BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Perusahaan Telekomunikasi Dengan melihat suatu kondisi perkembangan telekomunikasi yang
saat ini
sebagai salah satunya bisnis penyedia menara base transceiver station (BTS) PT. Lintas Group. Menilai prospek bisnis menara telekomunikasi masih positif dalam jangka panjang, operator telekomunikasi tetap membutuhkan menara BTS untuk menunjang perkembangan teknologi telekomunikasi, misalnya dalam hal layanan data. Perusahaan operator telekomunikasi tetap membutuhkan menara-menara tersebut untuk menjaga kualitas layanannya. Perusahaan telekomunikasi membutuhkan menara-menara ini untuk menjaga agar jaringan mereka terjangkau oleh pelanggan, saat ini operator seluler sudah tidak lagi membangun sendiri menara BTS untuk memenuhi kebutuhan jaringan selularnya. Para operator ini lebih memilih untuk menggunakan jasa untuk menyewa atau membangun BTS. Ini merupakan peluang bisnis bagi PT. Lintas Group dalam melakukan bisnis pada bidang telekomunikasi, yang perlu diperhatikan dalam hal pembangunan menara BTS ini adalah perencanaan untuk menetapkan lokasi pembangunan yang sesuai terhadap tata letak ruang kota/daerah setempat, lokasi pembangunan menara BTS seperti mengetahui menara tersebut apakah terhalang bukit atau bangunan, yang dapat menggangu penerimaan dan pengiriman sinyal.
38
39
4.1.1 Strategi Bisnis Perusahaan PT. Lintas Group memiliki strategi bisnis yang harus dicapai untuk mengembangkan bisnisnya tersebut, menciptakan suatu strategi yang dapat meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhannya agar tetap dapat eksis dalam bisnis di bidang telekomunikasi. Berikut ini strategi bisnis dari PT. Lintas Group: 1. Membangun sistem informasi untuk meningkatkan competitive advantage. 2. Pemberian solusi dalam perencanaan pembangunan menara, transparansi progress terhadap customer.
4.1.2 Produk dan Jasa Perusahaan PT. Lintas Group memiliki fokus usaha pada konstruksi Menara Tower Provider dan Telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) mulai dari perencanaan, konstruksi, mekanikal, dan elektrikal yang terdiri dari : 1. Konstruksi Menara Telekomunikasi dan Provider. Tujuan utamanya adalah meningkatkan pelayanan kepada pengguna telepon seluler sehingga dapat berkomunikasi dimana saja. Permasalahan pembangunan menara BTS umumnya pada masalah lahan, terutama di kota-kota besar yang padat penduduknya. Bila hasil lokasi survey pembangunan menara BTS berada di lokasi hunian yang tidak ada lahan kosong, maka alternatifnya adalah dengan pembangunan menara BTS di atap-atap gedung. Oleh karena itu kita mengenal istilah menara BTS rooftop dan greenfield. Menara BTS greenfield umumnya banyak dijumpai di daerah yang masih banyak lahan kosong.
40
2. Site Acquisition (SITAC). Memberikan suatu solusi bagaimana proses pembebasan suatu lahan (jual beli atau sewa menyewa) untuk penempatan pembangunan prasarana telekomunikasi, dalam hal ini adalah pembangunan menara telekomunikasi dan provider. 3. Maintenance. Memberikan solusi pelayanan perbaikan suatu menara telekomunikasi dan provider dengan penangganan yang cepat sesuai prosedur yang berstandar internasional. 5. Instalasi radio base station. Memberikan pelayanan instalasi radio, memeriksa permasalahan dalam setting radio base station.
4.2 Proses Sistem yang berjalan Pada tahapan mengenai bab ini peneliti mencoba menganalisis kondisi perusahaan yang sedang berjalan dan hasil dari analisis ini bermanfaat untuk melakukan penyesuaian SI/TI pada perusahaan yang akan menghasilkan sebuah portfolio aplikasi. Dukungan sistem aplikasi sistem informasi yang digunakan pada kondisi saat ini belum adanya suatu integrasi sistem pada setiap Divisi perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnis. PT. Lintas Group berkembang di bisnis pembangunan menara (tower) Telekomunikasi dan Tower Provider. Pengalaman dan intensnya hubungan dengan para penyedia jasa telekomunikasi selular (provider) mengarahkan untuk lebih mengenali bidang Teknologi Informasi, termasuk diantaranya penyusunan perencanaan infrastruktur jaringan data nirkabel, perangkat pendukung yang terdiri dari perangkat elektronik,
41
bahkan mengarah kepada usaha yang bersifat layanan data kepada konsumen. Dalam memenuhi kebutuhan perusahaan mengenai tenaga kerja, pada saat ini perusahaan mempunyai 96 orang karyawan yang membantu PT.Lintas Group, rancangan pada struktur organisasi perusahaan terlihat pada Gambar 4.1.
4.2.1 Visi dan Misi Lintas Group 4.2.1.1 Visi Menjadi partner sukses yang dapat memberikan solusi kreatif di segala bidang usaha untuk mencapai hasil yang memenuhi standar mutu, waktu dan biaya.
4.1.1.2 Misi 1. Memberikan pelayanan professional dengan kualitas tertinggi dan intregritas penuh untuk membantu dan mendukung klien mencapai tujuan secara efektif dan efisien. 2. Saling memberikan informasi dan pengetahuan untuk dapat memberikan inovasi dalam penyelesaian pekerjaan sesuai dengan harapan dan keperluan klien. 3. Menciptakan sinergi antara kebutuhan dan harapan klien dengan standar dan regulasi. Nilai-Nilai Lintas Group berawal dari jejak-jejak sejarah implementasi dan karya yang terpelihara hingga kini dan telah menjadi pedoman tersendiri bagi setiap individu dalam bekerja, yaitu:
1. Togetherness
3. Simplicity
5. Smart
2. Be Connected
4. Look Beyond
6. Professional
42
4.2.2 Struktur Organisasi
DIREKTUR
HEAD OF MARKETING MANAGER SITAC, PLN, CME & TI
CME
ADMIN
SPV CME
SPV LOGISTIC
PELAKSANA
ADMIN LOGISTIC
SEKPRO
PRODUKSI
SITAC &PLN
SPV SEKPRO DOC CONTROL
PELAKSANA
PELAKSANA
GUDANG
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Lintas Group.
4.2.3 Proses Bisnis Sebagai perusahaan jasa/rekontruksi menara dan pemberi solusi terhadap pelanggan, inti proses bisnis dari PT Lintas Group adalah memberikan layanan terhadap permintaan dan kebutuhan pelanggan guna menyelesaikan masalah didalam perusahaannya. Pada Gambar 3.2 menjelaskan suatu alur proses kegiatan bisnis perusahaan.
TI
SERVICE
43
Gambar 4.2 Alur proses pembangunan menara. Tahapan ini dimulai pada pengumpulan dokumen dari pihak customer untuk melakukan pembangunan sebuah menara yang di analisa oleh marketing, setelah itu diberikan kepada sekpro untuk membuat surat perintah kerja dan rancangan anggaran pelaksana yang akan ditugaskan ke beberapa Divisi untuk melakukan pengumpulan dokumen, sesuai dengan kebutuhan suatu proyek yang akan dilakukan. Persetujuan antar beberapa pemasok yang berkaitan dengan material tower yang diperlukan dilakukan suatu negoisasi dalam menentukan kesepakatan dan kesanggupan pemasok dalam memenuhi kebutuhan perusahaan, pengiriman material dilakukan ketika surat dokumen perijinan kepada semua pihak telah disetujui baik masyarakan dan pemerintahan. Pada tahapan dalam melakukan pembangunan pencatatan dokumen dilakukan secara berskala sebagai berita acara kepada customer tentang suatu pembangunan menara, pembayaran yang dilakukan customer dilakukan dengan kesepakatan sesuai kontrak.
44
4.2.4 Area Fungsi Bisnis Untuk melakukan proses pengerjaan suatu proyek berdasarkan analisis kondisi yang sedang berjalan dibagi menjadi beberapa Area fungsional dan fungsi bisnis pada PT.Lintas Group Tabel 3.2 adalah sebagai beikut: Tabel 4.1 Area fungsi bisnis PT.Lintas Group. Area Fungsional Marketing
Fungsi Bisnis 1. 2. 3. 4.
Promosi Analisis Kontrak Analisis strategi penjualan. Membuat laporan penjualan
1.
2. 3. Sek Pro
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Membuat SPK Membuat Laporan proyek Kebutuhan pelanggan Membuat laporan pelanggan Membuat data pegawai. Dokumen sertifikasi.
1. 2. 3. 4.
5.
Dukungan Sistem SI/TI
Proses Bisnis Mencari project site tower ke beberapa vendor. •
Penawaran Produk.
•
Visualisasi Produk
1.
Media Website.
2.
Sistem RAB.
Kelengkapan dokumen surat kontrak project. Laporan dokumen untuk diberikan kepada Sekpro. 1. Memberikan SPK untuk pengerjaan Tower 2. Memberikan SPK tersebut kepada departemen SITAC untuk dilakukan proses 3. Membuat data perijinan ke beberapa pihak. Mendapatkan Assplan dan PO dari pihak vendor untuk perancangan pembangunan site tower, Rancangan anggaran pelaksana (RAP) diterima dari CME dan akan dibuatkan SPK. Perijinan terhadap site tower setelah itu melakukan pengecekan terhadap sertifikat tersebut.
6.
Apabila sudah benar maka sertifikat tersebut akan diberikan ke bagian cost control.
7.
Laporan surat kontrak kerja.
8.
Pelaporan semua pelayanan terjadi dalam sebuah proyek.
9.
Sertifikasi surat.
yang
Sistem RAB. Sistem Inventori. Media Website.
45
SITAC
1. 2. 3. 4.
CME
1. 2. 3. 4. 5.
Perijinan / Pemetaan Wilayah. Membuat assplan. Membuat data laporan wilayah. Menentukan titik koordinat wilayah.
Rancangan Anggaran Pelaksana. Rencana pembelian. Inventori kontrol. Membuat data po pembelian. Pengontrolan uji kelayakan
1.
Menerima SPK tersebut untuk ditindak 1. lanjuti sesuai prosedur.
2.
Mencari candidate site sesuai titik koordinat yang tertera pada SPK yang telah diberikan oleh pihak vendor, Setelah candidate site telah ditentukan.
3.
Maka akan dilakukan terhadap warga setempat.
4.
Pelaksana mengumpulkan persyaratan berupa fotokopi dokumen kepemilikan atas lahan tersebut.
5.
Warga dan surat perjanjian sewa tanah. Setelah semua persyaratan dari warga telah terkumpul.
6.
Maka pelaksana akan mengajukan perijinan ke pihak PLN, RT hingga Pemerintah Kota untuk dilakukan sesuai prosedur.
7.
Dokumen-dokumen perijinan.
8.
melakukan Check Listing Document, Check listing tersebut diberikan kepada vendor untuk dicek ulang, menerima sertifikat penyelesaian pekerjaan jika sudah benar.
1.
Menerima Assplan dan PO untuk dilakukan pembangunan terhadap site tower tersebut.
Aplikasi Design.
perijinan
2.
Membuat RAP (Rancangan Anggaran Pelaksana) yang dibutuhkan untuk pembangunan tower tersebut.
3.
Menerima SPK dari Sek Pro dan akan dicairkan sesuai prosedur perusahaan untuk dana pembangunan site tower.
4.
Melakukan pembangunan dan pengontrolan terhadap bangunan site tower tersebut.
5.
Melakukan uji kelayakan fisik untuk tower.
1.
Sistem RAB.
2.
Sistem Inventori.
46
Keuangan
1. 2. 3.
Teknologi Informasi
Membuat data keuangan. Membuat data invoice. Perencanaan keuangan.
1. Troubleshooting. 2. Intalasi software dan hardware. 3. Membuat laporan maintenance.
tahap 1.
1.
Membuat invoice penagihan pertama untuk vendor.
2.
Melakukan pencairan terhadap invoice.
3.
Membuat invoice resmi perusahaan untuk penagihan kepada vendor.
4.
Melakukan penagihan invoice tahap terakhir dan pengontrolan.
5.
Pembayaran kepada vendor untuk pembangunan site tower yang telah dilaksanakan.
6.
Membayar pajak
7.
Membuat laporan pajak
1.
Mengatasi pelaporan masalah terhadap jaringan dan aplikasi.
2.
Memeriksa hardware.
3.
Menjaga keamanan data pada setiap aplikasi yang digunakan.
keadaan
software
Sistem RAB.
2.
Sistem Inventori.
4.
Sistem RAB.
5.
Sistem Inventori.
6.
Aplikasi Design
dan
4.2.1 Pengelompokan Matrik Untuk memetakan fungsi bisnis yang berhubungan dengan proses yang berjalan di PT. Lintas Group maka dilakukan analisis matrik aktivitas entitas yang dapat dilihat tabel di bawah Tabel 4.2 menentukkan fungsi bisnis yang dilakukan atau berhubungan pada subjek data serta membentuk data subjek dan fungsi bisnis yang membaca informasi dari subjek data tersebut. Tabel 4.3 menunjukkan dimana mengelompokkan subject data berdasarkan fungsi bisnisnya secara masing-masing. Tabel 4.4 tahapan akhir matrix yang menjelaskan subject data yang dikelompokkan masing-masing menurut fungsi bisnis yang berhubungan dan mempengaruhi subjek data tersebut.
47
Tabel 4.2 Matrix Clustering Tahap 1.
C
R R C C
R
R
C C C
R
R
R
C
R
R
C
R R
R
C
R R R
R R
R R
C
R
R
R
R R
C R
R
C C
C
R C C
R
R
R R
R
R R
R
C C C R
C
R R R R R R
R
R
R C R R
R C
R
C
R R
C R C R C
R R
R
R
R
R
R C C C
R R
C R R
R
R
R
R
SI/TI
R
R
R
Supplier
R R
C C R R
Invoice pembelian
Fungsi Bisnis Promosi Analisa kontrak Analisa strategi penjualan Membuat laporan penjualan Membuat SPK Membuat laporan proyek Kebutuhan pelanggan Membuat laporan pelanggan Membuat data pegawai Dokumen sertifikasi Perijinan pemetaan/wilayah Membuat assplan Membuat data laporan wilayah Menentukkan titik koordinat wilayah Rancangan anggaran pelaksana Rencana pembelian Inventori kontrol Membuat data po pembelian Pengontrolan uji kelayakan Membuat data keuangan Membuat data invoice Perencanaan keuangan Troubleshooting Instalasi SW/HW Laporan maintenance
Produk Biaya proyek Sales Order Pelayanan Laporan pelayanan SPK Laporan keuangan Laporan gudang Pelanggan Laporan Proyek Laporan Pelanggan Pegawai Arsip kepegawaian Produk material Sertifikasi Area lokasi proyek Prosedur perencanaan Gudang Buku Besar Purchase order Stok minimum Laporan pembelian Delivery order Transaksi penjualan Laporan CME Laporan SITAC
Data Subject
C C R R
R R R C
R
R
R R
R R C C
R R R
R
C C
48
Tabel 4.3 Matrix Clustering Tahap 2.
C
Analisa kontrak Analisa strategi penjualan Membuat laporan penjualan Membuat SPK Membuat laporan proyek Kebutuhan pelanggan Membuat laporan pelanggan Membuat data pegawai Dokumen sertifikasi
R R C C
R
R
R R
R
C
R R
R
C
R R R
R R
R R
C
R
SI/TI
R
R
R
R
R
C C
R C C
R
R R R R
R
R
R R
C
R
C C C R
C
R R R R
R
R
R C R R
R
R
C
R R
C R C R R
Membuat data po pembelian Pengontrolan uji kelayakan Membuat data keuangan
R R
C R
C
Inventori kontrol
R
R
C R
R
R
R C C C
R R
C
Membuat data invoice Perencanaan keuangan
R R R
C C R
R R
R
R
R
C
R
Instalasi SW/HW
R
C C
R
Membuat data laporan wilayah Menentukkan titik koordinat wilayah Rancangan anggaran pelaksana Rencana pembelian
Laporan maintenance
R
C C
Perijinan pemetaan/wilayah Membuat assplan
Troubleshooting
Supplier
R R
C C R R
Invoice pembelian
Fungsi Bisnis Promosi
Produk Biaya proyek Sales Order Pelayanan Laporan pelayanan Laporan keuangan Laporan gudang SPK Pelanggan Laporan Proyek Laporan Pelanggan Pegawai Arsip kepegawaian Produk material Sertifikasi Area lokasi proyek Prosedur perencanaan Gudang Buku Besar Purchase order Stok minimum Laporan pembelian Delivery order Transaksi penjualan Laporan CME Laporan SITAC
Data Subject
R
R
C R
R
R
R C
R R
R R R
R
R
C
49
Tabel 4.4 Matrix Clustering Tahap 3.
C
Analisa kontrak Analisa strategi penjualan Membuat laporan penjualan Membuat SPK Membuat laporan proyek Kebutuhan pelanggan Membuat laporan pelanggan Membuat data pegawai Dokumen sertifikasi
R R C C
R
R
R
Sekpro R
SI/TI
R
C C
R
R
Marketing
C
R R
R
C
R R R
R R
R R
C
R
R
R
C C
C
R
R R
R C C
R
R R R R
R
R
R R
C
Inventori kontrol
R
C C C R
SITAC
C
R R R R
R
R
R C R R
R
R
CME
R
Membuat data po pembelian Pengontrolan uji kelayakan Membuat data keuangan
R
C R
R
Membuat data laporan wilayah Menentukkan titik koordinat wilayah Rancangan anggaran pelaksana Rencana pembelian
R
R
C
R R
C R C R
R
R
C R
R C C C
R R
C
Membuat data invoice Perencanaan keuangan
R R R
C C R
R R
R
R
R
C
R
Instalasi SW/HW Laporan maintenance
R
C C
Perijinan pemetaan/wilayah Membuat assplan
Troubleshooting
Supplier
R R
C C R R
Invoice pembelian
Fungsi Bisnis Promosi
Produk Biaya proyek Sales Order Pelayanan Laporan pelayanan Laporan keuangan Laporan gudang SPK Pelanggan Laporan Proyek Laporan Pelanggan Pegawai Arsip kepegawaian Produk material Sertifikasi Area lokasi proyek Prosedur perencanaan Gudang Buku Besar Purchase order Stok minimum Laporan pembelian Delivery order Transaksi penjualan Laporan CME Laporan SITAC
Data Subject
R
C R
R
R
Keuangan R
R R
R
R R R
R
TI R
C C
50
Gambar 4.3 Alur proses sistem inventori. Gambar 4.3 diatas menjelaskan langkah alur kerja ini menceritakan tahap awal dari proses pembelian barang untuk stok gudang sistem yang digunakan adalah aplikasi inventori. Proses demi proses di lakukan pengecekkan data apakah sesuai dengan alokasi kebutuhan perusahaan.
Gambar 4.4 Alur proses pelaporan.
51
Gambar 4.4 menjelaskan tentang sebuah rangkaian proses pelaporan yang terjadi dalam kegiatan pekerjaan PT. Lintas Group, awal tahapan proses ini staff PT. Lintas memberikan laporan dari keadaan lingkungan eksternal pada setiap lokasi, serta permasalahan yang terjadi pada pengerjaan proyek maupun keadaan lingkungan tersebut, data dikirim melalui email atau secara langsung diberikan kepada data entry untuk membuat suatu ringkasan hasil laporan dan dimasukkan kedalam berkas sesuai lokasi dan permasalahaan yang terjadi, pada saat ini PT. Lintas Group tidak ada sistem yang dapat mengontrol data dan integrasi data. Berdasarkan wawancara langsung dengan direktur PT. Lintas Group menyatakan bahwa sampai saat ini rata-rata pengumpulan data masih menggunakan email, belum adanya sistem untuk pengumpulan data yang akan menjadikan suatu sistem informasi pengambilan keputusan.
4.3 Analisis Eksternal Bisnis Pada tahapan analisis kondisi saat ini membahas tentang bagaimana hasil lingkungan eksternal bisnis beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan bisnis, dan bagaimana menciptakan serta memanfaatkan peluang yang didapati dari lingkungan eksternal. Analisis yang dilakukan terhadap lingkungan eksternal bisnis dengan menggunakan analisis PEST.
4.3.1 Analisis PEST PEST analisis terkait dengan pengaruh lingkungan pada suatu bisnis, kondisi ini melihat situasi eksternal maupun itu ancaman ataupun peluang. PEST merupakan suatu cara atau alat yang bermanfaat untuk meringkas lingkungan eksternal dalam operasi bisnis. PEST harus dilakukan dengan pertimbangan
52
bagaimana bisnis harus menghadapi pengaruh dari lingkungan politik, ekonomi, sosial, dan teknologi hasil penentuan factor berdasarkan dari wawancara dengan pihak PT.Lintas Group adalah sebagai berikut. 1. POLITIK A. UUD 19/PER/M.KOMINFO/03/2009 Peraturan Menteri dalam kebijakkannya memberikan suatu peluang bagi perusahaan untuk membangun suatu menara telekomunikasi tetapi juga harus memperhatikan estetika tata ruang kota dan mengkoordinasikan kepada pihakpihak yang terkait. B. Peraturan menteri komunikasi no.2 2008 tentang pedoman pembangunan dan penggunaan menara tower bersama. 3 kebijakan publik 1 dari kebijakan tersebut bersifat cerdas, dalam arti memecahkan masalah pada inti permasalahannya. 2, kebijakkan tersebut bersifat bijaksana, dalam arti tidak menghasilkan masalah baru yang lebih besar daripada masalah yang dipecahkan, 3 kebijakkan tersebut memberikan harapan kepada seluruh warga mereka dapat memasuki hari esok lebih baik dari hari ini. (Rian Nugroho Dwidjowijoto, 2007,219). 2. EKONOMI Keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan di masa yang akan datang dapat mempengaruhi kemajuan dan strategi perusahaan. Berdasarkan badan infokom pendapatan setiap daerah bertambah dari retribusi menara telekomunikasi. Nilai tukar mata uang rupiah yang tidak stabil disebabkan terjadi inflasi hal tersebut tentunya akan berdampak buruk dalam anggaran perencanaan material terhadap PT. Lintas Group.
53
Melihat kondisi pada saat ini, kebutuhan masyarakat akan jaringan telekomunikasi yang semakin meluas menjadikan bisnis konstruksi tower perusahaan terus mengalami peningkatan yang menjanjikan dari tahun ke tahun. Beberapa perusahaan operator seluler meningkatkatkan daya saing
dan memeperlihatkan keunggulan yang dimiliki oleh
mereka dalam ruang lingkup jaringan telekomunikasi.
3. SOSIAL Kurangnya penyuluhan sangat berdampak terhadap lingkungan masyarakat yang berada di daerah batas tower maka diperlukan mensosialisasikan tindakan yang akan berdampak negatif. Menara Telekomunikasi BTS yang ada di Indonesia, relatif aman bagi kesehatan manusia. Besaran radiasi yang dihasilkan masih di bawah ambang batas standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga sertifikasi dunia lain.
4. TEKNOLOGI Perencanaan strategi yang efektif meneliti lingkungan untuk mencari perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi bahan baku, operasi, dan produk serta jasa perusahaan, karena perubahan teknologi dapat memberikan peluang besar untuk meningkatkan hasil, tujuan atau mengancam perusahaan, oleh karna itu perusahaan ingin melaksanakan suatu perencanaan pengembangan sistem informasi dalam pembangunan menara BTS seperti pengembangan SIG yang difokuskan pada pemetaan dan pengaturan tata ruang wilayah, BI berguna dalam menganalisa kebutuhan dalam pengembangan menara serta KMS yang dapat meningkatkan knowledge karyawan.
54
Perubahan terhadap teknologi sangat pesat, Divisi TI perusahaan harus mengetahui mana yang tepat akan diaplikasikan dan berapa lama teknologi ini bisa bertahan / dipakai secara umum, berdasarkan kondisi saat ini komputer yang digunakan kurang mendukung pada Divisi perusahaan, tetapi komputer masih memiliki performa yang cukup baik untuk melakukan kegiatan bisnis sehari-hari. Berikut ditampilkan analisis PEST mengenai ancaman dan strategi serta dukungan SI/TI apa yang dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 4.5; Tabel 4.5 Hasil Analisa PEST Faktor 1. Politik
Ancaman 1. UUD 19/PER/M.KOMINFO/03/2009
Strategi 1. Pihak manajemen atas harus menyikapi kebijakkan pemerintah dalam penertiban pembangunan menara tower.
2. Peraturan menteri komunikasi no.2 2008 2. Melakukan kerjasama terhadap pihak pemerintah daerah dalam upaya melihat zona ruang tata letak pembangunan yang diperbolehkan. 2. Ekonomi
1. Adanya biaya punggutan pajak baik 1. Manajemen keuangan mengatur legal maupun ilegal dalam pemasukkan dan membuat perencanaan pembangunan menara. keuangan pada tiap periode 2. Nilai tukar mata uang rupiah yang tidak stabil
3. Sosial
1. Kurangnya berdampak masyarakat
penyuluhan sangat terhadap lingkungan
1. Melakukan pendekatan secara intensif kepada masyarakat, memberikan penyuluhan dalam bentuk kegiatan sosial.
4. Teknologi 1. Komputer yang digunakan kurang 1. Melakukan pemeliharaan, pencatatan mendukung Divisi perusahaan tetapi performa kegiatan bisnis dan pemberian komputer masih memiliki performa waktu masa guna pakai pada tiap sistem. yang cukup baik untuk melakukan kegiatan bisnis sehari-hari
55
4.3.2 Analisis SWOT Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis pada tahap ini data dibedakan menjadi 2 yaitu internal (strength dan weakness) dan eksternal (opportunity dan threat). Bobot yang telah diberikan SWOT baik internal
dan eksternal diberikan oleh pihak Manager PT.Lintas Group.
4.3.2.1 Analisis Faktor Internal Bisnis Analisis ini dipergunakan untuk mengetahui kekuatan yang harus ditingkatkan dan kelemahan yang harus diatasi dalam rangka mencari wilayah yang strategi untuk perkembangan pembangunan BTS pada perusahaan, Memperlihatkan keterangan faktor internal bisnis pada Tabel 4.6 faktor internal. Tabel 4.6 Faktor Internal S : Kekuatan (Strenght) W: Kelemaahan (Weakness) Faktor
Bobot
S1
Kultur kerja yang sudah baik.
S2
Knowledge atau kepakaran yang dimiliki oleh perusahaan.
S3
Komitmen dari top level manajemen untuk melakukan pemanfaatan SI/TI.
S4
Jasa yang cepat dan kualitas produk bersertifikasi standar internasional.
S5
Menjaga hubungan kerjasama yang baik antar mitra kerja.
W1
Kurangnya pengetahuan marketing dan masih sulit mendapatkan informasi yang akurat mengenai proses dan progress menara tower.
W2
Informasi pemetaan tentang wilayah masih belum dapat diolah datanya.
W3
Adanya suatu produk material yang kurang bagus.
0.051
W4
Keterlambatan dalam pengiriman material.
0.021
W5
SI/TI belum terintegrasi dengan sistem pusat.
Berikut ini rincian keterangan dari poin-poin Strength dan Weakness.
0.045 0.142 0.199 0.075 0.109 0.064 0.15
0.139
56
S1 : kultur kerja yang kuat. Budaya yang ada dalam PT.lintas Group tercipta pencapaian kerja yang diharapakan dan saling membantu dalam melakukan kerjasama dalam setiap pekerjaannya, memberi masukkan terhadap dari dalam maupun dari luar. S2 : Knowledge atau kepakaran yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam menangkap menganalisis pasar setiap karyawan mengetahui detaildetail yang dibutuhkan oleh pelanggan dalam memberikan solusi bagaimana dalam penangganan tahap sebuah tower baik dilakukan. S3 : Komitmen dari top level manajemen untuk melakukan pemanfaatan SI/TI. Pihak top level manajemen PT.Lintas Group antusias dalam penggunaan pemanfaatan SI/TI dikarenakan efisiensi dan efektifitas dalam melakukan kegiatan pekerjaan dan dalam melihat hasil kinerja perusahaan. S4 : jasa yang cepat dan kualitas produk bersertifikasi standar internasional. Barang bahan baku yang digunakan oleh pihak PT.lintas Group sudah bersertifikasi mulai dari bahan baku mentah dan setelah bahan baku itu jadi mengikuti standar internasional.
57
S5 : Menjaga hubungan kerjasama yang baik antar mitra kerja. Dalam kelangsungan hidup perusahaan, menjaga suatu hubungan relasi terhadap pihak-pihak yang telah melakukan kerjasama baik dalam memberikan informasi dan pelayanan kepada perusahaan swasta maupun pemerintahan. W1 : Kurangnya pengetahuan marketing dan masih sulit mendapatkan informasi yang akurat mengenai proses dan progress menara tower. Dalam hal ini PT.Lintas Group menyadari bahwa untuk menggambil suatu kesempatan diperlukan pengetahuan mengolah suatu informasi menjadikannya sebuah data yang valid dan bagaimana memasarkan produk kepada pelanggan dengan sesuai kebutuhan yang diperlukan. W2 : Informasi pemetaan tentang wilayah masih belum dapat diolah datanya. Dalam memberikan informasi mengenai pemetaan wilayah pada Divisi Sitac mengalami kendala karena keterbatasan data informasi, dikarenakan data tidak diolah dan dikumpulkan kedalam datawarehouse. W3 : Adanya suatu produk material yang kurang bagus. PT.Lintas Group mengetahui dalam suatu produk material bahan baku terdapat bahan baku campuran yang menghasilkan produk tidak dapat tahan lama seperti yang diketahui harga bahan yang terbaik lebih mahal dibandingkan bahan yang biasa.
58
W4 : Keterlambatan dalam pengiriman material. Dalam pengiriman barang ketujuan kadang terjadi keterlambatan waktu jika seperti itu maka proses pengerjaan jadi tertunda beberapa waktu dan menjadi timbul biaya yang tidak diinginkan, W5 : SI/TI belum terintegrasi dengan sistem pusat. Sistem-sistem yang ada di PT.Lintas Group tidak semuanya terintegrasi satu degan yang lain sehingga terhambatnya dalam pengambilan keputusan.
4.3.2.2 Analisis Faktor Eksternal Bisnis Analisis ini digunakan untuk mengetahui kesempatan dan ancaman yang dihadapi dalam rangka meningkatkan perkembangan pembangunan BTS. Berikut ini adalah hasil analisis faktor eksternal bisnis mengarah pada pada Tabel 4.7 faktor eksternal: Tabel 4.7 Faktor Eksternal O : Peluang (Oportunity) T: Ancaman (Threats) Faktor
Bobot
O1
Pasar yang berkembang.
O2
Penggabungan 2-3 perusahaan atau aliansi.
O3
Kompetitor yang tidak sanggup memenuhi permintaan customer.
O4
Perkembangan teknologi dalam design tower.
O5
Mempunyai mitra yang bertaraf enterprise.
T1
Kompetitor baru di area yang sama dan persaingan harga.
T2
Keterbatasan dana.
0.056
T3
Kompetitor memegang pangsa pasar terbesar dengan kemajuan teknologi yang dimiliki.
0.055
T4
Pekembangan teknologi yang cepat.
0.024
T5
Berpindahnya sumber daya manusia yang potensial.
0.119
0.229 0.178 0.086 0.052 0.17 0.156
59
Berikut ini rincian keterangan dari poin-poin Oportunity dan Threats. O1 : Pasar yang berkembang. Era teknologi komunikasi begitu pesat dan banyak provider baru dalam komunikasi yang bermunculan dengan begitu PT.Lintas Group memanfaatkan kesempatan tersebut dengan melakukan orientasi terhadap market, produk serta pelayanan. O2 : Penggabungan 2-3 perusahaan atau aliansi. PT. Lintas Group menggabungan perusahaan untuk mendapatkan project dan mendapatkan sebuah tim kerjasama yang baru sebagai kekuatan untuk menghasilkan suatu perancangan yang bermutu dan tentunya dengan pengerjaan berdasarkan spesialis masing-masing perusahaan. O3 : Kompetitor yang tidak sanggup memenuhi permintaan customer. PT.Lintas Group mencari sesuatu yang tidak disanggupi oleh pesaing dengan berbagai ukuran yang dimiliki dan meningkatkan keahlian tersebut untuk O4 : Perkembangan teknologi dalam design tower. Berbagai sistem yang ada untuk perancangan tower dalam bentuk 3 dimensi dan dapat di modifikasi, memudahkan PT.Lintas Group untuk simulasi rancangan kepada pelanggan. O5 : Mempunyai mitra yang bertaraf enterprise. Dengan mempunyai mitra yang cukup besar dengan nama perusahaan yang
banyak
dikenali
mengembangkan bisnisnya.
oleh
masyarakat
membantu
perusahaan
dalam
60
T1 : Kompetitor baru di area yang sama dan persaingan harga. Dengan adanya suatu tingkat kebutuhan para pelanggan terhadap komunikasi dan munculnya perusahaan baru yang siap jadi pesaing dalam harga, waktu serta pelayanan. T2 : Keterbatasan dana. Dana yang cukup besar harus dikeluarkan PT.Lintas Group untuk mengembangkan usaha bidang telekomunikasi diseluruh wilayah Indonesia, akan tetapi untuk saat ini berfokus pada wilayah pulau jawa. T3 : Kompetitor memegang pangsa pasar terbesar dengan kemajuan teknologi yang dimiliki. Pada saat ini kompetitor memegang pangsa terbesar dalam usaha bisnis telekomunikasi dengan mempunyai teknologi yang dimiliki dalam melakukan bisnis yang dijalani, pada posisi ini PT.Lintas Group meningkatkan bisnisnya dalam service. T4 : Pekembangan teknologi yang cepat. Dengan adanya perkembangan teknologi yang begitu cepat dalam melakukan proses data maupun sharing informasi butuh biaya yang cukup untuk mengikuti teknologi informasi yang ada saat ini. T5 : Berpindahnya sumber daya manusia yang potensial. Menjaga sumber daya manusia yang berpotensial bagi PT.Lintas Group harus diberdayakan untuk diberikan keahlian seperti melakukan training, berbagi pengetahuan agar terciptanya suasana kerja yang harmonis.
61
4.3.2.3 Matrix IFAS dan EFAS Selanjutnya pemberian nilai faktor IFAS internal pada Tabel 4.8 dan EFAS eksternal Tabel 4.8 dan menghasilkan sebuah diagram swot terlihat pada gambar 4.9 sebagai berikut rincian tersebut. Tabel 4.8 analisis faktor internal IFAS S : Kekuatan (Strenght) W: Kelemaahan (Weakness) Faktor
Bobot
Rating
Bobot X Rating
0.045
3
0.135
S1
Kultur kerja yang sudah baik.
S2
Knowledge atau kepakaran yang dimiliki.
0.142
3
0.426
S3
Komitmen dari top level manajemen untuk melakukan pemanfaatan SI/TI.
0.199
3
0.597
S4
Jasa yang cepat dan kualitas produk bersertifikasi standar internasional.
0.075
3
0.225
S5
Menjaga hubungan kerjasama yang baik antar mitra kerja.
0.109
4
0.436
TOTAL W1
1.819
Kurangnya pengetahuan marketing dan masih sulit mendapatkan informasi yang akurat mengenai proses dan progress menara tower.
0.064
3
0.192
W2
Informasi pemetaan tentang wilayah masih belum dapat diolah datanya.
0.15
3
0.45
W3
Adanya suatu produk material yang kurang bagus.
0.051
2
0.102
W4
Keterlambatan dalam pengiriman material.
0.021
1
0.021
W5
SI/TI belum terintegrasi dengan sistem pusat.
0.139
3
0.417
TOTAL
1.182
62
Tabel 4.9 analisis faktor eksternal EFAS O : Peluang (Oportunity) T: Ancaman (Threats) Faktor O1
Pasar yang berkembang.
O2
Penggabungan 2-3 perusahaan atau aliansi.
O3
Kompetitor yang tidak sanggup memenuhi permintaan customer.
O4
Perkembangan teknologi dalam design tower.
O5
Mempunyai mitra yang bertaraf enterprise
Bobot
Rating
Bobot X Rating
0.229
3
0.687
0.178
3
0.534
0.086
2
0.172
0.052
1
0.052
0.17
3
0.51
Subtotal
1.955
0.156
3
0.468
T1
Kompetitor baru di area yang sama dan persaingan harga.
T2
Keterbatasan dana.
0.056
2
0.112
T3
Kompetitor memegang pangsa pasar terbesar dengan kemajuan teknologi yang dimiliki.
0.055
3
0.165
T4
Pekembangan teknologi yang cepat.
0.024
3
0.072
T5
Berpindahnya sumber daya manusia yang potensial.
0.119
2
0.238
Subtotal
1.055
Pada kedua tabel diatas IFAS dan EFAS dan hasil yang diperoleh dari internal faktor dan eksternal faktor terhadap posisi strategi PT.Lintas.perolehan dari data factor tersebut didapat dari pihak manager di PT.Lintas. berikut penilaian faktor internal dan eksternal. Total Strenght – Total Weakness = Titik X 1.819 – 1.182 = 0.637 ( Titik X )
Total Opportunities – Total Threat = Titik Y 1.955 – 1.055 = 0.9 ( Titik Y )
63
Oppurtunities Strategi turnaround
Strategi agresif
(Kuardan 3)
(Kuardan 1)
2
1 0.637 : 0.9 Weakness
0
Strenght 1
Strategi Diversifikasi
Strategi defensif
(Kuardan 2)
(Kuardan 4) Threats
Gambar 4.5 diagram SWOT PT. Lintas Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa gambaran posisi PT. Lintas Group berada dalam posisi strategi Agresif (kuardan 1), dengan fokus meminimalkan masalah- masalah internal untuk merebut peluang (pasar) yang lebih baik. PT.Lintas Group harus dapat memanfaatkan kekuatan yang dimiliki agar dapat mengembangkan usaha bisnis pada bidang telekomunikasi dan memanfaatkan peluang yang ada, menutupi kelemahan yang terjadi pada PT.Lintas Group serta memanfaatkan kekuatan yang ada secara maksimal.
64
4.3.2.4 Matrix SWOT Berdasarkan analisis kondisi yang sedang berjalan dan pada tahapan ini peneliti memberikan pendapat bahwa posisi yang sekarang ini pada strategi agresif, berikut dibawah ini menjelaskan pemetaan dari hasil diatas pada Gambar 4.3, strategi untuk PT.Lintas Group dengan menggunakan matrix SWOT adalah sebagai berikut diperlihatkan pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Matrix SWOT Faktor Internal
Faktor Eksternal
S1 Kultur kerja yang kuat. S2 Knowledge atau kepakaran yang dimiliki. S3 Komitmen dari top level manajemen untuk melakukan pemanfaatan SI/TI. S4 Jasa yang cepat dan kualitas produk bersertifikasi standar internasional. S5 Menjaga hubungan kerjasama yang baik antar mitra kerja.
Strategi Memakai Memanfaatkan (SO)
Opportunities (O) O1 Pasar yang berkembang. O2 Penggabungan 2-3 perusahaan atau aliansi. O3 Kompetitor yang tidak sanggup memenuhi permintaan customer. O4 Perkembangan teknologi dalam design tower. O5 Mempunyai mitra yang bertaraf enterprise.
Weaknesses (W)
Strengths (S)
Kekuatan
Untuk
Membuat perancangan sistem aplikasi dan infrastruktur topologi jaringan (S2, S3, S4, O1, O2, O4, O5). Memperbesar pangsa pasar dan mengelola sebuah informasi agar menentukkan titik lokasi yang potential dalam pembangunan menara (S1, S2, S3, S4, O1, O3, O5) Menigkatkan keahlian SDM dengan pelatihan dan melakukan sharing knowledge agar tidak ketergantungan dengan tenaga ahli (S1, S2, S5, O1, O5 )
Strategi Memakai Kekuatan Untuk Mengatasi Tantangan/Ancaman (ST)
Threats(T) T1 Kompetitor baru di area yang sama dan persaingan harga. T2 Keterbatasan dana. T3 Kompetitor memegang pangsa pasar terbesar dengan kemajuan teknologi yang dimiliki. T4 Pekembangan teknologi yang cepat. T5 Berpindahnya sumber daya manusia yang potensial.
Melakukan perancangan program sharing knowledge management sistem dan peningkatan pengolahan datawarehouse (S2, S3, S4, T1, T2). Pendayagunaan peran dan fungsi SDM perusahaan untuk kebijakan dan pengambilan keputusan (S1, S2, S3, S4, T4, T5). Memberikan sistem reward dan kenaikan gaji secara berkala kepada karyawan yang berprestasi (S2, S5, T1, T3, T5).
W1 Kurangnya pengetahuan marketing dan masih sulit mendapatkan informasi yang akurat mengenai proses dan progress menara tower. W2 Informasi pemetaan tentang wilayah masih belum dapat diolah datanya. W3 Adanya suatu produk material yang kurang bagus. W4 Keterlambatan dalam pengiriman material. W5 SI/TI belum terintegrasi dengan sistem pusat.
Strategi Menanggulangi Kendala/Kelemahan Dengan Memanfaatkan Peluang (WO) Meningkatkan profesional dalam sumber daya manusia dengan dibekali pelatihan dan melakukan sharing knowledge (W1, W3, O2, O3, O5). Meningkatkan kesadaran akan pentingnya data dan informasi yang dibutuhkan dalam mengembangkan usaha telekomunikasi (W3 , W4, W5, O1, O2, O4, O5)
Strategi Memperkecil Kelemahan Dan Mengatasi Tantangan/Ancaman (WT) Mengintegrasikan sistem yang sudah ada ( W3, W5, T1, T3, T4). Meningkatkan sistem pelayanan informasi dalam menjaga kepuasan pelanggan(W1, W3, W4, T2, T4).
Melihat dari matrix diatas menentukan kondisi PT.Lintas Group telah berada di posisi di strategi agresif dimana posisi tersebut menjelaskan opportunities dan strenght dalam mengembangkan usahanya dengan merumuskan detail strategi diatas. Berdasarkan matriks SWOT pada Tabel 4.11, ada tiga strategi yang harus didukung oleh SI/TI dalam perealisasiannya. Berikut ini merupakan usulan pemetaan hasil analisis SWOT pada PT. Lintas Group dan dukungan SI/TI yang diperlukan :
65
Tabel 4.11 Pemetaan analisis SO Dan Dukungan SI/TI Dukungan SI/TI
Strategi SO
Kebutuhan SI/TI
1. Membuat perancangan sistem aplikasi, infrastruktur topologi jaringan dan meningkatkan keahlian SDM.
1. Adanya infrastruktur yang menunjang pengintegrasian keseluruhan proses, sistem dan data yang diperlukan. 2. Adanya suatu sistem aplikasi yang menunjang kinerja bisnis. 3. Penambahan pada struktur Divisi TI yang bertanggung jawab dalam melakukan perencanaan pemanfaatan sistem informasi.
2. Memperbesar pangsa pasar dan mengelola sebuah informasi agar menentukkan titik lokasi yang potential dalam pembangunan menara.
1. Adanya suatu sistem aplikasi yang dapat melihat geolokasi keseluruhan menara yang ada.
3. Menigkatkan keahlian SDM dengan pelatihan dan melakukan sharing knowledge agar tidak ketergantungan dengan tenaga ahli
1. Adanya sistem dengan metode pembelajaran berbasis web kepada para karyawan dalam memberikan pengetahuan yang dimiliki.
2. Adanya data statistik mengenai data wilayah, produk, dan developer dalam melakukan pengembangan pembangunan menara BTS.
SIG BI KMS
SIG BI
KMS
2. Adannya sistem yang memudahkan komunikasi dalam media pembelajaran berbasis web.
4.4 Analisis Eksternal SI/TI Dalam telekomunikasi,
membangun
BTS
untuk
mengoperasikan
jaringan
perusahaan
dana yang akan dikeluarkan tergolong besar, dengan adanya suatu
pengembangan teknologi dalam telekomunikasi Infrastruktur yang dibutuhkan dalam
Open BTS itu sendiri relatif murah jika dibandingkan dengan BTS yang dipakai oleh sejumlah provider, karena Open BTS ini menggunakan software Opensource. Open BTS adalah teknologi BTS open source yang bekerja dengan sebuah hardware yang bernama USRP (Universal Software Radio Peripheral) dan software terbuka asterisk. USRP menghubungkan Open BTS dengan jaringan standar telepon seluler (GSM), sedangkan asterisk berfungsi menginterkoneksikan
66
dengan jaringan telepon lainnya seperti PSTN (Public Switched Telephone Network) atau operator telekomunikasi lain dengan menggunakan VoIP (Voiceover IP) www.rangenetworks.com. Ada dua (2) versi OpenBTS berbayar oleh Range Networks. 1. Distribusi Public menggunakan lisensi AGPLv3, khusus untuk pendidikan dan experimen / pengembangan. Tapi tidak cocok untuk instalasi komersial. 2. Distribusi Komersial menggunakan EULA dan di bundel dengan hardware Range Networks. Versi komersial termasuk banyak fitur carrier-grade seperti Multi-ARFCN, billing, provisioning, prepaid, struktur data base, mobility dan sebentar lagi cell-to-cell handoff dan data (GPRS, EDGE dan UMTS). Open BTS adalah sebuah BTS GSM berbasis software open source, yang memungkinkan handphone GSM untuk menelpon tanpa menggunakan jaringan operator selular yang ada. Open BTS dikenal sebagai implementasi open source pertama dari protokol standard industri GSM. Pada generasi awal, untuk sebuah BTS biasanya membutuhkan lahan yang luas dan power supply yang besar. Seiring dengan perkembangan teknologi dan memperhatikan faktor estetika, secara fisik BTS mengalami evolusi yang cukup signifikan. Dengan konsep kamuflase, kini BTS memiliki beragam bentuk. Ada yang menyerupai pohon, lampu billboard dan lain sebagainya. Bahkan secara ukuran, BTS kini ada yang berukuran mini dengan kemampuan yang tidak kalah dengan BTS berukuran besar.
67
4.5 Analisis Internal SI/TI Dalam melakukan
analisis
lingkungan
internal SI/TI yang ada
diperusahaan dengan berbagai tools analisis yang digunakan untuk mengukur keadaan disini penulis menggunakan analisis IT BSC, analisis McFarlan dan analisis hardware dan software sebagai berikut.
4.5.1 Analisis Hardware dan Software Dari analisis yang sedang berjalan pada PT.Lintas Group mengenai pemakaian sistem perangkat lunak yang menunjang bisnis diperusahaan Topologi jaringan terlihat pada Gambar 4.6 adalah sebagai berikut.
Gambar 4.6 Analisis Topologi Jaringan yang sedang berjalan
Gambar 4.7 Interface dari sistem RAB PT. Lintas Group
68
Pada Gambar 4.7 sistem RAB ini difokuskan dalam membuat anggaran biaya pada perusahaan dalam menyusun sebuah pembangunan menara tower, pada sistem ini hanya digunakan pada Divisi keuangan, dalam menyusun anggaran keuanggan perusahaan, tagihan, memberikan pelaporan, Divisi purchasing dalam memasukkan informasi supplier yang berpotensi menunjang kebutuhan perusahaan sesuai harga dan kesanggupan dalam memenuhi kebutuhan material yang dibutuhkan dalam melakukan pengerjaan pembangunan menara tower.
Gambar 4.8 Interface dari website sistem PT. Lintas Group Terlihat pada Gambar 4.8 website ini berfungsi hanya menampilkan informasi perusahaan dan tidak memberikan dampak yang besar dalam kegiatan bisnis, dalam layanan ini juga difungsikan kepada Divisi sitac, cme, marketing dalam hal sebagai media share data informasi kepada sekpro untuk melihat kegiatan operasional dalam suatu lingkungan menara BTS. Dan juga berfungsi sebagai media email pada karyawan. Sistem inventori pada PT.Lintas Group fungsi utama sebagai pengendalian ketersediaan material, penjadwalan dalam
69
mengantarkan material kesuatu lokasi proyek yang dilaksanakan, memberikan pelaporan historical dalam melihat kebutuhan satu proyek yang dilakukan. Sistem inventori ini hanya digunakan pada bagian logistik. Spesifikasi hardware yang sedang berjalan: Tabel 4.12 Hasil analisis deskripsi aplikasi sedang berjalan. Deskripsi
Jenis
Unit 20
Hardware
Intel Pentium IV 2.8 Ghz, Monitor LCD, ukuran 15 inch, Memory DDRAM 1 GB, Harddisk 80 GB, DVD ROM 52x, VGA 64 Mb Onboard, Mouse Optical, Keyboard standar
Sistem Operasi
Windows XP SP , Window server 2003
Database
MySQL client version: 5.1.4.
Bahasa Pemrograman
PHP, Java.
Server
Blade Server Fujitsu
Aplikasi
IBM xseries RAB dan Inventori,
Router
Cisco 1800, Cicso 2800, Cisco 3600
3
Switch
Cisco 2600, Cisco 3500
4
Scanner
Umax 4.1
2
1 set
1
4.5.2 Analisis IT BSC Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengevaluasi kinerja dan perencanaan mendatang. Untuk mengukur kinerja divisi TI PT. Lintas Group, maka digunakan metode IT Balanced Scorecard yang memiliki empat perspektif; kontribusi instansi, orientasi pengguna, penyempurnaan operasional, dan orientasi masa depan. Tujuannya untuk mengetahui apakah divisi TI sudah mendukung visi, misi, dan tujuan strategis PT. Lintas Group.
3.5.2.1 Visi, Misi, dan Strategi TI
70
Visi: Organisasi TI yang meningkatkan strategi perusahaan PT.Lintas Group dengan memberikan praktek terbaik dalam sistem TI. Misi: 1. Menjaga keamanan informasi data dalam melakukan pengolahan Penyajian serta Penyebaran data. 2. Menyiapkan sumber daya manusia sistem teknologi informasi, yang berkualitas, profesional serta memiliki integritas tinggi. Strategi: 1. Mengembangkan infrastruktur
dan sistem
yang
dapat
menunjang
pemeliharaan data dan informasi. 2. Memberikan pelayanan kepada mitra bisnis secara cepat dan tepat dengan pengunaan teknologi informasi.
3. Peningkatan knowledge dan skill staf departemen teknologi informasi. 4. Menanggulangi secara cepat dan tepat gangguan yang terjadi pada sistem.
4.5.2.2 Penyelarasan Visi dan Misi
71
Gambar 4.9 Penyelarasan Visi dan Misi Berikut ini penjelasan dari Gambar 4.9 mengenai penyelarasan visi dan misi PT.Lintas Group dengan visi dan misi Divisi TI : •
PT.Lintas Group memiliki visi menjadi partner sukses yang dapat memberikan solusi kreatif di segala bidang usaha untuk mencapai hasil yang memenuhi standar mutu, waktu dan biaya. Dalam pencapaian misinya perlu organisasi TI yang meningkatkan strategi perusahaan PT.Lintas Group dengan memberikan praktek terbaik dalam sistem TI.
•
PT.Lintas Group memiliki visi memberikan pelayanan professional dengan kualitas tertinggi dan intregritas penuh untuk membantu dan mendukung klien mencapai tujuan secara efektif dan efisien dan saling memberikan pelayanan
informasi dan pengetahuan untuk dapat memberikan inovasi dalam penyelesaian pekerjaan sesuai dengan harapan dan keperluan klien serta menciptakan sinergi antara kebutuhan dan harapan klien dengan standar dan regulasi. Maka didukung oleh misi TI meliputi menjaga keamanan informasi data dalam melakukan pengolahan penyajian serta penyebaran data serta
72
menyiapkan sumber daya manusia sistem teknologi informasi, yang berkualitas, profesional serta memiliki integritas tinggi.
4.5.2.3 Penyelarasan Visi dan Misi
Gambar 4.10 Penyelarasan Strategi Gambar 4.10 mengenai penyelarasan strategi PT. Lintas Group dengan Divisi TI adalah pelaksanaan kegiatan perusahaan terutama menjaga hubungan kerjasa sama terhadap pihak-pihak yang membantu perusahaan hal ini didukung oleh strategi Divisi TI dengan mengembangkan infrastruktur dan sistem yang dapat menunjang pemeliharaan data dan informasi untuk memberikan pelayanan kepada mitra bisnis oleh karena itu dibutuhkan knowledge dan skill pada staff TI agar dapat menanggulangi secara cepat dan tepat ganguan yang terjadi pada sistem.
4.5.2.4 Penentuan Tujuan Strategis Berikut ini adalah tujuan strategis TI yang merupakan penurunan dari strategi TI dilihat dari keempat perspektif IT BSC Tabel 4.13.
73
Tabel 4.13 Penentuan Tujuan strategis. IT BSC Perspektif
Strategi TI 1.
Tujuan Strategis
Mengembangkan infrastruktur dan sistem yang 1. Kontribusi fungsi TI
Kontribusi
dapat menunjang pemeliharaan data dan
Perusahaan
informasi. 2.
2. Pengendalian biaya
Menanggulangi secara cepat dan tepat gangguan yang terjadi pada sistem.
Perspektif
1.
Orientasi Pengguna
2.
Peningkatan knowledge dan skill seluruh staf
1. Kerjasama pengguna
departemen teknologi informasi.
2. Peningkatkan kepuasan
Memberikan pelayanan kepada mitra bisnis
pengguna.
secara cepat dan tepat dengan pengunaan 3. Pemenuhan kebutuhan SI/TI yang sesuai.
teknologi informasi. 3.
Menanggulangi
secara
cepat
dan
tepat
gangguan yang terjadi pada sistem. Perspektif
1.
Memberikan pelayanan kepada mitra bisnis 1. Pengelolaan masalah
Penyempurnaan
secara cepat dan tepat dengan pengunaan 2. Pengembangan aplikasi
Operasional
teknologi informasi. 2.
Menanggulangi secara cepat dan tepat gangguan yang terjadi pada sistem.
Perspektif
1.
Mengembangkan infrastruktur dan sistem yang
Orientasi Masa
dapat menunjang pemeliharaan data dan
Depan
informasi. 2.
Peningkatan knowledge dan skill seluruh staf departemen teknologi informasi.
user friendly. 3. Keamanan sistem pada operasional. 1. Pengembangan sistem dan infrastruktur TI 2. Peningkatkan kualitas SDM TI.
74
4.5.2.5 Perancangan Hubungan Sebab Akibat Pada sub bab ini, akan digambarkan diagram sebab akibat untuk menunjukkan hubungan antara penyebab dan akibatnya dari tiap perspektif IT BSC yang pada akhirnya akan menunjang pencapaian strategi TI pada Divisi TI.
Orientasi Pengguna
Kontribusi Perusahaan
Strategi TI
Berikut ini merupakan diagram sebab-akibat antara setiap perspektif IT BSC :
Menanggulangi secara cepat dan tepat gangguan yang terjadi pada sistem.
Peningkatan knowledge dan skill seluruh staf departemen teknologi informasi.
Menciptakan inovasi kerja serta meningkatkan pengendalian mutu kualitas SDM TI.
Mengembangkan infr astruktur dan sistem yang dapat menunjang pemeliharaan data dan informasi tentang pelanggan, wilayah dan mitra bisnis.
Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan demi terciptanya hubungan yang harmonis dengan penggunaan teknologi informasi.
12 3 11
Pengendalian biaya
Kontribusi fungsi TI
10
8
13
Pemenuhan kebutuhan SI/TI yang sesuai
Kerjasama antar pengguna
2
Peningkatan Kepuasan pengguna
9
5
SDM TI
6
Pengembangan aplikasi user friendly
Pengelolaan masalah
Keamanan sistem pada operasional
7
Orientasi Masa Depan
4
Pengembangkan sistem dan infrastruktur TI
Peningkatkan kualitas SDM TI
Peningkatkan kemampuan SDM TI
1
Gambar 4.11 Sebab akibat Gambar 4.11 menjelaskan hubungan sebab akibat antara tujuan strategis yang terdapat pada empat perspektif IT Balanced Scorecard, dimana tujuan strategis pada perspektif orientasi pengguna, penyempurnaan operasional, orientasi masa depan harus bertujuan untuk mencapai tujuan strategis dari perspektif kontribusi instansi. Berikut penjelasan diagram hubungan sebab akibat meliputi: 1. Pengembangkan sistem dan infrastruktur TI Æpeningkatan kualitas SDM TI.
75
Dengan pengembangkan sistem dan infrastruktur TI yang ada dalam akan memberikan nilai peningkatan dari kualitas SDM. 2. Pengembangkan sistem dan infrastruktur TI Æ peningkatan kualitas SDM TI. Dengan pengembangkan sistem dan infrastruktur TI yang ada dalam akan memberikan nilai peningkatan dari kualitas SDM. 3. Peningkatan kemampuan SDM TI Æ pememuhan kebutuhan SI/TI yang sesuai. Dengan melakukan kemampuan kualitas SDM TI untuk meningkatkan kemampuan SDM harus didukung oleh kebutuhan yang sesuai. 4. Peningkatan kualitas SDM TI Æ pengelolaan masalah. Dengan meningkatkan kualitas SDM TI dalam melakukan perbaikan akan selesai pada waktu yang tepat. 5. Pengembangan aplikasi user friendly Æ peningkatan kepuasan pengguna. Dengan pengembangan aplikasi yang user friendly dapat memudahkan, mengingat tata letak setiap tampilan yang ada dalam sistem. 6. Pengelolaan masalah Æ pengendalian Biaya. Dengan pengelolaan masalah yang ditanggani dengan baik maka akan menghemat biaya yang dikeluarkan. 7. Pengelolaan masalah Æ keamanan sistem operasional. Dengan pengelolaan masalah harus dijaga dengan keamanan yang handal agar tidak terjadi kehilangan, pencurian data. 8. Pemenuhan kebutuhan SI/TI yang sesuai Æ efisiensi biaya. Dengan pemenuhan kebutuhan SI/TI yang sesuai dengan keperluan yang digunakan akan menghemat anggaran pengeluaran.
76
9. Kerjasama antar pengguna Æ peningkatan kepuasan pengguna. Dengan kerjasama pengguna dalam berbagai hal saling membantu dalam melakukan kegiatan sehingga terbentuknya suatu kepuasan dalam melakukan pekerjaan. 10. Peningkatan kepuasasan pengguna Æ kontribusi TI. Dengan peningkatan kepuasan pengguna akan menimbulkan nilai tambah dalam kontribusi teknologi informasi. 11. Pengendalian biaya Æ menanggulangi secara cepat dan tepat gangguan yang terjadi pada sistem. Dengan Pengendalian biaya dalam pemecahan masalah secara cepat dan tepat akan menghemat biaya yang dikeluarkan. 12. Kontribusi fungsi TI Æ menggembangkan infrastruktur dan sistem yang dapat menunjang pemeliharaan data dan informasi tentang pelanggan, wilayah dan mitra bisnis. Dengan kontribusi fungsi TI yang di maksimalkan akan membantu dalam pengembangan infrastruktur, pemeliharaan data dan informasi. 13. Keamanan sistem pada operasional Æ memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan demi terciptanya hubungan yang harmonis dengan penggunaan teknologi informasi. Dengan kemanan sistem pada operasional menjaga informasi agar tidak terjadi hal yang diiinginkan menciptakan kepuasaan pelanggan akan kemananan yang dimiliki perusahaan.
77
4.5.2.6 Instrument Pengukuran Strategis Pengukuran kinerja melalui informasi yang diperoleh ini untuk melakukan perbandingan tujuan strategis dengan kondisi yang ada di PT. Lintas Group saat ini. Teknik pengukuran dilakukan dengan melakukan wawancara. Setiap ukuran strategis memiliki sasaran strategis seperti yang terdapat pada tabel 4.14 di bawah: Tabel 4.14 Ukuran dan Sasaran Strategis IT Balance Scorecard Ukuran Strategi A. Perspektif Kontribusi Perusahaan Kontribusi fungsi TI % proses binsis PT.Lintas yang menggunakan aplikasi sistem Pengendalian Biaya % proses bisnis yang dilakukan sistem cepat dan akurat B. Perspektif Orientasi Pengguna Kerjasama antar pengguna % keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi % hubungan komunikasi dengan pengguna Pemenuhan kebutuhan SI/TI yang sesuai % pelaksanaan pelatihan pengguna % pemahaman pengguna mengenai aplikasi sistem informasi Peningkatan kepuasan pengguna % kemudahan penggunaan dalam pengoperasian sistem % kepuasan pengguna pada masalah yang diselesaikan C. Perspektif Penyempurnaan Operasional Pengelolaan masalah % masalah yang diselesaikan tepat waktu Pengembangan aplikasi user friendly % pengaturan tata letak menu aplikasi % pengaturan perancangan tampilan %lama pengembangan software Keamanan sistem pada operasional % downtime jaringan % frekuensi kehilangan data D. Perspektif Orientasi Masa Depan Pengembangan sistem dan infrastruktur TI %tingkat pengembangan infrastruktur TI Peningkatan kualitas SDM TI % staf TI yang berpendidikan minimunm S1 % staff yang memiliki sertifikasi Peningkatan kemampuan SDM TI % frekuensi pelatihan pengguna % frekuensi pelatihan staff TI
Sasaran Strategis 100% 100% 100% 100% >75% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 6 bulan ≤ 10% ≤ 10% 6 tahun >100% >75% > 2 x dalam 1 tahun > 2 x dalam 1 tahun
78
4.5.2.7 Hasil Pengukuran Kinerja Sistem Setelah menentukan sasaran strategis selanjutnya adalah mengetahui keadaan aktual departemen yaitu dengan melakukan pengukuran dengan pendekatan 4 perspektif yang ada dengan mengumpulkan data. Hasil dari pengukuran dan pengolahan data tersebut sebagai berikut:
4.5.2.7.1 Perspektif Kontribusi Perusahaan Tabel 4.15 Hasil Pengukuran Perspektif Kontribusi Perusahaan Ukuran strategis
Sasaran Hasil pengukuran strategis Kontribusi Fungsi TI % proses bisnis perusahaan yang 100% 75.7 % menggunakan aplikasi sistem Pengendalian Biaya % proses bisnis yang dilakukan sistem 100% 45.8 % cepat dan akurat Jumlah Rata-rata
pencapaian
75.7 %
45.8 % 121.5 % 60.7%
4.5.2.7.2 Perspektif Orientasi Pengguna Tabel 4.16 Hasil Pengukuran Perspektif Orientasi Pengguna Ukuran strategis
Sasaran strategis
Hasil pengukuran
pencapaian
100%
45.4 %
45.4 %
100%
44.1 %
45.4 %
Kerjasama pengguna % keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi % keterlibatan pengguna dalam desain aplikasi Jumlah Rata-rata Pemenuhan kebutuhan SI/TI yang sesusai % pelaksanaan pelatihan pengguna % pemahaman pengguna mengenai aplikasi dan sistem Jumlah
90.8% 45.4% >70% 100%
51.5 % 66.3 %
73% 66.3% 139.3%
79
Rata-rata Peningkatan kepuasan pengguna % kemudahan pengguna dalam pengoperasian sistem % kepuasan pengguna pada masalaha yang diselesaikan Jumlah Rata-rata Total Rata-Rata Total Seluruh
69.6% 100%
46.7 %
100%
48 %
46.7% 48% 94.7% 47.3% 162.3% 54.1%
4.5.2.7.3 Perspektif Penyempurnaan Operasional Tabel 4.17 Hasil Pengukuran Perspektif penyempurnaan opersasional Ukuran strategis
Sasaran strategis Pengelolaan masalah
% masalah yang diselesaikan tepat waktu
Hasil pengukuran
100%
65 %
pencapaian
65%
Jumlah Rata-rata
65% 65%
48 % 48 % 8 bulan Jumlah Rata-rata
48% 48% 75% 123% 41%
2% 1% Jumlah Rata-rata Total Rata-Rata Total Seluruh
80% 90% 170% 85% 191% 63.6%
Pengembangan aplikasi yang user friendly % pengaturan tata letak menu % pengaturan perancangan tampilan % lama pengembangan software
100% 100% 6 bulan
Keamanan sistem pada operasional % downtime jaringan % frekuensi kehilangan data
≤ 10% ≤ 10%
80
4.5.2.7.4 Perspektif Orientasi Masa Depan Tabel 4.18 Hasil Pengukuran Orientasi Masa Depan Ukuran strategis
Sasaran Hasil strategis pengukuran Pengembangan sistem dan infrastruktur TI
% tingkat pengembangan infrastruktur TI
6 tahun
pencapaian
8 tahun
Jumlah Rata-rata Peningkatan kualitas SDM TI % staf TI yang berpendidikan minimunm S1 % staff yang memiliki sertifikasi
100% >75%
70% 60%
Jumlah Rata-rata Peningkatan kemampuan SDM TI % frekuensi pelatihan staf TI %frekuensi pelatihan pengguna
≥2 x setahun ≥2 x setahun
80% 80% 80%
70% 80% 150% 75%
1x 1 tahun
50%
1x 1 tahun
50%
Jumlah Rata-rata Total Rata-Rata Total Seluruh
100% 50% 205% 67.6%
4.5.2.7.5 Evaluasi hasil pengukuran kinerja sistem Hasil pengukuran kinerja sistem dengan perspektif IT Balanced Scorecard, Untuk mengukur hasil kinerja tiap perspektif maka nilai pembobotan disusun dalam kesepakatan bersama dengan kategori, terlihat pada Tabel 4.19 hasil pengukuran kinerja Divisi TI, ringkasan hasil pengukuran ditunjuk pada Tabel 4.20.; 0% - 54% : Sangat Kurang 75% - 84% : Baik
55% - 64% : Kurang
85% - 100% : Sangat Baik
65% - 74% : Cukup
81
Tabel 4.19 Hasil Pengukuran Kinerja Persfektif
Tujuan strategis
Perspektif Kontribusi Perusahaan
Perspektif Orientasi Pengguna
Hasil Bobot pengukuran Kontribusi fungsi TI 75.7% Baik Pengendalian biaya 45.8% Sangat Kurang Jumlah 121.5% Rata-rata 60.7% Kurang Kerjasama antar pengguna 45.4% Sangat Kurang Pemenuhan kebutuhan SI/TI yang sesuai 69.6% Cukup Peningkatan kepuasan pengguna 47.3% Sangat Kurang Jumlah Rata-rata
Perspektif Penyempurnaan Operasional
Perspektif Orientasi Masa Depan
Pengelolaan masalah Pengembangan aplikasi user friendly Lama pengembangan software Jumlah Rata-rata Pengembangan sistem dan infrastruktur TI Peningkatan kualitas SDM Peningkatan kemampuan staff TI Jumlah Rata-rata Total Jumlah Keseluruhan Rata-Rata
162.3% 54.1% Sangat Kurang 65.5% Cukup 41% Sangat Kurang 75% Baik 181.5% 60.5% Kurang 80% Baik 75% Baik 50% Sangat Kurang 205% 67.6% Cukup 276.3% 69% Cukup
Tabel 4.20 Ringkasan Hasil Pengukuran Kinerja Divisi TI Persfektif Perspektif Kontribusi Perusahaan Perspektif Orientasi Pengguna
Hasil pengukuran Bobot 60.7% Kurang 54.1% Sangat Kurang
Perspektif Penyempurnaan Operasional
60.5%
Kurang
Perspektif Orientasi Masa Depan Rata-rata
67.6% 69%
Cukup Cukup
Melihat ringkasan pada Tabel 4.20 dari bobot di atas maka dapat disimpulkan hasil pengukuran dari empat perspektif IT BSC menunjukkan bahwa kinerja divisi TI dapat dinilai dalam kategori Cukup dengan rata-rata 69%.
82
Kontribusi Perusahaan
100 90 80 70
60,7 %
60
54,1 %
Orientasi Penguna 100 90
80
70 60
60,5 % 0
60 70
80
90 100
Penyempurnaan Operasional
67,6 % 70 80 90 100
Orientasi Masa Depan
Gambar 4.12 Grafik Hasil Pengukuran Kinerja Divisi TI Pada Gambar 4.12 akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Pencapaian perspektif kontribusi perusahaan sebesar 60.7% dikategorikan pembobotan kurang, untuk memaksimalkan pemanfaatan fungsi TI, harus tetap melihat pada bagian mana yang terdapat mengunakan cara konvensional dan perlu dikembangkan. 2. Pencapaian perspektif orientasi pengguna adalah sebesar 54.1%. Pembobotan sangat kurang, dimana pengguna merasa bahwa sistem (aplikasi) yang ada belum dapat membantu mereka dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. 3. Pencapaian perspektif penyempurnaan operasional adalah sebesar 60,5% dikategorikan pembobotan kurang, ditingkatkan kompetensinya sehingga
83
dapat meningkatkan kualitas dan kinerja dari sistem (aplikasi) yang digunakan oleh pengguna. 4. Pencapaian perspektif orientasi masa depan adalah sebesar 69% Dapat disimpulkan bahwa kualitas dari staf TI dalam kategori cukup, ada beberapa yang harus ditingkatkan dalam pengembangan sistem dan infrastruktur TI karena masih dianggap belum memenuhi dan frekuensi pelatihan karyawan masih kurang sehingga perlu untuk dikembangkan dengan mengadakan pelatihan tambahan. Beberapa usulan inisiatif yang dapat digunakan dalam memperbaiki kinerja PT.Lintas Group diliat dari keempat perspektif IT BSC antara lain, terlihat pada Tabel 4.21: Tabel 4.21 Pengukuran Kinerja Divisi TI Perspektif
Tujuan Strategis
Ukuran Strategi
Target
Kontribusi Peusahaan
Kontribusi fungsi TI
% proses binsis PT.Lintas yang 1. Dokumentasi dilakukan secara tersistem menggunakan aplikasi sistem pada setiap Divisi mengembangkan SI yang dapat meningkatkan kinerja dalam mengambil sebuah keputusan berasarkan data statistik.
Perspektif Orientasi Pengguna
Pengendalian Biaya Kerjasama antar pengguna
% proses bisnis yang dilakukan 1. Mengevaluasi tingkat keakuratan data sistem cepat dan akurat dengan melakukan monitoring. % keterlibatan pengguna dalam 1. Meningkatkan tingkat kerjasama dengan pengembangan sistem informasi para pengguna dalam tahap penentuan kebutuhan dan pengembangan sistem. Hal ini dilakukan agar sistem baru/yang % hubungan komunikasi sudah ada itu menjadi sebuah solusi yang dengan pengguna tepat guna yang dapat diterima dan digunakan dengan maksimal.
Pemenuhan kebutuhan SI/TI yang sesuai
% pelaksanaan pelatihan pengguna % pemahaman pengguna mengenai aplikasi sistem informasi
1. Mengevaluasi kemampuan pengguna terhadap sistem (aplikasi) yang ada, dan merumuskan langkah yang akan diambil untuk meningkatkan tingkat kemampuan dan pemahaman pengguna
Peningkatan kepuasaan
% kemudahan penggunaan dalam pengoperasian sistem
1. Meningkatkan kualitas dan kinerja dari sistem yang saat ini digunakan oleh
84
Perspektif Penyempurna an Operasional
pengguna
% kepuasan pengguna pada masalah yang diselesaikan
Pengelolaan masalah
% masalah yang diselesaikan tepat waktu
Pengembang an aplikasi user friendly
% pengaturan tata letak menu aplikasi
Keamanan sistem pada operasional
Perspektif Orientasi Masa Depan
Pengembang an sistem dan infrastruktur TI Peningkatan kualitas SDM TI Peningkatan kemampuan SDM TI
pengguna. 1. Memberikan solusi tambahan pada sistem agar tingkat kesalahan bisa dilihat dengan memberikan suatu kode kesalahan. 1. Mengelompokkan data menu agar mudah diatur, tampilan yang menarik dapat mempermudah daya ingat karyawan dalam penempatan menu tersebut.
% pengaturan perancangan tampilan %lama pengembangan software % downtime jaringan 1. Mengevaluasi sistem (aplikasi) yang sudah ada untuk mengetahui aspek mana % frekuensi kehilangan data saja yang harus dikembangkan, masalah apa saja yang terdapat di sistem (aplikasi) tersebut dan me-maintain network yang ada sehingga dapat berfungsi maksimal. % tingkat pengembangan 1. Mengikuti workshop dalam infrastruktur TI pengembangan infrastruktur guna dapat meningkatkan kinerja perusahaan. % staf TI yang berpendidikan minimunm S1 % staff yang memiliki sertifikasi % frekuensi pelatihan pengguna % frekuensi pelatihan staff TI
1. Mengevaluasi kinerja para staf PT.Lintas Group apakah memenuhi syarat dalam melakukan pekerjaan dan dapat dipertahankan. 1. Memberikan pelatihan yang intensif dalam rangka meningkatkan kemampuan karyawan dalam mengelola, mengunakan sistem dalam melakukan pemecahan masalah.
4.6 Portofolio Aplikasi Mendatang Setelah menganalisa dari semua tool yang ditunjuk, maka dalam bagian ini membahas usulan yang akan ditawarkan, mencakup;
4.6.1 Strategi SI Bisnis Strategi SI merupakan salah satu hasil dari proses analisis terhadap SI/TI, kebutuhan bisnis, informasi serta arah perkembangan TI ke depan. Strategi SI yang dibangun haruslah sesuai dengan strategi perusahaan keseluruhan dalam rangka mendukung tercapainya tujuan bisnis perusahaan. Berdasarkan hasil analisis strategi SWOT, diketahui posisi perusahaan berada pada kuadran ketiga,
85
dimana perusahaan memiliki banyak kelemahan namun dari berbagai peluang dapat mengantisipasi kelemahan tersebut dan rencana perusahaan dalam jangka panjang strategi perusahaan meliputi. 1. Memperluas area cakupan bisnis menjadi tingkat nasional Dalam perkembangan proyek dan bisnis PT.Lintas Group hanya memfokuskan pada wilayah jawa timur dan jawa tengah. Karna memiliki akses yang potential dalam mendirikan tower, untuk itu arah dalam melakukan pengembangan bisnis harus mulai di perluas lagi, agar lebih dikenal oleh instansi-instansi swasta maupun nasional. 2. Akses informasi yang cepat bagi tingkat level manajemen atas. Dengan adanya bantuan sistem informasi dan teknologi informasi memberikan pihak manajemen atas dalam melakukan pengambilan keputusan dari berbagai aspek dengan data statistik yang ada, pelaporan yang tepat dan data yang akurat memberikan manajemen atas dalam menentukkan strategi-strategi yang akan digunakan. 3. Pemanfaatan SI/TI untuk mempertahankan kualitas produk dan jasa serta peningkatan kepuasan pelanggan. Kualitas dan jasa yang dihasilkan harus dapat ditingkatkan dengan bantuan sistem informasi, dalam melakukan pengerjaan proyek akan sangat membantu dalam menilai pengendalian, perencanaan dan ketersediaan material yang dipakai serta dapat mengetahui kapan rencana waktu pengerjaan proyek dapat terselesaikan.
86
Tabel 4.22 Usulan Strategi Bisnis SI Situasi Saat Ini Usulan Solusi 1.Belum adanya share knowledge antara karyawan baru dan karyawan lama. 2. Pelatihan karyawan yang dilakukan pada saat ini masih kurang dan tidak berkelanjutan. 3. Setiap Knowledge dipegang oleh masing-masing karyawan tertentu. Bahan materi masih dalam bentuk manual tidak tersistem.
Menerapkan sistem KM untuk karyawan dan manajemen, yang mana sistem tersebut berbasis web yang memudahkan dalam melakukan sharing knowledge dan berkomunikasi.
1. Pemetaan lokasi masih menggunakan gambar yang diambil oleh kamera selanjutnya menyesuaikan dengan tata ruang wilayah pada pemerintah daerah tersebut. 2. Data yang diberikan masih melalui email.
Menerapkan sistem SIG untuk memberikan informasi data wilayah menara tower secara praktis dan sistematis. Pengembangan SIG sekarang sudah mengarah ke dunia maya yaitu Web SIG.
1. Kondisi infrastruktur , sistem dan database yang kurang mendukung dalam mengembangkan solusi. Dikarenakan dokumen data dalam pengembangan aplikasi tidak menyimpan file tersebut pada sistem yang ada saat ini.
Menerapkan business intelligence yang memberikan informasi mengenai perkembangan terkait data statistik menara, sehingga memudahkan dalam melakukan pengambilan keputusan maupun dalam perencanaan ke depan.
Dengan terkaitnya penerapan strategi sistem dan teknologi informasi yang terintegrasi pada masa mendatang, maka diperlukan strategi yang mendukung perusahaan. Berdasarkan hasil analisis maka disusun usulan strategi bisnis SI pada PT.Lintas Group yaitu; 1. Perancangan Sistem Informasi Geografis Saat ini sistem yang ada pada perusahaan belum memenuhi kebutuhan informasi yang diberikan berupa lokasi wilayah dan informasi tentang wilayah
87
tersebut. Sistem Informasi Geografis (SIG) menampilkan data spasial dan menampilkan atribut yang ada didalamnya. 2. Mengembangkan Web Knowledge Management System Saat ini masih belum ada pembelajaran tentang pengentahuan pada setiap staff yang ada di Divisi perusahaan. Perencanaan pengembangan Aplikasi knowledge management PT. Lintas Group nantinya akan mendukung fungsi eLearning,
Document
Sharing
(E-Library,
Online
Discussion),
dan
Collaboration. Aplikasi ini akan memberikan beberapa manfaat bagi PT. Lintas Group seperti peningkatan kemampuan pengambilan keputusan, sehingga dapat meningkatkan respon terhadap pelanggan, meningkatkan cara kerja serta proses di perusahaan, serta menciptakan pemerataan pengetahuan. 3. Mengembangkan Business Intelligence Saat ini sistem yang ada belum terintegrasi sepenuhnya, masih ada yang menggunakan aplikasi webmail seperti pengumpulan data dari bagian SITAC dan CME ke bagian Sekpro masih dalam keadaan pelaporan dokumen, hal tersebut tidak efisien, memberikan data informasi sehingga menghambat dalam analisis data, bila terjadi kesalahan analisis bisa menyebabkan kesalahan pengambilan keputusan maupun pembuatan rencana, serta jika dari sisi keamanan sangat rentan dalam kebocoran data rahasia perusahaan.
4.6.1.1 Usulan Solusi Aplikasi Untuk mencapai strategi diperlukan data mengenai hasil perkembangan pembangunan Menara BTS maka diusulkan solusi aplikasi. Dengan data dan informasi yang akurat dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan
88
membuat kebijakan yang tepat. Solusi yang ditawarkan untuk mencapai strategi PT.Lintas Group meliputi;
4.6.1.2 Sistem Informasi Geografis GIS memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Aplikasi GIS saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman applikasinya. Pengembangan applikasi GIS kedepannya mengarah kepada aplikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web GIS. Dalam pemanfaatannya, Tabel 4.23 Web Gis yang akan dikembangkan pada PT Lintas Group:
.
Tabel 4.23. Web Gis GIS Prinsip Pengembangan Web Data Input Client Manajemen data DBMS dengan komponen spasial Analisis data GIS server Representasi Data Client/server
Gambar 4.13 Client-server web GIS.
Untuk dapat melakukan komunikasi dengan komponen yang berbeda-beda di lingkungan web maka dibutuhkan sebuah web server. Karena standar dari geo
89
data berbeda beda dan sangat spesifik maka pengembangan arsitektur sistem mengikuti arsitektur ‘Client Server’ terlihat pada Gambar 4.13.
Gambar 4.14 Proses Request dan Respon web GIS.
Gambar 4.14 menjelaskan arsitektur minimum sebuah system Web GIS. Applikasi berada disisi client yang berkomunikasi dengan Server sebagai penyedia data melalui web Protokol seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol), Gambar 4.15 usecase dan Gambar 4.15 interface usulan.
Gambar 4.15 usulan usecase diagram web GIS
Berdasarkan usulan usecase diagram PT. Lintas Group untuk mengetahui setiap rencana tata letak ruang kota/daerah agar tidak terjadi kesalahan dalam
90
penempatan koordinat solusi yang diberikan adalah melakukan kerjasama dengan pemerintah setempat. Manfaat pengembangan aplikasi GIS pada PT. Lintas Group disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dalam mengolah suatu informasi yang dapat memberikan keterangan visual berupa peta, adapun perencanaan sistem informasi geografis ditujukan untuk mengatasi kendala-kendala yang ada sebagai berikut seperti pada Table 4.24 : Tabel 4.24 aktivitas permasalahan solusi dan manfaat GIS. Aktivitas
Permasalahan
Fitur solusi
Pengaturan Dokumentasi penentuan market penentuan market pengguna. yand ada saat ini dilakukan secara manual.
Gambar 4.16
Pengaturan infrastuktur
Gambar 4.17 dan 4.18
Tidak ada data yang dapat memberikan fasilitas infrastruktur pada wilayah pengembangan wilayah. Pengaturan titik Data yang diberikan koordinat menara pada Divisi SITAC, masih dalam bentuk laporan manual , terjadi duplikasi data (tidak terintegrasi) dengan laporan CME. Divisi SITAC dan Penunjang CME, kesulitan dalam pengembangan melakukan pemberian menara informasi pekerjaan. Informasi menara Terjadinya suatu kendala dalam memberikan informasi terhadap menara, pada saat ini jika ada kesalahan hanya berupa telepon dan email
Gambar 4.19
Gambar 4.20
Gambar 4.21
Manfaat Perusahaan dapat menentukan pembangunan menara BTS yang diberikan kepada vendor dengan melihat rancangan peta. Perusahan dapat melihat fasilitas infrastruktur apa saja yang berada pada wilayah pembangunan menara. Perusahaan dapat melihat titik koordinat menara yang sudah ada pada wilayah tersebut, untuk mencari titik yang masih bisa dilakukan pembangunan menara. Informasi yang diterima kemudian diolah dan diintegrasikan kepada Divisi perusahaan. Memberikan informasi secara aktual pada masingmasing menara yang mengalami gangguan teknis maupun non teknis dalam pekerjaan.
91
Gambar 4.16 Informasi Peta Menara Desain tampilan GIS PT. Lintas Group diusulkan dengan konsep web pada gambar diatas menjelaskan peta dan menampilkan informasi menara berdasarkan kabupaten yang dipilih oleh pengguna sistem aplikasi, informasi yang diolah berupa material tower, lokasi tower, jarak tower satu ke tower lainnya, kondisi dari lingkungan kaupaten, informasi setiap status tower dan lingkungan sekitar tower.
92
Gambar 4.17 Input Potential Market
Gambar 4.18 View Potential Market Pada tampilan diatas menunjukkan gambar dari sekitar menara yang akan dibanggun dan memperlihatkan gambar pada sekeliling area menara serta memperlihatkan kondisi lingkungan yang berada disekitar tower pada gambar tersebut di upload dari pihak sitac yang kemudian akan ditampilkan pada titik
93
kandidat suatu tower yang akan dibangun dan dianalisa keberadaaan dan menampilkan informasi serta memberikan historical pada setiap keberadaaan lingkungan tower pada masing-masing tempat.
Gambar 4.19 Wilayah Koordinat Menara Tampilan ini memberikan informasi menara pada wilayah sekitarnya pada suatu tempat, informasi ini berguna untuk mengurangi dampak terjadinya pelanggaran dalam perencanaan tata ruang kota atau wilayah.
94
Gambar 4.20 Deskripsi pekerjaan menara
Gambar 4.21 Informasi pembangunan menara
95
Gambar 4.22 usulan model database GIS
4.6.1.3 Web Knowledge Management System Sistem ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan karyawan perusahaan, kegiatan organisasi dalam mengelola pengetahuan sebagai aset, dimana dalam berbagai strateginya ada penyaluran pengetahuan yang tepat kepada orang yang tepat dan dalam waktu yang cepat, hingga mereka bisa saling berinteraksi, berbagi pengetahuan dan mengaplikasikannya dalam pekerjaan sehari-hari demi peningkatan kinerja organisasi. berbasis web yang dapat diakses karyawan perusahaan mengenai materi pembelajaran baik mengenai menanggani suatu masalah tower provider dan tower menara bersama, cara penggunaan aplikasi serta materi pelatihan untuk mempertingkatkan kegiatan berbagi
96
pengetahuan antar pihak manajemen dan karyawan yang dapat disajikan baik dalam bentuk artikel, video, maupun gambar. Tujuan dari KMS ini adalah untuk membantu staff untuk mempelajari hal-hal yang menyangkut masalah Menara Telekomunikasi.
Gambar 4.23 Usulan KMS
Pada Gambar 4.23 diatas menunjukkan aktifitas untuk mengelola, menyimpan dan melakukan penyebaran tentang informasi, proses pertama setiap divisi memberikan manual book maupun dokumen-dokumen yang berkepentingan dalam memberikan informasi pengetahuan, dari dokumen tersebut lalu seorang data entry melakukan pemilihan dokumen dan memasukkannya sesuai dengan kriteria melalui sistem. Untuk dapat mengkakses web seorang user diberikan user dan password untuk dapat melakukan kegiatan sharing informasi dan memberikan kontributor terhadap pengetahuan mengenai kegiatan bisnis dan permasalahannya, management center memberikan informasi pengetahuan tentang bagaimana arah strategi perusahaan, meningkatkan inovasi dan cara mengembangkan knowledge
97
pada setiap karyawan. Berikut dibawah ini pembentukkan usecase diagram pada Gambar 4.20.
Gambar 4.24 Usecase diagram web KMS
Pada Gambar 4.25 diatas menjelaskan alur proses interaksi antar karyawan dan top level management pada PT. Lintas Group dalam knowledge management system. Tabel 4.25 aktivitas permasalahan solusi dan manfaat KMS. Aktivitas Informasi masalah menara
Forum berbagi informasi Berdiskusi memberikan
Permasalahan
Fitur solusi
Saat ini tidak Gambar 4.25 tersimpan informasi tentang masalah menara dan dilaporkan kepada seorang tenaga ahli. Tidak adanya sistem Gambar 4.26 dalam melakukan pemberian informasi. Pihak manajemen Gambar 4.27 tidak mempunyai
Manfaat Menghilangkan ketergantungan kepada staf ahli dalam informasi knowledge
Media pembelajaran (Sharing Knowledge), berbentuk video, artikel Menjaga hubungan komunikasi
98
pengentahuan
kesempatan yang lebih kepada staff dalam berdiskusi bebas maupun masalah pekerjaan.
Gambar 4.25 Informasi Materi KMS
Dalam contoh usulan tampilan di atas Gambar 4.22 menampilkan web pembelajaran untuk sharing knowledge PT. Lintas Group berupa download materi, download, FAQ, materi, news, kontak, serta informasi aktivitas kegiatan bisnis. Dari usulan solusi yang ditawarkan diharapkan membantu pihak PT. Lintas Group dalam membangun pengetahuan antar karyawan sehingga dapat menyimpan informasi yang baik.
99
Gambar 4.26 Artikel KMS
Gambar 4.27 Chating web KMS
Pada Gambar 4.26 memberikan terlihat salah satu contoh pembelajaran tentang informasi mengenai peralatan sebuah menara tower yang dapat dibaca seluruh
100
staff sedangkan pada tampilan Gambar 4.27 memberikan seorang user dapat berkomunikasi dan dapat memberikan informasi seputar
pekerjaan yang
dilakukan atau berbagi informasi yang dapat menjeyelesaikan permasalahan yang ada. Pada tampilan tersebut terdapat biodata seorang user serta pada user dapat memilih kategori dan subject yang akan dimasuki untuk berkomunikasi.
Gambar 4.28 Usulan model database KMS Gambar 4.28 pada diatas menjelasakan usulan database yang akan digunakan pada PT.Lintas Group dalam mengembangkan program aplikasi knowledge management system.
101
4.6.1.4 Business Intelligence Solusis bisnis Business intelligence PT. Lintas Group nantinya dapat melakukan otomatisasi analisis terhadap data yang dimiliki perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan seperti tren kebutuhan produk, risiko, kinerja menara, penentuan provider, rencana pemeliharaan fasilitas menara, menemukan indikator-indikator dan pattern yang mempengaruhi menara yang selama ini belum diketahui, serta kinerja perusahaan. Business analytical merupakan bagian terpenting dari business Intelligence yang terdiri dari kumpulan aplikasi, teknik, dan proses untuk melakukan manipulasi, penambangan, dan analisis terhadap data yang ada di data warehouse. Corporate dashboard memungkinkan tingkat manajemen PT. Lintas Group untuk memonitor kinerja perusahaan secara real time dan memberikan laporan khusus dari setiap departemen dalam organisasi. Corporate dashboard memberikan beberapa keuntungan, di antaranya adalah: 1. Pelaporan kinerja perusahaan dan pembangkit secara visual dan cepat (real time). 2. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi tren kebutuhan produk, mengukur efisiensi kinerja, dan memberikan laporan mendalam (drill-down) mengenai tren, kinerja, dan sebagainya. Tabel 4.25 aktivitas permasalahan solusi dan manfaat BI. Aktivitas Pengaturan produk.
Pengaturan provider
Permasalahan
Fitur solusi
Tidak tersedianya Gambar 4.31 informasi sistem yang menjelaskan tentang peningkatan atau penurunan produk. Tidak tersedianya Gambar 4.32 informasi sistem yang
Manfaat Meningkatkan nilai investasi sebuah produk yang ada pada perusahaan
Meningkatkan pelayanan terhadap provider agar dapat terjalin
102
Pengaturan wilayah
Ketersedian material
menjelaskan tentang provider Tidak tersedianya Gambar 4.33 informasi sistem yang menjelaskan tentang wilayah dan total tower Ketersediaan material Gambar 4.34 tidak terkontrol dalam penggunaan pembanggunan menara BTS.
hubungan yang harmonis. Menganalisa suatu wilayah yang akan dilakukan pengembagan pembangunan menara BTS.
Meningkatkan layanan dengan melakukan pemrosesan permintaan dan penyelesaian masalah yang tepat waktu.
Gambar 4.29 arsitektur bisnis intelejen
Berdasarkan gambar pada 4.29 BI bekerja dengan cara mengumpulkan datadata operasional perusahaan dari berbagai macam sumber seperti, rancangan anggaran biaya, inventori, atau sumber data yang lain, database dari masingmasing web KMS, web GIS. Sumber data tersebut kemudian mengalami proses ETL (extract, transform, loading) yaitu dari sumber data yang ada dipilih data matang, kemudian diseragamkan (di standarkan), dan digabung ke dalam satu database tunggal yang akan dimuat di dalam data warehouse. Selanjutnya di dalam data warehouse akan terbentuk tabel-tabel fakta dan dimensi. Tabel fakta
103
berisikan nilai yang nantinya akan dilaporkan, sedangkan tabel dimensi akan menjadi paramater dari ukuran tersebut. Hasilnya dalam bentuk laporan dan query analitik. Selanjutnya, hasil tersebut dapat divisualisasikan ke dalam media sesuai kebutuhan perusahaan.
Gambar 4.30 Usecase diagram Business Intelligence
Pada gambar 4.30 menjelaskan tentang use case dari penggunaan aktivitas seorang user sebagai top level management yang dapat melakukan analisa dari berbagai diagram yang akan ditampilkan untuk keperluan dalam mengambil suatu tindakan keputusan dalam menjalankan kegiatan perusahan. Untuk memudahkan dalam pemahaman konsep yang diusulkan maka disajikan contoh tampilan dashboard yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 4.31.
104
Gambar 4.31 Dashboard tower, wilayah dan provider
Dalam contoh tampilan di atas pada Gambar 4.27 menampilkan beberapa populasi informasi dengan media grafik pada pekerjaan menara PT.Lintas Group yang telah dilaksanakan, selain itu juga menampilkan informasi mengenai tentang tipe tower dan provider. Dari usulan solusi yang ditawarkan, diharapkan membantu PT.Lintas Group sehingga dapat mengambil keputusan maupun dalam membuat perencanaan dengan tepat dan akurat.
105
Gambar 4.32 Dashboard realisasi
Pada Gambar 4.32 diatas menjelaskan dasboard
realisasi pekerjaan yang
dilakukan pada PT.Lintas Group. Pemanfaatan dengan model tampilan ini mempermudah pihak management dalam melihat proyek yang dilaksanakan atau proyek yang gagal dilaksanakan.
106
Gambar 4.33 Dashboard wilayah & Provider
Gambar 4.34 Dashboard Product dan Item
107
Gambar 4.35 Model usulan database BI
4.7 Strategi Manajemen SI/TI Dalam melakukan strategi manajemen SI/TI pada PT.Lintas Group ini pihak manager TI dalam lingkungan internal perusahaan berupaya melakukan pendekatan ke beberapa divisi untuk memberikan informasi seberapa besar kontribusi TI dalam bisnis diperlukan dalam menunjang bisnis perusahaan, manager TI membuat beberapa tugas kepada beberapa karyawan TI untuk dapat mencatat requiretment dari beberapa divisi untuk dapat mengetahui apa saja yang menjadi kendala dalam divisi tersebut.
108
Dan manajemen TI memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pemeliharaan TI, Strategi manajemen membackup elemen-elemen umum pengaplikasian strategi SI/TI ke seluruh bagian Divisi dan memastikan kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan konsisten dengan strategi-strategi tersebut, khususnya terhadap hak untuk boleh dan tidaknya Bagian/Unit mengembangkan strategi SI sendiri yang akan beroperasi menggunakan TI. Selain itu juga pengembangan dan melihat peluang TI yang ada dalam dunia bisnis telekomunikasi yang akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan sehingga manajemen TI menghasilkan inovasi-inovasi kepada bisnis PT.Lintas Group. Solusi untuk meningkatkan kinerja pada manajemen SI/TI PT.Lintas Group, memberikan usulan pada organisasi sebagai berikut:
Gambar 4.36 Usulan Struktur Organisasi
Pada Gambar 4.36 atas usulan struktur organisasi pada Divisi TI diberikan tambahan dalam mengembangkan dan perencanaan sistem informasi dan teknologi informasi. Seringkali terjadi proyek-proyek tersebut tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Begitu juga halnya dengan proyek-proyek Teknologi Informasi (TI),
109
masalah yang dihadapi adalah bagaimana menyelesaikan proyek dengan tepat waktu, sesuai anggaran dengan kualitas sebagaimana diharapkan. Salah satu solusi untuk masalah tersebut adalah dengan adanya IT Project Management Office (PMO) di perusahaan. Dengan adanya TI PMO maka manajemen proyek diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan standard/best practices yang ada. Tugas IT PMO bertanggung jawab atas proyek-proyek dan programprogram sejak tahap awal sampai post-implementation. Perencanaan program dan proyek dalam lingkup perusahaan memastikan sumber daya TI yang ada dapat diberdayakan dengan cara yang sebaik-baiknya untuk mendukung inisiatif stategis perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan memfasilitasi manajemen portofolio proyek-proyek TI. Web Development bertanggung jawab meng-update situs KMS, SIG dan web perusahaan berdasarkan informasi dan mengembangkan aplikasi tersebut agar dapat berjalan optimal sesuai kebutuhan perusahaan.
4.7.1 Usulan Klasifikasi Karyawan Berdasarkan wawancara yang dilakukan maka direkomendasikan oleh penulis kepada PT.Lintas Group untuk memenuhi peningkatan karyawan yang berkualitas dalam melaksanakan tugasnya dibutuhkan beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh setiap personil pada bagian masing-masing. Pada bagian IT staff untuk melakukan kegiatan operasi teknologi informasi dalam pengoperasian komputer,
melakukan
pemrograman,
melakukan
kegiatan
analisis
perancangan program dibutuhkan 4 orang dalam melaksanakan tugasnya. A. Pria, usia Max 28 Tahun.
dan
110
B. Min S1 Sistem Informasi/Teknik Informasi. C. Menguasai OS : Windows, Based, Linux,& Unix Based. D. Menguasai Bahasa pemrograman PHP, JAVA, SQL. E. Mengerti perancangan antarmuka. F. Mengerti database management system. G. Mengerti Konsep Object-oriented programming (OOP).
Pada bagian technical support guna pemeliharaan teknologi informasi yang telah dilakukan dibutuhkan 2 orang dan harus memiliki spesifikasi sebagai berikut : A. Pria, usia Max 28 Tahun. B. Min D3 Sistem Informasi/Teknik Informasi. C. Menguasai OS : Windows, Based, Linux,& Unix Based. D. Mengerti Hardware & Software Troublesooting. E. Mengerti Instalasi Operating System Windows, Linux, dll. F. Mengerti Konsep TCP/IP. G. Min pengalaman 1 tahun sebagai Enginer di bidang IT / Fresh Graduated. H. Siap bekerja Shifting.
111
4.7.2 Usulan Fungsi Bisnis Pada bagian ini menjelaskan usulan dari area fungsi bisnis pada PT.Lintas Group yang dilaksanakan berdasarkan sistem aplikasi yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut terlihat pada Tabel 4.26 dibawah ini. Tabel 4.26 Usulan Area fungsi bisnis PT.Lintas Group. Area Fungsional Marketing
Fungsi Bisnis 1. 2. 3. 4. 5.
Sek Pro
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Proses Bisnis
Promosi Analisis Kontrak Analisis strategi penjualan. Membuat laporan penjualan. Berbagi pengetahuan (*)
1.
Membuat SPK Membuat Laporan proyek Kebutuhan pelanggan Membuat laporan pelanggan Membuat data pegawai. Dokumen sertifikasi. Berbagi pengetahuan (*)
1. 2.
2. 3. 4. 5. 6.
3. 4.
5.
(**)Mencari project site tower ke beberapa vendor. (**)Penawaran Produk. (**)Visualisasi Produk Kelengkapan dokumen surat kontrak project. Laporan dokumen untuk diberikan kepada Sekpro. (*) Memberikan pengetahuan yang dimiliki berdiskusi, artikel, file. Memberikan SPK untuk pengerjaan Tower Memberikan SPK tersebut kepada departemen SITAC untuk dilakukan proses (**)Membuat data perijinan ke beberapa pihak. Mendapatkan Assplan dan PO dari pihak vendor untuk perancangan pembangunan site tower, Rancangan anggaran pelaksana (RAP) diterima dari CME dan akan dibuatkan SPK. (**) Melakukan pengecekan terhadap sertifikat tersebut.
6.
Apabila sudah benar maka sertifikat tersebut akan diberikan ke bagian cost control.
7.
Laporan surat kontrak kerja.
8.
(**)Pelaporan semua pelayanan yang terjadi dalam sebuah proyek.
9.
Sertifikasi surat.
Dukungan Sistem SI/TI 1.
Media Website.
2.
Sistem RAB.
3.
KM (?)
4.
SIG (?)
1.
Sistem RAB.
2.
Sistem Inventori.
3.
Media Website.
4.
KM (?)
5.
BI (?)
10. (*) Memberikan pengetahuan yang dimiliki berdiskusi, artikel, file. 11. (*) Laporan Statistik melingkupi (produk, pelanggan, material). SITAC
1. 2. 3. 4. 5.
Perijinan / Pemetaan Wilayah. Membuat assplan. Membuat data laporan wilayah. Menentukan titik koordinat wilayah. Berbagi pengetahuan (*)
1.
Menerima SPK tersebut untuk ditindak lanjuti sesuai prosedur.
1.
Aplikasi Design.
2.
Mencari candidate site sesuai titik koordinat yang tertera pada SPK yang telah diberikan oleh pihak vendor, Setelah candidate site telah ditentukan.
2.
KM (?)
3.
SIG (?)
3.
Maka akan dilakukan perijinan terhadap warga
112
setempat.
CME
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Keuangan
1. 2. 3. 4.
Rancangan Anggaran Pelaksana. Rencana pembelian. Inventori kontrol. Membuat data po pembelian. Pengontrolan uji kelayakan Berbagi pengetahuan (*)
Membuat data keuangan. Membuat data invoice. Perencanaan keuangan. Berbagi pengetahuan (*)
4.
Pelaksana mengumpulkan persyaratan berupa fotokopi dokumen kepemilikan atas lahan tersebut.
5.
Warga dan surat perjanjian sewa tanah. Setelah semua persyaratan dari warga telah terkumpul.
6.
Maka pelaksana akan mengajukan perijinan ke pihak PLN, RT hingga Pemerintah Kota untuk dilakukan sesuai prosedur.
7.
Dokumen-dokumen perijinan.
8.
melakukan Check Listing Document, Check listing tersebut diberikan kepada vendor untuk dicek ulang, menerima sertifikat penyelesaian pekerjaan jika sudah benar.
9.
(*) Memberikan pengetahuan yang dimiliki berdiskusi, artikel, file.
1.
Menerima Assplan dan PO untuk dilakukan pembangunan terhadap site tower tersebut.
1.
Sistem RAB.
2.
Membuat RAP (Rancangan Anggaran Pelaksana) yang dibutuhkan untuk pembangunan tower tersebut.
2.
Sistem Inventori.
3.
Menerima SPK dari Sek Pro dan akan dicairkan sesuai prosedur perusahaan untuk dana pembangunan site tower.
3.
KM (?)
4.
(**)Melakukan pembangunan dan pengontrolan terhadap bangunan site tower tersebut.
5.
Melakukan uji kelayakan fisik untuk tower.
6.
(*) Memberikan pengetahuan yang dimiliki berdiskusi, artikel, file.
1.
Membuat invoice penagihan tahap pertama untuk vendor.
1.
Sistem RAB.
2.
Melakukan pencairan terhadap invoice.
2.
3.
Membuat invoice resmi perusahaan untuk penagihan kepada vendor.
Sistem Inventori.
3.
KM (?)
4.
Melakukan penagihan invoice tahap terakhir dan pengontrolan.
5.
Pembayaran kepada vendor untuk pembangunan site tower yang telah dilaksanakan.
6.
Membayar pajak
7.
Membuat laporan pajak
8.
(*) Memberikan pengetahuan yang dimiliki berdiskusi, artikel, file.
9.
(*) Laporan Statistik melingkupi (produk,
113
pelanggan, material).
Teknologi Informasi
1. Troubleshooting. 2. Intalasi software dan hardware. 3. Membuat laporan maintenance. 4. Perancangan aplikasi. 5. Berbagi pengetahuan (*).
1.
Sistem RAB.
2.
Aplikasi Design.
3. Menjaga keamanan data pada setiap aplikasi yang digunakan (*).
3.
Media website.
4. Trial error dalam melakukan pengembangan aplikasi (*).
4.
KM (?)
5.
SIG(?)
6.
BI (?)
1. Mengatasi pelaporan masalah terhadap jaringan dan aplikasi. 2. Memeriksa keadaan software dan hardware.
Keterangan : A. (*)
Proses bisnis yang belum ada sebelumnya.
B. (**)
Proses bisnis yang sudah ada sebelumnya tetapi penggunaanya bisa melalui sistem/aplikasi yang diusulkan.
C. (?)
Aplikasi/sistem yang diusulkan.
Berdasarkan usulan proses bisnis maka dibuatlah sebuah usulan mengenai ERD untuk PT. Lintas Group dari masing-masing bagian divisi sesuai dengan kebutuhan pada proses sistem yang digunakan, maka dari itu untuk mengetahui alur proses pada setiap divisi yang akan menjadi proses terlilhat pada subject data Gambar 2.8.
114
Gambar 4.37 Usulan ER-Diagram Setelah usulan er-diagram dirancang terlihat pada gambar 4.30 kemudian melakukan penambahan usulan pada beberapa fungsi dari divisi yang terkait untuk dimasukkan kedalam pengelompokkan matrix berdasarkan fungsi dan tugas pada setiap Divisi. Pada tabel 4. Tabel 4.27 menjelaskan pada tahap penambahan beberapa subjek yang baru dibuat, Tabel 4.28 membagi pengelompokkan pada fungsi dan subjek selanjutnya Tabel 4.29 mengenai alur proses kerja pada tiap bagian.
115
Tabel 4.27 Usulan Matrix Clustering Tahap 1.
R R
C R
C
R R R
R R
R R
C
R
C
R
R
SI/TI
Supplier
Invoice pembelian
Laporan SITAC
R R
R
C C
R C C
R
R
R R R
R
Membuat assplan
R R
R
R R
Membuat data laporan wilayah Menentukkan titik koordinat wilayah Berbagi Pengetahuan
C C C R
C
R R R R R
R
R
R C R R
R R R
R
R C
R R
C
R R
C R C R
Inventori kontrol
R R
Pengontrolan uji kelayakan
R
R
C
Membuat data po pembelian
R
R
R C C C
R R
C C
R
Membuat data keuangan
R
C
Membuat data invoice Perencanaan keuangan
R R
Berbagi Pengetahuan
Laporan CME
Transaksi penjualan
Purchase order
Buku Besar
Gudang
Prosedur perencanaan
Area lokasi proyek
R
C R
R
Perijinan pemetaan/wilayah
Troubleshooting
R
C
Rancangan anggaran pelaksana Rencana pembelian
Sertifikasi
C
Kebutuhan pelanggan
Berbagi Pengetahuan
Produk material
C
R
Berbagi Pengetahuan
R R
Membuat laporan proyek
Dokumen sertifikasi
Arsip kepegawaian
R
C C
R
R
R
R
R
Membuat SPK
Membuat laporan pelanggan Membuat data pegawai
Pegawai
Laporan Pelanggan
Laporan Proyek
Pelanggan
Laporan gudang
Laporan keuangan
SPK
Laporan pelayanan
Pelayanan
R C C
R
R R
C C
Membuat laporan penjualan Berbagi Pengetahuan
R
Laporan pembelian Delivery order
Analisa strategi penjualan
Sales Order
C
Analisa kontrak
Stok minimum
Promosi
Biaya proyek
Fungsi Bisnis
Produk
Data Subject
R
R R
R R
R
R
R
C
R
R
R
Laporan maintenance
R
R
Perancangan Aplikasi
R R
R
Management database
R
Berbagi Pengetahuan
R
Instalasi SW/HW
R
R
R
C
C
R R
R C
R R
R
C C
R R
R
R C
116
Tabel 4.28 Usulan Matrix Clustering Tahap 2.
Promosi
C
Analisa kontrak
R
R R
Membuat laporan penjualan Berbagi Pengetahuan
R
C C
R
R C C
SI/TI
Supplier
Invoice pembelian
Laporan SITAC
Laporan CME
Transaksi penjualan
Laporan pembelian Delivery order
Stok minimum
Purchase order
Buku Besar
R
R
R
C C C
R
R
C
R R R
R
R R
R R
C
R
R
R
C C
R
R R
R C C
Perijinan pemetaan/wilayah
R
R R
R R
R R R
Membuat assplan
R
R
R
Membuat data laporan wilayah Menentukkan titik koordinat wilayah
C C C C
R R
R R R R R
R C R R
R
R R
Berbagi Pengetahuan Rancangan anggaran pelaksana Rencana pembelian
R
C R
C
Berbagi Pengetahuan
R
C
R
R
R C
R
R R
C R C R
Inventori kontrol
R
R
C
R
Membuat data po pembelian Pengontrolan uji kelayakan
R
R
R
R C C C C C
R R
R
Membuat data keuangan
R
C
Membuat data invoice Perencanaan keuangan
R R
Berbagi Pengetahuan
R R
R R
R R
R
R
R
C
R R
R
R
Perancangan Aplikasi
R R
R
Management database
R
Berbagi Pengetahuan
R
R
R
R
R C
R
C C
R R
R
C
C
R
Laporan maintenance
R
R R R
R
Instalasi SW/HW
R
C
Kebutuhan pelanggan
Troubleshooting
Gudang
R
R
Berbagi Pengetahuan
Prosedur perencanaan R
Membuat laporan proyek
Dokumen sertifikasi
Area lokasi proyek
R
Membuat SPK
Membuat laporan pelanggan Membuat data pegawai
Sertifikasi
R R
C C
Analisa strategi penjualan
Produk material
Arsip kepegawaian
Pegawai
Laporan Pelanggan
Laporan Proyek
Pelanggan
SPK
Laporan gudang
Laporan keuangan
Laporan pelayanan
Pelayanan
Sales Order
Biaya proyek
Fungsi Bisnis
Produk
Data Subject
R C
117
Tabel 4.29 Usulan Matrix Clustering Tahap 3.
Promosi
Membuat laporan penjualan Berbagi Pengetahuan
R R
R
C C
C
R
Kebutuhan pelanggan
R
C
R R R
R
R R
R R
C
R
R
SI/TI
Supplier
Invoice pembelian
Laporan SITAC
Laporan CME
Transaksi penjualan
Laporan pembelian Delivery order
Stok minimum
Purchase order
Buku Besar
R
R
R R
Sekpro
C C
R
R
R
R R R R R
R
Membuat assplan
R
R
R
Membuat data laporan wilayah Menentukkan titik koordinat wilayah
C C C C
R
R
R C R R
R
R R R
C
SITAC
R
R R R R
Berbagi Pengetahuan Rancangan anggaran pelaksana Rencana pembelian
R
C C
Perijinan pemetaan/wilayah
R
R
R R
C
R R
C R C R
Inventori kontrol
R
R
C
R
Membuat data po pembelian Pengontrolan uji kelayakan
R
CME R
R
R C C C
R R R
C
Membuat data invoice Perencanaan keuangan
R R
Berbagi Pengetahuan
C C
R
Membuat data keuangan
R R
R R
R R
R
R
R
C
R
Keuangan R R
R
R
R
C
R
R
R
R
Instalasi SW/HW Laporan maintenance
R
C R
C
Berbagi Pengetahuan
Troubleshooting
R
C C R
Berbagi Pengetahuan
R R
Membuat laporan proyek
Dokumen sertifikasi
Gudang
R
Marketing
C
Membuat SPK
Membuat laporan pelanggan Membuat data pegawai
Prosedur perencanaan R
R
C C
R
Area lokasi proyek
R R
C C R R
Sertifikasi
Produk material
Arsip kepegawaian
Pegawai
Laporan Pelanggan
Laporan Proyek
Pelanggan
SPK
Laporan gudang
Laporan keuangan
Laporan pelayanan
Pelayanan
Sales Order
C
Analisa kontrak Analisa strategi penjualan
Biaya proyek
Fungsi Bisnis
Produk
Data Subject
C
R
C
R R
Perancangan Aplikasi
R R
Management database
R
Berbagi Pengetahuan
R
R
R
TI
R R R
C
R
C R C
118
4.8 Strategi TI Pada sub bab ini akan dilakukan analisis mengenai perbaikan software dan hardware dan usulan infrastruktur. Berdasarkan hal tersebut sistem informasi PT.Lintas Group harus melakukan penyesuaian teknologi informasi yang akan memberikan nilai lebih kepada perusahaan dalam menjalani bisnis, spesifikasi ini untuk memperbaiki hardware dan software kinerja sistem, yang masih mendukung tidak dicantumkan Tabel 4.30 Spesifikasi Usulan Software dan Hardware. Tabel 4.30 Spesifikasi Usulan Software dan Hardware. No 1
Item Personal computer (PC)
Spesifikasi
Qty
Satuan
Harga satuan
20
Unit
Rp
Total
A. Processor 3.06 GHz, 4 Mb cache (Intel Core i3) B. Memory RAM 2 GB PC 10600 ( Kingston DDR 3) C. VGA Card 256 Mb (Ati Radeon) D. HDD 250 Gb (Seagate Sata) E. Main board Asus (Asus)
5,792,000
Rp 115,840,000
F. DVD RW (Samsung) G. Casing PC (Sim Cool) H. Keyboard + Mouse (Simbada) I. Monitor LCD 18" (DELL) 5
CCTV
cmos infrared camera ( color & sound )
3
Unit
Rp 650.000
Rp 1950000
6
Sofware
Microsoft SQL server 2008 Web
1
Set
Rp 5,300,000
Rp 5,300,000
7
Microsoft SQL server 2008 standar
1
Set
Rp 26,500,000
Rp 26,500,000
8
Microsoft Windows Server Enterprise
1
set
Rp 7,000,000
Rp 7,000,000
Canon / CanoScan LiDE 210 Scanning Element Contact Image Sensor (CIS), Max. Resolutions Optical: 2400 x 4800 dpi1, Interpolated: 19,200 x 19,200 dpi, Scanning Mode Color: 48-bit internal/48 or 24-bit external
2
Unit
-
-
‐
-
1
Set
Rp 57,876,200
Rp 57,876,200
9
Scanner
10
Program
PHP
11
Blade Server Application
Blade Server Application (HUAWEI
BH620 blade server) untuk
Rp 1,089,000 Rp 2,178,000
119
Spesification Blade Server Application (HUAWEI
Memory
Support 12 * DDR3 1066/1333 DIMM ;Maxium 96GB
torage
4 * 2.5" SAS/SATA2
Install:
* SAS 300 G
RAID 0/1/5/10 256M BBU PCIe slot
2 * PCIe 8x s
N twork interface Managem nt sy tem Power supply OS & Virtual ystem Blade Server CASIS
SATA: 8TB
Hot swappable hard disk support;
BH620 blade server)
11
SAS: 1.2TB
Install:12GB
t
2 * GE + 2 * PCI-E(each PCI-E extend 2 GE/FC port) Support BMC management features, such as IPMI 2.0, SOL, KVM over IP, and virtual media. 110V/220V AC
48V DC
Microsoft Windows Server 2003/2008; Red Hat Enterprise Linux; SUSE Linux Enterprise Server; Vmware; Citrix Xen Server;
HUAWEI 3
set
Rp 96,219,000
Rp 288,657,000
TecalTM E6000 Blade Server Total Keseluruhan
Rp 216,644,200
3.8.1 Usulan topologi Jaringan Usulan dalam menerapkan perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan proses bisnis untuk integrasi dibawah ini menunjukkan arsitektur usulan proses bisnis Gambar 4.38.
Gambar 4.38 contoh usulan topologi
120
3.9
Portofolio Aplikasi Mendatang
Portofolio aplikasi mendatang menjabarkan aplikasi yang diusulkan untuk digunakan mendatang dalam mendukung kegiatan perusahaan dalam serta digunakan sebagai dasar untuk mengidentifikasi kebutuhan TI mendatang. Tabel 4.31 Pemetaan Portofolio Aplikasi Mendatang Kontribusi Potensial dari SI/TI untuk mencapai tujuan Bisnis.
Aplikasi
LOW Web Sistem Informasi Geografis Business Intelligence Web Knowledge Management System
Ketergantungan keberlangsungan kegiatan Perusahaan terhadap SI/TI
HIGH √
LOW
HIGH √
√
√ √
√
Selanjutnya dijelaskan aplikasi yang berpotensi dan diusulkan untuk menunjang strategi serta proses bisnis. Dari portolio yang berjalan saat ini dapat dilihat bahwa PT. Lintas Group belum memiliki aplikasi yang bersifat strategis. Tabel 4.32 Portfolio PT.Lintas Group STRATEGIC
HIGH POTENTIAL
Portfolio Aplikasi Masa
KEY OPERASIONAL
HIGH
SUPPORT
1.
Business Intelligence. (**)
1. Website (*)
2.
Sistem informasi geografis. (**)
3.
Web KMS. (**)
2. Aplikasi Rancangan Biaya (RAB). (*)
Anggaran
3. Aplikasi Inventori. (*) 4. Aplikasi Design. (*)
LOW HIGH
Portfolio Aplikasi Saat Ini
LOW
121
Berdasarkan matriks aplikasi portofolio McFarlan, dipetakan menjadi beberapa bagian untuk strategic, high potential, key operational dan support dari masing-masing usulan pada tabel 4.33 menjelaskan kriteria solusi aplikasi. Tabel 4.33 Solusi Aplikasi Aplikasi Web Sistem Informasi Geografi Business Intelligence Web Knowledge Management System
Klasifikasi KEY OPERASIONAL KEY OPERASIONAL KEY OPERASIONAL
Jangka Pendek/Panjang Jangka Panjang Jangka Panjang Jangka Panjang
Tabel 4.34 Fungsi Aplikasi Aplikasi
Platform
Fungsi
Pengguna
Sistem Informasi Geografi
Web Based
• Sarana untuk meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan dalam perencanaan pembangunan menara dalam penyesesuaian tata ruang kota, pemberian informasi berkaitan dengan menara, manajemen transportasi. Monitoring dan evaluasi pembangunan dengan tetap memperhatikan perubahan suatu area/lahan yang terjadi, sehingga dengan demikian secara umum dalam setiap langkah kebijakan yang diambil oleh PT. Lintas Group senantiasa memperhatikan dampak lingkungan terlebih dahulu.
SITAC, CME, Marketing
Business Intelligence
Web Based
• Dashboard yang menampilkan data mengenai menara material, populasi menara, populasi market suatu area dan provider dibutuhkan untuk mendapatkan suatu keputusan bisnis perencanaan pengembangan menara, peramalan bisnis, kebijakkan perencanaan pembangunan, agar keputusan yang diambil tepat dan mampu merubah performa bisnis menjadi lebih baik lagi.
Managerial
Knowledge Management System
Web Based
• Sistem aplikasi yang sebagai sarana pembelajaran ini memberikan pelatihan kepada seluruh staff dari PT. Lintas Group, dalam menampilkan materi pembelajaran baik berupa troubleshooting suatu menara, petunjuk instalasi radio base station, sharing informasi. Bahan materi yang diberikan untuk membantu meningkatkan kemampuan pihak yang mengikuti pembelajaran sehingga meningkatkan pencapaian kegiatan pelaksanaan teknis pembangunan menara.
Staff PT. Lintas Group
122
4.10 Analisa GAP Berdasarkan portofolio yang ada saat ini pada PT.Lintas Group maka dilakukan analisis perbandingan dari kebutuhan yang diharapkan dengan keadaan sekarang. Analisis kesenjangan yang mungkin timbul dalam penerapan solusi yang baru yakni web GIS, web KMS, business intelligence, pada Tabel 4. 35 yang mengarah pada Tabel 4.22. Tabel 4.35 Analisis Kesenjangan Solusi
Kebutuhan
Keadaan Saat Ini
Keadaan yang Diinginkan
1. KMS (Knowledge Management System)
1. Adanya sistem dengan metode pembelajaran berbasis web kepada para karyawan dalam memberikan pengetahuan yang dimiliki.
1. Belum adanya share knowledge antara karyawan baru dan karyawan lama. 2. Pelatihan karyawan yang dilakukan pada saat ini masih kurang dan tidak berkelanjutan. 3. Setiap Knowledge dipegang oleh masing-masing karyawan tertentu. 4. Bahan materi masih dalam bentuk manual tidak tersistem.
1. SIG (Sistem Informasi Geografis)
1. Adanya suatu sistem aplikasi yang dapat melihat geolokasi keseluruhan menara yang ada.
1. Pemetaan lokasi masih menggunakan gambar yang diambil oleh kamera selanjutnya menyesuaikan dengan tata ruang wilayah pada pemerintah daerah tersebut. 2. Data yang diberikan masih melalui email.
1. Tersedianya sistem yang dapat memberikan media sarana pembelajaran antar setiap karyawan. 2. Berbagi pengetahuan mengenai hal yang baru dalam bidang telekomunikasi antar karyawan. 3. Dapat memberikan informasi tambahan sebagai pelatihan skill pada karyawan PT. Lintas Group. 1. Kemampuan dalam mengambil keputusan dalam menganalisa perencanaan pembangunan menara dalam penyesesuaian tata ruang kota. 2. Sistem pemetaan wilayah yang dapat memudahkan dalam proses pengiriman, pengolahan informasi data.
1. BI (Bisnis Intelejen)
1. Adanya data statistik mengenai data wilayah, produk, dan developer dalam melakukan pengembangan pembangunan menara BTS .
1. Kondisi infrastruktur , sistem dan database yang kurang mendukung dalam mengembangkan solusi. Dikarenakan dokumen data dalam pengembangan aplikasi tidak menyimpan file tersebut pada sistem yang ada saat ini.
1. Tersedianya sistem aplikasi, infrastruktur, dan database yang dapat dikelola guna penyebaran data dalam mendukung kebutuhan bisnis telekomunikasi dalam mengambil sebuah keputusan pada PT. Lintas Group.
123
Berdasarkan dari pemetaan kesenjangan yang ada pada PT. Lintas Group sebagai aspek yang nyata dalam teknologi informasi, aspek infrastruktur disusun berdasarkan arsitektur bisnis dan arsitektur sistem (aplikasi) sehingga mampu memberikan solusi data dan informasi yang handal dan selalu tersedia. Implementasi infrastruktur perlu diselaraskan dengan implementasi pada aspek aplikasi, karena pengembangan infrastruktur mengikuti kebutuhan yang dipersyaratkan oleh sistem aplikasi agar dapat berfungsi secara optimal. Pengembangan aplikasi juga perlu didukung dengan peningkatan kualitas karyawan TI dengan diberikan pelatihan yang intesif, berbagi pengetahuan yang dimiliki dalam melakukan pengembangan infrastruktur TI dan sistem aplikasi guna meningkatkan bisnis PT. Lintas Group. Solusi yang diusulkan dari ketiga sistem aplikasi yaitu bisnis intelejen, web gis, web kms merupakan suatu aplikasi yang memberikan kontribusi pada perusahaan dalam merubah pengelolaan data perusahaan yang semula bersifat konvensional.
4.11 Roadmap Perencanaan Strategi
Gambar 4.39 Roadmap
124
Berikut estimasi waktu pengerjaan perancangan aplikasi usulan GIS, BI, KMS berdasarkan perencanaan strategi SI/TI pada PT. lintas Group, Terlihat pada Gambar 4.40 estimasi waktu SIG, sedangkan untuk BI terlihat pada Gambar 4.41 estimasi waktu BI, dan untuk estimasi waktu KMS terlihat pada Gambar 4.42.
Gambar 4.40 Estimasi Waktu SIG
Gambar 4.41 Estimasi Waktu BI
Gambar 4.42 Estimasi Waktu KMS
125
Dari roadmap perencanaan strategi gambar 4.32 di atas dapat diketahui bahwa usulan implementasi dari aplikasi yang sudah dianalisa adalah lebih memprioritaskan tahun pertama pada aplikasi SIG dan Gambar 4.33 menjelaskan rangkaian pekerjaan dan waktu yang diselesaikan dalam melakukan perancangan aplikasi SIG, tahun ke-dua kemudian BI dan tahun terakhir mengimplementasikan KMS. Hal-hal itu disebabkan sebagai berikut dalam memilih prioritas sistem ditinjau dari manfaat yang akan dikembangkan terlihat pada Gambar 4.43 :
Gambar 4.43. Grafik Prioritas Sistem
1. Pengembangan aplikasi GIS mengarah kepada aplikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web GIS. Hal ini disebabkan karena pengembangan aplikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan potensi yang besar dalam kaitannya dengan geo informasi. WebGIS sebuah sarana untuk memberikan informasi kepada PT. Lintas Group berupa informasi di antaranya rencana tata ruang kota untuk memberikan gambaran secara keruangan, sehingga diharapkan manajemen perusahaan dapat mengetahui langkah apa yang akan digunakan dalam pembangunan sebuah menara agar tidak menggangu tata letak ruang kota. Dari hal tersebut maka
126
pengembangan aplikasi SIG diutamakan terlebih dahulu karna dapat memberikan dampak yang berarti bagi pelaksanaan pembangunan menara. 2. Pengembangan sistem BI harus dilakukan setelah pekerjaan sistem SIG terselesaikan karna database yang ada didalamnya akan berkaitan dalam pengembangan sistem Business Intelligence karena memberikan sudut pandang yang historis. prediksi operasi bisnis menggunakan data yang telah dikumpulkan ke dalam suatu data warehouse, Business Intelligence dilaksanakan untuk memberikan satu sumber data yang konsisten untuk tujuan pemantauan perusahaan PT. Lintas Group. Pada situasi yang sangat kompetitif, sistem bisnis intelejen akan memiliki keunggulan dibanding pesaing karena dapat segera mengetahui material, vendor, produk, dan situasi pasar sehingga manajemen dapat mengambil keputusan yang secara drastis meningkatkan pendapatan, penghematan biaya, dan peningkatan laba. Perangkat bisnis intelejen diharapkan dapat mengolah data secara multidimensi dan memberikan informasi secara visual untuk menyajikan kondisi yang dihadapi dan mencari alternatif solusi secara terstruktur. 3. Setelah kedua aplikasi tersebut terselesaikan kemudian tahap selanjutnya pengembangan web KMS untuk mempermudahkan informasi saling berbagi pegetahuan dengan menggunakan web base KMS dapat mengakses sistem aplikasi kapanpun, dimanapun seorang karyawan dapat saling memberikan kontribusinya dalam pengetahuan yang dia miliki atau kuasai dalam bidangnya, serta membantu PT. Lintas Group untuk terbentuknya sebuah budaya saling berbagi pengetahuan antar setiap karyawan. Knowledge merupakan aset bagi organisasi atau perusahaan.
127
Sehingga organisasi atau perusahaan tersebut perlu mengelola knowledge pegawainya dengan baik. Pengelolaan knowledge memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk mengetahui kekuatan dan penempatan seluruh SDM, penggunaan kembali pengetahuan yang sudah ada agar tidak perlu mengulang
proses
kegagalan,
mempercepat
proses
penciptaan
pengetahuan baru dari pengetahuan yang ada, serta menjaga pergerakan organisasi tetap stabil meskipun terjadi arus keluar-masuk pegawai. Berdasarkan dari ketiga usulan sistem aplikasi, memungkinkan perusahaan untuk melaksanakan realisasi sistem tersebut (SIG, KMS, BI) karna dapat memenuhi kebutuhan bisnis dan sesuai apa yang diinginkan oleh perusahaan, dalam mempercepat proses pengolah data yang diterima maupun dikirim serta meningkatkan proses bisnis telekomunikasi, dari hasil kuesioner pelaksanaan perencanaan SI/TI dapat dilaksanakan, terlihat pada Gambar. 4.44.
Gambar 4.44. Grafik Perencanaan SI/TI
128
Kriteria yang mendukung keberhasilan dalam pengembang sistem pada PT. Lintas Group, adalah sebagai berikut : Tabel 4.36 Kriteria Keberhasilan Strategi pada PT.Lintas Group Indikator keberhasilan 1. Sumber Daya Manusia.
keterangan a. Pendidikan dan pelatihan yang intensif untuk meningkatkan pemahaman tentang alur proses yang akan dilakukan ke dalam sebuah sistem. b. Komunikatif terhadap kebutuhan yang diperlukan dalam perubahan yang akan terjadi dalam pengembangan sistem.
2. Support.
a. Infrastruktur dengan pemenuhan perlengkapan dalam hardware dan software serta jaringan yang memadai dalam pertukaran data yang dapat menyimpan dan mengelola data perusahaan serta menyediakan kemampuan untuk menganalisis data. b. Dokumentasi terhadap prosedur pengelolaan sistem.
3. Keamanan.
a. Pemasangan antivirus dan firmware pada sisi jaringan dan pembatasan penggunaan akses yang bersangkutan terhadap sistem informasi yang digunakan, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, serta penggunaan kartu pengenal pada ruang server.
4. Komunikasi.
a. Komunikasi yang terjalin dalam memberikan suatu pendapat, pertukaran informasi mengenai kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan sistem aplikasi ini bertujuan untuk mendapatkan suatu hasil yang diinginkan, diadakan pertemuan dengan Divisi TI agar mendapatkan hasil sistem yang di perlukan pada PT. Lintas Group. b. Terwujudnya integritas terhadap para Divisi mengenai sebuah perencanaan SI/TI.
5. Fleksibilitas
a. Upgrade sistem yang dapat memudahkan untuk melakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan periode dimasa depan terhadap kebutuhan bisnis PT. Lintas Group.
Dengan adanya perencanaan sistem informasi dan teknologi informasi yang diusulkan agar mendapatkan sebuah hasil peningkatan kinerja untuk perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnis sebagai berikut: 1. Kinerja proses pada saat melakukan pengiriman data, kecepatan dan ketepatan dalam melakukan identifikasi data dalam melakukan perencanaan pembangunan atau maintenance sebuah menara tower pada PT. Lintas Group.
129
2. Penghematan waktu dan biaya dalam melakukan proses kegiatan bisnis dalam melakukan pembangunan sebuah menara tower. 3. Sumber daya manusia yang memiliki keahlian sesuai dengan kemampuan di bidang yang dimiliki seorang karyawan pada PT.Lintas Group. 4. Kebutuhan user dengan memberikan sebuah sistem aplikasi yang user friendly serta dalam pengaturannya dan bahasa program yang digunakan dapat memudahkan dalam memenuhi perubahan pada setiap periode yang dibutuhkan.