15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Tinggi Tanaman Hasil analisis menunjukkan bahwa, pemberian pupuk kompos dengan dosis yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jagung manis. Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman jagung manis dijelaskan pada Tabel 3. Tabel 3. Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda. Perlakuan
Tinggi Tanaman (cm) 30 HST
50 HST
0
78,5
168,9
2,5
74,9
179,9
5
80,3
179,7
7,5
82,7
174,5
10
77,5
172,3
12,5
85,9
196,4
Dari Tabel 3 di atas terlihat bahwa di antara masing-masing perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.Pada umur 30 HST, rata-rata tinggi tanaman yang tertinggi terdapat pada perlakuan K5 (12,5 ton/ha) dengan tinggi tanaman rata-rata sebesar 85,9 cm, dan yang terendah terdapat pada perlakuan K1 (2,5 ton/ha). Pada umur 50 HST, rataan tinggi tanaman yang tertinggi juga terdapat pada perlakuan K5 (12,5 ton/ha) dengan tinggi tanaman rata-rata sebesar 196,4 cm. Sedangakan yang terendah terdapat pada perlakuan K0 (tanpa kompos). Untuk melihat perbedaan pertumbuhan tinggi tanaman pada umur 30 HST dan 50 HST dari masing-masing perlakuan disajikan pada Gambar berikut:
16
196.4 Tinggi Tanaman (cm)
200
168.9
179.9
179.7
174.5
172.3
150 100
78.5
74.9
80.3
82.7
77.5
85.9
30 HST 50 HST
50 0
0
2,5 5 7,5 10 Perlakuan Kompos (Ton/Ha)
12,5
Gambar 1. Perbandingan pertumbuhan tinggi tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda
Dari Gambar di atas dapat dilihat bahwa perlakuan K5 (12.5 ton/ha) merupakan perlakuan yang terbaik karena mampu memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman jagung manis baik pada umur tanaman 30 HST dan 50 HST. Meskipun pengaruhnya tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya, namun dengan pemberian pupuk kompos granul sebanyak 12,5 ton/ha, diduga telah mampu menyediakan tambahan hara makro maupun mikro yang diperlukan oleh tanaman jagung manis selama fase pertumbuhan vegetatif sebab berdasarkan hasil analis tanah awal yang dilakukan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Gorontalo, sebelum dilakukan pemupukan,
status hara P dan K pada lahan
tersebut berada pada kategori sedang dan untuk C-Organik berada dalam kategori rendah sehingga dengan diberikannya pupuk organik granul, unsur hara yang terkandung dalam tanah pada lahan tersebut menjadi bertambah. Pada umur 30 HST, perbedaan respon pertumbuhan tinggi tanaman antara perlakuan K5 dengan K0 belum terlihat. Diduga bahwa dalam kurun waktu 30 hari tersebut, unsur hara yang terkandung dalam pupuk kompos yang diberikan tersebut belum mampu diserap secara maksimal oleh tanaman sebab belum terurai dengan baik di dalam tanah. Sedangkan pada saat tanaman berumur 50 HST, perbedaan antara perlakuan K5 dan K0 sudah terlihat jelas. Selain itu, perlakuan K1, K2, K3, dan K4 juga terlihat lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan K0.Diduga hal tersebut terjadi karena pada umur 50 HST, kandungan hara yang diberikan melalui pupuk kompos sudah bisa diserap dengan baik oleh tanaman karena sudah terurai dengan baik di dalam tanah.
17
4.2. Jumlah Daun Hasil analisis menunjukkan bahwa, pemberian pupuk kompos dengan dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman jagung manis. Untuk melihat perbedaan dari masing-masing perlakuan, selanjutnya dilakukan uji lanjut. Dari hasil uji lanjut terlihat bahwa perlakuan K5 (12,5 ton/ha) menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan dengan kontrol. Hasil uji lanjut jumlah daun disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Rata-rata jumlah daun tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda. Perlakuan
Jumlah Daun (Helai)
0
9,53 b
2,5
9,56 b
5
9,80 ab
7,5
9,73 ab
10
9,90.ab
12,5
10,3 a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan UjiBNTtaraf α=5%.
Dari Tabel 4 di atas terlihat bahwa rataan jumlah daun yang terbanyak terdapat pada perlakuan K5 (12,5 ton/ha) yakni sebanyak 10,3 helai danberbeda nyata dengan perlakuan K0 (kontrol)dan K1 (2,5 ton/ha), namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan K2 (5 ton/ha), K3 (7,5 ton/ha), dan K4 (10 ton/ha). Sedangkan rataan jumlah daun yang terendah terdapat pada perlakuan K0 (kontrol) yakni sebanyak 9,53 helai. Untuk melihat perbedaan jumlah daun dari masing-masing perlakuan disajikan pada Gambar berikut:
18
10.3
Jumlah Daun (Helai)
10.4 10.2 10 9.8 9.6
9.8
9.9 9.73
9.53 9.56
Rataan Jumlah Daun
9.4 9.2 9 0
2,5 5 7,5 10 12,5 Perlakuan Kompos (Ton/Ha)
Gambar 2. Perbandingan jumlah daun tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda
Dari Gambar di atas dapat dilihat bahwa, perlakuan K5 (12,5 ton/ha) merupakan perlakuan yang terbaik dalam mempengaruhi jumlah daun tanaman jagung manis dibandingkan dengan perlakuan-perlakuan yang lain. Diduga bahwa kandungan unsur hara yang diberikan melalui kompos granul dengan dosis 12,5 ton/ha mampu memenuhi kebutuhan tanaman jagung manis sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Selain itu pada perlakuan K1, K2, K3, dan K4 yang diberi perlakuan pemupukan kompos granul juga memiliki jumlah daun yang lebihbanyak dibandingkan dengan K0 (kontrol) yang diperlakukan tanpa pemupukan kompos. Hal ini membuktikan bahwa pemberian pupuk kompos granul memiliki pengaruh terhadap jumlah daun tanaman jagung manis. 4.3. Jumlah Baris Pada Tongkol Hasil analisis menunjukkan bahwa, pemberian pupuk kompos dengan dosis yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah baris pada tongkol tanaman jagung manis. Untuk melihat perbedaan dari masing-masing perlakuan, selanjutnya dilakukan uji lanjut. Dari hasil uji lanjut terlihat bahwa masingmasing perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan dengan kontrol. Hasil uji lanjut jumlah bris pada tongkol disajikan pada Tabel 5.
19
Tabel 5. Rata-rata jumlah baris pada tongkol tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda. Perlakuan
Jumlah Baris pada Tongkol(baris)
0
13,53
2,5
14
5
13,6
7,5
13,56
10
13,23
12,5
13,60
Dari Tabel 5 di atas terlihat bahwa, rataan jumlah baris pada tongkol tanaman jagung yang terbanyak terdapat pada perlakuan K1 (2,5 ton/ha), dan yang terendah terdapat pada perlakuan K4 (10 ton/ha). Untuk melihat perbedaan
Jumlah Baris Pada Tongkol (Baris)
jumlah daun dari masing-masing perlakuan disajikan pada Gambar berikut: 14 14 13.8 13.6
13.6
13.53
13.6
13.56
13.4
Jumlah Baris Pada Tongkol
13.23
13.2 13 12.8 0
2,5
5
7,5
10
12,5
Perlakuan Kompos (Ton/Ha) Gambar 3. Perbandingan jumlah baris pada tongkol jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda
4.4. Panjang Tongkol Hasil analisis menunjukkan bahwa, pemberian pupuk kompos dengan dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap panjang tongkol tanaman jagung manis. Untuk melihat perbedaan dari masing-masing perlakuan, selanjutnya dilakukan uji lanjut. Dari hasil uji lanjut terlihat bahwa perlakuan kompos K5 (12,5ton/ha), K3 (7,5 ton/ha), dan K1 (2,5 ton/ha) menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan dengan kontrol, namun diantara ketiga perlakuan (K5, K3 dan
20
K1) tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Hasil uji lanjut panjang tongkol disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Rata-rata panjang tongkol tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda. Perlakuan
Panjang Tongkol (cm)
0
14,85 b
2,5
17,19 a
5
16,56 ab
7,5
17,55 a
10
16,12 ab
12,5
18,09 a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan UjiBNTtaraf α=5%.
Dari Tabel 6 di atas terlihat bahwa rataan panjang tongkol tanaman jagung yang tertinggi terdapat pada perlakuan K5 (12,5ton/ha) yakni 18,09 cm. Sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan K0 (kontrol) dengan rataan yakni 14,85 cm. Untuk melihat perbedaan panjang tongkol dari masing-masing perlakuan disajikan pada gambar berikut:
Panjang Tongkol (cm)
20 14.85
18.09 17.19 16.56 17.55 16.12
15 10
Panjang Tongkol
5 0 0
2,5
5
7,5
10
12,5
Perlakuan Kompos (Ton/Ha) Gambar 4. Perbandingan panjang tongkol jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda
Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa, perlakuan K5 (12,5 ton/ha) merupakan perlakuan yang terbaik dalam mempengaruhi panjang tongkol tanaman jagung manis dibandingkan dengan perlakuan-perlakuan yang lain. Diduga bahwa kandungan unsur hara yang diberikan melalui kompos granul
21
dengan dosis 12,5 ton/ha mampu memenuhi kebutuhan tanaman jagung manis sampai pada fase generatif sehingga perkembangan tongkol jagung menjadi lebih baik.. Selain itu pada perlakuan K1, K2, K3, dan K4 yang diberi perlakuan pemupukan kompos granul juga memiliki panjang tongkol yang lebih baik dibandingkan dengan K0 (kontrol) yang diperlakukan tanpa pemupukan kompos. Hal ini membuktikan bahwa pemberian pupuk kompos granul memiliki pengaruh terhadap panjang tongkol tanaman jagung manis. 4.7. Berat Tongkol Hasil analisis menunjukkan bahwa, pemberian pupuk kompos dengan dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap berat tongkol jagung manis.Untuk melihat perbedaan dari masing-masing perlakuan, selanjutnya dilakukan uji lanjut. Dari hasil uji lanjut terlihat bahwa perlakuan K5 (12,5 Ton/ha), K3 (7,5 Ton/ha), dan K1 (2,5 ton/ha) menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan kontrol. Namun diantara ketiga perlakuan (K5, K3 dan K1) tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.Hasil uji lanjut berat tongkol disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata berat tongkol tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda. Perlakuan
Berat Tongkol(g)
0
95 c
2,5
117,6 ab
5
108,6 bc
7,5
123,6 ba
10
106,3 bc
12,5
128,6 a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan UjiBNTtaraf α=5%.
Dari Tabel 7 di atas terlihat bahwa, rataan berat tongkol tertinggi terdapat pada perlakuan K5 (12,5ton/ha) yakni sebesar 128,6 g. Sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan K0 (kontrol) dengan rataan yakni 95 g.
22
Untuk melihat perbedaan panjang tongkol dari masing-masing perlakuan disajikan pada Gambar berikut:
Berat Tongkol (g)
140 120 100
117.6
128.6
123.6 108.6
106.3
95
80 Berat Tongkol
60 40 20 0
0
2,5 5 7,5 10 Perlakuan Kompos (Ton/Ha)
12,5
Gambar 5. Perbandingan panjang tongkol jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda
Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa, perlakuan K5 (12,5 ton/ha) merupakan perlakuan yang terbaik dalam mempengaruhi berat tongkol tanaman jagung manis dibandingkan dengan perlakuan-perlakuan yang lain. Diduga bahwa kandungan unsur hara yang diberikan melalui kompos granul dengan dosis 12,5 ton/ha mampu memenuhi kebutuhan tanaman jagung manis sampai pada fase generatif sehingga perkembangan tongkol jagung menjadi lebih baik.. Selain itu pada perlakuan K1, K2, K3, dan K4 yang diberi perlakuan pemupukan kompos granul juga memiliki berat tongkol yang lebih baik dibandingkan dengan K0 (kontrol) yang diperlakukan tanpa pemupukan kompos. Hal ini membuktikan bahwa pemberian pupuk kompos granul memiliki pengaruh terhadap berat tongkol tanaman jagung manis.