14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Tinggi Tanaman Tinggi tanaman jagung manis nyata dipengaruhi oleh jarak tanam.
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 2 sampai 8 dan rataan uji BNT 5% pada Tabel 1 menunjukkan bahwa jarak tanam berpengaruh pada tinggi tanaman 2, 3, 7, dan 8 MST. Pengamatan 2 MST, jarak tanam 15 x 80 cm nyata lebih tinggi dibandingkan dengan jarak tanam 30 x 80 cm dan jarak tanam 40 x 80 cm, tetapi tidak berbeda dengan jarak tanam 20 x 80 cm, 25 x 80 cm, dan 50 x 80 cm. Pada tinggi tanaman 3 MST jarak tanam 15 x 80 cm nyata lebih tinggi dibandingkan dengan jarak tanam 40 x 80 cm dan 50 x 80 cm tetapi tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 20 x 80 cm, 25 x 80 cm, dan 30 x 80 cm. Tabel 1. Rekapitulasi Tinggi Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan Jarak Tanam Perlakuan
2 MST 3 MST Jarak tanam 15 x 80 cm 25,60b 61,27c Jarak tanam 20 x 80 cm 24,20ab 59,87bc Jarak tanam 25 x 80 cm 25,53ab 57,20abc Jarak tanam 30 x 80 cm 23,70a 51,60a Jarak tanam 40 x 80 cm 23,47a 56,50ab Jarak tanam 50 x 80 cm 23,13ab 52,87ab BNT 5% 2,13 8,20 Ket: Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda nyata pada uji BNT 5% tn = tidak nyata
Tinggi Tanaman (cm) 4 MST 5 MST 6 MST 7 MST 8 MST 82,43tn 116,07tn 157,80tn 194,43a 218,73c 82,10 113,27 153,07 178,77ab 209,73bc 79,63 113,63 154,43 188,33ab 214,93c 73,90 105,90 144,40 174,57b 196,33ab 76,47 108,40 146,00 173,27b 179,93a 72,77 106,73 144,97 178,07ab 201b 19,84 16,48 berbeda pada kolom yang sama menunjukkan
Perlakuan jarak tanam 15 x 80 cm pada 7 MST menghasilkan tinggi tanaman yang nyata lebih tinggi dibandingkan dengan jarak 30 x 80 cm, 40 x 80 cm dan tetapi tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 20 x 80 cm, 25 x 80 cm 50 x 80 cm. Sementara itu, pada pengamatan tinggi tanaman 8 MST jarak tanam 15 x 80 cm nyata lebih tinggi dibandingkan denga jarak tanam 30 x 80 cm, 40 x 80 cm, dan 50 x 80 cm tetapi tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 20 x 80 cm dan 25 x 80 cm. Jarak tanam 25 x 80 cm nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan jarak tanam 30 x 80 cm dan 40 x 80 cm tetapi tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 50 x 80 cm. Jarak tanam 15 x 80 cm nyata lebih tinggi dibandingkan dengan jarak tanam lainnya diduga karena ruang tumbuh yang sempit dari jagung untuk
15
memperoleh cahaya dalam melakukan fotosisntesis terjadi persaingan antar tanaman dalam perebutan sinar matahari dan unsur hara yang menyebabkan tanaman memacu pertumbuhannya yaitu pertumbuhan batang yang tinggi (etiolase). Menurut Bilman WS (2001), semakin tinggi kerapatan tanaman akan memacu penyerapan unsur hara, air, dan cahaya matahari antara tanaman pada luasan tertentu. Dalam usaha mengoptimalkan penyerapan cahaya matahari tanaman menunjukkan pertumbuhan memanjang agar memperoleh cahaya untuk memenuhi kebutuhan tanaman berfotosintesis. Ali (2004) dalam penelitiannya juga mengemukakan bahwa jarak tanam dalam baris yang semakin rapat akan semakin meningkatkan tinggi tanaman. Duncan (1956) dalam Ali (2004) menambahkan semakin rapat jarak tanam yang dipakai maka pertumbuhan tinggi tanaman akan semakin cepat karena saling berusaha mancari sinar matahari yang lebih banyak.
4.2
Jumlah Daun Hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 9 sampai 15 menunjukkan
bahwa jarak tanam memberikan pengaruh pada jumlah daun 2, 5, 7, dan 8 MST. Rataan uji BNT disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan bahwa pada pengamatan 2 MST jarak tanam 15 x 80 cm nyata lebih banyak daripada jarak tanam 50 x 80 cm tetapi tidak berbeda dengan jarak tanam 20 x 80 cm, 25 x 80 cm, 30 x 80 cm, dn 40 x 80 cm. Perlakuan jarak tanam 15 x 80 cm pada pengamatan 5 MST mampu meningkatkan jumlah daun lebih banyak dibandingkan dengan jarak tanam 30 x 80 cm tetapi tidak berbeda dengan jarak tanam 20 x 80 cm, 25 x 80 cm, 40 x 80 cm, 50 x 80 cm, dan 60 x 80 cm. Sementara itu pada pengamatan 7 MST dan 8 MST jarak tanam 25 x 80 cm dan 15 x 80 cm nyata lebih banyak dibandingkan dengan jarak tanam 20 x 80 cm tetapi tidak berbeda dengan jarak tanam lainnya.
16
Tabel 2. Rekapitulasi Jumlah Daun Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan Jarak Tanam Jumlah Daun (Helai) 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST 7 MST Jarak tanam 15 x 80 cm 4,80a 7,73tn 8,60tn 9,53a 9,47tn 10,67a Jarak tanam 20 x 80 cm 4,67a 7,07 8,27 9,33ab 9,33 9,13b Jarak tanam 25 x 80 cm 4,73a 7,27 8,20 9,53a 9,33 10,73a Jarak tanam 30 x 80 cm 4,47ab 7,33 7,87 8,60b 9,27 9,73ab Jarak tanam 40 x 80 cm 4,67a 7,47 7,87 8,93ab 8,80 9,87ab Jarak tanam 50 x 80 cm 4,27b 7,07 8,07 8,67ab 9,07 9,80ab BNT 5% 0,34 0,84 1,46 Ket: Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada uji BNT 5% tn = tidak nyata Perlakuan
Rata-rata jumlah daun menunjukkan bahwa jarak tanam 15 x 80 cm nyata lebih banyak dibandingkan dengan jarak tanam lainnya. Hal ini diduga karena faktor persaingan yang terjadi antara tanaman dengan gulma juga pembentukan akar atau pemanjangan akar. Pada jarak tanam yang rapat tidak terdapat ruang yang lebih untuk pertumbuhan gulma sehingga distribusi air, cahaya, dan unsur hara lebih banyak pada tanaman yang dapat merangsang pertumbuhan dari jumlah daun. Bududaya pada jarak tanam yang sempit ukuran daunnya lebih panjang dan indeks luas daun lebih kecil dibandingkan dengan jarak tanam yang renggang. Ali (2004) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa jarak tanam berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun. Semakin rapat jarak tanam maka jumlah daun yang dihasilkan akan semakin banyak.
Lebih lanjut Eprim (2006) juga
menyatakan jarak antara barisan tanaman yang lebar menyebabkan tingkat penetrasi cahaya matahari yang mengenai tanah lebih tinggi. Penetrasi cahaya yang lebih tinggi ini diduga akan mengakibatkan tingkat kelembaban menjadi lebih rendah sehingga proses pengeringan daun lebih cepat terjadi. Jarak tanam yang renggang menyebabkan kompetisi tanaman dan gulma meningkat. Semakin lama gulma berada di areal pertanaman maka jumlah daun akan semakin berkurang karena semakin meningkatnya kompetisi gulma dan tanaman dalam mendapatkan sarana tumbuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan daun tersebut. Bilman WS (2001) menambahkan semakin besar tanaman dan rapat akan memacu tanaman untuk menyerap unsur hara, air dan cahaya untuk pertumbuhannya. Cukupnya kebutuhan tanaman terhadap unsur-
8 MST 10,20a 9,07b 9,73ab 9,40ab 9,47ab 9,20ab 1,08
17
unsur pertumbuhan akan merangsang pertambahan tinggi tanaman dan pembentukan daun-daun baru. Pembentukan daun baru akan berakibat meningkatkan jumlah daun tanaman sehingga daun total per tanaman meningkat.
4.3
Panjang Tongkol Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 16 menunjukkan
bahwa panjang tongkol tidak dipengaruhi oleh jarak tanam. Rataan dari panjang tongkol disajikan pada Tabel 3. Jarak tanam yang tidak berpengaruh terhadap jumlah tongkol diduga karena persaingan tanaman dalam menyerap unsur hara, sinar matahari, dan air. Kemudian nutrisi tersebut digunakan tanaman dalam melakukan fotosintesis utamanya untuk pembentukan bunga dan biji. Menurut Safitri et al. (2010), pada saat pembentukan bunga dan biji seluruh seluruh unsur hara dan air dimanfaatkan tanaman untuk membentuk karbohidrat. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Setiawan (2003) yang mengemukakan bahwa panjang tongkol dan lingkar tongkol konsumsi pada perlakuan jarak tanam menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Tabel 3. Rataan Panjang Tongkol pada Berbagai Perlakuan Jarak Tanam Perlakuan Panjang Tongkol (cm) Jarak tanam 15 x 80 cm 21,07tn Jarak tanam 20 x 80 cm 19,20 Jarak tanam 25 x 80 cm 20,70 Jarak tanam 30 x 80 cm 20,23 Jarak tanam 40 x 80 cm 20,27 Jarak tanam 50 x 80 cm 20,47 BNT 5% Ket: Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada uji BNT 5% tn = tidak nyata
Jarak tanam tidak memberikan pengaruh yang nyata, walaupun rata-rata jarak tanam 15 x 80 cm lebih panjang yaitu 21,07 cm dibandingkan dengan perlakuan jarak tanam lainnya. Sumarno (1984) dalam Effendi (2006) menyatakan bahwa penggunaan jarak tanam rapat diharapkan dapat memberikan hasil yang tinggi antara lain karena jumlah tanaman per hektar merupakan komponen hasil. Menurut
Waxn and Stoller (1977) dalam Mayadewi (2007), pada dasarnya pemakaian jarak tanam yang rapat bertujuan untuk meningkatkan hasil, asalkan faktor pembatas dapat dihindari sehingga tidak terjadi persaingan antar tanaman. Disamping itu
18
pengaturan jarak tanam yang tepat juga untuk menekan pertumbuhan gulma, karena pertumbuhan tajuk dapat dengan cepat menutupi permukaan tanah. Bila jarak tanam atau jarak antar baris tanaman terlalu lebar akan memberikan kesempatan kepada gulma untuk dapat tumbuh dengan baik.
4.4
Berat Tongkol per Tanaman Hasil pengamatan berat tongkol per tanaman berdasarkan hasil analisis
sidik ragam yang tersaji pada Lampiran 17 tidak dipengaruhi oleh perlakuan jarak tanam dan Tabel 4 menunjukkan rata-rata berat tongkol per tanaman. Jarak tanam tidak berpengaruh pada berat tongkol per tanaman diduga karena jarak tanam yang rapat sehingga populasi dari tanaman juga meningkat dan menyebabkan kompetisi antar tanaman. Penelitian dari Setiawan (2003) juga menunjukkan bahwa hasil bobot tongkol kering per tanaman pada perlakuan jarak tanam tidak berbeda nyata.
Walaupun secara statistik jarak tanam tidak menunjukkan
pengaruh yang nyata, namun jarak tanam 15 x 80 cm mampu meningkatkan berat tongkol tanaman sebesar 260,60 g dibandingkan dengan perlakuan jarak tanam lainnya. Tabel 4. Rataan Berat Tongkol per Tanaman pada Berbagai Perlakuan Jarak Tanam Perlakuan Berat Tongkol per Tanaman (g) Jarak tanam 15 x 80 cm 260,60tn Jarak tanam 20 x 80 cm 221,60 Jarak tanam 25 x 80 cm 254,00 Jarak tanam 30 x 80 cm 226,53 Jarak tanam 40 x 80 cm 222,93 Jarak tanam 50 x 80 cm 223,27 BNT 5% Ket: Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada uji BNT5% tn = tidak nyata
Besarnya produksi dipengaruhi oleh jumlah populasi tanaman. Untuk meningkatkan hasil biji tanaman jagung salah satunya adalah dapat dilakukan dengan penambahan tingkat kerapatan tanaman per satuan luas (Irfan, 1999 dalam Simamora, 2006). Simamora (2006) menambahkan jarak tanam yang lebih renggang menghasilkan produksi yang lebih besar per tanaman, namun pada jarak tanam yang lebih sempit sampai batas tertentu akan menghasilkan produksi yang lebh besar. Jarak tanam 60 x 25 cm menghasilkan produksi lebih besar
19
(3258,67 gram). Menurut Maruapey (2011), semakin besar fotosintat yang ditranslokasikan ke tongkol maka semakin meningkat pula berat segar tongkol. Johnson (1978) dalam Bustamam (2004) menambahkan pemangkasan daun jagung pada stadia vegetatif dapat menyebabkan penurunan hasil karena pemangkasan daun tersebut akan menyebabkan pengurangan tinggi tanaman serta luas permukaan daun yang menjadi media proses fotosintesis. Sintia (2011) juga menyatakan pertumbuhan tanaman berbanding lurus dengan produksi yang dihasilkan.
4.5
Berat Tongkol per Petak Berat tongkol per petak berbanding terbalik berat tongkol per tanaman.
Berat tongkol per petak dipengaruhi oleh jarak tanam yang disajikan pada Lampiran 18 dan rataan berat tongkol per petak disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 menunjukkan bahwa jarak tanam 15 x 80 cm nyata lebih tinggi dibandingkan dengan semua perlakuan jarak tanam. Jarak tanam 20 x 80 cm berbeda nyata dengan jarak tanam 15 x 80 cm, 30 x 80 cm, 40 x 80 cm, dan 50 x 80 cm tetapi tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 25 x 80 cm. Jarak tanam 30 x 80 cm berbeda nyata dengan tanam 15 x 80 cm, 20 x 80 cm, 25 x 80 cm, dan 50 x 80 cm tetapi tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 40 x 80 cm. Jarak tanam 40 x 80 cm berbeda nyata dengan jarak tanam 15 x 80 cm, 20 x 80 cm, dan 25 x 80 cm tetapi tidak berbeda dengan jarak tanan 30 x 80 cm dan 50 x 80 cm. Jarak tanam 50 x 80 cm berbeda nyata dengan jarak tanam 15 x 80 cm, 20 x 80 cm, 25 x 80 cm, dan 30 x 80 cm tetapi tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 40 x 80 cm. Jarak tanam yang mempengaruhi berat tongkol per petak karena jarak tanam yang rapat menghasilkan populasi yang tinggi sehingga mempengaruhi berat tongkol per petak.
20
Tabel 5. Rataan Berat Tongkol per Petak pada Berbagai Perlakuan Jarak Tanam Perlakuan Berat Tongkol per Petak (g) Jarak tanam 15 x 80 cm 2918,70a Jarak tanam 20 x 80 cm 1950,10b Jarak tanam 25 x 80 cm 1828,80b Jarak tanam 30 x 80 cm 1268,60c Jarak tanam 40 x 80 cm 1070,10cd Jarak tanam 50 x 80 cm 893,10d BNT 5% 349,23 Ket: Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada uji BNT 5% tn = tidak nyata
Semakin tinggi berat tongkol per tanaman maka berat tongkol per petak juga akan semakin meningkat. Jarak tanam 15 x 80 cm meningkatkan berat tongkol per petak lebih berat dari pada perlakuan jarak tanam lainnya. Hal ini sejalan dengan penelitian Effendi (2006) yang menyatakan populasi 80 000 tanaman/ha memberikan nilai bobot kering tongkol tanpa kelobot terbesar yaitu 13.10 g/tanaman. Populasi 40 000 tanaman/ha menghasilkan bobot kering tongkol tanpa kelobot per hektar terkecil yaitu 7.16 ton/ha. Peningkatan populasi menjadi 60 000 tanaman/ha nyata meningkatkan bobot kering tongkol tanpa kelobot per hektar menjadi 8.80 ton/ha.