BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan Laksmie florist berdiri pada pada tanggal 5 Februari 1989 yang
berlokasi di Jalan Bangunan Timur, Jakarta Timur. Perusahaan Laksmi florist adalah usaha rumahan yang awalnya bergerak di bidang usaha rangkaian bunga yang sangat mengutamakan keindahan dan seni dalam setiap design yang dibuat, seperti rangkaian bunga yang ditujukan untuk rekan bisnis mewakili berbagai peristiwa. Decoration sebagai ucapan rasa terima kasih, penghargaan maupun ungkapan suka cita atau duka cita dengan klien maupun orang yang dikasihi. Tetapi seiring dengan keinginan konsumen yang mulai berubah dan dikarenakan isu lingkungan maka Perusahaan Laksmie florist mulai merintis usaha seni rangkaian bunga dengan media bahan dasar yang berasal dari bahan daur ulang. Meskipun dengan menggunakan bahan daur ulang, perusahaan Laksmie florist tetap menjaga seni didalam merangkai bunga. Berikut ini jenis produk rangkaian bunga yang dijual antara lain Bunga Papan atau Rangkaian Standing seperti: ucapan selamat & sukses, ucapan selamat & bahagia, ucapan congratulations, dan ucapan duka cita. Ukuran bisa disesuaikan berdasarkan pesanan dan dipadukan dengan berbagai rangkaian bunga serta berbagai dekorasi. Dekorasi yang ditawarkan berupa penempatan beberapa rangkaian bunga segar atau artificial yang sesuai di ruanganruangan yang ada di kantor atau mendekorasi ruangan tertentu yang akan dipakai untuk acara-acara khusus, seperti pesta akhir tahun, hari raya, ulang tahun, serta wedding decoration. Manfaat yang diberikan untuk para konsumen adalah harga bersaing dengan discount khusus, dapat menghemat waktu karena pesanan dapat dilayani melalui telepon, fax, atau internet (e-mail), pesanan dapat langsung diantar ke tempat tujuan tanpa tambahan ongkos kirim wilayah Jabodetabek, kenyamanan bagi customer yang
55
56 datang langsung ke toko, dapat dirancang sesuai dengan keinginan (fleksibel), dan layanan yang professional. Untuk program komunikasi pemasarannya, perusahaan Laksmie florist memiliki kesamaan dengan perusahaan florist lainnya, yaitu melalui iklan media cetak, atau brosur, pamflet dan banner. Kegiatan yang sedang dirintis oleh Laksmie florist ialah iklan media cetak yang bernuansa Hijau, atau yang mempromosikan nilai-nilai hijau dari kepedulian lingkungan. 4.1.1
Visi Perusahaan Laksmie Florist Visi Perusahaan Laksmie florist adalah menjadi perusahaan yang terpercaya dan kompetitif dalam bidang penjualan bunga, yang memiliki sumber daya manusia berkualitas serta berkompeten di bidangnya melalui pelayanan konsumen dengan penuh kebanggaan, kredibilitas, tanggung jawab dan kecepatan yang sesuai dengan Motto perusahaan ini yaitu “kepuasan konsumen merupakan harapan kami”.
4.1.2
Misi Perusahaan Laksmie Florist Misi Perusahaan Laksmie florist adalah : • Memasarkan produk perusahaan yang berkualitas. • Melakukan riset dan survey pemasaran sebagai landasan aktivitas dan pengembangan perusahaan. • Melayani konsumen dengan penuh kebanggaan, kredibilitas, tanggung jawab dan kecepatan serta membangun komunikasi yang baik dengan konsumen. • Membuat loyalitas konsumen dengan memberikan kepuasan akan pelayanan dan kualitas barang dengan harga yang kompetitif.
57 4.2
Struktur Organisasi Laksmie Florist General Manajer
Financial Marketing
Marketing Manajer
Karyawan
Karyawan
Administration Manajer
Karyawan
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan Laksmie Florist Keterangan : 1. General Manajer -
Berperan sebagai pimpinan sekaligus pemiliki dari Perusahaan Laksmie Florist.
-
Merencanakan dan menargetkan penjualan
-
Mengontrol kegiatan perusahaan
2. Financial Marketing -
Menyusun rencana kerja dan anggaran pendapatan perusahaan.
-
Melakukan pencacatan atas transaksi yang terjadi pada perusahaan.
-
Menyusun laporan keuangan konsolidasi atas transaksi yang terjadi di perusahaan.
3. Marketing Manajer -
Merencanakan pemasaran promosi produk.
-
Merencanakan, meningkatkan, memelihara image perusahaan dalam masyarakat.
-
Mengontrol biaya operasionalnya.
58 4. Administrasi Manajer -
Mengontrol
segala
sesuatu
berkenaan
mengenai
administrasi
perusahaan. -
Bertanggung jawab atas maksimalisasi efisiensi administrasi perusahaan.
5. Karyawan -
Bertanggung jawab atas setiap produk yang akan dikirimkan kepada konsumen.
4.3
Kondisi Bisnis Perusahaan
Potensi Pengembangan Produk Substitusi
Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Persaingan Antarperusahaan Sejenis
Kekuatan Tawar menawar Pembeli
Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru
Gambar 4.2 Model Lima Kekuatan Porter Sumber : Fred R, David (2006, p131)
Untuk mengetahui kondisi bisnis perusahaan dari Laksmie florist dapat diketahui dengan cara menggunakan analisis Porter yang terdiri dari persaingan antar perusahaan sejenis, kemungkinan masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk substitusi, kekuatan tawar menawar pemasok dan kekuatan tawar menawar pembeli. Berikut ini merupakan uraian lima kekuatan Porter Laksmie florist : 1. Persaingan antarperusahaan sejenis Persaingan antarperusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan dapat berhasil hanya jika mereka memberikan keunggulan
59 kompetitif dibanding strategi yang dijalankan oleh perusahaan pesaing, terutama pada industri florist and parsel mengingat banyak merek-merek lain yang juga bergerak dalam industri yang sama dan menawarkan produk yang hampir sama jenisnya. Pesaing utama dari Laksmi florist ialah Sekar Wangi florist dan Toko Bunga Clara yang berlokasi tidak jauh dari Laksmie florist. Dalam industri ini, perusahaan dianjurkan untuk mengembangkan ciri khas dari produk tersebut. 2. Kemungkinan masuknya pesaing baru Kemungkinan masuknya pesaing baru Laksmie florist dapat dikatakan sangat mudah, karena pesaing dapat mengikuti jejak Laksmie florist terutama untuk beberapa hal seperti kebutuhan akan modal, akses terhadap bahan baku mentah, dan peraturan pemerintah. Oleh karena itu Laksmie florist perlu mengidentifikasi perusahaan yang berpotensi untuk masuk ke pasar, memonitor strategi pesaing baru, serta memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada saat ini untuk menjaga dan mempertahankan kondisi perusahaan agar tetap stabil dan mapan.
3. Potensi pengembangan produk substitusi Tekanan kompetisi yang berasal dari produk substitusi meningkat sejalan dengan menurunnya harga relatif dari produk substitusi dan sejalan dengan biaya konsumen untuk beralih ke produk lain menurun. Potensi pengembangan produk substitusi pada produk Laksmie florist yang mengkhususkan penawaran produknya pada bunga meja, duka cita, anniversary, wedding, parcel dan hand bouquet, sehingga cara terbaik bagi Laksmie florist untuk mengukur kekuatan kompetitif produk substitusi adalah dengan memantau pangsa pasar yang
60 didapat oleh produk-produk pengganti tersebut, juga dengan memantau rencana perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dan penetrasi pasar. 4. Kekuatan tawar menawar pemasok Kekuatan
tawar
menawar
pemasok
(bargaining
power
of
supplier)
mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, khususnya ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya ada sedikit barang substitusi yang cukup bagus, atau ketika biaya untuk mengganti bahan baku sangat mahal. Seringkali kepentingan yang dicari oleh pemasok dan produsen adalah saling memberikan harga yang masuk akal, memperbaiki kualitas, pengiriman just-in-
time dan mengurangi biaya persediaan, dengan demikian memperbaiki profitabilitas jangka panjang untuk semua pihak. Laksmie florist sendiri memiliki pemasok bahan baku yang tetap untuk sebagian bahan baku krusial seperti bahan pembuat bunga itu sendiri. Sedangkan bahan baku lainnya seperti kemasan, dan peralatan lainnya diserahkan kepada franchisor. Karena sebagian besar Perusahaan Laksmi florist mendapatkan pasokan bahan bakunya dari pemasok khusus. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa posisi tawar menawar pemasok rendah. Salah satu alasan mengapa Laksmi florist memilih pemasok khusus ialah untuk memperoleh kualitas bahan baku yang baik, akses yang mudah, sudah terjalin kepercayaan bisnis dan banyak pilihan akan bahan baku. 5. Kekuatan tawar menawar pembeli Ketika konsumen terkonsentrasi atau besar jumlahnya, atau membeli dalam jumlah besar, kekuatan tawar menawar merek menjadi kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Kekuatan tawar menawar pembeli juga lebih tinggi ketika yang dibeli adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi namun menawarkan produk yang khas dan kualitas yang terjamin. Adapun kecenderungan konsumen untuk membeli produk ketika
61 ada program khusus, misalnya : program diskon, program produk yang dijual dalam bentuk paket. Dalam kasus ini, pelanggan Laksmie florist posisi tawar menawar konsumen yang sangat rendah, hal ini disebabkan karena harga akan suatu produk bunga dan parcel telah ditentukan atau ditetapkan oleh perusahaan sejak awal dan kemudian konsumen memilih produk yang disajikan sesuai dengan selera maupun kondisi keuangan mereka masing-masing. Jadi, Laksmie florist harus menetapkan harga yang tepat dan memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan sehingga tidak berpindah ke pesaing lain. 4.4
Profil Responden Profil responden ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik-karakteristik dari
konsumen yang terpilih menjadi responden. Penggolongan terhadap konsumen didasarkan pada jenis kelamin dan pekerjaan. Dari penggolongan ini akan diperoleh suatu kesimpulan mengenai keadaan responden. Penggolongan tersebut akan disajikan dalam masing-masing tabel berikut ini: 4.4.1
Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi
Presentase
Pria
32
32%
Wanita
68
68%
Jumlah
100
100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
62 Dilihat dari hasil Tabel 4.1 diatas yaitu dari jenis kelamin, sebagian besar responden adalah wanita. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang dikumpulkan oleh penulis yaitu responden pria sebanyak 32 orang (32%) dan responden wanita sebanyak 68 orang (68%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini.
Grafik Persentase Jenis Kelamin Responden
Wanita 68%
80% 60%
Wanita Pria
Pria 32%
40% 20% 0% Pria
Wanita
Gambar 4.3 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber : Hasil Pengumpulan Data, 2010
4.4.2
Profil Responden Berdasarkan Profesi Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi Profesi Pegawai Negeri Wiraswasta Ibu Rumah Tangga Karyawan Pelajar/Mahasiswa Lainnya Jumlah
Frekuensi 18 41 27 5 2 7 100
Persentase 18% 41% 27% 5% 2% 7% 100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Dilihat dari tabel 4.2 diatas, dapat diketahui jumlah responden yang frekuensinya paling sering ialah wiraswasta dari responden yang memiliki profesi sebagai pegawai negeri yaitu sebesar 18 orang (18%) lalu diikuti oleh Wiraswasta dengan 41 orang (41%), Ibu rumah tangga sebanyak 27 orang (27%), Karyawan sebanyak 5 orang (5%), Pelajar/mahasiswa sebanyak 2 orang (2%), dan responden yang bekerja di bidang lainnya sebanyak 7 orang (7%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar 4.2 dibawah ini.
63 Grafik Persentase Profesi Responden Lainnya Pelajar/Mahasiswa
50% 40%
Karyawan
30% 20%
41% Ibu Rumah Tangga
18%
27%
10%
5%
2%
7%
0%
Wiraswasta Pegawai Negeri
Gambar 4.4 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi Sumber : Hasil Pengolahan data, 2010
4.4.3
Profil Responden Berdasarkan Pemahaman atas DefinisiGreen Product
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pemahaman atas definisi
Green Product
Paham atas
Green Product
Frekuensi
Persentase
63 37 100
63% 7% 100%
Ya Tidak Total Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
Dilihat dari tabel 4.3 Diatas, yaitu dari pemahaman responden terhadap definisi green
product, sebagian besar responden memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan green product tersebut, yaitu dengan jumlah 63 orang (63%) yang memahami dan 37 orang (37%) yang tidak memahami. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar 4.3 Dibawah ini.
64
Grafik Persentase Pemahaman Definisi Green Product Tidak Ya
80% 60%
Ya 63%
Tidak 37%
40% 20% 0% Ya
Tidak
Gambar 4.5 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan pemahaman atas definisi Green product Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
4.4.4
Profil
Responden
Berdasarkan
Pemahaman
atas
Definisi
Green
Advertising Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan pemahaman atas definisi
Green Advertising
Paham atas
Green Advertising
Frekuensi
Persentase
Ya Tidak Jumlah
51 49 100
51% 49% 100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Dilihat dari tabel 4.4 Diatas, yaitu dari pemahaman responden atas pengetahuan atas
green advertising, dapat dilihat bahwa sebagian besar mengetahui green advertising tersebut dengan jumlah 51 orang (51%) yang memahami dan 49 orang (49%) yang tidak memahami. Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat dari gambar 4.4 dibawah ini.
65 Grafik Persentase Pemahaman Green Advertising Tidak Ya
60% 40%
Ya 51%
Tidak 49%
Ya
Tidak
20% 0%
Gambar 4.6 Karakteristik responden berdasarkan pemahaman atas Green
Advertising
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
4.5
Transformasi Data Ordinal menjadi Interval Mentransformasi data ordinal menjadi interval gunanya untuk memenuhi
sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval (Kuncoro dan Riduwan, 2008:p30). Teknik informasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval). Nilai baru setelah transformasi data ordinal ke interval adalah sebagai berikut: • Variabel Green product Tabel 4.5 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval -Variabel Green
Product
Opsi dari Jawaban (Ordinal) Opsi dari Jawaban (Interval) 1
1.00
2
1.97
3
2.84
4
3.95
5
5.41
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
• Variabel Green advertising
66 Tabel 4.6 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval -Variabel Green
Advertising
Opsi dari Jawaban Opsi dari Jawaban (Ordinal) (Interval) 1
1.00
2
1.93
3
2.77
4
3.82
5
5.25
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
• Variabel Keterlibatan Konsumen Tabel 4.7 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval -Variabel Keterlibatan Konsumen Opsi dari Jawaban (Ordinal)
Opsi dari Jawaban (Interval)
1
1.00
2
1.76
3
2.50
4
3.59
5
4.95
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
• Variabel Keputusan Pembelian Tabel 4.8 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval -Variabel Keputusan Pembelian
Opsi dari Jawaban (Ordinal)
Opsi dari Jawaban (Interval)
1
1.00
2
1.89
3
2.67
67 4
3.69
5
5.01
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
4.6
Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas Setelah transformasi data ordinal menjadi interval, kemudian data yang sudah
ditransformasi akan diuji validitas dan reabilitasnya sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian yang berupa pertanyaan dapat dipertanggungjawabkan. Adapun variabel-variabel yang akan diuji validitas dan reabilitasnya adalah variabel X1,X2,Y,Z. 4.6.1
Uji Validitas Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95% dimana df = n-2. Nilai n
menggunakan data sebanyak 100 jawaban kuesioner dan data yang digunakan adalah data dari urutan 1-100. Jadi, nilai df = 98, sehingga didapat t tabel = 1,66. Dari nilai t tabel tersebut digunakan untuk mencari r tabel dengan rumus
t √df+t2
maka didapatkan nilai r tabel = 0,166. Berikut ini menjadi dasar Penulis dalam pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut: • Jika r
hasil
> 0,166, maka butir atau pernyataan tersebut valid.
• Jika r hasil < 0,166, maka butir atau pernyataan tersebut tidak valid. Nilai r hasil didapat dari hasil perhitungan korelasi pearson antara skor tiapbutir pernyataan dengan skor total.
68 Uji Reliabilitas diperlukan untuk mengukur tingkat kehandalan kuesioner. Untuk itu dilakukan uji reliabilitas internal pada instrumen penelitian dengan menggunakan teknik reliabilitas dengan metode Alpha. Uji Reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha dilakukan pada instrumen pernyataan yang menggunakan kategorisasi jawaban dengan skala bukan 0 dan 1, seperti skala 1 sampai 5, 1 sampai 7, atau -3 sampai 3. Teknik Alpha dilakukan dengan memperhitungkan varians butir pernyataan. Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas ini yaitu: • Bila r
hasil
> 0,6 , maka kuesioner yang diuji reliabel.
• Bila r
hasil
< 0,6 , maka kuesioner yang diuji tidak reliabel.
Pada teknik Alpha (α), r
hasil
didapat dengan memperhitungkan varians yang
kemudian dimasukkan pada rumus Alpha. Sedangkan nilai r tabel didapat dari melihat tabel r product moment dengan df (degree of freedom) = n - 2, untuk penelitian ini df =100-2 = 98, dan tingkat kepercayaan 95%, dengan nilai r
tabel
0,6.
• Variabel Green Product yang dinilai oleh pelanggan pada lampiran 4, diringkas melalui. Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Green Product (X1) Variabel
Green Product
Butir
R Hitung
R tabel
Keterangan
1
0.461
0,166
Valid
2
0.560
0,166
Valid
3
0.478
0,166
Valid
4
0.637
0,166
Valid
5
0.545
0,166
Valid
Pertanyaan
69 Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Tabel menunjukkan bahwa semua pertanyaan variabel X1 valid karena > 0,166, maka akan digunakan untuk proses analisa selanjutnya.
Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Green Product Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .765
5
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Pada tabel uji reliabilitas di atas didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,765.
Cronbach’s Alpha > 0,6 berarti semua pernyataan untuk variabel Green Product dikatakan reliabel. Hal ini menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan daapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa, stabil, atau konsistensi dalam mengukur apa yang ingin diukur dan dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya. • Variabel Green Advertising yang dinilai oleh pelanggan pada lampiran 4 , diringkas melalui. Tabel 4.11 Uji Validitas Variabel Green Advertising (X2) Variabel
Green Advertising
Butir
R Hitung
R tabel
Keterangan
1
0.229
0,166
Valid
2
0.672
0,166
Valid
Pertanyaan
70 3
0.532
0,166
Valid
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Tabel menunjukkan bahwa semua pertanyaan variabel X2 valid karena > 0,166, maka akan digunakan untuk proses analisa selanjutnya Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Green Advertising Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .643
3
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Pada tabel uji reliabilitas diatas didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,643. Cronbach’s Alpha > 0,6 berarti semua pernyataan untuk variabel Green Advertising dikatakan reliabel. Hal ini menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa, stabil, atau konsistensi dalam mengukur apa yang ingin diukur dan dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya. • Variabel Keterlibatan Konsumen yang dinilai oleh pelanggan pada lampiran 4 , diringkas melalui. Tabel 4.13 Uji Validitas Variabel Keterlibatan Konsumen (Y) Variabel Keterlibatan Konsumen
Butir
R Hitung
R tabel
Keterangan
1
0.571
0,166
Valid
2
0.671
0,166
Valid
3
0.406
0,166
Valid
4
0.504
0,166
Valid
Pertanyaan
71 5
0.531
0,166
Valid
6
0.213
0,166
Valid
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Tabel menunjukkan bahwa semua pertanyaan variabel Y valid karena > 0,166, maka akan digunakan untuk proses analisa selanjutnya Tabel 4.14 Uji Reliabilitas Keterlibatan Konsumen Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .741
6
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Pada tabel uji reliabilitas diatas nilai Cronbach’S Alpha sebesar 0,741. Cronbach’s Alpha > 0,6 berarti semua pernyataan untuk variabel Keterlibatan Konsumen dikatakan reliabel. Hal ini menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa, stabil, atau konsistensi dalam mengukur apa yang ingin diukur dan dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya. • Variabel Keputusan Pembelian yang dinilai oleh pelanggan pada lampiran 4, diringkas melalui.
72
Tabel 4.15 Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Z) Variabel
Butir
R Hitung
R tabel
Keterangan
1
0,702
0,166
Valid
2
0.675
0,166
Valid
3
0.486
0,166
Valid
4
0.236
0,166
Valid
5
0.188
0,166
Valid
Pertanyaan
Keputusan Pembelian
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Tabel menunjukkan bahwa semua pertanyaan variabel Z valid karena > 0,166, maka akan digunakan untuk proses analisa selanjutnya Tabel 4.16 Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .683
5
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Pada tabel uji reliabilitas diatas didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,683. Cronbach’s Alpha > 0,6 berarti semua pernyataan untuk variabel Keputusan Pembelian dikatakan reliabel. Hal ini menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa, stabil, atau konsistensi dalam mengukur apa yang ingin diukur dan dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya. 4.6.2
Uji Reliabilitas
73 Untuk uji reliabilitas, akan dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,60. Tabel 4.17 Uji Reliabilitas Variabel
Cronbach’s Alpha
Keterangan
Green Product
0.765
Reliabel
Green Advertising
0.643
Reliabel
Keterlibatan Konsumen
0.741
Reliabel
Keputusan Pembelian
0.683
Reliabel
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Tabel 4.17 Menunjukkan bahwa semua butir jawaban kuesioner varibel Green Produt,
Green Advertising, Keterlibatan Konsumen dan Keputusan Pembelian terlihat bahwa nilai alpha > 0,60. 4.6.3
Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa sampel yang
diambil berasal dari populasi yang sama (populasi data berdistribusi normal). Uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan menggunakan bantuan alat uji LILIEFORS atau KORMOGOROV SMIRNOV dan melihat pada hasil uji normalitas melalui nonparametrik dan melihat titik sebaran yang di dapat dari grafik QQ Plot of.
4.6.3.1 Uji Normalitas Green Product, Green Advertising, Keterlibatan Konsumen dan Keputusan Pembelian Tabel 4.18 Tabel Hasil Uji normalitas Keempat Variabel
74 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test green_product N Normal Parametersa
green_advertising
keterlibatan_ keputusan_ konsumen
pembelian
100
100
100
100
Mean
16.4733
8.9568
19.2463
15.3985
Std. Deviation
3.31035
2.06875
3.53298
2.86376
Most Extreme
Absolute
.094
.125
.090
.070
Differences
Positive
.082
.090
.084
.070
Negative
-.094
-.125
-.090
-.062
Kolmogorov-Smirnov Z
.941
1.254
.901
.695
Asymp. Sig. (2-tailed)
.339
.086
.392
.719
a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Kriteria Pengujian : Absolute > 0,05 maka data berdistribusi normal Absolute < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal Dari hasil pengolahan data di atas dapat dilihat bahwa data variabel Green
Product, Green Advertising, Keterlibatan Konsumen, dan Keputusan Pembelian berdistribusi normal karena memenuhi standar kriteria absolut > 0,05.
Gambar 4.7 Grafik Normal Q-Q Plot Green Product
75
Dilihat dari gambar di atas terlihat sebaran data variabel Green Product berdistribusi normal. Hal ini ditandai oleh sebaran titik-titik plot berada pada suatu garis lurus. Gambar 4.8 Grafik Normal Q-Q Plot Green Advertising
Dilihat dari gambar di atas terlihat sebaran data variabel Green Advertising berdistribusi normal. Hal ini ditandai oleh sebaran titik-titik plot berada pada suatu garis lurus. Gambar 4.9 Grafik Normal Q-Q Plot Keterlibatan
76 Konsumen
Dilihat dari gambar di atas terlihat sebaran data variabel Keterlibatan Konsumen berdistribusi normal. Hal ini ditandai oleh sebaran titik-titik plot berada pada suatu garis lurus. Gambar 4.10 Grafik Normal Q-Q Plot Keputusan Pembelian
Dilihat dari gambar di atas terlihat sebaran data variabel Keputusan Pembelian berdistribusi normal. Hal ini ditandai oleh sebaran titik-titik plot berada pada suatu garis lurus. 4.7
Analisa dan Pembahasan
77 4.7.1
Analisa Green Product Hasil pengolahan data sehubungan dengan tanggapan responden terhadap
Green Product pada Perusahaan Laksmie Florist diperlihatkan pada gambar dibawah ini:
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Green Product
3,45 3,5 3,4 3,3 3,2 3,1 3 2,9 2,8
3,35 3,3
3,28
3,07
1
2
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Green Product
3
4
5
Gambar 4.11 Diagram Pengolahan data Green Product Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Keterangan gambar : • P1 : Saya merasa harga yang ditawarkan produk Laksmie Florist terjangkau • P2 : Saya merasa produk Laksmie Florist berfungsi untuk mengurangi limbah lingkungan • P3 : Saya merasa produk Laksmie Florist lebih bagus dibandingkan produk sejenis • P4 : Saya merasa produk Laksmie Florist menggunakan bahan recycle (daur ulang) • P5 : Saya merasa produk Laksmie Florist memiliki ketersediaan yang cukup banyak 1. Penjelasan P1 Berdasarkan gambar 4.11 Responden Laksmie florist menilai setuju (3.45) bahwa harga yang ditawarkan produk Laksmi Florist terjangkau. Hal ini menunjukkan bahwa faktor harga dari produk Laksmie florist sangat berpengaruh
78 kuat terhadap produk tersebut, walaupun produk tersebut termasuk Green
product. 2. Penjelasan P2 Berdasarkan gambar 4.11 Responden Laksmie florist menilai relatif (3.35) bahwa produk Laksmi Florist berfungsi untuk mengurangi limbah lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa produk Laksmie florist berusaha untuk berfungsi mengurangi limbah lingkungan. 3. Penjelasan P3 Berdasarkan gambar 4.11 Responden Laksmie florist menilai relatif (3.07) bahwa produk Laksmi Florist lebih bagus dibandingkan produk sejenis. Hal ini menunjukkan bahwa produk Laksmie florist relatif cukup bagus bila dibandingkan produk sejenis. 4. Penjelasan P4 Berdasarkan gambar 4.11 Responden Laksmie florist menilai relatif (3.30) bahwa produk Laksmi Florist menggunakan bahan recycle (daur ulang). Hal ini menunjukkan bahwa produk Laksmie florist cukup menggunakan bahan
recycle (daur ulang) 5. Penjelasan P5 Berdasarkan gambar 4.11 Responden Laksmie florist menilai relatif (3.28) bahwa produk Laksmi Florist memiliki ketersediaan yang cukup banyak. Hal ini menunjukkan bahwa produk Laksmie florist telah memiliki ketersediaan yang cukup banyak. Dari analisa dan penjelasan ke lima pernyataan variabel Green Product diatas, didapatkan pernyataan pertama yang paling menonjol dibandingkan dengan pernyataan
79 yang lainnya. Maka diambil kesimpulan bahwa faktor harga yang terjangkau dari Green
product tersebut sangatlah berpengaruh terhadap konsumen Laksmie florist dalam pembelian produk. 4.7.2
Analisa Green Advertising Hasil pengolahan data sehubungan dengan tanggapan responden terhadap
Green Advertising pada Perusahaan Laksmi Florist diperlihatkan pada gambar dibawah ini:
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Green Advertising
4
2,55
3,2
3,19
3 Tanggapan Responden Terhadap Variabel GreenAdvertising
2 1 0 1
2
3
Gambar 4.12 Diagram Pengolahan data Green Advertising Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Keterangan gambar : • P1 : Iklan Laksmie Florist mengkampanyekan kepedulian lingkungan • P2 : Iklan Laksmie Florist bercirikan ramah lingkungan (dalam hal gambar, dan spanduk) • P3 : Iklan Laksmie Florist terdapat logo dan sertifikat mengenai kepedulian lingkungan. 1. Penjelasan P1 Berdasarkan gambar 4.12 Responden Laksmie florist menilai tidak setuju (2.55) Iklan Laksmi Florist mengkampanyekan kepedulian lingkungan. Hal ini
80 menunjukkan bahwa iklan Laksmie florist tidak mengkampanyekan kepedulian lingkungan. 2. Penjelasan P2 Berdasarkan gambar 4.12 Responden Laksmie florist menilai relatif (3.20) Iklan Laksmi Florist bercirikan ramah lingkungan (dalam hal gambar, dan spanduk). Hal ini menunjukkan bahwa iklan Laksmie florist belum cukup bercirikan ramah lingkungan baik itu gambar dan spanduk. 3. Penjelasan P3 Berdasarkan gambar 4.12 Responden Laksmie florist menilai relatif (3.19) Iklan Laksmi Florist terdapat logo dan sertifikat mengenai kepedulian lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa iklan Laksmie florist belum bisa memuat logo dan sertifikat mengenai kepedulian lingkungan. Dari analisa dan penjelasan ke lima pernyataan variabel Green Advertising diatas, didapatkan pernyataan tiga yang paling menonjol dibandingkan dengan pernyataan yang lainnya. Maka diambil kesimpulan bahwa iklan Laksmi florist telah bertemakan Green
advertising karena didalamnya terdapat logo dan sertifikat tentang kepedulian lingkungan. 4.7.3
Analisa Keterlibatan Konsumen Hasil pengolahan data sehubungan dengan tanggapan responden terhadap
Keterlibatan Konsumen pada Perusahaan Laksmie Florist diperlihatkan pada gambar dibawah ini:
81 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keterlibatan Konsumen 4 3,3
3,3
3,64 3,01
3,24 2,73
3
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keterlibatan Konsumen
2 1 0 1
2
3
4
5
Gambar 4.13 Diagram Pengolahan data Keterlibatan Konsumen Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Keterangan gambar : • P1 : Iklan Laksmie Florist menampilkan simbol recycle • P2 : Iklan Laksmie Florist menekankan bagaimana konsumen dapat memperoleh manfaat dari lingkungan • P3 : Iklan Laksmie Florist menunjukkan label lingkungan, berdasarkan akreditasi dari lembaga peduli lingkungan • P4 : Iklan Laksmie Florist mempromosikan citra perusahaan • P5 : Iklan Laksmie Florist mempromosikan sumbangan peduli lingkungan • P6 : Iklan Laksmie Florist jelas menegaskan tentang lingkungan 1. Penjelasan P1 Berdasarkan gambar 4.13 Responden Laksmie florist menilai relatif (3.30) Iklan Laksmi Florist menampilkan simbol recycle. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen cukup yakin dan mendukung adanya iklan Laksmie florist yang menampilkan simbol recycle.
82 2. Penjelasan P2 Berdasarkan gambar 4.13 Responden Laksmie florist menilai relatif (3.30) Iklan Laksmi Florist
menekankan bagaimana konsumen dapat
memperoleh manfaat dari lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen memiliki cukup keyakinan bahwa dalam iklan Laksmie florist telah menekankan bagaimana konsumen dapat memperoleh manfaat dari lingkungan 3. Penjelasan P3 Berdasarkan gambar 4.13 Responden Laksmie florist menilai setuju (3.64) Iklan Laksmi Florist menunjukkan label lingkungan, berdasarkan akreditasi dari lembaga peduli lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen percaya bahwa iklan Laksmie florist telah menunjukkan label lingkungan, berdasarkan akreditasi dari lembaga peduli lingkungan. 4. Penjelasan P4 Berdasarkan gambar 4.13 Responden Laksmie florist menilai relatif (3.01) Iklan Laksmi Florist mempromosikan citra perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen cukup percaya bahwa dalam iklan Laksmie florist telah mempromosikan citra perusahaan. 5. Penjelasan P5 Berdasarkan gambar 4.13 Responden Laksmie florist menilai relatif (3.24) Iklan Laksmi Florist mempromosikan sumbangan peduli lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen cukup percaya bahwa dalam iklan Laksmie florist telah mempromosikan sumbangan peduli lingkungan. 6. Penjelasan P6
83 Berdasarkan gambar 4.13 Responden Laksmie florist menilai relatif (2.73) Iklan Laksmi Florist jelas menegaskan tentang lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen cukup percaya bahwa dalam iklan Laksmie florist sudah jelas menegaskan tentang lingkungan. Dari analisa dan penjelasan ke lima pernyataan variabel Keterlibatan Konsumen diatas, didapatkan pernyataan tiga yang paling menonjol dibandingkan dengan pernyataan yang lainnya. Maka diambil kesimpulan bahwa dengan adanya label lingkungan yang tertera dalam iklan Laksmie florist membuat konsumen percaya bahwa iklan mereka telah menunjukkan kepedulian lingkungan.
4.7.4
Analisa Keputusan pembelian Hasil pengolahan data sehubungan dengan tanggapan responden terhadap
Keputusan Pembelian pada Perusahaan Laksmie Florist diperlihatkan pada gambar dibawah ini:
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian 4
3,09
3,08
3,74 2,98 2,47
3
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian
2 1 0 1
2
3
4
5
Gambar 4.14 Diagram Pengolahan data Keputusan Pembelian Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Keterangan gambar : • P1 : Saya membeli karangan bunga dan parsel Laksmie Florist karena ramah lingkungan
84 • P2 : Saya membeli produk Laksmie Florist karena informasi dari teman / media cetak • P3 : Saya memilih produk Laksmie Florist karena kemasannya yang bisa didaur ulang • P4 : Saya memutuskan untuk membeli produk Laksmie Florist karena produknya yang ramah lingkungan • P5 : Saya akan merekomendasikan produk Laksmie Florist kepada orang lain 1. Penjelasan P1 Berdasarkan gambar 4.14 Responden Laksmie florist menilai relatif (3.09) Saya membeli karangan bunga dan parsel Laksmie Florist karena ramah lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa faktor green product dan
green advertising telah cukup memegang peranan yang cukup dalam menentukan keputusan pembelian oleh konsumen. 2. Penjelasan P2 Berdasarkan gambar 4.14 Responden Laksmie florist menilai relatif (3.08) Saya membeli produk Laksmi Florist karena informasi dari teman / media cetak. Hal ini menunjukkan bahwa informasi dari teman dan media sudah cukup membuat konsumen tahu tentang produk Laksmie florist sehingga pada akhirnya menentukan keputusan untuk membeli produk tersebut. 3. Penjelasan P3 Berdasarkan gambar 4.14 Responden Laksmie florist menilai relatif (2.98) Saya memilih produk Laksmi Florist karena kemasannya yang bisa didaur ulang. Hal ini menunjukkan bahwa faktor green product sudah cukup memberikan peranan dalam menentukan keputusan pembelian oleh konsumen.
85 4. Penjelasan P4 Berdasarkan gambar 4.14 Responden Laksmie florist menilai setuju (3.74) Saya memutuskan untuk membeli produk Laksmi Florist karena produknya yang ramah lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa faktor
green product yang ditawarkan oleh Laksmie florist sangat memberikan peranan dalam menentukan keputusan pembelian oleh konsumen. 5. Penjelasan P5 Berdasarkan gambar 4.14 Responden Laksmie florist menilai tidak setuju (2.47) Saya akan merekomendasikan produk Laksmi Florist kepada orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya pesaing yang sejenis, yang membuat konsumen sulit untuk merekomendasikan produk Laksmie florist kepada orang lain. Sehingga konsumen cenderung masih memilih dan mencoba ke toko lain yang sejenis dengan Lakmie florist. Dari analisa dan penjelasan ke lima pernyataan variabel Keputusan Pembelian diatas, didapatkan pernyataan empat. Maka diambil kesimpulan bahwa faktor green
product dari Laksmie florist sangatlah berperan besar dalam pengambilan keputusan dari konsumen. Jadi Laksmie florist berusaha untuk tetap meyakinkan bahwa green product yang ditawarkan oleh mereka sangat baik untuk dijadikan hadiah atau bingkisan kepada orang lain. 4.8
Analisis Korelasi dan Jalur (Path Analysis)
4.8.1
Analisis Korelasi Untuk mengetahui hubungan antara green product (X1), green advertising (X2),
keterlibatan konsumen (Y), dan keputusan pembelian (Z), maka digunakan analisis korelasi
86
Tabel 4.19 Rangkuman Hasil Korelasi Correlations greenadvertisin keputusanpemb KeterlibatanKon greenproduct greenproduct
Pearson Correlation
g **
1
.810
Sig. (2-tailed) N greenadvertising
Pearson Correlation
keputusanpembelian
KeterlibatanKonsumen
elian
.000
100
100
100
100
**
1
.810
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
**
.913
**
.328
.000
.001
100
100
100
.830**
.913**
1
.511**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
100
100
100
100
.580**
.328**
.511**
1
Sig. (2-tailed)
.000
.001
.000
N
100
100
100
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Tabel 4.20 Interpretasi Koefisien Nilai R Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.80 – 1.000
Sangat Kuat
0.60 – 0.799
Kuat
0.40 – 0.599
Cukup Kuat
0.20 – 0.399
Rendah
0.00 – 0.199
Sangat Rendah
Sumber : Kuncoro dan Riduwan (2008, p62)
**
.580
.000
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
**
.830
.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
sumen
.000
100
87 a. Korelasi Green product dengan Green advertising Tabel 4.19 Menunjukkan angka korelasi yang diperoleh antara variabel green
product dan green advertising adalah sebesar 0.810. berdasarkan Tabel 4.20, maka korelasi sebesar 0.810 menyatakan hubungan yang sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif). b. Korelasi Green product dengan keterlibatan konsumen Tabel 4.19 Menunjukkan angka korelasi yang diperoleh antara variabel green
product dan keterlibatan konsumen adalah sebesar 0.580. berdasarkan Tabel 4.20, maka korelasi sebesar 0.580 menyatakan hubungan yang cukup kuat dan searah (karena hasilnya positif). c.
Korelasi Green product dengan keputusan pembelian Tabel 4.19 Menunjukkan angka korelasi yang diperoleh antara variabel green
product dan keputusan pembelian adalah sebesar 0.830. berdasarkan Tabel 4.20, maka korelasi sebesar 0.830 menyatakan hubungan yang sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif) d. Korelasi Green advertising dengan keterlibatan konsumen Tabel 4.19 Menunjukkan anka korelasi yang diperoleh antara variabel green
product dan keterlibatan konsumen adalah sebesar 0.328. berdasarkan Tabel 4.20, maka korelasi sebesar 0.328 menyatakan hubungan yang rendah dan searah (karena hasilnya positif) e. Korelasi Green advertising dengan keputusan pembelian Tabel 4.19 Menunjukkan anka korelasi yang diperoleh antara variabel green
product dan keputusan pembelian adalah sebesar 0.913. berdasarkan Tabel 4.20,
88 maka korelasi sebesar 0.913 menyatakan hubungan yang sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif) f.
Korelasi Keterlibatan konsumen dengan keputusan pembelian Tabel 4.19 Menunjukkan anka korelasi yang diperoleh antara variabel keterlibatan konsumen dan keputusan pembelian adalah sebesar 0.511. berdasarkan Tabel 4.20, maka korelasi sebesar 0.511 menyatakan hubungan yang cukup kuat dan searah (karena hasilnya positif) Hasil analisis korelasi dapat diringkas sebagai berikut : Tabel 4.21 Hasil Ringkasan Analisis Korelasi Hubungan Antara
Korelasi
Sifat Hubungan
X1 dengan X2
0.810
Sangat kuat, searah dan Signifikan
X1 dengan Y
0.580
Cukup kuat, searah dan Signifikan
X1 dengan Z
0.830
Sangat kuat, searah dan signifikan
X2 dengan Y
0.328
Rendah, searah dan signifikan
X2 dengan Z
0.913
Sangat kuat, searah dan signifikan
Y dengan Z
0.511
Cukup kuat, searah, dan signifikan
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
4.8.2
Analisis Jalur (Path Analysis)
89 4.8.2.1 Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan) antar Variabel bebas Green
Product (X1) , Green Advertising (X2) ,Keterlibatan Konsumen (Y), dan Keputusan Pembelian (Z) Untuk menganalisis pengaruh green product, green advertising, keterlibatan konsumen dan keputusan pembelian dibagi menjadi 2 bagian, yaitu sub–struktur 1 (menghitung green product, green advertising terhadap keterlibatan konsumen) dan substruktur 2 (menghitung green product, green advertising dan keterlibatan konsumen terhadap keputusan pembelian). 4.8.2.1.1 Menguji Sub-Struktur 1 Hipotesis : Green product dan Green advertising secara simultan dan signifikan terhadap keterlibatan konsumen. Struktur : Y = ρyx1 + ρyx2 + ρy
ρy
X1
ρyx1
Y
r12
ρyx2
X2
Gambar 4.15 Hubungan Struktur X1 dan X2 terhadap Y Analisa Anova dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara keseluruhan antara
Green product, Green advertising, terhadap keterlibatan konsumen. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS ditunjukkan pada tabel berikut ini Tabel 4.22 Anova Sub-struktur 1
90 b
ANOVA Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
Regression
13.560
2
6.780
Residual
20.766
97
.214
Total
34.325
99
F 31.669
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), greenadvertising, greenproduct b. Dependent Variable: KeterlibatanKonsumen Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Tabel 4.23 Model Summary Sub-struktur 1 b
Model Summary
Model
R
1
.629a
R Square .395
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.383
.46269
a. Predictors: (Constant), greenadvertising, greenproduct b. Dependent Variable: KeterlibatanKonsumen Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Dalam menganalisa pengaruh Green product, Green advertising, terhadap Keterlibatan Konsumen dengan menggunakan Path Analysis adalah sebagai berikut: 1. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan). Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh Tabel 4.22. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: Hipotesis: • Ho = Tidak ada pengaruh antara Green product, Green advertising, terhadap Keterlibatan Konsumen secara simultan. • Ha = Ada pengaruh antara Green product, Green advertising, terhadap Keterlibatan Konsumen secara simultan. Dasar Pengambilan Keputusan: • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05≤sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
91 • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05≥sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Jika dilihat dari nilai probabilitas (Sig) pada Tabel 4.22 maka diperoleh nilai Sig sebesar 0.000, karena nilai Sig < 0.05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Green product, Green
advertising, terhadap keterlibatan konsumen. Analisa Coefficients dilakukan untuk mengetahui kontribusi secara individu anatara
Green product, Green advertising, terhadap keterlibatan konsumen. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.24 Coefficients
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) greenproduct greenadvertising
Std. Error 1.581
.237
.814
.120
-.353
.115
Coefficients Beta
t
Sig.
6.667
.000
.915
6.793
.000
-.413
-3.070
.003
a. Dependent Variable: KeterlibatanKonsumen Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Analisa Correlation dilakukan untuk mengetahui Hubungan secara individu antara
Green product dengan Green advertising. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel 4.25 Correlations
Correlations
green_product
Pearson Correlation
green_product
green_advertisi ng
1
.810**
92 Sig. (2-tailed)
.000
N green_advertising
Pearson Correlation
100
100
.810**
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan Tabel 4.24 Hasil Korelasi menunjukkan bersanya hubungan Green
product (X1) dengan Green advertising (X2) yang dihitung dengan koefisien Korelasi adalah 0.810. Hal ini menunjukkan hubungan yang cukup kuat antara Green product dengan Green advertising. Mengetahui uji signifikan koefisien korelasi untuk dua sisi (2-tailed) dari output (diukur dari probabilitas) menghasilkan angka 0.000, ternyata a = 0.05 lebih besar dari nilai sig atau (0.05 > 0.000), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Green product berhubungan secara signifikan dengan Green advertising. Besarnya pengaruh variabel Green product dan Green advertising terhadap Keterlibatan Konsumen dapat diketahui dengan melihat R square pada Tabel 4.23 Model
Summary, bahwa R2 = 0.395 atau 39,5%. Besarnya pengaruh dari variabel lain yang mempengaruhi keterlibatan konsumen 60.5%, yang tidak dimasukkan dalam variabel dalam penelitian ini.
Sementara itu, besar koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang mempengaruhi nilai Y dapat dihitung melalui rumus sebagai berikut: Struktur : Y = ρyx1 + ρyx2 + R2
YX1X2
ρY
1
1
= 0.395
= √1 – R2
YX1X2
= √1 – 0.395 = 0.778
93 2. Pengujian secara individual • Green product berpengaruh secara signifikan terhadap keterlibatan
konsumen. Uji secara individual ditunjukkan oleh Tabel 4.23. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: Hipotesis: • Ho = Tidak ada kontribusi antara Green product terhadap keterlibatan konsumen • Ha = Ada kontribusi antara Green product terhadap keterlibatan konsumen. Dasar Pengambilan Keputusan: • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05≤sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.005≤sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Jika dilhat dari nilai probabilitas (Sig) pada Tabel 4.23 maka diperoleh nilai Sig sebesar 0.000, karena nilai Sig > 0.05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh yang signifikan antara Green product terhadap Keterlibatan Konsumen.
• Green advertising berpengaruh secara signifikan terhadap keterlibatan
konsumen. Uji secara individual ditunjukkan oleh Tabel 4.23 Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: Hipotesis: • Ho = Tidak ada kontribusi antara Green advertising terhadap keterlibatan konsumen • Ha = Ada kontribusi antara Green advertising terhadap keterlibatan konsumen Dasar Pengambilan Keputusan: • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05≤sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
94 • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.005≤sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Jika dilihat dari nilai probabilitas (Sig) pada Tabel 4.23, maka diperoleh nilai sig sebesar 0.003, karena nilai Sig < 0.05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Green advertising terhadap keterlibatan konsumen. Kerangka hubungan kausal empiris antara X1, X2, terhadap Y dapat dibuat melalui persamaan struktural sebagai berikut: Struktur : Y = ρyx1X1 + ρyx2X2 + ρy
1
= 0.915X1 - 413X2 + 0.778
1
R2y.x1.x2 = 0.395 ρy
= √1-R2 y.x1.x2 = √1-0.395 = √0.605= 0.778
1=0.778
Green product
Ρyx1 = 0.915 Keterlibatan Konsumen
Green Advertising
Ρyx2 = ‐0.413
Gambar 4.16 Diagram Jalur Hubungan Kausal Empiris (X1), (X2), (Y) Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Dari persamaan struktur diatas, dapat diartikan bahwa:
95 • Green product mempengaruhi Keterlibatan Konsumen sebesar 0.915 dan searah karena (+). Artinya jika Green product diberi penambahan nilai 1 maka keterlibatan konsumen akan ikut bertambah sebesar 0.915 dan begitu seterusnya. • Green advertising mempengaruhi keterlibatan konsumen sebesar 0.413 dan tidak searah karena (-). Artinya jika Green advertising diberi penambahan nilai 1 maka Keterlibatan Konsumen tidak akan ikut bertambah sebesar 0.413. • Keterlibatan Konsumen jika tidak dipengaruhi Green product dan Green advertising maka nilainya adalah sebesar 0.395. Besarnya pengaruh green product (X1) berpengaruh secara simultan langsung mempengaruhi keterlibatan konsumen (Y). Sedangkan pengaruh green advertising (X2) berpengaruh secara tidak simultan yang tidak langsung mempengaruhi Keterlibatan Konsumen (Y). Jawaban terhadap masalah penelitian tersebut di ringkas melalui tabel 4.26 Sebagai berikut Tabel 4.26 Koefisien Jalur, Pengaruh langsung, Pengaruh total dan Pengaruh bersama Green Product (X1) dan Green Advertising (X2) Mempengaruhi secara Signifikan terhadap Keterlibatan Konsumen (Y) Pengaruh Variabel
Koefisien Jalur
Langsung
Total
X1
0.915
0.915
83.72%
X2
-0.413
-0.413
-17.05%
0.778
0.778
60.52%
-
-
-
X1 dan X2
4.8.2.1.2 Menguji Sub-Struktur 2 Z = ρzx1 + ρzx2 + ρzy + ρz
Pengaruh Bersama
ρzx1
(R2YX1X2)
0.395
96
X1 ρzy
Y
r12
Z
ρzx2
X2
Gambar 4.17 Hubungan Struktur X1 ,X2 dan Y terhadap Z Analisa Anova dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara keseluruhan antara
Green product, Green advertising, dan keterlibatan konsumen terhadap keputusan pembelian
konsumen.
Hasil
perhitungan
dengan
menggunakan
program
SPSS
ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.27 Anova sub-struktur 2
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Regression Residual Total
df
Mean Square
F
28.740
3
9.580
246.126
3.737
96
.039
32.476
99
a. Predictors: (Constant), KeterlibatanKonsumen, greenadvertising, greenproduct b. Dependent Variable: keputusanpembelian
Tabel 4.28 Model Summary sub-struktur 2
b
Model Summary
Model 1
R .941a
R Square .885
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .881
.19729
Sig. .000a
97 a. Predictors: (Constant), KeterlibatanKonsumen, greenadvertising, greenproduct b. Dependent Variable: keputusanpembelian
Dalam menganalisa pengaruh Green product, Green advertising, dan keterlibatan konsumen terhadap Keputusan Pembelian dengan menggunakan metode Path Analysis adalah sebagai berikut: 1. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan). Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh Tabel 4.27. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: Hipotesis: • Ho = Tidak ada pengaruh antara Green product, Green advertising, dan keterlibatan konsumen terhadap keputusan pembelian secara simultan • Ha = Ada pengaruh antara Green product, Green advertising, dan keterlibatan konsumen terhadap keputusan pembelian secara simultan Dasar Pengambilan Keputusan • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05≤sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.0 • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05≥sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Jika dilihat dari nilai probabilitas (Sig) pada Tabel 4.27 maka diperoleh nilai Sig sebesar 0.000, karena nilai Sig < 0.05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Green product, Green
advertising, dan keterlibatan konsumen terhadap keputusan pembelian.
98 Besarnya pengaruh variabel Green product dan Green advertising dan keterlibatan konsumen terhadap keputusan pembelian dapat diketahui dengan melihat R square pada Tabel 4.28 Model Summary, bahwa R2 = 0.885 atau 88.5%. Dan besarnya pengaruh dari variabel lain yang mempengaruhi keputusan pembelian 11.5%. Analisa Coefficients dilakukan untuk mengetahui kontribusi secara individu antara
Green product, Green advertising, dan keterlibatan konsumen terhadap keputusan pembelian. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.29 Coefficients Model 2
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
.266
.122
greenproduct
.060
.062
greenadvertising
.654
KeterlibatanKonsumen
.207
Coefficients Beta
t
Sig.
2.175
.032
.069
.964
.337
.051
.787
12.729
.000
.043
.213
4.789
.000
a. Dependent Variable: keputusanpembelian Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
2. Pengujian secara individual • Green product berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Uji secara individual ditunjukkan oleh Tabel 4.29 Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: Hipotesis:
99 •
Ho = Tidak ada pengaruh antara Green product terhadap keputusan pembelian.
•
Ha = Ada pengaruh antara Green product terhadap keputusan pembelian.
Dasar Pengambilan Keputusan: • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05≤sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05≥sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Jika dilihat dari nilai probabilitas (Sig) pada Tabel 4.29 maka diperoleh nilai Sig sebesar 0.337, karena nilai Sig > 0.05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak atau tidak signifikan. Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara Green product terhadap keputusan pembelian. • Green advertising berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Uji secara individual ditunjukkan oleh Tabel 4.29 Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : Hipotesis: •
Ho = Tidak ada kontribusi antara Green advertising terhadap keputusan pembelian
•
Ha = Ada kontribusi antara Green advertising terhadap keputusan pembelian.
Dasar Pengambilan Keputusan: • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05≤sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
100 • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05≥sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Jika dilihat dari nilai probabilitas (Sig) pada Tabel 4.29 maka diperoleh nilai Sig sebesar 0.000, karena nilai Sig < 0.05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Green advertising terhadap keputusan pembelian. • Keterlibatan
konsumen
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
keputusan pembelian. Uji secara individual ditunjukkan oleh Tabel 4.29 Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : Hipotesis: •
Ho = Tidak ada kontribusi antara keterlibatan konsumen terhadap keputusan pembelian
•
Ha = Ada kontribusi antara keterlibatan konsumen terhadap keputusan pembelian.
Dasar Pengambilan Keputusan: • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05≤sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05≥sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Jika dilihat dari nilai probabilitas (Sig) pada Tabel 4.29 maka diperoleh nilai Sig sebesar 0.000, karena nilai Sig < 0.05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara keterlibatan konsumen terhadap keputusan pembelian.
101 Hasil analisis membuktikan bahwa ada koefisien jalur yang tidak signifikan yaitu variabel green product (x1), maka model 1 perlu diperbaiki melalui model trimming, yaitu mengeluarkan variabel green product (X1) yang dianggap hasil dari koefisien jalur tidak signifikan dari analisisnya. Kemudian diulang atau diuji yang mana variabel eksogen green product (X1) tidak diikutsertakan. Hasil perhitungan sebagai berikut: Tabel 4.30 Anova Model Trimming
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
28.704
2
14.352
3.773
97
.039
32.476
99
F
Sig. .000a
368.990
a. Predictors: (Constant), KeterlibatanKonsumen, greenadvertising b. Dependent Variable: keputusanpembelian
Tabel 4.31 Coefficients Model Trimming Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Correlations Zero-
Model 1
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
order
Partial
Part
(Constant)
.268
.122
2.192
.031
greenadvertising
.694
.030
.835 22.801
.000
.913
.918
.789
KeterlibatanKonsumen
.231
.036
.238
.000
.511
.550
.224
6.485
a. Dependent Variable: keputusanpembelian
Tabel 4.32 Summary Model Trimming
b
Model Summary
102
Model 1
R
R Square
.940a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.884
.881
.19722
a. Predictors: (Constant), KeterlibatanKonsumen, greenadvertising b. Dependent Variable: keputusanpembelian
Dapat dirangkum dari hasil model trimming sebagai berikut: Tabel 4.33 Rangkuman Anova model 1 dan model 2 – Sub.struktur 2 Model
1. Regression Residual Total
2. Regression Residual Total
Sum of Squares
Df
28.740
3
3.737
96
32.476
99
28.704
2
3.773
97
32.476
99
Mean Square 9.580 0.039
14.352 0.039
F
Sig.
246.126
0.000
368.990
0.000
Tabel 4.34 Rangkuman Coefficients Model 1 dan model 2 – Sub.struktur 2
103 Unstandardized Coefficients
Model
B
Std.error
1. (constant)
0.266
0.122
Green Product
0.060
0.062
0.654
0.051
0.207
0.043
0.268
0.122
0.694
0.030
0.231
0.036
(X1)
Green Advertising (X2)
Standardize d Coefficient
T
Sig.
2.175
0.032
0.964
0.337
12.729
0.000
4.789
0.000
2.192
0.031
22.801
0.000
6.485
0.000
Beta 0.069 0.787 0.213
2. (constant)
Green Product (X1)
Green Advertising (X2)
0.835 0.238
Tabel 4.35 Rangkuman Summary Model 1 dan Model 2- Sub.struktur 2 Model
R
R Square
Adjusted R
Std. Error of the Estimate
1
0.914
0.885
0.881
0.19729
2
0.940
0.884
0.881
0.19722
Berdasarakan hasi analisis jalur sub-struktur 2 (X2;Y) dan Z) yang terlihat pada Tabel 4.34 Coefficients Model 2 masing-masing diperoleh nilai : a). Pz x2 = Beta = 0.835 [t = 22.801 dan probabilitas (sig) = 0.001] b) pz y = Beta = 0.238 [t = 6.485 dan probabilitas (sig) = 0.000] Besarnya koefisien determinan (pengaruh) X2 dan Y secara simultan terhadap Z sebesar (Rsquare = R2ZYX2) = (PZ X2).(rzX2)+(pz y).(rz Y) R2ZYX2 = (0.835).(0.913) + (0.238).(0.511) R2ZYX2 = (0.76235) + (0.1216)
104 R2ZYX2 = 0.8839 (lihat Rangkuman Summary Model 1&2 sub. Struktur 2 Tabel 4.35) dan besar koefisien residu untuk pz
2
= √1-0.8839 = 0.3407 Dengan demikian didapat
diagram jalur sub-struktur 2 mengalami perubahan, yaitu menjadi gambar 4. Sebagai berikut :
X2 Pz X2 = 0.835
2 =0.3407
Pyx2 = ‐0.413
Y
Z
Pz Y = 0.238 1 = 0.778
Gambar 4.18 Pengaruh Kausal Empiris Sub-struktur 2 variabel X2 dan Y terhadap Z Hasil Analisis Jalur Berdasarkan hasil perhitungan sub-struktur 2, maka dapat dimaknai dan dibahas sehingga memberikan informasi secara objektif sebagai berikut : 1. Besarnya pengaruh Green advertising (X2) yang berbanding terbalik dengan keterlibatan konsumen (Y) adalah -0.4132 = -0.1705 atau -17.05% 2. Besarnya
pengaruh
keterlibatan konsumen (Y) mempengaruhi
keputusan
pembelian (Z) adalah 0.2382 = 0.0566 atau 5.66% 3. Besarnya kontribusi Green advertising (X2) mempengaruhi keputusan pembelian (Z) adalah 0.8352 = 0.6972 atau 69.72%
105 Variabel
Green product berpengaruh berbanding terbalik terhadap Keterlibatan
Konsumen dan Green advertising berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap keterlibatan konsumen, bahwa tidak semua variabel diterima. Karena berdasarkan pengujian koefisien jalur sub-struktur 2 hanya koefisien jalur X2 terhadap Z, X2 terhadap Y, dan Y terhadap Z yang secara signifikan sedangkan koefisien jalur X1 terhadap Z tidak signifikan. Teori mengenai hubungan antara Green advertising dengan Keputusan Pembelian yaitu
Green advertising
dapat berupa setiap iklan yang mungkin secara
eksplisit maupun implisit alamat hubungan antara produk dan lingkungan biofisik; itu harus memiliki karakteristik mampu mempromosikan gaya hidup yang hijau dan meningkatkan sebuah citra perusahaan tanggung jawab sosial. Oleh karena itu antara produk, promosi dan keterlibatan konsumen didalam pembelian suatu produk seharusnya dapat memutuskan apakah konsumen mau membeli barang tersebut atau tidak (D’Souza, et. al., 2005; Banerjee, Gulas dan Iyer, 1995) Hasil dari koefisien jalur pada sub–struktur 1 dan sub–struktur 2 berubah menjadi persamaan struktur yaitu: Y = ρyx2 X2 + ρy
1
= -0.413X2 + 0.778 1 dan R2yx2 = 0.885 Z = ρzx2 X2 + ρzyY + ρz
2
= 0.835X2 + 0.238Y + 0.3407
2
+ R2zyx2 = 0.884
Sumber : (Riduwan dan Engkos: Analisis Jalur-Path Analysis, p145)
Tabel 4.36 Koefisien Jalur, kontribusi tidak langsung, Pengaruh total Green
Advertising (X2) dan Keterlibatan Konsumen (Y) terhadap Keputusan Pembelian (Z) Variabel
Pengaruh
Pengaruh
106 Langsung
Melalui Y
Total
Bersama R2ZYX2
X2 Terhadap Y
-0.413
-
-0.413
-
X2 Terhadap Z
0.835
-0.413 x 0.238 = -0.0982
0.9932
-
Y Terhadap Z
0.238
-
0.238
-
1
0.778
-
0.778
-
2
0.3407
-
0.3407
-
-
-
-
0.884
X2 dan Y
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Berdasarkan hasil keseluruhan pengaruh kausal variabel Green advertising (X2) terhadap Keterlibatan Konsumen (Y) serta dampaknya terhadap Keputusan Pembelian (Z) adalah sebagai berikut perhitungan analisis jalur struktural tersebut: 1. Penerapan Green advertising (X2) terhadap keterlibatan konsumen (Y) (0.413)2 atau 17.05%. Dan sisanya 82.95% nilai keterlibatan konsumen di pengaruhi oleh variabel lainnya di luar penelitian. Green advertising dilakukan oleh Perusahaan Laksmi florist di Jalan Bangunan Timur. Berdasarkan teori Menurut penelitian dari D’Souza, et. al., 2005. (2005) untuk memahami sikap terhadap iklan, baik evaluasi afektif dan kognitif yang dilakukan. Evaluasi kognitif cenderung properti iklan, dan konsumen lebih cenderung setuju tentang apakah sebuah iklan kredibel. Artinya bahwa sebuah iklan yang kredibel akan membuat konsumen memahami jelas terhadap isi iklan tersebut. Dan properti dari iklan tersebut akan membuat konsumen bersikap aktif dalam setiap iklan yang dibuat dari perusahaan tersebut. 2. Penerapan Green advertising (X2) secara langsung mempengaruhi keputusan pembelian (Z) Perusahaan Laksmie florist sebesar (0.835)2 atau 69.72%. Dan sisanya 30.28% nilai keputusan pembelian Perusahaan Laksmie florist dipengaruhi oleh variabel lainnya di luar penelitian. Artinya bahwa sebuah iklan sangat mempengaruhi
107 konsumen dalam memutuskan untuk membeli suatu produk. Hal tersebut sesuai dengan teori Green advertising seperti yang dikatakan oleh Banerjee, Gulas dan Iyer (1995) dapat berupa setiap iklan yang mungkin secara eksplisit maupun implisit alamat hubungan antara produk dan lingkungan biofisik; itu harus memiliki karakteristik mampu mempromosikan gaya hidup yang hijau dan meningkatkan sebuah citra perusahaan tanggung jawab sosial. Oleh karena itu antara produk, promosi dan keterlibatan konsumen didalam pembelian suatu produk seharusnya dapat memutuskan apakah konsumen mau membeli barang tersebut atau tidak. 3. Penerapan Green advertising (X2) tidak mempengaruhi keputusan pembelian (Z) melalui keterlibatan konsumen (Y) sebesar (-0.0982)2 atau tidak berpengaruh sebesar 0.96%. terlihat bahwa kontribusi Green Advertising melalui Keterlibatan Konsumen untuk menentukan Keputusan Pembelian berbanding terbalik, artinya setiap kenaikan nilai Green Marketing maka Keterlibatan Konsumen akan menurun sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi Keputusan Pembelian itu sendiri. Namun dikarenakan hubungan ketiganya tidak signifikan maka hal ini disebabkan karena program-program Green Advertising yang sudah dijalankan oleh Laksmie Florist yang kurang efektif dalam menciptakan Keterlibatan Konsumen. Program-program ersebut kurang memberikan informasi atau pesan lingkungan hijau. Hal ini bisa dilihat dari rata-rata jawaban kuesioner yang diberikan pada konsumen yang kurang setuju mengenai iklan Laksmie Florist yang mengkampanyekan kepedulian lingkungan, belum cukup bercirikan ramah lingkungan baik itu gambar dan spanduk, dan belum bisa memuat logo dan sertifikat mengenai kepedulian lingkungan. 4. Penerapan Keterlibatan Konsumen (Y) terhadap keputusan pembelian (Z) pelanggan Laksmi florist sebesar (0.238)2 atau berpengaruh sebesar 5.66% dan sisanya sebesar 94.34% nilai variabel Keputusan Pembelian ini dipengaruhi oleh variabel lainnya di luar penelitian ini. Hal ini didasarkan pada teori menurut Mowen (2002:p267) memberikan pendapat bahwa Konsumen akan berpikir lebih keras tentang keputusan
108 yang dilakukan pada situasi keterlibatan tinggi. Konsumen juga lebih suka melakukan proses keputusan yang ekstensif dan bergerak melalui setiap tahap keputusan secara berhati-hati. Dapat disimpulkan bahwa konsumen yang memiliki keterlibatan akan secara hati-hati dalam memutuskan membeli suatu produk, konsumen cenderung berpikir keras dalam memberikan keputusan. 4.9
Implikasi Hasil Penelitian Implikasi hasil penelitian ini yaitu semua data dan hasil analisis selesai dilakukan,
maka selanjutnya dilakukan analisa pengaruh untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Green product dan Green advertising terhadap keterlibatan konsumen (Substruktur 1). Setelah dilakukan analisa pengaruh Green product, dan Green advertising terhadap keterlibatan konsumen maka diperoleh kesimpulan bahwa Green product, dan Green
advertising menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap keterlibatan konsumen. Setelah dilakukan analisa pengaruh Green product terhadap keterlibatan konsumen maka diperoleh kesimpulan bahwa Green product menunjukkan adanya 0.915 atau 83.72% terhadap keterlibatan konsumen. Ini menunjukkan bahwa Green product dapat menciptakan keterlibatan konsumen secara langsung karena mempunyai pengaruh yang signifikan, sehingga diharapkan Laksmi florist dapat terus mempertahankan daya guna,
performance, dan kenyamanaa dari green product itu sendiri, agar konsumen dapat mempengaruhi keterlibatan konsumen. Selain itu, hasil analisa pengaruh Green advertising terhadap Keterlibatan Konsumen juga diperoleh kesimpulan bahwa Green advertising menunjukkan adanya kontribusi yang berbanding terbalik yaitu -0.413 atau 17.05% terhadap keterlibatan konsumen. Ini menunjukkan bahwa Green advertising dalam perusahaan Laskmi Florist belum bisa menciptakan Keterlibatan Konsumen secara langsung karena mempunyai pengaruh yang berbanding terbalik.
109 Hasil analisa hubungan antara Green product dengan Green advertising juga diperoleh kesimpulan bahwa Green product mempunyai hubungan cukup kuat secara signifikan yaitu sebesar 0.810. Dan selanjutnya dilakukan analisa pengaruh untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Green product, Green advertising dan Keterlibatan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian (Sub-struktur 2) Setelah dilakukan analisa pengaruh antara Green product, Green advertising dan keterlibatan konsumen terhadap keputusan pembelian maka diperoleh kesimpulan bahwa
Green product, Green advertising dan keterlibatan konsumen menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Selain itu, hasil analisa pengaruh antara Green product terhadap keputusan pembelian juga diperoleh kesimpulan bahwa Green product tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 0.069 atau 0.4761% terhadap keputusan pembelian. Ini menunjukkan bahwa Green product tidak dapat menciptakan keputusan pembelian secara langsung. Sehingga demikian maka variabel Green product berpotensi besar untuk mempengaruhi variabel keputusan pembelian secara signifikan apabila di mediasi oleh variabel keterlibatan konsumen. Selain itu, hasil analisa pengaruh antara Green advertising terhadap keputusan pembelian juga diperoleh kesimpulan bahwa Green advertising menunjukkan adanya kontribusi yang signifikan yaitu sebesar 0.835 atau 69.72% terhadap keputusan pembelian. Ini menunjukkan bahwa Green advertising dapat menciptakan keputusan pembelian secara langsung karena mempunyai pengaruh yang signifikan. Selain itu, hasil analisa pengaruh antara keterlibatan konsumen terhadap Keputusan Pembelian juga diperoleh kesimpulan bahwa keterlibatan konsumen menunjukkan adanya kontribusi yang signifikan yaitu 0.238 atau 5.66% terhadap keputusan
pembelian.
Ini
menunjukkan
bahwa
keterlibatan
konsumen
dapat
110 menciptakan keputusan pembelian secara langsung karena mempunyai pengaruh yang signifikan.
111