BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1.
Sejarah PT. Mulia Knitting Factory PT. Mulia Knitting Factory merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
industry textile dan garmen dimana perusahaan ini didirikan pada tahun 1955 oleh Mr Pan Chen Kong yang sudah berdiri selama 57 tahun. Pabrik dimulai sebagai pabrik garmen untuk memproduksi pakaian dalam pria merek seperti PIPE’S, APPLE, SWAN BRAND, dan RIDER. Dibawah kepemimpinan bapak Henry Supangkat yang merupakan generasi ke 3 dari PT. Mulia Knitting Factory, pabrik garmen yang dimulai dari kecil telah dikembangkan menjadi sebuah perusahaan tekstil yang terdiri dari divisi perajutan, divisi pencelupan, divisi pencelupan benang dan divisi garmen. PT. Mulia Knitting Factory telah memasok produk – produknya baik domestik dan pasar internasional. Pabrik memproduksi 3 produk utama: rajutan kain, pakaian dalam pria katun untuk pasar domestik dan internasional, dan polo katun/t-shirt untuk pasar domestik dan internasional. Kebanggaan PT. Mulia Knitting Factory terletak pada 2 merek pakaian dalam laki – laki terkuat kami untuk pasar domestic ; RIDER “pakaian dalam segala aktivitas”(The Power of Underwear) dan SWAN BRAND, selain itu PT. Mulia Knitting Factory juga menghasilkan pakaian pria, SPIKE. Brand internasional mencakup Polo Ralph 57
Lauren, Tommy Hilfiger, Antigua, PVH dan Osh Kosh lain sebagainya. PT. Mulia Knitting Factory yang beralamat di jalan semanan raya no. 50 Daan Mogot KM 16, Kalideres Jakarta Barat. Produk-produk yang dihasilkan PT. Mulia Knitting Factory yaitu Cotton Yarn, Knitted Fabric, Knitted Underwear, T-shirt dan Polo Shirt. Merk-merk domestik mencakup. Rider, Swan Brand dan Spike. Perusahaan-perusahaan divisi produksi dan distribusi: - PT. Trans Sejati (West Java & Jabodetabek) diwilayah Jakarta - PT. Mulia Harapan Sentosa (East Indonesia) diwilayah Surabaya - PT. Mulia Megah Sentosa (South Sumatera) diwilayah Palembang - PT. Mulia Prima Sentosa (North Sumatera) diwilayah Medan - PT. Inti Jaya (Middle Java) diwilayah Semarang 2.
Visi dan Misi
Visi : Menjadi perusahaan nasional dengan prioritas mutu dunia dalam industri tekstil
Misi : Memberikan kualitas produk terbaik kepada pelanggan
3.
Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pegawai PT. Mulia Knitting
Factory (Bagian Finishing) total 100 kuesioner yang diantarkan langsung kepada para pekerja PT. Mulia Knitting Factory (Bagian Finishing).
58
Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1 Rincian Pengiriman Pengembalian Kuisioner Keterangan
Jumlah
Persentase
100
100%
0
0%
Kuesioner yang kembali
100
100%
Jumlah kuesioner yang digunakan
100
100%
Kuesioner yang dikirim Kuesioner yang tidak kembali
(Sumber: data diolah penulis) a.
Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu Laki-laki
dan Perempuan. Dengan melihat tabel 4.2 dibawah ini dapat kita lihat prosentase responden laki-laki dan responden perempuan. Tabel 4.2 Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi
Prosentase
Laki – Laki
30
55%
Perempuan
70
45%
Jumlah
100
100%
(Sumber : Diolah penulis)
59
Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin (Tabel 4.2) menunjukkan bahwa jumlah karyawan PT. Mulia Knitting Factory (Bagian Finishing) yang paling sedikit adalah responden laki-laki sebanyak 30 orang atau (30%), dan jumlah responden perempuan sebanyak 70 orang atau (70%) artinya karyawan berjenis kelamin perempuan lebih di utamakan karna di anggap lebih teliti dan telaten dalam bekerja . b. Profil Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan
usia dibagi menjadi 4 (empat) kategori, yaitu: antara 20
sampai 25 tahun, antara 26 sampai 30 tahun, 31 tahun sampai 35 tahun dan lebih dari 35 tahun. Dengan melihat tabel 4.3 dibawah ini dapat kita lihat prosentase responden berdasarkan usia. Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Usia
Frekuensi
Prosentase
20 tahun - 25 tahun
19
19%
26 tahun- 30 tahun
30
30%
31 tahun- 35 tahun
41
41%
>36 tahun
10
10%
Jumlah
100
100%
(Sumber : Data diolah penulis)
60
Dari data diatas dapat diketahui responden yang berumur 20 tahun sampai 25 tahun sebanyak 19 orang dengan presntase 19%, responden berumur 26 tahun sampai 30 tahun sebanyak 30 orang dengan presentase 30%, responden berusia 31 tahun sampai 35 tahun sebanyak 41 orang dengan presentase 41%, responden yang berusia >36 tahun sebanyak 10 orang dengan presentasi 10% artinya karyawan PT. Mulia Knitting Factory (bagian fisnishing) mayoritas berusia 26 hingga 35 tahun karna masih tergolong usia produktif. Alasan lain dikarnakan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan. c.
Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Berdasarkan pendidikan terakhir dibagi menjadi 5 (lima) kategori, yaitu:
SD, SMP, SMA, D3 dan S1. Dengan melihat tabel 4.4 dibawah ini dapat kita lihat persentase responden berdasarkan pendidikan terakhir. Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan
Frekuensi
Persentase
SD
3
3%
SMP
23
23%
SMA
45
45%
D3
14
14%
S1
15
15%
Jumlah
100
100%
(Sumber : Data diolah penulis)
61
Dari tabel diatas dapat diketahui responden yang berpendidikan SMA sebanyak 45 orang dengan persentase 45%, responden berpendidikan SMP sebanyak 23 orang dengan persentase 23%, responden berpendidikan S1 sebanyak 15 orang dengan persentase 15%, responden berpendidikan D3 sebanyak 14 orang dengan persentase 14% dan responden berpendidikan SD sebanyak 3 orang dengan persentase 3%. Artinya karyawan PT. Mulia Knitting Factory (Bagian Finishing) mayoritas berpendidikan SMP dan SMA yang merupakan pekerja lapangan dengan tingkat pendidikan yang disesuaikan dengan bidang kerjanya. d. Profile Responden Berdasarkan Jabatan Berdasarkan jabatan dibagi menjadi 6 (enam) kategori, yaitu: Manajer Produksi, Asisten Manajer, Section Chip, Foreman, administrasi dan Operator. Dengan melihat tabel 4.5 dibawah ini dapat kita lihat prosentase responden berdasarkan jabatan. Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan Jabatan
Frekuensi 1
Persentase 1%
Asisten Manajer
2
2%
Section Chip
14
14%
Administrasi
12
12%
Foreman
20
20%
Operator
51
51%
100
100%
Manajer
Jumlah
(Sumber : Data diolah penulis)
62
Dari tabel diatas dapat diketahui responden yang jabatan Operator sebanyak 51 orang dengan persentase 51%, responden jabatan Foreman sebanyak 20 orang dengan persentase 20%, responden jabatan Section Chip sebanyak 14 orang dengan persentase 14%, responden jabatan Administrasi sebanyak 12 orang dengan persentase 12%, responden jabatan Asisten Manajer sebanyak 2 orang dengan persentase 2% dan responden jabatan Manajer sebanyak 1 orang dengan persentase 1% artinya karyawan pada PT. Mulia Knitting Factory bagian finishing didominasi oleh jabatan operator dan foreman karna bidang kerja pada bagian finishing pada perusahaan tersebut lebih banyak bekerja di lapangan. B. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Gambaran tersebut dapat dilihat dari hasil yang dikelola pada tabel dibawah ini :
63
Tabel 4.6 Hasil Uji Analisis Deskriptif Descriptive Statistics N
Statistic
Minimum Maximum
Statistic
Statistic
Std. Deviation
Mean
Statistic
Std. Error
Statistic
HASIL MOTIVASI
100
45
65
56,08
,392
3,918
HASIL KESEJAHTERAAN
100
42
60
51,69
,440
4,403
HASIL KINERJA
100
49
75
64,13
,558
5,581
Valid N (listwise)
100
(Sumber: Data diolah peneliti) Dari tabel 4.6 di atas menunjukan bahwa jumlah data yang dianalisa adalah sebanyak 100 responden. 1. Motivasi (X1) Nilai minimum dan maksimum dari total skor variabel independensi terhadap 100 responden yang dianalisa adalah minimum 45 dan maximum 65, sedangkan rata-rata dan standar deviasi secara berturut-turut adalah 56,08 dan 0.392. 2. Kesejahteraan (X2) Nilai minimum dan maksimum dari total skor variabel kompetensi terhadap 100 responden yang dianalisa adalah minimum 42 dan maximum 60, sedangkan rata-rata dan standar deviasi secara berturut-turut adalah 51,69 dan 0,440.
64
3. Kinerja (Y) Nilai minimum dan maksimum dari total skor variabel kompetensi terhadap 100 responden. yang dianalisa adalah minimum 49 dan maximum 75, sedangkan rata-rata dan standar deviasi secara berturut-turut adalah 64,13 dan 0,558. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT. Mulia Knitting Factory sudah cukup baik dan begitu juga dengan hasil kerja yang dilaksanakannya. C. Analisis Pengujian Data Setelah data dikumpulkan, maka tahap selanjutnya adalah pengujian terhadap data tersebut. Pengujian data yang akan penulis lakukan adalah pengujian validitas dan reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi alat ukur yang digunakan dalam item kuesioner. Sedangkan reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat diandalkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bantuan SPSS 20 untuk mengolah data. 1.
Uji Validitas Uji validitas diukur dengan cara membandingkan nilai Pearson Correlation
dengan r-tabel. Jika r hitung > dari r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan valid dan jika r hitung < dari r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid. Nilai r-tabel di dapat dari degree of freedom (df=n-2), dimana n adalah jumlah responden
65
dengan α= 0,05. Dalam penelitian ini nilai r-tabel yang didapat adalah 0,1654 nilai tersebut didapat dari (df=100-2=98) dengan tingkat signifikan 0,05. Hasil uji validitas dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
1.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (X1) (Dengan r tabel : 0,1654) Probabilitas Nilai Korelasi Indikator Korelasi Sig. (Pearson Corellation) (2 tailed) Motivasi 1 0,468 0,000
2.
Motivasi 2
0,354
0,000
VALID
3.
Motivasi 3
0,465
0,000
VALID
4.
Motivasi 4
0,387
0,000
VALID
5.
Motivasi 5
0,393
0,000
VALID
6.
Motivasi 6
0,678
0,000
VALID
7.
Motivasi 7
0,507
0,000
VALID
8.
Motivasi 8
0,425
0,000
VALID
9.
Motivasi 9
0,431
0,000
VALID
10.
Motivasi 10
0,542
0,000
VALID
11.
Motivasi 11
0,371
0,000
VALID
12.
Motivasi 12
0,497
0,000
VALID
13.
Motivasi 13
0,384
0,000
VALID
No.
(Sumber: Data diolah peneliti)
66
Keterangan VALID
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kesejahteraan (X2) (Dengan r tabel : 0,1654) Nilai Korelasi Probabilitas No.
Indikator
(Pearson
Korelasi Sig.
Corellation)
(2 tailed)
Keterangan
1.
Kesejahteraan 1
0,530
0,000
VALID
2.
Kesejahteraan 2
0,560
0,000
VALID
3.
Kesejahteraan 3
0,489
0,000
VALID
4.
Kesejahteraan 4
0,463
0,000
VALID
5.
Kesejahteraan 5
0,478
0,000
VALID
6.
Kesejahteraan 6
0,502
0,000
VALID
7.
Kesejahteraan 7
0,598
0,000
VALID
8.
Kesejahteraan 8
0,522
0,000
VALID
9.
Kesejahteraan 9
0,451
0,000
VALID
10.
Kesejahteraan 10
0,404
0,000
VALID
11.
Kesejahteraan 11
0,447
0,000
VALID
12.
Kesejahteraan 12
0,542
0,000
VALID
(Sumber: Data diolah peneliti) Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y) (Dengan r tabel : 0,1654) Nilai Korelasi Probabilitas No.
Indikator
(Pearson
Korelasi Sig.
Corellation)
(2 tailed)
Keterangan
1.
Kinerja 1
0,453
0,000
VALID
2.
Kinerja 2
0,354
0,000
VALID
3.
Kinerja 3
0,404
0,000
VALID
4.
Kinerja 4
0,362
0,000
VALID
67
5.
Kinerja 5
0,479
0,000
VALID
6.
Kinerja 6
0,710
0,000
VALID
7.
Kinerja 7
0,429
0,000
VALID
8.
Kinerja 8
0,458
0,000
VALID
9.
Kinerja 9
0,547
0,000
VALID
10.
Kinerja 10
0,646
0,000
VALID
11.
Kinerja 11
0,437
0,000
VALID
12.
Kinerja 12
0,464
0,000
VALID
13.
Kinerja 13
0,396
0,000
VALID
14.
Kinerja 14
0,671
0,000
VALID
15.
Kinerja 15
0,643
0,000
VALID
(Sumber: Data diolah peneliti) Berdasarkan hasil olah data diatas terlihat bahwa semua item pertanyaan memiliki nilai r
hitung
> dari r
tabel
yaitu 0,1654, dapat disimpulkan bahwa item
pertanyaan yang digunakan untuk mengukur Motivasi, Kesejahteraan dan Kinerja pada PT. Mulia Knitting Factory (Bagian Finishing) dinyatakan valid. 2.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi jawaban responden atas
seluruh bukti pertanyaan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011). Suatu variabel dapat dikatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha dari variabel tersebut > 0,60. ditampilkan dalam tabel berikut ini
68
Hasil pengujian reliabilitas
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Jumlah Butir Pertanyaan
Cronbach alpha
Keterangan
Motivasi (X1)
13
0,669
RELIABEL
Kesejahteraan (X2)
12
0,709
RELIABEL
Kinerja (Y)
15
0,782
RELIABEL
(Sumber: Data diolah peneliti) Berdasarkan tabel 4.10 menunjukan bahwa pada variabel Motivasi nilai cronbach alpha 0,669, nilai cronbach alpha variabel Kesejahteraan 0,709, dan cronbach alpha variabel Kinerja 0,782. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument untuk setiap variabel penelitain adalah reliabel, karena
nilai
cronbach’s alpha dari semua variabel yang di uji memiliki nilai > 0,60. D. Uji Asumsi Klasik 1.
Uji Normalitas Sebelum melakukan pengujian hipotesis, dilakukan pengujian asumsi klasik.
Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya asumsi-asumsi dalam model regresi berganda dan untuk menginterprestasikan data agar lebih relevan dalam menganalisis. Dalam penelitian ini uji autokorelasi tidak digunakan karena dalam data primer dalam bentuk kuesioner dan tidak berhubungan dengan data time series atau rentang waktu. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji one sample kolmogorov smirnov yang dapat dilihat pada 69
signifikasi, apabila nilai signifikan > 0,05 maka data dikatakan terdistribusi dengan normal dan normal probability plot yang dapat dilihat pada penyebaran data yang berupa titik-titik pada sumbu diagonal dari grafik, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut tidak berdistribusi secara normal. Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b
100 Mean
0E-7
Std. Deviation
Most Extreme Differences
3,21978637
Absolute
,060
Positive
,046
Negative
-,060
Kolmogorov-Smirnov Z
,596
Asymp. Sig. (2-tailed)
,870
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. (Sumber: Data diolah peneliti)
70
Dari tabel diatas diketahui nilai Kolmogorov Smirnov 0,596 dan signifikan pada 0,870. Nilai sig lebih besar dari 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
(Sumber: Data diolah peneliti) Dari gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal.
71
2.
Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedasitas dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Jika varian berbeda disebut Heteroskedasitas.
Model
regresi
yang
baik
adalah
tidak
terjadi
Heteroskedastisitas. Adapun grafik hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
(Sumber: Data diolah peneliti)
72
Pada Gambar 4.2 diatas terlihat titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi. 3. Uji Multikolinieritas Uji multikolonieritas ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen, yaitu: Motivasi dan Insentif. Uji multikolinieritas dilakukan dengan cara melihat (1) nilai tolerance dan (2) variance inflation factor (VIF). Dibawah ini merupakan hasil pengiujian multikolinieritas : Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients B
(Constant) 1
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
2,369
5,086
HASIL MOTIVASI
,262
,093
,184
,803
1,246
HASIL KESEJAHTERAAN
,910
,083
,718
,803
1,246
a. Dependent Variable: HASIL KINERJA (Sumber: Data diolah peneliti)
73
Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai tolerance dari masing-masing variabel independen, yaitu Motivasi (X1) sebesar 0,803, Kesejahteraan (X2) sebesar 0,803. Dari output diatas juga diketahui nilai variance inflation factor (VIF) masing-masing variabel independen, yaitu Motivasi (X1) sebesar 1,246, Kesehjahteraan (X2) sebesar 1,246. Kedua variabel independen tersebut memiliki nilai tolerance diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen. E. Analisis Regresi Linier Berganda Uji regresi linear berganda yaitu untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh antara dua atau lebih variabel X sebagai variabel independen (bebas) dengan variabel Y sebagai variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini, analisis regresi linear berganda dilakukan agar mengetahui koefisien regresi atau besarnya pengaruh variabel dependennya yaitu Kinerja (Y), sedangkan variabel independennya Motivasi (X1) dan Kesejahteraan (X2). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda karena memiliki variabel independen lebih dari satu.
74
Hasil Perhitungan Analisis Regresi Berganda Tabel 4.13 Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Model
B (Constant)
1
Standardized Coefficients
Std. Error
2,369
5,086
HASIL MOTIVASI
,262
,093
HASIL KESEJAHTERAA N
,910
,083
t
Sig.
Beta ,466
,642
,184
2,817
,006
,718
10,984
,000
a. Dependent Variable: HASIL KINERJA
(Sumber: Data diolah peneliti) Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui persamaan regresinya, yaitu : Y = 2,369 + 0,262 X1 + 0,910 X2 Keterangan :
: Kinerja Karyawan α
: Nilai Konstanta
β1-2
: Koefisien Regresi
X1
: Motivasi
X2
: Kesejahteraan
75
Dari hasil pengujian regresi di atas, maka dapat diketahui bahwa : 1. Koefisien regresi variabel motivasi sebesar 0,262 hal ini berarti bahwa Motivasi berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan. Koefisien
bernilai positif artinya terdapat hubungan posotif antara Motivasi dan Insentif, semakin besar Motivasi maka semakin tinggi kinerja, begitupun sebaliknya. 2. Koefisiensi regresi variabel kesejahteraan sebesar 0,910 hal ini berarti bahwa Insentif berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Koefisien bernilai positif artinya terdapat hubungan positif antara Motivasi dan Insentif, semakin besar Insentif maka semakin tinggi Kinerja, begitupun sebaliknya. F. Hasil Uji Hipotesis 1.
Uji F ( uji regresi secara bersama-sama) Uji F (uji Bersama-sama) digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel depeneden. Pengujiannya dilakukan dengan membandingkan FHitung dengan Ftabel dengan tingkat kepercayaan 0,05 atau 5 %.
76
Model
1
Regression Residual Total
Tabel 4.14 Hasil Uji F Statistic ANOVAa Sum of df Mean Squares Square 2056,975
2
1028,487
1026,335
97
10,581
3083,310
99
F 97,203
Sig. ,000b
a. Dependent Variable: HASIL KINERJA b. Predictors: (Constant), HASIL KESEJAHTERAAN, HASIL MOTIVASI
(Sumber: Data diolah peneliti) Dari penelitian ini, dapat di lihat bahwa nilai sig pada tabel ANOVA adalah 0,000. Nilai ini lebih kecil dari tingkat
ditetapkan sebesar 0,05. Dari hal
tersebut, berdasarkan kriteria pengujian, dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Motivasi dan Kesejahteraan secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. 2.
Uji t (regresi secara parsial) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat, yaitu antara Motivasi dan Kesejahteraan terhadap Kinerja karyawan. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari masing-masing variabel dapat dilihat dengan membandingkan nilai probabilitas (p-value) dengan tingkat signifikasi yang digunakan sebesar 0,05, jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji regresi secara parsial (Uji t) dapat dilihat pada tabel berikut :
77
Tabel 4.15 Hasil Uji t Statistik Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B
(Constant)
1
Std. Error
2,369
5,086
HASIL MOTIVASI
,262
,093
HASIL KESEJAHTERAA N
,910
,083
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta ,466
,642
,184
2,817
,006
,718
10,984
,000
a. Dependent Variable: HASIL KINERJA
(Sumber: Data diolah peneliti) Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan Dari hasil pengolahan data di atas dapat dilihat pada table diatas, dari kedua variabel yang dimasukan kedalam model regresi, kedua variable berpengaruh signifikan. Hal ini dilihat dari signifikansi untuk Motivasi sebesar 0,006 dan untuk Kesejahteraan sebesar 0,000 keduanya berada di bawah 0,05 Jadi dapat di katakan bahwa Kinerja karyawan di pengaruhi oleh Motivasi dan Kesejahteraan secara signifikan.
78
a.
Uji Koefisen Determinasi (R2) Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model
1
R
,817a
R Square
Adjusted R Square
,667
,660
Std. Error of the Estimate 3,253
a. Predictors: (Constant), HASIL KESEJAHTERAAN, HASIL MOTIVASI b. Dependent Variable: HASIL KINERJA
(Sumber: Data diolah peneliti) Dari tabel diatas dapat dilihat Adjusted R Square pada penelitian ini adalah sebesar 0,660 (66,0%). Koefisien determinasi yang disesuaikan ini menunjukkan bahwa 66,0% Kinerja dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh Motivasi dan Kesejahteraan. Sedangkan sisa (100% - 66,0% = 44,0%) Kinerja dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Standar Error of the Estimate (SEE) sebesar 3,253 Dimana semakin kecil nilai SEE maka akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
79
G. Pembahasan Penelitian ini menguji pengaruh independensi Motivasi dan Kesejahteraan terhadap Kinerja karyawan pada PT. Mulia Knitting factory (Bagian Finishing). Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut : 1.
Pengaruh Motivasi dan Kesejahteraan Terhadap Kinerja Karyawan Dari tabel diketahui nilai F hitung sebesar 97,203 dengan probabilitas
0,000. Hal ini berarti bahwa Kinerja dapat dicapai jika PT. Mulia Knitting Factory memiliki Motivasi dan Kesejahteraan yang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Motivasi dan Kesejahteraan secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja, karena probabilitas p value 0,000 yang artinya < 0,05, dan Fhitung (97,203) > Ftabel (3,09) maka H03 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya semakin baik kesejahteraan yang diberikan membuat karyawan termotivasi sehingga kinerja dan loyalitas yang diberikan kepada perusahaan akan semakin baik. 2.
Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Hipotesis pertama menyatakan bahwa Motivasi berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja. Motivasi memiliki tingkat signifikan sebesar 0,006 dimana nilai lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05. Hal ini menandakan bahwa koefisien variabel Motivasi (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap Kinerja (Y). Artinya semakin tinggi Motivasi maka dapat menghasilkan Kinerja yang tinggi hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu Prima Widiantoro (2012) dengan judul
80
penelitian “Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Wom Finance, Tbk”, Setyo Ardhi Arasyd (2013) dengan judul penelitian “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Suku Dinas Pelayanan Pajak II Kota Administrasi Jakarta Selatan”, Yulizar Chaerurachman (2014) dengan judul penelitian “Pengaruh Motivasi Dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Mulia Knitting Factory. 3.
Pengaruh Kesejahteraan terhadap Kinerja Hipotesis
pertama
menyatakan bahwa
Kesejahetraan
berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja karyawan. Kesejahteraan memiliki tingkat signifikan sebesar 0,000 dimana nilai lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05. Hal ini menandakan bahwa koefisien variabel (X2) Kesejahteraan memiliki pengaruh signifikan terhadap Kinerja (Y). Artinya dengan adanya program Kesejahteraan maka kinerja karyawan akan lebih semangat untuk berkerja. Dengan pemberian kesejahteraan ini, para karyawan PT.Mulia Knitting Factory (Bagian Finishing) merasakan ketenangan dan kesenangan sehingga menjadi sangat bersungguhsungguh dalam melakukan pekerjaan yang sudah menjadi tanggung jawabnya masing-masing itu demi kemajuan perusahaan hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu Irma Novia S (2009) Pengaruh Kesejahteraan Terhadap Kinrja Karyawan PT. AIR MANCUR Palur.
81