BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1
Sejarah Perusahaan PT MSA Kargo didirikan oleh Monang Sianipar pada tahun 1981 yang berlokasi di Jl. Oto Iskandar Dinata Jakarta.Pada tahun berikutnya MSA Kargo didukung oleh beberapa mitra yang bergabung untuk memperkuat perusahaan. Atas perannya dalam menjual jasa penerbangan internasional, MSA mendapat pengakuan dunia berkat keanggotaannya di International Air Transport Association (IATA) pada tahun 1984 serta mendapat akreditasi ISO pada tahun 1998. Kini MSA semakun tumbuh dan berkembang dengan total karyawan sebanyak 950 orang dan 12 cabang perusahaan yang tersebar di 12 kota besar. Salah satu cabang MSA Kargo berada di kota Solo yang berlokasi di jalan Pulan Colomadu yang dibuka pada tahun 1994.
4.1.2
Misi Perusahaan “Menyediakan layanan logistik yang sangat handal” Kualitas yang baik sudah merupakan suatu keharusan untuk dapat tetap bertahan di Era Globalisasi saat ini, oleh sebab itu MSA Kargo berupaya dengan integritas yang tinggi untuk hanya
40
memberikan layanan pelanggan yang memuaskan dan menyediakan produk-produk yang berkualitas baik. 4.1.3
Prinsip Kerja “Kecepatan, Ketepatan dan Perbaikan yang berkesinambungan” Perusahaan mengupayakan semaksimal mungkin cara kerja yang cepat dan tepat.Walaupun terjadi ketidaksesuaian atau kesalahan, perusahaan berusaha secara cepat untuk mengadakan tindakan koreksi dan secara terus menerus melakukan perbaikan kualitas pelayanan untuk menjamin kepuasan pelanggan. Dari gambaran singkat tersebut PT MSA Kargo berupaya untuk tetap konsisten pada misi dan prinsip kerja perusahaan. Misi menyediakan layanan logistik yang sangat handal yang diterapkan perusahaan menjadikan PT MSA Kargo melakukan kinerja terbaik dalam melayani customer, salah satu upayanya adalah melakukan peningkatan kinerja pada karyawan MSA Kargo Solo dengan dilakukannya perubahan peraturan setiap tahunnya oleh bapak Bony Sianipar selaku pemilik perusahaan, salah satu peraturan yang di buat pada tahun 2016 adalah pemecahan bagian staf perusahaan yang dulu bergabung antara airfreight dan airport, sekarang airfreight dan airport di pisahkan agar pembagian komisi dalam menangani kegiatan impor dan ekspor barang adil dan terbagi rata sehingga airport yaitu Kargo Empu MSA Kargo pendapatannya naik dan
41
setiap staf lebih giat lagi untuk meningkatkan target pendapatan yang telah ditetapkan setiap bulan.
4.1.4
Struktur Organisasi Perusahaan Secara
umum
struktur
organisasi
diperlukan
untuk
mengetahui tugas dan tanggung jawab karyawan.PT MSA Kargo melakukan perombakan susunan organisasi pada tahun 2016 yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas perusahaan.Selain itu, pada bagian airfreight berpengaruh besar pada bagian jasa impor barang. Pada bagian ini dituntut untuk melayani customer yang akan melakukan impor barang dengan baik, cepat, dan benar.Berikut struktur organisasi PT MSA Kargo Surakarta :
42
43
Reni
GENERAL CASHIER
Inneke
STAFF ACC
Edy Hartono
ACC SPV
Fery
Yogi
Tanto
Dhimas
Yogi
STAFF LOG
Sumber : PT MSA Kargo Surakarta
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT MSA Kargo 2016
Ranny Adreina
Meita Kurnia
STAFF AF
Wardoyo
Gandhi Widodo
Hari Prayitno
STAFF SF
CHIEF LOG
CHIEF AF
CHIEF SF
Agus Tony
BRANCH MANAGER
Agus Deny Dea
Triyadi
Wagiyanto
STAFF APO HDL
STAFF ADM APO
Michelia
CHIEF APO HDL
4.1.5
Layanan Jasa Perusahaan PT MSA Kargo pada umumnya melayani pengiriman dan penerimaan barang domestik dan internasional. Layanan jasa lain yang ditawarkan antara lain :
a. Export byAir dan by Sea Penanganan ekspor melalui udara dan laut baik untuk pengurusan dokumen ekspor maupun fiat muat. b. Import Clearance Layanan pengurusan dokumen impor hingga pengeluaran barang impor dari kawasan pabean. c. Legalitas perusahaan Layanan jasa pengurusan legalitas perusahaan seperti API (Angka Pengenal Importir, SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan), dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan). d. Konsolidasi barang Layanan pengumpulan barang dari beberapa shipper untuk dikirim kepada satu consignee, atau sebaliknya. e. Service door to door Layanan jasa untuk menjemput atau mengantar barang sampai digudang customer. f. Pengurusan dangerous goods Pengiriman
atau
penerimaan
barang
berbahaya.Pengurusan
dangerous goods harus sesuai dengan peraturan IATA (International
44
Air Transport Association). Contoh dangerous goods yang pernah ditangani oleh perusahaan adalah obat – obatan. g. Packing Pengepakan pada barang yang akan dikirim atau melakukan penepakan ulang apabila barang yang akan dikiri memiliki resiko kerusakan. h. Logistik Jasa pengadaan dan perawatan barang. i. Pergudangan Jasa penyimpanan atau penimbunan barang di gudang perusahaan. j. Pengurusan uji laboratorium dan karantina Pelayanan uji laboratorium, karantina hewan dan tumbuhan, serta hasil produknya. 4.1.6
Kinerja Perusahaan PT MSA Kargo merupakan perusahaan jasa pengangkutan barang domestik maupun luar negeri yang mengurusi bidang logistik dan transportasi baik melalui darat, laut, dan udara serta pengurusan dokumen pengangkutan yang mana pada semua kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan kontrak yang disepakati antara perusahaan dan pengguna jasa. Perusahaan mengedepankan pelayanan yang optimal dengan memperhatikan permintaan kontrak pengangkutan dan pengurusan dokumen dari pelanggan yang akan dilakukan secara maksimal oleh
45
perusahaan yang diharapkan dapat membangun kepercayaan dan menjaga kerjasama yang berkelanjutan dengan pengguna jasa. Jasa yang ditawarkan perusahaan meliputi Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU), export air/sea freight, domestic distribution, logistic, air cargo agent, dan import customs clearance. Pelayanan jasa yang diberikan oleh perusahaan adalah kunci utama untuk kelancaran dari perusahaan jasa, oleh karena itu pelayanan terbaik pada PT MSA Kargoakan menentukan langkah perusahaan untuk ke depannya. Berikut adalah grafik kinerja PT MSA Kargo dilihat dari unit import sea freight tahun 2011 sampai dengan 2015 :
6 5 4 3 2 1 0 Shipment
2011 5
2012 3
2013 0
2014 0
2015 1
Gambar 4.2 Shipping Record Import Unit Sea Freight 2011-2015
Sumber : MSA Kargo Solo Unit Sea freight, 2016 (diolah)
46
Penanganan jasa impor melalui laut tidak banyak pelanggan yang menggunakan. Jarak yang jauh dari pelabuhan semarang menjadikan kegiatan impor barang jarang dilakukan. Jasa impor melalui laut paling banyak dilakukan di tahun 2011 dengan jumlah 5 shipment. Penaganan barang impor paling sedikit pada tahun 2013 dan 2014 karena tidak ada job impor barang. Berbeda dengan Unit Sea Freight, Unit Air Freight lebih banyak menangani barang impor.Wilayah perusahaan yang strategis dekat dengan badar udara menjadikan customer air freight banyak. Berikut adalah grafik kinerja PT MSA Kargo dilihat dari unit import air freight tahun 2011 sampai dengan 2015 : 160 140 120 100 80 60 40 20 0 Shipment
2011 145
2012 111
2013 80
2014 69
2015 29
Gambar 4.3 Shipping Record Import Unit Air Freight 2011-2015
Sumber : MSA Kargo Solo Unit Airfreight, 2016 (diolah) Impor barang banyak dilakukan pada tahun 2011 dengan jumlah shipment sebanyak 145.Jumlah shipment paling sedikit pada
47
tahun 2015 yaitu 29 shipment.Kuota impor semakin lama semakin menurun seiring dengan bertambahnya tahun menjadikan kuantitas penangan impor semakin sedikit. 4.1.7
Kegiatan Harian Magang Tabel 4.1 Kegitan Harian Magang Kerja 18 Januari – 01 April 2016
NO 1 2 3
HARI/ TGL Senin, 18 Januari 2016 Selasa, 19 Januari 2016 Rabu, 20 Januari 2016
4
Kamis, 21 Januari 2016
5
Jumat, 22 Januari 2016
6
Selasa, 26 Januari 2016
7 8 9 10
Rabu, 27 Januari 2016 Kamis, 28 Januari 2016 Jumat, 29 Januari 2016 Senin, 01 Februari 2016
11 12
Selasa, 02 Februari 2016 Rabu, 03 Februari 2016
13
Kamis, 04 Februari 2016
14 15
Jumat, 05 Februari 2016 Selasa, 09 Februari 2016
16
Rabu, 10 Februari 2016
17
Kamis, 11 Februari 2016
18 19
Jumat, 12 Februari 2016 Senin, 15 Februari 2016
20 21 22
Selasa, 16 Februari 2016 Rabu, 17 Februari 2016 Kamis, 18 Februari 2016
23
Jumat, 19 Februari 2016
24
Rabu, 24 Februari 2016
JENIS KEGIATAN Perkenalan dengan staff kantor MSA Kargo Mengisi surat pengiriman domestik airfreight Fotocopy dokumen ekspor Dijelaskan tentang cara penghitungan tarif dari berat barang (packing Rp.3500) Dijelaskan tentang alur pengiriman barang lewat udara (domestik) Wawancara mengenai masalah yang dihadapi oleh MSA Kargo pada Air Freight Domestic Memisahkan file dengan map dan mengurutkan file berdasarkan Job Order Membuat Shipping Record Airfreight Ekspor Wawancara tentang barang perishable Membuat Shipping Record Airfreight Domestik Wawancara mengenai cara penghitungan biaya ekspor (dokumen ) Dijelaskan cara pembuatan PEB Dijelaskan cara pembuatan surat pengiriman lewat sistem (nusatrack.co.id) Membuat job order, mengisi pemberitahuan tentang isi Dijelaskan cara pembuatan pre alert lewat sistem Membuat shipping record airfreight ekspor, impor, dan domestik. Membuat rekap biaya tagihan pembayaran SMU tahun 2015 garuda Indonesia Pengajuan Surat Keterangan Asal di Disperindag Surakarta Membuat label dokumen Membuat daftar absen pelatihan PPJK dan mempelajari buku bapak Monang Membantu packing di warehouse Pengajuan PEB di Beacukai Surakarta Dijelaskan mengenai pembuatan PIB Membantu ngefile invoice seafreight dan membuat job order
48
25
Kamis, 25 Februari 2016
26
Jumat, 26 Februari 2016
27
Senin, 29 Februari 2016
Mengamati proses stuffing (Italy) Wawancara mengenai penanganan impor fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor Berkenalan dengan staf kargo empu msa kargo di bandara
28
Selasa, 01 Maret 2016
Mengisi job order sbu airport
29
Rabu, 02 Maret 2016
Booking cargo pesawat garuda indonesia
30
Kamis, 03 Maret 2016
Mengecek transhipment lewat web cargo garuda
31
Jumat, 04 Maret 2016
32 33
Kamis, 10 Maret 2016 Jumat, 11 Maret 2016
Membuat laporan pemakaian job order sbu airport Membuat laporan transaksi incoming dan outgoing berdasarkan nomor cr Mengamati proses ekspor di bandara
34
Rabu, 16 Maret 2016
35
Kamis,17 Maret 2016
36 37
Jumat, 18 Maret 2016 Senin, 21 Maret 2016
38
Selasa, 22 Maret 2016
39
Rabu, 23 Maret 2016
40 41
Kamis, 24 Maret 2016 Senin, 28 Maret 2016
42
Selasa, 29 Maret 2016
43 44
Rabu, 30 Maret 2016 Kamis, 31 Maret 2016
Membantu mengisi ceklis kwitansi (outgoing) Membantu mengisi ceklis kwitansi (outgoing) Membantu menjumlah shipping record airport berdasarkan berat Membantu mendatangani shipping instruction untuk dokumentasi airport Membuat rekapitulasi tagihan jasa gudang outgoing, incoming Membuat pembukuan shipping record airfreight Wawancara tentang alur impor barang melalui udara Dijelaskan mengenai perhitungan biaya handling dan warehouse Dijelaskan mengenai Surcharge
45
Jumat, 01 April 2016
Wawancara tentang alur ekspor barang melalui laut
Mengamati pembetulan pengajuan karantina Dijelaskan mengenai proses ekspor melalui udara di kargo empu msa kargo
49
4.2
Pembahasan Penelitian ini membahas mengenai penurunan volume impor barang pada perusahaan jasa freight forwader dari tahun 2011 – 2016* dengan melakukan strategi untuk meningkatkan volume impor barang melalui udara dengan
pendekatan
analisis
SWOT.
Penelitian
ini
lebih
khusus
mendiskripsikan keadaan penangganan impor barang pada tahun tersebut yang berkaitan dengan penurunan impor nasional pada tahun 2011 – 2015. Pembahasan ini akan diuraikan secara jelas faktor – faktor yang mempengaruhi penurunan impor pada perusahaan, kondisi penanganan impor dari tahun 2011 – 2016 (Maret), serta strategi meningkatkan volume impor barang dengan pendekatan analisis SWOT. Berikut uraiannya : 4.2.1
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Impor 1. Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang dipengaruhi oleh keadaan
dalam
perusahaan.Pengaruh
penuurunan
impor
membawa dampak kerugian bagi perusahaan, target yang tidak tercapai dan keutungan sedikit menjadi dampak langsung kerugian. Berikut faktor internal yang mempengaruhi turunnya nilai impor : 1) Kurangnya Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang penting dilakukan
oleh
perusahaan
kelangsungan hidup
usahanya
untuk
mempertahankan
yang mana pemasaran 50
berkaitan langsung dengan konsumen dengan salah satu kegiatan mempromosikan jasa yang ditawarkan. Pada PT MSA Kargo Surakarta, perusahaan kurang melalukan pemasaran pada masyarakat mengenai jasa – jasa yang dimiliki. Perusahaan hanya berlandaskan kepercayaan pada pelanggan tetapnya dan tidak memperhatikan dampak yang akan timbul jika tidak dilakukan perluasan pemasaran. Sebagian besar pelanggan perusahaan hanya wilayah Surakarta saja untuk bagian impor barang. Perusahaan berada di zona amannya saja dengan memiliki pelanggan tetap, akan tetapi pelanggannya tak kunjung bertambah dikareakan pemasaran jasanya kurang. 2) Biaya yang Tinggi Biaya yang tinggi cukup menjadi alasan impor barang menurun.Seorang importir harus mengeluarkan sejumlah banyak uang untuk mendapatkan pelayanan jasa Custom Clearance dan Port Clearance.Berikut ini biaya yang harus dikeluarkan importir untuk membayar jasa impor barang dengan berat 50 kg (terkena jalur merah atau kuning ) :
51
Handling Fee + PPn 10%
= Rp. 3xx.xxx
Warehouse Fee (Lini 1 + 2)
= Rp. 8xx.xxx
PPn Handling
= Rp. 3x.xxx
PPn Warehouse
= Rp . 8x.xxx
Delivery Fee
= Rp. 1xx.xxx
Dokumen + PIB
= Rp. 2xx.xxx
Yellow / Red Line
= Rp. 3xx.xxx
Import Tax
= Rp.10.xxx.xxx
Administrasi
= Rp.
1xx.xxx
________________+ Rp.11.91x.xxx Jadi biaya yang dikeluarkan importir untuk mengeluarkan barang impor dengan berat 50kg sekitar Rp.12.000.000. 3) Kurangnya Efisiensi Karyawan Seorang karyawan memiliki pengaruh besar bagi sebuah perusahaan.Karyawan yang cekatan dan terampil dapat
memberikan
perusahaan.Begitu
dampak pula
besar
dengan
kemajuan perusahaan
pada MSA
Kargo.Perusahaan kurang efisien dengan karyawan (staff biasa) yang kurang berpegalaman.Perusahaan merekrut karyawan yang hanya tamat sekolah smk atau sederajad yang tentu saja belum memiliki pengalaman mengenai dunia perdangangan
internasional
khususnya
dalam
jasa
52
pengurusan
ekspor
impor.Seorang
karyawan
yang
berpengalaman berdampak positif pada perusahaan dengan bisa melakukan semua pekerjaan yang ada sesuai dengan bidangnya, Alasan utama efisiensi pengeluaran upah karyawan supaya dapat seminimal mungkin maka perekrutan karyawan baru hanya dengan persyaratan pendidikam smk atau sederajad saja untuk staff biasa.Akan tetapi, hal ini berdampak pada keuntungan perusahaan yang kurang maksimal dikarenakan kurangya efisiensi karyawan. 2. Faktor Ekstenal Dunia luar berpengaruh terhadap turunnya volume impor suatu perusahaan jasa freight forwader.Faktor – faktor inilah yang
menyebabkan
nilai
impor
nasionalpun
ikut
turun.Pemerintah memberikan banyak pengaruh terhadap hal tersebut. Berikut faktor – faktor eksternal yang mempengaruhi turunnya nilai impor : 1) Pembatasan Impor oleh Pemerintah Pemerintah melakukan pembatasan impor
yang
bertujuan untuk mengurangi jumlah pemakaian devisa negara khususnya untuk kegiatan impor barang. Pada tahun 2012 pemerintah
melakukan
pembatasan
terhadap
impor
hortikultura.Peraturan ini berlaku mulai tanggal 19 Juni 2012,
53
berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 15 dan 16 Tahun 2012.Hortikultura impor hanya boleh masuk melalui empat pintu.Keempat pintu meliputi Bandara SoekarnoHatta, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Belawan Medan, dan Pelabuhan Makassar. Pada tahun 2013 pemerintah melakukan pembatasan terhadap barang modal dan bahan baku. Pada tahun 2015 pemerintah juga melakukan pembatasan impor pada barang konsumsi yaitu, alas kaki, alat elektronik, tekstil batik, industri makanan, industri minuman, ponsel, dan mainan anak – anak.Namun, pembatasan ini bersifat situasional yang hanya berlaku saat pelemahan ekonomi terjadi.Kebijakan ini dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan yang bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dalam kondisi ekonomi global yang lemah. Kegiatan pembatasan impor oleh pemeritah menjadi faktor eksternal turunnya nilai impor pada MSA Kargo. Kegiatan impor holtikultura, barang modal dan bahan baku, dan barang konsumsi yang pernah ditangani oleh perusahaan kini menurun dari tahun ke tahun. Barang modal menjadi barang yang paling banyak ditangani oleh perusahaan. 2) Peningkatan Industri Otomotif di Pasar Lokal
54
Pada tahun 2016 pemerintah sedang gencar – gencarnya ingin meningkatkan industri otomotif di pasar lokal.Industri otomotif di lokal ditingkatkan dengan kegiatan produksi di dalam negeri dan penjualannya di dalam negeri pula.Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan pelaksanaan pembatasan impor kendaraan bermotor dalam bentuk terurai (Completely Knock Down/CKD) sebanyak 10 ribu unit per tahun sebagai implementasi Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 34 tahun 2015. Kebijakan tersebut megalami kemuduran pelaksanaan yang awalnya akan di implementasikan pada tanggal 26 Maret 2016, namun mejadi mundur tanggal 23 September 2016. Peraturan tersebut tercantum di dalam pasal 37 Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) no. 22 tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 34/M-IND/PER/3/2015 tentang Industri Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih dan Industri Sepeda Motor.Pelaksanaan peraturan yang mundur disebabkan oleh ketidaksiapan pelaku usaha dengan banyaknya kontarak – kontrak impor yang CKD yang dilakukan oleh perusahaan perakitan yang masih berjalan melebihi bulan Maret 2016. Peningkatan industri otomotif di lokal menjad salah satu penyebab nilai impor pada MSA Kargo turun karena
55
banyak importir yang mengimpor mesin kendaraan dari luar negeri. 4.2.2
Kondisi Penanganan Impor Barang dari Tahun 2011 – 2016 Terdapat 3 inti kondisi penanganan barang impor dari tahun 2011 – 2016* dari mulai custom clearancesampai dengan pengeluaran barang impor serta kondisi impor dari tahun 2011 – 2016*. Berikut kondisi penanganan perusahaan : 1. Prosedur Penanganan di Bidang Impor (Custom Clearance) Penangaan barang impor yang dilakukan oleh MSA Kargo Surakarta melalui berbagai prosedur
yang harus
dilakukan.Prosedur penanganan barang impor adalah sebagai berikut : 1) Importir memberikan surat kuasa pengurusan barang impor kepada MSA Kargo Surakarta. 2) MSA
Kargo
memberitahukan
Importir
bahwa
akan
dibayarkan Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor dalam jumlah tertentu. 3) Importir mengkonfirmasi kepada MSA Kargo mengenai persetujuan pembayaran pajak dan bea masuk. 4) MSA Kargo sebagai PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan) melakukan pengajuan PIB secara onlinekepada Bea Cukai dan mencetak PIB serta SSPCP (Surat Setoran Pabean, Cukai, dan Pajak).
56
5) MSA Kargo sebagai wakil importir membayar bea masuk dan PDRI di Bank Devisa Persepsi. 6) Bank Devisa Persepsi memberikan bukti pembayaran berupa pengesahan SSPCP, PIB, serta BPN (Bukti Penerimaan Negara), dan memberikan stampel pada pengesahan PIB. 7) MSA Kargo melakukan pengajuan PIB secara manual ke KPPBC (Kantor Pelayanan Pengurusan Bea Cukai) dengan memberikan dokumen pelengkap seperti :Airway Bill, Packing List, Invoice, Surat Kuasa, SSPCP, BPN, dan soft file dokumen dalam bentuk flashdisk. 8) Pejabat KPPBC melakukan pemeriksaan dokumen. 9) Pejabat KPPBC merespon dengan mengeluarkan SPTNP (Surat Penetapan Tarif dan atau Nilai Pabean) karena ada kekurangan bayar pajak. 10) MSA Kargo membayar kekurangan pajak di Bank Devisa Persepsi dengan pembuatan PIB dan SSPCP baru pada sistem online. 11) Bank
Devisa
Persepsi
memberikan
bukti
BPN
dan
pengesahan PIB serta SSPCP. 12) MSA Kargo mengajukan PIB baru secara manual ke KPPBC. 13) Pejabat KPPBC memeriksa dokumen. 14) Pejabat KPPBC menetapkan penjaluran barang impor, yakni Jalur Hijau, Jalur Kuning, Jalur Prioritas, Jalur Merah (SPJM)
57
dan Intruksi Pemeriksaan (IP) dan diberikan kepada MSA Kargo.
BANK 5.Pembayaran
6. BPN
11.BPN
BM dan PDRI
SSPCP
Pengesahan
PIB
PIB dan SSPC 13. Pemeriksaan Dok 8. Pemeriksaan Dok
10. Pajak
IMPORTIR
KPPBC
MSA KARGO 4. PIB online
1.Surat Kuasa 2. Pemberitahuan BM & Pajak
7. Pengajuan PIB manual 9. SPTNP
3. Persetujuan BM & Pajak 12. Pengajuan PIB Baru 13. Penjaluran (Jika Jalur Merah = SPJ,IP)
Jalur Hijau Jalur Kuning Jalur Prioritas Jalur Merah
Keterangan : = Aktivitas yang dilakukan oleh Importir = Aktivitas yang dilakukan oleh MSA Kargo = Aktivitas yang dilakukan oleh Bank = Aktivitas yang dilakukan oleh Petugas Bea Cukai
Gambar 4.4 Proses Custom Clearance Barang Impor Melalui Jasa MSA Kargo
Sumber: Observasi Oleh Peneliti, Maret 2016
58
2. Prosedur Pengeluaran Barang Impor (Port Clearance) Pengeluaran barang impor memerlukan berbagai proses yang harus dilalui. Berikut ini proses pengeluaran barang impor (Port Clearance) yang dilakukan oleh PT MSA Kargo : 1) MSA Kargo menghubungi petugas dari KPPBC bahwa akan melakukan Port Clearance. 2) MSA Kargo datang ke Bea Cukai dengan membawa dokumen pelengkap Port Clearance, yaitu :Invoice, Packing List, Surat Kuasa, SSPCP, BPN, dan Airway Bill kemudian dilakukan pemeriksaan dokumen. 3) Petugas KPPBC mengeluarkan SPPB (Surat Persetujuan Pengeluaran Barang) jika PIB sudah keluar. 4) MSA Kargo meminta pengesahan dokumen SPPB kepada Hanggar
Bea
Cukai
untuk
melakukan
pengawasan
pengeluaran barang impor dan memeriksa barang impor yang akan dikeluarkan. 5) MSA Kargo memberikan copy SPPB kepada petugas gudang serta membayar tagihan pergudangan lini 1. 6) MSA Kargo melakukan fiat keluar barang impor.
59
HANGGAR
Gudang Lini 1
6. Fiat Keluar
Bea Cukai
5. Copy SPPB Pembayaran Gudang
4. Pengesahan SPPB
MSA KARGO
Pemeriksaan Barang
1. Konfirmasi
KPPBC
3. SPPB
2. AWB, Inv, PL, BPN SK, SSPCP
Keterangan : = Aktivitas yang dilakukan oleh MSA Kargo = Aktivitas yang dilakukan oleh Petugas Bea Cukai = Pengeluaran Barang Impor
Gambar 4.5 Proses Port Clearance PT MSA Kargo Surakarta
Sumber :Observasi Oleh Peneliti, Maret 2016
60
3. Kondisi impor barang dari tahun 2011 – 2016* Penanganan barang impor MSA Kargo setiap bulannya sebanyak 15 shipment, dengan mayoritas shipper yang berasal dari negara – negara Asia seperti Jepang, Singapore, dan China. Jenis produk yang sering menjadi komoditi impor customer MSA Kargo adalah spare part mestin tekstil dan pemotong ketas. Terdapat banyak industri – industri yang bergerak dibidang TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) dan industri pengolahan kertas di Surakarta yang spare part mesinnya diimpor dari luar negeri. Pada tahun 2011 – 2015 penurunan volume impor terjadi secara
terus
–
menerus
tiap
tahunnya.Penurunan
ini
menyebabkan kerugian finansial pada perusahaan. Berikut tabel penurunan volume impor pada MSA Kargo Surakarta :
61
a. Tahun 2011 7000 6000 Total Shipment = 145 Total Berat = 28379.8
5000 4000 3000 2000 1000 0
Jan Feb Mar Apr May Jun
Import (Shipment) 15 Berat (Kg)
13
8
11
7
13
Jul
Aug Sep Oct Nov Dec
10
14
12
13
12
17
2589 3421 786,8 1043 961 1206 1315 1766 1346 2190 5992 5764
Gambar 4.6 Kondisi Volume Impor Tahun 2011 SBU Air Freight MSA Kargo Surakarta
Sumber : MSA Kargo Solo Unit Air freight, 2016 (diolah) Pada tahun 2011 kondisi volume impor pada perusahaan tinggi yaitu sebanyak 145 shipment dengan berat 28,379.75 Kg. Tingginya impor tahun 2011 disebabkan oleh impor mesin dari India seperti Lohia Corp. dan Starlinger serta dari Swiss seperti Brackerag dan Graf + Cie AG sebanyak 65 shipment dan impor bahan baku tekstil dari China sebanyak 10 shipment.
62
b. Tahun 2012
7000 6000
Total Shipment = 111 Total Berat = 24932.43
5000 4000 3000 2000 1000 0
Jan
Import (Shipment) 10 Berat (Kg)
Feb Mar Apr May Jun 7
5
3
13
7
Jul
Aug Sep Oct Nov Dec
9
11
10
12
9
15
3678 780 565 354 5123 1404 2150 5986 953 1564 843,4 1532
Gambar 4.7 Kondisi Volume Impor Tahun 2012 SBU Air Freight MSA Kargo Surakarta
Sumber :MSA Kargo Solo Unit Air freight, 2016 (diolah) Pada Tahun 2012 volume impor pada perusahaan menurun 34 shipment yaitu dengan jumlah shipment sebanyak 111 dengan total berat 24,932.43 Kg. Namun kondisi penurunan tersebut masih stabil dengan jumlah penurunan yang normal.Impor tahun ini di dominani oleh produk tekstil dari China yaitu berupa kain batik sebanyak 12 shipment.
63
c. Tahun 2013 3500 3000
Total Shipment = 80 Total Berat = 18139.77
2500 2000 1500 1000 500 0 Jan Feb
Import (Shipment) Berat (Kg)
9
5
Ma Ma Apr r y 7
6
9
Jun
Jul
7
7
Aug Sep Oct Nov Dec 9
5
3
9
4
1267 870 1105 670 3277 1564 1097 2342 992,2 93 2563 2300
Gambar 4.8 Kondisi Volume Impor Tahun 2013 SBU Air Freight MSA Kargo Surakarta
Sumber : MSA Kargo Solo Unit Airfreight, 2016 (diolah) Volume impor pada tahun 2013 terjadi penurunan sebanyak 31 shipment dengan jumlah shipment 80, berat total 18,139.77 Kg .penurunan ini masih sama dengan penurunan tahun 2012 yaitu 34 shipment.Spare Part lebih dominan di impor oleh PT Wedia Raya dan Manunggal sebanyak 39 shipment.
64
d. Tahun 2014
6000 5000 Total Shipment = 69 Total Berat = 13172.43
4000 3000 2000 1000 0
Import (Shipment) Berat (Kg)
Jan
Feb
Ma r
Apr
Ma y
Jun
Jul
5
5
5
3
6
6
5
Aug Sep 6
8
Oct Nov Dec 6
3
11
449 1246 454,5 182,1 1548 716,9 301,3 249 511 2083 277 5155
Gambar 4.9 Kondisi Volume Impor Tahun 2014 SBU Air Freight MSA Kargo Surakarta
Sumber : MSA Kargo Solo Unit Airfreight, 2016 (diolah) Volume impor pada tahun 2014 terjadi penurunan sebanyak 11 shipment dengan jumlah shipment 69, berat total 13,172.43 Kg .kondisi penurunan pada tahun ini berkurang dari tahun sebelumnya karena jumlah penurunannya hanya sedikit. Perbedaan beratnya hanya 4,967.34 Kg. Mesin masih menjadi produk impor terbanyak dengan 33 shpiment.Selain itu, produk yang diimpor lainnya berupa fabric accessories, cotton, dan textile sebanyak 6 shipment.
65
e. Tahun 2015
3000
Total Shipment = 29 Total Berat = 8712.5
2500 2000 1500 1000 500 0 Jan Feb
Ma Ma Apr r y
Import (Shipment)
0
Berat (Kg)
0 999,5 12
3
1
1
1
219
4
Jun
Jul
3
2
Aug Sep Oct Nov Dec 2
1
1938 315 197
6
5
4
51 2468 1305 1205
Gambar 4.10 Kondisi Volume Impor Tahun 2015 SBU Air Freight MSA Kargo Surakarta
Sumber : MSA Kargo Solo Unit Airfreight, 2016 (diolah) Pada
tahun
2015
terjadi
penurunan
drastis
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebanyak 40 shipment
dengan
jumlah
shipment
29,
berat
total
8,712.5Kg .Kondisi penurunan pada tahun ini berbanding terbalik dengan tahun 2014 yang terjadi pengurangan penurunan.Impor mesin hanya terjadi beberapa shipment saja yaitu 15 shipment.
66
f. Tahun 2016*
4000 3500
Total Shipment = 13 Total Berat = 8609.5
3000 2500 2000 1500 1000 500 0
Import (Shipment) Berat (Kg)
Jan
Feb
Mar
2
6
5
3802
1506
3301,5
Gambar 4.11 Kondisi Volume Impor Tahun 2016* SBU Air Freight MSA Kargo Surakarta
Sumber : MSA Kargo Solo Unit Airfreight, 2016 (diolah) Keterangan : * = sampai dengan bulan Maret 2016 Pada tahun 2016 kondisi volume impor barang sampai bulan Maret yaitu sebanyak 13 shipment dengan total berat 8,609.5 Kg. tahun ini nilai impor hanya diketahui sampai bulan Maret. Pada tahun ini terjadi perubahan dalam struktur organisasi, pada tahun sebelumnya bagian dalam penanganan barang hanya seafreight dan airfreight saja, namun sejak bulan januari 2016 dibedakan dalam bentuk SBU (Strategic Business Unit) Seafreight, Airfreight, dan
67
Airport. Sebelumnya Airfreight masih bergabung dengan Airport, dengan adanya pemisahan divisi pada tahun ini jadi keuntungan yang diperoleh bagian Airport menjadi lebih banyak dan kondisi keuangannya menjadi lebih stabil. Pada bulan Maret dilakukan sebuah renovasi bangunan pada bagian Warehouse agar bisa menyimpan barang lebih banyak.Selain itu, di resmikannya bangunan tersebut menjadi bagian Logistik yang sebelumnnya hanya bagian warehouse saja.Jasa Logistik merupakan jasa pengiriman barang dari tempat asal barang ke tempat tujuan barang dan jasa penyimpanan barang.Dengan adanya pembentukan divisi logistik diharapkan agar pemasukan keuangan divisi warehouse
yang
sebelumnya
mengalami
penurunan
keuntungan bisa meningkat. 4.2.3
Strategi
Meningkatkan
Volume
Impor
Barang
dengan
Pendekatan Analisis SWOT 1. Analisis SWOT PT MSA Kargo Surakarta Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.Analisis ini didasarkan pada hubungan unsur – unsur internal yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) terhadap unsur – unsur eksternal yaitu peluang (opportunity) dan ancaman (threat).
68
Uraian tentang unsur – unsur internal dan eksternal sebagai berikut :
a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor – faktor yang mempengaruhi perusahaan dengan keadaan yang terjadi didalam perusahaan itu sendiri. Faktor internal terdiri dari dua, yaitu : a) Kekuatan (Strength) Kekuatan dari perusahaan terdiri dari 5 faktor. Berikut ini adalah faktor kekuatan dalam internal perusahaan : 1) Citra Perusahaan Baik Perusahaan memiliki citra perusahaan yang baik di lingkungan internal perusahaan dan di lingkungan eksternal perusahaan.Pada saat customer datang ke perusahaan, mereka merasa senang dan puas atas pelayanan yang diberikan perusahaan baik itu dalam penerimaan barang dan pengiriman barang dalam negeri maupun luar negeri.Hal ini menjadi faktor internal perusahaan yang menunjukkan citra perusahaan baik di kalangan customer yang datang ke perusahaan.Selain
itu,
citra
perusahaan
dalam
lingkungan eksternal yang baik, dibuktikan dengan adanya
suatu
event
yang
selalu
mengundang
69
perusahaan jika ada acara tertentu di lingkungan masyarakat dan hal itu menjadi hal positif bagi perusahaan karena bisa membaur dengan masyarakat dan beramah tamah. 2) Pelayanan yang cepat Kecepatan dalam menagani customer menjadi prinsip kerja PT MSA Kargo.Cara kerja yang cepat dan tepat diutamakan oleh perusahaan agar customer puas dengan pelayanan jasa yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pelanggan tetap yang memilih MSA Kargo sebagai perusahaan jasa dalam bidang freight forwader di Indonesia. 3) Jasa Pelayanan Beragam Jenis Jasa yang ditawarkan perusahaan bermacam – macam jenisnya dari Airfreight, Seafreight, Logistics, Warehouseing,
Packaging,Custom
Brokerage,
Dangerous goods, sampai jasa MS Trainning juga ditawarkan oleh perusahaan MSA Kargo. MS Trainning merupakan institusi pendidikan yang fokus pada bidang kepabeanan di Indonesia, didirikan untuk mengembangkan Custom Advance Course yang didukung oleh tenaga ahli Professional dari pihak
70
DJBC sesuai dengan keahlian di bidang Kepaabeanan. Pendidikan dan Pelatihan (DIklat) Ahli Kepabeanan dilaksanakan untuk mendapatkan tenaga ahli yang mendapat sertifikat Ahli kepabeaanan yang berguna untuk mendirikan perusahaan PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan) sendiri. 4) Ketepatan waktu dalam pengiriman Pelayanan jasa yang diberikan perusahaan memiliki kelebihan tersendiri.Selain pelayanan jasa yang cepat terselesaikan, perusahaan dalam menangani barang dapat terselesaikan pada waktu yang telah ditentukan. 5) Negosiasi harga Perusahaan dalam menagani kasus impor barang maupun jasa yang lainnya memiliki cara tersendiri dalam memuaskan konsumen, yaitu dengan pelayanan jasa yang baik dan ramah. Selain itu, dalam menangani konsumen dapat diselesaikan dengan negosiasi dalam pambayaran.Jadi seorang importir dapat memberikan penawaran harga dari harga yang sudah ditentukan untuk mencapai
harga
yang
seimbang. b) Kelemahan (Weakness)
71
Kelemahan dalam perusahaan terdapat 5 faktor yang mempengaruhi, yaitu :
1) Harga yang Tinggi Harga yang tinggi menjanjikan pelayanan yang cepat dan tepat.Jasa yang ditawarkan berkualitas tentu harganya pun mahal. Adanya toleransi harga yang sedikit bisa dikurangi menjadikan pelanggan akan bertambah. 2) Kurangnya jumlah Tenaga Ahli Perusahaan kurang memiliki banyak tenaga ahli yang mahir dalam bidangnya berpengaruh pada sistem pelayanan yang lebih cepat dan bisa ditangani oleh
seorang
tenaga
kerja
tanpa
bantuan
lainnya.Penambahan tenaga ahli dapat mempermudah dan mempercepat pelayanan jasa. 3) Target pasar yang terbatas Target pasar yang dimiliki perusahaan hanya sekitar Surakarta saja. Banyak perusahaan yang bergerak dibidang ekspor dan impor diluar wilayah Surakarta
seperti
Boyolali,
Sukoharjo,
dan
Karanganyar yang membutuhkan jasa pelayanan dibidang perdagangan internasional.Perusahaan luar
72
wilayah kurang mengetahui adanya jasa – jasa yang ditawarkan.
4) Tidak adanya diklat khusus karyawan baru Perusahaan
tidak
memberikan
pendidikan
dan
pelatihan khusus kepada karyawan baru, hanya, pelatihan saja yang diberikan oleh karyawan baru. Pendidikan dan pelatihan perlu diberikan kepada karyawan yang bekerja diperusahaan agar karyawan dapat menyelesaikan semua kasus penangangan jasa yang ditawarkan oleh perusahan. 5) Pemasaran jasa kurang Perusahaan kurang melakukan pemasaran jasanya kepada perusahaan ekspor impor di wilayah Solo dan sekitarnya
sehingga
menyebabkan
jasa
yang
ditawarkan kurang terkenal dan volume impor turun. Faktor internal disajikan dalam matriks faktor strategi internal perusahaan untuk menentukan faktor mana yang paling penting dan kurang penting. Berikut ini data dalam bentuk tabel :
73
Tabel 4.2 IFAS PT MSA Kargo Surakarta
FAKTOR – FAKTOR BOBOT STRATEGI INTERNAL
RATING
SKOR
KOMENTAR
KEKUATAN : Citra perusahaan baik
0,15
4
0,60
Terkenal
Pelayanan yang cepat
0,15
4
0,60
Banyak dicari
Jasa pelayanan beragam jenis
0,10
4
0,40
Melayani semua kasus
Ketepatan pengiriman
0,10
3
0,30
Reputasi baik
0,05
2
0,10
Baik tapi sedang turun
Harga yang tinggi
0,10
2
0,20
Target tinggi
Kurangnya jumlah tenaga ahli
0,05
2
0,10
Kurang berpengalaman
0,10 Tidak adanya diklat khusus karyawan baru 0,05
2
0,20
Wilayah dekat
2
0,10
Hanya yang bekerja lama
1
0,15
Perlu peningkatan
waktu
dalam
Negosiasi harga
KELEMAHAN :
Target pasar yang terbatas
Pemasaran jasa kurang 0,15 TOTAL
1,00
2,75
Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa urutan faktor internal (kekuatan) adalah Citra perusahaan bak, Pelayanan yang cepat, ketepatan waktu dalam pengiriman, Jasa pelayanan yang beragam jenis, dan Negosiasi harga.Sedangkan urutan faktor internal (kelemahan) adalah Harga yang tinggi, Pemasaran
74
jasa kurang, Target pasar yang terbatas, Kurangnya jumlah tenaga ahli, dan Tidak adanya diklat khusus karyawan baru. b. Faktor Eksternal Faktor
eksternal
merupakan
faktor
–
faktor
yang
mempengaruhi keadaan perusahaan dalam lingkungan luar. Terdapat dua faktor eksternal, yaitu : a) Peluang (Opportunity) Faktor peluang memiliki 5 keadaan yang mempengaruhi perusahaan, yaitu : 1) Perusahaan ekspor – impor semakin banyak Jumlah perusahaan yang bergerak dibidang ekspor
impor
setiap
tahunnya
mengalami
pertambahan.Saat ini sudah banyak orang berfikir untuk membuka bisnis dengan mendirikan perusahaan, apalagi
yang
bergerak
dibidang
ekspor
dan
impor.Keadaan ini menjadi peluang bagi perusahaan MSA Kargo untuk meningkatkan jumlah pelanggan karena melayani transportasi dalam perdagangan internasional. 2) Teknologi dan komunikasi yang canggih Dalam melayani pelanggannya, diperlukan teknologi
canggih
agar
mempermudah
dan
75
mempercepat layanan jasa yang ditawarkan.Perlu adanya mesin pembawa barang yang lebih canggih untuk
mempermudah
dalam
pengambilan
dan
pemindahan barang serta peletakan barang karena saat ini masih menggunakan alat pembawa barang yang biasa dijalankan dengan tenaga manusia yang lebih besar.Adanya hal tersebut bisa meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga. 3) Perdagangan bebas MEA Berlakunya
MEA
pada
tahun
2015
memberikan peluang baik bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang freight forwader karena perusahaan ekspor impor memerlukannya.Adanya MEA memberikan dampak positif dan negatif bagi suatu negara.Dampak positif yang dapat diambil ialah perdagangan internasional semakin bebas dan banyak maka produk – produk yang diekspor semakin banyak memberikan peluang baik bagi perusahaan dalam melayani jasa pengiriman barang ekspor karena pengiriman barang dilakukan dengan transportasi baik itu darat, laut, dan udara. 4) Infrastuktur yang baik dan maksimal
76
Peluang dari luar dengan adanya infrastruktur yang semakin membaik menjadikan perusahaan dalam menangani impor barang semakin lancar, seperti kemudahan jalan akses menuju bandara Adi Sumarmo dan
jalan
raya
Solo,
Jogja,
Semarang,
dan
Karanganyar yang baik.Selain itu, fasilitas keamanan yang diberikan pihak bandara pada barang atau cargo. 5) Kemudahan impor oleh pemerintah Saat ini kegiatan impor menjadi mudah dilakukan dengan adanya kemudahan yang diberikan oleh pemerintah seperti, peraturan impor yang tidak berbelit – belit dapat diselesaikan oleh perusahaan jasa freight forwader, penanganan pelayanan impor oleh bea cukai dapat dilakukan via modul dan internet, pembebasan dan penangguhan bea masuk impor barang yang mudah dan cepat ditangani oleh perusahaan menjadi peluang untuk meningkatkan volume impor dengan pelayanan yang cepat disertai dengan fasilitas oleh pemerintah. Sebagai contoh impor dengan fasilitas kemdahan impor tujuan ekspor dapat ditangani oleh perusahaan 2-3 hari.
77
b) Ancaman (Threat) Pembatasan pemerintah
impor
menjadi
yang
dilakukan
ancaman
kuat
oleh dalam
keberlangsungan usaha jasa freight forwader karena pembatasan impor menyebabkan job yang diterima oleh perusahaan berkurang setiap tahunnya yang menyebabkan pendapatan dalam jasa impor barang turun. 1) Perusahaan Jasa Freight Forwader semakin bertambah Perdagangan yang semakin bebas menjadikan pengusaha
mencari
celah
keuntungan
dengan
mendirikan perusahaan yang bergerak dibidang transportasi
dalam
pengiriman
dan
penerimaan
barang.Hingga saat ini tercatat sudah ada 3.850 perusahaan freight forwader yang terdaftar di ALFI.Pertambahan perusahaan FF menyebabkan persaingan semakin ketat. 2) Nilai Dollar Menguat Nilai dollar yang menguat juga merupakan ancaman terhadap perusahaan jasa karena pasar lebih berekspetasi
terhadap
produk
dalam
negeri
menjadiikan nilai impor turun dan menjadi ancaman bagi
perusahaan.Penurunan
impor
menyebabkan
78
turunanya juga jumlah pendapatan perusahaan jasa freight forwader.Kegiatan ekspor dan impor menjadi pokok dari perusahaan jasa, yang mana apabila nilai dollar naik maka nilai impor turun sehingga job perusahaan sedikit. 3) Cuaca dan musim Cuaca dan musim dapat berpengaruh terhadap penurunan impor karena jika kondisi cuaca kurang baik maka tidak ada penerbangan pesawat yang menyebabkan barang impor lama ditagani dan menimbulkan biaya penumpukan digudang. 4) Pesaing menawarkan harga rendah Perusahaan freight forwader yang semakin bertambah setiap tahunnya menjadikan perusahaan menciptakan trik untuk bersaing dengan lawan bisnis sejenis, salah satunya adalah menawarkan jasa dengan harga yang rendah dengan pelayanan yang standar. Faktor eksternal disajikan dalam matriks faktor strategi eksternal perusahaan untuk menentukan faktor mana yang paling penting dan kurang penting. Berikut ini data dalam bentuk tabel :
79
Tabel 4.3 EFAS PT MSA Kargo Surakarta
FAKTOR – FAKTOR BOBOT STRATEGI EKSTERNAL
RATING
SKOR
KOMENTAR
impor 0,20
4
0,80
Kuat
Teknologi dan komunikasi 0,15 yang canggih
3
0,45
Mudah dapat konsumen
Perdagangan bebas MEA
0,20
4
0,80
Impor mudah
Infrastruktur yang baik dan 0,10 maksimal
2
0,20
Transportasi baik
Kemudahan impor pemerintah ANCAMAN :
oleh 0,05
1
0,05
Kurang berpengaruh
Pembatasan pemerintah
oleh 0,10
2
0,20
Tantangan baru
Perusahaan jasa forwader bertambah
freight 0,10
2
0,20
Perlu hati-hati
Nilai dollar menguat
0,05
3
0,15
Perlu hati-hati
Cuaca dan musim
0,02
4
0,08
Diperhatikan
Pesaing menawarkan harga 0,03 rendah TOTAL 1,00
3
0,09
Pengurangan harga
PELUANG : Perusahaan ekspor semakin banyak
impor
3,02
Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa urutan faktor eksternal (peluang) adalah Perusahaan ekspor impor semakin banyak, Perdagangan bebas MEA, Teknologi dan komunikasi yang canggih, Infrastruktur yang baik dan maksimal, Kemudahan impor oleh pemerintah.
80
Sedangkan
urutan
faktor
eksternal
(ancaman)
adalahPembatasan impor oleh pemerintah, Perusahaan jasa freight forwader semakin bertambah, Nilai dollar menguat, Pesaing menawarkan harga rendah, Cuaca dan musim. 2. Perumusan Strategi PT MSA Kargo Surakarta Tahap input merupakan proses perumusan strategi untuk memadukan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan memadupadankan dengan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah SWOT yang merupakan tahapan yang efektif untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT disususn berdasarkan hasil identifikasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan
ancaman).
Pemaduan
faktor
internal
dan
eksternal
menghasilkan altenatif strategi yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T, strategi W-T. Beberapa alternatif strategi yang dihasilkan dalam SWOT PT MSA Kargo Surakarta sebagai berikut : a. Strategi Kekuatan – Kesempatan Strategi yang didapatkan dari kombinasi ini adalah memanfaatkan
kekuatan
diideentifikasi.Contoh
atas
peluang
yang
telah
apabila kekuatan perusahaan pada
keunggulan beragam jenis jasa yang ditawarkan, maka
81
keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk perluasan pasar yang memiliki jasa beragam jenis, yang telah dianalisis pada kesempatan atau peluang. Perusahaan dapat memanfaatkan strategi ini dengan melakukan langkah – langkah sebagai berikut : 1) Melakukan perluasan perusahaan ke luar negeri. Perusahaan perlu melakukan perluasan perusahaan ke luar negeri (go international) karena perdagangan bebas MEA menjadi kesempatan bagus bagi perusahaan untuk menambah pendapatan perusahaan.Kegiatan ini sangat menjanjikan bagi perusahaan selain kentungan meningkat, citra perusahaan pun bertambah baik dengan teknologi dan komunikasi yang semakin canggih. 2) Melakukan pemasaran jasa dan promosi Kegiatan melakukan pemasaran dan promosi jasa menjadi wajib dilakukan oleh perusahaan meningat banyaknya perusahaan
ekspor
impor
di
wilayah
sekitar
Surakarta.Kegiatan ini dilakukan bukan hanya di internet melalui web perusahaan melainkan dengan melakukan penyebaran brosur ke perusahaan – perusahaan ekspor impor
yang
berada
di
wilayah
Surakarta
dan
sekitarnya.Tujuan dari kegiatan ini ialah agar perusahaan ekspor impor tau bahwa MSA Kargo Surakarta
82
menawarkan
berbagai
jenis
layanan
jasa
dengan
pelayanan yang cepat dan tepat. b. Strategi Kelemahan – Kesempatan Strategi ini untuk meminimalkan kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan memanfaatkan kesempatan yang ada sehingga tercipta strategi baru untuk meningkatkan volume impor. Langkah – langkah dalam strategi WO sebagai berikut : 1) Meningkatkan efisiensi tenaga kerja Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara memberikan pelatihan khusus kepada tenaga kerja untuk menangani pelanggan yang akan meminta bantuan jasa yang ditawarkan perusahaan dalam jenis apapun. Tenaga kerja menjadi bisa menangani kasus apapun tanpa bantuan karyawan lain sehingga seorang karyawan bisa focus pada
pekerjaan
masing
–
masing.
Strategi
ini
meminimalisir kelemahan kurangnya jumlah tenaga ahli dengan
memanfaatkan
kesempatan
teknoogi
dan
komunikasi yang semakin maju. 2) Menjaga hubungan baik dengan pelanggan Kegiatan dilakukan dengan memberikan pelayanan yang terbaik terhadap para pelanggan agar pelanggan merasa puas dan hubungan antara perusahaan dan pelanggan
83
menjadi terjalin dengan baik. Strategi ini menggunakan kelemahan target pasar yang terbatas dan harga yang tinggi dengan perusahaan ekspor impor yang semakin banyak. Adanya hubungan baik dengan pelanggan menjadikan pelanggan puas akan layanan yang di berikan oleh perusahaan sehingga melakukan promosi secara tidak sengaja dengan bercerita kepada perusahaan lain yang menjadi relasi bisnisnya. c. Strategi Kekuaatan – Ancaman Strategi
ini
mencari
kekuatan
yang
dimiliki
perusahaan yang dapat mengurangi ancaman yang dihadapi. Strategi yang dapat diambil perusahaan adalah sebagai berikut : 1) Mempertahankan kualitas pelayanan jasa Perusahaan
harus
tetap
mempertahankan
kualitas
pelayanan jasa dengan cara melakukan evaluasi terhadap kasus – kasus yang pernah ditangani sehingga didapatkan kualitas pelayanan jasa yang sudah diberikan selama ini baik atau tidak. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi ancaman dari banyaknya perusahaan freight forwader yang berdiri sehingga perusahaan tetap eksis menjadi perusahaan yang memiliki kualitas pelayanan yang terbaik.
84
2) Menambah cabang diwilayah strategis Kegiatan
ini
dilakukan
untuk
menambah
jumlah
penanganan impor yang dilakukan perusahaan dengan penambahan cabag di wilayah strategi seperti dekat dengan bandara dan pelabuhan. Penambahan ini untuk mengurangi ancaman pembatasan impor oleh pemerintah dan nilai dollar yang naik dengan memanfaatkan kekuatan pelayanan jasa yang cepat dan citra perusahaan yang baik, sehingga nilai impor turun dapat diminalkan dengan pelayanan jasa lain seperti logistik. d. Strategi Kelemahan – Ancaman Keadaan yang lemah dan ancaman yang dihadapi, strategi yang dilakukan adalah keluar dari situasi tersebut atau membuatan keputusan lain .strategi ini merupakan alternatif yang
dilakukan
perusahaan
dengan
meminimalkan
kelemahan yang dimiliki perusahaan untuk menghindari ancaman yang dihadapi. Cara yang dapat diambil oleh perusahaan adalah sebagai berikut : 1) Melakukan efisiensi harga yang ditawarkan Kegiatan ini dilakukan untuk meminimalkan kelemahan perusahaan yaitu harga yang tinggi dengan ancaman pembatasan impor dan pertumbuhan perusahaan freight forwader yang banyak. Efisiensi harga yang ditawarkan
85
dapat meningkatkan nilai impor karena pelanggan akan semakin banyak dan dapat bersaing dengan perusahaan freight forwader lainnya. 2) Meningkatkan pelayanan jasa dibidang logistik Kegiatan ini menjadi alternatif bagi perusahaan yang nilai impornya turun yaitu dengan peningkatan pelayanan di bidang logistik karena nilai dollar yang menguat menjadikan nilai impor turun dan beralih pada produk – produk lokal.Kesempatan ini dapat dimanfaatkan dengan peningkatan jasa logistik seperti penambahan jumlah transportasi darat untuk pengiriman barang sehingga pelayanan lebih cepat.Keadaan ini juga daapat dijadikan dengan penawaran jasa impor barang sendiri oleh pelanggan pada saat dilakukan distribusi barang – barang lokal.
86
Tabel 4.4 PT MSA Kargo Surakarta dalam SWOT
Strengths (S)
Internal
Weakness (W)
1.
Citra perusahaan baik
1.
Harga yang tinggi
2.
Pelayanan yang cepat
2.
Pemasaran jasa
3.
Kecepatan waktu dalam pengiriman
kurang 3.
terbatas
4. Jasa pelayanan beragam jenis
Eksternal
Target pasar yang
4.
Kurangnya jumlah tenaga ahli
5. Negosiasi harga 5.
Tidak adanya diklat khusus karyawan baru
Opportunities (O) 1.
Perusahaan ekspor impor
Strategi S-O 1. Melakukan perluasan
semakin banyak
perusahaan ke luar
2.
Perdagangan bebas MEA
negeri.
3.
Teknologi dan komunikasi semakin
2. Melakukan pemasaran jasa dan promosi
Strategi W-O 1. Meningkatkan efisiensi tenaga kerja 2. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan
canggih 4.
Infrastruktur yang baik dan maksimal
5.
Kemudahan impor oleh pemerintah
Threats (T) 1.
Pembatasan impor oleh pemerintah
2.
Strategi S-T 1. Mempertahankan kualitas pelayanan jasa
Strategi W-T 1. Melakukan efisiensi harga yang
Perusahaan Freight
2. Menambah cabang di
ditawarkan
Forwader semakin
wilayah strategis
2. Meningkatkan
bertambah
pelayanan jasa di
3.
Nilai dollar menguat
bidang logistik
4.
Pesaing menawarkan harga redah
5.
Cuaca dan musim
87