93
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Desa Cikalong a. Batas Wilayah dan Kondisi Fisik Batas wilayah Desa Cikalong adalah sebelah utara Desa Cipinang, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Warjabakti dan Tribakti Mulya, sebelah barat berbatasand engan Desa Sukamaju dan Desa Lamajang dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Mekarsari. Luas wilayah Desa Cikalong adalah 2603,101 Ha dengan ketinggian 9001200 Meter dpl. Curah hujan rata-rata 1000-2500 mm/ tahun, suhu ratra-rata 30 derajat. Terdiri dari tiga dusun, 12 RW, dan 32 RT. b. Keadaan Penduduk Desa cikalong berpenduduk sebanyak 5594 jiwa terdiri dari laki-laki 2856 jiwa dan perempuan 2738 jiwa. Dari jumlah tersebut, yang aktif bekerja sebanyak 2015 jiwa atau 35,9 % dan sisanya usia sekolah dan di atas 60 tahun sedangkan usia produktif yang belum bekerja sebanyak 25%. Adapun jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan adalah: TK sebanyak 156 jiwa, SD sebanyak 1116 jiwa, SLTP sebanyak 250 jiwa, SLTA sebanyak 135 jiwa, PT sebanyak 43 jiwa, pesantren sebanyak 50 jiwa, belum sekolah sebanyak 415 jiwa, tidak sekolah sebanyak 17 jiwa, dan tidak tamat SD sebanyak 136 jiwa.
93
94
c. Kondisi Infrastruktur Masyarakat Cikalong 1) Sarana perumahan, sebanyak 1440 rumah, dari jumlah 1512 kepala keluarga. 2) Sarana pendidikan, desa ini memiliki delapan Madrasah , tiga TK, dan tiga SD. 3) Sarana kesehatan, terdiri dari 12 unit Posyandu. 4) Prasarana air bersih, terdiri dari lima lokasi mata air yang belum termanfaatkan secara maksimal. 5) Prasarana listrik, jumlah rumah tangga yang telah menggunakan listrik adalah sebanyak 1339 kepala keluarga. 6) Jaringan jalan, terdapat dua jaringan jalan, yaitu jalan kabupaten dan jalan desa sepanjang 4500 Meter. 7) Kondisi kesehatan masyarakat, yang mengalami kurang gizi sebanyak tujuh jiwa, penyakit berat (TBC, Hernia, Ginjal, stroke dan jantung) sebanyak 76 jiwa. 8) Kondisi kemiskinan. Jumlah warga miskin di Desa Cikalong sebanyak 126 KK dari total kepala keluarga.
2. Gambaran Umum Gabungan Kelompok Tani Subur Mukti Desa Cikalong Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung Gapoktan Subur Mukti terletak di Desa Cikalong Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. tanggal
8
Gapoktan
yang
berdiri
Februari
2008
ini
pada
awalnya
95
merupakan kelompok tani yang melakukan diskusi mengenai permasalahanpermasalahan pertaniannya. Pada tahun 2009 hingga sekarang mereka diberikan pelatihan pemerintah
yang
merupakan untuk
program
meningkatkan
pemahaman para petani dalam pengelolaan pertanian yang dikenal dengan sekolah lapangan. Gapoktan Subur Mukti yang mulanya sebagai kelompok tani (poktan), sekarang memiliki lima poktan binaan, yaitu Poktan Subur Mukti yang berada di Kampung Babakan Saputra, Kewirausahaan Wanita tani (KWT) Subur Mukti di Palasari, KWT Mekar Mulya, Poktan Harapan Mulya di Palasari, Poktan Sedap Malam di Cikalong. Poktan tersebut bergabung untuk meningkatkan
pengetahuan
keterampilannya
dalam
dan
kemampuan
teknis pertanian, sharing pengalaman untuk
memecahkan
permasalahan-
permasalahan yang ada di lapangan baik melalui agen penyuluh pendamping pertanian maupun antar poktan. Selain itu, kelompok tani tersebut juga mengembangkan penguatan-penguatan baik dari segi permodalan, penyediaan pupuk, penyediaan pakan dan pengembangan kemitraan untuk meningkatkan posisi tawar petani. Subur Mukti merupakan salah satu Gapoktan yang aktif karena selain dari tingkat kehadiran juga memiliki kemitraan
96
dengan seluruh Gapoktan tingkat Provinsi Jawa Barat. Gapoktan Subur Mukti yang baru berdiri pada tahun 2008 ini telah memiliki prestasi. Pada tingkat Kabupaten dan Provinsi, pada Hari Pangan yang diselenggarakan di Kuningan pada tanggal 29-01 Agustus 2010 dan Hari Krida yang diselenggarakan di Soreang pada tanggal 4-5 Agustus 2010 memenangkan juara satu lomba Gapoktan. Gapoktan dibentuk dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Cikalong Kecamatan Cimaung dengan prinsip sukarela, transparansi, kekeluargaan, demokrasi, berdayaguna dan berhasil guna, serta gotong royong. Gapoktan Subur Mukti memiliki visi menjadikan kelompok yang mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kelompok tani. Oleh karena itu, misi dari Gapoktan ini adalah a. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam mengelola kegiatan bagi kepentingan masyarakat. b. Mengembangkan
demokratisasi
melalui
prinsip-prinsip
transparansi,
partisipasi, dan berpihak pada kepentingan bersama. c. Mengembangkan kegiatan distribusi pangan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui manfaat yang nyata bagi kelompok. Tujuan dari pembentukan Gapoktan Subur Mukti adalah: a. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam pengelolaan kegiatan b. Meningkatkan akuntabilitas dan integrasi moral c. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat
97
d. Meningkatkan keberhasilan pengelola kegiatan untuk kepentingan kelompok tani e. Meningkatkan peran serta dalam setiap kegiatan Kegiatan Gapoktan Subur Mukti terbagi ke dalam tiga bagian,yaitu sebagai berikut: a. Unit usaha distribusi pangan/ pemasaran pemasara hasil pertanian b. Unit usaha pengelolaan/ penggilingan c. Unit pengelolaan cadangan pangan. Struktur organigram Gapoktan Subur Mukti adalah sebagai berikut: berikut
Gambar 4.1 Struktur truktur Kepengurusan GAPOKTAN Subur Mukti Tahun 2010
98
3. Deskripsi Hasil Penelitian a. Pengujian Normalitas Variabel Penelitian Penggunaan statistik parametris bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal yang digambarkan dalam kurva normal sebagai berikut:
-∞
µ
+∞
Gambar 4.2 Kurva distribusi normal dengan rata-rata µ dan simpangan baku σ
Oleh karena itu, untuk mengetahui suatu variabel berdistribusi normal, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: TABEL 4.1 SUMBER DAYA, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN, PELUANG DAN KEBERDAYAAN
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sumber Daya (X1) 43 40 36 45 45 38 35 38 38
SKOR TIAP VARIABEL Pengetahuan dan Peluang Keberdayaan Keterampilan (X3) (Y) (X2) 36 49 21 28 42 24 24 40 20 36 51 24 34 50 22 30 43 20 27 39 19 30 43 21 30 43 20
99
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
30 36 41 35 32 36 34 39 30 43 38 42 26 31 34 28 34 34 26 25 34 35 32 38 42 31 36 38 37 35 34 38 31 40 43 43 39 36 41 30 36
28 30 30 23 21 29 27 28 21 36 29 30 17 21 22 21 21 24 23 19 26 28 29 29 35 34 30 30 29 26 27 25 26 25 33 30 30 28 31 17 27
23 20 23 18 22 19 18 24 19 24 23 18 15 11 18 13 14 14 15 14 18 17 17 17 20 17 14 16 18 18 18 18 17 21 18 22 22 23 21 18 16
36 40 48 38 35 42 37 42 37 49 42 45 27 37 36 36 38 38 36 27 40 38 36 45 51 46 42 42 40 37 36 38 39 43 46 49 43 43 48 37 40
100
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 ∑X S x
38 30 39 37 36 34 38 39 41 35 40 43 43 41 35 33 39 36 34 37 34 26 27 38 43 35 40 36 2828 4,688854 36,25641
26 17 17 22 18 16 23 14 23 16 24 14 30 17 29 20 30 23 26 18 30 20 29 18 28 19 29 23 28 20 35 21 27 15 28 20 29 21 21 15 25 18 24 13 20 17 36 18 32 22 25 18 36 23 33 24 2131 1464 4,77138 3,128931 27,32051 18,76923
28 36 35 36 29 35 43 41 47 39 43 36 39 43 39 46 35 40 39 31 32 29 29 43 50 37 49 48 3122 5,804106 40,02564
1) Pengujian Normalitas Data Variabel Sumber Daya (X1) a) Mencari skor terbesar dan terkecil: 45 dan 26 Mencari nilai rentangan (R) : 45-25 : 20 b) Mencari banyaknya kelas (BK) BK = 1 + 3,3 Log n
101
BK = 1 + 3,3 Log(78) = 7,244 dibulatkan menjadi 8. c) Mencari nilai panjang jelas (i) i=
R = 2, 5 dibulatkan menjadi 3 BK
d) Menghitung normalitas data TABEL 4.2 TABEL PENOLONG UNTUK PENGUJIAN NORMALITAS DATA VARIABEL SUMBER DAYA DENGAN CHI KUADRAT Kelas Interval
F0
fh
f0- fh
(݂ − ݂ℎ)ଶ
25-32 33-40 41-48 Jumlah
15 48 15 78
13 53 13 79
2 -5 2
4 25 4
(݂ − ݂ℎ)ଶ ݂ℎ
0,30769231 0,47169811 0,30769231 1,08708273
Harga fh= 16,23% x 78 =12,6594, 68,26% x 78 =53,2428, 16,23% x 78 =12,6594
Dalam perhitungan ditemukan Chi Kuadrat hitung adalah 1,087. Selanjutnya harga ini dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel dengan dk (derajat kebebasan) 3-1 =2. Berdasarkan Tabel Chi Kuadrat, dapat diketahui bahwa bila dk= 2 dan kesalahan yang ditetapkan = 5 %, maka harga Chi Kuadrat tabel adalah 5,591. Karena harga Chi Kuadrat hitung (1,087) lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel maka distribusi nilai statistik variabel sumber daya dari 78 anggota Gapoktan tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal. 2) Pengujian Normalitas Data Variabel Pengetahuan dan Keterampilan (X2) a)
Mencari skor terbesar dan terkecil: 33 dan 13 Mencari nilai rentangan (R) : 36-17 = 19
b) Mencari banyaknya kelas (BK) (Rumus Struges)
102
BK = 1 + 3,3 Log n: 1 + 3,3 Log 78 = 7,244 dibulatkan menjadi 8. c)
Mencari nilai panjang jelas (i) i=
d)
R = 2, 375 dibulatkan menjadi 3 BK
Menghitung normalitas data TABEL 4.3 TABEL PENOLONG UNTUK PENGUJIAN NORMALITAS DATA VARIABEL PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DENGAN CHI KUADRAT Kelas Interval 15-22 23-30 31-38 Jumlah
F0
fh
f0- fh
(݂ − ݂ℎ)ଶ
(݂ − ݂ℎ)ଶ ݂ℎ
13 52 13 78
13 53 13 79
0 -1 0
0 1 0
0 0,01886792 0 0,01886792
Dalam perhitungan ditemukan Chi Kuadrat hitung adalah 0,68. Selanjutnya harga ini dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel dengan dk (derajat kebebasan) 3-1 =2. Berdasarkan Tabel Chi Kuadrat, dapat diketahui bahwa bila dk 2 dan kesalahan yang ditetapkan = 5 %, maka harga Chi Kuadrat tabel adalah 5,591. Karena harga Chi Kuadrat hitung (0,0188) lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel maka distribusi nilai statistik
variabel pengetahuan dan
keterampilan dari 78 anggota Gapoktan tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal. 3) Pengujian normalitas data variabel peluang (X3) 1) Mencari skor terbesar dan terkecil: 24 dan 12 Mencari nilai rentangan (R) : 24-11 = 13 2) Mencari banyaknya kelas (BK).
103
BK = 1 + 3,3 Log n: = 1 + 3,3 Log 78 = 7,244 dibulatkan menjadi 7. 3) Mencari nilai panjang jelas (i) i=
R = 1,857143 dibulatkan menjadi 2 BK
4) Menghitung normalitas data TABEL 4.4 TABEL PENOLONG UNTUK PENGUJIAN NORMALITAS DATA VARIABEL PELUANG DENGAN CHI KUADRAT Kelas Interval
F0
fh
f0- fh
(݂ − ݂ℎ)ଶ
(݂ − ݂ℎ)ଶ ݂ℎ
11-18 19-26 Jumlah
41 37 78
39 39 78
2 -2
4 4
0,1025641 0,1025641 0,20512821
Harga fh= 50,36% x 78 =39,2808, 50,36% x 78 =39,2808
Dalam perhitungan ditemukan Chi Kuadrat hitung adalah 0,205. Selanjutnya harga ini dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel dengan dk (derajat kebebasan) 2-1 =1. Berdasarkan Tabel Chi Kuadrat, dapat diketahui bahwa bila dk 2 dan kesalahan yang ditetapkan = 5 %, maka harga Chi Kuadrat tabel adalah 5,591. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel maka distribusi nilai statistik variabel peluang dari 78 anggota Gapoktan tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal. 4) Pengujian normalitas data variabel keberdayaan (Y) 1) Mencari skor terbesar dan terkecil: 36 dan 17 Mencari nilai rentangan (R) : 36-17 = 19 2) Mencari banyaknya kelas (BK). BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Struges) : 1 + 3,3 Log 73 = 7,224 dibulatkan menjadi 8.
104
3) Mencari nilai panjang jelas (i) i=
R = 2,375 dibulatkan menjadi 3 BK
4) Menghitung normalitas data TABEL 4.5 TABEL PENOLONG UNTUK PENGUJIAN NORMALITAS DATA VARIABEL KEBERDAYAAN DENGAN CHI KUADRAT Kelas Interval 27-35 36-43 44-51 Jumlah
F0
fh
f0- fh
(݂ − ݂ℎ)ଶ
(݂ − ݂ℎ)ଶ ݂ℎ
12 49 17 78
13 53 13 79
-1 -4 4
1 16 16
0,07692308 0,30188679 1,23076923 1,6095791
Dalam perhitungan ditemukan Chi Kuadrat hitung adalah 1,609. Selanjutnya harga ini dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel dengan dk (derajat kebebasan) 3-1 =2. Berdasarkan Tabel Chi Kuadrat, dapat diketahui bahwa bila dk 2 dan kesalahan yang ditetapkan = 5 %, maka harga Chi Kuadrat tabel adalah 5,591. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel maka distribusi nilai statistik variabel keberdayaan dari 78 anggota Gapoktan tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal.
b. Pengujian Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel dengan Menggunakan Path Analisis Proporsi hipotetik yang diajukan oleh peneliti diterjemahkan dalam diagram jalur seperti gambar 4.2 di bawah ini:
105
Sumber Daya (X1)
Py1x1 rx2x3
rx1x2
p εy1
Keberdayaan (Y)
Py1x3
ε
Py1x2 Pengetahuan dan Keterampilan
Peluang (X3)
rx2x3
(X2)
Gambar 4.3. Diagram Jalur Variabel Penelitian
Gambar 4.3 menunjukan bahwa diagram jalur terdiri dari dua subsstruktur, yang berisi tiga variabel independen dan satu dependen. Persamaan struktural untuk diagram jalur tersebut adalah:
Y1= P ݕ1ݔ1X1 + Pݕ1ݔ2X2 + Pݕ1ݔ3X3 + ε Oleh karena itu, matriks korelasi antar variabel yang diperoleh atas dasar tabel 4.7 adalah sebagai berikut:
1 R=
r r
r
1
X1X2 X1X3
1
X2X1
r r
r r
X2X1
X3X2
1
X2X3
r
1
X3X1
X3X1
r r
X1X2 X1X3
1
106
R=
1,000 0,660946 0,511311 0,696955 1,000 0,526959 0,8063 1,000 0,623913 1,000
Sedangkan korelasi antar variabel independen (x1, x2, dan x3) adalah sebagai berikut: 1 R=
R=
r r
r
1
X1X2 X1X3
X2X1
r
X2X3
r r
X3X1 X3X2
1
1,000 0,661 0,511 0,661 1,000 0,527 0,511 0,527 1,000
Matriks inversi dari matriks korelasi antar variabel independen digambarkan sebagai berikut: ܴ ିଵ =
1 . ݆ܽ݀ ܴ det ܴ
det R = r11r22r33 + r12r23r31 + r13r21r32 – r13r22r31 – r11r23r32- r12r21r33 = 1 + 0,178 + 0,178 - 0,261 - 0,278 - 0,437 = 0,38
Adj R =
r22 r32
r23 r33
r12 r32
r13 r33
r12 r22
r13 r23
r21 r31
r23 r33
r11 r31
r13 r33
r11 r21
r13 r23
r21 r31
r22 r32
r11 r31
r12 r32
r11 r21
r12 r22
107
Adj R=
Adj R=
1 0,527
0,527 1
0,661 0,527
0,511 1
0,661 1
0,511 0,527
0,661 0,511
0,527 1
1 0,511
0,511 1
1 0,661
0,511 0,527
0,661 0,511
1 0,527
1 0,511
0,661 0,527
1 0,661
0,661 1
0,722 -0,392 -0,163
-0,16 -0,19 0,563
-0,392 0,739 -0,189
Dari data di atas, dapat diperoleh bahwa hasil invers korelasi antar variabel x adalah sebagai berikut: ܴ
ିଵ
=
1,9 -1,03 -0,429
-0,43 -0,5 1,481
-1,03 1,943 -0,497
Dari hasil invers tersebut, maka koefisien jalur penelitian ini adalah dengan cara
mengalikan matrik inversi korelasi dengan korelasi setiap variabel independen dengan variabel dependensebagai berikut:
Py1x1 Py1x2 Py1x3
Py1x1 Py1x2 Py1x3
C11 C21 C31 = C12 C22 C32 C13 C23 C33
=
1,9 -1,03 -0,429
ry1x1 ry1x2 ry1x3
-1,03 1,943 -0,497
-0,43 0,696955 -0,5 0,8063 = 1,481 0,623913
0,226 0,538 0,224
Menghitung besarnya harga R2, yaitu koefisien yang menyatakan Determinasi Total (X1, X2, Xk terhadap Yj). Rumus yang dipergunakan untuk menghitung koefisien determinasi adalah:
108
܀
ଶ
܀
௬ଵ(௫ଵ௫ଶ௫ଷ) =
ଶ
( ܘ௬ଵ௫ଵ ܘ௬ଵ௫ଶ
ܘ௬ଵ௫ଷ )
ry1x1 ry1x2 ry1x3
0,696955 ௬ଵ(௫ଵ௫ଶ௫ଷ) =
0,226
0,538 0,224 0,8063 0,623913
=
0,732
Menghitung harga koefisien jalur dari variabel residu dengan rumus:
ܘ
௬ଵఌୀ ටଵିୖమ౯భ(౮భ,౮మ,౮య) =
= 0,518
c. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis diambil dari sampel berukuran n, maka sebelum menarik kesimpulan mengenai hubungan kausal yang digambarkan diagram jalur, perlu dilakukan pengujian kebermaknaan (test of significance) setiap koefisien jalur yang telah dihitung dengan Theory Trimming. Langkah-langkah yang dipergunakan dalan pengujian koefisien jalur adalah: 1) Pengujian Hipotesis 1 (Pengaruh Sumber daya terhadap Keberdayaan Anggota Gapoktan) H0 : Py1x1 = 0 H1 : Py1x1 ≠ 0 Dengan menggunakan statistik uji, diperoleh harga t hitung sebagai berikut:
109
t=
ܑܠܑܡ ܘ
. ටష ܀.۱ܑܑ ܖషܓష
=
ට
,ଶଶ
(భషబ,ళయమ)భ,వ ళఴషయషభ
= 2,034
Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho Titik kritis Titik kritis Daerah penerimaan Ho
-1,980
0
Harga t hitung
1,980 2,034
Harga t tabel pada db=74 diperoleh titik kritis 1,980. Pada gambar di atas, terlihat bahwa ternyata harga t hitung berada pada daerah penolakan H0 karena t hitung lebih besar daripada t tabel. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya jalur X1 ke Y adalah signifikan. 2) Hipotesis 2 (Pengaruh Pengetahuan dan Keterampilan terhadap Keberdayaan Anggota Gapoktan) H0 : Py1x2 = 0 H1 : Py1x2 ≠ 0 Dengan menggunakan statistik uji, diperoleh harga t hitung sebagai berikut:
t=
ܑܠܑܡܘ
. ටష ܀.۱ܑܑ ܖషܓష
=
=
ට
,ହଷ଼
(భషబ,ళయమ)భ,వరయ ళఴషయషభ
= 4,783
110
Daerah penolakan Ho
Titik kritis
Titik kritis Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho Harga t hitung
[
-1,980
0
1,980
4,783
Harga t tabel pada db=74 diperoleh titik kritis 1,980. Pada gambar di atas, terlihat bahwa ternyata harga t hitung berada pada daerah penolakan H0 karena t hitung (4,783) lebih besar daripada t tabel (1,980). Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya jalur X2 ke Y adalah signifikan. 3) Hipotesis 3 (Pengaruh Peluang terhadap Keberdayaan Anggota Gapoktan) H0 : Py1x3 = 0 H1 : Py1x3 ≠ 0 Dengan menggunakan statistik uji, diperoleh harga t hitung sebagai berikut:
t=
ܑܠܑܡܘ
. ටష ܀.۱ܑܑ ܖషܓష
=
Daerah penolakan Ho
Daerah penolakan Ho
Titik kritis
Titik kritis Daerah penerimaan Ho
Harga t hitung
[
-1,980
0
1,980
2,285
111
Harga t tabel pada db=74 diperoleh titik kritis 1,980. Pada gambar di atas, terlihat bahwa ternyata harga t hitung berada pada daerah penolakan H0 karena t hitung lebih besar daripada t tabel. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya jalur X3 ke Y adalah signifikan. Dari hasil pengujian koefisien jalur, diperoleh keterangan bahwa koefisien jalur dari X1 ke Y, X2 ke Y dan X3 ke Y bermakna. Oleh karena itu pengujian koefisien jalur tidak diperlukan trimming. [
d. Menghitung Besarnya Pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y Secara Proporsional Besarnya pengaruh X1 terhadap Y adalah sebagai berikut: Pengaruh langsung:
Pyx1 X Pyx1
Pengaruh yang melalui Pyx1 X rxix2 X Pyx2 hubungan: Pyx1 X rx1x3 X Pyx3
=0,226 X 0,226
= 0,051
=0,226 X 0,661 X 0,538
= 0,081
= 0,226 X 0,511 X 0,224
= 0,026
Jumlah
= 0,158
Besarnya pengaruh X2 ke Y adalah sebagai berikut:
Pengaruh langsung:
Pyx2 X Pyx2
Pengaruh yang melalui Pyx2 X rx1x2 X Pyx1 hubungan: Pyx2 X rx2x3 X Pyx3
= 0,538 X 0,538
= 0,289
= 0,538 X 0,661 X 0,226
= 0,064
= 0,538 X 0,527
= 0,080
Jumlah
= 0,434
Besarnya pengaruh X2 ke Y adalah sebagai berikut: Pengaruh langsung:
Pyx3 X Pyx3
Pengaruh yang melalui Pyx3 X rx1x3 X Pyx1
= 0,224 X 0,224
= 0,050
= 0,224X 0,511 X 0,226
= 0,026
112
hubungan:
Pyx3 X rx2x3 X Pyx2
= 0,224 X 0,527 X 0,538
= 0,064
Jumlah
= 0,14
Besarnya pengaruh gabungan dari X1, X2, dan X3 adalah 0,732
B. Pembahasan
Seperti yang telah digambarkan dalam hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa teori yang menyebutkan bahwa sumber daya, pengetahuan dan keterampilan, serta peluang memiliki pengaruh terhadap keberdayaan anggota masyarakat. Secara keseluruhan berdasarkan hasil analisis jalur/ path analysis faktor-faktor eksogen/ independen tersebut memiliki pengaruh yang kuat dengan koefisien determinasi sebesar 0,732 atau 73,2 % terhadap variabel endogen/ dependen, dan 0,268 atau 26,8 % dari variabel lain yang tidak diteliti. Dari hasil penelitian, pengaruh variabel lain yang tidak diteliti adalah power within atau psychological power yang memang berpengaruh terhadap keberdayaan, seperti yang diungkapkan oleh Solomon dalam Harry Hikmat (2004:51) menambahkan faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat tidak berdaya bahwa: Ketidakberdayaan dalam individu dan kelompok sosial dianggap sebagai ketidakmampuan untuk mengatur emosi, skill (keahlian dan keterampilan), pengetahuan (knowledge) dan sumber-sumber material lainnya dalam tatanan nilai-nilai sosial. Commision on woman and development. (2007: 10). Pemberdayaan jika dilihat dari sebuah proses, dibagi ke dalam empat tingkat kekuasaan, "Power over (kekuasaan atas)": "Power to (kekuasaan untuk), "Power with (kekuasaan
113
dengan)", dan "Power Power within (kekuatan ( dalam)": gagasan kekuasaan mengacu pada kesadaran diri, harga diri, identitas dan ketegasan (know know how tobe). tobe Hal ini mengacu pada bagaimana individu, melalui analisis-diri analisis diri dan kekuatan kekuata internal, dapat mempengaruhi kehidupan mereka dan membuat perubahan. Selain itu, menurut Jhon Friedman yang mengatakan bahwa kekuatan dalam masyarakat terbagi kedalam tiga bidang, yaitu sosial, politik dan psikologi.
26,80% Determinasi Variabel X1,X2, X3 73,20%
Determinasi Variabel lain
Gambar 4.4 Persentase Determinasi KeseluruhanVariabel Independen Penelitian Masing masing variabel sumber daya memiliki pengaruh sebesar 0,158, pengetahuan dan keterampilan memiliki pengaruh sebesar 0,434, peluang memiliki pengaruh sebesar 0,14. Penelitian ini memiliki koefisien residu sebesar se 0,518 yang menunjukan ada variabel lain yang mempengaruhi variabel Y (keberdayaan) dan belum teridentifikasi oleh o h teori, koefisien residu juga menunjukkan kekeliruan pengukuran. Jika dilihat secara terpisah pengaruh antar variabel dalam arti X1 atau sumber daya terhadap Y atau keberdayaan, X2 pengetahuan dan keterampilan terhadap Y atau keberdayaan dan X3 peluang terhadap keberdayaan menunjukan pengaruh yang rendah, pengetahuan dan keterampilan yang memiliki skor paling tinggi pun tidak mencapai 50 % dari
114
keseluruhan, yakni hanya mencapai 43,4 %, apalagi pengaruh sumber daya dan peluang.
Namun,
jika
faktor-faktor
tersebut
digabungkan,
maka
akan
menghasilkan pengaruh yang besar terhadap keberdayaan. Dalam arti jika petani atau anggota Gapoktan Subur Mukti belum dikatakan berdaya jika hanya memiliki salah satu faktor. Misalnya, jika petani memiliki sumber daya yang memadai namun ia tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan atau akses terhadap informasi, dan tidak memiliki peluang untuk usaha pertaniannya maka ia akan memiliki keberdayaan yang rendah karena pengaruh sumber daya hanya 15,8 %. Jika petani hanya memiliki peluang usaha, namun tidak memiliki sumber daya yang memadai dan tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan maka ia tidak dapat memanfaatkan peluang usaha dengan baik apalagi tidak memiliki sumber daya misalnya kepemilikan tanah merupakan aspek penting dalam pertanian, maka ia belum dapat berdaya. Sama halnya dengan pengetahuan dan keterampilan, jika petani hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan namun tidak memiliki akses terhadap peluang dan tidak memiliki sumber daya yang mendukung dan memadai maka ia tidak dapat memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan tersebut dengan efektif. Berikut ini, grafik persentase pengaruh tiap variabel X1,X2 dan X3 atau sumber daya, pengetahuan dan keterampilan, serta peluang terhadap keberdayaan.
115
43,40% 45,00% 40,00%
Variabel sumber daya
35,00% 26,80%
30,00%
Variabel Pengetahuan dan Keterampilan
25,00% 20,00%
15,80%
14%
Variabel Peluang
15,00% Variabel lain
10,00% 5,00% 0,00% Variabel X
Gambar 4.5 Persentase Determinasi Masing-Masing Masing Masing Variabel Independen Penelitian
Masing-masing masing variabel juga memiliki keterkaitan atau hubungan satu sama lain: Variabel sumber daya dan variabel pengetahuan memiliki hubungan/ koefisien korelasi yang kuat yaitu sebesar 0,661, hal ini menunjukkan bahwa jika anggota Gapoktan Subur Mukti menggunakan nggunakan berbagai media baik media cetak maupun media elektronik, elektronik, mendapatkan informasi atau pengetahuan dan keterampilan dari berbagai media, penyuluh pertanian, pendamping, dan teman sebaya, inovatif, dan senang berdiskusi maka dengan pengetahuan dan keterampilan terampilan tersebut ia akan dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai keberdayaan. keberdayaan Variabel sumber daya dan variabel peluang memiliki hubungan yang sedang dengan koefisien korelasi sebesar 0,511,, sedangkan variabel pengetahuan dan peluang memiliki hubungan/ korelasi yang sedang pula yakni sebesar 0,527.
116
Variabel sumber daya yang meliputi ketersediaan dukungan keluarga dan sosial, infrastruktur sosial ekonomi, alam, dan infrastruktur fisik anggota Gapoktan memiliki rata-rata ra sebesar 36,256. 6. 15 dari skor keseluruhan 45 atau 19,23 % memiliki sumber daya yang rendah, 48 orang atau sekitar 61,54 % memiliki sumber daya yang sedang, dan 15 orang atau 19,23% anggota Gapoktan memiliki sumber daya yang tinggi seperti yang digambarkan pada grafik berikut b ini:
19,23%
19,23% Rendah Sedang Tinggi
61,54%
Gambar 4.6 Tingkat Sumber Daya Anggota Gapoktan Subur Mukti Dikatakan memiliki sumber daya yang tinggi, sedang atau rendah, itu dilihat dari besar atau kecilnya dukungan dari keluarga, teman atau kelompok, dan pemerintah; memadai atau tidaknya sumber daya alam baik hayati maupun non hayati, dan ketersediaan dukungan dari pelayanan sosial. Faktor kedua yang berpengaruh terhadap keberdayaan gabungan kelompok tani adalah sumber daya. Seperti yang dijelaskan oleh Kartasasmita yang mengemukakan kan bahwa “kelompok masyarakat dengan pemilikan faktor produksi atau sumber daya produktivitas rendah, Menghasilkan tingkat kesejahteraan
117
rendah” (Ginanjar Kartasasmita,1996: 218). Salah satu sumber daya utama seorang petani adalah kepemilikan tanah. Secara keseluruhan lebih dari 60% anggota Gapoktan memiliki tanah milik pribadi. Dari hasil observasi, sumber daya alam di Gapoktan Subur Mukti dapat dikatakan memadai karena masih merupakan daerah yang subur dengan air yang berlimpah. Lingkungan sekitar Gapoktan memiliki infrasruktur sosial ekonomi dan fisik yang sangat memadai sehingga sumber daya juga memiliki pengaruh terhadap produktivitas pertanian. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki anggota Gapoktan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki bahkan kotoran/ sampah hasil produksi akan bermanfaat jika dikelola dengan baik. Setiap poktan dengan komoditas padi masing-masing memiliki 1 kerbau untuk membajak sawahnya. Kotoran kerbau tersebut mereka olah menjadi pupuk organik yang berguna untuk pertanian mereka tanpa menggunakan pupuk kimia. Hasil perkebunan pun sebagian tidak dijual secara langsung tapi mereka olah menjadi panganan yang unik dan bernilai ekonomi yang tinggi. Variabel pengetahuan dan keterampilan yang meliputi tingkat pendidikan, pemanfaatan media cetak dan media elektronik, berdiskusi dengan penyuluh, dan saling membantu dalam memecahkan masalah usaha dengan teman sebaya atau kelompok anggota Gapoktan memiliki rata-rata 27,32 dari skor keseluruhan 36. Anggota Gapoktan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang rendah sekitar 13 orang atau 16,67%, dan anggota yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sedang sekitar 52 orang atau 66,67%, dan anggota yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi adalah 13 orang atau 16,67%.
118
16,67%
16,67% Tinggi Sedang Rendah 66,67%
Gambar 4.7 Tingkat Pengetahuan dan Keterampilan Anggota Gapoktan Subur Mukti Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa faktor yang paling berpengaruh pada keberdayaan anggota Gapoktan Subur Mukti adalah pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh anggota. Seperti yang dikemukakan oleh Trecker (1948: 8-9) 8 Social group work adalah: Suatu proses dan metode melalui individu dalam kelompok dalam pengaturan lembaga sosial dibantu oleh seorang seorang pekerja untuk menghubungkan dirinya dengan orang lain dan memberikan pengalaman pertumbuhan kesempatan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas. Dalam kerja kelompok sosial, kelompok itu sendiri yang digunakan oleh individu dengan bantuan pekerja, sebagai sebagai alat utama perubahan kepribadian, pertumbuhan dan perkembangan. Sebagai social group work, work, Gapoktan Subur Mukti memfasilitasi anggota di setiap poktan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman sekitar pertanian dan peluang-peluang, peluang, serta keterampilan teknis. teknis. Bersama penyuluh dan fasilitator dari gapoktan anggota diberikan pengetahuan dan keterampilan baik secara teori maupun praktik mengenai pengelolaan pertanian dari mulai memilih bibit unggul, meneliti anakan, pengairan, pengolahan tanah, pengendalian hama, h pemberian pupuk organik sampai pada penanganan pascapanen dan pengolahan hasil panen. Menghimpun minat dan keahlian yang tersedia di masyarakat lalu membuatnya dapat dimanfaatkan dan diakses secara luas, dapat menjadi
119
aktivitas pembangunan berharga; tindakan untuk menghimpun sumber daya yang ada dapat merangsang minat dan keterlibatan masyarakat (Jim Ife, 2008:518). Dari hasil wawancara kepada delapan orang anggota Gapoktan petani padi dewasa, produktivitas padi mereka meningkat sebanyak 22 %. Petani yang sebelumnya tidak memiliki takaran atau aturan yang benar mengenai pengelolaan pertanian dan perkebunan, dengan pengelolaan yang efektif dan efisien akan menghasilkan produktivitas pertanian yang efektif dan efisien pula. Tidak hanya fasilitator dan penyuluh yang memberikan pengetahuan dan keterampilan, anggota petani juga ikut mengemukakan pengalaman hasil praktiknya. Walaupun dari hasil observasi petani wanita (anggota) kurang berperan dalam pembelajaran dalam arti mengemukakan pengalaman, ide, dan masukan tapi semua anggota sangat antusias mendengarkan dengan seksama pembelajaran yang diberikan. Selain anggota diberi pemahaman mengenai pengelolaan pertanian, bersama penyuluh mereka juga belajar mengenai pengorganisasian poktan dan administrasi yang tertib. Tidak ada diskriminasi gender dalam Gapoktan Subur Mukti ini, semua anggota memiliki kesempatan untuk mengikuti pembelajaran, ikut dalam kepengurusan atau penngelolaan. Variabel peluang yang meliputi peluang dari pemerintah pusat, peluang dari informasi penyuluh dalam kegiatan Gapoktan, dan peluang dari saudara serta rekan anggota Gapoktan Subur Mukti memiliki rata-rata 18,76 dari skor keseluruhan 24. Anggota Gapoktan tidak memiliki peluang yang rendah, karena sebanyak 41 orang atau 52,56% memiliki peluang yang sedang dan 37 orang atau 47,44 % memiliki peluang yang tinggi.
120
0,00% Tinggi 47,44% 52,56%
Sedang
Gambar 4.8 4. Tingkat Peluang Anggota Gapoktan Subur Mukti
Variabel ketiga yang memiliki pengaruh terhadap keberdayaan anggota Gapoktan Subur Mukti adalah peluang. Peluang Peluang atau kesempatan menurut Harry Hikmat adalah sebagai berikut Intervensi pengembangan manusia (Human ( an development) development adalah dalam upaya meningkatkan kemampuan manusia agar memiliki jangkauan jangka pilihannya secara lebih luas. s. Jangkauan pilihan tersebut bermacam-macam bermacam macam dan berubah sesuai dengan keadaan dan waktu. Terdapat tiga pilihan yang bersifat pokok, yakni a. Memiliki kemampuan untuk menempuh hidup dengan harapan hidup yang panjang dan sehat. b. Memiliki kesempatan dan kemampuan untuk memperoleh pendidikan agar dapat menanggapi kemajuan zaman. c. Memperoleh kesempatan akses dalam mengusahakan sumber-sumber sumber untuk menaikan ikan tingkat kehidupan. (Hari Hikmat, 2004: 83) Dari hasil wawancara terhadap pengurus dan Penyuluh, anggota Gapoktan diberikan informasi--informasi informasi peluang usaha. Seperti informasi harga, pasar, promosi, kemitraan, sumber pendanaan, dan usaha baru. Dari sekian s banyak informasi tersebut, yang kurang termanfaatkan adalah informasi pasar baik pasar input maupun pasar output. Dalam arti hanya hasil perkebunan dan olahan makanan sajaa yang memanfaatkan informasi pasar output, output, sedangkan hasil pertanian padi kurang kuran dapat dipasarkan karena tanah yang produksinya pun
121
terbatas, sehingga masih menjadi konsumsi rumah tangga/ keluarga belum menjadi agribisnis. Sedangkan untuk variabel keberdayaan dengan sub variabel kekuasaan dalam keluarga, dan luasnya partisipasi dan kemampuan mengakses pelayanan sosial anggota Gapoktan Subur Mukti memiliki rata-rata rata rata 40,03 dari skor keseluruhan sebesar 51. 51 Maksudnya, jika anggota Gapoktan Subur Mukti memiliki kemampuan dalam mempengaruhi dan berkontribusi dalam keluarga, sderta dapat berpartisipasi erpartisipasi aktif dalam kegiatan di dalam kelompok dan lingkungannya maka keberdayaan dari anggota Gapoktan Subur Mukti dikatakan tinggi dan sebaliknya jika semua aspek tersebut rendah maka keberdayaannyapun akan rendah. Anggota Gapoktan yang memiliki keberdayaan keberdayaan yang rendah sekitar 12 orang atau 15,38%, anggota yang memiliki keberdayaan yang sedang sekitar 49 orang atau 62,82%, dan anggota yang memiliki keberdayaan yang tinggi adalah 17 orang atau 21,8%.
15,38%
21,80%
Tinggi Sedang 62,82%
Rendah
Gambar 4.99 Tingkat Keberdayaan Anggota Gapoktan Subur Mukti Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa indikator keberdayaan menurut Jim Ife adalah peningkatan kapasitas dalam kehidupannya
122
dan partisipasi dalam masyarakatnya. Anggota Gapoktan memiliki kapasitas dalam pengambilan keputusan keluarga, ikut serta dalam pengelolaan ekonomi keluarga tidak hanya kepala keluarga tetapi pasangannya. Dan berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat dengan cara ikut serta dalam pengambilan keputusan, ikut serta mengelola dan mengambil bagian dalam kepengurusan program sebagai bentuk kepercayaan diri dan tanggung jawab. Dilihat dari segi partisipasi anggota dalam Gapoktan, tidak ada diskriminasi gender, dalam arti semua anggota baik laki-laki maupun perempuan memiliki hak yang sama sebagai anggota. Bahkan banyak yang anggota perempuan yang mengikuti kepengurusan kegiatan dan ikut andil dalam pengambilan keputusan serta ikut serta dalam mengawasi, mengelola sampai pada mengevaluasi kegiatan yang ada di Gapoktan Subur Mukti.