BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil dan pembahasan Penelitian yang terdiri dari hasil analisapeta parameter, peta kerawanan longsor, validasi lapangan, riwayat kejadian longsor, dan validasi riwayat.
4.1
Analisa Peta Paramter Pada subbab ini akan dibahas mengenai hasil spasial setiap parameternya,
yang akan ditampilkan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik. 4.1.1
Administrasi Hasil yang diperoleh dari analisis spasial administrasi kecamatan kota
Semarang ditampilkan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik.
Gambar 4.1 Peta administrasi kecamatan kota Semarang (Sumber: BAPPEDA kota Semarang, 2011)
IV-1
Tabel 4.1 Luas dan persentase administrasi kecamatan kota Semarang No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kecamatan Banyumanik Candisari Gajah Mungkur Gayamsari Genuk Gunungpati Mijen Ngaliyan Pedurungan Semarang Barat Semarang Selatan Semarang Tengah Semarang Timur Semarang Utara Tembalang Tugu Total
Luas (ha)
Persentase Luas (%)
3092,608 661,285 941,407 643,444 2729,458 6149,334 5382,392 4486,319 2198,640 2203,492 614,577 535,313 561,732 1140,335 4145,221 2964,458 38450,015
8,04 1,72 2,45 1,67 7,10 15,99 14,00 11,67 5,72 5,73 1,60 1,39 1,46 2,97 10,78 7,71 100,00
Grafik Luas Administrasi Kecamatan Kota Semarang Tembalang Semarang Utara 10,78% 2,97%
Banyumanik Candisari 8,04% 1,72% Tugu 7,71%
Genuk 7.10%
Semarang Timur 1,46% Semarang Tengah 1,39%
Pedurungan 5,72%
Gayamsari 1,67%
Gunungpati 15,99%
Semarang Selatan 1,60% Semarang Barat 5,73%
Gajah Mungkur 2,45%
Ngaliyan 11,67%
Mijen 14,00%
Gambar 4.2 Grafik luas administrasi kecamatan kota Semarang
IV-2
Sebagian besar wilayah kota Semarang terdapat di kecamatan-kecamatan bagian selatan dan barat, yaitu: 1. Gunung Pati
: 15,99%
2. Mijen
: 14,00%
3. Ngaliyan
: 11,67%
4. Tembalang
: 10,78%
5. Banyumanik
: 8,04%
Total
: 60,48%
Lima kecamatan ini sudah melebihi setengah dari luas kota Semarang. Kecamatan – kecamatan ini merupakan hasil dari pemekaran kota Semarang.
4.1.2
Kelerengan Hasil yang diperoleh dari analisis spasial kelerangan kota Semarang
ditampilkan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik.
Gambar 4.3 Peta kelerengan kota Semarang (Sumber: Hasil pengolahan, 2013)
IV-3
Tabel 4.2 Luas dan persentase kelas kelerengan kota Semarang No
Kecamatan
1 Banyumanik 2 Candisari 3 Gajah Mungkur 4 Gayamsari 5 Genuk 6 Gunungpati 7 Mijen 8 Ngaliyan 9 Pedurungan 10 Semarang Barat 11 Semarang Selatan 12 Semarang Tengah 13 Semarang Timur 14 Semarang Utara 15 Tembalang 16 Tugu Total Luas (ha) Persentase Luas (%) Nilai Bobot (NB) Bobot (B) Total Bobot (NB x B)
Luas Kelas Lereng (Ha) 0-8% 8-15% 15-25% 25-40% 990,743 856,425 798,839 296,262 9,375 429,315 101,711 105,146 157,293 445,117 200,227 32,011 643,444 0,000 0,000 0,000 2729,458 0,000 0,000 0,000 422,594 3565,687 1510,485 199,589 475,375 4222,154 550,293 25,987 481,332 2233,412 1413,466 356,287 2198,640 0,000 0,000 0,000 1708,066 294,102 160,443 40,880 519,292 65,623 29,662 0,000 535,313 0,000 0,000 0,000 561,732 0,000 0,000 0,000 1140,335 0,000 0,000 0,000 1350,187 1573,403 855,740 212,950 2835,123 84,129 44,810 0,396 16758,303 13769,367 5665,676 1269,508 43,58 35,81 14,74 3,30 0,02 0,07 0,15 0,32 40 40 40 40 0,8 2,8 6 12,8 Sumber: Hasil pengolahan (2013)
>40% 150,338 15,739 106,758 0,000 0,000 450,979 108,582 1,822 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 152,942 0,000 987,162 2,57 0,45 40 18
Total Luas (ha) 3092,608 661,285 941,407 643,444 2729,458 6149,334 5382,392 4486,319 2198,640 2203,492 614,577 535,313 561,732 1140,335 4145,221 2964,458 38450,015 100,00
IV-4
Tabel 4.3 Persentase luas kelas kelerengan setiap kecamatan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kecamatan Banyumanik Candisari Gajah Mungkur Gayamsari Genuk Gunungpati Mijen Ngaliyan Pedurungan Semarang Barat Semarang Selatan Semarang Tengah Semarang Timur Semarang Utara Tembalang Tugu
0-8% 32,04 1,42 16,71 100,00 100,00 6,87 8,83 10,73 100,00 77,52 84,50 100,00 100,00 100,00 32,57 95,64
Persentase Luas (%) 8-15% 15-25% 25-40% 27,69 25,83 9,58 64,92 15,38 15,90 47,28 21,27 3,40 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 57,98 24,56 3,25 78,44 10,22 0,48 49,78 31,51 7,94 0,00 0,00 0,00 13,35 7,28 1,86 10,68 4,83 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 37,96 20,64 5,14 2,84 1,51 0,01
>40% 4,86 2,38 11,34 0,00 0,00 7,33 2,02 0,04 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3,69 0,00
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Grafik Luas Kelas Kelerengan Kota Semarang 25-40% >40% 3,30% 2,57%
15-25% 14,74%
0-8% 43,58%
8-15% 35,81%
Gambar 4.4 Grafik luas kelas kelerengan kota Semarang
IV-5
Gambar 4.3 dan 4.4 menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah kota Semarang merupakan daerah yang datar, dengan hampir setengahnya yaitu 43,58% merupakan kelas kelerengan 0-8%. Sisanya sebesar 35,81% merupakan kelas kelerengan 8-15%, dan 14,74% merupakan kelas kelerengan 15-25%. Sedangkan wilayah yang masuk dalam kelas kelerengan 25-40% dan >40° hanya sebesar 3,30% dan 2.57% dari total luas wilayah kota Semarang. Jika diperhatikan semakin besar kelerangannya, maka semakin kecil luas wilayahnya. Akan tetapi jika diperhatikan lebih jauh, tabel 4.2 dan 4.3 menunjukkan bahwa kecamatan-kecamatan di bagian selatan, tengah, dan barat kota Semarang terdapat wilayah yang cukup luas dengan kelerangan 25-40% dan >40% yang sangat berpengaruh terhadap potensi terjadinya gerakan massa tanah, yaitu: Kelas kelerengan 25-40% 1. Candisari
: 15,90% (105,146 Ha)
2. Banyumanik
: 9,58% (296,262 Ha)
3. Ngaliyan
: 7,94% (356,287 Ha)
4. Tembalang
: 5,14% (212,950 Ha)
5. Gajah Mungkur
: 3,40% (32,011 Ha)
Kelas kelerengan >40% 1. Gajah Mungkur
: 11,34% (106,758 Ha)
2. Gunungpati
: 7,33% (450,979 Ha)
3. Banyumanik
: 4,86% (150,338 Ha)
4. Tembalang
: 3,69% (152,942 Ha)
5. Candisari
: 2,38% (15,739 Ha)
Namun untuk beberapa kecamatan, seperti:Gayamsari, Genuk, Semarang Tengah, Semarang Timur, dan Semarang Utara seluruh wilayahnya merupakan kelas kelerengan 0-8°. Kecamatan-kecamatan ini berada di pusat kotaSemarang.
IV-6
4.1.3
Penggunaan Lahan Hasil yang diperoleh dari analisis spasial penggunaan lahan kota
Semarang ditampilkan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik.
Gambar 4.5 Peta penggunaan lahan kota Semarang tahun 2013 (Sumber: Hasil pengolahan, 2013)
Gambar 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar penggunaan lahan di kota Semarang merupakan kelas permukiman, yaitu sekitar 43,29% atau sekitar 16645,448 ha dan sisanya merupakan vegetasi yang umumnya berada di bagian barat dan selatan kota Semarang. Vegetasi dengan akumulasi luas terbanyak adalah kelas kebun campuran dengan luas 5810,846 ha atau 15,11% dari luas total kota Semarang dengan 1314,699 ha berada di kecamatan Tembalang. Vegetasi lainnya, yaitu kelas penggunaan lahan sawah tersebar di bagian utara kota Semarang dengan total luas 4812,202 ha atau sekitar 12,52. Sedangkan kelas hutan, perkebunan, dan tegalan tersebar di barat daya, barat, dan timur laut kota Semarang dengan total luas
IV-7
masing-masing adalah 4491,378 ha (11,68%); 4304,539 ha (11,20%); dan 2385.602 ha (6,20%). Lihat tabel 4.4.
Tabel 4.4 Luas dan persentase kelas penggunaan lahan kota Semarang tahun 2013 No
Kecamatan
Luas Kelas Penggunaan Lahan H
S
P
KC
Pk
T
Total Luas (ha)
430,729
114,864
1675,122
493,423
257,305
121,165
3092,608
1
Banyumanik
2
Candisari
6,263
10,688
589,245
30,398
12,016
12,676
661,285
3
Gajah Mungkur
45,072
32,613
724,706
81,628
21,273
36,114
941,407
4
Gayamsari
0,573
108,017
466,687
21,191
1,407
45,569
643,444
5
Genuk
9,926
541,414
1414,004
316,799
51,090
396,225
2729,458
6
Gunungpati
2181,918
365,664
1142,196
1124,012
1115,020
220,525
6149,334
7
Mijen
1192,318
512,837
913,191
1098,918
1361,868
303,259
5382,392
8
Ngaliyan
485,756
166,474
1792,129
770,844
1019,308
251,808
4486,319
9
Pedurungan
6,532
123,775
1645,151
207,401
36,622
179,159
2198,640
10
Semarang Barat
1,712
441,287
1484,214
131,172
8,898
136,210
2203,492
11
Semarang Selatan
0,363
11,627
589,642
9,187
1,017
2,741
614,577
12
Semarang Tengah
0,000
4,320
528,610
1,234
0,238
0,911
535,313
13
Semarang Timur
0,180
61,359
472,817
11,077
0,385
15,913
561,732
14
Semarang Utara
0,238
253,750
817,530
18,654
0,623
49,540
1140,335
15
Tembalang
124,126
129,074
1780,441
1314,699
399,356
397,526
4145,221
16
Tugu
5,673
1934,439
609,763
180,209
18,112
216,261
2964,458
Total Luas (ha)
4491,378
4812,202
16645,448
5810,846
4304,539
2385,602
38450,015
11,68
12,52
43,29
15,11
11,20
6,20
100,00
0,01
0,06
0,09
0,21
0,25
0,38
30
30
30
30
30
30
1,8
2,7
6,3
7,5
11,4
Persentase Luas (%) Nilai Bobot (NB) Bobot (B)
Total Bobot (NB x B) 0,3 Keterangan (Tabel 4.4 dan 4.5): H
: Hutan
KC
: Kebun Campuran
S
: Sawah
Pk
: Perkebunan
P
: Permukiman
T
: Tegalan
Sumber: Hasil pengolahan (2013)
IV-8
Tabel 4.5 Persentase luas kelas penggunaan lahan setiap kecamatan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kecamatan Banyumanik Candisari Gajah Mungkur Gayamsari Genuk Gunungpati Mijen Ngaliyan Pedurungan Semarang Barat Semarang Selatan Semarang Tengah Semarang Timur Semarang Utara Tembalang Tugu
H 13,93 0,95 4,79 0,09 0,36 35,48 22,15 10,83 0,30 0,08 0,06 0,00 0,03 0,02 2,99 0,19
Persentase Luas (%) S P KC 3,71 54,17 15,95 1,62 89,11 4,60 3,46 76,98 8,67 16,79 72,53 3,29 19,84 51,81 11,61 5,95 18,57 18,28 9,53 16,97 20,42 3,71 39,95 17,18 5,63 74,83 9,43 20,03 67,36 5,95 1,89 95,94 1,49 0,81 98,75 0,23 10,92 84,17 1,97 22,25 71,69 1,64 3,11 42,95 31,72 65,25 20,57 6,08
Pk 8,32 1,82 2,26 0,22 1,87 18,13 25,30 22,72 1,67 0,40 0,17 0,04 0,07 0,05 9,63 0,61
T 3,92 1,92 3,84 7,08 14,52 3,59 5,63 5,61 8,15 6,18 0,45 0,17 2,83 4,34 9,59 7,30
Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Grafik Luas Kelas Penggunaan Lahan Kota Semarang Tahun 2013
Perkebunan 11,20%
Tegalan 6,20%
Hutan 11,68%
Kebun Campuran 15,11%
Sawah 12,52%
Pemukiman 43,29%
Gambar 4.6 Grafik luas kelas penggunaan lahan kota Semarang tahun 2013
IV-9
4.1.4
Jenis Tanah (Erodibilitas) Hasil yang diperoleh dari analisis spasial jenis tahas (erodibilitas)
kotaSemarang ditampilkan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik.
Gambar 4.7 Peta jenis tanah kota Semarang (Sumber: BAPPEDA kota Semarang, 2011)
Gambar 4.7 menjelaskan, bahwa sebagian besar wilayah kota Semarang terbentuk dari jenis yang yang beredobilitas rendah (kaitannya dalam kemungkinannya untuk tererosi) yaitu Latosol Cokelat Kemerahan, Aluvial, Grumosol, Asosiasi Aluvial Kelabu, Regosol, dan Latosol Cokelat sebesar 79,41%, sedangkan jenis tanah beredobilitas sedang, yaitu Mediteran Cokelat Tua sebesar 19,65%, dan untuk jenis tanah beredobilitas tinggi yaitu Regosol sebesar 0,94%. Jenis tanah bererodibilitas tinggi yang sangat berpengaruh terhadap potensi terjadinya gerakan massa tanah ini seluruhnya berada di kecamatan Tembalang sebesar 361.588 Ha, yaitu 8.72% dari luas wilayah kecamatan tersebut. Lihat tabel 4.6.
IV-10
Tabel 4.6 Luas dan persentase kelas jenis tanah kota Semarang No
Kecamatan
1 Banyumanik 2 Candisari 3 Gajah Mungkur 4 Gayamsari 5 Genuk 6 Gunungpati 7 Mijen 8 Ngaliyan 9 Pedurungan 10 Semarang Barat 11 Semarang Selatan 12 Semarang Tengah 13 Semarang Timur 14 Semarang Utara 15 Tembalang 16 Tugu Total Luas (ha) Persentase Luas (%) Nilai Bobot (NB) Bobot (B) Total Bobot (NB x B)
Luas Kelas Erodibitas (Jenis Tanah) Rendah Sedang Tinggi 2738,650 353,957 0,000 312,578 348,706 0,000 213,681 727,725 0,000 643,444 0,000 0,000 2729,458 0,000 0,000 4682,851 1466,483 0,000 5319,014 63,378 0,000 2186,952 2299,367 0,000 2162,746 35,894 0,000 2031,953 171,538 0,000 614,577 0,000 0,000 535,313 0,000 0,000 561,732 0,000 0,000 1140,335 0,000 0,000 1694,163 2089,470 361,588 2964,458 0,000 0,000 30531,906 7556,521 361,588 79,41 19,65 0,94 0,2 0,3 0,4 20 20 20 4 6 8
Total Luas (ha) 3092,608 661,285 941,407 643,444 2729,458 6149,334 5382,392 4486,319 2198,640 2203,492 614,577 535,313 561,732 1140,335 4145,221 2964,458 38450,015 100,00
Grafik Luas Kelas Erodibilitas (Jenis Tanah) Kota Semarang Tinggi 0,94% Sedang 19,65%
Rendah 79,41%
Gambar 4.8 Luas kelas erodibilias (jenis tanah) kota Semarang
IV-11
4.1.5
Curah Hujan Hasil yang diperoleh dari analisis spasial penggunaan lahan kota
Semarang ditampilkan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik.
Gambar 4.9 Peta curah hujan kota Semarang tahun 2012 (Sumber: Hasil pengolahan, 2013)
Gambar 4.9 menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah kota Semarang memiliki curah hujan rata-rata bulanan yang masuk dalam kelas sedang (kaitannya dalam memicu terjadinya longsor) yaitu sebesar 96,71%, sisanya sebesar 3,29% masuk dalam kelas tinggi, dan tidak ada yang masuk dalam kelas rendah. Lihat tabel 4.7. Stasiun/pos curah hujan tersebar secara merata di kota Semarang. Pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa kecamatan hanya kecamatan Mijen yang memiliki curah hujan tinggi, yang dideteksi oleh stasiun curah hujan yang berlokasi di Boja Mijen dengan curah hujan rata-rata bulanan pada tahun 2012 sebesar 467,26 mm/bulan. Daerah berwarna biru langit pada gambar 4.9 ini sangat diwaspadai terjadi longsor, apabila didukung oleh seluruh parameter longsor lainnya.
IV-12
Tabel 4.7 Luas dan persentase kelas curah hujan kota Semarang tahun 2012 Luas Kelas Curah Hujan Rendah Sedang Tinggi 1 Banyumanik 0,000 3092,608 0,000 2 Candisari 0,000 661,285 0,000 3 Gajah Mungkur 0,000 941,407 0,000 4 Gayamsari 0,000 643,444 0,000 5 Genuk 0,000 2729,458 0,000 6 Gunungpati 0,000 6149,334 0,000 7 Mijen 0,000 4118,776 1263,616 8 Ngaliyan 0,000 4486,319 0,000 9 Pedurungan 0,000 2198,640 0,000 10 Semarang Barat 0,000 2203,492 0,000 11 Semarang Selatan 0,000 614,577 0,000 12 Semarang Tengah 0,000 535,313 0,000 13 Semarang Timur 0,000 561,732 0,000 14 Semarang Utara 0,000 1140,335 0,000 15 Tembalang 0,000 4145,221 0,000 16 Tugu 0,000 2964,458 0,000 0,000 37186,399 1263,616 Total Luas (ha) 0,00 96,71 3,29 Persentase Luas (%) Sumber: Hasil pengolahan (2013) Kecamatan
No
Total Luas (ha) 3092,608 661,285 941,407 643,444 2729,458 6149,334 5382,392 4486,319 2198,640 2203,492 614,577 535,313 561,732 1140,335 4145,221 2964,458 38450,015 100,00
Tabel 4.8 Curah hujan rata-rata bulanan kota Semarang tahun 2012 No
Lokasi Stasiun Curah Hujan
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Bulan Jun Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Ratarata
1
Bandara Ahmad Yani
490
340
190
176
68
78,1
0,5
0
4
214
255
317,6
177,77
2
Tanjung Mas
440
308
266
109
173
62,6
1,3
0
28,7
187,3
256,2
283,1
176,27
3
Tlogosari
406
401
318
221
85
116
1,7
0
12,9
257,8
444,4
190,6
204,53
4
Semarang Barat (BMKG)
498
270
220
170
90
110
2
0
3
271,1
256,4
326,5
184,77
5
Beringin
595
321
245
214
133
98,2
0
0
0
268
160,5
333,9
197,38
6
Ngaliyan
583
383
256
104
116
95
0
0
0
225,5
198
458
201,54
7
Candi
460
292
221
193
112
79
1,5
0
0
202
295
342
183,13
8
Klipang
313
232
293
187
129
112
20
0
0,5
74,5
266,4
370
166,45
9
Gunung Pati
682
479
334
285
221
161
0
0
0
218,2
447,3
589
284,71
10
Boja Mijen
1698
1110
691
616
154
343
0
0
31
89
320,5
554,6
467,26
IV-13
Curah Hujan Rata-rata Bulanan
Kelas
0 - 100 mm
Rendah
101 - 300 mm
Menengah
> 301 mm
Tinggi
Warna
Sumber: BMKG kota Semarang (2012)
Grafik Luas Kelas Curah Hujan Rata-rata Bulanan Kota Semarang Tahun 2012 Tinggi 3,29%
Sedang 96,71%
Gambar 4.10 Luas kelas curah hujan kota Semarang tahun 2012
4.2
Analisa Peta Kerawanan Longsor Dari uraian di atas terlihat bahwa longsor dikontrol oleh interaksi
pengaruh beberapa kondisi, yaitu kondisi kemiringan lereng, penggunaan tanah, erodibilitas (jenis tanah), dan curah hujan.Jadi dalam melakukan analisa longsor, seluruh faktor pengontrol gerakan tersebut harus dianalisa secara terpadu, tidak terpisah. Oleh karena itu, maka peta kerawanan longsor dalam Penelitian ini merupakan perpaduan/penggabungan antara peta-peta parameter penyebab terjadinya longsor seperti yang sudah di jelaskan pada subbab 4.1, yaitu peta kelerengan, peta penggunaan lahan, peta jenis tanah, dan peta curah hujan, yang memiliki bobot masing-masing. Dari klasifikasi tingkat kerawanan longsor di atas dan analisa parameter dan overlay, didapatkan hasil kerawanan longsor yang disajikan dalam bentuk peta, tabel dan grafik.
IV-14
Gambar 4.11 Peta kerawanan longsor kota Semarang (Sumber: Hasil pengolahan, 2013)
Tabel 4.9 Luas dan persentase kelas kerawanan longsor kota Semarang setiap kecamatan No
Kecamatan
Tidak Rawan
Agak Rawan
ha
%
ha
%
Cukup Rawan ha
%
ha
Rawan %
Sangat Rawan ha
%
ha
Total Luas %
572,071
1,49
1958,698
5,09
509,404
1,32
37,328
0,1
15,106
0,04
3092,608
8,04
1
Banyumanik
2
Candisari
19,653
0,05
199,679
0,52
424,944
1,11
16,617
0,04
0,392
0
661,285
1,72
3
Gajah Mungkur
64,485
0,17
219,914
0,57
625,223
1,63
29,679
0,08
2,105
0,01
941,407
2,45
4
Gayamsari
47,549
0,12
593,216
1,54
2,679
0,01
0
0
0
0
643,444
1,67
5
Genuk
457,218
1,19
2271,21
5,91
1,03
0
0
0
0
0
2729,458
7,1
6
Gunungpati
2885,04
7,5
2643,831
6,88
573,503
1,49
44,996
0,12
1,964
0,01
6149,334
15,99
7
Mijen
2650,078
6,89
2508,428
6,52
146,514
0,38
61,985
0,16
15,387
0,04
5382,392
14
8
Ngaliyan
1451,581
3,78
1631,805
4,24
1216,813
3,16
123,885
0,32
62,234
0,16
4486,319
11,67
9
Pedurungan
215,75
0,56
1956,167
5,09
23,644
0,06
2,759
0,01
0,32
0
2198,64
5,72
10
Semarang Barat
140,765
0,37
1754,128
4,56
279,65
0,73
17,732
0,05
11,217
0,03
2203,492
5,73
11
Semarang Selatan
3,769
0,01
564,8
1,47
39,479
0,1
4,465
0,01
2,065
0,01
614,577
1,6
12
Semarang Tengah
1,148
0
534,165
1,39
0
0
0
0
0
0
535,313
1,39
13
Semarang Timur
16,479
0,04
545,254
1,42
0
0
0
0
0
0
561,732
1,46
14
Semarang Utara
50,401
0,13
1089,934
2,83
0
0
0
0
0
0
1140,335
2,97
15
Tembalang
671,247
1,75
2109,745
5,49
1240,024
3,23
116,092
0,3
8,113
0,02
4145,222
10,78
16
Tugu
232,775
0,61
2685,341
6,98
37,142
0,1
7,553
0,02
1,642
0
2964,453
7,71
9480,007
24,66
23266,32
60,51
5120,05
13,32
463,091
1,2
120,547
0,31
38450,015
100,00
Total
Sumber: Hasil pengolahan (2013)
IV-15
Grafik Luas Kelas Kerawanan Longsor Kota Semarang Sangat Rawan 0,31%
Rawan Cukup Rawan 1,20% 13,32%
Tidak Rawan 24,66%
Agak Rawan 60,51%
Gambar 4.12 Luas kelas kerawanan longsor kota Semarang
Tabel 4.9 & 4.10 dan gambar 4.12 menyajikan luas dari masing-masing tingkat kerawanan, dan dapat disimpulkan sebagian besar wilayah kota Semarang masuk dalam kelas “agak rawan”, yaitu 60,51% dari total luasnya, yaitu sebesar 23266,315 ha. Sedangkan tingkat kelas “sangat rawan” merupakan yang paling rendah total luas areanya, hanya 0,31%, yaitu sebesar 120,547 ha. Peta kerawanan longsor (lihat gambar 4.11) memperlihatkan bahwa daerah yang sangat rawan dipengaruhi besar oleh parameter kelerengan dengan tingkat kelerengannya >40% (lihat kembali gambar 4.3 peta kelerengan). Kelas sangat rawan paling banyak terdapat di kecamatan-kecamatan dibawah ini, dengan luas masing-masing yaitu: -
Ngalian
: 62,234 ha
-
Mijen
: 15,387 ha
-
Banyumanik
: 15,106 ha
-
Semarang Barat
: 11,217 ha
-
Tembalang
: 8,113 ha
karena parameter kerengan memiliki bobot yang paling besar, yaitu 40. Kelas agak rawan paling banyak ditemui di daerah utara, yang sebagian besar merupakan daerah permukiman dan memiliki kelerengan 0-8%.
IV-16
4.3
Validasi Hasil Pada subbab ini dijelaskan mengenai validasi hasil, yaitu membandingkan
hasil Penelitian terhadap peta titik longsor BPBD kota Semarang tahun 2012 sebagai pengontrol. Validasi hasil Penelitian disajikan dalam bentuk peta dan tabel.
Gambar 4.13 Peta titik riwayat longsor kota Semarang (Sumber: Hasil pengolahan, 2013)
Pada pengujian hasil Penelitian ini, hasil validasi yang dianggap benar adalah titik-titik kejadian longsor yang masuk ke dalam kelas kerawanan “Cukup Rawan”, “Rawan”, dan “Sangat Rawan”, sedangkan lainnya tidak.
IV-17
Tabel 4.10 Hasil Validasi Lokasi
Koordinat
Kelurahan
Kecamatan
X
Y
Kelas Kerawanan
Validasi
Nilai
1
Jabungan
Banyumanik
438841
9217662
Cukup Rawan
Ya
1
2
Jabungan
Banyumanik
438600
9217303
Cukup Rawan
Ya
1
3
Gedawang
Banyumanik
436147
9216417
Cukup Rawan
Ya
1
4
Gedawang
Banyumanik
436288
9216899
Cukup Rawan
Ya
1
5
Srondol Kulon
Banyumanik
434670
9218531
Cukup Rawan
Ya
1
6
Srondol Kulon
Banyumanik
434435
9219475
Rawan
Ya
1
7
Ngesrep
Banyumanik
436592
9222169
Cukup Rawan
Ya
1
8
Ngesrep
Banyumanik
437236
9222361
Cukup Rawan
Ya
1
No.
9
Ngesrep
Banyumanik
436100
9222263
Cukup Rawan
Ya
1
10
Srondol Kulon
Banyumanik
435215
9221325
Cukup Rawan
Ya
1
11
Padangsari
Banyumanik
436559
9217641
Cukup Rawan
Ya
1
12
Pudak Payung
Banyumanik
435051
9215374
Tidak Rawan
Tidak
0
13
Pudak Payung
Banyumanik
434567
9214644
Agak Rawan
Tidak
0
14
Mangkang Kulon
Tugu
422123
9229559
Rawan
Ya
1
15
Jatingaleh
Candisari
436841
9222898
Cukup Rawan
Ya
1
16
Karanganyar Gunung
Candisari
437249
9223536
Rawan
Ya
1
17
Jatingaleh
Candisari
436746
9224181
Cukup Rawan
Ya
1
18
Karangrejo
Gajah Mungkur
435006
9223699
Cukup Rawan
Ya
1
19
Bedan Duwur
Gajah Mungkur
433830
9224109
Cukup Rawan
Ya
1
20
Gajah Mungkur
Gajah Mungkur
434228
9224900
Cukup Rawan
Ya
1
21
Gajah Mungkur
Gajah Mungkur
434866
9225095
Rawan
Ya
1
22
Lempongsari
Gajah Mungkur
435272
9226226
Rawan
Ya
1
23
Bendungan
Gajah Mungkur
434790
9226524
Cukup Rawan
Ya
1
24
Bendungan
Gajah Mungkur
434477
9226248
Cukup Rawan
Ya
1
25
Petompon
Gajah Mungkur
434230
9226330
Cukup Rawan
Ya
1
26
Petompon
Gajah Mungkur
434090
9226415
Cukup Rawan
Ya
1
27
Petompon
Gajah Mungkur
434201
9226621
Cukup Rawan
Ya
1
28
Bedan Ngisor
Gajah Mungkur
433659
9225653
Cukup Rawan
Ya
1
29
Sukorejo
Gunungpati
432297
9223278
Cukup Rawan
Ya
1
30
Sekaran
Gunungpati
432742
9221371
Cukup Rawan
Ya
1
31
Kedung Pane
Mijen
429181
9223784
Rawan
Ya
1
32
Wonolopo
Mijen
424235
9219970
Agak Rawan
Tidak
0
33
Banbankerep
Ngaliyan
430258
9224851
Cukup Rawan
Ya
1
34
Kalipancur
Semarang Barat
431312
9225221
Cukup Rawan
Ya
1
35
Pedurungan Kidul
Pedurungan
442160
9223881
Agak Rawan
Tidak
0
36
Manyaran
Semarang Barat
432337
9225988
Cukup Rawan
Ya
1
37
Manyaran
Semarang Barat
431975
9225840
Rawan
Ya
1
38
Kembang Arum
Semarang Barat
430965
9226695
Rawan
Ya
1
IV-18
39
Gisik Drono
Semarang Barat
431930
9226856
Cukup Rawan
Ya
1
40
Gisik Drono
Semarang Barat
432218
9226810
Sangat Rawan
Ya
1
41
Kalibanteng Kulon
Semarang Barat
431426
9227479
Agak Rawan
Tidak
0
42
Kembang Arum
Semarang Barat
430840
9227253
Agak Rawan
Tidak
0
43
Kembang Arum
Semarang Barat
430444
9227242
Agak Rawan
Tidak
0
44
Kembang Arum
Semarang Barat
430639
9227049
Cukup Rawan
Ya
1
45
Krapyak
Semarang Barat
430030
9227621
Cukup Rawan
Ya
1
46
Ngemplak Simongan
Semarang Barat
433249
9226038
Sangat Rawan
Ya
1
47
Ngemplak Simongan
Semarang Barat
433291
9226347
Cukup Rawan
Ya
1
48
Randusari
Semarang Selatan
434755
9227572
Sangat Rawan
Ya
1
49
Pleburan
Semarang Selatan
436467
9226157
Agak Rawan
Tidak
0
50
Mugasari
Semarang Selatan
435555
9227386
Sangat Rawan
Ya
1
51
Tandang
Tembalang
438993
9223847
Cukup Rawan
Ya
1
52
Sambiroto
Tembalang
439860
9223477
Cukup Rawan
Ya
1
53
Sendangguwo
Tembalang
439564
9224923
Cukup Rawan
Ya
1
54
Sendangguwo
Tembalang
439770
9225112
Agak Rawan
Tidak
0
55
Sendangguwo
Tembalang
439793
9224895
Cukup Rawan
Ya
1
56
Sendang Mulyo
Tembalang
441539
9223156
Cukup Rawan
Ya
1
57
Sendang Mulyo
Tembalang
442877
9221502
Cukup Rawan
Ya
1
58
Sambiroto
Tembalang
439283
9222997
Cukup Rawan
Ya
1
59
Karang Malang
Mijen
439283
9222997
Agak Rawan
Tidak
0
60
Penggaron Kidul
Pedurungan
439283
9222997
Agak Rawan
Tidak
0
61
Penggaron Kidul
Pedurungan
443653
9224334
Cukup Rawan
Ya
1
Total
50
Sumber: BPBD kota Semarang (2012) dan hasil pengolahan (2013)
Tabel 4.10 menunjukan tingkat akurasi Penelitian ini berdasarkan kejadian longsor pada tahun 2012 adalah sebanyak 50 kejadian atau sebesar 81,97%, sedangkan yang tidak sesuai berjumlah 11 kejadian atau sebesar 18,03%. 4.4
Kejadian Tanah Longsor di Kota Semarang Tahun 2012 Kejadian longsor di kota Semarang memiliki intensitas yang cukup tinggi.
Berikut adalah daftar cuplikan kejadian longsor yang disajikan dalam tabel 4.11.
IV-19
Tabel 4.11 Data kejadian longsor di kotaSemarang tahun 2012
(Sumber: BPBD kota Semarang) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Waktu Tanggal Hari 2 Januari Senin 10 Januari Selasa 12 Januari Kamis 26 Januari Kamis 26 Januari Kamis 27 Januari Jumat 30 Januari Senin 30 Januari Senin 30 Januari Senin 30 Januari Senin 30 Januari Senin 31 Januari Selasa 3 Februari Jumat 3 Februari Jumat 3 Februari Jumat 5 Februari Minggu 7 Februari Selasa 12 Februari Minggu 19 Februari Minggu 26 Maret Senin 25 April Rabu 2 Mei Rabu 7 Mei Senin 5 November Senin 6 Desember Kamis 22 Desember Sabtu 29 Desember Sabtu
Jam 02.00 22.55 09.30 23.35 23.36 00.30 19.00 20.30 22.00 23.00 23.45 08.00 08.30 17.00 20.30 07.00 20.30 05.00 18.00 22.00 23.00 19.10 16.30 18.30 21.30 17.00 15.00
Lokasi Kecamatan Kelurahan Candi Sari Karanganyar Gunung Gajah Mungkur Bendungan Ngaliyan Tambak Aji Semarang Barat Kembang Arum Semarang Barat Bojong Salaman Gajah Mungkur Gajah Mungkur Semarang Barat Kembang Arum Gajah Mungkur Lempongsari Candi Sari Karanganyar Gunung Gajah Mungkur Lempongsari Candi Sari Candi Tembalang Tandang Semarang Barat Kembang Arum Semarang Selatan Randusari Pedurungan Plamongan Sari Tembalang Tandang Candi Sari Wonotinggal Tembalang Jangli Ngaliyan Wonosari Ngaliyan Purwoyoso Gajah Mungkur Lempongsari Candi Sari Karanganyar Gunung Banyumanik Srondol Kulon Gajah Mungkur Lempongsari Tembalang Jangli Semarang Barat Kalibanteng Tembalang Kedungmundu
Penyebab Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras Hujan Deras
Tanah longsor terjadi tidak hanya dikarenakan oleh satu sebab saja, namun oleh beberapa sebab yang kompleks, bahkan bencana tanah longsor dapat terjadi secara tiba-tiba, namun proses yang membuat wilayah tersebut berpotensi longsor ternyata telah terjadi dalam kurun waktu yang relatif lama. Sebagian besar kejadian tanah longsor terjadi ketika suatu area yang mempunyai potensi longsor diguyur hujan, baik itu hujan deras maupun ringan, dan dalam waktu yang lama maupun singkat, hal ini dikarenakan setiap wilayah memiliki tingkat kerawanan
IV-20
yang berbeda-beda. Area yang sangat rawan longsor ketika diguyur dengan curah hujan yang ringan dan sebentar akan sangat berpotensi terjadi longsor, namun area yang agak dan cukup rawan akan membutuhkan curah hujan yang sangat deras dan lama untuk terjadi longsor.
Gambar 4.14 Longsor di kec. Semarang Barat dan kec. Ngaliyan tahun 2012 (Sumber: BPBD kota Semarang)
Kejadian longsor pada gambar 4.14 terjadi pada tanggal 30 Januari dan 19 Februari tahun 2012 (lihat tabel, no.7 dan 19). Juga terlihat bahwa tanah longsor terjadi di daerah yang tingkat kelerengannya sangat tinggi, dan dipicu juga oleh curah hujan yang sangat deras.
4.5
Survey Hasil Pada subbab ini dijelaskan mengenai survey hasil, yaitu membandingkan
hasil kerawanan longsor dengan kondisi lapangan yang sebenarnya dengan melakukan survey secara langsung. Hasil survey ini disajikan dalam bentuk peta titik survey hasil (peta kerawanan yang ditampalkan dengan peta jalan, titik survey) koordinat titik, deskripsi area, dan foto-foto hasil survey sebagai dokumentasi.
IV-21
Gambar 4.15 Peta titik validasi lapangan (Sumber: Hasil pengolahan, 2013)
4.3.1
Tidak Rawan Merupakan daerah yang tidak memiliki kemungkinan terjadi longsor.
Masuk dalam kelas “Tidak Rawan” dengan range Total Bobot Akhir (TBA) adalah 7,10 – 13,96.
Gambar 4.16 Titik sampel lokasi dengan tingkat tidak rawan longsor
IV-22
1. Lokasi Titik WGS84 UTM S49 (m)
: 438823,746; 9228292,040
WGS84 Geodetic (°)
: 6,981212931 LS; 110,446153817 BT
2. Deskripsi Area Berada di kelurahan Sambirejo, kecamatan Gayamsari. Fisik lokasi ini berupa sawah tepat di sebelah utara Masjid Agung Jawa Tengah. Secara visual, lokasi ini masuk dalam kelas kelerengan 0-8% dan kelas penggunaan lahan sawah.
Gambar 4.17 Lokasi tidak rawan longsor (dokumentasi survey tahun 2013)
4.3.2
Agak Rawan Merupakan daerah yang sedikit memiliki kemungkinan terjadi longsor.
Masuk dalam kelas “Agak Rawan” dengan range Total Bobot Akhir (TBA) adalah 13,97 – 20,82.
Gambar 4.18 Titik sampel lokasi dengan tingkat agak rawan longsor
IV-23
1. Lokasi Titik WGS84 UTM S49 (m)
: 436331,092; 9227427,085
WGS84 Geodetic (°)
: 6,989009858 LS; 110,423578287 BT
2. Deskripsi Area Berada di kelurahan Pekunden, kecamatan Semarang Tengah, merupakan pusat kota Semarang, yaitu di kawasan Simpang Lima. Fisik lokasi ini berupa perkotaan. Secara visual, lokasi ini masuk dalam kelas kelerengan 0-8% dan kelas penggunaan lahan permukiman.
Gambar 4.19 Lokasi agak rawan longsor (dokumentasi survey tahun 2013)
4.3.3
Cukup Rawan Merupakan daerah yang cukup memiliki kemungkinan terjadi longsor.
Masuk dalam kelas “Cukup Rawan” dengan range Total Bobot Akhir (TBA) adalah 20,83 – 27,68.
Gambar 4.20 Titik sampel lokasi dengan tingkat cukup rawan longsor
IV-24
1. Lokasi Titik WGS84 UTM S49 (m)
: 436235,180; 9221801,635
WGS84 Geodetic (°)
: 7,039893785 LS; 110,422647313 BT
2. Deskripsi Area Berada di kelurahan Ngesrep, kecamatan Banyumanik. Fisik lokasi ini berupa tempat hiburan, yaitu resto, karaoke keluarga, dan hotel di sebelah timur hutan Gombel. Secara visual, lokasi ini masuk dalam kelas kelerengan 15-25% dan kelas penggunaan lahan permukiman.
Gambar 4.21 Lokasi cukup rawan longsor (dokumentasi survey tahun 2013)
4.3.4
Rawan Merupakan daerah yang memiliki kemungkinan terjadi longsor. Masuk
dalam kelas “Rawan” dengan range Total Bobot Akhir (TBA) adalah 27,69 – 33,54.
Gambar 4.22 Titik sampel lokasi dengan tingkat rawan longsor
IV-25
1. Lokasi Titik WGS84 UTM S49 (m)
: 431470,598; 9223740,149
WGS84 Geodetic (°)
: 7,022303898 LS; 110,379531774 BT
2. Deskripsi Area Berada di kelurahan Sukorejo, kecamatan Gunungpati. Fisik lokasi ini berupa bukit. Secara visual, lokasi ini masuk dalam kelas kelerengan 2540% dan kelas penggunaan lahan kebun campuran.
Gambar 4.23 Lokasi rawan longsor (dokumentasi survey tahun 2013)
4.3.5
Sangat Rawan Merupakan daerah yang sangat memiliki kemungkinan terjadi longsor.
Masuk dalam kelas “Sangat Rawan” dengan range Total Bobot Akhir (TBA) adalah 34,55 – 41,40.
Gambar 4.24 Titik sampel lokasi dengan tingkat sangat rawan longsor
IV-26
1. Lokasi Titik WGS84 UTM S49 (m)
: 435267,112; 9222213,752
WGS84 Geodetic (°)
: 7,036155094 LS; 110,413887017 BT
2. Deskripsi Area Berada di kelurahan Banyumanik, kecamatan Banyumanik. Fisik lokasi ini berupa rumah-rumah yang kontur tanahnya sangat curam di sebelah timur laut Gombel Golf. Secara visual, lokasi ini masuk dalam kelas kelerengan >40% dan kelas penggunaan lahan permukiman serta kebun campuran. (1. akses jalan yang curam, 2. rumah yang terlihat sangat rawan longsor, 3 dan 4. kejadian longsor yang ditemukan saat survey).
1
2
3
4
Gambar 4.25 Lokasi sangat rawan longsor (dokumentasi survey tahun 2013)
IV-27