BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Pos PAUD Iloheluma Pos PAUD Iloheluma merupakan salah satu penyelenggara pendidikan bagi anak usia 2 – 4 tahun yang berada di kecamatan Tilango. Pos PAUD Iloheluma memiliki sarana dan prasarana berupa ruang untuk penyelenggara dan guru pengajar serta ruang belajar untuk anak yang dilengkapi dengan perabot, alat peraga lainnya yang menunjang kelancaran pembelajaran. Selain itu terdapat pula sarana penunjang lainnya berupa, kamar mandi/jamban, air bersih dan listrik. Pembelajaran pada Pos PAUD Iloheluma diselenggarakan pada pagi hari dengan tenaga pendidik 2 orang dan 1 orang lagi penyelenggara. Anak didik yang berada pada Pos PAUD ini terdiri dari 17 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. B. Hasil Penelitian Pada bagian ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya yang meliputi (1) deskripsi data, (2) pengujian persyaratan analisis dan (3) pengujian hipotesis. 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data keempat variabel yang diperoleh dari data penelitian dideskripsikan seperti pada lampiran 5 yang dijaring dari 30 responden. Untuk lebih jelasnya tingkat pendidikan orang tua anak yang berjumlah 30 orang penulis paparkan seperti dalam tabel berikut ini:
37
38
Tabel 1: Tingkat Pendidikan Orang Tua (Ibu) No. Tingkat Pendidikan 1. Tidak Tamat SD 2. SD 3. SMP 4. SMA 5. Diploma 6. Sarjana
Jumlah 3 Orang 6 orang 6 orang 7 orang 5 orang 3 orang
Dari penyebaran angket kepada 30 orang responden diperoleh data untuk kedua variabel yang meliputi variabel tingkat pendidikan orang tua (X) dan partisipasi
( Y) dipaparkan sebagai berikut:
a. Data variabel tingkat pendidikan orang tua (X) Data variabel tingkat pendidikan orang tua (X) setelah dilakukan penskoran jawaban atas instrumen yang dijawab responden diperoleh beberapa data statistik deskriptif yaitu jumlah persentase untuk tingkat pendidikan Sarjana 10%, persentase tingkat pendidikan Diploma sebesar 16, 60%, persentase tingkat pendidikan SMA sebesar 23,40 persentase tingkat pendidikan SMP sebesar 20%, persentase tingkat pendidikan SD sebesar 20% dan persentase untuk tidak tamat SD sebesar 10%. Kemudian secara teoritik skor capaian responden pada variabel tingkat pendidikan orang tua berada antara 10 sampai dengan 60. b. Data Variabel Partisipasi Data Variabel partisipasi (Y) setelah dilakukan penskoran jawaban atas instrumen yang dijawab responden diperoleh beberapa data statistik deskriptik yaitu persentase untuk partispasi aktif orang tua terhadap pelaksanaan pendidikan di POS PAUD sebesar 63% dan persentase untuk partisipasi pasif sebesar 27%.
39
Secara teoritik skor capaian responden pada variabel perilaku (Y) berada antara 31 samapi dengan 67. 2. Uji Validitas Tes Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa untuk mendapatkan taraf kualitas memadai secara keseluruhan perlu diadakan uji analisis validitas dan reliabilitas tes. Dalam pengujian validitas tes digunakan rumus product moment. rxy =
√{ (
(
) ( )( ) ) ( ) }{ ( ) (
Ket : Rxy : Validitas tes n
: jumlah responden
Σx
: Skor Item
Σx
: Skor total responden
)²
Untuk menginterpretasi besarnya koefisien korelasi dalam validitas item adalah sebagai berikut : Antara 0,8 s/d 1,0 sangat tinggi Antara 0,6 s/d 0,8 tinggi Antara 0,4 s/d 0,4 cukup Antara 0,2 s/d 0,4 rendah Antara 0,0 s/d 0,0 sangat rendah (Arikunto, 2010:67) Pada uji coba tes dan hasil perhitungan validitas untuk setiap item, maka diperoleh koefisien validitas untuk setiap item, seperti tertera pada tabel berikut :
40
Tabel 2: Koefisien Validitas dan Status Validitas Variabel X No. Koefisien Validitas 1 1
Status Valid
Dalam menentukan tingkat reliabilitas item tes penulis menggunakan rumus alpha sebagai berikut : r11 = ( Ket : r11 k
)(1-
² ²
)
: reliabilitas tes : banyaknya butir pertanyaan
Σσ2 : Varians butir pertanyaan σ2
: Varian skor butir angket
Sebelum rumus tersebut digunakan, maka terlebih dahulu dicari varians total. Untuk keperluan ini digunakan rumus sebagai berikut : ∑δ2b = ∑x2 – (∑xb) 2/n N Adapun hasil perhitungan varians untuk setiap butir item adalah sebagai berikut : Tabel 3: Hasil Perhitungan Varians Butir Item Variabel X No. Item Varians 1 225,74 Untuk lebih jelasnya proses perhitungan validitas dan reliabilitas tes dapat dilihat pada lampiran 3. Dari hasil perhitungan di atas diperoleh harga 225,74. Selanjutnya untuk mencari varians total digunakan rumus sebagai berikut : δ2t = ∑X2 – (∑x) 2/n n
41
δ2t = 42600 – (1040)2/30 30 = 218,22 Dengan demikian dapat dihitung reliabilitas tes r11 = (
)(1-
² ²
) atau r11= (
)(1-
r11= -0,035
, ,
)
Selanjutnya untuk variabel Y digunakan rumus yang sama dan didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4: Koefisien Validitas dan Status Validitas Variabel Y No. Koefisien Validitas 1 0,6 2 0,8 3 0,7 4 0,8 5 0,4 6 0,5 7 0,5 8 0,9 9 0.9 10 0,6 11 0,6 12 0,8 13 0,8 14 0,7 15 0,8 16 0,7 17 0,8
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Untuk menentukan reliabilitas tes digunakan juga rumus sama seperti halnya variabel X dan hasilnya sebagai berikut :
42
Tabel 5: Hasil Perhitungan Varians Butir Item Variabel Y No. Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Varians 0,38 0,66 0,53 0,64 0,34 0,57 0,54 1,30 1,09 0,57 0,51 0,83 0,7 1,16 0,63 0,55 0,53
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh harga 11,62. Selanjutnya untuk mencari varians total digunakan rumus sebagai berikut : δ2t = ∑X2 – (∑x) 2/n n δ2t = 74528 – (1462)2/30 30 = 109,33 Dengan demikian dapat dihitung reliabilitas tes r11 = (
)(1-
² ²
) atau r11= (
r11=0,93
)(1-
,
,
)
3. Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data menggunakan uji Liliefors dan hasil pengujian pada lampiran 6 dan 7 diperoleh hasil sebagai berikut :
43
Tabel 6: Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Harga L L daftar hitung No Variabel 1
X
0,19146
0,161
2
Y
1,44598
0,161
Kesimpulan
Harga Lhitung lebih < dari Ldaftar atau 0,19146 < 0,161, sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal Harga Lhitung lebih < dari Ldaftar atau 1,44598 < 0,161, sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal
Memperhatikan hasil pengolahan data normalitas data pada tabel di atas diperoleh gambaran bahwa kedua variabel dalam penelitian ini memiliki harga Lhitung lebih kecil dari Ldaftar untuk variabel X harga Lhitung sebesar 0,13 dan Ldaftar sebesar 0,16 dan untuk variabel Y harga Lhitung sebesar 0,14 dan Ldaftar 0,16 sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal. 4. Pengujian Hipotesis a. Menduga persamaan regresi linier sederhana Y dan X Hasil perhitungan pada lampiran 8 diperoleh persamaan regersi sederhana Y atau Ŷ berbentuk Ŷ = 28,47 + 0,69x. b. Pengujian kelinieran dan keberartian persamaan regresi Untuk keperluan pengujian ini hasil perhitungan pada lampiran 8 diperoleh jumlah kuadrat (JK) dari berbagai sumber variasi yang meliputi JK(T) = 74528, JK(a) = 50682,67, JK(b/a) = 3103,27, JK(s) = 20742,27, JK(G) = 467,5, dan JK(TC) = 593. Selanjutbya akan dihitung rata-rata jumlah kuadrat (RJK) dengan membagi JK oleh dk masing-masing. Khusus untuk RJK(TC) masing-masing dinotasikan oleh S2(TC) dan S2G yang menyatakan varians tuna cocok dan varians galat. Dan RJK(b/a) dan RJK(s) dilambangkan oleh S2reg dan S2 sisa yang masing-
44
masing menyatakan varians regresi dan varians sisa. Dengan demikian variansvarians tersebut dapat dihitung seperti persamaan sebagai berikut : S 2TC = 3103,27 S2G = 3103,27, S2reg = 1713,16, dan S2sisa = 740,79 Hasil perhitungan tersebut disubtitusikan ke tabel analisis varians (anava) seperti tabel berikut : Tabel 7: Hasil Perhitungan Analisis Varians Uji F (Anava) Sumber Dk JK RJK C. Varians Total 30 74528 74528 Koefisien(a) 1 50682 50682 Regresi(b/a) 1 3103 3103 Sisa 38 20742 38 45 Tuna Cocok 26 593 53 1,9 Galat 17 467,5 27
Observasi
F.teoritis
4,19
c. Uji Linieritas Regresi Kriteria pengujian : terima hipotesis persamaan regresi linier, jika Fhitung ≤ F(1-α)(k-2,n-k) dengan taraf nyata α = 0,01 dan α = 0,05. Berdasarkan harga-harga pada tabel anava maka dapat dihitung harga Fhitung diperoleh sebesar 1,9. Harga ini bila dikonsultasikan dengan harga pada daftar distribusi untuk F(0,95)(26,17) = 2,41. Hasil menunjukkan bahwa Fhitung lebih kecil dari Fdaftar, sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ = 28,47 + 0,69x berbentuk linier. d. Uji Keberartian Regresi Kriteria pengujian : terima hipotesis persamaan regresi linier jika Fhitung ≥ F(1-α)(1,n-2). Berdasarkan harga-harga pada tabel anava maka diperoleh harga Fhitung untuk pengujian keberartian regresi sebesar 45 sedangkan dari daftar distribusi untuk F(0,95,1-28) = 4,19. Bila harga ini dikonsultasikan ternyata
45
Fhitung lebih besar dari Fdaftar pada tabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tersbut benar-benar berarti (signifikan). Implikasi dari hasil pengujian a dan b ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat hubungan yang positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan partisipasi Di Pos PAUD Iloheluma Desa Hutadaa Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo dapat di terima dengan tingkat kepercayaan 95% 4. Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil pengujian di atas ternyata bahwa kedua variabel datanya berdistribusi normal maka pengujian hipotesis menggunakan statistik parametrik berupa analisa korelasi sederhana dengan menempuh langkah-langkah berikut : a. Menghitung koefisien korelasi Berdasarkan data yang tercantum dalam lampiran, maka dapat dihitung harga koefisien korelasi sebagai berikut : (
) ( )( ) ) ( ) }{ ( ) (
rxy
=
rxy
=
rxy
= 0,89
r²
= 0.79 atau r² = 79%
√{ ( {
(
(
) (
) (
) }{
)²
)(
(
)
) (
)²
b. Menghitung keberartian koefisien korelasi Pasangan hipotsis dalam pengujian ini adalah H0 : ρy.1 = 0
Tidak terdapat pengaruh tingkat pendidikan orang dengan partisipasi dalam penyelenggaraan POS PAUD.
tua
46
H1 : ρy.1 > 0 Terdapat pengaruh tingkat pendidikan orang
tua dengan
partisipasi dalam penyelenggaraan POS PAUD Kriteria pengujian : terima hipotesis H0 jika t(1-1/2α) ≤ t ≤ t(1-1/2α) dengan taraf nyata α = 0,01 dan α = 0,05. Rumus yang digunakan : t = =
√
√ ,
√
² √
,
= 10,24
Sesuai hasil perhitungan pada lampiran 11 di peroleh harga t hitung sebesar 10,24 sedangkan daftar distribusi untuk t(0,95)(28) = 2,048 dan harga t hitung > dari harga tdaftar pada taraf nyata 0.05. Dengan demikian hasil thitung menunjukkan berada diluar penerimaan H0, berarti H0 ditolak dan dapat menerima H1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh tingkat pendidikan orang tua dengan partisipasi dalam penyelenggaraan Pos PAUD terdapat hubungan yang positif (yang berarti)
B. Pembahasan Pada bagian ini diuraikan interpretasi hasil pengolahan data yang meliputi variabel tingkat pendidikan orang tua, partisipasi dan pengaruh tingkat pendidikan orang tua dengan partisipasi. Ketiga aspek ini akan diuraikan sebagai berikut : 1. Interpretasi hasil pengolahan data pendidikan orang tua. Pendidikan merupakan fenomena manusia fundamental, yaang juga mempunyai sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu mengadakan refleksi ilmiah tentang pendidikan tersebut sebagai pertanggungjawaban terhadap perbuatan yang dilakukan, yaitu mendidik dan dididik.
47
Orangtua merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak. Hal ini mengingat bahwa orangtua secara kodrati yang merawat dan mengasuh anak sehingga anak menjadi dewasa. Mencermati hal ini maka pengaruh orangtua terhadap anak sangatlah besar. Pengaruh tersebut jika dimanfaatkan untuk hal yang positif tertentu akan membawa manfaat yang besar bagi pengembangan potensi anak, terutama dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Jika dicermati bahwa antara rumah dan sekolah merupakan dua jalaan yang mempunyai satu tujuan dalam pendidikan seorang anak. Banyak hal yang dipelajari seorang anak di rumah, yang menjadi pengalaman awal baginya dalam menuntut ilmu di sekolah. Belajar yang dilakukan di rumah itu, berlangsung melalui bahasa yang didengarnya, tingkah laku yang dilihat atau ditirunya serta nilai yang diharuskan dan di mengerti atau diterimanya. Dengan kata lain bahwa anak akan membawa pengaruh yang diperolehnya dari lingkungan keluarga. Sebagai hasil dari proses sosialisasi yang dilakukan dalam bentuk meniru, dan menseleksi tingkah laku dan sikap anggota keluarga terutama dari kedua orangtuanya sesuai dengan kepentingan dan kemampuannya. Di sinilah letak pentingnya tingkat pendidikan orangtua serta wawasannya untuk mengarahkan partisipasinya sehingga terkontrol dan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat, dalam konteks ini seorang anak mungkin akan akan menunjukkan sikap sombong, angkuh, dan memandang rendah rendah diri pada orang/anak lain di kelas/sekolahnya yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Sikap seperti itu mungkin karena anggota keluarganya selalu menunjukkan sikap dan tingkah laku yang kurang menghargai orang-orang yang kurang mampu. Sebaliknya
48
pula seorang anak lain mungkin menunjukkan tingkahlaku yang belaskasihan dan sikap menghargai orang yang kurang mampu, karena tebiasa dalam lingkungan keluarga dan didikan orangtua seperti itu. Gambaran hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel pendidikan orang tua dalam hal ibu (X) setelah dilakukan penskoran diperoleh persentase untuk tingkat pendidikan Sarjana 10%, persentase tingkat pendidikan Diploma sebesar 16, 60%, persentase tingkat pendidikan SMA sebesar 23,30, persentase tingkat pendidikan SMP sebesar 20%, persentase tingkat pendidikan SD sebesar 20% dan persentase untuk tidak tamat SD sebesar 10%. Faktor yang mengakibatkan skor variabel pendidikan berkualitas cukup menurut kajian teoritis dan dipadukan dengan kondisi riil di lapangan bahwa tidak semua orang tua (ibu) mampu mengenyam pendidikan sampai tingkat perguruan tinggi namun masih ada ibu yang tidak selesai SD, sehingga mereka kadang takut untuk memberikan partisispasi dalam perndidikan POS PAUD 2. Interpretasi data variabel partisipasi dalam penyelenggaraan POS PAUD Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa skor capaian tentang partisipasi dalam penyelenggaraan POS PAUD (Y) diperoleh persentase orang tua yang berpartisipasi aktif sebesar 63 % dan berpartisipasi pasif 27%. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua menunjukkan peran yang diharapkan. Oleh karena itu orang tua harus memahami betapa pentingnya pendidikan bagi anak dan betapa pentingnya partisipasi orang tua terhadap penyelenggaran POS PAUD.
49
3. Interpretasi hasil pengolahan data hubungan penidikan orang tua dengan partisipasi dalam penyelenggaraan POS PAUD. Pengaruh pendidikan orang tua dengan partisipasi dalam penyelenggaraan Pos PAUD ditunjukkan oleh koefisien determinasi tersebut merupakan suatu angka persentase yang cukup besar. Kondisi ini tidaklah mengherankan karena tingkat pendidikan orang tua dengan
partisipasi dalam penyelenggaran POS
PAUD memiliki keterkaitan yang sangat signifikan. Dalam pengujian thitung sebesar 10,24 bila dikonsultasikan dari harga tdaftar pada tabel distribusi untuk t(0,95)(28) = 2, 04. Oleh karena itu memenuhi kriteria yaitu thitung lebih besar dibandingkan tdaftar, maka t hitung telah berada di luar daerah penerimaan H0, jadi H0 di tolak dan dapat menerima H1. Implikasinya bahwa hipotesis alternatif yang berbunyi ”terdapat hubungan yang positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan partisispasi dalam penyelenggaraan Pos PAUD desa dapat diterima dengan tingkat kepercayaan 95%. Berkaitan dengan hasil pengolahan data dimana faktor determinan pengaruh tingkat pendidikan orang tua sebesar 79% dengan kualitas tinggi menunjukkan bahwa tingkat pendidikan orang tua sangat mempengaruhi partisipasinya dalam penyelenggaraan POS PAUD. Oleh karena itu, tingginya partsipasi dalam penyelenggaraan POS PAUD tergantung dari pemahaman orang tua terhadap pentingnya partisipasi orang tua terhadap penyelenggaraan pendidikan bagi anak. Artinya baik buruknya penyelenggaraan pendidikan pada POS PAUD tidak lepas dari partisipasi orang tua sebagai salah satu unsur dalam pendidikan.
50
Uraian di atas mengambarkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua semakin tinggi pula pemahaman tentang pentingnya pendidikan bagi anak yang berimplementasi terhadap semakin tinggi juga partisipasi yang diberikan orang tua terhadap penyelenggaran pendidikan di POS PAUD. Orang tua harus dapat bekerjasama dengan para guru serta penyelenggara untuk menentukan arah pendidikan anak selanjutnya. Orang tua tidak bisa melepaskan begitu saja pendidikan anak kepada pihak sekolah, namun orang tua harus bisa berperan aktif juga dalam penyelenggaraan pendidikan. Optimalisasi dari penyelenggaraan pos PAUD tidak lepas dari kerjasama seluruh stakeholder pendukung yang terdiri dari pihak sekolah, orang tua, masyarakat dan juga pemerintah. Berdasarkan hasil pembahasan maka hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat hubungan yang positif antara tingkat pendidikan dengan partisipasi dalam penyelenggaran POS PAUD dinyatakan diterima. Hal ini ditunjukan dengan hasil analisi data dimana faktor determinan terjadi pada tingkat pendidikan orang tua sebesar 79% dan 21% adalah faktor eksternal diantaranya adalah dukungan dari pihak pemerintah.