BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Perusahaan Freetrend Indrustrial Limited merupakan indrustri sepatu atletik dan hanya memproduksi sepatu atletik. Pada tahun 2010 Freetrend mendirikan pabrik di Karawang dan Tangerang. Sejak awal berdiri juli 2010 dan mulai berproduksi pada april 2011 sampai sekarang. PT. Freetrend
Indonesia
merupakan
perusahaan
manufactur
yang
memproduksi alas kaki (sepatu) dengan merk New Balance yang selalu
berkomitmen
untuk
pertumbuhan,
dan
akan
terus
mengembangkan bisnis untuk memenuhi tuntutan pelanggan. Freetrend percaya karyawan adalah asset yang paling berharga, dimana
freetrend berupaya untuk memberikan pelatihan dan
pengembangan karyawan guna meningkatkan kemampuan karyawan untuk mencapai bisnis yang berkelanjutan.
Visi dan Misi PT. Freetrend Indonesia Visi
Menjadi perusahaan terdepan dan menciptakan kualitas terbaik dalam mencapai kepuasaan pelanggan
46 http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
Misi
Menciptakan sumber daya manusia yang ahli dibidangnya
Mengutamakan keuasan pelanggan dan menjalin kerjasama yang baik dalam jangka panjang
Menghindari hasil produksi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan
Menghindari hasil produksi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan
Menciptakan suasana harmonis antara pengusaha dan pekerja, sehingga tercipta kenyamanan kerja sesuai yang diharapkam
Kebijakan Mutu PT. Freetrend Indonesia sebagai perusahaan manufactur sepatu berkomitmen untuk selalu membuat dan mengirimkan produk yang memiliki kualitass terbaik sesuai persyaratan pelanggan dengan selalu melakukan peningkatan berlanjut. Dengan komitmen tersebut PT. Freetrend Indonesia melaksanakan 5 (lima) objektif perusahaan, yaitu: 1. Meningkatkan kepuasan pelanggan 2. Mencegah adanya kegagalan produk 3. Meningkatkan kinerja pengiriman tepat waktu 4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia 5. Meningkatkan pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
2. Struktur Organisasi
Managing Director
Manager
HR Manager
Recruitment & Training
Recruitmen
Training
Admin & Payroll
Admin
Payroll
CR & IR
CR & IR
Document Control
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Freetrend Indonesia, pada bagian produksi. Alamat tempat penelitian: Kp Kalanturan RT 01 02 Jl Raya Serang Km25 Desa Sentul Balaraja Tangerang Banten 15610 Indonesia. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2016 sampai dengan Juni 2017. Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Work-Family Conflict dan Stress Kerja terhadap Kinerja Karyawati PT Freetrend Indonesia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
4. Karakteristik Profil Responden Pada bab ini akan dibahas mengenai data yang diperoleh dalam sampel penelitian pada karyawati divisi produksi PT Freetrend Indonesia. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016 sampai Juni 2017 dengan mendistribusikan sebanyak 30 kuesioner. Sebagai analisis awal, akan terlebih dahulu dilakukan tinjauan mengenai yang telah diisi oleh responden dan didapat data identitas responden. Penyajian data mengenai karakteristik responden yang disajikan sebagai berikut: a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu Laki-laki dan Perempuan. Dengan melihat Tabel 4.1 dibawah ini dapat kita lihat presentase responden sebagai berikut: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Valid Perempuan
40
100.0
Cumulative Percent
100.0
100.0
Sumber: Hasil Responden Data SPSS 20 Tabel 4.1 memberikan informasi bahwa dari 40 responden yang diteliti secara keseluruhan adalah perempuan sebanyak 40 orang atau 100.0% dengan demikian bahwa karyawan PT Freetrend Indonesia pada divisi produksi di dominasi oleh perempuan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden, gambaran umum responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
21-30
28
70.0
70.0
70.0
> 30
12
30.0
30.0
100.0
Total
40
100.0
100.0
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20 Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa data usia responden yang mengisi kuesioner ini. Untuk usia 21-30 tahun sebanyak 28 orang atau 70.0%. Sedangkan untuk usia ≥ 30 tahun sebanyak 12 orang atau 30.0%.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden, gambaran umum responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
SMA
25
62.5
62.5
62.5
SMK
15
37.5
37.5
100.0
Total
40
100.0
100.0
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa responden pendidikan terakhir SMA sebanyak 25 orang atau 62.5%, sedangkan SMK sebanyak 15 orang atau 37.5%. Dengan demikian bahwa karyawan pada PT Freetrend Indonesia lebih dominan pada pendidikan terakhirnya SMA.
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Kerja Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden, gambaran umum responden berdasarkan status dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja Lama Kerja Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
< 2 Tahun
6
15.0
15.0
15.0
2-6 Tahun
26
65.0
65.0
80.0
7-10 Tahun
8
20.0
20.0
100.0
40
100.0
100.0
Valid Total
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa data lama kerja responden yang < 2 tahun sebanyak 6 orang atau 15.0%, lama kerja responden 2-6 tahun sebanyak 26 orang atau 65.0%, sedangkan lama kerja responden 7-10 tahun sebanyak 8 orang atau 20.0%. Dengan demikian bahwa karyawati PT. Freetrend Indonesia lebih dominan oleh karyawati yang telah bekerja selama 2-6 tahun. B. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk
menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana adanya atau aslinya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Gambaran mengenai variabel-variabel penelitian seperti Work-Family Conflict, Stress Kerja dan Kinerja Karyawati maka digunakan tabel statistik deskriptif yang dapat disajikan dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif Work-Family Conflict KODE WFC 1 WFC 2 WFC 3 WFC 4 WFC 5 WFC 6 WFC 7 WFC 8 WFC 9 WFC 10
STS 18 5 9 10 12 11 9 11 11 8
TS 15 14 23 15 19 19 24 20 25 27
N 6 2 5 7 8 9 7 7 4 4
S 1 18 3 8 1 0 0 2 0 1
SS 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
Total 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas maka terlihat rata-rata responden lebih banyak menjawab “Tidak Setuju” untuk hampir semua butir pernyataan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
variabel independen Work-Family Conflict. Pernyataan yang paling berpengaruh adalah no.10, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pernyataan no.10 menjawab “tidak setuju” sebanyak 27 responden. Hal ini menunjukan bahwa indikator, waktu didalam keluarga dan pekerjaan berpengaruh terhadap kinerja karyawati, dimana perusahaan dapat memberikan waktu yang fleksibel untuk pekerjaan tertentu. Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif Stress Kerja KODE SK 1 SK 2 SK 3 SK 4 SK 5 SK 6 SK 7 SK 8 SK 9 SK 10
STS 4 4 5 5 4 8 7 13 8 7
TS 12 18 16 16 24 20 24 16 22 27
N 20 15 16 12 8 9 8 11 10 5
S 2 1 3 6 3 3 1 0 0 1
SS 2 2 0 1 1 0 0 0 0 0
Total 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas maka terlihat rata-rata responden lebih banyak menjawab “Tidak Setuju” untuk hampir semua butir pernyataan variabel indenpenden Stress Kerja. Pernyataan yang paling berpengaruh adalah no.10, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pernyataan no.10 menjawab “Tidak setuju” sebanyak 27 responden. Hal ini menunjukan bahwa indikator konflik antar pribadi dan kelompok berpengaruh terhadap kinerja karyawati, dimana perusahaan perlu memperhatikan lagi faktor sosial dan organisasi guna meningkatkan kinerja karyawati.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kinerja Karyawati KODE KK 1 KK 2 KK 3 KK 4 KK 5 KK 6 KK 7 KK 8 KK 9 KK 10
STS 0 2 0 1 1 1 0 0 0 0
TS 1 1 3 6 3 0 0 2 0 1
N 2 15 16 12 8 9 7 7 4 4
S 26 18 16 16 24 19 24 20 25 27
SS 11 4 5 5 4 11 9 11 11 8
Total 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas maka terlihat rata-rata responden
lebih banyak menjawab “Setuju” untuk hampir semua butir pernyataan variabel denpenden Kinerja Karyawati. Pernyataan yang paling berpengaruh adalah no.10, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pernyataan no.10 menjawab “setuju” sebanyak 27 responden. Hal ini menunjukan bahwa indikator jumlah dan jenis pekerjaan berpengaruh terhadap kinerja karyawati, dimana perusahaan perlu memperhatikan lagi jumlah pekerjaan yang diberikan kepada karyawati guna meningkatkan kinerja karyawati.
C. Hasil Uji Kualitas Data 1. Hasil Uji Validitas a. Variabel Work-Family Conflict Hasil uji validitas terhadap variabel Work-Family Conflict yang dilakukan pada 40 responden dapat dijelaskan pada Tabel 4.8 sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tabel 4.8 Uji Validitas Work-Family Conflict (X1) person correlation 0,667 0,553 0,639 0,718 0,626 0,538 0,592 0,666 0,471 0,632
r tabel 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20 Berdasarkan Tabel 4.8 diatas bahwa uji validitas terhadap variabel Work-Family Conflict dapat dilihat bahwa person correlation (r-hitung) hasilnya lebih dari r-tabel 0,2638 maka dinyatakan valid. b. Variabel Stress Kerja Hasil uji validitas terhadap variabel Stress Kerja yang dilakukan pada 40 responden dapat dijelaskan pada Tabel 4.9 sebagai berikut:
No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tabel 4.9 Uji Validitas Stress Kerja (X2)
person correlation 0,518 0,650 0,840 0,728 0,554 0,808 0,851 0,803 0,826 0,751
r tabel
0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
56
Berdasarkan Tabel 4.9 diatas bahwa uji validitas terhadap variabel Stress Kerja dapat dilihat bahwa person correlation (rhitung) hasilnya lebih dari r-tabel 0,2638 maka dinyatakan valid. c. Variabel Kinerja Karyawati Hasil uji validitas terhadap variabel Kinerja Karyawati yang dilakukan pada 40 responden dapat dijelaskan pada Tabel 4.10 sebagai berikut:
No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tabel 4.10 Uji Validitas Kinerja Karyawati (Y) person correlation 0,588 0,613 0,821 0,845 0,590 0,655 0,514 0,561 0,456 0,643
r tabel
0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638 0.2638
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan Tabel 4.10 diatas bahwa uji validitas terhadap variabel Kinerja Karyawati dapat dilihat bahwa person correlation (r-hitung) hasilnya lebih dari r-tabel 0,2638 maka dinyatakan valid. 2. Hasil Uji Reliabilitas Uji reabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten (Ghozali, 2006). Alat pengujian yang digunakan adalah koefisien alpha Cronbach dengan ketentuan :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
a.
Koefisien alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,60 maka suatu instrumen dinyatakan reliable.
b.
Koefisien alpha Cronbach
lebih kecil dari 0,60, maka suatu
instrumen dinyatakan tidak reliabel. Adapun reliabilitas untuk masing-masing variabel hasilnya disajikan pada Tabel 4.11 berikut ini: Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Alpha r kritis 0,802 0,6
Kriteria Reliabel
X2
0,899
0,6
Reliabel
Y
0,833
0,6
Reliabel
Variabel X1
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha yang dicapai variabel Work-Family Conflict adalah sebesar 0,802, variabel Stress Kerja sebesar 0,899, dan Kinerja Karyawati sebesar 0,833. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha masing-masing variabel lebih besar dari 0,6. Hal ini berarti bahwa semua variabel adalah reliabel.
D. Hasil Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dan kualitas instrumen penelitian, dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa regresi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
1. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji kolmogorof – smirnov dengan bantuan program SPSS versi 20 ditunjukkan dengan tabel sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Predicted Value N
40
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
Mean
38.6250000
Std. Deviation
4.82008347
Absolute
.120
Positive
.120
Negative
-.078
Kolmogorov-Smirnov Z
.758
Asymp. Sig. (2-tailed)
.358
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20 Berdasarkan hasil olah data pada SPSS 20 pada tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan variabel X1 (Work-Family Conflict), variabel X2 (Stress Kerja), dan Y (Kinerja Karyawati) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,358 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data terdistribusi normal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
2. Hasil Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (Independen). Model Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std.
t
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
Tolerance
VIF
Error (Constant)
58.646
1.075
54.551 .000
-.515
.077
-.522
-6.650 .000
.400 2.501
-.415
.067
-.489
-6.231 .000
.400 2.501
Work1
Family Conflict Stress Kerja
a.
Dependent Variable: Kinerja Karyawati
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20 Berdasarkan Tabel 4.13 hasil pengolahan data uji multikolonieritas dengan menggunakan SPSS 20 terlihat bahwa ketiga variabel independen menunjukkan nilai tolerance untuk variabel Work-Family Conflict sebesar 0,400, variabel Stress Kerja sebesar 0,400 lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF untuk variabel Work-Family Conflict 2,501, variabel Stress Kerja sebesar 2,501 kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskeastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke
pengamatan
lain
tetap,
maka
disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20 Berdasarkan penjelasan pada gambar 4.2 dan hasil olah data pada SPSS 20 dapat dilihat bahwa data (titik-titik) menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
bahwa
pada
uji
regresi
ini
tidak
mengalami
gangguan
heteroskedastisitas. E. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk meneliti variabelvariabel yang berpengaruh dari variebel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Tabel 4.14 Uji Analisis Regresi Linier Berganda a
Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
T
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
58.646
1.075
Work-Family 1 Conflict
-.515
.077
Stress Kerja
-.415
.067
Beta 54.551
.000
-.522
-6.650
.000
-.489
-6.231
.000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawati
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20 Berdasarkan hasil olah data dengan menggunakan SPSS 20 pada Tabel 4.14 dapat diperoleh rumusan persamaan regresi linier berganda untuk variabel independen (Work-Family Conflict dan Stress Kerja) terhadap variabel dependen (Kinerja karyawan) sebagai berikut : Y= a+b1X1+b2X2+e Y= 58.646 + -0.515X1 + -0.415X2 + e Dimana: Y = Kinerja Karyawati
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
a = Konstanta b1 = Koefisien Regresi Variabel X1 b2 = Koefisien Regresi Variabel X2 X1 = Work-Family Conflict X2 = Stress Kerja e
= Error Dari hasil persamaan regresi diatas dapat diperoleh persamaan
regresinya, yaitu: a. Work-Family Conflict memiliki nilai t sebesar -6.650 sedangkan nilai koefisien B sebesar -.515 dan tingkat signifikan sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa koefisien variabel Work-Family Conflict memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawati dengan signifikansi 0,000 yang berarti ≤ 0,05. b. Stress Kerja memiliki nilai t sebesar -6.231 sedangkan nilai koefisien B sebesar -.415 dan tingkat signifikan sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa koefisien variabel Stress Kerja memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawati dengan signifikansi 0,000 yang berarti ≤ 0,05.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
F. Hasil Uji Hipotesis 1. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengatahui seberapa besar variabel-variabel
bebas
memiliki
pengaruh
terhadap
variabel
terikatnya. Nilai koefisien determinasi digunakan adjusted R square. Dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.15 Uji Koefisien Determinasi (R2) b
Model Summary Model
1
R
R Square
a
.953
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.909
.904
1.545
a. Predictors: (Constant), Stress Kerja, Work-Family Conflict b. Dependent Variable: Kinerja Karyawati
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20 Berdasarkan Tabel 4.15 diketahui hasil koefisien determinasi
(adjusted R2) sebesar 0,904 yang artinya 90,4% Kinerja Karyawati dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen yaitu Work-Family Conflict dan Stress Kerja. Jadi selebihnya sebesar 9,6% (100% 90,4%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Hasil uji korelasi menunjukan angka 0,953 berarti memiliki tingkat hubungan kategori sangat kuat karena berada pada interval 0,80-1,000.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
2. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) Di dalam uji statistik t dapat dilakukan dengan melihat probabilitasnya / signifikansinya. Berdasarkan uji regresi secara parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.16 Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) 1
Std. Error
58.646
1.075
Work-Family Conflict
-.515
.077
Stress Kerja
-.415
.067
t
Sig.
Beta 54.551
000
-.522
-6.650
.000
-.489
-6.231
.000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawati
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20 Dari Tabel diatas diketahui nilai t-test, yang bertujuan untuk mengetahui besarnya masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, nilai t-test dapat dilihat dari nilai probabilitas pada masing-masing variabel independen. Pengaruh dari Work-Family Conflict terhadap Kinerja Karyawati, dan pengaruh Stress Kerja terhadap Kinerja Karyawati. Dapat dilihat dari tingkat signifikan (probabilitas, berpengaruh jika nilai signifikan ≤ 0,05. Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Uji Hipotesis Pengaruh Work-Family Conflict Terhadap Kinerja Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat nilai t hitung pada variabel Work-Family Conflict (X1) adalah -6.650 nilai signifikan dari variabel Work-Family Conflict 0,000 atau lebih kecil dari 0,05
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat dinyatakan secara parsial variabel Work-Family Conflict berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawati.
b. Uji Hipotesis Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat nilai t hitung pada variabel Stress Kerja (X2) adalah -6.231 dan nilai signifikan dari variabel Stress Kerja 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat dinyatakan secara parsial variabel Stress Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja karyawati.
G. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Work-Family Conflict Terhadap Kinerja Karyawan Dapat dilihat nilai t hitung pada variabel Work-Family Conflict (X1) adalah -6.650 dan nilai signifikan dari variabel Work-Family Conflict 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Variabel Work-Family Conflict (X1) berpengaruh negatif dan signifikan pada Kinerja Karyawati (Y) pada devisis produksi perusahaan PT Freetrend Indonesia. Artinya jika Work-Family Conflict meningkat maka kinerja karyawati menurun. Oleh karna itu, semakin banyaknya tekanan dan tuntutan dalam keluarga dan pekerjaan maka akan menyebabkan kinerja karyawati menurun. Dimana hasil
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
penelitian ini diperkuat oleh Ashaq (2013) dan Ahmed (2013) bahwa Work-Family Conflict (X1) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawati.
2. Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dapat dilihat nilai t hitung pada variabel Stress Kerja (X2) adalah 6.231 dan nilai signifikan dari variabel Stress Kerja 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Variabel Stress Kerja (X2) berpengaruh negatif dan signifikan pada Kinerja Karyawati (Y) pada devisis produksi perusahaan PT Freetrend Indonesia. Artinya jika Stress Kerja meningkat maka kinerja karyawati menurun. Oleh karna itu, beban kerja yang terlalu berat, pekerjaan yang monoton maka akan menyebabkan absensi yang tinggi serta kinerja karyawati menurun. Dimana hasil penelitian ini diperkuat oleh Hulaifah (2012) dan Edi (2014) bahwa Stress Kerja (X2) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawati.
http://digilib.mercubuana.ac.id/