BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Gambaran Umum Objek Penelitian
1.
Tempat dan Waktu Penelitian
1.
Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM wilayah Jakarta Barat.
Agar penelitian ini sesuai dengan apa yang diharapkan peneliti, tanpa membatasi ruang lingkup. 2.
Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan mengidentifikasikasi permasalahan,
perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat
landasan
dalam
variabel
dan
penyusunan
metode
dalam
pengumpulan data. Waktu penelitian ini berlangsung sejak bulan Januari Agustus 2017. 2.
Karakteristik Profil Responden Dalam penelitian ini, penarikan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling, Peneliti akan mengolah data dari hasil kuesioner yang telah disebar. Dimana sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah para karyawan bagian office di umkm yang tersebar di wilayah jakarta barat. Pada sebelumnya telah dijelaskan bahwa penelitian ini adalah tentang Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi (studi kasus pada UMKM di wilayah Jakarta Barat). Dengan observasi yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 karyawan UMKM di
51 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
52
wilayah jakarta barat, baik secara langsung dan melalui google form karena keterbatasan waktu dan tempat. Dengan tujuan akan menunjukkan pengaruh dari masing-masing variabel yang ditargetkan dalam penelitian ini. Tabel 4.1 Gambaran Pengumpulan Kuesioner Kuesioner yang disebar 100 Kuesioner yang kembali 80 Kuesioner yang dapat diolah 74
100% 80% 74%
Dari hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh peneliti, kuesioner yang kembali sebanyak 74 dari berbagai responden UMKM di Jakarta Barat. Berdasarkan kuesioner yang dikembalikan kepada peneliti, responden dapat dikelompokkan pada tabel tersebut: 2.1
Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada UMKM yang ada di
wilayah jakarta barat, maka dapat diketahui karakteristik responden di bawah ini. a.
Jenis Kelamin Pengelompokkan responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada table
4.2 dibawah ini. Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frequency laki-laki
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
44
59.4
59.4
59,4
Valid perempuan
30
40.6
40.6
100.0
Total
74
100.0
100.0
Sumber: Output menggunakan SPSS 21, 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
53
Hasil penelitian terhadap jenis kelamin yang tersedia pada Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa jumlah karyawan laki-laki adalah sebanyak 44 orang atau (59.4%) dan jumlah karyawan perempuan sebanyak 30 orang atau (40.6%). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja pada UMKM di wilayah Jakarta Barat paling banyak adalah laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Karena untuk bekerja sebagai karyawan UMKM memang dibutuhkan tenaga yang mencukupi hal ini bisa dilihat dari banyak nya tenaga laki-laki. b.
Umur Responden Karakteristik responden dilihat dari umur karyawan disajikan pada Tabel
4.3 dibawah ini: Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
18-21 th
20
27.0
27.0
27.0
22-25 th
28
37.8
37.8
64.8
26-30 th
26
35.2
35.5
100.0
Total
74
100.0
100.0
Sumber: Output menggunakan SPSS 21, 2017 Berdasarkan Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa responden karyawan yang bekerja pada UMKM di wilayah Jakarta Barat dengan usia 18-21 tahun ada sebanyak 20 orang atau (27,0%), pada usia 22-25 tahun ada sebanyak 28 orang atau (37,8%), dan pada usia 26-30 tahun ada sebanyak 26 orang atau (35,2%). Maka dapat simpulkan bahwa usia karyawan yang bekerja pada UMKM di wilayah Jakarta Barat lebih didominasi dengan usia antara 22-25 tahun.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
54
c.
Tingkat Pendidikan Aspek pendidikan sangat penting bagi seorang karyawan baik itu swasta
atau pun negeri, baik perusahaan dagang atau perusahaan jasa. Karyawan yang mempunyai tingkat pendidikan lebih tinggi mempunyai peluang yang lebih besar untuk dapat bekerja secara efektif dan efisien. Pada sisi lain, tingkat pendidikan sampai saat ini masih menjadi peran penting dalam persyaratan utama untuk menduduki jabatan maupun dipromosikan pada jabatan yang lebih tinggi. Pengelompokan responden berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini. Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent SMA Valid
45
60.8
60.8
60.8
Diploma
4
5.4
5.4
66.2
Sarjana
25
33.8
33.8
100.0
Total
74
100.0
100.0
Sumber: Output menggunakan SPSS 21, 2017 Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dari UMKM yang ada di wilayah Jakarta Barat adalah berpendidikan SMA (Sekolah Menengah Atas) dengan jumlah 45 orang atau 60.8 % dari keseluruhan jumlah responden. Sedangkan untuk responden yang berpendidikan sarjana dan diploma masing - masing hanya terdapat 29 orang atau 39.2 % dari keseluruhan jumlah responden.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
55
Hal ini menunjukan bahwa karyawan dari UMKM yang ada di wilayah Jakarta Barat sebagian besar adalah karyawan yang berpendidikan SMA (Sekolah Menengah Atas) yang diperoleh berdasarkan hasil pengrekrutan oleh manajer masing - masing perusahaan. Hal ini juga membuktikan bahwa pada masa kini tingkat pendidikan SMA (Sekolah Menengah Atas) sudah bisa memberikan kontribusi keterampilan dan pengetahuan yang cukup baik dibidang teknologi informasi terutama dibidang sistem informasi akuntansi. d.
Lama Bekerja Karakteristik responden UMKM yang ada di wilayah Jakarta Barat
berdasarkan lama bekerja dibagi dalam empat kategori antara lain kurang dari satu tahun, 1 sampai 2 tahun, 3 sampai 4 tahun dan 4-5 tahun, dan 5 tahun keatas. Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja ditunjukkan Tabel 4.5 Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Masa Kerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
<1 th
20
27.0
27.0
27.0
1-2 th
18
24.3
24.3
51.3
3-4 th
15
20.2
20.2
71.5
4-5 th
4
5.5
5.5
77.0
>5 th
17
23.0
23.0
100.0
Total
74
100.0
100.0
Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai lama bekerja sebanyak 1 sampai 2 tahun, dimana terdapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
56
18 orang atau 24,3% dari jumlah keseluruhan responden. Sedangkan responden yang mempunyai lama bekerja 3 sampai 4 tahun adalah sebanyak 15 orang atau 20,2% dari jumlah keseluruhan responden. Sedangkan responden yang mempunyai lama bekerja 4 sampai 5 tahun adalah sebanyak 4 orang atau 5,5% dari jumlah keseluruhan responden. Kemudian responden yang mempunyai lama bekerja kurang dari setahun adalah sebanyak 20 orang atau 27,0% dan 5 tahun keatas adalah sebanyak 17 orang atau 23,0% dari jumlah keseluruhan responden. B.
Hasil Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data
yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Gambaran tersebut dapat dilihat dari hasil yang dikelolah pada tabel dibawah ini: Tabel 4.6 Hasil Uji Analisis Deskriptif Descriptive Statistics Std. N Minimum Maximum Mean Deviation 74 3 10 7.65 1.947
Keterlibatan Pemakai Kemampuan Teknik 74 6 Personal Pelatihan dan Pendidikan 74 8 Kinerja Sistem Informasi 74 44 Akuntansi Valid N (listwise) 74 Sumber: Output menggunakan SPSS 21, 2017
10
9.57
.893
10
9.65
.730
60
54.78
3.574
Dari tabel 4.6 menunjukan bahwa jumlah data di analisa adalah sebanyak 74 responden. 1.
Nilai tertinggi (maksimum) pada variabel keterlibatan pemakai (X1) adalah 10 dan yang terendah (minimum) adalah 3. Selain itu, nilai variabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
57
keterlibatan pemakai menunjukan nilai rata-rata (mean) sebesar 7,65 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,947. 2.
Nilai tertinggi (maksimum) pada variabel kemampuan teknik personal (X2) adalah 10 dan yang terendah (minimum) adalah 6. Selain itu, nilai variabel kemampuan teknik personal menunjukan niali rata-rata (mean) sebesar 9,57 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,893.
3.
Nilai tertinggi (maksimum) pada variabel pelatihan dan pendidikan (X3) adalah 10 dan yang terendah (minimum) adalah 8. Selain itu, nilai variabel pelatihan dan pendidikan menunjukan nilai rata-rata (mean) sebesar 9,65 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,730.
4.
Nilai tertinggi (maksimum) pada variabel kinerja sistem informasi akuntansi adalah 60 dan yang terendah (minimum) adalah 44. Selain itu, nilai variabel kinerja sistem informasi akuntansi menunjukan nilai rata-rata (mean) sebesar 54,78 dengan nilai standar deviasi sebesar 3,574.
C.
Hasil Analisa Pengujian Data Dalam penelitian ini, perlu diketahui kembali bahwa metode pengumpulan
data yang digunakan oleh penulis adalah data primer dengan cara menyebarkan kuesioner kepada setiap responden, selanjutnya kuesioner yang telah diisi oleh responden tersebut dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis yang dilakukan oleh penulis, data tersebut perlu melewati proses validasi dan pengujian terhadap reliabilitasnya. Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi alat ukur yang digunakan dalam item kuesioner, sedangkan reliabilitas digunakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
58
untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat diandalkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bantuan SPSS 21 untuk mengolah data. 1.
Uji Validitas Pengukuran validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 21, uji
validitas diukur dengan cara membandingkan nilai pearson correlation dengan r tabel. Jika r hitumg (pearson correlation) > dari r tabel maka item pernyataan dinyatakan valid, dan jika r hitumg < dari r tabel maka item pernyataan dinyatakan tidak valid. Nilai r table di dapat dari degree of freedom (df=n-2), dimana n adalah jumlah responden dengan α= 0,05. Dalam penelitian ini nilai r table yang di dapat adalah 0,2287, nilai tersebut di dapat dari (df=74-2=72) dengan tingkat signifikan 0,05. Atau dapat dilihat dari sig (2-tailed) dimensi masing-masing kurang dari 0,05.Hasil uji validitas dapat dilihat di tabel sebagai berikut: a. Hasil Uji Validitas Variabel Keterlibatan Pemakai
No. 1. 2.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Keterlibatan Pemakai Indikator Nilai korelasi rtable keterangan (pearson correlation) KP1 0,977 0,2287 Valid KP2
0,976
0,2287
Valid
Sumber: Output menggunakan SPSS 21, 2017 Tabel 4.7 menunjukan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel keterlibatan pemakai (X1) dalam penelitian ini dinyatakan sebagai item yang valid. Diperoleh bahwa indikator - indikator variabel keterlibatan pemakai (X1) yang digunakan dalam penelitian ini semuanya memliki nilai rhitung yang lebih besar dari 0,2287 yaitu rtabel untuk sampel sebanyak 74.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
59
b. Hasil Uji Validitas Variabel Kemampuan Teknik Personal Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kemampuan Teknik Personal No. Indikator Nilai korelasi rtable keterangan (pearson correlation) 1. KTP1 0,953 0,2287 Valid 2.
KTP2
0,938
0,2287
Valid
Sumber: Output menggunakan SPSS 21, 2017 Tabel 4.8 menunjukan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kemampuan teknik personal (X2) dalam penelitian ini dinyatakan sebagai item yang valid. Diperoleh bahwa indikator - indikator variabel kemampuan teknik personal (X2) yang digunakan dalam penelitian ini semuanya memiliki nilai rhitung yang lebih besar dari 0,2287 yaitu rtabel untuk sampel sebanyak 74. c. Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan dan Pendidikan Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan dan Pendidikan No Indikator Nilai korelasi rtable keterangan (pearson correlation) 1. PP1 0,962 0,2287 Valid 2.
PP2
0,951
0,2287
Valid
Sumber: Output menggunakan SPSS 21, 2017 Tabel 4.9 menunjukan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel pelatihan dan pendidikan (X3) dalam penelitian ini dinyatakan sebagai item yang valid. Diperoleh bahwa indikator - indikator variabel pelatihan dan pendidikan (X3) yang digunakan dalam penelitian ini semuanya memiliki nilai rhitung yang lebih besar dari 0,2287 yaitu rtabel untuk sampel sebanyak 74.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
60
d. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi No Indikator Nilai korelasi rtable Keterangan (pearson correlation) 1. KSIA1 0,644 0,2287 Valid 2.
KSIA2
0,543
0,2287
Valid
3.
KSIA3
0,518
0,2287
Valid
4.
KSIA4
0,540
0,2287
Valid
5.
KSIA5
0,320
0,2287
Valid
6.
KSIA6
0,665
0,2287
Valid
7
KSIA7
0,679
0,2287
Valid
8.
KSIA8
0,747
0,2287
Valid
9.
KSIA9
0,503
0,2287
Valid
10.
KSIA10
0,638
0,2287
Valid
11.
KSIA11
0,735
0,2287
Valid
12.
KSIA12
0,460
0,2287
Valid
Sumber: Output menggunakan SPSS 21, 2017 Tabel 4.10 menunjukan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur variable kinerja sistem informasi akuntansi (Y) dalam penelitian ini dinyatakan sebagai item yang valid. Diperoleh bahwa indikator - indikator variabel kinerja sistem informasi akuntansi (Y) yang digunakan dalam penelitian ini semuanya memliki nilai rhitung yang lebih besar dari 0,2287 yaitu rtabel untuk sampel sebanyak 74.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
61
2.
Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid.
Pengujian reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi jawaban responden atas seluruh bukti pertanyaan. Suatu konstruk atau variabel dikatan reliable jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,70 (Nunnally dalam Ghozali,2013). Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2013:47). a. Hasil Uji Reliabilitas Keterlibatan Pemakai Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keterlibatan Pemakai Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's N of Alpha Based Items on Standardized Items ,951 ,951 2 Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 Berdasarkan tabel 4.11 bahwa variabel keterlibatan pemakai mempunyai Cronbach Alpha (α) sebesar 0,951 yaitu lebih besar dari 0,70. Berarti variabel keterlibatan pemakai dikatakan reliable.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
62
b. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kemampuan Teknik Personal Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kemampuan Teknik Personal Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's N of Alpha Based Items on Standardized Items ,877 ,882 2 Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 Berdasarkan tabel 4.12 bahwa variabel kemampuan teknik personal mempunyai Cronbach Alpha (α) sebesar 0,882 yaitu lebih besar dari 0,70. Berarti variabel kemampuan teknik personal dikatakan reliabel. c. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pelatihan dan Pendidikan Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pelatihan dan Pendidikan Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's N of Alpha Based Items on Standardized Items ,903 ,906 2 Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 Berdasarkan tabel 4.13 bahwa variabel pelatihan dan pendidikan mempunyai Cronbach Alpha (α) sebesar 0,906 yaitu lebih besar dari 0,70. Berarti variabel pelatihan dan pendidikan dikatakan reliable.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
63
d. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja SIA Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja SIA Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's N of Alpha Based Items on Standardized Items ,788 ,833 12 Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 Berdasarkan tabel 4.14 bahwa variabel kinerja sistem informasi akuntansi mempunyai Cronbach Alpha (α) sebesar 0,833 yaitu lebih besar dari 0,70. Berarti variabel kinerja sistem informasi akuntansi dikatakan realibel. D.
Hasil Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis dilakukan pengujian asumsi klasik.
Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi asumsi-asumsi dalam model regresi berganda dan untuk menginterprestasikan data agar lebih relevan dalam menganalisis. Dalam penelitian ini uji autokorelasi tidak digunakan karena dalam data primer dalam bentuk kuesioner dan tidak berhubungan dengan time series atau rentang waktu. 1.
Uji Multikoloniearitas Uji multikolonieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen yang lain dalam satu model regresi linier. Uji multikolonieritas dilakukan dengan cara (1) melihat nilai tolerance > 0,10 dan (2) nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala Multikolonieritas. Dibawah ini adalah hasil pengujian multikolonieritas
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
64
Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolonieritas Model Unstandardized Standardized T Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 29,236 4,288 6,819 KP ,735 ,199 ,400 3,683 1 KTP -,225 ,727 -,056 -,310 PP 2,289 ,939 ,467 2,438 a. Dependent Variable: KSIA Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017
Sig.
Collinearity Statistics Tolerance VIF
,000 ,000 ,757 ,017
,531 ,190 ,171
1,884 5,254 5,861
Berdasarkan tabel 4.15 di atas terlihat bahwa nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) di sekitar angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance untuk keterlibatan pemakai 0,531 , kemampuan teknik personal 0,190 , pelatihan dan pendidikan 0,171. Selain itu nilai VIF untuk keterlibatan pemakai 1,884, kemampuan teknik personal 5,254 , dan pelatihan dan pendidikan 5,861. Suatu model regresi dikatakan bebas dari masalah multiko apabila memiliki nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian ini. 2.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas (Imam Ghozali, 2013:139). Dalam penelitian ini, untuk melihat adanya Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat pola grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
65
terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID), jika grafik yang diperoleh membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), grafik scatterplot dapat dikatakan tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Gambar 4.1 Scatterplot Dari hasil output SPSS diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dari hasil pengujian ini dapat disimpulkan tidak terjadi Heteroskedastisitas dalam penelitian ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
66
Tabel 4.16 Hasil Uji Glejser Coefficientsa
Model 1 (Constant)
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta .890 2.401
KP (X1) -.106 .112 KTP (X2) .167 .407 PP (X3) .027 .526 a. Dependent Variable: RES2 Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017
-.154 .111 .015
T
Sig. .371 .712 -.946 .410 .052
.347 .683 .959
Berdasarkan Tabel 4.16 diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk keterlibatan pemakai yaitu 0,347, Kemampuan teknik personal yaitu 0,683 dan pelatihan dan pendidikan yaitu 0,959. Berdasarkan Uji Heteroskedastisitas dengan Metode Glejser dan perolehan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi Heteroskedastisitas. 3.
Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas untuk variabel pada penelitian ini menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov dan PP plot standardized residual. Uji normalitas data di lihat dari kedua hal tersebut nilai Kolmogorov Smirnov lebih besar 0,05 dan PP plot standardized residual mendekati garis diagonal maka data berdistribusi normal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
67
a.
Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, salah satu cara
untuk melihat normalitas adalah melihat uji statistic Kolmogorov-Smirnov yakni jika nilai hasil uji K-S > dibandingkan taraf signifikan 0,05 maka sebaran data dan data meyimpang dari kurva normalnya itu uji normalitas. Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
74
Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
.0000000 2.36736917 .096 .096 -.085 .823 .508
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 Berdasarkan tabel 4.17 memperlihatkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah sebesar 0,823 dan Asymp. Sig (2 – tailed) sebesar 0,508. Nilai Asymp. Sig (2 – tailed) tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi normal dan memenuhi syarat uji normalitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
68
b.
Menggunakan Grafik Histogram
Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 Gambar 4.2 Dengan melihat tampilan grafik histogram diatas dapat, disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Dengan grafik histogram yang menunjukan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
69
c.
Menggunakan Grafik Penyebaran P-Plot
Sumber: Output menggunakan SPSS 21, 2017 Gambar 4.1 Berdasarkan gambar 4.1 Normal P-Plot dapat dilihat bahwa titik-titik tersebar mendekati garis diagonal. Hal tersebut berarti data yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal. E.
Hasil Uji Keofisien Determinasi Koefisien Determinasi (R2) Pada Tabel 4.18 dibawah ini menunjukkan nilai koefisien determinasi dari
model Summary, dimana koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh antara variabel. Untuk satu variabel bebas,
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
70
digunakan R square, tetapi dalam penelitian ini terdapat dua atau lebih variabel independen, maka menggunakan Adjusted R Square. Pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0 < R < 1). Tabel 4.18 Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R 1
R Square ,749a
Adjusted R Square
,561
Std. Error of the Estimate
,542
2,418
a. Predictors: (Constant), KP,KTP,PP b. Dependent Variable: Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 Tabel 4.18 menunjukkan hasil uji koefisien determinasi (R2) dengan nilai adjusted R2 sebesar 0,542 atau 54,2 %. Hal ini menandakan bahwa variabel keterlibatan pemakai, kemampuan teknik personal, pelatihan dan pendidikan bisa menjelaskan 54,2 % variabel kinerja sistem informasi akuntansi, sedangkan sisanya sebesar 45,8 % dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. F.
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linear berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya
pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada atau tidak pengaruh antara variabel, yaitu Keterlibatan Pemakai (X1), Kemampuan Teknik Personal (X2), Pelatihan dan Pendidikan (X3), terhadap variabel Kinerja Sistem
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
71
Informasi Akuntansi(Y). Oleh karena itu, peneliti merumuskan model regresi sebagai berikut : Tabel 4.19 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model
Unstandardized Standardized T Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 29.236 4,288 KP ,735 ,199 ,400 1 KTP -,225 ,727 -,056 PP 2,289 ,939 ,467 a. Dependent Variable: Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017
6,819 3,683 -,310 2,438
Sehingga berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.19 untuk persamaan regresi atas hipotesis adalah sebagai berikut:
Kinerja SIA = 29,236 + 0,735KP-0,225KTP+2,289PP + e Keterangan: Y
= Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
a
= Konstanta
b
= Koefisien regresi
X1
= Keterlibatan Pemakai
X2
= Kemampuan Teknik Personal
X3
= Pelatihan dan Pendidikan
e
= Standar Error
Dari hasil pengujian regresi linear berganda diatas, maka dapat diketahui bahwa :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
72
1.
Konstanta sebesar 29,236 menunjukan bahwa jika nilai keterlibatan pemakai, kemampuan teknik personal, pelatihan dan pendidikan maka nilai Y kinerja sistem informasi akuntansi nilainya adalah sebesar 29,236.
2.
Koefisien regresi variabel keterlibatan pemakai sebesar 0,735 diartikan bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan keterlibatan pemakai, maka dapat menambah kinerja sistem informasi akuntansi sebesar 0,735. Koefisien bernilai positif artinya terdapat hubungan positif antara variabel keterlibatan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, jadi semakin tinggi keterlibatan pemakai maka semakin baik kinerja sistem informasi akuntansi yang dihasilkan, begitupun sebaliknya.
3.
Koefisien regresi variabel kemampuan teknik personal sebesar -0,225 diartikan bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan tingkat kemampuan teknik personal, maka dapat mengurangi kinerja sistem informasi akuntansi sebesar -0,225. Koefisien bernilai negatif artinya terdapat hubungan negatif antara variabel kemampuan teknik personal terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, jadi semakin tinggi kemampuan teknik personal maka semakin menurun kinerja sistem informasi akuntansi yang dihasilkan, begitupun sebaliknya.
4.
Koefisien regresi variabel pelatihan dan pendidikan sebesar 2,289. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan Pelatihan dan Pendidikan sebesar 1 satuan tingkat maka Kinerja Sistem Informasi Akuntansi naik sebesar 2,2%, dapat disimpulkan bahwa koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel dependen dengan variabel independen, karena itu semakin
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
73
tinggi pelatihan dan pendidikan, maka semakin baik Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, begitu pula sebaliknya. G.
Hasil Uji Hipotesis
1.
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen
secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 ( α = 5% ). Dengan demikian uji F diperlukan untuk menjawab hipotesis sebagai berikut: Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik F ANOVAa Model
Sum of Df Mean F Sig. Squares Square Regression 523,417 3 174,472 29,852 ,000b 1 Residual 409,124 70 5,845 Total 932,541 73 a. Dependent Variable: Kinerja Sistem Informasi Akuntansi b. Predictors: (Constant), KP, KTP,PP Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui bahwa nilai F hitung diperoleh sebesar 29,852 dengan tingkat signifikansi 0,000 sedangkan pada F tabel dengan signifikansi diketahui df 1 (jumlah variabel -1 ) atau 4 - 1 = 3, dan df 3 (n – k – 1) atau 74 – 3 – 1 = 70, ( n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independen ) maka F tabel diperoleh angka sebesar 2,74. Berdasarkan kriteria uji F yang telah ditentukan, oleh karena itu F hitung ˃ dari F tabel (29,852 ˃ 2,74) dan tingkat signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi yang terbentuk dari variabel keterlibatan pemakai (X1), kemampuan teknik personal (X2) dan pelatihan dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
74
pendidikan (X3), sebagai variabel independen secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (Y) sebagai variabel dependen. 2.
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji t yaitu pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara parsial atau individual berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai signifikansi < 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Berdasarkan t tabel dengan tingkat signifikan 0,05 maka di peroleh t tabel sebesar 1,9944. Hasil Uji T dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.21 Hasil Uji Statistik T Coefficientsa Model
1
(Constant) KP KTP PP
Unstandardized Coefficients B Std. Error 29.236 ,735 -,225 2,289
Standardized Coefficients Beta
4,288 ,199 ,727 ,939
T
,400 -,056 ,467
Sig.
6,819 3,683 -,310 2,438
,000 ,000 ,757 ,017
a. Dependent Variable: Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 Berdasarkan tabel 4.21 dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut: a.
Variabel keterlibatan pemakai memiliki nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, hal ini menunjukan bahwa Ha1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa keterlibatan pemakai memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
75
b.
Variabel kemampuan teknik personal memiliki nilai probabilitas signifikasi sebesar 0.757 jauh lebih besar dari 0.05, hal ini menunjukan bahwa Ha2 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan teknik personal tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
c.
Variabel pelatihan dan pendidikan memiliki nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,017 lebih kecil dari 0,05, hal ini menunjukan bahwa Ha3 diterima. sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan dan pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
H.
Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh Keterlibatan Pemakai, Kemampuan Teknik
Personal, Pelatihan dan pendidikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah Jakarta Barat. Dari penelitian ini dapat diperoleh hasil sebagai berikut: 1.
Pengaruh Keterlibatan Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pemakai dengan kinerja sistem informasi akuntansi. Hal ini berarti semakin baik keterlibatan pemakai, maka kinerja sistem informasi akuntansi akan tercapai. Keterlibatan Pemakai terbukti berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada UMKM yang ada di wilayah Jakarta Barat, karena secara keseluruhan semakin tinggi tingkat keterlibatan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
76
pemakai sistem akan berpengaruh pada semakin tingginya Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, begitu pula sebaliknya. Keterlibatan pemakai berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi karena dalam kinerja sistem informasi akuntansi keterlibatan pemakai sangat dibutuhkan. Hal itu dikarenakan dalam sistem informasi, keterlibatan pemakai disesuaikan dengan bagian masing-masing dengan pendidikan, ketrampilan dan pelatihan serta pengenalannya dan sistem informasi yang digunakan karyawan tidak boleh digunakan sembarangan oleh setiap karyawan karena berisikan informasi-informasi dalam UMKM dan masing - masing karyawan sudah ditunjuk dan diletakkan pada masing - masing bagian demi berjalannya kinerja dengan baik dan efisien. Oleh karena itu, pemberian informasi seharusnya dilakukan oleh karyawan yang sesuai dengan bagian masing-masing pekerjaannya atau diberikan oleh pemakai yang benar-benar memiliki wewenang untuk mengakses informasi tersebut. Hasil penelitian yang diperoleh didukung oleh penelitian Braja Imana (2014) dan Eni Endaryati (2015) disimpulkan bahwa tingkat keterlibatan pemakai berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, karena keterlibatan pemakai perlu dimiliki oleh setiap UMKM. Dengan demikian, dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keterlibatan pemakai sangat penting bagi UMKM dalam mendukung Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
77
2.
Pengaruh Kemampuan Teknik Personal terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan teknik personal terbukti tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada UMKM di wilayah Jakarta Barat. Hal ini dapat disebabkan oleh kemampuan teknik personal yang semakin tinggi dapat menyebabkan pemakai tersebut mencoba untuk melakukan efisiensi kerja dengan memanfaatkan keahlian yang mereka miliki sehingga akan membuat kinerja sistem informasi akuntansi menjadi tidak efektif dikarena pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan tersebut dirasanya sudah cukup untuk mendukung kinerja perusahaannya. Hasil ini menandakan bahwa kemampuan teknik personal tidak begitu mahir dalam mengoperasikan sistem informasi yang ada. Alasan penolakan hipotesis tersebut dikarenakan mayoritas responden yang menyatakan sudah memiliki kemampuan teknik personal yang mencukupi. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan teknik personal yang dimiliki pemakai masih terbatas. Menurut Almilia dan Briliantien (2007) menyebutkan pemakaian sistem kurang dan pemakai tidak merasa puas dengan sistem tersebut diakibatkan oleh kemampuan teknik personal sistem informasi yang terbatas. Penelitian ini mendukung hasil uji penelitian Galang Rahadian (2014), serta Almilia dan Briliantien (2007). Kemampuan teknik personal yang baik akan memacu pengguna untuk memakai sistem informasi akuntansi sehingga kinerja sistem informasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
78
akuntansi menjadi lebih tinggi. Pemakai sistem informasi yang memiliki teknik baik yang berasal dari pendidikan yang pernah ditempuh atau dari pengalaman menggunakan sistem akan meningkatkan kepuasan dalam menggunakan sistem informasi akuntansi. Hal ini menyebabkan pemakai tersebut akan terus menggunakan sistem informasi akuntansi untuk membantu
menyelesaikan
pekerjaannya
karena
pemakai
memiliki
pengetahuan dan kemampuan memadai. 3.
Pengaruh Pelatihan dan Pendidikan Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara pelatihan dan pendidikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Keberadaan pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dan penelitian ini konsisten dan mendukung dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian Braja Imana (2014), Dhiena (2011) dan Dinda (2011). Dalam hal ini, berarti pelatihan dan pendidikan pemakai mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi karena program pendidikan dan pelatihan pemakai bertujuan agar pemakai dapat menggunakan sistem dengan benar. Dengan adanya pelatihan bagi karyawan akan membuat kemampuan teknik personal semakin baik sehingga dalam menjalankan sistem informasi dan karyawan yang terkait dalam pekerjaan ini mampu meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dalam upaya memperlancar semua akses informasi yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
79
diperlukan untuk kepentingan UMKM dan demi tercapainya kinerja yang baik di dalam UMKM. Hal ini karena program pelatihan dan pendidikan bagi responden tersebut dapat bermanfaat meskipun sebagian responden menganggap tidak perlu diadakan program pelatihan dan pendidikan. Program pelatihan dan pendidikan yang diadakan sangat diperlukan untuk memberikan atau meningkatkan kemampuan dan pemahaman responden terhadap Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan untuk membuat responden tersebut menjadi lebih puas dan akan menggunakan sistem yang telah di kuasainya dengan baik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z