BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan analisis atas hasil penelitian dan pembahasanya. Hasil dan pembahasan merupakan jawaban atas persoalan penelitian yang terdapat
dalam
berkaitan
bab
dengan
satu.
profil
Pembahasan
Gugus
bab
Jayabaya,
ini
strategi
peningkatan mutu, analisis SWOT dan pembahasanya.
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Gugus Jayabaya Tahun 2014/2015 Gugus
merupakan kelompok kerja yang terdiri
dari beberapa sekolah dasar yang bertujuan untuk memperlancar professional
upaya para
meningkatkan
guru
SD
dalam
kemampuan usahanya
meningkatkan mutu proses belajar mengajar serta hasil belajar siswa dengan mendayagunakan segala sumber daya
dan
potensi
kependidikan
dan
yang
dimiliki
masyarakat
sekolah,
tenaga
sekitarnya.
Gugus
Jayabaya adalah salah satu gugus yang berada di kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung. Gugus Jayabaya beranggotakan 5 Sekolah Dasar yaitu SDN 3 Gemawang, SDN Kalibanger, SDN 2 Banaran, SDN 1 Ngadisepi dan SDN 2 Ngadisepi.
37
Gugus
Jayabaya
Kecamatan
Gemawang
Kabupaten Temanggung memiliki visi misi serta tujuan sebagai berikut : Visi
: Terwujudnya profesionalisme pendidikan dan
tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi dalam peningkatan mutu Sekolah Dasar Misi : 1. Meningkatkan
motifasi
guru
dalam
upaya
mewujudkan manajemen sekolah yang efektif dan berkualitas 2. Meningkatkan
profesionalisme
tenaga
kependidikan melalui kompetensi yang sehat dan sportif 3. Mewujudkan
mutu
pembelajaran
yang
aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenagkan melalaui manajemen berbasis sekolah 4. Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perkembangan jaman 5. Memberdayakan peran serta tenaga kependidikan dan
masyarakat
dalam
meningkatkan
mutu
Sekolah Dasar. Tujuan : 1. Membentuk
forum
bertukar
pikiran/informasi,
bekerja sama, berbagi pengalaman, dan lain-lain dalam
rangka
meningkatkan
kualitas
satuan
pendidikan. 38
2. Membantu terselenggaranya system pembinaan professional melalui kegiatan KKG dan KKKS. 3. Mengembangkan kultur sekolah yang kondusif sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan. 4. Menyetarakan kualitas satuan pendidikan melalui kegiatan bersama untuk mendukung pemerataan mutu pendidikan. 5. Membangun sebagai
kerjasama
mitra
dengan
sekolah
dalam
masyarakat melaksanakan
proses belajar mengajar. 6. Menjadi mediator
mediator antara
antar anggota pemerintah
gugus
dengan
serta
anggota
gugus dalam berbagai kegiatan peningkatan mutu pendidikan. Tabel 4.1 Tenaga Pendidik di Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung No
Nama Sekolah
SLTA
DII
S1
S2
1
SD N Banaran 2
-
5
4
-
2
SD N Kalibanger
-
4
5
-
3
SD N 3 Gemawang
-
7
3
-
4
SDN 1 Ngadisepi
-
7
2
-
5
SDN 2 Ngadisepi
-
5
5
-
Jumlah
0
28
19
0
Sumber :UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Gemawang Tahun 2014/2015 39
4.1.2 Analisis Lingkungan Gugus Jayabaya Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui observasi di Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung peneliti memaparkan beberapa aspek yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan yang yang tertera pada permendiknas No 19 Tahun 2005 pasal 1 ayat 1 yang isinya terdapat 8 standar nasional pendidikan yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,standar pembiyayaan, dan standar pendidikan
nasional,
akan
melakukan
obserfasi
di
tetapi
setelah
lapangan
peneliti
peneliti
hanya
menganalisis 5 aspek yang dapat dijadikan strategi peningkatan mutu pendidikan pada Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung, yaitu sandar
pendidik
dan
tenaga
kependidikan
yang
dianalisa adalah proses belajar mengajar dan guru, standar sarana dan prasarana yang di teliti adalah Sarana dan Prasarana di lingkungan Gugus Jayabaya, standar
pegnelolaan
Perencanaan dan,
aspek
standar
yang
diteliti
adalah
pembiyayaan aspek yang
diteliti adalah pendanaan di Gugus Jayabaya. Kelima
aspek
tersebut
diolah
menggunakan
teknik analisis SWOT yang dilakukan bersama ketua Gugus, wakil, bendahara, sekretaris dan para anggota 40
gugus melalui Focus Group Discussion (FGD), yang dapat diidentifikasi beberapa faktor-faktor kekuatan , kelemahan, peluang serta ancaman.
4.1.2.1 Aspek PBM (Proses Belajar Mengajar) Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) aspek Proses Belajar Mengajar dapat dilihat dari analisa faktor kekuatan dan kelemahan hasil temuan wawancara serta pemberian skor mulai dari 4 (sangat baik /outstanding) sampai 1 (sangat buruk/poor) dan pemberian bobot mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai
dengan
0,0
(tidak
penting),
kemudian
mengalikan bobot dan skor dan hasilnya adalah total skor. Hasil dari
perhitungan akhir pada fgd, yang
disajikan pada tabel 4.2 dibawah ini :
41
Tabel 4.2 MATRIK IFAS (Internal Factors Analysis Summary) Aspek PBM (Proses Belajar Mengajar) NO
KEKUATAN
1.
Beberapa guru yang menggunakan model pembelajaran secara bervariasi. Proses belajar dilakukan secara outdor dan indor. PBM berhasil dan meningkatkan prestasi siswa. TOTAL SKOR
2 3
NO
KELEMAHAN
1.
Beberapa guru tidak bisa menggunakan teknologi modern dalam PBM. Management class terhadap ruang belajar secara outdor kurang Terdapat guru yang tidak memahami cara menggunakan pembelajaran baru TOTAL SKOR Total Skor Akhir (Kekuatan-Kelemahan)
2. 3.
BOBO T 0,2
4
TOTAL SKOR 0,8
0,3
3
0,9
0,5
2
1,0
1 BOBO T 0,4
SKOR
2,7 TOTAL SKOR SKOR 3 1,2
0,3
3
0,9
0,3
3
0,9
1
3,0 0,80
Berdasarkan hasil analisis data matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary)
di atas, didapat
bahwa para anggota Gugus Jayabaya memberikan 42
bobot 0,2 dan skor 4 pada komponen beberapa guru yang
menggunakan
bervariasi.
model
Penggunaan
pembelajaran
model
secara
pembelajaran
dilakukan karena jenis materi pembelajaran
ini yang
bervariasi, setiap siswa memiliki beragam gaya belajar, memodelkan kreatifitas kepada siswa, siswa akan memiliki pendalaman yang mendalam dan, mendorong siswa agar lebih aktif. Para anggota Gugus peserta fgd berpendapat bahwa guru sebagai seorang pendidik pastinya telah menguasai cara menggunakan model pembelajaran
secara
bervariasi.
Faktor
tersebut
dianggap bisa meningkatkan kualitas PBM (Proses Belajar Mengajar) di lingkungan Gugus Jayabaya, kemudian proses belajar dilakukan secara outdor dan indoor
proses
pembelajaran
ini
dianggap
sebagai
kekuatan karena proses pembelajaran yang indoor dan outdor membuat para peserta didik tidak merasa jenuh
dalam
proses
belajar
mengajar
karena
pembelajarn tidak hanya di didalam kelas saja. Faktor ini diberi bobot 0,3 dan skor 2. Faktor ini dianggap mampu meningkatkan proses belajar mengajar di Gugus Jayabaya Faktor kelemahannya yaitu guru tidak bisa menggunakan teknologi modern dalam PBM, di Gugus Jayabaya
ada
beberapa
menoperasikan
teknologi
guru
yang
informasi
tidak
bisa
misalnya
saja 43
pengoperasian laptop,internet, dan LCD komponen ini diberi skor dan bobot tertinggi oleh para anggota gugus yaitu 0,4 dan 3 sebab faktor ini lah yang menyebabkan guru
malas
untuk
meningkatkan
kemampuannya
padahal untuk saat ini guru dituntut agar bisa mengunakan teknologi terutama pengoperasian laptop, komputer
beserta
jaringan
internet.
Kemudian
Menejemen kelas terhadap ruang belajar secara outdor kurang, manajemen kelas yang baik hendaknya guru mampu menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan belajar mencapai tujuan belajar secara efesien atau memungkinkan peserta didik belajar dengan baik. Komponen ini diberi bobot dan skor 0,3 dan 3. Komponen kelemahan yang ke tiga adalah terdapat guru
yang
tidak
pembelajaran menginjak
memahami
baru,
masa
guru
purna
cara
yang tidak
menggunakan
usianya bisa
sudah
menguasai
pembelajaran baru misalnya saja kurikulum baru, metode pembelajaran,dan pemanfaatan komputer dan LCD dalam pembelajaran faktor ini diberi bobot dan skor yang sama dengan manajemen kelas yaitu
0,3
dan 3 Matrik
EFAS
(Eksternal
Factors
Analysis
Summary) aspek PBM dapat dilihat dari hasil analisis faktor peluang dan ancaman serta pemberian skor dan 44
bobot hingga perhitungan akhir, yang disajikan dalam tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.3.MATRIK EFAS (Eksternal Faktors Analysis Summary) Aspek PBM ( Proses Belajar Mengajar) NO
PELUANG
1.
Banyak peneliti yang melakukan penelitian di SD gugus Jayabaya sehingga menambah wawasan dalam PBM. Guru menerapkan wawasan baru pada siswa Hasil PBM beragam TOTAL SKOR
2. 3. NO
ANCAMAN
1.
Siswa tidak memahami materi yang disampaikan. PBM tidak berjalan sesuai rencana Hasil PBM tidak sesuai dengan tujian TOTAL SKOR. Total Skor (Peluang – Ancaman)
2. 3.
BOBO T 0,5
3
TOTAL SKOR 1,5
0,3
4
1,2
0,2 1 BOBO T 0,3
3
SKOR
0,6 3,3 TOTAL SKOR SKOR 2 0,6
0,3
3
0,9
0,4
3
1,2
1
2,7 0,6
Dari hasil analisis data matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary), banyak peneliti yang 45
melakukan penelitian di lingkungan Sekolah Dasar Gugus Jayabaya sehingga menambah wawasan dalam PBM (Proses Belajar Mengajar), komponen ini menjadi faktor peluang karena penelitian yang dilakukan di lingkungan sekolah Gugus Jayabaya dapat membatu para guru dalam pengenalan dan pemahaman pada metode dan model pembelajaran yang lebih beragam, faktor ini oleh para guru diberi bobot 0,5 dengan skor 3. Selanjutnya guru menerapkan wawasan baru pada siswa di anggap sebagai peluang yang besar untuk di manfaatkan yaitu dengan bobot 0,3 dan skor 4 . faktor yang ketiga adalah hasil proses belajar mengajar beragam, faktor PBM yang beragam dikarenakan sumber
daya
manusia
yang
berdeda
sangat
berpengaruh pada proses belajar mengajar di Gugus Jayabaya. Faktor ini diberi bobot dan skor 0,2 dan 3 Ancaman
terbesar
berdasarkan
matrik
PBM
diatas adalah Hasil PBM tidak sesuai dengan tujuan. Hal ini dianggap sebagai ancaman utama karena bila proses belajar tidak sesuai dengan tujuan maka kegiatan
pembelajaran
tidak
akan
berjalan
sebagaimana yang di inginkan, faktor ini diberi bobot dan skor yang cukup tinggi yaitu 0,4 dan 3. Siswa tidak
memahami
materi
pembelajaran
yang
disampaikan oleh guru faktor ini sebagai ancaman karena
bila
siswa
tidak
memahami
materi 46
pembelajaran maka hasil PBM tidak akan sesuai dengan tujuan faktor ini diberi bobot dan skor yaitu 0,3 dan 2. Selain itu proses belajar mengajar yang tidak berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran juga diaggap sebagai kendala dalam proses belajar mengajar faktor ini diberi bobot 0,3 dan skor 3. 4.1.2.2 Aspek Guru Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) aspek guru dapat dilihat dari analisa faktor kekuatan dan
kelemahan
hasil
temuan
wawancara
serta
pemberian skor mulai dari 4 (sangat baik /outstanding) sampai 1 (sangat buruk/poor)
dan pemberian bobot
mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), kemudian mengalikan bobot dan skor dan hasilnya adalah total skor. Hasil dari perhitungan akhir pada fgd, yang disajikan pada tabel 4.4 dibawah ini :
47
Tabel 4.4 MATRIK IFAS (Internal Faktors Analysis Summary) Aspek Guru NO
KEKUATAN
1.
Kualifikasi guru-guru di Gugus Jayabaya sudah S1. Tingkat kedisiplinan guru yang tinggi. Guru memiliki keuletan dalam membimbing peserta didik, sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. TOTAL SKOR
2. 3.
NO 1. 2. 3.
KELEMAHAN Guru-guru muda yang kurang berpengalaman. Guru-guru yang masih enggan mengerjakan administrasi kelas. Guru mengajar tanpa persiapan. TOTAL SKOR Total Skor (KekuatanKelemahan)
BOBO T 0,3
3
TOTAL SKOR 0,9
0,4
2
0,8
0,3
4
1,2
1 BOBO T 0,4
SKOR
2.9 TOTAL SKOR SKOR 2 0,8
0,4
2
0,8
0,2
3
0,6
1
2.2 0,7
Berdasarkan dari hasil analisis matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary)
di atas, di peroleh bahwa
faktor kekuatan yaitu Kualifikasi guru-guru di Gugus Jayabaya sudah S1 diberi bobot dan skor cukup tinggi yaitu 3 dan 0,3 karena rata rata guru di Gugus Jayabaya sudah S1 hanya ada beberapa yang belum S1 48
karena dengan alasan hampir pensiun jadi tidak melanjutkan
Pendidikan
dari
DII
ke
S1.
Faktor
pendukung yang ke dua adalah guru memiliki keuletan dalam
membimbing
kompetensi
yang
peserta
dimilikinya.
didik,
sesuai
Seorang
dengan
guru
yang
mempunyai kompetensi tinggi, biasanya sangat ulet dalam membimbing peserta didik mencapai tujuan pembelajaranya,
faktor ini menyumbang skor dan
bobot yang tinggi yaitu 0,3 dan 4. Faktor kekuatan yang
terahir
dalam
aspek
guru
adalah
tingkat
kedisiplinan guru yang tinggi. Guru yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Seorang guru yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan komponen ini diberi bobot 0,4 dan skor 2. Walaupun kualifikasi guru sudah S1, akan tetapi
banyak
guru-guru
muda
yang
kurang
berpengalaman dalam mengahadapi para peserta didik terutama siswa kelas rendah yang perlu kesabaran ekstra dalam melaksanakan proses KBM kelemahan guru tersebut diberi skor dan bobot cukup tinggi yaitu 0,4 dan 2. Selain hal tersebut guru juga mengajar tanpa persiapan yaitu hanya melihat buku saja tanpa 49
melihat rencana pembelajaran jadi pembelajaran tidak bisa maksimal karena pembelajaran yang konvensional, faktor ini diberi bobot dan skor 0,2 dan 3. Kemudian guru masih enggan mengerjakan administrasi kelas contohnya ,rencana pelaksanaan pembelajaran, buku infentaris kelas, keuangan umum, promes, prota, silabus, notula, buku konseling, buku perbaikan pengayaan, buku konsultasi dan sebagainya. Faktor ini diberi bobot dan skor 0,4 dan 2. Matrik
EFAS
(Eksternal
Factors
Analysis
Summary) aspek guru dapat dilihat dari analisis faktor peluang dan ancaman hasil temuan wawancara serta pemberian skor dan bobot hingga perhitungan akhir fgd, yang disajikan dalam tabel 4.5 dibawah ini.
50
Tabel 4.5 MATRIK EFAS (Eksternal Analysis Summary) Aspek Guru NO 1.
2.
3.
NO 1.
2. 3.
PELUANG
BOBO T 0,3
Terdapat pelatihan khusus untuk guru tentang pengembangan profesi. Guru memanfaatkan 0,4 pelatihan yang diselenggarakan pemerintah untuk bertanya tentang kesulitan-kesulitan dalam PBM. Kegiatan pelatihan yang 0,3 dapat meningkatkan mutu pendidikan di SD gugus Jayabaya. TOTAL SKOR 1 BOBO ANCAMAN T Terdapat banyak guru 0,4 berprestasi yang dialih tugaskan untuk dipromosikan menjadi Kepala Sekolah. Banyak sekolah yang 0,2 kekurangan guru Terdapat kelas yang 0,4 terbengkalai. TOTAL SKOR 1 Total skor (peluangancaman)
3
TOTAL SKOR 0,9
4
1,6
4
1,2
SKOR
3.7 TOTAL SKOR SKOR 4 1,6
4
0,8
3
1,2 3.6 0,1
51
Dari hasil analisis Factors
Analysis
memanfaatkan
data matrik EFAS (Eksternal
Summary),
pelatihan
para
yang
guru-guru
diselenggarakan
pemerintah untuk bertanya tentang kesulitan-kesulitan dalam
PBM
tentang
penguasaan
kelas,
metode
pembelajaran yang sesuai, pemanfaatan alat peraga dan sebagainya, faktor ini dianggap utama dengan diberi bobot 0,3 dan skor 3. Selanjutnya juga
berpendapat
dimanfatkan adalah
bahwa
peluang
para guru yang
bisa
adanya kegiatan pelatihan yang
dapat meningkatkan mutu pendidikan di
Gugus
Jayabaya, misalnya saja pelatihan tentang Kurikulum yang baru. Faktor ini diberi bobot tinggi yaitu 0,4 dan skor 4. Komponen
yang ketiga adalah Terdapat
pelatihan khusus untuk guru tentang pengembangan profesi. Pengembangan profesi guru dinilai penting karena
seorang
profesionalismenya dapat
guru
harus
melalui
mengembangkan
mengelola dalam
pembelajaran
upaya
terus
berbagai
meningkatkan kegiatan
kemampuannya maupun
menjadikan
yang dalam
kemampuan
peserta
didik
lain
memiliki
keterampilan belajar, faktor ini diberi bobot dan skor yaitu 0,3 dan 3. Analisis matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary)
pada hal-hal yang dapat menjadi kendala
bagi para guru yaitu terdapat banyak guru berprestasi 52
yang dialih tugaskan untuk dipromosikan menjadi Kepala Sekolah menyumbang skor dan bobot yaitu 0,4 dan
4.
Kemudian
masih
banyak
sekolah
yang
kekurangan guru kelas,di lingkungan Gugus Jayabaya masih banyak kekurangan guru kelas yang sudah pegawai negeri dan ada juga salah satu sekolah yang seorang guru mengajar dua kelas yang berbeda. Faktor ini diberi bobot cukup tinggi yaitu 0,2 dan skor 4. Faktor kendala yang terahir adalah terdapat kelas yang terbengkalai faktor ini diberi bobot dan skor 0,4 dan 3. 4.1.2.3
Aspek Sarana dan Prasarana
Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) aspek sarana dan prasarana dapat dilihat dari analisa faktor
kekuatan
dan
kelemahan
hasil
temuan
wawancara serta pemberian skor mulai dari 4 (sangat baik /outstanding) sampai 1 (sangat buruk/poor)
dan
pemberian bobot mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), kemudian mengalikan bobot dan skor dan hasilnya adalah total skor. Hasil dari perhitungan akhir pada fgd, yang disajikan pada tabel 4.6 dibawah ini :
53
Tabel 4.6 MATRIK IFAS (Internal Faktors Analysis Summary) Aspek Sarpras NO
KEKUATAN
1.
Memiliki sarana pembelajaran yang memadai. Siswa antusias belajar dengan sarana yang memadai. Siswa memiliki hasil belajar yang baik k arena dukungan sarana dan prasarana yang memadai TOTAL SKOR
2 3
NO
KELEMAHAN
1.
Akses jalan yang kurang memadai. Belum ada upaya perbaikan jalan. Banyak siswa yang datang terlambat karena akses jalan yang kurang baik. TOTAL SKOR Total Skor Akhir (Kekuatan-Kelemahan)
2. 3.
BOBO T 0,3
2
TOTAL SKOR 0,6
0,2
3
0,6
0,5
3
1,5
1 BOBO T 0,3
SKOR 3
2,7 TOTAL SKOR 0,9
0,3
4
1,2
0,4
3
1,2
SKOR
1
3,3 0,6
Memperhatikan tabel 4.6 diatas bahwa memiliki sarana
pembelajaran
yang
memadai,
faktor
ini
merupakan salah satu komponen kekuatan karena sarana pembelajaran yang memadai membuat proses pembelajaran berjalan sesuai harapan, faktor ini diberi 54
bobot dan skor yaitu 0,3 dan 2, selain itu siswa antusias belajar dengan sarana yang memadai, sarana pembelajaran yang memadai misalnya saja alat peraga membuat
siswa
antusias
untuk
mengikuti
pembelajaran dikarenakan pembelajaran yang menarik. Faktor ini diberi bobot 0,2 dan skor 3 oleh para guru. Faktor–faktor yang dianggap sebagai hal yang menjadi kelemahan guru di Gugus Jayabaya antara lain akses jalan yang kurang memadai, akses jalan di Gugus Jayabaya
yang masih di ligkungan desa yaitu
masih jarang angkutan umum yang bisa menjangkau semua sekolah dikarenakan akses jalan yang kurang memadai. Faktor
ini diberi bobot dan skor yaitu 0,3
dan 3, selain itu belum adanya upaya perbaikan jalan di lingkungan Gugus Jayabaya, diberi bobot dan skor tinggi yaitu 0,3 dan skor 4. Kemudian masih banyak siswa yang datang terlambat ke sekolah dikarenakan jalan ke sekolah yang jauh dan akses jalan yang kurang baik diberi bobot dan skor yang cukup tinggi yaitu 0,4 dan 3. Matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary) aspek Sarana dan prasarana dapat dilihat dari hasil analisis faktor peluang dan ancaman serta pemberian skor
dan
bobot
hingga
perhitungan
akhir
yang
disajikan dalam tabel 4.7 dibawah ini. 55
Tabel 4.7 MATRIK EFAS (Eksternal Faktors Analysis Summary) Aspek Sarpras NO 1. 2 3 NO 1. 2.
3.
PELUANG Banyak guru yang memiliki kendaraan pribadi Letak SD yang jauh dapat ditempuh dengan mudah Guru tepat waktu datang ke sekolah TOTAL SKOR ANCAMAN Fasilitas gedung kurang memadai. Banyak kegiatan yang dialih fungsikan ke sekolah lain yang memiliki gedung yang lebih memadai Menggangggu aktifitas dari SD yang ditempati TOTAL SKOR Total Skor (Peluang – Ancaman ) Berdasarkan
tabel
4.7
BOBO T 0,3
SKOR TOTAL SKOR 3 0,9
0,3
3
0,9
0,4
4
1,6
1 BOBO T 0,3
3,4 SKOR TOTAL SKOR 4 1,2
0,4
3
1,2
0,3
3
0,9
1
diatas,
3,3 0,1
faktor
utama
sebagai peluang adalah guru tepat waktu datang ke sekolah, faktor ini diberi bobot dan skor tinggi yaitu 0,4 dan 4. Banyak guru yang memiliki kendaraan pribadi yaitu sepeda motor, guru yang memiliki kendaraan pribadi bisa lebih cepat datang ke sekolah. Faktor ini 56
diberi skor dan bobot
yaitu 0,3 dan 3 faktor lainya
adalah Letak sekolah
yang jauh dapat ditempuh
dengan mudah faktor ini diberi bobot dan skor yaitu 0,3 dan 3 Pada faktor-faktor yang menjadi ancaman pada aspek sarana dan prasarana adalah fasilitas gedung di Gugus Jayabaya kurang memadai, fasilitas gedung di Gugus Jayabaya masih banyak yg kurang memadai sehingga kurang layak untuk proses pembelajaran siswa. Faktor ini menyumbang bobot yang cukup besar yaitu
0,3 dan 4. Kemudian ancaman lainya yaitu
Mengganggu aktifitas dari SD yang ditempati untuk kegiatan Gugus faktor ini diberi bobot 0,3 dan skor 3. Factor yang ketiga dari aspek sarana dan prasarana adalah banyak kegiatan yang dialih fungsikan ke sekolah lain yang memiliki gedung yang lebih memadai. Faktor ini diberi bobot 0,3 dan skor 3.
4.1.2.4
Aspek Perencanaan
Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) aspek Proses Belajar Mengajar dapat dilihat dari analisa faktor kekuatan dan kelemahan hasil temuan wawancara serta pemberian skor mulai dari 4 (sangat baik /outstanding) sampai 1 (sangat buruk/poor)
dan
pemberian bobot mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai 57
dengan 0,0 (tidak penting), kemudian mengalikan bobot dan skor dan hasilnya adalah total skor. Hasil dari perhitungan akhir pada fgd, yang disajikan pada tabel 4.8 dibawah ini : Tabel 4.8 MATRIK IFAS (Internal Faktors Analysis Summary)Aspek Perencanaan NO
KEKUATAN
1.
Kegiatan di Gugus untuk SD direncanakan jauh hari Merencanakan peningkatan professional Guru Menggundang tim pembinaan untuk pengembangan KKG TOTAL SKOR
2. 3.
NO
KELEMAHAN
1.
Banyak guru yang sibuk sehingga rencana tidak berjalan dengan lancer Peningkatan professionalisme guru terhambat teknologi Menentukan waktu yang kurang efisien sehingga menggangu jam mengajar TOTAL SKOR Total Skor (KekuatanKelemahan)
2. 3.
BOBO T 0,2
3
TOTAL SKOR 0,6
0,4
3
1,2
0,2
3
0,6
1 BOBO T 0,3
SKOR
2,4 TOTAL SKOR SKOR 3 0,9
0,2
4
0,8
0,5
3
1,5
1
3,2 -0,8
58
Berdasarkan kekuatan
tabel
yaitu
4.8
diatas,
Merencanakan
pada
kolom
peningkatan
professionalisme guru hal ini diberi bobot 0,4 dan skor 3 oleh para guru. Kegiatan di Gugus untuk SD direncanakan jauh hari faktor ini oleh para guru diberi bobot 0,2 dan skor 3 kemudian Menggundang tim pembinaan untuk pengembangan KKG misalnya saja Ka UPT dan pengawas. Faktor ini diberi bobot dan skor 0,2 dan 3. Faktor
kelemahan
pada
aspek
perencanaan
adalah banyak guru yang sibuk sehingga rencana tidak berjalan dengan lancar, misalnya saja sibuk mengurusi administrasi kelas faktor ini diberi skor dan bobot 0,3 dan 3. Selain
itu Peningkatan profesionalisme guru
terhambat teknologi, di Gugus Jayabaya teknologi informasi
masih
sangat
kurang
karena
internet yang masih sulit membuat
jaringan
peningkatan
profesionalisme guru masih kurang faktor ini diberi skor 0,2 dan bobot 4. Matrik
EFAS
(Eksternal
Factors
Analysis
Summary) aspek perencanaan dapat dilihat dari hasil analisis faktor peluang dan ancaman serta pemberian skor dan bobot hingga perhitungan akhir , yang disajikan dalam tabel 4.9 berikut ini.
59
Tabel 4.9 MATRIK EFAS (Eksternal Faktors Analysis Summary) Aspek Perencanaan NO
PELUANG
1.
Terdapat beberapa SD yang bersedia sebagai tempat untuk melakukan perencanaan program Terdapat tim pembinaan dari kecamatan untuk program pengembangan guru Terdapat workshop yang meningkatkan mutu pendidikan di Gugus Jayabaya TOTAL SKOR
2.
3.
NO
ANCAMAN
1.
Letak SD yang jauh sehingga banyak guru yang ijin Kesanggupan guru untuk kepentingan KKG kurang Guru engan berkreatifitas untuk peningkatan mutu pendidikan TOTAL SKOR Total skor akhir (peluang-ancaman)
2. 3.
BOBO T 0,2
SKOR TOTAL SKOR 3 0,6
0,4
3
1,2
0,4
3
1,2
1 BOBO T 0,4
3,2 TOTAL SKOR SKOR 3 1,2
0,3
3
0,9
0,3
3
0,9
1
3,0 0,2
60
Pada faktor yang berupa peluang adalah terdapat tim
pembinan
dari
kecamatan
untuk
program
pengembangan guru dan terdapat workshop yang meningkatkan mutu pendidikan di Gugus Jayabaya oleh peserta fgd, kedua faktor ini diberi bobot dan skor yang sama yaitu 0,4 dan 3. Kemudian Terdapat beberapa SD yang bersedia sebagai tempat untuk melakukan perencanaan program, faktor ini diberi bobot dan skor 0,2 dan 3. Pada faktor yang merupakan ancaman pada aspek perencanaan adalah guru enggan berkreatifitas untuk peningkatan mutu pendidikan asek ini diberi bobot 0,3 dan skor 3. Kemudian kesanggupan guru untuk kepentingan KKG kurang, di Gugus Jayabaya rasa sadar guru untuk ikut KKG masih kurang sehingga guru lebih sering tidak ikut kegiatan. Faktor ini diberi bobot dan skor 0,3 dan 3. Kemudia Letak sekolah dasar yang jauh sehingga banyak guru yang ijin,
letak
sekolah
yang
jauh
dari
tempat
KKG
dikarenakan lokasi yang berbukit bukit membuat guru malas untuk berangkat KKG. Faktor
ini diberi bobot
dan skor yang cukup tinggi karena setiap diadakanya KKG terdapat beberapa guru yang tidak berangkat mengikuti KKG faktor ini diberi bobot 0,4 dan skor 3.
61
4.1.2.5 Aspek Pendanaan Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) aspek Proses Belajar Mengajar dapat dilihat dari analisa faktor kekuatan dan kelemahan hasil temuan wawancara serta pemberian skor mulai dari 4 (sangat baik /outstanding) sampai 1 (sangat buruk/poor) dan pemberian bobot mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai
dengan
0,0
(tidak
penting),
kemudian
mengalikan bobot dan skor dan hasilnya adalah total skor. Hasil dari
perhitungan akhir pada fgd, yang
disajikan pada tabel 4.10 dibawah ini :
62
Tabel 4.10 MATRIK IFAS (Internal Factors Analysis Summary) Aspek Pendanaan NO
KEKUATAN
1.
Pendanaan dilaksanakan secara terperinci Pendanaan selalu dilaporkan Tidak ada penyelewengan terhadap dana yang ada TOTAL SKOR
2. 3.
NO
KELEMAHAN
1.
Tidak semua anggaran di administrasikan Tidak ada penyisihan Penyusunan kurang rapi TOTAL SKOR Total skor (kekuatankelemahan)
2. 3.
BOBO T 0,4
3
TOTAL SKOR 1,2
0,4
4
1,6
0,2
4
0,8
1 BOBO T 0,2 0,3 0,4 1
SKOR
3,6 TOTAL SKOR SKOR 2 0,6 2 3
0,6 1,2 2,4 1,2
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dideskripsikan bahwa tidak ada penyelewengan terhadap dana yang ada, hal ini selalu di catat dalam pembukuan dan dilaporkan faktor ini di beri bobot 0,2 dan skor 4. Kemudian Pendanaan dilaksanakan secara terperinci faktor ini diberi bobot dan skor 0,4 dan 3. Tidak ada penyelewengan terhadap dana yang ada, ini diberi bobot dan skor 0,2 dan 4. 63
Faktor–faktor yang dianggap sebagai kelemahan dalam aspek pendanaan adalah Penyusunan yang kurang rapi di beri bobot dan skor 0,4 dan 3 kemudian tidak ada penyisihan dana selalu di habiskan sehingga tidak ada kas faktor ini diberi bobot dan skor 0,3 dan 2. Faktor yang terahir adalah tidak semua anggaran di administrasikan factor ini diberi bobot dan skor 0,2 dan 2. Matrik Summary)
EFAS
(Eksternal
Factors
Analysis
aspek Pendanaan dapat dilihat dari hasil
analisis faktor peluang dan ancaman serta pemberian skor
dan
bobot
hingga
perhitungan
akhir
yang
disajikan dalam tabel 4.11 berikut ini. Tabel 4.11 MATRIK EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary) Aspek Pendanaan NO 1. 2. 3. NO 1. 2.
PELUANG Mendapatkan bantuan dari pemda temanggung Mendapatkan subsidi dari masing-masing SD Penggalian dana dari KKG TOTAL SKOR ANCAMAN Anggaran dana tidak sesuai kegiatan Subsidi dari masingmasing SD tidak berjalan
BOBO T 0,3
4
TOTAL SKOR 1,2
0,4
4
1,6
0,3 1 BOBO T 0,5
3
0,2
SKOR
0,9 3,7 TOTAL SKOR SKOR 2 1,0 2
1,4 64
3.
dengan lancer Keperluan-keperluan mendadak saat anggaran terbatas TOTAL SKOR Total Skor (peluangancaman)
0,3
3
0,9 3,3 0,4
Berdasarkan table 4.11 diatas, faktor utama sebagai peluang adalah mendapatkan subsidi dari masing-masing SD, setiap sekolah di gugus jayabaya wajib
melakukan
iuran
wajib
setiap
diadakanya
program KKG. Faktor ini diberi bobot dan skor tinggi yaitu 0,3 dan 3. Faktor lainya adalah mendapatkan bantuan dari Pemda Temanggung faktor ini diberi botot 0,3 dan skor 4. Kemudian Penggalian dana dari KKG , tetapi karena masih belum berjalan dengan lancar maka hanya diberi bobot 0,3 dan skor 3 oleh para guru. Pada faktor-faktor yang menjadi ancaman pada aspek
Pendanaan
adalah
Keperluan-keperluan
mendadak saat anggaran terbatas misalnya saja saat rapat memerlukan bahan untuk di fotocopy padahal anggaran terbatas atau sudah habis faktor ini diberi bobot 0,3 dan skor 3. Kemudian subsidi dari masingmasing sekolah tidak berjalan dengan lancar faktor ini diberi bobot dan skor yang tinggi yaitu 0,2 dan 2. Lalu faktor yang ketiga adalah anggaran dana tidak sesuai 65
dengan kegiatan faktor ini diberi bobot dan skor 0,5 dan 2.
4.2 Pembahasan 4.2.1 Faktor
Kekuatan
Ancaman
Bagi
Kelemahan Penigkatan
Peluang Mutu
dan
Gugus
Jayabaya Adapun faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman
Kecamatan meliputi;
bagi
penigkatan
Gemawang PBM,
Gugus
Kabupaten
Guru,
Sarana
Jayabaya
Temanggung
dan
Prasarana,
Perencanaan serta Pendanaan.
4.2.1.1 Aspek PBM (Proses Belajar Mengajar) Hasil analisis untuk aspek PBM (Proses Belajar Mengajar)
dalam
Summary
(IFAS)
matrik yaitu
Internal
faktor-faktor
Factors
Analisis
kekuatan
dan
kelemahan didapatkan skor akhir -0,3, sedangkan untuk matrik Eksternal Factors Analisis Summary (EFAS)
yaitu
faktor-peluang
dan
ancaman
skor
akhirnya adalah 0,6. Hasil analisis ini menunjukan bahwa strategi berada di kuadran 3 atau WO (Weaknes Opportunity) yang mendukung strategi turn around
66
yaitu
meminimalkan
kelemahan
yang
ada
untuk
menangkap peluang yang ada. Matrik SWOT berdasarkan hasil analisis tersebut digambarkan sebagai berikut: Kuadran 3 (WO)
Kuadran 1 (SO)
meminimalkan kelemahan yang ada untuk menangkap peluang
Kuadran 4 (TW)
Kuadran 2 (ST)
Gambar 4.1 Matrik SWOT aspek PBM (Proses Belajar Mengajar) Gambar 4.1 menunjukkan bahwa strategi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan aspek PBM ( Proses Belajar mengajar) adalah dengan mengatasi kelemahan dengan peluang yang ada. 67
Tabel 4.12 Matrik SWOT Aspek PBM
Faktor
Hasil PBM Beragam
Internal
Guru menerapkan wawasan baru pada siswa
Faktor
Peluang Banyak peneliti yang melakukan penelitian di SD gugus Jayabaya sehingga menambah wawasan dalam PBM.
Eksternal
Kelemahan Beberapa guru tidak bisa Melatih para guru untuk menggunakan teknologi mengikuti diklat atau modern dalam PBM. Workshop untuk meningkatkan kompetensi dalam pemanfaatan teknologi modern Management class Meningkatkan manajemen terhadap ruang belajar kelas secara outdor agar secara outdor kurang proses PBM lebih inovatif Terdapat guru yang tidak Melakukan pelatihan memahami cara terhadap para guru agar menggunakan mampu menggunakan pembelajaran baru metode dan pembelajaran baru 68
Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilaksanakan guna meningkatkan mutu pendidikan pada Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung adalah : 1. Melatih para guru untuk mengikuti diklat atau Workshop untuk meningkatkan kompetensi dalam pemanfaatan teknologi modern yaitu teknologi IT dan komputer misalnya saja pemanfaatan media LCD proyektor
agar proses PBM lebih berfariasi
dan nnovatif agar para peserta didik tidak merasa jenuh dalam proses belajar mengajar. 2. Meningkatkan manajemen kelas secara outdor agar proses PBM lebih inovatif, agar siswa dalam proses PBM tidak merasa jenuh dikarenakan pembelajaran yang monoton di dalam kelas saja. Akan tetapi bila dilakukan pembelajaran di luar kelas misalnya saja pengamatan lingkungan sekitar siswa akan lebih tertarik karena melihat benda kongkrit tidak hanya gambar dari buku pelajaran saja. 3. Melakukan pelatihan terhadap para guru agar mampu menggunakan metode pembelajaran yang berfariasi misalnya saja metode demonstrasi,Inquiri, problem solfing, dan lain sebaginya supaya terjadi pembelajaran yang tidak monoton. 4.2.1.2 Aspek Guru 69
Hasil analisis untuk aspek Guru dalam matrik Internal Factors Analisis Summary (IFAS) yaitu faktorfaktor kekuatan dan kelemahan didapatkan skor akhir sebesar 0,7, sedangkan untuk matrik Eksternal Factors Analisis Summary (EFAS) yaitu faktor-faktor peluang dan ancaman skor akhirnya adalah 0,1. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa strategi berada di kuadran 1 atau SO (Strengh Opportunity) yang mendukung strategi agresif.
Strategi
menggunakan
ini
kekuatan
bisa
dilakukan
yang
dimiliki
dengan untuk
memanfaatkan peluang dengan seoptimal mungkin. Hasil
analisis
tersebut
digambarkan
dalam
matrik SWOT sebagai berikut :
70
Kuadran 3 (WO)
Kuadran 1 (SO) Strategi dengan menggunakan kekuatan untuk meraih peluang
Kuadran 4 (TW)
Kuadran 2 (ST)
Gambar 4.2 Matrik SWOT aspek Guru Berdasarkan gambar 4.2. diatas dapat dilihat bahwa pada aspek guru strategi yang digunakan adalah dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk meraih peluang sebesar-besarnya.
71
Tabel 4.13 Matrik SWOT Aspek Guru
Faktor
Kegiatan pelatihan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di SD Gugus Jayabaya.
Internal
Guru memanfaatkan pelatihan yang diselenggarakan pemerintah untuk bertanya tentang kesulitan-kesulitan dalam PBM.
Faktor
Peluang Terdapat pelatihan khusus untuk guru tentang pengembangan profesi.
Eksternal
Kekuatan Kualifikasi guru-guru Melakukan study lanjut di Gugus Jayabaya sudah S1. Tingkat kedisiplinan Mengikutsertakan guruguru yang tinggi. guru dalam pelatihan dan penataran Guru memiliki keuletan Peningkatan kreatifitas dalam membimbing guru dalam pembelajaran peserta didik, sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
72
Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilaksanakan pada aspek guru guna meningkatkan mutu pendidikan pada Gugus Jayabaya
Kecamatan
Gemawang
Kabupaten
Temanggung adalah : 1. Melakukan study lanjut . 2. Mengikutsertakan guru-guru dalam pelatihan dan penataran. 3. Peningkatan kreatifitas guru dalam pembelajaran. 4.2.1.3 Aspek Sarana dan Prasarana Hasil
analisis
dalam
matrik
Internal
Factors
Analisis Summary (IFAS) yaitu faktor-faktor kekuatan dan kelemahan didapat skor akhir -0,6, sedangkan untuk matrik Eksternal Factors Analisis Summary (EFAS)
yaitu
mendapatkan
faktor skor
akhir
peluang 0,1.
dan Hasil
ancaman analisis
ini
menunjukkan bahwa strategi berada di kuadran 3 yaitu WO
(Weaknes
Opportunity)
yaitu
memanfaatkan
peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki. Matrik SWOT berdasarkan hasil analisis tersebut digambarkan sebagai berikut :
73
Kuadran 3 (WO)
Kuadran 1 (SO)
memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan
Kuadran 2 (ST)
Kuadran 4 (WT)
Gambar 4.3 Matrik SWOT aspek sarana dan prasarana Berdasarkan gambar 4.3. menunjukan bahwa strategi
yang
tepat
untuk
mengembangkan
aspek
sarana dan prasarana adalah dengan meminimalkan kelemahan yang ada untuk menangkap peluang yang ada.
74
Tabel 4.13 Matrik SWOT Aspek Sarpras
Faktor
Guru tepat waktu datang ke sekolah
Internal
Letak SD yang jauh dapat ditempuh dengan mudah
Faktor
Peluang Banyak guru yang memiliki kendaraan pribadi
Eksternal
Kelemahan Akses jalan yang kurang Melakuakan kerja sama memadai. dengan pihak luar guna perbaikan jalan Belum ada upaya Melakukan perbaikan jalan perbaikan jalan. bersama warga sekitar Banyak siswa yang Berangkat lebih awal datang terlambat karena akses jalan yang kurang baik. Berdasarkan
analisis
SWOT
diatas,
maka
rencana strategis yang harus dilaksanakan pada aspek guru guna meningkatkan mutu pendidikan pada Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung adalah : 1. Melakuakan kerja sama dengan pihak luar guna perbaikan jalan. 2. Melakukan perbaikan jalan bersama warga sekitar. 3. Berangkat lebih awal 75
4.2.1.4 Aspek Perencanaan Hasil analisis dari aspek perencanaan dalam matrik Internal Factors Analisis Summary (IFAS) adalah faktor kekuatan dan kelemahan mendapatkan hasil skor akhir -,8, sedangkan matrik Eksternal Factors Analisis Summary (EFAS) aspek prencanaan
yaitu
faktor peluang dan ancaman mendapatkan skor akhir 0,2. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa strategi berada di
kuadran 3 WO (Weaknes Opportunity).
Dengan demikian dari matrik Internal Factors Analisis Summary
(IFAS)
dan
Esternal
Factors
Analisis
Summary (EFAS) menunjukkan bahwa strategi yang digunakan
dalah
mengatasi
kelemahan
dengan
mengunakan peluang yang ada. Hasil analisis tersebut digambarkan dalam matrik SWOT sebagai berikut :
76
Kuadran 3 (WO)
Kuadran 1 (SO)
memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan
Kuadran 3 (WT)
Kuadran 3 (ST)
Gambar 4.4 Matrik SWOT aspek perencanaan Berdasarkan
gambar
4.4
diatas
dapat
didiskripsikan bahwa pada aspek perencanaan strategi yang tepat digunakan adalah dengan meminimalkan kelemahan
yang
ada
di
Gugus
Jayabaya
untuk
menangkap peluang yang ada.
77
Tabel 4.14 Matrik SWOT Aspek Perencanaan
Faktor
Terdapat workshop yang meningkatkan mutu pendidikan di Gugus Jayabaya
Internal
Terdapat tim pembinaan dari kecamatan untuk program pengembangan guru
Faktor
Peluang Terdapat beberapa SD yang bersedia sebagai tempat untuk melakukan perencanaan program
Eksternal
Kelemahan Banyak guru yang sibuk sehingga rencana tidak berjalan dengan lancar Peningkatan professional guru terhambat teknologi
Kegiatan lain di luar pendidikan dilaksanakan setelah selesai jam kerja Melatih guru-guru agar menguasai teknologi terutama teknologi informasi dan komputer Menentukan waktu yang Menentukan waktu yang kurang efisien sehingga efisien agar tidak menggangu jam mengganggu jam pelajaran mengajar Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilaksanakan pada aspek guru guna meningkatkan mutu pendidikan pada Gugus 78
Jayabaya
Kecamatan
Gemawang
Kabupaten
pendidikan
dilaksanakan
Temanggung adalah : 1. Kegiatan
lain
di
luar
setelah selesai jam kerja 2. Melatih
guru-guru
agar
menguasai
teknologi
terutama teknologi informasi dan komputer 3. Menentukan
waktu
yang
efisien
agar
tidak
mengganggu jam pelajaran 4.2.1.5 Aspek Pendanaan Hasil dari aspek pendanaan dalam matrik Internal Factors
Analisis
Summary
(IFAS)
adalah
faktor
kekuatan dan kelemahan didapatkan skor akhir 1,2, lalu untuk matrik Eksternal Factors Analisis Summary (EFAS)
yaitu
mendapatkan
faktor skor
peluang
akhir
0,4.
dan Hasil
ancaman analisis
ini
menunjukkkan bahwa strategi berada pada kuadran 1 SO
(Strenght
mendukung menggunakan
Opportunity) strategi
yaitu
agresif
kekuatan
yang
strategi
yaitu dimiliki
yang dengan untuk
memanfaatkan peluang dengan optimal. Hasil analisis tersebut digambarkan dalam matrik SWOT sebagai berikut :
79
Kuadran 3 (WO)
Kuadran 1 (SO) Strategi dengan memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang
Kuadran 4 (WT)
Kuadran 2 (ST)
Gambar 4.5 Matrik SWOT aspek Pendanaan Berdasarkan
gambar
4.5
diatas
dapat
disimpulkan bahwa pada aspek pendanaan, strategi yang
tepat
digunakan
adalah
strategi
degan
memanfatkan seluruh kekuatan untuk memanfatkan peluang yang ada.
80
Tabel 4.13 Matrik SWOT Aspek Pendanaan
Faktor
dari
Penggalian dana dari KKG
Internal
Mendapatkan subsidi masing-masing SD
Faktor
Peluang Mendapatkan bantuan dari pemda temanggung
Eksternal
Kekuatan Pendanaan Memanfatkan dana dari dilaksanakan secara bantuan pemerintah se terperinci efisien mungkin Pendanaan selalu Manfatkan subsidi dari dilaporkan masing masing sekolah Tidak ada Dana yang didapat penyelewengan terhadap digunakan untuk dana yang ada mengembangkan Gugus Jayabaya Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis
yang
harus
dilaksanakan
pada
aspek
Pendanaan guna meningkatkan mutu pendidikan pada Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung adalah : 1. Memanfatkan
dana
dari
bantuan
pemerintah
seefisien mungkin. 81
2. Manfatkan subsidi dari masing masing sekolah 3. Dana
yang
didapat
digunakan
untuk
mengembangkan Gugus Jayabaya 4.2.2 Rencana
Strategis
Peningkatan
Mutu
Pendidikan 4.2.2.1 Rencana Strategis Aspek PBM Dari Summary
Internal
Factors
Analisis
Eksternal
Factors
Analisis
hasil
analisis
(IFAS)
dan
Summary (EFAS)
kepada aspek PBM (Proses Belajar
Mengajar) dapat dilihat hasil analisis yang menyatakan bahwa strategi berada pada kuadran WO (Weakneses Oportunity) yang mendukung strategi Turn Around dimana pada aspek ini menghadapi peluang yang besar tetapi di lain pihak juga menghadapi kelemahan. Strategi ini adalah meminimalkan masalah-masalh perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik (Robbin& Coulter,2009) Berdasarkan rencana
analisis
strategis
yang
SWOT harus
diatas, dilakukan
maka guna
meningkatkan mutu pendidikan aspek PBM adalah : 1. Rencana strategis pertama adalah Melatih para guru untuk
mengikuti
meningkatkan teknologi
diklat
atau
kompetensi
modern.
Workshop
dalam
Beberapa
guru
untuk
pemanfaatan tidak
bisa 82
menggunakan
teknologi
modern
dalam
PBM
berdampak terhadap proses PBM yang cenderung membosankan karena pembelajaran yang monoton dan proses belajar secara konfensional.. 2. Rencana
strategis
kedua
adalah
Meningkatkan
manajemen kelas secara outdor agar proses PBM lebih inovatif. Pembelajaran yang dilakuan secara indor
saja
cenderung
membuat
proses
PBM
cenderung membosankan karena siswa cenderung memperhatikan papan tulis tanpa bisa berinteraksi dengan
lingkungan
diluar
kelas.
Untuk
meningkatkan mutu pendidikan maka hal ini harus ditindak
lanjuti
dengan
lebih
meningkatkan
manajemen kelas secara outdor sesuai dengan kompetensi yang dimiliki contohnya saja kegiatan diluar dengan mengamati lingkungan di sekitas sekolah. 3. Rencana pelatihan
strategis
ketiga
terhadap
para
adalah guru
Melakukan
agar
mampu
menggunakan metode dan pembelajaran baru. Tidak adanya pelatihan guru selama ini diprediksi sebagai penyebab rendahnya hasil PBM. Oleh karena itu Metode
dan
pembelajaran
yang
baru
sangat
bermanfat bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran dikarenakan
metode
yang
berfariasi
dalam
pembelajaran membuat siswa tidak mudah merasa 83
bosan karena setiap hari selalu mendapatkan halhal yang baru dalam proses pembelajaran. 4.2.2.2 Rencana Strategis Aspek Guru Dari Summary
hasil
analisis
(IFAS)
Eksternal
dan
Summary (EFAS)
Internal
Factors
Analisis
Factors
Analisis
kepada aspek Guru dapat dilihat
hasil analisis yang menyatakan bahwa strategi berada pada
kuadran
mendukung strategi
(Strenght
SO
strategi
yang
agresif
Oportunity)
berupa
menggunakan
yang
menciptakan
kekuatan
untuk
memanfaatkan peluang yang ada. Berdasarkan rencana
analisis
strategis
yang
SWOT harus
diatas, dilakukan
maka guna
meningkatkan mutu pendidikan pada aspek Guru di Gugus Jayabaya adalah : 1. Melakukan study lanjut. Guru di Gugus Jayabaya yang kulifikasinya belum sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang
standar
kualifikasi
akademik
dan
diharapkan
melakukan
study
kompetensi
guru
lanjut
jenjang
ke
S1
guna
meningkatkan
kompetensi guru agar mutu pendidikan di Gugus Jayabaya lebih menigkat.
84
2. Mengikutsertakan guru-guru dalam pelatihan dan penataran. Masih adanya tenaga pengajar yang lemah
dalam
penguasaan
pembelajaran
adalah
salah satu masalah yang terjadi di Gugus Jayabaya Kecamatan
Gemawang
Kabupaten
Temanggung.
Dengan demikian sebagai langkah strategis dalam meningkatkan
mutu
pendidikan
yaitu
dengan
mengikutsertakan guru-guru dalam pelatihan dan penataran supaya para guru di Gugus Jayabaya agar kompetensi guru lebih meningkat. 3. Peningkatan kreatifitas guru dalam pembelajaran. Peningkatan kreatifitas guru perlu dilakukan agar para guru tidak hanya mengajar secara klasikal dan konfensional saja tetapi bisa memanfatkan metodemetode
pembelajaran
yang
baru
dan
sarana
prasarana yang dimiliki oleh sekolah. 4.2.2.3 Rencana Strategis untuk aspek Sarpras Dari Summary
hasil
analisis
(IFAS)
dan
Summary (EFAS)
Internal
Factors
Analisis
Eksternal
Factors
Analisis
pada aspek Sarpras dapat dilihat
hasil analisis yang menyatakan bahwa strategi berada pada
kuadran
WO
(Weakneses
Oportunity)
yang
mendukung strategi Turn Around dimana pada aspek ini menghadapi peluang yang besar tetapi di lain pihak juga
menghadapi
kelemahan.
Strategi
ini
adalah 85
meminimalkan masalah-masalh perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik (Robbin& Coulter,2009) Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis pada aspek sarana dan prasarana yang harus dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan di Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung adalah : 1. Melakuakan kerja sama dengan pihak luar guna perbaikan jalan. Rata-rata akses jalan di Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang jalanya kurang memadai masih berupa tatanan batu batu kecil sehingga akses jalan masih sulit jadi agar akses jalan memadai dilakuakan kerjasama dengan pihak luar misalnya saja membuat proposal pembangunan 2. Melakukan perbaikan jalan bersama warga sekitar. Akses jalan di lingkungan Gugus Jayabaya belum dikatakan layak karena lokasi yg letaknya di desa maka perlu dilakukan perbaikan melalui swadaya dari masyarakat sekitar agar jalan yg rusak bisa diperbaiki agar akses ke sekolah lebih mudah 3. Berangkat lebih awal. Letak SD di lingkungan Gugus Jayabaya sangat jauh dari kota sehingga angkutan umum masih jarang, jadi agar tidak terlambat sebaiknya
guru
berangkat
lebih
awal
atau 86
menggunakan kendaraan pribadi agar bisa sampai di sekolah tepat waktu. 4.2.2.4 Rencana
Strategis
untuk
aspek
Perencanaan Dari hasil analisis IFAS (Internal Factors Analisis Summary)
dan
EFAS
(Eksternal
Factors
Analisis
Summary)
kepada aspek Perencanaan dapat dilihat
hasil analisis yang menyatakan bahwa strategi berada pada
kuadran
WO
(Weakneses
Oportunity)
yang
mendukung strategi Turn Around dimana pada aspek ini menghadapi peluang yang besar tetapi di lain pihak juga
menghadapi
kelemahan.
Strategi
ini
adalah
meminimalkan masalah-masalh perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik (Robbin& Coulter,2009) Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan pada aspek perencanaan adalah : 1. Kegiatan
lain
di
luar
pendidikan
dilaksanakan
setelah selesai jam kerja. Melakukan kegiatan diluar pendidikan sebaiknya kerja selesai agar
dilaksanakan setelah jam
kegiatan yang sudah terencana
misalnya KKG, KKS agar bisa terlaksana dengan sebaik mungkin tanpa ada anggota yang ijin. 87
2. Melatih
guru-guru
agar
menguasai
teknologi
terutama teknologi informasi dan komputer. Gugus Jayabaya salah satu ancaman yang berpengaruh adalah guru-guru yang sudah senior enggan untuk belajar teknologi Informasi dan komputer mereka bisanya menyerahkannya ke pada guru yang masih muda dengan berbagai macam alasan. Maka strategi yang
digunakan
adalah
ketua
gugus
harus
membimbing dan melakuakan pelatiha kepada para guru untuk menguasai teknolohi informasi dan komputer karena sekarang ini rata-rata pengiriman data sudah online misalnya saja data padamu negeri, biosistem, simbada, dan lain sebagainya. 3. Menentukan mengganggu
waktu jam
yang
pelajaran.
efisien Rapat
agar
tidak
yang
akan
dilaksanakan sebaiknya menentukan waktu yang efisien
agar
tidak
menggangu
proses
belajar
mengajar misalnya saja dilaksanakan setelah jam pelajaran selesai dan menentukan hari yang tepat misalnya saja dilaksanakan pada hari sabtu. 4.2.2.5 Rencana Strategis untuk aspek Pendanaan Dari hasil analisis IFAS (Internal Factors Analisis Summary)
dan
EFAS
(Eksternal
Factors
Analisis
Summary kepada aspek Pendanaan dapat dilihat hasil analisis yang menyatakan bahwa strategi berada pada 88
kuadran SO (Strenght Oportunity) yang mendukung strategi yaitu dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang dengan optimal. Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan aspek Pendanaan adalah : 1. Memanfatkan seefisien
dana
dari
mungkin.
Kabupaten
bantuan
Bantuan
Temanggung
dari
pemerintah pemerintah
dilakukan
seefisien
mungkin misalnya saja untuk pembuatan proposal administrasi dan pelatihan 2. Manfatkan subsidi dari masing-masing sekolah. Subsidi
dari
tiap
sekolah
dimanfatakan
untuk
pelatihan komputer karena sekarang ini rata rata aplikasi di sekolah dasar misalnya saja data siswa dan
data
guru
harus
dikirim
online
maka
strateginya yaitu dengan mengunakan uang subsidi dari
masing
masing
sekolah
untuk
pelatihan
komputer dan workshop 3. Dana
yang
didapat
digunakan
untuk
mengembangkan Gugus Jayabaya . dana yang terkumpul
digunakan
untuk
mengembangkan
Gugus Jayabaya supaya tidak tertinggal dengan gugus lain misalnya saja pengembangan kompetensi, teknologi informasi dan komputer 89
90