BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menjelaskan seluruh hasil penelitian yang
diperoleh dengan cara melakukan survei kepada responden siswa SDN 12 Bendungan Hilir dan SDN 01 Karet Tengsin Jakarta Pusat. Peneliti membagikan kuesioner, khusus kepada siswa kelas IV dengan jumlah yang telah ditentukan dalam proses penghitungan sampel sebelumnya. Sesuai dengan perhitungan dalam proses pengambilan sampel, peneliti berhasil mengumpulkan dengan jumlah total 63 responden. Namun dalam pelaksanaan hanya terkumpul jawaban total 61 responden dikarenakan 2 orang siswa tidak tidak hadir. Pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner berkaitan erat dengan pengetahuan terhadap tayangan animasi Spongebob Squarepants. 4.1.1.
Profil SDN 12 Bendungan Hilir Jakarta Pusat Gambar 4.1 Gedung SDN 12 Bendungan Hilir Jakarta Pusat
91 http://digilib.mercubuana.ac.id/
92
SDN Bendungan Hilir 12 PG adalah Sekolah Dasar (SD) Negeri yang berlokasi di Propinsi DKI Jakarta Kabupaten Jakarta Pusat dengan alamat Jl Taman Bendungan Jati Luhur Hilir Tanah Abang Jakarta Pusat. SDN Percontohan Bendungan Hilir 12 Pagi (selanjutnya disebut SDNP). Berdiri sejak tahun 1974 dan telah dijadikan sebagai sekolah percontohan untuk kecamatan Tanah Abang sejak tahun 1984. saat ini SDNP merupakan satusatunya SD di DKI Jakarta yang mengikuti program “ADIWIYATA”. Program ADIWIYATA adalah salah satu program kementrian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lungkungan hidup, yakni sekolah yang memiliki kebijakan, kurikulum, partisipasi, dan sarana prasarana yang pro lingkungan, adapun visi dan misi SDN 12 Bendungan hilir sebagai berikut : a. Visi Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, Berakhlak Mulia,Berdedikasi, Berprestasi, Berkualitas, dan Peduli Lingkungan. b. Misi Mengacu pada visi sekolah diatas, maka misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Melaksanakan kegiatan ibadah kegiatan keagamaan sesuai keyakinan masing-masing. 2. Melakukan pembinaan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) didalam/diluar lingkungan sekolah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
3. Menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang bermutu, kreatif, berbudaya dan peduli lingkungan. 4. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga tiap siswa dapat berkembang secara optimal dengan menggali potensi yang dimiliki. 5. Mengembangkan dan mengintergrasikan pendidikan lingkungan hidup ke dalam kurikulum sekolah dalam mencapai pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. 6. Menumbuhkan semangat untuk berprestasi secara intensif kepada seluruh warga sekolah. 7. Menerapkan manajemen partisipasif dalam melibatkan seluruh warga sekolah dan komite sekolah baik dari segi kegiatan untuk sekolah maupun untuk lingkungan sekitarnya. 8. Meningkatkan perhatian, kepedulian dan komitmen sekolah kepada lingkungan hidup 4.1.2. Profil SDN 12 Bendungan Hilir Jakarta Pusat Gambar 4.2 Gedung SDN 01 Karet Tengsin Jakarta Pusat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
94
SDN 01 Karet tengsin adalah sekolah dasar pagi yang berlokasi di Jl. Karet Pasar Baru Timur III, RT.10/RW.9, Karet Tengsin, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sekolah dasar yang terletak tepat di belakang hotel Sangrila, meskipun lokasi sekolah dasar terletak di pusat kota, akan tetapi fasilitas dan kelayan dalam proses belajar mengajar kurang. Seringnya bencana banjir di sekolah ini membuat beberapa ruang kelas rusak, selain itu tidak adanya ruang Labolatorium membuat kepala sekolah memutuskan untuk menggunakan satu ruang kelas enam untuk digunakan sebagai ruang labolatorium, akibatnya murid kelas dua belajar bergantian dengan murid kelas satu. Adapun visi dan misi SDN 01 Karet Tengsin adalah sebagai berikut: a. Visi Visi Sekolah: ”Terwujudnya peserta didik yang Disiplin, Unggul, Cerdas, Terampil, Beriman, Bertaqwa dan Berkarakter. b. Misi Sekolah: 1. Meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan-pelatihan. 2. Menanamkan perilaku disiplin dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. 3. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan metode bervariasi. 4. Memberikan pelajaran tambahan pada semua mata pelajaran. 5. Mengikutsertakan siswa pada kegiatan lombid dan porseni. 6. Mengembangkan sikap perilaku religius dilingkungan dalam dan luar sekolah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
95
7. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan masyarakat. 8. Mengembangkan
budaya
bertoleransi, bekerjasam,
gemar
membaca,
rasa
ingin
tahu,
saling menghargai, disiplin, jujur, kerja
keras, kreatif dan mandiri. 9. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih dan nyaman. 10. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan, komunikatif, tanpa takut salah,dan demokratis. 11. Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan ,cinta damai ,cinta tanah air semangat, kebangsaan, dan hidup demokratis. 12. Mengembangkan pengetahuan dibidang IPTEK melalui pembelajaran komputer. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Uji Validitas Cara penilaian validitas pada Item Kuesioner adalah dengan membandingkan nilai r hitung ≥ dari nilai r tabel. Dimana r tabel diperoleh dari signifikasi ( α = 0,05) dan jumlah subjek 60, yaitu: 0,254. Kriteria penilaian valid atau tidak adalah membandingkan nilai r-hitung tiap-tiap pertanyaan harus lebih besar dari r-tabel. Nilai validitas pada total 24 butir pertanyaan berkisar antara 0,510 – 0,969 dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai r tabel (0,254). Maka seluruh butir pertanyaan dinyatakan valid dengan penjabaran hasil uji sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
96
Tabel 4.1 Perhitungan Uji Validitas (essay) Butir Pertanyaan
Indeks Validitas
Keterangan
Pertanyaan 1
0, 501**
VALID
Pertanyaan 2
0, 971 **
VALID
Pertanyaan 3
0, 775**
VALID
Sumber : Hasil data SPSS 24
Tabel 4.1 menerangkan uji validitas terhadap 3 butir pertanyaan tentang pernah atau tidak audiens menonton tayangan animasi Spongebob serta intensitas dan frekuensi menonton untuk awal pembuka kuesioner. Dari hasil penghitungan, nilai r-hitung adalah 0,501, 0971, dan 0,775 yang nilainya lebih besar dari r-tabel (0,254). Dari uji validitas ini ketiga butir pertanyaan dinyatakan valid. Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel X (Kognitif multiple choices) Butir Pertanyaan
Indeks Validitas
Keterangan
Pertanyaan 1
0,802**
VALID
Pertanyaan 2
0, 835 **
VALID
Pertanyaan 3
0,669**
VALID
Pertanyaan 4
0, 779**
VALID
Pertanyaan 5
0,887**
VALID
Pertanyaan 6
0,574**
VALID
Pertanyaan 7
0,802**
VALID
http://digilib.mercubuana.ac.id/
97
Pertanyaan 8
0,714**
VALID
Pertanyaan 9
0,596**
VALID
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Dapat diamati dari tabel diatas ,terdapat 9 butir pertanyaan untuk variabel X yang dilakukan uji validitas, dapat dilihat di tabel 4.2 r-tabel untuk jumlah sampel sejumlah 60 adalah 0,254 dan Hasil r-hitung berkisar 0,574-0,887 Dapat diartikan seluruh butir pertanyaan diatas dinyatakan valid karena rhitung > r-tabel. Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Y1 (Afektif) Butir Pertanyaan
Indeks Validitas
Keterangan
Pertanyaan 1
0,854**
VALID
Pertanyaan 2
0, 807 **
VALID
Pertanyaan 3
0,819**
VALID
Pertanyaan 4
0, 872**
VALID
Pertanyaan 5
0,851**
VALID
Pertanyaan 6
0,800**
VALID
Pertanyaan 7
0,722**
VALID
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Dapat diamati dari tabel diatas, terdapat 7 butir pertanyaan untuk variabel Y yakni untuk pengetahuan kognitif yang dilakukan uji validitas, dapat dilihat di tabel 4.3 r-tabel untuk jumlah sampel sejumlah 60 adalah 0,254 dan Hasil r-hitung berkisar 0,722-0,872. Dapat diartikan seluruh butir pertanyaan diatas dinyatakan valid karena r-hitung > r-tabel.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
98
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Y2 (Konatif) Butir Pertanyaan
Indeks Validitas
Keterangan
Pertanyaan 1
0,720**
VALID
Pertanyaan 2
0, 700 **
VALID
Pertanyaan 3
0,792**
VALID
Pertanyaan 4
0, 773**
VALID
Pertanyaan 5
0,724**
VALID
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Dapat diamati dari tabel diatas ,terdapat 5 butir pertanyaan untuk variabel Y yang dilakukan uji validitas, dapat dilihat di tabel 4.4 r-tabel untuk jumlah sampel sejumlah 60 adalah 0,254 dan Hasil r-hitung berkisar 0,700-0,792. Dapat diartikan seluruh butir pertanyaan diatas dinyatakan valid karena rhitung > r-tabel. 4.2.2. Uji Reliabilitas Selanjutnya adalah uji reliabilitas, uji ini dilakukan dengan menggunakan Cronbach’s alpha dengan bantuan SPSS 24 untuk mengukur keandalan indikator-indikator yang digunakan dalam kuesioner penelitian. Kuesioner dikatakan memiliki tingkat keandalan yang kuat apabila melebihi nilai lebih besar dari 0,6.
Tabel 4.5 Tingkat Keandalan Cronbach’s Alpha
http://digilib.mercubuana.ac.id/
99
No
Nilai Korelasi (r)
Tingkat Hubungan
1
0,0-0,20
Kurang Andal
2
0,20-0,40
Agak Andal
3
0,40-0,60
Cukup Andal
4
0,60-0,80
Andal
5
0,80-1,00
Sangat Andal
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Selanjutnya peneliti melakukan uji instrumen dengan bantuan SPSS 24, dan berikut adalah hasil uji Realibilitas penelitian : Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Poin A Cronbach’s Alpha
N of Items
0,458
3
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Hasil Perhitungan Alpha Cronbach adalah 0,458. Dapat dikatakan pertanyaan untuk intensitas cukup reliable atau cukup andal karena nilai 0,458 ≥ 0,4. Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Poin B/ Variabel X (Kognitif multiple choices)
Cronbach’s Alpha
N of Items
0,864
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
100
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Hasil Perhitungan Alpha Cronbach adalah 0,864. Dapat dikatakan variabel X reliable atau andal karena nilai 0,864 ≥ 0,6. Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Poin C / variabel Y1 (Afektif)
Cronbach’s Alpha
N of Items
0,914
7
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Hasil Perhitungan Alpha Cronbach adalah 0,914. Dapat dikatakan variabel X reliable atau andal karena nilai 0,914 ≥ 0,6. Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas variabel Y2 (Konatif)
Cronbach’s Alpha
N of Items
0,793
5
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Hasil Perhitungan Alpha Cronbach adalah 0,788. Dapat dikatakan variabel X reliable atau andal karena nilai 0,793 ≥ 0,6. Berdasarkan data diatas uji Validitas dan Uji Reliabilitas variabel X dan Y dinyatakan valid dan reliable. 4.2.3. Penilaian audiens terhadap butir pertanyaan a. Penilaian audiens terhadap pertanyaan poin A (Pengetahuan kognitif essay) 1. Pernah menonton animasi Spongebob Squrepants?
Tabel 4.10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
101
Pernah atau tidak menonton tayangan animasi Spongebob
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Dari table 4.10 sebesar 98,3% (59 anak) menyatakan pernah menonton animasi Spongebob Squarepants dan hanya sebesar 1,7% (1 anak) yang tidak pernah menonton animasi Spongebob. Sehingga pada butir pertanyaan selanjutnya satu audiens tidak dihitungkan karena tidak pernah menonton. 2. Dalam seminggu berapa kali menonton Spongebob ? Tabel 4.11 Frekuensi menonton animasi Spongebob perminggu
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Dari tabel 4.11 adalah pertanyaan untuk frekuensi menonton dalam seminggu, sebesar 37,3% (22 anak) menyatakan menonton animasi Spongebob 5 kali dalam seminggu, 13,6% (8 anak) menyatakan menonton sebanyak 4 kali dalam seminggu, 33,9% (20 anak) menonton 3 kali dalam seminggu, 8,5% ( 5 anak)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
102
menonton sebanyak 2 kali, dan 6,8% (4 anak) menonton 1 kali dama seminggu. 3. Pada saat menonton animasi Spongebob apakah ditonton sampai selesai? Tabel 4.12 Intensitas menonton
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Dari tabel 4.12 sebesar 86,4% (51 anak) menonton sampai dengan selesai tayangan animasi spongebob, 13,6 (8 anak) menonton hanya sebagian. b. Penilaian audiens terhadap pertanyaan poin A atau Variabel X (Pengetahuan kognitif multiple choices) 1. Apa warna karakter Spongebob? Tabel 4.13 Warna karakter Spongebob
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
103
Tabel 4.13 adalah pertanyaan dasar dimana sebanyak 96,6% (57 anak) menjawab benar yakni warna kuning dan hanya 3,4% (2 anak) yang menjawab salah. 2. Spongebob adalah pegawai yang? Tabel 4.14 Spongebob pegawai yang rajin
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Tabel 4.14 menyatakan sebanyak 96,6% (57 anak) menjawab benar dan hanya 3,4% (2 anak) yang menjawab salah. 3. Saat Spongebob gagal dalam ujian mengemudi, apa yang dilakukan Spongebob? Tabel 4.15 Spongebob selalu mencoba kembali saat gagal ujian mengemudi
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Tabel 4.15 menyatakan sebanyak 89,8% (53 anak) menjawab benar yakni Spongebob selalu mencoba kembali ketika
http://digilib.mercubuana.ac.id/
104
gagal dalam ujian mengemudi dan hanya 10,2% (6 anak) yang menjawab salah. 4. Saat ada teman yang kesusahan, apa yang biasa dilakukan oleh Spongebob? Tabel 4.16 Spongebob suka menolong teman
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Tabel 4.16 menyatakan bahwa sebanyak 94,9% (56 anak) menjawab benar dan hanya 5,1% (3 anak) yang menjawab salah. 5. Siapakah nama sahabat Spongebob yang berwarna pink? Tabel 4.17 Patrick adalah sahabat Spongebob yang berwarna pink
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Tabel 4.17 menyatakan bahwa sebanyak 98,3% (58 anak) menjawab benar dan hanya 1,7% (1 anak) yang menjawab salah. 6. Patrick adalah seekor bintang laut yang?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
105
Tabel 4.18 Patrick pemalas
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Tabel 4.18 menyatakan bahwa sebanyak 74,6% (44 anak) menjawab benar dan 25,4% (15 anak) yang menjawab salah. 7. Termasuk jenis binatang apa si Sandy? Tabel 4.19 Sandy si tupai
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Tabel 4.19 menyatakan bahwa sebanyak 94,9% (56 anak) menjawab benar dan 5,1% (3 anak) yang menjawab salah. 8. Jenis bela diri apa yang disukai si Sandy? Tabel 4.20 Sandy suka karate
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
106
Tabel 4.20 menyatakan bahwa sebanyak 84,7% (50 anak) menjawab benar dan hanya 15,3% (9 anak) yang menjawab salah 9. Bahasa apa yang digunakan dalam lagu animasi Spongebob? Tabel 4.21 Lagu Spongebob menggunakan bahasa Inggris
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Tabel 4.21 menyatakan bahwa sebanyak 74,6% (44 anak) menjawab benar dan sebasar 25,4% (15 anak) yang menjawab salah. c. Penilaian audiens terhadap pertanyaan poin C atau Variabel Y1 (Afektif) 1. Perasaan yang muncul ketika menonton tayangan animasi Spongebob? Tabel 4.22 Saat menonton animasi Spongebob
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Tabel 4.22 menyatakan bahwa sebanyak 84,7% (50 anak) menjawab senang, sebasar 11,9% (7 anak) menjawab biasa saja,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
107
sebesar 1,7% (1 anak) mejawab tidak senang dan yang tidak menjawab sebesar 1,7% (1 anak). 2. Perasaan yang timbul setelah menonton tayangan animasi Spongebob? Tabel 4.23 Setelah menonton animasi Spongebob
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Tabel 4.23 menyatakan bahwa sebanyak 64,4% (38 anak) menjawab senang, sebasar 30,5% (18 anak) menjawab biasa saja, sebesar 3,4 (2 anak) menjawab tidak senang dan 1,7% (1 anak) tidak menjawab. 3. Senang mendengarkan lagu animasi Spongebob? Tabel 4.24 Senang dengan lagu Spongebob
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
108
Tabel 4.24 menyatakan bahwa sebanyak 72,9% (43 anak) menjawab senang, sebesar 22% (13 anak) menjawab biasa saja, sebesar 3,4 (2 anak) dan 1,7% (1 anak) tidak menjawab. 4. Senang melihat karakter Spongebob yang tekun dan rajin dalam bekerja? Tabel 4.25 Senang melihat Spongebob yang rajin
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Tabel 4.25 menyatakan bahwa sebanyak 81,4% (48 anak) menjawab senang, sebesar 10,2% (6 anak) menjawab biasa saja, sebesar 6,8% (4 anak) menjawab tidak senang dan 1,7% (1 anak) tidak menjawab. 5. Senang melihat karakter Spongebob yang suka menolong temannya? Tabel 4.26 Senang melihat Spongebob yang suka menolong
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
109
Tabel 4.26 menyatakan bahwa sebanyak 72,9% (43 anak) menjawab senang, 22% (13 anak) menjawab biasa saja, sebesar 3,4% (2 anak) menjawab tidak senang, dan 1,7% (1 anak) tidak menjawab. 6. Senang ketika melihat tingkah aneh Spongebob Tabel 4.27 Senang melihat tingkah aneh Spongebob
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Tabel 4.27 menyatakan bahwa sebanyak 59,3% (35 anak) menjawab senang, 32,2% (19 anak) menjawab biasa saja, sebesar 6,8% (4 anak) dan 1,7% (1 anak) tidak menjawab. 7. Perasaan yang muncul ketika melihat bela diri dengan memukul Tabel 4.28 Senang melihat Sandy bela diri dengan memukul
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
110
Tabel 4.28 menyatakan bahwa sebanyak 44,1% (26 anak) menjawab senang, 37,3% (22 anak) menjawab biasa saja, sebesar 16,9 % (10 anak) dan 1,7% (1 anak) tidak menjawab. d. Penilaian audiens terhadap pertanyaan poin D atau Variabel Y2 (Konatif) 1. Sering meniru menyanyikan lagu animasi Spongebob
Tabel 4.29 Menirukan lagu Spongebob
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Tabel 4.29 menyatakan bahwa sebanyak 42,4% (25 anak) menjawab sering, sebasar 40,7% (24 anak) menjawab kadangkadang, sebesar 15,3% (9 anak) menjawab tidak pernah, dan 1,7% (1 anak) tidak menjawab. 2. Sering menirukan sikap suka menolong
Tabel 4.30 Menirukan sikap suka menolong
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
111
Tabel 4.30 menyatakan bahwa sebanyak 66,1% (39 anak) menjawab sering, sebasar 27,1% (16 anak) menjawab kadangkadang, sebesar 5,1% (3 anak) menjawab tidak pernah, dan 1,7% (1 anak) tidak menjawab. 3. Sering menirukan perilaku aneh Spongebob
Tabel 4.31 Menirukan perilaku aneh Spongebob
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Tabel 4.31 menyatakan bahwa sebanyak 35,6% (21 anak) menjawab sering, sebasar 28,8% (17 anak) menjawab kadangkadang, sebesar 33,9% (20 anak) menjawab tidak pernah, dan 1,7% (1 anak) tidak menjawab. 4. Sering menirukan sikap rajin dan tekun Spongebob
Tabel 4.32 Menirukan sikap rajin dan tekun
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
112
Tabel 4.32 menyatakan bahwa sebanyak 71,2,5% (42 anak) menjawab sering, sebasar 25,4% (15 anak) menjawab kadangkadang, sebesar 1,7% (1 anak) menjawab tidak pernah dan 1,7% (1 anak) tidak menjawab. 5. Sering menirukan aksi memukul bela diri Sandy
Tabel 4.33 Menirukan aksi memukul bela diri
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Tabel 4.33 menyatakan bahwa sebanyak 22% (13 anak) menjawab sering, sebasar 20,3% (12 anak) menjawab kadangkadang, sebesar 55,9% (33 anak) menjawab tidak pernah, dan 1,7% (2 anak) tidak menjawab. 4.2.4.
Uji Korelasi
Uji korelasi spearman digunakan untuk melihat adakah hubungan antara variabel X dan variabel Y1 yakni antara tungkat pengetahuan dengan efek afektif serta variabel X dan Y2 yakni antara tingkat pengetahuan dengan efek konatif, dalam perhitungan Uji korelasi akan dilakukan perhitungan menggunakan aplikasi SPSS 24 dan juga perhitunhan secara manual. a. Uji Korelasi Menggunakan SPSS 24 1. Uji korelasi variabel X dengan variabel Y1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
113
Uji korelasi antara variabel X (tingkat pengetahuan) dengan variabel Y1 (efek afektif) dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 24. Tabel 4.34 Uji Korelasi Spearman Variabel X dan Y1
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Sampel pada penelitian ini termasuk dikategorikan sebagai sampel besar sejumlah 60 responden dengan kata lain, n > 30. Distribusi probabilitas pensampelan menggunakan distribusi normal dengan statistik uji-z. Dari hasil uji korelasi ini diperoleh nilai Correlation Coefficient atau koefisien korelasi sebesar 0,409. Nilai ini disebut juga rs (rank Spearman). Berdasarkan tabel tingkat korelasi dan tingkat hubungan di halaman selanjutnya, angka 0,409 yang termasuk dalam kategori korelasi dan kekuatan hubungan yang cukup kuat. 2. Uji korelasi variabel X dengan variabel Y2 Uji korelasi antara variabel X (tingkat pengetahuan) dengan variabel Y2 (efek konatif) dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 24.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
114
Tabel 4.35 Uji Korelasi Spearman Variabel X dan Y2
Sumber : Data olahan SPSS Statistics 24
Dari hasil uji korelasi X dan Y2 diperoleh nilai Correlation Coefficient atau koefisien korelasi sebesar 0,029. Nilai ini disebut juga rs (rank Spearman). Berdasarkan tabel tingkat korelasi dan tingkat hubungan, angka 0,029 termasuk dalam kategori tingkat hubungan yang lemah, untuk lebih jelasnya berikut tabel tingkat korelasi dan kekuatan hubungan. Tabel 4.36 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan No
Nilai Korelasi (r)
Tingkat Hubungan
1
0,00-0,199
Sangat Lemah
2
0,20-0,399
Lemah
3
0,40-0,599
Cukup
4
0,60-0,799
Kuat
5
0,80-0,100
Sangat Kuat
b. Uji Korelasi dengan perhitungan manual 1. Uji korelasi variabel X dengan variabel Y1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
115
Untuk perhitungan manual terlebih dahulu dijabarkan total item variabel, ranking variabel, selisih antara variabel X dan Y (D), kemudian hasil selisih di pangkatkan (D2), dan hasilnya seperti tabel berikut. Tabel 4.37 Uji Korelasi Manual Variabel X dan Y1 No
X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
17 16 17 17 17 17 17 18 17 16 18 9 18 18 18 18 16 15 17 18 18 16 18 18 17 18 18 18 16 18 16
Y1 18 17 17 17 19 21 9 18 20 19 21 0 18 21 18 19 17 21 19 18 21 16 21 21 19 20 18 20 16 18 18
Rangking X
Rangking Y
D
D2
22.5
22.5
0
0
11
12
-1
1
22.5
12
10.5
110.25
22.5
12
10.5
110.25
22.5
33.5
-11
121
22.5
52
-29.5
870.25
22.5
2.5
20
400
44.5
22.5
22
484
22.5
40.5
-18
324
11
33.5
-22.5
506.25
44.5
52
-7.5
56.25
1
1
0
0
44.5
22.5
22
484
44.5
52
-7.5
56.25
44.5
22.5
22
484
44.5
33.5
11
121
11
12
-1
1
4
52
-48
2304
22.5
33.5
-11
121
44.5
22.5
22
484
44.5
52
-7.5
56.25
11
8
3
9
44.5
52
-7.5
56.25
44.5
52
-7.5
56.25
22.5
33.5
-11
121
44.5
40.5
4
16
44.5
22.5
22
484
44.5
40.5
4
16
11
8
3
9
44.5
22.5
22
484
11
22.5
-11.5
132.25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
116
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 Total
18 18 17 18 18 17 17 16 18 18 16 18 18 15 18 15 18 17 18 18 16 17 18 18 18 18 15 15
21 20 18 21 18 21 9 16 21 21 14 18 20 21 18 21 18 17 18 20 18 20 20 21 19 18 14 14 1006
1070
44.5
52
-7.5
56.25
44.5
40.5
4
16
22.5
22.5
0
0
44.5
52
-7.5
56.25
44.5
22.5
22
484
22.5
52
-29.5
870.25
22.5
2.5
20
400
11
8
3
9
44.5
52
-7.5
56.25
44.5
52
-7.5
56.25
11
5
6
36
44.5
22.5
22
484
44.5
40.5
4
16
4
52
-48
2304
44.5
22.5
22
484
4
52
-48
2304
44.5
22.5
22
484
22.5
12
10.5
110.25
44.5
22.5
22
484
44.5
40.5
4
16
11
22.5
-11.5
132.25
22.5
40.5
-18
324
44.5
40.5
4
16
44.5
52
-7.5
56.25
44.5
33.5
11
121
44.5
22.5
22
484
4
5
-1
1
4
5
-1
1
1770
1770
0
18340.5
Hasil diatas kemudian dimasukkan kedalam rumus korelasi spearman berikut,
Dimana = rs= nilai korelasi Spearman
http://digilib.mercubuana.ac.id/
117
d= selisih antara X dan Y n= jumlah pasangan data Rs = 1- 6*18340.5 59 (3481-1) = 1 – 110043 205378 = 0.4642 Nilai yang dihasilkan tidak sama dengan yang dihasilkan oleh SPSS, maka harus dilakukan uji faktor koreksi ranking kembar. Tabel 4.38 Faktor Koreksi Ranking Sama Pada Variabel X No
Rank sama 1 2 3 4
4 11 22.5 44.5
Jumlah 5 9 14 30 Total T
= 205320 – 2545 12 = 17110 – 2545 = 14565
Tabel 4.39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Faktor Koreksi (T) 10 60.0 227.5 2247.5 2545
118
Faktor Koreksi Ranking Sama Pada Variabel Y1
No
Rank sama 1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah
2.5
2
5
3
8
3
12
5
22.5
16
33.5
6
40.5
8
52
15
Total T
Faktor Koreksi (T) 0.5 2 2 10 340 17.5 42 280 694
= 205320 – 694 12 = 17110 – 694 = 16416 Selanjutnya masuk ke perhitungan Rank Spearman
= 12640.5 30925.66 = 0.409 (Sama dengan hasil SPSS) 2. Uji korelasi variabel X dengan variabel Y2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
119
Tabel 4.40 Uji Korelasi Manual Variabel X dan Y2 No
X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Rangking X
Y2 18 17 16 17 17 17 17 17 18 17 16 18 9 18 18 18 18 16 15 17 18 18 16 18 18 17 18 18 18 16 18 16 18 18 17 18 18 17
10 9 15 12 11 12 15 9 9 10 13 0 13 15 13 9 12 11 12 11 11 10 12 10 10 15 10 11 10 12 7 10 11 13 10 11 7 15
22.5 11 22.5 22.5 22.5 22.5 22.5 44.5 22.5 11 44.5 1 44.5 44.5 44.5 44.5 11 4 22.5 44.5 44.5 11 44.5 44.5 22.5 44.5 44.5 44.5 11 44.5 11 44.5 44.5 22.5 44.5 44.5 22.5 22.5
Rangking Y D 20 9 55 40.5 30.5 40.5 55 9 9 20 47.5 1 47.5 55 47.5 9 40.5 30.5 40.5 30.5 30.5 20 40.5 20 20 55 20 30.5 20 40.5 2.5 20 30.5 47.5 20 30.5 2.5 55
http://digilib.mercubuana.ac.id/
D2 2.5
6.25
2
4
-32.5
1056.25
-18
324
-8
64
-18
324
-32.5
1056.25
35.5
1260.25
13.5
182.25
-9
81
-3
9
0
0
-3
9
-10.5
110.25
-3
9
35.5
1260.25
-29.5
870.25
-26.5
702.25
-18
324
14
196
14
196
-9
81
4
16
24.5
600.25
2.5
6.25
-10.5
110.25
24.5
600.25
14
196
-9
81
4
16
8.5
72.25
24.5
600.25
14
196
-25
625
24.5
600.25
14
196
20
400
-32.5
1056.25
120
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 Total
9 16 18 18 16 18 18 15 18 15 18 17 18 18 16 17 18 18 18 18 9 995
15 9 10 10 11 9 15 9 11 15 12 9 9 12 15 14 12 9 12 9 11 654
11 44.5 44.5 11 44.5 44.5 4 44.5 4 44.5 22.5 44.5 44.5 11 22.5 44.5 44.5 44.5 44.5 4 4
1770
55 9 20 20 30.5 9 55 9 30.5 55 40.5 9 9 40.5 55 50 40.5 9 40.5 9 30.5 1770
-44
1936
35.5
1260.25
24.5
600.25
-9
81
14
196
35.5
1260.25
-51
2601
35.5
1260.25
-26.5
702.25
-10.5
110.25
-18
324
35.5
1260.25
35.5
1260.25
-29.5
870.25
-32.5
1056.25
-5.5
30.25
4
16
35.5
1260.25
4
16
-5
25
-26.5
702.25
0
30325.5
Hasil diatas kemudian dimasukkan kedalam rumus korelasi spearman berikut,
Dimana = rs= nilai korelasi Spearman d= selisih antara X dan Y n= jumlah pasangan data Rs = 1- 6*30325.5 59 (3481-1) = 1 – 181953
http://digilib.mercubuana.ac.id/
121
205378 = 0.1141 Nilai yang dihasilkan tidak sama dengan yang dihasilkan oleh SPSS, maka harus dilakukan uji faktor koreksi ranking kembar. Tabel 4.41 Faktor Koreksi Ranking Sama Pada Variabel X Rank sama
No 1 2 3 4
4 11 22.5 44.5
Jumlah 5 9 14 30 Total T
Faktor Koreksi (T) 10 60.0 227.5 2247.5 2545
= 205320– 2545 12 = 17110 – 2545 = 14565 Tabel 4.42 Faktor Koreksi Ranking Sama Pada Variabel Y2 Rank sama
No 1 2 3 4 5 6 7
Jumlah 7
2
9
11
10
11
11
10
12
10
13
4
15
9
Total T
Faktor Koreksi (T) 0.5 110 110 82.5 82.5 5 60 450.5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
122
= 205320 – 450.5 12 = 17110 – 450.5 = 16659.5 Selanjutnya masuk ke perhitungan Rank Spearman
= 899 31154.17 = 0.029 (Sama dengan hasil SPSS) 4.2.5.
Prosedur Uji Statistik
a. Membuat hipotesis H0 = Tidak ada korelasi antara tingkat pengetahuan mengenai animasi Spongebob dengan kesukaan dan perilaku di kalangan anak kelas IV sekolah dasar. H1 = Terdapat korelasi antara tingkat pengetahuan mengenai animasi Spongebob dengan kesukaan dan perilaku di kalangan anak kelas IV sekolah dasar. b. Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik H0: rs= 0 H1: rs≠0 c. Menentukan risiko kesalahan Taraf signifikan (α) = 5%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
123
d. Kaidah pengujian Jika, Zhitung > Ztabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima e. Menghitung Zhitung variabel X dan Y1 Rumus: Zhitung = rs √𝑛 − 1 Zhitung = 0,409 √59 − 1 = 0,409 (7,616) = 3,114 f. Menghitung Zhitung variabel X dan Y2 Rumus: Zhitung = rs √𝑛 − 1 Zhitung = 0,029 √59 − 1 = 0,029 (7,616) = 0,220 g. Menentukan nilai Ztabel Karena uji dua sisi (two tail) maka α/2 = 0,05/2 = 0,025 Ztabel l= 1 – (α/2) = n = 1 – 0,025 = 0,975 Nilai 0,975 pada tabel kurva normal (Ztabel) adalah 1,96 h. Membandingkan thitung dan ttabel Jika, Zhitung > Ztabel, maka H0 ditolak Zhitung < Ztabel, maka H0 diterima Hasil Zhitung X dan Y1 = 3,114; Zhitung X dan Y2 = 0,220; Ztabe l= 1,96 Sehingga perbandingannya adalah sebagai berikut: Zhitung X dan Y1 = 3,114> Ztabel = 1,96 maka H0 ditolak dan H1 diterima
http://digilib.mercubuana.ac.id/
124
Zhitung X dan Y2 = 0,220< Ztabel = 1,96 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dari perhitungan tersebut diketahui, terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan (kognitif) anak terhadap tayangan animasi Spongebob Squarepants dengan perubahan sikap (efek afektif) akan tetapi tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan (kognitif) anak mengenai tayangan animasi Spongebob Squarepants dengan perubahan perilaku (efek konatif). 4.3
Pembahasan Hasil penelitian yang diperoleh dari jawaban 60 anak, 59 menyatakan pernah
menonton dan 1 anak tidak pernah menonton, dilihat dari frekuensi dan intensitas menonton animasi Spongebob hasil didominasi dengan jawaban menonton 5x dalam satu minggu dan menonton sampai dengan selesai, artinya antusias anak terhadap animasi ini cukup tinggi. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perubahan antara pengetahuan anak terhadap animasi Spongebob Squarepants dengan efek afektif dan konatif, dari poin pertanyaan untuk tingkat pengetahuan didapatkan hasil yang sangat tinggi yakni 93,3% dijawab dengan benar. Hasil dari pengetahuan ternyata mempengaruhi efek afektif anak, seperti perasaan yang dirasakan saat menonton yang melibatkan emosi anak dan juga sikap terhadap animasi Spongebob. Akan tetapi pengetahuan kognitif anak terhadap animasi Spongebob tidak mempengaruhi perubahan perilaku anak seperti meniru adegan memukul dan bertingkah aneh layaknya karakter-karakter yang ada dalam animasi Spongebob Squarepants.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
125
Hal tersebut bertolakbelakang dengan alasan KPI dalam memberhentikan tayangan animasi Spongebob Squarepants, dimana didalam surat peringatan disebutkan bahwa animasi Spongebob menampilkan perilaku yang tidak pantas serta dapat ditiru oleh anak-anak dan remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa walaupun anak-anak suka dan sering menonton tayangan animasi Spongebob Squarepants akan tetapi tidak menirukan adegan berbahaya yang ada didalamnya. Peneiliti sengaja memancing pertanyaan dengan campuran muatan negatif dan positif yang mungkin anak-anak akan menirukan adegan tersebut, dan jawaban yang didapatkan anak kelas IV sudah dapat membedakan mana adegan yang dapat dicontoh seperti suka menolong dan rajin serta adegan mana yang tidak boleh ditiru seperti memukul dan berperilaku aneh. Dan hasil tersebut didukung oleh teori efek terbatas yang merupakan teori komunikasi massa yang menekankan bahwa sesungguhnya media massa memiliki efek yang kecil dalam mengubah perilaku. efek terbatas yang awal mulanya dikemukakan oleh Joseph Klapper dari Columbia University. Pada tahun 1960, ia menulis tentang efek terbatas media massa yang dipublikasikannya dengan judul ‘Pengaruh Media Massa’. Menurutnya, komunikasi massa bukanlah penyebab yang cukup kuat untuk menimbulkan efek bagi masyarakat, tetapi pengaruh komunikasi massa terjadi melalui berbagai faktor dan pengaruh perantara. Pemikiran Klapper tersebut dikenal dengan nama Phenomenistic Theory, atau lebih dikenal dengan nama Teori Penguatan, karena menekankan pada kekuatan media yang terbatas. Menurut Klapper, faktor psikologis dan sosial turut berpengaruh dalam proses
http://digilib.mercubuana.ac.id/
126
penerimaan pesan dari media massa, yaitu karena adanya proses seleksi, proses kelompok, norma kelompok dan keberadaan pemimpin opini. Teori efek terbatas juga mendukung teori-teori yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu teori persepsi, teori penguatan dan teori perubahan sikap. Teori persepsi mempengaruhi seseorang dalam mengartikan segala sesuatu yang ia rasakan mau ia lihat, setiap orang akan memiliki persepsi masing-masing yang dipengaruhi oleh lingkungan, sosial, pengalaman, dll. Persepsi juga yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Selanjutnya adalah teori perubahan sikap atau attitude change theory, yang dikenalkan oleh Carl Iver Hovland pada awal tahun 1950-an, teori perubahan sikap Carl Iver Hovland memberikan penjelasan bagaimana sikap seseorang terbentuk dan bagaimana sikap itu dapat berubah melalui proses komunikasi, dan bagaimana sikap itu dapat mempengaruhi sikap atau tingkah laku seseorang. Menurut Hovland, seseorang akan merasa tidak nyaman bila dihadapkan pada informasi baru yang bertentangan dengan keyakinannya. Teori perubahan sikap juga disebut sebagai Teori Disonansi yang berarti ketidakcocokan atau ketidaksesuaian, untuk mengurangi ketidaknyamanan itu maka akan ada proses selektif yaitu penerimaan informasi selektif, ingatan selektif, dan persepsi selektif Teori yang terakhir adalah teori Teori Penguatan atau Reinforcement Theory dari Joseph T. Klapper, yang muncul pada tahun 1960-an, Asumsi sentral dari teori ini yaitu bahwa pemotretan kekerasan oleh televisi memperkuat pola mapan perilaku kekerasan. Hal ini telah diteliti sebelumnya terhadap penonton oleh Klapper, ia merupakan penganjur utama terhadap teori penguatan dan berpendapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
127
bahwa kekerasan di televisi dan media lain biasanya tidak menghasilkan peningkatan atau penurunan signifikan dalam kemungkinan agresi khalayak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/