BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.
Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data guna penyusunan skripsi, penulis mengambil
tempat penelitian pada PT. Andhika Jana Bhumi Sejahtera Fasteners Jl. Kapuk Kamal Raya No. 170 Kapuk Muana Penjaringan, Jakarta Utara. PT. Andhika Jana Bhumi Sejahtera Fasteners Jakara merupakan perusahaan nomor satu di indonesia dalam distribusi mur dan baut. Perjalanan sukses AJBS FASTENERS sebagai perusahaan modern yang bergerak di trading industry yang menyediakan Perlengkapan dan Peralatan Pendukung Industri yaitu Bolt and Nut, dimulai dari sebuah toko yang menjual mur dan baut di Jl. Pegirikan pada Tahun 1966 oleh Bapak Sutikno Angdy. Karena perkembangan yang baik, dirasa perlu untuk menambah luasan tempat usaha, sehingga pada tahun 1987 toko tersebut berpindah dari tempat sebelumnya ke Jl. Raden Saleh. Di bawah pengelolaan generasi kedua yang terdiri dari Bapak Suhartono, Bapak Lokman Soejono Angdy, dan Bapak H. Ali Suseno Andy, bisnis tersebut mengalami perkembangan yang pesat. Untuk mengelola perkembangan bisnis ini, maka pada tahun 1994, dibentuklah PT. Aneka Jaya Baut Sejahtera sebagai sebuah perusahaan distribusi mur dan baut yang secara khusus merupakan channel distribution dari pabrik mur dan baut PT. Sepanjang Baut Sejahtera yang merupakan group dari AJBS.
52 http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Semakin terbukanya pasar industri fasteners baik di tingkat nasional maupun internasional, dengan membawa brand AJBS FASTENERS, upaya-upaya strategis dilakukan untuk menjadi salah satu market leader di industri fasteners Indonesia. Dibawah nama perusahaan yang baru yaitu PT. Andhika Jana Bhumi Sejahtera (7 Juni 2014), AJBS FASTERNERS melakukan langkah-langkah strategis dengan peningkatan kualitas layanan; penerapan teknologi modern dalam sistem pengelolaan yang terintegrasi Microsoft GP mulai dari warehouse, distribusi, customer handling, dan office management. Saat ini AJBS FASTENERS memiliki warehouse modern seluas 10.000 m2 dengan luas 5000 m2 untuk storage dengan sistem palletizes 5 storey racking, dan selebihnya untuk jalur pendistribusian melalui crane system yang memudahkan
dan
mempercepat
proses
pendistribusian.
Pengembangan
international partnership dilakukan AJBS FASTENERS dengan menjadi The Sole Agent
PATTA
International
untuk
Indonesia. AJBS
FASTENERS juga
mengembangkan beberapa merek, yaitu BDS, SKY, FastFIX, 3A, YFS, Kuda Mas. PT. Andhika Jana Bhumi Sejahtera mempunyai visi untuk menjadi perusahaan distributor perlengkapan dan peralatan pendukung industri yaitu bolts and nuts yang utama dan terpercaya di pasar Nasional.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
Sedangkan misi PT. Andhika Jana Bhumi Sejahtera adalah sebagai berikut : 1.
Fokus terhadap pemberian solusi seluruh kebutuhan pelanggan akan perlengkapan dan peralatan pendukung industri : bolts & nutsmelalui penyediaan produk dan service yang berkualitas.
2.
Membangun reputasi perusahaan berdasar pada kepercayaan
3.
Pengembangan yang berkelanjutan berbasis pada sikap kreatif dan inovatif melalui penerapan teknologi dan quality management.
4.
Market oriented untuk membangun keunggulan kompetitif dalam jangka panjang sesuai dengan tantangan dan peluang pasar nasional maupun internasional. Proses ini membutuhkan waktu untuk penelitian sejak September sampai
Desember 2015. 2.
Karakteristik Profil Responden Untuk mendapatkan gambaran umum responden yang lebih jelas disajikan
dalam bentuk tabel berikut ini : a.
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel
4.1 berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Laki Laki
75
85,2
85,2
85,2
Wanita
13
14,8
14,8
100,0
Total
88
100,0
100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, 2015 Berdasarkan hasil tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 88 responden dengan mayoritasnya berjenis kelamin laki-laki karena mereka bekerja ditempatkan pada bagian warehouse dalam perusahaan. Sedangkan yang wanita lebih ditempatkan pada bagian perkantoran seperti administrasi, akuntansi, HRD, dan lain-lainnya. b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Deskripsi responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Usia Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
21-25
15
17,0
17,0
17,0
26-30
53
60,2
60,2
77,3
31-35
19
21,6
21,6
98,9
>36
1
1,1
1,1
100,0
Total
88
100,0
100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner,2015 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.2 diatas, menunjukkan bahwa dari 88 responden jumlah karyawan yang paling banyak berada pada usia 26 – 30 tahun yang merupakan masih dalam usia produktif yang dimana dalam usia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
tersebut semangat dalam bekerja masih sangat tinggi sehingga akan berdampak pada pekerjaan yang akan memberikan hasil yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan dari perusahaan. Sedangkan untuk usia diatas 35 tahun yang dimana kinerja mereka sudah mulai sedikit menurun, berbeda pada usia produktif yang kinerja mereka masih semangat. c.
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada
Tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
SMA
51
58,0
58,0
58,0
Diploma (D1-D3)
14
15,9
15,9
73,9
22
25,0
25,0
98,9
1
1,1
1,1
100,0
88
100,0
100,0
Valid Sarjana S1 Magister (S2) Total
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner,2015 Berdasarkan Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa dari 88 responden pendidikan terakhir pada perusahaan tersebut mayoritasnya adalah lulusan SMA. Yang dimana syarat minimal untuk bekerja pada bagian warehouse adalah lulusan SMA. Sedangkan untuk yang berpendidikan Diploma, Sarjana, dan Magister lebih ditempatkan pada bagian kantor.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja Freque
Percent
Valid Percent
ncy
Valid
Cumulative Percent
0-3 Tahun
28
31,8
31,8
31,8
3-6 Tahun
25
28,4
28,4
60,2
6-10 Tahun
34
38,6
38,6
98,9
>10 Tahun
1
1,1
1,1
100,0
88
100,0
100,0
Total
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, 2015 Dari Tabel 4.4 diatas, diketahui bahwa karyawan yang memiliki masa kerja 0 sampai 3 tahun sebanyak 28 responden atau 32%, karyawan dengan masa kerja 3 sampai 6 tahun sebanyak 25 responden atau 28%, karyawan dengan masa kerja 6 sampai 10 tahun sebanyak 34 responden atau 39%, sedangkan karyawan dengan masa kerja lebih dari 10 tahun hanya 1 responden atau 1%. Dengan demikian sebagian besar karyawan yang bekerja di PT. Andhika Jana Bhumi Sejahtera Fasteners Jakarta memiliki masa kerja 6 sampai 10 tahun.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
B. Hasil Uji Statistik Deskriptif Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Kepemimpinan Transformasional Pengaruh Ideal Motivasi Inspirasional Simulasi Intelektual Pertimbangan Individual Komitmen Organisasi Affektive commitment Continuance commitment Normative commitment KepuasanKerja Pekerjaan itu sendiri Gaji Kesempatan Promosi Pengawasan (Supervisi) Rekan Kerja KinerjaKaryawan Aspek Kuantitatif Aspek Kualitatif Valid N (listwise)
Minimum Maximum 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88
13,00 1,67 3,00 3,00 3,00 8,00 2,33 2,00 2,00 17,33 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 7,25 3,00 3,50
20,00 5,00 5,00 5,00 5,00 15,00 5,00 5,00 5,00 25,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 10,00 5,00 5,00
Mean
Std. Deviation
16,6100 4,2577 4,0609 4,1972 4,0952 11,9776 3,9767 3,9436 4,0569 20,8557 4,1783 4,2045 4,1740 4,1326 4,1667 8,6506 4,3125 4,3381
1,82894 0,64307 0,56849 0,53876 0,55812 1,40115 0,55582 0,61967 0,61161 2,03340 0,52507 0,56128 0,64378 0,53412 0,58984 0,75956 0,47381 0,40832
Sumber : Data Penelitian Diolah (2015) Berdasarkan Tabel 4.5 diatas variabel Kepemimpinan Transformasional (X1) pada dimensinya, nilai minimum ada pada dimensi motivasi inspirasional dengan rata-rata 4,0609, sedangkan nilai maksimum ada pada dimensi pengaruh ideal dengan rata-rata 4,2577 dengan demikian Kepemimpinan Transformasional masih dapat ditingkatkan oleh PT. Andhika Jana Bhumi Sejahtera Fasteners. Pada variabel Komitmen Organisasional (X2) pada dimensinya, nilai minimum terdapat pada dimensi Continuance Commitment dengan nilai rata-rata
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
3,9436, sedangkan nilai maksimum ada di dimensi Normative Commitment
dengan nilai rata-rata 4,0569 dengan demikian Komitmen Organisasional juga dapat ditingkatkan bagi masing-masing karyawan pada perusahaan tersebut. Pada variabel Kepuasan Kerja (X3) pada dimensinya, nilai minimum terdapat pada dimensi pengawasan (supervisi) dengan nilai rata-rata 4,1326 , dan nilai maksimum ada pada dimensi gaji dengan nilai rata-rata 4,2045 dengan demikian Kepuasan Kerja masih dapat ditingkatkan oleh perusahaan tersebut. Untuk variabel Kinerja Karyawan (Y) pada dimensinya, nilai minimum ada di dimensi aspek kuantitatif dengan nilai rata-rata 4,3125 ,dan nilai maksimum ada pada dimensi aspek kualitatif dengan nilai rata-rata 4,3381 dengan demikian kinerja karyawan juga dapat ditingkatkan bagi masing-masing karyawan perusahaan tersebut.
C. Hasil Uji Kualitas Data 1.
Hasil Uji Validitas
a.
Hasil Uji Validitas Terhadap Variabel Kepemimpinan Transformasional (X1) Uji validitas terhadap variabel gaya kepemimpinan transformasional
dilakukan pada 88 responden dengan jumlah indikator sebanyak 12. Hasil uji validitas diperoleh sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan Transformasional Pearson Correlation (r-hitung) Pertanyaan 1 0,624** Pertanyaan 2 0,679** Pertanyaan 3 0,647** Pertanyaan 4 0,597** Pertanyaan 5 0,582** Pertanyaan 6 0,603** Pertanyaan 7 0,512** Pertanyaan 8 0,673** Pertanyaan 9 0,645** Pertanyaan 10 0,646** Pertanyaan 11 0,554** Pertanyaan 12 0,660** Sumber : Hasil Pengolahan dengan SPSS 21 Pertanyaan
r-tabel
Keterangan
0,1765 0,1765 0,1765 0,1765 0,1765 0,1765 0,1765 0,1765 0,1765 0,1765 0,1765 0,1765
VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas untuk uji validitas terhadap variabel gaya kepemimpinan transformasional dapat dilihat bahwa pearson correlation (r-hitung) hasilnya lebih besar dari r-tabel yaitu 0,1765, maka semua pertanyaan dari kuesioner adalah valid (Ghozali, 2013) b. Hasil Uji Validitas Terhadap Variabel Komitmen Organisasional (X2) Uji validitas terhadap variabel gaya komitmen organisasional dilakukan pada 88 responden dengan jumlah indikator sebanyak 9. Hasil uji validitas diperoleh sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasional Pearson Pertanyaan Correlation r-tabel (r-hitung) Pertanyaan 1 0,492** 0,1765 Pertanyaan 2 0,541** 0,1765 Pertanyaan 3 0,732** 0,1765 Pertanyaan 4 0,658** 0,1765 Pertanyaan 5 0,668** 0,1765 Pertanyaan 6 0,642** 0,1765 Pertanyaan 7 0,644** 0,1765 Pertanyaan 8 0,640** 0,1765 Pertanyaan 9 0,569** 0,1765 Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 21
Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas untuk uji validitas terhadap variabel komitmen organisasional dapat dilihat bahwa pearson correlation (r-hitung) hasilnya lebih besar dari r-tabel yaitu 0,1765, maka semua pertanyaan dari kuesioner adalah valid (Ghozali,2013). c.
Hasil Uji Validitas Terhadap Variabel Kepuasan Kerja (X3) Uji validitas terhadap variabel gaya komitmen organisasional dilakukan pada
88 responden dengan jumlah indikator sebanyak 15. Hasil uji validitas diperoleh sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Pearson Pertanyaan Correlation r-tabel (r-hitung) Pertanyaan 1 0,425** 0,1765 Pertanyaan 2 0,400** 0,1765 Pertanyaan 3 0,537** 0,1765 Pertanyaan 4 0,573** 0,1765 Pertanyaan 5 0,628** 0,1765 Pertanyaan 6 0,631** 0,1765 Pertanyaan 7 0,665** 0,1765 Pertanyaan 8 0,650** 0,1765 Pertanyaan 9 0,739** 0,1765 Pertanyaan 10 0,367** 0,1765 Pertanyaan 11 0,546** 0,1765 Pertanyaan 12 0,589** 0,1765 Pertanyaan 13 0,623** 0,1765 Pertanyaan 14 0,621** 0,1765 Pertanyaan 15 0,630** 0,1765 Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 21
Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas untuk uji validitas terhadap variabel kepuasan kerja dapat dilihat bahwa pearson correlation (r-hitung) hasilnya lebih besar dari r-tabel yaitu 0,1765, maka semua pertanyaan dari kuesioner adalah valid (Ghozali,2013). d. Hasil Uji Validitas Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y) Uji validitas terhadap variabel gaya komitmen organisasional dilakukan pada 88 responden dengan jumlah indikator sebanyak 8. Hasil uji validitas diperoleh sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan
Pearson Pertanyaan Correlation r-tabel (r-hitung) Pertanyaan 1 0,634** 0,1765 Pertanyaan 2 0,561** 0,1765 Pertanyaan 3 0,606** 0,1765 Pertanyaan 4 0,568** 0,1765 Pertanyaan 5 0,535** 0,1765 Pertanyaan 6 0,541** 0,1765 Pertanyaan 7 0,470** 0,1765 Pertanyaan 8 0,503** 0,1765 Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 21
Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
Berdasarkan Tabel 4.9 diatas untuk uji validitas terhadap variabel kinerja karyawan dapat dilihat bahwa pearson correlation (r-hitung) hasilnya lebih besar daril r-tabel yaitu 0,1765, maka semua pertanyaan dari kuesioner adalah valid (Ghozali,2013). 2.
Hasil Uji Reliabilitas Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas
No.
Variabel
Cronbach’s Alpha
Keterangan
1.
Kepemimpinan Transformasional (X1)
0,853
Reliabel
2.
Komitmen Organisasional (X2)
0,797
Reliabel
3.
Kepuasan Kerja (X3)
0,854
Reliabel
4.
Kinerja Karyawan (Y)
0,676
Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Berdasarkan Tabel 4.10 diatas, terbukti bahwa untuk masing-masing variabel penelitian baik variabel bebas maupun variabel terikat, masing-masing angka Cronbach’s Alfa > 0,60. Oleh Sebab itu pengukuran variabel penelitian ini dapat dinyatakan reliabel (Ghozali,2006). D. Hasil Uji Asumsi Klasik 1.
Hasil Uji Normalitas Pada prinsipnya uji normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan (Ghozali,2013) : -
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
-
Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas grafik normal P-Plot dengan menggunakan SPSS 21
ditunjukan dengan gambar sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 21. Gambar 4.1 Diagram Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS 21 grafik normal P-Plot pada Gambar 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa grafik tersebut mengikuti arah garis diagonal, hasil ini mempertegas bahwa asumsi normalitas data terpenuhi dalam model regresi dan dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi secara normal (Ghozali,2013). Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov, pengujian normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi residual, jika signifikansi lebih besar dari 0,05 pada taraf signifikasi alpha 5%, maka menunjukkan data distribusi normal. Hasil uji normalitas secara One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test untuk nilai residual dapat dilihat dari Tabel 4.11 dengan menggunakan SPSS 21 ditunjukan dengan hasil data sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 88 Mean 0,0000000 Normal Parametersa,b Std. Deviation 2,39874435 Absolute 0,056 Most Extreme Positive 0,056 Differences Negative -0,045 Kolmogorov-Smirnov Z 0,526 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,945 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 21. Berdasarkan Tabel 4.11 diatas, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,526 dan signifikansi 0,945 jauh di atas 0,05 hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti nilai residual terdistribusi secara normal. Hasilnya konsisten dengan uji grafik normal P-Plot sebelumnya yang membuktikan bahwa data berdistribusi normal (Ghozali,2013). 2.
Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0.10, dan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali,2013).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa Model
Collinearity Statistics VIF Tolerance
(Constant) Kepemimpinan Transformasional 1 Komitmen Organisasi Kepuasan Kerja Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 21
0,635 0,747 0,672
1,575 1,339 1,488
Berdasarkan Tabel 4.11 hasil pengolahan data uji multikolonieritas dengan menggunakan SPSS 21 terlihat bahwa ketiga variabel independent menunjukkan tidak ada yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10. Perhitungan VIF juga menunjukan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi (Ghozali,2013). 3.
Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang
baik
adalah
yang
homoskedastisitas
atau
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. Dasar analisis (Ghozali,2013): a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 21 Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan SPSS 21, dapat dilihat bahwa data (titik-titik) menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola yang tertentu, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi ini tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas (Ghozali,2013).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
E. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 4.13 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda a
Coefficients Model
Unstandardized Coefficients B
(Constant)
Std. Error 14,701
3,092
Kepemimpinan Transformasional
0,037
0,060
Komitmen Organisasi
0,008
0,075
Kepuasan Kerja a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
0,284
0,052
1
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 21 Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diperoleh rumusan persamaan regresi linier berganda untuk variabel independen (kepemimpinan transformasional, komitmen organisasional, dan kepuasan kerja) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan) sebagai berikut : Y = 14,701 + 0,037 X1 + 0,008 X2 + 0,284 X3 Hasil pehitungan analisis mengidentikasikan bahwa nilai a (konstanta) sebesar
14,701
berarti
jika
ada
variabel
independen
(kepemimpinan
transformasional, komitmen organisasional, dan kepuasan kerja), maka kinerja karyawan akan sebesar 14,701. Nilai B1 (koefisien kepemimpinan transformasional) sebesar 0,037 menunjukan
adanya
pengaruh
positif
atau
penerimaan
kepemimpinan
transformasional terhadap kinerja karyawan, berarti bahwa tiap kenaikan sebesar satu satuan pada kepemimpinan transformasional akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,037 dengan asumsi komitmen organisasional dan kepuasan kerja tetap.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
Nilai B2 (koefisien komitmen organisasional) sebesar 0,008 menunjukan adanya pengaruh positif atau penerimaan komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan, berarti bahwa tiap kenaikan sebesar satu satuan pada komitmen organisasional akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,008 dengan asumsi kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja tetap. Nilai B3 (koefisien kepuasan kerja) sebesar 0,284
menunjukan adanya
pengaruh positif atau penerimaan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, berarti bahwa tiap kenaikan sebesar satu satuan pada kepuasan kerja akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,008 dengan asumsi kepemimpinan transformasional dan komitmen organisasional tetap.
F. Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2 )
1.
Uji koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen (Ghozali,2013). Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi b
Model Summary Model
R
R Square
1
0,614
a
Adjusted R Square
0,377
a. Predictors: (Constant), KepuasanKerja, KomitmenOrganisasi, KepemimpinanTransformasional b. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
0,354
Std. Error of the Estimate 2,441
71
Berdasarkan Tabel 4.14 diatas menunjukkan bahwa besarnya nilai Adjusted R square adalah 0,354 hal ini berarti 35,4% variasi kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen (kepemimpinan transformasional, komitmen organisasional, dan kepuasan kerja), sedangkan sisanya 64,6% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model (Ghozali,2013). 2.
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimaksud dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen. Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik F ANOVAa Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
302,484
3
100,828
Residual
500,596
84
5,959
Total
803,080
87
F 16,919
Sig. 0,000b
a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan b. Predictors: (Constant), KepuasanKerja, KomitmenOrganisasi,KepemimpinanTransformasional
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 21 Dari hasil uji F diatas dijelaskan bahwa nilai F adalah 16,919 dengan signifikansi 0,000. Karena signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja karyawan, atau dapat dikatakan
bahwa
variabel
independen
(kepemimpinan
transformasional,
komitmen organisasional, dan kepuasan kerja) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (kinerja karyawan) (Ghozali,2013).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan bahwa seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen : Tabel 4.16 Hasil Uji T Model
(Constant) Kepemimpinan Transformasional Komitmen Organisasional KepuasanKerja
Coefficientsa Unstandardized Coefficients B Std. Error 14,701 3,092
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
4,754
0,000
0,037
0,060
0,067
0,616
0,540
0,008 0,284 a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
0,075 0,052
0,011 0,570
0,112 5,425
0,911 0,000
1
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 21
a.
Uji Hipotesis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan
Hipotesis : Ho = Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan variabel kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan. Ha = Secara parsial ada pengaruh signifikan variabel kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan. Dengan cara pengambilan keputusan: Jika probabilitas/signifikan > 0,05, maka Ho diterima Jika probabilitas/signifikan ≤ 0,05, maka Ho ditolak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dijelaskan hasil dari nilai signifikansi variabel kepemimpinan transformasional sebesar 0,540 atau > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, maka dapat dinyatakan secara parsial bahwa ada pengaruh positif namun tidak signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan kinerja karyawan. Hasil penelitian ini tidak relevan dengan penelitian Mondiani (2012) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh postif dan signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan kinerja karyawan. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiawan pada tahun 2015 yang menjelaskan bahwa kepemimpinan transformasional secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. b. Uji Hipotesis Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Hipotesis : Ho = Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan variabel komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan. Ha = Secara parsial ada pengaruh signifikan variabel komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan. Dengan cara pengambilan keputusan: Jika probabilitas/signifikan > 0,05, maka Ho diterima Jika probabilitas/signifikan ≤ 0,05, maka Ho ditolak Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dijelaskan hasil dari nilai signifikansi variabel komitmen organisasional sebesar 0,911 atau > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, maka dapat dinyatakan secara parsial bahwa ada pengaruh positif
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
namun tidak signifikan antara komitmen organisasional dengan kinerja karyawan. Hasil penelitian ini tidak relevan dengan penelitian Abrivianto, et al (2014) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh postif dan signifikan antara komitmen organisasional dengan kinerja karyawan. Penelitian ini relevan dengan penelitiaan yang dilakukan oleh Murty dan Hudiwinarsih pada tahun 2012 yang menjelaskan bahwa komitmen organisasional secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. c.
Uji Hipotesis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Hipotesis : Ho = Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan variabel kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Ha = Secara parsial ada pengaruh signifikan variabel kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Dengan cara pengambilan keputusan: Jika probabilitas/signifikan > 0,05, maka Ho diterima Jika probabilitas/signifikan ≤ 0,05, maka Ho ditolak Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat hasil dari nilai signifikan untuk variabel kepuasan kerja sebesar 0,000 atau ≤ 0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat dinyatakan secara parsial ada pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
G. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat menunjukkan bahwa secara parsial (individu) variabel kepemimpinan transformasional dan komitmen organisasional berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, sedangkan variabel kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 1.
Pengaruh Kepemimpinan Karyawan
Transformasional
Terhadap
Kinerja
Pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan PT Andika Jana Bhumi Sejahtera Fasteners Jakarta dapat dijelaskan berdasarkan hasil hipotesis menunjukkan bahwa diperoleh nilai signifikansi 0,540 lebih besar dari toleransi kesalahan yaitu 0,05 dan besarnya t sebesar 0,616. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional secara parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa skor tertinggi terdapat pada dimensi pengaruh ideal. PT. Andika Jana Bhumi Sejahtera Fastners Jakarta selalu menegaskan akan visi dan misi perusahaan kepada karyawan guna untuk meningkatkan kinerja karyawan tersebut. Skor terendah terdapat pada dimensi motivasi inspirasional. Motivasi inspirasional berpengaruh dalam meningkatkan kinerja, dengan memberikan motivasi kepada karywan maka karyawan akan bekerja dengan optimis dengan apa yang harus dikerjakannya Hasil penelitian ini tidak relevan dengan penelitian Mondiani (2012) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh postif dan signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan kinerja karyawan. Penelitian ini relevan dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
penelitian yang dilakukan oleh Setiawan pada tahun 2015 yang menjelaskan bahwa kepemimpinan transformasional secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. 2.
Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan PT Andika
Jana Bhumi Sejahtera Fasteners Jakarta dapat dijelaskan berdasarkan hasil hipotesis menunjukkan bahwa diperoleh nilai signifikansi 0,911 lebih besar dari toleransi kesalahan yaitu 0,05 dan besarnya t sebesar 0,112. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasional secara parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa skor tertinggi terdapat pada dimensi normative commitment. Sedangkan, skor terendah terdapat pada dimensi continuence commitment. Komitmen organisasional itu sendiri merupakan sikap loyalitas karyawan terhadap perusahaan, dapat disimpulkan bahwa karyawan pada PT. Andika Jana Bhumi Sejahtera Fasteners Jakarta memiliki sikap loyalitas yang rendah dan keinginan berpindah dari perusahaan tinggi. Hasil penelitian ini tidak relevan dengan penelitian Abrivianto, et al (2014) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh postif dan signifikan antara komitmen organisasionak dengan kinerja karyawan. Penelitian ini relevan dengan penelitiaan yang dilakukan oleh Murty dan Hudiwinarsih pada tahun 2012 yang menjelaskan bahwa komitmen organisasional secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
3.
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan hasil penelitian bahwa variabel kepuasan kerja secara parsial
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari toleransi kesalahaan yaitu 0,05 dan nilai t sebesar 5,425. Artinya semakin tinggi tingkat kepuasan kerja pada karyawan maka akan semakin tinggi pula kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa skor tertinggi terdapat pada dimensi gaji. Skor terendah terdapat pada dimensi pengawasan (supervisi). Dengan memperhatikan kepuasan kerja karyawan pada PT. Andika Jana Bhumi Sejahtera Fasteners Jakarta berupa gaji yang sesuai dengsn kewajiban, kesempatan promosi yang dilakukan secara obyektif, serta pengawasan (supervisi) yang bijaksana kepada bawahannya maka karyawan akan bekerja secara maksimal untuk mencapai tujuan perusahaan sehingga akan mempengaruhi kinerja karyawan dalam perusahaan tersebut. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fadli, et al (2012) yang menjelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar tingkat kepuasan kerja karyawan maka akan kinerja karyawan akan meningkat pula.
http://digilib.mercubuana.ac.id/