BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.
Sejarah MOR Store
MOR Store adalah jaringan toko kelontong (convenience store) 24 jam asal Indonesia yang berdiri sejak tahun 2013 kepemilikannya dipegang oleh Orang Tua Group sebuah perusahaan Indonesia yang pastinya tidak asing lagi. Sejak tahun 2013 berdirinya MOR Store sudah terdepat lebih dari 10 gerai tersebar di kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Bekas, dll. MOR Store adalah convenience store pertama asli dari Indonesia. MOR Store merupakan perusahaan retail yang memiliki konsep connected store dimana menyatukan minimarket dan café, hal ini menjawab kebutuhan masyarakat di era modern saat ini, dimana masyarakat tidak saja sekedar belanja, namun juga suasana café yang nyaman untuk menikmati waktu berkumpul bersama teman serta keluarga. Selain itu MOR Store juga merupakan tempat makan yang menawarkan aneka menu lokal seperti nasi perang telur dan sambal ijo, nasi uduk, nasi rames, batagor, serta soto ayam, dan menu mancanegara seperti chicken yakiniku, chicken sweet & sour, rice chicken grill, rice meatballs, nasi goreng tomyam, fried chicken, katsudon, naughty dog,
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
dan lain sebagainya yang akan memanjakan lidah setiap pelanggan MOR Store. MOR Store tidak sekedar menyajikan menu makanan cepat saji yang dihangatkan di oven, namun juga menu-menu fresh kitchen yang dapat diorder oleh komsumen, sehingga konsumen dapat dengan leluasa menentukan menu pilihan untuk dinikmati. Kehadiran MOR Store dengan konsepnya dalam gelanggang persaingan
usaha
menginginkan
retail
menjawab
convenient
store
kebutuhan
dimana
tempat
masyarakat makan,
yang tempat
nongkrong/café, dan tempat belanja yang menyatu dalam satu tempat. 2.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Agustus 2015 sampai dengan Desember 2015 dilakukan di MOR Store yang berlokasi di Poris Indah, Tangerang
B. Karakteristik Profil Responden Pada bab ini akan dibahas mengenai data yang diperoleh dalam penelitian. Sampel penelitian adalah konsumen dan masyarakat di sekitar MOR Store cabang Poris Indah, Tangerang. Penelitian dilakukan pada minggu kedua bulan September 2015 dengan mendistribusikan sebanyak 100 buah kuesioner. Sebagai analisis awal, akan terlebih dahulu dilakukan tinjauan mengenai karakteristik responden. Data mengenai karakteristik responden diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
didapat data identitas responden. Penyajian data mengenai karakteristik responden disajikan sebagai berikut. 1. Deskripsi responden berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang jenis kelamin dari responden yang dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase (%)
Laki-laki
65
65,0
Perempuan
35
35,0
Jumlah
100
100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak, yaitu sebanyak 65% yang menandakan bahwa laki-laki lebih sering berkunjung ke MOR Store, sedangkan perempuan hanya sebanyak 35%. 2. Deskripsi responden berdasarkan Usia Usia dalam keterkaitannya dengan perilaku responden adalah sebagai penentu atas tindakan atau keputusan atau perilaku terhadap suatu produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang maka distribusi usia akan dibagi menjadi 4 kelompok . Tabulasi usia responden dapat dilihat sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Tabel 4.2 Deskirpsi Responden Berdasarkan Usia Usia
Frekuensi
Persentase (%)
< 16 Tahun
28
28,0
17 – 23 Tahun
45
45,0
24 – 33 Tahun
19
19,0
> 34 Tahun
8
8,0
Total
100
100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Menurut kelompok usia responden dapat diketahui bahwa responden yang berumur di bawah 16 tahun sebanyak 28 orang (28%), jumlah responden berusia antara 17 – 23 tahun sebanyak 45 orang (45%), jumlah responden berusia antara 24 – 33 tahun sebanyak 19 orang (19%), jumlah responden berusia di atas 34 tahun sebanyak 8 orang (8%). Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung atau konsumen pada MOR Store Cabang Poris Indah, Tangerang terbanyak berusia 17 – 23 tahun sebanyak 45 orang (45%). 3. Deskripsi responden beradasarkan Pekerjaan Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan
Frekuensi
Persentase (%)
Pelajar / Mahasiswa 46 46,0 Karyawan 28 28,0 Ibu Rumah Tangga 16 16,0 Wiraswasta 6 6,0 Lainnya 4 4,0 Jumlah 100 100,0 Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Berdasarkan pekerjaan responden, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki pekerjaan Pelajar / Mahasiswa sebanyak 46 orang (46%). Karyawan 28 orang (28%), Ibu Rumah Tangga 16 orang (16%), Wiraswasta 6 orang (6%), dan pekerjaan lainnya adalah 4 orang (4%). Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung atau konsumen pada MOR Store Cabang Poris Indah, Tangerang yang paling banyak adalah yang memiliki status pekerjaan sebagai Pelajar / Mahasiswa yaitu sebanyak 46 orang (46%). C. Uji Kelayakan Data 1. Uji Validitas a). Uji Validitas Kualitas Pelayanan Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan (X1) Indikator rhitung rkritis Keterangan 1 0,621 0,3 Valid 2 0,593 0,3 Valid 3 0,738 0,3 Valid 4 0,687 0,3 Valid 5 0,668 0,3 Valid 6 0,509 0,3 Valid 7 0,587 0,3 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Hasil perhitungan yang telah dilakukan untuk variabel Kualitas Pelayanan menunjukkan hasil baik, karena syarat minimum yang harus dipenuhi agar dikatakan valid adalah lebih besar dari 0,3 dapat dipenuhi, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas Pelayanan dikatakan Valid.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
b). Uji Validitas Lokasi Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Lokasi (X2) Indikator rhitung rkritis Keterangan 1 0,609 0,3 Valid 2 0,849 0,3 Valid 3 0,735 0,3 Valid 4 0,763 0,3 Valid 5 0,848 0,3 Valid 6 0,800 0,3 Valid 7 0,515 0,3 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Hasil perhitungan yang telah dilakukan untuk variabel Lokasi menunjukkan hasil baik, karena syarat minimum yang harus dipenuhi agar dikatakan valid adalah lebih besar dari 0,3 dapat dipenuhi, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Lokasi dikatakan Valid. c). Uji Validitas Minat Beli Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Minat Beli (Y) Indikator rhitung rkritis Keterangan 1 0,568 0,3 Valid 2 0,632 0,3 Valid 3 0,608 0,3 Valid 4 0,651 0,3 Valid 5 0,637 0,3 Valid 6 0,727 0,3 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Hasil perhitungan yang telah dilakukan untuk variabel Minat Beli menunjukkan hasil baik, karena syarat minimum yang harus dipenuhi agar dikatakan valid adalah lebih besar dari 0,3 dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
dipenuhi, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Minat Beli dikatakan Valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas instrument merupakan syarat untuk pengujian validitas instrument. Oleh karena itu, walaupun instrument yang valid umumnya reliabel, tetapi pengujian reliabilitas instrument perlu dilakukan. Apabila korelasi 0,67 atau lebih maka dikatakan item tersebut memberikan tingkat reliabel yang cukup, sebaliknya apabila nilai korelasi di bawah 0,67 maka dikatakan item tersebut kurang reliabel.
No. 1 2 3
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach’s Keterangan rkritis Variabel Alpha Kualitas 0,754 0,67 Reliabel Pelayanan Lokasi 0,781 0,67 Reliabel Minat Beli 0,754 0,67 Reliabel Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan hasil dari analisis reliabilitas dengan teknik Cronbach’s Alpha diketahui nilainya adalah 0,754 pada variabel Kualitas Pelayanan, 0,781 pada variabel Lokasi, dan 0,754 pada Minat Beli. Dengan demikian disimpulkan bahwa ketiga variabel tersebut reliabel ketika di uji lagi. D. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik mutlak diperlukan sebelum pengujian regresi linear berganda dilakukan. Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut terbebas dari asumsi-asumsi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
klasik statistik. Ada tiga uji asumsi klasik yang harus dipenuhi sebelum analisis regresi linear berganda dapat dilakukan, yaitu : Uji Normalitas Data, Uji Multikolinearitas, dan Uji Heteroskedastisitas. Dalam melakukan pengujian asumsi klasik penulis menggunakan bantuan software SPSS. 1.
Uji Normalitas Sebelum melakukan pengujian hipotesis, dilakukan pengujian asumsi klasik.Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya asumsi-asumsi dalam model regresi jalur dan untuk menginterprestasikan data agar lebih relevan dalam menganalisis. Dalam penelitian ini uji autokorelasi tidak digunakan karena dalam data primer dalam bentuk kuesioner dan tidak berhubungan dengan data time series atau rentang waktu. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji one sample kolmogorov smirnov yang dapat dilihat pada signifikasi, apabila nilai signifikan > 0,05 maka data dikatakan terdistribusi dengan normal dan normal probability plot yang dapat dilihat pada penyebaran data yang berupa titik-titik pada sumbu diagonal dari grafik, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut tidak berdistribusi secara normal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
100
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation
,0000000 1,98438230
Absolute
,072
Positive
,031
Negative
-,072
Kolmogorov-Smirnov Z
,724
Asymp. Sig. (2-tailed)
,671
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Dari tabel di atas diketahui nilai Kolmogorov Smirnov 0,724 dan signifikan pada 0,671. Nilai sig lebih besar dari 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Dari gambar grafik di atas dapat dilihat bahwa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. 2.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas ini digunakan untuk mengetahui apakah ada Colinearity atau tidak diantara variabel bebas. Cara yang digunakan adalah dengan menghitung Tolerance dan VIF. Di bawah ini merupakan hasil pengujian multikolinearitas : Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model B (Constant)
Std. Error
6,187
1,811
Kualitas Pelayanan
,362
,065
Lokasi
,272
,053
Collinearity t
Sig.
Beta
Statistics Tolerance
VIF
3,416
,001
,438
5,598
,000
,889
1,124
,402
5,130
,000
,889
1,124
a. Dependent Variable: Minat Beli
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai tolerance dari masingmasing variabel independen, yaitu Kualitas Pelayanan (X1) sebesar 0,889, Lokasi (X2) sebesar 0,889. Dari hasil output variance inflation factor (VIF) diketahui masing-masing variabel independen, yaitu Kualitas Pelayanan (X1) sebesar 1,124, Lokasi (X2) sebesar 1,124. Dengan demikian, kedua variabel independen tersebut memiliki nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
3.
Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan melalui metode dengan melihat hasil dari scatterplot antara data residu yang telah distandarkan (Sresid) dengan hasil prediksi variabel dependen yang telah distandarkan (Zpred). Masalah heteroskedastisitas pada data residual. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Jika varian berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Heteroskedastisitas. Adapun grafik hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Hasil dari Scatterplot yang ditampilkan pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa saja melainkan menyebar diatas dan dibawah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas pada data residual. E. Hasil Uji Hipotesis 1.
Uji F (Pengujian Secara Simultan) Tabel 4.10 Hasil Uji F (Secara Simultan) ANOVAa Model
Sum of
df
Mean Square
F
Sig.
Squares
1
Regression
346,910
2
173,455
Residual
389,840
97
4,019
Total
736,750
99
43,159
,000b
a. Dependent Variable: Minat Beli b. Predictors: (Constant), Lokasi, Kualitas Pelayanan
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Berdasarkan tabel di atas signifikan nilai F sebesar 43,159 dengan probabilitas sig 0,000 < 0,05. Untuk mengambil keputusan maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel bebas Kualitas Pelayanan dan Lokasi secara bersama (simultan) berpengaruh positif terhadap variabel terikat yaitu Minat Beli.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
2.
Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi digunakan adjusted R square. Tabel 4.11 Hasil Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb Model
1
R
R Square
,686a
Adjusted R
Std. Error of the
Durbin-
Square
Estimate
Watson
,470
,460
1,995
2,027
a. Predictors: (Constant), Lokasi, Kualitas Pelayanan
S b. Dependent Variable: Minat Beli Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,460. Hal ini berarti 46,0% Minat Beli dapat dijelaskan oleh variabel Kualitas Pelayanan dan Lokasi, sedangkan 54,0% Minat Beli dapat dijelaskan dari variabel lain selain kedua variabel tersebut. F. Analisis Regresi Linier Berganda Uji regresi linier berganda yaitu untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh antara dua atau lebih variabel X sebagai variabel independen (bebas) dengan variabel Y sebagai variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda dilakukan agar mengetahui koefisien regresi atau besarnya pengaruh variabel dependennya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
yaitu Minat Beli (Y), sedangkan variabel independennya Kualitas Pelayanan (X1) dan Lokasi (X2). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda karena memiliki variabel independen lebih dari satu. Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model B (Constant)
Std. Error
6,187
1,811
Kualitas Pelayanan
,362
,065
Lokasi
,272
,053
t
Sig.
Beta 3,416
,001
,438
5,598
,000
,402
5,130
,000
a. Dependent Variable: Minat Beli
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui persamaan regresinya, yaitu : Y = 6,187 + 0,362 X1 + 0,272 X2 + e Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Koefisien regresi variabel Kualitas Pelayanan sebesar 0,362 hal ini berarti bahwa Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap Minat Beli. Koefisien bernilai positif artinya terdapat hubungan positif antara Kualitas Pelayanan terhadap Minat Beli. 2. Koefisien regresi variabel Lokasi sebesar 0,272 hal ini berarti bahwa Lokasi berpengaruh positif terhadap Minat Beli. Koefisien bernilai positif artinya terdapat hubungan positif antara Lokasi terhadap Minat Beli.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
G. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Lokasi terhadap Minat Beli 1.
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Lokasi terhadap Minat Beli Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan dan Lokasi berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan penelitian terdahulu yang mengatakan bahwa Kualitas Pelayanan dan Lokasi terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Minat Beli konsumen pada Indomaret Kecamatan Grobogan (Apriliana Putri Setyaningrum,2014).
2.
Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Minat Beli Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas Playanan berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan penelitian terdahulu yang mengatakan bahwa Kualitas Pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Minat Beli Konsumen Teh Botol Sosro pada Konsumen Pujasera Jl.PB. Sudirman, Jember.
3.
Pengaruh Lokasi terhadap Minat Beli Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Lokasi berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan penelitian terdahulu yang mengatakan bahwa Lokasi mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Minat Beli Konsumen pada Supermarket Madinah Syariah Plaza Millenium, Medan (Dedy Yuswar,2009).
http://digilib.mercubuana.ac.id/