25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. KONDISI UMUM PERUSAHAAN 1. Profil Perusahaan Sehat dengan herbal alami, begitulah awal pemikiran pendiri dalam usaha pengembangan herbal. Sumber daya alam Indonesia yang melimpah menjadi modal yang sangat berharga dalam pengembangan produk herbal. Dengan bahan baku dalam negeri yang melimpah, menjadikan harga bahan baku dan produk herbal terjangkau oleh masyarakat, juga memiliki daya saing yang tinggi dibanding produk sejenis dari negara lain. Efek samping yang rendah dan tingkat keamanan yang tinggi juga menjadikan produk produk herbal semakin banyak diminati dan dipercaya masyarakat untuk kesehatan. CV Herbaltama Persada
Yogyakarta
selalu
berusaha
memperkenalkan
dan
mensosialisasikan penggunaan herbal alami untuk pencegah (preventif), pengobatan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif), maupun peningkatan kesehatan (promotif). Kualitas yang terjaga, keamanan yang terjamin dan harga yang terjangkau menjadikan produk herbal perusahaan ini selalu siap menjadi mitra kesehatan untuk masyarakat. CV Herbaltama Persada juga berkomitmen memproduksi dan menyediakan berbagai kebutuhan herbal untuk kesehatan yang berkualitas, mulai dari bahan baku, produk jadi siap konsumsi dan konsultasi mengenai dunia herbal. CV Herbaltama Persada telah mendapatkan surat ijin dalam menjalankan usahanya. Surat ijin tersebut seperti Surat Ijin Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) Nomor : 448/6147/IV.2, Surat Ijin Departemen Kesehatan Republik Indonesia : SP No. 487/12.02.2002, Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor : 510/DP/K1/331/V/2008, Surat Tanda Daftar Perusahaan Nomor 504/DP/CV/110/V/2008 dan Sertifikat Halal Cangkang Kapsul : No. 00140012700600. commit to user
25
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
CV. Herbaltama Persada Yogyakarta mempunyai logo yang berbentuk seperti dibawah ini (Gambar 1).
Gambar 1. Logo CV. Herbaltama Persada Yogyakarta 2. Visi dan Misi Perusahaan a) Membuat dan memproduksi produk herbal / obat tradisional yang berkhasiat, dan aman untuk pencegahan, pengobatan, pemulihan, dan peningkatan kesehatan. b) Memanfaatkan sumberdaya alam yang melimpah untuk kesehatan dan kesejahteraan bersama. c) Melakukan riset dan penelitian tentang bahan bahan alam dan obat tradisional untuk kemajuan dan pengembangan produk produk herbal. d) Memasyarakatkan dan mensosialisasikan penggunaan produk produk herbal
alami kepada masyarakat untuk peningkatan kesehatan dan
ekonomi masyarakat. e) Menyampaikan informasi kesehatan, sosialisasi dan edukasi kesehatan, serta peningkatan ekonomi masyarakat melalui divisi Sosial Ekonomi CV. Herbaltama Persada yaitu YP. KESMAS (Yayasan Peduli Kesehatan Masyarakat). 3. Sejarah dan Perkembangan Jamu tradisional merupakan warisan leluhur yang sudah ada sejak dari nenek moyang dan diminati oleh banyak orang karena sudah terbukti khasiatnya dan keamananya. CV. Herbaltama Persada Yogyakarta commit to userdi bidang obat-obatan tradisional merupakan perusahaan yang bergerak
perpustakaan.uns.ac.id
27 digilib.uns.ac.id
atau industri jamu. CV. Herbaltam Persada Yogyakarta secara resmi berdiri bulan September 2008 dan didirikan oleh Bapak Nugroho Tri Haryono,S.Si, Apt yang merupakan seorang apoteker alumni Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Sebelum terjun ke dunia obat tradisional, beliau menjadi salah satu dosen pengajar di Universitas tersebut. Kemudian, beliau bergabung dengan PT. Herbal Nusantara dan mendapat amanah untuk menjabat sebagai asisten apoteker. PT. Herbal Nusantara merupakan perusahaan yang memproduksi obat tradisional yang telah memiliki cabang di berbagai daerah. Pada tahun 2003 PT. Herbal Nusantara mengalami keruntuhan karena masalah internal dan manajemen yang tidak sehat. Pada saat itulah Bapak Nugroho mulai merintis usahanya di bidang industri obat tradisional yang saat itu tempat produksi jamu masih bersama dengan rumah kontrakan Bapak Nugroho yang terletak di Kota Gede, Yogyakarta. Beliau hanya dibantu oleh istri dan dua karyawan. Pertama kali produk yang dihasilkan CV. Herbaltama Persada Yogyakarta berupa minuman instan berbentuk serbuk. Respon positif konsumen terhadap jamunya, Bapak Nugroho mulai mendaftarkan industri obat tradisionalnya dan baru mendapatkan ijin sebagai Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) pada tahun 2005. Dengan keluarnya surat ijin tersebut maka kepercayaan konsumen terhadap produk jamu dari CV. Herbaltama Persada semakin bertambah. Selain berkat ijin usaha tersebut Bapak Nugroho dapat melebarkan sayap untuk mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan bantuan dari berbagai sumber. Dengan adanya kemajuan di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta, produk yang dihasilkan tidak berbentuk serbuk minuman instan lagi, tetapi produk sudah dikemas dalam kapsul. Bahkan salah satu produk jamu kapsul dari CV. Herbaltama Persada Yogyakarta telah mendapatkan kepercayaan dari (YPKI) Yayasan Peduli Kanker Indonesia sebagai salah satu produk yang direkomendasikan YPKI bagi penderita kanker di commit to user Indonesia.
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berkat keberhasilannya, sekarang CV. Herbaltama Persada Yogyakarta memiliki tempat produksi tersendiri yang telah sesuai dengan peraturan BPOM. Meski demikian, CV. Herbaltama Persada Yogyakarta masih tergolong industri rumah tangga karena peralatan yang digunakan mayoritas masih menggunakan peralatan sederhana. 4. Lokasi Perusahaan CV. Herbaltama Persada Yogyakarta memiliki 3 tempat produksi yaitu: a.
Kantor CV. Herbaltama Persada Yogyakarta Kantor CV. Herbaltama Persada Yogyakarta beralamat di Wiyoro Baru III No.21 RT.10 Baturetno, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta sebagai tempat penerimaan bahan baku dan pengolahan sampai menjadi simplisia. Berikut dibawah ini merupakan denah tempat
produksi
di
CV.
Herbaltama
Persada
Yogyakarta
(gambar 4.2). b.
Tempat Pengapsulan Tempat pengapsulan beralamat di Mantup, Baturetno, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta dengan luas bangunan 54 m2.
c.
Tempat Pengemasan sampai Produk Jadi Tempat pengemasan sampai produk jadi terletak di Perum Asana Mutiara 3, Kalangan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Lokasi
yang dipilih oleh CV. Herbaltama Persada mempunyai
banyak keuntungan yaitu: a.
Lokasi perusahaan yang strategis.
b.
Satu rumah dengan tempat tinggal pemilik.
c.
Tidak terlalu jauh dengan pasar bahan baku.
d.
Alat trasportasi mudah dijangkau.
e.
Tenaga kerja yang mudah dan murah.
f.
Terdapat fasilitas listrik dan telepon.
g.
Lingkungan masyarakat yang mendukung. commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Bangunan sebagai tempat produksi meliputi beberapa bagian seperti terlihat pada gambar 2.
Utara
Teras
Perpustakaan
Ruang Konsultasi
Tempat Pengapsulan Tempat Pengemasan dan Penyimpanan Produk Jadi Penyimpanan Simplisia Kering
Tempat Penggilingan Tempat Penggilingan
Tempat Proses Ekstak Bahan Baku
Gudang Penyimpanan Alat Produksi
Toilet
Tempat Pencucian Bahan Baku
Gambar 2. Denah Tempat commitProduksi to user CV. Herbaltama Persada
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi CV. Herbaltama Persada
Direktur Apoteker Kepala Produksi
Kepala QC
Manager Marketing
Supervisor Karyawan Produksi Gambar 3. Struktur Organisasi CV. Herbaltama Persada Yogyakarta
Struktur
organisasi
CV.
Herbaltama
Persada
Yogyakarta
menggambarkan hubungan tanggung jawab dan wewenang yang terdapat dalam perusahaan tersebut. CV. Herbaltama Persada Yogyakarta memiliki struktur organisasi yang terdiri atas direktur, apoteker, kepala produksi, kepala QC, manager marketing, supervisor, dan karyawan. Berikut ini adalah gambaran tugas dan wewenang dari masing-masing bagian tersebut: a.
Direktur Merupakan jabatan tertinggi dalam CV. Herbaltama Persada Yogyakarta yang dijabat oleh Bapak Nugroho Tri Haryono, S.Si, Apt yang merupakan pemilik usaha. Direktur bertanggung jawab secara keseluruhan atas mekanisme jalannya perusahaan. commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b.
Apoteker Merupakan jabatan yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan perusahaan terkait pegendalian mutu produk dan penelitian-penelitian yang dapat memunculkan produk-produk unggulan dari CV. Herbaltama Persada Yogyakarta. Apoteker dijabat oleh Bapak Nugroho Haryono, S.Si, Apt.
c.
Manager Produksi/ Kepala Produksi Manager produksi di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta dijabat oleh Ibu Umi Asih. Kepala produksi disini bertanggung jawab dalam manajemen produksi yang meliputi semua pelaksanaan kegiatan, peralatan, dan personalia produksi.
d.
Manager Quality Control (QC)/ Kepala Kontrol Kualitas Merupakan jabatan yang mempunyai tanggung jawab terhadap kontrol kualitas mulai dari bahan baku sampai produk jadi. Manager QC mempunyai wewenang dalam menetapkan persetujuan atas bahan awal sampai produk jadi yang telah memenuhi spesifikasi atau menolaknya apabila tidak memenuhi spesifikasi atau yang dibuat tidak sesuai dengan prosedur dan kondisi yang telah ditetapkan. Posisi Manager Quality Control (QC)/ Kepala Kontrol Kualitas CV. Herbaltama Persada Yogyakarta dijabat oleh Bapak Nugroho Tri Haryono, S.Si.Apt.
e.
Manager Marketing Merupakan bertanggung
jabatan
jawab
dalam
yang bidang
mempunyai pemasaran
tugas produk
untuk dan
mendistribusikan barang hasil produksi dan mencari pelanggan baru. f.
Supervisor Merupakan jabatan yang diamanahkan kepada karyawan senior yang telah berpengalaman dan terampil dalam proses produksi maupun pengontrolan kualitas di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta. commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
g.
Karyawan Produksi Karyawan produksi di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta sebanyak 11 orang. 2 orang diantaranya melakukan proses produksi di pabrik I, sedangkan untuk 7 orang melakukan proses pengkapsulan di pabrik
II dan sisanya
melakukan proses
pengemasan sampai produk jadi di pabrik III. Setiap karyawan wajib mematuhi peraturan yang ada di CV. Herbaltama Persada yaitu dengan melaksanakan kegiatan proses produksi yang berlangsung untuk memenuhi target permintaan pasar. Untuk memenuhi tujuan dan target perusahaan, karyawan haruslah mempunyai kemampuan, keterampilan, dan motivasi tinggi dalam bekerja. Melihat dari bagan maupun uraian mengenai struktur organisasi di atas, dapat dilihat bahwa struktur organisasi tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari struktur dengan beberapa jabatan dipegang oleh seorang yang sama adalah dapat memaksimalkan sumber daya manusia yang ada, sehingga dapat meminimalisir pengeluaran. Hal tersebut juga berpotensi mengakibatkan kondisi organisasi yang kurang sehat, sebab dengan adanya rangkap jabatan tersebut akan riskan tehadap kekurang profesionalan dan totalitas pegawai dalam mengemban jabatan yang diamanahkan kepadanya. Adapun karyawan-karyawan yang bekerja dalam CV. Herbaltama Persada Yogyakarta terbagi menjadi dua yaitu: a.
Karyawan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi
b.
Karyawan yang berhubungan langsung dengan proses produksi Pada aplikasi kerja setiap karyawan melaksanakan setiap produksi karena belum ada diferensiasi pekerjaan dan proses produksinya tergolong masih sederhana sehingga tidak menuntut keahlian khusus dari setiap karyawannya. Karyawan pria menangani dan mengurusi bagian gudang dan pencampuran bahan baku, oven dan pekerjaan yang lebih membutuhkan tenaga yang kuat. Karyawan wanita commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengurusi bagian yang tidak banyak membutuhkan tenaga, namun membutuhkan ketelitian dan kerapian. 6. Ketenagakerjaan a. Tenaga Kerja Di CV. Herbaltama Persada mempunyai karyawan berjumlah 11 orang, dimana sebagian besar karyawan masih saudara sendiri dan penduduk sekitar pabrik. Karyawan pria menangani dan mengurusi bagian gudang dan pencampuran bahan baku, oven dan pekerjaan yang lebih membutuhkan tenaga yang kuat. Karyawan wanita mengurusi bagian yang tidak banyak membutuhkan tenaga, namun membutuhkan ketelitian dan kerapian. Penerimaan tenaga kerja di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta dilakukan apabila membutuhkan
karyawan.
Dalam
penerimaan
tenaga
kerja
perusahaan ini tidak membutuhkan persyaran khusus, hanya saja dilakukan
wawancara.
Perekrutan
tenaga
kerja
diutamakan
masyarakat yang berdomisili disekitar perusahaan. b. Jam Kerja CV. Herbaltama Persada Yogyakarta jam kerja mulai hari Senin sampai Sabtu, yaitu pukul 08.00-16.00 WIB. Jam istirahat di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta pukul 12.00-13.00 WIB, sedangkan untuk hari jumat istirahat pukul 11.30-13.00 WIB karena memberikan kesempatan karyawan untuk melakukan sholat jumat. Namun pada hari Sabtu jam kerja hanya sampai pukul 13.00 WIB. c. Sistem Gaji CV. Herbaltama Persada Yogyakarta memberikan gaji pada setiap karyawan berdasarkan prestasi (lemburan) dan lama karyawan tersebut bekerja. Sistem pembayaran gaji dilakukan setiap minggu yaitu pada hari Sabtu, dan untuk gaji lemburan juga disertakan sekaligus. Ada 2 macam sistem gaji yang diterapkan CV. Herbaltama user dan borongan. Untuk karyawan Persada Yogyakarta,commit yaitu to harian
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
harian gaji per hari yang ditentukan perusahaan yakni sebesar Rp 25.000,-/hari. Gaji borongan diberikan pada karyawan bagian pengkapsulan, yakni setiap seribu kapsul mendapat upah Rp 20.000,d. Hak dan Kewajiban Karyawan 1) Hak Karyawan
Mendapatkan gaji setiap minggu
Mendapat izin cuti dari perusahaan
Menggunakan
fasilitas-fasilitas
yang
disediakan
oleh
yang diberikan
oleh
perusahaan
Memperoleh
tunjangan-tunjangan
perusahaan 2) Kewajiban Karyawan
Menjaga kedisiplinan dan kebersihan
Mematuhi
dan
melaksanakan
peraturan
yang
telah
diberlakukan di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta
Melaksanakan kerja dan menjalin hubungan kerja yang baik diantara sesama
Bersedia menerima sanksi atau pemutusan kerja jika terbukti melakukan kesalahan
7. Kesejahteraan Karyawan Fasilitas yang diberikan CV. Herbaltama Persada Yogyakarta antara lain berupa: a.
Keselamatan Kerja Merupakan peraturan yang berisi tindakan pencegahan kecelakaan kerja serta kerugian yang diakibatkannya. Di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta setiap karyawan wajib mendapatkan keselamatan kerja dan kesehatan yang biasanya berupa sarung tangan sekali pakai.
b.
Tunjangan Hari Raya (THR) CV. Herbaltama Persada Yogyakarta memberikan tunjangan commit to user berupa THR yang diberikan pada saat menjelang hari raya, yang
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
besarnya tergantung lamanya karyawan yang bersangkutan bekerja di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta. Biasanya THR yang diberikan berupa uang dan sembako. c.
Cuti Cuti diberikan pada hari raya dan untuk karyawan yang hamil dan melahirkan diberi cuti selama 3 bulan yang biasanya diambil setelah melahirkan.
commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. PROSES PEMBUATAN JAMU SEDIAAN KAPSUL SAMBILOTO 1.
Proses Persiapan Bahan Baku Sambiloto Bahan baku pembuatan jamu tradisional disebut sebagai simplisia. Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan jamu kapsul sambiloto adalah daun serta tangkai tanaman sambiloto dalam bentuk kering. CV. Herbaltama Persada Yogyakarta memperoleh bahan baku dari pengepul dengan harga per kg sambiloto Rp 2.500,-. Pembelian bahan baku ditentukan berdasarkan penggunaan dan persediaan. Kualitas bahan baku/ simplisia akan sangat menentukan kualitas jamu yang dihasilkan. Bahan baku yang berkualitas baik sangat penting untuk diperhatikan. Bahan baku yang diperoleh dari beberapa pengepul memiliki keberagaman sifat yang berbeda. Kualitas simplisia dari satu pengepul dan pengepul lain pun berbeda. Untuk mengurangi resiko yang mungkin terjadi yaitu resiko kehilangan dan resiko kerusakan, diperlukan proses ulang terhadap simplisia sebelum disimpan. Proses perlakuan bahan baku bertujuan
untuk
mendapatkan
kualitas
simplisia
dilihat
dari
parameter/kriteria tingkat kekeringan yaitu kadar air yang rendah, tingkat kebersihan dan warna daun yang tidak banyak berubah berdasarkan warna asli daun. Adapun proses persiapan yang dilakukan terhadap bahan baku sambiloto dengan skema sebagai berikut: Sambiloto
Pengeringan
Sortasi
Penyimpanan commit to user Gambar 4. Proses Persiapan Bahan Baku Sambiloto
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a.
Pengeringan Faktor keragaman bahan baku dari beberapa pengepul memerlukan perlakuan pengeringan ulang sampai batas kadar air. Pengeringan dilakukan sampai batas yang terbaik sekitar 8 – 10 %. Pengeringan di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta dilakukan menggunakan sinar matahari. Lama pengeringan dibawah sinar matahari langsung ditentukan oleh kondisi cuaca. Pengeringan dibawah sinar matahari langsung yang dilakukan oleh CV. Herbaltama Persada Yogyakarta dipilih dengan pertimbangan lebih efektif dan efisien. Daun hanya memerlukan waktu pengeringan satu hari tanpa mengeluarkan biaya listrik untuk pengeringan sehingga dapat menekan biaya produksi. Untuk menjaga sanitasi dan mengurangi pencemaran yang masuk pada simplisia, proses pengeringan dialasi plastik goni dan untuk lantai pengeringan selalu dalam kondisi bersih. Pada simplisia sambiloto, agar pengeringan sempurna dibuat posisi daun renggang sehingga sirkulasi udara pengeringan optimum. Apabila bagian atas daun telah kering, bagian bawah dibalik diletakkan dibagian atas agar terkena sinar matahari. Pengeringan dihentikan apabila kondisi daun telah kering merata dan kadar air rendah. Kadar air yang rendah menjamin penyimpanan, mencegah pertumbuhan jamur, serta mencegah terjadinya proses atau reaksi enzimatik yang dapat menurunkan mutu simplisia.
b.
Sortasi Setelah proses pengeringan, dilakukan sortasi terhadap simplisia sambiloto sebelum disimpan. Proses sortasi secara manual saat pengumpulan bahan dari lantai penjemuran. Sambiloto yang akan dimasukan kedalam plastik kemasan disortir dan dipisahkan dari kotoran yang masih terikat, cemaran-cemara fisik (benda asing) pada bahan seperti kotoran atau jenis simplisia lain yang tercampur. commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c.
Penyimpanan Penyimpanan bahan baku sambiloto dan jenis simplisia lain di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta menggunakan pengemas primer plastik dan pengemas sekunder dari karung goni. Kemasan primer bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan – kemungkinan yang tidak diinginkan, seperti perlindungan terhadap gangguan tikus atau
serangga
serta
mengantisipasi
kerusakan
yang
dapat
menyebabkan bahan – bahan terjatuh atau tercecer. Dalam pengelolaan bahan baku diberlakukan sistem first in first out, jadi bahan baku yang masuk lebih awal ke dalam gudang akan digunakan terlebih dahulu dalam proses produksi. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan bahan baku yang disimpan terlalu lama sehingga mutu bahan baku akan menurun. Bahan baku yang rusak tidak layak digunakan untuk produksi jamu dan hanya akan dibuang. Hal ini tentu merupakan sebuah kerugian bagi perusahaan (Gambar 5).
Gambar 5. Bahan Baku Sambiloto
commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Proses Ekstraksi Sambiloto Setelah bahan baku selesai disiapkan, proses selanjutnya adalah ekstraksi. Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik. Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengektraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa hingga memenuhi standar baku yang ditetapkan. Proses ekstraksi sambiloto adalah sebagai berikut :
Sambiloto
Sortasi Kering
Ekstraksi
Penambahan Serbuk
Pengovenan
Penggilingan
Pengayakan Gambar 6. Proses Ekstraksi Sambiloto
commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a.
Sortasi Kering Sortasi kering bertujuan untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tumbuhan yang tidak diinginkan dan pengotoran lain yang masih ada dan tertinggal pada simplisia kering Kegiatan sortasi kering yang dilakukan yaitu dengan cara mengetokketok simplisia agar kotoran dan benda-benda asing jatuh, seperi kerikil dan daun yang bukan sambiloto.
b.
Ekstraksi Ekstrak adalah suatu proses pemisahan antara bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya. Pelarut-pelarut tersebut dibedakan menjadi dua yaitu pelarut polar dan pelarut non-polar. Pelarut polar yaitu pelarut yang dapat bercampur dengan air, contohnya air itu sendiri. Pelarut non-polar adalah pelarut pelarut yang tidak dapat bercampur dengan air seperti aseton dan etil asetat, methanol, etanol kloroform, hexan dan benzene. Berikut adalah langkah-langkah proses ekstraksi sambiloto : 1) Menimbang sambiloto sebanyak 1 kg 2) Meletakkan kedalam panci besar yang telah diisi oleh air sebanyak 10 liter. 3) Direbus selama ± 1 jam setelah itu disaring 4) Setelah disaring, simplisia sambiloto diisi air lagi sebanyak 10 liter 5) Direbus selama ± 1 jam setelah itu disaring 6) Hasil yang disaring sebanyak 2 kali itu, kemudian dicampur dan dipanaskan dengan cara diuapkan/direbus kembali selama ± 2 jam hingga mengental. Pemanasan hasil penyarian diatas dilakukan diatas api yang sedang sambil diaduk terus menerus, agar proses penguapan air commit to user dapat berlangsung lebih cepat. Pemanasan ini membutuhkan
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
waktu sekitar ± 2 jam. Prinsipnya adalah hasil penyarian dipanaskan dalam api sedang agar air yang terkandung dapat menguap sehingga yang tertinggal hanya senyawa metabolit yang diperlukan. Selain itu penggunaan api yang sedang bertujuan agar senyawa melabolit tidak rusak (Gambar 7 dan Gambar 8).
Gambar 7. Proses Perebusan Sambiloto
Gambar 8. Proses Pengentalan Ekstrak
commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c.
Penambahan Serbuk Setelah ekstrak mengental, kegiatan yang dilakukan yaitu penambahan serbuk. Penambahan serbuk pada ekstrak kental bertujuan untuk membantu menghasilkan ekstrak kering. Serbuk yang digunakan untuk pencampuran ekstrak sambiloto yaitu serbuk sambiloto dengan perbandingan 1:1 dan diaduk hingga homogen. Hal ini dilakukan agar ekstrak kental dan ekstrak kering dapat bercampur dengan baik serta dapat mengefisienkan waktu. Hasil campuran tersebut menjadi serbuk kering (Gambar 9 dan Gambar 10).
Gambar 9. Proses Pencampuran Serbuk Sambiloto
Gambar 10. Hasil Pencampuran ekstrak sambiloto dengan serbuk sambiloto commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d.
Pengovenan Pengeringan oven merupakan alternatif pengeringan matahari. Pengovenan yang dilakukan di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta dengan menggunakan oven dengan suhu 550C. Pengeringan oven dapat melindungi pangan dari serangan serangga dan debu, dan tidak tergantung pada cuaca. Pengeringan oven tidak disarankan untuk pengeringan pangan karena energi yang digunakan kurang efisien daripada alat pengering (dehydrator), selain itu sulit mengontrol suhu rendah pada oven dan pangan yang dikeringkan dengan oven lebih rentan hangus (Hughes dan Willenberg, 1994). Keuntungan pengeringan
oven
yaitu
tidak
tergantung
cuaca,
kapasitas
pengeringan dapat dipilih sesuai dengan yang diperlukan, tidak memerlukan tempat yang luas dan kondisi pengeringan dapat dikontrol. Adapun bentuk dari mesin oven dapat dilihat pada gambar 11.
Gambar 11. Mesin Oven e.
Penggilingan Di
CV.
Herbaltama
Persada
Yogyakarta
penggilingan
dilakukan dengan bantuan mesin penggiling yang bertujuan untuk commitserbuk to useryang sangat halus. mengubah bentuk menjadi
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Cara penggilingannya yaitu dengan memasukkan bahan kedalam mesin penggiling sedikit demi sedikit. Setelah bahan hancur hingga berbentuk serbuk, maka bahan akan keluar dari mesin dan masuk dalam karung panjang. Karung panjang ini berfungsi sebagai penampung hasil gilingan, sehingga bahan tidak bertaburan di sekitar ruangan. Kemudian serbuk disimpan kedalam toples dan akan diproses
lebih
lanjut
untuk
dijadikan
sebagai
bahan-bahan
pembuatan jamu kapsul (Gambar 12).
Gambar 12. Mesin Penggiling f.
Pengayakan Proses pengayakan dilakukan untuk menyeragamkan derajat kehalusan
yang
memenuhi
syarat,
juga
digunakan
untuk
memisahkan bahan dengan kotoran. Hasil penggilingan diayak dengan menggunakan ayakan ukuran 40 mesh. Hasil ayakan yang tidak lolos akan digiling sekali lagi dan diayak kembali.
commit to user
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.
Proses Pembuatan Jamu Sediaan Kapsul Proses pembuatan sediaan kapsul di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta meliputi proses yaitu: Peracikan
Pengkapsulan
Pembersihan Kapsul Gambar 13. Proses Pembuatan Jamu Sediaan Kapsul a.
Peracikan Peracikan atau peramuan bahan baku adalah proses meracik atau meramu jamu dengan komposisi tertentu. Peracikan bahan baku sambiloto dilakukan sesuai dengan formula jamu yang akan dibuat. Proses peramuan ini dilakukan secara manual, yaitu dengan cara bahan – bahan yang diperlukan dituang ke suatu wadah , kemudian semua bahan dicampur dengan menggunakan tangan
yang
terbungkus sarung tangan yang bersih sampai rata. Pencampuran yang dilakukan yaitu dengan mencampur keempat bahan baku dengan menggunakan perbandingan kunir putih : pegagan : meniran : sambiloto = 2 : 1 : 1 : 1. Proses pencampuran dilakukan dalam ruang tertutup dan steril, karyawan yang bekerja menggunakan sarung tangan dan masker. b.
Pengkapsulan Kapsul adalah sediaan jamu yang terbungkus cangkang keras atau lunak. Salah satu keuntungan sediaan bentuk kapsul adalah masa simpan jamu lebih lama karena jamu terlindung oleh cangkang kapsul. Tahapan ini merupakan tahapan pemasukan campuran serbuk ke dalam cangkang kapsul. Proses pengkapsulan di CV. Herbaltama Persadacommit Yogyakarta to usermasih manual yaitu dengan cara
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memasukkan kapsul kosong kedalam wadah yang berisi canpuran serbuk tersebut, kemudian tutup bagian induk dengan bagian penutup cangkang kapsul. Telah ada alat pengkapsulan yang modern, tetapi CV. Herbaltama Persada Yogyakarta memilih pengkapsulan
yang
manual
karena
jika
menggunakan
alat
pengkapsulan yang modern 1 hari kerja mendapatkan 500 kapsul, sedangkan apabila menggunakan pengkapsulan yang manual 1 hari kerja mendapatkan 800-900 kapsul. Kapsul yang digunakan dalam produksi jamu sambiloto ini berwarna merah putih dan memiliki ukuran 0 (nol) (Gambar 14 dan Gambar 15).
Gambar 14. Alat Pengkapsulan
commit to user Herbathus Gambar 15. Kapsul
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c.
Pembersihan Kapsul Tahap pembersihan kapsul ini bertujuan untuk membersihkan kapsul dari sisa – sisa serbuk yang menempel pada bagian luar kapsul. Tahapan ini dilakukan dengan cara meletakkan kapsul – kapsul pada selembar kain bersih, kemudian bagian sisi kain tersebut direkatkan menjadi satu sehingga kapsul – kapsul tertutupi. Selanjutnya kapsul dibersihkan berulang-ulang sampai serbuk yang menempel pada kapsul akan hilang.
d.
Pengemasan dan pemberian label Pengemasan
bertujuan
untuk
melindungi
produk
dari
kerusakan dan benturan dari luar yang dapat mengakibatkan turunnya kualitas. Proses pengemasan produk CV. Herbaltama Persada Yogyakarta dilakukan dengan manual tenaga kerja manusia, yaitu memasukkan ke dalam botol dengan menggunakan sendok. Satu botol berisi 50 kapsul, dan diberi ditambahkan silica gel. Silica gel berfungsi untuk menyerap kadar air yang masuk ke dalam botol setelah produk sampai tangan konsumen dan tutup botol terbuka. Kemasan yang digunakan di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta menggunakan kemasan primer dari botol plastik berwarna putih yang tahan terhadap benturan, sedangkan untuk kemasan sekundernya menggunakan plastik yang dapat melindungi label pada botol. Kemasan sekunder yaitu kemasan yang melapisi kemasan primer supaya tidak mudah terkontaminasi, sedangkan kemasan tersier biasanya digunakan untuk menjaga keutuhan dan untuk mencegah kerusakan saat produk didistribusikan. Pemberian label bertujuan agar konsumen mengetahui informasi komposisi bahan yang digunakan, manfaat dan kegunaan, kode produksi, cara konsumsi produk, tanggal kadaluarsa, dan sebagainya. Dan untuk kemasan tersiernya menggunakan kardus yang berfungsi untuk melindungi produk pada saat pendistribusian commit Gambar to user 19). (Gambar 16 sampai dengan
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 16. Proses Pemasukkan Kapsul ke dalam Botol
Gambar 18. Proses Pelabelan Botol Herbathus
Gambar 17. Proses Penutupan Botol Jamu Herbathus
Gambar 19. Proses Pengemasan Sekunder
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
49 digilib.uns.ac.id
C. PRODUK AKHIR CV. Herbaltama Persada Yogyakarta menghasilkan produk jamu yang sebagian besar berupa sediaan serbuk. Dari sediaan serbuk kemudian dikembangkan lagi menjadi bentuk lain yang lebih praktis seperti: a.
Sediaan kapsul: Herbathus, Syafigra, Curzema, Herbazed dan Sinensa.
b.
Sediaan tablet: Miletta. Adapun bentuk dari produk akhir jamu Herbathus dapat dilihat pada
gambar 20.
Gambar 20. Produk Akhir Jamu Kapsul Herbathus Herbathus adalah obat alami dari tanaman / Herbal Medicine. Berdasarkan penelitian dari Cina dan Belanda serta dalam “The Journal on Indonesian Medicine Herbs” (Puslitbang Farmasi, Depkes RI), menyatakan bahwa tanaman Sambiloto, Pegagan, Meniran dan Kunir Putih terbukti untuk obat tradisional dan aman untuk digunakan. Dan secara sinergis sangat efektif untuk pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), peningkatan kesehatan (promotif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Khasiat dan kegunaan Herbathus antara lain: a.
Meredakan pegal linu, nyeri sendi, rematik, asam urat
b.
Batu ginjal, batu kandung kemih
c.
Peradangan (hepatitis, bronchitis, amandel, maag) commit to user Kanker, tumor, benjolan
d.
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e.
Diabetes, darah tinggi, kolesterol
f.
Keputihan, darah kotor, gatal-gatal
g.
Menambah kecerdasan dan daya ingat
h.
Mengatasi sulit tidur, melancarkan peredaran darah Aturan
pemakaian jamu Herbathus ini adalah meminumnya secara
teratur yaitu untuk pencegahan sebanyak 3 kali 1 kapsul sehari, sedangkan untuk pengobatan diminum sebanyak 3 kali 2 kapsul sehari. Produk jamu kapsul Herbathus ini tidak boleh diminum oleh ibu hamil karena kandungan curcumin yang dapat mengganggu kandungan dan janin.
D. PEMASARAN 1.
Strategi Pemasaran Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya, sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya.
Pemasaran
bertujuan
untuk
merencanakan
dan
menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli. Dalam memasarkan
produknya
CV.
Herbaltama
Persada
Yogyakarta
menggunanakan sistem DO (order pengiriman barang). Pendistribusian barang di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta menggunakan stretegi First In First Out (FIFO) yaitu bahan yang masuk pertama kali akan keluar pertama kali pula. Hal ini dilakukan untuk menjaga mutu dari produk mengingat, semakin lama penyimpanan maka produk akan memiliki mutu yang kurang baik. Upaya pemasaran yang dilakukan di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta yaitu dengan menggunakan internet yaitu dengan cara to usermasyarakat untuk mengaksesnya, membuat blog sehingga commit memudahkan
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
melalui koran, penyebaran brosur dan langsung ke konsumen. Sistem pemasaran yang dilakukan di CV. Herbaltama yaitu dengan sistem direct selling. Direct selling yaitu pemasaran dan penjualan produk langsung kepada konsumen dan tidak melalui lokasi seperti apotek, supermarket. 2.
Daerah Pemasaran Daerah pemasaran produk di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta masih di dalam negeri. Pada umumnya yaitu Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Sumatera dan Kalimantan. Untuk pemesan di luar Yogyakarta akan dikirim melalui jasa pengiriman barang dan biaya akan ditanggung oleh pemesan. Rencana produk ini akan di distribusikan ke luar negeri. Harga pokok dan dan desain kemasan ditetapkan melalui survei pasar untuk menjangkau dan memenuhi kebutuhan konsumen.
commit to user
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. ANALISIS USAHA Analisis usaha di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta dalam produksi jamu sediaan kapsul dari sambiloto sebagai berikut : Tabel 1 Biaya Tetap Produksi Jamu Kapsul Herbathus Jumlah
Harga (Rp)
1
60
6.000.000
6.000.000
100.000
1
30
600.000
600.000
20.000
Oven
1
60
24.000.00
24.000.000
400.000
Timbangan
1
36
180.000
180.000
5.000
Wajan
1
20
100.000
100.000
5.000
Panci
2
20
100.000
200.000
10.000
Kompor
1
36
540.000
540.000
15.000
Ember
6
12
35.000
35.000
17.500
Enthong Kayu
2
12
15.000
30.000
2.500
Pisau
6
24
25.000
150.000
6.250
Toples
5
24
150.000
750.000
31.250
8
12
12.000
96.000
8.000
2
12
30.000
60.000
5.000
8
60
75.000
600.000
10.000
Uraian Mesin penggiling Mesin parut
Nampan plastik Saringan Loyang stainless stel
Total Biaya Tetap Sumber : Data Primer
commit to user
Total kebutuhan
Total per bulan (Rp)
Umur (bulan)
635.500
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 2 Biaya Variabel Produksi Jamu Kapsul Herbaltus No Harga Keterangan Satuan Banyaknya (Rp) 1 Sambiloto (Kg) 2.500 1 2 Meniran (Kg) 2.500 1 3 Pegagan (Kg) 2.500 1 4 Kunir Putih (Kg) 2.500 1 5 Masker 1.500 3 6 Sarung tangan 2.500 3 7 Tutup kepala 3.000 3 8 Gas 90.000 1 9 Biaya listrik 80.000 10 Upah tenaga kerja 25.000 11 orang Kemasan : 1.000 Botol 50 11 30.000 Silica gel (kg) 1 400.000 Stiker ¼ Jumlah
Total Harga (Rp) 2.500 2.500 2.500 2.500 4.500 7.500 9.000 90.000 80.000 275.000 50.000 30.000 100.000 656.000
Sumber : Data Primer Berat total dalam 1 kali produksi = 5 kg ( bahan sambiloto : meniran : pegagan : kunir putih : 1 : 1 : 1 : 2) = 5000 gr Berat 1 kapsul Herbathus = 500 mg = 0,5 gr Kapsul yang dihasilkan =
= = 10000 kapsul/ produksi Jumlah kapsul dalam 1 botol = 50 kapsul/ botol
Botol yang diperlukan/ produksi =
= = 200 botol Harga jual jamu Herbathus per botol sebesar Rp 25.000 commit to user
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Analisis Usaha : 1.
Biaya Total (TC) = Total Biaya Tetap (TFC) + Total Biaya Variabel (TVC) = Rp 635.500 + Rp 656.000 = Rp 1.291.500/ bulan
2. Hasil Penjualan Total Penerimaan (TR) = Harga (P) x Jumlah Produksi (Q) = Rp 25.000 x 200 botol = Rp 5.000.000/ bulan Total Penerimaan adalah jumlah seluruh penerimaan perusahaan dari hasil penjualan sejumlah produk (barang yang dihasilkan). Cara untuk menghitung penerimaan total dapat dilakukan dengan mengalikan jumlah produk dengan harga jual produk per unit. 3. Keuntungan = Penerimaan (TR) – Biaya Total (TC) = Rp 5.000.000 – Rp 1.291.500 = Rp 3.708.500/ bulan
4. BEP (Break Event Point) atau Titik Impas Pulang Modal BEP
=
= = = = Rp 731.000,Jadi perlu dihasilkan volume penjualan sebesar Rp 731.000,-/ bulan untuk mendapatkan kondisi seimbang antara biaya dengan keuntungan. commit to user
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Agar perusahaan mencapai keuntungan, maka harus mencapai volume penjualan lebih dari Rp 731.000,-.
5. R/C Ratio (Nilai Kelayakan suatu usaha) R/C Ratio = = = 3,9 R/C Ratio merupakan perbandingan antara penerimaan dengan total biaya produksi. Apabila R/C ratio >1 maka usaha tersebut layak untuk dijalankan, jika <1 maka usaha tersebut tidak layak dijalankan dan apabila =1 maka usaha tersebut tidak mendapatkan keuntungan dan tidak rugi. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa hasil R/C ratio adalah 3,9 jadi hasil tersebut >1 dan usaha layak untuk dilanjutkan.
6. B/C Ratio (Benefit / Cost Ratio) atau nilai keuntungan suatu usaha B/C Ratio = = = 2,9 B/C Ratio adalah usaha dengan membandingkan keuntungan dengan seluruh biaya usaha. Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai B/C Ratio usaha dalam pembuatan jamu kapsul Herbathus adalah 2,9 berarti hasil B/C Ratio >1 sehingga usaha tersebut mendapatkan keuntungan dan layak untuk dilanjutkan. Hasil B/C Ratio <1 maka usaha tersebut rugi dan tidak layak untuk dilakukan, sedangkan bila hasil B/C Ratio =1 maka usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi.
commit to user
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F. PENGENDALIAN MUTU Dalam upaya mempertahankan dan memperbaiki mutu produk CV. Herbaltama Persada Yogyakarta sangat memperhatikan bahan baku jamu karena bahan baku jamu sangat berpengaruh terhadap kualitas produk. Adapun pengendalian mutu yang dilakukan di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta adalah sebagai berikut : 1.
Pengendalian Mutu untuk Bahan Baku dan Bahan Pembantu Pengawasan mutu yang dilakukan untuk bahan baku dan bahan pembantu dilakukan sejak memesan atau dari pedagang, yaitu bahan baku harus benar-benar sesuai dengan permintaan CV. Herbaltama Persada Yogyakarta antara lain simplisia harus benar-benar kering, tidak berjamur dan bersih.
2.
Pengawasan Proses Pengawasan selama proses di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta dilakukan setiap satu kali proses selesai. Dengan mengambil sampel dari hasil produksi untuk di ujikan di laboratorium agar memiliki kesesuaian dengan standar mutu yang ditetapkan. Dengan adanya pengawasan proses ini diharapkan dapat menjaga kualitas mutu produk yang
akhirnya
menghasilkan
produk
akhir
yang
berkualitas.
Pengawasan proses juga dilakukan terhadap lingkungan kerja yang meliputi pengawasan terhadap kebersihan alat, pekerja dan tempat kerja. Untuk menjaga kebersihan alat dengan cara membersihkannya setiap selesai digunakan dan sebelum digunakan sehingga keadaannya selalu bersih meskipun tidak terpakai. Kebersihan tempat kerja dijaga dengan membersihkannya yaitu dengan menyapu dan dilakukan pengepelan setiap selesai digunakan. 3.
Pengawasan Mutu Produk Pengawasan mutu terhadap produk dilakukan dari produk setengah jadi sampai produk jadi. Pemeriksaan terhadap produk jadi meliputi pemeriksaan setelah dikemas dan stabilitas jamu untuk pasca produksi. user Pemeriksaan dilakukancommit dengantomemeriksa sampel yang telah dikemas
perpustakaan.uns.ac.id
57 digilib.uns.ac.id
dalam setiap batch yang dihasilkan. Pengawasan terhadap mutu produk belum sepenuhnya dilakukan, hal ini dibuktikan untuk produk jamu setengah jadi belum dilakukan pemeriksaan di laboratorium, langsung dilakukan proses pengemasan. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi derajat kehalusan, keseragaman bobot, nomor kode produksi dan pencantuman tanggal kadaluarsa. 4.
Pengawasan Terhadap Peralatan Pengawasan terhadap peralatan dilakukan dengan perawatan mesin-mesin dan peralatan produksi. Dalam perawatan mesin dilakukan secara preventif dan breakdown maintenance, sedangkan jika terjadi kerusakan mendadak dilakukan tindakan korektif. Perawatan preventif yaitu dengan penjagaan kebersihan dan pelumasan serta tindakantindakan awal untuk mencegah kerusakan. Breakdown maintenance yaitu dengan penggantian spare parts. Untuk peralatan dibersihkan setiap akan digunakan dan setelah digunakan, dengan demikian mesin dan peralatan dapat digunakan dan dioperasikan secara optimal dan menekan kerusakan produk akhir yang dihasilkan sehingga mutu dapat terjaga.
G. SANITASI Sanitasi adalah suatu perilaku pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Sanitasi yang dilakukan di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta meliputi: 1.
Sanitasi Ruangan dan Peralatan mesin Pembersihan ruangan dilakukan setiap hari pada ruangan produksi. Pembersihan ruangan yang dilakukan dengan cara menyapu dan mengepel yang dilakukan setiap saat apabila lingkungan kotor, meskipun jadwal hanya dilakukan sebelum istirahat dan sebelum pulang. Hal ini to user dilakukan agar ruangancommit produksi tetap terjaga kebersihannya. Untuk
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
rodentisida, insektisida, bahan fumigasi dan bahan pembersih tidak boleh mencemari peralatan produksi, bahan baku, bahan pengemas, produk antara produk ruahan ataupun produk jadi. Untuk pembersihan alat produksi akan dibersihkan setelah selesai setiap kegiatan produksi untuk menjaga higienitas alat. 2.
Sanitasi Karyawan Sanitasi tenaga kerja meliputi kebersihan pekerja yang dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Sumber kontaminan tersebut misalnya rambut pekerja yang rontok. Hal tersebut dapat mengganggu kualitas produk, sehingga untuk menanggulangi dan mencegah kejadian tersebut, maka pekerja harus memakai penutup rambut. Selain memakai penutup kepala, dalam bekerja karyawan juga memakai perlengkapan yang sudah disiapkan seperti masker, kaos tangan dan seragam. Untuk karyawan laki-laki dilarang merokok di area produksi serta menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan. Selain itu, karyawan harus membiasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja, setelah dari toilet atau kapanpun diperlukan.
3.
Penanganan Limbah Limbah dari proses produksi pembuatan jamu kapsul yang dihasilkan CV. Herbaltama Persada Yogyakarta berupa limbah padat dan limbah cair. a. Limbah Padat Limbah padat yang terdapat di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta yaitu berupa sambiloto bekas diekstrak dan kemasan. Untuk sisa bekas diekstrak cara penanganannya yaitu dibuang ketempat sampah dan untuk sisa kemasan penanganannya dengan cara dijual kepada penjual rosokan.
commit to user
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Limbah Cair Limbah cair yang terdapat di CV. Herbaltama Persada Yogyakarta yaitu berupa air bekas pencucian bahan baku dan pencucian alat-alat, langsung dibuang ke saluran air kotor atau selokan.
commit to user