BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Fisis 4.1.1 Kadar air Rata-rata nilai kadar air (KA) kayu surian kondisi kering udara pada masing-masing bagian batang (pangkal, tengah dan ujung) disajikan pada Tabel 1. Hasil lengkap perhitungan disajikan pada Lampiran 1. Tabel 1 Rata-rata KA kayu surian pada masing-masing bagian batang Ulangan 1 2 3 4 5 6 Rata-rata
Pangkal 15,85 16,67 15,20 15,25 13,48 13,22 14,94
Tengah 12,52 13,06 13,49 13,22 12,18 11,70 12,69
Ujung 16,07 17,66 16,88 17,31 13,50 16,78 16,37
Dari Tabel 1 diketahui bahwa KA tertinggi terdapat di bagian ujung batang (16,37%), kemudian diikuti KA di bagian pangkal (14,94%), dan yang terendah pada bagian tengah batang (12,69%). Secara umum rata-rata KA kayu surian kondisi kering udara adalah 14,85%. Nilai ini masuk dalam selang nilai KA kering udara atau KA keseimbangan untuk wilayah Bogor dan sekitarnya (1418%). Hasil penelitian ini lebih rendah dengan Darwo (1994) untuk kayu borneo (16,85%), Risnasari (2008) untuk kayu sengon (16,30%) dan Muslim (2011) untuk kayu mangium (15,17%). Hasil analisis sidik ragam atau ANOVA (Tabel 2) menunjukkan bahwa bagian batang sangat berpengaruh terhadap nilai KA kayu. Bagian tengah batang menghasilkan nilai KA yang terendah, sedangkan bagian ujung menghasilkan KA yang tertinggi. Tabel 2 Analisis sidik ragam KA per masing-masing bagian batang Sumber Keragaman Bagian Batang Kesalahan Total Terkoreksi
Jumlah Kuadrat Nilai Tengah 41,130 22,704 63,834
Derajat Bebas 2 15 17
Kuadrat Tengah 20,565 1,514
F Hitung 13,587
Sig. 0,000
13 Perbedaan nilai KA pada masing-masing bagian batang sebagaimana di atas selain disebabkan oleh perbedaan kondisi lingkungan tempat tumbuh dan asal (heredity) pohon juga dipengaruhi oleh proporsi kayu juvenil yang ada. Bagian ujung batang selain didominasi oleh sel-sel yang berdinding tipis dengan diameter lumen yang lebih besar, juga merupakan bagian yang masih hidup sehingga lebih banyak mengandung air. Selain itu abnormalitas pada pertumbuhan pohon seperti adanya kayu tarik dan kayu tekan juga akan mempengaruhi nilai KA kayu (Tsoumis 1991). 4.1.2 Berat jenis (BJ) Rata-rata BJ kayu surian pada masing-masing bagian batang (pangkal, tengah dan ujung) disajikan pada Tabel 3. Hasil lengkap perhitungan disajikan pada Lampiran 1. Tabel 3 Rata-rata BJ kayu surian pada masing-masing bagian batang Ulangan 1 2 3 4 5 6 Rata-rata
Pangkal 0,54 0,52 0,49 0,46 0,46 0,47 0,49
Tengah 0,55 0,60 0,57 0,53 0,54 0,53 0,55
Ujung 0,51 0,52 0,55 0,53 0,60 0,41 0,52
Dari Tabel 3 diketahui bahwa BJ tertinggi terdapat di bagian tengah batang (0,55), kemudian diikuti oleh BJ di bagian ujung (0,52), dan yang terendah pada bagian pangkal batang (0,49). Hasil analisis sidik ragam atau ANOVA (Tabel 4) menunjukkan bahwa bagian batang tidak mempengaruhi nilai BJ kayu. Dengan demikian, meskipun nilai BJ kayu bervariasi, secara umum BJ kayu surian di bagian pangkal setara dengan yang di bagian tengah maupun yang di bagian ujung batang. Secara umum rata-rata BJ kayu surian yang diteliti adalah sebesar 0,52. Dengan nilai BJ kayu yang demikian, kayu surian masuk dalam Kelas Kuat III. Menurut Yap (1997), kayu-kayu dengan selang nilai BJ kayu 0,40-0,60 masuk dalam Kelas Kuat III.
14 Tabel 4 Analisis sidik ragam BJ kayu per masing-masing bagian batang Sumber Keragaman Bagian Batang Kesalahan Total Terkoreksi
Jumlah Kuadrat Nilai Tengah 0,012 0,029 0,041
Derajat Bebas 2 15 17
Kuadrat Tengah 0,006 0,002
F Hitung
Sig.
3,122
0,074
BJ kayu surian hasil penelitian ini meski lebih besar dari Martawijaya et al. (2005b) tetap masuk dalam selang yang mereka hasilkan. Menurut Martawijaya et al. (2005b), BJ kayu surian berkisar 0,27-0,67, dengan rata-rata sebesar 0,39. Menurut Pandit dan Kurniawan (2008), BJ kayu dari jenis yang sama bisa saja bervariasi karena dipengaruhi oleh umur pohon, tempat tumbuh, dan kecepatan pertumbuhan pohon. Dibandingkan dengan Martawijaya et al. (2005a), BJ kayu surian yang diteliti juga lebih rendah dari BJ kayu jati (0,67). 4.1.3 Kerapatan Rata-rata kerapatan kayu surian pada bagian pangkal, tengah dan ujung batang disajikan pada Tabel 5. Hasil lengkap perhitungan disajikan pada Lampiran 1. Dari Tabel 5 diketahui bahwa kerapatan kayu tertinggi terdapat di bagian tengah batang (0,64 g/cm3), kemudian diikuti oleh kerapatan kayu di bagian pangkal (0,61 g/cm3), dan yang terendah pada bagian ujung batang (0,57 g/cm3). Tabel 5 Rata-rata kerapatan kayu surian (g/cm3) pada masing-masing bagian batang Ulangan 1 2 3 4 5 6 Rata-rata
Pangkal 0,56 0,57 0,65 0,59 0,64 0,68 0,61
Tengah 0,62 0,67 0,64 0,60 0,69 0,61 0,64
Ujung 0,55 0,60 0,60 0,62 0,53 0,54 0,57
Kerapatan kayu surian hasil penelitian ini relatif sama dengan kerapatan kayu mahoni dan atau kayu mangium, tetapi lebih besar dibandingkan dengan kerapatan kayu sengon. Kerapatan kayu mahoni dan kayu mangium masingmasing sebesar 0,57 g/cm3 (Wahyuni 2006) dan 0,61 g/cm3 (Subiyanto 2006), sedangkan kerapatan kayu sengon adalah 0,36 g/cm3 (Amin 2006).
15 Hasil analisis sidik ragam atau ANOVA (Tabel6) menunjukkan bahwa bagian batang berpengaruh nyata terhadap nilai kerapatan kayu. Tabel 6 Analisis sidik ragam kerapatan kayu surian per masing-masing bagian batang Sumber Keragaman Bagian Batang Kesalahan Total Terkoreksi
Jumlah Kuadrat Nilai Tengah 0,013 0,025 0,038
Derajat Bebas 2 15 17
Kuadrat Tengah 0,007 0,002
F Hitung 3,877
Sig. 0,044
Kerapatan kayu yang terdapat di bagian tengah batang merupakan nilai yang tertinggi, sedangkan yang di bagian ujung adalah yang terendah. Menurut Bowyer et al. (2003), bagian ujung batang merupakan bagian dengan porsi kayu juvenil terbesar dan porsi kayu dewasa terkecil. Sel-sel penyusunnya didominasi oleh sel dengan dinding yang tipis dan rongga sel yang lebih lebar. Inilah sebabnya mengapa kerapatan kayu di bagian ujung batang selalu lebih kecil dibandingkan dengan bagian batang yang lain. Tingginya nilai kerapatan kayu di bagian tengah batang dibandingkan dengan yang di pangkal batang mengikuti Sanio, dimana dinding sel cenderung bertambah tebal dari pangkal ke suatu titik dan kemudian terus berkurang ke arah ujung batang. Semakin tebal dinding sel, maka kerapatan akan semakin meningkat. 4.2 Sifat Mekanis 4.2.1 MOE Rata-rata MOE kayu surian pada masing-masing bagian batang (pangkal, tengah dan ujung) disajikan pada Tabel 7. Hasil lengkap perhitungan disajikan pada Lampiran 2. Tabel 7 Rata-rata MOE kayu surian (kg/cm2) pada masing-masing bagian batang Ulangan 1 2 3 4 5 6 Rata-rata
Pangkal 237406,10 193185,20 236755,00 183905,00 113763,60 169074,70 189014,93
Tengah 257419,70 218214,00 210942,30 258876,60 219109,30 191815,90 226062,97
Ujung 202887,60 210895,20 154105,00 222991,00 187147,10 191823,70 194974,93
16 Dari Tabel 7 diketahui bahwa MOE tertinggi terdapat di bagian tengah batang (226.062,97 kg/cm2), kemudian diikuti oleh MOE di bagian ujung (194.974,93 kg/cm2) dan bagian pangkal batang (189.014,93 kg/cm2). Hasil analisis sidik ragam atau ANOVA (Tabel 8) menunjukkan bahwa bagian batang tidak berpengaruh terhadap nilai MOE. Dengan demikian, meskipun nilainya bervariasi, secara umum MOE kayu surian di bagian pangkal setara dengan MOE yang di bagian tengah maupun dengan yang di bagian ujung batang. Secara umum rata-rata MOE kayu surian yang diteliti adalah sebesar 203.091,10 kg/cm2. Tabel 8 Analisis sidik ragam MOE kayu surian per masing-masing bagian batang Sumber Keragaman Bagian Batang Kesalahan Total Terkoreksi
Jumlah Kuadrat Nilai Tengah 4749088380,805 17138654617,580 21887742998,385
Derajat Kuadrat Bebas Tengah 2 2374544190,402 15 1142576974,505 17
F Hitung 2,078
Sig. 0,160
Nilai MOE kayu surian hasil penelitian ini lebih besar dari hasil penelitian Martawijaya et al. (2005a) maupun Abdurachman dan Hadjib (2009). Menurut Martawijaya et al. (2005a), MOE kayu jati adalah 127.700 kg/cm2, sedangkan menurut Abdurachman dan Hadjib (2009), MOE kayu suren (T. sureni) yang masih satu genus dengan surian hanya 56.922,77 kg/cm2. Perbedaan ini dapat dimaklumi karena dalam jenis kayu yang sama pun dapat terjadi perbedaan sifat fisis dan sifat mekanis kayu (Bowyer et al. 2003). 4.2.2 MOR Rata-rata MOR kayu surian pada masing-masing bagian batang disajikan pada Tabel 9. Hasil lengkap perhitungan disajikan pada Lampiran 2. Tabel 9 Rata-rata MOR kayu surian (kg/cm2) pada masing-masing bagian batang Ulangan 1 2 3 4 5 6 Rata-rata
Pangkal 767,08 733,64 764,82 620,51 802,00 643,68 721,95
Tengah 711,10 622,02 778,38 713,67 805,96 699,61 721,79
Ujung 584,99 711,14 663,84 697,60 491,31 682,42 638,55
Dari Tabel 9 diketahui bahwa MOR tertinggi terdapat di bagian pangkal batang (721,95 kg/cm2) yang relatif sama dengan MOR yang di bagian tengah
17 (721,79 kg/cm2) dan yang terendah adalah MOR di bagian ujung batang (638,55 kg/cm2). Hasil analisis sidik ragam atau ANOVA (Tabel 10) menunjukkan bahwa bagian batang juga tidak berpengaruh terhadap nilai MOR. Dengan demikian, maka secara umum MOR kayu yang di bagian pangkal setara dengan yang di bagian tengah maupun dengan yang di bagian ujung batang. Rata-rata MOR kayu surian yang diteliti adalah sebesar 694,10 kg/cm2. Berdasarkan PKKI (1961), dengan nilai MOR yang demikian maka kayu surian yang diteliti masuk dalam Kelas Kuat III Tabel 10 Analisis sidik ragam MOR kayu surian per masing-masing bagian batang Sumber Keragaman Bagian Batang Kesalahan Total Terkoreksi
Jumlah Kuadrat Nilai Tengah 27770,638 83617,374 111388,012
Derajat Bebas 2 15 17
Kuadrat Tengah 13885,319 5574,492
F Hitung 2,491
Sig. 0,116
Jika dibandingkan dengan MOR kayu jati menurut Martawijaya et al. (2005a), MOR hasil penelitian ini ternyata lebih kecil. MOR kayu jati 1.031 kg/cm2 (Martawijaya et al. 2005a). Sebaliknya dibandingkan dengan hasil penelitian Abdurachman dan Hadjib (2009), hasil penelitian ini ternyata lebih besar. MOR rata-rata kayu suren menurut Abdurachman dan Hadjib (2009) adalah 484,82 kg/cm2. 4.2.3 Keteguhan tekan sejajar serat (σtk//) Rata-rata σtk// kayu surian pada masing-masing bagian batang disajikan pada Tabel 11. Hasil lengkap perhitungan disajikan pada Lampiran 3. Dari Tabel 11 diketahui bahwa σtk// tertinggi terdapat di bagian ujung batang (377,15 kg/cm2), kemudian diikuti oleh yang di bagian tengah (370,39 kg/cm2) dan yang terendah adalah yang di bagian pangkal batang (359,30 kg/cm2). Tabel 11 Rata-rata σtk// kayu surian (kg/cm2) pada masing-masing bagian batang Ulangan 1 2 3 4 5 6 Rata-rata
Pangkal 353,31 339,74 387,69 364,34 342,26 368,46 359,30
Tengah 376,09 360,13 408,67 401,45 371,70 304,28 370,39
Ujung 353,63 403,30 344,06 365,04 404,34 392,51 377,15
18 Meskipun demikian, hasil analisis sidik ragam atau ANOVA (Tabel 12) menunjukkan bahwa bagian batang juga tidak berpengaruh terhadap nilai σtk//. Oleh karena itu σtk// yang di bagian pangkal secara umum setara dengan yang di bagian tengah maupun dengan yang di bagian ujung batang. Rata-rata σtk// kayu surian yang diteliti adalah sebesar 368,94 kg/cm2. Tabel 12 Analisis sidik ragam σtk// kayu surian per masing-masing bagian batang Sumber Keragaman Bagian Batang Kesalahan Total Terkoreksi
Jumlah Kuadrat Nilai Tengah 974,437 12018,566 12993,003
Derajat Bebas 2 15 17
Kuadrat Tengah 487,219 801,238
F Hitung 0,608
Sig. 0,557
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa σtk// kayu surian di bagian pangkal adalah yang paling rendah dibandingkan dengan yang di bagian tengah maupun ujung. Hal ini terkait dengan nilai BJ kayunya. Dengan BJ kayu yang paling rendah, maka nilai σtk// nya pun akan semakin rendah. Jika dibandingkan dengan kayu jati, σtk// kayu surian hasil penelitian ini juga lebih kecil. σtk// surian sebesar 368,94 kg/cm2, sedangkan σtk// kayu jati 550 kg/cm2 (Martawijaya et al. 2005a). Dengan rata-rata nilai σtk// sebesar 368,94 kg/cm2, maka kayu surian yang diteliti berdasarkan PKKI (1961) masuk dalam Kelas Kuat III. 4.2.4 Kekerasan sisi Rata-rata kekerasan sisi tangensial kayu surian pada masing-masing bagian batang disajikan pada Tabel 13. Hasil lengkap perhitungan disajikan pada Lampiran 4. Dari Tabel 13 diketahui bahwa kekerasan sisi tangensial tertinggi terdapat di bagian tengah batang (535,67 kg/cm2) yang sebanding dengan kekerasan sisi di bagian pangkal (535,33 kg/cm2), sedangkan yang terendah adalah yang di bagian ujung batang (486,17 kg/cm2). Tabel 13 Rata-rata kekerasan sisi tangensial (kg/cm2) pada masing-masing bagian batang Ulangan 1 2 3 4 5 6 Rata-rata
Pangkal 486,00 550,00 508,00 528,00 610,00 530,00 535,33
Tengah 566,00 464,00 618,00 534,00 498,00 534,00 535,67
Ujung 456,00 522,00 490,00 388,00 565,00 496,00 486,17
19 Hasil analisis sidik ragam atau ANOVA (Tabel 14) menunjukkan bahwa bagian batang tidak berpengaruh terhadap nilai kekerasan sisi tangensial. Dengan demikian, maka kekerasan sisi tangensial kayu di bagian pangkal secara umum sama dengan kekerasan sisi tangensial di bagian tengah maupun yang di bagian ujung batang. Rata-rata nilai kekerasan sisi tangensial kayu surian yang diteliti adalah sebesar 519,05 kg/cm2. Tabel 14 Analisis sidik ragam kekerasan sisi tangensial kayu surian per masingmasing bagian batang Sumber Keragaman Bagian Batang Kesalahan Total Terkoreksi
Jumlah Kuadrat Nilai Tengah 9735,444 41469,500 51204,944
Derajat Bebas 2 15 17
Kuadrat Tengah 4867,722 2764,633
F Hitung 1,761
Sig. 0,206
Rata-rata kekerasan sisi radial pada masing-masing bagian batang (pangkal, tengah dan ujung) disajikan pada Tabel 15. Hasil lengkap perhitungan disajikan pada Lampiran 4. Dari Tabel 15 diketahui bahwa kekerasan sisi radial tertinggi terdapat di bagian tengah batang (518 kg/cm2), kemudian diikuti oleh yang di bagian pangkal (430 kg/cm2) dan yang terendah adalah yang di bagian ujung batang (400 kg/cm2). Tabel 15 Rata-rata kekerasan sisi radial (kg/cm2) pada masing-masing bagian batang Ulangan 1 2 3 4 5 6 Rata-rata
Pangkal 430,00 500,00 447,00 514,00 538,00 450,00 430,00
Tengah 518,00 424,00 510,00 410,00 417,00 440,00 518,00
Ujung 400,00 447,00 432,00 381,00 458,00 475,00 400,00
Hasil analisis sidik ragam atau ANOVA (Tabel 16) menunjukkan bahwa bagian batang juga tidak berpengaruh terhadap nilai kekerasan radial. Dengan demikian, maka kekerasan sisi radial kayu di bagian pangkal secara umum sama dengan yang di bagian tengah maupun yang di bagian ujung batang. Rata-rata kekerasan sisi radial kayu surian yang diteliti adalah sebesar 432,16 kg/cm2.
20 Tabel 16 Analisis sidik ragam kekerasan sisi radial kayu surian per masingmasing bagian batang Sumber Keragaman Bagian Batang Kesalahan Total Terkoreksi
Jumlah Kuadrat Nilai Tengah 6848,444 27412,500 34260,944
Derajat Bebas 2 15 17
Kuadrat Tengah 3424,222 1827,500
F Hitung 1,874
Sig. 0,188
Jika dibandingkan dengan kayu jati hasil penelitian Martawijaya et al. (2005a), kekerasan kayu surian hasil penelitian ini secara umum ternyata sedikit lebih besar (432,16 kg/cm2 berbanding 428 kg/cm2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai MOE kayu surian yang diteliti lebih tinggi dibandingkan nilai MOE kayu jati. Kekerasan sisi kayu surian yang diteliti relatif sama dengan kekerasan sisi kayu jati. Dengan demikian, maka secara umum kayu surian yang diteliti dapat menggantikan sebagian peran kayu jati. 4.3 Hubungan BJ Kayu dengan Sifat Mekanis Regresi antara BJ kayu dengan MOE, MOR, keteguhan tekan sejajar serat dan dengan kekerasan sisi tidak dapat digambarkan mengingat antara BJ kayu dengan masing-masing sifat mekanis yang diteliti tidak memiliki hubungan yang nyata (Lampiran 7 serta Lampiran 10 s/d 13).