BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan studi literatur yang dibahas pada bab dua sebelumnya, telah diketahui bahwa Sense of Community (SoC) dalam konteks komunitas face-toface/tatap muka/offline maupun online terdiri dari beberapa faktor yang merupakan gabungan item-item tertentu. Penelitian kualitatif yang dilaksanakan dalam beberapa metode, yaitu secara netnography (eksplorasi berbagai komentar yang ada pada histori diskusi di mailing list, online interview, dan forum group discussion dengan para anggota komunitas yang bersangkutan), merupakan eksplorasi lanjutan dari hasil studi literatur. Dalam penelitian tahap ini, ditemukan banyak item baru pada SoC yang bisa dikategorikan sebagai item modifikasi dari item lama, maupun sebagai item baru yang mungkin hanya cocok dengan situasi komunitas online. Pembahasan dalam bab ini juga menyertakan beberapa bukti/evidence yang menunjukkan keberadaan item-item tersebut. Dalam bagian temuan studi kualitatif ini juga dibahas hasil temuan tentang segmentasi para anggota komunitas Indobackpacker yang sedikit banyak akan menambahkan dimensi dan pengetahuan lebih mendalam sehubungan dengan komunitas yang diteliti.
46
47
Adapun bagian kedua dari bab ini menitikberatkan pada hasil studi kuantitatif, yaitu penjelasan secara deskriptif dan laporan hasil analisa faktor yang dilakukan terhadap data yang diperoleh dari online survey yang telah disebar sebelumnya. Berdasar atas studi kualitatif yang dilakukan, penggolongan item pada (1) Item yang terdapat pada komunitas offline, (2) Item modifikasi dan (3) Item baru yang hanya terdapat pada komunitas online dijabarkan sebagai berikut. a. Item Lama (Existing) Merupakan sekumpulan item yang sebelumnya terdapat dalam komunitas offline, tetapi ternyata ditemui pula dalam komunitas yang terbentuk secara online. b. Item Modifikasi (Modified) Merupakan sekumpulan item yang telah terdapat dalam komunitas offline, tetapi akan mengalami sedikit perubahan apabila diterapkan dalam komunitas online. c. Item Baru (New) Merupakan sekumpulan item yang hanya terdapat pada komunitas online dan tidak ditemui pada komunitas offline.
48
4.1. Segmentasi Anggota Sebelum dibahas lebih detail, berikut disajikan segmentasi para anggota komunitas bersumber dari studi kualitatif yang telah dilakukan terhadap komunitas Indobackpacker berdasarkan motivasi bergabung, dengan mengacu pada jenis-jenis segmentasi yang pernah diklasifikasikan oleh Loker-Murphy (1996, p.25) terhadap para backpacker yang menjelajahi Northern Territory of Australia, bahwa secara garis besar terdapat 4 (empat) segmen anggota komunitas: achiever, self developer, social / excitement seeker, dan escapers / relaxers.
4.1.1 Perbandingan Segmentasi Backpacker di Australia dan di Indonesia Meskipun konsep penggolongan para backpacker di Indonesia berdasarkan atas segmentasi yang sebelumnya telah dilakukan oleh peneliti Australia LokerMurphy (1996) terhadap para backpacker di sana, namun penerapannya tidak persis sama oleh karena perbedaan latar belakang geografis dan kebudayaan. Adapun segmen achiever, self developer, dan escapers / relaxers boleh dikatakan memiliki konsep yang sama, tetapi social / excitement seeker memiliki pengertian yang sedikit berbeda sehingga disesuaikan menjadi social companionship seeker, dimana yang dicari bukan sekedar kesenangan atau antusiasme, tetapi juga
49
keinginan untuk bertemu dengan orang-orang baru dari lingkungan yang mungkin sama sekali berbeda dengan lingkungan ia bergaul. Ditambahkan juga satu segmen baru yaitu Travel Exciter, yang ternyata banyak ditemui pada komunitas tersebut. Segmen ini sekilas mirip dengan segmen Escapers / relaxers. Namun, apabila titik sudut pandangnya diperdalam, antara kedua segmen tersebut memang memiliki perbedaan tujuan; Escapers / relaxers biasanya menitikberatkan pada keinginan mereka berekreasi keluar dari kota yang menjadi sumber mata pencaharian rutin sehingga menimbulkan kejenuhan, ingin mencari hiburan yang berbeda dan tidak terlalu pusing memikirkan hendak ke mana mereka refreshing, yang penting keluar kota. Sedangkan Travel Exciter sedikit lebih idealis dan lebih mengutamakan tempat tujuan ataupun kegiatan yang akan dilakukan. Malah, terkadang kegiatan jalan-jalan yang direncanakan tersebut merupakan keinginan terpendam si calon backpacker.
4.1.2 Pemaparan Evidence Backpacker per Segmen Pada penjelasan berikut, akan dirinci segmentasinya satu per satu disertai dengan evidence yang terdapat dalam interaksi antaranggota pada komunitas Indobackpacker.
50
a. Achiever Orang-orang yang tergabung dalam jenis segmentasi ini dapat dikategorikan sebagai mereka yang berpikiran idealis dan selalu menginginkan sesuatu yang lebih. Dengan menempuh dan menjalani proses perjalanan sebagai seorang backpacker, mereka berhasrat mencari arti suatu hidup yang lebih bermakna. Orang-orang yang tergabung dalam kategori ini amat menghargai alam dan budaya nusantara sebagai warisan yang harus diabadikan dan dijaga kelestariannya. Mereka juga memiliki keinginan untuk menyuguhkan informasi sebenarbenarnya mengenai berbagai tempat pariwisata, terutama yang belum pernah atau jarang disinggahi dan dijelajahi kepada sesama backpacker. “Ketika saya coba memperkenalkan tentang Backpacker di Indonesia. Karena itu lah Komunitas ini lahir.. tujuannya Membagikan Informasi.. Ketika saya Buatkan Trip 3 tahun silam, itu agar teman2x dapat kawan jalan. Tjuan awal nya, punya kontribusi untuk penghasilan orang desa, homestay, dll.. Tidak heran, trip yang saya buatkan lebih ke Nature Education atau destinasi alam ( dalam Faktanya, destinasi Alam ini biayanya Mahal. Apalagi kalau nggak berani jalan sendiri) coba tengok paket2x backpacking di negara 2x lain. Kenapa Murah? Backpacker awalnya kegiatan ini ketika para Hipie, jalan bareng2x... tentu, menempuh perjalanan sulit, dan punya pengalaman yang berbeda. Awalnya saya hanya ingin memperkenalkan Konsep ini,dan sekarang saya pikir sudah cukup. Toh udah banyak teman2x yang mulai melakukan cara Jalan Bareng.
51
Mau ber 10, 20, 30... ini tetap Backpackig, walaupun di kritik saya Kawan yang Ngakunya sudah keliling dunia dengan cara Backpacking!”
” Di Gunung, dalam kegiatan Pendakian Massal, biasanya Dampak negative nya adalah SOAL SAMPAH, walaupun saya hanya senyum2x dalam acara expedition di Metro, dalam menggapai Puncak Merapi. Pendakinya Bilang " pendakian missal tidak di recomendasikan, tapi tetap saja kegiatan ini masih berlangsung, tentu. ketika Indonesia Mau Pesta 17 -an. Kapan Kita Merdeka dari Sampah yang kita Hasilkan sendiri? Mulai dari diri kita, lalu keluarga, lalu kawan, dan.. Bersih di Lingkungan kita. Prinsip 'leave no trace' pertamanya mungkin tidak terlihat penting, tetapi nilainya sangat terlihat ketika digabungkan dengan pengaruh dari jutaan pengunjung kealam bebas. Semua berpulang kekepedulian Masing2x dan sambil menunggu sampai kita semua akan Sadar. Toh kalau mau belajar sejarah, Mungkin 100 tahun lalu, eropa juga seperti negara kita sekarang.”
b. Self Developer Orang-orang yang tergabung dalam jenis segmentasi ini dapat dikategorikan sebagai mereka yang ingin mengembangkan diri, terutama secara mental, melalui proses perjalanan backpacking yang seringkali mengandung resiko dan menguji ketahanan diri. Melalui beragam pengalaman baru yang didapat dan petualangan yang ditempuh, mereka belajar memaknai berbagai pengalaman tersebut dan berusaha mengaplikasikannya dalam kehidupannya sehari-hari.
52
Mereka merupakan para pekerja muda yang menyukai tantangan dan segala hal yang kelihatannya sulit untuk diatasi telah menjadi makanan mereka sehari-hari. “berkaca dari pengalamanku slama ini, aku slalu mencintai kegiatan backpacking (termasuk jg diving, paralayang, caving, kayaking etc) krn mengajarkan byk hal yg sbenarnya esensial dlm menjalani tantangan hidup. Apalagi kalo dilakukan scara solo, kita dituntut untuk merencanakan, mengambil keputusan, dan berani mengambil keputusan di antara beratus2 pilihan yg ada di jlnan.. semua itu harus dilakukan dgn penuh pertimbangan dan tanggung jwb. Slaen itu, backpacker dipercaya memiliki kemampuan adaptasi yg bgs thdp situasi-serba-berubah.”
c. Social Companionship Seeker Orang-orang yang tergabung dalam jenis segmentasi ini umumnya adalah mereka yang senang berjalan-jalan secara berkelompok, meskipun ada juga yang melakukannya sendirian. Selama menempuh kegiatan backpacking tersebut, mereka pun senantiasa berupaya untuk berinteraksi lebih banyak dengan sesama backpacker yang mungkin baru saja dikenalnya, juga penduduk setempat, dan mencoba menyelami kebiasaan sehari-hari mereka. Lama kelamaan, keadaan canggung dan individualis akan memudar sehingga akan terjalin suasana keakraban diantara sang backpacker dengan teman-teman seperjalanannya, maupun dengan para penduduk lokal. Orang-orang yang tergabung dalam segmen ini biasanya merupakan mereka yang ekstrovert, senang berinteraksi dengan orang lain, dan tidak ragu berkenalan dengan orang-orang asing.
53
“Momen penting yang sayang untuk dilewatkan di Marosi adalah gotong royong membangun rumah adat yang melibatkan seluruh warga kampung. Para lelaki begitu sibuk dengan alat pertukangannya, sedang kaum wanitanya di dapur umum menyiapkan kopi dan cadangan energi. Penutup jalan hari ini adalah menyambangi Waitabar dan Tarung yang ada di pinggiran kota. Aura dan atmosfir masih seperti laiknya kampung adat lain. Yang beda adalah kecakapan penduduknya dalam berbahasa Indonesia dan tiadanya sorot mata curiga terhadap pendatang. Terus terang di kampung sebelumnya tadi, terasa ada hambatan komunikasi dan sedikit gegar budaya. Bukan hanya bagi kami, tapi juga buat pak Timo yang agak asing dengan dialek di sana. Di tengah suara gamelan untuk persiapan upacara malamnya sehubungan dengan penarikan batu kubur, kami membeli songket khas Sumba Barat. Motif sulamannya sendiri cukup beraneka ; ada batu kubur, rumah adat, mamoli emas kawin orang Sumba - dan bintang-bintang.”
d. Escaper / Relaxer Orang-orang yang tergabung dalam jenis segmentasi ini dapat dikategorikan sebagai mereka yang menjalani proses backpacking sebagai kegiatan hiburan dan pelepas penat dari rutinitas sehari-hari yang dirasa monoton. Tipe segmentasi ini umumnya tidak ingin terbatasi waktu dalam melakukan suatu perjalanan, seperti halnya berwisata dengan travel atau tour, yang berkutat seputar itinerary yang terorganisir ketat. Meskipun begitu, mereka tetap teliti dalam mengatur pengeluaran selama kegiatan dilakukan. Umumnya tipe segmentasi ini lebih cenderung untuk
54
mengajak ber-backpacking secara beramai-ramai karena tujuannya adalah berekreasi dengan cara alternatif dan dengan banyaknya backpacker yang berpartisipasi, kegiatan akan berjalan lebih meriah dan bervariasi. Orang-orang yang tergabung dalam segmentasi ini umumnya adalah para pekerja kantoran yang jenuh berekreasi di seputaran tempat yang itu-itu saja dan ingin mencoba pengalaman baru dalam bepergian ke suatu tempat wisata. ”bolabuntet: ap yg jd motivasi anda jd backpacker? keioranto: wah motivasinya ya merasakan sesuatu yang baru keioranto: bosen ama jakarta bolabuntet: gara2 bosen ama jkt, jd pngen petualangan k t4 laen getu kah? keioranto: iyah keioranto: jakarta gak asyiiikkk keioranto: mosok gawe mulu ga ada rekreasinya? nikmatin idup jg dong bolabuntet: mo eksplorasi jkt isa koq tuk wisata kulinerny keioranto: hehehe keioranto: iyah wisata kuliner keioranto: tapi wisata kuliner di daerah-daerah lebih enak hihihi bolabuntet: ohy, koq isa? keioranto: iso to keioranto: kalau ke bromo keioranto: bisa nyobain pecel di warung rumahan di desanya”
e. New Segment: Travel Exciter
55
Orang-orang yang tergabung dalam segmen ini merupakan mereka yang senang berjalan-jalan. Segmen ini merupakan kelompok mayoritas yang banyak dijumpai pada komunitas tersebut, dimana karena hobi jalan-jalan itulah timbul keinginan menjadi seorang backpacker. Biasanya dimulai dari penelusuran lokasi wisata yang tidak terlalu
jauh dari domisilinya, lalu sedikit demi sedikit berlanjut ke tempat-tempat yang lebih bernuansa eksotis dan belum terekspos umum, baik di dalam maupun di luar negeri. “Salam kenal semuanya. Gracias mas Aris atas ajakannya untuk bergabung. Mungkin nanti saya akan lebih banyak jadi pendengar. Kalau bagi-bagi cerita tentu dari catatan lama. Saya tinggal di Sangatta, Kutai Timur, Kaltim. Cuti 2x setahun. Biasanya yang sekali dipakai untuk jalan (jauh). Secara sadar saya merasa jadi backpackers kira-kira 20 tahun lalu-:). Sebelumnya sering juga camping, hiking, sesekali naik gunung, pernah ngelayap di libur semesteran ke Bali tapi hanya sekedar pengisi waktu luang. Semuanya sambil lalu.”
“Mengunjungi peninggalan kebudayaan megalit sungguh bermanfaat. Selain mengagumi kehebatan teknologi masa lalu, kita dapat membayangkan keperkasaan nenek moyang negeri ini.”
4.2 Temuan dan Analisa Kualitatif SoC Online
56
Dalam tulisan berikut akan diuraikan kesimpulan observasi dan pengamatan secara intensif selama beberapa waktu terhadap mailing list Indobackpacker dalam rangka mengeksplorasi item per item dari komponen SoC terhadap komunitas online. Diungkapkan juga berbagai bukti pendukung guna memperkuat argumen temuan item. Adapun perbedaan item Modified dan New dengan studi SoC yang membahas komunitas online adalah: Tabel 4.1 Item Modified dan New vs Studi Terdahulu (khususnya SoC online) Item Modified dan New
SoC Online dari Studi Terdahulu
Bersumber dari komunitas online yang Belum banyak menyinggung mailing list menitikberatkan mailing list sebagai / forum sebagai media pertukaran wadah utama bertukar informasi informasi, hanya sebatas website. Memiliki beberapa item yang menggambarkan esensi mailing list sebagai sumber referensi, juga menyinggung sejumlah ketentuan yang menjadi aturan main selama menjadi anggota komunitas online tersebut.
Kebanyakan masih membahas seputar interaksi manusia dalam komunitasnya; porsi penelusuran mengenai sisi-sisi teknologi ataupun batasan komunitas online kurang signifikan.
Menitikberatkan penelitian lebih kepada Menitikberatkan penelitian lebih kepada aspek akademis, meskipun juga memiliki implikasi secara bisnis, meski juga turut implikasi manajerial menyumbang ilmu secara akademis.
4.2.1. Online Observation
57
Online observation ini dilakukan terhadap mailing list Indobackpacker.com selama kurun waktu bulan April 2008 hingga Oktober 2008. Berikut ini dijelaskan satu per satu item Sense of Community secara online disertai dengan bukti-bukti pernyataan yang didapat dari mailing list tersebut. a. Sense of Belonging and Identification
Suatu perasaan saling memiliki antara para anggota terhadap komunitasnya dan hal-hal yang dapat mengidentifikasi suatu komunitas. “Maju dan tidaknya milist ini bukan karena saya tapi karena bagaimana keseriusan dan keaktifan rekan-rekan disini.. Oke,selamat buat rekan-rekan disini.semoga milist ini.bisa kalian bawa menjadi lebih greget dan maju.. menerjang semak-semak membelah suku-suku pedalaman.. Ataupun membongkar dunia arkeologi.bahkan turun kelembah goa atau sekedar naik turun oplet dengan sang backpack yang begitu berat digembol…”
b. A Common Symbol System Suatu simbol atau lambang yang menggambarkan persamaan atribut diantara para anggota komunitas. “Salam Backpacker..”
c. Individual Matters to the Group
58
Pengaruh seseorang cukup kuat untuk menjadikan suatu komunitas menjadi sangat berarti / sebaliknya terhadap para anggota lainnya. ”Sehubungan dengan mundur Salah satu owner milist, kebetulan, sekarang ini owner milist ada 3 orang. karena itu pula, Saya mengajak temen-temen.. yg punya sedikit waktu luang dan punya access internet, Untuk bergabung menjadi valunter milist ini: 1 orang owner, 3 orang moderator. bagi yg berminat, bisa japri saya...”
d. The Group Matters to the Individual Pengaruh yang kuat dari sebuah komunitas terhadap para anggotanya sehingga para anggota tersebut merasa komunitas tersebut sangat berarti / sebaliknya terhadap mereka. “Wah aku senang banget aktivitas seperti itu, tapi belum pernah melakukannya. Duh kenapa yah baru kenal kalian sekarang!!! hiks!!!.......... Pingin
ikut,
tapi
aku
gak
bisa
pergi
adventure
sampai
bulan
Maret….hiks…..”
e. Rewards to Effective Reinforcement Pemberian penghargaan dalam suatu komunitas bisa didapatkan seseorang dari anggota lainnya apabila orang tersebut telah melakukan hal yang bermanfaat bagi komunitas tersebut. “Salam kenal semuanya. Gracias mas Aris atas ajakannya untuk bergabung. Mungkin nanti sebagai senior saya akan lebih banyak jadi pendengar. Kalau bagi-bagi cerita tentu dari catatan lama. Saya tinggal di Sangatta, Kutai Timur, Kaltim. Cuti 2x setahun. Biasanya yang sekali dipakai untuk jalan (jauh). Secara sadar saya merasa jadi backpackers kira-kira 20 tahun lalu-:).
59
Sebelumnya sering juga camping, hiking, sesekali naik gunung, pernah ngelayap di libur semesteran ke Bali tapi hanya sekedar pengisi waktu luang. Semuanya sambil lalu. Untuk pembuka saya mau menyoal kata ‘backpacker’.”
f. Reinforcement and Fullfilment of Need Komunitas dapat menjadi suatu tempat berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki ketertarikan atas beberapa hal yang sama. Dari kesamaan ketertarikan tersebut, para anggota dapat saling mengisi kebutuhan satu sama lain. Kebutuhan tersebut bisa berupa kebutuhan atas informasi, data, pendapat, solusi bahkan teman untuk bersenang- senang sekalipun. Selain itu, komunitas juga dapat menjadi tempat pertukaran informasi atas hal-hal yang bersifat umum atau bahkan tabu sekalipun, yang tidak selalu menjadi ketertarikan seseorang, namun mungkin dapat bermanfaat sewaktu-waktu. ”Ehem,.... Rafting kapanpun aman yang penting informasi curah hujan diulu valid. Dan jangan lupa untuk menanyakan kondisi waktu hujan kapan aja. Dan untuk masalah kenaikan debit air sukabumi ada beberapa sungai yang karakternya sama. Seperti cisadane, terjadinya kenaikan air mendadak atau ”bah” sanagt jarang, karena kenaikan air bisa dideteksi. Cicatih hampir sama dengan Cisadane. Citarik sama dengan Cisadane. Jadi ga usah khawatir, karena kaniakan debit air bisa dideteksi, asal tidak memaksakan tetep melakukan pengarungan apabila sudah diketahui kalau debit air bertambah, khawatir akan terjadi peristiwa Vandekum yang hanyut terbawa Bah. So menurut gw loe ga usah khawatir. dan gw kasih tau beberapa tanda-tanda akan terjasinya air bah atau menaiknya debit air: 1. Air keruh secara tiba-tiba, 2. kemudian terjadi suara gemuruh sperti petir di hulu,
60
3. sampah-sampah melaju lebih cepat. itu beberapa tanda-tanda yang gampang dilihat dan segera informasikan ini ke skipper/guide untk mencari "eddy" atau eddy out.
g. Moral Responsibility Keberlangsungan aktifnya suatu komunitas yang terjalin secara online turut didukung oleh adanya tanggung jawab secara moral dari para anggotanya. “Pokoke sebisa mungkin kita mesti sering-sering adain acara bareng anak2 IBP yang laen.. biar tambah akrab n tambah rame deh yang pada nongol di ni milis.. ehehehehe”
h. People Willing to Participate Para anggota bersedia saling terlibat didalam komunitasnya karena keinginan untuk saling berinteraksi secara berkelanjutan dengan anggota lainnya. Hal tersebut dapat menciptakan eksistensi seseorang yang cukup lama terhadap komunitasnya (existence of long time participants). “Kalo menurut kawan2, website tsb mesti berisi informasi apasajakah? Utk memudahkan pencarian sesuatu informasi, tampilan SEARCHnya mesti spt apa? Utk memudahkan surfing (jalan2) di website itu, pengelompokan info/data mesti disusun spt apa? Mohon tanggapan kawan2 backpacker.”
i. Own Privacy is Protected
61
Meski tergabung dalam suatu komunitas, kerahasiaan privacy masing-masing anggota harus tetap dijaga. “Gimana kalau kita bikin database nya.. Tapi, bagi nyang keberatanan... Nggak perlu disini. Kirimkan ke email kunlun_it@... Dan saya tidak akan pergunakan untuk kepentingan pihak lain. Khusus untuk member BP.”
j. Individual Shared Value Komunitas yang dapat meningkatkan SoC diantara para anggotanya adalah komunitas yang dapat mempertahankan dan meningkatkan nilai sebuah komunitas tersebut dimata para anggotanya. “Setau saya, membalut luka emang bisa memperlambat peredaran darah tapi sebisa mungkin tidak menggunakan tourniquet untuk menghentikan peredaran darah. Pemakaian tourniquet sebaiknya dilakukan oleh orang yang betul2 menguasai teknik ini dan disiplin dalam buka tutup trorniquetnya. Kalo nggak salah nih, penutupan aliran darah yang cukup lama akan mengakibatkan rusaknya jaringan tubuh dan yang lebih parah lagi harus diamputasi (padahal mungkin tidak harus sampai separah itu). Trus, melebarkan luka juga harus memperhatikan letak gigitan yang disayat. Jangan smp memotong arteri. Bisa-bisa makin parah kan?”
k. People Follow the Rules Peraturan yang telah diciptakan demi menjaga ketertiban berlangsungnya mailing list ini juga diharapkan untuk dapat ditaati para anggota. “Ok, mungkin buat temen-temen yg mau registrasi.. Silahkan registrasi dulu… Saya baru bisa perbaiki source code nya. Kalau ada libur nasional,
62
maklum kerjain web nya dirumah. Untuk registrasi, nanti dapat konfirmasi, seharusnya.. Ada password yg dikirimkan..”
l. Existence of Common Purpose Para anggota pada awalnya membentuk komunitasnya untuk maksud dan tujuan yang sama. Bercermin dari hal itu, para anggota berharap eksistensi atas maksud dan tujuan tersebut dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang lama. “selamat bergabung... milist ini baru lahir, tepatnya hari ini 30 september 2004.. jadi belum ada yg posting...deh.
selamat, atas lahirnya Indonesian
Backpacker Community, tempat diskusi, cari teman jalan bareng untuk outdoor activitiy.. Hiking, climbing, trekking, snorkeling, rafting, Je je es.. dll. Mas Iwan.. jkt, PaK santoso, kaltim... ditunggu cerita backpackerannya. anie... yg suka menulis.. erwin. ini juga suka sekali jalan dengan gaya backpack”
m. Friendly Para anggota berusaha menjalin hubungan yang akrab dan bersahabat dengan sesama anggota meskipun belum tentu antara satu dengan lainnya pernah bertemu muka. “Tulisannya jeanny.. Wow, keren beneran dan bersahabat sekali...”
n. Similar Value
63
Para anggota yang tergabung dalam suatu komunitas memiliki suatu kesamaan nilai yang berkaitan dengan minat / interest komunitas tersebut. Sejauh kesamaan nilai tersebut senantiasa terpelihara melalui berbagai interaksi para anggota satu sama lain, kelangsungan komunitas akan terus bergulir. ”Selamat bergabung, Ical... Jangan lupa, perkenalkan diri ya... Cerita ttg backpacker, emang bakal nggak ada habisnya Deh... Wah, seneng sekali.. Dikasih pencerahan ttg backpacker. Kalau gitu mottonya ”Jalan Kaki Menggendong Ransel” And ”gracias in advanturer” Nah.. Pengen tau kata gracias... Umumnya para backpacker, pengennya tidur gratiss..makanya Di ranselnya selalu ada tenda, alat masak..”
o. Knowledge of Members’ Background Para anggota diharapkan untuk memperkenalkan diri saat pertama kali mereka bergabung menjadi anggota mailing list. “Perkenalkan, saya Rieska Wulandari bekerja sebagai Jurnalis di Suara Pembaruan. Saya pemula dalam melakukan perjalanan mandiri dan ingin menimba
ilmu
serta
pengalaman
sebanyak-banyaknya
dari
rekan
indobackpacker.”
p. Others Correcting Inappropriateness
64
Bilamana ada anggota yang keliru dalam memberikan informasi, ada anggota lain yang mengoreksi informasi terkait tersebut. Terkadang, moderatornya sendiri yang menanggapi. “Pak, seinget saya.. Penyakit ketinggian tidak di tentukan oleh cuaca, tapi didasarkan pada MDPL… Posisi kita di ketinggian. Aklimasinya, biasanya langsung di lokasi.. Bener nggak ya? Ada yg lebih tau??”
4.2.2 Online Interview Interview secara online yang dilakukan terhadap beberapa member indobackpacker.com sebagai responden dimaksudkan agar mampu mendapat gambaran secara lebih aktual karena merupakan data yang didapat langsung dari si responden. Selain itu, interview ini juga bermanfaat untuk menggali informasi yang lebih dalam yang mungkin bisa menjadi lebih spesifik guna memperkuat temuan yang didapat dari observasi secara online. Adapun hasil online interview dengan beberapa member Indobackpacker.com dapat disimak pada lampiran L4.
4.2.3 Focus Group Discussion Focus Group Discussion merupakan ajang berdiskusi dan brainstorming ide sehubungan dengan analisa dan pembahasan item-item generation apa saja yang hendak disepakati untuk digunakan bersama dalam pengukuran sense of community.
65
Kegiatan ini diadakan pada tanggal 8 Oktober 2008 pukul 14.00 sampai 17.00 bertempat di The Joseph Wibowo Center, Jl. Hang Lekir I, bersama dengan pembimbing dan rekan-rekan sesama peneliti topik serupa dari bermacam komunitas. Adapun hasil brainstorming yang disepakati bersama waktu itu adalah item seperti: q. Social Presence Komunitas dapat menjadi bagian dari lingkungan sosial yang aktif dimana para anggota saling membagi pengetahuannya masing-masing. “Entah kenapa saya tiba2 menjadi anggota milis ini. Tapi saya tidak menyesal kepada yang mempromote saya masuk milis ini, bahkan berterima kasih. Rupanya banyak sekali postingan kisah perjalanan dan tips & trik yang menarik utk dibaca. Saya bukanlah backpacker profesional (emang ada ngga sih?), biasanya saya mem-backpack di luar negeri, saat sedang ada tugas, curi2 waktu (nyari yg gratisan). Saat ini berada di Mumbai – India tempat tugas saya yang baru.”
r. Accessible Information Berbagai informasi yang lalu lalang dalam proses berlangsungnya mailing list ini dapat kembali diakses apabila ada anggota yang membutuhkan informasi dengan cara melacaknya di folder archive dan mencari info yang paling mendekati topik yang dibutuhkan.
66
“di kolom photo sudah mulai terisi banyak photo, cumin masih berantakan, banyak photo cuman gak ada judulnya, gak ada nama pengirimnya…, mungkin bisa di buatkan satu directory dengan judul khusus, biar enak ngenikmatinya, agar nantinya tidak amburadul, terima kasih”
s. Ga Ja-im Anggota yang tergabung dalam keanggotaan mailing list ini bebas mengungkapkan apa yang ingin diungkapkannya sebatas tidak menyinggung SARA dan berkata atau berbuat semena-mena. ”Saya 2 tahun lalu, pernah keliling backpackeran Sendri... Eh, dasar orang indonesia.. Bawa ransel gede.. Dikiranya mau jualan madu. Kebetulan juga... Aku pernah ketemu backpaker yg ternyata isinya madu sumbawa..”
4.3 Analisa Kuantitatif Analisa kuantitatif dilakukan melalui penyebaran kuesioner online yang dibagikan kepada para anggota mailing list komunitas Indobackpacker, baik posting email untuk group maupun email untuk masing-masing anggota. Hasil yang didapat bisa dilihat pada tabel-tabel berikut.
67
4.3.1. Profil Responden Berikut ditampilkan table berisikan sebagian data yang menggambarkan profil para responden. Tabel 4.2 Profil Responden NO.
PERTANYAAN
PILIHAN JAWABAN
PERSENTASE
1.
Lama bergabung dalam milis komunitas ini
a. Kurang dari 1 tahun
39%
b. Antara 1 s/d 2 tahun
38%
c. Antara 2 s/d 3 tahun
18%
d. Antara 3 s/d 4 tahun
0
e. Lebih dari 4 tahun
5%
a. Kemudahan mengakses informasi yang berkenaan dengan jalan-jalan ala backpacking
54%
b. Kesamaan hobi berjalanjalan hemat-terjangkauefektif seperti seorang backpacker
13%
c. Di-invite oleh sesama anggota
0
d. Mencari pengalaman baru, khususnya berkaitan dengan backpacking
5%
e. Mencari teman seperjalanan untuk berbackpacking ria menjelajahi berbagai tempat wisata, baik lokal maupun luar negeri
5%
f. Mencari teman berdiskusi, berbagi ide dan informasi, ataupun menuturkan pengalaman berpetualang antar sesama penikmat jalanjalan backpacker
23%
a. Beberapa kali dalam sehari
28%
2.
3.
Motivasi bergabung dalam milis komunitas ini
Frekuensi kunjungan ke milis
68
b. Sekali Sehari c. Beberapa seminggu
28% kali
dalam
d. Sekali seminggu e. Beberapa sebulan
4.
5.
Memposting message ke milis setiap kali berkunjung
Lama kunjungan ke milis (rata-rata per kunjungan)
kali
31%
5% dalam
0
f. Sekali sebulan
0
g. Kurang dari 1x sebulan
8%
a. Tidak memposting
10%
b. 1 postingan
54%
c. 2 -4 postingan
10%
d. 5 – 7 postingan
23%
e. 7 – 10 postingan
0
f. Lebih dari 10 postingan
3%
a. Kurang dari 5 menit
10%
b. 5 – 10 menit
54%
c. 11 – 20 menit
10%
d. 21 – 30 menit
23%
f. 1 – 2 jam
0
g. Lebih dari 2 jam
3%
4.4. Analisa Online Survey Dalam analisa ini dilakukan pengumpulan data dengan melakukan survey secara online melalui pembagian kuesioner kepada para member mailing list melalui email ke masing-masing, memberikan link via Yahoo! Messenger, ataupun memposting email pada mailing list terkait. Kuesioner online yang dimaksud terdiri atas 37 pertanyaan yang mewakili masing-masing item sesuai kategorinya yang diciptakan melalui jasa fitur tak
69
berbayar website kuesioner online www.esurveyspro.com. Adapun pertanyaan pertanyaannya adalah sebagai berikut : a. Item Lama (Existing) 1. Dengan bergabung dalam milis ini, saya merasa menjadi bagian dari komunitas Indobackpacker (sense of belonging) 2. Waktu yang saya gunakan untuk berpartisipasi dalam milis ini tidaklah sia-sia (personal investment) 3. Saya merasa memiliki pengaruh terhadap komunitas dalam milis ini (individual matter to the group) 4. Komunitas milis ini sedikit banyak mempengaruhi keseharian saya (group matter to the individual) 5. Saya dan anggota komunitas ini memiliki minat/interest yang sama (individual shared value) 6. Anggota diberikan reward atas dasar kontribusi dalam milis ini (dalam bentuk bintang, pangkat dll) (some reward to effective reinforcement) 7. Milis Indobackpacker ini menyajikan banyak hal yang saya butuhkan (informasi, teman dll). (reinforcement and fulfillment of needs) 8. Terdapat interaksi yang positif antaranggota dalam komunitas milis ini (quality of interaction)
70
9. Adanya persamaan minat membuat para anggota milis memiliki keterikatan spiritual (spiritual connection) 10. Terdapat rasa saling menghormati diantara para anggota komunitas milis (honor) 11. Terkadang pada bahasan topik tertentu, respon yang diberikan menyimpang dari apa yang semula dibahas (closure to event) 12. Dalam milis ini, para anggota saling mengetahui latar belakang masing-masing dari bahasan yang diposting (identifying with shared event, place, history, or experiences) 13. Milis ini menjadi tempat bertanya bagi para anggotanya (other seeking guidance) 14. Saya sering mendapatkan solusi dari diskusi yang terjadi dalam milis ini (self seeking guidance) 15. Bila terdapat anggota yang keliru dalam berucap maupun bertindak, anggota lainnya dengan segera menegur ataupun mengingatkan (others correcting in appropriateness) 16. Apa yang dibahas dalam milis tidak disalahgunakan oleh anggota lainnya (others wont misuse own words) 17. Hal privacy sangat dijaga dalam milis ini (terutama data pribadi) (own privacy is protected)
71
18. Anggota komunitas milis pada umumnya mengikuti aturan main yang telah disepakati bersama (people follow the rules) 19. Komunitas ini memiliki peraturan milis yang jelas (existence of rules) 20. Tujuan bergabung dalam komunitas backpacker berbeda-beda (existence of common purpose) 21. Para anggota Indobackpacker saling mengenal latar belakang masing-masing (knowledge of background) 22. Para anggota Indobackpacker dalam milis ini memiliki persamaan nilai-nilai hidup (similar value of life) 23. Jumlah anggota yang tergabung dalam milis ini pas (tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit) (knowledge of number of participants)
b. Item Modifikasi (Modified) 24. Milis ini memiliki simbol atau logo atau sebutan khas bagi para anggotanya (a common symbol system) 25. Dalam milis ini, tingkat partisipasi anggotanya tinggi (people willing to participate) 26. Saya bisa merasakan suasana yang hangat dan bersahabat dalam komunitas milis ini (friendly)
72
c. Item Baru (New) 27.
Setiap
ada
kesempatan,
saya
selalu
mengunjungi
milis
komunitas
Indobackpacker ini (dependency by mailing list) 28. Saya bisa merasakan kehadiran para anggota Indobackpacker dalam setiap diskusi yang terjadi (social presence) 29. Milis ini merupakan suatu wadah dimana saya bebas mengutarakan isi hati saya (curhat) 30. Saya tidak harus ja-im (jaga image) dalam berinteraksi dengan anggota lainnya dalam milis ini (ga ja-im) 31. Dari pengamatan Saya, moderator milis ini bijaksana, adil, dan menjalankan peraturan milis dengan konsekuen dan konsisten (knowledge of moderator) 32. Saya mengetahui peraturan apa saja yang terdapat dalam milis ini (knowledge of rules) 33. Secara tidak disadari, saya sering lupa waktu bila sedang berinteraksi di dalam milis ini (lupa waktu) 34. Saya bisa dengan mudah mendapatkan informasi pembahasan yang pernah didiskusikan dalam kumpulan arsip terdahulu (accessibility of information)
73
35. Saya mengetahui asal-usul berdirinya milis ini (knowledge of mailing list history) 36. Kelangsungan milis ini merupakan tanggung jawab moral bersama (moral responsibility) 37. Saya menggunakan fasilitas diskusi dalam milis ini sebagai bahan referensi pembahasan dalam diskusi dengan kelompok lain (discussion topic)
4.5. Analisa Reliabilitas (Reliability Analysis) Guna mengetahui validitas pertanyaan – pertanyaan yang terkandung dalam kuesioner online melalui esurveyspro.com, maka terlebih dahulu dilakukan pilot test kepada 13 responden. Hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.3 Reliability Analysis terhadap 13 Responden Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
13
% 100.0
0
.0
13 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
74
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.915
.916
N of Items 36
Berdasarkan pada tabel Reliability Statistics diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha berada pada angka .915, yang berarti telah melebihi batas minimum validitas item pertanyaan pada kuesioner sebesar 0.5. Dengan demikian, kuesioner ini valid untuk disebarluaskan.
4.6. Analisis Faktor (Factor Analysis) Analisis faktor merupakan suatu metode pengukuran statistik dengan menggunakan software SPSS 15. Melalui metode ini dapat dicari tahu bahwa dari sekian banyak item yang ada, akan terkumpul secara statistik ke dalam beberapa komponen utama. Berdasarkan pada faktor-faktor yang terdapat dalam masing-masing Item Lama (Existing), Item Modifikasi (Modified), dan Item Baru (New), didapat hasil sebagai berikut:
4.6.1 Penggabungan Item Lama (Existing) Dari berbagai pertanyaan yang terdapat pada kuesioner online mewakili item Lama (Existing) yang telah disebarkan sebelumnya, lalu dijalankan analisis faktor berulang kali sebanyak yang dibutuhkan. Berdasarkan table Rotated Component
75
Matrix : Existing pada lampiran L7, terdapat dua cluster faktor Existing yang dihasilkan. Setelahnya, dari masing-masing cluster yang dihasilkan itu di-run kembali per faktor guna mengetahui apakah item-item yang tergabung dalam tiap cluster faktornya adalah memang memiliki keterkaitan satu sama lain. Apabila nilai persentase variance explained-nya melebihi 50%, maka dapat disimpulkan bahwa item-item yang tergabung dalam tiap cluster faktornya relevan. Adapun kedua cluster faktor Existing yang dimaksud yaitu: Tabel 4.4 Hasil Penggabungan Item Existing dengan Factor Loading dan Variance Explained
FAKTOR
FAKTOR 1
FAKTOR 2
ITEM GENERATION
FACTOR LOADING
sense of belonging ~ bag.dr komunitas
0.64
personal investment ~ wkt partisipasi tdk sia2
0.74
reinforcement & fulfillment of needs ~ sedia byk informasi & teman
0.78
quality of interaction ~ interaksi positif antaraanggota
0.87
self seeking guidance ~ solusi atas diskusi yg terjadi
0.75
existence of rules ~ adanya peraturan milis yg jelas
0.71
group matter to individual ~ pengaruh komunitas thdp diri
0.61
spiritual connection ~ keterikatan spiritual
0.79
% VARIANCE EXPLAINED
58.03
59.27 knowledge of background ~ anggota saling
0.82
76
mengenal background msg2
Kedua cluster faktor tersebut kemudian diuji reliabilitasnya guna mengetahui seberapakah reliabelnya item-item yang tergabung pada faktor tersebut satu sama lain. Apabila nilai Cronbach’s Alpha menunjukkan angka lebih dari 0.5, maka faktorfaktor tersebut dianggap valid. Berikut kedua cluster faktor Existing dengan nilai Cronbach’s Alpha, yaitu: Tabel 4.5 Hasil Penggabungan Item Existing dengan penambahan Cronbach’s Alpha FAKTOR
ITEM GENERATION
FACTOR LOADING
FAKTOR 1
sense of belonging ~ bag.dr komunitas
0.64
personal investment ~ wkt partisipasi tdk sia2
0.74
reinforcement & fulfilment of needs ~ sedia byk informasi & teman
0.78
quality of interaction ~ interaksi positif antaraanggota
0.87
self seeking guidance ~ solusi atas diskusi yg terjadi
0.75
existence of rules ~ adanya peraturan milis yg jelas
0.71
group matter to individual ~ pengaruh komunitas thdp diri
0.61
spiritual connection keterikatan spiritual
0.79
FAKTOR 2
~
% VARIANCE EXPLAINED
CRONBACH’S ALPHA
58.03
0.74
59.27
0.83
77
knowledge of background ~ anggota saling mengenal background msg2
0.82
4.6.2. Penggabungan Item Modifikasi (Modified) Dari berbagai pertanyaan yang terdapat pada kuesioner online mewakili item Modifikasi (Modified) yang telah disebarluaskan sebelumnya, ditambah dengan beberapa item Existing yang dipindah karena Communalities-nya tidak mencapai nilai 0.5 lalu dijalankanlah analisa faktor berulang kali sebanyak yang dibutuhkan. Berdasarkan pada table Rotated Component Matrix : Modified pada lampiran L8 , terdapat enam cluster faktor modified yang dihasilkan. Setelahnya, dari masing-masing cluster yang dihasilkan itu di-run kembali per faktor guna mengetahui apakah item-item yang tergabung dalam tiap cluster faktornya memang memiliki keterkaitan satu sama lain. Apabila nilai persentase variance explained-nya melebihi 50%, maka dapat disimpulkan bahwa item-item yang tergabung dalam tiap cluster faktornya relevan. Adapun keenam cluster faktor Modified yang dimaksud yaitu: Tabel 4.6 Hasil Penggabungan Item Modified dengan Factor Loading dan Variance Explained
FAKTOR
ITEM GENERATION
FACTOR LOADING
FAKTOR 1
others correcting in appropriateness ~ menegur/mengingatkan tindakan
0.56
% VARIANCE EXPLAINED
78
yg salah
FAKTOR 2
others won't misuse own words ~ tidak menyalahgunakan pembahasan dlm milis
0.68
people follow the rules ~ aturan main yg ada ditaati para anggota
0.75
friendly ~ suasana hangat dan bersahabat
0.76
Individual shared minat/interest yg sama
~
0.84
other seeking guidance ~ tempat bertanya
0.88
honour ~ rasa saling menghormati
0.50
identifying w/ shared place, history, or experience ~ anggota tahu background msg2
0.75
a common symbol system ~ adanya simbol/sebutan khas bagi para anggota
0.73
closure to event ~ respon menyimpang dr topik semula
0.64
Existence of common purpose ~
0.76
value
56.48
85.35
FAKTOR 3
FAKTOR 4
51.00
41.68
tujuan bergabung berbeda-beda similar values of life ~ adanya
0.58
persamaan nilai-nilai hidup knowledge
of
number
of
0.40
participants ~ jumlah anggotanya pas
FAKTOR 5
individual matter to the group ~
0.87
pengaruh diri thdp komunitas 72.69 people willing to participate ~
0.55
tingkat partisipasi anggota tinggi
79
FAKTOR 6
reward to effective reinforcement ~
0.83
reward kpd member 60.23 own privacy is protected ~ privacy
0.58
terjaga
Keenam cluster tersebut kemudian diuji reliabilitasnya guna mengetahui seberapakah reliabelnya item-item yang tergabung pada faktor tersebut satu sama lain.
Apabila nilai Cronbach’s Alpha menunjukkan angka lebih dari 0.5, maka
faktor-faktor tersebut dianggap valid. Berikut keenam cluster faktor Modified dengan nilai Cronbach’s Alpha, yaitu: Tabel 4.7 Hasil Penggabungan Item Modified dengan penambahan Cronbach’s Alpha FAKTOR
ITEM GENERATION
FACTOR LOADING
FAKTOR 1
others correcting in appropriateness ~ menegur/mengingatkan tindakan yg salah
0.56
others won't misuse own words ~ tidak menyalahgunakan pembahasan dlm milis
0.68
people follow the rules ~ aturan main yg ada ditaati para anggota
0.75
friendly ~ suasana hangat dan bersahabat
0.76
individual shared value ~ minat/interest yg sama
0.84
other seeking guidance ~
0.88
FAKTOR 2
% VARIANCE EXPLAINED
CRONBACH’S ALPHA
56.48
0.74
85.35
0.83
80
tempat bertanya
FAKTOR 3
FAKTOR 4
honour ~ rasa saling menghormati
0.50
identifying w/ shared place, history, or experience ~ anggota tahu background msg2
0.75
a common symbol system ~ adanya simbol/sebutan khas bagi para anggota
0.73
closure to event ~ respon menyimpang dr topik semula
0.64
Existence of common
0.76
purpose
~
51.00
0.51
41.68
0.52
72.69
0.62
tujuan
bergabung berbeda-beda similar values of life ~
0.58
adanya persamaan nilainilai hidup knowledge of number of participants
~
0.40
jumlah
anggotanya pas
FAKTOR 5
individual matter to the
0.87
group ~ pengaruh diri thdp komunitas people
willing
participate
~
to
0.55
tingkat
partisipasi anggota tinggi
FAKTOR 6
reward
to
effective
0.83
reinforcement ~ reward kpd member
81
own privacy is protected
0.58
60.23
0.34
~ privacy terjaga
Oleh karena Cronbach's Alpha Modified pada Faktor 6 kurang dari 0.5, semestinya terdapat item pada faktor ini yang dibuang. Namun, karena setelah dibuangpun nilai Cronbach’s Alpha tidak juga melebihi 0.5, akhirnya masing-masing faktor tersebut dipecah menjadi faktor tunggal. Hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Pemecahan Modified Faktor 6 Menjadi Dua FAKTOR
ITEM GENERATION
FAKTOR 6
reward to effective reinforcement ~ reward kpd member
FAKTOR 7
own privacy is protected ~ privacy terjaga
4.6.3. Penggabungan Item Baru (New) Dari berbagai pertanyaan yang terdapat pada kuesioner online yang mewakili item Baru (New) yang telah disebarkan sebelumnya, ditambah dengan beberapa item Existing dan Modified yang dipindah karena Communalities-nya tidak mencapai 0.5, lalu dijalankanlah analisa faktor berulang kali sebanyak yang dibutuhkan. Berdasarkan pada table Component Matrix : New pada lampiran L9, terdapat sebuah cluster faktor New yang dihasilkan.
82
Setelahnya, dari cluster yang dihasilkan itu di-run kembali per faktor guna mengetahui apakah item-item yang tergabung dalam cluster faktornya adalah memang memiliki keterkaitan satu sama lain. Apabila nilai persentase variance explained-nya melebihi 50%, maka dapat disimpulkan bahwa item-item yang tergabung dalam cluster factor tersebut relevan. Adapun cluster faktor New yang dimaksud yaitu: Tabel 4.9 Hasil Penggabungan Item New dengan Factor Loading dan Variance Explained
FAKTOR
FAKTOR 1
ITEM GENERATION
accessibility of information ~ akses
informasi
FACTOR
% VARIANCE
LOADING
EXPLAINED
0.85
terdahulu
mudah didapat discussion topics ~ fasilitas
0.85
72.44
diskusi digunakan sbg referensi bahasan di mailing list lain
Cluster tersebut kemudian diuji reliabilitasnya guna mengetahui seberapakah reliabelnya item-item yang tergabung pada faktor tersebut satu sama lain. Apabila nilai Cronbach’s Alpha menunjukkan angka lebih dari 0.5, faktor tersebut dianggap valid. Berikut cluster faktor New dengan nilai Cronbach’s Alpha, yaitu:
83
Tabel 4.10 Hasil Penggabungan Item New dengan penambahan Cronbach’s Alpha FAKTOR
FAKTOR 1
ITEM
FACTOR
% VARIANCE
CRONBACH’S
GENERATION
LOADING
EXPLAINED
ALPHA
72.44
0.62
accessibility
of
information
~
informasi
terdahulu
0.85
akses
mudah didapat discussion
topics
fasilitas digunakan
~
0.85
diskusi sbg
referensi bahasan di mailing list lain
4.6.4 Summary Factor Analysis dan Reliability Testing Berdasarkan atas Analisis Faktor dan Test Reliabilitas yang dilakukan berulang kali sebanyak yang dibutuhkan, didapatkanlah hasil berupa sekumpulan tabel sebagai berikut. Tabel 4.11 Kesimpulan Item Existing FAKTOR
FAKTOR 1
ITEM GENERATION
% VARIANCE EXPLAINED
CRONBACH’S ALPHA
KESIMPULAN
sense of belonging personal investment reinforcement & fulfilment of
84
needs 58.03
0.74
Relevan dan Valid
59.27
0.83
Relevan dan Valid
% VARIANCE EXPLAINED
CRONBACH’S ALPHA
KESIMPULAN
56.48
0.74
Relevan dan Valid
85.35
0.83
Relevan dan Valid
51.00
0.51
Relevan dan Valid
quality of interaction self seeking guidance existence of rules FAKTOR 2
group matter to individual spiritual connection knowledge of background
Tabel 4.12 Kesimpulan Item Modified FAKTOR
FAKTOR 3
ITEM GENERATION
others correcting appropriateness
in
others won't misuse own words people follow the rules friendly
FAKTOR 4
individual shared value other seeking guidance
FAKTOR 5
Honour identifying w/ shared place, history, or experience a common symbol system
FAKTOR 6
closure to event Existence
of
common
85
purpose similar values of life 41.68
0.52
Kurang Relevan dan Valid
72.69
0.62
Relevan dan
knowledge of number of participants
FAKTOR 7
individual matter to the group ~ pengaruh diri thdp komunitas people willing to participate
Valid
~ tingkat partisipasi anggota tinggi
Adapun Faktor 8 (reward to effective reinforcement dan own privacy is protected) yang sebelumnya dipecah menjadi dua sehingga akhirnya menjadi dua factor tunggal, dinilai tidak meyakinkan untuk bisa berdiri sendiri. Maka berdasarkan judgment, kedua faktor tunggal tersebut tidak diberi nama dan dihilangkan. Tabel 4.13 Kesimpulan Item New FAKTOR
ITEM GENERATION
%
CRONBACH’S
VARIANCE
ALPHA
KESIMPULAN
EXPLAINED FAKTOR 8
accessibility of information
72.44
0.62
Relevan dan Valid
discussion topics
86
4.6.5 Labelling Faktor-faktor Hasil Penggabungan Setelah dilakukan pengujian reliabilitas per faktornya, mulai dari item Existing, Modified, hingga New, pada tahap ini kemudian dilakukan penamaan atau labelling atas berbagai item yang terkumpul tersebut. Di bawah ini penamaan / labeling faktor-faktor tersebut.
4.6.5.1 Labelling Item Lama (Existing) Berikut dilakukan penamaan untuk faktor Item Lama (Existing) yang berjumlah sebanyak dua cluster, yaitu: Tabel 4.14 Labelling Item Lama (Existing) FAKTOR
ITEM GENERATION
LABELLING
FAKTOR 1
Sense of belonging ~ bag.dr komunitas
Virtual humanity
personal investment ~ wkt partisipasi tdk sia2 reinforcement & fulfillment of needs ~ sedia byk informasi & teman quality of interaction ~ interaksi positif antaraanggota self seeking guidance ~ solusi atas diskusi yg terjadi existence of rules ~ adanya peraturan milis yg jelas FAKTOR 2
group matter to individual ~ pengaruh komunitas thdp diri
Invisible bond
spiritual connection ~ keterikatan spiritual
87
knowledge of background ~ anggota saling mengenal background msg2
4.6.4.2 Labelling Item Modifikasi (Modified) Berikut dilakukan penamaan untuk faktor Item Modifikasi (Modified) yang berjumlah sebanyak tujuh cluster, yaitu: Tabel 4.15 Labelling Item Modifikasi (Modified) FAKTOR
ITEM GENERATION
LABELLING
FAKTOR 3
others correcting in appropriateness menegur/mengingatkan tindakan yg salah others won't misuse own words ~ menyalahgunakan pembahasan dlm milis
~
Positive criticism & boundary
tidak
people follow the rules ~ aturan main yg ada ditaati para anggota friendly ~ suasana hangat dan bersahabat
FAKTOR 4
individual shared value ~ minat/interest yg sama
Social enlightening
other seeking guidance ~ tempat bertanya
FAKTOR 5
honour ~ rasa saling menghormati
Existence recognition
identifying w/ shared place, history, or experience ~ anggota tahu background msg2 A common symbol system ~ simbol/sebutan khas bagi para anggota
FAKTOR 6
adanya
closure to event ~ respon menyimpang dr topik semula
Aim consistency
existence of common purpose ~ tujuan bergabung berbeda-beda similar values of life ~ adanya persamaan nilainilai hidup
88
knowledge of number of participants ~ jumlah anggotanya pas
FAKTOR 7
individual matter to the group ~ pengaruh diri thdp komunitas
Conscious contribution
people willing to participate ~ tingkat partisipasi anggota tinggi
4.6.5.3 Labelling Item Baru (New) Berikut dilakukan penamaan untuk faktor Item Baru (New) yang berjumlah sebanyak sebuah cluster, yaitu: Tabel 4.16 Labelling Item Baru (New) FAKTOR
ITEM GENERATION
LABELLING
FAKTOR 8
accessibility of information ~ akses informasi terdahulu mudah didapat
Accessible reference
discussion topics ~ fasilitas diskusi digunakan sbg referensi bahasan di mailing list lain
Demikianlah setelah dilakukan penamaan terhadap berbagai faktor Existing, Modified, dan New, dapat disimpulkan bahwa dari masing-masing penggolongan cluster yang berjumlah dua, lima, dan satu, total keseluruhan yang dihasilkan adalah delapan buah faktor baru yang menggambarkan elemen Sense of Community secara online.