BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan industri asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013. Industri asuransi dipilih karena dalam menjalankan usahanya adalah menerima transfer risiko dari tertanggung kepada penanggung, jadi dapat dilihat dari modal yang ada pada perusahaan asuransi tersebut agar dapat stabil dalam menjalankan usahanya harus dapat tercukupi kebutuhan modalnya, bahwa untuk meningkatkan daya tahan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi terhadap dinamika keuangan global, maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap minimum perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi sebagaimana diatur dalam Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor PER-09/BL/2011 tentang Pedoman Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas minimum bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Setelah melalui proses pemilihan sampel, diperoleh 11 perusahaan industri asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan hanya 10 perusahaan yang memenuhi kriteria pemilihan sampel. Hasil seleksi sampel dapat ditunjukkan pada tabel 4.1
54
55
Tabel 4.1 Proses Pengambilan Sampel Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan dalam industri asuransi yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia 11 Ketersediaan dan kelengkapan data selama penelitian. Apabila ada perusahaan yang tidak bisa dihitung rasionya, maka akan dikeluarkan 10 Perusahaan harus menerbitkan laporan keuangan tahunan yang mencantumkan nilai variabel-variabel yang akan diteliti yaitu pendapatan premi, klaim dan laba 10
4.2. Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisa uji statistik deskriptif yang merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah besar data. Dari hasil analisis uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 160 data observasi yang berasal dari perkalian antara periode penelitian (4 tahun; data tahun 2010 sampai tahun 2013) dengan jumlah perusahaan sampel (10 perusahaan; data rasio Risk Based Capital, Pendapatan Premi, Klaim dan Laba). Berikut akan ditampilkan hasil dengan menggunakan eviews 7.0 didapat distribusi data mencakup mean, median, standar deviasi dan jumlah data pada tabel 4.2
56
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Sample: 2010 2013 RBC
C
PREMI
KLAIM
LABA
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
2.932510 1.932975 11.65093 1.307464 2.262824 2.432861 8.773505
1.000000 1.000000 1.000000 1.000000 0.000000 NA NA
1.926521 1.044401 10.16749 0.244616 2.483441 2.354451 7.370829
0.517454 0.454774 0.994268 0.260071 0.194424 0.780891 2.740926
0.256293 0.164465 1.530940 0.027452 0.320527 2.969919 11.00658
Jarque-Bera Probability
95.01436 0.000000
NA NA
68.79651 0.000000
4.177138 0.123864
165.6450 0.000000
Sum Sum Sq. Dev.
117.3004 199.6945
40.00000 0.000000
77.06085 240.5317
20.69815 1.474223
10.25171 4.006761
Observations
40
40
40
40
40
Sumber : Data Sekunder yang diolah dengan Eviews 7.0 Hasil analisis deskriptif di atas menunjukkan bahwa jumlah observasi dari penelitian ini adalah 40, penelitian ini menggunakan analisis data panel. Gabungan antara cross section dan time series, dengan cross section sebanyak 10 perusahaan dan time series selama empat tahun, yaitu tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013. Sehingga didapat jumlah variabel data sebanyak 160. Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa jumlah variabel data yang digunakan di dalam penelitian ini sebanyak 160 (40 data cross section dikalikan dengan 40 data time series) yang diambil dari Laporan Keuangan Publikasi Perusahaan di Industri Asuransi yang diterbitkan oleh masingmasing Perusahaan Asuransi maupun Reasuransi periode 2010 hingga 2013. Data Risk Based Capital (RBC) menunjukkan bahwa rasio ini memiliki nilai terendah (minimum) sebesar 130% yaitu pada Perusahaan Asuransi Bintang
57
periode Desember 2013 dan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 1165% terdapat pada Panin Insurance periode Desember 2010. Sementara itu perhitungan mean atau nilai rata-rata dari Risk Based Capital (RBC) sebesar 193%. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya Risk Based Capital (RBC) di atas rata-rata yang telah diatur dalam Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor PER-09/BL/2011 tentang Pedoman Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas minimum bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Sedangkan standar deviasi sebesar 226% menunjukkan data variabel Risk Based Capital sudah baik, karena nilainya yang lebih besar daripada ketentuan yang telah ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor PER-09/BL/2011 sebesar 120%. Pendapatan premi memiliki nilai terendah (minimum) sebesar 24% yaitu pada Panin Insurance periode Desember 2013, dan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 1016% juga terdapat pada Asuransi Ramayana periode Desember 2011 dengan rata-rata (mean) sebesar 192%. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pendapatan premi industri perusahaan asuransi sudah sangat memadai untuk dapat menjalankan usahanya karena kecukupan modal yang signifikan berpengaruh dengan keberlangsungan usahanya. Sementara standar deviasinya masih lebih besar dari nilai rata-ratanya, yaitu sebesar 248%. Sehingga dapat dikatakan bahwa simpangan data pada pendapatan premi nya sudah cukup baik.
58
Klaim memiliki nilai terendah (minimum) sebesar 26% yaitu pada Perusahaan Asuransi Jasa Tania periode Desember 2011 dan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 99% yaitu pada Panin Insurance periode Desember 2010, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 51%. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik, pada periode penelitian, nilai klaim industri perusahaan asuransi masih dalam tahap normal karena nilai premi nya dapat mencukupi untuk membayar klaim yang terjadi. Sementara itu nilai standar deviasinya sebesar 19% terlihat lebih kecil dari nilai rata-ratanya. Sehingga dapat dikatakan bahwa simpangan data variabel klaim cukup baik. Laba memiliki nilai terendah (minimum) sebesar 2% yaitu pada Asuransi Bintang periode Desember 2010. Nilai tertinggi (maksimum) sebesar 153% yaitu pada perusahaan asuransi ramayana periode Desember 2012, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 25%. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik, pada periode penelitian nilai laba industri perusahaan asuransi ternyata masih di dukung oleh permodalan yang kuat, sehingga laba yang di hasilkan berpengaruh signifikan. Sementara itu nilai standar deviasinya sebesar 32% terlihat lebih besar dari nilai rata-ratanya. Sehingga dapat dikatakan bahwa simpangan data variabel laba cukup baik 4.3. Analisis Regresi Data Panel 4.3.1. Uji Stasioner Langkah pertama dalam pengujian analisis regresi data panel adalah dengan melihat stasioner data dengan melakukan uji akar-akar
59
unit menggunakan metode DF (Dickey-Fuller) dengan hasil pada tabel 4.3 sebagai berikut : Tabel 4.3 Uji Akar-Akar Unit Null Hypothesis: PREMI has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Elliott-Rothenberg-Stock DF-GLS test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
-2.130171 -2.625606 -1.949609 -1.611593
*MacKinnon (1996)
Sumber : Data Sekunder yang diolah dengan Eviews 7.0 Null Hypothesis: KLAIM has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Elliott-Rothenberg-Stock DF-GLS test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
-1.510499 -2.625606 -1.949609 -1.611593
*MacKinnon (1996)
Sumber : Data Sekunder yang diolah dengan Eviews 7.0 Null Hypothesis: LABA has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Elliott-Rothenberg-Stock DF-GLS test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level *MacKinnon (1996)
Sumber : Data Sekunder yang diolah dengan Eviews 7.0
-3.858576 -2.627238 -1.949856 -1.611469
60
Null Hypothesis: RBC has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Elliott-Rothenberg-Stock DF-GLS test statistic Test critical values: 1% level 5% level 10% level
-2.191525 -2.625606 -1.949609 -1.611593
*MacKinnon (1996)
Sumber : Data Sekunder yang diolah dengan Eviews 7.0 Data yang stasioner dilihat dari nilai probabilitas dibawah 5%, maka dari hasil eviews diatas diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai probability yang lebih kecil dari 5% dan informasi tersebut menunjukkan bahwa semua variabel stasioner.
4.3.2. Penentuan Model Regresi Panel Dalam penentuan metode regresi panel dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu Uji Chow untuk menentukan model terbaik antara Common Effect dan Fixed Effect, dan Uji Housman untuk menentukan model terbaik antara Fixed Effect dan Random Effect. Berikut hasil Uji Chow pada Eviews 7.0: Tabel 4.4 Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests Pool: DATA_KEUANGAN Test cross-section fixed effects Effects Test Cross-section F Cross-section Chi-square
Statistic -0.000000 0.000000
d.f.
Prob.
(39,1557) 39
1.0000 1.0000
Sumber : Data Sekunder yang diolah dengan Eviews 7.0
61
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa probability data lebih besar dari 5%, sehingga Ho diterima berarti model yang digunakan adalah Common Effect (PLS). Dengan demikian jika sudah ditentukan model yang digunakan dari Uji Chow adalah Common Effect (PLS) maka tidak perlu dilakukan Uji Housman. Dari hasil estimasi dengan menggunakan model common effect dapat dibentuk persamaan sebagai berikut: RBC = C + 0,289638*Premi - 8,706627*Klaim + 1,313326*Laba Nilai koefisien regresi pendapatan premi sebesar 0.289638, artinya apabila pendapatan premi mengalami kenaikan sebesar 1 sedangkan variabel lainnya dianggap konstan, maka RBC mengalami kenaikan sebesar 0,289638. Nilai koefisien regresi klaim sebesar 8,706627 artinya apabila klaim mengalami kenaikan sebesar 1 sedangkan variabel lainnya dianggap konstan, maka RBC mengalami penurunan sebesar 8,706627. Nilai koefisien regresi laba sebesar 1,313326 artinya apabila laba mengalami kenaikan sebesar 1 sedangkan variabel lainnya dianggap konstan, maka RBC mengalami kenaikan sebesar 1,313326.
62
4.4. Pengujian Hipotesis 4.4.1. Uji Regresi Simultan (Uji F) Uji statistik pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas dalam model memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 5%. Hasil dari pengujian Regresi Data Panel dengan metode Common Effect (PLS) adalah : Tabel 4.5 Uji Regresi Simultan (Uji F) Dependent Variable: RBC Method: Pooled Least Squares Date: 11/05/14 Time: 19:59 Sample: 2010 2013 Included observations: 40 Cross-sections included: 40 Total pool (balanced) observations: 1600 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.601616 0.600867 1.412041 3182.202 -2820.358 803.3959 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
2.932510 2.235058 3.530447 3.543891 3.535439 1.008636
Sumber : Data Sekunder yang diolah Dari tabel F-statistik yang menunjukkan sebesar 803,3959 dengan nilai signifikansi sebesar 0.0000 dibawah 5% yang menunjukan bahwa Pendapatan Premi, Klaim dan Laba berpengaruh secara simultan terhadap RBC dengan nilai R-squared menunjukan bahwa pengaruh Premi, Klaim dan Laba terhadap RBC industri perusahaan asuransi yaitu
63
sebesar 60,16% selebihnya (100%-60,16%) 39,84% dijelaskan oleh variabel lain. 4.4.2. Uji Regresi Parsial (Uji T) Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Pendapatan Premi, Klaim dan Laba terhadap RBC pada tingkat signifikansi α = 5% secara parsial. Berdasarkan hasil pengujian model Common Effect, berikut hasil pengujian signifikan T yang diperoleh dari model ini : Tabel 4.6 Pengaruh Premi terhadap RBC Dependent Variable: RBC Method: Pooled Least Squares Date: 11/05/14 Time: 20:01 Sample: 2010 2013 Included observations: 40 Cross-sections included: 40 Total pool (balanced) observations: 1600 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C PREMI
3.490503 0.289638
0.067393 0.021611
51.79296 -13.40224
0.0000 0.0000
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.101045 0.100483 2.119794 7180.655 -3471.411 179.6200 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
2.932510 2.235058 4.341764 4.348486 4.344260 0.559108
Sumber : Data Sekunder yang diolah Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengujian variabel pendapatan premi terhadap RBC menghasilkan nilai koefisien konstanta adalah 3,490503 dan nilai koefisien Pendapatan Premi adalah 0,289638 yang menjelaskan besar pengaruh Pendapatan Premi terhadap RBC sebesar
64
0,289638 dengan tingkat derajat kepercayaan memiliki probabilitas 0,00 < 0,05 maka dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima dapat disimpulkan Pendapatan Premi berpengaruh positif dan signifikan terhadap RBC. Tabel 4.7 Pengaruh Klaim terhadap RBC Dependent Variable: RBC Method: Pooled Least Squares Date: 11/05/14 Time: 20:01 Sample: 2010 2013 Included observations: 40 Cross-sections included: 40 Total pool (balanced) observations: 1600 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C KLAIM
-1.572767 -8.706627
0.106635 0.193208
-14.74908 45.06355
0.0000 0.0000
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.559625 0.559349 1.483666 3517.621 -2900.527 2030.724 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
2.932510 2.235058 3.628158 3.634881 3.630654 0.942145
Sumber : Data Sekunder yang diolah Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengujian variabel klaim terhadap RBC menghasilkan nilai koefisien konstanta adalah -1,572767 dan nilai koefisien Klaim adalah -8,706627 yang menjelaskan besar pengaruh Klaim terhadap RBC sebesar -8,706627 dengan tingkat derajat kepercayaan memiliki probabilitas 0,00 < 0,05 maka dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima dapat disimpulkan Klaim berpengaruh negatif dan signifikan terhadap RBC.
65
Tabel 4.7 Pengaruh Laba terhadap RBC Dependent Variable: RBC Method: Pooled Least Squares Date: 11/05/14 Time: 20:02 Sample: 2010 2013 Included observations: 40 Cross-sections included: 40 Total pool (balanced) observations: 1600 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C LABA
3.269106 1.313326
0.070667 0.173520
46.26098 -7.568726
0.0000 0.0000
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.034608 0.034004 2.196730 7711.343 -3528.453 57.28561 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
2.932510 2.235058 4.413066 4.419788 4.415562 0.536524
Sumber : Data Sekunder yang diolah Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengujian variabel laba terhadap RBC menghasilkan nilai koefisien konstanta adalah 3,269106 dan nilai koefisien Laba adalah 1,313326 yang menjelaskan besar pengaruh Laba terhadap RBC sebesar 1,313326 dengan tingkat derajat kepercayaan memiliki probabilitas 0,00 < 0,05 maka dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima dapat disimpulkan Laba berpengaruh positif dan signifikan terhadap RBC. Penaksiran model regresi mengandung asumsi bahwa tidak terdapat autokorelasi di antara disturbance terms (error). Autokorelasi ini umumnya terjadi pada data time series. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan data time series dan cross section. Konsekuensi dari
66
adanya autokorelasi pada model ialah bahwa penaksiran tidak efisien dan uji t serta uji f yang biasa tidak valid walaupun hasil estimasi tidak bias (Gujarati, 2003).
4.5. Pembahasan 4.5.1. Pengaruh Premi terhadap RBC Hasil dari pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai koefisien Pendapatan Premi adalah 0,289638 dengan probabilitas 0,00 < 0,05 yang berarti bahwa Pendapatan Premi berpengaruh positif dan pengaruhnya signifikan terhadap RBC. Premi sangat penting bagi penanggung, karena dengan premi yang berhasil dikumpulkan dan para tertanggung (yang jumlahnya cukup banyak) dalam waktu yang relatif lama, akan membentuk sejumlah dana yang cukup besar dan dari dana tersebut perusahaan asuransi akan mampu mengembalikan tertanggung kepada posisi (ekonomi) seperti sebelum terjadi kerugian serta menghindarkan tertanggung dari kebangkrutan sedemikian rupa, sehingga mampu berdiri pada posisi seperti keadaan sebelum terjadinya kerugian. Tinggi rendahnya premi pada umumnya akan menjadi pertimbangan utama bagi tertanggung apakah dia akan menutup risiko dengan asuransi atau tidak. Makin besar pendapatan premi neto dan makin terkendali besarnya beban klaim neto akan menghasilkan surplus underwriting yang berarti menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mengelola risiko yang
67
diterimanya dari tertanggung. Idealnya, perusahaan yang berhasil memperoleh premi neto dalam jumlah besar juga akan berhasil memperoleh laba yang besar pula dan oleh karena itu akan berpengaruh positif terhadap RBC. Menurut Soeisno Djojosoedarso (2003) dalam Dhaniati (2011), premi asuransi adalah pembayaran dari tertanggung kepada penanggung, sebagai imbalan jasa atas pengalihan risiko kepada penanggung. Penerimaan premi adalah jumlah pendapatan premi dari penjualan polis asuransi yang biasanya diukur dalam periode satu tahun. 4.5.2. Pengaruh Klaim terhadap RBC Hasil dari pengujian hipotesis bahwa nilai koefisien Klaim adalah -8,706627 dengan probabilitas 0,00 < 0,05 yang berarti bahwa Klaim berpengaruh negatif dan pengaruhnya signifikan terhadap RBC. Rasio Klaim merupakan rasio yang menggambarkan seberapa besar hutang perusahaan yang harus di bayarkan jika dibandingkan dengan modal yang dimiliki oleh perusahaan atau pemegang saham, maka semakin tinggi angka Klaim diasumsikan bahwa perusahaan memiliki risiko yang semakin tinggi karena proporsi hutang yang semakin tinggi akan menyebabkan fixed payment yang tinggi. Hal tersebut menggambarkan jaminan untuk para investor dalam berinvestasi dan menunjukkan tingkat risiko yang lebih rendah, oleh karena itu akan berpengaruh negatif terhadap RBC industri perusahaan asuransi. Hal tersebut akan menjadi
68
perhatian bagi para investor dalam melihat tingkat modal yang dimiliki suatu perusahaan. Pengakuan beban klaim menganut dasar akrual (accrual basis) seperti halnya pengakuan pendapatan. Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (1994) menyatakan “Klaim sehubungan dengan terjadinya
peristiwa
kerugian
terhadap
objek
asuransi
yang
dipertanggungkan, meliputi klaim yang disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian (outstanding claims), klaim yang terjadi namun belum dilaporkan, dan beban penyelesaian klaim (claim settlement expenses), diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim”. Artinya adalah bahwa ketika tertanggung mengajukan tuntutan ganti rugi sehubungan dengan objek asuransi yang dipertanggungkan, maka perusahaan wajib untuk mengakui adanya beban klaim. Pengakuan dilakukan berdasarkan tuntutan ganti rugi dan hasil survei dari perusahaan mengenai berapa sebenarnya jumlah beban klaim yang terjadi. Hal inilah yang menimbulkan klaim dalam proses penyelesaian yang termasuk dalam bagian beban klaim perusahaan. Klaim adalah beban yang harus dibayarkan oleh penanggung kepada pihak tertanggung apabila terjadi risiko yang dipertanggungkan. Umumnya, seseorang atau sistem yang menangani klaim akan menentukan apakah informasi yang diserahkan atas suatu klaim telah sesuai dengan pertanggungan yang tercantum dalam suatu polis yang
69
berlaku atau tidak, sehingga orang atau sistem tersebut dapat mengambil keputusan untuk menyetujui atau menolak klaim.
4.5.3. Pengaruh Laba terhadap RBC Hasil dari pengujian hipotesis bahwa nilai koefisien Laba adalah 1,313326 dengan probabilitas 0,00 < 0,05 yang berarti bahwa Laba berpengaruh positif dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap RBC. Jika laba perusahaan asuransi tidak memenuhi target membuat sistem underwriting pada perusahaan asuransi dimaksimalkan agar di tahun berikutnya perusahaan dapat memperoleh laba sesuai target perusahaan. Hal ini tentu menambah laba perusahaan berpengaruh positif terhadap RBC. Perusahaan asuransi yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi dapat menjadi sumber pendanaan internal yang berguna untuk menopang di dalam pertanggungan atas risiko yang ditanggung (Haan dan Kakes, 2010). Adapun pengertian laba menurut Munawir dalam buku Analisa Laporan Keuangan : ”Laba merupakan selisih antara penghasilan penjualan diatas semua biaya dalam periode Akuntasi tertentu. Dengan demikian laba adalah nilai lebih yang diperoleh pihak perusahaan atas biaya yang dikeluarkan dari hasil yang diterima” (2002).