BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam pembahasan
perlu dipaparkan mengenai profil dan tugas pokok
dari perpustakaan IPB. Berkenaan dengan kebijakan pengembangan/pengadaan koleksi, dalam pelaksanaan tugasnya
perpustakaan telah memiliki kebijakan
pengembangan koleksi secara tertulis. Kebijakan tersebut menjadi acuan dalam proses pengembangan koleksi sehingga pelaksanaan kegiatan dapat terukur dan terencana dengan baik. 4.1. Visi,Misi dan Tugas Pokok Perpustakaan IPB Visi Perpustakaan IPB adalah: Menjadikan Perpustakaan IPB sebagai sistem layanan informasi,
deposit
dan
kearsipan yang berbasis teknologi
informasi yang mendukung riset kelas dunia dengan kompetensi utama pertanian tropika dan biosains serta berkarakter kewirausahaan”. Sedangkan Misi Perpustakaan IPB tahun adalah : a. Menyediakan pusat layanan perpustakaan modern bagi civitas akademika IPB dan masyarakat umumnya; b. Menyediakan informasi yang mendukung tridharma perguruan tinggi dan riset kelas dunia dengan kompetensi utama pertanian tropika dan biosains; c. Mengembangkan jaringan perpustakaan global pada lingkup nasional dan internasional; d. Memperluas akses informasi untuk peningkatan mutu pendidikan; e. Menciptakan lingkungan gemar baca yang tertib, nyaman dan bersahabat; f. Menciptakan dan mengelola mendukung akuntabilitas.
sistem kearsipan dan deposit yang
28 Tugas Pokok dan Fungsi Perpustakaan A. Tugas Pokok Perpustakaan 1. Menyusun, merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang
bertujuan
menyediakan
sistem
layanan
informasi
dan
pengetahuan global berbasis teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan program tridharma yang mendukung perguruan tinggi berbasis riset kelas dunia dengan kompetensi utama pertanian tropika dan biosains serta berkarakter kewirausahaan; 2. Menyusun, merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dalam mengelola dan mengembangkan Pusat Arsip Institut. B. Fungsi Perpustakaan 1. Menyediakan sumberdaya pustaka (informasi) pertanian tropika dan biosains untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan program akademik (tridharma); 2. Menyediakan fasiltas belajar yang lengkap dan berkualitas untuk kepentingan sivitas akademika dan masyarakat umum, sesuai dengan kemampuan keuangan Institut; 3. Mengumpulkan,
mengolah,
memproduksi,
menyimpan
dan
memberikan informasi serta menyebarluaskan hasil karya di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; 4. Mengembangkan sistem jaringan informasi pada perguruan tinggi di tingkat nasional maupun internasional di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; 5. Melestarikan ilmu pengetahuan dan seni; 6. Menciptakan lingkungan gemar baca yang tertib, nyaman dan bersahabat; 7. Mengelola sistem arsip institut; 8. Mengembangkan sistem arsip institut.
29 Untuk mendukung visi, misi dan pelaksanaan tugas, pokok dan fungsinya perpustakaan dalam kegiatan teknisnya di dukung oleh bidang pengembangan dan pengelolaan bahan perpustakaan . Tugas pokok bidang ini adalah menyusun dan melaksanakan rencana pengembangan dan
pengolahan, serta memantau dan
mengevaluasi bahan perpustakaan yang menjadi koleksi Perpustakaan IPB. Adapun fungsi Bidang Pembinaan dan Pengelolaan Bahan Perpustakaan adalah: mengidentifikasi ketersediaan bahan pustaka dan informasi di perpustakaan pusat maupun unit di lingkungan IPB; melakukan analisis kebutuhan bahan pustaka dan informasi serta membuat rencana dan usulan pengembangannya; melakukan administrasi pengadaan bahan pustaka; melakukan updating dan indeksasi bahan pustaka; melakukan pemantauan dan evaluasi pengadaan bahan pustaka; dan menyusun publikasi sekunder. Sesuai
tugas pokok dari bidang pembinaan dan pengelolaan bahan
perpustakaan, diantaranya adalah mengevaluasi bahan perpustakaan. Maka kegiatan evaluasi harus terus dilaksanakan agar bahan pustaka khususnya bahan pustaka elektronik
sesuai dengan kebutuhan pengguna. Perpustakaan IPB
melanggan database jurnal elektronik sejak tahun 2009, database yang dilanggan diantaranya adalah EBSCO. Evaluasi yang terpusat pada koleksi belum pernah dilaksanakan, padahal kegiatan tersebut sangat penting dilakukan untuk mengetahui apakah subjek dari judul jurnal
tersebut sudah relevan dengan
disiplin ilmu yang ada di Institut Pertanian Bogor 4.2. Analisis dan Pembahasan Pada bab ini dibahas hasil analisis kekuatan dan kelemahan dari judul jurnal elektronik EBSCO dan penerapan metode conspectus untuk menentukan level koleksi dari judul-judul jurnal elektronik tersebut. Penelitian menggunakan teknik penilaian terhadap koleksi (collectionbased technique). Metode conspectus dipilih dengan alasan : 1. Penjabaran subjek dalam conspectus yang mengacu pada skema klasifikasi LC dan DDC dapat memberikan deskripsi singkat mengenai keadaan koleksi
30 2. Koleksi aktual dan pola pengoleksian bahan literatur dapat digambarkan
melalui
indikator-indikator
yang
memungkinkan
perbandingan secara langsung. 3. Metode ini dapat memberikan peta kekuatan dan kelemahan koleksi secara langsung melalui penjabaran subjek disiplin ilmu yang diteliti beserta indikator yang menyertainya sebagai informasi keadaan aktual koleksi. 4. Metode ini juga dapat menggambarkan informasi koleksi inti (core collection) dari perpustakaan. Penjabaran disiplin ilmu dalam penjabaran subjek kerangka kerja conspectus sangat tepat diterapkan pada perpustakaan perguruan tinggi karena lebih sesuai dengan keadaan koleksi perpustakaan. Pembahasan dimulai dari distribusi
klasifikasi subjek dari judul-judul
jurnal pada jurnal elektronik EBSCO, kekuatan dan kelemahan koleksi dari jurnal elektronik dan analisis bahasa. Metode conspectus, dalam penerapannya relatif sederhana, conspectus menggunakan nilai tingkatan numerik untuk memberikan gambaran mengenai Current Collection, Acquisition Commitment dan Collection Goal. Penilaian numerik menggunakan indikator skala 0-5 di mana masing-masing level adalah kode standar yang menjelaskan jenis aktivitas yang dapat didukung oleh aras koleksi (collection level). Pencantuman kode bahasa yang digunakan penting untuk dilakukan dalam mengukur intensitas koleksi. Dengan kode bahasa dapat diketahui variasi bahasa dari
judul jurnal elektronik yang diteliti. Dalam membuat perkiraan dan
mendeskripsikan intensitas koleksi menurut kode bahasa, menggunakan kode standar. Seperangkat kode bahasa diberikan kepada subjek untuk mengidentifikasi variasi bahasanya . 4.2.1 Pembuatan/Penentuan Klasifikasi Subjek Judul Jurnal Dalam melakukan klasifikasi subjek koleksi jurnal dalam basis data Academic Search Complete jurnal elektronik EBSCO menggunakan bagan klasifikasi Universal Decimal Classification (UDC), karena UDC penentuan
31 klasifikasinya lebih spesifik sehingga sesuai Institut Pertanian Bogor (lampiran 1).
untuk koleksi perpustakaan di
Berdasarkan hasil analisis klasifikasi
subjek pada 11945 judul jurnal yang ada pada database
Academic Search
Complete jurnal elektronik EBSCO yang dilanggan oleh Institut Pertanian Bogor (lampiran 2). Klas 6 (Ilmu-ilmu terapan/teknologi) menempati urutan pertama dengan persentasi 36 persen. Klas utama lainnya menempati urutan kedua dan ketiga utama dengan jumlah persentasinya sama yaitu 20% meliputi distribusi klas 3 (Ilmu Sosial) dan distribusi klas 5 (Ilmu Terapan). Tabel 5 menunjukkan ringkasan distribusi klas utama klasifikasi subjek persepuluhan UDC.
Tabel 5 Distribusi klas utama klasifikasi subjek persepuluhan UDC No.
Persentasi
No Klas
Golongan
1
0 Karya Umum
2
Jumlah (%) 1035
9
1 Filsafat & Psikologi
523
4
3
2 Agama
259
2
4
3 Ilmu-Ilmu Sosial
2360
20
5
5 Ilmu-ilmu Murni
2385
20
6
6 Ilmu-ilmu Terapan
4337
36
7
7 Kesenian
398
3
8
8 Kesusastraan
344
3
9
9 Geografi & Sejarah Umum
304
3
11945
100
Total
Penentuan klasifikasi subjek dianalisis dari judul jurnal, jika judul jurnal tidak mencerminkan subjek maka perlu membuka isi dari jurnal tersebut. Penentuan klasifikasi subjek dilakukan oleh penulis kemudian diinput kedalam program Winisis versi window agar mempermudah dalam proses pengolahan data. Berdasarkan jumlah 9 fakultas yang ada di Institut Pertanian Bogor yang terdiri dari fakultas pertanian, fakultas kedokteran hewan, fakultas perikanan, fakultas peternakan, fakultas kehutanan, fakultas teknologi pertanian, fakultas MIPA, fakultas ekonomi manajemen dan fakultas ekologi manusia. Distribusi
32 klasifikasi subjek untuk memenuhi kebutuhan fakultas tersebut terdapat di klas 3 (ilmu-ilmu sosial), klas 5 (ilmu-ilmu murni) dan klas 6 (ilmu-ilmu teknologi). Jika dilihat dari jumlah persentasi klas 3, klas 5 dan klas 6 sebanyak 76% merupakan klas utama dari jurnal pada basis data Academic Search Complete yang merupakan bahan literatur, sedangkan sebanyak 24% tersebar pada klas 0, 1, 2, 7, 8 dan 9 merupakan jurnal-jurnal pendukung diluar disiplin ilmu yang ada di Institut Pertanian Bogor. Pihak manajemen perpustakaan melanggan jurnal elektronik, untuk mendukung civitas akademika IPB khususnya mahasiswa Strata 1 (S1), Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3) agar memanfaatkan jurnal ilmiah tersebut dalam penyusunan tugas akhirnya.
Klas 0 (Karya Umum) Karya umum berada pada peringkat ke 4 sebanyak 9%, jumlah judul jurnal sebanyak 1095 menyebar pada subjek komputer, penelitian, informasi, perpustakaan, dan ilmu pengetahuan. Subjek relevan di koleksi karena secara umum diperlukan oleh pengguna dari berbagai disiplin ilmu. Jurnal untuk penelitian (research) dikeluarkan oleh penerbit yang berkwalitas diantaranya Taylor and Francis, Sage Publ dan Routledge.
Klas 1 (Filsafat, Psikologi) Jika dianalisis judul-judul jurnal untuk psikologi manusia, gender dan kesehatan manusia relevan untuk mahasiswa fakultas ekologi manusia terutama untuk mahasiswa S1,S2 dan S3 dalam penyusunan tugas akhirnya. Dari jumlah jurnalnya, subjek psikologi mendominasi dibanding subjek lainnya. Penerbit jurnal diantaranya dari Elsevier, Wiley-Blackwell, Sage dan penerbit berkwalitas lainnya.
Klas 2 (Agama) Jumlah jurnal subjek agama dalam basis data Ebsco berjumlah 259 dengan presentasi 2%. Subjek agama dari database jurnal elektronik EBSCO kurang cocok untuk dikoleksi karena subjeknya terlalu spesifik disamping di IPB tidak ada fakultas agama.
33
Klas 3 (Ilmu-ilmu Sosial) jika dianalisis dari judul jurnalnya, subjek pendidikan (378) dan sosiologi (316) lebih dominan padahal untuk memenuhi fakultas ekonomi manajemen yang diperlukan adalah subjek ekonomi (330). Untuk jurnal subjek sosiologi, jika diamati belum dapat memenuhi kebutuhan fakultas ekologi manusia karena jurnalnya masih bersifat umum.
Klas 5 (Ilmu-ilmu Murni) Hasil analisis subjek dari judul jurnal, ketersediaan subjek matematika (51), biologi (57), chemistry (54), fisika (53) jumlahnya lebih dominan disamping itu jurnalnya bersifat ilmiah dibanding subjek lain. Jurnal ilmiah sangat diperlukan dalam mendukung penelitian khususnya mahasiswa S1, S2 dan S3. Judul jurnal subjek 5 (ilmu-ilmu murni) mayoritas diterbitkan oleh penerbit yang berkwalitas seperti : Elsevier, Springer, Wiley-Blackwell, Thomson-Francis, Routledge, Chambridge.
Klas 6 (Ilmu-ilmu Teknologi) Distribusi klas 6 menempati urutan 1 dengan jumlah judul jurnal 4337 (36%). Hasil analisis klasifikasi subjek pada klas 6 (Ilmu terapan/teknologi) dalam database Academic Search Complete jurnal elektronik EBSCO, untuk ketersediaan subjek kedokteran hewan (619), peternakan (636), kehutanan (630) masih kurang (minim). Untuk bidang pertanian secara luas, seharusnya bisa di penuhi dari paket Academic Search Complete EBSCO, sehingga tidak perlu mengeluarkan
anggaran
untuk menambah subjek lain. Subjek
bidang
kedokteran pada database Academic Search Complete didominasi kedokteran umum.
Klas 7 (Kesenian) Jumlah judul jurnal subjek kesenian 398 (3%), karena jenis koleksinya jurnal maka tidak relevan sebagai bahan literatur karena tidak mendukung proses
34 belajar mengajar di Institut Pertanian Bogor. Subjek kesenian dalam jurnal elektronik EBSCO lebih fokus pada kesenian teater, cinema dan film. Klas 8 (Kesusastraan) Untuk jenis koleksi jurnal, subjek kesuansastra
tidak relevan untuk
dilanggan di IPB karena disamping tidak diperlukan oleh pengguna IPB, dari segi penganggaran tidak mendukung. Sesuai dengan kebijakan pengembangan koleksi, bahan pustaka yang dilanggan/diadakan harus yang mendukung pendidikan, pengajaran dan penelitian.
Klas 9 (Geografi, Sejarah umum) Klas ini masih relevan dalam mendukung pembelajaran dan penelitian sebagai literatur pendukung. Jurnal sejarah mencakup berbagai subjek seperti sejarah pendidikan, sejarah agama, sejarah keluarga, sejarah teknologi dan sebagainya. Diterbitkan dari berbagai negara sehingga jenis bahasanya bervariasi.
4.2. 2. Penentuan Tingkat Koleksi (Kekuatan dan Kelemahan) Setelah hasil distribusi klasifikasi subjek diketahui, untuk kekuatan dan kelemahan dari jurnal basis data jurnal elektronik Academic Search Complete EBSCO adalah penerapan pada metode conspectus yaitu mengenai tingkat (level) koleksi. Hasil evaluator merupakan penerapan dari hasil distribusi klas dengan sampel yang telah ditentukan, dengan tabel tingkat koleksi (0 – 5). Penentuan level conspectus pada database jurnal electronic Academic Search Complete EBSCO dilakukan oleh evaluator luar (dosen) sesuai bidang ilmu terkait dan evaluator dari perpustakaan (pustakawan) (lampiran 3). Untuk klas 3 (Ilmu-ilmu Sosial), klas 5 (Ilmu-ilmu Murni) dan klas 6 (Ilmu-ilmu Terapan), evaluator berasal dari dosen sesuai bidang ilmunya. Sedangkan untuk klas 0, 1, 2, 7, 8 dan 9, evaluator dari pustakawan (pustakawan muda, pustakawan madya). Penilaian Evaluator untuk Kekuatan dan kelemahan yang dilaksanakan pada penelitian ini terfokus pada judul-judul jurnal dengan melihat CCL (Aras Koleksi Aktual). Penilaian kode bahasa tidak dinilai, karena secara umum jurnal
35 elektronik EBSCO berbahasa Inggris. Evaluator menilai 340 sampel dengan distribusi klas 0-9, Hasil Penilaian Evaluator untuk judul jurnal elektronik EBSCO dapat dilihat pada Tabel 6 berikut : Tabel 6
Rekapitulasi hasil penilaian kekuatan dan kelemahan jurnal elektronik
EBSCO No Klas
Subjek
CCL (Current Collection Level) (Aras Koleksi Aktual) 0
0
Karya Umum
1
Filsafat dan Psikologi
2
Agama
3
Ilmu-ilmu Sosial Ilmu-ilmu Murni Ilmu-ilmu Terapan
5 6
1
1a
1b
5
2
2a
5
6
2b
3
16
5
3a
3b
4
5
Jml 31
8
8
2
8 41
1
20
5
1
67
27
38
82
8
2
68
13 18
6
127
7
Kesenian
10
2
12
8
Kesusastraan
8
2
10
9
Geografi dan Sej Umum
5
Jumlah
36
2 5
6
2
47
17
57
2 6
116
9 46
2
Berdasarkan Tabel 6, dapat diketahui jumlah jurnal tertinggi pada klas 3 (ilmu-ilmu ), klas 5 (ilmu-ilmu murni) dan klas 6 (Ilmu-ilmu terapan), jurnal tersebut merupakan jurnal inti ( core journal) yang diperlukan dalam proses pendidikan, pengajaran dan penelitian di Institut Pertanian Bogor. Penilaian kekuatan dan kelemahan koleksi klas-subjek : Klas 0 (Karya Umum) Karya umum di dalamnya mencakup subjek ilmu pengetahuan, dokumentasi, informasi, perpustakaan dan komputer. Sampel sebanyak 31, penilaian evaluator berkisar pada level
1 (minimal level), level 2 (basic
information level), 2b (basic information level-advanced) dan level 3 (study/instructional support level). Penilaian judul jurnal level 1 merupakan jurnal
340
36 yang berisi informasi dasar
yang direview secara berkala dan biasanya sebagai
jurnal pendukung. Penilaian evaluator pada level 3 untuk subjek komputer menggambarkan bahwa jurnal bidang komputer perlu dikoleksi terutama untuk departemen ilmu komputer dalam rangka mendukung proses pembelajaran dan penelitian. Kekuatan koleksi dapat ditingkatkan pada level 3a, 3b dan 4 agar dapat menjadi bahan referensi mahasiswa S2 dan S3.
Klas 1 (Filsafat, Psikologi) Penilaian evaluator untuk klas 1 subjek filsafat, psikologi berada pada level 3 (study/instructional support level), menggambarkan bahwa jurnal tersebut diperlukan sebagai bahan rujukan pada disiplin ilmu tertentu. Jurnal dengan subjek psikologi sangat diperlukan dalam penelitian ilmu sosial. Kekuatan koleksi dapat ditingkatkan pada level 3a, 3b dan 4, agar pemanfaatannya lebih maksimal terutama untuk mahasiswa S1, S2 dan S3 terutama untuk fakultas ekologi manusia, sebagai bahan rujukan dalama penyusunan tugas akhirnya.
Klas 2 (Agama) Penilaian evaluator untuk klas 2 (agama) berada pada level 2 (basic information level), sebagai literatur pendukung jurnal agama diperlukan dalam rangka memenuhi tugas tetapi tidak untuk penelitian. Jika dilihat dari judul jurnal, jurnal agama Islam mendominasi pada database academic source complete. Level koleksi tidak perlu ditingkatkan mengingat IPB tidak memfokuskan penelitian agama.
Klas 3 (Ilmu-ilmu Sosial) Kekuatan koleksi tertinggi pada klas 3 (ilmu-ilmu sosial) berada pada level 2 mencakup jurnal bidang hukum, pendidikan dan politik. Jurnal bidang tersebut, untuk kebutuhan pengguna perpustakaan IPB hanya sebagai jurnal pendukung bukan sebagai jurnal inti yang diperlukan sebagai bahan literatur. Level 3 dan 3b berada pada jurnal sosiologi dan ekonomi. Kondisi tersebut memungkinkan karena jurnal subjek sosiologi dan ekonomi mendukung untuk fakultas ekonomi dan fakultas ekologi manusia.
37 Level koleksi dapat ditingkatkan pada level 4 dan 5 untuk memenuhi penelitian (research) terutama mahasiswa S1,S2 dan S3 pada fakultas ekonomi manajemen dan fakultas ekologi manusia. Jika dilihat dari jurnal pada Academic Search Complete EBSCO, penilaian pada level tersebut belum ada.
Klas 5 (Ilmu-ilmu terapan) Kekuatan koleksi klas 5 (Ilmu-ilmu murni) pada level 3b (study or instructional support level-advanced) dan level 4 (research level) Artinya jurnaljurnal tersebut bersifat ilmiah dan sangat mendukung kepentingan riset yang akan menjadi bahan referensi mahasiswa S1, S2 dan S3 dalam menyelesaikan tugas akhirnya.
Koleksi jurnal pada klas ini memiliki potensi untuk terus
dikembangkan sebagai koleksi inti perpustakaan. Pada kenyataannya penilaian untuk klas 5 (ilmu-ilmu murni) yang berada pada kisaran level 2-5 memang wajar jika melihat kondisi jurnalnya banyak yang bersifat ilmiah. Berdasarkan penilaian evaluator pada bidangnya, jurnal yang terdapat pada database Academic Search Complete EBSCO banyak dijadikan bahan rujukan dalam pengajaran dan penelitian di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Klas 6 (Ilmu-ilmu terapan) Klas 6 merupakan klas disiplin ilmu utama yang mencakup bidang pertanian, kedokteran hewan, perikanan, peternakan, kehutanan, teknologi dan makanan. Penilaian tertinggi pada level 3b dengan jumlah jurnal terbanyak terutama untuk jurnal pertanian dan bersifat ilmiah sebagai bahan literatur mahasiswa S1, S2 dan S3. Jurnal bidang kedokteran hewan (veterinary) dari jumlah judul masih minim, jika dilihat dari isi jurnal kedokteran hewan jumlah masih minim. Secara umum jurnal pada klas 6 terutama bidang pertanian dalam arti luas, yang terdapat pada database Academic Search Complete EBSCO sudah relevan dengan kebutuhan pengguna IPB. Jurnal-jurnal yang selama ini menjadi bahan rujukan pengguna dalam bentuk tercetak, banyak ditemui secara elektronik dalam database Academic Search Complete EBSCO. Level 4 perlu ditingkatkan
38 dari segi jumlah jurnalnya terutama jurnal-jurnal ilmiah dari penerbit berkwalitas, sehingga dapat meningkatkan kekuatan koleksinya.
Klas 7 (Kesenian), Klas 8 (Kesusastraan) dan Klas 9 (Geografi dan Sejarah Umum) Klas 7 (kesenian) dan 8 (kesusastraan) dominan pada level 0 (out of scope), artinya jurnalnya di luar kebutuhan pengguna. Penilaian level 2 untuk klas 7 (Kesenian) yaitu untuk jurnal bidang arsitektur, mengingat IPB mempunyai Departemen Arsitektur Lansekap yang memungkinkan jurnal tersebut menjadi bahan rujukan. Penilaian level 2 untuk klas 8 untuk jurnal literatur pengajaran bahasa inggris,
jurnal tersebut dapat menjadi rujukan mahasiswa dalam
mempelajari mata kuliah bahasa Inggris. Hasil pembahasan tingkat koleksi (level collection) dari masing-masing klas, untuk kelanjutannya perlu dibuatkan ketentuan dengan pihak penyedia (vendor) agar disediakan paket jurnal yang terseleksi sesuai kebutuhan dari user (pengguna), sehingga anggaran yang tersedia untuk melanggan jurnal elektronik dapat dimanfaatkan secara maksimal. Perpustakaan perlu mengembangkan koleksinya, terutama untuk klas dan subjek tertentu yang terkait dengan bidang pertanian dalam arti luas. Upaya evaluasi secara terus menerus dan peningkatan level jurnal secara konsisten perlu dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlampau lama mengingat
ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesatnya sehingga penelitianpun perlu didukung oleh literatur yang relevan.
4.2.3 Analisis Cakupan Bahasa Judul jurnal elektronik EBSCO didominasi oleh terbitan berbahasa Inggris (80%) selebihnya berbahasa lain (20%). Pada kelas- kelas tertentu ditemukan judul-judul yang menggunakan bahasa selain bahasa Inggris seperti bahasa Jerman, Spanyol dan Perancis. Jurnal elektronik EBSCO memang memuat terbitan dari berbagai negara, dengan pengguna dari seluruh dunia sehingga bahasanya beragam. Untuk pengguna di Institut Pertanian Bogor yang mayoritas menguasai bahasa Inggris,
39 hal tersebut tidak menguntungkan karena jurnal dalam bahasa lain tentu tidak akan dimanfaatkan. Dalam conspectus analisis cakupan bahasa, kode bahasa tidak dibuat rinci sehingga terkesan mengacu ke bahasa Inggris. Kode tersebut akan menjadi sulit apabila diterapkan di daerah atau negara di luar Inggris.
Akan lebih
memungkinkan apabila untuk daerah atau negara di luar Inggris, kode E diubah menjadi kode bahasa untuk daerah tersebut karena melihat keterbatasan koleksi dalam bahasa Inggris.
4.2.4. Komentar Evaluator Evaluator yang terlibat dalam penelitian berasal dari dosen dan pustakawan dari latar belakang evaluator terutama yang ahli dibidangnya maka masukannya akan menjadi bahan pendukung dalam penelitian ini. Komentar evaluator diperlukan sebagai deskripsi singkat mengenai keadaan koleksi. Komentar merupakan pelengkap penilaian numerik terhadap koleksi yang menjelaskan kekuatan khusus atau batas area subjek. Dengan disertainya komentar sebagai alasan penentuan level indikator, maka subjektivitas dapat dikurangi. Dari data yang diperoleh dari evaluator, masing-masing evaluator memberikan masukan perlunya proses seleksi dalam pengembangan koleksi yang melibatkan berbagai unsur dalam lembaga seperti
dosen, mahasiswa dan
pustakawan. Hal ini sangat penting agar jurnal yang dilanggan relevan, berkwalitas, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Jika dilihat dari judul jurnal elektronik EBSCO yang dilanggan Institut Pertanian Bogor, untuk klas 6 (Ilmuilmu terapan) subjek bidang pertanian secara luas perlu dikembangkan juduljudulnya. Untuk itu evaluator menyarankan untuk menambah subjek yang belum terpenuhi seperti subjek kehutanan, food science dan keteknikan. Salah satu produk EBSCOhost adalah membuat sistem pencarian (federated search), search enginee ini mampu
mencari dan membaca dari
berbagai basis data jurnal yang dilanggan maupun OPAC (Online Public Access Catalogue) setempat. Salah satu masukan dari evaluator adalah menyarankan
40 untuk melanggan sistem tersebut. Karena dengan sistim EBSCO Federated Search, akan memudahkan pengguna dalam pencarian informasi. Dari masukan evaluator, penerapan metode conspectus sesuai untuk mengevaluasi dan dapat dijadikan sebagai salah satu dasar pengembangan koleksi. Metode conspectus cukup relevan dalam upaya perpustakaan untuk membentuk koleksi inti perpustakaan dengan tetap tidak mengabaikan kebutuhan informasi pengguna, khususnya di lingkungan perguruan tinggi. Kedalaman koleksi dan kelengkapan koleksi suatu subjek hanya bisa ditemukan pada perpustakaan perguruan tinggi daripada perpustakaan umum. Evaluasi dapat dilakukan secara berkala yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan informasi staf pengajar dan mahasiswa atau mungkin karena pembukaan program baru yang disertai dengan perubahan kurikulum.