BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.
Gambaran Umum Kampus II UKSW
4.1.1. Letak, dan Lokasi Kampus II UKSW Kota Salatiga merupakan kota yang berada di kaki gunung Merbabu, di antara gunung-gunung kecil antara lain Gajah Mungkur, Telomoyo dan Payung Rong. Kota Salatiga terletak pada ketinggian antara 450–825 mdpl (meter di atas permukaan laut) (Anonim, 2015d).
Sumber: Goggle Maps, 2015 Gambar 4.1 Letak Kampus II UKSW di Kota Salatiga
Kampus II UKSW berada di area pendidikan di jalan Kartini, kelurahan Salatiga, kecamatan Sidorejo. Kampus II dapat diakses melalui 1 entrance, yaitu entrance gate melalui jalan Kartini. Kampus II UKSW berada di daerah yang memiliki kemiringan < 5 %. 4.1.2. Site Plan Kampus II UKSW SITE PLAN KAMPUS II UKSW
A D
B
SKALA 1 : 700
E C
Legenda A : Poliklinik B : Ruang Kelas C : Guest House D : FIK E : Ruang Kelas FIK
Sumber: Universitas Kristen Satya Wacana, 2014 Gambar 4.2 Site plan Kampus II UKSW
Kampus II UKSW memiliki luas ±2.005 m2. Kampus II berada di jalan Kartini, di area pendidikan kota Salatiga. Kampus II digunakan sebagai poliklinik, ruang kelas, gedung Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), guest house dan ruang Lembaga Kemahasiswaan (LK) FIK. Dari Gambar 4.2 untuk simbol A adalah poliklinik UKSW, poliklinik digunakan oleh sivitas akademika UKSW untuk berobat. Tempat parkir yang berada di depan poliklinik hanya digunakan untuk tempat parkir sepeda motor . Simbol B adalah ruang kelas Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) yang ada di barat laut kampus II UKSW. Di sekitar ruang kelas terdapat beberapa taman dilengkapi dengan tempat duduk. Simbol C merupakan guest house, yang digunakan untuk penginapan tamu-tamu yang berkunjung ke UKSW. Simbol D adalah gedung
23
kantor Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK). Gedung kantor FIK digunakan sebagai Tata Usaha (TU), ruang dosen, ruang pegawai, dan tempat praktikum mahasiswa FIK. Simbol D digunakan sebagai ruang kelas mahasiswa, dan ruang Lembaga Kemahasiswaan (LK) FIK. 4.1.3. Iklim di Kota Salatiga Menurut Anonim (2015e), kota Salatiga terletak di kaki gunung Merbabu. Iklim di kota Salatiga adalah tropis suhu rata-rata 23–24oC. Data curah hujan di kota Salatiga dalam 5 tahun terakhir, berdasarkan Tabel 4.1 tentang data curah hujan di kota Salatiga dibawah ini: Tabel 4.1 Data curah hujan di Kota Salatiga Curah Hujan
Hari Hujan
Rata-Rata Curah Hujan
(mm/tahun)
(Hari)
(mm/hari)
2010
3.577
172
20.80
2011
2.605
124
21.01
2012
2.030
89
22.81
2013
2.458
105
23.41
2014
2.571
102
25.21
Tahun
Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Salatiga, 2015
Curah hujan tertinggi tercatat pada tahun 2010 dengan curah hujan 3.577 mm/tahun, terdapat hari hujan sebanyak 172 hari dan memiliki rata-rata curah hujan 20.80 (mm/hari). Kampus II UKSW berada di kota Salatiga sehingga memiliki iklim yang sama. Dari Tabel 4.1 dalam 5 tahun terakhir curah hujan memiliki rata-rata 2.648,2 mm/tahun. Hari hujan dalam 5 tahun terakhir memiliki rata-rata 118,4 hari. 4.2.
Komponen Pendukung di Kampus II UKSW Komponen
pendukung
berfungsi
untuk
menunjang
kebutuhan
kenyamanan pengunjung maupun untuk menambah estetika. Komponen pendukung meliputi komponen vegetasi (softscape) dan komponen penunjang taman seperti lampu taman, papan penunjuk arah (signage) serta komponen hardscape (Hafidz, 2012).
24
4.2.1. Entrance Gate Entrance gate memiliki fungsi sebagai jalur keluar masuk kendaraan atau manusia yang berada pada posisi terdepan (Anonim, 2011). Entrance gate Kampus II tertutup rumah-toko atau ruko di samping kanan-kiri, sehingga entrance gate tidak terlihat dari jalan Kartini. Entrance gate Kampus II memiliki tinggi 4 m, dan lebar 5 m. Apabila saat malam hari, entrance gate tidak terlihat jelas karena kurangnya penerangan.
Gambar 4.3 Entrance gate siang (kiri) dan malam hari (kanan) Kampus II UKSW
4.2.2. Papan Nama pada Entrance Gate Papan nama Universitas Kristen Satya Wacana yang terdapat pada entrance gate terbuat dari besi. Papan nama nampak tidak terawat, terlihat dari Gambar 4.4 tentang papan nama UKSW, pada bagian besi sudah berkarat. Nama Universitas Kristen Satya Wacana nampak tidak terlihat dari jauh karena besi yang digunakan terlalu tipis.
25
Gambar 4.4 Papan nama UKSW di Kampus II
4.2.3. Tempat Parkir di Kampus II UKSW Tempat parkir Kampus II berada di samping poliklinik UKSW. Menurut Anonim (2014b), parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Ruang parkir yang dibutuhkan harus tersedia secara memadai. Semakin besar volume lalu lintas yang beraktivitas baik yang meninggalkan atau menuju pusat kegiatan.
Gambar 4.5 Tempat parkir di Kampus II UKSW
Tempat parkir di Kampus II memiliki luas ± 543,08 m2. Pada tempat parkir di Kampus II terdapat pembuangan sampah yang berada di belakang pos parkir sehingga membuat kurang nyaman. 4.2.4. Pedestrian di Kampus II UKSW Pedestrian di Kampus II berada di sepanjang jalan kanan dan kiri entrance gate. Menurut Iswanto (2006), Jalur pedestrian merupakan wadah atau ruang untuk kegiatan pejalan kaki melakukan aktivitas dan untuk memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pejalan kaki. Serta jalur pedestrian merupakan 26
suatu wadah yang tidak nyata akan tetapi dapat dirasakan manusia. Jalur pedestrian merupakan suatu ruang publik dimana pada jalur tersebut juga terjadi interaksi sosial antar masyarakat.
Gambar 4.6 Pedestrian di Kampus II UKSW
Pedestrian memiliki tinggi yang sejajar dengan jalan kendaraan dan memiliki lebar 1 meter dan panjang 38 meter. Pada pedestrian terdapat tiang listrik, dan pohon yang ada di pedestrian seperti pada Gambar 4.6 sehingga pejalan kaki tidak nyaman berjalan di pedestrian. 4.2.5. Lampu/Penerangan Kampus II UKSW Menurut Effendi dan Suryana (2013), lampu jalan yang sesuai dengan standar SNI, jarak antar tiang lampu seharusnya 40 meter dan 0,7 meter dari tepi perkerasan jalan dengan ukuran 100 watt.
27
Gambar 4.7 Lampu/penerangan siang (atas), dan malam hari (bawah) Kampus II UKSW
Pada Gambar 4.7 terlihat kondisi Kampus II yang kurang penerangan. Jarak lampu/penerangan di Kampus II sudah sesuai dengan standar SNI yaitu 40 m, tetapi ukuran lampu masih belum sesuai. Ukuran lampu yang ada di Kampus II hanya 15 watt, sehingga penerangan di Kampus II kurang memenuhi standar SNI. 4.2.6. Jaringan Listrik dan Telepon Kampus II UKSW Menurut Anonim (2012b), penggunaan sistem kabel bawah tanah (underground cable) biasanya dijumpai pada bangunan yang lokasinya ramai. Penggunaan hantaran udara (overhead lines) memerlukan tempat yang luas. Keunggulan hantaran udara (overhead lines) yaitu pemasangan dan pemeliharaan jaringan lebih mudah, biaya pemasangan jauh lebih murah, lokasi gangguan langsung dapat dideteksi dan mudah untuk perluasan jaringan dibandingkan sistem kabel bawah tanah. Kerugian hantaran udara (overhead lines) yakni mudah mendapat gangguan dan pencurian melalui jaringan mudah dilakukan.
Gambar 4.8 Jaringan listrik dan telepon yang ada di Kampus II
28
Pada Gambar 4.8 merupakan kondisi jaringan listrik dan telepon yang ada di Kampus II. Jaringan listrik, dan jaringan telepon memiliki sistem hantaran udara (overhead lines). Tiang jaringan listrik dan telepon di Kampus II terletak di jalan utama di Kampus II UKSW. Sistem hantaran udara (overhead lines) membuat jaringan listrik dan telepon tidak tersusun dengan rapi. 4.2.7. Sistem Drainase Kampus II UKSW Drainase buatan adalah sistem yang dibuat dengan maksud tertentu dan merupakan hasil perhitungan yang dilakukan untuk penyempurnaan atau melengkapi kekurangan sistem drainase alamiah. Drainase permukaan tanah (surface drainage) adalah saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan. Saluran terbuka, yaitu saluran yang lebih sesuai untuk drainase air hujan yang terletak di daerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air non-hujan yang tidak membahayakan kesehatan/mengganggu lingkungan (Anonim, 1997)
Gambar 4.9 Sistem drainase yang ada di Kampus II
Jenis drainase di Kampus II adalah drainase buatan (arficial drainage). Menurut letak bagunan, drainase Kampus II merupakan drainase permukaan tanah. Sedangkan menurut konstruksi drainase Kampus II adalah saluran terbuka. Drainase di Kampus II dari setiap gedung akan mengalir ke sepanjang jalan utama Kampus II, kemudian menuju jalan Kartini. Drainase di Kampus II kurang terawat dapat dilihat Gambar di atas, banyak tanaman di dalam drainase.
29
4.2.8. Vegetasi Kampus II UKSW Jenis-jenis vegetasi yang ada di Kampus II UKSW dibedakan menjadi vegetasi pohon, semak, rumput dan tanaman air berada di sekitar gedung di Kampus II UKSW. Menurut Arrafiani (2012), di areal taman, pohon merupakan softscape yang paling besar/tinggi layaknya sebuah pelindung. Jenis pohon bermacam-macam pohon besar medium, kecil dan pohon jenis palem. Ukuran dapat kita lihat dari diameter batang, diameter kanopi dan ketinggian batang. Perdu atau semak dapat digolongkan menjadi high dense (ketinggian di atas mata), medium masih di atas mata, medium di bawah mata dan low shrubs (semak-semak). Rumput merupakan salah satu contoh groundcover atau penutup tanah. Tanaman air dapat tumbuh di kolam-kolam ikan, maupun di sebuah aquatic pot. Berfungsi sebagai elemen estetis dan memberi kesan tropis. Bentuk dan pola taman yang ada di Kampus II adalah informal dengan jenis tanaman kombinasi. Jenis-jenis dan lokasi pohon, semak dan rumput terdapat pada Tabel 4.2 seperti di bawah ini. Tabel 4.2 Jenis dan letak tanaman di Kampus II UKSW Nama Tanaman
Nama Latin
Lokasi Tanaman
Pohon Cemara Norfolk
Araucaria heterophylla
Entrance Gate
Pohon Pulai
Alstonia scholaris
Entrance Gate
Kersen
Muntingia calabura
Entrance Gate
Sapu Tangan
Maniltoa grandiflora
Sekitar Ruang Kelas
Angsana
Pterocarpus indicus
Sekitar Ruang Kelas
Keben
Barringtonia asiatica
Sekitar Ruang Kelas
Kepuh
Sterculia foetida
Sekitar Gedung FIK
Preh
Ficus ribes
Sekitar Gedung FIK
Waru Landak
Hibiscus mutabilis
Sekitar Gedung FIK
Semak Puring
Codiaeum variegatum
Entrance Gate
Teh-Tehan
Acalypha siamensis
Sekitar Ruang Kelas
Nampu
Homalomena javanica
Sekitar Ruang Kelas
Sri Rejeki
Aglaonema commutatum
Sekitar Ruang Kelas
Adam Hawa
Rhoeo discovio
Sekitar Ruang Kelas
Beras Wutah
Dieffenbachia amoena
Sekitar Ruang Kelas
Palem Waregu
Rhapis excels
Sekitar Ruang Kelas
30
Nama Tanaman
Nama Latin
Lokasi Tanaman
Hanjuang
Cordyline fruticosa
Sekitar Ruang Kelas
Andong Merah
Cordyline petiolaris
Sekitar Gedung FIK
Pandan “White Striped Pandanus”
Pandanus baptistii
Sekitar Gedung FIK
Walisongo
Dracaena dremensis
Sekitar Gedung FIK
Dracaena “Song of India”
Dracena reflexa
Sekitar Gedung FIK
Kadaka
Asplenium nidus
Sekitar Gedung FIK
Gelombang Cinta
Anthurium plowmanii
Sekitar Gedung FIK
Rumput Kacang-Kacangan
Clitoria cajanifola
Sekitar Ruang Kelas
Rumput Jepang
Zoysia japonica
Kampus II UKSW
Tanaman Air Melati Air
Echinodorus palaefolius
Sekitar Gedung FIK
Sumber: Data Primer, 2015
Bedasarkan wawancara terhadap pihak Lansekap Taman UKSW sebagai pengelola, taman di Kampus II UKSW memiliki tema taman koleksi. Perawatan yang dilakukan di Kampus II meliputi pemotongan atau pemangkasan, penyiraman, pengendalian hama penyakit dan pemupukan. Perawatan dilakukan pada waktu jam kerja yaitu, hari Senin-Jumat pukul 06.00-13.00 WIB dan Sabtu pukul 06.00-11.00 WIB. 4.3.
Penilaian Sivitas Akademika terhadap Kondisi Kampus II UKSW
4.3.1. Penilaian Entrance Gate Area Kampus II UKSW Menurut Cowie (1994), entrance adalah jalan masuk dan keluar yang bisa dibuka dan ditutup. Gate adalah sebuah bangunan yang digunakan untuk mengenal identitas sebuah tempat. Entrance gate Kampus II sudah memenuhi tugas dan fungsinya untuk menjadi jalan masuk dan keluar. Namun, berdasarkan desain dan kondisinya maka, entrance gate Kampus II masih belum bisa memenuhi fungsinya sebagai pengenal/identitas bagi Kampus II.
31
a. Penilaian Kondisi Umum pada Entrance Gate Kampus II UKSW Penilaian responden mengenai kondisi entrance gate dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan 4.4. Tabel 4.3 merupakan penilaian secara umum oleh responden terhadap entrance gate di Kampus II UKSW, sedangkan Tabel 4.4 merupakan tabel hasil penilaian secara detail oleh responden tehadap entrance gate di Kampus II UKSW. Tabel 4.3 Penilaian kondisi umum terhadap entrance gate Kampus II UKSW Jumlah Responden yang Menilai No.
(Rata-Rata)
Kategori
1.
Sirkulasi Pejalan Kaki
2.
Sirkulasi Kendaraan
3.
Entrance Gate
Indeks Signifikasi Uji T
Kondisi Baik
Kondisi Buruk
56,5
22,5
0,107
64
15
0,285
29.2
49.8
0,052
Keterangan: 1. Sumber: Data Primer, 2015 2. Jika nilai Signifikasi Uji T > 0,05 maka responden menginginkan redesain. Jika nilai Sinifikasi Uji T. < 0,05 maka responden tidak menginginkan redesain.
Tabel 4.3 menunjukkan penilaian secara umum oleh responden terhadap kondisi entrance gate di Kampus II UKSW, dimana: a. Penilaian terhadap kondisi Sirkulasi Pejalan Kaki, menunjukkan secara nyata responden yang menilai kondisi baik lebih tinggi/banyak dibandingkan dengan yang menilai kondisi buruk. b. Penilaian terhadap kondisi Sirkulasi Kendaraan, menunjukkan secara nyata responden yang menilai kondisi baik lebih tinggi/banyak dibandingkan dengan yang menilai kondisi buruk. c. Penilaian terhadap kondisi Entrance Gate, menunjukkan secara nyata responden yang menilai kondisi buruk lebih tinggi/banyak dibandingkan dengan yang menilai kondisi baik. Penilaian responden mengenai kondisi sirkulasi pejalan kaki, sirkulasi kendaraan, dan entrance gate secara detail dapat dilihat pada Tabel 4.4.
32
Tabel 4.4 Penilaian kondisi detail terhadap entrance gate area Kampus II UKSW No. 1.
2.
3.
Kategori
Presentase Jawaban Baik
Cukup
Buruk
Tinggi pedestrian
64,6%
-
35,4%
Pijakan pedestrian
63,3%
-
36,7%
Lebar pedestrian
49,4%
8,6%
42%
Warna pijakan pedestrian
29,1%
70,9%
-
Lebar jalan
63,3%
2,5%
34,2%
Permukaan jalan
68,4%
26,6%
5%
Penilaian umum
6.2%
-
93,8%
Bentuk tulisan
44,3%
-
55,7%
Bahan pembuatan
40,5%
-
59,5%
Ukuran papan nama
41,8%
-
58,2%
Warna tulisan dan background
36,7%
-
63,3%
Pencahayaan
40,5%
-
59,5%
Ketinggian penempatan
49,4%
-
50,6%
Sirkulasi Penjalan Kaki
Sirkulasi Kendaraan
Entrance Gate
Keterangan : 1. Sumber: Data Primer, 2015
Pada Tabel 4.4 menunjukkan penilaian secara detail oleh responden terhadap kondisi entrance gate area di Kampus II UKSW, sebagai berikut : a. Penilaian terhadap kondisi Sirkulasi Pejalan Kaki: responden cenderung lebih banyak menilai baik tentang kondisi tinggi (64,6%) dan pijakan pedestrian (63,3%), sedangkan untuk lebar pedestrian responden sebagian menilai baik (49,4%) dan buruk (42%). Penilaian Responden tentang warna cenderung menilai cukup (70,9%). b. Penilaian terhadap kondisi Sirkulasi Kendaraan: penilaian responden mengenai lebar (63,3%) dan permukaan jalan (68,4%) sebagian besar menganggap sudah baik. c. Penilaian terhadap kondisi Entrance Gate: responden menilai tentang kondisi Entrance Gate yang meliputi bentuk tulisan, bahan, ukuran papan nama, warna tulisan, pencahayaan dan ketinggian penempatan lebih dari 50 % responden menilai buruk.
33
Berdasarkan dari hasil analisis Tabel 4.4. menunjukan bahwa entrance gate atau gerbang pintu masuk di Kampus II UKSW cenderung masih buruk. b. Fasilitas Entrance Gate Entrance gate Kampus II UKSW digolongkan megah dan sederhana, dimana menurut Anonim (2015c), gerbang mewah biasanya memiliki lahan yang luas dengan beberapa pohon besar, semak berukuran besar, patung sebagai identitas dan air mancur. Gerbang sederhana dapat berupa bukaan sederhana pada sebuah pagar, maupun dekoratif dan bahkan monumental (Anonim, 2013a). Adapun secara lebih detail penilaian keinginan responden mengenai bentuk entrance gate tertera pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Keinginan responden terhadap bentuk entrance gate Kampus II UKSW Penilaian Responden
Kondisi
Presentase Jawaban
Bentuk
Megah
8,9%
Entrance Gate
Sederhana
91,1%
Keterangan : 1. Sumber: Data Primer, 2015
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan keinginan responden terhadap entrance gate di Kampus II UKSW, menunjukkan 91,1% responden menginginkan entrance gate bentuk sederhana. 4.3.2. Tempat Parkir Kampus II UKSW Anonim (2014b), parkir adalah sebuah ruang yang diperuntukan suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Ruang parkir yang dibutuhkan harus tersedia secara memadai sesuai dengan volume kendaraan yang berlalu lintas. Kampus II UKSW mempunyai tempat parkir untuk mobil dan sepeda motor yang mudah dijangkau, karena terletak diantara poliklinik dan ruang kelas (lihat Gambar 4.2). a. Kondisi Tempat Parkir Penilaian responden mengenai kondisi tempat parkir dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan 4.7. Tabel 4.6 merupakan tabel hasil penilaian secara umum oleh responden terhadap tempat parkir di Kampus II UKSW, sedangkan Tabel 4.7 merupakan tabel hasil penilaian secara lebih detail oleh responden terhadap kondisi tempat parkir di Kampus II UKSW.
34
Tabel 4.6 Penilaian kondisi umum terhadap tempat parkir Kampus II UKSW Jumlah Responden yang Menilai No.
(Rata-Rata)
Kategori
Kondisi Baik
Kondisi Buruk
Indeks Signifikasi Uji T
1.
Tempat Parkir Sepeda Motor
43,7
35,3
0,487
2.
Tempat Parkir Mobil
41,7
37,3
0,827
Keterangan: 1. Sumber: Data Primer, 2015 2. Jika nilai Signifikasi Uji T > 0,05 maka responden menginginkan redesain. Jika nilai Sinifikasi Uji T. < 0,05 maka responden tidak menginginkan redesain.jauh
Tabel 4.6 menunjukkan penilaian secara umum oleh responden terhadap kondisi tempat parkir di Kampus II UKSW, dimana: a. Penilaian terhadap kondisi Tempat Parkir Sepeda Motor, menunjukkan secara nyata responden yang menilai kondisi baik lebih tinggi/banyak dibandingkan dengan yang menilai kondisi buruk. b. Penilaian terhadap kondisi Tempat Parkir Mobil, menunjukkan secara nyata responden yang menilai kondisi baik lebih tinggi/banyak dibandingkan dengan yang menilai kondisi buruk. Tabel 4.7 Penilaian kondisi detail terhadap tempat parkir Kampus II UKSW No. 1.
Kategori
Baik
Buruk
63,3%
36,7%
43%
57%
59,5%
40,5%
74,7%
25,3%
43%
57%
40,5%
59,5%
Tempat Parkir Motor Keamanan Kenyamanan Luas tempat parkir
2.
Presentase Jawaban
Tempat Parkir Mobil Keamanan Kenyamanan Luas tempat parkir
Keterangan : 1. Sumber: Data Primer, 2015
Tabel 4.7 menunjukkan penilaian kondisi detail oleh responden terhadap kondisi tempat parkir di Kampus II UKSW, dimana: a. Penilaian terhadap kondisi Tempat Parkir Sepeda Motor, menunjukkan responden menilai kategori keamanan, dan luas tempat parkir dalam kondisi baik lebih tinggi/banyak (63,3%) dibandingkan dengan yang menilai kondisi
35
buruk, sedangkan penilaian kategori kenyamanan kondisi buruk lebih tinggi/banyak (57%) dibandingkan dengan yang menilai kondisi baik. b. Penilaian terhadap kondisi Tempat Parkir Mobil, menunjukkan responden yang menilai kategori keamanan dalam kondisi baik lebih tinggi/banyak dibandingkan dengan yang menilai kondisi buruk, sedangkan kategori kenyamanan dan luas tempat parkir yang menilai kondisi buruk lebih tinggi/banyak dibandingkan kondisi baik. b. Keinginan Responden terhadap Tempat Parkir Keinginan responden terhadap fasilitas tempat parkir sepeda motor dan mobil, telah dianalisis dengan tabulasi sederhana (frekuensi) dapat dilihat pada tabel 4.8. Adanya tempat parkir yang ideal merupakan harapan bagi semua mahasiswa atau orang yang membawa kendaraan mobil atau sepeda motor, fasilitas tempat parkir yang ideal di kampus menurut Anomin (2013) harus aman, tempat luas dan datar, ada pelindung dari terik matahari. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 4.8 tentang keinginan responden terhadap fasilitas tempat parkir sepeda motor dan mobil. Tabel 4.8 Keinginan responden terhadap fasilitas tempat parkir Kampus II UKSW Kategori
Kriteria
Presentase Jawaban Perlu
Tidak Perlu
96,2%
3,8%
Pohon
Kanopi
Jenis Peneduh
35,4%
64,6%
Peneduh
96,2%
3,8%
Pohon
Kanopi
35,4%
64,6%
Peneduh Tempat Parkir Sepeda Motor
Tempat Parkir Mobil Jenis Peneduh Keterangan : 1. Sumber: Data Primer, 2015
Tabel 4.8 menunjukkan penilaian secara umum oleh responden terhadap kondisi tempat parkir di Kampus II UKSW, dimana: a. Penilaian terhadap keinginan Tempat Parkir Sepeda Motor, menunjukkan responden menginginkan tempat parkir perlu peneduh (96,2%) dengan bentuk kanopi/peneduh buatan (64,6%) lebih tinggi/banyak dibandingkan dengan responden yang menilai tidak perlu peneduh.
36
b. Penilaian terhadap keinginan Tempat Parkir Mobil, menunjukkan responden menginginkan tempat parkir mobil perlu peneduh (96,2%) dengan bentuk kanopi (64,6%) lebih tinggi/banyak dibandingkan dengan responden yang menilai tidak perlu peneduh. 4.3.3. Taman Kampus II UKSW Taman sangat diperlukan di setiap tempat, selain sebagai pemandangan, penghijauan, tempat bersantai, mengurangi polusi udara dan juga membuat suasana menjadi indah serta nyaman. Firstanty (2012) menyatakan pengertian taman adalah taman yang dapat membuat orang nyaman berada di dalamnya. Terdapat beberapa kelompok taman dan tanaman, yaitu taman formal, taman informal, tanaman stastis dan tanaman dinamis Arifin dkk (1994) menyatakan 1) taman formal adalah salah satu kekhasan desain taman bergaya kesederhanaan. Desain didasarkan pada bentuk bujur sangkar, persegi panjang, lingkaran dan elips. Tanah yang biasa ground cover diganti dengan batu. 2) Taman informal, taman dimana suasana liar/random, tetapi efek yang ingin didapat adalah sebuah suasana yang rileks. 3) Tanaman statis adalah tanaman yang memiliki bentuk dan warna hampir sama pada sebuah areal taman. 4) Tanaman dinamis adalah tanaman yang memiliki bentuk dan warna yang berbeda, misalnya bunga atau pucuk bunga. Taman yang ada di Kampus II UKSW berdasarkan letaknya dapat dilihat secara keseluruhan dalam satu areal kampus, khusus di depan ruang kelas dan di depan FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan). a.
Penilaian Responden terhadap Taman Kampus II UKSW Taman Secara Keseluruhan Penilaian responden secara keseluruhan terdiri dari penilaian responden
terhadap taman di Kampus II UKSW, sedangkan yang dimaksud dengan rancangan taman adalah sebuah desain taman di Kampus II. Penilaian responden mengenai taman Kampus II UKSW dapat dilihat pada Tabel 4.9.
37
Tabel 4.9 Penilaian terhadap taman Kampus II UKSW Kategori
Kriteria
Penilaian Taman Kampus II
Presentase Jawaban Sudah Baik
Belum Baik
Penilaian Umum
16,5%
83,5%
Rancangan Taman
2,5%
97,5%
Keterangan : 1. Sumber: Data Primer, 2015
Tabel 4.9 menunjukkan penilaian secara keseluruhan terhadap taman di Kampus II UKSW bahwa responden menilai secara umum serta rancangan taman belum baik.
Taman di Depan Ruang Kelas Kampus II UKSW yang beralamat di jalan Kartini, mempunyai beberapa
gedung antara lain ruang kelas, poliklinik, guest house dan FIK dapat dilihat pada site plan Kampus II UKSW pada Gambar 4.2. Ruang kelas terletak di sebelah Timur dari pintu gerbang dan taman yang diamati berada di sudut halaman tepat di depan ruang kelas. Taman yang ada di sini dapat digolongkan sebagai taman formal karena bentuknya sederhana, desainnya didasarkan pada bentuk lingkaran dan elips. Taman ini hanya terdiri dari bererapa jenis tanaman hias dengan ground cover tanah, dilihat dari manfaatnya sebagai penghijauan halaman depan ruang kelas. Hasil kuesioner dengan responden tentang penilaian taman di depan Ruang Kelas Kampus II UKSW dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Penilaian taman di depan ruang kelas Kampus II UKSW Kategori
Kriteria Penilaian Umum
Taman depan Ruang Kelas Bentuk dan Pola Taman
Presentase Jawaban Sudah Baik
Belum Baik
25,3%
74,7%
Formal
Informal
46,8%
53,2%
Keterangan : 1. Sumber: Data Primer, 2015
38
Tabel 4.10 menunjukkan penilaian responden secara umum terhadap taman di depan ruang kelas Kampus II UKSW, bahwa taman tersebut sebagian besar responden menilai belum baik (74 %) dan responden menginginkan bentuk dan pola taman secara informal (53,2 %).
Taman di Depan Gedung FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan) Gedung FIK yang terletak di Timur Laut Kampus II (lihat Gambar 4.2),
yang mempunyai taman di depan gedung. Hasil analisis kuesioner tentang taman di depan gedung FIK dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Penilaian kondisi terhadap taman sekitar gedung FIK Kampus II UKSW Kategori
Presentase Jawaban
Kriteria Penilaian Umum
Taman Sekitar Gedung FIK Bentuk dan Pola Taman
Sudah Baik
Belum Baik
29,1%
70,9%
Formal
Informal
45,6%
54,4%
Keterangan : 1. Sumber: Data Primer, 2015
Tabel 4.11 menunjukkan penilaian responden secara umum terhadap taman di Kampus II UKSW, menunjukkan responden yang menilai taman belum baik lebih tinggi/banyak (70,9 %). Pada tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa responden menginginkan bentuk dan pola taman lebih cenderung informal. Tabel 4.12 Penilaian kondisi detail terhadap jenis tanaman Kampus II UKSW No. 1.
Kategori
Baik
Cukup
Buruk
68,4%
15,2%
16,4%
63,3%
20,3%
16,4%
Taman depan Ruang Kelas Jenis tanaman
2.
Presentase Jawaban
Taman depan Gedung FIK Jenis tanaman
Keterangan : 1. Sumber: Data Primer, 2015
Tabel 4.12 menunjukkan penilaian secara detail oleh responden terhadap taman di Kampus II UKSW, dimana: a. Penilaian terhadap Taman di depan Ruang Kelas, menunjukkan bahwa responden menilai jenis tanaman sudah baik lebih tinggi/banyak (68,4%) dibandingkan dengan yang menilai masih buruk (16,4%). 39
b. Penilaian terhadap Taman di depan Gedung FIK, menunjukkan responden menilai kategori jenis tanaman baik lebih tinggi/banyak (63,3%) dibandingkan dengan yang menilai kondisi buruk. b. Penilaian Responden terhadap Keinginan Taman Taman Kampus tidak hanya dilihat dari keindahan saja, tetapi harus mampu memberikan suasana yang nyaman, asri, sejuk serta memunculkan keistimewaan bagi mahasiswanya. Dilihat dari fungsi dan manfaatnya, taman kampus selain untuk keindahan dan penghijauannya, ternyata taman bisa dijadikan media pembelajaran. Dari hasil pengamatan sering taman di Kampus dijadikan tempat diskusi oleh mahasiswa.
Keinginan terhadap Taman Sekitar Ruang Kelas Analisis tentang keinginan responden mengenai fasilitas taman di depan
ruang kelas dapat dilihat dari Tabel 4.13 dengan metode tabulasi sederhana (frekuensi). Tabel 4.13 Keinginan responden terhadap fasilitas taman di depan ruang kelas Kategori
Taman di depan
Kriteria
Perlu
Tidak Perlu
Tempat Duduk
93,7%
6,3%
Peneduh
62%
38%
Pohon
Pergola
67,3%
32,7%
Ruang Kelas Jenis Peneduh
Jenis Tempat Duduk
Presentase Jawaban
Tempat Duduk
12,3%
Tempat Duduk + Meja
57,5%
Tempat Duduk + Pergola
30,2%
Keterangan : 1. Sumber: Data Primer, 2015
Tabel 4.13 menunjukkan keinginan responden terhadap fasilitas taman di depan ruang kelas Kampus II UKSW, menunjukkan bahwa responden menginginkan tempat duduk (93,7%), beserta peneduhnya (67.3%) sedangkan jenis peneduk berbentuk pohon. Responden juga menginginkan ada tempat duduk dan meja (57, 5%).
40
Keinginan terhadap Taman di depan Gedung FIK Hasil analisis mengenai taman di depan gedung FIK dapat dilihat pada
Tabel 4.14 dengan metode analisis tabulasi sederhana (frekuensi) seperti di bawah ini. Tabel 4.14 Keinginan responden terhadap fasilitas taman di depan gedung FIK Kategori
Taman di depan
Kriteria
Presentase Jawaban Perlu
Tidak Perlu
Tempat Duduk
94,9%
5,1%
Peneduh
64,6%
35,4%
Pohon
Pergola
66%
34%
Gedung FIK Jenis Peneduh
Jenis Tempat Duduk
Tempat Duduk
10,7%
Tempat Duduk + Meja
53.3%
Tempat Duduk + Pergola
36%
Keterangan : 1. Sumber: Data Primer, 2015
Tabel 4.14 menunjukkan keinginan responden terhadap taman di depan gedung FIK Kampus II UKSW, responden menginginkan tempat duduk lebih banyak (94,9%) dan peneduh berjenis pohon (66%), responden juga menginginkan ada tempat duduk beserta mejanya sebanyak (53,3 %). 4.4.
Perancangan Desain pada Kampus II UKSW Perancangan desain di Kampus II berdasarkan hasil analisis kuesioner
Tabel 4.4 sampai dengan Tabel 4.14 tentang penilaian responden terhadap kondisi dan fasilitas di Kampus II UKSW, bahwa responden membutuhkan taman dan desain entrance gate. Pada perancangan desain dibagi menjadi 3 Zona yaitu, Zona 1 (entrance gate dan jalur sirkulasi), Zona 2 (tempat parkir dan taman di depan ruang kelas) dan Zona 3 (taman Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) dan guest house). Pembagian Zona 1, Zona 2 dan Zona 3 dapat dilihat pada Gambar 4.10.
41
Gambar 4.10 Site plan Zona 1, 2, dan 3 di Kampus II UKSW
4.4.1. Tanaman Menurut Nasrullah, Wati, dan Utami (2012), tanaman merupakan elemen penting, digunakan untuk menghasilkan oksigen, mengurangi kebisingan, pendingin alami, menyimpan air tanah dan memberi keindahan. Tanaman dari segi lansekap memiliki fungsi antara lain, sebagai visual control (memperindah), physical barriers (pembatas fisik), climate control (pengendali iklim), erosion control (pencegah erosi), wildlife habitats (habitat satwa), dan aesthetic value (fungsi estetika) (carpenter et. all., 1975). Menurut Carpenter, Walker, dan Laphear (1975) serta Edmond, Senn, Andrews, dan Alface (1977) tanaman dapat meningkatkan kenyamanan, keindahan, kesegaran, dan kualitas fisik lingkungan. Tabel 4.15. merupakan jenis-jenis tanaman yang digunakan untuk desain pada Kampus II. Gambar tanaman yang akan di desain Terlampir.
42
Tabel 4.15 Jenis tanaman yang digunakan dalam desain Kampus II UKSW No. 1.
Ketapang
Nama Ilmiah Pohon Terminalia catappa
2. 3. 4.
Kamboja kuning Kamboja pink Trembesi
Plumeria obtusa Plumeria rubra Samanea saman
5.
Mangga
Mangifera indica L.
6. 7.
Palem raja Huru batu
Roystonea regia Litsea glutinosa C.D.
8. 9.
Pucuk merah Pohon pulai
Oleina syzygium Alstonia scholaris
10.
Kersen
Muntingia calabura
11.
Sukun
Artocarpus altilis
12. 13.
Bunga larkspur Sambiloto
Semak Delphinium grandiflorum Andrographis paniculata
14. 15. 16. 17.
Nampu Bunga matahari Agave Andong merah
Homalomena javanica Helianthus annuus L. Furcrea gigantea Cordyline petiolaris
18.
Lavender
Lavandula angustifolia
19. 20. 21. 22.
Cyrtostachys lakka Cordyline australis Monstera deliciosa Heliconia indica
24. 25.
Palem merah Pandan bali Monstera Heliconia daun merah Anthurium bunga merah Daun pillo Walisongo belang
26.
Lili brazil
27.
23.
Nama Umum
Anthurium andraeanum
Fungsi Habitat satwa Pengendali iklim Memperindah Memperindah Habitat satwa Pengendali iklim Habitat satwa Pengendali iklim Pengendali iklim Habitat satwa Pengendali iklim Habitat satwa Habitat satwa Pengendali iklim Pengendali iklim Habitat satwa Pengendali iklim Fungsi estetika Memperindah Memperindah Fungsi estetika Memperindah Memperindah Fungsi estetika Fungsi estetika Pembatas fisik Memperindah Memperindah Memperindah Fungsi estetika Pembatas fisik Fungsi estetika
Keterangan Akan ditanam Akan ditanam Akan ditanam Akan ditanam Akan ditanam Akan ditanam Akan ditanam Akan ditanam Sudah ada di Kampus II Sudah ada di Kampus II Akan ditanam
Akan ditanam Sudah ada di Kampus II Akan ditanam Akan ditanam Akan ditanam Sudah ada di Kampus II Akan ditanam Akan ditanam Akan ditanam Akan ditanam Akan ditanam Akan ditanam
Memperindah Memperindah
Akan ditanam Akan ditanam
Fungsi estetika
Akan ditanam
Puring
Philodendron selloum Schefflera arboricola ‘Variegata’ Dianella tasmanica variegata Codiaeum variegatum
Pembatas fisik
28.
Teh-tehan
Acalypha siamensis
Pembatas fisik
Sudah ada di Kampus II Sudah ada di Kampus II
29.
Melati air
Tanaman Air Echinodorus palaefolius
30.
Air mata pengantin
31.
Petrea
Memperindah Fungsi estetika
Tanaman Rambat Antigonon leptopus Fungsi estetika Habitat satwa Petrea volubilis Fungsi estetika Habitat satwa
Sudah ada di Kampus II Akan ditanam Akan ditanam
43
No.
Nama Umum
32. 33.
Rumput gajah Kacang-kacangan
Nama Ilmiah Rumput Axonopus compressus Clitoria cajanifola
Fungsi Pencegah erosi Pencegah erosi
Keterangan Akan ditanam Sudah ada di Kampus II
Tanaman-tanaman yang terpilih akan ditempatkan di Kampus II sesuai dengan kriteria sebagai berikut: a. Pohon memiliki fungsi sebagai peneduh, pelindung dan mengurangi kebisingan. Berdasarkan fungsinya pohon dapat ditempatkan pada wilayah taman yang luas, area pejalan kaki dan pohon diutamakan untuk Zona peneduh. b. Semak memiliki fungsi sebagai pengarah, penutup dinding, dan memperindah tempat. Semak yang digunakan sebagai pengarah akan menggunakan kombinasi semak yang ditanam mengikuti jalur sirkulasi. Penutup dinding dan memperindah tempat akan menggunakan semak yang memiliki bentuk yang unik dan berbunga cantik untuk menutup dinding dan pemandangan yang kurang indah. Semak akan ditempatkan pada taman yang berukuran kecil sampai dengan sedang. c. Tanaman air memiliki fungsi sebagai elemen estetika, memperindah kolam, dan menjadi habitat ikan. Tanaman air akan ditempatkan pada kolam yang ada di Kampus II UKSW. d. Tanaman rambat memiliki fungsi memberikan kesan sejuk, indah, dan menghiasi pergola. Tanaman rambat akan ditempatkan di beberapa pergola yang ada di Kampus II UKSW. e. Rumput memiliki fungsi sebagai penutup tanah, rumput akan ditempatkan di setiap taman yang ada di Kampus II. 4.4.2. Taman Taman memiliki ragam yang dapat dikembangkan berdasarkan jenis tanaman. Taman berfungsi sebagai pendukung terhadap penampilan arsitektur bangunannya. Adanya taman dapat membuat penampilan bangunan lebih indah. Penggunaan elemen air dengan penataan kolam yang simpel atau dengan dinding yang dialiri air pada taman memberikan kesan yang lebih alami, sejuk dan menyenangkan (Puspotasari, 2008).
44
Unsur tanaman dalam desain taman di Kampus II UKSW terdiri dari softscape (elemen lunak) dan hardscape (elemen keras). Elemen lunak yang digunakan terdiri dari pohon, semak, tanaman air, tanaman rambat dan rumput, sedangkan elemen keras yang digunakan bebatuan, pergola dan waterfall. Pemilihan tanaman yang dipilih sudah sesuai dengan iklim Kota Salatiga yang memiliki curah hujan cukup tinggi, serta tanaman yang membutuhkan minim perawatan. Tanaman yang sudah dipilih memiliki beberapa keunikan seperti pada batang, daun dan bunganya, sehingga dapat memperindah taman Kampus II. Perancangan taman disesuaikan dengan hasil wawancara Lansekap Taman UKSW sebagai pihak pengelola taman Kampus II dan hasil kuesioner sebagai pengguna Kampus II UKSW. Taman yang diinginkan pengguna Kampus II UKSW adalah bentuk taman yang minimalis dan fungsional. Taman yang diinginkan pengguna Kampus II akan memiliki pola informal, dengan jenis tanaman kombinasi antara pohon, semak dan rumput. Taman di Kampus II UKSW dilengkapi dengan peneduh pohon dan tempat duduk dengan meja. Taman dilengkapi dengan tempat duduk dengan meja yang berfungsi sebagai tempat berrdiskusi, membaca, bersantai dan menunggu wajtu kuliah. 4.4.3. Entrance Gate, dan Jalur Sirkulasi (Zona 1) Pada Zona 1 terdiri dari bagian entrance gate, entrance gate area dan jalur sirkulasi. Dapat dilihat dari Gambar 4.10 tentang site plan Zona 1 yaitu entrance gate dan jalur sirkulasi di Kampus II.
45
Gambar 4.11 Site plan entrance gate, dan jalur sirkulasi (Zona 1)
a. Desain Entrance Gate Pintu masuk entrance gate Kampus II UKSW berada di Jalan Kartini atau di mata angin Barat Daya Kampus II (lihat Gambar 4.11). Entrance gate akan didesain sesuai dengan hasil kuesioner pada Tabel 4.3, 4.4, dan 4.5 entrance gate yang menunjukkan desain entrance gate yang kurang bagus.
Gambar 4.12 Entrance gate Kampus II UKSW sebelum didesain
46
Gambar 4.13 Entrance gate Kampus II UKSW sesudah didesain
Desain entrance gate memiliki desain yang sederhana, sehingga sesuai dengan hasil kuesioner pada Tabel 4.5 didesain lebih megah dengan desain tiang penyangga entrance gate diberi warna putih dengan penyangga utama batu alam andesit. Tiang peyangga utama dipilih batu andesit agar terkesan alami. Entrance gate terdapat tulisan Univesitas Kristen Satya Wacana dengan warna emas. Pada bagian atas tulisan dan logo UKSW terdapat lengkungan terbuat dari aluminium. Struktur entrance gate dibuat garis tegak lurus, lengkung dan miring. Pada tiang penyangga utama entrance gate ukuran bagian bawah dan atas dibuat berbeda. Bagian atas nama dan logo UKSW dibuat lengkungan agar lebih dinamis dan lembut. Tekstur pada entrance gate kasar dan halus. Pada tiang penyangga utama kasar karena menggunakan batu andesit.
47
a
b
Gambar 4.14 Ukuran detail entrance gate (a) Tampak depan, dan (b) Tampak samping di Kampus II UKSW
Pada bagian entrance gate memiliki tekstur kasar dan halus. Pada nama dan logo dibuat menjorok ke luar supaya terlihat nyata atau 3D (3 Dimensi). Ukuran entrance gate memaksimalkan lebar jalan di Kampus II dengan panjang 13.37 m, lebar 4.79 m, dan tinggi 5.7 m.
Gambar 4.15 Batu alam andesit untuk entrance gate Kampus II
Batu andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik yang terbentuk dari pembekuan lava yang keluar ke permukaan bumi saat letusan gunung berapi. Batu andesit memiliki komposisi antara tekstur spesifik yang umumnya ditemukan pada lingkungan subduksi tektonik di daerah-daerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggi (Anonim, 2015a). Perbedaan desain antara sebelum dan sesudah desain antara lain; 1. Entrance gate Kampus II dibuat lebih sejajar dengan rumah-toko atau ruko yang terletak di samping kanan-kiri dari Kampus II agar lebih terlihat dari Jalan Kartini.
48
2. Entrance gate dibuat lebih panjang, lebar dan tinggi untuk memaksimalkan ruang pandang yang ada di Kampus II. 3. Pada tiang penyangga memiliki desain perpaduan lengkungan, miring, dan tegak sehingga lebih bervariasi. 4. Perbaikan nama dan penambahan logo UKSW dibuat timbul. 5. Penambahan jumlah tanaman dan jalur sirkulasi pejalan kaki, penambahan akan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki. b. Desain Komponen Pendukung Komponen Pendukung ditempatkan di jalur sirkulasi pejalan kaki Kampus II sebagai penunjuk arah gedung yang ada di Kampus II UKSW.
Gambar 4.16 Komponen pendukung papan nama Kampus II UKSW tampak kanan
49
Gambar 4.17 Komponen pendukung papan nama Kampus II UKSW tampak kiri
Gambar 4.18 Komponen pendukung tempat MMT Kampus II UKSW
50
Gambar 4.19 Komponen pendukung papan penunjuk arah Kampus II UKSW
Gambar 4.20 Ukuran detail komponen pendukung papan nama Kampus II UKSW
51
Gambar 4.21 Ukuran detail komponen pendukung tempat MMT Kampus II UKSW
Gambar 4.22 Ukuran detail komponen pendukung papan penunjuk arah Kampus II UKSW
Komponen pendukung Kampus II ada 3, yaitu papan nama Kampus II, tempat MMT atau spanduk plastik dan penunjuk arah. Papan nama Kampus II berada di pintu masuk entrance gate. Papan nama Kampus II untuk mempermudah pengunjung mencari letak Kampus II dari Jalan Kartini. Tempat pemasangan MMT berada di belakang entrance gate. Letak papan penunjuk arah berada di bagian tengah sisi sebelah kiri dari arah entrance gate. Tempat pemasangan MMT berfungsi untuk memberikan info apabila di Kampus II ada
52
acara, seperti talkshow dan seminar. Papan penunjuk arah memiliki fungsi untuk memberikan info mengenai arah jalan kepada para pengguna jalan. Warna papan nama Kampus II berwarna coklat muda dengan tinggi 4.5 m dan lebar 0.5 m. Warna dari papan penunjuk arah adalah hijau supaya terlihat karena berada didekat pagar, sedangkan tempat pemasangan MMT berwarna merah. Komponen pendukung di Kampus II terbuat dari besi. Papan penunjuk arah memiliki tinggi 2.4 m, dan diameter tiang 0.06 m. Papan penunjuk arah dibuat tinggi agar terlihat apabila sedang berkendara maupun berjalan kaki. Tempat pemasangan mmt memiliki tinggi 7.11 m, panjang 9.09 m, dan lebar anak tangga 0.51 m. Pemasangan MMT lebih tinggi dari tinggi entrance gate agar dapat terlihat dari jalan Kartini. 4.4.4. Taman Ruang Kelas Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) (Zona 2) Pada Zona 2 terdiri dari bagian tempat parkir dan taman di ruang kelas FIK. Dapat dilihat dari Gambar 4.23 tentang site plan taman di ruang kelas FIK dan tempat parkir di Kampus II.
Gambar 4.23 Site plan ruang kelas FIK (Zona 2)
53
a. Desain Ruang Kelas Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Ruang kelas Fakultas Ilmu Kesehatan berada di sebelah kiri dari entrance gate atau di mata angin Barat Kampus II UKSW. Taman ruang kelas didesain sesuai dengan hasil kuesioner Tabel 4.9, Tabel 4.10, Tabel 4.12 dan Tabel 4.13, responden menilai taman di ruang kelas FIK kurang bagus.
Gambar 4.24 Taman samping ruang kelas Kampus II UKSW sebelum didesain
Gambar 4.25 Taman samping ruang kelas Kampus II UKSW sesudah didesain
54
Desain taman disesuaikan dengan Tabel 4.12 tentang jenis tanaman dan Tabel 4.13 tentang fasilitas pendukung taman. Fasilitas tambahan yang di tambahkan yaitu peneduh pohon dan tempat duduk serta meja. Taman di samping ruang kelas didesain untuk tempat berkumpul mahasiswa untuk berdiskusi, bersantai, membaca dan lain-lain. Pagar dekat pintu masuk ruang kelas dibuat lebih terbuka sehingga tidak menjadi ruang mati atau negatif. Warna akan tercipta dari semak-semak di sekitar tempat duduk agar merasa lebih nyaman. Bila dibandingkan dengan desain taman lama maka desain taman baru memiliki beberapa perbedaan antara lain; 1. Mengganti pagar yang semula tertutup dirubah menjadi tralis besi untuk memberikan pemandangan keluar maupun ke dalam taman. 2. Taman didesain dengan mengatur pola semak dan pohon, supaya lebih teratur dan nyaman. 3. Tempat duduk didesain melingkar dengan meja yang lebih besar untuk memudahkan serta membuat mahasiswa nyaman berdiskusi. 4. Menambahkan pedestrian menuju tempat duduk dengan pola semak di sebelah kanan dan kiri pedestrian.
Gambar 4.26 Taman tengah Zona 2 Kampus II UKSW sebelum didesain
55
Gambar 4.27 Taman tengah Zona 2 Kampus II UKSW sesudah didesain
Gambar 4.28 Ukuran detail air mancur Zona 2 Kampus II UKSW
Taman didepan ruang kelas didesain dengan penambahan air mancur dengan nama UKSW agar menjadi identitas di Kampus II. Struktur taman berbentuk melengkung menyesuaikan jalan menuju ruang kelas. Tekstur papan nama dibuat dari bata bata tanpa di cat untuk memberikan kesan alami dengan tekstur kasar. Papan nama memiliki tinggi 1.6 m, dan lebar 2.3 m. Perbedaan taman tengah di ruang kelas FIK terletak pada; 1. Merubah perkerasan di Zona tengah menjadi papan nama Universitas Kristen Satya Wacana sebagai identitas di Kampus II UKSW.
56
2. Papan nama UKSW akan dilengkapi dengan waterfall. 3. Jalan menuju ruang kelas diperkecil untuk mempermudahkan berjalan dan menyesuaikan taman di sekitar ruang kelas.
Gambar 4.29 Taman utama Zona 2 Kampus II UKSW sebelum didesain
Gambar 4.30 Taman utama Zona 2 Kampus II UKSW sesudah didesain
57
Desain taman pada Gambar 4.30 akan dijadikan taman utama di Zona 2. Taman ini akan dilengkapi dengan beberapa macam semak, pohon, pedestrian dan pergola sesuai dengan hasil kuesioner Tabel 4.13. Pergola diberi warna coklat muda disesuaikan dengan warna tempat duduk dan meja yang berwarna coklat tua dan putih. Struktur jalan dibuat melengkung supaya lebih bervariasi dan menyesuaikan tangga menuju ke tempat parkir. Tekstur pedestrian akan menggunakan batu alam batu palimanan. Desain yang dibuat memiliki perbedaan diantaranya; 1. Mengatur pola semak secara informal sesuai dengan Tabel 4.10, pola akan diatur supaya lebih nyaman untuk digunakan. 2. Penambahan pada pedestrian yang didesain menyesuaikan jalan dan tangga menuju tempat parkir. 3. Sisi kanan dan kiri pedestrian akan ditambahkan semak supaya pengguna tidak menginjak rumput.
Gambar 4.31 Batu alam palimanan untuk pedestrian di Kampus II
Batu alam palimanan merupakan jenis batuan sedimen yang sering digunakan sebagai benda kerajinan dan ukiran (Puspitasari, Khumaedi dan Supriyadi, 2012). Menurut Prianto (2011), pemakaian batu alam secara prinsipal berkontribusi dalam penurunan suhu rata-rata udara, tapi pemakaian batu alam palimanan tidak menimbulkan kenaikan panas dinding luar, hal ini bisa menjadi pertimbangan pemilihan batu alam tanpa menyebabkan kita tidak teradiasi terlalu panas.
58
4.4.5. Guest House dan Taman Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) (Zona 3) Pada Zona 3 terdiri dari bagian guest house dan taman di FIK. Dapat dilihat dari Gambar 4.32 tentang site plan di guest house dan taman di FIK di ruang kelas FIK Kampus II.
Gambar 4.32 Site plan guest house dan gedung FIK (Zona 3)
a. Desain Papan Nama Guest House Guest house terletak di sebelah kanan entrance gate atau di mata angin Tenggara Kampus II UKSW. Guest house akan digunakan sebagai tempat menginap tamu UKSW seperti pembicara seminar.
59
Gambar 4.33 Pintu masuk guest house Kampus II UKSW sebelum didesain
Gambar 4.34 Pintu masuk guest house Kampus II UKSW sesudah didesain
60
Gambar 4.35 Ukuran detail papan nama guest house di Kampus II
Guest house akan digunakan untuk tempat menginap
para tamu atau
pembicara UKSW. Warna papan nama guest house berwarna kuning supaya terlihat dan tampak cerah. Nama guest house perak karena disesuaikan dengan warna dasar kuning. Struktur guest house miring, lurus dan melengkung. Tekstur papan nama guest house halus dan kasar. Dasar dan penyangga papan guest house terbuat dari batu alam breksi kuning. Papan nama guest house memiliki panjang 2.5 m, lebar 0.5 m, dan tinggi 3.5 m. Perbedaan desain pada pintu masuk guest house terdapat pada; 1. Pagar yang semula tertutup diganti menjadi tralis besi. 2. Mendesain papan nama guest house yang semula tidak ada. 3. Penambahan semak pada bagian bawah papan nama guest house. 4. Pada bagian luar papan nama guest house dilapisi dengan batu alam breksi kuning.
Gambar 4.36 Batu alam breksi kuning untuk papan nama guest house
61
Batu alam breksi atau lebih dikenal dengan batu breksi Jogja adalah jenis batuan sedimen atau batuan endapan yang merupakan hasil proses sedimentasi lapisan tanah dan zat kimia yang dihanyutkan oleh air. Keunikan batu breksi adalah warna yang bermacam-macam dengan guratan urat putih yang memesona sehingga sangat dinikmati oleh banyak kalangan. Batu breksi hanya dianjurkan untuk pemakaian di dinding bukan untuk di lantai karena batu breksi kurang kuat untuk pemakaian di lantai (Anonim, 2015b) b. Desain Pintu Masuk Fakultas Ilmi Kesehatan (FIK) Pintu masuk FIK berada di sebelah kanan entrance gate atau di mata angin Timur Laut Kampus II UKSW. Desain pintu masuk FIK disesuaikan dengan penilaian responden pada Tabel 4.9, Tabel 4.11, Tabel 4.12, dan Tabel 4.14.
Gambar 4.37 Pintu masuk FIK Kampus II UKSW sebelum didesain
62
Gambar 4.38 Pintu masuk FIK Kampus II UKSW sesudah didesain
FIK adalah fakultas yang ada di Kampus II UKSW. Pusat pendidikan FIK berada di Kampus II, seperti laboratorium, tempat praktek mahasiswa, Tata Usaha (TU) FIK, ruang dosen, pegawai, asrama mahasiswa. Warna papan nama FIK dan asrama berwarna coklat muda, supaya seimbang kanan dan kiri. Tekstur papan nama halus. Papan nama akan dilapisi dengan batu alam breksi coklat muda.
Gambar 4.39 Ukuran detail papan nama FIK dan asrama di Kampus II UKSW
63
Papan nama FIK dan asrama memiliki tinggi 2.2 m, panjang papan 1.95 m, dan diameter penyangga bawah 0.4 m, atas 0.6 m. Tinggi dan panjang akan disesuaikan dengan lebar pintu masuk dan pagar FIK yaitu 4,5 m. Desain papan nama FIK memiliki beberapa perbedaan antara lain; 1. Pintu masuk yang didesain miring untuk memudahkan kendaraan masuk ke dalam area Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK). 2. Penambahan papan nama asrama mahasiswa dan Fakultas Ilmu Kesehatan di sebelah kanan dan kiri pintu masuk FIK. 3. Pada pintu masuk didesain pedestrian untuk sirkulasi pejalan kaki dari pintu masuk menuju FIK dan asrama mahasiswa. c. Desain Taman di Gedung Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Taman di gedung FIK berada di mata angin Timur Laut Kampus II atau di sebelah kanan entrance gate. Desain taman di gedung FIK akan disesuaikan dengan Tabel Tabel 4.9, Tabel 4.11, Tabel 4.12, dan Tabel 4.14 berdasarkan penilaian responden.
Gambar 4.40 Taman di depan gedung FIK Kampus II UKSW sebelum didesain
64
Gambar 4.41 Taman di depan gedung FIK Kampus II UKSW sesudah didesain
Gambar 4.42 Taman utama Kampus II UKSW sebelum didesain di depan gedung FIK
65
Gambar 4.43 Taman utama Kampus II UKSW sesudah didesain di depan gedung FIK
Gambar 4.44 Taman Kampus II UKSW sebelum didesain di depan ruang kelas Zona 3
66
Gambar 4.45 Taman Kampus II UKSW sesudah didesain di depan ruang kelas Zona 3
Penambahan ruang terbuka hijau di depan gedung FIK sangat perlu, agar mahasiswa merasa nyaman. Penambahan pedestrian dilakukan agar mahasiswa dapat menghemat waktu untuk mencapai ruang kelas. Warna akan tercipta oleh semak dan pohon. Tekstur keras terdapat pada pedestrian yang menggunakan batu alam palimanan. Desain taman di gedung FIK Kampus II terdapat beberapa perbedaan, antara lain; a. Gambar 4.41 yang berada di depan pintu masuk FIK didesain dengan menghilangkan pot di pintu masuk gedung dan mengganti dengan taman kecil melingkar di depan gedung. Taman mini dilengkapi dengan perkerasan di bagian tengah dengan semak disusun melingkari perkerasan. b. Gambar 4.43 merupakan gambar di samping pintu masuk FIK, dilakukan penambahan pedestrian dan perkerasan di tengah pedestrian menuju pergola. Pada samping kanan dan kiri pedestrian ditambahkan beberapa taman kecil untuk mengganti beberapa pohon di Kampus II. c. Gambar 4.45 berada di depan ruang kelas Zona 3, menambahkan pedestrian dan tempat duduk di depan ruang kelas. Pada samping kanan dan kiri pedestrian dilengkapi dengan beberapa pohon dan semak sebagai peneduh dan memperindah taman. 67