BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data guna penyusunan skripsi ini, penulis memilih tempat penelitian pada pada BALITBANG KEMHAN Jalan Jati No. 1, Pondok Labu, Jakarta Selatan 12450. Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai
lokasi
penelitian,
perumusan
masalah
yang
teridentifikasi,
pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel dan penyusunan metode dalam pengumpulan data. Pada proses ini waktu penelitian dimulai sejak April - November 2016. 2. Gambaran Umum Objek penelitian Pemerintah mengeluarkan surat keputusan Presiden RI No. 132 tahun 1967 tanggal 24 agustus. 1967 tentang pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Bidang Pertahanan Keamanan. Dalam keputusan itu Oganisasi ABRI dibagi atas dua tingkat yaitu departemen dan angkatan. Pemegang kekuasaan tertinggi Angakatan Bersenjata dan pimpinan Hankamnas adalah Presiden dibantu oleh Menteri Pertahanan Keamaan atau Panglima Angkatan Bersenjata.
66 http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
Disamping membawahi Angkatan, Menhamkam/Pangab juga membawa komando utama operasional Hankam atau ABRI. Pelaksana atau Pembina Utama Hankam ada dua macam ialah sebagai Komando atau Lembaga Utama dan sebagai Badan Pelaksana Pusat ABRI. Yang berkedudukan sebagai Badan Pelaksana Pusat ABRI salah satunya adalah Lembaga Penelitian dan Pengembangan Hankam (Lalitbang Hankam). Organisasi ABRI berdasarkan Keppres RI No. 132 tahun 1962 dianggap belum berhasil menciptakan organisasi yang kompak. Pada tanggal 4 oktober 1969 dikeluarkan surat keputusan Presiden RI No. 79 tahun 1969, yang menyatakan bahwa ABRI merupakan unsur organic Selain Eselon Angkatan, juga dibantu oleh Eselon pelaksana pusat
diantaranya
adalah
Pusat
Penelitian dan
Pengembangan
(Puslitbang). Tanggal 18 Februari 1974dikeuarkan Keputusa Presiden RI No 7 tahun 1974 yang menyebutkan bahwa fungsi Hankamnas pada dasarnya diselenggarakan oleh Departemen Pertahan Keamanan (Dephankam) . Eselon yang ada adalah Eselon Staf, Eselon Pelayanan, Eselon Markas Besar Angkatan dan Kepolisian
dan Eselon
PelaksanaPusat. Salah satu organisasi dalam Eselon Pelaksana Pusat adalah Pusat Penelitian dan Pengembangan Hankam (Puslitbag Hankam). Undang-Undang Nomor 20 tahun 1982 tentang pokok-pokok Pertahanan Keamaan Negara, telah mengubah struktur organisasi Dephankam atau ABRI yaitu dengan dilikuidasinya beberapa Kodam dan satuan setingkat komando lainnya dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
dibentuknya Dephankam. Salah satu Badan yang dibentuk di lingkungan. Dephankam adalah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Teknologi (BPPIT) sesuai keputusan Menhankam No. 05/M/X/1983 tanggal 5 oktober 1983. Pada saat itu personel yang mengawasi BPPIT Dephankam sebagian besar dari Puslitbang Hankam dan Biro Pullahta Setjen Dephankam. Memasuki Era cabinet Pembangunan VII (1997) telah terjadi penyatuan kembali antara Dephankam dan Mabes ABRI bawah satu pimpinan yaitu Menhankam atau Pangab. Sesuai Keputusan Presiden RI Nomor 355/M, tahun 1999 tanggal 26 Oktober 1999 tentang pembentukan Kabinet Periode 1999-2004, jabatan Menhankam atau Pangab dipisah kembali menjadi Departemen Pertahanan (tanpa keamanan) dan Mabes ABRI BPPIT Dephankam berubah pula menjadi BPPIT Dephan. Seiring dengan laju dinamika organisasi, maka turunlah Keputusan Menhan Nomor Kep/19M/X/2000dan Kep/20/M/X/2000, tanggal 29 Desember 2004, tentang organisasi dan tata kerja Departemen Pertahanan dimana BPPIT Dephankam berubah menjadi Balitbang Dephan. Berdasarkan peraturan Presiden Nomor 47 tahun 2009 semua istilah departemen, kantor menteri berkordinator menjadi kementerian Negara. Dengan demikian Balitbang Dephan juga mengalami perubahan menjadi Balitbang Kemhan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
B. Karakteristik Profil Responden Pada bab ini akan dibahas mengenai data yang diperoleh dalam penelitian. Sampel penelitian adalah karyawan pada BALITBANG KEMHAN Pondok Labu Jakarta Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan April 2016 hingga November 2016 dengan mendistribusikan sebanyak 75 kuesioner. Sebagai analisis awal, akan terlebih dahulu dilakukan tinjauan mengenai yang telah diisi oleh responden didapat data identitas responden. Penyajian data mengenai karakteristik responden disajikan sebagai berikut. 1) Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang jenis kelamin dari responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Jenis Kelamin Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Pria
43
57.3
57.3
57.3
Wanita
32
42.7
42.7
100.0
Total
75
100.0
100.0
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 23
Tabel 4.1 memberikan informasi bahwa dari 75 responden yang di teliti dari laki-laki sebesar 43 orang atau 57.3% dan wanita sebesar 32 orang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
atau 42.7% dengan demikian bahwa pegawai kantor Balitbang Kemhan lebih dominan oleh laki-laki. 2) Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Hasil perhitungan frekuensi dari karakteristik berdasarkan usia responden terdapat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.2 Usia Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
21-30
5
6.7
6.7
6.7
31-40
19
25.3
25.3
32.0
41-50
34
45.3
45.3
77.3
>50
17
22.7
22.7
100.0
Total 75 100.0 Sumber: Data Primer Diolah Dengan SPSS 23
100.0
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa data usia responden yang mengisi kuesioner ini. Untuk usia 21-30 tahun sebanyak 5 orang atau 6.7%,. 31-40 tahun sebanyak 19 orang atau 25.3%,. 41-50 tahun sebanyak 34 orang atau 45.3%,. >50 tahun sebanyak 17 orang atau 22.7%,. 3) Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.3 Pendidikan Cumulative Frequency Valid
SMA Diploma
Percent
Valid Percent
Percent
10
13.3
13.3
13.3
4
5.3
5.3
18.7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
Sarjana
36
48.0
48.0
66.7
Pasca Sarjana
25
33.3
33.3
100.0
Total
75
100.0
100.0
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa responden pendidikan terakhir SMA sebanyak 10 orang atau 13.3%, Diploma sebanyak 4 orang atau 5.3%, Sarjana sebanyak 36 orang atau 48.0%, Pasca Sarjana sebanyak 25 orang atau 33.3%. Dengan demikian bahwa pegawai kantor Balitbang Kemhan lebih dominan berpendidikan terakhirnya antara Sarjana dan Pasca Sarjana. 4) Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Hasil perhitungan frekuensi dari karakteristik berdasarkan lama bekerja responden terdapat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.4 Lama Bekerja Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
3-4 Tahun
2
2.7
2.7
2.7
>4 Tahun
73
97.3
97.3
100.0
Total
75
100.0
100.0
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 23
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang bekerja selama 3-4 tahun sebanyak 2 responden atau 2,7% dan bekerja yang lebih dari 4 tahun sebanyak 73 responden atau 97,3%. C. Hasil Uji Statistik Deskriptif
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana adanya atau aslinya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Gambaran mengenai variabel- variabel penelitian seperti Motivasi Kerja, Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai maka digunakan tabel statistik deskriptif yang dapat disajikan dalam tabel dibawah ini. 1. Deskriptif Variabel Motivasi Kerja Adapun dalam variabel motivasi kerja pada kuesioner, penulis memberikan 15 pernyataan. Berikut analisis deskriptif berdasarkan pernyataan responden yang hasilnya diuraikan dari tabel rekapitulasi berikut di bawah ini :
Tabel 4.5 Rekapitulasi Perhitungan Variabel Motivasi Kerja
KODE
STS
TS
CS
S
SS
Total
MK1
1
2
7
33
32
75
1,3%
2,7%
9,3%
44,0%
42,7%
100%
1
36
5
26
7
75
1,3%
48,0%
6,7%
34,7%
9,3%
100%
0
6
6
48
15
75
0%
8,0%
8,0%
64,0%
20,0%
100%
0
15
9
32
19
75
0%
20,0%
12,0%
42,7%
25,3%
100%
MK2
MK3
MK4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
MK5
MK6
MK7
MK8
MK9
MK10
MK11
MK12
MK13
MK14
MK15
0
4
10
45
16
75
0%
5,3,%
13,3%
60,0%
21,3%
100%
1
1
14
41
18
75
1,3%
1,3%
18,7%
54,7%
24,0%
100%
2
4
10
50
9
75
2,7%
5,3%
13,3%
66,7%
12,0%
100%
0
2
14
34
25
75
0%
2,7%
18,7%
45,3%
33,3%
100%
0
1
6
46
22
75
0%
1,3%
8,0%
61,3%
29,3%
100%
0
3
7
52
13
75
0%
4,0%
9,3%
69,3%
17,3%
100%
0
8
8
50
9
75
0%
10,7%
10,7%
66,7%
12,0%
100%
0
1
8
43
23
75
0%
1,3%
10,7%
57,3%
30,7%
100%
0
1
11
47
16
75
0%
1,3%
14,7%
62,7%
21,3%
100%
0
2
12
46
15
75
0%
2,7%
16,0%
61,3%
20,0%
100%
0
0
12
52
11
75
0%
0%
16,0%
69,3%
14,7%
100%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas maka terlihat rata-rata responden lebih banyak menjawab “Setuju” untuk hampir semua butir pernyataan variabel independen Motivasi Kerja karena untuk meningkatkan semangat atau kinerja pegawai dalam melakukan suatu pekerjaan dengan rasa penuh tanggung jawab. 2.
Deskriptif Variabel Disiplin Kerja Adapun dalam variabel disiplin kerja pada kuesioner, penulis memberikan 15 pernyataan. Berikut analisis deskriptif berdasarkan pernyataan responden yang hasilnya diuraikan dari tabel rekapitulasi berikut di bawah ini : Tabel 4.6 Rekapitulasi Perhitungan Variabel Disiplin Kerja
KODE
STS
TS
CS
S
SS
Total
DK1
2
5
20
39
9
75
2,7%
6,7%
26,7%
52,0%
12,0%
100%
1
2
12
45
15
75
1,3%
2,7%
16,0%
60,0%
20,0%
100%
1
5
17
32
20
75
DK2
DK3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
DK4
DK5
DK6
DK7
DK8
DK9
DK10
DK11
DK12
DK13
DK14
DK15
1,3%
6,7%
22,7%
42,7%
26,7%
100%
0
0
7
37
31
75
0%
0%
9,3%
49,3%
41,3%
100%
1
11
21
34
8
75
1,3%
14,7%
28,0%
45,3%
10,7%
100%
1
14
25
25
10
75
1,3%
18,7%
33,3%
33,3%
13,3%
100%
0
11
12
34
18
75
0%
14,7%
16,0%
45,3%
24,0%
100%
1
4
23
38
9
75
1,3%
5,3%
30,7%
50,7%
12,0%
100%
1
6
12
47
9
75
1,3%
8,0%
16,0%
62,7%
12,0%
100%
0
6
20
35
14
75
0%
8,0%
26,7%
46,7%
18,7%
100%
0
10
20
37
7
75
0%
13,3%
26,7%
49,3%
9,3%
100%
0
8
21
30
16
75
0%
10,7%
28,0%
40,0%
21,3%
100%
5
2
21
40
7
75
6,7%
2,7%
28,0%
53,3%
9,3%
100%
3
6
12
43
11
75
4,0%
8,0%
16,0%
57,3%
14,7%
100%
2
2
8
47
16
75
2,7%
2,7%
10,7%
62,7%
21,3%
100%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas maka terlihat rata-rata responden lebih banyak menjawab “Setuju” untuk hampir semua butir pernyataan variabel independen Disiplin Kerja karena memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan di kantor. 3.
Deskriptif Variabel Kinerja Pegawai Adapun dalam variabel kinerja pegawai pada kuesioner, penulis memberikan 15 pernyataan. Berikut analisis deskriptif berdasarkan pernyataan responden yang hasilnya diuraikan dari tabel rekapitulasi berikut di bawah ini : Tabel 4.7 Rekapitulasi Perhitungan Variabel Kinerja Pegawai KODE
STS
TS
CS
S
SS
Total
KP1
4
7
38
20
6
75
5,3%
9,3%
50,7%
26,7%
8,0%
100%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
KP2
2
6
30
31
6
75
2,7%
8,0%
40,0%
41,3%
8,0%
100%
1
9
32
25
8
75
1,3%
12,0%
42,7%
33,3%
10,7%
100%
2
12
26
29
6
75
2,7%
16,0%
34,7%
38,7%
8,0%
100%
1
5
17
48
4
75
1,3%
6,7%
22,7%
64,0%
5,3%
100%
0
6
21
38
10
75
0%
8,0%
28,0%
50,7%
13,3%
100%
0
3
14
49
9
75
0%
4,0%
18,7%
65,3%
12,0%
100%
0
1
16
43
15
75
0%
1,3%
21,3%
57,3%
20,0%
100%
0
1
14
45
15
75
0%
1,3%
18,7%
60,0%
20,0%
100%
0
2
10
47
16
75
0%
2,7%
13,3%
62,7%
21,3%
100%
KODE
STS
TS
CS
S
SS
Total
KP11
0
5
14
43
13
75
KP3
KP4
KP5
KP6
KP7
KP8
KP9
KP10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
KP12
KP13
KP14
KP15
0%
6,7%
18,7%
57,3%
17,3%
100%
0
4
10
44
17
75
0%
5,3%
13,3%
58,7%
22,7%
100%
0
4
5
43
23
75
0%
5,3%
6,7%
57,3%
30,7%
100%
0
3
11
41
20
75
0%
4,0%
14,7%
54,7%
26,7%
100%
0
2
4
45
24
75
0%
2,7%
5,3%
60,0%
32,0%
100%
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas maka terlihat rata-rata responden lebih banyak menjawab “Setuju” karena untuk hampir semua butir pernyataan variabel dependen Kinerja Pegawai. D. Hasil Uji Kualitas Data 1. Hasil Uji Validitas Dalam melakukan penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dengan tujuan untuk mengetahui apakah data penelitian telah memenuhi persyaratan yang ditinjau dari segi validitas. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kevalidan angket dalam mengumpulkan data. Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
a) Jika nilai r hitung > nilai r tabel pada nilai signifikasi 5%, maka item angket dinyatakan valid. b) Jika nilai r hitung < nilai r tabel pada nilai signifikasi 5%, maka item angket dinyatakan tidak valid. Uji validitas dilaksanakan dengan rumus korelasi bivariate person. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS versi 23 pada 75 sampel non penelitian. Adapun ringkasan hasil uji validitas sebagaimana data dalam tabel berikut ini : a) Variabel Motivasi Kerja Hasil uji validitas berdasarkan analisis korelasi product momen untuk Motivasi Kerja (X1) dapat di jelaskan Tabel 4.8 sebagai berikut : Tabel 4.8 Uji Validitas Motivasi Kerja (X1) No Item
Rhitung
Rtabel 5% (75)
Kriteria
1
0,493
0,229
Valid
2
0,505
0,229
Valid
3
0,438
0,229
Valid
4
0,654
0,229
Valid
5
0,442
0,229
Valid
6
0,501
0,229
Valid
7
0,249
0,229
Valid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
8
0,561
0,229
Valid
9
0,470
0,229
Valid
10
0,573
0,229
Valid
11
0,688
0,229
Valid
12
0,473
0,229
Valid
13
0,538
0,229
Valid
14
0,484
0,229
Valid
15
0,421
0,229
Valid
Sumber: Data Primer yang diolah (2016)
Untuk mengetahui signifikansi nilai korelasi pada Tabel diatas, maka dilakukan pengecekan pada nilai r hitung dengan r tabelnya. dengan jumlah 75 orang non sampel penelitian dan interval kepercayaan 95% diperoleh bahwa setiap item pertanyaan variabel Motivasi Kerja (X1) memiliki nilai rhitung > rtabel, dimana item pernyataan dikatakan valid apabila memiliki nilai r hitung > rtabel. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diketahui bahwa semua pernyataan pada variabel Motivasi Kerja (X1) adalah valid. b)
Variabel Disiplin Kerja Hasil uji validitas berdasarkan analisis korelasi product momen untuk Motivasi Kerja (X2) dapat di jelaskan Tabel 4.9 sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
No Item
Tabel 4.9 Uji Validitas Disiplin Kerja (X2) Rhitung
Rtabel 5% (75)
Kriteria
1
0,538
0,229
Valid
2
0,649
0,229
Valid
3
0,672
0,229
Valid
4
0,486
0,229
Valid
5
0,663
0,229
Valid
6
0,559
0,229
Valid
7
0,702
0,229
Valid
8
0,639
0,229
Valid
9
0,771
0,229
Valid
10
0,675
0,229
Valid
11
0,722
0,229
Valid
12
0,598
0,229
Valid
13
0,587
0,229
Valid
14
0,710
0,229
Valid
15
0,687
0,229
Valid
Sumber: Data Primer yang diolah (2016)
Untuk mengetahui signifikansi nilai korelasi pada tabel diatas, maka dilakukan pengecekan pada nilai r hitung dengan r tabelnya. dengan jumlah 75 orang non sampel penelitian dan interval kepercayaan 95% diperoleh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
bahwa setiap item pertanyaan variabel Disiplin Kerja (X1) memiliki nilai rhitung > rtabel, dimana item pernyataan dikatakan valid apabila memiliki nilai rhitung > rtabel. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diketahui bahwa semua pernyataan pada variabel Disiplin Kerja (X2) adalah valid. c) Variabel Kinerja Pegawai Hasil uji validitas berdasarkan analisis korelasi product momen untuk Kinerja Pegawai (Y) dapat di jelaskan Tabel 4.10 sebagai berikut : Tabel 4.10 Uji Validitas Kinerja Pegawai (Y)
No Item
Rhitung
Rtabel 5% (75)
Kriteria
1
0,680
0,229
Valid
2
0,652
0,229
Valid
3
0,768
0,229
Valid
4
0,711
0,229
Valid
5
0,551
0,229
Valid
6
0,741
0,229
Valid
7
0,814
0,229
Valid
8
0,771
0,229
Valid
9
0,777
0,229
Valid
10
0,634
0,229
Valid
11
0,725
0,229
Valid
12
0,672
0,229
Valid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
13
0,705
0,229
Valid
14
0,765
0,229
Valid
15
0,708
0,229
Valid
Sumber: Data Primer yang diolah (2016)
Untuk mengetahui signifikansi nilai korelasi pada tabel diatas, maka dilakukan pengecekan pada nilai r hitung dengan r tabelnya. Dengan jumlah 75 orang sampel penelitian dan interval kepercayaan 95% diperoleh bahwa setiap item pertanyaan variabel Kinerja Pegwai (Y) memiliki nilai rhitung > rtabel, dimana item pernyataan dikatakan valid apabila memiliki nilai r hitung > rtabel. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diketahui bahwa semua pernyataan pada variabel Kinerja Pegawai (Y) adalah valid karena memiliki nilai r hitung > rtabel. 2. Uji Reliabilitas Uji konsistensi internal (uji reliabilitas) dilakukan dengan menghitung koefisien (cronbach) alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas pengamatan adalah Crobach Alpha dengan cara membandingkan nilai alpha dengan standarnya dengan ketentuan jika : a) Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari batas minimal 0,6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
maka kuesioner tersebut reliabel b) Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari batas minimal 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliabel Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS versi 23. Adapun ringkasan hasil uji reliabilitas sebagaimana data dalam tabel berikut ini.
Variabel X1
Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Alpha Kriteria 0,838 Reliabel
X2
0,905
Reliabel
Y
0,928
Reliabel
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 23 Dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan yang berkaitan dengan variabel independen (Motivasi Kerja, Disiplin Kerja) dan variabel dependen (Kinerja Pegawai) dalam kuesioner dikatakan reliabel. Hal ini dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha berturut-turut 0,838, 0,905,dan 0,928 lebih besar dari 0,6. Dengan kata lain bahwa seluruh pernyataan pada penelitian ini memiliki tingkat kehandalan yang baik dan dapat digunakan dalam analisis pada penelitian. E. Hasil Uji Asumsi Klasik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
Pengujian asumsi klasik dan kualitas instrumen penelitian, dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa regresi. 1. Hasil Uji Multikolinieritas Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10, dan nilai VIF ≥ 10. Hasil olah data dengan menggunakan program SPSS 23 sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
2.892
5.551
Motivasi Kerja
.575
.086
Disiplin Kerja
.319
.073
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
.521
.604
.551
6.705
.000
.882
1.133
.361
4.388
.000
.882
1.133
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 23 Berdasarkan Tabel 4.13 hasil pengolahan data uji multikolinearitas dengan menggunakan SPSS 23 terlihat bahwa kedua variabel independen menunjukkan nilai tolerance untuk variabel Motivasi Kerja sebesar 0,882 dan variabel Disiplin Kerja sebesar 0,882 lebih besar dari 0,10, dan nilai VIF untuk variabel Motivasi Kerja sebesar 1,133 dan variabel Disiplin Kerja sebesar 1,133 kurang dari 10. Sehingga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolienaritas antar variabel independen dalam model regresi.
2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas Imam Ghozali, 2011. Deteksi dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu dalam grafik dimana sumbu X dan Y telah diproduksi Hasil Uji Heteroskedastisitas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
Gambar 4.1 Berdasarkan penjelasan pada Gambar 4.1 dan hasil olah data pada SPSS 23 dapat dilihat bahwa data (titik-titik) menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi ini tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas atau H0 diterima. F. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari variebel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
Tabel 4.14 Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error 2.892
5.551
Motivasi Kerja
.575
.086
Disiplin Kerja
.319
.073
Beta
t
Sig. .521
.604
.551
6.705
.000
.361
4.388
.000
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 23 Berdasarkan hasil olah data dengan menggunakan SPSS 23 pada tabel 4.14 dapat diperoleh rumusan persamaan regresi linier berganda untuk variabel independen (Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja) terhadap variabel dependen (Kinerja Pegawai) sebagai berikut : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e Y = 2,892 + 0,575 X1 + 0,319 X2 + e Dimana: Y = Kinerja Pegawai a = Konstanta X1 = Motivasi Kerja X2 = Disiplin Kerja
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
G. Hasil Uji Hipotesis 1. Uji Koefisien Determinasi (R2) dan Korelasi Koefisiensi determinasi ini digunakan untuk mangetahui seberapa besar variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi digunakan adjusted R square. Tabel 4.15 Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary
Model 1
R
R Square a
.755
.571
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .559
5.468
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Motivasi Kerja
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 23
Berdasarkan tabel 4.15, diketahui hasil koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 0,559 yang artinya 55,9 % Kinerja Pegawai dapat dijelaskan oleh variabel Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja. Sedangkan 44,1 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Hasil uji korelasi menunjukan angka 0,755 berarti memiliki tingkat hubungan katagori kuat karena berada pada interval 0,60-0,755. 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji signifikansi simultan atau uji f digunakan untuk mengetahui apakah hasil dari analisis regresi signifikan atau tidak. Signifikan yang digunakan adalah 0,05. Jika probabilitas atau signifikansi lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
91
dan jika probabilitas atau signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Tabel 4.16 Uji F ANOVAa Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
2859.630
2
1429.815
Residual
2152.370
72
29.894
Total
5012.000
74
F
Sig.
47.829
.000b
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai b. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Motivasi Kerja
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 23 Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat nilai f hitung 47,829 > 2,73 atau f hitung lebih besar dari nilai f tabel dan nilai signifikansi adalah 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat dinyatakan bahwa variabel Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai. 3. Uji Signifikan Parsial (Uji T) Uji parsial atau individual digunakan untuk mengetahui apakah suatu variabel bebas berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel tidak bebasnya. Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat probabilitas/ signifikannya, yaitu: 1. Jika probabilitas/signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak 2. Jika probabilitas/signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
http://digilib.mercubuana.ac.id/
92
Tabel 4.17 Uji T Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error 2.892
5.551
Motivasi Kerja
.575
.086
Disiplin Kerja
.319
.073
Beta
t
Sig. .521
.604
.551
6.705
.000
.361
4.388
.000
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 23
a. Uji Hipotesis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat nilai t hitung pada variabel Motivasi Kerja (X1) adalah 6,705 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,99346 dan nilai signifikan dari variabel Motivasi Kerja 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, maka dapat dinyatakan secara parsial terdapat pengaruh signifikan variabel Motivasi Kerja terhadap kinerja pegawai. b. Uji Hipotesis Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat nilai t hitung pada variabel Disiplin Kerja (X2) adalah 4,388 lebih besar dari nilai t tabel 1,99346 dan nilai signifikan dari variabel Disiplin Kerja 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
diterima, maka dapat dinyatakan secara parsial terdapat pengaruh signifikan variabel Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai.
H. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dapat dilihat nilai t hitung pada variabel Motivasi Kerja (X1) adalah 6,705 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,99346 dan nilai signifikan dari variabel Motivasi Kerja 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho diterima
dan Ha ditolak. Artinya
variabel motivasi kerja berpengaruh dan siginifikan pada kinerja para pegawai Balitbang Kemhan Jakarta Selatan. Dimana hasil penelitian ini diperkuat oleh Zainul Hidayat, MM & Muchamad Taufiq, MH (2012), bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel motivasi kerja secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada penelitian Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja Serta Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang. 2. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dapat dilihat nilai t hitung pada variabel Disiplin Kerja (X2) adalah 4,388 lebih besar dari nilai t tabel 1,99346 dan nilai signifikan dari variabel Disiplin Kerja 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin kerja terhadap kinerja pegawai memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai pada Balitbang Kemhan Jakarta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
94
Selatan. Dimana hasil penelitian ini diperkuat oleh Joyce Sagita Novyanti (2015), bahwa disiplin kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada penelitian Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai kantor BAPPEDA Provinsi Sulawesi Tengah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/