23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Organisasi
1.
Sejarah BLUD RSU Prof. Dr .Hi. Aloei Seboe. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
pertama kali dibangun pada tahun 1926 dan dimanfaatkan sejak tahun 1929 dengan nama Rumah Sakit Umum Kotamadya Gorontalo. Awalnya berupa satu gedung yang terdiri dari 4 (empat) ruangan, yaitu : Apotik, Poliklinik dan Rawat Inap. Pada tahun 1979, Rumah Sakit Umum Kotamadya Gorontalo ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 51/Men.Kes/SK/II/79 sebagai Rumah Sakit Kelas C yang memenuhi persyaratan 4 (empat) Spesialis Dasar. Pada
tanggal 17 September
tahun 1987 Rumah
SakitUmum Kotamadya Gorontalo berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Walikotamadya Gorontalo Nomor 97 Tahun 1987. Nama tersebut diambil dari nama salah seorang perintis kemerdekaan Putera Gorontalo yang banyak berjasa dalam bidang Kesehatan. Pada tanggal 31 Agustus 1995 Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Gorontalo mengusulkan kenaikan kelas Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H. Aloei Saboe dari kelas C ke kelas B Non Pendidikan.
23
24
Pada tanggal 29 Januari 2009 Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo ditetapkan sebagai Rumah Sakit kelas B berdasarkan SK MENKES Nomor 084 / MENKES/SK/I/2009. Status pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe sejak bulan Desember 2009 telah ditetapkan sebagai penyelenggaraan pola pengelolaan keuangan BLU Daerah (PPK-BLUD) melalui surat keputusan Walikota Gorontalo Nomor : 318 Tahun 2009 tanggal 30 Desember 2009. Sejak berdirinya RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo telah beberapa kali mengalami perubahan kepemimpinan sebagai berikut : - Prof. Dr.H. Aloei Saboe
Tahun 1929 sampai 1951
- Dr. Lim Tang Hong (Datanya Hilang) - Dr. Tek San (Datanya Hilang) - Dr. Nicartin Pakaya Tahun 1972 sampai 1974 -
Dr. Hudaya Sudarman Tahun 1974 sampai 1978
-
Dr. Nicartin Pakaya Tahun 1974 sampai 1979
-
Dr. Abdul Latif Hiola Tahun 1979 sampai 1983
-
Dr. Hi. Rahman H. Pakaja Tahun 1983 sampai 1997
-
Dr. T.D.E. Abeng Tahun 1997 sampai 1998
-
Dr. Hi. A.Tolohula Tahun 1998 sampai 1999
-
Dr. H. Sudirman Muhammad Tahun 1999 s/d 2 Oktober 2004
-
Dr. Hj. Nurinda Rahim, MSc. Tahun 2004 s/d 7 Januari 2010.
-
Dr. H. Andang Ilato, MM Tahun 2010 s/d Sekarang.
24
25
2.
Struktur Organisasi BLUD RSU Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo DIREKTUR Dr. Andang Ilato, MM
Kelompok KOMITE
WADIR UMUM & KEUANGAN Zamronie Agus, SE
WADIR PELAYANAN Dr. H. Bobi H. Oko, M.Kes
SMF
BIDANG PELAYANAN
BIDANG KEPERAWATAN
BIDANG UMUN & KEPEGAWAIAN
BIDANG PERENC. & MEDREC
BIDANG KEUANGAN
Dr. Sri A. Ibrahim, M. Kes
Janita Bulamei, S. Kep, NS
Dr. Hi. Kadir Patuma, MM
Dr. Efendi Tilome, S.IP.M.Kes
Marwan Mursidi, S. Sos
SUBBID PELAYANAN MEDIS
BIDANG KEPERAWATAN
SUBBID RT & PERLENGKAPAN
SUBBID PENULISAN PRG & LAPORAN
SUBBID PERBENDAHARAAN
Dr. Sri A. Ibrahim, M. Kes
Janita Bulamei, S. Kep, NS
Yulyan Anggowa, SKM
Balidin, S.Pd, M.Si
Panawan Bilondatu, SE. M,Si
SUBBID KEPEG & DIKLAT
SUBBID MEDICAL RECORD
SUBBID VERIVIKASI
Bahanudin Dai
Dr. Jefri Mustafa. MPH
Yanto Y. Pontoh, SE. Ak
SUBBID HUKUM & HUMAS
SUBBID DATA & SISTEM INFORMASI
SUBBID AKUNTANSI
Sudarman SH
Sumardin Suratinoyo, S.IP
Silvia Puluko, SE
SUBBID PENUNJANG MEDIS
SUBBID BIMBINGAN & PELAY KEPERAWATAN
Linda S. Mohamad. SKM Abd. Wahab Pakaya, S.Kep, NS
SUBBID SARANA, PERALATAN MEDIS & LOGISTIK KEPERAWATAN
SUBBID PROMKES RUMAH SAKIT Dian Nadjamudin, S. Kep, NS
Meske U. Patuti. S. Si. Apt
INSTALASI
UPF
25 Gambar 4.1 Struktur Organisasi
26
B.
Analisis Sistem Struktur dan proses sistem pakar diagnosa penyakit jantung dapat dilhat pada
gambar 4.2. Dokter
Basis Pengetahuan
Fasilitas Penjelasan Mesin Inferensi Interface
Asisten Dokter
Gambar 4.2 Struktur dan Proses Sistem Pakar Penyakit Jantung Komponen-komponen yang terdapat pada arsitektur sistem pakar penyakit jantung : 1.
Interface/antar muka Pada bagian antar muka asisten melakukan diaglog secara langsung dengan
sistem, dimana sistem akan memberikan pertanyaan-pertanyaan menyangkut gejala penyakit jantung, dan mengelompokkan gejala tersebut kejenis penyakit jantung
26
27
yang diderita pasien, kemudian sistem akan memberikan solusi yang telah diproses pada mesin inferensi dengan menggunakan metode forward chaining. 2.
Mesin Inferensi Pada mesin inferensi ini, data yang telah diinput asisten akan di proses pada
mesin inferensi dengan menggunakan metode forward chaining, berdasarkan gejala yang dimasukan, kemudian gejala-gejala tersebut akan dikelompokkan sesuai dengan jenis penyakit yang diderita, dan akan dilakukan pemeriksaan pada basis pengetahuan apakah gejala tersebut merupakan salah satu jenis penyakit jantung. Kemudian akan diberikan rekomendasi berupa cara pencegahan dan pengobatan. Mekanisme inferensi dengan menggunakan metode forward chaining untuk sistem pakar diagnosa penyakit jantung dengan langka-langka sebagai berikut: Mulai
Mengajukan Pertanyaan pada pengguna
Simpaninputan pengguna sebagai premis rule
Cek rule berdasarkan inputan pengguna pada pengetahuan
Hasil Diagnosa
Selesai
Gambar 4.3 Mesin Inferensi dengan Metode Forward Chaining
27
28
Proses pelacakan penyakit jantung dengan menggunakan metode forward chaining. a. Pelacakan Forward Chaning Gagal Jantung Kronik. Pada gambar 4.4 merupakan pelacakan forward chaining untuk gagal jantung kronik semua gejala menjadi prioritas utama, karena jenis penyakit jantung ini terjadi akibat dari empat gejala tersebut. G01
G02 Observasi 1
Fakta
P1
G03
G04
Gambar 4.4 Pelacakan Forward Chaining Gagal Jantung Kronik b. Pelacakan Forward ChainingJantung Pericarditis Pada gambar 4.5 merupakan pelacakan forward chaining untuk jantung pericarditis G05
Observasi 1
G06
Fakta
P2
G07
Gambar 4.5 Pelacakan Forward Chaining Jantung Pericarditis yang memenuhi prioritas utama gejala
28
29
c. Pelacakan Forward Chaining Jantung Teroid Pada gambar 4.6 merupakan pelacakan forward chaining untuk jantung teroid, dimana gejala yang digunakan hanya gejala prioritas.
G08
Observasi 1
G09
Fakta
P3
G10
Gambar 4.6 Pelacakan Forward Chaining Jantung Teroid yang memenuhi prioritas utama gejala
d. Pelacakan Forward Chaining Jantung Katup Pada gambar 4.7 merupakan pelacakan forward chaining untuk jantung katup. G11
G12
Observasi 1
Fakta
P4
G13
G14
Gambar 4.7 Pelacakan Forward Chaining Jantung Katup yang memenuhi prioritas utama gejala
29
30
e. Pelacakan Forward Chaining Jantung Koroner Pada gambar 4.8 merupakan pelacakan forward chaining untuk jantung koroner.
G11
G12 Observasi 1
Fakta
P5
G13
G15
Gambar 4.8 Pelacakan Forward Chaining Gagal Jantung Koroner yang memenuhi prioritas utama gejala
f. Pelacakan Forward Chaining Jantung Hipertensi Pada gambar 4.9 merupakan pelacakan forward chaining untuk jantung hipertensi semua gejala menjadi prioritas utama, karena jenis penyakit jantung ini terjadi akibat dari empat gejala tersebut. G11
G12 Observasi 1
Fakta G16
G17
Gambar 4.9 Pelacakan Forward Chaining Jantung Hipertensi
30
P6
31
g. Pelacakan Forward Chaining Jantung Kardiomiopati Pada gambar 4.10 merupakan pelacakan forward chaining untuk jantung kardiomiopati. G11
G12 Observasi 1
Fakta
P7
G18
G19
Gambar 4.10 Pelacakan Forward Chaining Jantung Kardiomiopati yang memenuhi prioritas utama gejala
h. Pelacakan Forward ChainingGagal Jantung Akut Pada gambar 4.11 merupakan pelacakan forward chaining untuk gagal jantung akut semua gejala menjadi prioritas utama, karena jenis penyakit jantung ini terjadi akibat dari empat gejala tersebut.
G18 Observasi 1
Fakta
P8
G20
Gambar 4.11 Pelacakan Forward Chaining Gagal Jantung Akut
31
32
i. Pelacakan Forward Chaining Jantung Kongenital / Bawaan Pada gambar 4.12 merupakan pelacakan forward chaining untuk jantung kongenital/bawaan. G11
G21 Observasi 1
Fakta
P9
G22
G23
Gambar 4.12 Pelacakan Forward Chaining Jantung Kongenital / Bawaan yang memenuhi prioritas utama gejala
32
33
Tabel 4.1 Pengetahuan Gejala Prioritas untuk Pelacakan Forward Chaining Kode
Gejala
Peyakit P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
FaktaYA
FaktaTidak
PG01
Saat beraktiftas anda merasa sesak nafas?
PG02
PG05
PG02
Anda mengalami asites?
PG03
PG05
PG03
Apa anda mengalami batuk?
PG04
PG05
PG04
Anda mengalami edema?
P1
PG05
PG05
PG06
PG08
PG07
PG08
PG07
Apakah anda merasa nyeri pada bahu punggung? Pada saat berbaring apa anda merasa sesak nafas? Anda batuk kering?
P2
PG08
PG08
Apakah tangan anda gemetar?
PG09
PG11
PG09
Berat badan anda menurun?
PG10
PG11
PG10
Apakah anda sering kesulitan dalam melihat?
P3
PG11
PG11
Apakah anda merasa sesak nafas?
PG12
PG18
PG12
Dada anda terasa nyeri?
PG13
PG21
PG13
Apakah denyut jantung anda terasa cepat?
PG14
PG16
PG14
Pergelangan kaki anda bengkak?
P4
PG15
PG15
Keringat anda berlebihan?
P5
P0
Peyakit
FaktaYA
FaktaTidak
PG06
Kode
Gejala
33
34
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
PG16
Kepala anda terasa nyeri?
PG17
PG18
PG17
Dada anda berdebar-debar?
P6
P0
PG18
Ketika batuk disertai darah?
PG20
P0
PG19
Anda merasa pusing?
P7
P0
PG20
Anda merasa sesak nafas tiba-tiba?
P8
PG19
PG21
Pernafasan anda terasa cepat?
PG22
P0
PG22
Kesulitan dalam menyusu?
PG23
P0
PG23
Merasa gagal dalam tumbuh kembang?
P9
P0
Keterangan : P0
: Tidak Ada Gejala Jantung
P1
: Penyakit Gagal Jantung Kronik
P2
: Penyakit Jantung Pericarditis
P3
: Penyakit Jantung Teroid
P4
: Penyakit Jantung Katup
P5
: Penyakit Jantung Koroner
34
35
P6
: Penyakit Jantung Hipertensi
P7
: Penyakit Jantung Kardiomiopati
P8
: Penyakit Gagal Jantung Akut
P9
: Penyakit Jantung Kongenital / bawaan
35
36
Metode Forward Chaining
Aturan (Rule Base) IF THEN dengan gejala
prioritas: Rule 1 : IF Pasien merasa sesak nafas saat aktivitas AND Asites AND Batuk AND Edema THEN Gagal Jantung Kronik Rule 2 : IF Pasien merasa nyeri pada bahu punggung AND Sesak nafas saat berbaring AND Batuk kering THEN Jantung Pericarditis Rule 3 : IF Tangan pasien gemetar AND Berat badan menurun AND Kesulitan melihat THEN Jantung Teroid Rule 4 : IF Pasien merasa sesak nafas AND Nyeri dada AND Denyut jantung cepat AND Bengkak pergelangan kaki THEN Jantung Katup Rule 5 : IF Pasien merasa sesak nafas AND Nyeri dada AND Denyut jantung cepat AND Keringat berlebihan THEN Jantung Koroner Rule 6 : IF Pasien merasa sesak nafas AND Nyeri dada AND Nyeri kepala AND Berdebardebar
36
37
THEN Jantung Hipertensi Rule 7 : IF Pasien merasa sesak nafas AND Nyeri dadaAND Batuk disertai darah AND Pusing THEN Jantung Kardiomiopati Rule 8 : IF Pasien batuk disertai darah AND Sesak nafas tiba-tiba THEN Gagal Jantung Akut Rule 9 : IF Pasien merasa sesak saat bernafas AND Pernafasan terasa cepat AND Kesulitan saat menyusu AND Gagal tumbuh kembang THEN Jantung Kongenital / Bawaan 3. Basis Pengetahuan Basis pengetahuan berisi data gejala, jenis penyakit, serta cara pencegahan dan pengobatan yang berasal dari seorang pakar atau dokter. Tabel gejala dan tabel jenis penyakit serta cara pencegahanya, dapat dilihat pada tabel 4.2 dan tabel 4.3. Tabel 4.2 Daftar Gejala Penyakit Jantung No
Jenis Penyakit
1
Gagal Jantung Kronik
2
Jantung Pericarditis
Gejala -
Sesak nafas saat beraktivitas. Asites Batuk Edema Nyeri pada bahu punggung Sesak nafas saat berbaring Batuk kering Kelelahan
37
38
No
Jenis Penyakit
3
Jantung Teroid
4
Jantung Katup
5
Jantung Koroner
6
Jantung Hipertensi
7
Jantung Kardiomiopati
8
Gagal Jantung Akut
9
Jantung Kongenital / bawaan
Gejala -
Tangan gemetar Berat badan menurun Kesulitan dalam melihat Kelelahan otot Diare Pemarah Menstruasi tidak teratur Panas Sesak nafas Nyeri dada Denyut jantung cepat Pergelangan kaki bengkak Kelelahan Pusing Pingsan Sesak nafas Nyeri dada Denyut jantung cepat Keringat berlebihan Kelelahan Mual Pusing Sesak nafas Nyeri dada Nyeri pada kepala Berdebar-debar Sesak nafas Nyeri dada Batuk berdarah Pusing Kelelahan Pingsan Batuk berdarah Sesak nafas tiba-tiba Sesak nafas Pernafasan terasa cepat Kesulitan saat menyusu Gagal tumbuh kembang Keringat berlebihan
38
39
Tabel 4.3 Jenis Penyakit serta Cara Pencegahan dan Pengobatan. No
1
Jenis Penyakit
Penyakit Gagal Jantung Kronik
2
Penyakit Jantung Pericarditis
3
Penyakit Jantung Teroid
4
Penyakit Jantung Katup
5
Penyakit Jantung Koroner
Cara Pencegahan - Mengontrol kelainan yang menyebabkan gagal fungsi jantung dan gagal jantung - Mencegah progresititas kualitas hidup
- mengobati gigi yang rusak - Karies - Selulitis - Abses
Cara Pengobatan -
-
Morfin Antikoagulan Vasodilator pada GJA Penghambat enzim konversi angiotensin (EKA) pada GJA Diuretik Resistensi diuretik Analgesic dan agen antiinfamasi Duretik Antiaritmia pericardiectomy Antitiroid Beta-blocker Yodium radioaktif pembedahan
- mengkonsumsi buah dan sayur secara teratur - Berolahraga secara teratur - Tidak merokok - Kurangi berat badan bila kegemukan 1. Pengelolaan Medik Penggunaaan obatobatan untuk megatasi keluhan akibat adanya katup mitral : diuretik, antikoagulan, antiaritmi, digitalis. 2. Intervensi - Intervensi non bedah - Intervensi bedah - Pengendalian faktor resiko - Betagloker - Pengendalian aktivitas fisik - Medikamentosa - Berhenti merokok - Aktivitas fisik minimal 30 menit/hari - Batasi penggunaan alkohol - Mengurangi dampak pisikologi
39
40
No
Jenis Penyakit -
Penyakit Jantung 6 Hipertensi
-
-
Cara Pencegahan Mengurangi asupan sodium diet Olahraga secara teratur (aerobic seperti jalan cepat) Membatasi konsumsi alcohol Mengkonsumsi buah dan sayur Mengkonsumsi makanan dengan kadar lemak jenuh dan total Batasi penggunaan alkohol atau kokain Mendapatkan cukup vitamin dan mineral Kendalikan tekanan darah tinggi dengan diet Olahraga secara teratur
Penyakit Jantung 7 Kardiomiopati
Cara Pengobatan - Diuretic - Direct vasodilator - Antagonis kalsium
Terapi Umum - Istirahat - Berikan inotopik (digitalis, ibupamin dsb) - Diuretic - Antagons aldostern - Bila terdapat fibrilasi atrial maka perlu diberikan anti koagulan - Berikan nutrisi yang lebih Terap Khusus - Melakukan kardiomioplast atau transplantasi jantung
8
Penyakit Gagal Jantung Akut
- Mengontrol kelainan yang menyebabkan gagal fungsi jantung dan gagal jantung - Mencegah progresititas kualitas hidup
- Dilakukan resusitasi saat di UGD - Morfin - Antikoagulan - vasodilator
Umum
Penyakit Jantung 9 Kongenital / bawaan
- Istirahat
40
41
- Oksigen Khusus - Medikamentosa - Intervensi - Perawatan 4.
Fasilitas Penjelasan Fasilitas penjelasan merupakan proses diagnosa sistem dengan mengabil data
dari pengetahuan, dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di input oleh user atau asisten dokter berdasarkan input yang diberikan oleh user, kemudian memberikan solusi terhadap permasalahan berupa diagnosa penyakit yang diderita pasien sesuai dengan fakta diberikan dokter dan memberikan rekomendasi cara pencegahan dan pengobatan.
C.
Perancangan Sistem Setelah tahap analisis sistem dibuat, maka penulis membuat rancangan sistem
untuk mendapat gambaran dengan
jelas apa yang harus dikerjakan. Dalam
rancangan sistem pakar diagnosa penyakit jantung ini meliputi beberapa komponen, yaitu : Identifikasi External Entity, Perancangan DAD, Perancangan Kamus Data, Relasi Tabel, ERD dan Perancangan Database. Perancangan sistem pakar diagnosas penyakit jantung ini dibuat guna membantu meringankan pekerjaan dokter, sehingganya pasien dapat terlayani dengan cepat dan tepat meskipun dokter tidak berada pada tempat. 1.
Diagram Arsitektural
41
42
Adapun diagram arsitektural dari sistem pakar diagnosa penyakit jantung, adalah sebagai berikut : a. Identifikasi External Entity Tabel 4.4 Identifikasi External Entity No 1.
Eksternal Entity Asisten Dok.
2.
Pakar/dokter
3.
Bagian Pelayanan
a. b. a. b. c. d. e.
Input Data Pasien Data Diagnosa Data Penyakit Data Gejala Data Pengetahuan Data Pencegahan Data Pengobatan
Output Laporan Data Pasien Laporan Hasil Diagnosa
Laporan Hasil Diagnosa
b. Diagram Konteks
- Input Data Pasien - Data Diagnosa
Asisten Dokter - Hasil Diagnosa - Lap. Data Pasien - Lap. Hasil Diagnosa
Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jantung
-
Lap. Data Pasien Lap. Hasil Diagnosa
Input Pengetahuan Input Gejala Input data Penyakit Input Data Pencegahan Input Data Pengobatan
Dokter
Gambar 4.13 Diagram Konteks
42
Bagian Pelayanan
43
c. DAD Level 0 1.0 Login Sistem
- Nama - Password
Daftar Pengguna
- Akses Sistem
- Akses Sistem
Asisten Dokter Dokter
- Input Penyakit - Input Gejala
2.0 Input Data Master
- Input Pencegahan - Input Pengobatan - Input Pengetahuan
3.0 Transaksi
- Data Penyakit
Penyakit
- Data Gejala
Gejala
-Data Pencegahan -Data Pengobatan -Data Pengetahuan
Pencegaha nPengobatan Pengetahua nm
- Akses Sistem - Input Data Pasien
4.0 P Data Pasien
- Diagnosis - Hasil Diagnosis
5.0 P Diagnosa
43 6.0 P Data User
- Data Pasien Pasien
-
Penyakit Gejala Pasien Pencegahan Pengobatan Pengetahuan
44
Hasil Diagnosa Pasien
User
Bagian Pelayanan - Lap. Data Pasien - Lap. Hasil Diagnosa
- Data Pasien - Hasil Diagnosa
Gambar 4.14 DAD Levevel 0 2.
Kamus Data a. Data Pasien
DATA PASIEN Kode Pasien Nama Pasien Umur Pekerjaan Alamat
Gambar 4.15 Data Pasien Data Pasien
= @kode pasien+nama pasien+umur+pekerjaan+alamat
Kode Pasien
=@ 1 ( Text ) 10
Nama Pasien
= 1 ( Text ) 40
Umur
= 1 ( Text ) 3
44
45
Pekerjaan
= 1 ( Text ) 50
Alamat
= 1 ( Text ) 50
b. Data Gejala DATA GEJALA Kode Gejala Nama Gejala
Gambar 4.16 Data Gejala Data Gejala
= @kode gejala+nama gejala
Kode Gejala
= @1 ( Text ) 3
Nama Gejala
= 1 ( Text ) 35
c. Data Penyakit DATA PENYAKIT Kode Penyakit
Nama Penyakit Kode Gejala
DATA GEJALA
Gambar 4.17 Data Penyakit
Nama Gejala Data Penyakit = @kode penyakit+nama penyakit Kode Penyakit
= @1 ( Text ) 2
Nama Penyakit
= 1 ( Text ) 40
d. Data Pengobatan DATA PENGOBATAN Kode Pengobatan Kode Penyakit 45 Nama Penyakit Pengobatan
46
Gambar 4.18 Data Pengobatan
Data Pengobatan
= @kode Pengobatan + kode penyakit + nama penyakit + pengobatan
Kode Pengobatan
= @ 1( Text ) 4
Kode Penyakit
= 1 ( Text ) 3
Nama Penyakit
= 1 ( Text ) 40
Pengobatan
= 1 ( Memo )
e. Data Pencegahan DATA PENCEGAHAN Kode Pencegahan Kode Penyakit Nama Penyakit Pencegahan
46
47
Gambar 4.19 Data Pencegahan Data Pencegahan
= @kode pencegahan+kode penyakit+pencegahan
Kode Pencegahan
= @ 1 (Text) 4
Kode Penyakit
= 1 ( Text ) 3
Nama Penyakit
= 1 ( Text ) 40
Pencegahan
= 1 ( Memo )
f. Data Pengetahuan
DATA PENGETAHUAN Kode Pengetahuan Kode Penyakit Nama Penyakit Kode Gejala Nama Gejala Pertanyaan
Fakta Ya Fakta Tidak Gambar 4.20 Data Pengetahuan
47
48
Data Pengetahuan
= @kode Pengetahuan + kode penyakit + nama penyakit + kode gejala + nama gejala + pertanyaan + fakta Ya + fakta Tidak
Kode Pengetahuan
= @1 ( Text ) 6
Kode Penyakit
= 1 ( Text ) 3
Nama Penyakit
= 1 ( Text ) 40
Kode Gejala
= 1 ( Text ) 3
Nama Gejala
= 1 ( Text ) 35
Pertanyaan
= Memo
Fakta Ya
= 1 ( Text ) 6
Fakta Ya
= 1 ( Text ) 6
g. Data Hasil Diagnosa
DATA HASIL DIAGNOSA Tanggal Diagnosa Nama Pasien Diagnosa Penyakit
Gejala
Pencegahan
Pengobatan 48
49
Gambar 4.21 Data Hasil Diagnosa Data Hasil Diagnosa
= tanggal diagnosa + nama pasien + diagnosa penyakit + gejala + pencegahan + pengobatan
Tanggal Diagnosa
= 1 ( Date / Time )
Nama Pasien
= 1 ( Text ) 35
Diagnosa Penyakit
= 1 ( Text ) 6
Anamnesa
= 1 ( Memo )
Pencegahan
= 1 ( Memo )
Pengobatan
= 1 ( Memo )
h. Data User Data User
Level Nama Password
Gambar 4.22 Data User Data User
= @nama+ password + level
Nama
= @1{ Text }35
Password
= 1{ Text }40
49
50
Level
3.
= 1 ( Text ) 25
Relasi Tabel
Gejala PK
Kode Gejala
1 Pengetahuan
Pengobatan Nama Gejala
N PK
Kode Pengobatan
FK
Kode Penyakit
N Kode Pasien
Anamnesa
Pengobatan
Kode Gejala
Kode Penyakit
1
FK
Kode Penyakit
Nama
Faktaya
Penyakit
Faktatidak
Pasien
Pencegahan
N
Tanggal Diagnosa
Pencegahan
FK
Nama Pertanyaan
Hasil Diagnosa
FK
N
1 PK
Kode Penyakit
Kode PG
N
Penyakit
Pengobatan
FK
PK
N
PK
Kode Pasien Nama Pasien Umur Pekerjaan Alamat
50
N
PK
Kode Pencegahan
FK
Kode Penyakit Pencegahan
51
Gambar 4.23 Relasi Tabel
51
52
4.
Hubungan Antar Tabel (Entity Relationalship Diagram/ERD) Nama Gejala
Kode Gejala
1
Gejala
Memiliki
Pengobatan
Kode Penyakit
Kode PG
N
Pengobatan
N
Memenuhi
Memiliki
N
Pengetahuan
FaktaTida
Kode Gejala
Kode Penyakit
Kode Pengobatan Kode Penyakit
1
Nama Penyakit
1
1
Pertanyaan
1
Penyakit
Nama Pasien
Kode Pasien
FaktaYa
Memiliki
Pasien
N Menghasilkan
N
Pencegahan Pengobatan
N N
Menghasilkan
Tgl Diagnosa
Hasil Diagnosa
Pencegahan
Kode Penyakit
Kode Pasien
Kode Penyakit
Kode Pencegahan
Anamnesa
Gambar 4.24 Hubungan Antar Tabel (Entity Relationalship Diagram/ERD) 52
Pencegahan
53
5.
Rancangan Database Tabel 4.5 Data Pasien Field
Type
Size
Index
Keterangan
KodePasien
Text
10
Primary key
Kode Pasien
NamaPasien
Text
40
-
Nama Pasien
Umur
Text
3
-
Umur
Pekerjaan
Text
50
-
Pekerjaan
Alamat
Text
50
-
Alamat
Tabel 4.6 Data Gejala Field
Type
Size
Index
Keterangan
KodeGejala
Text
3
Primary key
Kode Gejala
NamaGejala
Text
35
Nama Gejala
Tabel 4.7 Data Penyakit Field
Type
Size
Index
Keterangan
KodePenyakit
Text
2
Primary key
Kode Penyakit
NamaPenyakit
Text
40
-
Nama Penyakit
Tabel 4.8 Data Pencegahan Field
Type
Size
Index
KodePencegahan
Text
4
Primary key
KodePenyakit
Text
3
Foreign key
Kode Pencegahan Kode Penyakit
Pencegahan
Memo
-
-
Pencegahan
53
Keterangan
54
Tabel 4.9 Data Pengobatan Field
Type
Size
Index
Keterangan
KodePengobatan
Text
4
Primary key
KodePenyakit
Text
3
Foreign key
Kode Pengobatan Kode Penyakit
Pengobatan
Memo
-
-
Pengobatan
Tabel 4.410 Data Pengetahuan Field
Type
Size
Index
Keterangan
KodePG
Text
6
Primary key
KodePenyakit
Text
3
Foreign key
Kode Pengetahuan Kode Penyakit
Kodegejala
Text
3
Foreign key
Kode Gejala
Namapertanyaan
Memo
-
-
Pertanyaan
Faktaya
Text
6
-
Fakta Ya
Faktatidak
Text
6
-
Fakta Tidak
Tabel 4.11 Data Hasil Diagnosa Field
Type
Size
Index
TanggalDiagnosa
Date/time
-
-
Kodepasien
Text
10
Foreign key
Kodepenyakit
Text
3
Foreign key
Anamnesa
Memo
-
-
Tanggal Diagnosa Nama Pasien Diagnosa Penyakit Gejala
Pencegahan
Memo
-
-
Pencegahan
Pengobatan
Memo
-
-
Pengobatan
54
Keterangan
55
Tabel 4.12 Data User
6.
Field
Type
Size
Index
Keterangan
Nama
Text
35
Primary Key
Nama
Password
Text
40
-
Password
Level
Text
25
-
Level
Rancangan Input 1. Rancangan Form Input Data Penyakit SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JATUNG BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr . H Aloei Saboe INPUT PENYAKIT JANTUNG
Kode Penyakit Nama Penyakit
Simpan
Edit
Hapus
Kode Penyakit
Keluar
Nama Penyakit
Gambar 4.25 Rancangan Form Input Data Penyakit
55
56
2. Rancangan Form Input Data Gejala SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JATUNG BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr . H Aloei Saboe INPUT GEJALA PENYAKIT JANTUNG
Kode Gejala Nama Gejala
Simpan
Edit
Hapus
Kode Gejala
Keluar
Nama Gejala
Gambar 4.26 Rancangan Form Input Data Gejala
56
57
3. Rancangan Form Input Data Pasien SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JATUNG BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr . H Aloei Saboe INPUT DATA PASIEN PENYAKIT JANTUNG
Kode Pasien Nama Pasein Umur Pekerjaan
Alamat Kode Pasien
Simpan
Nama Pasien
Umur
Edit
Hapus
Pekerjaan
Alamat
Keluar
Gambar 4.27 Rancangan Form Input Data Pasien
57
58
4. Rancangan Form Input Pencegahan Penyakit Jantung SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JATUNG BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr . H Aloei Saboe INPUT PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG
Kode Pencegahan Kode Penyakit Nama Penyakit Pencegahan
Simpan Kode Penyakit
Hapus
Nama Penyakit
Keluar Pencegahan
Gambar 4.28 Rancangan Form Input Pencegahan Penyakit Jantung
58
59
5. Rancangan Form Input Pengobatan Penyakit Jantung SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JATUNG BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr . H Aloei Saboe INPUT PENGOBATAN PENYAKIT JANTUNG
Kode Pengobatan Kode Penyakit Nama Penyakit Pengobatan
Simpan Kode Penyakit
Hapus
Nama Penyakit
Keluar Pengobatan
Gambar 4.29 Rancangan Form Input Pengobatan Penyakit Jantung
59
60
6. Rancangan Form Input Pengetahuan Penyakit Jantung SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JATUNG BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr . H Aloei Saboe INPUT PENGETAHUAN PENYAKIT JANTUNG
Kode Pengetahuan Kode Penyakit Nama Penyakit Kode Gejala
Nama Gejala Pertanyaan
Fakta Ya Fakta Tidak
Simpan Kode PG
Kode Penyakit
Edit
Hapus
Kode Gejala
Nama Pertanyaan
Keluar FaktaYa
FaktaTidak
Gambar 4.30 Rancangan Form Input Pengetahuan Penyakit Jantung
60
61
7.
Rancangan Output a. Rancangan Form Hasil Diagnosa Pasien Penyakit Jantung SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JATUNG BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr . H Aloei Saboe HASIL DIAGNOSA PASIEN PENYAKIT JANTUNG
Tanggal Diagnosa Nama Anda Diagnosa Penyakit
Anamnesa
Pencegahan
Pengobatan
Simpan
Gambar 4.31 Rancangan Form Hasil Diagnosa Pasien Penyakit Jantung
61
62
b. Laporan Data Pasien
BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr . H Aloei Saboe POLIKLINIK JANTUNG Jln. Aloei Saboe Kel. Wongkaditi Kec. Kota Utara Kota Gorontalo LAPORAN DATA PASIEN Tahun Poliklinik
No
: 2012 : Jantung
Kode Pasien
Nama Pasien
Umur
Pekerjaan
Alamat
1 2 3 4 5 Gorontalo, Tanggal – Bulan – Tahun Dokter Spesialis Jantung
Dr. Vickry Wahidji, Sp. Jp Nip. 19741016 200112 1 001 Gambar 4.32 Rancangan Laporan Data Pasien 62
63
c. Laporan Data Hasil Diagnosa
BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr . H Aloei Saboe POLIKLINIK JANTUNG Jln. Aloei Saboe Kel. Wongkaditi Kec. Kota Utara Kota Gorontalo LAPORAN HASIL DIAGNOSA Tahun Poliklinik
No
Kode Pasien
: 2012 : Jantung
Nama Pasien
Umur
Pekerjaan
Alamat
Anamnesa
Diagnosa
1 2 3 4 5 Gorontalo, Tanggal – Bulan – Tahun Dokter Spesialis Jantung
Dr. Vickry Wahidji, Sp. Jp Nip. 19741016 200112 1 001 Gambar 4.33 Rancangan Laporan Data Hasil Diagnosa Penyakit Jantung 63
Therapi
64
D.
Implementasi Dan Pengujian Sistem
1.
Implementasi Sistem a. Tampilan Form Login
Gambar 4.34 Tampilan Form Login Pada tampilan login ini berfungsi untuk memproteksi program yang kita gunakan atau sebagai keamanan program sehingga tidak semua orang bisa menggunakan program ini. Hak akses hanya diberikan kepada level admin dan pengambil keputusan. Untuk dapat masuk ke program ini kita harus memasukkan nama, password dan level dengan benar. Apabila nama, password dan level diisi dengan benar maka dilanjutkan dengan menekan tombol login. Jika login sebagai asisten maka akan ditampilkan form Menu Utama asisten, jika login sebagai level dokter maka form akan ditampilkan form Menu Utama dokter.
64
65
Apabila nama yang anda masukkan salah maka akan ditampilkan pesan “Username Salah”. SP Jantung
Gambar 4.35 Tampilan Pesan Username Salah Apabila password yang anda masukkan salah maka akan ditampilkan pesan “Password yang anda masukan salah”. SP Jantung
Gambar 4.36 Tampilan Pesan Password Salah Apabila level yang anda masukkan salah maka akan ditampilkan pesan “Anda salah memasukan Level”. SP Jantung
Gambar 4.37 Tampilan Pesan Level
65
66
Apabila nama user dan password telah diisi dengan benar, maka dilanjutkan dengan tombol login, maka akan ditampilkan form Menu Utama asisten jika login sebagai level asisten dan form Menu Utama untuk level dokter. b. Tampilan Form Menu Utama Asisten
Gambar 4.38 Tampilan Form Menu Utama Menu Utama asisten dokter terdiri dari empat menu yaitu menu Data Pasien, Diagnosa, Laporan (Laporan Data Pasien, Laporan Data Hasil Diagnosa), dan Keluar.
66
67
c. Tampilan Form Input Data Pasien
Gambar 4.39 Tampilan Form Input Data Pasien Form input data pasien terdiri dari field-field kode pasien, nama pasien, umur, pekerjaan dan alamat. Setelah kode pasien terisi maka program akan memeriksa apakah kode pasien sudah terisi atau belum. Jika kode pasien sudah pernah terisi maka akan muncul data yang sudah terisi sebelumnya sesuai dengan kode pasien, tapi jika kode pasien belum ada maka penginputan data dapat dilanjutkan. Setelah selesai menginput data pasien maka dilanjutkan dengan menekan tombol “Simpan” untuk menyimpan data pasien ke tabel pasien. Apabila pengguna bermaksud ingin mengubah data pasien maka masukkan kode pasien yang akan diubah. Setelah data pasien ditampilkan maka ubah text field yang akan diubah setelah itu tekan tombol “Edit” secara otomatis data akan terubah. Jika pengguna ingin menghapus data pasien, maka masukkan kode pasien
67
68
pada text field “Kode Pasien” setelah data pasien ditampilkan tekan tombol “Hapus”. d. Tampilan Form Proses Diagnosa Penyakit Jantung
Gambar 4.40 Tampilan Form Proses Diagnosa Penyakit Jantung Pada form proses diagnosa ini disediakan text fields kode pasien. Sebelum melakukan proses diagnosis, masukan terlebih dahulu kode pasien dan secara otomatis data pasien akan muncul pada text fields yang disediakan kemudian dilanjutkan dengan menekan tombol “Mulai” maka akan muncul pertanyaan untuk diagonosa penyakit jantung. Pada form disediakan tombol “YA” dan “TIDAK” yang berfungsi untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh sistem. Setelah pengguna menjawab pertanyaan baik dengan menekan tombol “YA” atau “TIDAK” maka secara otomatis sistem menampilkan form hasil diagnosa pasien penyakit jantun, seperti pada gambar 4.41.
68
69
Gambar 4.41 Tampilan Form Hasil Diagnosa Pasien Penyakit Jantung Pada saat tampilan gambar 4.41 muncul maka dilanjutkan dengan menekan tombol simpan yang berfungsi untuk menyimpan hasil dignosa dan sistem akan menampilkan pesan seperti gambar 4.42.
Gambar 4.42 Informasi Diagnosa Jika pengguna ingin melakukan pemeriksaan kembali maka tekan tombol “Ya” dan sistem menampilakan kembali form proses diagnosa penyakit jantung. Jika Pengguna tidan ingin melakukan pemeriksaan kembali maka dilanjutkan dengan menekan tombol “Tidak” dan sistem akan menampilkan laporan hasil diagnosa seperti gamabar 4.43.
69
70
Gambar 4.43 Laporan Hasil Diagnosa Apabila pasien pernah melakukan pemeriksaan sebelumnya maka akan muncul pesan “Kode Pasien ini pernah di diagnosa dengan penyakit jantung. Anda ingin melanjutkan proses diagnosa? “ jikan ingin melanjutkan maka tekan tombol “Yes” untuk melanjutkan diagnosa, jika tidak tekan tombol “No” seperti pada gambar 4.44.
Gambar 4.44 Informasi Diagnosa sebelumnya
70
71
e. Tampilan Form Laporan Data Pasien
Gambar 4.45 Form Laporan Hasil Data Pasien Pada form laporan data pasien bisa melakukan pencarian data pasien dari tahun ke tahun, dengan menekan arah panah keatas atau kebawah. f. Tampilan Form Laporan Hasil Diagnosa
Gambar 4.46 Form Laporan Hasil Diagnosa Pada form laporan data pasien bisa melakukan pencarian data pasien dari tahun ke tahun, dengan menekan arah panah keatas atau kebawah.
71
72
g. Tampilan Form Utama Pakar
Gambar 4.47 Tampilan Form Utama Pakar Menu Utama untuk pakar terdiri dari lima menu yaitu menu Data Master (Input Data Penyakit, Input Data Gejala), Data Transaksi (Pengobatan Penyakit Jantung, Pencegahan Penyakit Jantung, Pengetahuan Penyakit Jantung), Diagnosa, Data User dan Keluar. Untuk form diagnosa sudah dijelaskan pada bagian asisten dokter.
72
73
h. Tampilan Form Input Data Penyakit
Gambar 4.48 Tampilan Form Input Data Penyakit Jantung Form input data penyakit terdiri dari field-field kode penyakit, nama penyakit. Setelah kode penyakit terisi maka program akan melakukan pemeriksaan apakah kode penyakit sudah terisi atau belum. Jika kode penyakit sudah pernah terisi maka akan muncul data yang sudah terisi sebelumnya sesuai dengan kode penyakit yang dimasukkan. Tapi jika kode penyakit belum ada maka penginputan data bisa dilanjutkan. Setelah selesai menginput data penyakit maka akan dilanjutkan dengan menekan tombol “Simpan” untuk penyimpan data penyakit kedalam tabel penyakit. Apabila pengguna bermaksud ingin mengubah data penyakt maka masukkan kode penyakit yang akan diubah. Setelah data penyakit ditampilkan maka ubah text field yang akan di ubah, kemudian tekan tombol “Edit” secara otomatis data akan terubah. Jika pengguna ingin menghapus data penyakit, maka masukkan kode 73
74
penyakit pada text field, maka akan muncul data yang akan dihapus dan ditampilkan tekan tombol “Hapus”. i. Tampilan Form Input Data Gejala
Gambar 4.49 Tampilan Form Input Data Gejala Form input data gejala terdiri dari field-field kode gejala dan nama gejala. Apabila penggunan ingin melakukan input data, maka pengguna harus memsukan kode gejala. kemudian program akan memeriksa apakah kode gejala yang diasukan sudah terisi atau belum. Jika kode gejala sudah pernah terisi maka akan muncul data yang dimasukan sudah terisi sebelumnya sesuai dengan kode gejala, tapi jika kode gejala belum ada maka penginputan data bisa dilanjutkan. Setelah selesai melakukan penginputan data gejala maka dilanjutkan dengan menekan tombol “Simpan” untuk menyimpan data gejala ke tabel gejala. Apabila pengguna bermaksud ingin mengubah data gejala maka masukkan kode gejala yang akan diubah. Setelah data gejala ditampilkan maka ubah text field
74
75
yang akan di ubah setelah itu tekan tombol “Edit” secara otomatis data akan terubah. Jika pengguna ingin menghapus data gejala, maka masukkan kode gejala pada text field “Kode Gejala” setelah data gejala ditampilkan tekan tombol “Hapus”. j. Tampilan Form Input Pengobatan Peyakit Jantung
Gambar 4.50 Tampilan Form Input Pengobatan Peyakit Jantung Form input data pengobatan penyakit jantung terdiri dari field-field kode penyakit, nama penyakit dan pengobatan. Setelah kode penyakit terisi dan dilanjutkan dengan menekan tombol “TAB” maka penginputan data dilanjutkan dengan memasukan data pengobatan sesuai kode penyakit yang dipilih. Setelah selesai menginput data pengobatan penyakit jantung maka dilanjutkan dengan menekan tombol “Simpan” untuk menyimpan data pengobatan ke tabel pengobatan. 75
76
k. Tampilan Form Input Pencegahan Penyakit Jantung
Gambar 4.51 Tampilan Form Input Pencegahan Penyakit Jantung Form input data pengobatan penyakit jantung terdiri dari field-field kode penyakit, nama penyakit dan pencegahan. Setelah kode penyakit terisi dan dilanjutkan dengan menekan tombol “TAB” maka penginputan data dilanjutkan dengan memasukan data pencegahan sesuai kode penyakit yang dipilih. Setelah selesai menginput data pencegahan penyakit jantung maka dilanjutkan dengan menekan tombol “Simpan” untuk menyimpan data pencegahan ke tabel pencegahan.
76
77
l. Tampilan Form Input Pengetahuan Penyakit Jantung
Gambar 4.52 Tampilan Form Input Pencegahan Penyakit Jantung Form input pengetahuan penyakit jantung terdiri dari field-field kode pengetahuan, kode penyakit, kode gejala, pertanyaan, fakta ya dan fakta tidak. Setelah kode pengetahuan terisi maka program akan memeriksa apakah kode pengetahuan sudah terisi atau belum. Jika kode pengetahuan sudah pernah terisi maka akan muncul data yang sudah terisi sebelumnya sesuai dengan kode pengetahuan, tapi jika kode pengetahuan belum ada maka penginputan data boleh dilanjutkan. Setelah selesai menginput data pengetahuan maka dilanjutkan dengan menekan tombol “Simpan” untuk menyimpan data pengetahuan ke tabel pengetahuan. 77
78
Apabila pengguna ingin mengubah data pengetahuan maka masukkan kode pengetahuan yang akan diubah. Setelah data pengetahuan ditampilkan maka ubah text field yang akan di ubah setelah itu tekan tombol “Edit” secara otomatis data akan terubah. Jika pengguna ingin menghapus data pengetahuan, maka masukkan kode pengetahuan pada text field “Kode pengetahuan” setelah data pengetahuan ditampilkan tekan tombol “Hapus”. m. Tampilan Form Input Data User
Gambar 4.53 Tampilan Form Input Data User Form input data user terdiri dari field-field nama, password dan level. Setelah nama user terisi maka program akan memeriksa apakah nama user sudah terisi atau belum. Jika nama user sudah pernah terisi maka akan muncul data yang sudah terisi sebelumnya sesuai dengan nama user, tapi jika nama user belum ada maka penginputan data boleh dilanjutkan. Setelah selesai menginput data user maka dilanjutkan dengan menekan tombol “Simpan” untuk menyimpan data user ke tabel user. 78
79
Apabila pengguna bermaksud ingin mengubah data user maka masukkan nama user yang akan diubah. Setelah data user ditampilkan maka ubah text field yang akan di ubah setelah itu tekan tombol “Edit” secara otomatis data akan terubah. Jika pengguna ingin menghapus data user, maka masukkan nama user pada text field “Nama User” setelah data user ditampilkan tekan tombol “Hapus”.
2.
Pengujian Sistem
a.
Pengujian White Box Menurut Pessman (2002) pengujian metode white box merupakan metode
dasain test case yang menggunakan struktur kontrol desain prosedural untuk memperoleh test case. Hal ini dapat menjamin bahwa semua jalur independen pada suatu modul telah digunakan paling tidak satu kali, menjamin penggunaan semua keputusan logis pada nilai true dan false, menjamin pengeksekusian semua perulangan (loop), serta menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya. Untuk pengujian white box pada rancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada form pengetahuan. Sub program yang akan diuji terdiri dari : 1) Pseudo Code Private Sub txtkodepg_LostFocus() a) mkode = txtkodepg.Text b) mcari = "KodePG='" & mkode& "'" c) With adopengetahuan.Recordset d) .Find mcari e) If .EOF Then f) On Error Resume Next
79
80
g) adopengetahuan.Refresh h) Else i)
txtkode.Text = .Fields("KodePenyakit")
j)
txtkodegejala.text= .Fields(" Kodegejala")
k) mcari = "KodePenyakit='" & txtkode.Text & "'" l)
adopenyakit.Recordset.Find mcari
m) txtnama.Text = adopenyakit.Recordset.Fields(“NamaPenyakit”) n) On Error Resume Next o) adopenyakit.Refresh p) mcari = “KodeGejala=’” & txtkodegejala.Text & “’” q) adogejala.Recordset.Find mcari r) txtnamagejala.Text = adogejala.Recordset.Fields("NamaGejala") s) On Error Resume Next t) adogejala.Refresh u) txtpertanyaan.Text = .Fields(“Namapertanyaan”) v) txtfaktaya.Text = .Fields(“faktaya”) w) txtfaktatidak.Text = .Fields(“faktatidak”) x) End If y) End With
2) Pseudo Code Private Sub txtkodepg _LostFocus() a
b c d
e h
f g A
80
i B
81
B
A
j
k
l m n
o
p q
r
u v w x y
Gambar 4.54 Bagan Alir
81
s t
82
3) Basis Set dari Grafik Alir Basis set yang dihasilkan dari jalur independent secara linier adalah jalur sebagai berikut: R1 = a-b-c-d-e-f-g-x-y R2 = a-b-c-d-e-h-i-j-k-l-m-n-o-p-q-r-s-t-u-v-w-x-y A. Kompleksitas Siklomatis Menurut Pessman (2002) kompleksitas siklomatis adalah metriks perangkat lunak yang memberikan pengukuran kuantitatif terhadap kompleksitas logis suatu program. Pengukuran kuantitatif terhadap logika suatu program dari grafik alir Private Sub idpemohon _LostFocus() pada Form Data pemohon diperoleh dari perhitungan: B. V(G) = E- N + 2 Di mana : E = Jumlah edge grafik alir yang ditandakan dengan gambar anak panah N = Jumlah simpul grafik alir Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: V(G) = 25 – 25 + 2 = 2
Ketika aplikasi dijalankan, maka terlihat bahwa salah satu basis set yang dihasilkan
adalah
a-b-c-d-e-h-i-j-k-l-m-n-o-p-q-r-s-t-u-v-w-x-y-z-aa-bb
82
dan
83
terlihat simpul telah dieksekusi satu kali. Berdasarkan ketentuan tersebut dari segi kelayakan software, sistem ini telah memenuhi syarat. b.
Pengujian Black Box Pengujian selanjutnya dilakukan untuk memastikan bahwa suatu event atau
masukan akan menjalankan proses yang tepat dan menghasilkan output yang sesuai dengan desain. Untuk pengujian black box diambil form data pemohon sebagai pengukuran. Tabel 4.13 Hasil Pengujian Black Box Input/Event
Proses
Output
Hasil Pengujian
Penekanan
Melakukan proses penghapus
Data
Tombol
pengetahuan
Hapus
dihapus
Penekanan
Melaksanakan proses simpan
Data
Tombol
pengetahuan
Simpan
tersimpan
Sesuai
Sesuai
pada tabel pemohon Tekan
Melaksanakan proses penyimpanan
Data
Tombol edit
data berdasarkan perubahan data yang
pengetahuan
diinput
dirubah
Sesuai
sesuai dengan nim yang diinput Penekanan
Tutup Form Pengetahuan Penyakit
Form
Tombol
Jantung
pengetahuan
keluar
peyakit
83
Sesuai
84
janutng ditutup
E.
Perbandingan Hasil Penelitian Pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Purnomo (2011),
dengan menggunakan metode fuzzy yang bertujuan untuk merancang suatu model sistem pakar penentuan dan peningkatan kualitas manggis, berdasarkan kesenjangan antara kualitas manggis yang dibudidayakan dan kualitas manggis yang diminta dipasar. Pada penelitian ini hasil yang diberikan berupa sebuah sistem pakar yang mampu menangani ketidakpastian, ketidakjelasan serta sifat dinamis dari variabel dalam penentuan kualitas manggis. Dalam penelitian ini menerapkan metode forward chaining untuk mendiagnosa penyakit jantung, dimana metode ini merupaka metode penalaran yang dimulai dari sebuah fakta yang menghasilkan sebuah kesimpulan yang kongkrit dari fakta tersebut, output dari penelitian ini berupa sistem pakar diagnosa penyakit jantung dengan metode forward chaining. Sistem ini akan memberikan hasil diagnosa penyakit jantung berdasarkan gejala yang diderita pasien, serta memberikan rekomendasi cara pencegahan dan pengobatannya.
84