari 10 butir soal objektif dan 5 butir soal essay (dapat dilihat pada Lampiran 14), dengan bobot maksimum yang dapat dicapai siswa adalah 100. Siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas sebanyak
48
18 orang (66,7 %)), untuk siswa yang memperoleh nilai di bawah 70 sebanyak 9 orang (33,3 %) dengan nilai rata-rata kelas adalah 73,3 dan daya serap siswa adalah 73 % (lampiran 14). Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa pada siklus belum mencapai kriteria keberhasilan yang
diinginkan. Berdasarkan analisis data di atas dapat dikatakan bahwa pada hasil tes evaluasi siklus I ternyata masih terdapat 9 orang (33,3 %) yang belum mencapai batas ketuntasan dengan KKM 70, sedangkan untuk penilaian observasi kegiatan guru dan observasi kegiatan siswa belum mencapai kriteria keberhasilan tindakan yang diinginkan yakni 85%, maka peneliti dan guru pengajar sepakat untuk melanjutkan ke siklus berikutnya. Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. Dari hasil observasi kegiatan guru dan siswa yang diamati oleh observer I dan 2 masih terdapat kekurangan-kekurangan pada aspek yang diamati. Kekurangan-kekurangan tersebut yakni guru tidak menjelaskan pengetahuan lain yang relefan dan ketepatan materi yang disajikan secara sistematis hal ini disebabkan karena kurangnya referensi dan buku-buku yang menyangkut materi ekosistem yang dapat menunjang proses belajar mengajar sehingga untuk ketepatan materi yang akan diajarkan dapat memenuhi kriteria yang diinginkan. Selanjutnya guru tidak melakukan pemantauan pada setiap siswa untuk semua kelompok, hal ini disebabkan karena setelah pembagian kelompok guru langsung membimbing siswa dalam kelompok untuk melakukan pengamatan diluar kelas sesuai dengan LKS yang diberikan tanpa melakukan pemantauan pada setiap
49
siswa sehingga siswa tidak di perhatikan atau tidak dipantau kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan selama KBM berlangsung. Selain itu juga, guru tidak memberikan penguatan/penegasan terhadap materi yang dianggap penting setelah presentasi, hal ini disebabkan karena pada saat presentasi berlangsung guru hanya memberikan penguatan/penegasan setelah presentasi jawaban setiap kelompok, namun guru tidak memberikan penguatan setelah selesai presentasi semua kelompok kemudian menyimpulkan materi tanpa memberikan penguatan agar siswa mudah mengingat dan memahami materi yang dianggap penting. Sedangkan untuk aspek-aspek yang belum terlaksana pada lembar observasi kegiatan siswa yakni siswa tidak mencatat tujuan pembelajaran yang disampaikan, hal ini disebabkan karena siswa hanya mendengar penyampaian guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai tanpa mencatatnya, siswa seharusnya mencatat tujuan pembelajaran sehingga siswa lebih muda mengingat dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kemudian siswa juga tidak membuat catatan-catatan kecil terhadap materi yang dianggap penting, hal ini disebabkan karena siswa hanya memperhatikan yang dijelaskan guru didepan kelas tanpa mencatat hal-hal penting dalam materi tersebut, sehingga pada saat tes evaluasi ada beberapa siswa yang tidak tuntas sesuai KKM yaitu 70. Siswa diarahkan untuk membuat catatan-catatan kecil agar materi tersebut lebih mudah dipelajari dan dipahami. Selanjutnya, siswa tidak mempresentasikan jawaban sesuai dengan kelompok yang dipanggil, hal ini disebabkan karena masih ada beberapa kelompok yang belum selesai mengerjakan LKS yang diberikan guru dan masih ada kelompok yang belum siap presentasi,
50
sehingga siswa tidak mempresentasikan jawaban sesuai dengan kelompok yang dipanggil oleh guru. Selain itu, siswa tidak menyimpulkan materi, hal ini disebabkan karena guru tidak membimbing siswa dalam menyimpulkan materi, guru hanya menyimpulkan materi sendiri tanpa mengikutsertakan siswa dalam menyimpulkan materi. Sebaiknya guru itu harus membimbing siswa dalam menyimpulkan materi sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar. Selanjutnya siswa tidak memperhatikan tugas yang diberikan, hal ini disebabkan karena siswa kurang memahami materi yang sementara diajarkan sehingga siswa tidak memperhatikan tugas-tugas yang diberikan guru. Untuk hasil belajar siswa siklus II sub pokok bahasan gerak nasti dan gerak taksis yang berupa tes evaluasi yang terdiri dari 10 butir soal objektif dan 5 butir soal essay (Lampiran 28), dengan bobot maksimum yang dapat dicapai siswa 100. Siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas sebanyak 24 siswa (89%) dan siswa yang memperoleh nilai di bawah 70 sebanyak 3 siswa (11%), dengan nilai ratarata kelas adalah 82 dan daya serap siswa adalah 83 % (Lampiran 28). berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II telah mencapai kriteria keberhasilan yang diinginkan, namun masih ada 3 siswa yang belum tuntas untuk evaluasi hasil belajar siswa. Menurut Hartono (1999:17) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik antara lain: 1) faktor orang tua, orang tua adalah yang utama dan pertama yang menanamkan nilai-nilai yang dilakukan oleh anak, khususnya dalam pemberian semangat dalam belajar, 2) faktor guru, guru sebagai pendidik berperan dalam menyusun desain pembelajaran. Sebagai pendidik dalam membelajarkan
51
siswa, guru harus dapat menciptakan suasana yang baik agar siswa dapat berperan aktif dalam proses belajar guna mencapai tujuan yang diinginkan, 3) faktor lingkungan, siswa akan berkecimpung dengan masyarakat yang mempunyai keadaan yang berbeda-beda. Apabila siswa hidup dilingkungan pasar, maka siswa ini perilakunya akan terpengaruh dengan lingkungan pasar untuk itu lingkungan yang aman, tentram, tertib dan indah akan membuat peserta didik semangat untuk belajar. Untuk hasil analisis lembar kegiatan guru dan kegiatan siswa pada siklus II sudah mencapai keberhasilan bahkan mengalami peningkatan menjadi 100%. Hal ini karena dilakukan perbaikan pada siklus II dalam proses belajar mengajar, selain itu juga terdapat beberapa siswa yang sulit memahami materi yang diajarkan sehingga berakibat pada pada KBM yang akhirnya menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada tahun pelajaran 2012-2013 khususnya materi ekosistem sudah mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena dalam kegiatan belajar mengajar guru sudah sudah mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran, diantaranya pemanfaatan lingkungan sebagai sumber pembelajaran. Secara teoritis pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mempunyai berbagai arti penting diantaranya lingkungan mudah di jangkau, biayanya relatif murah, objek permasalahan dalam lingkungan beraneka ragam dan menarik serta tidak pernah habis. Sehubungan dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar ini, Nasution Dalam Sakhroni (2012:228)
52
menyatakan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : dengan cara membawa sumber-sumber dari masyarakat ke atau lingkungan ke dalam kelas dan dengan cara membawa siswa ke lingkungan. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar merupakan segala apa yang ada di alam (biotik atau abiotik) dan bisa mendukung serta bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pengajaran itu sendiri yang dapat difungsikan sebagai sumber kegiatan belajar mengajar. Bukan hanya guru, buku, dan bahan pelajaran yang menjadi sumber belajar, apa yang dipelajari peserta didik tidak hanya terbatas pada apa yang disampaikan guru dan apa yang ada dalam buku cetak. Selain itu lingkungan alam merupakan sumber belajar yang mudah dipelajari oleh siswa, karena gejala-gejala alam sifatnya tetap. Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar mengarahkan anak pada peristiwa atau keadaan yang sebenarnya atau keadaan yang alami sehingga lebih nyata, lebih faktual dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.