BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab 4 ini akan dipaparkan mengenai gambaran demografis responden, gambaran
tingkat self-esteem dan faktor yang mempengaruhi
konformitas, hasil utama penelitian dan analisa tambahan serta kesimpulan dari analisa tambahan.
4.1 Profil Responden Subjek dalam penelitian ini berjumlah 120 orang responden, mereka adalah anggota mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Bina Nusantara. Berikut adalah tabel rangkuman karakteristik responden. 4.1.1 Profil Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.1. gambaran usia responden Rentang Usia Valid
Frekuansi
Persen
17-18
31
25.8
18-20
39
32.5
21-22
48
40.0
23-24
2
1.7
120
100.0
Total
Pengelompokan usia responden dalam penelitian ini didasarkan pada usia mahasiswa dalam setiap angkatan perkuliahan. Dari tabel 4.1. dapat diketahui bahwa jumlah responden yang berada pada tahap awal seorang menjadi mahasiswa dengan batasan usia 17-18 tahun adalah sebanyak 31 orang atau sejumlah 25,8% serta responden usia 18-20 tahun sebanyak 39 orang atau sejumlah 32,5%. Kemudian responden 31
32 yang berada pada tahap berikutnya dimana seseorang telah berada dalam lingkungan perkuliahan dengan rentang usia 21-22 adalah sebanyak 48 orang atau sejumlah 40%, dan responden dengan usia 2324 tahun sebanyak 2 orang atau 1,7%. Berdasarkan tahapan usia tersebut Hurlock (dalam Henry & Ulijaszek, 1996) membagi batasan usianya kedalam rentang usia remaja akhir yaitu 17 sampai 21 tahun serta dewasa awal yaitu 20 sampai dengan 40 tahun. Dimana ciri perkembangan remaja mengenai hal tersebut ialah tengah mengalami periode transisi yang tumpang tindih antara masa kanak-kanak, menuju remaja dan tumbuh dewasa, senantiasa mengalami ketidakstabilan kedaan perasaan dan emosi. Seperti saat sedang dalam keadaan bekerja, mereka tiba-tiba menjadi bersemangat sekali namun bisa juga kelihatan lesu, dalam hal sikap dan moralnya, terutama tingkat persentasi yang paling tinggi yaitu menjelang akhir remaja awal (15-17 tahun) sampai dengan usia dewasa awal 20 tahun keatas. 4.1.2 Profil Responden Berdasarkan Tahun Kuliah Tabel 4.2. Gambaran tahun kuliah responden
Tahun kuliah Valid
Frequency
Percent
Pertama
31
25,5
Ke dua
25
20,8
ke tiga
27
22.5
Ke empat
37
30.8
120
100.0
Total
Pengelompokan
responden
berdasarkan
tahun
perkuliahan
didasarkan pada lamanya responden dalam mengikuti perkuliahan di
33 Universitas Bina Nusantara, terhitung selama tahun pertama, kedua, ketiga, hingga keempat. Dari tabel 4.2. diketahui bahwa jumlah responden yang sedang menempuh tahun pertama kuliah sebanyak 31 orang atau sebesar 25,5% , jumlah responden yang sedang menempuh tahun kedua kuliah sebanyak 25 orang atau sebesar 20,8% , jumlah responden yang sedang menempuh tahun ketiga kuliah sebanyak 27 orang atau sebesar 22,5% , serta yang terakhir adalah responden yang sedang menempuh tahun keempat kuliah sebanyak 37 orang atau sebesar 30,8%. Diketahui bahwa jumlah terbesar responden dalam penelitian ini adalah yang tengah menempuh tahun keempat kuliah.
4.1.3 Profil Responden Berdasarkan Tempat Tinggal Tabel 4.3. Gambaran tempat tinggal responden
Tempat tinggal Valid
Frequency
Percent
orang tua
80
66.7
Kerabat saudara
11
14.4
tempat kos
29
18.9
120
100.0
Total
Pengelompokan responden berdasarkan tempat tinggal memberi peerhatian besar bagi peneliti dalam memperoleh infomasi mengenai tempat
tinggal
responden
terkait
bagaimana
responden
dapat
memberikan perhatian mengenai ketertarikannya dalam meluangkan waktu dalam mengikuti beberapa perkumpulan organisasi, apalagi jika mengingat lokasi tempat tinggal masing-masing responden terbilang memiliki jarak yang jauh dengan Universitas Bina Nusantara. Dari tabel
34 4.3. diketahui bahwa jumlah responden yang tinggal bersama dengan orang tua sebanyak 80 orang atau sebesar 66,7%, jumlah responden yang tinggal bersama dengan kerabat saudara sebanyak 11 orang atau sebesar 14,4%, sementara jumlah responden yang di tempat kos sebanyak 29 orang atau sebesar 18,9%. Diketahui bahwa jumlah terbanyak responden dalam penelitian ini adalah yang tinggal bersama dengan orang tuanya. 4.1.4 Profil Responden Berdasarkan Jabatan Organisasi Tabel 4.4. Gambaran jabatan Organisasi responden
Jabatan di organisasi
Frequency
Anggota organisasi
Percent
82
68.3
Ketua organisasi
1
.8
Sekretaris
1
.8
Seksi divisi
13
10.8
Staff divisi
22
18.3
1
.8
120
100.0
Wakil organisasi Total
Pengelompokan
responden
berdasarkan
jabatan
organisasi
seperti yang terdapat pada tabel 4.4. diketahui bahwa jumlah responden yang menjabat sebagai anggota organisasi sebanyak 82 orang atau sebesar 68,3% ,responden yang menjabat sebagai ketua organisasi sebanyak seorang, responden yang menjabat sebagai wakil organisasi sebanyak seorang, begitu juga responden yang menjabat sebagai sekretaris yaitu seorang, sementara jumlah responden yang menjabat sebagai seksi divisi sebanyak 13 orang atau sebesar 10,8%, serta
35 responden yang menjabat sebagai staff divisi sebanyak 22 orang atau 18,3%. Diketahui bahwa jumlah terbanyak responden dalam penelitian ini adalah yang menjabat sebagai anggota organisasi. 4.1.5 Profil Responden Berdasarkan Masa Jabatan Tabel 4.5. Gambaran masa jabatan responden
masa jabatan
Frequency
Valid 0-1 tahun 2 tahun Total
Percent 98
81.7
22
18.3
120
100.0
Pengelompokan responden berdasarkan masa jabatan organisasi seperti yang terdapat pada tabel 4.5. diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki masa jabatan dalam organisasi selama 0-1 tahun sebanyak 98 orang atau sebesar 81,7% , responden yang memiliki masa jabatan selama 2 tahun sebanyak 22 orang atau sebesar 18,3%. Diketahui bahwa jumlah terbanyak responden dalam penelitian ini adalah yang memiliki masa jabat sebagai anggota organisasi. 4.1.6 Profil Responden Berdasarkan Alasan Mengikuti Organisasi Tabel 4.6. Gambaran alasan mengikuti organisasi responden
Alasan Organisasi Valid menambah teman Mendapat pengalaman organisasi mengisi waktu Total
Frequency
Percent 32
26.7
62
51.7
26
21.7
120
100.0
36 Pengelompokan
responden
berdasarkan
alasan
mengikuti
organisasi seperti yang terdapat pada tabel 4.5. diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki alasan berorganisasi dengan tujuan untuk menambah teman yaitu sebanyak 32 orang atau sebesar 26,7%, responden yang memiliki alasan mengikuti organisasi karena agar dapat pengalaman organisasi yaitu sebanyak 62 orang atau sebesar 51,7%, sementara responden yang memiliki alasan mengikuti organisasi dengan tujuan untuk mengisi waktu luang adalah sebanyak 26 orang atau sebesar 21,7%. Diketahui bahwa jumlah terbanyak responden dalam penelitian ini adalah yang memiliki memiliki alasan mengikuti organisasi karena alasan untuk menambah pengalaman organisasi. 4.2 Hasil Pengambilan Data Statistik Uji normalitas terhadap kedua variabel penelitian (self-esteem dan konformitas) menunjukkan bahwa sebaran data tidak normal. Hal ini diperlihatkan oleh hasil uji Kolmogorov-Smirnov maupun Shapiro-wilk yang memberikan hasil p < 0.05 pada dua variabel tersebut. Oleh karena asumsi normalitas tidak terpenuhi, maka uji korelasi antar variabel tidak dapat menggunakan uji korelasi Pearson, melainkan menggunakan uji non-parametrik, yakni uji korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi yang sangat signifikan antara self-esteem dengan konformitas (ρ = +0.354, p < 0.01). Artinya bahwa semakin tinggi self-esteem maka semakin tinggi pula konformitas mahasiswa yang
pernah
mengikuti
organisasi.
Koefisien
korelasi
sebesar
0.365
menunjukkan adanya hubungan yang cukup lemah. Dengan demikian, hipotesis nol yang menyatakan tidak adanya korelasi, ditolak.
37 Tabel 4.7. Uji normalitas kedua variabel Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov Statistic
Df
a
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
Df
Sig.
Self-esteem
.125
120
.000
.963
120
.002
Konformitas
.132
120
.000
.963
120
.002
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 4.8. Hasil perhitungan nonparametric correlations (Spearman) Correlations Spearman's rho
Self_Esteem
Self_Esteem
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
1.000
**
.365
.
.000
120
120
.365**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
120
120
N
Konformitas
Konformitas
Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
38 4.2.1 Uji Hipotesis Berdasarkan hasil uji hipotesis yang peneliti lakukan untuk menjawab fenomena mengenai hubungan antara self-esteem dengan konformitas mahasiswa Psikologi yang pernah mengikuti organisasi maka hipotesis yang dimili oleh peneliti adalah sebagai berikut : • Ho =
tidak ada hubungan atau korelasi antara selfesteem
dengan
konformitas
mahasiswa
Psikologi yang pernah mengikuti organisasi. • Ha
=
terdapat hubungan atau korelasi antara selfesteem
dengan
konformitas
mahasiswa
Psikologi yang pernah mengikuti organisasi.
4.2.1.1 Hasil Hubungan Self-Esteem Dan Konformitas Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil korelasi antara self-esteem dengan konformitas pada anggota himpunan mahasiswa Psikologi Universitas Bina Nusantara. Uji korelasi penelitian ini menggunakan teknik analisa menurut Spearman Correlation untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi yang sangat signifikan antara self-esteem dengan konformitas (ρ = +0.354, p < 0.01). Artinya bahwa semakin tinggi konformitas maka semakin tinggi self-esteem
pada
mahasiswa
Psikologi
yang
pernah
ikut
organisasi. Koefisien korelasi sebesar 0.365 menunjukkan adanya hubungan yang cukup lemah.
39 4.3 Kategorisasi Berdasarkan Deskriptif Statistik Berdasarkan kategorisasi mengenai hubunganan kedua variabel yang diteliti antara self-esteem dengan konformitas pada mahasiswa psikologi yang pernah ikut organisasi. Saat dihitung menggunakan perhitungan statistik menggunakan metode statistik deskriptif didapatkan hasil bahwa nilai rata-rata atau mean untuk kedua variabel tersebut berbeda, dimana nilai mean dari variabel terikat self esteem bernilai 26,3 dengan standar deviasi senilai 2,625. Sementara nilai mean untuk variabel konformitas sebagai variabel bebas bernilai 38,8 dengan standar deviasi sebesar 2,514.
Tabel 4.9 Statistik deskriptif variabel self-esteem Descriptive Statistics N
Minimum
self_esteem
120
Valid N (listwise)
120
Maximum
20.00
31.00
Mean
Std. Deviation
26.2750
2.62490
Tabel 4.10 Statistik deskriptif variabel konformitas Descriptive Statistics N
Minimum
Konformitas
120
Valid N (listwise)
120
Maximum
33.00
44.00
Mean 38.8083
Std. Deviation 2.51482
Mengacu pada hasil mean dan standar deviasi dari kedua variabel tersebut, maka kemudian peneliti melakukan pengelompokan dari hasil total skor yang diperoleh tiap-tiap responden terhadap masing-masing nilai mean kedua variabel (lihat pada tabel lampiran).
40 Tabel 4.11 Distribusi variabel self-esteem berdasarkan kategori Variabel Terikat Self-Esteem
Kategori Tinggi Rendah Total
Jumlah Responden Persentasi 63 orang 51,6 % 57 orang 49,1 % 120 orang
Berdasarkan tabel 4.11 tentang distribusi variabel self esteem terhadap seluruh responden sejumlah 120 orang, diketahui bahwa sebesar 51,6% atau sebanyak 63 orang termasuk kedalam kategori yang memiliki self-esteem tinggi, sementara sebesar 49,1% atau sebanyak 57 orang termasuk kedalam yang memiliki kategori self-esteem rendah. Pertimbangan peneliti yang hanya menggunakan dua kategori yaitu tinggi dan rendah sesuai dengan teori selfesteem milik Rosenberg bahwa ukuran self-esteem seseorang memiliki kecenderungan low self-esteem dengan high self-esteem. Tabel 4.12 Distribusi variabel konformitas berdasarkan kategori Variabel Bebas Konformitas
Kategori Tinggi Rendah Total
Jumlah Responden Persentasi 69 orang 57,5 % 51 orang 42,5 % 120 orang
Berdasarkan tabel 4.12 tentang distribusi variabel konformitas terhadap seluruh responden sejumlah 120 orang, diketahui bahwa sebesar 57,5% atau sebanyak 69 orang termasuk kedalam kategori yang memiliki konformitas tinggi, sementara sebesar 42,5% atau sebanyak 51 orang termasuk kedalam yang memiliki kategori konformitas rendah.