BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Konsep Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan Pada masa sekarang akad rahn diterapkan dalam produk bank syariah yang dioperasionalkan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Hal ini sangat penting mengingat mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam cenderung ingin mendapatkan transaksi keuangan secara syariah, termasuk juga dengan transaksi gadai yang sah menurut syariat Islam. Alasan demikian yang menjadi latar belakang BNI Syariah meluncurkan produk BNI iB Gadai Emas, selain adanya undang-undang anti monopoli dan persaingan dengan bank syariah lain dalam menginovasikan produk–produknya. Produk BNI iB Gadai Emas atau disebut juga dengan pembiayaan rahn (gadai emas) adalah penyertaan jaminan atau hak penguasaan secara fisik atas barang berharga berupa emas (lantakan atau perhiasan beserta aksesorisnya) kepada bank sebagai jaminan atas pembiayaan yang diterima. Produk ini dapat disamakan pada kegiatan menggadaikan barang di pegadaian umum untuk mendapatkan dana segar dengan mudah dan cepat. Namun, yang membedakannya adalah dari segi hukum lebih menggunakan prinsip syariah. Dalam hal ini BNI Syariah memiliki payung panduan ekonomi Islam, yakni pada ketentuan Dewan Syariah Nasional (DSN). Dan hal lain yang membedakannya adalah
54
55
pada barang yang dijadikan sebagai jaminan, untuk produk BNI iB Gadai Emas barang jaminannya adalah berupa emas.60 4.1.1 Landasan Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan memiliki konsep yang tetap berlandaskan pada: a. Al Quran, yakni Qs. Al Baqarah ayat 283. b. Hadist, diantaranya yaitu: H.R. Al Bukhari dan Muslim dari Aisyah ra. H.R. As Syafi’I, Al Daraquthni dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah ra. c. Fatwa DSN-MUI No.25/DSN-MUI/2002 tanggal 26 Juni 2002 tentang rahn dan Fatwa DSN-MUI No.26/DSN-MUI/2002 tanggal 28 Maret 2002 tentang rahn emas.61 Landasan yang dijadikan konsep pembiayaan rahn (gadai emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan tetap berprinsip pada hukum Islam. Sehingga menjamin nasabah bahwa pembiayaan rahn tetap berkah dan amanah karena dilaksanakan secara syariah Islam.
60
Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 27 Juli 2011. 61 Power Point Layanan Gadai Emas Syariah dari BNI Syariah Cabang Pekalongan, diambil pada tanggal 20 Juli 2011
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
56
4.1.2 Rukun Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan Rukun rahn adalah hal yang harus ada ketika melakukan pembiayaan rahn (gadai emas) dan dalam hal ini rukun rahn di BNI Syariah Cabang Pekalogan meliputi: a. Rahin (yang menggadaikan) Dalam hal ini rahin merupakan nasabah yang melakukan permohonan pembiayaan rahn (gadai emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan. b. Murtahin (yang menerima gadai) Murtahin, yaitu BNI Syariah, selaku pihak yang memberikan pembiayaan rahn (gadai emas) kepada rahin (nasabah). c. Marhun (barang yang digadaikan) Marhun adalah benda yang digadaikan sebagai barang jaminan dalam pembiayaan rahn oleh rahin kepada murtahin. Dan dalam hal ini benda yang dijadikan marhun di BNI Syariah adalah berupa emas. d. Marhun bih (hutang / pinjaman) Marhun bih adalah uang pinjaman yang diberikan murtahin kepada rahin yang besarannya ditentukan berdasarkan nilai taksiran kualitas emas yang dijadikan barang gadai oleh pihak bank.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
57
e. Sighat: Ijab dan Qabul Merupakan perjanjian / akad antara murtahin dan rahin. Akad yang digunakan oleh BNI Syariah dalam pembiayaan rahn ini tidak hanya menggunakan akad rahn tetapi juga menggunakan akad qord dan ijarah.62
4.1.3 Syarat Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan Adalah suatu hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pembiayaan rahn (gadai emas) yang menjadi keabsahan transaksi pembiayaan rahn (gadai emas) di BNI Syariah, diantaranya meliputi: a. Rahin dan murtahin berakal sehat. b. Sighat tidak boleh terikat dengan syarat tertentu. c. Marhun bih (hutang / pinjaman) wajib dikembalikan oleh murtahin dan pembiayaan dapat dilunasi dengan menggunakan barang yang diserahkan pada pihak murtahin. d. Marhun (barang) harus bisa dijual (nilainya seimbang dengan pembiayaan), memiliki nilai, milik sah dari rahin, dan dapat dikuasai secara hukum. 63
62
Power Point Gadai Emas Syariah (Rahn) dari BNI Syariah Cabang Pekalongan, diambil pada tanggal 20 Juli 2011. 63 Ibid.,
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
58
4.1.4 Skema Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan Skema rahn adalah merupakan alur pembiayaan rahn di BNI Syariah Cabang Pekalongan. Alur ini harus dilakukan secara bertahap demi kelancaran dan keabsahan transaksi pembiayaan rahn (gadai emas) yang dilakukan. Gambar 4.1 Skema Proses Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan. Pembiayaan
b. Pemberian Pembiayaan / Pinjaman (Marhun Bih)
a. Perjanjian Akad (ijarah & qardh) BNI Syariah Cabang Pekalongan
Hikma d. Pengembalian Hutang & Ujroh
e. Pengembalian Marhun c. Penyerahan Marhun
Emas
Keterangan: a. Perjanjian Akad (Rahn, Ijarah, dan Qardh): musyawarah antara BNI Syariah Cabang Pekalongan (murtahin) dan Hikma (rahin), dimana dalam hal ini untuk menentukan besar pinjaman (marhun bih), besar biaya administrasi, dan biaya pemiliharaan barang jaminan (ujroh). b. Pemberian Pinjaman (marhun bih): Setelah terjadi mufakat antara BNI Syariah Cabang Pekalongan (murtahin) dan Hikma (rahin) maka
pihak
BNI
Syariah
Cabang
Pekalongan
(murtahin)
memberikan uang pinjaman (marhun bih) sebesar 100% dari kesepakatan besar pinjaman kepada Hikma (rahin).
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
59
c. Penyerahan barang jaminan emas (marhun): Setelah Hikma (rahin)
menerima pinjaman (marhun bih) maka Hikma(rahin) berkewajiban menyerahkan barang jaminan hutang berupa emas (marhun) kepada BNI Syariah Cabang Pekalongan (murtahin). d. Hutang / Pinjaman (marhun bih) dikembalikan dan ditambahi biaya pemeliharaan (ujroh): Hikma (rahin) berkewajiban membayar pinjaman (marhun bih) sebesar 100% dan ditambahi biaya pemeliharaan barang jaminan (ujroh) sebesar kesepakatan awal. e. Barang jaminan emas (marhun) dikembalikan: jika Hikma (rahin) telah melunasi semua hutang (marhun bih) dan biaya pemeliharaan (ujroh)
maka BNI Syariah Cabang Pekalongan
(murtahin)
berkewajiban mengembalikan barang jaminan emas (marhun) kepada Hikma(rahin).64
4.1.5 Ketentuan Umum Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan Ketentuan umum pembiayaan rahn (gadai emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan merupakan peraturan yang mengatur hak dan kewajiban antara murtahin dan rahin, berikut ketentuan umum yang digunakan di BNI Syariah Cabang Pekalongan:
64
Power Point Layanan Gadai Emas Syariah dari BNI Syariah Cabang Pekalongan, diambil pada tanggal 20 Juli 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
60
a. Murtahin (penerima barang; bank) mempunyai hak untuk menahan marhun (barang jaminan; emas) sampai semua marhun bih (hutang / pinjaman) dilunasi. b. Marhun (barang jaminan; emas) dan manfaatnya tetap menjadi milik rahin (nasabah). c. Pemeliharaan dan penyimpanan marhun (barang jaminan; emas) dapat dilakukan murtahin (penerima barang; bank) dan biaya pemeliharaan penyimpanan (ujroh) tetap menjadi kewajiban rahin (nasabah). d. Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhun (barang jaminan; emas) tidak boleh berdasarkan jumlah pembiayaan (qardh). e. Penjualan marhun (barang jaminan; emas): 1) Apabila jatuh tempo murtahin (penerima barang; bank) harus memperingatkan rahin (nasabah) untuk segera melunasi marhun bih (hutang / pinjamannya). 2) Apabila rahin (nasabah) tidak dapat melunasi marhun bih (hutang/pinjaman) maka marhun (barang jaminan; emas) dijual paksa / dieksekusi melalui lelang sesuai syariah. 3) Hasil penjualan marhun (barang jaminan; emas) digunakan untuk melunasi hutang (marhun bih), biaya pemeliharaan, biaya penyimpanan dan biaya penjualan. 4) Kelebihan hasil penjualan menjadi milik rahin (nasabah) dan kekurangannya menjadi kewajiban rahin (nasabah).
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
61
Ketentuan umum pembiayaan rahn (gadai emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan di atas, disesuaikan dengan berdasarkan Fatwa DSN-MUI No.25/DSN-MUI/2002 tanggal 26 Juni 2002 tentang rahn.65
4.1.6 Konsep Barang Jaminan (Marhun) pada Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan Barang yang diterima sebagai agunan / jaminan dalam pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah adalah emas perhiasan dan emas lantakan / batangan bersertifikat. Emas perhiasan tidak harus dilengkapi dengan kwitansi pembelian, sedangkan emas batangan harus dilengkapi dengan sertifikat resmi aneka tambang / logam mulia (ANTAM) atau perusahaan terkait. Kadar karat emas yang dijadikan barang gadai adalah 16 karat sampai dengan 24 karat. Menggunakan emas sebagai barang jaminannya karena emas dinilai sebagai barang yang nilainya stabil, likuid, dan aman secara riil. Emas dipandang mempunyai karakteristik yang berbeda dengan komoditi lainnya. Emas dipersepsikan bernilai diseluruh dunia. Emas mempunyai supplay terbatas dan permintaan yang tidak terbatas sehingga harga emas dari waktu ke waktu kian naik. (Lampiran 4.1).66 Dibawah ini terdapat grafik yang menggambarkan kenaikan harga emas, yakni grafik emas terhadap Dollar. Terbaca pada kurun 65
Power Point Layanan Gadai Emas Syariah dari BNI Syariah Cabang Pekalongan, diambil pada tanggal 10 Agustus 2011. 66 Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 27 Juli 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
62
waktu 20 tahun terakhir, dapat disimak setidaknya bagian separo akhir dari grafik tersebut, yakni rentang tahun 2000 hingga 2011 dapat dikatakan nilai emas terus meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu sekalipun terdapat fluktuasi didalamnya. 67 Gambar 4.2 Grafik Emas terhadap Dollar.
Karakteristik dari harga emas yang demikian, yang menjadikan emas tidak hanya sebagai ‘’pengaman nilai uang”, yang artinya nilai nominal uang kita aman karena tidak tergerus inflasi, tetapi juga sebagai “ladang investasi’’ yang tentunya akan menggiurkan nasabah, apalagi dengan transaksi syariah yang terjamin secara syariat agama Islam. Pemikiran demikian, yang menjadi alasan penggunaan barang jaminan berupa emas pada produk BNI iB Gadai Emas. Keuntungan dari gadai emas pada produk BNI iB Gadai Emas adalah uang pinjaman bisa dipakai oleh nasabah, sedangkan emas meskipun diserahkan ke bank, tetapi emas tersebut tetap menjadi hak milik nasabah karena akad yang digunakan adalah akad gadai. Dan apabila setelah kurun waktu 67
www.emastoday.com, diakses pada tanggal 25 Agustus 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
63
beberapa bulan, misalnya harga emas mengalami kenaikan maka setelah ditebus emas bisa dijual dengan harga di atas harga beli emas dahulu. Artinya nasabah mendapat dua keuntungan, yakni keuntungan pertama nasabah dapat menggunakan uang pinjaman gadai untuk perputaran emas dan keuntungan kedua nasabah bisa menikmati harga jual emas yang lebih tinggi. Kenaikan harga emas dunia berpengaruh terhadap standar nilai taksiran emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan. Dengan kenaikan harga emas ini sangat berpengaruh dalam besarnya jumlah pinjaman yang diberikan oleh BNI Syariah Cabang Pekalongan kepada calon nasabahnya. Kebijakan harga agunan emas yang digunakan sebagai acuan oleh BNI Syariah dalam memfasilitasi pembiayaannya, diantaranya yaitu harga pasar umum, harga pasar perusahaan, harga pasar lokal / setempat, dan daftar SPLE.68 Keempat point tersebut dijadikan acuan BNI Syariah Pusat dalam menentukan harga emas, dimana keputusan harga emas dari BNI Syariah Pusat akan menjadi ketetapan harga emas pada cabang-cabang BNI Syariah di seluruh Indonesia. Pembiayaan rahn (gadai emas) ini tergantung pada nilai taksiran emas yang digadaikan. Pembiayaan ini sangat fleksibel untuk kebutuhan dana yang mendesak, baik untuk kepentingan bisnis maupun rumah tangga. Selain itu pembiayaan ini dapat menguntungkan bagi para investor emas dengan memanfaatkan pembelian pada saat murah. 68
Power Point Layanan Operasional dan Sistem Gadai Syariah dari BNI Syariah Cabang Pekalongan, diambil pada tanggal 10 Agustus 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
64
4.1.7 Konsep Pelayanan Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalogan Konsep produk pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas yang demikian, membuat produk ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya, yaitu prosedurnya yang mudah karena persyaratannya mudah dan proses menggadai yang sangat sederhana, murah karena tarif dihitung secara harian, serta berkah dan amanah karena dikelola secara syariah. Produk ini bisa menampung aneka emas batangan dan emas perhiasan dengan biaya simpan yang cukup ringan, yakni 1,6% per bulannya dari nilai taksir barang yang digadaikan. Jangka waktu menggadai tiga bulan dan dapat diperpanjang atau diperbaharui secara terus menerus. Selain itu, biaya pemeliharaan dan perawatan dihitung secara harian dan dipungut di belakang pada saat pelunasan. Pembiayaan rahn (gadai emas) yang diberikan sebesar 80% sampai dengan 97% dari nilai taksiran emas yang digadaikan. Minimal nilai barang yang digadaikan sebesar Rp.1.000.000,- dan minimal nilai pembiayaan yang diajukan sebesar Rp.5.000.000,-. 69 Adapun fasilitas yang didapat nasabah dari pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas ini, yaitu barang agunan aman karena diasuransikan (Asuransi gadai Gold In Save). Jadi jika terjadi kehilangan atau rusaknya barang jaminan bank bertanggung jawab penuh atas barang jaminan tersebut, yang nilai penggantiannya
69
Brosur Pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
65
disesuaikan dengan nilai taksiran barang jaminan yang digadaikan pada waktu itu. Dan nasabah tidak dipungut biaya asuransi karena biaya asuransi menjadi tanggung jawab bank, dimana pembayarannya diambilkan dari pendapatan pembiayaan rahn (gadai emas). Selain itu, diberikan fasilitas kartu ATM yang dapat ditarik tunai diseluruh jaringan
BNI
sehingga
sangat
memudahkan
nasabah
dalam
bertransaksi. Disamping itu, lebih aman karena pembiayaan nasabah langsung masuk rekening yang dibuka guna proses transaksi pembiayaan rahn (gadai emas) karena proses transaksi tersebut tidak bisa dilakukan secara tunai melainkan harus melalui pembukaan rekening. Pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas ini berorientasi pada kegiatan ta’awun atau tolong menolong (nonprofit). Konsep inilah yang dimanfaatkan oleh BNI Syariah Cabang Pekalongan dengan berlombalomba untuk memberikan biaya yang lebih ringan dibanding pesaingnya. (Lampiran 4.2)70
4.2 Implementasi Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan Pembiayaan rahn (gadai emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan diimplementasikan dengan meluncurkan sebuah produk yang bernama BNI iB Gadai Emas. Produk ini diluncurkan pada tanggal 19 Oktober 2009 dan merupakan produk unggulan di BNI Syariah Cabang Pekalongan karena 70
Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 11 September 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
66
produk ini resikonya kecil, profit yang diberikan lebih besar daripada pembiayaan konsumtif lain atau investasi lainnya, dan dari sisi jaminan lebih aman karena apabila terjadi wan prestasi dalam pembiayaannya, barang jaminan bisa langsung dijual.71 4.2.1 Proses atau Prosedur Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan Secara garis besar proses atau prosedur pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan dapat dijelaskan sebagai berikut:72 a. Nasabah (rahin) mendatangi kantor BNI Syariah (murtahin) untuk melakukan permohonan pengajuan fasilitas pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Membawa barang jaminan (marhun bih) berupa emas perhiasan dan atau emas lantakan / batangan yang dilengkapi dengan sertifikat logam mulia (ANTAM) atau perusahaan terkait dengan kualitas emas atau kadar karat emas minimal 16 karat sampai dengan 24 karat, yang akan diserahkan kepada bank (murtahin). 2) Menunjukkan bukti identitas diri yang jelas dan masih berlaku, seperti KTP, SIM, Paspor, dll. 3) Mengisi formulir pembukaan rekening tabungan di BNI Syariah Cabang Pekalongan. 71
Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 27 Juli 2011. 72 Praktek Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan oleh Peneliti, pada tanggal 19 September 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
67
Gambar 4.3 Pelayanan Produk Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan
b. Bank (murtahin) melakukan pemeriksaan termasuk menaksir harga barang jaminan (marhun) yang diberikan nasabah (rahin) sebagai jaminan utangnya. Terdapat dua macam penaksiran yang dilakukan bank sebelum menentukan besarnya pembiayaan yang akan diberikan, yakni: Penaksiran Kadar Emas Dalam
menentukan
nilai
taksiran
emas,
penaksir
menggunakan beberapa cara untuk pengujian logam perhiasan, diantaranya yaitu:73 1) Cara Analisa Kimia, alat yang digunakan meliputi: a) Batu Uji, yang digunakan adalah batu uji buatan atau batu uji alam dengan kualifikasi sebagai berikut: Berwarna hitam kelam dan tidak mengandung kapur. Gosokannya tidak kasar dan tidak terlalu halus atau licin. Keras dan tidak mudah tergores.
73
Power Point Gadai Emas Syariah (Rahn) dari BNI Syariah Cabang Pekalongan
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
68
b) Cairan Uji atau Air Penguji adalah unsur kimia yang mempunyai peranan untuk menguji kekuatan atau kadar barang-barang perhiasan yang terbuat dari logam mulia. Air Uji yang biasa digunakan antara lain: Asam Nitrat (HNO3 / Salpaterzuur), berat jenis 1,316 Asam Chlorida (HCl / Zoutzuur), berat jenis 1,15 Air Raja (Konings water), yaitu air uji yang dibuat dari campuran tiga bagian asam nitrat dan dua bagian asam chlorida. c) Jarum Uji Emas adalah lempengan yang dibuat dari tembaga dan diujung lempengan tersebut terdapat emas. Khusus jarum uji emas diujungnya dibuat dari kadar emas yang sebenar-benarnya. 2) Cara Berat Jenis, cara mencari berat jenis yaitu: a) Timbanglah barang yang akan dicari berat jenisnya dan hasilnya disebut berat kering (BK). b) Ikatlah barang tersebut dengan baik dan seimbang agar saat ditimbang dalam air benar-benar bebas dan tidak menempel pada dinding keler. c) Gantungkanlah tali pada timbangan yang disediakan. d) Timbang barang ke dalam air yang selanjutya disebut Berat Basah (BB).
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
69
e) Cari selisih antara berat kering dengan berat basah (BK- BB = Volume) dan cari berat jenis (BJ) = BK : V f) Setelah diketahui berat jenis maka untuk mengetahui kadar emasnya dapat dipergunakan tabel berat jenis. (Lampiran 4.3) Adapun syarat emas yang dihitung menggunakan berat jenis, yaitu padat, tidak ada rongga / kroncong, tidak ada mata / berlian, hanya yang beratnya > 10 gram. Gambar 4.4
Alat-Alat Menaksir Emas Pada Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan
1). a) Batu Uji
1). b) Cairan Uji
1). c) Jarum Uji
2). Timbangan Berat Jenis
Penaksiran Harga Emas Kebijakan harga agunan emas yang digunakan sebagai acuan oleh BNI Syariah dalam memfasilitasi pembiayaannya, diantaranya yaitu harga pasar umum, harga pasar perusahaan,
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
70
harga pasar lokal / setempat, dan daftar SPLE.74 Keempat point tersebut dijadikan acuan oleh BNI Syariah Pusat dalam menentukan harga emas, dimana keputusan harga emas dari BNI Syariah Pusat akan menjadi ketetapan harga emas pada cabangcabang BNI Syariah di seluruh Indonesia, berikut adalah daftar harga emas yang ditentukan oleh Kantor Pusat BNI Syariah: Tabel 4.1 Penetapan Harga Dasar Taksiran Emas Bulan September 2011 untuk Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan Kadar Emas (Karat) 24 23 22 20 18 16
Nilai Per Gram Saat ini Rp. 489.000,Rp. 469.000,Rp. 448.000,Rp. 407.000,Rp. 367.000,Rp. 326.000,-
Penyesuaian Nilai Per Gram Rp. 485.000,Rp. 465.000,Rp. 445.000,Rp. 404.000,Rp. 364.000,Rp. 323.000,-
Penentuan harga tersebut di atas, sewaktu-waktu bisa berubah menyesuaikan kenaikan harga emas dan kebijakan dari Kantor Pusat BNI Syariah. 75 Gambar 4.5
Penaksiran Barang Jaminan Emas pada Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan
74
Power Point Layanan Operasional dan Sistem Gadai Syariah dari BNI Syariah Cabang Pekalongan, diambil pada tanggal 10 Agustus 2011. 75 Data yang diperoleh dari Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini,diambil pada tanggal 13 September 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
71
c. Setelah akad dilakukan maka bank (murtahin) akan memberikan sejumlah pinjaman atau hutang (marhun bih) yang diinginkan nasabah (rahin) yang jumlahnya disesuaikan dengan nilai taksir barang (di bawah nilai jaminan) dengan nilai taksiran barang gadai minimal Rp.1.000.000,- dan minimal nilai plafon pembiayaan rahn sebesar Rp.5.000.000,-. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir apabila terjadi kerugian dikemudian hari. Pada tahap ini juga nasabah (rahin) akan menandatangani tiga akad, yaitu: 1) Akad rahn yaitu akad penyerahan barang atau harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan. 2) Akad ijarah (ujroh), yaitu suatu akad pemindahan manfaat atas suatu barang atau jasa dalam jangka waktu tertentu melalui pembayaran upah / sewa tempat tanpa diikuti pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. 3) Akad qardh, yaitu suatu akad pembiayaan dari bank (murtahin) kepada nasabah (rahin) dengan ketentuan bahwa nasabah (rahin) wajib mengembalikan dana yang diterimanya (marhunbih) kepada bank (murtahin) pada waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Terdapat perbedaan pendapat mengenai jenis akad yang digunakan dalam transaksi gadai. Menurut Zaenudin Ali, terdapat dua jenis akad yang digunakan dalam transaksi gadai (Rahn), yakni
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
72
akad rahn dan ijarah76. Namun, dari hasil wawancara narasumber dan hasil praktik gadai yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa terdapat tiga akad yang digunakan dalam operasional pembiayaa rahn di BNI Syariah Cabang Pekalongan, yakni akad rahn, ijarah dan qord. d. Selanjutnya uang pinjaman dapat diambil oleh nasabah (rahin) di bagian teller, yang telah diinput ke rekening tabungan nasabah. Adapun biaya yang harus dikeluarkan oleh nasabah dalam pembiayaan ini, antara lain yaitu: 1) Biaya Materai Rp.6.000,- (dibayar di muka) 2) Biaya Administrasi (dibayar di muka), meliputi: a) Taksiran barang kurang dari Rp.10.000.000,- = Rp.10.000,b) Taksiran barang Rp.10.000.000,- s/d Rp.25.000.000,- = Rp.25.000,c) Taksiran barang di atas Rp.25.000.000,- = Rp.50.000,3) Biaya penyimpanan atau penitipan (ujroh) yang dibebankan oleh BNI Syariah yaitu: a) Berat emas kurang dari 50 gram, ujrahnya 1,6% dari nilai taksiran barang gadai. b) Berat emas 50 gram s/d 100 gram, ujrahnya 1,35% dari nilai taksiran barang gadai.
76
Zaenudin Ali, Hukum Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm 69
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
73
c) Berat emas di atas 100 gram, ujrahnya 1,10% dari nilai taksiran barang gadai. d) Berat emas 1 kilogram, ujrahnya 1% dari nilai taksiran barang gadai
(setelah
mendapatkan
persetujuan
dari
divisi
perencanaan produk dan divisi jasa layanan). Biaya ini dibayar di belakang atau pada saat pelunasan atau perpanjangan yang dihitung secara harian. Semakin tinggi berat emas yang digadaikan, semakin murah biaya yang timbul. e. Jika calon nasabah setuju maka barang jaminan akan ditahan untuk disimpan dan nasabah memperoleh pinjaman berikut Surat Bukti Rahn (SBR).
4.2.2 Proses atau Prosedur Pencairan Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalogan Secara sederhana tata cara pelaksanaan pencairan pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan dapat dijelaskan sebagai berikut:77 a. Nasabah (rahin) datang ke penaksir mengambil form permintan pinjaman (FPP) yang telah diinput oleh penaksir dan telah ditanda tangani oleh nasabah (rahin).
77
Praktek Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan oleh Peneliti, pada tanggal 19 September 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
74
b. Nasabah (rahin) mendatangi loket penaksir dan menyerahkan barang gadai emas perhiasan / lantakan atau batangan (marhun) untuk ditaksir nilainya dan ditentukan nilai pembiayaan (marhun bih) serta besarnya biaya penitipan (ujroh) secara harian. c. Penaksir membuat memorandum pembiayaan, akad rahn, dan tanda terima barang jaminan (marhun) sebagai persetujuan dari nasabah (rahin) serta nasabah (rahin) menandatangani Surat Bukti Rahn (SBR). d. Setelah menerima tanda terima barang jaminan (marhun), nasabah membawa slip setoran uang dari bank menuju teller untuk menerima pencairan pinjaman melalui rekening tabungan yang telah dibuka. (Lampiran 4.4). Gambar 4.6 Nasabah
Skema Tata Cara Memperoleh Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan
1. Permohonan & Penyerahan Barang jaminan
Penaksir
(Rahin) Penetapan Jumlah Pinjaman 2. Pencairan Dana
Teller
Keterangan Gambar 4.5
: Saling Berhubungan
: Berhubungan
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
75
4.2.3 Proses atau Prosedur Pelunasan Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan Setelah pembiayaan telah selesai dilakukan dan jatuh pada masa jatuh tempo maka nasabah berkewajiban untuk melakukan pelunasan pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas. Pelunasan itu sendiri dapat dilakukan degan dua cara, yaitu: a. Pelunasan Penuh, yaitu pelunasan dengan membayar seluruh hutang / pinjaman (marhun bih) sampai dengan saat pelunasan untuk mengambil barang jaminan berupa emas (marhun) yang digunakan bersamaan dengan pelunasan penuh tersebut. Barang jaminan berupa emas (marhun) yang dikuasai oleh ULGS (Unit Layanan Gadai Syariah; bank) dikembalikan kepada nasabah (rahin) dimana nasabah (rahin) membayar ijarah sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan.78 Alur proses pelunasan gadai pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan, yaitu sebagai berikut:79 1) Nasabah (rahin) menuju penaksir dengan membawa beberapa persyaratan, diantaranya yaitu: a) Membawa SBR (Surat Bukti Rahn) asli.
78
Power Point Layanan Operasional dan Sistem Gadai Syariah dari BNI Syariah Cabang Pekalongan, diambil pada tanggal 10 Agustus 2011. 79 Praktek Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan oleh Peneliti, pada tanggal 21 September 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
76
b) Menunjukkan bukti identitas diri yang jelas dan masih berlaku (KTP/SIM/Paspor,
dll.),
jika
yang
menebus
yang
bersangkutan. c) Jika yang menebus bukan yang bersangkutan, mengisi dan menandatangani pernyataan pengalihan hak yang terdapat di balik SBR asli dengan dilampiri foto copy kartu identitas (KTP) kedua belah pihak. 2) Penaksir menghitung biaya penitipan maksimum yang harus dibayar dan membuatkan slip setoran biaya penitipan. 3) Nasabah (rahin) menuju teller melakukan pelunasan dengan membawa slip setoran pelunasan. 4) Setelah melunasi, kembali ke penaksir untuk mengambil barang jaminan dengan menunjukkan tanda lunas dari teller. (Lihat Lampiran 4.4). Gambar 4.7
Skema Tata Cara Pelunasan Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan
Nasabah (Rahin)
Teller 1.
Pelunasan Hutang Informasi Pelunasan
2. Pengembalian Marhun Keterangan Gambar 4.7:
: Saling Berhubungan
: Berhubungan
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Petugas Penyimpanan Marhun
77
b. Pelunasan Ulang gadai, yaitu pelunasan dapat dilakukan dengan cara ulang gadai, minta tambah, nyicil, dan tebus sebagian, yakni dengan dilakukan proses perpajangan.
Adapun alur
proses
perpanjangan gadai pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan, yaitu sebagai berikut: 1) Nasabah (rahin) datang ke penaksir membawa tanda terima barang untuk melakukan perpanjangan gadai. 2) Penaksir menghitung jumlah jasa penitipan dan dibuatkan tanda setoran penitipan. 3) Nasabah (rahin) membayar biaya penitipan, biaya administrasi gadai dan materai. 4) Membawa tanda lunas ke penaksir untuk mengambil tanda terima barang yang baru. 80
4.2.4 Pelelangan Barang Jaminan Emas Pada Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan Jika nasabah (rahin) sudah tidak mampu melunasi hutangnya (marhun bih) pada masa jatuh tempo atau hanya mampu membayar upah jasa simpanan marhun dan tidak berniat melakukan perpanjangan maka bank (murtahin) akan melakukan eksekusi barang jaminan dengan cara dijual lelang. Selisih antara nilai penjualan dengan pokok pinjaman dan jasa simpan merupakan uang kelebihan yang menjadi hak nasabah.
80
BNI Syariah Cabang Pekalongan, Op. Cit.,
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
78
Alur proses lelang gadai pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan, yaitu sebagai berikut: a. Jika sampai dengan tiga bulan (masa jatuh tempo) nasabah (rahin) tidak memperpanjang masa gadai / melunasi maka akan ditambah tenggang selama 2 minggu (14 hari). b. Selama
masa
tenggang
digunakan
bank
(murtahin)
untuk
menghubungi / mengingatkan nasabah (rahin). c. Jika sampai dengan masa tenggang 14 hari belum ada penyelesaian maka jaminan akan dilelang. d. Uang kelebihan lelang adalah selisih penjualan lelang setelah dikurangi kewajiban nasabah (qardh + jasa penitipan + biaya-biaya lelang) yang masih menjadi hak nasabah (rahin).81 Dalam penyelesaian gadai tidak boleh diadakan syarat-syarat. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada pihak yang dirugikan. Apabila pada waktu pembayaran yang telah ditentukan rahin belum membayar utangnya, hak murtahin adalah menjual marhun dengan harga umum yang berlaku pada waktu itu dari penjualan marhun tersebut. Hak murtahin hanyalah sebesar piutangnya dengan akibat apabila harga penjualan marhun lebih besar dari jumlah utang sisanya dikembalikan kepada rahin. Jika harga penjualan marhun kurang dari jumlah utang, rahin masih memiliki tanggungan untuk membayar kekurangannya.
81
Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 12 September 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
79
4.2.5 Perkembangan Produk Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan Sejak mulai dioperasikan pada tanggal 19 Oktober 2009 produk pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas ini semakin diminati masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya nasabah pengguna jasa BNI iB Gadai Emas yang diikuti dengan peningkatan nilai investasi di BNI Syariah Cabang Pekalongan dari nasabah. 82 (Lihat Gambar 4.8) Gambar 4.8
Grafik Peningkatan Nasabah pada Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan dari Tahun 20092011 (sampai dengan bulan Oktober)
500 400 300 Jumlah Nasabah
200 100 0 2009
2010
2011
Pada grafik di atas, terjadinya peningkatan nasabah dapat dilihat pada perbandingan jumlah nasabah pada tahun 2010 dan 2011, yakni terjadi peningkatan jumlah nasabah sebesar 1,5%. Sedangkan pada tahun 2009 terlihat jumlah nasabah yang sangat rendah, hal ini dikarenakan produk ini baru diluncurkan pada bulan Oktober 2009.
82
Data yang diperoleh dari Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini,diambil pada tanggal 13 September 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
80
Gambar 4.9 Grafik Peningkatan Nasabah pada Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan Bulan Januari – September 2011 60 50 40 30
Jumlah Nasabah
20 10 0 Jan
Peb Mar Apr Mei Jun
Jul
Ags
Sep
Peningkatan nasabah pengguna BNI iB Gadai Emas secara nyata juga diikuti dengan peningkatan nilai investasi di bank dari nasabah. (Lihat Gambar 4.10).83 Gambar 4.10 Grafik Peningkatan Nilai Investasi Emas pada Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan dari Nasabah Bulan Januari - September 2011
7.000.000.000 6.380.185.655
6.000.000.000 5.000.000.000 3.764.030.573
4.000.000.000
Posisi Gold In Save
2.789.851.145
3.000.000.000
1.939.638.294 1.770.384.298 1.761.851.326 1.543.834.719 1.279.398.447
2.000.000.000 1.000.000.000
0 Jan Peb Mar Apr
83
Ibid.,
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
Mei
Jun
Jul
Ags
81
Awalnya produk pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas diluncurkan sebagai bentuk sistem pegadaian syariah bagi nasabah yang menginginkan transaksinya secara syariah, selain diperuntukkan bagi nasabah yang membutuhkan dana segar dalam waktu singkat. Namun, dalam perjalanannya ternyata produk pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas ini mengalami perkembangan, yakni nasabah tidak hanya memandang produk ini sebagai bentuk transaksi gadai untuk mendapatkan dana segar, melainkan sebagai “ladang investasi” dan mencari untung. Hal demikian, dituturkan oleh Bapak Yudhi Wahyu W. bagian customer service rahn (gadai emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan selaku narasumber dalam penelitian ini: ‘’produk pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan, awal mulanya produk ini diluncurkan hanya sebagai transaksi gadai untuk memberikan dana pinjaman kepada nasabah yang membutuhkan dana dalam waktu cepat dan modal kerja. Namun, yang terjadi ternyata beberapa nasabah lebih menyukai untuk memanfaatkan produk pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas sebagai salah satu “ladang investasi’’ dan mencari untung. Hal ini dikarenakan barang jaminan yang digunakan adalah emas, dimana yang dapat kita ketahui harga emas ini selalu mengalami kenaikan dalam setiap tahunnya.”
Terdapat tiga bentuk penggunaan emas yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah terhadap produk pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan, yakni: a. Gadai Emas Biasa (Murni Pembiayaan) Pada dasarnya transaksi gadai emas biasa, sama halnya dengan kita melakukan gadai emas di pegadaian umumnya, yakni nasabah datang ke kantor BNI Syariah untuk mengajukan permohonan pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas dengan http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
82
membawa emas miliknya. Kemudian BNI Syariah melakukan penaksiran atas emas tersebut dan setelah adanya persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak atas pembiayaan tersebut maka dikeluarkanlah uang dengan nominal tertentu. Uang tersebut menjadi uang
pinjaman
yang
setelah
kurun
waktu
tertentu
wajib
dikembalikan. Dengan pengembalian uang pinjaman tersebut maka kembali pula emas yang diberikan nasabah kepada bank. Transaksi gadai emas biasa ini merupakan transaksi pembiayaan rahn gadai emas yang sebenarnya atau bisa disebut dengan transaksi gadai emas murni pembiayaan karena nasabah yang menggunakan pemanfaatan gadai emas biasa ini cenderung disebabkan nasabah benar-benar membutuhkan pinjaman untuk kebutuhan likuiditasnya. 84 b. Ladang Investasi (Berkebun Emas) Pemanfaatan produk pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas sebagai ladang investasi (berkebun emas) secara sederhana dapat dijelaskan, seperti berikut: nasabah membeli emas kemudian menggadaikan emasnya ke BNI Syariah, dari uang pinjaman gadai tersebut dengan ditambahkan sedikit uang pribadi digunakan lagi untuk membeli emas kedua. Kemudian emas kedua digadaikan lagi untuk mendapatkan uang pinjaman gadai. Uang pinjaman tersebut ditambahkan lagi dengan sedikit uang pribadi untuk dibelikan emas lagi. Kemudian digadaikan lagi dan seterusnya. Formula kebun emas 84
Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 19 September 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
83
ini memungkinkan seseorang memiliki emas 10 kalilipat dari kemampuan normalnya. Karena sebagian besar uang yang digunakan pada dasarnya diambil dari uang pinjaman gadai dari bank. Dan pada akhirnya, ketika harga emas naik, misal Rp.10.000,- karena ia memiliki emas 10 kalilipat maka ia pun menikmati keuntungan atas kenaikan harga emas sebesar Rp.100.000,-.85 c. Beli-Gadai Emas Untuk pemanfaatan produk pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas sebagai bentuk beli-gadai pada dasarnya adalah bentuk dukungan penuh BNI Syariah terhadap formula kebun emas. Hal yang membedakannya, yaitu: Pada formula kebun emas nasabah harus melakukan transaksi bolak-balik antara bank syariah dengan toko emas. Dan berkali-kali melakukan transaksi gadai kemudian beli, gadai lagi, dan beli lagi. Tetapi, pada produk beli-gadai bank syariah hanya berperan sebagai perantara (mediator) antara nasabah yang berminat membeli emas dengan toko emas. Secara sederhana transaksi beli-gadai emas dapat dijelaskan, seperti berikut ini: bank syariah mendampingi nasabah yang ingin membeli emas. Kemudian bank syariah melakukan negosiasi transaksi dengan toko emas. Melalui mekanisme gadai bank dapat memberikan dana talangan 85% hingga 97% dengan catatan emas yang sudah dibeli disimpan dalam bentuk gadai di bank syariah tersebut. Emas dapat dibawa
85
www.kebunemas.com, diakses pada tanggal 25 Agustus 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
84
pulang oleh nasabah setelah melunasi dana talangan tersebut. Untuk transaksi beli-gadai emas, dalam hal ini BNI Syariah Cabang Pekalongan telah bekerjasama dengan beberapa toko emas disekitar Kota Pekalongan dalam melancarkan bisnisnya, diantaranya yaitu toko emas Gajah (Wiradesa dan Pekalongan), toko emas Merak, toko emas Naga, dan toko emas Macan.86 Pelayanan yang mudah, cepat, dan dapat menjadi ’’ladang investasi’’ menjadikan nasabah lebih memilih dan tertarik terhadap produk pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas, dibandingkan produk pembiayaan konsumtif lain yang prosedur pembiayaannya lebih rumit dan membutuhkan waktu yang lama dalam pencairan pembiayaan.
4.2.6 Masalah, Resiko, dan Kendala Produk Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan Dalam operasional pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan tidak serta merta berjalan lancar. Namun, juga terdapat masalah, resiko, dan kendala yang timbul dalam pembiayaan tersebut, baik dari pihak nasabah maupun pihak bank. Masalah dan resikonya, yaitu jika emas yang dijadikan sebagai barang gadai (marhun) adalah emas palsu maka resikonya dapat mengurangi pendapatan pembiayaan rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah
86
Yudhi Wahyu W, Op. Cit.,
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
85
Cabang Pekalongan. Emas palsu tersebut tidak akan laku dijual, meskipun laku harga emas tersebut tidak bisa menutupi pembiayaan yang timbul. Hal ini bisa terjadi disebabkan oleh penaksir yang kurang jeli dalam menaksir emasnya atau bisa juga disebabkan adanya niat nasabah yang kurang baik, yakni dengan melakukan penipuan terhadap bank. Adapun kendala yang dihadapi oleh BNI Syariah Cabang Pekalongan dalam upaya mengembangkan produk pembiayaan rahn ini adalah adanya persaingan dengan bank syariah lain di Pekalongan yang meluncurkan produk yang sama dan terus menginovasikan produk tersebut.87
4.3 Sistematika Perhitungan Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan 4.3.1 Perhitungan Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas a. Emas Perhiasan Simulasi 1:88 1) Idetifikasi Agunan: Satu buah kalung dtm 16 karat dengan berat 4,74 gram. 2) Perhitungan Taksiran: Harga taksiran emas per gram Rp.292.000,-
87
Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2011. 88 Praktek Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan oleh Peneliti, pada tanggal 19 September 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
86
Nilai taksiran barang gadai
= 4,74 gram X Rp.292. 000,= Rp.1.384.080,-
3) Nilai PembiayaanQordh
= 80% X Rp.1.384.080,= Rp.1.107.264,-
4) Biaya Administrasi
= Rp.10.000,-
( < Rp.10.000.000,-) 5) Biaya Materai
= Rp. 6.000,-
6) Uang yang diterima
= Rp.1.091.264,-
7) Nilai Ujroh per bulan
= 1,6% X Rp.1.384.080,= Rp.22.145,28,-
Nilai Ujroh per hari
= Rp.22.145,28,- / 30 hari = Rp.738,176,-
Simulasi 2:89 1) Identifikasi Agunan: Satu buah kalung dtm 16 karat dengan berat 4,74 gram dan satu buah gelang dtm 18 karat dengan berat 15 gram. 2) Perhitungan Taksiran: Harga taksiran emas per gram untuk 16 karat Rp.292.000,Harga taksiran emas per gram untuk 18 karat Rp.328.500,-
89
Data yang diberikan oleh Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 19 September 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
87
Nilai taksiran barang gadai: Kalung
= 4,74 gram X Rp. 292.000,- = Rp. 1.384.080,-
Gelang
= 15 gram X Rp. 328.500,-
= Rp. 4.927.500,- + = Rp. 6.311.580,-
3) Nilai Pembiayaan Qardh
= 80% X Rp.6.311.580,= Rp.5.049.264,-
4) Biaya Administrasi
= Rp.10.000,-
( < Rp.10.000.000,-) 5) Biaya Materai
= Rp.6.000,-
6) Uang yang diterima
= Rp. 5.033.264,-
7) Nilai Ujroh per bulan
= 1,6% X Rp.6.311.580,= Rp.100.985,28,-
Nilai Ujroh per hari
= Rp. 100.985,28 / 30 hari = Rp. 3.366,176,-
b. Emas Batangan90 1) Identifikasi Agunan: Satu buah emas batangan / logam mulia dtm 24 karat dengan berat 10 gram. 2) Perhitungan Taksiran: Harga taksiran emas per gram Rp.438.000,Nilai taksiran barang gadai
= 10gram X Rp.438.000,= Rp.4.380.000,-
90
Ibid.,
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
88
3) Nilai Pembiayaan Qardh
= 97% X Rp.4.380.000,= Rp.4.248.600,-
4) Biaya Administrasi
= Rp.10.000,-
( < Rp.10.000.000,-) 5) Biaya Materai
= Rp.6.000,-
6) Uang yang diterima
= Rp.4.232.600,-
7) Nilai Ujroh per bulan
= 1,6% X Rp.4.380.000,= Rp.70.080,-
Nilai Ujroh per hari
= Rp.70.080,- / 30 hari = Rp.2.336,-
4.3.2 Perhitungan Pelunasan Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas (dari contoh simulasi di atas) a. Emas
Perhiasan,
misal
dilunasi
dihari
ke-2,
maka
biaya
pelunasannya adalah sebagai berikut: Simulasi 1:91 Misal dilunasi di hari ke-2, maka biaya pelunasannya adalah sebagai berikut: Nilai Pembiayaan
= Rp. 1.107.264,-
Nilai Ujroh, 2 hari X @ Rp.738,176,-
= Rp.
Biaya penutupan rekening pembiayaan
= Rp.
Biaya Pelunasannya
= Rp. 1.123.740,-
91
1.476,15.000,- +
Praktek Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan oleh Peneliti, pada tanggal 19 September 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
89
Simulasi 2:92 Misal dilunasi di hari ke-30 maka biaya pelunasannya adalah sebagai berikut: Nilai Pembiayaan
= Rp. 5.049.264,-
Nilai Ujroh, 1 bulan X @ Rp.100.985,28
= Rp.
Biaya penutupan rekening pembiayaan
= Rp.
Biaya Pelunasannya
= Rp.5.165.249,-
100.985,15.000,- +
b. Emas Batangan, misal dilunasi pada masa jatuh tempo, yakni 3 bulan maka biaya pelunasannya adalah sebagai berikut: Nilai Pembiayaan
= Rp. 4.248.600,-
Nilai Ujroh, 3 bulan X @ Rp.70.080
= Rp.
Biaya penutupan rekening pembiayaan
= Rp.
Biaya Pelunasannya
= Rp. 4.473.840,-
210.240,15.000,- +
Dari simulasi perhitungan di atas dapat disimpulkan, bahwa pada dasarnya sistematika perhitungannya adalah sama, hal yang mebedakannya adalah kualitas dan jenis emas yang digunakan nasabah sebagai barang gadai / jaminan. Kualitas dan jenis emas tersebut sangat mempengaruhi jumlah nominal pembiayaan yang akan diberikan bank kepada nasabahnya. Selain itu, besaran nilai ujroh yang dibebankan nasabah kepada bank ditentukan berdasarkan berat jenis emasnya.
92
Yudhi Wahyu W, Op. Cit.,
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
90
Adapun besarnya prosentase nilai pembiayaan yang diperoleh nasabah berdasarkan jenis emas yang digadaikan dapat dilihat pada tabel berikut:93 Tabel 4.2. Prosentase Nilai Pembiayaan pada Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan No. 1 2 3 4
Jenis Emas Emas Perhiasan Logam Mulia / Batangan (ANTAM) Emas Batangan Lokal / Luar Dinar
Prosentase Nilai Pembiayaan 80% 93 % - 97 % 90% 90 % - 93 %
Sedangkan besaran nilai ujroh yang dibebankan nasabah kepada bank yang ditentukan berdasarkan berat jenis emasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.3. Besaran Nilai Ujroh Pembiayaan pada Pembiayaan Rahn BNI iB Gadai Emas di BNI Syariah Cabang Pekalongan No. 1 2 3 4
Jenis Emas < 50 gr 50 gr – 100 gr > 100 gr 1 kg
Prosentase Nilai Pembiayaan 1,6 % 1,35 % 1,10 % 1%
Semakin tinggi berat emas yang digadaikan, semakin murah biaya yang timbul. Apabila berat emas > 1 kilogram, ujrahnya 1% dari nilai taksiran barang gadai dan pencairan pembiayaan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari divisi perencanaan produk (PRP) dan divisi jasa layanan (JAL).94
93
Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 27 Juli 2011. 94 Hasil wawancara dengan Bapak Yudhi Wahyu W, bagian Customer Service Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang Pekalongan, selaku narasumber dalam penelitian ini, dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2011.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/